Download - KIMIA ANALISIS FARMASI
7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI
http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 1/24
1
PENDAHULUAN
Kimia Analisis merupakan pemisahan suatu senyawa kimia
menjadi bagian-bagian sampai bagian terkecilnya dan penetapan
unsur-unsurnya maupun zat-zat yang dikandungnya.
Hal ini mengikhtisarkan lingkup kimia analsis dalam istilahyang sangat luas. Bila suatu sampel yang sama sekali tak diketahui
diberikan kepada seorang analisis, persyaratan pertama biasanya
adalah memastikan zat-zat apa yang terdapat dalamnya. Yang
mendasar ini kadang-kadang dapat ditemui dalam bentuk yang
diubah, yakni ketidak murnian yang terdapat dalamnya , atau
memastikan bahwa ketidak murnian tertentu yang khas tidaklah
terdapat di dalamnya. Pemecahan semacam itu terletak dalam daerah
analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
Setelah sifat dasar penyusun-penyusun dari suatu sampel itu
dipastikan, seringkali analisis itu kemudian diminta menetapkanbanyaknya tiap komponen, atau komponen-komponen khusus yang
ada di dalamnya.
Salah satu keputusan utama yang diambil oleh seorang analis adalah
memilih prosedur yang paling efektif mengenai suatu analisis tertentu,
dan agar sampai pada keputusan yang benar ia tidak hanya harus
mengenal perincian praktis dari pelbagai teknik dan azas teoritis yang
mendasari, tetapi juga harus mengetahui keterbatasan metode itu
(menganai keandalannya), harus waspada terhadap gangguan yang
mungkin timbul, dan harus mampu mereka cara untuk mengatasi
masalah-masalah itu. Didalam setiap analisis, pemilihan metodamerupakan masalah yang terpenting oleh karena metoda y ang akan
dipilih itu merupakan pencerminan dari beberapa faktor. Faktor-faktor
tersebut antara lain :
1. Tujuan analisa
2. Macamnya bahan/zat yang akan dianalisa
7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI
http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 2/24
2
3. Jumlah bahan/zat yang dianalisa
4. Ketepatan dan ketelitian yang diinginkan
5. Lamanya waktu yang diperlukan untuk analisis
6. Peralatan y ang tersedia
Dari sinilah kita dapat memperhatikan segi-segi kelebihan dan
kekurangan dari metoda analisis, apakah klasik dan instrumental.Dalam metoda instrumental kita dapat menggunakan sampel yang
sedikit , waktu yang relatif cepat, akan tetapi toleransi kesalahan yang
diperbolehkan harus cukup besar. Sedangkan jika kesalahan yang
diinginkan harus lebih kecil (ketepatannya harus tinggi) dan sampel
cukup banyak, maka digunakan metoda klasik, walaupun dalam hal
ini diper1ukan waktu lebih lama.
Metoda apapun yang kita pilih, maka dalam analisa yang
dipentingkan adalah hasil akhir dari analisa itu. Setiap pekerjaan,
betapapun telitinya tentu tidak luput dari kesalahan, baik kesalahan
sistematik mupun kesalahan random. Ia harus memperhatikanketetapan dan kecermatan y ang diharapkan dari metode-metode
yang diketahui itu dan sebagai tambahan, tidak boleh mengabaikan
faktor seperti waktu dan biaya. Metode yang paling tepat untuk suatu
penetapan tertentu, mungkin ternyata berkepanjangan atau
melibatkan penggunaan reagensia yang mahal, dan demi kehematan
mungkin perlu dipilih suatu metode yang meskipun agak eksak
memberikan hasil dengan ketepatan yang cukup dalam waktu yang
singkat.
Faktor-faktor penting yang harus diperhitungkan bila memilih
suatu metode analisis yang tepat antara lain :
(a) sifat informasi yang dicari,
(b) ukuran contoh yang tersedia dan proporsi penyusun yang akan
ditetapkan
(c) tujuan diperlukannya data analisis itu.
7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI
http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 3/24
3
Sifat informasi y ang dicari : ini mungkin berupa kebutuhan
akan data sangat terperinci, ataukah cukup hasil dengan sifat yang
umum.
Kimia Analisis Farmasi melibatkan penggunaan sejumlah
teknik dan metode untuk memperoleh aspek kualitatif, kuantitatif, dan
informasi struktur dari seny awa obat pada khususnya dan bahankimia pada umumnya.
Analisis kualitatif merupakan analisis untuk melakukan
identifikasi elemen, Spesies, dan atau senyawa-senyawa yang ada di
dalam sampel. Dengan kata lain, analisis kualitatif berkaitan dengan
cara untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu analit yang dituju
dalam suatu sampel.
Analisis kuantitatif adalah analisis untuk menentukan jumlah
(kadar) absolut atau relatif dari suatu elemen a tau Spesies y ang ada
di dalam sampel.
Analisis struktur adalah penentuan letak dan pengaturan
ruang, tempat atom, dalam suatu elemen atau molekul, serta
identifikasi gugus-gugus karakteristik (gugus-gugus fungsional) dalam
suatu molekul.
Dalam bidang penelitian farmasi dan kedokteran serta kimia klinik,
kimia analisis farmasi digunakan untuk analisis, misalnya: senyawa
barbiturat yang digunakan sebagai obat penenang, analisis
kandungan logam terhadap keracunan makanan, serta analisis
kandungan arsen dalam makanan dan rambut dengan menggunakan
metode spektrofotometri, analisis kobalt dalam v itamin B12 analisis
besi dalam darah dan cara mengisolasinya menggunakanelektroforesis atau dengan permeasi gel dan sebagainya.
7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI
http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 4/24
4
BAB I. ANALISIS KIMIA
Ilmu kimia analisis farmasi, secara kualitatif maupun
kuantitatif dapat didefinisikan sebagai penerapan berbagai metode
dan prosedur kimia analisis untuk melakukan analisis secara
terhadap bahan-bahan atau sediaan yang digunakan dalam farmasi,
maupun dalam jaringan tubuh, dan sebagainya.
Dengan tersedianya suatu contoh yang tepat, setelah
diketahui kandungannya, haruslah sekarang perhatian dipusatkan
pada pernyataan cara/metode yang paling sesuai untuk digunakan
bagi penetapan yang diminta itu. Salah satu keputusan utama yang
diambil oleh seorang analis adalah memilih prosedur yang paling
efektif mengenai suatu analisis tertentu dan agar sampai pada
keputusan yang benar ia tidak hanya harus mengenal perincian
praktis dari pelbagai teknik dan asas teoritis yang mendasari, tetapi
juga harus mengatahui keterbatasan metode itu (menganai
keandalannya), harus waspada terhadap gangguan y ang mungkin
timbul, dan harus mampu mereka cara untuk mengatasi masalah-masalah itu. Ia harus memperhatikan ketetapan dan kecermatan yang
diharapkan dari metode-metode yang diketahui itu dan sebagai
tambahan, tidak boleh mengabaikan faktor seperti waktu dan biaya.
Metode yang paling tepat untuk suatu penetapan tertentu,
mungkin ternyata berkepanjangan atau melibatkan penggunaan
7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI
http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 5/24
5
reagensia yang mahal, dan demi kehematan mungkin perlu dipilih
suatu metode yang meskipun agak eksak memberikan hasil dengan
ketepatan yang cukup dalam waktu yang singkat.
Keseluruhannya mencakup: Objek analisis, proses kalibrasi,
penyiapan alat dan wadah untuk sampling, sampling, penyiapan
sampel yang pertama (misal homogenisasi, pengawetan), penyiapansampel, penyiapan sampel kedua (misal penyaringan, pengasaman).
Penyiapan sampel lanjut (digesti, pengkayaan)
Metode analisis, pengukuran, teknik analisis, Evaluasi,
Informasi analisis
A.
PENYIAPAN SAMPEL
Peny iapan Sampel dimulai dengan pengambilan sampel.
Pengambilan sampel dengan memperhatikan pada cara pengambilan.
Sampel berwujut zat padat sangat berbeda dengan cara pengambilanzat cair, dan akan berbeda pula dengan gas. Namun, pada prinsipnya
sampel yang dianalisis harus bersifat representatif artinya sampel
yang akan dianalisis benar-benar mewakili populasinya.
Aturan umum yang pasti mengenai cara pengambilan
sampel dan berapa besarnya sampel yang harus diambil tidak dapat
dirumuskan secara umum, sebab cara pengambilan sampel
(sampling) sangat tergantung pada sifat dan jumlah bahan yang
dianalisa. Cara sampling zat padat akan berbeda dengan cara
sampling zat cair dan akan berbeda pula dengan gas tetapi prinsipnya
sampel yang dianalisa haruslah bersifat repesentatif, artinya sampel
yang dianalisa benar-benar bersifat mewakili terhadap populasinya.
Berdasarkan prinsip ini dikenal 2 macam pengambilan
sampel dalam analisis kimia :
1. Sampling random (acak), cara sampling ini dilakukan terhadap
bahan yang serba sama atau dianggap serba sama. Misalnya
7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI
http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 7/24
7
Gambar 1.1: Skema pengambilan sampel dalam analisis
Dalam menaksir hasil akhir suatu penetapan kadar, kedua
istilah ini memegang peranan penting. Kedua istilah ini mempunyai
arti yang hampir sama dan oleh karenanya pengertiannya sering
dikacaukan. Seperti telah dimaklumi bahwa untu mengetahui kadar
suatu senyawa tertentu dalam sampel, hampir selalu dilakukan satu
seri penetapan kadar dan hasilnya dinyatakan dengan meannya (nilai
rata-rata = purata).
Suatu hasil dikatakan tepat apabila hasil satu seri
pengukuran, sangat kecil perbedaaannya satu dengan yang lain,sedang suatu hasil dikatakan teliti apabila (nilai rata-rata) mean yang
diperoleh dari satu seri penetapan kadar, sangat dekat dengan nilai
sebenarnya.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas akan
perbedaan antara ketepatan dan ketelitian dapat ditunjukan dengan
gambar berikut.
Gambar 1.2: Perbedaa ketepatan dan ketelitian dalam suatu hasilpengukuran
7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI
http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 8/24
8
Pada gambar diatas titil-titik menujukan hasil tiap penetapan
kadar, garis penuh tegak lurus dengan menunjukan kadar sebenarnya
dan garis tegak lurus terputus-putus menyatakan nilai rata-rata
masing-masing cara penetapan kadar.
Dari gamber tersebut dapat dinyatakan :
Hasil A teliti tetapi kurang tepat.
Hasil B tepat tetapi kurang teliti.
Hasil C tetap dan teliti.
Hasil D kurang tepat dan kurang teliti.
Tentu saja metoda yang baik adalah metoda yang
memberikan hasil yang tepat dan teliti (hasil C), dimana masing-
masing hasil penetapan hampir sama sedang selisih antara mean
dengan nilai sebenarnyaangat kecil. Hasil A teliti artinya selisih antara
rata-rata dengan nilai sebenarnya kecil tetapi kurang tepat sebab
antara hasil pengukuran yang satu terhadap y ang lain cukup besar.
Hasil B dikatakan tepat, artinya selisih antara hasil pengukuran yang
satu terhadap yang lain kecil, tetapi hasil ini kurang teliti karena
perbadaan antara mean dengan nilai sebenarnya cukup besar, hasil
demikian biasanya menggandung ralat sistimatis tertentu.
Dalam praktek hasil yang tepat walaupun kurang teliti lebih
bermanfaat dari pada hasil y ang teliti tetapi ketepatannya rendah.
Dalam hal pertama, kita dapat mengetahui dengan pasti seandainya
hasilnya agak tinggi atau rendah, sehingga dapat ditentukan berapa
selisih antara mean dengan kadar sebenarnya. Sedangkan dalam hal
kedua, kita tidak dapat mengetahui dengan pasti tentang mean y ang
diperoleh. Dengan perkataan lain, mean yang didapat tidak reliable.
Ukuran Ketepatan
Seperti telah diutarakan dimuka, hasil yang tepat akan
mempunyai selisih yang kecil antara masing-masing dalam satu seri
penetapan kadar. Dengan kata lain suata hasil dikatakan tepat
7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI
http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 9/24
9
apabila penyebaran (dispersi) hasil dalam satu seri penetapan kecil.
Dari pengertian ini, dapat dikemukakan 3 macam ukuran ketepatan:
Range, yaitu selisih antara hasil penetapan yang paling
besar dengan hasil yang paling kecil. Makin kecil range berarti
hasilnya makin tepat.
Deviasi rata-rata y aitu rata-rata dev iasi masing-masing ahsil
penetapan terhadap mean, dengan tidak memperhatikan tanda
dev iasinya (positif atau negatif)
Rumus : =
Standar dev iasi yaitu akar jumlah kuadrat deviasi masing-
masing penetapan tehadap mean dibagi dengan derajat
kebebasannya.
Dengan rumus dapat dinyatakan :
. = ∑
Dimana :X = Masing-masing hasil penetapanX = Rata-rata hasil penetapan
N = Frekwensi penetapanN – 1 = Derajat kebebasan
=
∑ − 2
− 1
Jadi S.D. = √
Standar dev iasi lebih banyak digunakan sebagai ukuran
kwantitatif ketepa tan, terutama bila diperlukan untuk membandingkan
ketepatan suatu hasil terhadap hasil lain.
7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI
http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 10/24
10
Kesalahan Dalam Analisa Kuantitatif
Analisa kuantitatif pada hakekatnya adalah pengukuran
(volume, berat, serapan sinar, dsb.), sedang pada setiap pengukuran
akan selalu terjadi kesalahan. Adanya kesalahan selalu terjadi pada
hasil analisa dapat ditunjukan dengan melakukan penetapan kadar
yang berulang-ulang terhadap sampel yang benar-benar homogendan diketahui kadrnya secara pasti. Hal ini disebabkan pada setiap
langkah analisa akan terjadi kesalahn yang tidak sama sehingga
hasilnya tidak tepat sama.
Kesalahan semacam ini pada prinsipnya dapat dibedakan
atas 2 macam, yaitu kesalahan random dan kesalahan sistimatis.
a. Kesalahan Random
Kesalahan random merupakan tipe kesalahan yang selalu
terjadi dalam analisa sebagai akibat danya sedikit variasi yang tidak
dapat ditentukan atau dikontrol dalam pelaksanaan prosedur analisa.
Kesalahan ini pada umumnya kecil sehingga mean yang diperoleh
tidak terlalu menyimpang dari nilai sebenarnya. Apabila dilakukan
pengukuran dengan frekuensi yang sangat besar (secara teoritos N
tak terhingga) terhadap suatu objek tertentu yang sudah diketahui
nilai sebenarnya, kesalahan random dapat digambarkan sebagai
kurva normal. (Gb. 3)
Gambar 1.3. Kesalahan random
7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI
http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 11/24
11
Dari kurva ini dapat dikemukakan : Bahwa kesalahan yang
kecil sering terjadi dan kesalahan yang bersar dapat dikatakan jarang
terjadi.Bbesarnya kesalahan positif dan negatif sama.
b. Kesalahan Sistematik
Berbeda dengan kesalahan random, kesalahan sistematik
bersifat ajeg (konstan). Kesalahan ini mengakibatkan penyimpangan
tertentu dari mean.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesalahan
sistematik :
- Kesalahan personil dan operasi, kesalahan ini disebabkan oleh
cara pelaksanaan dari analis, bukan karena metoda. Kesalahan
operasi pada umumnya bersifat fasis misalnya berkurangnya
endapan sebagai akibat kekeliruan cara pencucian, pemijaran
pada suhu yang tidak tepat bertambah beratnya z at-zat
higroskopis, kesalahan pengamatan titik akhir pada titrasi visuilpada zat. Jadi kesalahan ini bersifat individuil dan makin tranpil
analis yang melakukan pekerjaan analisa, makin kecil kesalahan
personilnya.
- Kesalahan alat dan preaksi, kesalahan ini dapat disebabkan oleh
pereaksi yang kurang murni, alat yang kurang valid atau
pemakaian alat yang kurang tepat walaupun alatnya sendiri lain.
Sebagai misal, pengambilan volume tepat dengan pipet ukur atau
gelas ukur, penggunaan buret 50 ml pada analisa mikro,
menimbang tepat 500 mg sampel dengan neraca milligram, dsb.
Pada contoh-contoh diatas, meskipun alat-alat sendiri baik
menurut spesifikasinya, jelas aka terjadi kesalahan yang cukupbesar sebab ketelitian alat tersebut tidak memenuhi kriteria yang
diminta dalam prosedur analisa.
- Kesalahan metoda, kesalahn ini dapat dikarnakan kesalahan
sampling dan kealahan akibat reaksi kimia yang tidak sempurna.
Seperti telah diterangkan dimuka sampling merupakan langkah
7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI
http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 12/24
12
pertam setiap proses analisa. Oleh sebab itu kesalahan sampling
akan mengakibatkan kesalahan hasil analisa hasil yang didapat.
Misalnya pengambilan sampel secara random, pada bahan yang
dianalisa tidak homogen sehingga hasilnya akan terlalu besar atau
terlalu kecil.
Kesalahan metoda pada analisa gravimetri pada umumnyadikarnakan larutan endapan, terjadinya kopresifitasi, peruraian pada
pemijaran, dsb. Sedang pada analisa volumetri kesalahan sering
disebabkan terjadinya reaksi sampling, pengaruh konsitituen lain yang
ada serta pengamatan titik akhir yang tidak tepat.
Memperkecil Kesalahan Sistematik.
Adanya kesalahan sistematik, kadang-kadang menyebabkan
mean yang didapat menyimpan agak besar terhadap nilai
sebenarnya. Walaupun kesalahan ni tidak mungkin dihindari secara
mutlak, tetapi dengan cara tertentu dapat diperkecil sehingga hasil
yang diperoleh tidak terlalu menyimpang dari nilai sebenarnya.
Untuk memperkecil kesalahan sistematik dapat dilakukan
beberapa cara :
Kalibrasi atau peneraan alat yang dipakai, cara ini
dimaksudkan untuk memperkecil kesalahan alat. Dilakukan
penetapan blangko, disini dilakukan pekerjaan seperti pada
percobaan sebenarnya, tetapi denga tidak menggunakan sampel
yang diselidiki. Cara ini dimaksudkan untuk memperkecil kesalahan
metoda. Titrasi balngko banyak dianjurkan pada titrasi bromometri,
dodometri, penetapan bilangan penyabunan serta titrasi dengan
larutan baku dengan normalitas yang sangat kecil. Dilakukan
penetapan control, disini dilakukan pekerjaan sama seperti percobaan
sebenarnya, tetapi sebagai pengganti sampel, digunakkan zat standar
yang sama berat atau isinya dengan sampel yang diselidiki.
7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI
http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 13/24
13
Penetapan kontrol dimaksudkan untuk mengurangi
kesalahan akibat ketidak murnian pereaksi ataupun adanya reaksi
samping. Kadar sampel dapat dihitung berdasarkan persamaan :
=
dimana :x = kadar sampel yang dianalisa
s = kadar yang diperoleh dari sampel
st = kadar yang diperoleh dari standar
cst = kadar standar sebenarnya.
Dilakukan satu seri penetapan kadar, secara umum dapat
dikatakan bahwa hasil yang didapat dari penetapan dengan frekuensi
besar lebih reliable dari pada hasil penetapan tunggal. Dengan
perkataan lain kesalahannya lebih kecil.
Dilakukan penetapan kadar dengan berbagai macam
metoda. Kalau dari beberapa macam metoda memberikab hasil
sama, atau perbedaaan kecil, dapat disimpulkan bahwa kesalahannya
kecil.
B.
PENYIMPANAN SAMPEL
Dalam peny impanan sampel, yag diperhatikan adalah :
- Adanya suhu yang meningkat akan menyebabkan: hilangnya
sampel yang bersiat volatile (mudah menguap), degradasi baik
oleh panas atau oleh agen biologis, atau dapat juga terjadi
peningkatan reaktifitas kimiawi.- Suhu yang rendah akan menyebabkan terdepositnya atau
terendapkannya sampel yang mempunyai kelarutan yang rendah
dalam pelarut tertentu.
- Adanya perubahan kelembaban akan berpengaruh pada
kandungan air pada sampel padat higroskopis atau dapat juga
menyebabkan terjadinya reaksi hidrolisis.
7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI
http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 14/24
14
- Radiasi ultraviolet, khususnya dari sinar matahari secara langsung
akan menginduksi reaksi-reaksi fotokimia,fotodekomposisi, atau
polimerisasi.
- Oksidasi yang diiinduksi oleh udara yang dapat menyebabkan
kerusakan sampel terutama untuk sampel-sampel yang sensitive
terhadap oksidasi.- Untuk sampel yang mengandung senyawa anorganik harus
disimpan dalam wadah plastik karena kalium, boron, dan silikat
dapat dilepaskan oleh wadah-wadah gelas ke dalam larutan
sampel. Sebaliknya untuk sampel yang mengandung pelarut-
pelarut organik atau cairan-cairan organik harus disimpan dalam
wadah gelas.
C.
PRA PERLAKUAN SAMPEL
Sampel mempunyai kandungan yang bervarasi dan
komponen yang beraneka ragam. Pra-perlakuan sampel seringdigunakan untuk mengkondisikan sampel sehingga siap untuk
dilakukan analisis dengan kondisi tertentu. Contoh pra-prlakuan
sampel, adalah :
Pemekatan dengan kadar analit yang sangat rendah.
Pemanasan sampel yangmngandung analit yang tahan
panas pada suhu 100-120 C untuk menghilangkan pengaruh variasi
kandungan air.
Penimbangan sampel sebelum dan sesudah pemanasan
sehingga kandungan air dapat diketahui.
Pemisahan analit dengan tekhnik pemisahan
distilasi,sentrifugasi,filtrasi,ekstraksi pelarut,dan ekstraksi fase padat.
Menghilangkan komponen matriks sampel.
7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI
http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 15/24
15
D.
Prosedur Analisis
Istilah prosedur analisis seringkali dikacaukan dengan istilah
teknik analisis dan dengan istilah metode analisis. Skema untuk
membedakan ketiga istilah tersebut disajikan oleh gambar 1.1
Teknik analisis hanya merujuk pada pengukuran danev aluasi hasil pengukuran. Metode analisis merujuk pada penetapan
kadar senyawa tertentu dan evaluasi hasil pengukuran, sedangkan
prosedur analisis merupakan serangkaian proses mulai dari
peny iapan sampel sampai evaluasi hasil pengukuran. Keseluruhan
tahap atau langkah prosedur analisis dapat diringkas sebagai berikut:
Defenisi Masalah
Defenisi masalah ini terkait dengan informasi analisis yang
berhubungan dengan tingkat akurasi y ang dibutuhkan. Selain itu juga
menyangkut berapa lama waktu yang dibutuhkan, biaya yang
diperlukan, ketersediaan alat, bahan, dan pelarut yang dibutuhkanuntuk analisis.
Pemilihan teknik dan metode analisis
Pemilihan teknik dan metode analisis sampel harus
diperhatikan, apakah akan menggunakan kromotografi,
spektrofotometri, titrimetri, atau dengan yang lainnya.
Pengambilan sampel
Sampel haruslah dapat mewakili materi yang akan dianalisis
secara utuh. Masalah pengambilan sampel merupakan hal yang tidak
boleh dipandang ringan karena dari cara kita mengambil sampel itulahdiperoleh hasil analisis. Persoalannya adalah apakah sampel yang
dianalisis itu representatif, artinya mewakili semua barang (populasi)
yang akan dianalisis. Pra-perlakuan sampel atau pengkondisian
Pengubahan sampel ke bentuk yang sesuai sehingga analit
dapat di deteksi atau dapat diukur harus juga diperhatikan .
7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI
http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 16/24
16
Tahapan ini berkaitan dengan metode pemindahan.
Pemilihan teknik-teknik pemisahan untuk suatu situasi yang spesifik
tergantung pada sejumlah faktor. Pemilihan teknik ini umumnya
didasari pada ketelitian dan ketepatan hasil analisis yang diperlukan.
Pengukuran
Berbagai sifat fisika atau kimia dapat digunakan sebagai
suatu cara identifikasi kualitatif dan pengukuran kuantitatif atau
keduanya. Jika sifatnya (pengukuran sampel) adalah spesifik dan
selektif, maka tahap pemisahan dan perlakuan awal sampel dapat
disederhanakan.
E.
Penghitungan dan interprestasi data analisis
Suatu analisis dapat dikatakan selesai bila hasil-hasilnya
dinyatakan sedemikian rupa sehingga si peminta analisis (Customer)
dapat memahami artinya. Teknik-teknik statistik di tahun-tahun
belakangan ini banyak digunakan baik dalam pengembangan maupun
dalam pengolahan data untuk memperoleh hasil akhir analisis.
Prosedur analisis dapat digunakan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut:
- Apakah identitas sampel/obat yang terdapat dalam suatu formulasi
produk benar?
- Apakah kandungan senyawa aktif/obat yang dinyatakan dalam
formulasi benar?
- Apakah formulasi produk hanya mengandung zat aktif saja atau
juga bahan-bahan penambah yang dikehendaki dan adanya suatupengotor (impurities).
- Bagaimana stabilitas zat aktif/obat dalam formulasi dan beberapa
lama waktu hidup (self life-nya)?
- Seberapa cepat zat aktif/obat dilepaskan dari bentuk sediaannya
sehingga dapat diabsorbsi oleh Tubuh.
7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI
http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 17/24
17
- Apakah Identitas dan Kemurnian Senyawa obat yang digunakan
untuk pembuatan formulasi sesuai dengan spesifikasinya.
- Apakah identitas dan kemurnian zat aktif/obat tambahan untuk
pembuatan formulasi sesuai dengan spesifikasinya.
- Berapakah konsentrasi bahan pengotor yang dapat dalam bahan
obat murni.- Berapakah konsentrasi zat aktif/obat dalam sampel, jaringan, atau
dalam cairan biologis.
- Berapakah nilai pKa, koefisien partisi, kelarutan dan juga stabilitas
obat yang sedang dikembangkan.
F.
TEKNIK ANALISIS
Ada beberapa proses fisika-kimia yang dapat digunakan
untuk memberikan informasi analisis. Proses ini berkaitan dengan
sejumlah sifat atom dan molekul serta fenomena-fenomena yang
mampu menjadikan elemen-elemen atau senyawa-senyawa tersebutdapat dideteksi atau dapat diukur secara kuantitatif pada kondisi yang
dikontrol. Proses-proses yang mendasari ini semua menentukan
berbagai macam teknik analisis.
Berbagai macam teknik analisis bersama-sama dengan sifat
yang diukur disajikan pada tabel 1.1
Spektofotometrik atomik dan molekuler serta kromatografi
merupakan teknik analisis yang digunakan secara luas untuk analisis
kimia (termasuk di dalamnya analisis senyawa obat). Teknik-teknik ini
dibagi lebih lanjut berdasarkan pada sifat fisika-kimianya. Teknik
spektroskopi dapat melibatkan emisi atau absorpsi radiasialektromagnetik pada kisaran energi yang luas dan dapat
memberikan informasi struktural analit-analit dari lev el mayor sampai
level sekelumit.
Berdasarkan banyaknya sampel, metode analisis seringkali
dikelompokkan sebagai :
7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI
http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 18/24
18
Makro, penetapan kuantitas 0,1 g atau lebih
Semi makro, menangani kuantitas antara 0.01 g ke 0,1 g
Mikro, untuk kuantitas tak melebihi 0,001 g. Istilah semi-
mikro tidaklah sangat kena, karena semi-mikro menangani kuantitas
yang justru lebih besar daripada mikro dan diusulkan agar sebaiknya
diganti dengan meso.
Konstituen utama ialah penyusun yang adanya lebih dari 1
persen, konstituen minor ialah antara 0,01-1 persen dari contoh, dan
konstituen runutan ialah yang adanya kurang daripada 0,01 persen
contoh.
Tujuan diperlukannya data mungkin dikaitkan dengan
pengendalian proses dan pengendalian kualitas. Dalam keadaan
semacam itu sasaran adalah memeriksa bahan baku dan produk jadi
sesusai dengan spesifikasi, dan mungkin juga dikatikan dengan
memonitor pelbagai tahap dalam suatu proses pembikinan. Untukpenetapan macam ini, metode yang harus digunakan adalah yang
cepat dan mudah disesuaikan dengan kerja rutin; dalam hal ini
metode instrumental memegang peranan pemting, dan dalam hal-hal
tertentu metode ini dikaitkan dengan automasi. Di pihak lain, masalah-
masalahnya mungkin memerlukan pertimbangan yang terperinci dan
dapat digolongkan dalam sifat penelitian.
7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI
http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 19/24
19
Tabel 1.1: Berbagai macam teknik analisis bersama-sama dengan
sifat yang diukur (Sumber Kealey and haines, 2002)
7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI
http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 20/24
20
G.
Teknik Spektrometri Dan PenggunaanUtamanya
Tabel 1.2: Beberapa teknik spektrometri dan penggunaan utamanya(Sumber Kealey and haines, 2002)
Teknik kromotografi dapat digunakan sebagai alat untuk
pemisahan komponen-komponen dalam suatu campuran, yang
secara simulat dapat digunakan untuk analisis kualitatif dan
7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI
http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 21/24
21
kuantitatif. Suatu gabungan teknik kromotografi dengan spektrometri
memberikan suatu cara yang sangat baik untuk pemisahan dan
identifikasi senyawa yang belum diketahui, sebagai contoh
kromotografi cair yang digabung dengan spektrometri massa atau
dikenal dengan LC-MS (liquid chromagraphy- mass spectrometer)
dan kromotografi gas yang digabung dengan spektrometri massaatau dikenal dengan GC-MS (gas chromatography-mass
spectrometer).
Elektroforesis merupakan teknik pemisahan yang lain yang
serupa dengan kromotografi dan secara khusus berguna untuk
pemisahan Spesies-spesies yang bermuatan. Prinsip pemisahan
dengan kromotografi dan kegunaan utamanya diringkas pad tabel 1.3
Tabel 1.3: Teknik Pemisahan Dengan Kromatografi dan kegunaan
utamnya (Sumber Kealey and haines, 2002).
7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI
http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 22/24
22
H.
METODE ANALISIS
Suatu metode analisis terdiri atas serangkaian langkah yang
harus diikuti untuk tujuan analisis kualitatif, kuantitatif, dan informasi
struktur dengan menggunakan teknik tertentu.Berbagai macam metode analisis baku telah dipublikasikan
dalam berbagai jurnal ilmiah, atau dalam berbagai bentuk buku teks.
Dalam setiap analisis, pemilihan metode merupakan
masalah yang terpenting. Pemilihan suatu metode analisis harus
memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:
- Tujuan analisis, biaya yang dibutuhkan, serta waktu yang
diperlukan Level analit yang diharapkan dan batas deteksi yang
diperlukan.
- Macam sampel yang akan dianalisis serta pra-perlakuan sampel
yang dianalisis.- Jumlah sampel yang dianalisis
- Ketepatan dan ketelitian yang diinginkan untuk analisis kuantitatif.
- Ketersediaan bahan rujukan, senyawa baku, bahan-bahan kimia,
dan pelarut yang dibutuhkan. Peralatan yang tersedia.
- Kemungkinan adanya gangguan pada saat deteksi atau pada saat
pengukuran sampel.
Metode yang baik seharusnya memenuhi beberapa kriteria,yaitu metode harus:
- Peka (Sensitif), artinya metode harus dapat digunakan untukmenetapkan kadar senyawa dalam konsentrasi yang kecil.
Misalnya pada penetapan kadar zat-zat racun, metabolit obat
dalam jaringan dan sebagainya.
7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI
http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 23/24
23
- Tepat (Prescise), artinya metode tersebut menghasilkan suatu
hasil analisis yang sama atau hampir sama dalam satu seri
pengukuran (penetapan).
- Teliti (Accurate), artinya metode dapat menghasilkan nilai rata-
rata (mean) yang sangat dekat dengan nilai sebenarnya (true
value) - Selektif, artinya untuk penetapan kadar senyawa tertentu,
metode tersebut tidak banyak terpengaruh oleh adanya senyawa
lain.
- Kasar (rugged ), artinya adanya perubahan komposisi pelarut atau
variasi lingkungan tidak menyebabkan perubahan hasil analisis.
- Praktis, artinya metode tersebut mudah dikerjakan serta tidak
banyak memerlukan waktu dan biaya. Syarat ini diperlukan sebab
banyak senyawa-senyawa yang tidak mantap (stabil) apabila
waktu penetapan terlalu lama.
Dalam praktek penetapan sangatlah sulit memperoleh
metode yang memenuhi kriteria diatas. Syarat mana yang
diutamakan, sangat tergantung pada sifat sampel yang dianalisis.
Apabila senyawa yang dianalisis dalam sampel konsentrasinya
sangat kecil, misalnya zat racun, maka kepekaan metode merupakan
syarat utama. Tetapi, jika dalam sampel terdapat banyak senyawa
misalnya dalam sediaan farmasi, maka diperlukan metode dengan
selektifitas yang tinggi.
Walaupun untuk memenuhi semua persyaratan diatas sulit
dicapai , namun sekurang-kurangnya suatu metode analisis harus
memenuhi syarat ketepatan, ketelitian dan selektifitas. Dalam
hubungan ini, farmakope Indonesia mensyaratkan: suatu metode batu
hanya dapat digunakan apabila metode tersebut sekurang-kurangnya
memberikan ketepatan, ketelitian, dan selektifitas yang sama dengan
metode resmi dalam farmakope Indonesia.
7/21/2019 KIMIA ANALISIS FARMASI
http://slidepdf.com/reader/full/kimia-analisis-farmasi 24/24
24
Metode apapun yang kita pilih, dalam analisis yang
dipentingkan adalah hasil akhir analisis itu. Setiap pekerjaan,
betapapun telitinya tentu tidak luput dari kesalahan, baik kesalahan
sistematik ataupun kesalahan random. oleh karena itu, selain metode
analisis masih ada dua hal lain yang harus diperhatikan y aitu cara
pengambilan sampel dan pengolahan data hasil analisis untukmendapatkan hasil akhirnya.