1
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: PPH- 502.OT.03 TAHUN 2021
TENTANG
RENCANA PRIORITAS DAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
TAHUN 2021
KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan
Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia
yang berkelanjutan menuju Satuan Kerja Wilayah Bebas dari Korupsi
dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayanai perlu disusun Rencana Kerja
Pembangunan Zona Integritas Badan Penelitian dan Pengembangan
Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun 2021;
b. bahwa kegiatan yang tercantum dalam lampiran keputusan ini telah
selaras dengan Rencana Kerja Tahunan (RKT) Kementerian Hukum
dan Hak Asasi manusia Tahun 2021 dan Road Map Reformasi
Birokrasi Balitbang Hukum Dan HAM Tahun 2020-2024;
c. bahwa Rencana Kerja Dan Rencana Prioritas Pembangunan Zona
Integritas di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum
dan Hak Asasi Manusia Tahun 2021, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan
Hak Asasi Manusia.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indoneia Tahun 1999 Nomor 75 dan
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006
tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
2
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010
tentang Grand Design Reformasi Birokrasi Tahun 2010-2025;
4. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun
2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2019 tentang Pembangunan Zona
Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi
Bersih dan Melayani di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 135);
5. Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-
23.0T.03.01 Tahun 2019 tentang Road Map Reformasi Birokrasi
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun 2020-2024;
6. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum
dan Hak Asasi Manusia Nomor PPH-388.OT.03 Tahun 2020
tentang Road Map Reformasi Birokrasi Badan Penelitian dan
Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun 2020-2024.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK
ASASI MANUSIA TENTANG RENCANA PRIORITAS DAN RENCANA
KERJA PEMBANGUANAN ZONA INTEGRITAS BADAN PENELITIAN
DAN PENGEMBANGAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA TAHUN
2021.
KESATU : Menetapkan Rencana Prioritas dan Rencana Kerja Pembangunan Zona
Integritas Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi
Manusia Tahun 2021 sebagaimana tercantum pada lampiran keputusan
ini.
KEDUA : Biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Surat Keputusan ini
dibebankan pada DIPA Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan
Hak Asasi Manusia Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun
Anggaran 2021 Nomor: SP DIPA-013.11.1-635549/2021 tanggal 23
November 2020.
3
KETIGA
:
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan
tanggal 31 Desember 2021, apabila ternyata di kemudian hari terdapat
kekeliruan/kesalahan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan
seperlunya.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 18 Maret 2021
KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA,
SRI PUGUH BUDI UTAMI
NIP 19620702 198703 2 001
Tembusan :
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
2. Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
3. Yang bersangkutan untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah,
dan karuniaNya yang tak terhingga kepada kita semua, dan di Tahun Anggaran
2020 Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia
berkomitmen membangun Zona Integritas menuju satuan kerja Wilayah Birokrasi
Bersih dan Melayani (WBBM) dilingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia.
Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia terus
berupaya untuk meningkatkan kinerjanya dalam Pembangunan Zona Integritas
melalui pemenuhan Indikator Pengungkit dan Indikator Hasil untuk diusulkan
sebagai Satker dengan Predikat WBBM Tahun 2021, dengan membangun inovasi
dan peningkatan Integritas Pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM
dan stakeholder lainnya, layanan e-Litbang, SIPKUMHAM, aplikasi SPBE, OPini
serta Pertemuan Ilmiah terindeks Global yang berorientasi pada peningkatan
kualitas pelayanan di Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM go
Internasional.
Pelaksanaan evaluasi dan penilaian mengacu pada Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2019
Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 52 tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona
Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani di lingkungan Instansi Pemerintah. Harapan kami adalah semoga dengan
terbangunnya komitmen yang penuh tanggung jawab seluruh jajaran Badan
Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM dapat mewujudkan Kinerja
Reformasi Birokrasi yang tidak hanya Mendapat Predikat Wilayah Birokrasi Bersih
dan Melayani dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi namun juga terintegrasi dalam perubahan budaya kerja agar lebih PASTI.
Jakarta,18 Maret 2021 Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia, Sri Puguh Budi Utami NIP 19620702 198703 2 001
2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi sejak tahun 2009 terus dijalankan
secara konsisten dan berkelanjutan. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor
81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025, saat ini
pelaksanaan Reformasi Birokrasi telah memasuki periode kedua dan akan
menuju periode ketiga atau periode terakhir masa berlaku Road Map. Pada
periode pertama hingga periode kedua telah tercapai banyak kondisi yang
mendukung sasaran Reformasi Birokrasi, yaitu birokrasi yang bersih,
akuntabel, dan berkinerja tinggi; birokrasi yang efektif dan efisien; dan
birokrasi yang mempunyai pelayanan publik yang berkualitas.
Pesan Presiden pada pada Peluncuran Laporan Tahunan Ombudsman
RI Tahun 2020, 08 Februari adalah kehadiran negara yang ditandai
pelayanan publik prima, cepat, dan berkeadilan. Rubah mindset, semula
senang dilayani menjadi melayani. Rubah mode pelayanan yang kaku,
prosedural dan terjebak administrasif sehingga jadi lebih cepat, inovatif dan
orientasi pada hasil. Dalam situasi krisis rubah frekuensi dari normal menjadi
extraordinary. Rubah frekuensi kerja dari rutinitas menjadi inovatif dan smart
shortcut. Dan semua pihak harus ikut serta dalam kebaikan bersama,
masyarakat harus aktif beri saran masukan untuk pelayanan publik menjadi
lebih baik.
Dalam rangka pembangun Zona Integritas, langkah-langkah yang perlu
dilakukan adalah: (1) Menyelaraskan instrument Zona Integritas dengan
instrumen evaluasi Reformasi Birokrasi, serta (2) Penyederhanaan pada
indikator proses dan indikator hasil yang lebih fokus dan akurat. Untuk itu
perlu disusun pedoman pembangunan zona integritas pada satuan kerja pada
Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM berdasarkan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun
2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah
Bebas Dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan
Instansi Pemerintah.
3
Penetapan Satker sebagai WBK tersebut dimaksudkan sebagai
kompetisi dan menjadi area percontohan penerapan pelaksanaan reformasi
birokrasi pada Satker- satker di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM
melalui pembangunan Zona Integritas dengan menerapkan instrumen Zona
Integritas berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2019 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas
Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah, yang meliputi 6 area perubahan
bidang Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Sistem
Manajemen SDM, Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja
dan Penguatan Kualitas Pelayanan Publik. Sebagaimana sasaran dan
indicator pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM sebagai berikut:
4
Balitbang Hukum dan HAM pada Tahun 2019 telah Mendapatkan
penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi sebagai satuan kerja berpredikat Wilayah Bebas dari
Korupsi, dengan menindakianjuti rekomendasi hasil penilaian oleh Inspektorat
Jenderal sebagai Tim Penilai lntemal Kementerian Tahun 2020 dengan hasil
78,72. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2029 Tentang
Organisasi Kementerian Negara sebagai supporting unit dan sesuai dengan
proses bisnis Balitbang Hukum dan HAM menetapkan 6 (enam) Layanan
Pubik, adalah hasil peneltian beberupa: PeIayanan Pengkajian dan Penelitian
(Produk Iayanan: rekomendasi, Policy Brief), PeIayanan pubiikasi Hasil
Pengkajian dan Penelitian (Produk Layanan: E-Book, , E-Jumal dan
perpustakaan) , Pelayanan Penyediaan Narasumber (Produk layanan :
Tenaga PeneIiti dan Pejabat Struktural Kompeten) dan layanan Obrolan
Peneliti (Opini) yang dilakukan di Pusat dan Kantor Wilayah. Ukuran
keberhasilan Produk Layanan Balitbang Hukum dan HAM yang dimanfaatkan
stakeholder dalam mewujudkan Zona Integritas dalam layanan publik dengan
semangat PASTI serta Inovasi Peningkatan kualitas Pelayanan Publik menuju
Indonesia emas dengan Aparatur sipil Negara berkarakter guna mewujudkan
good governance berkelas dunia.
5
B. Maksud dan Tujuan
1. Dokumen rencana kerja ini dimaksudkan sebagai acuan bagi Badan
Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM Kementerian Hukum
dan HAM dalam membangun Zona Integritas Menuju Wilayah Birokrasi
Bersih dan Melayani (WBBM).
2. Tujuan penyusunan dokumen rencana kerja ini adalah memberikan
keseragaman pemahaman dan implemntasi perubahan serta Inovasi
pelayanan publik terbaik dalam membangun Zona Integritas Menuju
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di lingkungan Badan Penelitian
dan Pengembangan Hukum dan HAM Kementerian Hukum dan HAM
RI.
C. Pengertian Umum
Dalam dokumen rencana kerja ini,yang dimaksud dengan :
1. Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi
pemerintah yang pimpinannya dan jajarannya mempunyai komitmen
untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi,
khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas
pelayanan publik.
6
2. Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (Menuju WBK) adalah predikat
yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian
besar manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan
sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan
akuntabilitas kinerja.
3. Menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (Menuju WBBM) adalah
predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi
sebagian besar manajemen perubahan,penataan tatalaksana,
penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan
penguatan akuntabilitas kinerja, dan penguatan kualitas pelayanan
publik.
4. Instansi Pemerintah adalah instansi pusat dan instansi daerah;
5. Unit Kerja adalah Unit/satuan Kerja di instansi Pemerintah, serendah-
rendahnya eselon III yang menyelengarakan fungsi pelayanan.
6. Tim Penilai Internal (TPI) adalah tim yang dibentuk oleh pimpinan
instansi pemerintah yang mempunyai tugas melakukan penilaian unit
kerja dalam rangka memperoleh predikat Menuju WBK/Menuju WBBM.
7
BAB II
PROGRAM KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
A. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas
1. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas di lingkungan Kementerian
Hukum dan HAM pada tanggal 26 Januari 2021 dilaksanakan dimulai
dengan deklarasi/pernyataan dari Menteri Hukum dan HAM bahwa
Kementerian Hukum dan HAM telah siap membangun Zona Integritas;
2. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas dilakukan oleh Menteri
Hukum dan HAM dan jajaran, seluruh atau sebagian besar anggota telah
menandatangani Dokumen Pakta Integritas. Penandatanganan secara
digital Janji kinerja Plt. Sekretaris Jenderal Kemenkumham,
Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK WBBM Kanwil
Kemenkumham Seluruh Indonesia yang diwakili Kanwil DKI Jakarta dan
Banten, Janji Kinerja dan Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK
WBBM Kemenkumham antara Menteri dan Pimpinan Tinggi Madya,
Pakta Integritas Antara Menteri Hukum dan HAM dengan Ketua KPK,
Piagam Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Menteri Hukum
dan HAM yang disaksikan oleh Menpan RB, Ketua KPK, dan Wakil
Ketua OMBUDSMAN RI. Setelah melakukan penandatanganan acara
dilanjutkan dengan pembacaan deklarasi janji kinerja oleh Wakil Menteri
Hukum dan HAM yang diikuti oleh seluruh ASN baik tingkat pusat
maupun wilayah.
3. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas di lingkungan Kementerian
Hukum dan HAM dilakukan bersama-bersama di tingkat Kementerian
Hukum dan HAM, dilaksanakan secara terbuka dan dipublikasikan
secara luas dengan maksud agar semua pihak termasuk masyarakat
dapat memantau, mengawal, mengawasi dan berperan serta dalam
program kegiatan reformasi birokrasi khususnya di bidang pencegahan
korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik;
4. Penandatanganan Piagam Pencanangan Pembangunan Zona
Integritas di Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM
yang dilaksanakan secara virtual pada tanggal 2 Februari 2021 oleh
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM, Dr.
Sri Puguh Budi Utami yang disaksikan oleh Anggota Ombudsman
8
Republik Indonesia, Dr. Ninik Rahayu, S.H., M.S., Direktur
Pembinaan Masyarakat KPK Indonesia, Kumbul Kusdwidjanto
Sudjadi, S.IK., M.H., M.M., dan Sekretaris Deputi Bidang Reformasi
Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Drs. Agus
Uji Hantara, M.E.
B. Proses Pembangunan Zona Integritas
Reformasi birokrasi pada dasarnya bertujuan untuk melakukan
penataan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik, efektif
dan efisien, sehingga dapat melayani masyarakat secara cepat, tepat, dan
profesional. Namun, dalam perjalanannya, terdapat banyak kendala yang
dihadapi, diantaranya adalah penyalahgunaan wewenang, praktek KKN, dan
lemahnya pengawasan. Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah telah
menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand
Design Reformasi Birokrasi yang mengatur tentang pelaksanaan program
reformasi birokrasi. Untuk itu, perlu secara konkret dilaksanakan program
reformasi birokrasi pada unit kerja melalui upaya pembangunan Zona
Integritas. Upaya merealisasikan hal tersebut, kemudian disusun pedoman
pembangunan Zona Integritas dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2019 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan
Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi
Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah.
Proses pembangunan Zona Integritas merupakan tindak lanjut
pencanangan yang telah dilakukan oleh pimpinan instansi pemerintah.
Proses pembangunan Zona Integritas difokuskan pada penerapan program
Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM,
Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, dan Peningkatan
Kualitas Pelayanan Publik yang bersifat konkrit. Dalam membangun Zona
Integritas, telah ditetapkan Satker yang diusulkan sebagai WBK dan WBBM.
Proses pemilihan Satker yang berpotensi sebagai WBK/WBBM dilakukan
dengan membentuk kelompok kerja/tim untuk melakukan identifikasi
terhadap Satker tersebut. Setelah melakukan identifikasi, kelompok kerja/tim
9
mengusulkan kepada Kakanwil/Kasatker untuk ditetapkan sebagai usulan
Satker berpredikat Zona Integritas menuju WBK/WBBM. Selanjutnya
dilakukan penilaian mandiri (self assessment) oleh Tim Penilai Internal (TPI).
Balitbang Hukum dan HAM telah melaksanakan Reformasi Birokrasi
berkesinambungan dan telah dilakukan pendampingan proses
pembangunan zona integritas pada tahun 2018 dengan hasil 78.72. Pada
tahun 2019 Balitbang Hukum dan HAM telah berhasil memperoleh predikat
wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dari Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Pada Tahun 2021 ini Balitbang Hukum dan HAM bertekad untuk
mendapatkan predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani sehingga
Balitbang Hukum dan HAM bertekad untuk terus melakukan pembangunan 2
komponen yang merupakan persyaratan dalam proses pembangunan zona
integritas yaitu komponen pengungkit dan komponen hasil. Komponen
Pengungkit meliputi 6 program bidang Manajemen Perubahan, Penataan
Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM, Penguatan Akuntabilitas Kinerja,
Penguatan Pengawasan, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan yang
diharapkan dapat menghasilkan sasaran aparatur Kementerian Hukum dan
HAM yang bersih dan bebas KKN serta peningkatan kualitas pelayanan
publik sebagai komponen hasil.
Proses Peningkatan capaian Pembangunan Zona Integritas pada
Balitbang Hukum dan HAM terus berlangsung secara berkesinambungan
10
terbangun sistem kinerja dengan komitmen yang tinggi pada seluruh
pegawai dengan dokumen bukti mendapat Penghargaan PengeloIaan
Keuangan yang baik memenuhi Standar IKPA terbaik III dan Terbaik I
Implementasi Reformasi Birokrasi, Tercepat dan Tertib LHPKN dan LHASN
Tingkat Kementerian Hukum dan HAM dan HAM. Proses kerja pembinaan
dan assesmen mandiri terhadap kualitas lndikator dan Proses Berpedoman
pada Pedoman Pembangunan Zona Integritas Kementerian Hukum dan
HAM.
Proses dilakukan Balitbang Hukum dan HAM dalam memenuhi syarat
sebagai unit kerja WBK, dengan Iangkah-Iangkah sebagai berikut :
1) Membentuk keiompok kerja untuk meIakukan identifikasi dan
melaksanakan 6 indikator area Perubahan, dan Peningkatan indikator
hasil dengan dokumen Pendukung sesuai Pedoman Pembangunan
Zona lntegritas Kementerian Hukum dan HAM. Surat Keputusan
Pelaksana Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani Badan Penelitian
dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia ditetapkan melalui
proses assessment dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Badan
Penelitian Dan Pengembangan Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor: PPH-134.Ot.03 Tahun 2021 Tentang Tim Kerja Pembangunan
Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi Dan Wilayah
Birokrasi Bersih Dan Melayani Di Lingkungan Badan Penelitian Dan
Pengembangan Hukum Dan Hak Asasi Manusia Tahun 2021.
2) SeteIah meIakukan identifikasi dan Asessment Mandiri dengan
percepatan program prioritas tahun 2021. Pimpinan unit utama
mengusuIkan kepada Tim Pemdampingan untuk ditetapkan sebagai
usulan Satker berpredikat Zona lntegritas menuju WBK/WBBM
3) Selanjutnya diIakukan peniIaian mandiri Asessment oleh Tim penilai
internal (TPI)
4) SeteIah memenuhi syarat penilaian TPI melaporkan kepada Menteri
Hukum dan HAM tentang Satker yang akan di usulkan ke Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebagai unit
kerja Berpredikat menuju WBK/WBBM.
11
C. Komponen Pengungkit dan Hasil
1. Sosialisasi Pembangunan Zona Integritas
Sosialisasi dilaksanakan agar kemauan untuk melakukan perubahan
Menuju WBK/WBBM didengar dan dipahami oleh Internal dan Eksternal,
sosialisasi dapat dilaksanakan dalam bentuk:
a) membuat banner/spanduk/himbauan/brosur
b) melalui Website
c) melalui Media Sosial
d) media elektronik
e) media cetak
f) media TV
semua yang dilakukan poin a sampai dengan f harus dilengkapi dengan
data dukung antara lain: foto/ dokumentasi, Screenshoot Website,
Screenshoot medsos, rekaman, link, serta kliping Koran.
2. Pencanangan Zona Integritas
Pencanganan merupakan kegiatan yang menunjukkan keseriusan dan
kemauan dari Unit Kerja untuk melakukan perubahan pada jajarannya
menuju WBK/WBBM, sebagai titik awal dimulainya pembangunan Zona
integritas hingga tercapainya WBK/WBBM, meliputi kegiatan:
a) Eksternal Melaksanakan pencanangan Zona Integritas yang
disaksikan oleh Instansi, Kementerian/Lembaga, Forkopimda, tokoh
masyarakat, Tokoh agama serta dipublikasikan.
b) Internal
melaksanakan Penandatanganan Pakta Integritas antara Kepala
Satuan Kerja dengan jajaran struktural dibawahnya;
penandatangan Fakta Integritas Antara jajaran Struktural dalam
satuan kerja dengan petugas pelayanan publik;
komitmen tidak memungut biaya diluar ketentuan;
tidak diskriminasi;
tidak melaksanakan gratifikasi (yang menerima dan memberi
mendapatkan saksi);
memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Kegiatan tersebut dilengkapi dengan data dukung:
a) Eksternal: foto, laporan kegiatan, Press release;
12
b) Internal. Dokumen pakta integritas agar ditandatangani pada
awal tahun berjalan (Januari) atau saat perjanjian kinerja dan
atau saat pergantian pejabat
3. Komponen Pengungkit (75%)
Komponen pengungkit merupakan komponen yang menjadi faktor
penentu pencapaian sasaran hasil pembangunan Zona Integritas
menuju WBK/WBBM. Terdapat enam komponen pengungkit,yaitu:
a) Manajemen Perubahan = 8
b) Penataan Tatalaksana = 7
c) Penataan Sistem Manajemen SDM = 10
d) Penguatan Akuntabilitas Kinerja = 10
e) Penguatan Pengawasan = 15
f) Penguatan Kualitas Pelayanan Publik = 10
D. Penetapan Unit Kerja WBBM
Berdasarkan rekomendasi dari TPN, Menteri menetapkan unit kerja
tersebut sebagai unit kerja berpredikat WBBM. Syarat unit kerja yang dapat
ditetapkan sebagai WBBM adalah:
1. Telah mendapatkan predikat Menuju WBK;
2. Memiliki nilai total (pengungkit dan hasil) minimal 85 dengan minimal
nilai pengungkit adalah 48;
13
3. Bobot nilai per area pengungkit minimal 75% untuk semua area
pengungkit;
4. memiliki nilai komponen hasil “Terwujudnya Pemerintah yang Bersih
dan Bebas KKN” minimal 18,50 dengan nilai sub komponen Survei
Persepsi Anti Korupsi minimal 13,50 dan sub komponen Persentasi
TLHP minimal 5,0;
5. memiliki nilai komponen hasil “Terwujudnya Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik kepada Masyarakat” minimal 18.
6. Seluruh pegawai yang wajib Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara (LHKPN) telah melaporkan LHKPN kepada KPK; dan seluruh
pegawai yang yang tidak wajib LHKPN telah menyampaikan Laporan
Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN).
Penetapan unit kerja berpredikat WBBM dituangkan dalam Keputusan
Menteri. Penetapan predikat WBBM berlaku sesuai yang tertera dalam Surat
Keputusan Menteri, dan dapat dicabut apabila ternyata setelah
penetapannya terdapat kejadian/peristiwa yang mengakibatkan tidak dapat
dipenuhinya lagi indikator birokrasi bersih dan melayani.
14
BAB III
PENUTUP
Unit kerja berpredikat WBK/WBBM merupakan outcome dari upaya
pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik yang dilaksanakan
secara konkrit di dalam lingkup Zona Integritas. Pengembangan WBK/WBBM secara
bertahap sejalan dengan konsep Island of Integrity. Diharapkan, upaya ini akan
menjadi bagian dari upaya yang dapat meningkatkan nilai IPK Indonesia.
Untuk itu diperlukan upaya dan pendekatan yang proaktif dalam rangka
memperlihatkan kepada dunia internasional/global, bahwa upaya pencegahan korupsi
dan peningkatan kualitas pelayanan publik di Indonesia dilakukan secara kontinyu dan
komprehensif. Indikator dalam rangka penetapan predikat menuju WBK/WBBM
diharapkan secara bertahap dapat diubah sehingga semakin mengarah kepada zero
tolerance approach dalam pemberantasan korupsi dan reformasi birokrasi di
lingkungan Aparatur Sipil Negara.
Perjalanan masih panjang, butuh 4K (kerja keras, komitmen, keyakinan dan
kegotong royongan) untuk menjadikan Kementerian Hukum dan HAM bersih dari
korupsi dan PASTI Good Governance. Salam Pembaharuan !
Jakarta,18 Maret 2021 Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia, Sri Puguh Budi Utami NIP 19620702 198703 2 001
RENCANA PRIORITAS DAN RENCANA TIM KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA MENUJU
WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)
RENCANA PRIORITAS PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
No. Program Prioritas
Tujuan Indikator Target Pelaksanaan Data Dukung PIC
1. Penguatan
perubahan mindset
(ngobrol bareng dan
coffee morning)
Meningkatkan kinerja
pegawai melalui
perubahan budaya dan
etos kerja.
Peningkatan budaya
kerja yang bersih.
Seluruh pegawai Januari -
Desember
Dokumentasi dan
laporan evaluasi
peningkatan budaya
kerja (tingkat disiplin,
capaian target kinerja
pegawai per tiga
bulan, survei-survei
integritas organisasi)
Pokja
Manajemen
Perubahan
2. Kerjasama Meningkatkan jejaring
dalam rangka
sosialisasi hasil
penelitian dan
pengembangan dan
evaluasi pemanfaatan
hasil Litbang
Peningkatan
pemanfaatan hasil
litbang oleh
stakeholders dan
masyarakat
70% hasil litbang
dimanfaatkan oleh
stakeholders dan
masyarakat
Januari -
Desember
Laporan MoU, PKS,
diseminasi hasil
litbang, dan
rekomendasi yang
dimanfaatkan
Pokja
Manajemen
Perubahan
3. Penyajian pelaporan
akuntabilitas (LAKIP)
Tahun 2020, yang
meliputi 5 komponen
besar manajemen
kinerja: perencanaan
kinerja, pengukuran
Mewujudkan
pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas dan
organisasi guna
mengetahui tingkat
capaian kinerja.
Capaian IKU dan IKK
di lingkungan
Balitbang Hukum dan
HAM.
85% Maret Laporan LAKIP Pokja
Penguatan
Akuntabilitas
Kinerja
1
kinerja, pelaporan
kinerja, evaluasi
kinerja, dan capaian
kinerja
4. Pelaksanaan tindak
lanjut atas temuan
dan rekomendasi
reviu TPI (evaluasi
SAKIP 2020)
Mewujudkan
pemerintah yang
berorientasi kepada
hasil serta memberikan
saran perbaikan guna
meningkatkan capaian
nilai SAKIP
Tindak lanjut atas
temuan dan
rekomendasi TPI
85% Januari -
Desember
Laporan (Sesuai Tata
Naskah Dinas)
Pokja
Penguatan
Akuntabilitas
Kinerja
5. Monitoring, evaluasi,
pelaporan capaian
kinerja kegiatan dan
capaian kinerja
pelaksanaan
anggaran secara
periodik melalui (e-
Monev, SMART, e-
Tarja, e-Performance,
dan OMSPAN)
Mewujudkan
tercapainya target
capaian kinerja
kegiatan dan kinerja
pelaksanaan anggaran
Balitbangkumham
sebagai Satker (tingkat
Pusat) dan
Balitbangkumham
sebagai Unit Eselon I
(Pusat + Kanwil)
Nilai capaian kinerja
kegiatan pada
aplikasi SMART DJA,
e-Monev Bappenas,
e-performance, dan
e-Tarja serta nilai
capaian kinerja
pelaksanaan
anggaran pada
aplikasi OMSPAN
- 85% capaian
kinerja kegiatan
- 95% capaian
kinerja
pelaksanaan
anggaran
Maret, Juni,
September, dan
Desember
Capture aplikasi
- SMART DJA
- e-Monev
Bappenas
- e-performance
- e-Tarja
- OMSPAN)
Pokja
Penguatan
Akuntabilitas
Kinerja
6. Publikasi dokumen
perencanaan dan
pelaporan kinerja
pada website
Balitbangkumham
Mempublikasikan
informasi perencanaan
dan pelaporan kinerja
Balitbangkumham
kepada masyarakat &
stakeholders
Publikasi informasi
perencanaan dan
pelaporan kinerja
Balitbangkumham
90% target kinerja
terpublikasikan
Januari dan April Capture website Balitbangkumham: 1. DIPA 2021 2. LAKIP 2020
Pokja
Penguatan
Akuntabilitas
Kinerja
7. Coaching and
mentoring terkait
tugas pokok dan
fungsi secara berkala
pada unit
sekretariat/unit
Meningkatkan
pemahaman pegawai
terkait tusi dan
meningkatkan kinerja
pegawai melalui
perubahan mindset
Peningkatan
integritas individu dan
organisasi
Seluruh Pegawai Maret, Juni,
September, dan
Desember
Dokumentasi dan
Laporan (Sesuai Tata
Naskah Dinas)
Pokja
Penguatan
Akuntabilitas
Kinerja
(dilaksanakan
oleh Pokja
2
eselon II SDM)
8. Penyempurnaan
pedoman pengukuran
pemanfaatan hasil
penelitian dan
pengembangan
Menyusun pedoman
guna pengukuran
capaian kinerja Badan
Penelitian dan
Pengembangan
Hukum dan Hak Asasi
Manusia yang terukur,
tepat sasaran dan
akuntabel;
Hasil penelitian dan
pengembangan yang
dimanfaatkan oleh
stakeholders
70% hasil litbang
yang
dimanfaatkan oleh
stakeholders
Mei, Juni dan
Desember - Pedoman
pengukuran
pemanfaatan hasil
penelitian dan
pengembangan
- Laporan hasil
pengukuran
pemanfaatan hasil
penelitian dan
pengembangan
Pokja
Penguatan
Akuntabilitas
Kinerja
9. E-Office Meningkatnya kualitas
kinerja berdasarkan
sistem pemerintahan
berbasis elektronik
(SPBE)
Pemanfaatan seluruh
e-office pada Badan
Penelitian dan
Pengembangan
Hukum dan Hak
Asasi Manusia
Indeks
berdasarkan
SPBE (persentase
berbasis e-gov)
Januari – Maret
Juni - Desember
Laporan hasil
evaluasi pengukuran
e-office di lingkungan
Balitbangkumham
Pokja
Penataan
Tata Laksana
10. CORPU (Corporate
University)
Balitbangkumham
Peningkatan
kompetensi SDM
Balitbangkumham
dalam rangka
penguatan tugas dan
fungsi
Tercapainya
pengembangan SDM
sesuai kebutuhan
organisasi
80% pegawai
mendapat
pengembangan
kompetensi
Januari –
Desember - Database hasil
assessment
pegawai
- Laporan evaluasi
pengembangan
kompetensi
- Laporan analisis
kebutuhan diklat
atau TNA
(Training need
analisys)
Pokja
Penataan
Sistem
Manajemen
SDM
11. Penyempurnaan
inovasi self-
assessment
Terbangunnya sistem
self-assessment sesuai
standar kompetensi
jabatan dan teknis
Pemanfaatan data e-
self-assessment
dalam
pengembangan
Seluruh pegawai Maret, Juni,
September,
Desember.
Laporan hasil
evaluasi assessment
Pokja
Penataan
Sistem
Manajemen
3
pegawai SDM
12. Coaching and
mentoring terkait
tugas pokok dan
fungsi secara berkala
pada unit
sekretariat/unit
eselon II
Meningkatkan
pemahaman pegawai
terkait tusi dan
meningkatkan kinerja
pegawai melalui
perubahan mindset
Peningkatan
integritas individu dan
organisasi
Seluruh Pegawai Maret, Juni,
September, dan
Desember
Dokumentasi dan
Laporan (Sesuai Tata
Naskah Dinas)
Pokja
Penataan
Sistem
Manajemen
SDM
13. Peningkatan Kualitas
Pengendalian Internal
Pengelola Keuangan
Capaian kinerja
pelaksanaan anggaran
sesuai standar IKPA
Tercapainya Target
Penilaian IKPA
Peningkatan Nilai
IKPA 95 %
Januari -
Desember
Laporan Evaluasi
Capaian Kinerja
Pelaksanaan
Anggaran (standar
IKPA) perbulan
Pokja
Penguatan
Pengawasan
14. Peningkatan
Maturitas SPIP
Meningkatkan implementasi Sistem Pengendalian Intern secara menyeluruh dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi, dan akuntabilitas.
Tercapainya Target
Penilaian Maturitas
Level 4,1 (Terkelola
dan Terukur)
Peningkatan Nilai
Maturitas SPIP
level 4,1
(Terkelola dan
Terukur)
Maret, Juni,
September, dan
Desember
- Laporan evauasi implementasi SPIP per triwulan (Permenkumham 33/2013)
- Laporan Berita Acara Penilaian Inspektorat Jenderal
Pokja
Penguatan
Pengawasan
15. WA Blast bagi para
pengunjung Balitbang
Hukum dan HAM
Menginformasikan
kepada masyarakat
terkait layanan publik
dan public campaign
terkait gratifikasi, WBS
dan sarana pengaduan
Balitbang Hukum dan
HAM sebagai upaya
pengawasan dari
masyarakat
Meningkatnya
Penyebaran
Informasi layanan
publik dan partisipasi
masyarakat dalam
memberikan umpan
balik atas kinerja
Balitbangkumham
Peningkatan
kinerja layanan
publik Balitbang
Hukum dan HAM
Januari -
Desember
Laporan Hasil
Penyebaran
Informasi dan tindak
lanjut umpan balik
Masyarakat atas
kinerja
Balitbangkumham
(perbulan)
Pokja
Penguatan
Pengawasan
16. Kajian hasil survey
IKM/IPK (quick wins)
Badan Penelitian dan
Memetakan kualitas
layanan publik
berdasarkan indikator
Tindak lanjut atau
model intervensi
perbaikan dalam
Peningkatan
Kualitas
penyelenggaraan
April, Juli,
Oktober, dan
Desember
Laporan Hasil Survey
IKM/IPK tingkat
Kementerian per
Pokja
Peningkatan
Kualitas
4
Pengembangan
Hukum dan HAM
survey IKM/IPK dalam
rangka percepatan
pembangunan zona
integritas di lingkungan
Kemenkumham
komponen hasil
survei IKM /IPK
pelayanan publik
di Lingkungan
Kementerian
Hukum dan HAM
Triwulan Pelayanan
Publik
17. Inovasi pelayanan
publik di Badan
Penelitian dan
Pengembangan
Hukum dan HAM
berbasis e-gov
Meningkatkan kualitas
pelayanan publik
Balitbang hukum dan
ham dalam rangka
pelaksanaan tugas dan
fungsi berbasis e-gov
di lingkungan
Kemenkumham
Pengembangan
aplikasi:
1. 3AS
2. e-Litbang,
3. SPBE,
4. SIPKUMHAM,
Serta kegiatan:
5. Sosialisasi hasil
penelitian di Kanwil
melalui diskusi
daring OPini
Peningkatan kualitas kinerja dalam penyelenggaraan pelayanan publik Balitbang Hukum dan HAM
Maret, Juni,
September, dan
Desember
Dokumentasi dan
laporan
Pokja
Peningkatan
Kualitas
Pelayanan
Publik
RENCANA KERJA POKJA MANAJEMEN PERUBAHAN
No. Program
Kerja Tujuan Indikator Target Pelaksanaan Data Dukung PIC
1. Pembentukan Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas
Sebagai upaya
percepatan Zona
Integritas di Balitbang
Hukum dan HAM
Menuju Wilayah
Birokrasi Bersih dan
Melayani
SK Tim Kerja ZI telah dibuat sesuai prosedur yang telah ditetapkan termasuk Need Assement seluruh pegawai
Pegawai yang memenuhi kriteria dan kualifikasi yang telah ditentukan
Januari Dokumentasi dan
laporan pelaksanaan
kegiatan, Need
Assement pegawai, SK
Tim Kerja
Pembangunan Zona
Integritas
Pokja Manajemen Perubahan
5
2. Pencanangan Deklarasi Pembangunan Zona Integritas dan Sosialisasi
Meningkatkan pemahaman kepada seluruh pegawai terkait Pembangunan Zona Integritas di Balitbang Hukum dan HAM menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
Komitmen seluruh pegawai untuk pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas
Seluruh Pegawai Februari Dokumentasi dan
laporan pelaksanaan
kegiatan serta piagam
pencanangan, pakta
integritas, dan janji
Kinerja
Pokja Manajemen Perubahan
3. Evaluasi Pembangunan Zona Integritas
Peningkatan capaian Pembangunan Zona Integritas di Balitbang Hukum dan HAM menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
Komitmen seluruh pegawai untuk pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas di Balitbang Hukum dan HAM
Seluruh Pegawai Januari-Desember
Dokumentasi dan laporan pelaksanaan kegiatan
Pokja Manajemen Perubahan
4. Pelatihan di Kantor Sendiri
Meningkatkan kompetensi SDM melalui pelatihan di kantor sendiri
Peningkatan kualitas hasil penelitian yang dihasilkan serta termanfaatkan kepada publik
Seluruh Pegawai Februari- Desember
Dokumentasi dan laporan pelaksanaan kegiatan
Pokja SDM
5. Pemilihan pegawai teladan dengan Teknologi Informasi
Mengapreasiasi dan memotivasi pegawai untuk memberikan kinerja yang lebih baik.
Terpilihnya pegawai teladan
Seluruh Pegawai Pertriwulan Dokumentasi dan laporan pelaksanaan kegiatan
Pokja Manajemen Perubahan
6. Penguatan Peran Pengawas Internal Balitbang Hukum dan HAM
Meningkatkan disiplin pegawai dan peningkatan integritas organisasi
Peningkatan nilai integritas pegawai
Seluruh Pegawai Pertriwulan Dokumentasi dan laporan pelaksanaan kegiatan
Pokja Manajemen Perubahan
7. Pelaksanaan survei IKM/IPK Balitbang Hukum dan HAM
Meningkatkan perolehan hasil survei IKM/IPK
Hasil survei IKM/IPK Penerima layanan Balitbang Hukum dan HAM
Pertriwulan Dokumentasi dan laporan pelaksanaan kegiatan
Pokja Manajemen Perubahan
RENCANA KERJA POKJA PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM
6
No. Program
Kerja Tujuan Indikator Target Pelaksanaan Data Dukung PIC
1. Kebijakan Reward and Punishment
Meningkatkan disiplin, integritas dan kinerja pegawai yang PASTI
Penilaian kinerja dan disiplin pegawai
Seluruh Pegawai Maret, Juni, September, dan Desember
Surat Keputusan Reward and Punishment (pertriwulan), Dokumen proses, Laporan evaluasi (perbulan)
Pokja Penataan Sistem Manajemen SDM
2. Analisis Kebutuhan Pegawai
Meningkatkan ketaatan terhadap pengelolaan SDM aparatur pada masing-masing instansi pemerintah serta Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan SDM aparatur pada masing-masing instansi pemerintah
Jumlah kebutuhan Pegawai berdasarkan Pendidikan, kualifikasi kompetensi serta usia dan jenis kelamin
Seluruh Pegawai Juni dan Desember
- Dokumen Usulan Kebutuhan Pegawai
- BUP - Analisa Jabatan - Analisis Beban
Kerja - Peta Jabatan
Pokja Penataan Sistem Manajemen SDM
3. Pengembangan Pegawai Berbasis Kompetensi
Meningkatkan kemampuan pegawai sehingga memenuhi kualifikasi yang diprasyaratkan untuk mencapai tujuan Organisasi.
Tercapainya pengembangan kompetensi pegawai yang tepat sasaran dan menyeluruh serta berkelanjutan untuk seluruh pegawai.
Training Need Analysis/ Analisis Kebutuhan Diklat; Perencanaan pengembangan kompetensi berdasarkan hasil kinerja dan hasil perhitungan kesenjangan kompetensi pegawai; Pelaksanaan pengembangan kompetensi pegawai berdasarkan hasil kinerja dan hasil
Seluruh Pegawai Juni, Desember - Laporan Training Need Analysis,pengembagan kompetensi
- Dokumen rencana pengembangan berdasarkan penilaian Penilaian SKP dan PPKP
- Peta Kompetensi Jabatan
- Standar Kompetensi Jabatan
- Standar Kompetensi Manajerial
- Standar
Pokja Penataan Sistem Manajemen SDM
7
perhitungan kesenjangan pegawai; Presentase kesenjangan kompetensi dengan standar kompetensi jabatan
Kompetensi Teknis - Presentase
Kesejanganan Kompetensi Pegawai dengan Standar Kompetensi Jabatan
- Surat pemanggilan diklat dan surat penunjukan pegawai untuk mengikuti diklat
- Rekapitulasi pegawai yang sudah mengikuti diklat
4. Penerapan Kinerja Individu
Meningkatkan Akuntabilitas, Transparansi, dan Kinerja Pegawai serta untuk mengukut kinerja pegawai dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya.
Mengukur kesesuaian pekerjaan antara bawahan dan atasan, sebagai monitoring dan evaluasi atas hasil kinerja pegawai serta menjadi tolak ukur pemberian penghargaan terhadap pegawai
- IKU dan IKK Organisasi
- Sasaran Kinerja Pegawai
- Penilaian Sasaran Kinerja Pegawai
- Penilaian Prestasi Pegawai
Seluruh Pegawai Januari-Desember
- IKU dan IKK Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia
- Perjanjian Kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia
- Target Kinerja Badan Penelitian dan Individu Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia
- Sasaran Kinerja Pegawai Eselon I-Jabatan Pelaksana
Pokja Penataan Sistem Manajemen SDM
8
- Penilaian Sasaran Kinerja Pegawai
- Penilaian Prestasi Kinerja Pegawai
- Monitoring dan Evaluasi Kinerja Bulanan
RENCANA KERJA POKJA PENATAAN TATA LAKSANA
No. Program
Kerja Tujuan Indikator Target Pelaksanaan Data Dukung PIC
1. Evaluasi Standar Operasional Prosedur
Meningkatnya proses penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi sehingga dapat berjalan dengan efektif dan efisien
Tersusunnya standar operasional prosedur (SOP)
SOP terbarui Juni, Desember Laporan (sesuai Tata Naskah Dinas) dilengkapi dengan (undangan, rapat, notula, daftar hadir, dan dokumentasi)
Pokja Penataan Tata Laksana
2. Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Evaluasi SOP
Melakukan revisi Meningkatnya proses penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi sesuai dengan perubahan kebijakan dan proses bisnis
Tersusunnya hasil revisi standar operasional prosedur (SOP) selaras dengan proses bisnis level 2
Proses bisnis level 3 (SOP kegiatan)
Januari - Desember
Laporan (sesuai Tata Naskah Dinas)
Pokja Penataan Tata Laksana
3. Penyusunan dan penambahan SOP layanan unggulan (strategis)
Meningkatnya kualitas layanan publik unggulan (strategis) pada Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia
Tersusunnya SOP layanan unggulan (strategis)
Penyempurnaan SOP e-litbang
Juni, Desember Laporan (sesuai Tata Naskah Dinas)
Pokja Penataan Tata Laksana
4. Penyusunan Proses Bisnis Level 2
Tugas dan fungsi agar selaras dengan Kinerja organisasi secara berjenjang
Tersusunnya Proses Bisnis Level 2 di Balitbang Hukum dan HAM
Proses bisnis level 2
Juni Laporan (sesuai Tata Naskah Dinas) dilengkapidengan (undangan, rapat,
Pokja Penataan Tata Laksana
9
notula, daftar hadir, dokumentasi)
5. Implementasi pengembangan e-government yang selaras dengan grand design IT Kementerian Hukum dan HAM
Meningkanya kualitas e-government pada Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia
Tersusunnya matriks pengembangan e-government pada Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia
Matriks pembangunan dan pengembangan aplikasi
Januari - Desember
Matriks pembangunan dan pengembangan aplikasi
Pokja Penataan Tata Laksana
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN POKJA PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA
No. Program
Kerja Tujuan Indikator Target Pelaksanaan Data Dukung PIC
1. Keterlibatan Pimpinan secara langsung pada proses perencanaan program, kegiatan dan anggaran
Pimpinan bertanggungjawab dan melakukan pengendalian serta pengawasan terhadap proses perencanaan program, kegiatan dan anggaran dalam mencapai target kinerja yang ditetapkan
Pimpinan terlibat dalam proses perencanaan program, kegiatan dan anggaran
100% pimpinan Balitbangkumham terlibat dalam proses perencanaan program, kegiatan dan anggaran
Perbulan Laporan keterlibatan pimpinan pada penyusunan:
RENSTRA
RENJA
Penetapan Kinerja berbasis outcome (Perjanjian Kinerja yang terintegrasi antara Eselon I, II, III, IV dan Peneliti)
Cascading
Pohon Kinerja
RKA-K/L
Output dokumen:
RENSTRA
RENJA
Penetapan Kinerja
Pokja Penguatan Akuntabilitas Kinerja
10
berbasis outcome (Perjanjian Kinerja yang terintegrasi antara Eselon I, II, III, IV dan Peneliti)
Cascading
Pohon Kinerja
RKA-K/L
2. Keterlibatan Pimpinan pada pemantauan pencapaian kinerja secara berkala
Pimpinan mengendalikan capaian program, kegiatan dan anggaran
Capaian kinerja sesuai dengan target yang telah ditetapkan
1. Capaian kinerja kegiatan 85%
2. Capaian kinerja pelaksanaan anggaran 95%
Perbulan Laporan keterlibatan pimpinan pada pemantauan capaian kinerja (evaluasi capaian kinerja) aplikasi SMART DJA (perbulan), e-Monev Bappenas (triwulan), e-Performance (triwulan), TARJA (triwulan), dan OMSPAN (perbulan).
Output dokumen:
- Laporan monitoring aplikasi bulanan
- Laporan triwulan
- LKIP
Pokja Penguatan Akuntabilitas Kinerja
3. Pelatihan untuk meningkatkan kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas kinerja
Peningkatan kapasitas SDM dalam menangani akuntabilitas kinerja
Tersedianya SDM yang kompeten dalam menangani akuntabilitas kinerja
8 pegawai (1 pegawai e-learning LKIP dan 7 pegawai e-learning KLC)
Orang/tahun Sertifikat e-learning/ workshop/diklat
Pokja Penguatan Akuntabilitas Kinerja
4. Perhitungan Reward and Punishment
Peningkatan efektivitas dan efisiensi anggaran
Capaian kinerja kegiatan dan capaian kinerja pelaksanaan anggaran dijadikan dasar sebagai pemberian reward and punishment
Unit kerja Eselon II Desember - SK Penetapan Pemberian Penghargaan berdasarkan capaian kinerja
- Laporan hasil penghitungan capaian kinerja dan
Pokja Penguatan Akuntabilitas Kinerja
11
capaian kinerja pelaksanaan anggaran sebagai bahan pemberian reward and punishment
RENCANA KERJA POKJA PENGUATAN PENGAWASAN
No. Program
Kerja Tujuan Indikator Target Pelaksanaan Data Dukung PIC
1. Pelaksanaan Pengelolaan BMN (rumah negara, tanah negara dan kendaraan bermotor)
Mewujudkan tertib administrasi dan mendukung tertib pengelolaan BMN.
Peningkatan Mutu Pengelolaan BMN
Tim Pokja Pengawasan
Maret, Juni, September, Desember
Laporan Evaluasi Pengelolaan BMN pertriwulan
Pokja Penguatan Pengawasan
2. Penetapan SK SATGAS tentang Penyelenggaraan SPIP
Menyelenggarakan SPIP yang efektif, efisien dan akuntabel
Implementasi Penyelenggaraan dan Penerapan SPIP
Tim Satgas Maret SK Penyelenggaraan SPIP (Undangan Rapat, Notula, Daftar Hadir dan Dokumentasi)
Pokja Penguatan Pengawasan
3. Pelaksanaan SPIP secara berkala dan berkelanjutan
Menciptakan pengendalian intern yang handal agar tercapai keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efisien
Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good government governance)
Seluruh Pegawai Maret, Juni, September, Desember
Dokumentasi dan Laporan (sesuai Permenkumham No. 33 Tahun 2013)
Pokja Penguatan Pengawasan
12
dan efektif, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan
4. Tindak Lanjut Rekomendasi SPIP (Berita Acara) dari Inspektorat Jenderal
Memperbaiki kelemahan sistem pengendalian intern
Terwujudnya Pengendalian intern yang baik dan efektif
Seluruh Pegawai Desember Laporan (sesuai Permenkumham No. 33 Tahun 2013)
Pokja Penguatan Pengawasan
5. Pelaksanaan Tindak Lanjut Rekomendasi BPK
Memperbaiki Sistem Pengendalian Internal (SPI) dan Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara,
Terwujudnya Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan
Tindak lanjut Rekomendasi BPK
Desember Laporan tidak lanjut rekomendasi BPK
Pokja Penguatan Pengawasan
6. Pelaksanaan Tindak Lanjut atas Temuan dan Rekomendasi Reviu TIM Pemeriksa Internal (Pemeriksaan Keuangan)
Meningkatkan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang baik
Terwujudnya Laporan Keuangan yang efektif, efisien dan akuntabel
Tindak lanjut rekomendasi reviu Tim Pemeriksa Internal
September Laporan hasil tindak lanjut rekomendasi Tim Pemeriksa Internal
Pokja Penguatan Pengawasan
7. Pembentukan SK TIM Benturan Kepentingan
Mewujudkan lingkungan kerja yang bersih KKN dan mewujudkan lingkungan kerja yang profesional
Lingkungan kerja yang bersih KKN dan profesional
Seluruh Pegawai Maret, Juni, September, Desember
SK TIM Benturan Kepentingan (Undangan Rapat, Notula, Daftar Hadi dan Dokumentasi)
Pokja Penguatan Pengawasan
8. Mengoptimalkan Pemanfaatan Aplikasi SISUMAKER dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dalam upaya peningkatan pelayanan internal sehingga dapat meningkatkan
Menciptakan kelancaran komunikasi secara tertulis yang efektif dan efisien dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Balitbang Hukum dan HAM/ Kementerian Hukum dan
Efektifitas dan efesiensi pengelolaan persuratan dengan pemanfaatan teknologi melalui aplikasi SISUMAKER
Seluruh Pegawai Januari - Desember
Laporan pengelolaan dan pemanfaatan aplikasi SISUMAKER
Pokja Penguatan Pengawasan
13
pengawasan dan pengendalian
HAM
9. Gratifikasi, WBS dan Pengaduan Masyarakat
Pencegahan terhadap korupsi, kolusi dan nepotisme dan perlindungan terhadap pengadu dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Terciptanya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik Balitbang Hukum dan HAM
Seluruh Pegawai Januari – Desember
- Laporan dan evaluasi pengaduan (Gratifikasi, WBS, Lapor dan Pengaduan Masyarakat)
- Laporan sosialisasi
- Laporan public campaign
Pokja Penguatan Pengawasan
10. Penyusunan Manajemen Risiko
Meningkatkan Pengelolaan Risiko melalui Identifikasi Risiko dan maturitas SPIP level 4,1
Berkurangnya daftar resiko Balitbang Hukum dan HAM
Seluruh Pegawai Maret, Juni, September, Desember
- SK Daftar Resiko dan Pengendalian Resiko Tahun 2021
- Laporan monev Manajemen Risiko
Pokja Penguatan Pengawasan
11. Sosialisasi Aplikasi Sistem Manajemen Pengawasan (SIMWAS)
Mewujudkan Aparatur yang profesional dan berintegritas.
Terwujudnya kinerja Balitbang Hukum dan HAM PASTI
Seluruh Pegawai Maret Laporan Pokja Penguatan Pengawasan
12. Sosialisasi Strategi Peningkatan Maturitas SPIP
Balitbang Hukum dan HAM
Meningkatkan Sistem Pengendalian Intern secara menyeluruh dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi, dan akuntabilitas.
Tercapainya Penerapan Sistem Pengendalian intern yang berkelanjutan, terintegrasi
Seluruh Pegawai Juni Laporan Pokja Penguatan Pengawasan
13. Workshop Pengelola Keuangan
Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Kinerja dan Keuangan sesuai Standar IKPA
Tersedianya SDM yang kompeten dalam menangani akuntabilitas kinerja
Tim Keuangan Maret Laporan dan Sertifkat workshop
Pokja Penguatan Pengawasan
14
RENCANA KERJA POKJA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
No. Program
Kerja Tujuan Indikator Target Pelaksanaan Data Dukung PIC
1. Evaluasi standar pelayanan di Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM
Melakukan standardisasi atas pelayanan publik Balitbang Kumham
1) Balitbang Kumham memiliki standar pelayanan yang ditetapkan organisasi dan juga membuat inovasi terkait standar pelayanan yang sesuai dengan karakteristik unit kerja;
2) Balitbang Kumham telah memaklumatkan seluruh standar pelayanan sesuai dengan yang ditetapkan organisasi dan juga membuat inovasi terkait maklumat standar pelayanan yang sesuai dengan karakteristik unit kerja;
3) Balitbang Kumham menerapkan seluruh SOP sesuai dengan yang ditetapkan organisasi dan juga
Seluruh Pegawai
1) Maret
2) Maret
3) Juni
Dokumentasi dan Laporan
Pokja Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
15
membuat inovasi terkait SOP yang sesuai dengan karakteristik unit kerja;
4) Balitbang Kumham melakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan dan SOP sesuai dengan yang ditetapkan organisasi dan juga unit kerja berinisiatif melakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan dan SOP;
4) September
2. Pengelolaan Pelayanan Publik di Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM
Meningkatkan kualitas pelayanan publik di Balitbang Kumham (lebih cepat, lebih murah, lebih aman, dan lebih mudah dijangkau).
1) Balitbang Kumham telah melakukan sosialisasi/pelatihan berupa kode etik, estetika, capacity building dalam upaya penerapan budaya pelayanan prima;
2) Balitbang Kumham telah memiliki informasi tentang pelayanan mudah diakses melalui berbagai media; (misal: papan pengumuman, website, media sosial, media cetak, media televisi, radio dsb)
3) Balitbang Kumham telah memiliki sistem
Seluruh Pegawai
1) Juni (kegiatan sosialisasi budaya pelayanan prima):
2) B03, B06, B09, B12 (koordinasi dengan Bag Humas)
3) B06
Mereview dan menerapkan sistem reward and punishment bagi pelaksana
Laporan Pengelolaan Pelayanan Publik
Pokja Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
16
reward and punishment bagi pelaksana layanan serta pemberian kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar;
4) Balitbang Kumham telah memiliki sarana layanan terpadu/terintegrasi; dan
5) Balitbang Kumham telah melakukan inovasi pelayanan.
layanan serta pemberian kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar
4) B03, B06, B09, dan B12 Laporan layanan Survei IKM-IPK
5) B12 Pengembanga
n aplikasi:
1. 3AS
2. e-Litbang,
3. SPBE,
SIPKUMHAM, 3. Evaluasi Pelayanan
Publik (EPP) di Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM
1. Menjadikan evaluasi pelayanan publik sebagai sarana untuk melakukan perbaikan pelayanan publik Balitbang Kumham.
2. Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik Balitbang Kumham.
1) Balitbang Kumham telah melakukan survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan secara berkala;
2) Hasil survei kepuasan masyakat atas pelayana publik Balitbang Kumham dapat diakses secara terbuka; dan
3) Balitbang Kumham telah melakukan tindak lanjut atas hasil survei kepuasan masyarakat.
Survei kepuasan pengguna pelayanan Balitbang Kumham
Pertriwulan Laporan Evaluasi Pokja Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
17
4. Pelaksanaan kampanye terkait pelayanan Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM dengan pembuatan bahan-bahan informasi (pamflet, brosur, banner, dll)
Menginformasikan jenis-jenis pelayanan publik Balitbang Kumham kepada pengguna agar pelayanan publik Balitbang Kumham dapat dioptimalkan
Balitbang Kumham telah mengkampanyekan pelayanan publik dengan pembuatan bahan-bahan informasi melalui berbagai media (pamflet, brosur, banner, informasi di website, dll)
Seluruh Pegawai dan Masyarakat
Pertriwulan
Dokumentasi dan Laporan
Pokja Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
RENCANA KERJA POKJA MANAJEMEN MEDIA
No. Program
Kerja Tujuan Indikator Target Pelaksanaan Data Dukung PIC
1. Mendokumentasikan setiap rapat kerja Tim Kerja WBBM
Memberikan Informasi kepada publik terkait kegiatan Tim Kerja
Terlaksananya kegitan Tim kerja yang dipublikasikan dalam platform social media
Tim Pokja Media Januari - selesai Mendokumentasikan setiap rapat kerja Tim Kerja WBBM
Dokumen foto
Pokja Manajemen Media
2. Melakukan peliputan kegiatan yang berkaitan dengan Pencanangan Zona Integritas Menuju WBBM
Memberikan Informasi kepada publik kegiatan Pencanangan Zona Integritas Menuju WBBM
Publikasi kegiatan pelaksanaan Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Menuju WBBM dalam platform social media
Publik Januari - selesai Berita Pokja Manajemen Media
3. Melakukan kegiatan workshop bimbingan teknis dan penguatan kapasitas kehumasan dengan materi tulisan populer dari laporan/publikasi ilmiah dan optimalisasi platform sosial media Balitbang
Meningkatkan Kapasitas SDM Kehumasan
Peningkatan kapasitas SDM Kehumasan yang lebih berkualitas.
Tim Humas dan perwakilan dari masing-masing Pusat Balitbang Hukum dan HAM
Februari Kegiatan Pokja Manajemen Media
18
Hukum dan HAM.
4. Membuat desain komunikasi visual informasi pelayanan publik Balitbang Hukum dan HAM
Memberikan Informasi terkait Standar Layanan pada enam Pelayanan Publik pada Balitbang Hukum dan HAM agar diketahui oleh publik.
Tersampaikannya informasi terkait enam Pelayanan Publik Balitbang Hukum dan HAM pada masyarakat umum
Publik Februari – Juli, Setiap selesai hasil penelitian
Poster/infografis Pokja Manajemen Media
5. Membuat video singkat tentang pelayanan publik Balitbang Hukum dan HAM
Memberikan gambaran terkait Kinerja enam Pelayanan Publik pada Balitbang Hukum dan HAM agar terpublikasikan ke publik.
Tersampaikannya gambaran secara konkrit terkait Kinerja padasa enam Pelayanan Publik pada Balitbang Hukum dan HAM
Publik Februari, Juni Video Pokja Manajemen Media
6. Membuat video perjalanan pencanangan Zona Integritas Menuju WBBM
Memberikan gambaran serta penjelasan terkait publikasi komitmen Balitbang Hukum dan HAM dalam Pencanangan Zona Integritas menuju WBBM.
Tersampaikannnya gambaran secara konkrit terkait publikasi atas komitmen Balitbang Hukum dan HAM dalam Pencanangan Zona Integritas menuju WBBM
Publik Mei Video Pokja Manajemen Media
7. Kerjasama dengan media luar mengenai kinerja Balitbangkumham dalam pembangunan ZI
Membangun kolaborasi dengan media luar untuk menjaring publikasi secara luas.
Tercapainya suatu kolaborasi dengan media luar untuk menjaring publikasi secara lebih luas
Publik Januari – Desember
Berita Pokja Manajemen Media
8. Membuat video animasi konferensi ilmiah internasional
Memberikan gambaran penjelasan dengan cara yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat terkait Konferensi Ilmiah Internasional.
Tersampaikannnya gambaran secara lebih konkrit melalui animasi visual yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat terkait Kegiatan Konferensi Ilmiah Internasional.
Publik Maret Video Pokja Manajemen Media
19
9. Promosi Konten Media Sosial
Mempromosikan Balitbang Hukum dan HAM agar lebih dikenal dan dijangkau oleh masyarakat luas.
Balitbang Hukum dan HAM dikenal masyarakat luas
Publik Setiap bulan Konten Media Pokja Manajemen Media
Jakarta,18 Maret 2021 Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia, Sri Puguh Budi Utami NIP 19620702 198703 2 001