Download - kewiraushaan
-
8/3/2019 kewiraushaan
1/11
WAWASAN
KEMANDIRIAN
CALON SARJANABy. Walneg S. Jas
Disusun oleh:
Kiki Sumiyati (06091010027)
Ayuwuni Vidiani Putri (06091010028)
Munika (06091010043)
Zainal (06091010044)
FKIP KIMIA 2009
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
-
8/3/2019 kewiraushaan
2/11
Wawasan Kemandirian Calon Sarjana
I. Idealisme Mahasiswa dan Harapan Besar Orang Tuaa. Fenomena Idealisme Katak dalam Tempurung
Kini, banyak mahasiwa terbiasa berpikir dalam pola berpikir yang
sempit. Pola tersebut membuat idealisme mahasiswa menjadi sempit. Mereka
hanya berpikir sesuai yang hari ini dihadapi. Mereka bagaikan katak dalam
tempurung yang mengetahui hal dalamnya saja. Ketika keluar dari tempurun ,
ternyata ia melihat dunia luar lebih luas dan sangat complicated serta banyak
permasalahan dan tantangannya.
b. Dominasi Paradigma Berpikir MakroDominasi paradigma berpikir makro ini menyebabkan mahasiswa tidak
mempunyai wawasan kemandirian tinggi. Seharusnya, mereka diarahkan
untuk berpikir lebih mendetail dan nyata tentang hal yang benar-benar dapat
dikuasainya. Sebenarnya, tidak ada salahnya mereka berpikir dengan pola piki
rmakro, akan tetapi hal tersebut haru sdiimbangi dengan pola pikir mikro. Hal
ini dilakukan agar setelah tamat dari kuliah, mereka bisa menghadapi realita
hidup, dimana mereka akan menghadapi situasi yang terkadang tidak lagi
berhadapan dengan idealisme, tetapi juga kenyataan bahwa mereka harus
hidup membumi, mencari penghasilan untuk makan dan berkeluarga.
c. Pengaruh Harapan dan Peranan Besar Orang TuaBanyak harapan orang tua yang mempunyai peranan besar terhadap
anaknya saat berkuliah. Berikut ini beberapa contoh akibat besarnya peranan
orang tua terhadap pendidikan anaknya.
1. Orangtua bersikap ekstrem Ia tidak memperbolehkan anaknya berorganisasi di kampus. Hanya
menekankan anak untuk kuliah dan belajar. Karena anak hanya
mengikuti kenginan orang tua ini, maka dimana ia seharusnya
mendapat gelar cum laude karena akitivitasnya yang keseharian
belajar menjadi lelah dan frustasi.
-
8/3/2019 kewiraushaan
3/11
2. Orang tua menghalangi kreativitas anaknya. Akibat dari larangan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di kampus,
si anak menjadi berkurang kreativitasnya dan tidak berkembang.
Akibat dari mengikuti harapan orangtua, membuat anak berkurang
kemandiriannya. Karena ia berkuliah hanya memenuhi kebutuhan oarang tua
saja. Akhirnya, ia tidak memiliki sikap mental dan kemandirian yang kuat.
II. Ironisme Dunia Kerja Indonesiaa. Fenomena Pengangguran yang Terus Menanjak
Sebuah fenomena yang terjadi di dunia kerja Indonesia, pengnagguran
yang meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini terbukti dari data statistik yang
ada. Selain dari data tersebut, yang bisa menjadi tolok ukurnya yaitu,
maraknya penipuan terhadap pencari kerja. Penipuan ini membuktikan
paradigma berpikir sebagian masyarakat Indonesia yang membenarkan opini
bahwa mencari pekerjaan itu susah.
b. Lapangan Kerja yang BerlimpahHal yang membuktikan bahwa lapangan kerja berlimpah, yaitu:
1. Hampir seluruh media cetak lokal maupun nasional rutin memuat kolomlowongan kerja. Hal ini membuktikan bahwa banyak perusahaan yang
memerlukan tenaga kerja.
2. Puluhan, bahkan ratusan situs internet memuat beragam informasi yangberhubungan dengan peluang kerja, informasi lowongan kerja dan
informasi seleksi kerja.
3. Tebit beberapa tabloid yang menyediakan informasi lowongan kerja.Tabloid tersebut hidup dari bisnis iklan lowongan kerja.
c. Sarjana Menikmati PengangguranBegitu masuk dunia nyata, setelah menjadi sarjana, sebagian sarjana
saat disodorkan beragam jenis pekerjaan yang menjanjikan banyak uang,
malah menghindari dengan bermacam alasan. Karena idealisme sempit dan
paradigma berpikir katak dalam tempurung, mahasiswa berpikir jika
bekerja, ia hanya ingin pekerjaaan yang sesuai dengan bidang yang telah
dikuasainya atau sesuai jurusan kuliah yang telah diambilnya. Sebenarnya,
antara kebutuhan aka uang adan idealisme bekerja sesuai bidang sangat
berkesinambungan. Namun, saat ada lowongan pekerjaan atau posisi
-
8/3/2019 kewiraushaan
4/11
pekerjaan yang ditawarkan dan menghasilkan uang yang banyak, sebagai
sarjana mala tidak mengambilnya.
d. Pengangguran Sejati atau SemuDapat disimpulkan bahwa pengangguran yang ada di Indonesia
bukanlah pengangguran sejati melainkan pengangguran semu.
III. Profil Sarjana Berwawasan Kemandiriana. Aspek dan Dimensi Kemandirian Individu
Dalam hal ini terdiri dari enam aspek, yaitu:
1. Kesadaran waktu2. Kesadaran akan perubahan3. Kepemimpinan diri4. Orientasi masa depan5. Prinsip bekerja dan berusaha6. Prinsip hidup sukses.Aspek kemandirian yang perlu dimiliki mahasiswa, yaitu :
1. Mandiri dalam berpikir2. Mandiri dalam bersikap
b. Siap Konsep dan Rencana EksekusiSeserorang yang telah memiliki pola berpikir dan pola bersikap madiri,
konsep dan rencana eksekusi akan ke luar dirinya sendiri. Karena sudah
memiliki pola pikir mandiri, ia juga sudah dapat bersikap mandiri.
Otomatis,konsep demi konsep dan rencana eksekusi pun sudah dikuasinya.
Rencana eksekusi dan konsep mandiri adalah rencana yang dilahirkan oleh
pikiran yang ada pada dirinya sendiri.
c. Menunjukkan Karakter KemandirianJika seseorang telah memiliki pola berpikir dan pola bersikap mandiri,
rencana eksekusi dan konsep yang ke luar dari dirinya jelas menunjukkan
karakter kemandirian dirinya. Karakter kemandirian tersebut akan tampak
jelas dalam dirinya.
Karakter kemandirian yang dapat terlihat antara lain adalah :
1. Saat harus melakukan sesuatu, ia tidak terlalu banyak memintapertimbangan orang lain;
-
8/3/2019 kewiraushaan
5/11
2. Ketika harus mengambil tesiko terhadap sesuatu, ia tidak terlalu banyakberpikir;
3. Ia tidak terlalu banyak ragu-ragu dan mengetahuui resiko yang akandihadapi;
4. Ia mengetahui konsekuensi yang akan muncul dan mengetahui manfaatdari oekerjaan yang akan diambilnya.
IV. Kesadaran Tentang Waktua. Waktu adalah Absolut
Di tengah kita, banyak orang sering mengatakan hal berikut :
1. Oh, saya tidak punya waktu.2. Wah, waktu saya kok sedikit sekali.3. Itu kan karena dia punya banyak waktu luang.4. Pantas saja orang itu bisa maju, bisa sukses, waktunya banyak.5. Saya tidak punya waktu sama seperti orang itu.
Pada hakikatnya, semua orang memiliki waktu yang sama. Sifat waktu
adalah absolut. Waktu adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa dimajukan
dan tidak bisa pula dimundurkan. Begitu berharganya waktu. Banyak orang
yang mengatakan bahwa waktu tidak panjang atau wakt singkat.
Banyak ungkapan mengenai waktu, antara lain:
1. Time is money. Ia tidak membuang atau tidak ingin membuang waktu sedikitpun
dari waktu yang dimilikinya.
2. Time is gold. Orang yang memiliki eams akan benar-benar menjaga dan
memeliiharanya karena mendapatkan emas bukanlah hal yang
mudah.
3. Time is opportunity. Ketika memiliki waktu itulah saat seseorang memiliki kesempatan
dan peluang untuk mengrjakan sesuatu atau tidak mengerjakan
sesuatu.
-
8/3/2019 kewiraushaan
6/11
b. Waktu Produktif hanya 35%Banyak orang berpikir bahwa ada banyak waktu tersisa dalam
hidupnya dan dapat dimanfaatkan. Padahal berdasarkan survei, hanya sebagian
kecil dari total waktu manusia selama hidup di dunia dapat dimanfaatkan
secara efektif. Waktu tersebut dinamakan wakt produktif.
Waktu produktif adalah waktu yang dapat diguankan untuk melakukan
atau mendapatkan sesuatu secara produktif.
Ada pula waktu nonproduktif, contohnya adala wakt tidur, makan,
mandi, berkendaraan, bersantai, ataupun menelpon.
Berdasarkan survei keapda 100 orang responden, didapatkan bahwa
rata-rata wakt produktif manusia ternyata hanya 35% dari total 24 jam yang
dimilikinya. Artinya, waktu nonproduktif yang dimiliki manusia justru lebih
besar, yaitu 65%.
Orang yang menyadari waktu produktif dan nonproduktif yang
dimilikinya berarti dia telah mempunyai pola pikir dan sikap kemandirian. Ia
benar-benar menyadari bahwa waktu yang dimilikinya tidak banyak. Dengan
keterbatasan waktu, dan banyaknya keinginan yang hendak diraihnya ia benar-
benar akan memiliki perencanaan matang dan akan memanfaatkan waktu
dengan maksimum.
Jika sudah menyadari waktu yang dimilikinya terbatas dan menyadari
bahwa waktu juga perlu dimanfaatkan dengan baik, orang tersebut akan
memiliki dimensi kemandirian. Jadi, kesadaran akan waktu membawa
seseorang pada kemandirian yang sejati. Ketika mahasiswa, ingin segera
bekerja. Saat dia mendapatkan pekerjaan maka dia tidak akan menyia-nyiakan
pekerjaannya.
c. Mengapa Ada orang Luar Biasa dan Ada Orang Luar biasa dalam AlokasiWaktu yang Sama?
Konsepnya sederhana, orang sukses dan luar biasa memahami
bagaimana memanfaatkan dan mengalokasikan waktu yang dimilikinya,
sedangkan orang yang tidak sukses tidak memahami bagaimana
memanfaatkan atau mengalokasikan waktunya.
-
8/3/2019 kewiraushaan
7/11
d. Kiat Memanfaatkan WaktuTips cara-cara memanfaatkan waktu:
1. Membuat skala prioritas Saat waktu terbatas sedangkan hal yang ingin dilakukan banyak,
buatlah skala priorotas dengan membagi hal yang dikerjakan atas
dua bagian, yaitu hal besar dan hal kecil.
Buatlah skala prioritas sederhana. Tuliskan hal yang inigin andaraih dalam bebarapa waktu kedepan. Tuliskan min.3 poin dan
maksimal 5 poin.
2. Alokasikan waktu untuk memecahkan skala prioritas yang ada. Alokasikan waktu, kapan dan berapa lama anda akan mencapai
prioritas yang telah ditetapkan.
3. Buatlah check list atau things to do Setelah menentukan skala prioritas dan mengalokasikan waktu
untuk menetapkan target selesai dan lama pencapaian, anda harus
menentukan apa yang harus dikerjakan untuk mencapai skala
prioritas tersebut.
Buatlah things to do skala harian, mingguan, sampai bulanan.Artinya, setiap hari sebelum menutup aktivitass, tuliskan things to
do atau check list yang ingin dilakukan esok hari.
V. Kepemimpinan Diri Sendiria. Tahapan kuliah merupakan transisi kepemimpinan diri
Ketika sudah lepas dari status mahasiswa dan memperoleh ijazah,
seharusnya transisi kepemimpinan diri terjadi. Dari kepemimpinan yang
didominasi atau dipimpin orangtua menjadi kepemimpinan yang lebih banyak
atau sepenuhnya dikendalikan diri sendiri. Hal-hal berikut semestinya suda
sepenuhnya ada dalam diri mahasiswa. Ia tidak membebankan keapda
orangtua untuk memikirkan apa yang akan dikerjakan setelah tamat kuliah,
misalnya:
Kemana akan pergi Apa yang akan dikerjakan Apa yang harus dicapai Apa yang harus didapatkan
-
8/3/2019 kewiraushaan
8/11
Saya harus berkiprah dimanab. Estafet kewajiban dan tanggung jawab terhadap diri anda
Mahasiswa yang sudah mendapatkan predikat sarjana, semestinya bisa
melakukan proses transisi kepemimpinan secara mulus. Namun, pada
kenyataannya kini, umumnya belum terjadi transisi kepemimpinan pada diri
mahasiswa wlaupun mereka telah mendapatkan predikat sarjana.
c. Anda berutang kepada orang tua Hal yang lebih penting yang menyebabkan seorang anak harus segera
melakukan estafet kepemimpinandan tanggung jawab terhadap dirinya
adalah masalah berhutang terhadap orang tua. Hutang disini memiliki
arti sebagai kiasan betapa kita sudah banyak menghabiskan uang
orangtua dan tentu kita wajib membalasnya.
Idealnya seorang mahasiswa mengambil alih kepemimpinan diridengan menargetkan tiga hal:
1. Menghentikan utang dengan segera.2. Memiliki kemauan membayar utang denga memberi.3. Tidak menyinggung atau tidak memberatkan lagi orangtua untuk
masalah kedepannya.
d. Memimpin diri berarti memiliki target hidupHidup ini tidak mengalir, melainkan hidup harus direncanakan.
Merencanakan sebuah kehidupan, berarti anda harus membuat target hidup.
Prinsip untuk menentukan target :
1. Tetapkan target yang realistis dalam hidup.2. Target tidak hanya mengarah pada hal materi.
Target hidup yang dibuat hendaknya dapat merefleksikan cita-cita atau
mimpi besar yang ingin diraih sebagai persembahan dan prestasi terbaik anda
dalam mengisi kehidupan sampai tutup usia dengan penuh manfaat dan
kebanggaan.
Target-target besar yang dicapai dapat menggambarkan keinginan meraih
kesenangan dan ketenangan. Orang yang memiliki target meraih kesenangan
belum tentu akan mendapatkan ketenangan. Tetapi, sebaliknya orang memiliki
target untuk meraih ketenangan, sudah pasti akan mendapatkan kesenangan
juga.
-
8/3/2019 kewiraushaan
9/11
VI. Prinsip Hidup Suksesa. Wawasan dan definisi sukses
Sukses adalah keberhasilan sesorang atas pencapaian sesuatu yang
berdampak terhadap perasaan kepuasan dan kebahagiaan tertinggi dari dirinya,
serta mendapatkan pengakuan dan penghargaan positif dari pihak diluar
dirinya.
Sukses bukanlah sesuatu yang begitu saja datang dari langit. Sukses
adalah sesuatu yang secara sadar ditentukan untuk terjadi, serta komitmen
yang teramat sangat tinggi dalam rentang tahapan waktu tertentu.
Jika ada sukses yang terjadi secara mendadak tanpa dasar perencanaa
kokoh bahkan tanpa didasari kemauan dan rencana oleh orang yang
bersangkutan, hal itu hanyalah segelintir fenomena perrkecualian. Orang
biasanya menyebutnya HOKI atau LUCKY.
b. Mencanangkan dan menuliskan target hidup suksesPentingnya melakukan hal ini, adalah:
1. Membantu kita dalam berpikir dan bekerja secara sistematis danmenghindari menjalani hidup tanpa arah dan tanpa keinginan yang jelas.
2. Membantu kita untuk selalu fokus berkarya positif dan berprestasi karenasalah satu sifat manusia adalah pelupa dan tidak konsisten.
3. Membantu kita mengalokasikan waktu yang tersedia untuk mencapaitarget.
4. Tak kalah penting, membuat dan mencanangkan target hidup dapatmemotivasi kita bekrja lebih keras dan cerdas, tidak menyiakan waktu,
serta berpacu dengan perubahan dalam mengejar hidup bermakna seperti
yang dicita-citakan.
Jangan dibayangkan bahwa menuliskan target hidup adalah sesuatu yang
sulit dan berat. Bawalah diri pada situasi yang menyenangkan dan dapat
memotivasi anda dalam memulai sebuah situasi kemandirian yang sebenarnya.
Dalam hal ini, anda hanya dilatih untuk menuliskan mimpi-mimpi positif yang
ingin diraih.
-
8/3/2019 kewiraushaan
10/11
Tips membuat target hidup sukses optimal :
1. Menggambarkan sebuah target yang SMART ( specific, measurable,achievable, reasonable, and time bounded )
2. Target merupakan kombinasi keinginan untuk meraih ketenangan dankesenangan.
3. Target hidup sukses jangan terlalu sedikit jumlahnya, namun jugajangan terlalu banyak.
4. Hendaknya target dieklompokkan ke dalam durasi jangka pendekmaupun jangka panjang.
5. Target hidup sukses hendaknya terdiri atas hal-hal besar yang memangingin anda raih, bukan terdiri atas hal-hal kecil yang sangat mudah
untuk diraih atau tidak memberikan arti yang signifikan bagi
kesuksesan anda.
6. Target hidup sukses hendaknya dimulai dari hal-hal yang sederhanadan mudah diraih sampai denga hal-hal yang membutuhkan kerja
ekstra dan agak kompleks untuk mencapainya.
7. Jika anda bantuan, dukungan, atau bahan dari pihak lain yang andabutuhkan untuk mencapai target, cantumkanlah jenis bantuan yangdibutuhkan tersebut pada kolom keterangan dari setiap target yang
dibuat.
c. Memahami konsep berkarya dan bekerjaSebagai orang yang memiliki kemandirian, hendaknya sebelum lulus
kuliah anda sudah memahami benar prinsip atau konsep berkarya atau bekerja.
Setelah memahami mengapa harus segera bekrja atau berakrya, anda juga
perlu memahami dengan baik bagaimana konsep berkarya atau bekerja yang
sebenarnya.
Terdapat tiga kategori besar dari sebuah pengabdian yang dapat
dipersembahkan oleh seoarang lulusan perguruan tinggi. Ketiga kategori
tersebut:
1. Mengabdi secara langsung kepada bangsa dan negara melalui jalurpekerjaan sebagai pegawai negeri.
2. Mengabdi secara profesional kepada perusahaan orang lain melaluijalur pekerjaan sebagai pegawai swasta.
-
8/3/2019 kewiraushaan
11/11
3. Membuka lahan pengabdian diri sendiri yang bisa menampungorang lain melalui jalur wirausaha.
.