Oleh:
Ruslan Rachman, SH
Kepala Bagian
Perundang-Undangan I
14 November 2019
KESEPAKATAN BERSAMA DAN
PERJANJIAN KERJA SAMA DI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
Biro Hukum - Sekretariat JenderalKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
OUTLINE
Latar Belakang dan
Pengertian1
Kerangka dan Materi Muatan2
Subyek dan Kewenangan
Penandatanganan3
Tata Cara Pembentukan4
Biro Hukum - Sekretariat JenderalKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PERMEN PUPR NO.29/PRT/M/2016
TENTANG
PEMBENTUKAN KESEPAKATAN BERSAMA
DAN PERJANJIAN KERJA SAMA DI
KEMENTERIAN PUPR
Biro Hukum - Sekretariat JenderalKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
LATAR BELAKANG
Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Kementerian PUPR di bidang
pembangunan infrastruktur dan peningkatan Sumber Daya Bidang PUPR, Kementerian
PUPR telah banyak melakukan kerjasama dengan kementerian/ lembaga terkait dan
pemerintah daerah yang dituangkan dalam Kesepakatan Bersama dan Perjanjian
Kerjasama.
penyusunan kesepakatan bersama atau perjanjian kerja sama di Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, perlu didukung dengan teknik dan prosedur
penyusunan kesepakatan bersama atau perjanjian kerja sama yang pasti, baku, dan
mudah dipahami;
Biro Hukum - Sekretariat JenderalKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Biro Hukum - Sekretariat JenderalKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Kesepakatan Bersama adalah penyelarasan suatu keinginan atau
harapan yang timbul untuk melaksanakan suatu kegiatan atau
urusan tertentu dalam bentuk kesepakatan diantara para pihak tanpa
merinci hak dan kewajiban para pihak.
Perjanjian Kerja Sama adalah perbuatan hukum para pihak yang
merupakan tindak lanjut kesepakatan bersama atau tanpa
kesepakatan bersama, yang memuat uraian isi kesepakatan dan
didalamnya mengatur hak dan kewajiban serta akibat hukum
apabila terjadi wanprestasi yang dilakukan oleh salah satu pihak
dalam perjanjian.
PENGERTIAN
B C
A
KERANGKA PASAL 4 DAN PASAL 5
Biro Hukum - Sekretariat JenderalKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Kerangka KSB atau Sistematika PKS
paling sedikit terdiri atas:
Materi Kesepakatan Bersama
atau Materi Perjanjian Kerja
sama; dan
Pembukaan;
Penutup.
KERANGKA KESEPAKATAN BERSAMAPASAL 4
Pembukaan Materi KSB Penutup
Paling sedikit:
a. Judul;
b. Waktu dan tempat kesepakatan;
c. Identitas Para Pihak;
d. Dasar Pembuatan;
e. Maksud dan Tujuan; dan
f. Ruang Lingkup.
Paling sedikit:
a. Pernyataan kesepakatan para pihak;
dan
b. Pelaksanaan Kesepakatan Bersama;
Paling sedikit:
a. Pengaturan lebih lanjut terhadap hal yang belum di
atur dlm KSB;
b. Masa berlaku KSB;
c. Pernyataan banyaknya dokumen rangkap KSB; dan
d. Penandatanganan.
Biro Hukum - Sekretariat JenderalKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
KERANGKA PERJANJIAN KERJA SAMAPASAL 5
Biro Hukum - Sekretariat JenderalKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Pembukaan Materi PKS Penutup
Paling sedikit:
a. Judul;
b. Waktu dan tempat kesepakatan;
c. Identitas Para Pihak; dan
d. Dasar Pembuatan.
Paling sedikit:
a. Pernyataan kesepakatan para pihak;
b. Pelaksanaan PKS;
c. Pengertian;
d. Maksud dan Tujuan;
e. Ruang Lingkup;
f. Hak dan Kewajiban;
g. Pembiayaan;
h. Jangka Waktu;
i. Keadaan Kahar;
j. Penyelesaian Perselisihan;
k. Perubahan Perjanjian;
l. Berakhirnya Perjanjian; dan
m. Pemutusan Perjanjian.
Paling sedikit:
a. Pengaturan lebih lanjut terhadap hal yang
belum diatur dalam PKS;
b. Masa berlaku PKS;
c. Pernyataan banyaknya dokumen rangkap
PKS; dan
d. Penandatanganan.
MATERI MUATANPASAL 7
(1) Materi muatan Kesepakatan Bersama atau Perjanjian Kerja Sama berisi kesepakatan
para pihak untuk melakukan perbuatan hukum tertentu dalam melaksanakan
urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat.
(2) Materi muatan Kesepakatan Bersama atau Perjanjian Kerja Sama tidak termasuk
Kerja Sama yang diatur dalam peraturan perundang-undangan tentang pengadaan
barang dan/atau jasa serta peraturan perundang-undangan tentang Kerja Sama
Pemerintah dan badan usaha.
Biro Hukum - Sekretariat JenderalKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
1
3
2
4
SUBYEK KESEPAKATAN BERSAMAPASAL 8
Biro Hukum - Sekretariat JenderalKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Kesepakatan Bersama dapat dibuat antara Kementerian
PUPR dengan:
Perguruan tinggi/
Lembaga pendidikan
dan pelatihan;
kementerian/
Lembaga Pemerintah
Nonkementerian;
Pemerintah Daerah;
danPihak Terkait.
1
3
2
4
Biro Hukum - Sekretariat JenderalKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Perjanjian Kerja Sama dapat dibuat antara Unit
Organisasi/Unit Kerja di Kementerian PUPR dengan:
Perguruan tinggi/
Lembaga pendidikan
dan pelatihan;
Unit Organisasi/Unit
Kerja di kementerian/
Lembaga Pemerintah
nonkementerian.
Pemerintah Daerah;
danPihak Terkait.
SUBYEK PERJANJIAN KERJA SAMAPASAL 9
KEWEWENANG PENANDATANGANAN KSB PASAL 10
Kesepakatan Bersama ditandatangani oleh Menteri atau pimpinan Unit Organisasidengan:
Menteri;
pimpinan lembaga pemerintah nonkementerian;
kepala daerah;
perguruan tinggi/lembaga pendidikan dan pelatihan;
pimpinan Unit Organisasi; dan/atau
Pemerintah Daerah.
dengan ketentuan penandatangan merupakan:
a. Pimpinan dari kementerian/lembaga, Unit Organisasi kementerian/lembaga, pimpinandari Pemerintah Daerah, dan Pihak Terkait; atau
b. Pejabat yang dapat bertanggung jawab penuh atas kesepakatan yang telah dibuatmewakili kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian, Unit Organisasikementerian/ lembaga pemerintah nonkementerian, Pemerintah Daerah dan PihakTerkait.
Biro Hukum - Sekretariat JenderalKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
KEWEWENANG PENANDATANGANAN KSB PASAL 10
Kesepakatan Bersama dapat ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal, Direktur
Jenderal, Kepala Badan atau Inspektur Jenderal sesuai dengan kedudukan, tugas,
dan fungsinya.
Dalam hal substansi Kesepakatan Bersama meliputi beberapa unit organisasi,
kesepakatan bersama dapat ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal.
Biro Hukum - Sekretariat JenderalKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
KEWEWENANG PENANDATANGANAN PKS PASAL 11
Perjanjian Kerja Sama ditandatangani oleh:
a. Pimpinan Unit Organisasi/unit kerja;
b. Pihak Terkait, dan/atau
c. Pejabat Pemerintah Daerah
dengan ketentuan penandatangan merupakan:
Pimpinan dari Unit Organisasi /unit kerja di kementerian/lembaga pemerintah
nonkementerian, Pimpinan dari Pemerintah Daerah dan Pihak Pihak Terkait;
Pejabat yang dapat bertanggung jawab penuh atas Perjanjian yang telah dibuat
mewakili Unit Organisasi/unit kerja di kementerian/lembaga pemerintah
nonkementerian, Pemerintah Daerah, dan Pihak Terkait; atau
Pejabat yang berwenang untuk mengeluarkan keputusan yang berkaitan dengan
pendanaan dalam pelaksanaan perjanjian Kerja Sama.
Biro Hukum - Sekretariat JenderalKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PROSES PENYUSUNANPASAL 12
Penyusunan KSB atau PKS dilakukan oleh Pemrakarsa berkoordinasi dengan bagian
hukum/unit kerja yang menangani bidang hukum pada Unit Organisasi Pemrakarsa.
Pemrakarsa adalah unit kerja yang mengusulkan pembentukan atau menjadi
penanggung jawab materi teknis Kesepakatan Bersama atau Perjanjian Kerja Sama
pada unit organisasi di Kementerian PUPR
Pemrakarsa dapat membentuk tim
Penyusunan KSB/PKS menghasilkan Rancangan Kesepakatan Bersama atau
Perjanjian Kerja Sama.
Dalam hal tertentu Kesepakatan Bersama dan/atau Perjanjian Kerja Sama dapat
dikonsultasikan dengan Biro Hukum
Biro Hukum - Sekretariat JenderalKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PROSES PEMBAHASANPASAL 13, PASAL 14, PASAL 15
Rancangan KSB atau PKS dibahas oleh Biro Hukum dan/atau bagian hukum/unitkerja yang menangani bidang hukum pada Unit Organisasi Pemrakarsa bersama unitorganisasi terkait untuk memperoleh masukan terhadap rancangan kesepakatan.
Hasil pembahasan rancangan KSB atau PKS dibahas bersama dengan Mitra Kerja Sama.
Dalam hal KSB atau PKS merupakan usulan dari K/L/Pemda lain, pembahasanmelibatkan:
a. Pemrakarsa;
b. Unit Kerja terkait; dan
c. Biro Hukum.
KSB dan/atau PKS yang ditandatangani oleh Pimpinan Unit Organisasi dan PimpinanUnit Kerja cukup dibahas bersama bagian hukum/unit kerja yang menangani bidanghukum.
Dalam hal tertentu KSB dan/atau PKS dapat dikonsultasikan dengan Biro Hukum.
Biro Hukum - Sekretariat JenderalKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PROSES PARAF PERSETUJUANPASAL 16
Rancangan KSB dan/atau PKS yang sudah disepakati dalam pembahasan dibuat dalam
bentuk konsep pada lembar kendali.
Konsep KSB dan/atau PKS diajukan oleh Pemrakarsa untuk mendapatkan paraf
persetujuan internal Kementerian
Paraf persetujuan internal memuat:
Rancangan KSB dan/atau PKS yang sudah disepakati dalam pembahasan;
Paraf persetujuan administrator pada Pemrakarsa, bagian hukum/unit kerja yang
menangani bidang hukum, dan Biro Hukum
Paraf persetujuan pimpinan tinggi madya dan/atau pimpinan tinggi pratama pada
Unit Organisasi Pemrakarsa dan Unit Organisasi lainnya sesuai dengan Jenis KSB
atau PKS yang sedang dibuat; dan
Paraf persetujuan Menteri, pimpinan tinggi madya, atau pimpinan tinggi pratama
yang akan menandatangani KSB atau PKS yang sedang dibuat.
Biro Hukum - Sekretariat JenderalKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PENANDATANGANANPASAL 17
Dibuat dalam bentuk rancangan KSB atau PKS
untuk ditetapkan.
Rancangan KSB atau PKS yang akan
ditandatangani dapat dibubuhi paraf oleh
pejabat yang berwenang dari masing-masing
pihak.
Penetapan KSB atau PKS dilakukan dengan
penandatanganan oleh Pejabat yang berwenang.
Setelah penandatanganan oleh pejabat yang
berwenang, Penetapan KSB atau PKS dilanjutkan
dengan penomoran dan pemberian cap dinas.
Naskah KSB atau PKS dibuat paling sedikit
sebanyak 2 (dua) rangkap asli atau sesuai
jumlah pihak dalam KSB atau PKS.
Biro Hukum - Sekretariat JenderalKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
KESEPAKATAN BERSAMA
ANTARA
LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN
DENGAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TENTANG
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
KESEPAKATAN BERSAMA
ANTARA
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB)
DENGAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TENTANG
PENINGKATAN KERJA SAMA DALAM RANGKA PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
CONTOH IMPLEMENTASI
Biro Hukum - Sekretariat JenderalKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
KESEPAKATAN BERSAMA
ANTARA
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME
DAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TENTANG
PENANGGULANGAN TERORISME DI BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
KESEPAKATAN BERSAMA
ANTARA
PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR
DAN
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII
DAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TENTANG
PENATAAN KAWASAN PUNCAK KABUPATEN BOGOR
UNTUK PENANGANAN KAWASAN STRATEGIS NASIONAL
CONTOH IMPLEMENTASI
Biro Hukum - Sekretariat JenderalKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
TUGAS DAN FUNGSI PUSLITBANG PKPT
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan dan Penerapan Teknologi mempunyai tugasmelaksanakan penelitian dan pengembangan, pengkajian kebijakan dan strategipengembangan infrastruktur, serta penerapan teknologi hasil penelitian dan pengembanganbidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat.
Dalam melaksanakan tugasnya Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan dan PenerapanTeknologi menyelenggarakan fungsi:
penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran penelitian dan pengembangankebijakan dan penerapan teknologi;
pelaksanaan penelitian dan pengembangan kebijakan dan penerapan teknologi;
pemantauan, evaluasi dan pelaporan hasil penelitian dan pengembangan kebijakan danpenerapan teknologi;
pelaksanaan urusan peningkatan kapasitas sumber daya manusia penelitian danpengembangan kebijakan dan penerapan teknologi;
pelaksanaan pengelolaan sarana kelitbangan;
pelaksanaan urusan ketatausahaan, keuangan, dan umum;
pelaksanaan kerja sama hasil penelitian dan pengembangan kebijakan dan penerapanteknologi; dan
pelaksanaan kajian kebijakan penyelenggaraan infrastruktur di lingkungan KementerianPekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Biro Hukum - Sekretariat JenderalKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PERAN UTAMA PUSLITBANG PKPT
Biro Hukum - Sekretariat JenderalKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Terima Kasih