Download - Konsep Dasar CA Recti - Colostomi
KARSINOMA REKTINama lain adalah Tumor Rektum. A. DESKRIPSI. Karsinoma rekti merupakan keganasan visera yang sering terjadi yang biasanya berasal dari kelenjar sekretorik lapisan mukosa sebagian besar kanker kolostomy berawal dari polip yang sudah ada sebelumnya. B. FAKTOR RESIKO. o o o Mengkonsumsi diet tinggi lemak dan rendah serat. Menahan tinja / defekasi yang sering. Faktor genetik. Adenokarsinoma Rektum, Kanker Kolorectum,
C. LOKALISASI DAN JENIS KARSINOMA. Lokalisasi karsinoma rekti : o 90 % karsinoma rekti berada dalam jangkauan jari bila dilakukan colok dubur. Kira-kira tidak lebih dari 7-8 cm dari linea dentata. o 10 % terletak lebih tinggi. Jenis karsinoma rekti : Jenis karsinoma rekti sama seperti jenis-jenis karsinoma kolon, yaitu : o o o Jenis mukoid. Jenis skirus. Jenis medulare.
4.Patofisiologi Kanker kolon dan rektum terutama (95 %)adenokarsinoma (muncul dari lapisan epitel usus). Dimulai sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan menyusup
1
Created By : BY HQ 01020396
serta merusak jaringan normal serta meluas kedalam struktur sekitarnya. Sel kanker dapat terlepas dari tumor primer dan menyebar kebagian tubuh yang lain D. TANDA DAN GEJALA. Perubahan kebiasaan buang air besar yang menimbulkan diare atau konstipasi. Adanya lendir / darah dalam feses. Timbul gejala tenesmus (ingin defekasi tetapi tidak ada yang keluar) disebut sensation of pulness. rangsangan spincter ani oleh tumor. Terdapat anemia yang mencolok. E. PEMERIKSAAN PENUNJANG.o
Ini disebabkan
Pada pemeriksaan dengan jari (colok dubur) mungkin terdapat adanya massa. Pemeriksan darah samar untuk tinja dapat mengindikasikan adanya kanker. Identifikasi dini polip dengan pemeriksaan jari, proktosiq noidoscopy (pemeriksaan rektum dan colon sigmoid dengan memasukkan sebuah selang berlampu melalui rektum atau kolonoskopi) atau pemeriksaan rektum dan colon dengan sebuah lensa serat optis.
o
o
o
Pemeriksaan darah untuk antigen spesifik yang berkaitan dengan kanker ini, terutama antigen (CEA). karsinoembrionik
F. PENATALAKSANAAN.
Tindakan dan pencegahan perlu dilakukan dan pencakupan mengenai pendidikan meningkatkan diet agar individu meningkatkan asupan buah, sayur, makanan kasar dan padi-padian. Untuk massa makanan, mengurangi lemak dan menyediakan antioksidan.
2
Created By : BY HQ 01020396
Dengan tindakan bedah dengan atau tanpa kemoterapi selanjutnya. Untuk tumor yang letaknya pada rektum bagian bawah sekali dilakukan tindakan reseksi abdomino perineal dengan kolostomi perineal.
KOLOSTOMIA. DEFINISI. Kolostomi adalah pengalihan isi kolon yang dapat permanen atau sementar. Kolostomi asenden, transfersum dan sigmoid dapat dilakukan. Kolostomi sigmoid paling sering untuk stoma permanen, biasanya dilakukan pada kanker. B. DATA DASAR PENGKAJIAN.
Aktivitas / Istirahat. Gejala : Kelemahan, keletihan Perubahan pada pola istirahat dan jam kebiasaan tidur pada malam hari. Adanya faktor nyeri, yang mempengaruhi keringat tidur misal ansietas, malam,
keterbatasan partisipasi dalam hobi, latihan. Pekerjaan atau profesi dengan pemajanan karsinogen, lingkungan tingkat stress tinggi.
Sirkulasi. Gejala Kebiasaan : : Palpitasi, kerja. Perubahan pada tekanan darah. Integritas Ego. nyeri dada pada pengerahan
3
Created By : BY HQ 01020396
Gejala
:
Faktor
stress
(keuangan, dan cara
pekerjaan, mengatasi
perubahan
peran)
sterss (misal : merokok, minum alkohol, menunda mencari pengobatan, keyakinan religius alopesia, menyangkal bermakna, Tanda
/
spritual). dalam lesi
Masalah
tentang misal :
perubahan
penampilan, cacat,
pembedahan, perasaan tidak
diagnosis, rasa
berdaya, putus asa, tidak mampu, tidak bersalah, kehilangan kontrol, depresi. : : : : Menyangkal, menarik diri, marah. Perubahan pada pola defekasi, misal : darah pada feses, nyeri pada defekasi. Tanda
Eliminasi. Gejala
Perubahan pada bising usus. Kebiasaaan diet buruk (misal : rendah serat, tinggi lemak, adiflik, / bahan muntah, pengawet). intoleransi Anoreksia, mual
Makanan dan Cairan. Gejala
makanan, perubahan pada berat badan, penurunan berat badan hebat, kakeksia, berkurangnya massa otot.
Neuro sensori. Gejala : : Pusing, sinkope. Tidak ada nyeri / derajat bervariasi, misal : ketidaknyamanan ringan sampai nyeri berat (dihubungkan dengan proses penyakit). Pernafasan. Gejala Keamanan. : Merokok (tembakau, mariyuana, hidup dengan merokok, pemajanan abses). Nyeri dan Kenyamanan. Gejala
4
Created By : BY HQ 01020396
Gejala Tanda
: : :
Pemajanan pada kimia toksik, karsinogen, pemajanan matahari lama/ berlebihan. Demam, ruam kulit ulserasi. Masalah hubungan, 30 tahun. seksual, misal dampak pada pada tingkat
Seksualitas. Gejala perubahan
kepuasan. Nuligravida, lebih besar dari usia Multigravida, pasanmgan sex multiple, aktivitas seksual diri.
Interaksi Sosial. Gejala : Ketidakadekuatan pendukung. / kelemahan sistem
Penyuluhan / Pembelajaran. Lama di rawat rata-rata 9,4 hari. Rencana Pemulangan : Bantuan dalam masalah diet, manajemen ostomi dan tambahan dibutuhkan. suplai mungkin
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL. 2. Nyeri (akut) berhubungan dengan faktor fisik (kerusakan kulit / jaringan / insisi / drain); biologis (aktivitas proses penyakit : kanker, trauma); faktor psikologis (takut, ansietas). Intervensi Kaji Dorong
: pasien untuk mengatakan masalah, dengarkan tindakan kenyamanan, misal : perawatan mulut,
nyeri, catat lokasi, karakteristik, intensitas (skala 0-10).
secara aktif. Berikan
pijatan punggung, ubah posisi, yakinkan pasien bahwa oerubahan posisi tidak akan mencederai stoma. Dorong
penggunaan teknik relaksasi, bimbingan imajinasi
visualisasi.
5
Created By : BY HQ 01020396
Bantu
melakukan latihan rentang gerak dan dorong ambulasi adanya kekakuan otot abdominal. Kehati-hatian
dalam, hindari duduk lama. Laporkan
yang tidak disengaja dan nyeri tekan. Beri
obat sesuai indikasi, misal : narkotik, analgetik. rendam duduk. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
Berikan
3.
Biofisikal : adanya stoma, kehilangan kontrol usus eliminasi; Psikososial Intervensi
: gangguan struktur tubuh, proses penyakit :
berhubungan dengan program pengobatan , misal kanker. Pastikan apakah konseling dilakukan bila mungkin atau ostomi perlu didiskusikan.
Dorong pasien / orang terdekat untuk perasaan tentang ostomi.
menyatakan
Kaji ulang alasan untuk pembedahan dan harapan masa datang. Catat perilaku menarik diri, peningkatan ketergantungan. Berikan kesempatan pada pasien untuk menerima ostomi melalui partisipasi perawatan diri. Rencanakan / jadwalkan aktivitas perawatan dengan pasien. Pertahankan pendekatan positif selamam aktivitas
perawatan, hindari ekspresi menghina, rekasi berubah mendadak, Jangan perlihatkan rasa marah secara pribadi. 4. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis kesalahan : interpretasi, informasi, kurang
dari kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang pemajanan, Intervensi
mengingat, tidak mengenal sumber informasi. Evaluasi kemampuan emosi dan fisik pasien.
6
Created By : BY HQ 01020396
Tinjau
ulang
anfis
dan
implikasi
intervensi
bedah.
Diskusikan harapan masa datang termasuk perubahan yang di antisipasi dalam kakarakter keluaran feses.
Diskusikan kemungkinan kebutuhan untuk menurunkan masukan garam. Tekankan pentingnya mengunyah makanan dengan baik, masukan cairan adekuat dengan diet tinggi serat, sedang hindari selulosa. Tinjau ulang sumber makanan yang menyebabkan flatus (misal : minuman karbonat, bir, buncis, kol, bawang putih, ikan dan bumbu tinggi). Diskusikan tentang kemungkinan gangguan tidur,
anoreksia, kehilangan minat pada aktivitas umum.
Tekankan perlunya pemantauan tepat tentang kondisi kesehatan kronis yang memerlukan obat oral secara rutin.
5.
Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit dan stoma.
berhubungan dengan tidak adanya spincter stoma, karakter / aliran feses dan flatus 6.
Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan
berhubungan dengan kehilangan yang berlebihan melalui jalan normal (muntah pre operasi dan diare). 7. dengan Resiko tinggi konstipasi pada / diare colon berhubungan sigmoid atau
penempatan
ostomi
desenden, ketidak adekuatan masukan diet / cairan. 8. Resiko tinggi perubahan nutrisi berhubungan dengan : kurang dari status
kebutuhan
anoreksia,
hipermetabolik, diare, gangguan absorbsi. 9. Resiko tinggi terhadap disfungsi sexual
berhubungan dengan perubahan struktur tubuh, masalah 7 Created By : BY HQ 01020396
fisiologis tentang respon dari orang terdekat, gangguan pola respon sexual.
DAFTAR PUSTAKA
Schrock, Theodore R. MD. 1999. Ilmu Bedah Surgery ) Edisi 7. Penerbit : EGC, Jakarta.
( Hand Book of
Doengoes, Marilynn. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan . Edisi 3. Penerbit : EGC, Jakarta.
8
Created By : BY HQ 01020396