![Page 1: Lampiran Praktikum Analisis pangan 1 (Bil Asam Dan Peroksida)](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/55cf970a550346d0338f6fad/html5/thumbnails/1.jpg)
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANALISIS BAHAN PANGAN
PENENTUAN BILANGAN ASAM DAN BILANGAN
PEROKSIDA PADA MINYAK DAN MARGARIN
Oleh :
Sylvia Aulia Rahmah
081324253001
PROGRAM MAGISTER KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2014
![Page 2: Lampiran Praktikum Analisis pangan 1 (Bil Asam Dan Peroksida)](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/55cf970a550346d0338f6fad/html5/thumbnails/2.jpg)
Percobaan 1
Penentuan Bilangan Asam dan Bilangan Peroksida
pada Minyak dan Margarin
A. Tujuan
Untuk menentukan bilangan asam dan bilangan peroksida dari minyak
dan margarin.
B. Dasar Teori
Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada
golongan lipid , yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut
dalam air tetapi larut dalam pelarut organik non polar, misalnya dietil eter
(C2H5OC2H5); Kloroform(CHCl3); benzena dan hidrokarbon lainnya. Lemak
dan minyak dapat larut dalam pelarut yang disebutkan di atas karena lemak
dan minyak mempunyai polaritas yang sama dengan pelaut tersebut. Bahan-
bahan dan senyawa kimia akan mudah larut dalam pelarut yang sama
polaritasnya dengan zat terlarut . Tetapi polaritas bahan dapat berubah karena
adanya proses kimiawi. Misalnya asam lemak dalam larutan KOH berada
dalam keadaan terionisasi dan menjadi lebih polar dari aslinya sehingga mudah
larut serta dapat diekstraksi dengan air. Ekstraksi asam lemak yang terionisasi
ini dapat dinetralkan kembali dengan menambahkan asam sulfat encer (10 N)
sehingga kembali menjadi tidak terionisasi dan kembali mudah diekstraksi
dengan pelarut non polar.
Lemak dan minyak merupakan senyawaan trigliserida dari gliserol .
Dalam pembentukannya, trigliserida merupakan hasil proses kondensasi satu
molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak (umumnya ketiga asam lemak
tersebut berbeda-beda), yang membentuk satu molekul trigliserida dan satu
molekul air (gambar 1). Bila R1=R2=R3 , maka trigliserida yang terbentuk
disebut trigliserida sederhana (simple triglyceride), sedangkan bila R1, R2,R3,
berbeda , maka disebut trigliserida campuran (mixed triglyceride).
![Page 3: Lampiran Praktikum Analisis pangan 1 (Bil Asam Dan Peroksida)](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/55cf970a550346d0338f6fad/html5/thumbnails/3.jpg)
Gambar 1. Reaksi Pembentukan Trigliserida
B.1. Bilangan Asam
Keasaman suatu lemak menunjukkan jumlah asam lemak yang
dihidrolisis dari triasilgliserol. Bilangan asam dinyatakan sebagai mg KOH
yang diperlukan untuk menetralkan asam lemak bebas yang ada dalam 1 g
lemak atau minyak. Bilangan asam sering digunakan sebagai indikator kualitas
untuk minyak goreng, dengan nilai batas 2 mg KOH/g minyak.
Bilanganasam=ml KOH x N KOH x 56,1berat sampel (g)
B.2. Bilangan Peroksida
Bilangan peroksida didefinisikan sebagai miliequivalen (mEq) peroksida per
kg sampel. Bilangan peroksida ditentukan dengan titrasi redoks. Diasumsikan
bahwa senyawa yang bereaksi di bawah kondisi uji adalah peroksida atau
produk sejenis dari oksidasi lipid. Penentuan peroksida berguna untuk
mengetahui adanya peroksida dalam lemak sebagai hasil dari otooksidasi.
Adanya peroksida dalam lemak menyebabkan lemak menjadi reaktif sehingga
dengan larutan KI bereaksi dengan membentuk I2 yang dapat ditentukan
kadarnya dengan larutan Na2S2O3.
Bilangan peroksida=ml Na2 S2 O3 x N Na2 S2O3 x1000
berat sampel(g)
B.3. Minyak
B.4. Margarin
![Page 4: Lampiran Praktikum Analisis pangan 1 (Bil Asam Dan Peroksida)](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/55cf970a550346d0338f6fad/html5/thumbnails/4.jpg)
Margarin dimaksudkan sebagai pengganti mentega dengan rupa, bau konsistensi rasa dan nilai gizi yang hampir sama dengan mentega. Margarin mengandung 80 % lemak, 16 % air dan beberapa zat lain. Menurut SNI (1994), margarin adalah produk makanan berbentuk emulsi padat atau semi padat yang dibuat dari lemak nabati dan air, dengan atau tanpa penambahan bahan lain yang diizinkan. Margarin merupakan emulsi dengan tipe emulsi air dalam minyak (water in oil emulsion – W/O), berbentuk semi padat, dan bersifat plastis. Minyak yang digunakan dalam pembuatan margarin dapat berasal dari lemak hewan seperti babi (lard) atau sapi, dan lemak nabati seperti minyak kelapa, minyak sawit, kedelai, jagung, biji bunga matahari, dan lain-lain. Perbedaan karakteristik margarin, mentega dan mentega putih dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Perbandingan margarin, mentega dan mentega putih
C. Alat dan Bahan
Alat :
1. Set refluk 7. Gelas ukur 10mL
2. Erlenmeyer mulut besar (untuk titrasi) 8. Gelas ukur 25mL
3. Beaker glass 50mL 9. Spatula
4. Beaker glass 250mL 10. Pengaduk kaca
5. Botol semprot 11. Buret, klem dan statif
6. Pipet volume 2mL 12. Karet hisap
7. Pipet Volume 10mL
Bahan :
1. Minyak (Merk Bimoli) 8. H2SO4 2N
2. Margarin (Merk Filma) 9. KI 10%
3. Standar primer HCl 0,947N 10. Indikator amilum
4. Alkohol 95% 11. Larutan asetat-kloroform (3:2)
5. KOH 0,1N 12. KI jenuh
![Page 5: Lampiran Praktikum Analisis pangan 1 (Bil Asam Dan Peroksida)](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/55cf970a550346d0338f6fad/html5/thumbnails/5.jpg)
6. Indikator fenolftalein (Pp) 13. Akuades
7. Standar primer KIO3 0,1N 14. Na2S2O3 0,1N
D. Prosedur Kerja
Penentuan bilangan asam
1. Menimbang 20 gram lemak atau minyak dan memasukkannya dalam
Erlenmeyer 250mL.
2. Menambahkan alkohol 95% netral.
3. Memanaskannya sampai mendidih dalam set refluk sambil digoyang
dengan kuat untuk melarutkan asam lemak bebasnya.
4. Mentitrasi sampel yang sudah dingin dengan larutan standar KOH 0,1N
yang telah dibakukan dengan larutan standar primer HCl, dengan cara :
a. Menyiapkan larutan standar primer HCl 0,0947N dalam buret.
b. Memasukkan 20mL larutan standar KOH ke dalam Erlenmeyer
250mL dan menambahkan 2-3 tetes indikator fenolftalein.
c. Mentitrasi larutan tersebut dengan larutan standar primer HCl
0,0947N.
5. Menambahkan 2-3 tetes indikator fenolftalein. Akhir titrasi ditandai
dengan terbentuknya warna merah muda yang tidak hilang selama 30
detik.
Penentuan bilangan peroksida
1. Menimbang 5 gram sampel minyak atau lemak dan memasukkannya
dalam Erlenmeyer 250mL.
2. Menambahkan 30mL larutan asam asetat-kloroform (3:2) dan
menggoyangkannya sampai bahan terlarut semua.
3. Menambahkan 0,5mL larutan KI jenuh.
4. Mendiamkannya selama 1 menit sambil sesekali digoyangkan.
5. Menambahkan 30mL akuades.
6. Mentitrasi larutan sampel dengan larutan standar Na2S2O3 yang telah
dibakukan sampai warna kuning hampir hilang (hanya beberapa tetes).
Cara pembakuan larutan standar Na2S2O3 adalah :
a. Menambahkan 10mL larutan standar KIO3 0,1N + 2mL H2SO4 2N
+ 8mL KI 10% dalam Erlenmeyer 250mL.
![Page 6: Lampiran Praktikum Analisis pangan 1 (Bil Asam Dan Peroksida)](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/55cf970a550346d0338f6fad/html5/thumbnails/6.jpg)
b. Mentitrasi larutan tersebut dengan larutan standar Na2S2O3 hingga
warna kuning hampir hilang (hanya beberapa tetes).
c. Menambahkan 2-4mL larutan amilum.
d. Mentitrasi larutan sampel dengan larutan standar Na2S2O3. Titik
akhir titrasi ditandai dengan warna biru yang hampir hilang.
7. Menambahkan 0,5mL larutan amilum 1% dan dilanjutkan titrasi hingga
warna biru mulai hilang.
E. Hasil Pengamatan
Penentuan bilangan asam
Pembakuan Larutan standar KOH :
Volume HCl = 22,3mL
Konsentrasi = 0,0947N
Konsentrasi larutan standar KOH yang sebenarnya adalah :
V1 x N1 = V2 x N2
22,2 x 0,0947 = 20 x N2
N2 = 0,105117N
Minyak Margarin
Massa (gram) 20,0213 20,0373
Volume KOH yang
dibutuhkan (mL)
1,1 1,2
Penentuan bilangan peroksida
F. Pembahasan
G. Kesimpulan
H. Daftar Pustaka
Anonim. 1998. Petunjuk Praktikum Kimia Analisis Bahan Makanan. Surabaya: FMIPA Unair.
![Page 7: Lampiran Praktikum Analisis pangan 1 (Bil Asam Dan Peroksida)](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082404/55cf970a550346d0338f6fad/html5/thumbnails/7.jpg)