![Page 1: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/1.jpg)
KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON PASIEN
YANG MEMILIKI DAN YANG TIDAK MEMILIKI KARTU INDONESIA
SEHAT
(STUDI PADA PASIEN DI PUSKESMAS DESA MULYA ASRI,
KECAMATAN TULANG BAWANG TENGAH,KABUPATEN TULANG
BAWANG BARAT)
(Skripsi)
Oleh
VIDYA AYUNINGTYAS RISTY
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
![Page 2: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/2.jpg)
ABSTRACT
QUALITY HEALTH SERVICES ACCORDING TO RESPONSES PATIENT
WHO HAVE AND DON’T HAVE KARTU INDONESIA SEHAT(STUDY OF
THE PATIENTIN THECLINIC MULYA ASRI VILLAGE, SUBDISTRICT
TULANG BAWANG TENGAH ,TULANG BAWANG BARAT DISTRICT)
By
VIDYA AYUNINGTYAS RISTY
This research as a purpose to know about quality service of health based on the
response patients have and don’t have Kartu Indonesia Sehat on local goverment
clinic in Mulya Asri, Tulang Bawang Tengah, Tulang Bawang Barat. This research
use qualitative method the technique determining of information in this research is
purposive sampling technique, so informant in this research aggrate ten people with
some criteria and the suggestion the certain that have the quality of service quite
adequote. Based on research conducted the result that the quality of health services
had facilities accompanied with the help in the process of the service then the
response patients have and don’t have Kartu Indonesia Sehat in the measure by using
for the quality of health services office the responsiveness, the response of reliability,
assurance, empathy and tangible the infrastructure that services carried by local
goverment clinic has effective because it has been get good rating by the public
based on fourth indicator. So, it shows that the quality of the health services
provided is good.
Keyword: Service Quality, Clinic, Kartu Indonesia Sehat
![Page 3: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/3.jpg)
ABSTRAK
KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON PASIEN
YANG MEMILIKI DAN YANG TIDAK MEMILIKI KARTU INDONESIA
SEHAT (STUDI PADA PASIEN DI PUSKESMAS DESA MULYA ASRI,
KECAMATAN TULANG BAWANG TENGAH,KABUPATEN TULANG
BAWANG BARAT)
Oleh
VIDYA AYUNINGTYAS RISTY
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan kesehatan menurut
respon pasien yang memiliki dan tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat di Puskesmas
Desa Mulya Asri, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang
Barat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik penentuan informan
dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling sehingga informan dalam
penelitian ini berjumlah sepuluh orang dengan beberapa kriteria dan berdasarkan atas
saran pihak tertentu yaitu mempunyai kualitas pelayanan yang cukup memadai.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka diperoleh hasil bahwa kualitas
pelayanan kesehatan memiliki fasilitas yang disertai dengan bertambahnya tenaga
kerja yang membantu dalam proses pelayanan. Kemudian respon pasien yang
memiliki dan tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat terlihat yang diukur dengan
menggunakan empat mutu layanan kesehatan yaitu cepat tanggap, kehandalan,
asuransi, perhatian dan nyata bahwa pelayanan yang dilakukan oleh Puskesmas telah
efektif karena telah mendapatkan penilaian yang baik oleh masyarakat berdasarkan
keempat indikator. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan kesehatan yang
diberikan sudah baik.
Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Puskesmas, Kualitatif
![Page 4: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/4.jpg)
KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON PASIEN
YANG MEMILIKI DAN YANG TIDAK MEMILIKI KARTU INDONESIA
SEHAT
(STUDI PADA PASIEN DI PUSKESMAS DESA MULYA ASRI,
KECAMATAN TULANG BAWANG TENGAH,KABUPATEN TULANG
BAWANG BARAT)
Oleh
VIDYA AYUNINGTYAS RISTY
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA SOSIOLOGI
Pada
Jurusan Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
![Page 5: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/5.jpg)
![Page 6: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/6.jpg)
![Page 7: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/7.jpg)
![Page 8: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/8.jpg)
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Vidya Ayuningtyas Risty. Lahir
di Gunung Madu, pada tanggal 18 Juni 1994. Penulis
merupakan anak pertama dari dua bersaudara, pasangan
Bapak Hari Susantodan Ibu Sunarti. Penulis memiliki satu
adik perempuan, berkebangsaan Indonesia, dan beragama
Islam.
Kini penulis beralamat di Perum 1 PT GMP Housing 1 RT/RW 01/01, Gunung Batin
Baru, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah.
Pendidikan yang pernah ditempuh oleh penulis :
1. Taman Kanak-Kanak (TK) Satya Dharma Sudjana yang diselesaikan pada
tahun 2000.
2. Sekolah Dasar Negeri (SDN) 02 Gunung Madu Plantations yang diselesaikan
pada tahun 2006.
3. SMP Satya Dharma Sudjana yang diselesaikan pada tahun 2009.
4. SMA Negeri 01 Terusan Nunyai yang diselesaikan pada tahun 2012.
Pada tahun 2012 penulis diterima sebagai mahasiswa Universitas Lampung di
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Sosiologi melalui jalur tes mandiri.
Pada Januari 2015 penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tri
Makmur Jaya, Kecamatan Menggala Timur, Kabupaten Tulang Bawang (Menggala).
![Page 9: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/9.jpg)
Pada semester akhir tahun 2017 penulis telah menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Kualitas Pelayanan Kesehatan Menurut Respon Pasien Yang Memiliki Dan Tidak
Memiliki Kartu Indonesia Sehat (Studi Pada Pasien Di Puskesmas Desa Mulya Asri,
Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat)”.
![Page 10: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/10.jpg)
Motto
Apabila anda berbuat kebaikan kepada orang lain, maka anda telah berbuat baik terhadap diri sendiri (Benyamin
Franklin)
Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi
terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi
(Ernest Newman)
Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh
(Confusius)
![Page 11: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/11.jpg)
PERSEMBAHAN
ASSALAMUALAIKUM WR. WB…
Pujidan syukurkepadaTuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya yang telah
memberikan kekuatan, kesehatan, kesabaran, serta kelancaran untuksaya dalam
mengerjakan skripsi ini.
Sebuah karya kecil yang sayapersembahkan untuk Bapak dan Ibu tercinta, sebagai
ungkapan bakti dan rasa hormat atas jerih payah, didikan, serta do’a yang tiada henti,
terimakasih atas segalanya.
Terimakasih jugasayaucapkan kepada keluarga besar yang selalu memberi semangat
dan do’anya.
Temanhatidan sahabat-sahabat tercinta yang selalu menemani dalam suka dan duka.
Almamater Tercinta Universitas Lampung.
![Page 12: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/12.jpg)
SANWACANA
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang tidak pernah
berhenti mencurahkan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Kualitas Pelayanan Kesehatan Menurut Respon Pasien Yang
Memiliki Dan Tidak Memiliki Kartu Indonesia Sehat (Studi Pada Pasien Di
Puskesmas Desa Mulya Asri, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten
Tulang Bawang Barat”. Penulis sadar dan merasa bahwa skripsi ini masih jauh dari
kata “sempurna”, hal ini dikarenakan masih banyak keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki penulis.
Dari awal hingga akhir penulisan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan
motivasi dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, sebagai wujud rasa hormat, penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak berikut ini :
1. Bapak Dr. Syarief Makhya, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lampung.
2. Bapak Drs. Ikram, M.Si selaku Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Lampung.
3. Bapak Drs. Gunawan Budi Kahono selaku Pembimbing Utama yang selalu
mendukung, membantu, dan sabar memberi masukan selama proses bimbingan
hingga skripsi ini selesai. Terima kasih untuk semua ilmu yang telah Bapak
berikan kepada saya.
![Page 13: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/13.jpg)
4. Ibu Dra. Yuni Ratnasari, M.Si selaku Penguji Utama yang selalu memberikan
kritik dan saran untuk penyempurnaan skripsi ini. Terima kasih banyak Ibu.
5. Ibu Dewi Ayu Hidayati, S.Sos., M.Si selaku Pembimbing Akademik yang selalu
memberikan arahan dalam masa perkuliahan.
6. Bapak dan Ibu Dosen FISIP Unila yang telah membagi ilmu pengetahuannya
kepada penulis serta staf akademik dan karyawan FISIP Unila atas segala
kemudahan dan bantuannya.
7. Untuk yang selalu hadir dalam doa saya dan selalu mendoakan saya, Bapak dan
Ibu tersayang tersegalanya, terima kasih untuk kasih sayang, kesabaran, doa,
pengorbanan, nasehat, dukungan, dan didikan selama ini yang tiada henti bapak
ibu berikan. Semoga dengan terselesaikannya skripsi ini menjadi awal kesuksesan
dan mudah-mudahan lelah dengan penuh pengorbanan bapak ibu membiayai
kuliah selama ini akan membuahkan hasil yang dapat memberikan kebanggaan
esok.
8. Keluarga besar, baik dari keluarga bapak ataupun ibu yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu, dukungan (untuk cepet lulus dan kerja) serta bantuan
menjadikan motivasi tersendiri untuk menyelesaikan skripsi ini.
9. Adik perempuan tersayang Vara Rahayuningtyas Risty dan teman hati terima
kasih untuk dukungan dan semangat setiap harinya yang tidak pernah telat buat
tanya kabar skripsi.
10. Bapak Lurah Desa Mulya Asri, terima kasih atas kemudahan dan saran yang
diberikan ketika saya melakukan penelitian.
11. Warga Desa Mulya Asri khususnya para informan, terima kasih atas
penerimaannya yang baik dan semua informasi yang telah diberikan.
![Page 14: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/14.jpg)
12. Untuk sahabat teristimewaku mano dan mplon terimakasih atas dukungannya,
tim sukses The Jimbrings (D’JB) Wayan, Ela, Mega, Tere, Opil, Lia, Anggi.
Terimakasih dukungan, doa, bantuan dan kebersamaanya selama ini, tertawa
bareng, nangis bareng, belanja bareng, masak bareng, tidur bareng, bimbingan
bareng, serta kekocakan kalian tidak akan terlupakan. Semoga silaturahmi kita
tetap terjaga meski jarak dan waktu memisahkan.
13. Untuk Vina, Vindy, Tini, Silvi, Laela, Ika, April, Paula, Wayan Surya, Novita,
Sinta, Intan terimakasih atas doa, bantuan, kritik, saran, menunggu dosen bareng
serta kebersamaannya selama ini dan teman-teman dekat lainnya.
14. Untuk teman-teman sosiologi angkatan 2012 yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu, terimakasih atas kebersamaan kalian.
15. Teman seperjuangan masuk Unila yang beberapa sudah mendahului.
Terimakasih semuanya.
16. Untuk teman Asrama Menara Biru Eri, Mb Wahyu, Mb Okta, Rani, Lili, Devi,
Rahma dan lainnya terimakasih kebersamaan, bantuan, dan semangat selama
tinggal bareng.
17. Untuk Keluarga KKN Desa Tri Makmur Jaya, Kecamatan Menggala Timur,
Kabupaten Tulang Bawang (Menggala), Bapak, Ibu, Tiara, Owen, Bang Putra,
Ardi. Terimakasih kebersamaan 40 hari dan untuk pelajaran berharganya.
18. Terima kasih untuk semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan
kepada penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Semoga senantiasa kita
dapat menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya.
![Page 15: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/15.jpg)
Penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa dapat membalas kebaikan dan pengorbanan
mereka. Semoga karya kecil ini dapat bermanfaat bagi kita. Wassalammualaikum,
Wr. Wb
Bandar Lampung, Maret 2017
Penulis
Vidya Ayuningtyas Risty
![Page 16: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/16.jpg)
xv
DAFTAR ISI
ABSTRACT .............................................................................................................. i
ABSTRAK ................................................................................................................ ii
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. v
SURAT PERNYATAAN ......................................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP .................................................................................................. vii
MOTTO ................................................................................................................. ix
PERSEMBAHAN .................................................................................................... x
SANWACANA ......................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xv
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xviii
I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6
II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 8
A. Tinjauan Tentang Kualitas Pelayanan Kesehatan ...................... 8
B. Tinjauan Tentang Puskesmas ........................................................ 10
1. Tujuan Puskesmas ....................................................................... 11
2. Fungsi Puskesmas ....................................................................... 11
C. Tinjauan Tentang Respon .............................................................. 13
D. Tinjauan Tentang Masyarakat ...................................................... 16
![Page 17: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/17.jpg)
xvi
E. Tinjauan Tentang Kualitas Pelayanan Kesehatan ...................... 20
1. Kategori Pelayanan Kesehatan ................................................... 21
2. Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan ........................................... 22
3. Bentuk-Bentuk Pelayanan Kesehatan ........................................ 23
4. Tujuan Pelayanan Kesehatan ..................................................... 24
5. Mutu Pelayanan Kesehatan ........................................................ 24
6. Faktor Yang Mempengaruhi Pelayanan Kesehatan ................... 25
7. Standar Pelayanan Kesehatan .................................................... 27
F. Tinjauan Tentang Pasien ................................................................ 28
1. Pengertian Pasien ....................................................................... 28
2. Hak-Hak Pasien .......................................................................... 28
3. Kewajiban-Kewajiban Pasien .................................................... 28
G. Tinjauan Tentang Kartu Indonesia Sehat .................................... 29
1. Perbedaan Kartu Indonesia Sehat dan BPJS Kesehatan ............ 30
H. Kerangka Pikir .............................................................................. 31
I. Bagan Kerangka Pikir .................................................................. 33
III METODE PENELITIAN ........................................................................... 34
A. Tipe Penelitian .................................................................................. 34
B. Lokasi Penelitian ............................................................................... 34
C. FokusPenelitian ................................................................................. 34
D. Teknik PenentuanInforman ............................................................... 35
E. TeknikPengumpulan Data ................................................................. 35
F. Teknik Analisis Data ......................................................................... 37
IV GAMBARAN UMUM ................................................................................. 39
A. Analisis Situasi Umum Puskesmas Mulya Asri ............................... 39
a. Maksud Dan Tujuan Umum ....................................................... 40
b. Struktur Organisasi Puskesmas Mulya Asri .............................. 41
c. Jenis-Jenis Pelayanan ................................................................. 43
d. Sarana Kesehatan ...................................................................... 44
e. Tenaga Kesehatan ..................................................................... 45
![Page 18: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/18.jpg)
xvii
f. Peralatan Kesehatan .................................................................. 46
g. Motivasi Kerja .......................................................................... 46
h. Hak Dan Kewajiban Pasien........................................................ 47
B. Gambaran Umum Kelurahan Mulya Asri ........................................ 48
V HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 59
A. Identitas Informan Penelitian ........................................................... 59
B. Kualitas Pelayanan Kesehatan Yang Memiliki Dan Tidak
Memiliki Kartu Indonesia Sehat Di Puskesmas Mulya Asri,
Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang
Barat ................................................................................................. 61
C. Pembahasan ...................................................................................... 80
VI KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 84
A. Kesimpulan ........................................................................................ 84
B. Saran .................................................................................................. 86
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
![Page 19: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/19.jpg)
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel
1. Jumlah Penduduk Desa Mulya Asri ............................................................... 4
2. Daftar Peserta Puskesmas Mulya Asri .......................................................... 5
3. Nama Kampung dan Luas Wilayah ............................................................... 40
4. Pelayanan Dalam Gedung .............................................................................. 43
5. Pelayanan Luar Gedung ................................................................................ 43
6. Data Fasilitas Kesehatan Yang Tersedia Di Puskesmas Mulya Asri .............. 44
7. Jumlah Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Mulya Asri Tahun 2013 ............. 45
8. Pimpinan Kelurahan Mulya Asri .................................................................. 50
9. Jumlah penduduk Desa Mulya Asri Menurut Jenis Kelamin ....................... 52
10. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama Yang Dianut ................................... 53
11. Jumlah Penduduk Berdasarkan Golongan Umur .......................................... 54
12. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Kesejahteraan ...................................... 54
13. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian ............................................. 55
14. Sarana dan Pra Sarana Kelurahan ................................................................. 56
15. Pemerintahan Umum .................................................................................... 57
16. Pendapat Informan Tentang Responsiveness (cepat tanggap) Dalam
Kualitas Pelayanan Kesehatan Yang Memiliki Dan Tidak Memiliki Kartu
Indonesia Sehat Di Puskesmas Desa Mulya Asri .......................................... 63
17. Pendapat Informan Tentang Reliability (kehandalan) Dalam Kualitas
Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Mulya Asri ........................................... 68
18. Pendapat Informan Tentang Assurance (asuransi) Dalam Kualitas
Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Desa Mulya Asri .................................. 71
19. Pendapat Informan Tentang Empathy (perhatian) Dalam Kualitas
Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Desa Mulya Asri .................................. 74
20. Pendapat Informan Tentang Tangible (nyata) Dalam Kualitas Pelayanan
Kesehatan Di Puskesmas Desa Mulya Asri ................................................... 77
![Page 20: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/20.jpg)
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kesehatan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam pembangunan
nasional.Kesehatanmenurut Momon Sudarma (2008: 16) (dalam Juwita Anggraini
2015: 6) adalah hak dan investasi, setiap warga negara termasukmasyarakat
miskin, untuk itu diperlukan suatu sistem yang mengatur pelaksanaanbagi upaya
pemenuhan hak warga negara untuk tetap hidup sehat. Rendahnyaderajat
kesehatan masyarakat dapat pula disebabkan oleh ketidakmampuan
untukmendapatkan pelayanan kesehatan karena mahalnya biaya pelayanan yang
harusdibayar.
Menurut Sekar Komariah (2015) dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992
tentang kesehatan menerangkan bahwa pembangunan kesehatan sebagai salah
satu upaya pembangunan nasional untuk tercapainya kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat
kesehatan optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dalam tujuan
nasional.Pentingnya kesehatan mendorong pemerintah untuk mendirikan
pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan adalah salah satu bentuk pelayanan yang paling banyak
dibutuhkan oleh masyarakat. Pelayanan yang diselenggarakan secara bersama-
sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
![Page 21: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/21.jpg)
2
perorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat.Pemerintah mendirikan
lembaga kesehatan seperti Puskesmas, Rumah Sakit Umum Daerah, dan Rumah
Sakit Umum Pusat. Salah satu bentuk upaya pemerintah dalam menyelenggarakan
kesehatan kepada masyarakat maka di setiap kecamatan dibangun instansi
pemerintah sebagai unit penyelenggara pelayanan kesehatan masyarakat yaitu
Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang disebut dengan Puskesmas.
Untuk mempertahankan pelanggan, pihak Puskesmas dituntut selalu menjaga
kepercayaan pasien secara cermat dengan memperhatikan kebutuhan pasien
sebagai upaya untuk memenuhi keinginan dan harapan atas pelayanan yang
diberikan. Pasien dalam hal ini mengharapkan pelayanan medis dan keperawatan
yaitu kenyamanan, hubungan baik antara pihak-pihak yang ada di Puskesmas dan
pasien dengan demikian ada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di
Puskesmas. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesa nomor 75 tahun
2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (dalam Budiarto : 17) adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat di wilayah
kerja.
Untuk mencapai derajat kesehatan yang tinggi perlu adanya pelayanan yang baik
dan berkualitas. Puskesmas di Desa Mulya Asri selalu berusaha untuk melayani
dengan baik dengan segala kebutuhan perawatan yang meliputi pengobatan,
pencegahan, peningkatan kesehatan, pemulihan kesehatan dengan harapan pasien
memperoleh kepuasan pelayanan kesehatan. Namun dalam aktivitas pelayanan
kesehatan di Puskesmas Desa Mulya Asri masih terdapat pelayanan yang belum
![Page 22: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/22.jpg)
3
sesuai dengan harapan pasien. Terlebih mereka yang menggunakan kartu jaminan
kesehatan seperti Kartu Indonesia Sehat.
Menuju satu tahun pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di tengah
pemerintahan baru, Presiden Jokowi mengeluarkan Kartu Indonesia Sehat yang
sekilas terlihat sama dengan program JKN. Menteri Sekretaris Negara
(MENSESNEG) Pratikno (dalam Luqman Hakim 2014) menegaskan peluncuran
tiga Kartu Sakti yaitu Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS)
dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) berlandaskan Undang-Undang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2014.KIS merupakan
kelanjutan dari program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan
yang diluncurkan pada 1 Januari 2014. KIS merupakan penyempurna upaya
pemerintah untuk memberi kesejahteraan pada masyarakat di bidang kesehatan.
KIS memberikan jaminan bahwa pelayanan fasilitas kesehatan tidak membedakan
peserta berdasarkan status sosial.
Menurut TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan) KIS
menjamin dan memastikan masyarakat kurang mampu untuk mendapat manfaat
pelayanan kesehatan yang dilaksanakan melalui Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.Menteri Kesehatan Nila
Moeloek (dalam Kompas 2014) mengatakan, sasaran penerima KIS di tahun 2014
sekitar 432.000 jiwa.
Dari data yang di dapat dari BPJS Kota Bandar Lampung, daerah Bandar
Lampung memiliki jumlah penduduk yang termasuk dalam bagian PBI (APBD)
yaitu 110 jiwa dan bagian PBI (APBN) yaitu 311.895 jiwa. Sedangkan data dari
![Page 23: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/23.jpg)
4
BPJS Kota Metro, daerah Tulang Bawang Barat memiliki jumlah penduduk yang
tergolong PBI (APBD) yaitu 15.640 jiwa dan PBI (APBN) yaitu 454.458 jiwa.
Respon masyarakat yang memiliki dan tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat
menjadi salah satu hal yang mempengaruhi tingkat kualitas pelayanan kesehatan.
Seperti pada pernyataan Putry A Mahardhika dalam penelitiannya mengenai
“Respon MasyarakatTerhadap Pelayanan Kesehatan Gratis Di Puskesmas
Palakka DesaPanyili Kecamatan Palakka Kabupaten Bone” bahwa masalah
pelayanan kesehatan hingga saat ini masih kurang, seperti kurangnya kepedulian
masyarakat akan kesehatan, kelengkapan sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan terhadap masyarakat serta biaya untuk berobat. Kemudian masih
tingginya kepercayaan supranatural atau jampi-jampi di Bone. Masalah tersebut
juga terjadi di Desa Mulya Asri. Berdasarkan hasil pengamatan sementara bahwa
ketidakpuasan pasien dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dengan
menggunakan Kartu Indonesia Sehat di Puskesmas Desa Mulya Asri yang
disebabkan pemberi layanan kesehatan kurang maksimal kepada pasien. Uraian
berikut akan menyajikan data kependudukan dan data masyarakat Desa Mulya
Asri yang memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Tabel 1. Jumlah Penduduk Desa Mulya Asri Kecamatan Tulang Bawang
Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2015
Jumlah
Penduduk
Jumlah
KK
Jumlah Jiwa Dalam
Keluarga
Laki-laki Perempuan 12.655 3.540 5.045 7.610
Jumlah 12.655 12.655
Sumber : Kelurahan Mulya Asri 2015
Dari hasil wawancara sementara, didapat data kependudukan seperti tabel diatas
yang menjelaskan Desa Mulya Asri memiliki jumlah penduduk pada tahun 2015
![Page 24: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/24.jpg)
5
yaitu 12.655 jiwa. Jumlah keseluruhan Kepala Keluarga (KK) yang ada di Desa
Mulya Asri yaitu 3.540 KK.
Tabel 2. Daftar PesertaPuskesmas Mulya Asri Kabupaten Tulang Bawang
Barat bulan Maret 2016
KDD
ATI2 NMDATI
2 KDFAS
KES NAMA
FASKES JENIS PESERTA
PBI NON PBI GRAND
TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8
0493 KAB.
TULANG
BAWANG
BARAT
1 08060501 MULYA
ASRI
5,53
6
3,535 9,071
TOTAL 5,53
6
3,535 9,071
Sumber: Puskesmas Mulya Asri 2016
Dari data kependudukan seperti tabel 2 daftar peserta bulan Maret 2016 diatas
yang menjelaskan Desa Mulya Asri yang termasuk dalam jenis peserta PBI
(Penerima Bantuan Iuran) yang mendapatkan KIS memiliki jumlah warga yang
sudah terdata yaitu 5,536 jiwa. Jumlah peserta yang tergolong NON PBI (tidak
menerima bantuan iuran) terdata 3,535 jiwa.
Dari hasil observasi sementara dilapangan yang dilakukan oleh peneliti, didapat
data kependudukan seperti tabel diatas yang menjelaskan Desa Mulya Asri
memiliki jumlah penduduk sebanyak 12.655 jiwa di tahun 2015. Jumlah penerima
Kartu Indonesia Sehat di tahun 2016 dari bulan Januari hingga bulan Maret
sebanyak 16.686 jiwa. Jumlah jiwa dalam menerima KIS ditahun 2016 berbeda
dengan jumlah penduduk karena jumlah penduduk yang didapat yaitu jumlah
penduduk tahun 2015. (Data ini diperoleh dari Puskesmas Mulya Asri tahun
2016).
![Page 25: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/25.jpg)
6
Berdasarkanpermasalahan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul “Kualitas Pelayanan Kesehatan MenurutRespon Pasien Yang
Memilikidan Tidak Memiliki Kartu Indonesia Sehat di Puskesmas Desa Mulya
Asri Kecamatan Tulang Bawang Barat, Kabupaten Tulang Bawang Tengah”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
menelitibagaimana kualitas pelayanan kesehatan menurut respon pasien yang
memiliki dan yang tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat di Desa Mulya Asri,
Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui kualitas pelayanan kesehatan menurut respon pasien yang memiliki
dan yang tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat di Desa Mulya Asri, Kecamatan
Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini untuk menambah wawasan pengetahuan dan
memberikan gambaran atau sumbangan pemikiran terhadap pengembangan ilmu
sosiologi, khususnya sosiologi kesehatan.
![Page 26: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/26.jpg)
7
2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pemikiran
dan manfaat bagi pemerintah khususnya pada bidang pelaksanaan program KIS
dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terutama pada masyarakat di
Desa Mulya Asri Kecamatan Tulang Bawang Barat.
![Page 27: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/27.jpg)
8
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Kualitas Pelayanan Kesehatan
Menurut Gasperz (2005) (dalam Sundari :75) kualitas terdiri dari sejumlah
keistimewaan produk yang memenuhi keinginan pasien dan dengan demikian
memberikan kepuasan atas penggunaan produk atau dapat dikatakan bahwa
kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan dan kerusakan.
Menurut lovelock dan Wright (2005), kualitas pelayanan dapat diukur
denganmembandingkan persepsi antara pelayanan yang diharapkan (expected
service)dengan pelayanan yang diterima dan dirasakan (perceived service) oleh
pasien.
Menurut Ovreveit dalam Saranga (2000) yang dikutip oleh ( Sundari :75)
menyatakan bahwa kualitas dalam jasa pelayanan kesehatan terdiri dari kualitas
konsumen (yang berkaitan dengan pelayanan yang diberikan sesuai dengan yang
dikehendaki pasien), kualitas profesional (yang berkaitan dengan pelayanan yang
diberikan memenuhi kebutuhan pasien sesuai dengan yang didioagnosa oleh para
orang yang proffesional) dan kualitas manajemen (yang berkaitan dengan apakah
jasa yang diberikan dilakukan tanpa pemborosan dan kesalahan pada harga yang
terjangkau dan memenuhi peraturan-peraturan resmi dan peraturan lainnya).
Menurut Parasuraman, dkk (2005) (dalam Sundari :78) terdapat 5 dimensi kualitas
pelayanan yang dikenal dengan ServQual, yaitu:
![Page 28: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/28.jpg)
9
1. Responsiveness (cepat tanggap)
Kemampuan petugas kesehatan menolong pasien dalam kesiaannya melayani
sesuai prosedur dan bisa memenuhi harapan pasien. Harapan pasien terhadap
kecepatan pelayanan cenderung meningkat dari waktu ke waktu sejalan dengan
kemajuan teknologi dan informasi kesehatan yang dimiliki oleh pasien.
2. Reliability (keandalan)
Kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan dengan tepat waktu dan
akurat sesuai dengan yang di tawarkan.
3. Assurance (asuransi)
Kriteria ini berhubungan dengan pengetahuan, kesopanan dan sifat petugas yang
dapat dipercaya oleh pasien.
4. Emphaty(empati)
Kriteria ini terkait dengan rasa kepeulian dan perhatian staf kepada setiap
pengguna jasa, memahami kebutuhan mereka dan memberikan kemudahan untuk
dihubungi setiap saat jika para pengguna jasa ingin memperoleh bantuannya.
5. Tangible (nyata)
Kualitas jasa pelayanan kesehatan juga dapat dirasakan secara langsung oleh para
penggunanya dengan menyediakan fasilitas fisik dan perlengkapan yang
memadai.
Kualitas mengacu pada segala sesuatu yang menetukan kepuasan pasien, maka
suatu produk yang dihasilkan baru dapat dikatakan berkualitas apabila sesuai
dengan keinginan pasien, dapat dimanfaatkan dengan baik, serta dihasilkan
dengan cara yang baik dan benar.
![Page 29: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/29.jpg)
10
Menurut Munin Jaya (2012) (dalam :66) kualitas kesehatan sangat ditentukan oleh
kebutuhan pasien yang bisa terpenuhi dan diterima tepat waktu, sehingga
penyedia jasa pelayanan kesehatan harus mampu memenuhi harapan pasien. Salah
satu strategi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan adalah dengan
memperhatikan faktor internal institusi (kekuatan dan kelemahan) dan faktor
eksternal institusi (peluang dan ancaman).
B. Tinjauan Tentang Puskesmas
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 75 tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerja. Puskesmas merupakan suatu organisasi yang menyelenggarakan
upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan
terjangkau oleh masyarakat. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis kesehatan di
bawah supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Puskesmas dapat memberikan
pelayanan rawat inap selain pelayanan rawat jalan. Untuk memberikan pelayanan
yang baik tentunya selalu diusahakan adanya peningkatan kualitas pelayanan guna
mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi seluruh masyarakat.
Puskesmas menurut Depkes RI 2004 (dalam Elva 2012: 1) merupakan unit
pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja. Menurut Effendi
(2009) (dalam Elva 2012: 1) pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas
merupakan pelayanan yang menyeluruh yang meliputi pelayanan kuratif
![Page 30: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/30.jpg)
11
(pengobatan), preventif (pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan) dan
rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Pelayanan tersebut diberikan kepada semua
golongan umur, tidak membedakan jenis kelamin.
Syarat pendirian Puskesmas berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 pasal 10 ayat 1 dan 2 (dalam Budiarto :29):
a. Geografis
b. Aksesibilitas untuk jalur transportasi
c. Kontur tanah
d. Fasilitas parkir
e. Fasilitas keamanan
f. Ketersediaan utilitas publik
g. Pengelolaan kesehatan lingkungan dan kondisi lainnya.
1. Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan menurut Trihono (2005) (dalam Elva 2012: 1)
yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung tercapainya
pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja
puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
2. Fungsi Puskesmas
Menurut FV Hutabarat (2013: 2) ada 3 fungsi Puskesmas yaitu:
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
![Page 31: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/31.jpg)
12
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
kerjanya, sehingga berwawasan dan mendukung pembangunan kesehatan. Khusus
untuk pembangunan kesehatan upaya yang dilakukan oleh puskesmas adalah
mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama masyarakat, keluarga,
masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan
melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam
memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta
ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program
kesehatan.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi:
4. Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayanan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi dengan tujuan
utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan tanpa
mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.
![Page 32: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/32.jpg)
13
5. Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik dengan
tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit
tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
C. Tinjauan Tentang Respon
Respon menurut Soekanto (1993: 48) sebagai perilaku yang merupakan
konsekuensi dari perilaku yang sebelumnya sebagai tanggapan atau jawaban suatu
persoalan atau masalah tertentu. Berlo (Kusminaldi, 1985: 257) berpendapat
bahwa respon adalah segala sesuatu yang dilakukan seseorang terhadap
rangsangan atau akibat merasakan rangsangan. Jadi respon adalah reaksi yang
dilakukan seseoorang terhadap rangsangan atau perilaku yang dimunculkan oleh
rangsangan. Selanjutnya respon dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
1. Over response, adalah respon yang dapat dilihat oleh orang lain.
2. Covert response, adalah respon yang tidak dapat dilihat oleh orang lain dan
sifatnya adalah pribadi.
Respon yang muncul pada diri manusia selalu dengan urutan sementara, ragu-ragu
dan hati-hati yang dikenal dengan Trial Response, artinya respon terpelihara jika
organisme merasakan manfaat dari rangsangan yang datang. Respon dapat
menjadi suatu kebiasaan dengan urutan sebagai berikut:
1. Pengkajian rangsangan.
2. Pandangan dari manusia akan rangsangan.
3. Interpretasi dari rangsangan.
4. Menanggapi dari rangsangan.
![Page 33: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/33.jpg)
14
5. Pandangan akibat menanggung rangsangan.
6. Interpretasi akan akibat dan membuat tanggapan lebih lanjut.
7. Membangun hubungan rangsangan-rangsangan yang mantap.
Sudirman (1992: 121) mengatakan bahwa pembentukan hubungan antara stimulus
dan respon (antara aksi dan reaksi) merupakan aktivitas belajar, berkat latihan
yang terus menerus, dan respon itu akan menjadi erat, terbiasa, dan otomatis. Ada
beberapa prinsip atau hukum mengenai hubungan stimulus dan respon, antara
lain:
1. Law Effect (hukum pengaruh hubungan)
Hubungan stimulus dan respon akan bertambah erat kalau disertai dengan
perasaan senang atau puas dan sebaliknya kurang erat atau bahkan bisa
lenyap kalau disertai perasaan tidak senang.
2. Law of Multiple Response (hukum respon beragam)
Dalam situais problematis, kemungkinan respon diterima dengan positif tidak
segera nampak sehingga perlu dilakukan sosialisasi sehingga dapat diterima.
Prosedur ini disebut Trial an Error.
3. Law of Exercise (hukum penggunaan)
Hubungan antara stimulus dan respon akan bertambah erat kalau sering
dipakai dan akan berkurang bahkan lenyap kalau jarang atau tidak pernah
digunakan.
4. Law of Assimilation (hukum penyesuaian)
Seseorang itu dapat menyesuaikan diri atau memberi respon yang sesuai
dengan situasi sebelumnya.
![Page 34: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/34.jpg)
15
Susanto (1988: 73) mengatakan respon merupakan reaksi, artinya pengiyaan atau
penolakan, serta sikap acuh tidak acuh terhadap apa yang disampaikan oleh
komunikator dalam pesannya. Respon dapat dibedakan menjadi opini (pendapat)
dan sikap, dimana pendapat atau opini adalah jawaban terbuka (overt) terhadap
suatu persoalan dinyatakan dengan kata-kata yang diucapkan atau tertulis.
Sedangkan sikap merupakan reaksi positif atau negatif terhadap orang-orang,
objek atau situasi tertentu.Respon mempunyai dua bentuk, yaitu:
1. Respon Positif
Yaitu apabila masyarakat mempunyai tanggapan atau reaksi positif dimana
mereka dengan antusias ikut berpartisipasi menjalankan program yang
diselenggarakan pribadi atau kelompok.
2. Respon Negatif
Yaitu apabila masyarakat memberikan tanggapan yang negatif dan kurang
antusias ikut berpartisipasi menjalankan program yang diselenggarakan
pribadi atau kelompok, dimana mereka menanggapi dengan skeptis dan
pragmatis.
Menurut Walgito (1980: 16-17), respon adalah suatu perbuatan yang merupakan
hasil akhir dari adanya stimulus atau rangsangan dimana respon terbagi dua, yaitu:
1. Respon atau perbuatan yang reflektif (terjadi tanpa disadari individu)
merupakan reaksi dari stimulus yang diterima tidak sampai ke otak sebagai
pusat kesadaran.
![Page 35: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/35.jpg)
16
2. Respon atau perbuatan yang disadari, yaitu perbuatan organisme atas adanya
motif dari individu yang bersangkutan, dan stimulus yang diterima individu
itu sampai ke otak dan benar-benar disadari oleh individu yang bersangkutan.
Berdasarkan teori diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud respon
dalam penelitian ini adalah suatu tanggapan atau reaksi yang merupakan akibat
adanya rangsangan, dalam hal ini reaksi atau tanggapan masyarakat di Desa
Mulya Asri, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang
Barat.
D. Tinjauan Tentang Masyarakat
Menurut Abdulsyani (1987) dalam bukunya yang berjudul Sosiologi Kelompok
dan Masalah Sosial, dijelaskan bahwa perkataan masyarakat berasal dari kata
musyarak (arab) yang artinya bersama-sama, kemudian berubah menjadi
masyarakat, yang artinya berkumpul bersama, hidup bersama dengan saling
berhubungan dan saling mempengaruhi, selanjutnya mendapatkan kesepakatan
menjadi masyarakat (Indonesia).
Menurut Abdul Syani (1987), masyarakat sebagai community dapat dilihat dari
sudut pandang, pertama; memandang community sebagai unsur statis, artinya
community terbentuk dalam suatu wadah atau tempat dengan batas-batas tertentu,
maka ia menunjukkan bagian dari kesatuan-kesatuan masyarakat sehingga ia
dapat pula disebut sebagai masyarakat setempat, mislanya kampung, dusun, atau
kota-kota kecil. Masyarakat setempat adalah suatu wadah dan wilayah dari
kehidupan sekelomok orang yang ditandai oleh adanya hubungan sosial.
Disamping itu dilengkapi pula oleh adanya perasaan sosial, nilai-nilai, dan norma-
![Page 36: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/36.jpg)
17
norma yang timbul akibat adanya pergaulan hidup atau hidup bersama manusia.
kedua;community dipandang sebagai unsur yang dinamis, artinya menyangkut
suatu proses yang terbentuk melalui faktor-faktor psikologis dan hubungan antar
manusia, maka di dalamnya terkandung unsur-unsur kepentingan, keinginan atau
tujuan-tujuan yang sifatnya fungsional. Dalam hal ini dapat diambil contoh
tentang masyarakat Pegawai Negeri, Masyarakat Ekonomi, Masyarakat
Mahasiswa, dan sebagainya. Dari kedua siri khusus yang telah dojabarkan diatas,
berarti dapat diduga bahwa apabila suatu masyarakat tidak memenuhi syarat
tersebut, maka ia dapat disebut masyarakat dalam arti society. Masyarakat dalam
pengertian society terdapat interaksi sosial, perubahan-perubahan sosial,
perhitungan-perhitungan rasional dan like interest, serta hubungan-hubungan
menjadi bersifat pamrih dan ekonomis.
Auguste Comte (dalam Abdulsyani 2007) mengatakan bahwa masyarakat
merupakan kelompok-kelompok makhluk hidup dengan realitas-realitas baru yang
berkembang menurut hukum-hukumnya sendiri dan berkembang menurut dengan
polanya sendiri. Masyarakat dapat membentuk kepribadian yang khas bagi
manusia, sehingga tanpa adanya kelompok, manusia tidak akan mampu untuk
berbuat banyak dalam kehidupannya.
Masyarakat (Hasan Shadely, 1984: 47), adalah golongan besar atau kecil dari
beberapa manusia yang dengan sendirinya bertalian secara golongan dan saling
mempengaruhi satu sama lain. Pengaruh dan pertalian kebathinan yang terjadi
dengan sendiri disini menjadi unsur yang harus ada bagi masyarakat. Masyarakat
bukannya ada dengan hanya menjumlahkan adanya orang-orang saja, diantara
mereka harus ada pertalian satu sama lain.
![Page 37: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/37.jpg)
18
Soerjono Soekanto (dalam Abdul Syani, 1987), menyatakan bahwa masyarakat
sebagai suatu pergaulan hidup atau suatu bentuk kehidupan bersama manusia,
maka masyarakat itu mempunyai ciri-ciri pokok, yaitu:
a. Manusia yang hidup bersama. Dalam ilmu sosial tak ada ukuran yang mutlak
dalam menetukan jumlah manusia yang harus ada. Akan tetapi secara teoritis,
angka minimumnya ada dua orang yang hidup secara bersama.
b. Bercampur untuk waktu yang cukup lama. Kumpulan dari manusia tidaklah
sama dengan kumpulan benda-benda mati seperti contohnay kursi, meja, dan
sebagainya. Oleh karena dengan berkumpulnya manusia, amka akan timbul
manusia-manusia baru. Manusia itu juga dapat bercakap-cakap, merasa dan
mengerti; mereka juga mempunyai keinginan-keinginan untuk
menyampaikan kesan-kesan atau perasaannya. Sebagai akibat hidup bersama
itu, timbulah sistem komunikasi dan timbulah peraturan-peraturan yang
mengatur hubungan antar manusia dalam kelompok tersebut.
c. Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan.
d. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama
menimbulkan kebudayaan, oleh karena setiap anggota kelompok merasa
dirinya terikat satu dengan yang lainnya.
Menurut Abu Ahmad (1985), menyatakan bahwa masyarakat harus mempunyai
syarat-syarat sebagai berikut:
1. Harus ada pengumpulan manusia dan harus banyak, bukan pengumpulan
binatang.
![Page 38: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/38.jpg)
19
2. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama disuatu daerah tertentu.
3. Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk
menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.
Berdasarkan ciri dan syarat-syarat masyarakat diatas, maka masyarakat berarti
bukan hanya sekedar berkumpul manusia belaka, akan tetapi di antara mereka
yang berkumpul itu harus ditandai dengan adanya hubungan atau pertalian satu
sama lainnya. Hal ini berarti setiap orang mempunyai perhatian terhadap orang
lain dalam setiap kegiatannya.
Menurut Hasan Shadely (1984: 50), masyarakat adalah suatu kesatuan yang selalu
berubah yang hidup karena proses masyarakat yang menyebabkan perubahan
tersebut. Cara terbentuknya masyarakatnya terbagi dalam:
a. Masyarakat Paksaan, contohnya negara, masyarakat tawanan di tempat
tawanan, ,masyarakat pengungsi atau pelarian, dan sebagainya. Ke dalam
(kelompoknya) bersifat gemeinschaft, ke luar bersifat gesellschaft.
b. Masyarakat Merdeka, terbagi pula dalam:
1. Masyarakat alam, yaitu yang terjadi dengan sendirinya: golongan atau
suku, yang bertalian karena sederhana sekali kebudayaannya dalam
keadaan terpencil atau tak mudah berhubungan dengan dunia luar.
Umumnya bersifat gemeinschaft.
2. Masyarakat Budidaya, berdiri karena kepentingan keduniaan atau
kepercayaan (keagamaan), yaitu antara lain kongsi perekonomian,
koperasi, gereja, dan sebagainya. Umumnya bersifat gesellschaft.
![Page 39: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/39.jpg)
20
Menurut Soleman B. Taneko (1984), secara sosiologis masyarakat tidak
dipandang sebagai suatu kumpulan individu atau sebagai penjumlahan dari
individu-individu semata. Masyarakat merupakan suatu pergaulan hidup, oleh
karena itu manusia hidup bersama. Masyarakat merupakan suatu sistem yang
terbentuk karena hubungan dari anggotanya.
E. Tinjauan Tentang Kualitas Pelayanan Kesehatan
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi
langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan
menyediakan kepuasan-kepuasan pelanggan, pelayanan juga dapat diartikan
sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain (Hasyim, 2006).
Pelayanan Kesehatan menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun
2009 (Depkes RI) yang tertuang dalam Undang-Undang Kesehatan tentang
kesehatan ialah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-
sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan, perorangan,
keluarga, kelompok ataupun masyarakat. (Gronroos, 1990 dalam Ratminto dan
Winarsih, 2005)Pelayanan merupakan suatu aktivitas atau serangkaian alat yang
bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba), yang terjadi akibat interaksi antara
konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan
pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan persoalan konsumen.
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di puskesmas, klinik, dan rumah sakit
diatur secara umum dalam Undang-Undang Kesehatan. Dalam Pasal 54 ayat (1)
Undang-Undang Kesehatan berbunyi bahwa penyelenggaraan pelayanan
kesehatan dilaksanakan secara bertanggung jawab, aman, bermutu, serta merata
![Page 40: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/40.jpg)
21
dan nondiskriminatif. Dalam hal ini setiap orang atau pasien dapat memperoleh
kegiatan pelayanan kesehatan secara professional, aman, bermutu, anti
diskriminasi dan efektif serta lebih mendahulukan pertolongan keselamatan
nyawa pasien dibanding kepentingan lainnya.
Pelayanan kesehatan secara umum diatur dalam Pasal 53 Undang-Undang
Kesehatan, yaitu:
a. Pelayanan kesehatan perseorangan ditujukan untuk menyembuhkan penyakit
dan memulihkan kesehatan perseorangan dan keluarga.
b. Pelayanan kesehatan masyarakat ditujukan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit suatu kelompok dan
masyarakat.
c. Pelaksanaan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
mendahulukan pertolongan keselamatan nyawa pasien dibanding kepentingan
lainnya.
1. Kategori Pelayanan Kesehatan
Dalam praktek sehari-hari kesehatan menurut Azrul Anwar 1988 (dalam Sapang
2010: 19),secara umum dibedakan atas dua macam yaitu:
a. Pelayanan kedokteran (medical service)
Pelayanan yang termasuk dalam kelompok ini ditandai dengan cara
pengorganisasiannya yang dapat bersifat sendiri (solo practice), tujuan utamanya
untuk mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan, serta sasaran utamanya
adalah perorangan.
![Page 41: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/41.jpg)
22
b. Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok ini ditandai dengan cara
pengorganisasiannya yang umumnya secara bersama-sama dalam suatu
organisasi, tujuan utamanya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, serta
mencegah penyakit, dimana sasaran utamanya untuk masyarakat.
2. Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan
Syarat pokok menurut Azrul Anwar 1988 (dalam Sapang 2010: 19) yaitu:
1. Sesuai dengan kebutuhan pemakai jasa pelayanan
Suatu pelayanan kesehatan yang baik adalah yang sesuai dengan kebutuhan
pemakai jasa pelayanan. Untuk pelayanan kedokteran, pemakai jasa pelayanan
yang dimaksud adalah penderita yang datang berobat sedangkan untuk pelayanan
kesehatan masyarakat adalah masyarakat secara keseluruhan.
2. Dapat dijangkau oleh mereka yang membutuhkan
Suatu pelayanan kesehatan yang baik adalah yang dapat di jankau oleh mereka
yang membutuhkan. Pengertian terjangkau disini tidak hanya dari sudut jarak atau
lokasi, tetapi juga sudut pembiayaan.
3. Sesuai dengan prinsip ilmu dan teknologi kesehatan
Suatu pelayanan kesehatan yang baik adalah yang sesuai dengan prinsip-prinsip
ilmu dan teknologi kedokteran. Dengan kata lain, suatu pelayanan kesehatan yang
baik adalah pelayanan kesehatan yang terjamin mutunya.
![Page 42: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/42.jpg)
23
3. Bentuk-Bentuk Pelayanan Kesehatan
Menurut Soekidjo Notoatmojo (dalam Sapang 2010: 20), bentuk pelayanan
kesehatan terbagi menjadi tiga, yakni:
1. Primary Health Care
Pelayanan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat
yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka, karena itu jumlah kelompok
ini didalam suatu populasi masyarakat sanagt besar (kurang lebih 85%).
Pelayanan yang diperlukan bersifat pelayanan kesehatan standar (Basic Health
Service) atau juga merupakan layanan kesehatan primer atau utama (Primer
Health Care). Bentuk pelayanan ini di Indonesia adalah Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Keliling, dan Balkesmas.
2. Secondary Health Service
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan oleh kelompok masyarakat yang
memerlukanperawatan inap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan
kesehatan primer. Bentuk pelayanan ini kesehatan ini misalnya rumah sakit tipe C
dan D, dan memerlukan tersedianya tenaga-tenaga spesialis.
3. Tertiary Health Service
Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat atau pasien yang
sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan sudah
kompleks dan memerlukan tenaga-tenaga super spesialis. Contoh di Indonesia
adalah rumah sakit tipe A dan B.
![Page 43: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/43.jpg)
24
4. Tujuan Pelayanan Kesehatan
Tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang memuaskan harapan dan
kebutuhan derajat masyarakat (consumer satifaction), melalui pelayanan yang
efektif oleh pemberi pelayanan (provider satifaction), pada institusi pelayanan
yang diselenggarakan secara efisien (institutional satifaction).
5. Mutu Pelayanan Kesehatan
Direktorat Jendral Pelayanan Medik Departemen Kesehatan (1994), mengemukan
mutu adalah suatu derajat kesempurnaan pelayan rumah sakit untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat konsumen akan pelayanan kesehatan yang sesuai standar
profesi, sumberdaya yang tersedia di rumah sakit secara wajar, efisien dan efektif
serta diberikan secara aman dan memuaskan sesuai norma, etika hukum dan sosio
budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan pemerintah dan
masyarakat konsumen.
Menurut Ahmad Djojosugitjo (2001), ada 4 aspek yang mempengaruhi mutu
pelayanan kesehatan antara lain:
1. Jumlah petugas
Jumlah petugas merupakan salah satu aspek yang menunjang pelayanan kepada
pasien di rumah sakit maupun puskesmas. Keadaan petugas yang kurang
menyebabkan penyelenggaraan pelayanan dilaksanakan tidak maksimal dan
kurang memenuhi kepuasan pasien atas pelayanan yang diberikan.
![Page 44: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/44.jpg)
25
2. Ketanggapan petugas
Ketanggapan petugas berhubungan dengan aspek kesigapan dari petugas dalam
memenuhi kebutuhan pasien akan pelayanan yang diinginkan. Tingkat kesigapan
dari petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan merupakan salah satu aspek
yang mempengaruhi penilaian pasien atas mutu pelayanan yang diselenggarakan.
3. Kehandalan petugas
Kehandalan berhubungan dengan tingkat kemampuan dan ketrampilan yang
dimiliki petugas dalam menyelenggarakan dan memberikan pelayanan kepada
pasien. Tingkat kemampuan dan keterampilan yang kurang memenuhi kepuasan
pasien sebagai standar penilaian terhadap mutu pelayanan.
4. Ketersediaan dan kelengkapan fasilitas
Fasilitas merupakan sarana bantu bagi instansi dan tenaga kesehatan dalam
menyelenggarakan pelayanan kepada pasien. Keadaan fasilitas yang memadai
akan membantu terhadap penyelenggaraan pelayanan kepada pasien.
6. Faktor Yang Mempengaruhi Pelayanan Kesehatan
Beberapa faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan diantaranya:
1. Ilmu pengetahuan dan teknologi
Pelaksanaan sistem pelayanan kesehatan dapat dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan
dan teknologi baru, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
maka akan diikuti oleh perkembangan pelayanan kesehatan atau juga sebagai
dampaknya pelayanan kesehatan jelas lebih mengikuti perkembangan dan
![Page 45: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/45.jpg)
26
teknologi seperti dalam pelayanan kesehatan untuk mengatasi masalah penyakit-
penyakit yang sulit dapat digunakan alat seperti laser, terapi pengubahan gen dan
lain-lain.
2. Pergeseran Nilai Masyarakat
Masyarakat yang sudah maju dengan pengetahuan yang tinggi, maka memiliki
kesadaran yang lebih dalam penggunaan atau pemanfaatan pelayanan kesehatan,
demikian juga sebaliknya pada masyarakat yang memiliki pengetahuan yang
kurang akan memiliki kesadaran yang rendah terhadap pelayanan kesehatan.
3. Aspek Legal dan Etik
Tingginya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan atau pemanfaatan
pelayanan kesehatan, maka akan semakin tinggi pula tuntutan hukum dan etik
dalam pelayanan kesehatan, sehingga pelaku pemberi pelayanan kesehatan harus
dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan secara professional dengan
memperhatikan nilai-nilai hukum yang ada di masyarakat.
4. Ekonomi
Pelaksanaan pelayanan kesehatan akan dipengaruhi oleh tingkat ekonomi di
masyarakat. Semakin tinggi ekonomi seseorang, pelayanan kesehatan akan lebih
diperhatikan dan mudah dijangkau. Sebaliknya apabila tingkat ekonomi seseorang
rendah maka sangat sulit menjangkau pelayanan kesehatan. Mengingat biaya
dalam jasa pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang cukup mahal. Keadaan
ekonomi ini yang dapat mempengaruhi dalam sistem pelayanan kesehatan.
![Page 46: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/46.jpg)
27
5. Politik
Kebijakan pemerintah melalui sistem politik yang ada sangat mempengaruhi
dalam sistem pemberian pelayanan kesehatan. Kebijakan-kebijakan yang ada
dapat memberikan pola dalam sistem pelayanan.
7. Standar Pelayanan Kesehatan
Standar pelayanan kesehatan merupakan suatu alat organisasi untuk menjabarkan
mutu layanan kesehatan ke dalam operasional sehingga semua orang yang terlibat
dalam layanan kesehatan akan terikat dalam suatu sistem, baik pasien, penyedia
layanan kesehatan, penunjang layanan kesehatan ataupun manajemen organisasi
layanan kesehatan dan akan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan
perannya masing-masing.
Mutu pelayanan kesehatan dapat diukur dengan membandingkan standar layanan
kesehatan.Oleh sebab itu, untuk mengukur mutu pelayanan kesehatan diperlukan
indikator.Indikator mutu pelayanan kesehatan meliputi indikator peran serta
masyarakat. Partisipasi masyarakat sangat penting dalam pelayanan kesehatan
primer dengan harapan semua keputusan yang telah ditetapkan akan dilaksanakan
dengan efektif. Indikator peran serta masyarakat yang digunakan untuk mengukur
partisipasi masyarakat antara lain:
1. pelayanan petugas puskesmas saat mendaftar.
2.sarana dan pra sarana puskesmas (ketersediaan obat-obatan, tenaga medis).
![Page 47: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/47.jpg)
28
F. Tinjauan Tentang Pasien
1. Pengertian Pasien
Pasal 1 Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran
menjelaskan definisi pasienadalah setiap orang yang melakukan konsultasi
masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan
baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi.
2. Hak-Hak Pasien
Hak-hak yang dimiliki pasien sebagaimana diatur dalam Pasal 52 Undang-Undang
No.29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, adalah :
a. Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis.
b. Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain.
c. Mendapat pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis.
d. Menolak tindakan medis.
e. Mendapatkan isi rekam medis.
3. Kewajiban-Kewajiban Pasien
Kewajiban pasien yang diatur dalam Pasal 53 Undang-Undang No. 29 Tahun
2004 tentang Praktik Kedokteran ini adalah:
a. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatanya.
b. Mematuhi nasehat dan petunjuk dokter atau doter gigi.
c. Mematuhi ketentuan yang berlaku disarana pelayanan kesehatan.
d. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
![Page 48: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/48.jpg)
29
G. Tinjauan Tentang Kartu Indonesia Sehat
Setelah terpilihnya Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia, belum
lama menjabat sebagai presiden janjinya ditepati. Presiden Jokowi telah resmi
meluncurkan 3 kartu sakti pada Hari Senin, 3 November 2014. Ketiga kartu
tersebut diberi nama Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP)
dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Pemegang kartu KIS dapat
menggunakannya di setiap fasilitas kesehatan tingkat pertama dan tingkat lanjut.
Kartu ini merupakan program yang bertujuan untuk melakukan perluasan dari
program kesehatan yang sebelumnya telah diluncurkan oleh mantan Presiden SBY
(Susilo Bambang Yudhoyono) pada tanggal 1 Maret 2014 yang diberi nama BPJS
(Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan. Pendanaan jaminan kesehatan
ini disubsidi oleh pemerintah lewat APBN, jika jaminan kesehatan nasioal (JKN)
yang masih dalam pengelolaan BPJS merupakan jaminan sosial yang lebih
terfokus pada sistem iuran yang dimana para peserta mandiri harus membayar
dengan jumlah yang telah ditentukan setiap bulannya.
Kartu Indonesia Sehat (KIS) merupakan perluasan dari Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) yang di jalankan oleh BPJS Kesehatan. KIS ini ditujukan bagi
masyarakat kurang mampu yang seharusnya masuk peserta Penerima Bantuan
Iuran (PBI) dalam BPJS Kesehatan namun belum terjangkau. JKN yang sering
dipakai oleh masyarakat Indonesia untuk berobat, dapat digunakan kembali oleh
anggota Kartu Indonesia Sehat (KIS). KIS merupakan program yang terintegrasi
dengan JKN. Sistem yang digunakan untuk pelayanan kesehatan KIS sama
dengan peserta JKN lainnya. Jadi setiap masyarakat dapat menggunakannyasesuai
peraturan, namun hanya nama kartu yang berbeda yaitu Kartu Indonesia Sehat.
![Page 49: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/49.jpg)
30
Prosedur pelayanan KIS prinsipnya sama dengan jaminan kesehatan lainnya.
Peserta dapat mendatangi tempat pelayanan kesehatan tingkat pertama yaitu di
puskesmas setempat untuk melakukan pemeriksaan. Jika kondisi penyakitnya
harus mendapatkan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan, maka pihak puskesmas
akan memberikan surat rujukan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan lanjutan
atau rumah sakit daerah.
1. Perbedaan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan BPJS Kesehatan
Kartu Indonesia Sehat (KIS) merupakan sebuah nama untuk program jaminan
kesehatan yang diperuntukan bagi kalangan masyarakat Indonesia yang tidak
mampu dan iurannya dibayar oleh pemerintah. Sedangkan program jaminan
kesehatan BPJS merupakan lembaga hukum publik yang tujuan pembentukannya
yaitu untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan. KIS adalah jenis
program sementara, sedangkan BPJS merupakan badan atau lembaga yang
bertugas untuk menjalankan program tersebut. Berikut perbedaan antara KIS dan
BPJS Kesehatan:
1. KIS merupakan jaminan kesehatan yang diperuntukan bagi masyarakat yang
kurang mampu, sedangkan BPJS yaitu sebuah badan atau lembaga yang
menyelenggarakan dan mengelola jaminan kesehatan tersebut.
2. KIS hanya diperuntukan bagi seseorang yang dimana kondisi ekonominya
sangat lemah, sedangkan BPJS merupakan jaminan kesehatan yang
diwajibkan bagi setiap warga Negara Indonesia baik yang mampu ataupun
tidak mampu. Bagi rakyat yang tidak mampu, iurannya ditanggung oleh
pemerintah.
![Page 50: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/50.jpg)
31
3. KIS merupakan jenis jaminan kesehatan yang mendapatkan subsidi dari
pemerintah, sedangkan pengguna BPJS diwajibkan untuk membayar iuran
setiap bulannya dengan jumlah yang telah ditentukan.
H. Kerangka Pikir
Dalam pelaksanaannya Kartu Indonesia Sehat harus mengacu pada faktor
kebutuhan yaitu memberikan kesan dan manfaat yang baik bagi masyarakat,
terutama masyarakat kurang mampu. Kebutuhan akan persatuan yang diharapkan
dapat merubah pola pikir masyarakat dalam menafsirkan peran negara untuk
menjamin hak pendidikan dan kesehatan. Kebutuhan ekonomi dalam menentukan
sikap dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Kebutuhan akan kekuasaan
yang diberikan oleh Presiden Jokowi sebagai penentu dan pengambil kebijakan
dalam usahanya untuk menciptakan kesejahteraan di Indonesia.
Program Kartu Indonesia Sehat bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran
rumah tangga sasaran melalui pemenuhan sebagai kebutuhan kesehatan. Untuk
mengetahui kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Desa Mulya Asri maka
harus diketahui dengan standar pelayanan telah berjalan dengan baik atau tidak.
Respon pasien sangat mempengaruhi dalam kualitas pelayanan kesehatan. Sesuai
dengan teori yang telah dijelaskan yaitu:
1. Jumlah petugas adalah keadaan petugas yang maksimal mampu memenuhi
kebutuhan pasien dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
2. Ketanggapan petugas adalah kesigapan petugas dalam memenuhi kebutuhan
pasien.
3. Kehandalan petugas adalah kemampuan dan keterampilan petugas dalam
melayani pasien.
![Page 51: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/51.jpg)
32
4. Ketersediaan sarana dan pra sarana adalah keadaan fasilitas yang lengkap
dalam pelayanan kesehatan.
Berikut adalah kerangka pikir tentang kualitas pelayanan kesehatan menurut
respon pasien yang memiliki dan tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat:
![Page 52: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/52.jpg)
33
I. Bagan Kerangka Berpikir
KUALITAS
PELAYANAN
KESEHATAN
1. Responsiveness (cepat tanggap)
2. Reliability (kehandalan)
3. Assurance (asuransi)
4. Empathy (perhatian)
5. Tangible (nyata)
Tidak memiliki KIS Memiliki KIS
Respon
![Page 53: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/53.jpg)
34
III. METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif. Metode ini diharapkan dapat
memberikan gambaran secara mendetail tentang penelitian yang diteliti. Tujuan
penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran kualitas pelayanan kesehatan
menurut respon pasien yang memiliki dan tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat
di Puskesmas Desa Mulya Asri, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten
Tulang Bawang Barat.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Desa Mulya Asri, Kecamatan Tulang Bawang
Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat. Peneliti memilih lokasi tersebut
sebagai lokasi penelitian karena dari hasil wawancara dengan Kepala Kelurahan
mengenai KIS bahwa KIS telah tersebar di desa tersebut. Berdasarkan alasan
tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti terkait dengan pelayanan yang diberikan
pihak puskesmas.
C. Fokus Penelitian
Dalam penelitian, fokus penelitian dimaksudkan untuk membatasi studi kualitatif
sekaligus membatasi masalah-masalah yang akan diteliti agar pembahasan tidak
terlalu luas walaupun sifatnya masih sementara dan masih terus berkembang
![Page 54: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/54.jpg)
35
dalam penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah
kualitas pelayanan kesehatan menurut respon pasien yang memiliki dan tidak
memiliki Kartu Indonesia Sehatmengenai pelayanan informasi, pelayanan
administrasi dan pelayanan medis.
D. Teknik Penentuan Informan
Teknik penentuan informan dalam penelitian ini yaitu purposive, dimana
penentuan informan dipilih dengan pertimbangan dari peneliti dengan
mempertimbangkan karakteristik data berdasarkan kebutuhan analisis dalam
penelitian ini.Informan dalam penelitian ini dipilih dengan beberapa kriteria yaitu
pelayanan yang diberikan pihak puskesmas terhadap pemegang Kartu Indonesia
Sehat dan respon masyarakat kepada pelayanan yang sudah diberikan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai
berikut :
1. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
tertentu (Sugiyono, 2007). Metode ini diharapkan akan memperoleh data primer
yang berkaitan dengan penelitian, sehingga dapat mempermudah untuk
menganalisis data selanjutnya. Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui respon masyarakat terhadap pelayanan Kartu Indonesia Sehat.
![Page 55: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/55.jpg)
36
2. Observasi (Pengamatan)
Observasi merupakan pengamatan langsung terhadap objek penelitian, untuk
mendapatkan data atau gambaran yang jelas sehubungan dengan masalah yang
diteliti.Alasan menggunakan teknik observasi dalam penelitian ini agar dapat
mengamati respon masyarakat dan pelayanan kesehatan sehingga memudahkan
peneliti untuk memperoleh data mengenai respon masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan pemegang Kartu Indonesia Sehat di desa Mulya Asri.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan cara atau
berdasarkan catatan-catatan yang terdokumentasi (otentik) baik berupa data
statistik, buku-buku, kumpulan peraturan dan perundang-undanganyang
berhubungan dengan faktor permasalahan penelitian. Dokumen yang dimaksud
adalah buku, artikel, skripsi, dan jurnal melalui internet yang memuat tentang
respon masyarakat, pelayanan kesehatan dan Kartu Indonesia Sehat.
F. Teknik Analisis Data
Menurut Bagdan (dalam Sugiyono, 2007) menerangkan bahwa yang dimaksud
dengan analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain,
sehingga dapat mudah dipahami dan semuanya dapat diinformasikan kepada
orang lain. Analisis data kualitatif menurut Menurut Mathew B.Miles dan
Huberman (1992), Teknik analisis data ini meliputi tiga komponen analisis yaitu:
![Page 56: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/56.jpg)
37
1. Reduksi Data
Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan
tertulis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan dan membuang yang
tidak perlu serta mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa hingga
kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.Dalam penelitian ini, peneliti
melakukan pemilihan data yang diperoleh pada saat penelitian mengenai respon
masyarakat terhadap pelayanan Kartu Indonesia Sehat.
2. Penyajian Data (Display Data)
Penyajian data yaitu usaha menampilkan sekumpulan informasi tersusun yang
memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Dengan melihat data maka akan dapat dipahami apa yang sedang terjadi dan apa
yang harus dilakukan. Adapun data yang akan disajikan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Respon masyarakat mengenai Kartu Indonesia Sehat.
b. Pelayanan puskesmas dalam Kartu Indonesia Sehat.
3. Verifikasi Data
Verifikasi merupakan suatu kegiatan dari konfigurasi yang utuh, dimana makna-
makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya, kekokohannya dan
kecocokannya yang merupakan validitas.Pada tahap ini, peneliti menarik
kesimpulan dari data yang telah disimpulkan sebelumnya, kemudian
mencocokkan catatan dan pengamatan yang dilakukan peneliti pada saat
penelitian.
![Page 57: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/57.jpg)
38
Data yang akan diuji kebenarannya adalah respon masyarakat terhadap pelayanan
pemegang Kartu Indonesia Sehatdi Desa Mulya Asri, Kecamatan Tulang Bawang
Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat.
![Page 58: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/58.jpg)
39
IV. GAMBARAN UMUM
A. Analisis Situasi Umum Puskesmas Mulya Asri
1. GEOGRAFIS
Puskesmas Mulya Asri berada di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten
Tulang Bawang Barat. Selain Puskesmas Mulya Asri di Kecamatan Tulang
Bawang Tengah terdapat satu Puskesmas Induk yaitu Puskesmas Panaragan Jaya.
Sebelumnya Puskesmas Mulya Asri memiliki wilayah kerja sebanyak 1
Kelurahan dan 6 kampung dari 16 kampung yang ada di Kecamatan Tulang
Bawang Tengah, namun pada tanggal 30 September 2013 berdasarkan Surat
Keputusan (SK) Bupati Tulang Bawang Barat nomor: B/126/I.01/HK/TBB/2013
tentang pemekaran kampung di Kabupaten Tulang Bawang Barat, maka kampung
Candra Kencana yang merupakan salah satu wilayah kerja Puskesmas Mulya Asri
di pecah menjadi 3 kampung yaitu Candra Kencana, Candra Mukti dan Candra
Jaya. Hal ini berarti Puskesmas Mulya Asri memiliki wilayah kerja sebanyak 1
Kelurahan dan 8 Kampung.
![Page 59: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/59.jpg)
40
Kampung yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Mulya Asri antara lain:
Tabel 3. Nama Kampung dan Luas Wilayah
No. Nama Kelurahan Luas Wilayah
1 Kelurahan Mulya Asri
Luas Wilayah 1.362,70 Ha
2 Kampung Pulung Kencana
Luas Wilayah 1.674,00 Ha
3 Kampung Candra Kencana Luas Wilayah 2.000,00 Ha
4 Kampung Mulya Kencana Luas Wilayah 1.067,00 Ha
5 Kampung Tunas Asri
Luas Wilayah 1.158,00 Ha
6 Kampung Wonokerto
Luas Wilayah 1.000,00 Ha
7 Kampung Mulya Jaya Luas Wilayah 765,25 Ha
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Mulya Asri adalah datarn rendah
dengan ketinggian 25 meter sampai 36 meter dari permukaan laut. Seluruh
wilayah dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua dan roda empat denagn jarak
terdekat 1km ( satu kilometer) dan terjauh 12km (dua belas kilometer) serta waktu
tempuh terdekat 10 menit dan terjauh 20 menit.
2. DEMOGRAFI
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Mulya Asri pada tahun 2013 adalah
44.450 jiwa terdiri dari 22.585 laki-laki dan 21.865 perempuan dan 11.724 kepala
keluarga.
![Page 60: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/60.jpg)
41
a. Maksud dan Tujuan
Perencanaan tingkat Puskesmas Kesehatan Puskesmas Mulya Asri Kecamatan
Tulang Bawang Tengah tahun 2015 ini mempunyai maksud dan tujuan sebagai
berikut:
1. Umum
Perencanaan tingkat puskesmas ini diharapkan dapat bermanfaat dalam
mendukung peningkatan kualitas dan kuantitas cakupan program pembangunan
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Mulya Asri dan secara umum membantu
pertumbuhan pembangunan kesehatan di Kabupaten Tulang Bawang Barat yang
dapat dipergunakan dalam meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan
secara berhasil guna dan berdaya guna, sera sebagai masukan dalam kinerja
program kesehatan dan proses pencapaian pembangunan kesehatan.
2. Khusus
Perencanaan tingkat Puskesmas ini berguna sebagai bahan untuk:
1. Pedoman bagi program-program kesehatan di tingkat Puskesmas.
2. Sebagai alat untuk memacu penyempurnaan sistem pencatatan dan pelaporan
kesehatan.
3. Sebagai bahan untuk penyusunan perencanaan di Tingkat Kabupaten.
![Page 61: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/61.jpg)
42
b. Struktur Organisasi Puskesmas Mulya Asri
Kepala Puskesmas
Ahmad Rouf
Perencanaan dan pelaporan : Heni H.
Umum dan Kepegawaian : Sujai
Barang Inventaris : Rini H.
Keuangan : Ria S. 1. Kes. Olahraga : M. Nurdin
2. Kes. Lansia : Devi
3. Kes. Tradisional : Friska
4. Kes. Remaja : Ida R.
5. UKK : Rita U.
6. Kes. UKS : Aryati S.
7. Kes. UKGM &
UKGS : Listiani
8. Kes. Jiwa : M. Nurdin
9. Kes. Mata : M. Nurdin
Koordinator. UKP Kefarmasian
dan Lab
Dr. Dwi Marinda P.S
Koordinator Jaringan & Jejaringan
Pelayanan Masyarakat
Suwandi Latief
Koordinator
Kesehatan
Masyarakat
Pengembangan
Drg. Sri Syafrinda M.
1. Poli Umum dan UGD: Dr. Dwi
Marinda S.
2. Poli Gigi: Drg. Sri Syafrinda
3. Laboratorium: Ni Nyoman Riasih
4. Farmasi: Sudiyana
5. Poli KIA dan KB: Dr. Dwi Marinda
P.S
Ka. Tata Usaha
Wahyudi
1. Pustu Tunas Asri : Arum H.
2. Pustu C. Kencana : Agustin
3. Pustu Wonokerto : Friska
4. Bidan Desa Mulya Asri : Dewi R.
5. Bidan Desa T. Asri : Yeni K.
6. Bidan Desa C. Kencana : Wahyu
7. Bidan Desa C. Jaya : Sepriana
8. Bidan Desa Wonokerto : Mila
9. Pusling : Nurdin
Koordinator UKM
& Keperawatan
Masyarakat
Hayati
1. Promkes : Sujai
2. Kesling : Rini B.
3. KIA-KB :Tarwiyah
4. Gizi : Kristina
5. P2P : Elda W.
6. Perkesmas : Sujai
![Page 62: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/62.jpg)
43
c. Jenis-Jenis Pelayanan
Tabel 4. Pelayanan Dalam Gedung
No. Pelayanan Dalam Gedung
1 Poli Umum
2 Poli kesehatan ibu dan anak
3 Poli gigi dan mulut
4 Klinik gizi
5 Klinik sanitasi
6 Laboratorium
7 Farmasi
8 Klinik akupresur
9 Klinik TB paru
10 Unit Gawat Darurat
Tabel 5. Pelayanan Luar Gedung
No. Pelayanan Luar Gedung
1 Puskesmas Keliling
2 P3K
3 Imunisasi
4 Perkesmas
5 Penyuluhan
6 Survailen
7 Kunjungan rumah
8 UKS/UKGS
![Page 63: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/63.jpg)
44
9 KIA UKM
10 Kesehatan lanjut usia (lansia)
11 Kesehatan olahraga
12 Pembinaan batra
13 Kesehatan remaja
14 Gizi masyarakat
15 Kesehatan lingkungan
16 Pemberantasan penyakit
d. Sarana Kesehatan
Data sarana fasilitas kesehatan yang tersedia di Puskesmas Mulya Asri di tahun
2013 adalah sebagai berikut:
Tabel 6.Data Fasilitas Kesehatan Yang Tersedia Di Puskesmas Mulya Asri
No. Jenis Fasilitas 2011 2012 2013
1 Puskesmas 1 1 1
2 Puskesmas Pembantu 3 3 3
3 Gudang Obat 1 1 1
4 Poli Gigi 1 1 1
5 Laboratorium 1 1 3
6 Poskesdes - 7 9
7 Rumah Bersalin 0 0 0
8 Bidan Praktik Swasta - 21 22
9 Praktek Dokter 1 1 1
10 Apotik 2 4 3
![Page 64: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/64.jpg)
45
11 Balai Pengobatan 3 3 5
12 Rumah Sakit Swasta 0 0 0
e. Tenaga Kesehatan
Data tenaga kesehatan Puskesmas Mulya Asri di tahun 2013 sebagai berikut:
Tabel 7.Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas Mulya Asri Tahun 2013
No. Jenis Tenaga PKM
Induk
PUSTU POSKESKAM
PK CK M
K
TA WK MJ
1 Dokter
Umum
2 0 0 0 0 0 0
2 Dokter Gigi 1 0 0 0 0 0 0
3 Sarjana Kes.
Masyarakat
2 1 0 0 0 0 0
4 Sarjana
Keperawatan
1 0 1 0 0 0 0
5 Gizi 1 0 0 0 0 0 0
6 Farmasi 1 0 0 0 0 0 0
7 Kesling 1 0 0 0 0 0 0
8 Analis
Kesehatan
2 0 0 0 0 0 0
9 Perawat Gigi 2 0 0 0 0 0 0
10 Perawat 14 2 1 1 0 0 0
11 Bidan 8 3 3 1 0 0 0
12 Bidan PTT 1 1 2 1 2 1 1
13 Umum/TU 2 0 0 0 0 0 0
14 Honor/TKS 9 1 0 0 0 0 0
Jumlah 37 7 8 3 1 1 1
![Page 65: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/65.jpg)
46
f. Peralatan Kesehatan
Peralatan Kesehatan (Inventarisasi)
Alat-alat kesehatan di Puskesmas Mulya Asri pada tahun 2013 terdapat 285
barang yang masih dalam keadaan baik dan masih bisa digunakan.
g. Visi
Terwujudnya masyarakat Kecamatan Tulang Bawang Tengah yang sehat mandiri
dan berkeadilan.
h. Misi
1. Meningkatkan upaya kesejahteraan yang merata bermutu dan terjangkau.
2. Meningkatkan ketersediaan sumber daya kesehatan.
3. Meningkatkan kualitas lingkungan sehat.
4. Meningkatkan kemandirian dan pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan.
i. Motto
Pelayanan yang profesional dan bermutu.
j. Tata Nilai
Melayani dengan CINTA
CEKATAN : Cepat dan tanggap memberikan pelayanan kepada klien dan
masyarakat.
INOVATIF : Mempunyai ide-ide dan inovasi dalam pengembangan program.
NETRAL : Tidak membeda-bedakan suku agama, ras maupun golongan
dalam memberikan pelayanan .
![Page 66: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/66.jpg)
47
TAAT : Selalu berpedoman pada SOP dalam memberikan pelayanan dan
loyal pada atasan.
AMANAH : Selalu menjalankan tugas dengan dengan baik dan bertanggung
jawab.
h. Hak Dan Kewajiban Pasien
Hak Pasien
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
Puskesmas Mulya Asri.
2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
3. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi.
4. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu, efektif dan efisien.
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi.
6. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain
yang mempunyai Surat Izin Praktek (SIP) baik di dalam maupun luar
puskesmas.
7. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-
data medisnya.
8. Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan
medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi
yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta
perkiraan biaya pengobatan.
9. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan
oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
![Page 67: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/67.jpg)
48
10. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
11. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama
hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.
12. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
Puskesmas Mulya Asri.
13. Mengajukan usul, saran perbaikan atas perlakuan Puskesmas Mulya Asri
terhadap dirinya.
14. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya.
Kewajiban Pasien
1. Mentaati segala peraturan dan tata tertib yang berlaku di Puskesmas Mulya
Asri.
2. Mematuhi segala instruksi dokter dan perawat dalam pengobatannya.
3. Memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya tentang penyakit yang
diderita kepada dokter yang merawat.
4. Melunasi atau memberikan imbalan jasa atau pelayanan puskesmas atau
dokter.
5. Memenuhi hal-hal yang telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.
B. Gambaran Umum Kelurahan Mulya Asri
Kelurahan Mulya Asri adalah pelaksanaan tugas jawatan Transmigrasi yang
dilakukan pada tahun 1972 yang di datangkan dari beberapa daerah pulau jawa
yang cara penempatannya secara bertahap. Kelurahan Mulya Asri berdiri mulai
tahun 1972-179 yang status adalah baru desa persiapan. Kemudian pada tahun
![Page 68: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/68.jpg)
49
1979 dinyatakan menjadi desa definitif. Daerah yang pada awalnya adalah sebuah
hutan belantara dan berkat kerja keras dan kebersamaan antar warga transmigrasi
maka dibentuklah sebuah pemukiman penduduk dan area peladangan dan area
persawahan. Setelah satu tahun di daerah pemukiman warga transmigrasi sadar
bahwa daerah yang di tempati perlu di beri sebuah nama. Kemudian para tokoh
masyarakat, tokoh adat, tokoh agama bersepakat memberi nama daerah
pemukiman tersebut dengan nama Mulya Asri yang mempunyai arti Makmur
Indah. Makmur Indah di pandang dan di rasakan untuk mencapai kesejahteraan
lahir dan batin tanpa kekurangan suatu apapun dan cita-cita para transmigrasi
yang penuh dengan rasa persaudaraan, gotong-royong, bersama-sama untuk
memajukan dan membangun Kelurahan.
Kelurahan Mulya Asri terbagi menjadi 8 dusun/RK. Adapun nama-nama yang
menjabat antara lain:
1. Kepala Lingkungan Sidodadi : Bp. Tukiyo
2. Kepala Lingkungan Mekar Sari : Bp. Endang Warsono
3. Kepala Lingkungan Tugu Rejo : Bp. Purwo Wiharjo
4. Kepala Lingkungan Mulyo Dadi : Bp. Sarto Wiyono
5. Kepala Lingkungan Tugu Mulyo : Bp. Muh Wiji
6. Kepala Lingkungan Mulyo Agung : Bp. Ngatno
7. Kepala Lingkungan Sido Mulyo : Bp. Suhardi
8. Kepala Lingkungan Rejo Sari : Bp. Solehudin
![Page 69: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/69.jpg)
50
Tabel 8. Pimpinan Kelurahan Mulya Asri:
No. Nama Lurah Masa Jabatan
1 Bp. Suhari, S.Pd 2006-2007
2 Bp. Purkon Nur, SE 2007-2008
3 Bp. Syahidin 2008-2011
4 Bp. Sudarmani, S.Pd 2011-2012
5 Bp. Yosep Sukowantoro, SE 2012-2014
6 Ibu Harion Datik Juniati, ST 2014-2016
7 Bp. Prambumi Restuaji, SE 2016-sekarang
Kelurahan Mulya Asri terbagi menjadi 4 Lingkungan dan 38 rukun tetangga.
Lingkungan I terdiri dari 9 Rukun Tetangga, Lingkungan II terdiri dari 9 Rukun
Tetangga, Lingkungan III terdiri dari 10 Rukun Tetangga, dan Lingkungan IV
terdiri dari 10 Rukun Tetangga.
A. Kondisi Geografis
1. Luas Wilayah : 1.362.7 Ha
2. Jumlah Lingkungan : 8 (delapan)
a. Lingkungan Sidodadi
b. Lingkungan Mekar Sari
c. Lingkungan Tugu Rejo
d. Lingkungan Mulyo Dadi
e. Lingkungan Tugu Mulyo
f. Lingkungan Mulyo Agung
g. Lingkungan Sido Mulyo
h. Lingkungan Rejo Sari
![Page 70: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/70.jpg)
51
3. Batas Wilayah
a. Utara : Kelurahan Candra Kencana
b. Selatan : Kelurahan Tunas Asri
c. Barat : Kelurahan Margo Mulyo
d. Timur : Kelurahan Gunung Batin Lampung Tengah
4. Orbitrasi
a. Jarak dari pemerintahan Kecamatan 27 km
b. Jarak ke pemerintahan Kabupaten 30 km
c. Jarak ke pemerintahan Provinsi 105 km
5. Geografis
a. Ketinggian tanah dari permukaan laut : 120mdpl
b. Banyaknya curah hujan : 2mm/th
c. Suhu udara MAX/MIN : 8C
d. Tofografi (dataran LOW/HIGHT, etc : dataran rendah
6. Luas Daerah Wilayah
1. Tanah Sawah
a. Irigasi Teknis : 172 Ha
b. Tadah Hujan : 12,75 Ha
2. Tanah Kering
a. Pekarangan/Bangunan : 238 Ha
b. Tegalan/kebun : 485,75 Ha
3. Tanah Perkebunan
![Page 71: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/71.jpg)
52
a. Perkebunan Rakat : -
4. Tanah Fasilitas Umum
a. Tanah Kuburan : 1 Ha
5. Status Tanah
a. Sertifikat Hak Milik : 1268 buah
6. Peruntukan
a. Jalan : 36 Km
b. Bangunan Umum : 1 Ha
c. Pemukiman/Perumahan : 108 Ha
d. Perkantoran : 0,04 Ha
B. Sosial Budaya
1. Keadaan Umum Penduduk
Jumlah penduduk Desa Mulya Asri pada tahun 2013 adalah 12.655 jiwa, yang
terdiri dari 5.045 jiwa laki-laki dan 7.610 jiwa perempuan. Secara terperinci
jumlah penduduk Desa Mulya Asri dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 9. Jumlah Penduduk Desa Mulya Asri Menurut Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Jiwa Persentase
1 Laki-laki 5047 39,87
2 Perempuan 7611 60,13
Jumlah Penduduk 12658 100
Sumber: Monografi Desa Mulya Asri tahun 2013
Berdasarkan tabel 9 di atas, jumlah penduduk Desa Mulya Asri masih dalam
keadaan belum seimbang, terbukti jumlah penduduk laki-laki adalah 5.045 jiwa
sedangkan jumlah penduduk perempuan adalah 7.610 jiwa. Dengan demikian
selisih antara jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan
![Page 72: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/72.jpg)
53
adalah 2.565 jiwa. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah seluruh
penduduk di Desa Mulya Asri Kabupaten Tulang Bawang Barat belum mencapai
keadaan seimbang tetapi jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan
dengan jumlah penduduk laki-laki.
2. Keadaan Penduduk Berdasarkan Agama
Dilihat dari agama yang dianut oleh masyarakat Desa Mulya Asri terdiri dari 4
agama yaitu agama Islam, Kristen, Katholik dan Hindu. Mengenai jumlah
penduduk Desa Mulya Asri berdasarkan agama dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 10. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama yang Dianut
No. Agama Jumlah Persentase
1 Islam 11099 81,31
2 Kristen 689 5,04
3 Katholik 862 6,31
4 Hindu 1002 7,34
Jumlah Keseluruhan 13652 100
Sumber: Monografi Desa Mulya Asri tahun 2013
Dari keterangan tabel 10, menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Desa Mulya
Asri menganut agama Islam dengan jumlah 11.093 jiwa selain menganut agama
Islam masyarakat di Desa Mulya Asri juga menganut agama Kristen dengan
jumlah 687 jiwa, agama Katholik dengan jumlah 862 jiwa, dan menganut agama
Hindu dengan jumlah 1.002 jiwa. Untuk yang menganut agama Budha, dan Kong
Hu Cu di Desa Mulya Asri tidak ada.
3. Keadaan Penduduk Menurut Golongan Umur
Keadaan penduduk Desa Mulya Asri berdasarkan golongan umur dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
![Page 73: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/73.jpg)
54
Tabel 11. Jumlah Penduduk Berdasarkan Golongan Umur
Sumber: Monografi Desa Mulya Asri Tahun 2013
Dari tabel 11 di atas, dapat dilihat bahwa penduduk sebagian besar berusia
produktif yaitu usia antara 16-18 tahun keatas sebanyak 1.057 jiwa, untuk usia
belum produktif atau usia anak-anak yaitu usia antara 0-6 tahun berjumlah 691
jiwa dari jumlah penduduk. Sedangkan usia sudah produktif atau lanjut usia 50
tahun keatas berjumlah 6.630 jiwa.
4. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Kesejahteraan
Keadaan penduduk Desa Mulya Asri berdasarkan tingkat kesejahteraan keluarga
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 12. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Kesejahteraan
No Tingkat Kesejahteraan Jumlah Keluarga Persentase
1 Keluarga Pra Sejahtera 582 11,62
2 Keluarga Sejahtera 2915 58,21
3 Keluarga Kaya 323 6,43
4 Keluarga Sedang 640 12,78
5 Keluarga Miskin 549 10,96
Jumlah Keseluruhan Keluarga 5009 100
Sumber: Monografi Desa Mulya Asri tahun 2013
Dari tabel 12 di atas, dapat dilihat bahwa sebagian keluarga di Desa Mulya Asri
masih berada pada tingkat kesejahteraan keluarga sejahtera dengan persentase
yaitu sebesar 58,21%, sedangkan persentase selanjutnya yaitu keluarga dengan
tingkat kesejahteraan pra sejahtera sebesar 11,62%, keluarga kaya sebesar 6,43%,
No. Golongan Umur Jumlah (Jiwa) Persentase
1 0-6 tahun 693 6,32
2 7-15 tahun 2577 23,51
3 16-18 tahun 1057 9,64
4 18-50keatas 6636 60,53
Jumlah Penduduk 10963 100
![Page 74: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/74.jpg)
55
keluarga sedang sebesar 12,78%, dan keluarga miskin sebesar 10,96%. Dapat
disimpulkan bahwa kesejahteraan keluarga di Desa Mulya Asri masih kurang.
5. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Penduduk Desa Mulya Asri hampir sebagian besar bekerja sebagai buruh tani,
meskipun ada pula yang bekerja sebagai petani, pengrajin, dan lain-lain. Keadaan
penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 13. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
No. Jenis Mata Pencaharian Jumlah Persentase
1 Petani 198 5,04
2 Buruh Tani 2915 74,21
3 Buruh Industri 100 2,54
4 Industri Kecil - 0
5 Buruh Industri - 0
6 Peternak - 0
7 Tukang Kayu 14 0,35
8 Tukang Batu 23 0,58
9 Pedagang 321 8,17
10 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 74 1,88
11 Penjahit 10 0,25
12 Pensiunan 86 2,18
13 TNI/POLRI 6 0,15
14 Pengrajin 183 4,65
Jumlah Penduduk 3929 100
Sumber: Monografi Desa Mulya Asri Tahun 2013
Berdasarkan keterangan tabel 13 di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar
penduduk di Desa Mulya Asri bermata pencaharian sebagai buruh tani yaitu
sebesar 74,21%, untuk penduduk yang bermata pencaharian sebagai pedagang
yaitu sebesar 8,17%, untuk penduduk yang bermata pencaharian pengrajin sebesar
4,65%, sebagai buruh industri 2,54%. Dapat disimpulkan bahwa mata pencaharian
yang utama di Desa Mulya Asri yaitu sebagai buruh tani.
![Page 75: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/75.jpg)
56
6. Kondisi Pemerintah Kelurahan
Tabel 14. Sarana dan Pra Sarana Kelurahan
No. Jenis Prasarana danSarana
Kelurahan
Jumlah Keterangan
1 Kantor Kelurahan 1 Perlu pembenahan
2 Gedung SLTA 1
3 Gedung SLTP 2
4 Gedung SD 4 SD Muhammadiyah
kurang lokal
5 Gedung TPA 6
6 Gedung TK 8
7 Masjid 7
8 Musholla 10
9 Pasar Kelurahan Kabupaten -
10 Polindes -
11 Posyandu 4
12 Panti PKK -
13 Poskamling 48 Permanen 2 unit
14 Jembatan 1
15 Ruang Terbuka Hijau -
Sumber : Profil Desa Mulya Asri 2015
Dari tabel dapat disimpulkan bahwa secara umum fasilitas Kelurahan Mulya Asri
sudah tergolong lengkap, tetapi ada beberapa sarana fasilitas yang perlu di
tingkatkan. Pasar Kelurahan ada tetapi masih perlu perbaikan, dikarenakan
![Page 76: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/76.jpg)
57
kondisi pasar sudah tidak nyaman lagi karena usia pasar sudah 43 tahun.
Diperlukan ruang terbuka hijau yang dapat digunakan sebagai sarana umum
masyarakat.
7. Pemerintahan Kelurahan
Tabel 15. Pemerintahan Umum
No. Uraian Keberadaan
Ada Tidak
1 Pelayanan kependudukan Ada -
2 Pemakaman Ada -
3 Perijinan Ada -
4 Pasar Kabupaten - Ada
5 Ketentraman dan tibum Ada -
Sumber : Kelurahan Desa Mulya Asri 2015
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Pelayanan kependudukan dilaksanakan setiap hari jam kerja, juga ada
penduduk yang datang pada ore atau malam hari, hal ini bisa di maklumi
karena mayoritas penduduk adalah petani atau buruh tani sehingga
kesibukkan bekerja seharian.
2. Ada empat lokasi pemakaman di Kelurahan Mulya Asri yang terletak di Lk I,
II, III, IV, disemua tempat tersebut ada orang yang menjaga. Proses
pemakaman dipimpin oleh ulama setempat dan dilaksanakan secara gotong
royong oleh warga.
3. Perijinan diantaranya adalah ijin keramaian dan ijin tempat tinggal. Ijin
keramaian diwajibkan bagi kegiatan yang bisa mendatangkan massa dalam
![Page 77: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/77.jpg)
58
jumlah banyak, mislanya hiburan rakyat dan orkes. Ijin tinggal diberlakukan
kepada warga asing yang bertamu lebih dari 24 jam atau menginap terutama
jika bukan keluarga dekat dengan warga setempat.
4. Satuan LINMAS memiliki anggota sebanyak 30 personil aktif dan siap
sewaktu-waktu jika ada kegiatan yang bersifat lokal atau skala kecil. Untuk
pengaman skala sedang dan besar LINMAS dibantu dari POLSEK dan
KORAMIL.
![Page 78: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/78.jpg)
84
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kualitas yang baik dapat menimbulkan rasa kepuasan pada setiap diri pasien. Hal
ini merupakan suatu layanan yang memadai, mudah dijangkau, efisien, efektif dan
aman sehingga harus terus-menerus dievaluasi dan ditingkatkan. Terjadinya
perbedaan status sosial terhadap masyarakat sehingga kualitas yang seharusnya
diberikan secara maksimal dan mampu meningkatkan suatu kualitas pelayanan
yang bagus di Puskesmas menjadi terhambat akibat perbuatan beberapa individu
yang belum melayani dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat
disimpulkan menurut kualitas pelayanan kesehatan sebagai berikut:
1. Responsiveness (cepat tanggap) yaitu dengan adanya ketanggapan petugas
sangat mempengaruhi dalam meningkatkan kualitas pelayanan di Puskesmas
Desa Mulya Asri. Petugas yang memiliki daya tanggap yang tinggi akan
membuat pasien merasa puas atas pelayanan yang diberikan.Harapan pasien
terhadap kecepatan pelayanan cenderung akan meningkat dari waktu ke
waktu sejalan dengan kemajuan teknologi dan informasi kesehatan yang
dimiliki oleh pasien.
2. Reliability (kehandalan) yaitu kehandalan petugas dalam memberikan
pelayanan pemeriksaan secara teliti akan membuat pasien merasa puas ketika
sedang berobat di Puskesmas dan dapat meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan di Puskesmas Desa Mulya Asri.
![Page 79: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/79.jpg)
85
3. Assurance (asuransi) merupakan pengetahuan petugas dan sikap kesopanan
dapat dipercaya oleh pasien. Pelayanan yang ramah serta keamanan yang
terjaga mampu membuat pasien yang berobat ke Puskesmas tersebut merasa
nyaman terhadap pelayanan yang telah diberikan.
4. Emphaty(empati) merupakan rasa kepedulian dan perhatian petugas kepada
setiap pengguna jasa pelayanan, memahami kebutuhan mereka dan
memberikan kemudahan untuk dihubungi setiap saat jika para pengguna jasa
ingin memperoleh bantuannya. Hal ini terlihat dari sikap para setiap pasien
yang merasa aman dan dimudahkan dalam proses pelayanan.
5. Tangible (nyata) merupakan kualitas jasa pelayanan kesehatan juga dapat
dirasakan secara langsung oleh para penggunanya dengan menyediakan
fasilitas fisik dan perlengkapan yang memadai. dengan kualitas pelayanan
kesehatan karena semakin banyaknya petugas akan menjadi aspek penting
terhadap kepuasan pasien. Fasilitas sarana dan pra sarana yang lengkap dan
memadai sangat menunjang dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
di Puskesmas Desa Mulya Asri.
Secara keseluruhan kualitas pelayanan kesehatan terhadap respon pasien yang
memiliki dan tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat dari jumlah, ketanggapan,
kehandalan petugas, sarana dan pra sarana adalah baik.
![Page 80: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/80.jpg)
86
B. Saran
Peran pemerintah sangat penting dalam menunjang kualitas pelayanan kesehatan
di Puskesmas Desa Mulya Asri. Kualitas pelayanan yang bagus dapat mencapai
masyarakat yang sehat dan terbebas dari berbagai penyakit. Penunjang dalam hal
ini bisa dengan pendataan ulang bagi masyarakat yang belum terdata atau bagi
masyarakat yang akan mendaftar namun tidak mengerti bagaimana cara mendaftar
penggunaan Kartu Indonesia Sehat. Penunjang hal lain seperti pemerintah dari
Dinas Kesehatan langsung yang memberikan sosialisasi kepada masyarakat
langsung supaya masyarakat lebih memahami dan dapat digunakan sesuai harapan
mereka.
Saya berharap bahwa kajian penelitian ini dapat memberikan hal yang positif bagi
pekerja dan masyarakat untuk dapat meningkatkan kualitas yang lebih baik,
karena pelayanan kesehatan harus berfokus pada kebutuhan, harapan dan nilai-
nilai yang sesuai dengan keinginan yang diperlukan untuk masyarakat agar tidak
ada kesalahpahaman tentang kualitas pelayanan antara pasien dengan pekerja di
Puskesmas.
![Page 81: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/81.jpg)
87
DAFTAR PUSTAKA
Pohan, Imbalo.S. 2004. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan: Dasar-Dasar
Pengertian dan Penerapan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Soekanto, Soerjono. 1993. Kamus Sosiologi. Jakarta Rineka Cipta
Shadely, Hasan. 1984. Sosilogi Untuk Masyarakat Indonesia. Aksara. Bandung
Sudirman. 1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Pers. Jakarta
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kualitatif, Analisis Data Kualitatif Buku
Sumber Tentang Metode-metode Baru. UI Press.Jakarta
Susanto, A. 1998. Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, jilidI. Jakarta: Bima
Cipta
Syani, Abdul. 1987. Sosiologi Kelompok dan Masalah Sosial. Jakarta: Fajar
Agung
Syani, Abdul. 2007. Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. Bandar Lampung:
Bumi Akasara
Taneko, Soleman. B, 1984. Struktur dan Proses Sosial Suatu Pengantar
SosiologiPembangunan. CV. Rajawali, Jakarta
Walgito, B. 1980. Pengantar Psikologi Umum. Andi Offset. Yogyakarta
Skripsi
Sapang, Desy. 2010. Respon Keluarga Pasien Rawat Inap Anak Tentang Kualitas
Pelayanan Kesehatan Perawat (Studi Kasus di RSUD Dr. Hi. Abdul
Moeloek Jl. Dr. Rivai No. 6 Bandar Lampung Unit Kesehatan Anak).
Skripsi FISIP UNILA: Tidak Diterbitkan
![Page 82: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/82.jpg)
88
Suriani, Sarah Neri. 2011.Kualitas Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Baja
Kecamatan Cibodas Kota Tangerang. http://repository.fisip-
untirta.ac.id/90/1/SKRIPSI_SARAH_NERI_S..pdf (Diakses pada tanggal 5
September 2016 pukul 10:55 WIB)
Jurnal
Anggraini, J. 2015.Respon Masyarakat Tentang Pelaksanaan ProgramJaminan
Kesehatan Masyarakat Di Desa MuaraPenimbung Ulu Kecamatan
Indralaya Kabupaten OganIlir.
www.akademik.unsri.ac.id/paper3/download/paper/TA_07101002016.pdf
(Diakses pada tanggal 1 Maret 2016 pukul 13:20 WIB)
Komariah, S. 2015.Perencanaan Komunikasi Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) Kota Balikpapan Dalam Mensosialisasikan Program
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Kepada Masyarakat Kota Balikpapan.
ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-
content/uploads/201504/JURNAL(04-29-15-03-36-10).doc (Diakses pada
tanggal 1 Maret 2016 pukul 19:59 WIB)
Ningrum, Ayu Septia.2015. Respon Kepuasan Pasien Pengguna Bpjs Kesehatan
TerhadapPelayanan Kesehatan Dipuskesmas Pekanbaru.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=349390&val=6444&titl
e=RESPON%20KEPUASAN%20PASIEN%20PENGGUNA%20BPJS%20
KESEHATAN%20TERHADAP%20PELAYANAN%20KESEHATAN%2
0DIPUSKESMAS%20PEKANBARU (Diakses pada tanggal 5 September
2016 pukul 10:25 WIB)
Respati, Shinta Ayu. 2015. Hubungan Mutu Pelayanan KesehatanDengan
Tingkat Kepuasan Pasien RawatInap Di Puskesmas Halmahera
KotaSemarang Tahun 2014.http://lib.unnes.ac.id/20257/1/6411411220-
S.pdf (Diakses pada tanggal 5 September 2016 pukul 10:45 WIB)
Internet
Asri, M.2014. Program “Kartu Indonesia Pintar & Kartu Indonesia Sehat
Presiden Jokowi” dalam perspektif Psikologi Sosial.
https://bonerateislands.wordpress.com/2014/12/22/program-kartu-
indonesia-pintar-kartu-indonesia-sehat-presiden-jokowi-dalam-perspektif-
psikologi-sosial/. Diakses pada tanggal 1 Maret 2016 pukul 20:32 WIB
Hakim, L. 2014.Mensesneg: Kartu Sakti berlandaskan UU APBNP2014.
http://www.antaranews.com/berita/463251/mensesneg-kartu-sakti-
berlandaskan-uu-apbnp-2014(Diakses pada 2 Maret 2016 pukul 17:19 WIB)
KebijakanKesehatan Indonesia.2014.Guru Besar UI Ingatkan Legalitas Kartu
Indonesia Sehat. kebijakankesehatanindonesia.net/25-berita/berita/1828-
guru-besar-ui-ingatkan-legalitas-kartu-indonesia-sehat(Diakses pada tanggal
2 Maret 2016 pukul 11:15
![Page 83: KUALITAS PELAYANAN KESEHATANMENURUT RESPON …digilib.unila.ac.id/26446/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfkualitas pelayanan kesehatanmenurut respon pasien yang memiliki dan yang tidak](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022021915/5caa1a5388c99371398dd5c5/html5/thumbnails/83.jpg)
89
Syarifah, F. 2014.Tanya Jawab tentang Kartu Indonesia Sehat yang Dikelola
BPJS. http://health.liputan6.com/read/2128474/tanya-jawab-tentang-kartu-
indonesia-sehat-yang-dikelola-bpjs(Diakses pada 2 Maret 2016 pukul 12:09
WIB)
TNP2K. 2014. Kartu Indonesia Sehat.
http://www.tnp2k.go.id/id/program/program-membangun-keluarga-
produktif/kartu-indonesia-sehat/(Diakses pada 3 Maret 2016 pukul 11:28
WIB)
http://nasional.kompas.com/read/2014/11/03/06422781/Pukul.11.30.WIB.Preside
n.Jokowi.Luncurkan.Kartu.Indonesia.Sehat (Diakses pada 2 Maret 2016 pukul
11:57 WIB)
http://www.fkm.ui.ac.id/program-kartu-indonesia-sehat-dalam-kebijakan-
jaminan-sosial-nasional/ (Diakses pada tanggal 1 Maret 2016 pukul 20:16
WIB)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23853/4/Chapter%20II.pdf
(Diakses pada 28 Agustus 2016 pukul 10:24 WIB)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24625/4/Chapter%20II.pdf.
(Diakses pada 28 Agustus 2016 pukul 10:37 WIB)
https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1392161022-3-BAB%20II.pdf (Diakses pada 28
Agustus 2016 pukul 10:44 WIB)
http://digilib.unimus.ac.id/BAB20II.pdf (Diakses pada 29 Agustus 2016 pukul
20:40 WIB)
https://www.academia.edu/8667159/SISTEM_PELAYANAN_KESEHATAN_Si
stem (Diakses pada 28 Agustus 2016 pukul 10:40 WIB)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25018/4/Chapter%20II.pdf
(Diakses pada 29 September 2016 pukul 13:30 WIB)
http://prasko17.blogspot.com/2013/04/pengertian-hak-dan-kewajiban-
pasien.html(Diakses pada 29 September 2016 pukul 14:10 WIB)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31773/4/Chapter%20II.pdf
(Diakses pada 9 November 2016 pukul 13:45 WIB)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39152/4/Chapter%2011.pdf
(Diakses pada 9 November 2016 pukul 15:50 WIB)
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/255/SKRIPSI.pdf
(Diakses pada 14 November 2016 pukul 14:55 WIB)