Transcript

Slide 1

ISOLASI, SELEKSI, DAN KARAKTERISASI BAKTERI PENGHASIL BIOSURFAKTAN DARI LOKASI TERCEMAR HIDROKARBON DI KAWASAN TELUK JAKARTANURLAILA KHAIRUNNISA3425101474Usulan Penelitian

PROGRAM STUDI BIOLOGIJURUSAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI JAKARTA2014Pembimbing IIDra. Muzajjanah, M.KesPembimbing IDra. Tri Handayani K., M.Si

PENDAHULUANLatar BelakangIndustri Pencemaran oleh limbah minyakBioremediasiMembahayakan organisme hidupSurfaktan sintetisBiosurfaktanKelarutan hidrokarbon rendahpenanggulangandampak- Toksik- Non-degradablekekuranganBakteri penghasil biosurfaktanTeluk JakartaisolasikendalaHidrokarbonHidrokarbon teremulsisolusi

Perumusan MasalahApakah isolat bakteri yang diisolasi dari lokasi tercemar hidrokarbon di kawasan Teluk Jakarta dapat mensintesis senyawa biosurfaktan?Bagaimanakah karakteristik bakteri penghasil biosurfaktan yang didapatkan?Tujuan PenelitianMendapatkan isolat bakteri penghasil senyawa biosurfaktan dari lokasi tercemar hidrokarbon di Kawasan Teluk Jakarta.

Manfaat PenelitianManfaat dari penelitian ini adalah mendapatkan isolat bakteri yang mampu menghasilkan senyawa biosurfaktan. Isolat bakteri tersebut kemudian akan diteliti lebih lanjut kemampuannya dalam mendegradasi hidrokarbon.

Pencemaran oleh hidrokarbonBioremediasiKelarutan hidrokarbon rendahBakteriIsolasi bakteri penghasil biosurfaktanTeluk JakartaBiosurfaktanKelebihan:DegradableLess toxicEfektif dalam suhu dan pH tinggi

solusiIsolat bakteri penghasil biosurfaktankendalapenanggulanganKERANGKA BERPIKIR

METODOLOGI PENELITIANTempat dan Waktu PenelitianPenelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Genetika, Jurusan Biologi Universitas Negeri Jakarta, dan dimulai pada bulan Maret 2014.Metode PenelitianMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Prosedur PenelitianPengambilan sampelKultur pengayaan & isolasiPurifikasiIsolat murniSeleksi bakteri penghasil biosurfaktanBlood haemolysis testDrop collapsing testOil displacement testKarakterisasiPengamatan morfologi koloniPewarnaan GramUji degradasi naftalena

Pengambilan sampel, kultur pengayaan, dan isolasiSampel tanah diambil dari 2 lokasi tercemar minyak di kawasan Cilincing, Jakarta UtaraDimasukkan dalam medium pengayaan (50 ml MSM + 1% minyak mentah dan 50 MSM + 1 % oli bekas)Inkubasi 14 hari di rotary shaker 100 rpm pada suhu ruang Isolasi dengan metode pour plate menggunakan media MSM agar + minyak mentah dan MSM agar +oli bekasInkubasi 30C, 48 jam

Purifikasi bakteriKoloni: bentuk, tepian, warnaInokulasiMSM agar + minyak mentahMSM agar + oli bekasInkubasi 30C, 24 jamInokulasi ke NA lempengQuadrant streakInkubasi 30C, 24 jamInokulasi ke NA miringIsolat murniInkubasi

Seleksi bakteri penghasil biosurfaktanBlood haemolysis test

Isolat murni usia 24 jam

Digoreskan pada permukaan blood agarInkubasi 30C, 24 jam

Pengamatan zona bening di sekitar koloni

Pembuatan supernatanIsolat murniMSM + minyak mentahinokulasiInkubasi di rotary shaker, 7 hari, suhu ruangSentrifugasi 10000 rpm, 20 menitSupernatanSupernatan yang didapat akan digunakan dalam tahap seleksi dengan metode drop collapsing test dan oil displacement test

Drop collapsing test5 l supernatan ditambahkan ke permukaan minyakDidiamkan 1 jam2 l minyak mentah ditetes dalam mikroplateBentuk tetesan diamati setelah 1 menit

Oil displacement test

Karakterisasi bakteri penghasil biosurfaktanPengamatan morfologi koloniMorfologi koloni yang diamati: bentuk, warna, tepian, dan elevasi.Morfologi sel diamati dengan pewarnaan GramPengamatan morfologi sel

Buat apusan bakteriTeteskan dengan crystal violetBilas dengan air mengalirTeteskan dengan lugolBilas dengan air mengalirBilas dengan alkohol 95 %Teteskan dengan safraninBilas dengan air mengalirGambar 1. Langkah pewarnaan Gram

Uji degradasi naftalena

Terima Kasih


Top Related