Transcript
  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    1/38

    1

    1

    KONSTRUKSI BAJA GUDANG

    1.

    PENUTUP ATAP

    Sebagai penutup atap dapat digunakan :

    a. Genteng dengan reng dan usuk

    b. Sirap dengan reng dan usuk

    c.

    Seng gelombang

    d. Akses gelombang

    e. Aluminium gelombang

    f.

    Dll.

    a.Genteng

    -

    Kemiringan atap : 30 60

    -

    < 60 :dipakai genteng khusus, dipaku pada reng

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    2/38

    2

    2

    > 30 : dipakai genteng dengan presisi tinggi,

    - diberi lapisan aluminium foil di bawah reng.

    -Usuk dan reng harus mampu memikul beban hidup merata q dan terpusat p

    b.Sirap

    - Dilengkapi dengan usuk dan reng

    Mampu memikul beban hidup merata q terpusat p

    -

    Dapat dipakai pada sudut besar

    - Bila < 30 : tumpukan sirap diperbanyak

    Diberi lapisan aluminium foil

    c.

    d, e : seng gelombang, asbes gelombang dan aluminium gelombang

    - dipakai pada bangunan industri

    - kemiringan atap lebih bebas ; 5 90

    semakin kecil , overlap semakin besar

    overlap : - pada arah mengalir air

    - pada // arah mengalir air

    perkiraan panjang overlap :

    Sudut arah memanjang arah melintang

    10-20 20 cm 2,5 gelombang

    20-40 15 cm 1,5-2,5 gelombang

    45 10 cm 1,5 gelombang

    Untuk mengkaitkan seng dengan gording dipasang hook/kait yang dikait

    pada gording :

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    3/38

    3

    3

    Detail Hubungan Gording dengan kuda-kuda :

    - Angin yang kuat dapat mengangkat atap, maka gording perlu diikat kuat

    pada kuda-kuda

    2. PERHITUNGAN GORDING

    Beban-beban yang dipikul oleh gording adalah :

    1.beban mati

    2.beban hidup

    3.beban angin / beban sementara

    Sedangkan untuk gording dapat dipakai :

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    4/38

    4

    4

    1.

    Beban mati (D) : - berat sendiri penutup atap

    - buat sendiri gording

    - alat-alat pengikat

    2. Beban hidup (L) : sesuai peraturan pembebanan

    a.Terbagi rata : q = (400,8 ) 20 kg/m2

    b.Terpusat P = 100 kg

    3. Beban angin (W) : lihat Peraturan, Pembebanan

    besarnya tergantung dari daerah (wilayah) dan sudut

    Beban rencana yang bekerja :

    Adalah beban terbesar dari

    U = 1,4 D

    U = 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (La atau H)

    U = 1,2 D + 1,6 (La atau H) + (L. L atau 0,8 W)

    U = 1,2 D + 1,3 W + L. L + 0,5 (La atau H)

    L= 0,5 bila L < 5 k Pa : L= 1 bila L 5kPa

    Catatan : bila L tidak terlalu besar, cukup dipasang 1 penggantung gording

    La = beban hidup selama

    perawatan oleh

    pekerja, peralatan

    H = beban hujan

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    5/38

    5

    5

    Terhadap sb xx profil :

    Beban mati : MXD= 81 (q cos ) L2

    Beban hidup q : MXL= 81 (q cos ) L2

    P : MXL= 41 (P cos ) L2

    Terhadap sb yy profil :

    Beban mati : MYD= 81 (q sin ) (

    3

    1 )2

    Beban hidup q : MYL= 81 (q sin ) (

    3

    1 )2

    P : MYL= 41 (P sin ) (

    3

    1 )2

    Momen-momen akibat beban hidup merata q, dan terpusat P diambil yang

    berpengaruh terbesar. (akibat q atau akibat P)

    -

    Beban angin : lihat Peraturan Pembebanan

    Wx= c x b x tekanan angin kg/m2

    Wy= 0 c = koefisien angin

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    6/38

    6

    6

    0

    81 2

    yw

    xxw

    M

    LWM

    Mu yang bekerja :

    Mux = 1,4 MxD

    = 1,2 MxD+ 1,6 MxL+ 0,5 (MxLaatau MxH)

    = 1,2 MxD+ 1,6 (MxLaatau MxH) + (L. MxLatau 0,8 Mxw)

    = 1,2 MxD+ 1,6 MxL+ L. MxL+ 0,5 (MxLaatau MxH)

    Muy= sama seperti Mux

    1) Kontrol Kekuatan Gording

    uy

    uy

    nx

    ux

    M

    M

    M

    M

    1

    = 0,9

    Mnx= Momen nominal profil terhadap sb x - x

    Mny= Momen nominal profil terhadap sb y - y

    Mny= diambil momen nominal sayap atas profil

    Penyederhanaan penyelesaian (Structural Steel Design Galambos hal

    196)

    a.

    dipikul

    dipikul oleh dipikul hanya sayap atas

    profil penuh

    Zy = tf. bf2

    2

    profilZy

    b.

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    7/38

    7

    7

    2)

    Kontrol Lendutan

    Lendutan terjadi f =

    180

    22 Lffyfx gording

    Rumus lendutan : f =IE

    Lq

    .

    ..

    384

    5 4

    F = IE

    LP

    .

    ..48

    1 3

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    8/38

    8

    8

    Contoh Perhitungan Gording

    Berat atap seng efektif = 8 kg/m2, mutu baja Bj 37

    Dicoba profil WF 125 x 60 x 6 x 8 : A = 16,48 cm2

    q = 13,2 kg/m1

    Zx = 74 cm3

    Zy = 15 cm3

    Ix = 412 cm4

    Iy = 29,2 cm4

    a)

    Kontrol Kekuatan Profil

    Beban mati (D)

    Berat seng = 1,756 x 8 = 14,05 kg/m1

    Beban profil = 13,2 kg/m1

    27,25 kg/m1

    Alat pengikat dan lain-lain 10% = 2,72 kg/m1

    q = 29,97 kg/m1 30 kg/m1

    MxD=8

    1(q cos ) L2=

    8

    1(30 cos 20) 6,62= 153,5 kg . m

    MyD=8

    1(q sin )

    2

    3

    L=

    8

    1(30 sin 20) (2,2)2= 6,21 kg . m

    Beban hidup (L)

    a)

    Beban hidup terbagi rata :

    +

    +

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    9/38

    9

    9

    q = (400,8 ) = 24 kg/m2 20 kg/m2

    Menurut peraturan pembebanan, dipakai 20 kg/m

    2

    q = 1,65 x 20 = 33 kg/m1

    MxL=8

    1(q cos ) L2=

    8

    1(33 cos 20) 6,62= 168,85 kg . m

    MyL=8

    1(q sin )

    2

    3

    L=

    8

    1(33 sin 20) (2,2)2= 6,83 kg . m

    b) Beban hidup berpusat P = 100 kg

    MxL= 4

    1

    (p cos ) L = 4

    1

    (100 cos 20) 6,6 = 155,1 kg . m

    MyL=4

    1(p sin )

    3

    L=

    4

    1(100 cos 20) 2,2 = 18,81 kg . m

    Beban angin (W)

    Tekanan angin W = 30 kg/m2

    Angin tekan = c x W

    = 0 x 30 = 0

    Angin hisap = 0,4 x 30 = 12 kg/m2

    Bila dibandingkan dengan beban (bb. Mati + bb. hidup)

    (.. + 20 kg/m2)

    Angin hisap ini tidak bisa melawan beban (D + L), maka angin

    hisap ini tidak menentukan tidak perlu diperhitungkan.

    Besarnya momen berfaktor Mu

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    10/38

    10

    10

    Mu= 1,2 MD + 1,6 ML

    Mux= 1,2 x 153,2 + 1,6 x 155,1 = 432,36 kg . m (bb. mati + bb.

    hidup terpusat p)

    Muy= 1,2 x 16,21 + 1,6 x 18,81 = 49, 548 kg . m (bb. mati + bb.

    hidup terpusat p)

    Pers. Interaksi :nyb

    uy

    nxb

    ux

    M

    M

    M

    M

    .. 1

    b= Faktor reduksi, untuk lentur = 0,90

    Mnx

    = Kekuatan nominal lentur terhadap sb x - x

    Mny= Kekuatan nominal lentur terhadap sb y - y

    Penampang profil (tabel 7.5-1 SNI)

    kompakPenampang

    ptw

    h

    p

    tw

    h

    ptf

    bf

    fyp

    xtf

    bf

    180240

    1680

    2,156,0

    1,9

    20,11

    240

    170170

    75,38,02

    6

    2

    Maka Mnx= Mpx

    Kontrol lateral buckling :

    Misal Lb= 68 cm jarak penahan lateral

    Atau (lihat brosur seng) = jarak 2 pengikat seng

    Lp = 1,76 ry

    fy

    E

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    11/38

    11

    11

    = 1,76 x 1,322400

    101,2 6x= 68,72 cm

    Ternyata Lb < Lpmaka Mnx= Mpx

    Mnx= Mpx= Zx. fy= 74,0 x 2400 = 177600 kg . cm = 1.776 kg.m

    Mny= Zy (1 feans) x fy = (4

    1tf. bf

    2) x fy

    = (4

    1x 0,8 x 62) x 2400 = 17280 kg . cm

    = 172,8 kg . m

    Pers Interaksi:

    432,6/0,9.1776 + 49,548/0,9.172,28 1

    0,584 1......................ok (profil agak kebesaran)

    Perlu juga dikontrol kombinasi pembebanan dari beban mati + beban

    hidup merata q.

    KONTROL LENDUTAN:

    Lendutan ijin = L/180 (untuk gording)

    Dicari fx = lendutan thd. Sb x-x profil

    fy = lendutan thd. Sb. y-y profil

    )( 22 fyfxf f

    Dimana :x

    xEI

    Lqf

    4

    1

    )cos(

    384

    5 Lendutan akibat bb. Merata

    x

    xEI

    LPf

    3

    2

    )cos(

    48

    1 Lendutan akibat bb. Terpusat

    y

    xEI

    Lq

    f

    4

    1

    3)sin(

    384

    5

    Lendutan akibat bb. Merata

    y

    xEI

    Lq

    f

    3

    1

    3)sin(

    48

    1

    Lendutan akibat bb. Terpusat

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    12/38

    12

    12

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    13/38

    13

    13

    3. PELAT SIMPUL

    Untuk mempersatukan dan menyambung batang-batang yang bertemu di

    titik simpul, diperlukan pelat simpul.

    Sebagai pelat penyambung, pelat simpul harus memenuhi syarat-syarat sebagai

    berikut :

    1. Cukup lebar, sehingga paku keling/baut dapat dipasang menurut peraturan

    yang ditentukan.

    2. Tidak terjadi kerja takikan, seperti dijumpai pada pelat simpul yang

    mempunyai sudut ke dalam. Pelat akan gampang sobek.

    3. Cukup kuat menerima beban dari batang-batang yang diteruskan pelat

    simpul, maka simpul perlu diperiksa kekuatannya, dengan cara

    mengadakan beberapa potongan untuk diperiksa kekuatannya pada

    potongan tersebut.

    Namun sebelum dilanjutkan mengenai pemeriksaan pelat simpul, sekilas

    di ulang kembali dulu tentang perhitungan banyaknya baut/paku keling yang

    diperlukan (kuliah konstruksi Baja I)

    Banyaknya baut yang diperlukan

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    14/38

    14

    14

    a.

    Batang pinggir menerus

    e = letak garis berat profil

    = garis kerja gaya

    w = letak lubang

    e dan w = dapat dilihat pada tabel profil

    Kekuatan baut tipe tumpu :

    Kuat geser Rn= 0,75 x (0,5 fu) 2 Abjumlah bidang geser = 2

    fu = tegangan patah baut

    Ab = Luas baut

    Kuat tumpu Rn= 0,75 (2,4d . tp. fu)

    fu = tegangan patah baut/pelat, mana

    yang kecil

    d = diameter baut

    tp = harga terkecil dari t1atau 2t2

    Rn= harga terkecil dari kuat geser atau kuat tumpu

    Banyaknya baut :

    n1`n

    n

    R

    D

    n2

    `n

    n

    R

    V

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    15/38

    15

    15

    n3n

    uu

    R

    HH

    )( 12 (batang menerus)

    n min = 2

    b.

    Batang pinggir terputus

    1.Untuk batang terputus, maka dihitung masing-masing

    n1`n

    n

    R

    D

    n2`n

    n

    R

    V

    n3n

    u

    R

    H

    1

    n4n

    n

    R

    H

    2

    n min = 2, jarak baut sesuai SKSNI (tata cara)

    2.Cara menggambar pelat simpul

    Setelah jumlah baut atau paku keling dihitung :

    1) Digambar garis-garis sistem (= garis berat penampang profil)

    bertemu pada satu titik

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    16/38

    16

    16

    2)

    Gambarlah batang-batang utuhnya (sisi batang sejarak e dari garis

    sistem)

    3) Tempatkan baut-batu / paku keeling sesuai peraturan (letak

    baut/paku keling = w dari sisi batang)

    4) Tarik garis batas akhir baut/paku keling pada setiap batang (misal

    = 2d) lihat tabel 13.41

    5)

    Tarik garis-garis batas tepi pelat ------lihat contoh

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    17/38

    17

    17

    PEMERIKSAAN KEKUATAN PELAT SIMPUL

    Disini diambil contoh pada pelat penyambung batang pinggir :

    a.

    Batang pinggirnya menerus

    b. Batang pinggirnya terputus

    a)

    Batang pinggir / tepi menerus

    Diketahui Hu1> Hu2

    Untuk salah satu potongan, misal potongan (a)(a)

    Maka pada potongan (a)(a) bekerja gaya ;

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    18/38

    18

    18

    Selisih gaya Hu1dan Hu2di terima oleh 5 baut, maka pada potongan (a)

    (a) menerima gaya sebesar5

    2

    (Hu1Hu2)

    Gaya yang bekerja :

    Gaya normal (tarik) Nut =5

    2(Hu1Hu2) + Du1cos

    Gaya lintang / geser Vu = Du1 sin

    Momen Mu =5

    2(Hu1Hu2) S1+ Du1x S2

    Kontrol kekuatan pelat :

    22

    .

    nv

    u

    nb

    n

    ntt

    ut

    V

    V

    M

    M

    N

    N

    1

    Dimana : t. Nnt = harga terkecil dari

    = 0,9 fy. Aq

    = 0,75 fn. An

    b. Mu = 0,9 Z . fy

    v. Vu = 0,75 (0,6 Anx fu)

    Aq = t . h

    An = t . h - A lubang

    fy = tegangan leleh / yield pelat

    fu = tegangan patah pelat

    Z 4

    1t . h2A lubang x jarak

    b)

    Batang pinggir / tepi terputus

    Contoh

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    19/38

    19

    19

    Diketahui Hu1> Hu2

    Batang Hu1dan Hu2terputus, namun pada bagian tepi bawah dihubungkan

    dengan pelat penyambung. Pelat penyambung dianggap memindahkan

    gaya

    2

    2uH (diketahui Hu2 < Hu1)

    Maka pada potongan (a)(a) bekerja gaya :

    Baut pada batang Hu1di pelat simpul menerima gaya (Hu1-2

    2uH )

    Gaya yang bekerja :

    Gaya normal (tarik) Nut = (Hu1-2

    2uH ) + Du1cos 1

    Gaya lintang / geser Vu = Du1sin 1

    Momen Mu = (Hu1-2

    2uH ) x S1+ Du1x S2

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    20/38

    20

    20

    Kontrol kekuatan pelat :

    22

    ...

    nv

    u

    nb

    u

    ntt

    ut

    VV

    MM

    NN

    1

    Dimana : t. Nntdan seterusnya, sama seperti pada contoh a

    PEMBENTUKAN PELAT SIMPUL

    Didalam pembentukan pelat simpul perlu diperhatikan syarat-syarat :

    - Cukup tempat untuk penempatan baut/paku keeling

    -

    Tidak terjadi takikan-

    Cukup kuat

    - Tidak terlalu banyak pekerjaan

    - Tidak terlalu banyak sisa pelat akibat bentuk dari pelat simpul

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    21/38

    21

    21

    -

    Contoh:

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    22/38

    22

    22

    4. BENTUK-BENTUK KONSTRUKSI RANGKA GUDANG

    Banyak bentuk-bentuk konstruksi untuk gudang yang bisa digunakan. Hal-

    hal yang mempengaruhi antara lain :

    Pemakaian gudang tersebut

    Keadaan suasana gudang akan dibangun.

    - Keadaan tanah

    - Besar dan kecilnya beban angin

    Bentuk yang dipilih tentunya akan menentukan cara penyelesaian struktur

    dan biayanya.

    a. Konstruksi kap rangka sendirol

    Konstruksi kuda-kuda dengan tumpuan A sendi, B rol merupakan konstruksi

    statis tertentu, maka penyelesaian statikanya dengan statis tertentu. Namun

    sering didalam praktek dibuat A sendi, B sendi, dengan demikian konstruksi

    menjadi statis tak tentu. Tetapi sering diselesaikan dengan cara pendekatan

    dengan menganggap perletakan A = B didalam menerima beban H.

    RAH= RBH=2

    H

    Untuk mencari gaya-gaya batangannya dapat digunakan cara :

    -

    Cremona

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    23/38

    23

    23

    -

    Keseimbangan titik

    - Ritter

    - Dan lain-lain

    Kemudian untuk mendukung kuda-kuda diperlukan kolom. Apabila dipakai

    kolom dengan perletakan bawah sendi, maka struktur menjadi tidak stabil bila

    ada beban H (angin/gempa).

    Karena itu untuk mendukung kuda-kuda ini, harus dipakai kolom dengan

    perletakan bawah jepit.

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    24/38

    24

    24

    Struktur/konstruksi ini akan stabil/kokoh bila ada gaya H bekerja. Pada

    perletakan bawah kolom terjadi gaya V, H dan M. Besarnya M = hH

    .2

    adalah

    cukup besar. Maka bila struktur ini yang dipilih pada tanah yang jelek,

    pondasinya akan mahal.

    Dicari penyelesaian suatu bentuk struktur agar pondasi tidak terlalu mahal.

    b. Kuda-kuda dihubungkan dengan pengaku pada kolom

    1.

    Kuda-kuda dengan pengaku dan perletakan bawah kolom jepitan.

    Struktur dengan sistem ini cukup kaku dan memberikan momen M lebih

    kecil dari pada struktur sebelumnya.

    Struktur semacam ini adalah statis tak tentu, maka statistikanya

    diselesaikan dengan cara statis tak tentu.

    Namun sering didalam makhluk diselesaikan dengan cara

    pendekatan/sederhana yaitu :

    Bila beban vertikal (gravitasi) yang bekerja, struktur dianggap statis

    tertentu, yang bekerja pada kolom gaya V saja. Selanjutnya gaya-gaya

    batang KRB dicari dengan : Cremona, Kesetimbangan Titik, Ritter, dan

    sebagainya.

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    25/38

    25

    25

    Bila beban H bekerja, dianggap terjadi titik balik (= inflection point)

    terjadi ditengah-tengah yaitu S1dan S

    2.

    M pada titik balik = 0 (seperti sendi)

    Gaya geser pada S1dan S2adalah =2

    H

    M pada kolom bawah = axH

    2

    V dapat dicari dengan MS2= 0

    Dari seluruh struktur S1C E F D S2.

    Dengan meninjau kolom S1. CE :

    1. ME= 0

    2

    Hx (h1+ a)(a) cos 2x h1= 0 (a) didapat

    2. KV= 0

    -V + (a) sin 2(c) sin 2= 0 (c) didapat

    3. MS1= 0

    2

    Hx (h1+ a)(b) x (h1+ a)(c) cos 1(h1+ a)

    + (a) cos 2x a = 0 (b) didapat

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    26/38

    26

    26

    Setelah didapatkan gaya, (a), (b), dan (c), maka gaya batang yang lain

    dari kuda-kuda dapat dicari dengan Cremona, Kesetimbangan titik,

    Ritter, dan sebagainya.

    2. Kuda-kuda dengan pengaku dan perletakan bawah kolom sendi.

    Struktur ini sapa seperti pada perletakan bawah kolom jepit. Gaya bat (a),

    (b) dan (c) dapat dihitung seperti sebelumnya, hanya mengganti jarak adengan h.

    Keuntungan kolom dengan perletakan sendi ini adalah :

    Momen pada perletakan bawah/sendi = 0

    Momen pada pondasi menjadi kecil, pondasinya menjadi murah

    Namun momen pada kolomnya menjadi besar 2 kali dari pada kolom

    percetakan jepit (h = 2a)

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    27/38

    27

    27

    c.

    Konstruksi 3 Sendi

    Konstruksi ini adalah statis tertentu.

    Dicari reaksi diperletakan dengan

    persamaan :

    0

    0

    0

    0

    SMdan

    N

    V

    H

    Didapat reaksi perletakan RAH, RAV,

    RBHDan RBV.

    Kemudian gaya-gaya batangnya dicari dengan : Cremona, Kesetimbangan

    Titik, Ritter, dan sebagainya.

    d. Konstruksi Portal Kaku (Gable Frame)

    Konstruksi ini adalah statis tak

    tentu.

    Diselesaikan dengan cara cross,

    clapeyron, slope deflection, tabel,

    dan sebagainya.

    Gaya yang bekerja pada batang-

    batangnya N, D dan M.

    Batang menerima Nu dan Mu

    perhitungan sebagai beam column.

    STABILITAS STRUKTUR / KONSTRUKSI

    Yang telah dibicarakan adalah konstruksi/struktur yang seolah-olah pada

    suatu bidang. Konstruksi dalam bidang ini memang stabil, karena sudah

    diperhitungkan terhadap gaya-gaya yang bekerja pada bidang tersebut.

    Dalam kenyataannya konstruksi adalah berbentuk ruang, sehingga secara

    keseluruhan konstruksi belum stabil, maka perlu diatur lagi dalam arah yang lain.

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    28/38

    28

    28

    Contoh

    - Pada bidang kuda-kuda, konstruksi ini stabil, sebab sudah diperhitungkan

    terhadap beban yang bekerja yaitu P dan H (angin / gempa)

    - Pada bidang yang bidang kuda-kuda, bila ada beban H bekerja dalam arah

    ini, konstruksi akan roboh/terguling, jadi masih labil. Maka perlu distabilkan

    dalam arah ini.

    Konstruksi untuk memberikan stabilitas dalam arah ini dinamakan :

    - Ikatan angin

    - Ikatan pemasangan (montage)

    Yang dipasang pada bidang atap dan pada bidang dinding.

    5. BANGUNAN GUDANG DENGAN IKATAN ANGIN DAN IKATAN

    MONTAGE (PEMASANGAN)

    Untuk menjaga kestabilan struktur rangka kuda-kuda akibat tiupan

    angin/gempa diberikan ikatan angin dalam arah memanjang gudang.

    Ikatan angin bersama-sama dengan gording dan rangka kuda-kuda

    membentuk suatu rangka batang.

    Karena ikatan angin ini diperlukan untuk menjamin stabilitas dalam arah

    memanjang gudang, biasanya ditempatkan pada daerah ujung-ujung gudang saja.

    Sedangkan bila gudangnya cukup panjang, maka diantaranya ditempatkan lagi

    ikatan-ikatan pemasangan/Montage.

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    29/38

    29

    29

    Rencana / Denah Atap

    Seringnya dipasang ikatan angin memanjang, untuk memperkaku bidang atap

    arah melintang.

    -

    Penggantung gording dipasang pada semua gording

    -

    Ikatan angin pada dinding /kolom untuk meneruskan beban angin kepondasi

    -

    Biasanya untuk ikatan angin digunakan batang lemas.

    Batang ini hanya dapat menahan gaya tarik, tidak dapat menahan gaya

    tekan.

    Bila ada H1, yang bekerja batang (1) tarik

    Bila ada H2, yang bekerja batang (2) tarik

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    30/38

    30

    30

    Bentuk Dari Ikatan Angin Dan Ikatan Montage (Pemasangan)

    1. Pada GudangTertutup

    2. Pada GudangTerbuka

    1. Ikatan angin pada gudang tertutup

    Contoh

    PotonganMemanjang

    Gavel / Portal Akhir / End Frame

    Letak regel vertikal sesuai dengan titik-titik rangka ikatan angin pada atap

    Regel horizontal dipasang sesuai dengan panjang seng untuk dinding

    Catatan : Anggapan Konservatif :

    Bila dinding dipakai dingin bata bata, dianggap tidak tahan angin, perlu

    dipasang ikatan angin pada dinding,

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    31/38

    31

    31

    Bila dinding dipakai dinding bata 1 bata atau lebih dianggap dinding tahan

    angin, tidak diperlukan ikatan angin pada dinding.

    2. Ikatan Angin pada Gudang Terbuka (tanpa dinding)

    Bentuk lain ikatan memanjang

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    32/38

    32

    32

    Termasuk tepi/akhir dipasang kuda-kuda

    Pengaku/bracing/ikatan memanjang pada kolom biasanya dipasangsepanjang bangunan.

    Untuk kuda-kuda dengan bentang yang besar > 40 m,

    pengaku/bracing/ikatan memanjang dipasang juga pada rangka kuda-kuda.

    BEBAN YANG BEKERJA AKIBAT TIUPAN ANGIN

    Pada Gudang Tertutup

    Pada regel vertikal / kolom(3)

    q = (c x w x a) jarak regel-regel vertikal

    R3= q . h3

    M =8

    1

    q . h32

    N = berat atap + dinding + kolom

    Maka regel kolom (3) bekerja beban-beban Mu, Nu perhitungan sebagai

    beamcolumn.

    Analog untuk regel (1), (2), dan (4).

    Beban yang bekerja pada ikatan angin pada atap adalah :

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    33/38

    33

    33

    R1, R2, R3, R4= gaya yang didapat dari reaksi pada regel (1), (2), (3) dan (4).

    Akibat dari beban angin ini, maka dapat dicari yang bekerja pada rangka

    batang ikatan angin;

    Batang atas kuda-kuda mendapat beban tambahan

    Gording mendapat beban tambahan

    Maka batang atas dari kuda-kuda dan gording harus diperhitungkan akibat

    beban tambahan ini.

    Gording pada rangka batang ikatan

    Sebagai gording terjadi Mu

    Sebagai rangka ikatan angin terjadi Nu perhitungan gording sebagai beam

    column.Dengan jarak L bracing, dapat diambil jarak-jarak dari baut pengikat seng

    gelombang.

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    34/38

    34

    34

    Ikatan angin pada dinding

    Koefisien angin C :

    - Pada gevel c = 0,9

    -

    Pada dinding // c = - 0,4

    * Angin bertiup pada dinding gevel

    * Angin bertiup pada dinding samping

    Didalam memperhitungkan beban ikatan angin pada dinding, kedua arah angin

    ini harus ditinjau.

    Gaya yang bekerja pada Ikatan Angin Dinding

    Contoh

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    35/38

    35

    35

    R = (R1 + R2 + R3 +2

    4R

    )

    V =L

    fRfRfR

    .2

    ..2.2 443332

    Diterima oleh kolom.

    Dari beban beban ini, maka dapat dihitung gaya-gaya pada rangka batang

    ikatan angin dinding.

    Regel (2) menerima beban :

    - Beban mati qy My=8

    1qy

    2

    3

    L

    - Beban angin c = 0,9; 0,4 dan 0,4; 0,9

    Beban angin qx Mx=8

    1qx. L

    2

    Beban normal N angin dari gerel (=R)

    Regel (1) menerima Mux, Muy perhitungan sebagaibeam column.

    Regel (1) menerima beban :

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    36/38

    36

    36

    - Beban mati qy My=8

    1qy

    2

    3

    L

    - Beban angin c = 0,9 qx Mx=8

    1qx. L

    2

    Regel (1) menerima Mux, Muy perhitungan sebagaibalok.

    Beban angin pada Ikatan Angin Gevel

    Contoh

    Pada Gudang Terbuka

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    37/38

    37

    37

    Angin bertiup pada bidang atap (= angin 1) ditahan oleh kuda-kuda dan

    kolom

    Angin bertiup pada // bidang atap atau bidang kuda-kuda (= angin 2)

    menabrak kuda-kuda, ditahan oleh ikatan angin :

    - Ikatan angin pada atap

    -

    Ikatan/bracing/pengaku memanjang pada kolom.

    Merupakan struktur statis tak tentu

    penyelesaian statikanya kuda-kuda dengan

    kolom yang dilakukan.

    Beban pada akhirnya, harus sampai ke

    pondasi.

    Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan untuk Pertimbangan Batang

    * Pada Konstruksi rangka batang kuda-kuda

    - Pada batang tarik diperhitungkan Anetto

    - Pada batang tekan diperhitungkan panjang tekuk Lk

    Lkx: Panjang tekuk arah vertikal

    Lky: Panjang tekuk arah horizontal

    * Konstruksi console / Cantilever

  • 7/24/2019 Konstruksi Baja Gudang

    38/38

    38

    Lkx: Panjang tekuk arah vertikal =

    Lky: Panjang tekuk arah horizontal = 4

    Jika diberi ikatan khusus seperti tergambar maka Lky 2


Top Related