Download - LANGSAT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki potensi alamiah yang bagus untuk mengembangkan sektor
tanaman perkebunan. Sebagai suatu kepuluan yang terletak di daerah tropis di
sekitar katulistiwa, Indonesia memiliki beragam jenis tanah yang mampu
menyuburkan tanaman, sinar matahari yang konsisten sepanjang tahun, kondisi
iklim yang memenuhi persyaratan tumbuh tanaman, dan curah hujan rata-rata
pertahun yang cukup tinggi. Semua kondisi itu merupakan faktor-faktor ekologis
yang baik untuk membudidyakan tanaman perkebunan.
Langsat adalah salah satu contoh tanaman perkebunan. Pohonnya cukup besar
dengan sistem perakaran yang tidak terlalu dalam, tetapi melebar ke samping.
Batang pohonnya berwarna kuning kecoklatan dengan percabangan yang banyak.
Daunnya cukup banyak, lebar, dan berwarna hijau tua.
Tanaman langsat memiliki potensi dalam hal pemenuhan konsumsi dalam
negeri dan pasaran ekspor. Potensi ini menunjukkan bahwa ada prospek bisnis
dan pasaran ekspor dari membudidayakan tanaman langsat. Namun, tidak
sesederhana itu dalam pelaksanaan bisnis tanaman tersebut. Ada beberpa hal yang
harus diperhatikan antara lain persiapan lahan, bibit, pemeliharaannya sampai
panen, dan penanganan pasca panen. Berdasarkan uraian di atas, maka makalah ini
penting untuk disusun.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Bagaimana persiapan lahan dalam membudidayakan tanaman langsat ?
2. Bagaimana mempersiapkan bibit dalam membudidayakan tanaman langsat ?
3. Apa yang harus dilakukan dalam memelihara tanaman langsat sampai panen ?
4. Bagaimana penanganan tanaman langsat pascapanen ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui persiapan lahan dalam membudidayakan tanaman langsat
2. Untuk mengetahui bagaimana mempersiapkan bibit dalam membudidayakan
tanaman langsat
3. Untuk mengetahui apa yang harus dilakukan dalam memelihara tanaman
langsat sampai panen
4. Untuk mengetahui bagaimana penanganan tanaman langsat pascapanen
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Dapat mengetahui persiapan lahan dalam membudidayakan tanaman langsat
2. Dapat mengetahui bagaimana mempersiapkan bibit dalam membudidayakan
tanaman langsat
3. Dapat mengetahui apa yang harus dilakukan dalam memelihara tanaman
langsat sampai panen
4. Dapat mengetahui bagaimana penanganan tanaman langsat pascapanen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Komoditas buah-buahan merupakan penyumbang keanekaragaman dan
kecukupan gizi rakyat yang cukup besar. Buah-buahan sangat penting bagi kesehatan
karena mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, asam, minyak
yang mudah menguap, pektin, air, serat, gula, dan lain-lain. Mengkonsumsi buah-
buahan setiap hari secara teratur akan berpengaruh langsung pada susunan saraf,
mempertinggi daya tahan tubuh dan mencegah penyakit, membantu kerja jantung,
mempertajam ingatan, memperingan tekana mental, serta menyelaraskan pencernaan
makanan, urat saraf, dan peredaran darah (Rukmana, 2008: 9).
Secara umum, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan tiga teknik, yaitu
perbanyakan secara generatif, vegetatif, dan generatif-vegetatif. Cara perbanyakannya
sendiri dilakukan dengan menanam biji atau anakan, cangkok, stek, rundukan,
menempel (okulasi), serta menyambung (grafting). Setiap tanaman memiliki cara
perbanyakan yang berbeda dengan tanaman lainnya. Banyak faktor yang menentukan
keberhasilan dalam melakukannya. Salah satunya adalah jenis tanaman itu sendiri.
Sebagai contoh, tanaman langsat dapat diperbanyak dengan cara okulasi dan sambung
tetapi kurang baik jika dilakukan dengan biji atau cangkok
(Redaksi Agromedia, 2007: 2).
Tanaman yang perbanyakannya melalui bibit dapat berasal dari cangkokan,
sambungan, atau okulasi. Dari ketiga cara tersebut, cangkokan merupakan cara yang
kurang baik. Hal ini dikarenakan pada cangkokan masih memiliki sifat yang sama
dengan induknya (membawa sifat baik atau buruk) dan mempunyai perakaran yang
kurang kuat (hanya memiliki akar serabut) sehingga mudah tumbang serta tingkat
kematiannya tinggi (Rahardi, 1995: 31).
Kegunaan tanaman langsat yang utama yaitu sebagai tanaman buah segar.
Buah ini banyak digemari masyarakat karena rasanya yang khas, manis, dan segar.
Pasarannya tidak hanya di dalam negeri tetapi juga telah diekspor. Bahkan, sekarang
buah ini sudah mulai dikalengkan agar bisa tetap ada walaupun bukan musimnya
(Setiawan, 1995: 103).
Herbisida kontak adalah herbisida yang langsung mematikan jaringan-
jaringan atau bagian gulma yang terkena larutan herbisida, terutama bagian gulma
yang berwarna hijau. Herbisida jenis ini bereaksi sangat cepat dan efektif jika
digunakan untuk memberantas gulma yang masih muda dan berwarna hijau, serta
gulma yang memiliki sistem perakaran tidak meluas (Barus, 2003: 20).
BAB III
PEMBAHASAN
A. Persiapan Lahan
Daerah yang akan dijadikan areal perkebunan langsat perlu “dibuka”
dahulu. Pembukaan lahan dengan cara menebang pohon-pohon atau semak yang
menggangu, sisa-sisa tanaman, rumput, serta alang-alang. Pembersihan ini
penting agar sisa-sisa tanaman tidak dijadikan sarang hama maupun penyakit yang
dapat menggangu tanaman.
Perlu disiapkan pula saluran-saluran air (drainase) agar areal tidak
tergenang air. Dalam mendukung kehidupan tanaman, tanah mempunyai tiga
fungsi utama yaitu :
1. Memberikan air
2. Memberikan unsur mineral, baik sebagai perantara pertukaran atau sebagai
tempat persediaan
3. Sebagai tempat tumbuh dan tegaknya tanaman
Derajat keasaman (pH) tanah yang cocok untuk tanaman langsat berkisar
antara 4-9. Derajat keasaman (pH) tanah ini sangat penting sekali karena dapat
menjadi pertimbangan dalam pemberian kapur, pupuk, dan perbaikan keadaan
fisik serta kimia tanah.
B. Persiapan Bibit
Tanaman tumbuh dengan baik pada ketinggian antara 0-700 m dpl.
Kebutuhan akan curah hujan diperkirakan antara 1.000-2.500 mm/tahun.
Walaupun kebutuhan akan curah hujan cukup tinggi, tanaman ini tidak
menyenangi tempat tumbuh yang airnya tergenang. Oleh karena itu, selain
tanahnya subur, tanaman ini juga memerlukan sistem drainase yang baik.
Dalam memilih bibit haruslah yang benar-benar baik, yaitu yang tahan
terhadap serangan hama dan penyakit, pertumbuhannya subur, serta dapat
memberikan hasil seperti yang diharapkan. Pemilihan biji benih juga harus yang
baik. Benih tersebut selain bersertifikat juga mempunyai daya tumbuh sekitar 80-
100%.
Penanaman dapat dilakukan dengan menggunakan bibit dari biji, cangkok,
atau okulasi. Pemilihan jenis bibit apa yang digunakan sangat tergantung dari
tujuan penanamannya. Untuk penanaman yang hanya berorientasi produksi, dapat
menggunakan bibit cangkok atau okulasi, sedangkan penanaman yang khusus
untuk penghijauan sebaiknya menggunakan bibit yang berasal dari biji agar
pertumbuhan akarnya lebih baik. Penanaman sebaiknya dilakukan pada musim
hujan dengan jarak tanam (8x10) m.
C. Pemeliharaan Tanaman Langsat
Aspek pemeliharaan yang perlu diperhatikan diantaranya penyiraman,
pemupukan, dan pemangkasan. Intensif tidaknya pemeliharaan cukup berpengaruh
terhadap produksi yang dihasilkan oleh tanaman ini. Karenanya, pemeliharaan ini
juga tergantung dari tujuan penanamannya. Penyiraman terutama diperlukan pada
tanaman yang masih muda dan jika kebutuhan airnya belum terpenuhi oleh air
hujan. Penyiangan dilakukan di sekeliling tanaman yang ditumbuhi gulma. Hal ini
terutama dilakukan ketika tanaman masih muda sebab setelah tua pertumbuhan
gulma mulai menurun. Pemupukan yang sering dilakukan saat ini terutama dengan
pupuk kandang dengan dosis antara 20-30 kg per tahun. Namun, sebenarnya jika
diinginkan produksi yang lebih baik, perlu diberi tambahan pupuk buatan.
Langsat biasanya sudah mulai berbuah pada umur 6 tahun jika menggunakan
biji dengan pertumbuhan yang baik. Pemanenan bisa dilakukan dengan
pemanjatan atau dengan menggunakan alat bantu yang ujungnya diberi pisau tajam
dan jaring yang berbentuk kerucut.
Herbisida yang digunakan untuk memberantas gulma dapat menggunakan
herbisida kontak, misalnya herbatop. Herbisida kontak adalah herbisida yang
langsung mematikan jaringan-jaringan atau bagian gulma yang terkena larutan
herbisida, terutama bagian gulma yang berwarna hijau. Herbisida jenis ini bereaksi
sangat cepat dan efektif jika digunakan untuk memberantas gulma yang masih
muda dan berwarna hijau, serta sisem perakarannya tidak meluas.
D. Penanganan Tanaman Langsat Pascapanen
Untuk memperoleh hasil yang berkualitas tinggi, diperlukan pengolahan yang
baik dan dengan teknik-teknik yang sesuai. Bila dari pembibitan, penanaman,
dan pemeliharaan telah dilakukan secara baik, tetapi penanganan pasca panennya
buruk akan menjadikan rendahnya kualitas hasil.
Umumnya penanganan pascapanen meliputi sortasi, perajangan, dan
pengepakan.
Sortasi dilakukan untuk menentukan harga. Dalam sortasi dapat dilakukan
berdasarkan kualitas dan ukuran (besar) produksi. Sortasi dilakukan dengan
memisahkan buah-buah yang terseang hama, penyakit,, atau rusak dengan buah-
buah yang baik. Demikian juga untuk buah yang matang, terlalu tua, terlalu
muda, atau sudah jatuh ke tanah, berukuran besar, sedang, atau kecil masing-
masing dipisahkan. Hasil-hasil ini kemudian dikelompokkan.
Perajangan yaitu mengemas buah dengan wadah yang menarik agar cepat laku
dan awet.
Untuk mempermudah pengiriman, perlu dilakukan pengepakan. Pengepakan
ini merupakan penentuan kualitas terakhir. Oleh karena itu dalam pengepakan ini
harus baik. Bila kurang baik, maka hasil di dalamnya dapat rusak. Dalam
pengepakan perlu juga dilakukan fumigasi untuk mencegah hama dan penyakit
saat penyimpanan (gudang) atau pada saat pengiriman.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Persiapan lahan dalam penanaman langsat meliputi pemilihan tanah dengan
pH yang berkisar antara 4-9, ketersediaan air dan humus, serta pembersihan
lahannya.
2. Persiapan bibit meliputi pemilitahan bibit yang tahan terhadap serangan hama
dan penyakit, pertumbuhannya subur, serta dapat memberikan hasil seperti
yang diharapkan. Selain itu, bersetifikat dan mempunyai daya tumbuh sekitar
80-100%.
3. Pemeliharaan tanaman langsat meliputi penyiraman, pemupukan, dan
pemangkasan.
4. Penanganan pascapanen meliputi sortasi, perajangan, dan pengepakan.
B. Saran
Saran yang dapat kami ajukan dalam makalah ini yaitu sebaiknya dalam
penulisan makalah seperti ini dapat dibuat poin perpoin sehingga mudah
dimengerti dan diaplikaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Barus, E., 2003. Pengendalian Gulma di Perkebunan. Kaninus. Yogyakarta.
Rahardi, F., dkk., 1995. Agribisnis Tanaman Perkebunan. Penebar Swadaya. Jakarta.
Redaksi Agromedia, 2007. Kunci Sukses Memperbanyak Tanaman. AgroMedia Pustaka. Jakarta.
Rukmana, R., 2008. Bertanam Buah-Buahan di Pekarangan. Kaninus. Yogyakarta.
Setiawan, A.I., 1995. Penghijauan dengan Tanaman Potensial. Penebar Swadaya. Jakarta.
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki potensi alamiah yang bagus untuk mengembangkan sektor tanaman perkebunan. Sebagai suatu kepuluan yang terletak di daerah tropis di sekitar katulistiwa, Indonesia memiliki beragam jenis tanah yang mampu menyuburkan tanaman, sinar matahari yang konsisten sepanjang tahun, kondisi iklim yang memenuhi persyaratan tumbuh tanaman, dan curah hujan rata-rata pertahun yang cukup tinggi. Semua kondisi itu merupakan faktor-faktor ekologis yang baik untuk membudidyakan tanaman perkebunan.
Langsat adalah salah satu contoh tanaman perkebunan. Pohonnya cukup besar dengan sistem perakaran yang tidak terlalu dalam, tetapi melebar ke samping. Batang pohonnya berwarna kuning kecoklatan dengan percabangan yang banyak. Daunnya cukup banyak, lebar, dan berwarna hijau tua.
Tanaman langsat memiliki potensi dalam hal pemenuhan konsumsi dalam negeri dan pasaran ekspor. Potensi ini menunjukkan bahwa ada prospek bisnis dan pasaran ekspor dari membudidayakan tanaman langsat. Namun, tidak sesederhana itu dalam pelaksanaan bisnis tanaman tersebut. Ada beberpa hal yang harus diperhatikan antara lain persiapan lahan, bibit, pemeliharaannya sampai panen, dan penanganan pasca panen. Berdasarkan uraian di atas, maka makalah ini penting untuk disusun.
E. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
5. Bagaimana persiapan lahan dalam membudidayakan tanaman langsat ?
6. Bagaimana mempersiapkan bibit dalam membudidayakan tanaman langsat ?
7. Apa yang harus dilakukan dalam memelihara tanaman langsat sampai panen ?
8. Bagaimana penanganan tanaman langsat pascapanen ?
F. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam makalah ini yaitu :
5. Untuk mengetahui persiapan lahan dalam membudidayakan tanaman langsat
6. Untuk mengetahui bagaimana mempersiapkan bibit dalam membudidayakan tanaman langsat
7. Untuk mengetahui apa yang harus dilakukan dalam memelihara tanaman langsat sampai panen
8. Untuk mengetahui bagaimana penanganan tanaman langsat pascapanen
G. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu :5. Dapat mengetahui persiapan lahan dalam membudidayakan tanaman langsat
6. Dapat mengetahui bagaimana mempersiapkan bibit dalam membudidayakan tanaman langsat
7. Dapat mengetahui apa yang harus dilakukan dalam memelihara tanaman langsat sampai panen
8. Dapat mengetahui bagaimana penanganan tanaman langsat pascapanen.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Komoditas buah-buahan merupakan penyumbang keanekaragaman dan kecukupan gizi rakyat yang cukup besar. Buah-buahan sangat penting bagi kesehatan karena mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, asam, minyak yang mudah menguap, pektin, air, serat, gula, dan lain-lain. Mengkonsumsi buah-buahan setiap hari secara teratur akan berpengaruh langsung pada susunan saraf, mempertinggi daya tahan tubuh dan mencegah penyakit, membantu kerja jantung, mempertajam ingatan, memperingan tekana mental, serta menyelaraskan pencernaan makanan, urat saraf, dan peredaran darah (Rukmana, 2008: 9).
Secara umum, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan tiga teknik, yaitu perbanyakan secara generatif, vegetatif, dan generatif-vegetatif. Cara perbanyakannya sendiri dilakukan dengan menanam biji atau anakan, cangkok, stek, rundukan, menempel (okulasi), serta menyambung (grafting). Setiap tanaman memiliki cara perbanyakan yang berbeda dengan tanaman lainnya. Banyak faktor yang menentukan keberhasilan dalam melakukannya. Salah satunya adalah jenis tanaman itu sendiri. Sebagai contoh, tanaman langsat dapat diperbanyak dengan cara okulasi dan sambung tetapi kurang baik jika dilakukan dengan biji atau cangkok (Redaksi Agromedia, 2007: 2).
Tanaman yang perbanyakannya melalui bibit dapat berasal dari cangkokan, sambungan, atau okulasi. Dari ketiga cara tersebut, cangkokan merupakan cara yang kurang baik. Hal ini dikarenakan pada cangkokan masih memiliki sifat yang sama dengan induknya (membawa sifat baik atau buruk) dan mempunyai perakaran yang kurang kuat (hanya memiliki akar serabut) sehingga mudah tumbang serta tingkat kematiannya tinggi (Rahardi, 1995: 31).
Kegunaan tanaman langsat yang utama yaitu sebagai tanaman buah segar. Buah ini banyak digemari masyarakat karena rasanya yang khas, manis, dan segar. Pasarannya tidak hanya di dalam negeri tetapi juga telah diekspor. Bahkan, sekarang buah ini sudah mulai dikalengkan agar bisa tetap ada walaupun bukan musimnya (Setiawan, 1995: 103).
Herbisida kontak adalah herbisida yang langsung mematikan jaringan-jaringan atau bagian gulma yang terkena larutan herbisida, terutama bagian gulma yang berwarna hijau. Herbisida jenis ini bereaksi sangat cepat dan efektif jika digunakan untuk memberantas gulma yang masih muda dan berwarna hijau, serta gulma yang memiliki sistem perakaran tidak meluas (Barus, 2003: 20).
BAB IIIPEMBAHASAN
E. Persiapan Lahan
Daerah yang akan dijadikan areal perkebunan langsat perlu “dibuka” dahulu. Pembukaan lahan dengan cara menebang pohon-pohon atau semak yang menggangu, sisa-sisa tanaman, rumput, serta alang-alang. Pembersihan ini penting agar sisa-sisa tanaman tidak dijadikan sarang hama maupun penyakit yang dapat menggangu tanaman.
Perlu disiapkan pula saluran-saluran air (drainase) agar areal tidak tergenang air. Dalam mendukung kehidupan tanaman, tanah mempunyai tiga fungsi utama yaitu :
4. Memberikan air
5. Memberikan unsur mineral, baik sebagai perantara pertukaran atau sebagai tempat persediaan
6. Sebagai tempat tumbuh dan tegaknya tanamanDerajat keasaman (pH) tanah yang cocok untuk tanaman langsat berkisar antara 4-9. Derajat keasaman (pH) tanah ini
sangat penting sekali karena dapat menjadi pertimbangan dalam pemberian kapur, pupuk, dan perbaikan keadaan fisik serta kimia tanah.
F. Persiapan Bibit
Tanaman tumbuh dengan baik pada ketinggian antara 0-700 m dpl. Kebutuhan akan curah hujan diperkirakan antara 1.000-2.500 mm/tahun. Walaupun kebutuhan akan curah hujan cukup tinggi, tanaman ini tidak menyenangi tempat tumbuh yang airnya tergenang. Oleh karena itu, selain tanahnya subur, tanaman ini juga memerlukan sistem drainase yang baik.
Dalam memilih bibit haruslah yang benar-benar baik, yaitu yang tahan terhadap serangan hama dan penyakit, pertumbuhannya subur, serta dapat memberikan hasil seperti yang diharapkan. Pemilihan biji benih juga harus yang baik. Benih tersebut selain bersertifikat juga mempunyai daya tumbuh sekitar 80-100%.
Penanaman dapat dilakukan dengan menggunakan bibit dari biji, cangkok, atau okulasi. Pemilihan jenis bibit apa yang digunakan sangat tergantung dari tujuan penanamannya. Untuk penanaman yang hanya berorientasi produksi, dapat
menggunakan bibit cangkok atau okulasi, sedangkan penanaman yang khusus untuk penghijauan sebaiknya menggunakan bibit yang berasal dari biji agar pertumbuhan akarnya lebih baik. Penanaman sebaiknya dilakukan pada musim hujan dengan jarak tanam (8x10) m.
G. Pemeliharaan Tanaman Langsat
Aspek pemeliharaan yang perlu diperhatikan diantaranya penyiraman, pemupukan, dan pemangkasan. Intensif tidaknya pemeliharaan cukup berpengaruh terhadap produksi yang dihasilkan oleh tanaman ini. Karenanya, pemeliharaan ini juga tergantung dari tujuan penanamannya. Penyiraman terutama diperlukan pada tanaman yang masih muda dan jika kebutuhan airnya belum terpenuhi oleh air hujan. Penyiangan dilakukan di sekeliling tanaman yang ditumbuhi gulma. Hal ini terutama dilakukan ketika tanaman masih muda sebab setelah tua pertumbuhan gulma mulai menurun. Pemupukan yang sering dilakukan saat ini terutama dengan pupuk kandang dengan dosis antara 20-30 kg per tahun. Namun, sebenarnya jika diinginkan produksi yang lebih baik, perlu diberi tambahan pupuk buatan.
Langsat biasanya sudah mulai berbuah pada umur 6 tahun jika menggunakan biji dengan pertumbuhan yang baik. Pemanenan bisa dilakukan dengan pemanjatan atau dengan menggunakan alat bantu yang ujungnya diberi pisau tajam dan jaring yang berbentuk kerucut.
Herbisida yang digunakan untuk memberantas gulma dapat menggunakan herbisida kontak, misalnya herbatop. Herbisida kontak adalah herbisida yang langsung mematikan jaringan-jaringan atau bagian gulma yang terkena larutan herbisida, terutama bagian gulma yang berwarna hijau. Herbisida jenis ini bereaksi sangat cepat dan efektif jika digunakan untuk memberantas gulma yang masih muda dan berwarna hijau, serta sisem perakarannya tidak meluas.
H. Penanganan Tanaman Langsat Pascapanen
Untuk memperoleh hasil yang berkualitas tinggi, diperlukan pengolahan yang baik dan dengan teknik-teknik yang sesuai. Bila dari pembibitan, penanaman, dan pemeliharaan telah dilakukan secara baik, tetapi penanganan pasca panennya buruk akan menjadikan rendahnya kualitas hasil.
Umumnya penanganan pascapanen meliputi sortasi, perajangan, dan pengepakan. Sortasi dilakukan untuk menentukan harga. Dalam sortasi dapat dilakukan berdasarkan kualitas dan ukuran (besar)
produksi. Sortasi dilakukan dengan memisahkan buah-buah yang terseang hama, penyakit,, atau rusak dengan buah-buah yang baik. Demikian juga untuk buah yang matang, terlalu tua, terlalu muda, atau sudah jatuh ke tanah, berukuran besar, sedang, atau kecil masing-masing dipisahkan. Hasil-hasil ini kemudian dikelompokkan.
Perajangan yaitu mengemas buah dengan wadah yang menarik agar cepat laku dan awet.Untuk mempermudah pengiriman, perlu dilakukan pengepakan. Pengepakan ini merupakan penentuan kualitas
terakhir. Oleh karena itu dalam pengepakan ini harus baik. Bila kurang baik, maka hasil di dalamnya dapat rusak. Dalam pengepakan perlu juga dilakukan fumigasi untuk mencegah hama dan penyakit saat penyimpanan (gudang) atau pada saat pengiriman.
BAB IVPENUTUP
C. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
5. Persiapan lahan dalam penanaman langsat meliputi pemilihan tanah dengan pH yang berkisar antara 4-9, ketersediaan air dan humus, serta pembersihan lahannya.
6. Persiapan bibit meliputi pemilitahan bibit yang tahan terhadap serangan hama dan penyakit, pertumbuhannya subur, serta dapat memberikan hasil seperti yang diharapkan. Selain itu, bersetifikat dan mempunyai daya tumbuh sekitar 80-100%.
7. Pemeliharaan tanaman langsat meliputi penyiraman, pemupukan, dan pemangkasan. 8. Penanganan pascapanen meliputi sortasi, perajangan, dan pengepakan.
D. Saran
Saran yang dapat kami ajukan dalam makalah ini yaitu sebaiknya dalam penulisan makalah seperti ini dapat dibuat poin perpoin sehingga mudah dimengerti dan diaplikaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Barus, E., 2003. Pengendalian Gulma di Perkebunan. Kaninus. Yogyakarta. Rahardi, F., dkk., 1995. Agribisnis Tanaman Perkebunan. Penebar Swadaya. Jakarta. Redaksi Agromedia, 2007. Kunci Sukses Memperbanyak Tanaman. AgroMedia Pustaka. Jakarta.
Rukmana, R., 2008. Bertanam Buah-Buahan di Pekarangan. Kaninus. Yogyakarta. Setiawan, A.I., 1995. Penghijauan dengan Tanaman Potensial. Penebar Swadaya. Jakarta.