Transcript
Page 1: Kurikulum Sepakbola Indonesia_bab 1
Page 2: Kurikulum Sepakbola Indonesia_bab 1

KURIKULUM SEPAK BOLA INDONESIA Untuk Usia Dini (U5-U12), Usia Muda (U13-U20) & Senior

Copyright @2012 by Timo Scheunemann

Penyusun : Timo Scheunemann

Penulis : Timo Scheunemann

Claudio Reyna

DR. Javier Perez

DR. Paul Gunadi

Tim Revisi : Bert Pentury, Emral Abus, Indra Syafri

Penerjemah : Gheeto TW dan Timo Scheunemann

Lay out : Gheeto TW, Timo Scheunemann, Kasmawati

Penyunting : Kasmawati

Tata Letak : Kasmawati

Desain Sampul : Gheeto TW

Foto : Koleksi Pribadi Matias Ibo

Page 3: Kurikulum Sepakbola Indonesia_bab 1

UCAPAN TERIMA KASIH

Pertama dan terutama Puji Syukur kepada Tuhan; sumber kekuatan dan kemampuanku.

Beribu ucapan terima kasih saya tujukan kepada banyak pihak yang ikut andil secara langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan Kurikulum Sepak bola Indonesia ini.

Bp. Djohar Arifin selaku Ketua PSSI, Bp. Bob Hippy selaku Exco Pembinaan Usia Muda PSSI dan Bp. Arifin Panigoro atas dukungannya.

Tom Byer dan Claudio Reyna yang sudah menjembatani perijinan penggunaan sebagian dari US Soccer Curriculum.

Bert Pentury, Emral Abus, Indra Syafri dan Wim Rijsbergen untuk masukan-masukannya.

DR. Perez, DR. Paul Gunadi, Matias Ibo dan Heru Sugiri untuk sumbangan materinya.

Gheeto TW dan Kasmawati Wicaksono yang peran dan bantuannya sangat saya hargai.

Isteri saya tercinta Devi dan orang tua serta kakak saya Sven, Rainer, Ralph dan Silke atas dukungan morilnya selama ini.

Asisten pelatih saya yang setia Heri serta sahabat James, Rino, Nehemia Wagiyono, dan Paul Richardson.

Mentor saya Martin Hagele serta Markus Weidner, Bernd Stroeber, Horst Hrubesch, Inggo Weniger, Stefen Freund dan Ralf Peter dari DFB.

Semua pelatih yang pernah melatih dan semua pemain yang turut andil dalam perkembangan saya sebagai pemain dan pelatih sepak bola.

Terima kasih.

In Loving Memory : Puji Purnawan (Mantan Punggawa Pra-Olimpiade 1992).

di pentas Piala Dunia.

Page 4: Kurikulum Sepakbola Indonesia_bab 1
Page 5: Kurikulum Sepakbola Indonesia_bab 1

Sambutan Exco Usia Muda

Pembinaan sepakbola usia muda Indonesia tengah menjadi perhatian yang serius dan terus menerus ditekuni PSSI untuk mempersiapkan sebuah desain timnas masa depan Indonesia . Fondasi untuk membentuk timnas senior yang tangguh sudah jelas harus dimulai dengan mempersiapkan pemain sejak usia muda. Maka pola pembinaan pemain usia muda yang seharusnya

Nusantara di Indonesia . Kehadiran Akademi Nusantara yang dibangun oleh PSSI dengan kepemimpinan pembaharuan telah mendapatkan porsi yang layak . Ini dibuktikan dengan adanya kompetisi usia muda dan lahirnya kurikulum untuk pelatihan bagi pemain usia muda . Visi dari kurikulum pembinaan usia muda ini juga sekaligus menjadi fondasi dasar untuk pembinaan pelatih dalam melatih pemain usia muda . Target kurikulum sepakbola ini adalah, untuk memberikan panduan bagi para pelatih. Maka diharapkan, akan hadir pemain berbakat dan tangguh di Indonesia di masa depan. Terima kasih . Jakarta , 1 April 2012 Bob Hippy Ketua Komite Pengembangan Sepak Bola Usia Muda

Page 6: Kurikulum Sepakbola Indonesia_bab 1

Pendahuluan

Xavi, gelandang FC Barcelona, saat ditanya soal kehebatan FC Barcelona menjawab demikian,

grass root -U12) dan usia muda(U13-U20) di Indonesia adalah fokus SSB yang salah; fokus SSB lebih ke arah menggapai kemenangan daripada membina pemain hingga bisa mencapai potensi maksimalnya. SSB sibuk menggapai prestasi sebagai klub hingga lupa bahwa prestasi sebenarnya adalah pembentukan pemain secara menyeluruh; teknik (bagaimana melakukan sesuatu), taktik (pengertian permainan atau pengertian akan mengapa melakukan sesuatu), fisik dan mental (menempa karakter yang positif dan kuat yang begitu penting artinya baik untuk kehidupan sang pemain secara keseluruhan maupun untuk perkembangannya sebagai pemain bola). Sudah saatnya kita bersama menyatukan tekad memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Bukan untuk kita pribadi atau SSB kita masing-masing namun untuk Indonesia. Mari kita berlomba menelurkan pemain-pemain yang berbakat dan berkarakter demi kemajuan sepak bola Indonesia. Kurikulum ini adalah bagian dari langkah-langkah konkret yang dilakukan oleh Badan Usia Muda PSSI. Dengan adanya kurikulum ini harapan kami program latihan di semua SSB di seluruh Indonesia

atau dengan kata lain memiliki standar yang sama. Segala kekurangan yang ada mohon dimaaafkan. Semoga pada edisi kedua berikutnya dapat lebih mendekati sempurna. Untuk memahami dan melaksanakan pedoman ini diperlukan kesungguhan dan usaha yang maksimal dari anda. Dibutuhkan kemauan untuk belajar serta totalitas dalam melaksanakan profesi anda sebagai seorang pelatih. Entah dibayar atau bekerja secara suka rela, seorang pelatih harus mengerti bahwa perannya begitu penting di dalam menempa generasi penerus bangsa. Berangkat dari pemahaman ini diharapkan anda sebagai seorang pelatih menganggap serius peran anda dan karenanya berusaha untuk terus belajar, mempersiapkan latihan secara maksimal dan berinteraksi dengan pemain dengan penuh rasa tanggung jawab. Tetap semangat, jangan putus asa! Bersama kita bisa meraih keajaiban yang kita idam-idamkan

Semoga Tuhan memberkati usaha kita bersama. Salam, Timo Scheunemann Direktur Pembinaan Usia Muda PSSI

Page 7: Kurikulum Sepakbola Indonesia_bab 1

Daftar Isi

Sambutan Ketua Umum PSSI ............................................................................................... iii

Daftar Isi .................................................................................................................. ........... vi Keterangan Tanda Gambar: ................................................................................................ ix Bab I Prinsip Bermain ................................................................................................. 1

A. Gaya Permainan : Garis Besar ....................................................................... 1 B. Gaya Permainan: Spesifikasi ......................................................................... 2 C. Prinsip Bermain bagi Pelatih, Pemain, dan Tim .............................................. 4

Bab II Konsep Melatih .................................................................................................. 6 A. Fondasi Program Pembinaan yang Berkualitas .............................................. 6

1. Fasilitas/Faktor Pendukung .................................................................... 7 2. Faktor Pembina (Pelatih) ........................................................................ 8 3. Program Pembinaan Rutin ..................................................................... 9

B. Falsafah Program Pembinaan ....................................................................... 10 1. 2.

C. Intisari Materi Kepelatihan ............................................................................ 11 D. Materi Kepelatihan : Istilah Umum ................................................................ 13 E. Materi Kepelatihan : Fisik .............................................................................. 14 1. Hal-hal yang meningkatkan Kemampuan Tubuh ..................................... 14

2. Pemahaman Istilah-istilah Fisik ............................................................... 15 F. Materi Kepelatihan Teknik ............................................................................ 19

1. Pemahaman Istilah-istilah Teknik Menyerang ........................................ 20 2. Pemahaman Istilah-istilah Teknik Bertahan ............................................ 21

G. Materi Kepelatihan Taktik ............................................................................. 22 1. Pemahaman Istilah-istilah Taktik Menyerang ......................................... 23 2. Pemahaman Istilah-istilah Taktik Bertahan ............................................. 33

H. Materi kepelatihan Jiwa Kebersamaan (Psychososial)/Mental ...................... 38 I. Materi Kepelatihan Situasi Standar (Set Piece) dan Formasi .......................... 39

1. Penjabaran Situasi Standar ..................................................................... 40 J. Materi Kepelatihan Penjaga Gawang ............................................................ 46

1. Kualifikasi Penjaga Gawang .................................................................... 47 K. Gaya kepelatihan .......................................................................................... 53

1. Garis Besar Mengenai Kepelatihan & Persiapan Latihan ......................... 53 2. Menciptakan suasana dan sarana berlatih yang kondusif bagi

perkembangan Pemain ........................................................................... 55 3. Meracik Menu Latihan & Organisasi Latihan ........................................... 56

Bab III Kurikulum Sesuai Kelompok Umur ...................................................................... 59 A. Mengatur Perkembangan Pemain Berdasarkan Umur dan Tingkatan ........... 59

Page 8: Kurikulum Sepakbola Indonesia_bab 1

B. Frekuensi Materi Latihan Sesuai Kelompok Umur .......................................... ... 63

1. Frekuensi Latihan Fisik Sesuai Kelompok Umur .. .......................................... 63 2. Frekuensi Latihan Teknik Sesuai Kelompok Umur ......................................... 64 3. Frekuensi Latihan Taktik Sesuai Kelompok Umur........................................... 65

4. Frekuensi Latihan Jiwa Kebersamaan (Psychososial)/Mental Sesuai Kelompok Umur.............................................................................................. 66

C. Kurikulum setahun untuk masing-masing kelompok umur................................. 67 D. Struktur Program Latihan Untuk Masing-masing Tingkatan Kelompok Umur..... 81

1. Tingkat Pemula/Fun Phase (U5-U8 Tahun).................................................... 81 1) Struktur Program Latihan ..................................................................... 81 2) Contoh Program Latihan ...................................................................... 82

2. Tingkat Dasar/Foundation Phase (U9-U12 Tahun) ....................................... 84 1) Struktur Program Latihan ..................................................................... 84 2) Contoh Program Latihan ....................................................................... 85

3. Tingkat Menengah/Formative Phase (U13-U14 Tahun) ............................... 88 1) Struktur Program Latihan ..................................................................... 88 2) Contoh Program Latihan ..................................................................... 89

4. Tingkat Mahir/Final Youth (U15-U20 Tahun) ............................................... 91 1) Struktur Program Latihan ..................................................................... 91 2) Contoh Program Latihan ..................................................................... 92

E. F. Format latihan Teknik Untuk Dewasa (15 Tahun keatas) ................................. 96 1. Contoh Latihan Teknik Untuk Dewasa 1 (15 Tahun keatas) ........................ 97

2. Contoh Latihan Teknik Untuk Dewasa 2 (15 Tahun keatas) ........................ 98 G. Format latihan Taktik Untuk Dewasa (15 Tahun keatas) ................................. 101

1. Contoh Latihan Taktik Bertahan ................................................................. 101 2. Contoh Latihan Taktik Menyerang .............................................................. 103

Bab IV Kesalahan-kesalahan yang umum terjadi di Indonesia dalam hal organisasi latihan, pembuatan program latihan serta eksekusi latihan ................................ 106

Bab V Teori Sepak Bola Modern .......................................................... ........................... 109 A. Prinsip- B. Prinsip-prinsip Dasar Bermain 4-4- C. Langkah-Langkah Menuju 4-4-2 (sekaligus 4-3- D. Pengertian Taktik 4-3-

1. Pengertian Taktik Lapangan Kecil Sebagai Tahapan Menuju 4-3- 1) Formasi 2- 2) Formasi 3- 3) Formasi 3- 4) Formasi 3-1-2-

Bab VI Teori Melatih Secara Modern .............................................................................. 146

A. 1. 2. 3. 4. 5.

B. C.

Page 9: Kurikulum Sepakbola Indonesia_bab 1

D.

1. 2. 3.

Bab VII

A. B. C.

Bab VIII Mencegah dan Merawat Cedera ........................................................................... 199 A. B. C.

Bab IX Pemahaman Dasar Peraturan Pertandingan (Laws of the Game)........................... 222 Bab X

A. B. C.

Daftar Pustaka .............................................................................................................. ......... 278

Page 10: Kurikulum Sepakbola Indonesia_bab 1

KETERANGAN GAMBAR

Page 11: Kurikulum Sepakbola Indonesia_bab 1

1

BAB I PRINSIP BERMAIN

A. GAYA PERMAINAN - GARIS BESAR Elemen kunci untuk pelatih dan pemain

yang membentuk gaya permainan

1. Pertandingan Gaya penyerangan Semua tim disarankan untuk menunjukkan gaya bermain yang menyerang yang ditunjukkan saat menguasai bola dan dengan melakukan pergerakan tanpa bola dengan cepat. Transisi cepat dan penyelesaian akhir Mendorong semua kelompok umur untuk mengusahakan kecepatan bermain, menghindari menggiring bola berlebihan (over dribbling), mengusahakan pergerakan yang terorganisasi dan pergerakan cepat tanpa bola serta cepat mencari penyelesaian akhir. Posisi spesifik Sebuah tim harus memiliki pertahanan yang terorganisasi, menjaga posisi spesifik masing -masing dalam formasi. Dilain pihak, pemain akan mencari ruang dan melakukan pergerakan untuk mendukung penyerangan walau harus bergerak jauh dari posisi mereka semula.

2. Formasi Formasi 4-3-3 dan 4-2-2 Tim di kelompok umur 12 tahun ke atas akan menggunakan formasi 4-3-3, (dengan variasi 4-2-3-1 atau 4-1-2-3 ). Tim di usia lanjutan (U15 ke atas) dapat juga menggunakan formasi 4-4-2. Untuk usia dini/grassroot (U5 - U12) disarankan bermain 4 v 4 dan 7 v 7 sebagai tahapan menuju pemahaman 4-3-3 yang benar.

Page 12: Kurikulum Sepakbola Indonesia_bab 1

2

4 Bek Semua formasi yang digunakan oleh tim pada pertandingan 11 v 11 harus terus membuat 4 baris bek. 4 bek menyediakan konsistensi dalam pertahanan dan memberikan ruang bagi bek luar untuk bergerak maju saat menyerang.

B. GAYA PERMAINAN : SPESIFIKASI Elemen kunci bagi pelatih dan pemain yang

menegaskan gaya permaian 1. Fisik Speed and Agility (Kecepatan dan ketangkasan) Kualitas-kualitas ini akan terkandung dalam pertandingan (game) dan permainan yang menggunakan bola sejak kelompok usia dini/grassroot (U5 - U12). Endurance (Daya Tahan) Pemain secara individu dan seluruh tim dilatih untuk mampu melakukan pergerakan dengan intensitas tinggi. Usia dini/grassroot (U5 - U12) mendapatkan daya tahan hanya melalui game/permainan dan latihan teknik. Latihan khusus endurance diharamkan. Ketahanan dan Kekuatan Pemain yang kuat mengembangkan kecepatan mereka dengan lebih cepat, mampu menangkal cedera dan lebih kompetitif dalam pertandingan. Usia dini/grassroot (U5 - U12) tidak perlu berlatih ketahanan dan kekuatan karena belum adanya hormon testosterone. 2. Teknik Passing dan receiving (mengumpan dan menerima bola) Passing bola bawah yang dilakukan dengan keras/tegas selagi berhadap-hadapan pada jarak yang bervariasi serta menerima bola yang bergerak dilakukan di semua kelompok umur. Shooting (melesatkan tembakan) Pemain harus menumbuhkan kemampuan untuk shooting dari jarak yang bervariasi. Semua pemain harus didorong untuk banyak melakukan shooting dari jarak-jarak yang berbeda selama permainan. Ball Control and turning (kontrol bola dan berbalik dengan bola) Pemain harus didorong untuk tetap mengontrol bola dan menggunakan teknik gerakan memutar yang berbeda guna bergerak menjauh dari pemain bertahan.

Page 13: Kurikulum Sepakbola Indonesia_bab 1

3

3. Taktik Bermain dari belakang Semua tim harus merasa nyaman bermain bola semenjak dari belakang melewati lapangan tengah dan dari sana menuju bagian akhir lapangan. Umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki yang sudah menjadi ciri khas sepak bola Indonesia hendaknya dipertahankan dan diperbaiki kualitasnya. Possession and Transition (penguasaan bola dan transisi) Semua tim harus terus menjaga penguasaan bola dengan hanya menggunakan satu/dua sentuhan saja. Pemain harus didorong untuk mendukung dan bergerak sambil berkreasi dalam menentukan arah passing. Setelah permainan penguasaan bola berjalan dengan baik tim harus belajar bagaimana mengumpan bola dari satu sisi lapangan ke sisi lainnya dengan mulus dan efektif.

Transisi Penyerangan/Pertahanan dan Serangan Balik yang cepat Ketika penguasaan bola hilang, pemain harus bereaksi cepat dan melakukan tekanan untuk mendapatkan bola kembali. Ketika bola kembali dikuasai, pemain harus segera mungkin melakukan serangan balik.

4. Jiwa Kebersamaan (Psychososial)/Mental Respect and Discipline (respek dan disiplin) Pemain harus beradaptasi pada aturan di dalam tim dan menghargai rekan satu tim, pelatih, wasit dan lawan. Cooperation (Kerjasama) Setiap pemain menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari tim dalam satu unit, dan harus bekerjasama dengan rekan satu tim untuk meraih sasaran bersama dalam tiap sesi dan permainan, sebagaimana untuk seluruh musim kompetisi. Competitiveness (Menumbuhkan Jiwa Kompetisi) Pemain yang memiliki jiwa kompetisi (spirit pantang menyerah) harus dihargai karena usaha dan fokus mereka.

Page 14: Kurikulum Sepakbola Indonesia_bab 1

4

C. PRINSIP BERMAIN (PRINSIPLES OF PLAY) Untuk pelatih, pemain dan tim

1. Pelatih Permainan penguasaan bola (possession) dan permainan lapangan lebih kecil (small sided games) dengan lebih sedikit pemain sangat baik untuk menumbuhkan pengertian taktis sekaligus mengasah kemampuan teknis pemain. Berlatih dengan lawan dan kompetisi dengan sistim reward and punishment (pemberian penghargaan dan hukuman) dalam sesi latihan harus dilakukan untuk menumbuhkan jiwa kompetisi dalam diri pemain. Permainan yang memiliki intensitas tinggi didasari oleh kecepatan dan ketangkasan. Singkat tetapi intensif dalam setiap bagian latihan. Beri waktu untuk istirahat lalu pacu kinerja mereka saat latihan sehingga memaksimalkan hasil latihan.

2. Pemain Maksimal satu, dua atau tiga sentuhan : Meminimalkan jumlah sentuhan menambah kecepatan permainan. Bermainlah dengan sederhana : jangan paksakan situasi, terlalu banyak menggiring bola, sembarangan dengan bola, atau memilih opsi yang sulit. Tetap menjaga bola di tanah : Bola yang dimainkan mendatar di atas tanah akan lebih mudah dikontrol dan dapat didistribusikan dengan lebih efektif dan cepat oleh tim. Akurasi dan kualitas passing : Passing harus keras dan akurat, dengan bobot yang tepat. Sentuhan pertama : Pastikan sentuhan pertama dilakukan secara terkontrol tanpa menghentikan bola. Sentuhlah bola menjauh dari tekanan dan arahkan ke daerah yang bebas. Pemahaman dan kewaspadaan : Semua pemain, dengan atau tanpa bola harus terus menerus mengamati lapangan, kawan dan lawan. Situasi 1 v 1 : Bentuk determinasi pemain untuk secepatnya menguasai bola kembali saat bertahan dan bermain sederhana saat menyerang dangan cara menyentuh bola ke samping dengan cepat guna melewati lawan. Transisi individu : Pemain harus bereaksi dengan cepat ketika penguasaan bola berganti dari penyerangan ke pertahanan dan sebaliknya. Shooting : Selalu perhatikan gawang lawan. Semua pemain didorong untuk melesatkan tembakan. Mengambil resiko : Sepak bola adalah olah raga yang memungkinkan terjadinya banyak kesalahan. Kesalahan-kesalahan adalah bagian dari permainan dan proses belajar. Pemain didorong untuk mengambil resiko dalam sesi latihan guna mengembangkan kecepatan bermain.

Page 15: Kurikulum Sepakbola Indonesia_bab 1

5

3. Tim Semua pemain bertahan dan semua pemain menyerang : Semua pemain harus terlibat dalam permainan sebagai satu unit. Ciptakan situasi menang jumlah : Sepak bola adalah permainan yang mengandalkan jumlah pemain. Saat menyerang diupayakan untuk menang jumlah sedangkan bertahan untuk minimal tidak kalah jumlah. Aliran bola : Bola harus mengalir dari dalam ke luar, dari luar ke dalam sisi permainan. Bola lebih mudah dikuasai di sisi luar lapangan karena sisi dalam lapangan tekanan lawan lebih besar (tentu saja hal ini bisa berubah tergantung situasi). Prinsip segitiga dan pilihan arah passing : Pemain yang menguasai bola harus terus menerus menerima dukungan dan setidaknya memiliki 2 pilihan untuk melakukan passing. Saat usia dini/grassroot (U5-U12) ajarkan pemain membentuk ketupat saat menyerang guna menciptakan 3 opsi mengumpan; ke kiri, ke kanan dan kedepan/belakang. Kecepatan permainan : Pergerakan cepat bola (saat menyerang), sedangkan saat bertahan (tanpa bola) menciptakan situasi 2 v 1 (menang jumlah). Pergerakan tanpa bola : Cari ruang terbaik yang tersedia untuk memberikan pilihan arah untuk mengumpan bagi pemain yang sedang menguasai bola. Melakukan tekanan sebagai satu unit : Melakukan gerakan menekan yang terorganisasi dengan rapi (menekan secara bersama-sama) sehingga memaksa lawan melakukan kesalahan. Perpindahan (Transisi) : Upayakan perpindahan dengan mengurangi jumlah operan yang dibutuhkan untuk mendekati area target atau gawang lawan. Arah permainan : Permainan mengalir dalam 2 arah (bertahan dan menyerang). Selalu tekankan prinsip sederhana namun penting ini dalam semua latihan yang dilakukan. Miliki inisiatif selama permainan : Situasi sulit bisa terjadi kapan saja. Tim harus mampu beradaptasi saat terjadi situasi yang berbeda/tidak terencana. Beberapa pemain harus dipersiapkan sebagai pemimpin rekan-rekannya dilapangan.


Top Related