Transcript

Konjungtivitis Gonore

Konjungtivitis Gonore

Latar Belakang

Penyakit kelamin yang disebabkan oleh gonore merupakan penyakit yang tesebar luas di seluruh dunia secara endemic, termasuk di Indonesia. Pada umumnya diderita oleh laki-laki muda usia 20 sampai 24 tahun dan wanita muda usia 15 sampai 19 tahun.Gonore adalah gonokok yang ditemukan oleh Neisser pada tahun 1879, dan baru diumumkan tahun 1882, kuman tersebut termasuk dalam group Neisseria. Gonore tidak hanya mengenai alat-alat genital tetapi juga ekstra genital.

Salah satunya adalah konjungtiva yang akan menyebabkan konjungtivitis, penyakit ini dapat terjadi pada bayi yang baru lahir dari ibu yang menderita servisitis gonore atau pada orang dewasa, infeksi terjadi karena penularan pada konjungtiva melalui tangan dan alat-alat.Konjungtivitis gonore merupakan radang konjungtiva akut dan hebat yang disertai dengan secret purulen yang disebabkan oleh kuman gonokok yang sangat pathogen, virulen dan bersifat invasive sehingga reaksi radang terhadap kuman ini sangat berat.

TINJAUAN PUSTAKAAnatomi KonjungtivaKonjungtiva palpebraKonjungtiva bulbarKonjungtiva fornix

Konjungtiva PalpebraTerdiri dari 3 bagian :Marginal : membentang dari batas kelopak mata sampai kira-kira 2 mm di belakang sulcus subtarsalisTarsal : tipis, transparan, dengan bayak vaskularisasi dan melekat erat ke tarsal plateOrbital : terletak antara tarsal dan fornix

Konjungtiva bulbarTipis, transparan dan mudah digerakkan. Dipisahkan dari sclera anterior oleh jaringan episklera dan kapsul tenon. Konjungtiva bulbar di sekitar kornea disebut dengan konjungtiva limbus, dan di limbus, epitel konjungtiva bersambung dengan kornea.

Konjungtiva fornixLanjutan melingkar cul-de-sac yang diputus dibagian medial oleh caruncle dan plica semilunaris. Konjugntiva fornix bersambung dengan konjungtiva bulbar melalui konjungtiva palpebra. Struktur konjungtiva konjungtiva terdiri dari beberapa bagian, yaitu : epithelium, lapisan adenoid, dan lapisan fibrous. Konjungtiva terdiri dari kelenjar penghasil musin dan kelenjar aksesori. Mekanisme Pertahanan Mata Luar Jaringan adnexa mata ( kelopak mata, bulu mata, kelenjar air mata, kelenjar meibom, dan lainnya) memperoduksi dan menyebarkan tear film, secara fisik melindungi mukosa ocular dan bola mata.

Konjungtiva mengandung sel imunologi kompeten. Epitel konjungtiva yang tidak terinfeksi memiliki CDS+ sitotoksik T limfosit dan sel langerhans. Substansia propria konjungtiva mengandung CD4+ T helper dan CDS+ bersama sel NK, sel mast, limfosit B, makrofag, dan PMN.

Konjungtivitis GonoreRadang konjungtiva akut dan hebat yang disertai dengan sekret purulen. Konjungtivitis gonore adalah penyakit menular seksual yang dapat ditularkan secara langsung dari transmisi genital-mata, kontak genital-tangan-mata, atau tansmisi ibu-neonatus selama persalinan. Etiologi Organisme yang umum menyebabkan konjungtivitis hiperpurulen adalah N gonorrhoeae Gonokok. Kuman ini sangat pathogen, virulen, dan bersifat invasiv sehingga reaksi radang terhadap kuman ini sangat berat.

Ciri-ciri : bakteri gram negatif, diplokokus non motil, berdiameter mendekati 0,8 m. Masing-masing cocci berbentuk ginjal. Ketika organisme berpasangan sisi yang cekung akan berdekatan. Karakteristik PertumbuhanNeisseriae paling baik tumbuh pada kondisi aerob. Neisseria menghasilkan oksidase dan memberikan reaksi oksidase positif, Ketika bakteri terlihat pada kertas filter yang telah direndam dengan tetrametil parafenilenediamin hidroklorida (oksidase), neisseria akan dengan cepat berubah warna menjadi ungu tua. Gonococci baik tumbuh pada media yang mengandung substansi organik yang kompleks seperti darah yang dipanaskan, hemin, protein hewan dan dalam ruang udara yang mengandung 5% CO2 dan pada suhu 35-37oC dan ph 7,2-7,6.

Pertumbuhannya dihambat oleh beberapa bahan beracun dari media seperti asam lemak dan garam. Organisme dapat dengan cepat mati oleh pengeringan, penjemuran, pemanasan lembab dan desinfektan. Mereka menghasilkan enzim autolitik yang dihasilkan dari pembengkakan yang cepat dan lisis in vitro pada suhu 25 C dan pada pH alkalis.

PatofisiologiPerjalanan penyakit pada orang dewasa secara umum, terdiri atas 3 stadium: 1. Infiltratif, berlangsung 34 hari, ditemukan kelopak dan konjungtiva yang kaku disertai rasa sakit pada perabaan. 2. Supuratif atau purulenta, lamanya 2-3 minggu. Palpebra masih bengkak, hiperemis, tetapi tidak begitu tegang, blefarospasme masih ada, sekret campur darah yang keluar terus menerus.3. Konvalesen (penyembuhan), berlangsung 2-3 minggu. Gejala-gejala tidak begitu hebat lagi. Palpebra sedikit bengkak, konjungtiva palpebra hiperemi, tidak infiltratif.

Manifestasi Klinis Konjungtivitis gonokokal ditandai dengan onset tiba-tiba konjungtivitis purulen berat, eksudat massif, kemosis berat, hiperemis konjungtiva, edema kelopak mata dan pada kasus yang tidak diobati segera, dapat terjadi infiltrate, pelunakan, dan perforasi kornea. Pada kornea dapat terlihat kekruhan epitel yang difus, defek epitel, infiltrat marginal, dan peripheral ulcerative infectious keratitis yang dapat berkembang cepat menjadi perforasi.

Pada bayi dan anakGejala subjektif : tidak adaGejala objektif :Ditemukan kelainan bilateral dengan sekret kuning kental, sekret dapat bersifat serous tetapi kemudian menjadi kuning kental dan purulen. Kelopak mata membengkak, sukar dibuka dan terdapat pseudomembran pada konjungtiva tarsal. Konjungtiva bulbi merah, kemotik dan tebal.

Pada orang dewasaGejala subjektif : Rasa nyeri pada mata.Dapat disertai tanda-tanda infeksi umum.Biasanya terdapat pada satu mata. Lebih sering terdapat pada laki-laki dan biasanya mengenai mata kanan.Gambaran klinik yaitu sekret purulen yang tidak begitu kental. Selaput konjungtiva terkena lebih berat dan menjadi lebih menonjol, tampak berupa hipertrofi papiler yang besar. Pada orang dewasa infeksi ini dapat berlangsung berminggu -minggu.

Pemeriksaan PenunjangPada pemeriksaan penunjang dilakukan pemeriksaan sediaan langsung sekret dengan pewarnaan gram atau Giemsa untuk mengetahui kuman penyebab dan uji sensitivitas untuk perencanaan pengobatan.Pada pemeriksaan dapat dilihat diplokok yang intraseluler sel epitel dan lekosit, disamping diplokok ekstraseluler yang menandakan bahwa proses sudah berjalan menahun. Bila pada anak didapatkan gonokok (+), maka kedua orang tua harus diperiksa. Jika pada orang tuanya ditemukan gonokok, maka harus segera diobati.PengobatanAntibiotik topikal okular dapat membantu tetapi tidak menggantikan antibiotik sistemik. Obat salep eritromisin, basitrasin, gentamisin, dan solusio ciprofloksasin direkomendasikan sebagai terapi topikal. Irigasi konjungtiva dengan normal salin yang setiap 30-60 menit untuk membersihkan sekret. Pengobatan dimulai bila terlihat pada pewarnaan Gram negatif diplokok batang intraseluler dan sangat dicurigai konjungtivitis gonore.

Pasien dirawat dan diberi antibiotik sistemik dan dapat juga diberikan secara topikal. Pada pasien yang resisten terhadap penisillin dapat diberikan cefriakson. Pengobatan diberhentikan bila pada pemeriksan mikroskopik yang dibuat setiap hari menghasilkan 3 kali berturut-turut negatif.

PenyulitPenyulit yang terjadi adalah tukak kornea marginal terutama bagian atas, yang dimulai dengan infiltrat, kemudian menjadi ulkus. Bisa terjadi pada stadium 1 dan 2, dimana terdapat blefarospasme dengan pembentukan sekret yang banyak sehingga sekret menumpuk dibawah konjungtiva palpebra superior, ditambah lagi kuman gonokok mempunyai enzim proteolitik yang merusak kornea dan hidupnya intraseluler, sehingga dapat menimbulkan keratitis tanpa didahului kerusakan epitel kornea.

PencegahanSkrining dan terapi pada perempuan hamil dengan penyakit menular seksual.Secara klasik diberikan obat tetes mata Cara lain yang lebih aman adalah pembersihan mata dengan solusio borisi dan pemberian kloramfenikol salep mata.Operasi caesar direkomendasikan bila si ibu mempunyai lesi herpes aktif saat melahirkan.Antibiotik, diberikan intravena, bisa diberikan pada neonatus yang lahir dari ibu dengan gonore yang tidak diterapi.

Efek Samping PengobatanTetes nitrat Argenti yang diberipada bayi baru lahir untuk mencegah infeksi Gonorrhea akan menyebabkan iritasi ringan, tapi akan sembuh dengan sendirinya satu sampai dua hari tanpa meninggalkan kerusakan menetap. Antibiotika dapat menyebabkan gangguan perut, ruam dan reaksi alergi.

PengawasanBayi harus diawasi untuk memastikan infeksi tidak kambuh setelah diterapi. Ibu dari janin dengan konjungtivitis Gonorrhea neonatorum harus diuji dan diterapi terhadap penyakit menular seksual bila diperlukan, gejala-gejala apapun yang baru ditemukan atau memperburuk keadaan harus dilaporkan kepada dokter.

PrognosisBila pengobatan diberikan secepatnya dengan dosis yang cukup, akan sembuh tanpa komplikasi. Bila pengobatan diberikan lebih lambat atau kurang intensif maka kesembuhan mungkin dapat disertai dengan sikatriks kornea dan penurunan tajam penglihatan yang menetap atau kebutaan.

KESIMPULANKonjungtivitis gonore merupakan radang konjungtiva akut dan hebat yang disertai dengan secret purulen yang disebabkan oleh kuman gonokok yang sangat pathogen, virulen dan bersifat invasive. Konjungtivis gonore disebabkan oleh kuman Neisseria gonorrhoeae. Penyakit ini dapat mengenai bayi berumur 1 3 hari, disebut oftalmia Neonatorum, akibat infeksi jalan lahir. Dapat pula mengenai bayi berumur lebih dari 10 hari atau pada anak-anak yang disebut konjungtivitis gonore infantum. Bila mengenai orang dewasa biasanya disebut konjungtivitis gonoroika adultorum. Pengobatan dilakukkan dengan antibiotik sistemik.

TERIMAKASIH


Top Related