Download - KONSEP MINAPOLITAN
5/11/2018 KONSEP MINAPOLITAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-minapolitan 1/13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Lombok Timur adalah salah satu kabupaten yang berada di
Wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat dibentuk berdasarkan Undang-undang
Nomor : 69 Tahun 1958, memiliki luas wilayah termasuk daerah pantai dihitung 4
mil dari garis pantai tercatat 2.679,99 Km2, terdiri dari atas daratan seluas
1.605,55 Km2 (59,91 %) dan lautan seluas 1.074,33 Km2 (40,09 %), jumlah
penduduk pada tahun 2007 adalah 1.067.673 jiwa dan secara Administrasi terdiri
dari 20 kecamatan, 119 Desa/Kelurahan dan 845 Dusun/ Lingkungan.
Potensi perikanan yang ada di Kabupaten Lombok Timur ditandai dengan
adanya desa-desa nelayan yang berkembang sepanjang atau berdekatan dengan
daerah pantai. Kabupaten Lombok Timur yang sebagian wilayahnya adalah
daerah pantai, maka terdapat beberapa desa pesisir. Di wilayah Lombok Timur
bagian timur yang berbatasan dengan Selat Alas dan Samudera Indonesia
tersebar desa-desa pesisir yang tercakup dalam kecamatan Sambelia dan
Kecamatan Pringgabaya. Kemudian untuk wilayah Lombok Timur bagian selatan
desa-desa pantai tersebar di Kecamatan Labuhan Haji, Kecamatan Keruak,
Jerowaru, Dan Kecamatan Sakra Timur. Jumlah Penduduk yang tinggal di desa-
desa pantai ini sebanyak 194.538 jiwa atau 20% dari total jumlah penduduk yang
ada di Kabupaten Lombok Timur. Perbandingan ini menunjukkan bahwa
penyeberan penduduk kawasan pesisir cukup besar dan merupakan modal dasar
untuk pengembangan potensi kelautan lebih lanjut.
Sumber daya perikanan yang ada di Kabupaten Lombok Timur yang sudah
dikembangkan saat ini antara lain mutiara pemanfaatannya sebesar 735.2 Ha
atau 25% dari potensi yang ada, budidaya rumput laut luas areal
pemanfaatannya 405 Ha, Lobster dengan luas areal pemanfaatan hanya seluas 4
Ha. Adapun mengenai nilai poduksi dari sektor perikanan dan kelautan di
Kabupaten Lombok Timur dapat dipaparkan sebagai berikut: untuk penangkapan
jenis ikan laut hingga tahun 2000 nilai produksinya mencapai 18.271,5 Ton.
Untuk budidaya rumput laut nilai produksinya sebesar 7.769.3 Ton; sedangkan
1
5/11/2018 KONSEP MINAPOLITAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-minapolitan 2/13
untuk budidaya air payau hanya 500.6 Ton. Untuk jenis budidaya ikan air tawar
dengan klasifikasi ikan kolam nilai produksinya sebesar 158.2 Ton, untuk ikan
minapadi ilai produksinya hanya 89.9 Ton. Untuk jenis ikan kering di Kabupaten
Lombok Timur mempunyai nilai produksi sebesar 17.362,7 Ton. Adapun untuk
jenis ikan laut yang banyak ditangkap oleh nelayan di Kabupaten LomboK Timur
adalah jenis ikan Kerapu sebayak 2.887,7 Ton, ikan Cucut sebanyak 2.193,5 Ton
dan jenis ikan Tongkol sebanyak 1.420,1 Ton, adapun untuk jenis ikan lainnya
rata-rata hasil tangkapannya sebesar 100 Ton. Wilayah kecamatan terutama di
daerah selatan yang dikenal sebagai penghasil ikan antara lain kecamatan Sakra
Timur,Jerowaru dan Keruak.
Berdasarkan kondisi diatas, sebenarnya potensi perikanan di Kabupaten
Lombok Timur cukup besar, tapi karena terbatasnya peralatan, pengelolaan
serta sistem pemasaran yang masih sederhana menyebabkan nilai produksi dan
daya jual hasil perikanan belum mencapai hasil yang maksimal. Oleh karena itu
diperlukan suatu sentra pengembangan dan pemasaran hasil-hasil produksi
kelautan dan perikanan yang terakomodir dalam satu Kawasan Minapolitan.
Program-program/ kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
rangka pembangunan dan pengembangan Kawasan Minapolitan di wilayah selatan
akan dijabarkan dalam Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Minapolitan Wilayah Selatan dan tentunya memerlukan dukungan dana yang
sangat besar. Sehubungan dengan itu pelaksanaannya perlu dilakukan secara
bertahap dan memerlukan dukungan sharing pendanaan yang bersumber dari
APBD Kabupaten Lombok Timur, APBD Provinsi NTB, dan APBN. Sebagai
pedoman untuk memberikan dukungan dari berbagai sumber dana tersebut,
maka rencana tahapan pelaksanaan dan sharing dukungan pembiayaan program-
program/ kegiatan-kegiatan pembangunan dan pengembangan Kawasan
Minapolitan perlu dijabarkan dalam Rencana Program Investasi Jangka Menengah
(RPIJM).
2
5/11/2018 KONSEP MINAPOLITAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-minapolitan 3/13
1.2 Tujuan Penyusunan RPIJM Kawasan Minapolitan Wilayah Selatan
Adapun tujuan penyusunan RPIJM Kawasan Minapolitan Wilayah Selatan
yaitu :
• Menjadikan kegiatan perikanan Budidaya menjadi core business dalam
suatu pengembangan wilayah khususnya di wilayah selatan dengan
dukungan berbagai sektor;
• Mendorong pengembangan kawasan budidaya yang telah tumbuh secara
alamiah melalui dukungan Pengembangan Kawasan Minapolitan;
• Mendukung pembangunan dan pengembangan infrastruktur di kawasan
minapolitan yang diutamakan didaerah-daerah yang telah ada kegiatan
usaha budidaya, sehingga infrastruktur yang dibangun akan dapat menjadi
pendorong bagi kegiatan budidaya yang sudah ada;
• Menjalin Kerjasama dengan berbagai instansi dalam pengembangan
kawasan minapolitan seperti : DJCK-PU, Pemda Kab/Kota dan sektor
terkait lainnya
1.3 Lingkup Lokasi Pengembangan Kawasan Minapolitan Wilayah Selatan
Lokasi pembangunan dan pengembangan Kawasan Minapolitan di wilayah
selatan mencakup 3 Kecamatan yaitu : Kecamatan Sakra Timur, Kecamatan
Keruak, dan Kecamatan Jerowaru. Adapun pemilihan ketiga lokasi tersebut
didasarkan pada :
1. Potensi dukungan ketersediaan sumber daya alam yang meliputi sektor
dan produk-produk unggulan perikanan dan kelautan
2. Potensi infrastruktur atau prasarana dasar yang telah ada dan akan
dikembangkan lebih lanjut untuk lebih mendukung pertumbuhan dan
pengembangan kawasan
3. Keterkaitan pengelolaan pembangunan antar pusat pertumbuhan dengan
pusat produksi disekitarnya dalam suatu keterpaduan sistem wilayah
pengembangan ekonomi
4. Kelembagaan pengelolaan kawasan minapolitan, dan
5. Dukungan tenaga kerja terampil dan terdidik dalam mengelola bisnis
sektor dan komoditas unggulan kawasan
3
5/11/2018 KONSEP MINAPOLITAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-minapolitan 4/13
BAB II
GAMBARAN UMUM DAN KONDISI WILAYAH
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
2.1 Profil Geografi
Aspek-aspek geografi yang akan dipaparkan mencakup aspek geografis,
topografi, geologi, jenis tanah, kemampuan tanah, klimatologi, hidrologi,
wilayah peka bencana alam dan wilayah kritis dan kawasan suaka alam/lindung.
2.1.1 GeografisKabupaten Lombok Timur berada disebelah timur Pulau Lombok, jika
ditinjau dari letak geografis terletak antara 116° - 117° Bujur Timur, dan 8° -
9° Lintang Selatan.
Sedangkan secara administratif, Kabupaten Lombok Timur dibatasi :
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Selatan : Samudera Indonesia
Sebelah Barat : Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok BaratSebelah Timur : Selat Alas
4
5/11/2018 KONSEP MINAPOLITAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-minapolitan 5/13
Gambar
1-1. Peta
Wilayah
Kabupaten Lombok Timur dalam Provinsi NTB
Gambar 1-2. PetaWilayah dan Potensi Kabupaten Lombok Timur
5
Kabupaten Lombok Timur
5/11/2018 KONSEP MINAPOLITAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-minapolitan 6/13
Berdasarkan kondisi perwilayahan Kabupaten Lombok Timur, jika ditinjau dari
luasan wilayah, dari 20 Kecamatan yang ada saat ini, kecamatan yang memiliki
wilayah terluas adalah Kecamatan Sambelia yaitu 245,22 Km, atau 16,9 % dari
luas wilayah Kabupaten Lombok Timur sedangkan wilayah kecamatan dengan
luas terkecil adalah Kecamatan Sukamulia, yaitu 14,49 Km atau hanya 1.0 % dari
luas keseluruhan
2.2. Profil Demografi
Suatu daerah akan berkembang dan bergerak dinamis jika didukung oleh
kondisi alam dan adanya penduduk yang mendiami suatu wilayah. Keadaan
demografis suatu wilayah akan menentukan arah perkembangan suatu wilayah,
gambaran kependudukan dalam hal ini antara lain mencakup aspek-aspek
jumlah penduduk, penduduk menurut umur, menurut matapencaharian dan
aspek kependudukan lainnya. Adapun aspek-aspek demografis yang ada di
Kabupaten Lombok Timur dapat digambarkan sebagai berikut :
2.2.1. Jumlah Dan Perkembangan Penduduk
Kabupaten Lombok Timur dengan luas wilayah 160.555 Km, hingga tahun
2007 dihuni oleh sekitar 289.794 Kepala Keluarga atau mencapai 1.067.673 jiwa,
dengan perincian laki-laki sebanyak 486.645 jiwa dan perempuan sebanyak
581.028 jiwa. Dengan luas wilayah seperti diatas maka tingkat kepadatan
wilayah sekitar 665 jiwa/Km². 14.326 19.678
Berdasarkan data lima tahun terakhir, angka kepadatan penduduk
Kabupaten Lombok Timur bertambah secara signifikan seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk. Sebagai gambaran, pada tahun 2003 tingkat
kepadatan penduduk Kabupaten Lombok Timur sebanyak 631 jiwa/km², akan
tetapi pada tahun 2007 dengan pertambahan penduduk sebanyak 14.3326 jiwa
maka tingkat kepadatan penduduk menjadi 665 jiwa/km².
Ditinjau dari tingkat penyebaran penduduk, maka dapat dilihat bahwa
penyebaran penduduk di Kabupaten Lombok Timur belum merata, saat ini
konsentrasi penduduk terbesar berada di Kecamatan Aikmel sebanyak 25.371
jiwa sementara wilayah kecamatan Sembalun merupakan daerah dengan
konsentrasi penduduk terkecil dengan jumlah penduduk sebanyak 4.737 jiwa.
Adapun laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Lombok Timur sejak tahun
2000-2007 sebanyak 1,38%, dibandingkan tahun 1990 – 2000 sebanyak 1,22%,
6
5/11/2018 KONSEP MINAPOLITAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-minapolitan 7/13
maka angka pertumbuhan penduduk meningkat sebesar 0,16%. (Sumber : BPS
Kabupaten Lombok Timur tahun 2007).
2.3 GAMBARAN UMUM POTENSI PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN
LOMBOK TIMUR
2.3.1 Potensi Sumber Daya
A. Penangkapan
Perairan laut Kabupaten Lombok Timur mempunyai potensi sumbervdaya
ikan lestari (MSY) sebesar 18.242,0 ton/thn yang terdiri dari potensi sumber
daya ikan pelagis sebesar 7.752,8 ton/tahun dan demersel 10.489,2 ton/tahun
Potensi sumber daya ikan lestari diperairan laut Lombok Timur menurut
kelompok jenis ikan dan nama perairan sebagai berikut :
Nama Perairan MSY (ton/th) Jumlah
Pelagis Demersal
Laut Jawa 4.120,5 5.797,0 9.917,5
Samudra Hindia 3.300,5 3.306,5 6.607,0
Selat Alas
331,8
1385,7 1.717,5
Jumlah 7.752,8 10.489,2 18.242,0
B.Budidaya Laut
Potensi areal untuk kegiatan budidaya laut di Kabupaten Lombok Timur adalah
6.842,23 Ha. Kegiatan budidaya yang dapat dikembangkan pada perairan laut
Kabupaten Lombok Timur meliputi :
♦ Mutiara : 3.433,65 Ha
♦ Ikan Kerapu : 509,40 Ha
♦ Udang Lobster : 525,68 Ha
♦ Rumput Laut : 2.000,00 Ha
♦ Teripang : 194,00 Ha
♦ Kekerangan : 179,50 Ha
7
5/11/2018 KONSEP MINAPOLITAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-minapolitan 8/13
Penyebaran potensi areal pengembangan budidaya laut terdapat di Kecamatan
Jerowaru, Keruak, Labuan Haji, Sakra Timur, Pringgabaya dan Sambelia.
Kecamatan Jerowaru potensi lautnya :
♦ Mutiara : 786,00 Ha
♦ Ikan Kerapu : 330,40 Ha
♦ Udang Lobster : 325,00 Ha
♦ Rumput Laut : 1.808,00 Ha
♦ Teripang : 95,60 Ha
♦ Kekerangan : 75,00 Ha
Kecamatan Keruak potensi lautnya :
♦ Mutiara : 235,80 Ha
♦ Ikan Kerapu : 55,60 Ha
♦ Udang Lobster : 40,00 Ha
♦ Rumput Laut : 70,00 Ha
♦ Teripang : 15,60 Ha
♦ Kekerangan : 35,00 Ha
Pemanfaatan potensi areal budidaya laut sampai dengan tahun 2008 ini adalah :
♦ Mutiara : 1.805,15 Ha dengan prosentase 52,58 %
♦ Ikan Kerapu : 6,50 Ha ( 1,27%)
♦ Udang Lobster : 11,07 Ha ( 2,10%)
♦ Rumput Laut : 172,62 Ha ( 8,63 %)
♦ Teripang : - Ha
♦ Kekerangan : - Ha
C. Budidaya Air Payau
Potensi areal untuk budidaya air payau (tambak) di Kabupaten Lombok Timur
seluas 3.500,00 Ha dengan potensi produksi 24.500 ton/tahun. Sedangkan
pemanfaatannya baru mencapai 253,00 Ha. Penyebaran potensi areal budidaya
air payau (tambak) tersebut adalah :
♦ Kec.Jerowaru : 1.408,50Ha dengan prosentase 52,58 %
♦
Kec. Keruak : 50,00 Ha ( 1,27%)♦ Kec. Sakra Timur : 150,00 Ha ( 2,10%)
8
5/11/2018 KONSEP MINAPOLITAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-minapolitan 9/13
♦ Kec. Labuhan Haji : 75,00 Ha ( 8,63 %)
♦ Kec. Pringgabaya : 375,00 Ha
♦ Kec. Sambelia : 1.441,50 Ha
D. Budidaya Air Tawar
1. Kolam
Potensi areal budidaya air tawar di kolam luasnya 1.771,35 Ha, dimana
penyebarannya hampir pada selurh Kecamatan yang ada di Kabupaten Lombok
Timur. Konsentrasi penyebaran potensi budidaya ikan di kolam yaitu di wilayah
selatan dan tengah dengan pemanfaatan areal baru mencapai 805,57 Ha
(45,47%)
2. Minapadi
Potensi areal budidaya ikan disawah (minapadi) luasnya 3.138,00 Ha. Dimana
penyebarannya berada pada wilayah tengah yang merupakan dataran rendah dan
subur. Pemanfaatan potensi areal budidaya ikan di sawah (minapadi) luasnya
366,25 Ha (11,67%)
3. Karamba
Potensi areal untuk kegiatan budidaya ikan dikeramba luasnya mencapai 8,85
Ha. Kegiatan budidaya ini dilakukan pada sungai-sungai yang mempunyai aliran
air yang cukup dan ketersediaan airnya sepanjang tahun. Pemanfaatan potensi
areal budidaya ikan di Karamba baru mencapai 0,08 Ha (0,90 %)
2.3.2 Potensi Lainnya
A. Bakau (Mangrove)
Ekosistem bakau (mangrove) merupakan hutan rawa yang terdapat pada
kawasan pesisir atau muara yang dipengaruhi pasang surut air laut. Luas
hutan bakau (mangrove) mencapai 1.589,81 Ha yang tersebar pada
beberapa lokasi di Kabupaten Lombok Timur yaitu :
Kec. Jerowaru : 364,81 Ha
Kec. Keruak : 40,00 Ha
Kec. Sambelia : 1.185,00 Ha
B. Terumbu Karang (coral reefs)
Terumbu karang (coral reefs) merupakan salah satu ekosistem yang subur
9
5/11/2018 KONSEP MINAPOLITAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-minapolitan 10/13
(produktivitas primer tinggi). Potensi terumbu karang (coral reefs)
penyebarannya hampir merata pada perairan laut Lombok Timur yang
berada pada kedalaman 8,0-34,0 m dengan perkiraan luasnya mencapai
321,04 km 2. Mkondisi terumbu karang pada beberapa lokasi cukup
memprihatinkan seperti pada perairan Labuhan Lombok, Labuhan Haji
dan Pemingkong yang disebabkan oleh adanya kegiatan eksploitasi yang
tidak bertanggung jawab seperti penggunaan terumbu karang sebaga
bahan baku kapur dan penangkapan ikan secara destruktif dengan
penggunaan bahan peledak dan potassium.
Walaupun demikian di beberapa lokasi seperti gili Sulat, Gili Lawang,
Pantai Surga, Tanjung Ringgit, Serewe, Teluk Sunut kondisi terumbu
karang (coral reefs) relative masih baik.
C. Padang Lamun (Seagrass)
Vegetasi Lamun (seagrass) yang biasanya hidup diperairan dangkal dan
tenang yaitu disekitar perairan teluk. Vegetasi lamun di perairan laut
Lombok Timur termasuk kaya akan jenis, yaitu hampir 11 jenis dari 12
jenis lamun yang ada di perairan Indonesia. Penyebarannya terdapat pada
perairan Serewe, Teluk Ekas, Pijot, Gili Petagan, Gili Sulat dan Gili
Lawang.
10
5/11/2018 KONSEP MINAPOLITAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-minapolitan 11/13
BAB III
KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
Ciri Kawasan Minapolitan
• Perikanan merupakan sumber pendapatan utama masyarakat;
• Kegiatan kawasan didominasi oleh kegiatan perikanan;
• Hubungan interdependensi/timbal antara pusat dan hinterland-
hinterland
• Kehidupan masyarakat di kawasan minapolitan mirip dengan suasana
kota karena keadaan sarana yang ada di Kawasan Minapolitan tidak
jauh berbeda dengan di kota
Persyaratan Kawasan Minapolitan
• Memiliki sumberdaya lahan yang sesuai untuk pengembangan komoditas
perikanan yang dapat dipasarkan atau telah mempunyai pasar
(komoditas unggulan)
• Memiliki berbagai sarana dan prasarana Minabisnis yang memadai untuk
mendukung pengembangan sistem dan usaha Minabisnis yaitu :
1. Pasar
2. Lembaga Keuangan
3. Memiliki kelembagaan pembudidaya ikan
4. Balai penyuluhan perikanan (BPP) yang berfungsi sebagai klinik
5. Jaringan jalan yang memadai dan aksesbilitas dengan daerah
lainnya serta sarana irigasi, yang kesemuanya untuk mendukung
usaha perikanan yang efisien
• Memiliki sarana dan prasarana umum yang memadai seperti
transportasi, jaringan listrik, telekomunikasi, air bersih dll
• Memiliki sarana dan prasarana kesejahteraan social/masyarakat yang
memadai seperti kesehatan, pendidikan, kesenian, rekreasi,
perpustakaan, swalayan dll
11
5/11/2018 KONSEP MINAPOLITAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-minapolitan 12/13
• Kelestarian lingkungan hidup baik kelestarian sumberdaya alam,
kelestarian social budaya maupun keharmonisan hubungan kota dan
desa terjamin
Pengembangan Infrastruktur Penunjang di Kawasan Minapolitan
• Proses Produksi Budidaya Perikanan
Penyediaan air baku, jalan usaha tani (mina-road), jembatan, dermaga,
tempat pendaratan ikan, kantor manajemen/saung meeting, tiang
pancang,dll
• Penanganan Lepas Panen
Tempat penjemuran,hasil budidaya, pergudangan, penyediaan air
bersih, jalan poros desa, sub-terminal, usaha perikanan,dll
• Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan
Bangunan industri kecil,tempat pelelangan ikan, pasar/kios/los ikan.
3.1 Jenis Infrastruktur Minapolitan
A. Infrastruktur yang bersifat Software:
Layanan lembaga keuangan/perbankan, layanan sosial
kemasyarakatan, layanan lembaga operasional kawasan, dukungan
perda/kebijakan tata ruang dan bantuan perencanaan teknis dan DED
B. Infrastruktur yang bersifat Hardware:
• Budidaya di laut (jangkar kolektif, jaring tancap, dermaga hasil
panen, handing space, kantor manajemen, deporasi, jalan akses,
jaringan listrik, telepon dan air bersih)
• Budidaya di tambak/kolam (pintu air, jaringan irigasi pemasukan,
jaringan irigasi pembuangan, jalan produksi, jalan akses, jembatan)
• Budidaya di waduk dan danau (dermaga hasil panen, handling
space, kantor manajemen, jaringan listrik, telepon dan air bersih)
• Budidaya di sungai dan saluran (karamba, tiang penambat, handling
space, jalan aksses dan air bersih)
• Budidaya di sawah (caren, handling space, air bersih dan jalan
akses)
• Budidaya di rawa (jaring tancap, handling space, air bersih dan jlan
akses)
12
5/11/2018 KONSEP MINAPOLITAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/konsep-minapolitan 13/13
Strategi Pengembangan
♦ Peningkatan kuantitas hasil tangkapan melalui pemanfaatan
teknologi penangkapan yang lebih modern
♦ Perluasan pangsa pasar, dengan memanfaatkan teknologi informasi
serta promosi yang gencar oleh aparat pemerintah maupun masyarakat
secara umum
♦ Peningkatan kualitas hasil tangkapan dengan sistem pengemasan
yang lebih baik
♦ Mengoptimalkan fungsi koperasi nelayan sebagai tulang punggung
pemenuhan kebutuhan nelayan
Arahan Kebijaksanaan
♦ Potensi kelautan adalah sumber daya alam yang terbatas, untuk itu
dalam pengembangannya harus memperhatikan prinsip lestari dan
seimbang.
♦ Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang sistem
penangkapan yang sesuai dengan kaidah praktis, ekonomis dan efisien.
♦ Mengembangkan pola pemasaran yang terintegral dengan linkage
ekonomi lainnya.
♦ Perluasan kegiatan pengembangan perikanan terutama bagi wilayah
yang memilki potensi periukanan yang potensial.
13