Kinerja Keuangan Triwulan I-2014
Hasil RUPST dan RUPSLB
Tanya Jawab
Agenda
1
Ikhtisar Keuangan Tahun 2013
• Penjualan sepeda motor baru domestik tumbuh 9% menjadi 7,8 juta unit. Masyarakat sudah dapat
menyesuaikan diri dengan aturan uang muka yang mulai diberlakukan sejak pertengahan tahun 2012.
• Penjualan mobil baru domestik tumbuh 10% menjadi 1,2 juta unit. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa
masyarakat Indonesia memang memiliki daya beli yang kuat seiring dengan meningkatnya jumlah masyarakat
kelas menengah.
• Penyaluran pembiayaan baru Adira Finance meningkat 4% menjadi Rp33,7 triliun dengan pangsa pasar
sepeda motor baru sebesar 12,6%, sedangkan pangsa pasar mobil baru sebesar 5,4%.
• Jumlah pembiayaan konsumen yang dikelola tumbuh 5% menjadi Rp48,3 triliun, termasuk pembiayaan
bersama dengan BDI sebesar Rp18,9 triliun.
• Piutang pembiayaan konsumen bermasalah (NPL-termasuk Joint-Financing) membaik menjadi 1,3%
dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 1,4%
• Total Aset meningkat 22% menjadi Rp31,0 triliun dari Rp25,5 triliun, didukung oleh kenaikan piutang
pembiayaan yang tumbuh sebesar 27%.
• Ekuitas meningkat 20% menjadi Rp6,0 triliun dari Rp5,0 triliun yang berasal dari peningkatan laba ditahan.
• Laba tahun berjalan meningkat sebesar 20% menjadi Rp1,7 triliun dari Rp1,4 triliun dari tahun sebelumnya.
• ROAA dan ROAE masing-masing berada pada level 6,0% dan 30,9%.
Ikhtisar Kinerja Tahun 2013
2
Penjualan Sepeda Motor Baru Nasional Ribuan Unit dan %
3.888 5.074
4.424 4.688
6.219 5.852
7.399 8.044
7.142 7.771
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
CAGR 04-13: 8%
• Rata-rata pertumbuhan per tahun
penjualan nasional sepeda motor baru
berada pada kisaran 8% per tahun selama
periode 2004-2013.
• Pada tahun 2012, penjualan sepeda
motor nasional sempat tertekan karena
perlambatan pada harga komoditas dan
implementasi peraturan DP minimum,
sehingga terkoreksi 11% menjadi 7,1 juta
unit.
• Memasuki tahun 2013, pemulihan mulai
terjadi pada saat masyarakat sudah dapat
menyesuaikan diri dengan aturan baru
tersebut sehingga penjualan nasional
tumbuh 9% menjadi 7,8 juta unit. Hal ini
membuktikan bahwa sepeda motor
merupakan kebutuhan dasar (necessity),
sebagai sebuah alternatif moda
transportasi yang dianggap sangat efektif
dan ekonomis untuk mendukung kegiatan
produktif masyarakat.
• Penetrasi sepeda motor saat ini sebesar
25% dari populasi atau 1 sepeda motor
untuk 4 orang, artinya pasar masih cukup
terbuka terutama untuk kelompok
pendapatan menengah ke bawah.
• Pada tahun 2014 ini, penjualan sepeda
motor baru diprediksi dapat mencapai 8
juta unit.
Pasar Sepeda Motor Tahun 2013
Sumber: Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) 3
Penjualan Sepeda Motor Baru Tahun 2013 %
Skutik 63,0%
Bebek 22,8%
Sport 14,2%
Honda 60,5%
Yamaha 32,1%
Suzuki 5,2%
Kawasaki 2,0% TVS
0,3%
Berdasarkan Tipe Berdasarkan Merek
Pasar Mobil Baru Tahun 2013
Penjualan Mobil Baru Nasional Ribuan Unit dan %
483 534
319 433
604 486
764 894
1.116 1.230
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
CAGR 04-13: 11%
• Pertumbuhan penjualan nasional mobil
baru meningkat 11% per tahun pada
periode 2004-2013.
• Penjualan mobil nasional tumbuh pesat
didominasi oleh pertumbuhan penjualan
mobil penumpang sehubungan dengan
peningkatan daya beli konsumen dan
jumlah masyarakat kelas menengah.
• Mobil penumpang secara konsisten
memberi kontribusi sekitar 70% kepada
penjualan nasional.
• Pada tahun 2012, penjualan mobil
nasional masih tumbuh kuat sebesar
25% ditengah operating environment
yang penuh dengan tekanan.
Pertumbuhan ini didorong oleh
bertambahnya masyarakat kelas
menengah yang diperkirakan akan
meningkat dua kali lipat menjadi 141
juta jiwa pada tahun 2020. (Sumber:
Publikasi Boston Consulting Group, Maret
2013)
• Walaupun pada tahun 2013 penjualan
mobil secara nasional masih dapat
tumbuh 10%, namun para pelaku
industri memperkirakan kalau pada
tahun 2014, penjualan mobil di
Indonesia akan stagnan pada tingkat
1,2 juta unit atau tumbuh sedikit
menjadi1,3 juta unit.
Sumber: Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo)
4
Penum-pang
71,0%
Komer-sil
29,0% Toyota 35,4%
Mazda 0,9%
Nissan 5,0%
Suzuki 13,2%
Honda 7,4%
Mitsubi-shi
12,8%
Isuzu 2,6%
Daihatsu 15,1%
Others 7,7%
Penjualan Mobil Baru Tahun 2013 %
Berdasarkan Segmen Berdasarkan Merek
Pembiayaan Baru Rp Triliun dan %
Piutang Pembiayaan Konsumen Rp Triliun dan %
Laba Bersih Tahun Berjalan Rp Miliar
Jaringan Usaha Jumlah Jaringan Usaha dan %
74%
66% 63% 60% 56%
26%
34%
37% 40% 44%
2009 2010 2011 2012 2013
Sepeda Motor Mobil
14,5
25,9
32,6 32,4 33,7 4%
86% 88% 67%
49% 39%
14%
22%
33% 51% 61%
2009 2010 2011 2012 2013
Pembiayaan Bersama Pembiayaan Sendiri
30,8
41,5
45,8 48,3
19,2
5%
1.212
1.468 1.583
1.419
1.707
2009 2010 2011 2012 2013
38% 22% 21% 24% 29%
58% 56%
56% 55% 52%
4%
22%
23% 22% 19%
2009 2010 2011 2012 2013
Cabang Kantor Perwakilan Kios & Dealer Outlet
698
319
667 653
550
Ikhtisar Keuangan Tahun 2013
5
• Pangsa pasar pembiayaan
sepeda motor baru Adira Finance
adalah sebesar 12,6% dari total
penjualan industri tahun 2013.
• Perlambatan pada penyaluran
pembiayaan sepeda motor baru
terjadi seiring dengan strategi
Perusahaan untuk menumbuhkan
pembiayaan kendaraan bekas.
• Pangsa pasar pembiayaan mobil
baru Adira Finance sebesar adalah
5,4% pada tahun 2013.
• Peningkatan penjualan nasional
yang kuat terjadi pada segmen
mobil penumpang ketimbang
komersial, sementara Adira
Finance memfokuskan diri pada
pembiayaan segmen komersial.
Pangsa Pasar Sepeda Motor Baru Dalam Ribuan Unit dan %
Pangsa Pasar Mobil Baru Dalam Ribuan Unit dan %
773
1.160 1.267
1.109 980
13,2%
15,7% 15,8% 15,7%
12,6%
2009 2010 2011 2012 2013
Pembiayaan Baru Adira Finance (Ribuan Unit) Pasang Pasar Adira Finance
17
40
59 63 66
3,4% 5,2%
6,6% 5,7% 5,4%
2009 2010 2011 2012 2013
Pembiayaan Baru Adira Finance (Ribuan Unit) Pasang Pasar Adira Finance
Pangsa Pasar
6
Rp Miliar
Tahun 2012
Yang Berakhir
31 Desember
Tahun 2013
Yang Berakhir
31 Desember Perubahan
%Y-o-Y (Telah Diaudit ) (Telah Diaudit )
PENDAPATAN
Pembiayaan Konsumen 4.180 5.055 21%
Sewa Pembiayaan 28 108 284%
Lain-Lain 2.545 2.902 14%
Total Pendapatan 6.753 8.065 19%
BEBAN
Gaji dan Tunjangan (1.644) (1.762) 7%
Beban Bunga dan Keuangan (1.193) (1.671) 40%
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai (976) (1.278) 31%
Umum dan Administrasi (767) (778) 1%
Bagi Hasil Investor Dana - (24) 100%
Pemsaran dan Lain-Lain (277) (270) -3%
Total Beban (4.857) (5.782) 7%
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan 1.896 2.282 20%
Beban Pajak Penghasilan (477) (575) 20%
Laba Tahun Berjalan 1.419 1.707 20%
Pendapatan Komprehensif Lain (13) (12) -8%
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan 1.406 1.696 21%
Laba Neto Per Saham - Dasar (Nilai Rp Penuh) 1.419 1.707 20%
Laporan Laba Rugi Komprehensif
7
Rp Miliar
Tahun 2012
Yang Berakhir
31 Desember
Tahun 2013
Yang Berakhir
31 Desember Perubahan
%Y-o-Y (Telah Diaudit ) (Telah Diaudit )
ASET
Kas dan Setara Kas 2.249 1.264 -44%
Piutang Pembiayaan Konsumen-Setelah Dikurangi Penyisihan Kerugian
Penurunan Nilai 22.216 27.008 22%
Investasi Sewa Pembiayaan-Setelah Dikurangi Penyisihan Kerugian
Penurunan Nilai 237 1.497 533%
Investasi dalam saham 1 1 0%
Aset Tetap-Setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan 290 283 -2%
Aset Takberwujud-Neto 41 48 16%
Lain-Lain 428 894 109%
Total Aset 25.460 30.994 22%
LIABILITAS
Pinjaman yang Diterima 8.286 11.252 36%
Efek Utang yang Diterbitkan-Neto 9.802 10.984 12%
Sukuk Mudharabah - 379 100%
Lain-Lain 2.337 2.358 1%
Total Liabilitas 20.425 24.972 22%
Modal Saham 100 100 0%
Saldo Laba & Kerugian Kumulatif Atas Instrumen Derivatif Untuk Lindung
Nilai Arus Kas-Neto 4.936 5.922 20%
Ekuitas 5.036 6.022 20%
Total Liabilitas dan Ekuitas 25.460 30.994 22%
Laporan Posisi Keuangan
8
Keterangan
Tahun 2012
Yang Berakhir
31 Desember
Tahun 2012
Yang Berakhir
31 Desember Perubahan
%Y-o-Y (Telah Diaudit) (Telah Diaudit)
Profitabilitas *
Imbal Hasil Atas Rata-Rata Total Aset 6,7% 6,0% -0,7%
Imbal Hasil Atas Rata-Rata Ekuitas 30,0% 30,9% 0,9%
Laba Tahun Berjalan / Total Pendapatan 21,0% 21,2% 0,2%
Kualitas Aset
Piutang Pembiayaan Bermasalah/NPL (Termasuk Joint-Financing) 1,4% 1,3% -0,1%
Cost of Credit (Termasuk Joint-Financing) 4,0% 3,9% -0,1%
Likuiditas
Pinjaman yang Diterima, Efek Utang yang Diterbitkan-Neto & Sukuk
Mudharabah / Total Aset (X) 0,7 0,7 0,0
Pinjaman yang Diterima, Efek Utang yang Diterbitkan-Neto & Sukuk
Mudharabah / Ekuitas (DER) (X) 3,6 3,8 0,2
Total Liabilitas / Total Aset (X) 0,8 0,8 0,0
Total Liabilitas / Ekuitas (X) 4,1 4,1 0,0
Keterangan:
*Imbal Hasil terhadap rata-rata piutang pembiayaan yang dikelola, jumlah asset dan jumlah ekuitas untuk 2 tahun buku.
Rasio Keuangan
9
Kinerja Keuangan Triwulan I-2014
Hasil RUPST dan RUPSLB
Tanya Jawab
Agenda
10
Ikhtisar Keuangan Tahun 2013
• Pembiayaan baru pada Triwulan 1-2014 sebesar Rp8,1 triliun dengan komposisi 56% pembiayaan sepeda
motor dan 44% pembiayaan mobil.
• Piutang pembiayaan konsumen yang dikelola meningkat 8% menjadi Rp48,5 triliun, termasuk pembiayaan
bersama dengan BDI sebesar Rp18,3 triliun.
• Pembiayaan konsumen bermasalah (NPL) termasuk pembiayaan bersama dengan BDI, membaik menjadi
1,3% dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya sebesar 1,5%.
• Laba bersih selama Triwulan I-2014 sebesar Rp411 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp336
miliar.
• Jumlah Aset meningkat 16% menjadi Rp31,3 triliun dari Rp26,9 triliun tahun sebelumnya didukung oleh
kenaikan piutang pembiayaan sebesar 19%.
• Jumlah Ekuitas meningkat 19% menjadi Rp6,4 triliun dibandingkan dengan Rp5,4 triliun yang berasal dari
peningkatan laba ditahan.
• Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (DER) stabil pada tingkat 3,5 kali pada akhir bulan Maret 2014.
• ROAA dan ROAE masing-masing berada pada level 5,7% dan 29,2%
Kinerja Perusahaan Triwulan I-2014
11
• Sejak tahun 2013 penjualan
triwulanan sepeda motor baru di
Indonesia tercatat berada pada
kisaran 1,8-1,9 jutaan unit, tumbuh
dibandingkan dengan penjualan
triwulanan tahun 2012 silam.
• Selama Triwulan I-2014, penjualan
nasional sepeda motor baru stabil
sebesar 2,0 juta unit dibandingkan
dengan periode yang sama tahun
lalu.
• Sama halnya dengan penjualan
mobil baru nasional, secara
triwulanan pun mencatatkan
pertumbuhan yang signifikan
dibandingkan tahun 2012 lalu.
• Pada Triwulan I-2014, penjualan
nasional mobil baru tumbuh
sebesar 11% menjadi 328 ribu unit
dibandingkan periode yang sama
tahun sebelumnya.
1.971 1.969 1.873 1.958 1.990
1%
10% 14% 12%
1%
Tw I-2013 Tw II-2013 Tw III-2013 Tw IV-2013 Tw I-2014
Penjualan Triwulanan (Ribuan Unit) Pertumbuhan Tahunan (Y-o-Y)
Penjualan Nasional Sepeda Motor Baru Dalam Ribuan Unit, kecuali %
Penjualan Nasional Mobil Baru Dalam Ribuan Unit, kecuali %
296 306 306 322 328
18% 8% 9% 7% 11%
Tw I-2013 Tw II-2013 Tw III-2013 Tw IV-2013 Tw I-2014
Penjualan Triwulanan (Ribuan Unit) Pertumbuhan Tahunan (Y-o-Y)
Sumber: AISI dan Gaikindo.
Pasar Sepeda Motor Pada Triwulan I-2014
12
55% 57% 58% 55% 56%
45%
43% 42%
45% 44%
Tw I-2013 Tw II-2013 Tw III-2013 Tw IV-2013 Tw I-2014
Sepeda Motor Mobil
7,0
8,5 9,3 9,0
8,1
94%
94% 94%
94% 94%
6%
6%
6%
6%
6%
Tw I-2013 Tw II-2013 Tw III-2013 Tw IV-2013 Tw I-2014
Sepeda Motor Mobil
397
480
523
477 440
Pembiayaan Baru Dalam Ribuan Unit, kecuali %
Pembiayaan Baru Dalam Rp Triliun, kecuali %
• Secara unit, pembiayaan baru Adira
Finance tumbuh 11% dari 397 ribu unit
pada Triwulan I-2013 menjadi 440 ribu
unit pada Triwulan I-2014.
• Pembiayaan baru meningkat 15% dari
periode sebelumnya dari Rp7,0 triliun
menjadi Rp8,1 triliun dalam tiga bulan
pertama tahun 2014 ini.
• Pembiayaan baru sepeda motor naik
sebesar 11% menjadi 412 ribu unit
dibandingkan periode sebelumnya.
Secara volume, penyaluran pembiayaan
sepeda motor tumbuh 18% dari Rp3,8
triliun pada Triwulan I-2013 menjadi Rp4,5
triliun pada Triwulan I-2014.
• Pembiayaan mobil triwulan I-2014
meningkat 27 ribu unit dari 24 ribu unit.
Secara volume, pembiayaan mobil
tumbuh 12% dari Rp3,2 triliun pada
Triwulan I-2013 menjadi Rp3,5 triliun pada
Triwulan I-2014.
• Komposisi penyaluran pembiayaan baru
antara sepeda motor dan mobil pada
Triwulan I-2014 adalah 56%:44%,
bergesar bila dibandingkan dengan
komposisi pembiayaan pada tahun 2009
yang adalah 74%:26%. Hal ini terjadi
seiring dengan upaya Perusahaan untuk
menyeimbangkan portofolio pembiayaan
sepeda motor dan mobil.
Pembiayaan Baru Adira Finance
13
• Ditengah berbagai tantangan yang
membatasi ruang gerak usaha
pembiayaan konsumen, nilai piutang
pembiayaan yang dikelola (assets
managed) bertumbuh sebesar Rp3,4
Triliun atau 8% dibandingkan dengan
periode yang sama tahun sebelumnya.
• Porsi pembiayaan mobil terus tumbuh
sejalan dengan strategi Perusahaan
untuk memiliki komposisi yang
seimbang antara pembiayaan sepeda
motor dan mobil.
• Porsi pembiayaan bersama (joint
financing) dengan perusahaan
induk dan pembiayaan sendiri (own
borrowing) masing-masing menjadi
38% dan 62% seiring dengan
diversifikasi pendanaan yang
dilakukan Perusahaan guna
mendapatkan biaya pendanaan
yang optimum.
55% 53% 53% 52% 51%
45% 47% 47% 48% 49%
Tw I-2013 Tw II-2013 Tw III-2013 Tw IV-2013 Tw I-2014
Sepeda Motor Mobil
45,8 47,4 48,3 48,5
Piutang Pembiayaan Yang Dikelola Dalam Rp Triliun
Piutang Pembiayaan Yang Dikelola Dalam Rp Triliun
45,1
44% 42% 41% 39% 38%
56% 58% 59% 61% 62%
Tw I-2013 Tw II-2013 Tw III-2013 Tw IV-2013 Tw I-2014
JF BDI ADMF
45,8 47,8 48,3 48,5 45,1
Piutang Pembiayaan yang Dikelola
14
Rp Miliar Triwulan I-2013 Triwulan I-2014 Perubahan
%Y-o-Y (Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit)
PENDAPATAN
Pembiayaan Konsumen 1.220 1.427 17%
Sewa Pembiayaan 10 52 416%
Lain-lain 623 651 4%
Total Pendapatan 1.853 2.130 15%
BEBAN
Beban Bunga dan Keuangan (372) (519) 39%
Gaji dan Tunjangan (429) (473) 10%
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Pembiayaan (337) (319) -5%
Umum dan Administrasi (194) (211) 9%
Pemasaran (47) (40) -15%
Bagi Hasil Untuk Investor Dana (2) (7) 177%
Lain-lain (21) (15) 29%
Total Beban (1.402) (1.583) 13%
Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan 451 547 21%
Beban Pajak Penghasilan (115) (136) 19%
Laba Periode Berjalan 336 411 22%
Pendapatan Komprehensif Lain 5 (32) -707%
Total Laba Komprehensif Periode Berjalan 341 379 11%
Laba Neto Per Saham - Dasar (Dalam Rp Penuh) 336 411 22%
Laporan Laba Rugi Komprehensif
15
Rp Miliar 31 Desember 2013 31 Maret 2014 Perubahan
%Y-o-Y (Telah Diaudit) (Tidak Diaudit)
ASET
Kas dan Setara Kas 1.264 824 -35%
Piutang Pembiayaan Konsumen-Setelah Dikurangi Penyisihan Kerugian
Penurunan Nilai 27.008 27.713 3%
Investasi Sewa Pembiayaan- Setelah Dikurangi Penyisihan Kerugian
Penurunan Nilai 1.497 1.638 9%
Investasi dalam saham 1 1 0%
Aset Tetap-Setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan 283 278 -2%
Aset Takberwujud-Neto 48 46 -4%
Lain-Lain 894 781 -13%
Total Aset 30.994 31.280 1%
LIABILITAS
Pinjaman yang Diterima 11.252 11.441 2%
Efek Utang yang Diterbitkan-Neto 10.984 10.548 -4%
Sukuk Mudharabah 379 313 -17%
Lain-Lain 2.358 2.577 9%
Total Liabilitas 24.972 24.879 0%
Modal Saham 100 100 0%
Saldo Laba & Kerugian Kumulatif Atas Instrumen Derivatif Untuk Lindung
Nilai Arus Kas-Neto 5.922 6.301 6%
Ekuitas 6.022 6.401 6%
Total Liabilitas dan Ekuitas 30.994 31.280 1%
Laporan Posisi Keuangan
16
Keterangan
Triwulan I
2013
Triwulan I
2014 Perubahan
% (Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit)
Profitabilitas
Imbal Hasil Atas Rata-Rata Total Aset 5,9% 5,7% -0,2%
Imbal Hasil Atas Rata-Rata Ekuitas 28,0% 29,2% 1,2%
Laba Tahun Berjalan / Total Pendapatan 18,1% 19,3% 1,2%
Kualitas Aset
Piutang Pembiayaan Bermasalah/NPL (Termasuk Joint-Financing) 1,5% 1,3% -0,2%
Cost of Credit (Termasuk Joint-Financing) 4,0% 3,6% -0,4%
Likuiditas
Pinjaman yang Diterima, Efek Utang yang Diterbitkan-Neto & Sukuk Mudharabah /
Total Aset (X) 0,7 0,7 0,0
Pinjaman yang Diterima, Efek Utang yang Diterbitkan-Neto & Sukuk Mudharabah /
Ekuitas (DER) (X) 3,6 3,5 -0,1
Total Liabilitas / Total Aset (X) 0,8 0,8 0,0
Total Liabilitas / Ekuitas (X) 4,0 3,9 -0,1
Rasio Keuangan
17
Laba Bersih Tahun Berjalan Rp Miliar
Jumlah Pendapatan & Total Beban Rp Miliar
Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (DER) (x)
ROAA & ROAE %
5,9%
6,9% 7,2%
6,6% 5,7%
28,0%
34,4% 37,1%
34,1%
29,2%
Tw I-2013 Tw II-2013 Tw III-2014 Tw IV-2013 Tw I-2014
ROAA ROAE
3,6 4,0 3,9 3,8
3,5
Tw I-2013 Tw II-2013 Tw III-2013 Tw IV-2013 Tw I-2014
336
423
483 466
411
Tw I-2013 Tw II-2013 Tw III-2013 Tw IV-2013 Tw I-2014
1.853 1.993 2.079 2.140 2.130
1.402 1.428 1.440 1.511
1.583
Tw I-2013 Tw II-2013 Tw III-2013 Tw IV-2013 Tw I-2014
Jumlah Pendapatan Total Beban
Ikhtisar Keuangan
18
Obligasi Obligasi Berkelanjutan II Tahap III Adira Finance Tahun 2014
Pemeringkatan Obligasi idAA+ (Double A Plus)
Jumlah yang Diterbitkan Rp1.500 Miliar
Seri, Tenor dan Kupon
Pembayaran Bunga Setiap tiga bulan (triwulanan)
Jaminan Piutang Pembiayaan atau kas sebesar 50% dari jumlah obligasi yang diterbitkan
Penjamin Emisi • PT Standard Chartered Securities Indonesia
• PT Danareksa Sekuritas
• PT DBS Vickers Securities Indonesia (Terafiliasi)
• PT Indo Premier Securities
Konsultan Hukum Thamrin & Rachman
Notaris Fathiah Helmi, S.H.
Wali Amanat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Agen Pembayaran PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
Lembaga Pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)
Seri Tenor Kupon / Indikasi
Bagi Hasil
Pokok Obligasi (Rp Miliar)
Obligasi Berkelanjutan II Tahap III
Seri A 370 Hari 9,60% 687
Seri B 36 Bulan 10,50% 363
Seri C 60 Bulan 10,75% 450
Total 1.500
Penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Tahap III Tahun 2014
19
Kinerja Keuangan Triwulan I-2014
Hasil RUPST dan RUPSLB
Tanya Jawab
Agenda
20
Ikhtisar Keuangan Tahun 2013
Kinerja Keuangan Triwulan I-2014
Hasil RUPST dan RUPSLB
Tanya Jawab
Agenda
21
Ikhtisar Keuangan Tahun 2013