Download - KONSEP KELUARGA SEJAHTERA
KONSEP KELUARGA KONSEP KELUARGA SEJAHTERASEJAHTERA
By : Ns. Amalia Rahmisari,S.Kep
PengertianPengertian
Keluarga Sejahtera adalah :Keluarga yang dibentuk oleh perkawinan yang syah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materil yang layak, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang sama, selaras dan seimbang antar anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungan sekitar.
Keluarga :Unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami - istri, atau suami istri dan anak, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya
Keluarga Berencana Upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera
Gerakan KB berkembang menjadi Gerakan Keluarga Sejahtera (Ditetapkan berdasarkan UU no 10 th 1992)
Tanggal 29 Juni ditetapkan sebagai Hari Keluarga Nasional
Berdasarkan pasal 4 UU no 12 tahun 1992, ditetapkan Tujuan pembangunan keluarga Sejahtera:* Mengembangkan kualitas keluarga* Dapat timbul rasa aman,tentram* Harapan masa depan lebih baik* Mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin
Tujuan keluarga sejahteraTujuan keluarga sejahtera1. Meningkatkan pengetahuan keluarga tetang
masalah yang dihadapi2. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam
menganalisis potensi dan peluang yang dimilikinya3. Meningkatnya kemauan masyarakat dalam
memecahkan masalahnya secara mandiri4. Meningkatnya gotong royong dan kesetiakawanan
sosial dalam membantu keluarga, khususnya keluarga prasejahtera untuk meningkatkan kesejahteraannya.
B. Tahapan KeluargaB. Tahapan Keluarga
KELUARGA PRASEJAHTERA KELUARGA SEJAHTERA TAHAP 1 KELUARGA SEJAHTERA TAHAP 2 KELUARGA SEJAHTERA TAHAP 3 KELUARGA SEJAHTERA TAHAP 3 PLUS
Tingkat kesejahteraan keluarga diukur dengan 23 indikator operasional yang menggambarkan tingkat pemenuhan kebutuhan dasar keluarga, kebutuhan social-psikologis dan kebutuhan pengembangan
Keluarga PrasejahteraKeluarga yang baru memenuhi kebutuhan dasar ( basic need ) secara minimal, seperti kebutuhan akan pengajaran, agama, sandang, pangan, papan, dan kesehatan
Keluarga Sejahtera Tahap IKeluarga yang sudah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan social psikologisnya (sosiopsykological) seperti kebutuhan akan pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal dan transportasi
Keluarga Sejahtera Tahap IIDisamping telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal,serta telah dapat memenuhi kebutuhan psikologisnya, tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan pengembangannya (development needs) seperti kebutuhan untuk menabung dan memperoleh informasi
Keluarga Sejahtera Tahap IIIKeluarga yang sudah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan social psikologis dan kebutuhan pengembangan keluarganya, namun belum dapat memberikan sumbangan (kontribusi) yang maksimal terhadap masyarakat secara teratur (waktu tertentu ) memberikan sumbangan dalam bentuk materil untuk kepentingan social kemasyarakatan serta berperan serta secara aktif dengan menjadi pengurus lembaga kemasyarkatan atau yayasan-yayasan social, keagamaan, kesenian, olah raga, pendidikan dan sebagainya.
Keluarga Sejahtera Tahap III PlusKeluarga yang telah memenuhi seluruh kebutuhan dasar, social psikologis, dan pengembangannya telah terpenuhi, serta memiliki kepedulian sosial yang tinggi pada masyarakat.
C. Indikator Keluarga SejahteraC. Indikator Keluarga Sejahtera
a. Keluarga Prasejahtera, bila keluarga belum mampu untuk
1. Melaksanakan ibadah menurut agama yang dianut masing-masing
2. makan dua kali sehari atau lebih3. pakaian berbeda untuk berbagai keperluan4. rumah (sebagian besar lantai bukan dari tanah )5. Kesehatan ( bila anak sakit atau PUS ingin
pasang alat KB dibawa kesarana /petugas kesehatan
b. Keluarga Sejahtera I, bila keluarga sudah mampu melaksanakan indicator 1 – 5 tetapi belum mampu untuk melaksanakan indicator sebagai berikut ;
6. Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur menurut agama yang dianut masing-masing
7. Makan daging/ ikan/ telur sebagai lauk pauk paling kurang sekali seminggu
8. Memperoleh pakaian baru dalam satu tahun terakhir9. Luas lantai rumah tiap penghuni 8 m2
10.Anggota Keluarga sehat selama 3 bulan terakhir, sehingga dapat melaksanakan fungsi masing-masing
11. Paling kurang satu anggota keluarga yang berumur 15 tahun ketas mempunyai penghasilan tetap
12. Bisa tulis baca latin bagi seluruh anggota keluarga yang berumur 10 s/d 60 tahun
13. Anak usia sekolah ( 7 – 15 tahun ) bersekolah14. Anak hidup 2 atau lebih, keluarga yang masih PUS
saat ini memakai kontrasepsi
c. Keluarga Sejahtera II, bila keluarga sudah mampu melaksanakan indicator 1 – 14 tetapi belum mampu untuk melaksanakan indicator sebagai berikut ;
15.Upaya keluarga meningkatkan/menambah pengetahuan agama
16.Keluarga mempunyai tabungan17.makan bersama paling kurang sekali sehari18.Ikut serta dalam kegiatan masyarakat19.Rekreasi bersama/penyegaran paling kurang sekali
dalam 6 bulan20.Memperoleh berita dan surat kabar, TV, radio, majalah21.Anggota keluarga mampu menggunakan saranan
transportasi
d. Keluarga Sejahtera III, bila sudah mampu memenuhi indicator 1-21, tapi belum mampu melaksanakan indikator :
22.Memberikan sumbangan secara teratur (waktu tertentu) dan sukarela dalam bentuk materil kepada masyarakat
23.Aktif sebagai pengurus yayasan/institusi masyarakat
e. Keluarga Sejahtera III Plus ; bila sudah mampu melaksanakan semua indicator ( 1 – 23 ) indicator keluarga sejahtera
D. Pokok-pokok Kegiatan :D. Pokok-pokok Kegiatan :
1. Pembinaan Ketahanan Fisik KeluargaAdalah kegiatan penumbuhan dan pengembangan perilaku usaha dan tenaga terampil, sehingga dapat melakukan usaha ekonomi produktif untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera.
Bentuk kegiatannya dalah :a. Penumbuhan pengembangan pengetahuan, sikap perilkau
usaha dan keterampilan keluarga melalui penyuluhan, pelatihan, magang, studi banding dan pendampingan
b. Penumbuhan dan pengembangan kelompok usahan, antara lain melalui Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)
c. Pembinaan pemodalan, melalui tabungan Takesra, Kredit, Kukesra
d. Pembinaan pemasaran, melalui kerjasama dengan para pengsaha dan sector terkait
e. Pembinaan produksi, dengan bimbingan dalam memilih dan memanfaatkan alat teknologi tepat guna yang diperlukan dalam proses produksi
f. Pembinaan kemitrausahaan, dengan para pengusaha dari sector terkait, koperasi
g. Pengembangan jaringan usaha, khususnya bekerjasama dengan departemen koperasi dan PPKM
2. Pembinaan Ketahanan Non Fisik, bertujuan :a. Peningkatan kualitas anakb. Peningkatan kesehatan reproduksi remajac. Peningkatan keharmonisan keluarga, keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha EsaBentuk kegiatannya adalah :a. Bina Keluarga Balita
Pembinaan terhadap orangtua anak balita agar anaknya dapat tumbuh kembang secara fisik dan mental dengan optimal, dilakukan melalui kelompok dengan bantuan Alat Permainan Edukatif (APE )
b. Pembinaan Kesehatan Reproduksi remaja, dilakukan melalui :◦Pusat konsultasi remaja◦Penyuluhan konseling disekolah dan pesantren kelompok-
kelompok remaja, karang taruna, Risma, Pramuka, dan lain-lain◦Kelompok bina Keluarga Remaja◦Penyuluhan melalui media massa
c. Pembinaan Keluarga Lansia, melalui kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL)
d. Kegiatan-kegiatan lain :
◦Gerakan Keluarga Sejahtera Sadar Bina Aksara◦Beasiswa Supersemar◦Satuan Karya Pramuka Keluarga Berencana (Saka Kencana)◦Kegiatan lomba-lomba
3. Pelayanan Keluarga Berencana :◦Kegiatan komunikasi informasi edukasi ( KIE ) ditujukan
untuk meningkatkan kesadaran pengetahuan perubahan perilaku masyarakat dalam pelaksanaan KB
◦Pelayanan kesehatan reproduksi, meliputi pelayanan kontrasepsi, pelayanan kesehatan reproduksi bagi ibu-ibu serta upaya yang ada hubungan dengan reproduksi
4. Pendataan Keluarga SejahteraEvaluasi pelaksanaan Gerakan Keluarga Sejahtera setiap tahun antara bulan Januari dan Maret