Transcript

Lampiran- 1 Contoh Silabus

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI

Model

1

Contoh Silabus (diadaptasi dari SMA Argo Selo Batu 0leh Puskur) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Waktu : SMA Negeri 69 Jakarta : Ekonomi : XI/2 : 4x45 '

Standar Kompetensi : 5. Memahami Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Kompetensi Materi Dasar Pembelajara n Melakukan posting dari Penggunaan jurnal ke Buku Besar Buku Besar -Bentukbentuk Buku Besar - Posting Kegiatan Pembelajaran - mencari referensi untuk memperdalam konsep yang berkaitan dengan buku besar. - mendiskusikan bentukbentuk dan kegunaan buku besar - mendiskusikan cara memposting dari jurnal ke Buku Besar - mengerjakan tugas -Mepresentasikan hasil Indikator mendeskripsikan pengertian Buku Besar - memposting dari jurnalk buku besar Penilaian - tertulis penugasan - unjuk keja Alokasi Waktu - 4 x 45 ' Sumber Belajar - buku akuntansi - contoh Buku Tabungan - pengelolaan uang saku sehari-hari - contoh buktibukti transaksi

Mengetahui Kepala Sekolah

Jakarta, 1 Agustus 2008 Guru Mata Pelajaran Ekonomi

(......................................) NIP................................Model

(...............................................) NIP...........................

1

Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( Diadaptasi dari SMA Argo Selo Batu oleh Puskur) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Waktu : SMA Negeri 69 Jakarta : Akuntansi : XI Ilmu Sosial / Genap : 4 x 45

Standar Kompetensi Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa Kompetensi Dasar Melakukan posting dari jurnal ke Buku Besar Indikator Mendiskripsikan pengertian buku besar Membuat bentuk-bentuk buku besar Memposting dari jurnal ke Buku Besar I. Tujuan Pembelajaran T Setelah kegiatan pembelajaran siswa dapat melakukan poting dari jurnal ke buku besar II. Materi Ajar Pengertian buku besar Kumpulan akun yang digunakan untuk mencatat dan mengelompokkan transaksitransaksi yang sejenis Bentuk-bentuk Akun a. Bentuk TNama akun : D K No. ....

b.

Bentuk 2 kolom Re f

Tgl

Keterangan

D

K

Model

1

c.

Bentuk 4 kolom Tgl Keterangan Re f D K Saldo D K

Posting Jurnal Hal 01 Tgl Okt 2005 1 Kas Modal (investasi awal) Buku Besar Kas D Okt/1 Investasi 101 3.000.000 Keterangan Ref 101 300 D 3.000.000 3.000.000 K

Modal Okt/1 300 3.000.000

III

Metode Pembelajaran - diskusi dan penugasan

IV. Langkah-langkah Pembelajaran A. Pertemuan Pertama 1. Kegiatan Awal (10) a. Apersepsi Mengerjakan soal dan tanya jawab jurnal dari buku besar b. Motivasi Menginformasikan KD dan indikator yang hendak dicapai dan tujuan pembelajaran dan KKM yang harus dicapai Menginformasikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran

model KTSP SMA Negeri 69, Jakarta

2

2.

Kegiatan Inti (65) - membagi diri d mencari referensi dari berbagai sumber / buku-buku yang relevan Siswa alam kelompok, masing-masing kelompok minimal terdiri dari 3 siswa Mendiskusikan macam-macam bentuk Buku Besar dan cara memposting dari Jurnal ke Buku Besar Presentasi hasil diskusi Berlatih memposting dari Jurnal ke Buku Besar

Kegiatan Penutup (15) Guru dan siswa membuat kesimpulan Mengadakan refleksi kegiatan pembelajaran Memberi tugas rumah V. Alat/bahan/sumber belajar Contoh buku tabungan, contoh pengelolaan keuangan sendiri, berbagai bukti transaksi VI. Penilaian 1. Jenis Penilaian Tes Tulis Tes unjuk kerja 2. Bentuk Tes Uraian Uji petik prosedur dan produk Contoh instrumen

3.

3. A.

Penilaian Proses Unjuk Kerja 1. Uji Petik Prosedur No Nama Nilai Kerjasama Inisiatif Ket

Keterangan : Kerjasama InisiatifNa = Nilai Kerjasama

: :

poin yang diberikan poin yang diberikan

: :

1 50 1 50

+ Nilai Inisiatif 2

2.

Uji Petik Produk a. Soal:

model KTSP SMA Negeri 69, Jakarta

3

Anggaplah semua data di bawah ini diambil dari bukti transaksi yang terjadi pada AKTUAL TAILOR, selama bulan Juli 1999 sebagai bulan pertama dari kegiatan usahanya. Juli 1, diterima dari Kurnia sebagai penanaman dalam perusahaannya, berupa uang tunai sebesar Rp. 10.000.00,00 dan peralatan jahit seharga Rp. 3.000.000,00 dibayar sewa ruangan untuk masa enam bulan sebesar Rp. 1.200.000,00 terhitung sejak bulan Juli 1999 dibeli perlengkapan jahit berupa benang, resuilting, kancing, kain keras dan perlengkapan lainnya seharga Rp. 600.000,00 tunai dibayar persekot asuransi untuk masa 1 (satu) tahun, terhitung mulai bulan Juli 1999 sebesar Rp. 120.000,00 dibayar untuk pemasangan iklan mini pada harian umum Pikiran Rakyat, sebesar Rp. 100.000,00

Juli 2, Juli 4,

Juli 6, Juli 8,

Juli 10, dibeli secara kredit dari Toko SARANA JAYA, peralatan jahit berupa mesin obras seharga Rp. 6.000.000, 00. Sebagai pembayaran pertama dibayar tunai Rp. 1.000.000,00 Juli 12, pekerjaan yang dipesan PT PRAMBANAN selesai, faktur bersama hasil pekerjaan seharga Rp. 2.400.000,00 dikirimkan. Syarat pembayaran dalam 30 hari Juli 14, dibayar rekening listrik sebesar Rp. 80.000,00 Juli 15, jumlah penerimaan-penerimaan dari pelanggan yang membayar tunai, untuk minggu pertama dan kedua sebesar Rp. 1.000.000,00 Juli 15, dibayar gaji karyawan tengah bulan pertama sebesar Rp. 800.000,00 Juli 18, dibeli tunai perlengkapan jahit seharga Rp. 200.000,00 Juli 20, diterima dari PT PRAMBANAN untuk pembayaran pertama atas faktur tanggal 12 Juli yang lalu, sebesar Rp. 1.200.000,00 Juli 23, dibayar sumbangan untuk kebersihan dan keamanan Rp. 50.000,00 Juli 25, dibayar kepada Toko SARANA JAYA hutang pembelian peralatan jahit tanggal 10 Juli, sebesar Rp. 2.000.000,00 Juli 28, Kurnia sebagai pemilik perusahaan, mengambil uang tunai dari kas perusahaan sebesar Rp. 600.000,00, untuk keperluan pribadi Juli 30, penerimaan tunai dari pelanggan untuk minggu ketiga dan keempat berjumlah Rp. 1.600.000,00 Juli 30, dibayar gaji karyawan tengah bulan terakhir sebesar Rp. 800.000,00

model KTSP SMA Negeri 69, Jakarta

4

Juli 31, diterima faktur dari perusahaan service ABADI untuk perbaikan tiga buah mesin jahit seharga Rp. 90.000,00. Pembayaran tanggal 5 Agustus 1999 Juli 31, dibayar macam-macam beban seharga Rp. 150.000,00 Untuk ketertiban catatan kegiatan usahanya, Kurnia memberi nomor kode setiap akun yang disediakan dalam buku besar perusahaannya sebagai berikut: AKTIVA PENDAPATAN 111 Kas 411 Pendapatan jasa 112 Piutang Usaha 113 Asuransi dibayar di muka 114 Perlengkapan 121 Peralatan Jahit 122 Akumulasi Penyusutan Peralatan KEWAJIBAN 211 Hutang Usaha MODAL 311 Modal Kurnia 312 Prive Kurnia Dari data di atas: Susunlah jurnal Posting ke dalam buku besar b. Kunci Jawaban : Transaksi Tanggal 1 Juli 1999 1. Jurnal Tgl Ket Juli 1 Kas . Peralatan jahit Modal (Investasi awal) 2. Buku Besar D Kas 112 K 1/799 Rp. 10.000.000,00

BEBAN USAHA 511 Beban Gaji 512 Beban Sewa 513 Beban Perlengkapan 514 Beban Listrik dan Telepon 515 Beban Iklan 516 Beban Asuransi 517 Beban Pemeliharaan Peralatan 518 Beban Penyusutan Peralatan 519 Beban lain-lain

Ref 111 112 311

D Rp 10.000.000,00 Rp. 3.000.000,00

K Rp 13.000.000,00

111 K D

Peralatan

1/799 Rp 3.000.000,00

D

Modal

311 K

model KTSP SMA Negeri 69, Jakarta

5

1/799 Rp. 13.000.000,00

Pedoman Penilaian : Jurnal N=Skorperole han x100 40

Buku BesarSkorperole han x100 40 N .Jurnal + Nbukubesar Nilai Akhir = 2

N=

3.

Tes Tertulis Ulangan Harian Ny. Indrayati pada tanggal 29 Desember 2007 mendirikan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa kecantikan dengan nama Salon LIDYA. Transaksi yang terjadi pada Salon LIDYA selama bulan Januari 2008 sebagai berikut : Januari Januari Januari Januari Januari 2 3 4 5 7 Salon LIDYA menerima uang tunai dari Ny. Indrayati sebesar Rp. 16.000.000,00, sebagai penanam modal Pembelian tunai peralatan kecantikan seharga Rp. 4.000.000,00 dan perlengkapan kecantikan seharga Rp. 1.200.000,00 Pembayaran sewa ruangan untuk masa sewa 1 (satu) tahun seharga Rp. 2.400.000,00 Penerimaan pinjaman dari bank sebesar Rp. 5.000.000,00 Pembayaran kepada harian umum Kedaulatan Rakyat untuk pemasangan iklan mini selama 10 hari, seharga Rp. 350.000,00 Pencatatan uang tunai yang diterima dari pelanggan sampai dengan tanggal 9 Januari 2008, sebesar Rp. 600.000,00 Pembelian peralatan kecantikan seharga Rp. 6.000.000,00, dibayar tunai sebesar Rp. 2.000.000,00, sisanya dibayar secara kredit Pembayaran tunai untuk : Gaji karyawan minggu pertama dan kedua . Rp. Rekening listrik dan air ................................ Rp. 600.000,00 100.000,00

Januari 10 Januari 14

Januari 15

Januari 20 Januari 22

Pembayaran untuk upah membersihkan ruangan Rp. 50.000,00 Tiga orang pelanggan telah menggunakan jasa salon LIDYA seharga Rp. 90.000,00, pembayarannya ditangguhkan sampai tanggal 2 Februari 2008

model KTSP SMA Negeri 69, Jakarta

6

Januari 25 Januari 28

Pembayaran tunai untuk : Rekening telepon ......................................... Rp.

80.000,00

Ny. Indrayati mengambil uang tunai dari kas perusahaan sebesar Rp. 500.000,00, untuk keperluan pribadi

Untuk ketertiban pencatatan kegiatan usahanya, salon LIDYA membuat bagan akun besarnya sebagai berikut : HARTA 11 Kas 12 Piutang Usaha 13 Perlengkapan Kecantikan 14 Sewa dibayar di muka 15 Peralatan kecantikan 16 Akumulasi penyusutan peralatan KEWAJIBAN 21 Hutang usaha 22 Hutang bank MODAL 31 Modal Ny. Indrayati 32 Prive Pertanyaan : Dari soal di atas susunlah : Jurnal Umum Buku besar bentuk T b. 1. Kunci Jawaban : Transaksi Tanggal 2 Januari 2008 Jurnal Tgl Ket Juli 1 Kas . Modal (Investasi awal) Buku Besar D Kas 2/108 Rp. 16.000.000,00 PENDAPATAN 41 Pendapatan jasa BEBAN BEBAN 51 Beban gaji 52 Beban iklan 53 Beban listrik, air dan telepon 54 Beban perlengkapan 55 Beban sewa 56 Beban penyusutan peralatan

Ref 11 31

D Rp 16.000.000,00

K Rp 16.000.000,00

2. 12 K

11 K D

Modal 2/108 Rp 16.000.000,00

model KTSP SMA Negeri 69, Jakarta

7

Pedoman Penilaian : Jurnal N=Skorperole han x100 59

Buku BesarSkorperole han x100 59 N .Jurnal + Nbukubesar Nilai Akhir = 2

N=

Mengetahu, Kepala Sekolah

Jakarta, 1 Agustus 2008 Guru Mata Pelajaran Ekonomi

(.....................................) NIP

(.......................................) NIP.........

model KTSP SMA Negeri 69, Jakarta

8

Lampiran- 3 BEBERAPA PENGERTIAN / ISTILAHKURIKULUM adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. SILABUS adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN merupakan bagian dari perencanaan proses pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. PENUGASAN TERSTRUKTUR adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. KEGIATAN MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik. KALENDER PENDIDIKAN adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. PERMULAAN TAHUN PELAJARAN adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. MINGGU EFEKTIF BELAJAR adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran. WAKTU PEMBELAJARAN EFEKTIF adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. WAKTU LIBUR adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal. Lampiran-4

model KTSP SMA Negeri 69, Jakarta

9

KEADAAN DAN POTENSI SEKOLAHA. Lingkungan SekolahSMA Negeri 69 Jakarta terletak di gugusan Kepulauan Seribu, tepatnya di Pulau Pramuka. Wilayahnya termasuk ke dalam Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta. Kepulauan Seribu dikenal sebagai Kawasan Taman Nasional Laut dengan luas 108.000 hektar merupakan perairan laut di pantai utara Pulau Jawa. Sebagian pulau-pulau tersebut sudah dihuni sejak lama dan dikembangkan sebagai obyek rekreasi dan pariwisata. Jumlah penduduk di Kepulauan Seribu adalah 17.973 jiwa (Sensus Penduduk tahun 2000), terdiri dari laki-laki 9.176 jiwa dan perempuan 8.797 jiwa. Sedangkan jumlah rumah tangga ada sebanyak 4.454 keluarga. Dari sekian banyak pulau, hanya 11 pulau yang telah dihuni. Sisanya merupakan sarana rekreasi, cagar alam, cagar budaya dan lain-lain. Pulau yang terpadat adalah pulau-pulau di kelurahan Pulau Panggang dengan kepadatan 4.354 jiwa/Km2, sedangkan yang terendah adalah kelurahan Pulau Untung Jawa dengan kepadatan 664 jiwa/KM2

P. Pramuka

Sumber Peta: Dinas Pariwisata DKI

Pulau Pramuka merupakan pulau paling selatan dan berjarak 37 mil laut dari Jakarta. Pulau ini merupakan pusat administrasi dan pemerintahan Kepulauan Seribu. Pulau Pramuka termasuk ke dalam Kelurahan Pulau Panggang. Di pulau ini terdapat sarana

model KTSP SMA Negeri 69, Jakarta

10

pelestarian penyu sisik yang saat ini jumlahnya sudah sedikit sehingga dilindungi. Masyarakat yang mendiami Pulau Pramuka sebagian besar berasal dari Bugis, Tangerang, dan Jakarta. Tata tempat tinggal dan sanitasi Pulau Pramuka cukup baik, sedangkan sarana dan prasarana cukup memadai mulai dari masjid, rumah sakit, sekolah, dermaga, tempat pelelangan ikan (TPI), villa dan penginapan bagi pengunjung wisata. Untuk pengembangan wilayah, transportasi laut memang sangat strategis dan dibutuhkan, namun sarana ini relatif mahal dan kurang memadai. Kondisi jalan darat hanya berupa jalan lingkungan. Becak merupakan satu-satunya kendaraan umum di darat yang dimiliki masyarakat. Dalam bidang pendidikan sudah terdapat sekolah dari SD hingga SMA. Mutu pendidikan pada umumnya masih rendah. Rendahnya pendidikan ini berkaitan erat dengan mata pencaharian penduduk yang sebagian besar adalah nelayan (74,34%) dan petani rumput laut tradisional.

B. Keadaan Sekolah1. Sarana dan Prasarana. a. Tanah dan Halaman Tanah sekolah sepenuhnya milik negara. Luas areal seluruhnya 5770 m2. Sekitar sekolah dikelilingi oleh pagar sepanjang 360 m.Keadaan Tanah Sekolah SMA Negeri 69 JakartaStatus Luas Tanah Luas Bangunan Pagar : : : : Milik Negara 5.770 m2 1.937 m2 360 m

b. Gedung Sekolah Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik. Jumlah ruang kelas untuk menunjang kegiatan belajar memadai.Keadaan Gedung Sekolah SMA Negeri 69 JakartaLuas Bangunan Ruang Kepala Sekolah Ruang TU Ruang Guru Ruang Kelas Ruang Lab. IPA Ruang Lab. Bahasa Ruang Perpustakaan Ruang Serba Guna Musholla Ruang Osis Ruang Olahraga : : : : : : : : : : : : 1.937 m2 1 Baik 1 Baik 1 Baik 12 Baik 1 Baik 1 Baik 1 Baik 1 Baik 1 Baik 1 Baik 1 Baik

2. Anggaran Sekolah.

model KTSP SMA Negeri 69, Jakarta

11

Anggaran sekolah berasal dari dana pemerintah dan dana yang dihimpun dari orang tua peserta didik. Setiap peserta didik dikenai biaya Rp. 33.000,- per bulan.

Sumber Dana Pendidikan SMA Negeri 69 JakartaTahun Pelajaran 1999 / 2000 2000 / 2001 2001 / 2002 2002 / 2003 2003 / 2004 2004 / 2005 2005 / 2006 Pemerintah (Rupiah) 119.958.000 184.399.000 252.400.000 178.423.000 555.018.727 505.382.020 170.612.000 Komite Sekolah (Rupiah) 15.120.000 16.500.000 23.436.000 23.352.000 33.523.000 68.352.000 173.052.000 Jumlah (Rupiah) 135.078.000 200.899.000 275.836.000 202.275.000 882.717.274 573.734.020 343.104.000

Alokasi dana terutama diperuntukan untuk menunjang kegiatan-kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler, dan juga untuk memenuhi kelengkapan sarana belajar peserta didik.

C. Personil SekolahSMA Negeri 69 didirikan pada tahun 1981 yang merupakan Kelas Jauh (KJ) dari SMA Negeri 13 Jakarta. Pimpinan sekolah yang pernah bertugas di SMA Negeri 69 sejak awal berdirinya (1981) adalah:NAMA 1. Drs. Ridwan Hasan 2. Drs. Agus Susanto 3. Suparmin 4. A. Napitipulu 5. Achirudin Djamin 6. Drs. Agus Susanto 7. Drs. Bambang Suprapto 8. Drs. Fadlullah Hamid 9. Drs. Halidin Mukmin 10. Drs. Ahmad Salim 11. Drs. Edeng Kusniadi PERIODE TUGAS Tahun 1981 s/d 1985 Tahun 1985 s/d 1986 (PLH) Tahun 1986 s/d 1989 Tahun 1989 s/d 1991 Tahun 1991 s/d 1994 Tahun 1994 s/d 1997 Tahun 1997 s/d 1999 Tahun 1999 s/d 2001 Tahun 2001 s/d 2003. Tahun 2003 s/d Januari 2006 Januari 2006 - sekarang

Jumlah seluruh personil sekolah ada sebanyak 39 orang, terdiri atas guru 29 orang, karyawan tata usaha 6 orang, dan pesuruh 4 orang.

model KTSP SMA Negeri 69, Jakarta

12

Keadaan Personil SekolahNO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 NAMA Drs. Edeng Kusniadi Drs. Cipto Edi Sutopo Drs. Damri Said Drs. Bahdar Drs. Heri Candra Dra. Bet Saidah Siregar Dra. Timbul Raharjo Drs. Rudi Hartono Moh. Sofi, S.Ag Drs. Eko Susanto Ida Hastuti, S.Ag Sri Dewi, S.Pd M. Yaiman, S.Pd Ernawati, S.Pd Abd. Hakim, S.Ag Drs. Samsul Maarif As ad, S.Hi Ali Musa, SE Mahfudi, S.Pd Yutik Wulandari, Ssi M. Soleh, S.Pd Fitri Gustina, S.Pd Muhammad Andi, Ssi Ubaidillah Mardiana, S.Pd Sahri Ramdani, S.Pd Siti Alawiyah, S.Ag Juriyah, S.Pd Mustafa M. Adil Suproh Masturoh Wiwit Payuni Holani Asnawi Subur Tarmadi JABATAN Kepala Sekolah Wakasek/ Guru Fisika Guru Geografi Guru Matematika Guru matematika Guru Kimia Guru Ekonomi Guru Biologi Guru Agama Islam Guru Bahasa Indonesia Guru Sosiologi Guru Bahasa Indonesia Guru Sejarah Guru Bahasa Inggris Guru Seni Guru PKn Guru PKn Guru Ekonomi Guru TIK Guru Bahasa Inggris Guru Biologi Guru Ekonomi Guru Matematika Guru Mulok Guru Penjaskes Guru Bahasa Inggris Guru Fisika Guru Bahasa Arab Guru Bahasa Indonesia Karyawan Tata Usaha Karyawan Tata Usaha Karyawan Tata Usaha Karyawan Tata Usaha Karyawan Tata Usaha Pesuruh Pesuruh Pesuruh Karyawan Tata Usaha Pesuruh STATUS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PTT PTT PTT PTT PTT Honorer PTT PTT PTT PTT PTT PTT PTT Honorer Honorer Honorer Honorer Honorer Honorer Honorer PNS PNS PNS PNS PNS PNS Honorer Honorer Honorer Honorer

Dari sejumlah guru, hanya 31% yang berstatus guru PNS. Sisanya 41 % guru PTT dan 28 % sebagai guru honorer.

D. Keadaan Peserta Didik1. Jumlah peserta didik Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2006/2007 seluruhnya berjumlah 499 orang. Persebaran jumlah peserta didik antar kelas merata. Peserta didik di kelas X ada sebanyak 4 rombongan belajar. Peserta didi pada program IPA baik di kelas XI maupun di kelas XII hanya satu rombongan belajar. Sedangkan pada program IPS di Kelas XI dan Kelas XII masing-masing ada tiga rombongan belajar. Separuh dari peserta didik (50%) berasal dari pulau lain, yakni Pulau Kelapa (1 jam perjalanan dengan perahu boat). Mereka tinggal di Pulau Pramuka dengan cara kost. Biasanya, setelah aktivitas pengembangan diri di sekolah pada hari Sabtu,model KTSP SMA Negeri 69, Jakarta

13

mereka pulang ke rumah orang tua masing-masing dan kembali pada hari Minggu sore atau Senin pagi.Jumlah Peserta Didik Tahun 2006Kelas X XI-IPA XI-IPS XII-IPA XII-IPS JUMLAH Jumlah Laki-laki 89 17 72 18 61 257 Wanita 79 23 58 21 61 242 Jumlah 168 40 130 39 122 499

2. Keadaan Tidak Naik Kelas dan Putus Sekolah /Droup Out Peserta didik yang tidak naik kelas dan angka putus sekolah (Droup-Out) peserta didik ternyata cukup tinggi setiap tahunnya.Tidak Naik Kelas dan Putus SekolahTahun Pelajaran 1997 / 1988 1998 / 1999 1999 / 2000 2000 / 2001 2001 / 2002 2002 / 2003 2003 / 2004 2004 / 2005 2005/2006 Kelas I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III Jumlah 97 77 78 17 75 78 113 102 64 120 80 78 122 97 80 114 103 88 124 124 98 114 103 88 176 162 109 Tidak Naik 5 2 4 3 3 2 2 5 2 5 2 5 2 5 4 6 3 11 Putus Sekolah/DO 10 1 1 17 7 1 18 10 20 5 15 3 20 5 15 3 6 3 1

Tingginya keadaan tidak naik kelas dan putus sekolah peserta didik terutama disebabkan karena masih kurangnya kesadaran orang tua dan peserta didik tentang arti pentingnya pendidikan, selain juga karena faktor kesulitan ekonomi. Untuk mengatasi kendala ekonomi, sekolah telah mengupayakan berbagai bantuan dari berbagai pihak. Pada tahun pelajaran 2005/2006 lebih dari 50% peserta didik mendapatkan bantuan biaya yang berupa beasiswa peserta didik.

model KTSP SMA Negeri 69, Jakarta

14

Beasiswa peserta didik tahun 2006ASAL BANTUAN BKM CNOOC (perusahaan minyak) Bazis DKI Yayasan Jakarta Dinas Dikmenti Sampurna JUMLAH PENERIMA (peserta didik) 74 110 15 9 52 3

3. Input dan Output NEM Pencapaian nilai rata-rata NEM peserta dari tahun ke tahun cenderung mengalami kenaikan. Namun demikian, peserta didik yang melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, khususnya PMDK atau UMPTN ternyata kurang memuaskan.Input dan Output NEM Peserta didikInput Tahun 1996-1997 1997-1998 1998-1999 1999-2000 2000-2001 2001-2002 2002-2003 2003-2004 Rata-rata NEM 4.17 4.12 4.26 3,85 4,25 4,26 3,85 4,25 Output Tahun 1998-1999 1999-2000 2000-2001 2001-2002 2002-2003 2003-2004 2004-2005 2005-2006 Rata-rata NEM 3.71 4.16 5.81 4,50 6,28 6,13 6,29 6.35 PMDK UNJ 6 orang PMDK 6 PMDK 1 Yang ke PTN Tahun 1999-2003 PMDK UNJ 9 dan

UMPTN 1 orang

Faktor ekonomi keluarga dan kurangnya kesadaran terhadap pendidikan diduga menjadi penghambat dalam kemajuan pendidikan di sekolah.

E. Orang Tua Peserta DidikWilayah Kepulauan seribu yang terdiri atas pulau-pulau kecil maupun besar memiliki kekayaan bahari yang beragam. Sebagai taman dan sumber kehidupan, Kepulauan seribu memiliki kawasan pertambangan minyak, perikanan, budidaya rumput laut sampai usaha pariwisata yang semuanya itu sudah barang tentu sangat mempengaruhi pola kehidupan masyarakat sekitar pada umumnya.Keadaan Orang tua Peserta didikNo 1 2 3 4 Pekerjaan Nelayan PNS Pegawai Swasta Pedagang Jumlah 367 50 15 15 Prosentase 82% 11% 3.5% 3.5%

model KTSP SMA Negeri 69, Jakarta

15

Keadaan orang tua peserta didik sebagian besar (82%) memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Sebagian kecil orang tua peserta didik (11%) sebagai pegawai negeri, dan hanya beberapa orang tua (3,5%) sebagai pedagang, serta sisanya (3,5%) pegawai swasta.

F. Kerja Sama Sekolah1. Kerja sama dengan Orang Tua Kerja sama dengan orang tua peserta didik dilaksanakan melalui Komite Sekolah. Ada lima peran orang tua dalam pengembangan sekolah, yaitu sebagai: a. donatur dalam menunjang kegiatan dan sarana sekolah, namun belum berjalan optimal mengingat kondisi ekonominya; b. mitra sekolah dalam pembinaan pendidikan; c. mitra dalam membimbing kegiatan peserta didik; d. mitra dialog dalam peningkatan kualitas pendidikan; dan e. sumber belajar. 2. Kerja sama dengan Alumni. Kerja sama antara sekolah dengan alumni belum dapat digali secara maksimal mengingat keberadaan alumni yang tidak berada di daerah Kepulauan Seribu, sementara komunikasi belum berjalan dengan lancar karena keadaan geografi yang tidak memungkinkan. 3. Prestasi yang pernah diraih/dicapai. 1) Bidang Akademis 2) Bidang Non akademis

: :

Juara 2 Lomba KIR Tingkat DKI (tahun 2005) Sebagai Juara Umum Lomba Perahu Naga Tingkat Jakarta Utara / Piala Walikota Tahun 2000 Pembinaan atlet gulat.

model KTSP SMA Negeri 69, Jakarta

16


Top Related