KONTRIBUSI EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BUKU PAKET
TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN EKONOMI
SISWA SMP MOH. HUSNI THAMRIN GINTUNG CIPUTAT
Oleh
UMAIYAH
NIM. 104015000600
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
KONTRIBUSI EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BUKU PAKET
TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN EKONOMI
SISWA SMP MOH. HUSNI THAMRIN GINTUNG CIPUTAT
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Oleh
Umaiyah
NIM. 104015000600
Di Bawah Bimbingan
Drs. H. Nurochim, MM
NIP. 19590715 198403 1003
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010
UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam peulisan skripsi yang berjudul
“Kontribusi Efektivitas Penggunaan Buku Paket Terhadap Hasil Belajar
Pendidikan Ekonomi Siswa SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat” yang
disusun oleh Umaiyah. NIM. 104015000600 Jurusan Pendidikan IPS Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji
kebenaranya oleh dosen pembimbing skripsi
Jakarta, 28 November 2010
Pembimbing
Drs. H. Nurochim, M.M
NIM :19590715 198403 1003
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul “Kontribusi Efektivitas Penggunaan Buku Paket Terhadap
Hasil Belajar Pendidikan Ekonomi Siswa SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat”
diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
dan telah dinyatakan lulus dalam ujian Munaqosoh pada tanggal 08 Desember 2010 di hadapan
dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana Strata-1 (S.Pd) pada Jurusan
Pendidikan (Tadris) Ilmu Pengatahuan Sosial.
Jakarta, 08 Desember 2010
PANITIA UJIAN MUNAQOSAH
Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi) Tanggal Tanda Tangan
Drs. H. Nurochim, MM .………… ……..…………….
NIP. 19590715 198403 1003
Iwan Purwanto, M. Pd .………… ……..…………….
NIP. 19730424 200801 1012
Penguji I
Drs. A. Banadjid .………… ……..…………….
NIP. 19541224 198103 1004
Penguji II
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A
NIP: 19571005 198703 1003
LEMBAR UJI REFERENSI
Nama : UMAIYAH
NIM : 104015000600
Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Judul Skripsi : Kontribusi Efektivitas Penggunaan Buku Paket Terhadap Hasil
Belajar Pendidikan Ekonomi Siswa SMP Moh. Husni Thamrin
Gintung Ciputat.
NO Judul dan Halaman Buku/ Referensi Paraf
Pembimbing
1 Abror, Abd. Rachman, Psikologi Pendidikan. Yogyakarta:
PT Tiara Wacana Yogya, cet. IV, 1993.
2 Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar,
Jakarta: PT Rienka Cipta, Cet.1., 1991.
3 Altaria, Veralyta., “Inteligensi Vs Prestasi Belajar”, dari
http://www.duniaguru.com, 25 Januari 2008.
4 B. Uno, Hamzah, Dr., Teori Motivasi dan Pengukurannya;
Analisis dibidang Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, Cet
III., 2008
5 Baharuddin dan Nur Wahyuni, Teori Belajar &
Pembelajaran, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2007
6 Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta: PT
Rineka Cipta, cet. I, 2002
7 Djamaran, Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar,
Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002
8
Djuwairiyah, Siti., “penerapan metode belajar aktif
sebagai upaya membantu meningkatkan prestasi belajar
pada siswa kelas 6”, dari
http://media.diknas.go.id/media/document/5302.pdf, 29
januari 2008
9
Fathurrohman, Pupuh & Sobry Sutikno, Strategi
Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui
Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, Bandung:
PT. Refika Aditama, cet.I, 2007
10 Hamalik, Omar., Perencanaan Pengajara Berdasarkan
Pendekatan Sistem, Jakarta: PT. Bumi Aksara, cet. IV,
2005
11 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, cet.III, 2003
12 Margaret E. dan Bell Gredler, Belajar dan
Membelajarkan, terjemahan Munandir, Jakarta; PT.
Rajawali Press, 1991
13 Muedjiono, J.J. Hasibuan, Proses Belajar Mengajar,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, cet. VI, 1995
14 Partanto, Pius A., M. Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah
Populer, Surabaya: Arkola, 1994
15 Purwanto, Ngalim., Psikologi Belajar Bandung; Rosda
karya, cet ke-19, 2003
16 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Cet. IV,
2007
17 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Jakarta; Balai Pustaka, Cet. IV,
2007
18 Sangiran, “Buku Paket Pelajaran Hanya jadi Pajangan”.
Dalam KOMPAS, Jakarta, 16 Juli 2008
19 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang
mempengaruhinya, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet. 2003
20 Soemanto, Wasti, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT.
Rienka Cipta, Cet .III, 1990
21 Starawaji, Pengertian Evektifitas, dari
http://www.starawaji.wordpress.com, 01 mei 2009
22 Subri, Alisuf., Pengantar Psikologi Umum dan
Perkembangan, Jakarta: Radar Jaya Offset., cet ke-1, 199
23 Sulipan, “Strategi Belajar Mengajar” dari
http://www.sulipan.wordpress.com. 01 oktober 2009
24 Suryabrata, Sumadi, Psilologi Pendidikan, Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, Cet. XIII, 2005
25 Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Logos,
Cet.III, 2001
26 Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendektan
Baru, Bandung: PT. Rosda Karya, Cet. XIV, 2008
27 Usman, Moch. Uzer, Menjadi Guru Professional,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, cet. XXIII, 2009
28 W.S. Winkel S.J., Psikologi Pendidikan dan Evaluasi
Belajar, Jakarta: Gramedia, 1983
29 W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta: PT.
Gramedia, cet. IV, 1996
30 Wikipedia Bahasa Indonesia, Ilmu Ekonomi, 22 November
2010
31 Yamin, Martinis, Strategi Pembelajaran Berbasis
Kompetensi, Perumahan Griya Jakarta: PT. Gaung Persada
Pres, Cet. II., 2004
32 Yamin, Martinis., Sertifikasi Profesi Keguruan di
Indonesia,Jakarta: Gaung Persada Pers., cet. II, 2007
Pembimbing
Drs. H. Nurochim, MM
NIP. 19590715 198403 1003
KEMENTRIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK Jln. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 Indonesia
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
Tgl, Terbit : 1 Maret 2010
No. Revisi : 00
Hal : 1 / 1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/ /2010
Lamp : -
Hal : Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth.
Kepala Sekolah
SMP Moh. Husni Thamrin Gintung
di
Tempat
Assalammu’alaikum wr. wb
Dengan hormat kami sampaikan bahwa:
Nama : Umaiyah
NIM : 104015000600
Jurusan : Pendidikan IPS
Semester : IX (Sembilan)
Program : S 1
Tahun Akademik : 2004/2005
Judul Skripsi : Kontribusi Efektivitas Penggunaan Buku Paket Terhadap Hasil Belajar
Pendidikan Ekonomi Siswa SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat
Adalah benar mahasiswa/I Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang
menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi/sekolah/madrasah
yang saudara pimpin.
Untuk itu kami mohon saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan
penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerjasama saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr. wb
Jakarta,
a.n. Dekan,
Kabag Tata Usaha
Drs. H. Ali Nurdin, M. Pd.
NIP. 19550601.198103.1005
Tembusan:
1. Dekan FITK
2. Pembantu Dekan Bidang Akademik
3. Mahasiswa yang bersangkutan
ABSTRACTION
Umaiyah
" Contribution of Usage Effectiveness of Package Book To Result Of
Education Learning of Student Economics SMP Moh. Husni Thamrin
Gintung Ciputat "
Effectiveness is have been reached it a purpose, a business can be told is
effective if the business had reached its the purpose. While the concerned package
book is book applied as reference in doing something. The learning is as a
business process done by individual to obtain a change of new behaviour as a
whole as result of experience of itself individual in interaction with area. result of
learning is as change of behaviour covering three domains, that is cognate,
effective, and psikomotorik.
This research aim to know more circumstantially about usage effectivity of
package book to result of economic study and obtain information definitive about
economic study at student SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat. Research
method applied is associative method. Sample in this research 30 student, to
determine number of this research samples applied formula Slovin. instrument of
Research applied is instrument about effectiveness IPS in assisting attainment of
purpose of education.
From research result which has been done hence obtained level of rxy
obtained that is 0,281 level ranged from 0,20-0,40 meaning correlation between
variables X and Y variable is including low or weak positive correlation. While "
r" table at level signifikansi 5% 0,361, while at level signifikansi 1% 0,463,
simply r0 that is 0,281 smaller than at " r" tables, good at level signifikansi 5% (
0,361) or at level signifikansi 1% ( 0,463). Because rxy at level signifikansi 5%
smaller than at " r" tables ( 0,281<0,361), hence at level signifikansi 5%
job(activity hypothesizing or alternative hypothesizing ( Ho) refused and nul
hypothesizing ( Ha) received or agreed. Thereby, that height the low of usage
effectiveness of package book is not related or its the influence to height the low
of attainment of purpose of education of economics, because proven of the
relationship stays at low or weak relationship.
i
ABSTRAK
Umaiyah
“Kontribusi Efektivitas Penggunaan Buku Paket Terhadap Hasil Belajar
Pendidikan Ekonomi Siswa SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat”
Efektivitas adalah sudah tercapainya suatu tujuan, suatu usaha dapat
dikatakan efektif kalau usaha itu sudah mencapai tujuannya. Sedangkan yang
dimaksud dengan buku paket adalah buku yang digunakan sebagai acuan dalam
melakukan sesuatu. Belajar itu adalah sebagai suatu proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungan. hasil belajar adalah sebagai perubahan tingkah laku yang meliputi
tiga ranah, yaitu kognitif, efektif, dan psikomotorik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih mendalam mengenai
efektifitas penggunaan buku paket terhadap hasil pembelajaran ekonomi dan
untuk memperoleh informasi yang pasti tentang pembelajaran ekonomi pada
siswa SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode asosiatif (korelasional). Sampel dalam penelitian ini
sebanyak 30 orang siswa, untuk menentukan jumlah sampel penelitian ini
digunakan rumus Slovin. Instrument penelitian yang digunakan adalah instrument
tentang efektivitas IPS dalam membantu pencapaian tujuan Pendidikan.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh besarnya rxy
yang diperoleh yaitu 0,281 yang besarnya berkisar antara 0,20-0,40 berarti
korelasi antara variabel X dan variabel Y itu termasuk korelasi positif yang lemah
atau rendah. Sedangkan “r” tabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,361,
sedangkan pada taraf signifikansi 1% sebesar 0,463, ternyata r0 yaitu 0,281 lebih
kecil dari pada “r” tabel, baik pada taraf signifikansi 5% (0,361) maupun pada
taraf signifikansi 1% (0,463). Karena rxy pada taraf signifikansi 5% lebih kecil
dari pada “r” tabel (0,281<0,361), maka pada taraf signifikansi 5% hipotesa kerja
atau hipotesa alternatif (Ha) ditolak dan hipotesa nihil (Ho) diterima atau
disetujui. Dengan demikian, bahwa tinggi rendahnya efektivitas penggunaan buku
paket tidak ada hubungannya atau pengaruhnya terhadap tinggi rendahnya
pencapaian tujuan pendidikan ekonomi, karena terbukti hubungan itu berada pada
hubungan yang lemah atau rendah.
ii
KATA PENGANTAR
بِسْمِ الِله الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT penulis persembahkan sebagai
ungkapan rasa syukur atas segala limpahan nikmat, rahmat dan hidayah-Nya
kepada penulis, sehingga dengan kudrat dan iradat-Nya penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang sederhana ini dengan baik sebagai prasyarat untuk
mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Skripsi ini berjudul “Kontribusi Efektivitas
Penggunaan Buku Paket Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Ekonomi Siswa
SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat”
Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari jalan yang
sesat menuju jalan yang di rahmati oleh Allah dengan risalah yang dibawanya
yaitu Agama Islam yang akan menyelamatkan dan mengantarkan pemeluknya
menuju kebahagiaan yang ada di dunia dan akhirat.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih
banyak kekurangan dan kelemahan. Tanpa bantuan serta dorongan dari berbagai
pihak yang secara moril maupun materiil, dimungkinkan skripsi ini tidak akan
bisa selesai. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan
penghargaan yang setinggi-tingginya dan menghaturkan ucapan terima kasih
kepada:
iii
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
dan Pembantu Dekan bidang Akademik, Pembantu Dekan bidang
Kemahasiswaan, Pembantu Dekan bidang Administrasi Umum serta Ketua
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Drs. H. Nurochim, M.M. beserta
para dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis dari awal
perkuliahan hingga selesai skripsi ini.
2. Bapak Drs. H. Nurochim, MM, Dosen pembimbing dalam penulisan skripsi
ini, yang telah meluangkan waktu dan pikirannya dalam proses bimbingan
kepada penulis, sehingga dengan ketulusan dan keikhlasannya penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
3. Bapak Ir. Opan Irawan, kepala sekolah SMP Moh. Husni Thamrin Situ
Gintung, beserta segenap para guru dan staf pegawai serta siswa-siswi yang
telah sudi kiranya menerima penulis dengan baik dalam melakukan penelitian,
sehingga penulis memperoleh data-data yang dapat mendukung dalam
penulisan skripsi ini.
4. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
pimpinan dan staf Perpustakaan Nasional Indonesia, serta pimpinan dan staf
Perpsutakaan Universitas Terbuka, yang telah membantu penulis dalam
mengumpulkan bahan-bahan referensi dalam penyelesaian skripsi.
5. Ayah dan ibunda tercinta yang telah mendidik dan membesarkan penulis
dengan materiil ataupun non materiil, jasa kalian tidak akan terlupakan.
6. Suami tersayang atas dukungannya kepada penulis dalam menempuh
pendidikan di program sarjana strata satu.
7. Buah hati yang selalu menghibur hari-hari penulis.
8. Kerabat, keluarga dan teman-teman atas dukungan moril dan saran yang di
berikan kepada penulis, terutama dalam penyelesaian penyusunan skripsi.
iv
Serta kepada semua pihak yang tak bisa penulis sebutkan semuanya
terimaksih atas bantuannya, semoga Allah SWT membalasnya dengan balasan
yang setimpal. Dengan menengadahkan tangan dan mengucapkan syukur
Alhamdulillah, karena hanya kepada Allah SWT jualah penulis mohonkan
semoga amal baik yang telah diberikan menjadi amal sholeh dan diterima disisi-
Nya. Akhirnya tiada kata lain yang lebih berarti selain sebuah harapan semoga
penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya. Amin...
Jakarta, 25 November 2010
Penulis
Umaiyah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Guru mempunyai peranan yang penting dalam proses belajar mengajar
yang merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Mengajar adalah
penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar.
Sistem lingkungan ini terdiri dari berbagai komponen yang saling mempengaruhi
yakni tujuan intruksional yang ingin dicapai, materi yang diajarkan guru, siswa
yang memainkan peranan yang berada dalam hubungan sosial tertentu, jenis
kegiatan yang dilakukan, dan fasilitas belajar mengajar yang tersedia.
Setiap sistem lingkungan/peristiwa belajar mengajar mempunyai profil
yang unik, yang mengakibatkan tercapainya tujuan belajar yang berbeda. Oleh
karena itu untuk mencapai tujuan-tujuan itu guru biasanya memilih satu atau lebih
strategi belajar mengajar.
Strategi belajar mengajar adalah “pola umum perbuatan guru murid
didalam perwujudan kegiatan belajar mengajar”.1 Strategi yang sering
dipergunakan guru dalam menciptakan sistem lingkungan belajar mengajar yang
efektif adalah pendekatan cara belajar siswa aktif, yang memainkan peranan aktif
siswa didalam proses belajar sehingga mengajar dikonsepsikan sebagai persediaan
kondisi untuk membelajarkan siswa.
1 J.J. Hasibuan Muedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
1995), cet. VI, hal. 3.
1
2
Secara harfiah cara belajar siswa aktif dapat dikatakan “sebagai sistem
belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental,
intelektual, dan emosional, guna memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan
antara kognitif, efektif, dan psikomotorik”.2 Belajar yang merupakan “proses
kegiatan untuk mengubah tingkah laku subjek belajar, ternyata banyak faktor
yang mempengaruhinya. Dari sekian banyak faktor yang berpengaruh secara garis
besar dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor intern dan faktor ekstern”.3
Cara belajar siswa aktif bukan suatu hal yang baru dalam teori
pembelajaran, belajar dengan sendirinya merupakan bentuk keaktifan siswa
walaupun tentu saja dalam derajat yang berbeda-beda. Pengambilan bagian oleh
siswa dalam kegiatan belajar mengajar meningkatkan keterlibatan mental siswa
dalam proses belajar mengajar. Pada akhirnya, keterlibatan mental siswa yang
optimal ini sekaligus berarti meningkatkan motivasi yang optimal pula dipihak
siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar tersebut.
Dalam interaksi belajar mengajar terjadi proses saling mempengaruhi
antara guru dan siswa. Perilaku guru akan berbeda apabila menghadapi kelas yang
aktif dengan kelas yang pasif. Interaksi ini bukan hanya terjadi antara siswa
dengan guru, tetapi terjadi antara siswa dengan siswa lain, dan dengan media
belajar.
Dalam proses belajar mengajar yang menuntut keaktifan siswa yang lebih
besar, seorang guru sering tidak dapat menyelesaikan materi seluruhnya karena
luasnya bahan/materi pelajaran dan keterbatasan waktu. Untuk itu guru meminta
siswa untuk mempelajari buku paket tersebut masing-masing. Buku paket
memungkinkan siswa untuk belajar secara sistematis dan terarah, oleh karena itu
siswa akan memiliki pengetahuan, menerima informasi, mencoba, mengalami,
melakukan dan menyimpulkan. Dengan demikian siswa menguasai suatu materi
pokok bahasan secara menyeluruh.
2 Moch. Uzer Usman, Menjadi Guru Professional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009),
cet. XXIII, hal 22. 3 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2003). Cet. Ke-4.
3
Salah satu media pendidikan yang banyak manfaatnya dalam kegiatan
pendidikan yang dapat meningkatkan efektivitas serta efisiensi pencapaian tujuan
pendidikan adalah buku pelajaran. Dalam kegiatan pendidikan, dimanapun dan
pada tingkat sekolah apapun, guru senantiasa mempergunakan buku-buku sebagai
sumber pengetahuan, sebab terutama karena buku pelajaran memuat bahan yang
perlu diketahui (diajarkan/dipelajari) menurut suatu sistem penyajian tertentu.
Dengan demikian guru memperoleh pedoman-pedoman yang konkrit mengenai
jenis pengetahuan yan perlu diambil dari buku itu.
Dengan adanya bahan pelajaran, guru dapat menyelidiki sekumpulan
pengetahuan yang tertentu luas materinya, sehingga guru dapat memperhitungkan
antara waktu yang tersedia dengan materi pelajaran yang harus diberikan kepada
siswa, yang juga disesuaikan dengan kemampuan siswa, sehingga kegiatan
pembelajaran dapat berjalan baik dan lancar.
Peranan buku paket dalam pengajaran sangat besar dan cukup
menentukan, karena dalam buku paket sudah terhimpun hal-hal yang dituntut oleh
kurikulum dan juga mata pelajaran yang relevan. Tanpa buku paket agaknya
pengajaran tidak dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Buku paket merupakan sumber yang dapat membantu dalam upaya
meningkatkan prestasi belajar siswa, dengan demikian buku pelajaran tidak hanya
merupakan sekumpulan pengetahuan, tetapi mempunyai kemampuan untuk
memotivasi pembaca belajar dengan aktif, termasuk siswa.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengkaji/membahas
permasalahan dan menuangkannya kedalam bentuk sebuah skripsi dengan judul:
“KONTRIBUSI EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BUKU PAKET
TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN EKONOMI SISWA SMP
MOH. HUSNI THAMRIN GINTUNG CIPUTAT“ dalam sebuah tugas
akademis sebagai syarat meraih gelar sarjana di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah.
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka identifikasi masalah pada
penelitian ini ialah:
1. Efektivitas penggunaan buku paket terhadap hasil belajar pendidikan
ekonomi di SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat
2. Dampak penggunaan buku paket terhadap hasil belajar pendidikan ekonomi
di SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat
3. Gambaran tentang hasil belajar pendidikan ekonomi siswa di SMP Moh.
Husni Thamrin Gintung Ciputat
4. Kontribusi penggunaan buku paket terhadap hasil belajar pendidikan ekonomi
di SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat
C. Pembatasan Masalah
Mengetahui luasnya permasalahan tentang efektivitas penggunaan buku
paket terhadap hasil belajar pendidikan ekonomi. Maka penulis fokus pada
batasan proses pembelajaran yang dirancang dan diimplementasikan oleh guru
yaitu meliputi:
1. Efektivitas penggunaan buku paket pendidikan ekonomi di SMP Moh. Husni
Thamrin Gintung Ciputat.
2. Gambaran tentang hasil belajar pendidikan ekonomi siswa di SMP Moh.
Husni Thamrin Gintung Ciputat
3. Kontribusi penggunaan buku paket terhadap hasil belajar pendidikan
ekonomi siswa di lingkungan SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana gambaran efektivitas penggunaan buku paket pendidikan ekonomi
di SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat.?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan buku paket di SMP Moh.
Husni Thamrin Gintung Ciputat.?
5
3. Bagaimana kontribusi penggunaan buku paket terhadap hasil belajar
pendidikan ekonomi siswa di lingkungan SMP Moh. Husni Thamrin Gintung
Ciputat.?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diurai diatas, maka penelitian
ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui lebih mendalam mengenai efektivitas penggunaan buku
paket terhadap hasil pembelajaran ekonomi.
2. Untuk menganalis lebih jelas bagaimana cara-cara dan proses pembelajaran
dengan buku paket.
3. Untuk memperoleh informasi yang pasti tentang pembelajaran ekonomi pada
siswa SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bisa berguna bagi siswa dalam rangka:
1. Manfaat sosial (social value), yang diharapkan berguna untuk:
a. Memberi gambaran bagi lembaga-lembaga pendidikan tentang bagaimana
cara-cara dan proses pembelajaran ekonomi pada siswa.
b. Memberi informasi kepada masyarakat pada umumnya, khususnya para
pendidik tentang efektivitas penggunaan buku paket terhadap hasil
pembelajaran ekonomi.
2. Manfaat akademik (academic value), diantaranya:
a. Diharapkan penulisan skripsi tentang Efektivitas Penggunaan Buku Paket
Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Ekonomi Siswa SMP Moh. Husni
Thamrin Gintung Ciputat ini dapat dijadikan sebagai pemenuhan salah
satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana strata 1 (satu) pada Program
Studi Pendidikan IPS Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
b. Manfaat lain dari penulisan skripsi diharapkan bisa menambah khazanah
keilmuan dalam bidang pendidikan ekonomi siswa.
6
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR
A. Kajian Teori
1. Pengertian Efektivitas
Menurut etimologi, “efektivitas” merupakan kata serapan dari bahasa
inggris effective, yang berarti ketepatgunaan, hasil guna, menunjang tujuan.4
Pengertian efektivitas adalah “pengaruh yang ditimbulkan/disebabkan oleh
adanya suatu kegiatan tertentu untuk mengetahui sejauh mana tingkat
keberhasilan yang dicapai dalam setiap tindakan yang dilakukan”.5
Efektivitas merupakan salah satu kriteria keberhasilan proses
pembelajaran. Hal ini didukung oleh pendapat Abd. Rachman Abror “tujuan
penilaian pada hakikatnya merupakan alat control terhadap pelaksanaan
pendidikan atau merupakan alat yang menyediakan atau memberikan informasi
bagi usaha dan pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan”.6
Dalam bidang pendidikan, efektivitas dapat ditinjau dari dua segi yaitu
efektivitas mengajar guru dan efektivitas belajar murid. Efektivitas mengajar guru
terutama menyangkut sejauh mana jenis-jenis kegiatan belajar mengajar dapat
4 Pius A. Partanto, M. Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola,
1994), Hal. 128. 5 Starawaji, Pengertian Evektifitas, dari http://www.starawaji.wordpress.com, 01 mei
2009. 6 Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan. (Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya,
1993), cet. IV. hal.155
6
7
dilaksanakan dengan baik. Efektivitas belajar murid terutama menyangkut tujuan-
tujuan pelajaran yang diinginkan telah dicapai melalui kegiatan belajar mengajar
yang telah ditempuh.
Untuk mengetahui belajar telah tercapai secara efektif atau tidak maka
dapat diketahui dengan tingkat prestasi belajar yang telah dicapai. Tingkat
keberhasilan dibagi atas beberapa kategori yaitu:
1. Istemewa/maksimal: Apabila seluruh (100%) bahan pelajaran yang
diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.
2. Baik sekali/optimal: Apabila sebagian besar (76%-99%) bahan pelajaran
yang diajarkan dapat dikuasai oleh anak.
3. Baik/Minimal: Apabila hanya (60%-75%) bahan pelajaran yang diajarkan
dapat dikuasai oleh anak.
4. Kurang: Apabila bahan pelajaran yang diajarkan itu kurang dari 60% dapat
dikuasai oleh anak. 7
Dari beberapa pengertian di atas, sehingga dapat disimpulkan bahwa
belajar pendidikan ekonomi yang efektif berarti tercapainya suatu tujuan
pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya, sehingga siswa dapat
memahami pendidikan ekonomi dengan ketercapaian minimal 60% dari tujuan-
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Misalnya dalam kegiatan
pembelajaran guru menggunakan media buku paket pada pokok bahasan ilmu
sosial dan berhasil membuat siswa memahami materi tersebut sebesar 63%,
sehingga hal tersebut dapat dikatakan efektif.
2. Hakikat Buku Paket
a. Pengertian buku paket
Istilah buku paket yang dipergunakan dalam penulisan skripsi ini
merupakan sebutan lain untuk buku pelajaran. “Buku paket adalah buku yang
berisikan informasi yang dipakai sebagai panduan dalam melaksanakan sesuatu”.8
Menurut Lange dalam buku teks SMTA mengatakan bahwa” buku paket adalah
buku standar atau buku setiap cabang khusus study”.
7 Syaiful Bahri Djamaran, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002),
hal.121. 8 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2007), Cet. IV, hal. 172
8
Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis menyimpulkan bahwa buku
paket adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, jadi dapat dikatakan
buku paket ekonomi adalah buku yang digunakan sebagai acuan dalam pengajaran
yang disusun oleh pakar yang ahli dibidangnya dalam usaha mencapai tujuan-
tujuan intruksional dan dapat menunjang program pengajaran ekonomi.
b. Awal mula penggunaan buku paket
Penggunaan buku paket dalam berbagai bidang studi, termasuk ekonomi
dimulai ketika pemerintah mewajibkan penerapan Kurikulum Terpadu Satuan
Pendidikan (KTSP) yang menggantikan kurikulum 2004 – Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) yang kemudian dinyatakan tidak berlaku lagi.
Adapun mengenai penggunaan buku paket adalah “berdasarkan peraturan
Mendiknas (Menteri Pendidikan Nasional) No. 24/2006 dan telah direalisasikan
diberbagai wilayah. Karena itu, system KTSP secara bertahap diberlakukan sejak
2006 terhadap seluruh SD, SMP dan SMA yang berlanjut sampai sekarang”.9 Hal
serupa juga telah diterapkan di sekolah SMP Moh. Husni Thamrin Gintung
Ciputat yang menjadi obyek kajian penelitian penulis.
c. Ciri-ciri buku paket yang baik
Menurut Djago Tarigan dan H.G Tarigan dalam Buku Telaah Buku Teks
SMTA, buku paket yang dapat dikategorikan baik dan berkualitas tinggi harus
memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut:
a. Sudut pandang
b. Kejelasan konsep
c. Relevan dengan kurikulum
d. Menarik minat
e. Menumbuhkan motivasi
f. Menstimulasikan aktivitas siswa
g. Ilustratif
h. Komunikatif
i. Penunjang mata pelajaran lain
j. Menghargai perbedaan individu
k. Memantapkan nilai-nilai.
9 Sangiran, “Buku Paket Pelajaran Hanya jadi Pajangan”. Dalam KOMPAS, Jakarta, 16
Juli 2008
9
Untuk keterangan lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut:
a. Sudut pandang
Buku paket mempunyai landasan, prinsip atau sudut pandang tertentu yang
menjiwai atau melandasi buku paket secara keseluruhan. Sudut pandang ini
dapat berupa teori ilmu jiwa, bahasa dan sebagainya.
b. Kejelasan konsep
Konsep-konsep yang digunakan dalam suatu buku peket harus jelas,
tandas. Keremang-remangan perlu dihindari agar siswa dan pembaca juga
jelas pengertian, pemahaman dan penangkapannya.
c. Relevan dengan kurikulum
Buku paket ditulis untuk digunakan di sekolah. Sekolah mempunyai
kurikulum, karena itu tidak ada pilihan lain bahwa buku paket harus sesuai
dengan kurikulum yang berlaku.
d. Menarik minat
Buku paket ditulis untuk siswa, karena itu penulis buku paket harus
mempertimbangkan minat-minat siswa pemakai buku paket tersebut. Semakin
sesuai buku paket dengan minat siswa, semakin tinggi daya tarik buku paket
tersebut.
e. Menumbuhkan motivasi
Motivasi diartikan sebagai penciptaan kondisi yang ideal sehingga
seseorang ingin, senang mengerjakan sesuatu. Buku paket yang baik ialah
buku yang dapat membuat siswa ingin, senang mengerjakan apa yang
diintruksikan dalam buku tersebut.
f. Menstimulasikan aktivitas siswa
Buku yang baik adalah buku yang dapat merangsang, menantang dan
menggiatkan aktivitas siswa. Disamping metode dan bahan, faktor metode
sangat mentukan dalam hal ini.
g. Ilustratif
Buku paket harus disertai dengan ilustrasi yang mengena serta menarik.
Ilustrasi yang cocok pastilah memberi daya penarik tersendiri serta
menjelaskan hal yang perlu dibicarakan.
10
h. Komunikatif
Buku paket harus dimengerti oleh pemakainya, yaitu siswa. Pemahaman
harus didahului oleh komunikasi yang tepat. Factor utama yang berperan
disini adalah bahasa. Bahasa buku paket haruslah sesuai dengan bahasa siswa,
kalimat-kalimatnya efektif, terhindar dari makna, sederhana, sopan dan
menarik.
i. Menunjang mata pelajaran lain
Buku paket ekonomi misalnya, disamping menunjang mata pelajaran
ekonomi itu sendiri juga dapat menunjang mata pelajaran yang lain.
j. Menghargai perbedaan individu
Buku paket yang baik tidak membesar-besarkan perbedaan individu
tertentu. Perbedaan dalam kemampuan, bakat, minat ekonomi, sosial, budaya,
setiap individu tidak dipermasalahkan, tetapi diterima sebagaimana adanya.
k. Memantapkan nilai-nilai
Buku paket yang baik berusaha untuk memantapkan nilai-nilai yang
berlaku dalam masyarakat. Uraian-uraian yang menjurus kepada penggiyahan
nilai-nilai yang berlaku pantas dihindarkan.
3. Pengertian Belajar
Pengertian belajar sudah banyak di kemukakan dalam kepustakaan. Untuk
memenuhi pengertian tentang belajar berikut di kemukakan beberapa pengertian
tentang belajar. Belajar (learning), sering kali didefinisikan sebagai perubahan
yang secara relatif berlangsung lama pada masa berikutnya yang diperoleh
kemudian dari pengalaman-pengalaman. Para ilmuwan perilaku berusaha
mengukur apa yang telah dikerjakan oleh makhluk untuk dapat menguasai belajar
ini. Tetapi, belajar itu sendiri merupakan satu kegiatan yang terjadi didalam diri
seorang, yang sukar diamati secara langsung. Hal ini masih merupakan masalah
yang belum dapat sepenuhnya dimengerti, dan para murid tersebut mengalami
perubahan. Mereka memperoleh hubungan-hubungan asosiatif, pengetahuan,
pengertian dan keterampilan serta kebiasaan-kebiasaan baru. Hasilnya, mungkin
11
mereka dapat berperilaku dibawah kondisi tertentu dengan cara yang dapat diukur
secara berbeda-beda.
Sebagian para ahli pendidikan beranggapan bahwa, belajar adalah semata-
mata mengumpulkan atau menghafal fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk
informasi atau materi pelajaran. Ada pula sebagian yang memandang belajar
sebagai latihan belaka seperti tampak pada latihan membaca dan menulis.
Menurut Skinner, seperti yang dikutip Barlow dalam bukunya Educational
Psycology The Teaching Learning Proses, berpendapat bahwa ”Belajar adalah
suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara
progresif”.10
Sedangkan menurut Hintzman dalam bukunya The Psycology of Learning
and Memory berpendapat bahwa, ”Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi
dalam diri organisme (manusia dan hewan) disebabkan oleh pengalaman yang
dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut”.11
Menurut Omar Hamalik
bahwa belajar adalah ”perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan
dan pengalaman. Belajar sesungguhnnya adalah ciri khas manusia dan yang
membedakannya dengan binatang”.12
Pupuh Fathurrohman & Sobri Sutikno mengatakan bahwa belajar itu pada
hakikatnya adalah ”perubahan yang terjadi didalam diri seseorang setelah
melakukan aktivitas tertentu. Walaupun pada kenyataannya tidak semua
perubahan termasuk kategori belajar. Misalnya perubahan fisik, mabuk, gila, dan
sebagainya”.13
Menurut Muhibbin Syah belajar ”adalah key term (istilah kunci) yang
paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar
sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. Belajar juga memainkan
peranan penting dalam mempertahankan kehidupan sekelompok umat
10
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendektan Baru, (Bandung: PT. Rosda
Karya, 2008), Cet. XIV, hal. 90. 11
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru …, hal. 90. 12
Omar Hamalik, Perencanaan Pengajara Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2005), cet. IV, h.154 13
Pupuh Fathurrohman & Sobry Sutikno, Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna
Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2007), cet.I,
hal. 6
12
manusia (bangsa) ditengah-tengah persaingan yang semakin ketat di antara
bangsa-bangsa lainnya yang lebih dulu maju karena belajar”. 14
W.S Winkel berpendapat bahwa belajar merupakan “ suatu aktivitas
mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang
menghasilkan perubahan - perubahan dalam pengetahuan - pemahaman,
keterampilan dan nilai-sikap”.15
Dalam belajar, siswa juga sebagai penentu terjadi
atau tidaknya proses belajar, proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh
sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya.
Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, dalam bukunya Psikologi
Belajar mereka mengemukakan bahawa “pengertian belajar dapat didefinisikan
sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan”.16
Muhibbin Syah, menambahkan dalam bukunya Psikologi belajar, bahwa
“belajar adalah tahapan perbuatan seluruh tingkah laku individu yang relatif
menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan melibatkan
proses kognitif”.17
Sehubungan dengan pengertian ini perlu diutarakan bahwa
perubahan tingkah laku akibat proses kematangan fisik, seperti keadaan mabuk,
lelah dan jenuh tidak dapat dipandang sebagai proses belajar. Begitu juga
menurut James O. Whitaker yang di kutip oleh Wasti Soemanto, dalam bukunya
Psikologi Pendidikan, memberikan definisi bahwa “belajar adalah proses dimana
tingkah laku ditimbulkan atau di ubah melalui latihan dan pengalaman”.18
Martinis Yamin dalam bukunya yang berjudul Strategi Pembelajaran
Berbasis Kompetensi menambahkan bahwa “belajar merupakan proses orang
14
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru ..., hal. 94
15 W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT. Gramedia, 1996), cet. IV, hal. 53
16 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rienka Cipta,
1991), Cet.1.,hal.121. 17
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Logos, 2001), Cet.III, hal. 64. 18
Wasti Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rienka Cipta, 1990), Cet .III,
hal. 98-99.
13
memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap”.19
Sedangkan belajar menurut
Veralyta Altaria yang di tulisnya dengan tema “Inteligensi Vs Prestasi Belajar”
dalam salah satu website di situs internet memberikan pengertian belajar kedalam
dua kategori, pengertian paling umum dan pengertian khusus.20
Pengertian yang
paling umum, adalah setiap perubahan perilaku akibat pengalaman yang
diperoleh, atau sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya. Sedangkan
dalam pengertian yang lebih khusus, belajar didefinisikan sebagai perolehan
pengetahuan dan kecakapan baru. Pengertian inilah yang merupakan tujuan
pendidikan formal di sekolah– sekolah atau di lembaga–lembaga pendidikan yang
memiliki program terencana, tujuan instruksional yang kongkrit, dan diikuti oleh
para siswa sebagai suatu kegiatan yang sistematis. Prestasi atau keberhasilan
belajar dinyatakan dalam berbagai indikator berupa nilai rapor, indeks prestasi
studi, angka kelulusan, prediksi keberhasilan dan semacamnya.
Siti Djuwairah menambahkan dalam buku yang di tulisnya dengan judul
Penerapan-penerapan Metode Belajar Aktif Sebagai Upaya Membantu
Meningkatkan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas 6, dia menjelaskan bahwa
“belajar adalah perubahan murid dalam bidang material, formal serta fungsional
pada umumnya dan bidang intelektual pada khususnya”.21
Sedangkan belajar
menurut Dr. Hamzah dalam bukunya Teori Motivasi dan Pengukurannya;
Analisis di Bidang Pendidikan bahwa “belajar adalah pemerolehan pengalaman
baru oleh seseorang dalam bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap,
sebagai akibat adanya proses dalam bentuk interaksi belajar terhadap suatu objek
(pengetahuan), atau melalui suatu penguatan dalam bentuk pengalaman terhadap
suatu objek yang ada dalam lingkungan belajar”.22
19
Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Perumahan Griya
Jakarta: PT. Gaung Persada Pres, 2004), Cet. II., hal. 97. 20
Veralyta Altaria, “Inteligensi Vs Prestasi Belajar”, dari http://www.duniaguru.com, 25
Januari 2008. 21
Siti Djuwairiyah, “penerapan metode belajar aktif sebagai upaya membantu
meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas 6”, dari
http://media.diknas.go.id/media/document/5302.pdf, 29 januari 2008 22
Dr. Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya; Analisis dibidang
Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet III.,hal. 15.
14
Belajar menurut Sumadi Suryabrata, dalam bukunya Psikologi
Pendidikan, setelah memperhatikan beberapa pengertian tentang belajar maka dia
memberi kesimpulan tentang belajar: “a) bahwa belajar membawa perubahan
(dalam arti behavioral changes, aktual maupun potensial). b) bahwa perubahan itu
pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru (dalam arti Kenntis dan
Fertingkeit). c) bahwa perubahan itu terjadi karena usaha dengan sengaja”.23
Selain dari beberapa pengertian belajar yang sudah disebutkan diatas tadi,
maka ada juga beberapa tokoh lain yang memiliki pendapat tentang belajar yang
berbeda-beda, diantaranya :
1. James O. Whittaker, merumuskan belajar sebagai proses dimana tingkah laku
ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.24
2. Cronchbach, belajar adalah suatau aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.25
3. Howard L. Kingskey, belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan
atau diubah melalui praktek dan latihan. 26
4. Drs. Slamet, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukkan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara kesuluruhan,
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan
lingkungannya.27
Selain itu belajar juga dimaknai dengan serangkaian kegiatan
jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut
kognitif, afektif dan psikomotorik.
5. Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat
seseorang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Karena itu, dalam
belajar dapat ditemukan hal-hal berikut:
a. Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respon pembelajar.
23
Sumadi Suryabrata, Psilologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005),
Cet. XIII., hal. 232. 24
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2002), cet.
I, hal. 12 25
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar,... hal. 13. 26
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar,... hal. 13. 27
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar,... hal. 13.
15
b. Respon si pembelajar
c. Konsekuensi yang bersifat menguatkan respon tersebut. Pemerkuat terjadi
pada stimulus yang menguatkan konsekuensi tersebut. Sebagai ilustrasi,
perilaku respon si pembelajar yang baik diberi hadiah. Perilaku respon
yang tidak baik diberi teguran atau hukuman.
Dalam pandangan Skinner ini, guru dapat menyusun program pembelajaran
dengan dua hal penting, yaitu: (i) pemilihan stimulus yang diskriminatif dan
(ii) penggunaan penguatan. Langkah pembelajaran berdasarkan teori skinner
yang dikenal dengan teori kondisioning ini dapat dilakukan dengan langkah
berikut:
a. Mempelajari keadaan kelas. Guru mencari dan menemukan perilaku siswa
yang positif atau negatif. Perilaku positif akan diperkuat dan perilaku
negatif diperlemah (dikurangi).
b. Membuat daftar penguat positif. Guru mencari perilaku yang lebih disukai
siswa, perilaku yang kena hukuman dan kegiatan luar sekolah yang
dijadikan penguat.
c. Memilih dan menentukan urutan tingkah laku yang dipelajari serta jenis
penguatnya.
d. Membuat program pembelajaran,. Program pembelajaran ini berisi tentang
perilaku yang dikehendaki, penguatan, waktu mempelajari perilaku dan
evaluasi. Dalam melaksanakn program pembelajaran, guru mencatat
perilaku dan penguat yang berhasil dan tidak berhasil. Ketidak berhasilan
tersebut menjadi catatan penting bagi modifikasi perilaku selanjutnya.28
6. Menurut Gagne, belajar merupakan kagiatan yang komplek. Hasil belajar
berupa kapabilitas. Setelah belajar oarng memiliki keterampilan, pengetahuan ,
sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari (i) stimulasi yang
berasal dari lingkungan dan (ii) proses kognitif yang dilakukan oleh
pembelajar. Dengan demikian, balajar adalah seperangkat proses kognitif yang
mengubah sifat stimulasi lingkuangan melalui pengolahan informasi, menjadi
28
Margaret E. dan Bell Gredler, Belajar dan Membelajarkan, (terjemahan Munandir),
(Jakarta; PT. Rajawali Press, 1991), hal. 210.
16
kapabilitas baru. Selain itu, belajar juga terdiri dari tiga komponen penting
yaitu kondisi internal dan hasil belajar.
Gagne juga berpendapat bahwa dalam belajar terdiri dari tiga tahap yang
meliputi Sembilan fase. Tahapan tersebut adalah: (i) persiapan untuk belajar,
(ii) perolehan dan utnuk perbuatan (perfomansi) dan (iii) alih belajar. Pada
tahap persiapan dilakukan tindakan mengarahkan perhatian, pengaharapan dan
mendapatkan kembali informasi. Pada tahap pemerolehan dan perfomansi
digunakan untuk persepsi selektif, sandi semantik, pembangkitan kembali dan
respon, serta penguatan. Tahap alih belajar meliputi pengisyaratan untuk
membangkitkan dan memberlakukan secara umum. Adanya tahap dan fase
belajar tersebut mempermudah guru untuk melakukan pembelajaran.
Karenanya dalam rangka pembelajaran, guru dapat menyusun acara
pembelajaran yang cocok dengan tahap dan fase-fase belajar. Pola hubungan
antara fase belajar dengan acara-acara pembelajaran dapat digunakan untuk
pedoman pelaksanaan kegiatan belajar dikelas. Sudah barang tentu guru dalam
hal ini harus menyesuaikan bidang studi dan kondisi kelas yang sebenarnya
dengan modifikasi tertentu.29
Dengan demikian belajar tidak sama keadaannya dengan sebelum ia
melakukan kegiatan belajar. Mungkin, ia merasa lebih senang, lebih bahagia,
lebih mampu menyesuaikan diri, lebih mampu mendayagunakan alam
sekitarnya, lebih trampil dan cakap, dan mungkin bertambah karya atau amal
baktinya serta berbagai kemungkinan lainnya yang bernilai positif dan aktif.
7. Dalam pandangan Anita E. Woolfolk (1993) bahwa “belajar terjadi ketika
pengalaman menyebabkan suatu perubahan pengetahuan dan perilaku yang
relatif permanen pada individu”.
Definisi Agih Syamsudin (1981) “adalah perbuatan yang menghasilkan
perubahan perilaku dan pribadi”.
Santrock and Yussen (1994) menegaskan bahwa “learning is defined as a
relatifly permanent charge in behavior that occurs though experiences.” Ada
4 kata kunci dari definisi kata belajar yaitu perubahan, pengetahuan-perilaku-
pribadi, permanent dan pengalaman. Secara komperhensif bahwa belajar
merupakan aktivitas atau pengalaman yang menghasilkan perubahan
pengetahuan, perilaku dan pribadi yang bersifat permanen.
Ada sejumlah karakteristik perbuatan belajar yang perlu diketahui yaitu:
a) Perubahan yang terjadi harus bertujuan (internasional) dalam arti disengaja
atau disadari, bukan bersifat kebetulan.
b) Perubahn bersifat positif artinya bahwa perubahan itu menjadi lebih baik
sebagaimana yang dikehendaki, sesuai dengan kriteria yang telah
disepakati baik siswa maupun guru.
29
Margaret E. dan Bell Gredler, Belajar dan Membelajarkan,...hal. 210-211
17
c) Untuk dapat dikatakan sebagai belajar, perubahan harus benar-benar hasil
pengalaman yaitu interaksi antara individu dengan orang lain sedangkan
perubahan yang diakibatkan karena kematangan bukanlah dapat dikatakan
sebagai belajar.
d) Perubahan bersifat efektif artinya bahwa belajar itu menghasilkan
perubahan yang berarti secara fungsional baik untuk pemecahan masalah
akademik maupun persoalan kehidupan sehari-hari bagi kelangsungan
hidup individu.30
Berdasarkan beberapa pengertian di atas tadi, maka dapat dikatakan bahwa
belajar merupakan kegiatan yang di lakukan secara sadar dan rutin pada seseorang
sehingga akan mengalami perubahan secara individu baik pengetahuan,
keterampilan, sikap dan tingkah laku yang di hasilkan dari proses latihan dan
pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dari
berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha sadar
yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah lakunya baik melalui
latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu. Dalam definisi lain, belajar juga
dapat didefinisikan sebagai kegiatan individu untuk memperoleh pengetahuan,
perilaku dan keterampilan dengan cara mengolah bahan belajar. Dalam belajar
tersebut individu menggunakan ranah-ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
4. Hakikat Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Dalam kamus bahasa Indonesia, "hasil adalah sesuatu yang didapat dari
usaha/jerih payah”.31
Menurut W.S Winkel S.J yang dimaksud dengan hasil
belajar “yaitu setiap macam kegiatan belajar menghasilkan suatu perubahan yang
khas, yang mempunyai salurannya sendiri (jalan yang dilalui siswa untuk
30
Sulipan, “Strategi Belajar Mengajar” dari http://www.sulipan.wordpress.com. 01
oktober 2009. 31
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,…
hal. 391
18
mencapai prestasi tertentu) dan hasilnya sendiri (perubahan dalam sikap atau
tingkah laku yang tercapai dan nampak dalam prestasi tertentu)”.32
Hasil belajar diperoleh karena adanya proses yang disebut dengan
pendidikan. Seseorang dapat mencapai hasil belajar apabila orang tersebut telah
melakukan sesuatu kegiatan, kejadian atau peristiwa yang memberikan suatu
penilaian, baik atau buruknya hasil balajar seseorang tergantung orang tersebut
melaksanakannya. Dalam meningkatkan mutu pendidikan pada dasarnya adalah
meningkatkan hasil belajar atau prestasi belajar siswa.
Menurut Bloom, hasil belajar adalah sebagai perubahan tingkah laku yang
meliputi tiga ranah, yaitu kognitif, efektif, dan psikomotorik, sedangkan menurut
Gagne dan Briggs dalam Dr. Hamzah menyatakan bahwa hasil belajar merupakan
pengalaman-pengalaman belajar yang diperoleh siswa dalam bentuk kemampuan-
kemampuan tertentu.33
Dengan menilai hasil belajar siswa tersebut maka hal itu dapat berfungsi
untuk:
1. Dapat membantu guru dalam menilai kesiapan anak pada suatu mata
pelajaran.
2. Mengetahui status anak dalam kelas.
3. Membantu guru dalam usaha memperbaiki metode belajar mengajar.
4. Sebagai administrator dengan memberi laporan tentang kemajuan siswa
kepada orangtua yang berupa ikhtisar mengenai hasil belajar dan usaha yang
dilakukan oleh suatu lembaga pendidikan. 34
Adapun hasil belajar menurut Gagne merupakan kapabilitas siswa yang
mana dapat diindikasikan dalam beberapa hal sebagai berikut:
1. Informasi verbal, yaitu kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun terlulis, pemikiran informasi verbal
memungkinkan individu berperan dalam kehidupan.
32
W.S. Winkel S.J., Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: Gramedia,
1983), hal. 48. 33
Dr. Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya; Analisis ..... hal. 17. 34
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, … hal. 301-302.
19
2. Keterampilan intelektual adalah kecakapan yang berfungis untuk berhubungan
dengan lingkungan hidup serta mempresentasikan konsep dan lambing.
Keterampilan intelek ini terdiri diskriminasi jamak, konsep konkret dan
terdefinisi serta prinsip.
3. Strategi kognitif, yaitu kemampuan menyalurkan mengarahakan aktivitas
sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam
memecahakan masalah.
4. Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinas, sehingga terwujud otomatisme gerak
jasmani.
5. Sikap, yaitu kemempuan menerima atau menolak obyek berdasarkan penilaian
terhadap obyek tertentu.35
Setelah melihat berbagai definisi tentang hasil belajar, maka tahap
selanjutnya adalah menyimpan perolehan hasil belajar yang merupakan
kemampuan menyimpan isi pesan dan cara perolehan pesan. Kemampuan
menyimpan tersebut dapat berlangsung dalam waktu pendek dan waktu lama.
Kemampuan menyimpan dalam waktu pendek berarti hasil belajar cepat
dilupakan. Kemampuan menyimpan dalam waktu lama, berarti hasil belajar tetap
dimiliki oleh siswa.
Karena itu proses penyimpanan dalam ranah belajar kognitif yang
biasanya dilakukan oleh siswa meliputi:
1. Proses penerimaan (input processes). Proses ini adalah kegiatan siswa dalam
melakukan pemusatan perhatian, menyeleksi dan memberi kode terhadap hal
yang dipelajari.
2. Proses pengaktifan (activation processes), yaitu kegiatan siswa untuk
mengaktifkan pesan baru, membangkitkan pesan dan pengalaman lama.
3. Proses pengolahan (output processes), yaitu menggunakan kesadaran penuh
dengan memikirkan tugas, berlatih, menarik kesimpulan dan unjuk belajar.
35
Margaret E. dan Bell Gredler, Belajar dan Membelajarkan,...hal. 190
20
4. Proses penyimpanan, yaitu saat memperkuat hasil belajar. Dalam hal ini siswa
menggunakan berbagai teknik belajar agar tersimpan dalam ingatan,
pengahayatan dan keterampilan jangka panjang.
5. Proses pemanggilan dimana pesan atau kesan lama diaktifkan kembali.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Dari beberapa ahli pendidikan atau pengamat pendidikan banyak sekali
yang mempunyai pendapat tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil
belajar. Ini terlihat dari beberapa ahli pendidikan yang mempunyai beberapa
pendapat yang hampir sama ada juga yang sedikit berbeda, tetapi penulis
berpandangan faktor-faktor yang berbeda dari beberapa ahli adalah faktor-faktor
yang saling melengkapi karena tiap ahli berpendapat sesuai dengan keadaan
pendidikan pada masa yang diamati para ahli pendidikan tersebut.
Baharuddin dan Nur wahyuni menggolongkan faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar terdiri dari dua kategori, yaitu faktor internal dan
faktor external. Faktor internal meliputi faktor fisioligis (fisik) dan psikologis
(kecerdasan, motivasi, minat, sikap dan bakat), sedangkan faktor external meliputi
lingkungan sosial, masyarakat, keluarga serta lingkungan alamiah dan
instrumental.36
Beberapa faktor yang disebutkan di atas dapat terlihat pada saat ini seperti
pada faktor instrumental antara lain seperti keadaan lingkungan sekitar tempat
siswa belajar (sekolah) tidak sedikit sekolah yang lokasi bangunannya dekat
dengan kegiatan-kegiatan publik atau masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya
seperti sekolah yang dekat dengan pasar atau pusat-pusat perbelanjaan (mall),
pusat permainan anak, jalan raya, terminal yang ada disekitar sekolah, akibatnya
siswa sering tidak konsentrasi dalam proses belajar mengajar dan yang terparah
banyak siswa yang membolos pada saat proses kegiatan belajar mengajar sedang
berjalan, terlihatnya siswa yang kedapatan ditempat umum seperti pada mall,
36
Baharuddin dan Nur Wahyuni, Teori Belajar & Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2007), hal. 19-27.
21
tempat bermain, mengindikasikan bahwa suasana sekolah yang kurang kondusif
bagi siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar.
Cuaca pun salah satu dari beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi
hasil belajar siswa jika pada suatu wilayah cuaca tersebut berpotensi panas.
Seperti cuaca yang ada di daerah yang banyak menghasilkan minyak bumi, juga
berdiri gedung-gedung sekolah, suasana belajarpun gerah. Adapun sebagai solusi
bila keadaan dana memungkinkan sekolah dapat mengatasinya dengan pendingin
ruangan atau penyejuk ruangan berupa kipas angin atau AC (Air Conditioning).
Sebaliknya juga apabila disuatu wilayah tertentu cuaca memang berpotensi
dingin, sebagai solusi dengan memakai jaket penghangat pada saat belajar.
Sedangkan salah satu faktor internal adalah faktor psikologis yang salah
satunya motivasi. ”Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong tingkah laku
yang menuntut/mendorong orang untuk memenuhi suatu kebutuhan.”37
Dr.
Hamzah berpendapat bahwa Motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam
diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih
baik dalam memenuhi kebutuhannya”.38
Motivasi sangat penting bagi anak dalam
menunjang keberhasilan belajarnya.
Siswa yang mengalami Proses belajar, agar berhasil sesuai dengan tujuan
yang harus dicapainya, perlu memperhatikan beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar.
Menurut Ngalim Purwanto, Bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar terdiri dari:
1) Faktor yang berasal dari dalam siswa (internal)
a. Fisiologis meliputi kondisi fisik dan panca indra
b. Psikologis meliputi bakat, minat, kecerdasan, motivasi dan
kemampuan kognitif
2) Faktor yang berasal dari luar (eksternal)
a. Faktor lingkungan terdiri dari alam dan sosial
b. Faktor instrumental terdiri dari kurikulum, guru, sarana dan
administrasi.39
37
Alisuf Subri Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan (Jakarta: Radar Jaya
Offset. 1992) cet ke-1 h. 129 38
Dr. Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya; Analisis .... hal. 3. 39
Ngalim Purwanto, Psikologi Belajar (Bandung; Rosda karya, 2003), cet ke-19 hal.107
22
Faktor eksternal dapat dijelaskan lebih luas. Hal ini dapat dilihat dari
pendapat para tokoh yang saling melengkapi dalam menyebutkan faktor eksternal
yang disebutkan diatas, ternyata banyak faktor internal yang dapat mempengaruhi
hasil belajar siswa. Disamping faktor eksternal yang bersifat physik tersebut
diatas, banyak juga yang lain yang dapat dikelompokan sebagai berikut seperti:
yang datang dari sekolah (interaksi guru dan murid, cara penyajian dalam belajar,
hubungan antar murid, standar pelajaran diatas ukuran, media pendidikan,
kurikulum, keadaan gedung, waktu sekolah, pelaksanaan disiplin, metode belajar,
tugas rumah), yang datang dari masyarakat (media massa, teman bergaul, kegiatan
lain, cara hidup lingkungan), dan yang datang dari keluarga (cara mendidik,
suasana keluraga, pengertian atau pemahaman orang tua, keadaan sosial ekonomi
keluarga, dan latar belakang kebudayaan atau kebiasaan dalam keluarga.
”Suatu permasalahan yang dihadapi lembaga pendidikan di Indonesia yang
juga merupakan faktor eksternal yang lain adalah belum terpecahkan adalah
besarnya ukuran kelas”.40
Pada umumnya sekolah-sekolah yang memiliki kelas-
kelas berukuran besar yang dapat menampung siswa dalam jumlah yang banyak,
tetapi sebenarnya kurang ideal dalam menunjang suasana kegiatan belajar
mengajar.
5. Pengertian Pendidikan Ekonomi
Sebelum kita mengetahui apa itu pendidikan ekonomi, terlebih dahulu kita
mengetahui apa itu pendidikan. Meskipun barang kali sebagian dari kita
mengetahui apa itu pendidikan, tetapi ketika pendidikan tersebut diartikan dalam
satu batasan tertentu maka terdapatlah bermacam-macam pengertian yang
diberikan.
Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia
untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan
kebudayaannya. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogie
berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang
40
Martinis Yamin, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia,(Jakarta: Gaung Persada
Pers. 2007), cet. II, hal. 128
23
dewasa agar ia menjadi dewasa. Kenyataannya, pengertian pendidikan ini selalu
mengalami perkembangan meskipun secara nyata tidak jauh berbeda. Berikut ini
akan dikemukakan sejumlah pengertian pendidikan, yaitu:
1. Ahmad D. Marimba
Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik
terhadap perkembangan jasmani dan rohanni si terdidik menuju terbentuknya
kepribadian yang utama.
2. Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah tuntutan didalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun
maksudnya pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada
anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat
dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
3. Dalam Kamus Besar Indonesia
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran
dan pelatihan. 41
Dari beberapa pengertian pendidikan tersebut, meskipun berbeda secara
redaksional namun secara nyata terdapat kesatuan unsur-unsur atau faktor-faktor
yang terdapat didalamnya. Yaitu, bahwa pengertian pendidikan tersebut
menunjukkan suatu proses bimbingan, tuntutan, atau pimpinan yang didalamnya
mengandung unsur-unsur seperti; pendidik, anak didik, tujuan dan sebagainya.
Agar kita mampu memahami apa yang dimaksud dengan pendidikan
ekonomi, terlebih dahulu kita harus mendefinisikan ilmu ekonomi dan
menyatukan pemahaman dalam tiap-tiap materi ekonomi. Ilmu ekonomi adalah
ilmu sosial yang menjelaskan dan menganalisis tentang produksi, distribusi, dan
konsumsi barang dan jasa. Dan menurut pengertian lain ilmu ekonomi adalah ilmu
pengetahuan sosial yang mempelajari bagaimana manusia berusaha mencapai
kemakmuran atau memenuhi kebutuhannya. Ekonomi atau economic itu sendiri
dalam banyak literatur ekonomi disebutkan berasal dari bahasa Yunani yaitu dari
41
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003),
cet.3, Hal. 1-4.
24
kata oikos atau oiku dan nomos yang berarti peraturan rumah tangga. Dengan kata
lain, pengertian ekonomi adalah semua yang menyangkut hal-hal yang
berhubungan dengan kehidupan dalam rumah tangga. Dalam hal ini, yang
dimaksud dalam perkembangannya rumah tangga bukan hanya sekedar merujuk
pada satu keluarga yang terdiri atas suami, istri, dan anak-anak melainkan juga
rumah tangga yang lebih luas yaitu rumah tangga, bangsa, negara dan dunia.42
Ilmu ekonomi ada karena setiap masyarakat menghadapi masalah
ekonomi, yaitu kelangkaan. Kebutuhan kita akan barang dan jasa lebih besar
daripada sumber-sumber atau alat-alat pemuas kebutuhan yang kita miliki. Karena
kebutuhan pada suatu waktu. Oleh karena itu kita harus memiliki kebutuhan mana
yang harus dipuaskan (dipenuhi) terlebih dahulu dan kebutuhan mana yang harus
ditunda.
Dengan demikian yang dimaksud dengan pendidikan ekonomi adalah
salah satu cabang ilmu sosial yang diberikan kepada para peserta didik untuk
mempelajari bagaimana usaha manusia dalam memenuhi kehidupannya sehari-
hari dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas agar mencapai kemakmurannya.
B. Kerangka Berfikir
Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang dengan
begitu pesatnya, dan itu dapat dicapai oleh manusia karena belajar terus menerus
untuk menemukan sesuatu yang baru. Belajar dapat terjadi dimana saja dan dapat
diperoleh dari berbagai sumber yang mempunyai peran yang sangat besar dalam
mencapai tujuan pembelajaran yaitu buku. Ada berbagai macam buku yang
dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran disekolah, namun jenis buku yang
paling fungsional bagi pelajar adalah buku paket. Buku paket dapat memberikan
motivasi belajar bagi siswa dalam berbagai mata pelajaran, memberikan
perangsang atau menstimulus aktivitas siswa dan lainnya. Begitupun dengan
pelajaran pendidikan ekonomi, dalam belajar pendidikan ekonomi buku paket
mempunyai peran yang sangat besar, bila tidak ada guru siswa dapat mempelajari
sendiri materi yang akan dibahas soal-soal latihan sendiri dan sebagainya, karena
42
Wikipedia Bahasa Indonesia, Ilmu Ekonomi, 22 November 2010.
25
didalam buku paket telah terdapat penjelasan materi, contoh soal dan soal-soal
sebagai bahan latihan bagi siswa.
Secara umum ada banyak keuntungan yang diperoleh penggunaan buku
paket yang efektif, antara lain siswa berkesempatan memepelajari suatu materi
sesuai dengan kecepatan masing-masing, mengulang-ulang kembali pelajaran
yang telah lalu untuk melanjutkan pelajaran selanjutnya, berkesempatan untuk
mengatur sendiri kecepatan membaca disesuaikan dengan daya tangkap yang
dimiliki dan sebagainya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa buku paket memegang peranan penting
dalam kegiatan pemebelajaran disekolah, maka seyogyanya buku paket tersebut
dipergunakan secara efektif dan efisien. Karena penggunaan buku paket yang
efektif dan efisien akan sangat membantu dalam pembelajaran yang diharapakan.
C. Pengajuan Hipotesis
Ha (Hipotesis Alternatif):
Terdapat hubungan antara efektivitas penggunaan buku paket terhadap hasil
belajar siswa di SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat.
Ho (Hipotesis Nihil):
Tidak terdapat hubungan antara efektivitas penggunaan buku paket
terhadap hasil belajar siswa di SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat.
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Operasional
Pendidikan ini bertujuan untuk memperoleh data atau informasi secara
empiris dilapangan tentang kontribusi efektivitas penggunaan buku paket terhadap
hasil belajar pendidikan ekonomi.
1. Mengetahui penggunaan buku paket terhadap hasil belajar pendidikan
ekonomi siswa SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat.
2. Efektivitas penggunaan buku paket terhadap hasil belajar pendidikan ekonomi
siswa SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat.
B. Definisi Operasional
Variabel adalah konsep yang diteliti dalam penelitian, didalamnya
mengandiung beberapa aspek kajian atau tinjauan objek penelitian. Dengan
variabel apa saja yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian
ini terdapat dua variabel yang akan diteliti, Efektivitas penggunaan buku paket
terhadap hasil belajar pendidikan ekonomi siswa SMP Moh. Husni Thamrin
Gintung Ciputat. Adapun indikator dari variabel tersebut adalah:
1. Efektivitas penggunaan buku paket.
2. Hasil belajar pendidikan ekonomi siswa.
26
27
n =
n =
C. Variabel Penelitian
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: efektivitas penggunaan buku paket.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah: hasil belajar pendidikan ekonomi
siswa.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Suharsimi Arikunto, populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Moh. Husni
Thamrin Gintung Ciputat, yaitu yang berjumlah 43 siswa.
2. Sampel
Sementara sampel adalah sebagian kecil atau wakil dari yang diteliti. Dan
yang dijadikan sampel dan responden dalam penelitian ini adalah siswa yang
sekarang duduk di SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat, yaitu yang
berjumlah 30 siswa.
Untuk menentukan ukuran sampel dari populasi penelitian, digunakan
rumus slovin sebagai berikut.
Berikut jumlah sampel yang dibutuhkan adalah:
P
1 + P (0,1)²
43
1 + 43 (0,1)²
e = 30,06 dibulatkan menjadi 30 sampel.
Keterangan:
n : Jumlah sampel
P : Jumlah seluruh anggota populasi
e : Taraf signifikansi
0,1 : Kemungkinan kesalahan
43
1+43x0,1x0,1 n =
43
1.43 n =
28
E. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, penelitian dilakukan menggunakan metode
deskriptif. Menurut Travers (1978), metode ini bertujuan untuk menggambarkan
sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa
sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Metode ini juga dapat digunakan dengan
lebih banyak dan lebih luas dari metode yang lain. Iapun memberikan informasi
yang mutakhir, sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta
lebih banyak dapat diterapkan pada berbagai macam masalah.
Dalam penelitian ini mengambil dua kelompok sampel, yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok control. Kelompok eksperimen diberikan perlakuan
dengan belajar menggunakan buku paket, sedangkan kelompok control diberikan
perlakuan dengan belajar tanpa menggunakan buku paket yaitu dengan
menggunakan buku LKS atau dengan buku catatan
F. Responden Penelitian
Responden penelitian yang ada dalam obyek penelitian ini adalah seluruh
siswa-siswi SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat dan khususnya pada guru
pendidikan ekonomi.
G. Tehnik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang akurat dan validitasnya dapat
dipertanggung-jawabkan dalam penelitian ini maka tekhnik yang digunakan
adalah:
1. Observasi yaitu dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara
sistematis tentang data yang dicari yaitu mengenai keadaan sekolah dan
kegiatan belajar mengajar di SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat.
2. Wawancara yaitu berdialog langsung dengan guru bidang studi pendidikan
ekonomi untuk mendapatkan data tentang efektivitas IPS dalam membantu
pencapaian tujuan pendidikan ekonomi.
29
3. Angket, disebarkan kepada siswa untuk mencari data tentang efektivitas IPS
dalam membantu pencapaian tujuan pendidikan ekonomi.
Dalam hal ini penulis memberikan pertanyaan kepada siswa kelas I, II dan III
SMP yang dijadikan responden penelitian dalam bentuk angket atau
questioner yang berisi 25 item pertanyaan dengan alternatif jawaban a, b, c,
dan d. Adapun kisi-kisi pertanyaan angket yang penulis gunakan adalah
sebagai berikut:
Tabel 1
Kisi-kisi Angket Efektivitas Buku Paket
Variabel Indikator No
Pertanyaan
Jumlah
Pertanyaan
Efe
kti
vit
as B
uku
Pak
et
A. Rangkaian tugas individual dan
kelompok 1, 2, 3, 4, 5 5
B. Pencapaian materi secara
sistematis 6, 7, 8, 9, 10 5
C. Alat untuk menanamkan konsep 11, 12, 13,
14, 15 5
D. Alat untuk mengetahui sejauh
mana kemampuan anak untuk
mendiskusikan materi
16, 17, 18,
19, 20 5
E. Sarana untuk menanamkan
konsep
21, 22, 23,
24, 25 5
4. Tes tentang pencapaian pendidikan ekonomi di SMP Moh. Husni Thamrin
Gintung Ciputat. Dalam hal ini penulis memberikan 25 pertanyaan kapada
siswa tentang materi yang telah diajarkan, dengan alternatif jawaban a, b, c,
dan d. Adapun kisi-kisi yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:
30
Tabel 2
Kisi-kisi Tes Pencapaian Tujuan Pendidikan Ekonomi
No Kompetensi Dasar Materi pokok Indikator No
Pertanyaan
1. Siswa dapat
mendeskripsikan pola
kegiatan ekonomi
penduduk, penggunaan
lahan dan pola
permukiman
berdasarkan kondisi
fisik permukaan bumi
Pola kegiatan
ekonomi
penduduk,
penggunaan
lahan dan
pola
permukaan
1. Siswa dapat
mendeskripsikan
pola kegiatan
penduduk.
2. Siswa dapat
mendeskripsikan
penggunaan
lahan di
pedesaan dan
perkotaan.
3. Siswa dapat
mendeskripsikan
pola permukiman
penduduk.
4. Siswa dapat
mendeskripsikan
persebaran
permukiman
penduduk
sebagai bentang
alam.
5. Siswa dapat
menyebutkan 3
ciri Negara
industri
1
2
3
4
5
2 Siswa diharapkan
dapat mendeskripsikan
kegiatan pokok
ekonomi yang meliputi
kegiatan konsumsi,
produksi, distribusi
barang dan jasa
Kegiatan
pokok
ekonomi
6. Siswa dapat
mendiskripsikan
dan menjelaskan
konsumsi barang
dan jasa.
7. Siswa dapat
mendeskripsikan
dan menjelaskan
produksi barang
dan jasa.
8. Siswa dapat
mendeskripsikan
dan menjelaskan
distribusi barang
dan jasa.
31
9. Siswa dapat
menjelaskan 3
macam Negara
konsumsi
10. Siswa dapat
menjelaskan
tentang distribusi
langsung
3 Siswa dapat
mendiskripsikan
peran badan usaha
termasuk koperasi.
Siswa dapat
mengidentifikasi
jenis-jenis
perusahaan menurut
jenis lapangan
Siswa dapat
mengidentifikasi
jenis-jenis badan
usaha menurut
tanggung jawab
pemiliknya dan
peran badan usaha
termasuk koperasi
sebagai tempat
berlangsungnya
produksi dalam
kaitannya dengan
pelaku ekonomi
Perusahaan
dan badan
usaha
11. Siswa dapat
membedakan
antara
perusahaan
dengan badan
usaha
12. Siswa dapat
menjelaskan
jenis-jenis
perusahaan
13. Siswa dapat
menjelaskan
macam-macam
badan usaha
14. Siswa dapat
menjelaskan
tentang badan
usaha swaswta
nasional
15. Siswa dapat
menjelaskan
tentang usaha
perorangan
4 Siswa diharapkan
dapat:
a. Menjelaskan
pengertian tenaga
kerja, angkatan kerja
dan kesempatan
kerja
b. Menganalisa
hubungan antara
jumlah penduduk
dan angkatan kerja,
kesempatan kerja
dan pengangguran.
c. Mengidentifikasi
peningkatan mutu
Ketenaga
kerjaan
16. Siswa dapat
menjelaskan
pengertian
tenaga kerja
17. siwa dapat
menjelaskan
hubungan antara
angkatan kerja
dan tenaga kerja
18. Siswa dapat
menjelaskan
pengertian
kesempatan kerja
19. Siswa dapat
menyebutkan
32
tenaga kerja dua cara untuk
perluasan
kesempatan kerja
20. Siswa dapat
menjelaskan
pengertian
tenaga kerja
tidak terdidik dan
tidak terlatih
5 Siswa diharapkan
dapat:
- Mendiskripsikan arti
sistem perekonomian
dan macam-
macamnya.
- Mengidentifikasikan
kebaikan dan
kelemahan macam
sistem ekonomi
- Mengidentifikasikan
ciri-ciri utama
perekonomian
Indonesia.
- Mengidentifikasi
kebaikan dan
kelemahan sistem
perekonomian
Indonesia.
Sistem
perekonomi-
an Indonesia
dan pelaku-
pelaku
ekonomi
21. Siswa Dapat
Menjelaskan
Pengertian
Sistem Ekonomi
22. Siswa Dapat
Menyebutkan
Kebaikan Dan
Keburukan
Sistem Ekonomi
Liberal
23. Siswa Dapat
Menyebutkan
Ciri-Ciri Sistem
Ekonomi
Tradisional
24. Siswa Dapat
Menjelaskan
Landasan Pokok
Perekonomian
Indonesia
25. Siswa dapat
menjelaskan
pengertian sistem
ekonomi
campuran
Table 3
Klasifikasi Skors Angket Penelitian
Alternatif Jawaban Skor
A. Selalu
B. Sering
C. Kadang-kadang
D. Tidak pernah
4
3
2
1
33
Selanjutnya agar data yang terkumpul dapat terbaca dan penelitian ini
dapat dipercaya, maka data tersebut harus dianalisis sehingga diperoleh
kesimpulan. Adapun teknik analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah teknik analisi deskriptif, guna menganalisis data setiap variabel, dengan
rumus sebagai berikut:
Keterangan:
P : Angka persentasi
F : Jumlah frekuensi/jumlah subjek
N : Number of cases/jumlah individu
Kemudian teknik analisa selanjutnya dengan menggunakan teknik
analisis korelasional, adapun rumus yang digunakan adalah korelasi produk
moment dengan rumus sebagai berikut:
rxy =
Keterangan:
rxy : Angka Indeks Korelasi “r” produk moment
N : Number of Cases
∑xy : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
∑x : Jumlah seluruh skor x
∑y : Jumlah seluruh skor y
H. Interpretasi Data
Memberikan interpretasi terhadap angka indeks “r” Produk Moment, adalah
dengan cara :
a. Interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” Produk Moment secara
kasar/sederhana , dengan menggunakan pedoman sebagai berikut:
P= Fx 100%
N
34
Besarnya “r”
Product moment ( ) Interpretasi
0,00 – 0,20
Antara variabel X dan variabel Y memang
terdapat korelasi akan tetapi korelasi itu sangat
lemah atau sangat rendah
0,20 – 0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang lemah
0,40 – 0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang sedang
0,70 – 0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang kuat
0,90 – 1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang sangat kuat
b. Interpretasi terhadap angka indeks korelasi „r‟ product moment dengan jalan
berkonsultasi pada table nilai „r‟ product moment. Apabila cara ini akan
ditempuh maka prosedur yang akan dilalui adalah sebagai berikut:
Merumuskan hipotesa alternatif (Ha) dan hipotesa nihil (Ho).
Menguji kebenaran dari hipotesa yang telah dirumuskan dengan jalan
membandingkan besarnya “r” product moment dengan “r” yang tercantum
dalam tebel ini (rt), terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degrees
of freedom-nya (df) yang rumusnya;
Df = N – Nr
Keterangan:
Df : Degrees of freedom.
N : Number of case
Nr : Banyaknya variabel yang dikorelasikan.
Dengan diperolehnya df, maka dapat dicari besarnya “r” yang tercantum
dalam table nilai “r” Produk Moment.
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat
1. Sejarah Berdirinya
Berdirinya sekolah SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat
merupakan dalam upaya membangun masyarakat serta mencerdaskan bangsa
di Wilayah Ciputat dan Jakarta Selatan melalui jalur pendidikan tingkat
menengah yaitu SMP yang berdiri dari sejak tahun 1987. SMP Moh. Husni
Thamrin Gintung Ciputat yang beralamat di Jl. H. S Nawi Gintung ini
merupakan sebuah lembaga pendidikan yang dikelola oleh yayasan yang
bernama Yayasan Kesejahteraan Umat (YKU). Adapun pengelolanya adalah:
Pendiri : H. Suaib Nawi (Alm)
Pembina : Moh. Guntur Suaib
Drs Abi Sawil
Drs. Odjo Kusnara M.Ag
Adapun kepala sekolah yang menjabat tahun 2009-2010 yaitu Ir. Opan
Irawan. Visi SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat adalah:
1. Membentuk siswa yang berakhlak mulia & bertaqwa kepada Allah SWT.
2. Menghasilkan lulusan yang produktif dan inovatif sebagai tenaga kerja
sesuai dengan kebutuhan perkantoran maupun dunia usaha.
3. Mewujudkan cita-cita pendidikan Nasional secara menyeluruh & terpadu.
35
36
4. Membangun peradaban ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
memadai untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.
5. Membudayakan English Community (bercakap menggunakan bahasa
Inggris sebagai kebiasaan sehari-hari).
2. Keadaan Siswa SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat.
Siswa SMP. Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat pada tahun ajaran
2009-2010 secara keseluruhan dari kelas VII-IX berjumlah 43 orang yang
terdiri dari laki-laki dan perempuan. Laki-laki 20 dan perempuan 23. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut:
Tabel 4
Keadaan Siswa SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1. VII 7 10 17
2. VIII 5 3 8
3. IX 8 10 18
Jumlah 20 23 43
3. Tenaga Pengajar Dan Administrasi
Adapun tenaga pengajar SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat
adalah 15 orang, yang terdiri dari 1 orang kepala sekolah, guru dan staf
administrasi.
No Nama guru Jabatan Mata pelajaran Pendidikan trakhir
1 Ir. Opan Irawan Kepsek Biologi S1 pertanian UMJ
Jakarta
2 Oding Saefullah, S.E W. Kepsek Pkn, Ekonomi S1 Pkn/IKIP PGRI
Sukabumi
3 Sri Hartini, S.E Bendahara S1 Ekonomi UMJ
Jakarta
4 Lysta Comala, S.Pd Admin. Seni/Tari S1 Pkn/IKIP PGRI
Sukabumi
5 Yanto Bashari, S.Ag Guru Agama S1 UIN Jakarta
6 Rahmat Solihin, S.Ag Guru Geografi, Sejarah S1 PAI/STIT
37
7 Neni Nuraini, S.Pd Guru Biologi S1 UMJ
8 Wijas Trisularsih, ST Guru Matematika S1 Tehnik/Gunadarma
Jakarta
9 Emi Farida, S.Ag Guru Seni Budaya S1 PAI/IKAHAA
JATIM
10 Tri Kusumo H, SIP Guru IHI S1 Politik USNI
Jakarta
11 Hari Mulyadi Guru Komputer S1 UNPAM
12 Umar Faruqi, S.H Guru Bhs. Inggris S1 UIN Jakarta
13 Gatot Ardana, S.E Guru Olahraga S1 Ekonomi UNPAM
14 Ahmad Dahlan, S.Pd Guru BP S1 PAI UIN Jakarta
15 Tumiar Simanjutak Guru Fisika DIII Kimia/IKIP
Medan
4. Sarana dan Prasarana
No Sarana Prasarana Jumlah
1. Ruang kepala sekolah 1
2. Ruang guru 1
3. Ruang belajar 3
4 Masjid 1
5. Lab Komputer 1
6. Lab IPA 1
7. Perpustakaan 1
8. Lapangan Voly, Basket dan Futsal 1
9. WC 2
10. Taman sekolah 1
11. Gudang 1
5. Kegiatan Kurikuler
Kegiatan kurikuler intra yaitu: B. Inggris, Komputer, dan baca tulis
Qur‟an.
Kegiatan ekstra kurikuler yaitu: PRAMUKA, OSIS, dan Olahraga.
38
B. Deskripsi Data
Data tentang “Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada
Mata Pelajaran Pendidikan Ekonomi” di SMP Moh. Husni Thamrin Gintung
Ciputat. Penulis memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini. Data
yang diperoleh masih bersifat data kualitatif.
Hasil penelitian ini penulis peroleh dengan cara menyebarkan angket
kepada 30 siswa dengan keterangan kelas VII 17 orang dan kelas VIII 8 orang dan
kelas 5 orang yang berjumlah 25 item berbentuk pilihan ganda yang harus
dijawab oleh siswa dengan member tanda silang (X) kemudian seluruh angket
yang telah dijawab oleh siswa ditabulasikan dengan bentuk prosentase dan diolah
untuk dapat memperoleh kesimpulan. Hal ini dapat dilihat dan dijelaskan dalam
pengolahan dan analisis data.
C. Pengolahan dan Analisis Data
1. Hasil angket
Data yang telah dikumpulkan dari hasil angket yang disebarkan kepada siswa
kemudian diolah dalam bentuk tabel dengan menggunakan teknik deskriptif
IPS presentase dan menggunakan teknik korelasi produk moment. Tujuan
pengolahan tersebut agar data yang diperoleh dapat memberikan arti dan
penjelasan. Untuk memudahkan menganalisa data penelitian tersebut, maka
setiap item pertanyaan dibuatkan suatu tabulasi yang disesuaikan dengan
teknik analisis data, sehingga dapat ditarik kesimpulan dari masalah yang
diteliti.
Adapun hasil dari penyebaran angket kepada siswa dapat dilihat pada tabel
berdasarkan kisi-kisi sebagai berikut:
39
a. Rangkaian Tugas Individual dan Kelompok
Tabel 5
Siswa tetap Belajar dengan Buku Paket di Kelas Walaupun Guru tidak
Hadir
Alternatif Jawaban F Persentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
4
3
23
0
13,3 %
10 %
76.6 %
0 %
Jumlah 30 100 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (13,3 %) responden yang
menjawab selalu tetap belajar dengan buku paket walaupun guru tidak
hadir, yang menjawab sering ada (10,2 %), kadang-kadang (76,6 %) dan
tidak pernah ada (0 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
(76,6 %) menyatakan kadang-kadang tetap belajar dengan buku paket di
kelas walaupun guru tidak hadir.
Tabel 6
Guru IPS Ekonomi Memberikan Tugas Buku Paket kepada Siswa pada
Setiap Akhir Pelajaran
Alternatif Jawaban F Persentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
4
1
22
3
13,32 %
3,3 %
73,3 %
10 %
Jumlah 30 100 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (13,3%) responden yang
menjawab guru IPS ekonomi selalu memberi tugas buku paket kepada
siswa pada setiap akhir pelajaran, yang menjawab sering ada (3,3 %),
40
kadang-kadang (73,3 %) dan tidak pernah (10 %). Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden (73,3 %) menyatakan guru IPS Ekonomi
kadang-kadang memberikan tugas buku paket kepada siswa pada setiap
akhir pelajaran.
Tabel 7
Siswa Mengerjakan Tugas Buku Paket di Rumah
Alternatif Jawaban F Persentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
5
13
12
0
16,6 %
43,3 %
40 %
0 %
Jumlah 30 100 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (16,6 %) responden yang
menjawab selalu mengerjakan tugas buku paket di rumah, yang menjawab
sering ada (43,3 %), kadang-kadang (40 %) dan tidak pernah tidak ada (0
%). Hal ini menunukkan bahwa mayoritas responden (43,3 %)
menyatakan kadang-kadang mengerjakan tugas buku paket di rumah.
Tabel 8
Siswa Mendiskusikan Buku Paket dengan Kawan-Kawan
Alternatif Jawaban F Persentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
5
6
17
2
16,6 %
20 %
56,6 %
6,6 %
Jumlah 30 100 %
41
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada (16,6 %) responden yang
menjawab selalu mendiskusikan buku paket dengan kawan-kawan, yang
menjawab sering ada (20 %), kadang-kadang (56,6 %) dan tidak pernah
(6,6 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden (16,6 %)
menyatakan kadang-kadang siswa mendiskusikan yang ada dalam buku
paket dengan kawan-kawan.
Tabel 9
Siswa Mendapat Bantuan dalam Mengerjakan Tugas Buku Paket
Alternatif jawaban F Persentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
1
10
15
4
3,3 %
33,3 %
50 %
13,3 %
Jumlah 30 100 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (3,3 %) responden yang
menjawab selalu mendapat bantuan dalam mengerjakan tugas buku paket,
yang menjawab sering ada (33,3 %), kadang-kadang (50 %) dan tidak
pernah (13,3 %). Hal ini menunukkan bahwa mayoritas responden (50 %)
menyatakan kadang-kadang mendapat bantuan dalam mengerjakan tugas
yang ada dalam buku paket.
b. Pencapaian Materi Secara Sistematis
Tabel 10
Guru IPS Ekonomi Menyampaikan Materi Buku Paket dengan Jelas
Kepada Siswa
Alternatif Jawaban F Persentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
11
6
11
2
36,6 %
20 %
36,6 %
6,6 %
Jumlah 30 100 %
42
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (36,6 %) responden yang
menjawab guru IPS Ekonomi menyampaikan materi buku paket dengan
jelas kepada siswa, yang menjawab sering ada (20 %), kadang-kadang
(36,6 %) dan tidak pernah (6,6 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden (36,6 %) menyatakan guru IPS selalu menyampaikan materi
yang ada dalam buku paket dengan jelas kepada siswa.
Tabel 11
Siswa dapat Memahami Penjelasan Guru IPS Ekonomi dengan Mudah
Alternatif Jawaban F Persentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
5
4
19
2
16,6 %
13,3 %
63,3 %
6,6 %
Jumlah 30 100 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (16,6 %) responden yang
menjawab guru IPS Ekonomi menyampaikan materi buku paket dengan
jelas kepada siswa, yang menjawab sering ada 13,3 %), kadang-kadang
(63,3 %) dan tidak pernah (6,6 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden (63,3 %) menyatakan guru IPS selalu menyampaikan materi
yang ada dalam buku paket dengan jelas kepada siswa.
Tabel 12
Guru IPS Ekonomi Menggunakan Buku Paket untuk Menunjang dalam
Mengajar
Alternatif Jawaban F Persentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
6
13
8
3
20 %
43,3 %
26,6 %
10 %
Jumlah 30 100 %
43
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (16,6 %) responden yang
menjawab guru IPS ekonomi menggunakan buku paket untuk menunjang
dalam mengajar, yang menjawab sering ada (43,3 %), kadang-kadang
(26,6 %) dan tidak pernah (10 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden (43,3 %) menyatakan guru IPS sering menggunakan buku
paket untuk menunjang dalam mengajar.
Tabel 13
Materi Buku Paket Dapat Membantu Siswa untuk Memahami Pelajaran
yang diberikan Guru
Alternatif Jawaban F Persentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
8
10
12
0
26,6 %
33,4 %
40 %
0 %
Jumlah 30 100 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (26,6 %) responden yang
menjawab materi buku paket dapat membantu siswa untuk memahami
pembahasan buku paket, yang menjawab sering ada (33,3 %), kadang-
kadang (40 %) dan tidak pernah tidak ada (0 %). Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden (40 %) menyatakan materi buku paket dapat
membantu siswa untuk memahami pembahasan buku paket.
Tabel 14
Materi Buku Paket Ekonomi Dapat Dipelajari dalam Waktu yang Singkat
Alternatif Jawaban F Persentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
2
3
19
6
6,6 %
10 %
63,3%
20 %
Jumlah 30 100 %
44
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (6,6 %) responden yang
menjawab materi buku paket ekonomi dapat dipelajari dalam waktu yang
singkat, responden yang menjawab sering ada (10 %), kadang-kadang
(63,3 %) dan tidak pernah (20 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden (63,3 %) menyatakan materi buku paket ekonomi kadang-
kadang dapat dipelajari dalam waktu yang singkat.
c. Alat Untuk Menanamkan Konsep
Tabel 15
Siswa Mengerjakan Tugas Buku Paket Bersama dengan Kawan-Kawan
Alternatif Jawaban F Persentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
5
5
18
2
16,6 %
16,6 %
60 %
6,6 %
Jumlah 30 100 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (16,6 %) responden yang
menjawab selalu mengerjakan tugas buku paket dengan kawan-kawan,
yang menjawab sering ada (16,6 %), kadang-kadang (60 %) dan tidak
pernah (6,6 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden (60 %)
menyatakan kadang-kadang mengerjakan tugas yang ada dalam buku
paket dengan kawan-kawan.
Tabel 16
Siswa Menanyakan Materi Buku Paket yang Sulit Kepada Kawan-Kawan
Alternatif Jawaban F Persentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
5
9
14
2
16,6 %
30 %
46,6 %
6,6 %
Jumlah 30 100 %
45
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (16,6 %) responden yang
menjawab selalu menanyakan materi buku paket yang sulit kepada
kawan-kawan, yang menjawab sering ada (30 %), kadang-kadang (46,6
%) dan tidak pernah (6,6 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden (46,6 %) menyatakan kadang-kadang menanyakan materi yang
ada dalam buku paket yang sulit kepada kawan-kawan.
Tabel 17
Guru IPS Ekonomi Bersikap Ramah dalam Mengajar
Alternatif Jawaban F Persentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
15
6
9
0
50 %
20 %
30 %
0 %
Jumlah 30 100 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (50 %) responden yang
menjawab guru IPS Ekonomi bersikap ramah dalam mengajar, yang
menjawab sering ada (20 %), kadang-kadang (30 %) dan tidak pernah
tidak ada (0 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden (50 %)
menyatakan guru IPS Ekonomi bersikap ramah dalam mengajar.
Tabel 18
Siswa Menanyakan Materi Buku Paket yang Sulit Kepada Guru
Alternatif Jawaban F Persentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
3
7
13
7
10 %
23,3 %
43,3 %
23,3 %
Jumlah 30 100 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (10 %) responden yang
menjawab selalu menanyakan materi buku paket yang sulit kepada guru,
46
yang menjawab sering ada (23,3 %), kadang-kadang (43,3 %) dan tidak
pernah (23,3 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden (43,3
%) menyatakan kadang-kadang menanyakan materi yang ada dalam buku
paket yang sulit kepada guru.
Tabel 19
Siswa Menggunakan Buku Paket Bersama Temannya yang Tidak
Membawa
Alternatif Jawaban F Persentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
16
3
9
2
53,3 %
10 %
30 %
6,6 %
Jumlah 30 100 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (53,3 %) responden yang
menjawab selalu menggunakan buku paket bersama temannya yang tidak
membawa, yang menjawab sering ada (10 %), kadang-kadang (30 %) dan
tidak pernah (6,6 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
(53,3 %) menyatakan selalu menggunakan buku paket bersama temannya
yang tidak membawa.
d. Alat Untuk Mengetahui Sejauhmana Kemampuan Anak Untuk
Mendiskusikan Materi
Tabel 20
Guru IPS Ekonomi Membuat Kelompok Diskusi
Alternatif Jawaban F Persentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
0
4
19
7
0 %
13,3 %
63,3 %
23,3 %
Jumlah 30 100 %
47
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tidak ada (0 %) responden yang
menjawab guru IPS Ekonomi membuat kelompok diskusi, yang
menjawab sering ada (13,3 %), kadang-kadang (63,3 %) dan tidak pernah
(23,3 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden (63,3 %)
menyatakan guru IPS Ekonomi kadang-kadang membuat kelompok
diskusi.
Tabel 21
Siswa Mengeluarkan Pendapat Ketika Berdiskusi dengan Kelompoknya
Alternatif Jawaban F Persentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
14
11
4
1
46,6 %
36,6 %
13,3 %
3,3 %
Jumlah 30 100 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (46,6 %) responden yang
menjawab siswa mengeluarkan pendapat ketika berdiskusi dengan
kelompoknya, yang menjawab sering ada (36,6 %), kadang-kadang (13,3
%) dan tidak pernah (3,3 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden (46,6 %) menyatakan selalu mengeluarkan pendapat ketika
berdiskusi dengan kelompoknya.
Tabel 22
Siswa Mengajukan Pertanyaan Ketika Berdiskusi dengan Guru IPS
Ekonomi
Alternatif Jawaban F Persentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
2
1
25
2
6,6 %
3,3 %
83,3 %
6,6 %
Jumlah 30 100 %
48
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (6,6 %) responden yang
menjawab selalu mengajukan pertanyaan ketika berdiskusi dengan guru
IPS Ekonomi, yang menjawab sering ada (3,3 %), kadang-kadang (83,3
%) dan tidak pernah (6,6 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden (83,3 %) menyatakan kadang-kadang Siswa mengajukan
pertanyaan ketika berdiskusi dengan guru IPS Ekonomi.
Tabel 23
Guru IPS Ekonomi Memimpin Siswa dalam Berdiskusi
Alternatif Jawaban F Persentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
6
4
12
8
20 %
13,3- %
40 %
26,6 %
Jumlah 30 100 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (20 %) responden yang
menjawab guru IPS Ekonomi memimpin siswa dalam berdiskusi, yang
menjawab sering ada (13,3 %), kadang-kadang (40 %) dan tidak pernah
(26,6 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden (40 %)
menyatakan Guru IPS Ekonomi memimpin siswa dalam berdiskusi.
Tabel 24
Siswa Dapat Mendiskusikan Materi Buku Paket dengan Temannya
Alternatif Jawaban F Persentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
2
2
21
5
6,6 %
6,6 %
70 %
16,6 %
Jumlah 30 100 %
49
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (6,6 %) responden yang
menjawab selalu dapat mendiskusikan materi buku paket dengan
temannya, yang menjawab sering ada (6,6 %), kadang-kadang (70 %) dan
tidak pernah (16,6 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
(70 %) menyatakan kadang-kadang dapat mendiskusikan materi yang ada
dalam buku paket dengan temannya.
e. Sarana Untuk Menanamkan Konsep
Tabel 25
Siswa Mempelajari Terlebih dahulu Materi Buku Paket Sebelum
Diajarkan Guru IPS Ekonomi
Alternatif Jawaban F Persentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
3
4
19
4
10 %
13,3 %
63,3 %
13,3 %
Jumlah 30 100 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (10 %) responden yang
menjawab selalu mempelajari terlebih dahulu materi buku paket sebelum
diajarkan guru IPS Ekonomi, yang menjawab sering ada (13,3 %),
kadang-kadang (63,3 %) dan tidak pernah (13,3 %). Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden (63,3 %) menyatakan kadang-kadang
mempelajari terlebih dahulu materi yang ada dalam buku paket sebelum
diajarkan guru IPS Ekonomi.
50
Tabel 26
Siswa Mempelajari Ulang Materi-Materi yang Telah Dijelaskan Guru IPS
Ekonomi
Alternatif Jawaban F Persentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
3
7
20
0
10 %
23,3 %
66,6 %
0 %
Jumlah 30 100 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (10 %) responden yang
menjawab selalu mempelajari ulang materi-materi yang telah dijelaskan
guru IPS Ekonomi, yang menjawab sering ada (23,3 %), kadang-kadang
(66,6 %) dan tidak pernah ada (0 %). Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden (66,6 %) menyatakan kadang-kadang mempelajari
ulang materi-materi yang telah dijelaskan guru IPS Ekonomi.
Tabel 27
Buku Paket dapat Membantu Siswa dalam Menghadapi Ujian Semester
Alternatif Jawaban F Persentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
14
12
4
0
46,6 %
40 %
13,3 %
0 %
Jumlah 30 100 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (46,6 %) responden yang
menjawab Buku paket dapat membantu siswa dalam menghadapi ujian
smester, yang menjawab sering ada (40 %), kadang-kadang (13,3 %) dan
tidak pernah (0 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
51
(46,6 %) menyatakan Buku paket dapat membantu siswa dalam
menghadapi ujian smester.
Tabel 28
Guru IPS Ekonomi Menegur Siswa yang Tidak Mengerjakan Tugas
Alternatif Jawaban F Persentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
5
9
14
2
16,6 %
30 %
46,6 %
6,6 %
Jumlah 30 100 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (23,3 %) responden yang
menjawab guru IPS Ekonomi selalu menegur siswa yang tidak
mengerjakan tugas buku paket, yang menjawab sering ada (26,6 %),
kadang-kadang (40 %) dan tidak pernah (10 %). Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden (40 %) menyatakan guru IPS Ekonomi selalu
menegur siswa yang tidak mengerjakan tugas buku paket.
Tabel 29
Siswa Memperhatikan Guru IPS Ekonomi Ketika Menerangkan Materi
Buku Paket
Alternatif Jawaban F Persentase
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
5
9
14
2
16,6 %
30 %
46,6 %
6,6 %
Jumlah 30 100 %
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada (50 %) responden yang
menjawab selalu memperhatikan guru IPS Ekonomi ketika menerangkan
52
materi buku paket, yang menjawab sering ada (16,6 %), kadang-kadang
(30 %) dan tidak pernah (3,3 %). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden (50 %) menyatakan selalu memperhatikan guru IPS Ekonomi
ketika menerangkan materi yang ada dalam buku paket.
Tabel 30
Nilai Angket Responden Tentang Efektivitas Buku Paket
No Nama Responden Hasil Tes
1 Apriani 65
2 Ahmad Junaidi 65
3 Alviando 65
4 Fauzan Rifa‟i 54
5 Fadly Nur Fahmi 64
6 Farhan 59
7 Ismaul Hasanah 68
8 Iyan Septian 68
9 Kiki Wulandari 70
10 Lecky 70
11 Lisma Anggara 71
12 M. Ardilla 68
13 M. Miftahul Masyar 68
14 M. Rizaldi 65
15 Mega Silvia Badriyah 56
16 Novi Safitri 65
17 Pipit Purnama Sari 62
18 Sapta Hadi 71
19 Suci Indah Sari 67
20 Sugiartoebowo 64
21 Ahmad Subarkah 70
53
22 Awab Purnama 63
23 Deby Yunita 67
24 Erni Puspita Sari 63
25 Iwan Ade Saputra 76
26 Kuatno 68
27 Pajar Dewi Saputra 58
28 Putri Indriani 54
29 Panji Putra M 79
30 Yaya Karta Winarya 63
Tabel 31
Distribusi Frekuensi Tentang Tingkat Efektivitas Buku Paket dalam
Bidang Studi IPS
Interval Frekuensi Prosentase Tingkat Efektivitas
79-71 4 13,4 Sangat efektif
70-63 20 66,6 Efektif
62-54 6 20 Kurang efektif
Jumlah 30 100% -
Dari perolehan nilai di atas dapat dilihat kategorisasi tingkat efektivitas
buku paket pada bidang studi IPS sebagai berikut:
a. Yang bernilai 79 – 71 sangat efektif, dan ini diperoleh dari siswa
sebanyak 4 orang.
b. Yang bernilai 70 – 63 kategori efektif, dan ini diperoleh dari siswa
sebanyak 20 orang.
c. Yang bernilai 62 – 54 kategori kurang efektif, dan ini diperoleh dari
siswa sebanyak 6 orang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat efektivitas
buku paket dalam bidang studi IPS berada pada tingkat efektif, karena
nilai ini diperoleh dari mayoritas siswa yang berjumlah 20 orang dari 30
siswa yang menjadi sampel penelitian.
54
2. Pencapaian Tujuan Pendidikan Ekonomi
Untuk mengetahui pencapaian tujuan pendidikan ekonomi dengan
menggunakan buku paket, maka penulis menggunakan Tes yang disebarkan
kepada siswa yang menjadi responden pada semester satu. Data tentang
pencapaian tujuan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 32
Nilai Pencapaian Tujuan Pendidikan Ekonomi
No Nama Responden Hasil Tes
1 Apriani 70
2 Ahmad Junaidi 75
3 Alviando 70
4 Fauzan Rifa‟i 60
5 Fadly Nur Fahmi 65
6 Farhan 75
7 Ismaul Hasanah 80
8 Iyan Septian 70
9 Kiki Wulandari 80
10 Lecky 80
11 Lisma Anggara 85
12 M. Ardilla 75
13 M. Miftahul Masyar 75
14 M. Rizaldi 70
15 Mega Silvia Badriyah 65
16 Novi Safitri 80
17 Pipit Purnama Sari 65
18 Sapta Hadi 85
19 Suci Indah Sari 80
20 Sugiartoebowo 75
55
21 Ahmad Subarkah 85
22 Awab Purnama 80
23 Deby Yunita 90
24 Erni Puspita Sari 80
25 Iwan Ade Saputra 80
26 Kuatno 80
27 Pajar Dewi Saputra 75
28 Putri Indriani 60
29 Panji Putra M 90
30 Yaya Karta Winarya 70
Untuk lebih jelasnya tentang penyebaran data pencapaian tujuan IPS pada
siswa dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 33
Distribusi Frekuensi Tentang Pencapaian Tujuan IPS
Interval Frekuensi Persentase
90 – 80 14 46,6%
79-70 11 36,6%
69-60 5 16,6%
Jumlah 30 100%
Dari perolehan nilai di atas dapat dibuat kategorisasi tingkat pencapaian tujuan
IPS di SMP Moh. Husni Thamrin sebagai berikut:
a. Yang bernilai 90-80 kategori tinggi, dan ini diperoleh dari sebanyak 14
orang.
b. Yang bernilai 79-70 kategori sedang, dan ini diperoleh dari siswa
sebanyak 11 orang.
c. Yang bernilai 69-60 kategori rendah, dan ini diperoleh dari siswa
sebanyak 5 orang.
56
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pencapaian tujuan IPS
berada pada kategori tinggi, karena nilai ini diperoleh dari mayoritas siswa
yang berjumlah 14 orang dari 30 siswa yang menjadi sampel penelitian.
Kemudian untuk mengetahui korelasi antara efektivitas buku paket
pencapaian tujuan IPS, penulis menggunakan rumus produk moment dengan
memasukkan data yang diperoleh ke dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 34
Perhitungan Untuk Memperoleh Angka Indeks Korelasi Antara Efektivitas Buku
Paket (Variabel X) dengan Pencapaian Tujuan Pendidikan Ekonomi (Variabel Y)
No. X y x2 y2 xy
1 65 70 4.225 4.900 4.550
2 65 75 4.225 5.625 4.875
3 65 70 4.225 4.900 4.550
4 54 60 2.916 3.600 3.240
5 64 65 4.096 4.225 4.160
6 59 75 3.481 5.625 4.425
7 68 80 4.624 6.400 5.440
8 68 70 4.624 4.900 4.760
9 70 80 4.900 6.400 5.600
10 70 80 4.900 6.400 5.600
11 71 85 5.041 7.225 6.035
12 68 75 4.624 5.625 5.100
13 68 75 4.624 5.625 5.100
14 65 70 4.224 4.900 4.550
15 56 65 3.136 4.225 3.640
16 65 80 4.225 6.400 5.200
17 62 65 3.844 4.225 4.030
18 71 85 5.041 7.225 6.035
19 67 80 4.489 6.400 5.360
57
20 64 75 4.096 5.625 4.800
21 70 85 4.900 7.225 5.950
22 63 80 3.969 6.400 5.040
23 67 90 4.489 8.100 6.030
24 63 80 3.969 6.400 5.040
25 76 80 5.776 6.400 6.080
26 68 80 4.624 6.400 5.440
27 58 75 3.364 5.625 4.350
28 54 60 2.916 3.600 3.240
29 79 90 6.241 8.100 7.110
30 63 70 3.969 4.900 4.410
∑N=30 ∑X=1.966 ∑Y=2.270 ∑X2=130.104 ∑Y
2=173.600 ∑XY=149.190
rxy =
rxy =
rxy =
=
=
=
= 0,281
58
D. Interpretasi Data
Setelah semua ketentuan dalam analisa data dilakukan, maka langkah
selanjutnya adalah memberikan interpretasi atau penafsiran dari semua hasil
analisa data yang sudah dilakukan. Didalam memberikan interpretasi ini, penulis
mengacu pada ketetapan yang sudah dibuat pada bab sebelumnya. Setelah
mendapatkan nilai koefisien korelasi (nilai rxy), maka langkah selanjutnya penulis
akan memberikan interpretasi data terhadap nilai rxy. Adapun interpretasi data
yang dipakai yaitu secara kasar/sederhana dengan menggunakan tabel nilai “r”,
yang sudah ditentukan. Selanjutnya interpretasi terhadap angka indeks korelasi „r‟
product moment dengan jalan berkonsultasi pada table nilai „r‟ product moment.
df = N – nr. Untuk lebih jelasnya dapat lihat dibawah ini:
1. Interpretasi secara kasar/sederhana.
Dari perhitungan di atas ternyata angka indeks korelasi antara variabel X
dan variabel Y tidak bertanda negatif, berarti antara kedua variabel tersebut
terdapat korelasi positif (korelasi yang berjalan searah). Dengan memperhatikan
besarnya rxy yang diperoleh yaitu 0,281 yang besarnya berkisar antara 0,20-0,40
berarti korelasi antara variabel X dan variabel Y itu termasuk korelasi positif yang
lemah atau rendah.
2. Interpretasi dengan cara berkonsultasi pada tabel “r” Product Moment.
Selanjutnya untuk menguji hipotesa nihil (Ho) dan hipotesa kerja atau
hipotesa alternatif (Ha) dilakukan dengan cara berkonsultasi pada tabel nilai “r”
product moment atau disebut juga interpretasi secara teliti dengan terlebih dahulu
mencari derajat bebasnya (db) atau degrees of freedom (df) dengan rumus df=N-
nr yaitu 30-2 = 28. Dengan df sebesar 28, diperoleh “r” tabel pada taraf
signifikansi 5% sebesar 0,374, sedangkan pada taraf signifikansi 1% sebesar
0,478, ternyata r0 yaitu 0,281 lebih kecil dari pada “r” tabel, baik pada taraf
signifikansi 5% (0,374) maupun pada taraf signifikansi 1% (0,478).
Karena rxy pada taraf signifikansi 5% lebih kecil dari pada “r” tabel
(0,281<0,478), maka pada taraf signifikansi 5% hipotesa kerja atau hipotesa
59
alternatif (Ha) ditolak dan hipotesa nihil (Ho) diterima atau tidak disetujui, tidak
signifikan antara variabel X dan variabel Y. Selanjutnya pada taraf signifikansi
1% hipotesa kerja atau hipotesa alternatif (Ha) pun ditolak dan hipotesa nihil (Ho)
diterima atau tidak disetujui. Ini berarti bahwa untuk taraf signifikansi 1% juga
tidak terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tinggi rendahnya efektivitas
penggunaan buku paket tidak ada hubungannya atau pengaruhnya terhadap tinggi
rendahnya pencapaian tujuan pendidikan ekonomi, karena terbukti hubungan itu
tidak berada pada taraf signifikansi yang lebih besar dari taraf signifikansi 1%
maupun 5% dalam arti taraf signifikansi “ro” lebih kecil dari pada “r” tabel.
Setelah di uji hipotesis di lakukan, maka untuk mengetahui berapa besar
pengaruh vaiabel x (penggunaan buku paket) dan variabel y (hasil belajar
ekonomi) yang di nyatakan dalam bentuk prosentase maka harus di hitung terlebih
dahulu suatu Koefisien Penentu (KP) yang di sebut Coefficient of determination.
Dengan rumus sebagai berikut:
KD = rxy2 x 100%
= 0,2812 x 100%
= 0,07896 x 100%
= 7,896%
Berdasarkan hasil keterangan tersebut diatas, maka kontribusi efektivitas
penggunaan buku paket (varibel x) terhadap hasil belajar ekonomi (variabel y)
Siswa SMP Moh. Husni Thamrin adalah 7,896%.
Jadi sumbangsih atau kontribusi efektivitas penggunaan buku paket
(variabel x) terhadap hasil belajar ekonomi siswa (variabel y) sebesar 7,896 dan
selebihnya 92,104 ditentukan oleh faktor-faktor lain yang perlu penelitian lebih
lanjut. Diartikan bahwasannya hasil tersebut di atas termasuk tidak signifikan
sebab hasil yang diperoleh dari kontribusi sangat kecil yaitu hanya 7,896%.
60
Selanjutnya siswa yang tidak menggunakan buku paket, tentu harus
menggunakan alternatif lain untuk menopang sistem belajar mereka. Seperti
halnya menggandakan atau mencatat setiap tugas yang di berikan oleh guru.
Namun penggunaan buku paket juga memiliki berbagai kekurangan di balik
kelebihan yang ada.
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang penulis laksanakan, maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Efektivitas penggunaan buku paket dapat memberikan motivasi belajar
bagi siswa dalam berbagai mata pelajaran, memberikan perangsang atau
menstimulus aktifitas siswa.
Dari perolehan nilai tingkat efektivitas buku paket pada bidang studi IPS
di SMP Moh. Husni Thamrin Yang bernilai 79 – 71 sangat efektif, dan ini
diperoleh dari siswa sebanyak 4 orang (13,4%) dan yang bernilai 70 – 63
kategori efektif, dan ini diperoleh dari siswa sebanyak 20 orang (66,6%)
dan yang bernilai 62 – 54 kategori kurang efektif, dan ini diperoleh dari
siswa sebanyak 6 orang (20%).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat efektivitas buku paket
dalam bidang studi IPS di SMP Moh. Husni Thamrin berada pada tingkat
efektif, karena nilai ini diperoleh dari mayoritas siswa yang berjumlah 20
orang dari 30 siswa yang menjadi sampel penelitian dengan hasil
prosentase 66,6%.
2. Dari perolehan nilai tingkat pencapaian tujuan IPS di SMP Moh. Husni
Thamrin yang bernilai 90-80 kategori tinggi, dan ini diperoleh dari
sebanyak 14 orang (46,6%) dan yang bernilai 79-70 kategori sedang, dan
61
62
ini diperoleh dari siswa sebanyak 11 orang (36,6%) dan yang bernilai 69-
60 kategori rendah, dan ini diperoleh dari siswa sebanyak 5 orang (16,6%).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pencapaian tujuan IPS di SMP
Moh. Husni Thamrin berada pada kategori tinggi, karena nilai ini
diperoleh dari mayoritas siswa yang berjumlah 14 orang dari 30 siswa
yang menjadi sampel penelitian dengan hasil prosentase 46,6%.
3. Antara efektivitas buku paket (variabel x) dan hasil belajar pendidikan
ekonomi (variabel y) terdapat korelasi positif yang lemah. Akan tetapi
pada taraf signifikansi 1% (0,478) ataupun taraf signifikansi 5% (0, 374)
“ro” ternyata lebih kecil dari “r” tabel yaitu (0,281). Jadi Hipotesis
alternatif (Ha) ditolak dan hipotesis nihil (Ho) di terima.
4. Kontribusi efektivitas penggunaan buku paket terhadap hasil belajar
pendidikan ekonomi siswa SMP Moh. Husni Thamrin rendah sebab hanya
terdapat 7,896%. Jadi sumbangsih antara efektivitas penggunaan buku
paket terhadap hasil belajar termasuk tidak signifikan.
Namun tuntutan pendidikan bahwa pada sekolah setiap siswa wajib
memiliki satu buku paket sesuai PERMENDIKNAS No. 41 Th. 2007.
Yaitu tentang proses pelaksanaan pembelajaran.
B. Saran-Saran.
Berdasarkan pada kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka saran
yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru yaitu:
a. Hendaknya guru IPS SMP Moh. Husni Thamrin Gintung dapat lebih
mengoptimalkan pengguaan buku paket dalam kegiatan belajar mangajar,
agar dapat membantu siswa dalam memahami pelajaran.
b. Hendaknya guru IPS memberikan tugas buku paket kepada siswa di rumah
agar siswa dapat mempelajari ulang materi yang telah diajarkan.
c. Hendaknya guru IPS memperluas khazanah ilmu pengetahuannya agar
siswa dapat menyerap ilmunya dan dapat mengamalkannya.
63
d. Hendaknya guru membuat kelompok diskusi dan mengajarkan siswa untuk
memecahkan masalah-masalah yang terkait dengan materi pelajaran.
e. Hendaknya guru selalu memotivasi siswa agar lebih giat lagi dalam
belajar.
f. Hendaknya guru selalu mengevaluasi semua kegiatan siswa agar lebih
dapat lagi meningkatkan kwalitas dan mutu pembelajaran.
g. Hendaknya guru menegur siswa yang malas mengerjakan tugas.
2. Bagi siswa yaitu:
a. Hendaknya siswa bersikap aktif dalam belajar dengan menggunakan buku
paket agar kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik dan
efektif.
b. Hendaknya siswa selalu mengerjakan tugas buku paket yang diberikan
oleh gurunya.
c. Hendaknya siswa mendiskusikan materi yang sulit dengan kawannya.
d. Hendaknya siswa mempelajari ulang materi yang telah dijelaskan guru di
sekolah.
e. Hendaknya siswa lebih meningkatkan motifasi dan minatnya dalam
pembelajaran IPS agar dapat membantunya dalam pencapaian tujuan
pendidikan yang lebih baik.
3. Bagi kepala sekolah hendaknya selalu memotivasi tenaga pengajar dengan
memberikan mesukan-masukan yang positif terhadap proses belajar mengajar,
juga selalu meninjau dan mengevaluasi proses belajar mengajar tersebut agar
dapat memperoleh hasil yang lebih baik.
4. Bagi penerbit buku paket hendaknya memperdalam dan memperluas materi
yang akan disajikan dalam buku paket, juga memperluas susunan bahasanya
agar mudah dipahami siswa.
5. Bagi orangtua diharapkan ikut andil untuk terciptanya pembelajaran yang
efektif dan efisien.
64
DAFTAR PUSTAKA
Abror, Abd. Rachman, Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya,
cet. IV, 1993.
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rienka Cipta,
Cet.1., 1991.
Altaria, Veralyta., “Inteligensi Vs Prestasi Belajar”, dari
http://www.duniaguru.com, 25 Januari 2008.
B. Uno, Hamzah, Dr., Teori Motivasi dan Pengukurannya; Analisis dibidang
Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, Cet III., 2008.
Baharuddin dan Nur Wahyuni, Teori Belajar & Pembelajaran, Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2007.
Djamarah, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, cet. I, 2002.
Djamaran, Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2002.
Djuwairiyah, Siti., “penerapan metode belajar aktif sebagai upaya membantu
meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas 6”, dari
http://media.diknas.go.id/media/document/5302.pdf, 29 januari 2008
Fathurrohman, Pupuh & Sobry Sutikno, Strategi Mewujudkan Pembelajaran
Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, Bandung:
PT. Refika Aditama, cet.I, 2007.
Hamalik, Omar., Perencanaan Pengajara Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta:
PT. Bumi Aksara, cet. IV, 2005.
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, cet.III,
2003.
Margaret E. dan Bell Gredler, Belajar dan Membelajarkan, terjemahan Munandir,
Jakarta; PT. Rajawali Press, 1991.
Muedjiono, J.J. Hasibuan, Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, cet. VI, 1995.
Partanto, Pius A., M. Dahlan Al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola,
1994
64
65
Purwanto, Ngalim., Psikologi Belajar Bandung; Rosda karya, cet ke-19, 2003.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta: Balai Pustaka, Cet. IV, 2007.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta; Balai Pustaka, Cet. IV, 2007
Sangiran, “Buku Paket Pelajaran Hanya jadi Pajangan”. Dalam KOMPAS,
Jakarta, 16 Juli 2008
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: PT. Rineka
Cipta, Cet. 2003.
Soemanto, Wasti, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Rienka Cipta, Cet .III, 1990
Starawaji, Pengertian Evektifitas, dari http://www.starawaji.wordpress.com, 01 mei
2009.
Subri, Alisuf., Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: Radar Jaya
Offset., cet ke-1, 199.
Sulipan, “Strategi Belajar Mengajar” dari http://www.sulipan.wordpress.com. 01
oktober 2009.
Suryabrata, Sumadi, Psilologi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet.
XIII, 2005.
Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Logos, Cet.III, 2001.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendektan Baru, Bandung: PT.
Rosda Karya, Cet. XIV, 2008.
Usman, Moch. Uzer, Menjadi Guru Professional, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, cet. XXIII, 2009.
W.S. Winkel S.J., Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta: Gramedia,
1983.
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta: PT. Gramedia, cet. IV, 1996.
Wikipedia Bahasa Indonesia, Ilmu Ekonomi, 22 November 2010.
Yamin, Martinis, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Perumahan Griya
Jakarta: PT. Gaung Persada Pres, Cet. II., 2004.
Yamin, Martinis., Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia,Jakarta: Gaung Persada
Pers., cet. II, 2007.
KEMENTRIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK Jln. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 Indonesia
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-098
Tgl, Terbit : 5 Januari 2009
No. Revisi : 00
Hal : 1 / 1
PENDAFTARAN PESERTA WISUDA
1. Nama : Umaiyah
2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 11 Januari 2010
3. NIM : 10401500600
4. Jurusan/Prodi : Pendidikan IPS
5. Program : Reguler
6. Judul Skripsi : Kontribusi Efektifitas Penggunaan Buku Paket Terhadap Hasil
Belajar Siswa SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat
7. Pembimbing : Drs. H. Nurochim, M.M
8. Prnguji : 1. Iwan Purwanto, M. Pd
2. Drs. A. Banadjid
9. Tanggal Lulus : 08 Desember 2010
10. Nomor Ijazah :
11. Indeks Prestasi/Yudisium : 3,2
12. Jabatan dalam Organisasi : Anggota
13. Alamat Asal : Jl. Warakas I Gg. 22 No. 8 Rt. 005/07 Papanggo Tanjung Priuk
Telp. 021. 4374537
14. Alamat Sekarang : Jl. Warakas I Gg. 22 No. 8 Rt. 005/07 Papanggo Tanjung Priuk
Hp. 087 885 444 884
15. Nama Ayah : Fauzan JK
16. Pendidikan Terakhir Ayah : SMP Jepara
17. Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
18. Nama : Suciati
19. Pendidikan Terakhir Ibu : SD Demak
20. Pekerjaan Ibu : Wiraswasta
Jakarta, 11 Desember 2010
Calon Wisudawan/Wati
Umaiyah
3 x 4
SURAT KETERANGAN No: / / /2010
Kepala Sekolah SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat, menerangkan
dengan sebenar-benarnya bahwa:
Nama : Umaiyah
NIM : 104015000600
Fakutas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan : Pendidikan IPS
Telah melaksanakan Penelitian dalam rangka penulisan skripsi dengan judul
“Kontribusi Efektivitas Penggunaan Buku Paket Terhadap Hasil Belajar Pendidikan
Ekonomi Siswa SMP Moh. Husni Thamrin Gintung Ciputat”
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta,
Kepala Sekolah
SMP MOH. HUSNI THAMRIN
Ir. Opan Irawan