Transcript

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya, istilah kesetimbangan berhubungan dengan apa yang kita sebut keseimbangan kimia akan tetapi, keseimbangan ini merupakan keseimbangan Mekanik. Dalam keseimbangan mekanik, jika resultan gaya ( net force) pada suatu

benda sama dengan nol, sehingga sebuah benda dikatakan kesetimbangan mekanik jika benda tersebut tidak sedang mengalami perubahan dalam gerakannya (percepatannya sama dengan nol). Apakah kesetimbangan kimia itu? Simaklah penjelasan berikut ini!.

Ketika suatu reaksi kimia berlangsung dalam sebuah bejana yang mencegah masuk atau keluarnya zat-zat yang terlibat dalam reaksi tersebut. Maka besaran-besaran (kuantitas-kuantitas) dari komponen-komponen reaksi tersebut berubah ketika beberapa komponen tersebut digunakan dan komponen lainnya terbentuk. Akhirnya, ini akan berakhir, setelah komposisinya tetap selam sistem ter sebut tidak terganggu,

sehingga sistem tersebut kemudian di katakan berada dalam keadan kesetimbangan atau lebih sederhana berada dalam kesetimbangan dengan kata lain, sebuah reaksi kimia berada dalam kesetimbanagan ketika tidak ada kecenderungan kuantitas-kuantitas zatzat peraksi dan zat hasil reaksi untuk berubah.

Jadi latar belakang penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan kesetimbangan kimia, apa saja karakteristik keadaan kesetimbangan, Tetapan kesetimbangan, perhitungan tetapan kesetimbangan, dan bagaimana penerapan kesetimbangan kimia dalam industri.

B. Tujuan 1. Sebagai syarat untuk memenuhi nilai tugas mandiri untuk anggota kelompok 1. 2. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan kesetimbangan kimia. 3. Untuk mengetahui karakteristik keadaan kesetimbangan.1

4. Untuk mengetahui seperti apakah tetapan kesetimbangan kimia dan bagaimana caranya menghitung kesetimbangan kimia. 5. Untuk mengetahui penerapan kesetimbangan kimia dalam industri.

C. Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan Kesetimbangan Kimia ? 2. Bagaimanakah contoh-contoh kesetimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari ? 3. Apa sajakah karakteristik keadaan kesetimbangan ? 4. Bagaimana tetapan kesetimbangan Kimia dan cara untuk menghitungnya ? 5. Bagaimanakah penerapan kesetimbangan kimia dalam industri ?

D. Manfaat 1. Dapat mengetahui apakah yang dimaksud dengan kesetimbangan kimia. 2. Dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesetimbangan kimia. 3. Dapat mengetahui seperti apakah tetapan kesetimbangan kimia dan bagaimana caranya menghitung kesetimbangan kimia. 4. Dapat mengetahui penerapan kesetimbangan kimia dalam indus

2

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KESETIMBANGAN KIMIA Kita telah mempelajari bahwa suatu zat dapat bereaksi dengan zat lain yang kemudian menghasilkan zat baru. Reaksi tersebut umumnya disebut Reaksi kimia yang berlangsung sampai habis. Misalnya, pita magnesium akan bereaksi dengan oksigen membentuk magnesium oksida (MgO). Demikian pula sebutir pualam ( CaCO3) di masukan ke dalam laruta asam klorida (HCI) berlebihan, semua pualam akan habis bereaksi dengan asam klorida. Reaksinya sebagai berikut: 2 Mg(s) + O2(s) 2Mg (s) CaCO3 + 2HCI(aq) CaCI (aq) + H2O (l) + CO2 (g) Ada beberapa reaksi yang dapat berlangsung dua arah, contohnya pada reaksi pembuata gas Amonia 3H2 (g) + N2 (g) 2 NH3 (g)

Reaksi ini disebut juga reaksi reversibel atau reaksi kesetimbangan. Pada reaksi ini setiap NH3 terbentuk akan segera terurai lagi menjadi H2 dan N2. untuk membuat produk yang di hasilkan melalui reaksi kesetimbangan di perlukan bebera faktor untuk mengatur arah reaksi seperti: konsentrasi, suhu, tekanan, dan volume, reaksi kesetimbangan dapat terjadi pada reaksi homogen dan reaksi heterogen.

1. Reaksi kesetimbangan homogen Contoh : H2 (g) + I2 (g) 2HI(g)

3

K=

[ HI]2 [H2][I 2]

2. Reaksi heterogen Contoh : C(s) + O2 (g) CO2 (g) K= [ CO2] [O2 ] B. REAKSI DAPAT BALIK Reaksi dapat berlangsung bolak balik, zat semula (reaktan) direaksikan akan habis dan terbentuk zat baru (produk). Zat baru yang terbentuk dapat dapat direaksikan dengan zat lain menghasilkan zat semula. Reaksi ini disebut reaksi bolak-balik. Hal ini juga bisa digambarkan dengan hal sebagai berikut, yaitu apabila dalam suatu reaksi kimia, kecepatan reaksi ke kanan sama dengan kecepatan reaksi ke kiri maka, reaksi dikatakan dalam keadaan setimbang. Secara umum reaksii kesetimbangan dapat dinyatakan sebagai : A+BC+D Mula-mula zat A dan zat B sebagai reaktan (tidak harus dalam jumlah yang sama) dicampur dalam suatu tabung reaksi. Konsentrasi A dan B kemudian diukur pada selang waktu tertentu. Bila hasil pengukuran itu digambarkan dalam sebuah grafik konsentrasi sebagai fungsi dari waktu maka akan tampak gambar sebagai berikut:

4

Perubahan konsentrasi terhadap waktu Penurunan konsentrasi A dan B mula-mula terjadi dengan cepat, makin lama semakin lambat sampai pada akhirnya konstan. Sebaliknya yang terjadi pada produk zat C dan D. Pada awal reaksi konsentrasinya = 0, kemudian bertambah dengan cepat tapi makin lama semakin lambat sampai akhirnya menjadi konstan. Pada waktu t = t~ konsentrasi masingmasing zat A, B, C, dan D menjadi konstan, yang berarti bahwa laju reaksi kekiri = laju reaksi kekanan. Karakteristik keadaan kesetimbangan Ada empat aspek dasar keadaan kesetimbangan, yaitu : 1. Keadaan kesetimbangan tidak menunjukkan perubahan makroskopik yang nyata 2. Keadaan kesetimbangan dicapai melalui proses yang berlangsung spontan 3. Keadaan kesetimbangan menunjukkan keseimbangan dinamik antara proses maju atau balik 4. Keadaan kesetimbangan adalah sama walaupun arah pendekatannya berbeda

5

C. KEADAAN KESETIMBANGAN Keadaan Kesetimbangan Reaksi yang dapat berlangsung dalam dua arah disebut reaksi dapat balik. Apabila dalam suatu reaksi kimia, kecepatan reaksi ke kanan sama dengan kecepatan reaksi ke kiri maka, reaksi dikatakan dalam keadaan setimbang. Secara umum reaksi kesetimbangan dapat dinyatakan sebagai:

ADA DUA MACAM SISTEM KESETIMBANGAN, YAITU : 1. Kesetimbangan dalam sistem homogen a. Kesetimbangan dalam sistem gas-gas Contoh: b. Kesetimbangan dalam sistem larutan-larutan - (aq)

2. Kesetimbangan dalam sistem heterogen a. Kesetimbangan dalam sistem padat gas

b. Kesetimbangan sistem padat larutan - (aq) c. Kesetimbangan dalam sistem larutan padat gas

D. PERGESERAN KESETIMBANGAN Azas Le Chatelier menyatakan: Bila pada sistem kesetimbangan diadakan aksi, maka sistem akan mengadakan reaksi sedemikian rupa sehingga pengaruh aksi itu menjadi sekecil-kecilnya. Perubahan dari keadaan kesetimbangan semula ke keadaan kesetimbangan yang baru akibat adanya aksi atau pengaruh dari luar itu dikenal dengan pergeseran kesetimbangan.6

Bagi reaksi: A + B C + D

KEMUNGKINAN TERJADINYA PERGESERAN 1. Dari kiri ke kanan, berarti A bereaksi dengan B memhentuk C dan D, sehingga jumlah mol A dan Bherkurang, sedangkan C dan D bertambah. 2. Dari kanan ke kiri, berarti C dan D bereaksi membentuk A dan B. sehingga jumlah mol C dan Dherkurang, sedangkan A dan B bertambah.

FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENGGESER LETAK KESETIMBANGAN ADALAH : a. Perubahan konsentrasi salah satu zat Apabila dalam sistem kesetimbangan homogen, konsentrasi salah satu zat diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah yang berlawanan dari zat tersebut. Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu zat diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser ke pihak zat tersebut. Contoh:2SO2(g) + O2(g) akan 2SO3(g) ke kanan.

- Bila pada sistem kesetimbangan ini ditambahkan gas SO2, maka kesetimbangan bergeser - Bila pada sistem kesetimbangan ini dikurangi gas O2, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri. b. Perubahan volume atau tekanan

7

Jika dalam suatu sistem kesetimbangan dilakukan aksi yang menyebabkan perubahan volume (bersamaan dengan perubahan tekanan), maka dalam sistem akan mengadakan berupa pergeseran kesetimbangan. Jika tekanan diperbesar = volume diperkecil, kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah Koefisien Reaksi Kecil. Jika tekanan diperkecil = volume diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah Koefisien reaksi besar. Pada sistem kesetimbangan dimana jumlah koefisien reaksi sebelah kiri = jumlah koefisien sebelah kanan, maka perubahan tekanan/volume tidak menggeser letak kesetimbangan.

Contoh: N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)

Koefisien reaksi di kanan = 2 Koefisien reaksi di kiri = 4 Bila pada sistem kesetimbangan tekanan diperbesar (= volume diperkecil), bergeser ke kanan. Bila pada sistem kesetimbangan tekanan diperkecil (= volume diperbesar), bergeser ke kiri. maka kesetimbangan akan maka kesetimbangan akan

8

c. Perubahan suhu Menurut Van't Hoff: - Bila pada sistem kesetimbangan subu dinaikkan, maka

kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membutuhkan kalor (ke arah reaksi endoterm). - Bila pada sistem kesetimbangan suhu diturunkan, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membebaskan kalor (ke arah reaksi eksoterm). Contoh: 2NO(g) + O2 2NO2 -216 kJ

- Jika suhu dinaikkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri. - Jika suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan

Faktor-faktor yang dapat menggeser letak kesetimbangan diantaranya adalah: 1. Perubahan konsentrasi salah satu zat

9

Pengaruh Konsentrasi dalam Pergeseran Kimia Apabila dalam sistem kesetimbangan homogen, konsentrasi salah satu zat diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah yang berlawanan dari zat tersebut. Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu zat diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser ke pihak zat tersebut. Contoh : 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)

Bila pada sistem kesetimbangan ini ditambahkan gas SO2, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan. Bila pada sistem kesetimbangan ini dikurangi gas O2, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri.

2. Perubahan volume atau tekanan

Pengaruh Volume / Tekanan dalam Pegeseran kesetimbangan Jika dalam suatu sistem kesetimbangan dilakukan aksi yang menyebabkan perubahan volume (bersamaan dengan perubahan tekanan), maka dalam sistem akan mengadakan berupa pergeseran kesetimbangan.

Jika tekanan diperbesar = volume diperkecil, kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah Koefisien Reaksi Kecil.

Jika tekanan diperkecil = volume diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah Koefisien reaksi besar.10

Pada sistem kesetimbangan dimana jumlah koefisien reaksi sebelah kiri = jumlah koefisien sebelah kanan, maka perubahan tekanan/volume tidak menggeser letak kesetimbangan.

Contoh : N2(g)+3H2(g) 2NH3(g) Koefisien reaksi di kanan = 2 Koefisien reaksi di kiri = 4

Bila pada sistem kesetimbangan tekanan diperbesar (=volume diperkecil), maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.

Bila pada sistem kesetimbangan tekanan diperkecil (=volume diperbesar), maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri.

3. Perubahan suhu

Pengaruh suhu dalam pergeseran kimia Menurut Vant Hoff:

Bila pada sistem kesetimbangan subu dinaikkan, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membutuhkan kalor (ke arah reaksi endoterm).

Bila pada sistem kesetimbangan suhu diturunkan, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah yang membebaskan kalor (ke arah reaksi eksoterm).

11

Contoh: 2NO(g) + O2(g) 2NO2(g) ; H = -216 kJ

Jika suhu dinaikkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri. Jika suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.

Pengaruh Katalisator Terhadap Kesetimbangan

4. Pengaruh katalisator Fungsi katalisator dalam reaksi kesetimbangan adalah mempercepat tercapainya kesetimbangan dan tidak merubah letak kesetimbangan (harga tetapan kesetimbangan Kc tetap), hal ini disebabkan katalisator mempercepat reaksi ke kanan dan ke kiri sama besar

E. TETAPAN KESETIMBANGAN BERDASARKAN KONSENTRASI Pada tahun 1886, dua orang para ahli kimia Nrwegia, yaitu Cato maxmilian guldberg (1836-1902) dan Peter waage (1833-1900) mengajukan postulat berdasarkan sejumlah pengamatan yang mereka lakukan terhadap reaksi kesetimbangan. Ponstulat ini menyatakan bahwa jika hasil reaksi konsentrasi zat hasil reaksi yang di pangkatkan koefisiennya di bandigkan dengan hasil kali konsentrasi zat pereaksi yang di pangkatkan koefisiennya, maka akan di peroleh perbandingan yang tetap. dinyatakan dengan aA + bB cC + dD, Untuk reaksi yang

dengan A, B adalah pereaksi C, D12

adalah reaksi ; dan a, b, c, d adalah koefisien reaksi, maka secara sistematis ponstulat Guldberg dan Waage tersebut dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:

[C]c [D]d C= [A]a [B]b

Dengan : C = konstanta

Dalam kasus umum yang didalamnya konsentrasi dapat mempunyai nilai yamg berubak ubah (termasuk nol), pernyataan diatas di sebut hasil bagi (quotient) kesetimbangan dan nilainya di nyatakan dengan Q atau Qc. Jika istilah tersebut berhubungan dengan konsentrasi keseimbangan, maka pernyataan ini di sewbut tetapan kesetimbangan dan nilainya dinyatakan dengan K atau Kc.

Nilai konstan dari perbandingan hasil kali konsentrasi hasil reaksi yang di pangkatkan koefisiennya dengan hasil kali konsentrasi pereaksi yang dipangkatkan koefisiennya tersebut selalu tetap selama suhu sistem tidak berubah. Oleh karena itu, harga perbandingan tersebut di namakan tetapan keseimbangan yang dinyatakan sebagai berikut:

[C]c[D]d Kc= [A]a [B]b

Nilai Q dalam hubungan dengan Kc dapat digunakan untuk menunjukan arah suatu reaksi berlangsung. Tiga buah kemungkinan dari arah reaksi tersebut adalah sebagai berikut.

13

1.

Q >1 Kc

Hal ini berarti konsentrai hasil reaksi terlalu tinggi untuk kesetimbangan, sehingga reaksinya berlangsung ke kiri.

2.

Q =1 K

Hal ini berarti sistem berada dalam kesetimbangan, tidak ada perubahan.

3.

Q H2S2O7 asam pirosulfat Asam pirosulfat kemudian disirami air : H2S2O7 + H2O --> 2H2SO4

KECEPATAN REAKSI(LAJU REAKSI) Pada umunya reaksi-reaksi berlangsung dengan kecepatan yang berbeda-beda.Ada reaksi yang berlangsung sangat cepat, ada pula reaksi yang berlangsung sangat lambat.Untuk menyatakan lambat cepatnya suatu reaksi dikemukakan konsep-konsep kecepatan reaksi atau laju reaksi.Kecepatan reaksi/laju reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi/hasil reaksi persatuan waktu. Contoh: A --> B Pada awal reaksi zat B belum ada dalam campuran setelah reaksi berjalan.Konsentrasi B semakin bertambah. Sedangkan knsentrasi A semakin berkurang. Kecepatan reaksi dapat diukur dengan menghitung pertambahan konsentrasi B tiap satuan waktu tertentu dengan menggunakan pengurangan konsentrasi zat A tiap satuan waktu tertentu. Waktu

----------------------- -----------------------! V = delta (B)/delta t !atau ! V = -delta (A)/delta t ! ----------------------- -----------------------ket: V = kecepatan reaksi (A) = konsentrasi A (mol/liter) (B) = konsentrasi B (mol/liter) t = waktu

Faktor yang mempengaruhi laju reaksiLaju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

27

Luas permukaan sentuh

Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi; sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.Suhu

Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu pada suatu reaksi yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil.Katalis

Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi. Katalis dapat dibedakan ke dalam dua golongan utama: katalis homogen dan katalis heterogen. Katalis heterogen adalah katalis yang ada dalam fase berbeda dengan pereaksi dalam reaksi yang dikatalisinya, sedangkan katalis homogen berada dalam fase yang sama. Satu contoh sederhana untuk katalisis heterogen yaitu bahwa katalis menyediakan suatu permukaan di mana pereaksipereaksi (atau substrat) untuk sementara terjerat. Ikatan dalam substrat-substrat menjadi lemah sedemikian sehingga memadai terbentuknya produk baru. Ikatan atara produk dan katalis lebih lemah, sehingga akhirnya terlepas.28

Katalis homogen umumnya bereaksi dengan satu atau lebih pereaksi untuk membentuk suatu perantarakimia yang selanjutnya bereaksi membentuk produk akhir reaksi, dalam suatu proses yang memulihkan katalisnya. Berikut ini merupakan skema umum reaksi katalitik, di mana C melambangkan katalisnya:... (1) ... (2)

Meskipun katalis (C) termakan oleh reaksi 1, namun selanjutnya dihasilkan kembali oleh reaksi 2, sehingga untuk reaksi keseluruhannya menjadi :

Beberapa katalis yang pernah dikembangkan antara lain berupa katalis Ziegler-Natta yang digunakan untuk produksi masal polietilen dan polipropilen. Reaksi katalitis yang paling dikenal adalah proses Haber, yaitu sintesis amonia menggunakan besi biasa sebagai katalis. Konverter katalitik yang dapat menghancurkan produk emisi kendaraan yang paling sulit diatasi, terbuat dari platina dan rodium.Molaritas

Molaritas adalah banyaknya mol zat terlarut tiap satuan volum zat pelarut. Hubungannya dengan laju reaksi adalah bahwa semakin besar molaritas suatu zat, maka semakin cepat suatu reaksi berlangsung. Dengan demikian pada molaritas yang rendah suatu reaksi akan berjalan lebih lambat daripada molaritas yang tinggi.Konsentrasi

Karena persamaan laju reaksi didefinisikan dalam bentuk konsentrsi reaktan maka dengan naiknya konsentrasi maka naik pula kecepatan reaksinya. Artinya semakin tinggi konsentrasi maka semakin banyak molekul reaktan yang tersedia dengan demikian kemungkinan bertumbukan akan semakin banyak juga sehingga kecepatan reaksi meningkat. Jika zat yang direaksikan berupa larutan maka faktor yang harus diperhatikan adalah konsentrasi suatu larutan29

yang pekat tentu mengandung molekul-molekul yang lebih banyak dibandingkan dengan yang encer.Jumlah molekul yang banyak tentu lebih mudah dan lebih sering bertabrakan dibandingkan dengan molekul-molekul yang jumlahnya sedikit. Sehingga makin besar konsentrasi suatu larutan yang direaksikan maka makin besar pula kecepatan

30

BAB III KESIMPULAN Pada dasarnya, istilah kesetimbangan berhubungan dengan apa yang kita sebut keseimbangan kimia akan tetapi, keseimbangan ini merupakan keseimbangan Mekanik. Dalam keseimbangan mekanik, jika resultan gaya ( net force) pada suatu benda sama dengan nol, sehingga sebuah benda dikatakan kesetimbangan mekanik jika benda tersebut tidak sedang mengalami perubahan dalam gerakannya (percepatannya sama dengan nol).

Ketika suatu reaksi kimia berlangsung dalam sebuah bejana yang mencegah masuk atau keluarnya zat-zat yang terlibat dalam reaksi tersebut.Maka besaran-besaran (kuantitaskuantitas) dari komponen-komponen reaksi tersebut berubah ketika beberapa komponen tersebut digunakan dan komponen lainnya terbentuk. Akhirnya, ini akan berakhir, setelah komposisinya tetap selam sistem ter sebut tidak terganggu, sehingga sistem tersebut kemudian di katakan berada dalam keadan kesetimbangan atau lebih sederhana berada dalam kesetimbangan dengan kata lain, sebuah reaksi kimia berada dalam kesetimbanagan ketika tidak ada kecenderungan kuantitas-kuantitas zat-zat peraksi dan zat hasil reaksi untuk berubah.

Karakteristik keadaan kesetimbangan Ada empat aspek dasar keadaan kesetimbangan, yaitu : 1. Keadaan kesetimbangan tidak menunjukkan perubahan makroskopik yang nyata 2. Keadaan kesetimbangan dicapai melalui proses yang berlangsung spontan 3. Keadaan kesetimbangan menunjukkan keseimbangan dinamik antara proses maju atau balik 4. Keadaan kesetimbangan adalah sama walaupun arah pendekatannya berbeda

Kesetimbangan kimia dalam industry, yaitu agar suatu zat dihasilkan sebanyak mungkin suatu reaksi kimia harus diusahakan supaya berlangsung ke arah hasil reaksi (ke arah kanan) jika reaksinya merupakan reaksi kesetimbangan, maka faktor-faktor31

konsentrasi, suhu, tekanan gas, serta katalis harus diperhitungkan agar reaksi itu berlangsung cepat dan ekonomis. Dalam pasal ini, kita mencoba meninjau dua proses yang sangat penting, dibidang kimia industri, yaitu pembuatan amoniak proses Haber Bosch serta pembuatan asam sulfat menurut proses kontak.

Kesetimbangan kimia terjadi pada saat Anda memiliki reaksi timbal balik di sebuah sistem tertutup.Tidak ada yang dapat ditambahkan atau diambil dari sistem itu selain energi. Pada kesetimbangan, jumlah dari segala sesuatu yang ada di dalam campuran tetap sama walaupun reaksi terus berjalan. Ini dimungkinkan karena kecepatan reaksi ke kanan dan ke kiri sama. Apabila Anda mengubah keadaan sedemikian rupa sehingga mengubah kecepatan relatif reaksi ke kanan dan ke kiri, Anda akan mengubah posisi kesetimbangan, karena Anda telah mengubah faktor dari sistem itu sendiri.

32

DAFTAR PUSTAKA

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_fisika1/kesetimbangan_kimia/reaksireversibel/

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/definisi-kesetimbangandan-karakteristiknya/

http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Kimia/0182%20Kim%201-6e.htm

http://kushis3nthitz.blogspot.com/2010/04/sistem-kesetimbangan-dalam-industri.html

33

KESETIMBANGAN KIMIAMakalah Diajukan Untuk Memenuhi syarat Ujian Akhir Semester Mata kuliah Kimia Dasar Dosen : bapak Irhamni

Disusun oleh : Ade Hidayatullah Ila Rohila Mila Choirunnisa M. Ridwan Ratna Wulandari Siti Juhariah Tia yuniarni Ulpha Mega Pratiwi Yanti Yuni Rahmawati 2225111938 2225777953 2225110416 2225110397 2225110280 2225111925

Pendidikan Matematika UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG 2011

34

KATA PENGANTAR

Asalamualaikum warohmatullahi wabaraokatu

Alhamdulilah hirobil alamin, puji syukur kepada Allah AWT yang mana masih memberikan kesempatan sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ini Tugas ini saya susun dan saya buat dari sumber-sumber yang terkait dan di tambah dengan pengetahuan saya, bertujuan untuk mengembangkan daya pikir dan intelektual Saya pun berharapmudah-mudahan tugas yang saya buat bias di terima dengan baik dan bisa menambah ilmu untuk kita semua Walaupun saya menyadari banyak keterbatasan dan kekurangan dari makalah yang saya buat. Semoga dapat di maklumi

Wasalamualaikumwarohmatullahi wabarokatu

Serang, 12 Desember 2011

Penulis

35

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR. i DAFTR ISI.. ii BAB I PENDAHULUAN.. 1 A. Latar belakang 1 B. Tujuan. 1 C. Rumusan Masalah.. 2 D. Manfaat.. 2 BAB II PEMBAHASAN.... 3 A. Pengertian Kesetimbangan Kimia .. 3 B. Reaksi Dapat Balik... 4 C. Keadaan Kesetimbangan. 6 D. Pergeseran Kesetimbngan.. 6 E. Tetapan Kesetimbngan Berdasarkan Konsentrasi.... 12 F. Perhitungan Tetapan Kesetimbangan..... 15 G. Derajat Disosiasi... 18 H. Kesetimbangan Kimia Berdasarkan Tekanan Parsial... 19 I. Sistem Kesetimbangan Dalam Industri.. 25 BAB III KESIMPULAN .... 31 DAFTAR PUSTAKA...... 33

36

37


Top Related