Transcript
Page 1: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Disampaikan Oleh: Syahlan Jukhri Nasution Tim KI Percepatan Penyelesaian Perda BG Satker PBL Tarukimsu

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat D i r e k t o r a t J e n d e r a l C i p t a K a r y a D i r e k t o r a t B i n a P e n a t a a n B a n g u n a n

FASILITASI LEGALISASI PERATURAN DAERAH BANGUNAN GEDUNG DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2015

Page 2: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 2

S I S T E M AT I K A P E M B A H A S A N 1. PENDAHULUAN

2. PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG

3. PERMASALAHAN DALAM

PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG

4. PENTINGNYA PERDA BANGUNAN GEDUNG

5. PERKEMBANGAN PENYELESAIAN PERDA

BANGUNAN GEDUNG

6. PERCEPATAN PENYELESAIAN PERDA

BANGUNAN GEDUNG

Page 3: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

P E N D A H U L U A N

Hal - 3

Page 4: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

UU - PENATAAN RUANG

UU

- P

KP

UU

- J

AL

AN

UU

- R

US

UN

UU

- B

AN

GU

NA

N G

ED

UN

G

UU

- R

UM

AH

NE

GA

RA

UU

- P

EN

GA

IRA

N

UU - JASA KONSTRUKSI

UU

- P

ER

SA

MP

AH

AN

Landasan UU Kementerian PUPR

Hal - 4

Page 5: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Pengaturan Bangunan Gedung

Hal - 5

UNDANG-UNDANG 28/2002 TENTANG BANGUNAN GEDUNG

PP 36/2005 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UUBG

PEDOMAN TEKNIS &

STANDAR TEKNIS PERATURAN DAERAH TENTANG

BANGUNAN GEDUNG

KONDISI SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI, DAN

GEOGRAFI DAERAH

Page 6: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Alur Pikir UU-BG (No. 28 Tahun 2002)

Hal - 6

TUJUAN • FUNGSIONAL &

EFISIEN

• TERTIB PENYELENG- GARAAN

• KEPASTIAN HUKUM

AZAS

LINGKUP PENGATURAN

PERAN MASYARAKAT

PEMBINAAN

FUNGSI

PERSYARATAN

PENYELENGGA-

RAAN KONDISI

YG ADA

SANKSI

Kemanfaatan

Keselamatan

Keseimbangan

Keserasian

Page 7: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Sistematika UU-BG (No. 28 Tahun 2002)

Hal - 7

BAB I: KETENTUAN UMUM

BAB II: AZAS, TUJUAN DAN LINGKUP

BAB III: FUNGSI BANGUNAN GEDUNG

BAB IV: PERSYARATAN BANGUNAN GEDUNG

BAB V: PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG

BAB VI: PERAN MASYARAKAT

BAB VII: PEMBINAAN

BAB VIII: SANKSI

BAB IX: KETENTUAN PERALIHAN

BAB X: KETENTUAN PENUTUP

JUDUL

KONSIDERAN

DASAR HUKUM

10 BAB

DAN

49 PASAL

Masih Bersifat

Pokok dan Normatif

Page 8: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Sistematika PP-BG (No. 36 Tahun 2005)

Hal - 8

BAB I: KETENTUAN UMUM

BAB II: FUNGSI BANGUNAN GEDUNG

BAB III: PERSYARATAN BANGUNAN GEDUNG

BAB IV: PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG

BAB V: PERAN MASYARAKAT

BAB VI: PEMBINAAN

BAB VII: SANKSI ADMINISTRATIF

BAB VIII: KETENTUAN PERALIHAN

BAB IX: KETENTUAN PENUTUP

JUDUL

KONSIDERAN

DASAR HUKUM

9 BAB

DAN

120 PASAL

Sudah Bersifat

Detail dan Operasional

Menjadi Rujukan

Pengaturan di Daerah

Page 9: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Permen PUPR Terkait Penyelenggaraan BG

Hal - 9

TAHUN PRODUK PERATURAN

2006 1. PERMEN PU No. 19/PRT/M/2006 TTG PEDOMAN TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG TAHAN GEMPA 2. PERMEN PU No. 29/PRT/M/2006 TTG PEDOMAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG 3. PERMEN PU No. 30/PRT/M/2006 TTG PEDOMAN TEKNIS FASILITAS & AKSESIBILITAS PD BG & LINGK.

2007

4. PERMEN PU No. 05/PRT/M/2007 TTG PEDOMAN TEKNIS RUSUNA BERTINGKAT TINGGI 5. PERMEN PU No. 06/PRT/M/2007 TTG PEDOMAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 6. PERMEN PU No. 24/PRT/M/2007 TTG PEDOMAN TEKNIS IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN 7. PERMEN PU No. 25/PRT/M/2007 TTG PEDOMAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI 8. PERMEN PU No. 26/PRT/M/2007 TTG PEDOMAN TIM AHLI BANGUNAN GEDUNG 9. PERMEN PU No. 45/PRT/M/2007 TTG PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA

2008 10.PERMEN PU No. 24/PRT/M/2008 TTG PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG 11.PERMEN PU No. 25/PRT/M/2008 TTG RENCANA INDUK SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN KOTA 12.PERMEN PU No. 26/PRT/M/2008 TTG SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN PADA BG & LINGK.

2009 13. PERMEN PU No. 20/PRT/M/2009 TTG MANAJEMEN PROTEKSI KEBAKARAN DI PERKOTAAN

2010 14.PERMEN PU No. 16/PRT/M/2010 TTG PEDOMAN TEKNIS PEMERIKSAAN BERKALA BANGUNAN GEDUNG 15.PERMEN PU No. 17/PRT/M/2010 TTG PEDOMAN TEKNIS PENDATAAN BANGUNAN GEDUNG 16.PERMEN PU No. 18/PRT/M/2010 TTG PEDOMAN REVITALISASI KAWASAN

2014 17. PERMEN PUPR No. 11/PRT/M/2014 TTG PENGELOLAAN AIR HUJAN PADA BG DAN PERSILNYA

2015 18. PERMEN PUPR No. 01/PRT/M/2015 TTG BANGUNAN GEDUNG CAGAR BUDAYA 19. PERMEN PUPR No. 02/PRT/M/2015 TTG BANGUNAN GEDUNG HIJAU

Peraturan Presiden No. 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara

Page 10: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

P E N Y E L E N G G A R A A N B A N G U N A N G E D U N G

Hal - 10

Page 11: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 11

Alur Penyelenggaraan BG pada Umumnya UU, PERATURAN, PEDOMAN, STANDAR TEKNIS BG, PERDA

PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG

PADA UMUMNYA

PENYEDIA JASA

KETERANGAN : M - Masyarakat

KT - Kajian Teknis

KI - Kajian Identif ikasi

RTB - Rencana Teknis Pembongkaran

TABG - Tim Ahli Bangunan Gedung SLF - Sertif ikat Laik Fungsi

SLFn - Perpanjangan Sertif ikat Laik Fungsi

Alur proses utama

Alur proses penunjang

PERENCANAAN

PERSETJ/

REKOM.

INSTANSI

LAIN

RTRW

KAB/KOTA,

RDTRKP

AMDAL PELAKSANAAN

PENDATAAN /

PENDAFTARAN

IMB SLF

PEMANFAATAN

PELESTARIAN

SLFn RTB

PEMBANGUNAN

KT

KI

RTBL

PEMBONGKARAN

Page 12: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 12

Alur Penyelenggaraan BG Tertentu UU, PERATURAN, PEDOMAN, STANDAR TEKNIS BG, PERDA

PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG

TERTENTU

PENYEDIA JASA

KETERANGAN : M - Masyarakat

KT - Kajian Teknis

KI - Kajian Identif ikasi

RTB - Rencana Teknis Pembongkaran

TABG - Tim Ahli Bangunan Gedung SLF - Sertif ikat Laik Fungsi

SLFn - Perpanjangan Sertif ikat Laik Fungsi

Alur proses utama

Alur proses penunjang

PERENCANAAN

PERSETJ/

REKOM.

INSTANSI

LAIN

RTRW

KAB/KOTA,

RDTRKP

AMDAL PELAKSANAAN

PENDATAAN /

PENDAFTARAN

IMB SLF

PEMANFAATAN

PELESTARIAN

SLFn RTB

PEMBANGUNAN

KT

KI

RTBL

PEMBONGKARAN

M

TABG

M

TABG TABG

M TABG

M

TABG

M M

TABG

Page 13: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

P E R M A S A L A H A N D A L A M P E N Y E L E N G G A R A A N B A N G U N A N G E D U N G

Hal - 13

Page 14: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 14

Bangunan Gedung Dibangun Tidak Sesuai dengan Peruntukan

Page 15: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 15

Kurangnya RTH Mengurangi Area Resapan Air

Page 16: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 16

Indonesia Berada Pada Jalur Ring of Fire

Page 17: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 17

Bangunan Dibangun Tidak Mampu Menjamin Keselamatan Penghuninya

Page 18: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 18

Bangunan Tidak Memenuhi Persyaratan Teknis

SEHARUSNYA

Sumber: Ir. RG Eko Djuli Sasongko

Page 19: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 19

Bangunan Tidak Memenuhi Persyaratan Keselamatan

ITC Permata Hijau

Menara Jamsostek

Page 20: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 20

Bangunan Tidak Memenuhi Persyaratan Sistem Proteksi Kebakaran

Page 21: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 21

Bangunan Gedung Dibangun Tidak Memenuhi Persyaratan Keandalan (Keselamatan, Kesehatan, Kenyaman dan Kemudahan)

Page 22: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 22

Bangunan Mengalami Kegagalan Konstruksi Saat Dibangun

Page 23: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 23

Ambruknya Jembatan Penghubung Taman Ismail Marzuki (2014)

Page 24: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 24

Bangunan Gedung Dibangun Tidak Aksesibel Bagi Kaum Disabilitas

Page 25: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 25

Bangunan Skala Perkotaan / Kota di Indonesia Harus Berkarakter

Page 26: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

P E N T I N G N YA P E R D A B A N G U N A N G E D U N G

Hal - 26

Page 27: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 27

Pentingnya Perda BG dalam Aspek Teknis • Terkait Aspek Teknis, pentingnya Perda BG adalah untuk menjamin

Keandalan Bangunan Gedung di daerah, dalam hal Keselamatan,

Kesehatan, Kenyamanan dan Kemudahan.

Page 28: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 28

Pentingnya Perda BG dalam Aspek Administratif • Terkait Aspek Administratif, pentingnya Perda BG adalah menjamin tertib

penyelenggaraan bangunan gedung, melalui implementasi Izin Mendirikan

Bangunan (IMB) dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF).

Page 29: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 29

Pentingnya Perda BG dalam Aspek Yuridis • Terkait Aspek Yuridis, pentingnya Perda BG adalah merupakan amanah

dari UU Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan PP Nomor

36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksana UU 28 Tahun 2002, dimana

Perda BG merupakan peraturan pelaksana penyelenggaraan bangunan

gedung di daerah.

• Penjelasan Umum UU-BG berbunyi:

“... Undang-undang ini mengatur hal-hal yang

bersifat pokok dan normatif, sedangkan

ketentuan pelaksanaannya akan diatur lebih

lanjut dengan Peraturan Pemerintah dan/atau

peraturan perundang-undangan lainnya,

termasuk Peraturan Daerah, dengan tetap

mempertimbangkan ketentuan dalam undang-

undang lain yang terkait dalam pelaksanaan

undang-undang ini.”

• Terdapat 6 pasal dalam PP-BG yang

mengamanahkan disusun Perda BG,

yaitu:

1. Pasal 9 ayat 4

2. Pasal 98 ayat 3

3. Pasal 108 ayat 2

4. Pasal 109 ayat 1

5. Pasal 109 ayat 2

6. Pasal 112 ayat 1

Page 30: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 30

Pentingnya Perda BG dalam Aspek Kelembagaan • Terkait Aspek Kelembagaan, pentingnya Perda BG adalah wujud nyata

semangat otonomi daerah, dimana menurut UU Nomor 23 tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah, bidang pekerjaan umum (termasuk

penyelenggaraan BG) merupakan urusan konkuren yang bersifat wajib dan

merupakan pelayanan dasar.

URUSAN PEMERINTAHAN

ABSOLUT : Urusan Pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat

PEMERINTAHAN UMUM : kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan yang di daerah dilaksanakan oleh gubernur, bupati/ walikota dan didelegasikan kepada camat

KONKUREN : Urusan Pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota

Urusan Wajib

Urusan Pilihan

Bersifat Pelayanan Dasar

Bersifat Non Pelayanan Dasar

Salah Satunya Bidang Pekerjaan Umum, termasuk

Penyelenggaraan BG

Page 31: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 31

Pentingnya Perda BG dalam Aspek Lokalitas • Terkait Aspek Lokalitas, pentingnya Perda BG adalah sebagai peraturan

penyelenggaraan bangunan yang mengakomodasi berbagai muatan

spesifik lokal setiap daerah sesuai karakteristik fisik wilayah dan

kebencanaan serta kondisi tradisionalitas dan kearifan lokal.

POTENSI TRADISIONALITAS DI INDONESIA SANGAT BERAGAM

KERAWANAN BENCANA DI INDONESIA SANGAT BERAGAM

Page 32: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 32

Prasyarat Program CK • Dalam hal ini, pentingnya Perda BG adalah sebagai salah satu readiness

criteria alokasi APBN bidang Cipta Karya.

ENTITAS BENTUK DUKUNGAN/KEGIATAN

SOFTWARE/NON FISIK PEMBANGUNAN FISIK Regional Masterplan

Feasibility Study

Sektor AM

SPAM Regional

Sektor PPLP

TPA Regional

Kabupaten/ Kota

Sektor AM

RISPAM

Sektor Bangkim

RKP

Sektor AM

Penyehatan PDAM

SPAM Kab/Kota

Sektor PPLP

Infrastruktur Air Limbah terpusat

Infrastruktur Drainase Perkotaan

Infrastruktur TPA Sampah Sektor PLP

SSK

Sektor PBL

Perda BG

Kawasan RTBL

Desain Kawasan

Sektor AM

SPAM MBR (di Rusunawa, Kws Kumuh dan

Kws Nelayan); Kws KAPET/MP3EI/KEK;

IKK; Pel. Perikanan; Kws Perbatasan

Sektor Bangkim

Rusunawa

Penanganan Permukiman Kumuh

PSD Kws Rawan Bencana, Kws Perbatasan,

Pulau Kecil Terluar, & Kws Perdesaan Potensial

(agro/minapolitan & KTM)

Sektor PPLP

Infrastruktur Air Limbah Komunal & TPST/3R

Sektor PBL

Revitalisasi, RTH dan PSD tradisional/ bersejarah

Lingkung-an

Rencana Kerja Masyarakat/

Community Action Plan

Sektor AM

SPAM Desa Rawan Air/Pesisir/ Terpencil

PAMSIMAS

Sektor Bangkim

PPIP

Sektor PPLP

Sanimas

Sektor PBL

PNPM Mandiri Perkotaan (P2KP)

Perbaikan Kampung/Penataan Lingkungan

Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK)

Page 33: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 33

Peran Perda BG dalam Penanganan Kumuh

PERDA KUMUH

UU-PKP

PP- PKP

PERMEN KUMUH

PERDA BG

UU-BG

PP-BG

PERMEN BID BG

KRITERIA KUMUH TERKAIT BG

•Kepadatan BG tinggi (tdk sesuai RTR)

•BG tidak teratur (tdk sesuai RTR)

•BG tidak sesuai persyaratan teknis

PENATAAN LINGKUNGAN

MELALUI RTBL

Tdk Memenuhi Persyaratan:

•Relokasi •Pembongkaran •Perbaikan

(Retrofitting)

IMB Diterbitkan (beserta SLF)

Memenuhi Persyaratan:

PERSYARATAN TEKNIS BG

•Peruntukan & Intensitas sesuai dengan RTR

•Pemenuhan persyaratan Keselamatan, Kesehatan, Kenyamanan dan Kemudahan

PELAKSANAAN FISIK PENATAAN

LINGKUNGAN

LING-KUNGAN

TIDAK KUMUH

PRAKARSA PERMUKIMAN

100-0-100 TAHUN 2019

PENERTIBAN IMB

Page 34: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

P E R C E PATA N P E N Y E L E S A I A N P E R D A

B A N G U N A N G E D U N G

Hal - 34

Page 35: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 35

STATUS KONDISI KEBUTUHAN INTERVENSI KODE INTERVENSI

1 Belum Memiliki Raperda Fasilitasi Penyusunan Raperda BG F0

2 Penyusunan Baru Raperda Fasilitasi Penyusunan Raperda BG FP1

3 Penyusunan Kembali Raperda Fasilitasi Penyusunan Raperda BG FP2

4 Sudah Memiliki Raperda, Tetapi Belum Masuk Prolegda

Fasilitasi Legalisasi Perda BG FL1

5 Sudah Memiliki Raperda dan

Sudah Masuk Prolegda / Sedang Pembahasan DPRD

Fasilitasi Legalisasi Perda BG FL2

6 Sudah Memiliki Perda BG Pemantauan & Evaluasi Implementasi Perda BG PEI

Klasifikasi Status Perda BG

Page 36: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 36

Perkembangan Penyelesaian Perda BG

*) Merupakan jumlah Perda BG hingga bulan Oktober 2015, dimana berpotensi mengalami peningkatan hingga bulan Desember 2015.

Sumber: www.perdabg.com

Page 37: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 37

Status Perda BG Wilayah Barat per Oktober 2015

No Daerah

Blm Memiliki Ranperda

BG

Penyusunan Baru

Penyusunan Kembali

Sdh Ranperda, Tapi Blm Prolegda

Sdh Prolegda dan / atau Sdg

Pembahasan DPRD

Sdh Perda

BG

% Sdh

Perda BG

Provinsi Kab/Kota FP0 FP1 FP2 FL1 FL2 PEI 1 NAD 23 0 0 4 8 1 10 43%

2 Sumatera Utara 33 6 5 2 15 0 5 15% 3 Sumatera Barat 19 0 0 0 1 0 18 94%

4 Riau 12 0 0 0 2 1 9 75%

5 Kepulauan Riau 7 0 1 0 0 1 5 71%

6 Jambi 11 0 1 0 1 3 6 54%

7 Bengkulu 10 0 0 0 0 1 9 90%

8 Sumatera Selatan 16 1 2 0 3 1 9 56%

9 Bangka Belitung 7 0 0 1 0 1 5 71%

10 Lampung 15 1 0 0 3 0 11 73%

11 Banten 8 0 0 0 0 1 7 87%

12 DKI Jakarta 1 0 0 0 0 0 1 100%

13 Jawa Barat 27 1 1 0 4 0 21 77%

14 Jawa Tengah 35 0 1 0 2 0 32 91%

15 DIY Yogyakarta 5 0 0 0 0 0 5 100%

16 Jawa Timur 38 0 12 0 0 5 21 55%

Total Wilayah I 267 9 23 7 39 15 174 65% Sumber: www.perdabg.com

Page 38: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 38

Status Perda BG Wilayah Timur per Oktober 2015

No Daerah Blm Memiliki

Ranperda BG Penyusunan

Baru Penyusunan

Kembali

Sdh Ranperda, Tapi Blm Prolegda

Sdh Prolegda dan / atau Sdg Pembahasan

DPRD

Sdh Perda

BG

% Sdh

Perda BG

Provinsi Kab/Kota FP0 FP1 FP2 FL1 FL2 PEI 18 Nusa Tenggara Barat 10 0 0 0 0 1 9 90%

19 Nusa Tenggara Timur 22 0 5 0 3 0 14 63%

20 Kalimantan Barat 14 0 0 0 1 4 9 64%

21 Kalimantan Tengah 14 0 0 0 2 3 9 64%

22 Kalimantan Selatan 13 0 0 0 0 1 12 92%

23 Kalimantan Timur 10 1 1 0 3 0 5 50%

24 Kalimantan Utara 5 0 2 0 1 0 2 40%

25 Sulawesi Utara 15 0 1 0 4 5 5 33%

26 Gorontalo 6 0 0 0 3 0 3 50%

27 Sulawesi Tengah 12 0 1 0 4 0 7 58%

28 Sulawesi Barat 6 0 1 0 1 0 4 66%

29 Sulawesi Tenggara 13 0 0 0 0 0 13 100%

30 Sulawesi Selatan 24 0 0 0 0 0 24 100%

31 Maluku 11 0 0 0 5 2 4 36%

32 Maluku Utara 10 0 1 0 5 0 4 40%

33 Papua Barat 13 0 6 0 3 0 4 30%

34 Papua 29 1 11 0 5 0 12 41%

Total Wilayah II 236 2 29 0 43 16 146 61% Total Wilayah I + II 503 11 52 7 82 31 320 63%

Sumber: www.perdabg.com

Page 39: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 39

Status Perda BG Di Provinsi Sumatera Utara

NO FASILITASI LEGALISASI NO FASILITASI PENYUSUNAN 1 Kab. Samosir 1 Kab. Labuhan Batu 2 Kab.Tapanuli Utara 2 Kota Tanjung Balai 3 Kab. Toba Samosir 3 Kab. Pakpak Bharat 4 Kota Pematang Siantar 5 Kab. Padang Lawas 6 Kab. Padang Lawas Utara 7 Kab. Nias Selatan 8 Kab. Asahan 9 Kab. Tebing TinggI

Sumber: www.perdabg.com

Page 40: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 40

1. Melakukan Kolaborasi dengan Instansi Terkait di Pusat

(Kemen PU – Kemen Dagri – Kemen KumHAM);

2. Memperkuat Koordinasi dengan Provinsi (SNVT PKPPB);

3. Memberikan Alokasi APBN untuk Fasilitasi Penyusunan

Raperda BG dan Fasilitasi Legalisasi Perda BG;

4. Menyelenggarakan Kegiatan KKP sebagai Bentuk Pembinaan

Pusat kepada Daerah;

5. Menyiapkan Model Perda tentang Bangunan Gedung;

6. Menyiapkan Buku Panduan Pelaksanaan Kegiatan.

Strategi Percepatan Penyelesaian Perda BG

Page 41: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 41

Fasilitasi Penyusunan Ranperda BG

KABUPATEN/KOTA YANG BELUM

MEMILIKI RANCANGAN

PERDA BG

FASILITASI PENYUSUNAN RANCANGAN PERDA BG

(KONTRAKTUAL)

• Penyusunan Naskah Akademis • Penyusunan Ranperda BG • Pembahasan Ranperda BG

KABUPATEN/KOTA MEMILIKI RANCANGAN

PERDA BG

KABUPATEN/KOTA MEMILIKI PERDA BG

DUKUNGAN DIT. BPB &

KKP

DUKUNGAN SNVT PKPPBG

PROVINSI

DUKUNGAN TIM POKJA KAB/KOTA

ATAU

INPUT PROSES / INTERVENSI OUTPUT

Page 42: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 42

Fasilitasi Legalisasi Perda BG

KABUPATEN/KOTA YANG SUDAH

MEMILIKI RANCANGAN

PERDA BG

FASILITASI LEGALISASI PERDA BG

(SWAKELOLA)

• Pembahasan Ranperda BG

• Penyempurnaan Ranperda BG • Penyerahan pada DPRD • Pendampingan saat

Pembahasan DPRD

KABUPATEN/KOTA MEMILIKI PERDA BG

DUKUNGAN DIT. BPB &

KKP

DUKUNGAN SNVT PKPPBG

PROVINSI

DUKUNGAN PEMERINTAH

KAB/KOTA

INPUT PROSES / INTERVENSI OUTPUT

Page 43: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 43

JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Identifikasi Masalah 1.3. Tujuan dan Kegunaan 1.4. Metode

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PRAKTIK EMPIRIS 2.1. Kajian Teoritis 2.2. Kajian Asas/Prinsip 2.3. Kajian Praktek Penyelenggaraan, Kondisi Eksisting

dan Permasalahan 2.4. Kajian Implikasi Penerapan Sistem Baru

BAB III EVALUASI DAN ANALISIS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT

3.1. Peraturan Perundangan Yang Bersifat Atribusi 3.2. Peraturan Perundangan Yang Bersifat Delegasi 3.3. Peraturan Perundangan Terkait Teknis Penyusunan

Peraturan Perundangan 3.4. Peraturan Perundangan Terkait Substansi

Penyelenggaraan Bangunan Gedung

BAB IV LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGIS, & YURIDIS

4.1. Landasan Filosofis 4.2. Landasan Sosiologis 4.3. Landasan Yuridis

BAB V JANGKAUAN, ARAH PENGATURAN, DAN RUANG LINGKUP MATERI MUATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA

5.1. Ketentuan Umum 5.2. Fungsi Dan Klasifikasi Bangunan Gedung 5.3. Persyaratan Bangunan Gedung 5.4. Penyelenggaraan Bangunan Gedung 5.5. Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG) 5.6. Peran Masyarakat 5.7. Pembinaan 5.8. Sanksi Administratif 5.9. Ketentuan Penyidikan 5.10. Ketentuan Pidana 5.11. Ketentuan Peralihan 5.12. Ketentuan Penutup

BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan 6.2. Rekomendasi dan Saran

DAFTAR PUSTAKA

Naskah Akademis (Sesuai UU 12/2011)

Page 44: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 44

JUDUL PEMBUKAAN BATANG TUBUH BAB I KETENTUAN UMUM BAB II FUNGSI DAN KLASIFIKASI BG BAB III PERSYARATAN BG

Bagian Kesatu: Umum Bagian Kedua: Persyaratan Administratif

Paragraf 1 Status Kepemilikan Hak Atas Tanah Paragraf 2 Status Kepemilikan Bangunan Gedung Paragraf 3 Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Paragraf 4 IMB di Atas dan/atau di Bawah Tanah, Air

dan/atau Prasarana/Sarana Umum Bagian Ketiga: Persyaratan Teknis

Paragraf 1 Umum Paragraf 2 Persyaratan Peruntukan dan Intensitas Paragraf 3 Persyaratan Arsitektur Bangunan Gedung Paragraf 4 Pengendalian Dampak Lingkungan Paragraf 5 Persyaratan Keselamatan Bangunan Gedung Paragraf 6 Persyaratan Kesehatan Bangunan Gedung Paragraf 7 Persyaratan Kenyamanan Bangunan Gedung Paragraf 8 Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung

Bagian Keempat: Persyaratan BG Hijau Bagian Kelima: Persyaratan BG Cagar Budaya

Bagian Keenam: Persyaratan Pembangunan BG di Atas/Bawah Tanah, Air atau PSU, dan pada Daerah SUTT, SUTET, SUTUT dan/atau Menara Telekomunikasi dan/atau Menara Air

Bagian Ketujuh: Persyaratan BG Adat, BG Tradisional, Pemanfaatan Simbol Tradisional serta Kearifan Lokal

Bagian Kedelapan: Persyaratan BG Semi Permanen & Darurat Bagian Ketujuh: Persyaratan BG di Lokasi Rawan Bencana

BAB IV PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG Bagian Kesatu: Umum Bagian Kedua: Kegiatan Pembangunan Bagian Keempat: Kegiatan Pemanfaatan Bagian Kelima: Pembongkaran Bagian Keenam: Pendataan BG Bagian Keenam: Penyelenggaraan BG untuk Kebencanaan

BAB V TIM AHLI BANGUNAN GEDUNG (TABG) BAB VI PERAN MASYARAKAT BAB VII PEMBINAAN BAB VIII SANKSI ADMINISTRATIF BAB IX KETENTUAN PIDANA BAB X KETENTUAN PENYIDIKAN BAB XI KETENTUAN PERALIHAN BAB XII KETENTUAN PENUTUP

PENJELASAN LAMPIRAN

Model Perda BG (Revisi 2015)

Page 45: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

S E K I A N , T E R I M A K A S I H

Hal - 45

Page 46: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

S U B S TA N S I P E R D A B A N G U N A N G E D U N G

Hal - 46

Page 47: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 47

K e t e n t u a n U m u m Pengertian :

1. Daerah 2. Pemerintah Daerah 3. Bupati 4. DPRD 5. Bangunan Gedung 6. BG Umum 7. BG Tertentu 8. BG Adat 9. BG Tradisional 10. Klasifikasi BG 11. Ket Rencana Kab 12. IMB 13. Permohonan IMB 14. Garis Sempadan 15. KDB 16. KLB 17. KDH

18. KTB 19. Pedoman Teknis 20. Standar Teknis 21. RTRW 22. RDTR 23. Peraturan Zonasi 24. RTBL 25. Penyelenggaraan BG 26. Perencanaan Teknis 27. Pertimbangan Teknis 28. Pemanfaatan BG 29. Pemeriksaan Berkala 30. Laik Fungsi 31. Pemeliharaan 32. Perawatan 33. Pelestarian 34. Pemugaran 35. Pembongkaran

36. Penyelenggara BG 37. Pemilik BG 38. Pengguna BG 39. Penyedia Jasa

Konstruksi BG 40. TABG 41. Pengkaji Teknis 42. Pengawas 43. Masyarakat 44. Peran Masyarakat 45. Dengar Pendapat

Publik 46. Gugatan Perwakilan 47. Pembinaan

Penyelenggaraan BG 48. Pengaturan 49. Pemberdayaan 50. Pengawasan

Tujuan: 1. mewujudkan bangunan gedung yang fungsional dan sesuai

dengan tata bangunan gedung yang serasi dan selaras dengan lingkungannya;

2. mewujudkan tertib penyelenggaraan bangunan gedung yang menjamin keandalan teknis bangunan gedung dari segi keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan;

3. mewujudkan kepastian hukum dalam penyelenggaraan bangunan gedung.

Ruang Lingkup: 1. fungsi dan klasifikasi

bangunan gedung; 2. persyaratan bangunan

gedung; 3. penyelenggaraan

bangunan gedung; 4. Tim Ahli Bangunan

Gedung; 5. peran masyarakat dalam

penyelenggaraan

bangunan gedung; 6. pembinaan dalam

penyelenggaraan bangunan gedung;

7. sanksi administratif; 8. ketentuan pidana; 9. ketentuan penyidikan; 10. ketentuan peralihan.

Maksud: Peraturan Daerah ini dimaksudkan sebagai pengaturan lebih lanjut dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, baik dalam pemenuhan persyaratan yang diperlukan dalam penyelenggaraan bangunan gedung, maupun dalam pemenuhan tertib penyelenggaraan bangunan gedung di daerah.

Page 48: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 48

F u n g s i B a n g u n a n G e d u n g NO FUNGSI PENGERTIAN BENTUK 1 Fungsi

Hunian Sebagai Tempat Manusia Tinggal

• bangunan rumah tinggal tunggal; • bangunan rumah tinggal deret; • bangunan rumah tinggal susun; dan • bangunan rumah tinggal sementara.

2 Fungsi Keagama

an

Sebagai Tempat Manusia

Melakukan Ibadah Keagamaan

• bangunan masjid, mushalla, langgar, surau; • bangunan gereja, kapel; • bangunan pura; • bangunan vihara; • bangunan kelenteng; dan • bangunan keagamaan dengan sebutan lainnya.

3 Fungsi Usaha

Sebagai Tempat Manusia

Melakukan Kegiatan Usaha

• perkantoran seperti bangunan perkantoran non-pemerintah dan sejenisnya; • perdagangan seperti bangunan pasar, pertokoan, pusat perbelanjaan, mal dan sejenisnya; • Industri seperti pabrik; • perhotelan seperti bangunan hotel, motel, hostel, penginapan dan sejenisnya; • wisata dan rekreasi seperti tempat rekreasi, bioskop dan sejenisnya; • terminal seperti stasiun, terminal bus, halte bus, terminal peti kemas, pelabuhan laut, pelabuhan

sungai, pelabuhan perikanan, bandar udara; • tempat penyimpanan sementara seperti bangunan gudang, gedung parkir dan sejenisnya; dan • tempat penangkaran atau budidaya seperti sarang burung walet, peternakan sapi dan sejenisnya.

4 Fungsi Sosial Dan

Budaya

Sebagai Tempat Manusia

Melakukan Kegiatan Sosial

Dan Budaya

• pelayanan pendidikan seperti TK, SD, SMP, SMU, pendidikan tinggi, kursus dan semacamnya; • pelayanan kesehatan seperti puskesmas, poliklinik, rumah sakit termasuk panti-panti dan sejenisnya; • kebudayaan seperti bangunan museum, gedung kesenian, bangunan gedung adat dan sejenisnya; • laboratorium seperti bangunan laboratorium fisika, laboratorium kimia, dan laboratorium lainnya, dan • bangunan gedung pelayanan umum seperti bangunan stadion, gedung olah raga dan sejenisnya.

5 Lebih Dari Satu

Fungsi

Dengan Fungsi Utama Kombinasi

Lebih Dari Satu Fungsi

• bangunan rumah dengan toko (ruko); • bangunan rumah dengan kantor (rukan); • bangunan gedung mal-apartemen-perkantoran; • bangunan gedung mal-apartemen-perkantoran-perhotelan; • dan sejenisnya.

Page 49: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 49

K l a s i f i k a s i B a n g u n a n G e d u n g

NO KLASIFIKASI MELIPUTI

1 Tingkat

Kompleksitas

• bangunan gedung sederhana • bangunan gedung tidak sederhana

• bangunan gedung khusus

2 Tingkat

Permanensi

• bangunan gedung darurat / sementara (< 5 thn) • bangunan gedung semi permanen (5 – 10 thn)

• bangunan gedung permanen (> 20 thn)

3 Tingkat Risiko

Kebakaran

• Tingkat risiko kebakaran rendah • Tingkat risiko kebakaran sedang

• Tingkat risiko kebakaran tinggi

4 Zonasi Gempa Sesuai dengan Peta Zonasi Gempa Indonesia lampiran SNI 1726:2012 Tatacara perencanaan

ketahanan gempa untuk rumah dan gedung

NO KLASIFIKASI MELIPUTI

5 Kepadatan

Lokasi

• bangunan gedung di lokasi renggang • bangunan gedung di lokasi sedang

• bangunan gedung di lokasi padat

6 Ketinggian

Bangunan

• bangunan gedung bertingkat rendah (< 4 lantai

• bangunan gedung bertingkat sedang (5 – 8

lantai)

• bangunan gedung bertingkat tinggi (> 8

lantai)

7 Kepemilikan • bangunan gedung milik negara • bangunan gedung milik perorangan

• bangunan gedung milik badan usaha

Page 50: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 50

P e r s y a r a t a n B a n g u n a n G e d u n g PERSYARATAN UTAMA PERSYARATAN LAIN

Persyaratan Teknis

Persyaratan Administratif Persyaratan

BG di Kws Rawan

Bencana Alam

1.Kws Rawan Gelombang Pasang

2.Kws Rawan Banjir

3.Kws Rawan Kebakaran

4.Kws Rawan Bencana Alam Geologi

1. Status Hak Atas Tanah

2. Status Kepemilikan Bangunan Gedung

3. Izin Mendirikan Bangunan

Persyaratan Tata Bangunan & Lingkungan

Persyaratan Keandalan Bangunan Gedung

• Persyaratan BG Semi Permanen

• Persyaratan BG Darurat

• Persyaratan BG Adat

• Persyaratan BG Tradisional

• Pemanfaatan Simbol Tradisional

• Kearifan Lokal

• Persyaratan BG di Atas/ Bawah Tanah, Air atau PSU

• Persyaratan BG di hantaran SUTT / SUTET / SUTUT

• Persyaratan BG di sekitar Menara Telekomunikasi dan/atau Menara Air

Persy. Peruntukan

Persy. Arsitektur

Persy. Pengendalian Dampak Lingkung-

an

Persy. Intensitas

Persy. Keselamatan

Persy. Kenyamanan

Persy. Kemudahan

Persy. Kesehatan

• Kepadatan • Ketinggian • Jarak bebas

• Penampilan • Tata ruang

dalam • Keseimbang

an lingk.

• Amdal • UKL • UPL • Andalalin

• Struktur • Kebakaran • Petir • Peledak

• Penghawaan • Pencahayaan • Sanitasi • Material

• Ruang gerak • Hubungan

antarruang • Kondisi

udara • Pandangan • Getaran &

kebisingan

• Aksesibilitas • Sarana

vertikal

Page 51: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 51

Penyelenggaraan Bangunan Gedung Skema Penyelenggaraan Bangunan Gedung

Page 52: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 52

Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG) TABG dibentuk dan ditetapkan oleh

Bupati

Susunan TABG 1. Pengarah 2. Ketua 3. Wakil Ketua 4. Sekretaris 5. Anggota

Keanggotaan TABG dapat terdiri dari: 1. asosiasi profesi; 2. masyarakat ahli di luar disiplin BG

(termasuk masyarakat adat); 3. perguruan tinggi; 4. instansi Pemerintah Daerah.

Tugas Pokok TABG 1. Memberikan Pertimbangan Teknis berupa nasehat, pendapat,

dan pertimbangan profesional pada pengesahan rencana teknis Bangunan Gedung untuk kepentingan umum.

2. Memberikan masukan tentang program dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi instansi yang terkait.

Fungsi TABG : 1. Pengkajian dokumen rencana teknis yang telah disetujui oleh

instansi yang berwenang; 2. Pengkajian dokumen rencana teknis berdasarkan ketentuan

tentang persyaratan tata bangunan. 3. Pengkajian dokumen rencana teknis berdasarkan ketentuan

tentang persyaratan keandalan Bangunan Gedung.

Tugas Lain TABG dapat membantu: 1. Pembuatan acuan dan penilaian; 2. Penyelesaian masalah; 3. Penyempurnaan peraturan, pedoman dan standar.

• Masa kerja TABG ditetapkan 1 Thn Anggaran

• dan dapat diperpanjang 2 (dua) kali masa kerja

Page 53: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 53

Peran Masyarakat Dlm Penyelenggaraan BG

LINGKUP PERAN MASYARAKAT

1. pemantauan dan penjagaan ketertiban;

2. pemberian masukan kepada Pemerintah dan/atau Pemda;

3. penyampaian pendapat dan pertimbangan kepada instansi yang berwenang;

4. pengajuan Gugatan Perwakilan terhadap BG yang mengganggu, merugikan dan/atau membahayakan kepentingan umum.

Bentuk Peran Masyarakat Dalam

Tahap Rencana Pembangunan

Bentuk Peran Masyarakat Dalam Tahap Pelaksanaan

Konstruksi

Bentuk Peran Masyarakat Dalam

Tahap Pemanfaatan

Bentuk Peran Masyarakat Dalam Tahap Pelestarian

Bentuk Peran Masyarakat Dalam

Tahap Pembongkaran

• penyampaian keberatan terhadap rencana pembangunan BG yang tidak sesuai dengan RTRW, RDTR, Peraturan Zonasi dan/atau RTBL;

• pemberian masukan dalam rencana pembangunan BG; • pemberian masukan untuk melaksanakan konsultasi dengan

masyarakat tentang rencana pembangunan BG.

• menjaga ketertiban dalam kegiatan pembangunan; • mencegah perbuatan yang dapat mengurangi keandalan BG; • melaporkan atas perbuatan poin kedua; • melaporkan pembangunan BG yang membahayakan umum; • melakukan gugatan ganti rugi akibat dari kesalahan pelaksanaan

konstruksi BG.

• menjaga ketertiban dalam kegiatan Pemanfaatan BG; • mencegah perbuatan yang dapat mengganggu Pemanfaatan BG; • melaporkan penyimpangan Pemanfaatan BG; • melaporkan Pemanfaatan BG yang membahayakan umum; • melakukan gugatan ganti rugi akibat penyimpangan Pemanfaatan BG.

• memberikan informasi tentang kondisi BG yang tidak terpelihara, yang dapat mengancam keselamatan masyarakat;

• memberikan informasi tentang kondisi BG bersejarah yang kurang terpelihara dan terancam kelestariannya;

• melakukan gugatan ganti rugi akibat dari kelalaian pemilik di dalam melestarikan Bangunan Gedung.

• mengajukan keberatan atas rencana pembongkaran cagar budaya; • mengajukan keberatan atas metode pembongkaran yang mengancam

keselamatan atau kesehatan masyarakat dan lingkungannya; • melakukan gugatan ganti rugi atas kerugian dari pelaksanaan

pembongkaran Bangunan Gedung; • melakukan pemantauan pembongkaran.

Page 54: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 54

P e m b i n a a n

PEMBINAAN

PENGATURAN

PEMBERDAYAAN

PENGAWASAN

bertujuan agar penyelenggaraan Bangunan Gedung dapat berlangsung

tertib dan tercapai keandalan Bangunan Gedung yang

sesuai dengan fungsinya, serta terwujudnya kepastian

hukum

Oleh Pemerintah Daerah Kepada Penyelenggara

Bangunan Gedung

dituangkan ke dalam peraturan daerah atau peraturan bupati sebagai kebijakan Pemerintah

Daerah Pemda menyebarluaskan kebijakan tersebut

bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas Penyelenggara Bangunan Gedung dengan

penyadaran akan hak dan kewajiban dan peran dilakukan melalui pendataan, sosialisasi,

penyebarluasan dan pelatihan

dilakukan oleh Pemda terhadap pelaksanaan Perda ini melalui mekanisme IMB, SLF, dan

surat persetujuan & penetapan pembongkaran. Pemda dapat melibatkan masyarakat dalam

pengawasan

Page 55: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 55

Sanksi Adm, Ketentuan Pidana & Penyidikan

KETENTUAN PENYIDIKAN • Penyidikan terhadap suatu kasus dilaksanakan setelah diketahui terjadi suatu peristiwa yang diduga merupakan tindak pidana

bidang penyelenggaraan bangunan gedung berdasarkan laporan kejadian.

• Penyidikan dugaan tindak pidana bidang penyelenggaraan bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dilakukan oleh penyidik umum sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

1. peringatan tertulis; 2. pembatasan kegiatan pembangunan; 3. penghentian sementara atau tetap

pada pekerjaan pelaksanaan pembangunan;

4. penghentian sementara atau tetap pada Pemanfaatan BG;

5. pembekuan IMB gedung; 6. pencabutan IMB gedung; 7. pembekuan SLF BG; 8. pencabutan SLF BG; atau 9. perintah pembongkaran BG.

SANKSI ADMINISTRATIF KETENTUAN PIDANA

FAKTOR KELALAIAN TIDAK MEMENUHI KETENTUAN PERDA

Kerugian Harta Benda Orang Lain

Penjara maks 1 Thn dan Denda maks 1% Nilai Bangunan

Kecelakaan Orang Lain atau Cacat Seumur Hidup

Penjara maks 2 Thn dan Denda maks 2% Nilai Bangunan

Hilangnya Nyawa Orang Lain

Penjara maks 3 Thn dan Denda maks 3% Nilai Bangunan

FAKTOR KESENGAJAAN TIDAK MEMENUHI KETENTUAN PERDA INI

Kerugian Harta Benda Orang Lain

Penjara maks 3 Thn dan Denda maks 10% Nilai Bangunan

Kecelakaan Orang Lain atau Cacat Seumur Hidup

Penjara maks 4 Thn dan Denda maks 15% Nilai Bangunan

Hilangnya Nyawa Orang Lain

Penjara maks 5 Thn dan Denda maks 20% Nilai Bangunan

KETENTUAN PIDANA RINGAN Tidak memenuhi Perda ini Tanpa Kerugian Orang Lain

Penjara maks 6 bln / Denda maks Rp. 50jt

Page 56: Koordinasi Kegiatan Pendampingan Legalisasi Perda Bangunan Gedung Regional VIII

Hal - 56

K e t e n t u a n P e r a l i h a n

Sudah Memiliki IMB

Sudah Memiliki SLF

Belum Memiliki IMB

dan IMB sesuai ketentuan dalam Perda ini

namun IMB tidak sesuai ketentuan dalam Perda ini

namun dalam Pembangunan tidak sesuai dengan IMB

Permohonan IMB yang sudah Masuk

Belum Memiliki SLF

Permohonan SLF yang sudah Masuk

dan SLF sesuai ketentuan dalam Perda ini

namun SLF tidak sesuai ketentuan dalam Perda ini

namun kondisi bangunan gedung tidak laik fungsi

SLF Tetap Berlaku

Mengajukan Permohonan SLF baru

Melakukan Perbaikan secara bertahap

IMB Tetap Berlaku

Mengajukan Permohonan IMB baru

Mengajukan Permohonan IMB baru atau Melakukan Perbaikan secara bertahap

Mengajukan Permohonan IMB

Tetap Diproses sesuai ketentuan Perda ini

Mengajukan Permohonan SLF

Tetap Diproses sesuai ketentuan Perda ini

Pelaksanaan penertiban kepemilikan IMB dan SLF oleh Pemda diatur lebih lanjut dalam Perbup


Top Related