Download - Lampiran Susi Oke

Transcript
Page 1: Lampiran Susi Oke

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN An. R

DENGAN DIARE DI RUANG MELATI

RUMAH SAKIT UMUM KEBUPATEN BELITUNG

A. Pengkajian

1. Identitas

a. Klien

Nama : An. R

Umur : 11 bulan

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Kampung Baru Membalong

Suku bangsa : Melayu/Indonesia

Pendidikan : Belum Sekolah

Tanggal Pengkajian : 03-10-06

Tanggal Masuk RS : 02-10-06 jam 20.20 WIB

Diagnosis medis : Gastroenteritis

No. Medical Record : 032691

b. Identitas Penanggung jawab

Nama Ayah : Tn. D

Umur : 24 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Swasta

Lampiran 1

Page 2: Lampiran Susi Oke

Pendidikan : SD

Suku bangsa : Melayu

Alamat : Kampung Baru Membalong

Nama Ibu : Ny. M

Umur : 23 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan : SD

Suku bangsa : Melayu

Alamat : Kampung Baru Membalong

2. Keluhan utama : Sering buang air besar

3. Riwayat Penyakit sekarang :

Klien masuk ruang melati dengan keluhan berak-berak, 4 hari yang

laluklien menderita berak-berak dengan ferkuensi 5 kali/hari dengan

konsistensi cair, bercampur lendir. Jumlah 500 cc. Ibu klien mengatakan

klien muntah 1 kali di rumah, dirumah sakit klien tidak pernah muntah,

wajah klien tampak pucat, klien rewel,badan klien teraba panas suhu

37,7 OC dan perkusi abdomen klien kembung, mukosa bibir kering, turgor

kulit tidak elastis, nadi cepat, klien merasa haus, klien mengalami

gastroentritis sedang, ibu klien mengatakan klien sering buang air besar

setelah minum susu milkkuat.

Page 3: Lampiran Susi Oke

4. Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu klien mengatakan sebelumnya klien belum pernah dirawat dan

menderita diare. Klien pernah sakit batuk pilek dan dibawa berobat ke

bidan.

5. Riwayat kehamilan dan kelahiran

Ibu klien memeriksakan kehamilannya secara rutin kebidan imunisasi

selama kehamilan lengkap, kondisi ibu saat hamil dalam keadaan sehat

dan tidak ada kelainan saat kehamilan.

Natal

Ibu klien melahirkan bayinya normal tanpa ada kelainan, lahir secara

spontan ditolong oleh bidan, saat persalinan tidak ada komplikasi.

Neonatal

Setelah melahirkan ibu memberikan ASI kepada bayinya dengan

jumlah sedikit-sedikit tapi sering, makan tambahan tidak diberikan

karena klien tidak mau makan, sampai sekarang anak masih diberi ASI.

6. Riwayat dan Perkembangan

a. Fisik

Berat badan lahir : 2,5 kg

Berat badan sebelum sakit : 10 kg

Berat badan sewaktu sakit : 9 kg

Tinggi badan : 69,5 cm

Page 4: Lampiran Susi Oke

b. Motorik halus:

Klien sudah bisa memegang benda dengan ibu jari dan jari telunjuk,

memukulkan dua benda satu sama lain dengan kedua tangan,

meletakkan benda kedalam wadah, melepaskan/menjatuhkan benda

dengan sengaja, mengorek-ngorek benda dengan jari telunjuk.

c. Motorik kasar:

Klien sudah bisa merubah posisi dari berbaring menjadi duduk tanpa

bantuan, mengubah posisi dari berbaring menjadi merangkak sendiri,

berdiri, berpegangan menarik benda tegak berdiri, berdiri sesaat tanpa

berpegangan, berjalan dua atau tiga langkah tanpa bantuan.

d. Bahasa

Klien bisa berbicara atau mengoceh sendiri biasanya dengan suara-

suara non bahasa, berhenti melakukan sesuatu jika dikatakan

tidak/jangan namun hanya sementara, menggunakan isayarat sederhana

seperti menggelengkan kepala untuk mengatakan tidak, menggunakan

seruan seperti ha, berusaha menirukan kata-kata.

e. Sosial

Klien bisa menemukan benda tersembunyi dengan mudah, menangis

jika ditinggal ibu dan ayah, menunjukkan kesukaan pada orang tua dan

mainan tertentu.

Page 5: Lampiran Susi Oke

f. Imunisasi

Ibu klien mengatakan klien sudah lengkap imunisasinya sejak berumur

9 bulan, hepatitis B1 1, hepatitis B2, hepatitis B3, BCG 1 kali, DPT 1,

2, 3, Polio 1, 2, 3, 4, campak 1 kali.

7. Riwayat Kesehatan Keluarga

Dalam keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit seperti yang

diderita oleh klien. Karena penyakit yang didertia oleh klien bukan

penyakit keturunan.

Genogram :

Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Hubungan dengan keluarga

: Tinggal serumah

: Klien

: Laki-laki meninggal

: Perempuan meninggal

Page 6: Lampiran Susi Oke

8. Riwayat psikososial keluarga

Dalam keluarga klien tidak ada yang pernah mengalami penyakit

(gastroenteritis) dan tidak ada penyakit keturunan dalam keluarga, data

psikososial.

a. Ibu klien mengatakan tidak mengetahui tentang kondisi penyakit yang

diderita klien.

b. Keluarga tampak bingung dan gelisah

c. Ayah klien mengatakan tidak dapat kerja karena harus menjaga

anaknya yang sedang dirawat di rumah sakit.

9. Pemeriksaan fisik

a. Keadaan umum : lemah

Kesadaran : composmentis

b. Tanda-tanda vital, tanggal 03 Oktober jam 07.00WIB :

- Temp : 37,7OC

- Pols : 100 x/menit

- RR : 32 x/menit

c. Kepala

1. Rambut

- Distribusi : merata

- Warna : kuning

- Ubun-ubun : cukup

- Kebersihan : cukup

- Lesi : tidak ada

Page 7: Lampiran Susi Oke

- Tanda lahir di kepala : sebelah kanan

2. Mata

- Konjungtiva : tidak pucat

- Palpebra : tampak cekung

- Sklera : tidak ikterus

- Reaksi pupil : baik

3. Hidung

- Bentuk : simetris

- Membedakan bau : baik

- Sekresi : tidak ada

- Pembengkakan : tidak ada

- Pernapasan cuping hidung: tidak ada

4. Mulut

a. Bibir

- Warna : tampak pucat

- Mukosa : agak kering

- Caries : tidak ada

b. Lidah

- Sensasi rasa : baik

- Lesi : tidak ada

- Reflek menelan : baik

- Pembesaran tonsil : tidak ada

- Sekret : tidak ada

Page 8: Lampiran Susi Oke

c. Telinga

- Bentuk : simetris

- Serumen : tidak banyak

- Pendengaran : baik

- Kebersihan : cukup

d. Leher

- Bentuk : simeteris

- Pembesaa kelenjar tyroid getah bening : tidak ada

- Pembesaran tyroid : tidak ada

e. Dada

- Bentuk : simeteris

- Retarkasi intercosta : tidak ada

- Palapsasi : kiri dan kanan normal

- Perkusi : sonor

f. Paru-paru

- Bunyi paru : vesikuler

- Ekpirasi/inspirasi : tidak ada kelainan, ronkhi, dan

wheezing

g. Jantung

- Bunyi jantung : murni reguler

- Gallop : tidak ada

h. Perut

- Bentuk : datar

Page 9: Lampiran Susi Oke

- Kulit : kurang elastis

- Benjolan : tidak ada

- Turgor kulit abdomen : kembali lambat

i. Genetalia

- Bentuk : utuh

- Radang : tidak ada

- Pembengkakan sekitar anus : tidak ada

j. Ekstermitas

Atas

- Bentuk : simetris

- Sensasi : baik

- Gerakan : baik

Bawah

- Bentuk : simetris

- Sensasi : baik

- Varises : tidak ada

- Trombol lebitis : tidak ada

- Kaki sebalah kiri : terpasang infus

10. Kebutuhan dasar

a. Pemenuhan kebutuhan nutrisi

1. Di rumah

- Ibu klien mengatakan klien hanya minum ASI dan makan

biskuit.

Page 10: Lampiran Susi Oke

2. Di rumah sakit

- Ibu klien mengatakan klien tidak pernah makan, klien hanya

minum ASI

b. Pemenuhan kebutuhan cairan

1. Di rumah

- Frekuensi : 3 kali/hari

- Pantang minum : tidak ada

- Minum tambahan : oralit di rumah sakit

- Frekuensi : 11--12 kali/hari

- Jumlah : 500 cc, jumlah cair yang dapat dihitung,

karena ibu klien menyediakan air dalam

botol Aqua yang berisi 600 cc dan

terdapat sisa 100 cc.

- Pantang minum : Es

Page 11: Lampiran Susi Oke

c. Laporan observasi cairan/hari

Nama Klien : An. R

DX. Medis : Gastroenteritis

Med. Rec : 032691

Hari/

TanggalJam

Intake Out Put

Obat Intravena Susu Total Urine Muntah BAB IWL Total

Minggu,

02-10-06

20.00 WIB

21.00 WIB

Sub

Total

22.00 WIB

23.00 WIB

24.00 WIB

01.00 WIB

02.00 WIB

03.00 WIB

03.00 WIB

04.00 WIB

05.00 WIB

06.00 WIB

Sub

Total

50 mg

50 mg

50 mg

50 cc

200 cc 150 cc

150 cc

150 cc

150 cc

150 cc

150 cc

400 cc

400 cc

150 cc

150 cc

300 cc

200 cc

100 cc

150 cc

150 cc

150 cc

150 cc

150 cc

150 cc

150 cc

150 cc

200 cc

40 cc

40 cc

40 cc

100 cc

190 cc

290 cc

150 cc

150 cc

150 cc

300 cc

150 cc

240 cc

Total 1200 cc 1430 cc

Intake = 1200 cc

Output = 1430 cc

- 230 cc

Page 12: Lampiran Susi Oke

Laporan Observasi Cairan/Hari

Nama Klien : An. R

DX. Medis : Gastroenteritis

No. Med. Rec : 032691

Hari/

TanggalJam

Intake Out Put

Obat Intravena Susu Total Urine Muntah BAB IWL Total

03-10-06 07.00 WIB

08.00 WIB

09.00 WIB

10.00 WIB

11.00 WIB

12.00 WIB

13.00 WIB

14.00 WIB

Sub

Total

15.00 WIB

16.00 WIB

17.00 WIB

18.00 WIB

19.00 WIB

20.00 WIB

21.00 WIB

Sub

Total

22.00 WIB

23.00 WIB

24.00 WIB

01.00 WIB

02.00 WIB

03.00 WIB

03.00 WIB

04.00 WIB

05.00 WIB

06.00 WIB

Sub

Total

50 cc

50 mg

50 cc

300 cc

400 cc

150 cc

100 cc

150 cc

100 cc

100 cc

150 cc

100 cc

150 cc

350 cc

100 cc

600 cc

150 cc

50 cc

100 cc

200 cc

100 cc

650 cc

150 cc

900 cc

150 cc

200 cc

150 cc

200 cc

200 cc

150 cc

150 cc

150 cc

150 cc

150 cc

150 cc

40 cc

40 cc

40 cc

300 cc

240 cc

540 cc

150 cc

150 cc

390 cc

690 cc

200 cc

150 cc

340 cc

640 cc

Total 1700 cc 1920 cc

Intake = 1700 cc

Output = 1920 cc

- 220 cc

Page 13: Lampiran Susi Oke

d. Pola tidur

1. Di rumah : Klien tidur siang 2--4 jam, tidur malam 8--9 jam

2. Di rumah sakit : Klien tidur siang 2--4 jam, tidur malam 7--8 jam

e. Pola bermain

1. Di rumah : Klien bermain dengan benda sambil dimasukan

kemulut

2. Di rumah sakit : Klien memegang sesuatu benda sambil berbaring

f. Personal hygien

1. Di rumah : Ibu klien mengatakan, klien mandi 3 kali sehari

dimandikan oleh ibunya, mencuci rambut setiap

hari.

2. Di rumah sakit : Klien hanya di lap oleh ibunya

11. Terapi

Tanggal 02-10-06

- IUFD KA-EN 3B gtt 15 x/menit

- Cefotaxime 2 x 150 mg

Extra vometa syrup 1 cth

- Parasetamol syrup 3 x 1 cth

Page 14: Lampiran Susi Oke

B. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah

1. 03-10-06

Data subjektif:

- Ibu klien mengatakan klien

BAB 5 kali dengan

konsistensi cair bercampur

lendir

Data objektif:

- Turgor kulit tidak elastis

- Badan klien tampak lemas

- Keadaan umum lemah

- Klien tampak pucat

- Klien tampak kehausan

- rewel

- Suhu badan panas

suhu: 37,7oC

nadi:100 x/menit

pernapasan: 32 x/menit

Masuknya benda asing seperti bakteri, virus, mikroorganisme

atau karena faktor makanan yang beracun/ basi.

↓Melepaskan entrotoksin

↓Kerusakan mukosa epitel usus

↓Menimbulkan peningkatan

peristakltik usus↓

Gangguan dalam proses absorbsi↓

Buang air besar tidak normal (lebih dari 3 kali) dan betuk tinja yang cair dengan frekeunsi lebih

banyak, disertai mual-muntah↓

Mengakibatkan dehidrasi karena ketidak seimbangan antara intake

dan out put

Kurangnya

volume

cairan

2. 03-10-06

Data subjektif:

- Ibu klien mengatakan kalau

badan klien terasa panas

Masuknya mikroorganisme pada saluran cerna

↓Melepaskan enteroksin

↓Peristaltik usus meningkat

↓Ganggaun proses absorbsi

Peningkatan

suhu tubuh

Page 15: Lampiran Susi Oke

Data objektif:

- Badan klien terasa panas

- Wajah klien tamapk pucat

- Bibir klien tamapk kering

suhu: 37,7oC

nadi: 100 x/menit

pernapasan: 32 x/menit

↓Kurangnya cairan sebagai

pengatur suhu tubuh

↓Gangguan rasa nyaman panas

3. 03-10-06

Data subjektif:

- Ibu klien mengatakan klien

tidak mau makan

Data objektif:

- Keadaan umum klien lemah

- Perkusi abdomen kembung

- Klien tidak makan apapun

- Berat badan normal umur

11 bulan 10,5 kg sedangkan

berat badan An. R 10 kg

Masuknya mikroorganisme pada saluran cerna

↓Radang pada mukosa lambung

↓Peningkatan peristaltik lambung

dan dinding lambung melepaskan sekresi getah lambung lebih

banyak↓

Sehingga terjadi mual muntah↓

Penurunan napsu makan↓

Gangguan pemenuhan nutrisi

Perubahan

nutrisi

kurang dari

kebutuhan

tubuh

4. 04-10-06

Data subjektif:

- Keluarga mengatakan klien

baru pertama kali dirawat

dirumah sakit dan keluarga

Tingkat pendidikan rendah disertai kurang pengetahuan

tentang penyakit yang diderita anaknya

↓Menimbulkan stress

↓Berikan informasi tentang

penyakit↓

Kurang

pengetahua

n keluarga.

Page 16: Lampiran Susi Oke

tidak tahu tentang penyakit

dan kurangnya pengetahuan

tentang prosedur tindakan

Data objektif:

- Keluarga klien tampak

bingung dengan dokter dan

perawat tentang penyakit

yang diderita klien

Terjadinya perubahan proses pikir keluarga

C. RENCANA PERAWATAN

DX Tujuan Intervensi Rasional

1. Jangka panjang:

- Kebutuhan cairan

terpenuhi

Jangka pendek:

Dalm waktu 1--3 hari

kebutuhaan cairan

tepenuhi dengan

kriteria:

- Frekuensi dan

konsistensi buang air

besar kembali normal

(1--2 x/hari,

- Setelah rehidrasi,

intruksikan ibu

menyusui untuk

melanjutkan ASI

- Berikan minum oralit

sedikit tapi sering dan

pantau cairan

perinetravena yang

sesuai terapi dokter

(KA-EN 3B gtt 15

tetes/menit

- Kaji status dehidrasi

- Cendrung

menguasai

kehebatan dan

durasi penyakit

- Untuk mengganti

kehilangan cairan

melalui kotoran

muntah yang

berlebihan

- Menunjukkan

Page 17: Lampiran Susi Oke

konsistensi lembek)

- Tanda-tanda vital

kembali normal

Temp: 36oC--37oC

Pols: 80--120 x/menit

RR: 20--30 x/menit

- Tidak ditemukan

tanda-tanda dehidrasi

(mata tidak cekung,

mukosa bibir lembab,

turgor kulit baik)

turgor, ubun-ubun,

mata dan output) pasien

- Kaji pemasukan dan

pengeluaran (intake

dan out put) pasien

- Pemberian obat anti

diare dan antibiotik

sesuai instruksi dokter

kehilangan cairan

berlebihan atau

dehidrasi

- Dengan mencatat

intake dan output,

dapat mengetahui

apakah dehidrasi

teratasi atau akan

naik ke dehidrasi

berat

- Mengobati patogen

khusus yang

menyebabkan

kehilanagn cairan

yang berlebihan

2. Jangka panjang:

- Suhu tubuh kembali

normal

Jangka pendek:

- Dalam jangka waktu

2--3 jam suhu tubuh

klien kembali normal

(36oC--37oC)

- Berikan kompres

hangat pada daerah

frontale dan axila

- Kompres hangat

pada daerah frontale

dan axila akan

mengakibatkan

terjadinya vasolidasi

pembuluh darah dan

mempercepat

terjadinya

Page 18: Lampiran Susi Oke

- Anjurkan klien untuk

banyak minum, 30

sampai dengan 60 ml

tiap 1 jam

- Berikan obat anti

piretik sesaui dengan

terapi dokter

(paracetamol syrup 3 x

1 sendok)

- Anjurkan kepada

keluarga klien untuk

tidak meberikan

pakaian yang tebal dan

selimut yang tebal pada

klien

- Observasi temperatur

(suhu tubuh) klien

penguapan.

- Fungsi cairan salah-

satunya yaitu

sebagai penagtur

suhu tubuh,

diharapkan suhu

akan kembali

normal

- Antipiretik dapat

menurunkan suhu

badan

- Dapat menurunkan

kehilangan melalui

evaporasi

- Untuk mengevaluasi

tindakan

keperawatan yang

telah diberikan

Page 19: Lampiran Susi Oke

3 Jangka panjang:

- Kebutuhan nutrisi

terpenuhi

Jangka pendek:

Dalam jangka waktu 1--

2 hati kebutuhan nutrisi

klien tepenuhi dengan

kriteria:

- Badan klien tidak

lemas

- Klien tidak muntah

- Tidak ada tanda

dehidrasi

- Klien tampak

menghabiskan posi

bubur bayi milna

yang diberikan ibunya

- Anjurkan keluarga

untuk memberikan

makanan tambahan

yang cukup

mengandung kalori,

protein, vitamin dan

mineral seperti biskuit,

milna dan makan bubur

bayi milna

- Berikan klien makanan

yang disukai klien

dalam porsi kecil tapi

sering

- Hindari makanan yang

merangsang kerja

lambung

- Kolaborasi dengan

- Membantu

memenuhi

kebutuhan nutrisi

makanan yang

bergizi dapat

membantu

meningkatkan daya

tahan tubuh

- Bantu meningkatkan

napasu makan dan

memenuhi

kebutuhan nutrisi

klien

- Diet makanan yang

merangsang kerja

lambung kerena

akan merangsang

sekresi getah

lambung yang

mengakibatkan mual

muntah

- Obat antiemetik

Page 20: Lampiran Susi Oke

dokter dalam

pemberian terapi

antiemetik (vometa 3 x

1sendok) jika muntah

belum teratasi

untuk menahan

pusat muntah hingga

mual teratasi

4. Jangka panjang:

- Keluarga mengerti

tentang penyakit yang

diderita anaknya

- Kaji tingkat ketidak

tahuan anggota

keluarga

- Anjurkan keluarga

untuk cuci tangan

sebelum dan sesudah

melakukan aktifitas

seperti membersihkan

atau membuang feses

klien

- Berikan penyuluhan

kesehatan kepada

keluarga

- Untuk mengetahui

sejauh mana tingkat

pengetahuan

keluarga

- Untuk mencegah

terjadinya penyakit

diare

- Agar anggota

keluarga

mengetahui apa itu

diare, penyebab, dan

gejala-gejala

penyakit diare

Page 21: Lampiran Susi Oke

D. DIAGNOSIS KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

1. Kurang volume cairan berhubungan dengan seringnya buang air besar,

encer, mual dan muntah.

2. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan kurangnya cairan sebagai

pengatur suhu tubuh.

3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

kehilangan cairan melalui diare dan masukan yang tidak adekuat.

4. Kurang pengetahuan keluarga berhubungan dengan perawatan anak.

E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

DX Tanggal/Jam Implementasi Pelaksana Evaluasi

1. 03-10-06

12.00 WIB

08.00 WIB

- Mengobservasi ibu

menyusui

- Memberi klien minum

oralit dan mengganti

cairan infus sesuai

terapi dokter (KA-EN

3B gtt 15 tetes/menit

- Mengobservasi turgor

kulit, ubun-ubun, mata

dan membran mukosa

- Mengkaji pemasukan

dan pengeluaran

Susianti Tanggal 03-10-06

Jam 12.00 WIB

- Tanda-tanda vital

kembali normal

suhu: 36oC, nadi:

100 x/menit,

pernapasan:

32x/menit

- Frekuensi buang

air besar mulai

berkurang (klien

hanya buang air

Page 22: Lampiran Susi Oke

07.30-14.00

WIB

09.00 WIB

- Memberikan terapi

dokter injeksi

cefotaxime 150

mg/intravena /12 jam

besar 4 x/hari)

- Tanda-tanda

dehidrasi mulai

kembali normal

2. 03-10-06

08.30 WIB

11.00 WIB

11.30 WIB

- Memberikan kompres

hangat pada daerah

frontal dan axila, badan

terasa panas terutama

pada daerah forntal, ibu

klien berpartisipasi

dalam memberikan

kompres hangat.

- Memberikan obat

parasetamol syrup 3 x1

- Menganjurkan kepada

keluarga klien untuk

tidak memakaikan

pakaian yang tebal dan

selimut tebal pada

klien

Susianti Tanggal 02-10-16

Jam 12.00 WIB

- Badan klien tidak

panas, suhu: 36oC

- Klien terlihat

riiang

3. 03-10-06 - Menjelaskan nutrisi

penting untuk

pertumbuhan

Susianti Tanggal 04-10-16

- Kebutuhan nutrisi

terpenuhi

Page 23: Lampiran Susi Oke

- Memberikan makanan

yang menarik klien

mau makan biskuit

yang diberikan ibunya

- Menghindari klien

untuk minum sari buah-

buahan

- Memberikan makan

porsi kecil tapi sering

1 04-10-06 - Mengoservasi ibu

menyusui

- Memberikan klien

minum oralit dan

mengganti cairan infus

sesuai terapi dokter

(KA-EN 3B gtt 15

tetes/menit)

- Mengoservasi turgor

kulit, ubun-ubun, mata

dan membran mukosa

- Mengkaji pemasukan

dan pengeluaran

- Memberikan terapi

Susianti Tanggal 05-10-16

Jam 12.00 WIB

- Tanda-tanda vital

kembali normal

suhu: 36oC, nadi:

100x/menit,

pernapasan:

32x/menit

- Frekuensi buang

air besar mulai

bekrurang (klien

hanya buang air

besar 2 x/hari)

- Tanda-tanda

Page 24: Lampiran Susi Oke

dokter injeksi

cefotaxim 150 mg/

intravena /12 jam

dehidrasi mulai

kembali normal

3. 04-10-06 - Menjelaskan nutrisi

penting untuk

pertumbuhan

- Memberikan makanan

yang menarik klien

mau makan biskuit

yang diberikan ibunya

- Menghindari klien

untuk minum sari buah-

buahan

- Memberikan makan

porsi kecil tapi sering

Susianti Tanggal 05-10-16

- Kebutuhan nutrisi

terpenuhi

4. 04-10-06 - Mengkaji tingkat

ketidak tahuan anggota

keluarga

- Menganjurkan keluarga

untuk cuci tangan

sebelum dan sesudah

melakukan aktivitas

seperti membersihkan

Susianti Tanggal 05-10-16

- Ibu klien selalu

menjaga

kebersihan

anaknya

- Ibu klien selalu

cuci tangan

sebelum dan

Page 25: Lampiran Susi Oke

atau membuang

kotoran klien

- Melakukan penyuluhan

kesehatan kepada

keluarga

sesudah

melakukan

aktivitas

- Ibu klien

mengerti cara

mencegah

penularan

penyakit diare

F. CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal Pukul DX Catatan SOAPIE Pelaksana

03-10-06 08.00 WIB I. S : Ibu klien mengatakan bahwa

klien masih buang air besar

encer bercampur lendir.

O : Kesadaran composmentis

- Klien tampak tenang

- Frekuensi buang air besar: 3

kali/ 8 jam

Tanda-tanda vital:

- Temp: 36oC

- Posl: 100 x/menit

- RR: 32 x/menit

Susianti

Page 26: Lampiran Susi Oke

A : Masalah teratasi sebagain karena

frekuensi Bung air besar klien

berkurang

P : Pertahankan DX 1 poin 1--5

dilanjutkan perawat ruangan

I : Mengobservasi ibu menyusui

- Memberi klien minum oralit

dan mengganti cairan infus

sesuai terapi dokter (KA-EN

3B gtt 15 tetes/menit

- Mengobservasi turgor kulit,

ubun-ubun, mata dan membran

mukosa

- Mengkaji pemasukan dan

pengeluaran

- Memberikan terapi dokter

injeksi cefotaxime 150

mg/intravena /12 jam

E : Tanda-tanda vital kembali normal

suhu: 36oC, nadi: 100 x/menit,

pernapasan: 32x/menit

- Frekuensi buang air besar

mulai berkurang (klien hanya

Page 27: Lampiran Susi Oke

buang air besar 4 x/hari)

- Tanda-tanda dehidrasi mulai

kembali normal

03-10-06 11.00 WIB II. S : Ibu klien mengatakan panas klien

sudah turun

O : Klien tampak tenang

- Di daerah frontal dan axila

tidak teraba panas

- Temp: 36oC

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan DX II poin 1

dihentikan karena masalah

teratasi

I : Memberikan kompres hangat

pada daerah frontal dan axila,

badan terasa panas terutama pada

daerah forntal, ibu klien

berpartisipasi dalam memberikan

kompres hangat.

- Memberikan obat parascetamol

syrup 3 x1

- Menganjurkan kepada

keluarga klien untuk tidak

Susianti

Page 28: Lampiran Susi Oke

memakaikan pakaian yang

tebal dan selimut tebal pada

klien

E : Badan klien tidak panas, suhu:

36oC, Klien terlihat riang

04-10-06 08.00 WIB I S : Ibu klien mengatakan bahwa

klien masih buang air besar

dengan konsistensi cair

O : Tanda-tanda dehidrasi agak

membaik

- Frekuensi buang air besar: 3

kali

Tanda-tanda vital:

- Temp: 36,5oC

- Posl: 96 x/menit

- RR: 30 x/menit

A : Masalah teratasi sebagian karena

klien masih buang air besar cair

P : Pertahankan DX 1 poin 1--5

dilanjutkan perawat ruangan

I : Mengobservasi ibu menyusui

- Memberi klien minum oralit

dan mengganti cairan infus

Susianti

Page 29: Lampiran Susi Oke

sesuai terapi dokter (KA-EN

3B gtt 15 tetes/menit

- Mengobservasi turgor kulit,

ubun-ubun, mata dan

membran mukosa

- Mengkaji pemasukan dan

pengeluaran pemasukan

2250cc pengeluaran 1720cc

jadi pasien tidak mengalami

dehidrasi lagi karena

kebuuhan cairan telah

terpenuhi sebanyak ± 530cc.

- Memberikan terapi dokter

injeksi cefotaxime 150 mg/

intravena /12 jam

E : Tanda-tanda vital kembali normal

suhu: 36oC, nadi: 100 x/menit,

pernapasan: 32x/menit

- Frekuensi buang air besar

mulai berkurang (klien hanya

buang air besar 4 x/hari)

- Tanda-tanda dehidrasi mulai

kembali normal

Page 30: Lampiran Susi Oke

04-10-06 11.00 WIB III S : Ibu klien mengatakan klien tidak

mau makan

O : Klien hanya minum ASI

- Klien tampak lemah

- Klien sedikit segar

- Mukosa bibir klien lembab

A : Masalah teratasi sebagian

P : Pertahankan DX IV poin 3--4

dilanjutkan perawat ruangan

I : Menjelaskan nutrisi penting

untuk pertumbuhan

- Memberikan makanan yang

menarik klien mau makan

biskuit yang diberikan ibunya

- Menghindari klien untuk

minum sari buah-buahan

- Memberikan makan porsi kecil

tapi sering

E : Kebutuhan nutrisi terpenuhi

04-10-06 12.30 WIB IV S : Ibu klien mengatakan belum

mengerti apa yang dijelaskan

oleh perawat

O : Anggota keluarga bingung

Susianti

Page 31: Lampiran Susi Oke

- Ibu klien menanyakan tentang

kondisi klien

A : Masalah belum teratasi

P : Pertahankan kondisi klien dari

DX V poin 2 dialnjutkan perawat

ruangan

I : Mengkaji tingkat ketidak tahuan

anggota keluarga

- Menganjurkan keluarga untuk

cuci tangan sebelum dan

sesudah melakukan aktivitas

seperti membersihkan atau

membuang kotoran klien

- Melakukan penyuluhan

kesehatan kepada keluarga

E : Ibu klien selalu menjaga

kebersihan anaknya

- Ibu klien selalu cuci tangan

sebelum dan sesudah

melakukan aktivitas

- Ibu klien mengerti cara

mencegah penularan penyakit

diare

Page 32: Lampiran Susi Oke

05-10-06 08.00 WIB I S : Ibu klien mengatakan bahwa

klien buang air besar sudah

normal

O : Tanda-tanda dehidrasi tidak ada

- Frekuensibuang air besar: 2 x

kali dan konsistensi lembek

Tanda-tanda vital:

- Temp: 36oC

- Pols: 100 x/menit

- RR: 30 x/menit

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan kondisi klien DX 1

poin 1--5 dihentikan karena

masalah teratasi

I : Mengoservasi ibu menyusui

- Memberikan klien minum

oralit dan mengganti cairan

infus sesuai terapi dokter

(KA-EN 3B gtt 15

tetes/menit)

- Mengoservasi turgor kulit,

ubun-ubun, mata dan

membran mukosa

Susianti

Page 33: Lampiran Susi Oke

- megkaji pemasukan dan

pengeluaran tidak terjadi

dehidrasi lagi.

- Memberikan terapi dokter

injeksi cefotaxim 150

mg/intravena /12 jam

E : Tanda-tanda vital kembali normal

suhu: 36oC, nadi: 100x/menit,

pernapasan: 32x/menit

- Frekuensi buang air besar

mulai bekrurang (klien hanya

buang air besar 2 x/hari)

- Tanda-tanda dehidrasi mulai

kembali normal

05-10-06 11.00 WIB III S : Ibu klien mengatakan klien mau

makan

O : Klien makn biskuit dan telur

serta bubur bayi milna

- Klien tidak lemah

- Klien terlihat segar

- Mukosa bibir klien lembab

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan DX III poin 3--4

Susianti

Page 34: Lampiran Susi Oke

dilanjutkan ibu klien dirumah

I : Menjelaskan nutrisi penting

untuk pertumbuhan

- Memberikan makanan yang

menarik klien mau makan

biskuit yang diberikan ibunya

- Menghindari klien untuk

minum sari buah-buahan

- Memberikan makan porsi kecil

tapi sering

E : Kebutuhan nutrisi terpenuhi

05-10-06 12.30 WIB IV S : Ibu klien mengatakan mengerti

apa yang dijelaskan oleh perawat

O : Ibu klien mengetahui cara

pencegahan penyakti diare dan

cara menolong penderita

penyakit diare dirumah

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan kondisi klien selma

masa perawatan.

I : Mengkaji tingkat ketidak tahuan

anggota keluarga

- Menganjurkan keluarga untuk

Susianti

Page 35: Lampiran Susi Oke

cuci tangan sebelum dan

sesudah melakukan aktivitas

seperti membersihkan atau

membuang kotoran klien

- Melakukan penyuluhan

kesehatan kepada keluarga

E : Ibu klien selalu menjaga

kebersihan anaknya

- Ibu klien selalu cuci tangan

sebelum dan sesudah

melakukan aktivitas

- Ibu klien mengerti cara

mencegah penularan penyakit

diare


Top Related