KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS IX A SMP
KANISIUS SLEMAN PADA MATERI BARISAN ARITMETIKA TAHUN
AJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh:
Raras Vianuari Pramudianti
141414066
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGUARUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS IX A SMP
KANISIUS SLEMAN PADA MATERI BARISAN ARITMETIKA TAHUN
AJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh:
Raras Vianuari Pramudianti
141414066
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGUARUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur, kupersembahkan skripsi ini untuk orang-
orang yang kusayangi:
Kedua orangtuaku Bapak Aris Wahyono dan Ibu Nunuk Dwi Krisyani
Kakakku Revandho Vianuara Dirgantoro
Partnerku Wahyu Herdita Pratama
Sahabat-sahabatku
“Karena sesungguhnya sesudah
kesulitan ada kemudahan ... ”
“Sesungguhnya sesudah kesulitan ada
kemudahan ... “
(QS. Al Insyirah : 5 – 6 )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 23 Mei 2019
Penulis,
Raras Vianuari Pramudianti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma :
Nama : Raras Vianuari Pramudianti
NIM : 141414066
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
“KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS IX A SMP
KANISIUS SLEMAN PADA MATERI BARISAN ARITMETIKA TAHUN
AJARAN 2018/2019”.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelola dalam pangkalan data, mendistribusikan secara terbebas, dan
mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yanng dibuat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 23 Mei 2019
Yang menyatakan,
Raras Vianuari Pramudianti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Raras Vianuari Pramudianti. 2019. Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
Kelas IX A SMP Kanisius Sleman pada Materi Barisan Aritmetika Tahun
Ajaran 2018/2019. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan
Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) pelaksanaan
pembelajaran matematikadengan menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah materi barisan aritmetika untuk siswa kelas IX A SMP Kanisius Sleman
tahun ajaran 2018/2019, dan (2)kemampuan pemecahan masalah siswa setelah
mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah
siswa kelas IX A SMP Kanisius Sleman yang berjumlah 22 orang. Penelitian
dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2018/2019 dengan materi barisan
aritmetika. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah (1) catatan
lapangan, (2) tes tertulis, dan (3) wawancara. Sehingga teknik analisis data yang
digunakan adalah (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan pembelajaran
berbasis masalahadalah sebagai berikut (a) menyampaikan tujuan pembelajaran,
membagikan LKS, (b) mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok, (c) siswa
berdiskusi dan guru mengamati kegiatan siswa, (d) siswa menuliskan jawaban
hasil diskusi, (e) bersama-sama mengecek kembali jawaban yang
dituliskan,(2)dari hasil tes belajar terdapat 31,81% siswa yang sudah dapat
memecahkan masalah yang sesuai dengan indikator menyelesaikan masalah
sehari-hari yang berkaitan dengan barisan bilangan, 72,72% siswa yang sudah
dapat memecahkan masalah yang sesuai dengan indikator menentukan rumus
barisan aritmetika, 45,45% siswa yang sudah dapat memecahkan
masalah yang sesuai dengan indikator menggunakan sifat-sifat dan rumus pada
barisan aritmetika untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan barisan.
Kata kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah, Pembelajaran Berbasis
Masalah, Barisan Aritmetika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Raras Vianuari Pramudianti. 2019. Problem Solving Ability of the Student
Grade IX A SMP Kanisius Sleman on Arithmetic Sequence Topic of the
Academic Year 2018/2019. Thesis. Yogyakarta: Mathematics Education,
Mathematics and Natural Sciences Education Department, Faculty of Teacher
Training and Educational Sciences Sanata Dharma University.
This research aims were to describe: (1) the implementation of learning
mathematic using problem based learning model on arithmetic sequence topic of
students in grade IX A SMP Kanisius Sleman academy year 2018/2019, and (2)
students’ problem solving ability after they followed the learning process by using
Problem Based Learning model.
This type of research was a descriptive qualitative. The subjects of
research were 22 students grade IX A of SMP Kanisius Sleman. The research was
carried out on the second semester of academic year 2018/2019 with sequence
arithmetic topic. The techniques were used to collect the data were (1) fieldnotes,
(2) a test, and (3) an interview. The techniques of the data analysis were (1) data
reduction, (2) data displaying, and (3) conclusion drawing/verification.
The results of this research showed that (1) The implementation of
problem based learning were as follows (a) convey the learning objectives, share
student worksheet, (b) organise students into groups, (c) discuss each others
between students with students and students with a teacher, (d) write down the
results of the discussion, (e) recheck the answers. (2) From the results of the test
there were 31.81% students who could solve the problem of the appropriate with
indicator as follows solve daily life problems that were associated with a
sequence of numbers, 72.72% students who could solve the problem of the
appropriate with indicator as follows determine the formula tribe n-term
arithmetics sequence, 45.45% students who could solve the problem of the
appropriate with indicators as follows use properties and formulas on arithmetic
sequence to solve problems related to sequence.
Keywords: Problem Solving Ability, Problem Based Learning, Arithmetic
Sequence.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Penulis
menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd., selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata
Dharma.
3. Bapak Beni Utomo, M.Sc., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
matematika Universitas Sanata Dharma.
4. Ibu Maria Suci Apriani, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Akademik atas
segala bimbingan dan bantuannya.
5. Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing, memotivasi, dan
memberikan arahan serta masukan yang sangat membantu peneliti sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Segenap Dosen dan Karyawan Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam yang telah membimbing penulis selama berada di
Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
7. Bapak Tatak Handayana, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Kanisius
Sleman yang telah memberikan izin penulis untuk melaksanakan penelitian.
8. Bapak Marjono, S.Pd., selaku guru mata pelajaran matematika yang telah
membimbing, mendampingi, dan membantu penulis dalam pelaksanaan
penelitian di sekolah.
9. Siswa-siswi kelas IX A SMP Kanisius Sleman, atas kerjasamanya dalam
pelaksanaan penelitian.
10. Bapak Aris Wahyono dan Ibu Nunuk Dwi Krisyani, serta Kakak saya
Revandho Vianuara Dirgantoro yang senantiasa memberikan doa, dukungan,
kasih, dan semangat kepada penulis.
11. Wahyu Herdita Pratama yang senantiasa memberikan semangat, motivasi,
bantuan, dan dorongan kepada peneliti selama proses penyusunan skripsi.
12. Irene Tiara Asmaraningrum yang senantiasa memberikan masukkan,
motivasi, dan semangat kepada peneliti selama proses penyusunan skripsi.
13. Sahabat-sahabatku Ambar, Dhita, Elen, Geima, Nadia, Siwi yang senantiasa
memberikan dukungan dan semangat.
14. Dita, Maya, Shara yang senantiasa memberikan dukungan, motivasi dan
semangat.
15. Mustiani dan Ria Oktavia yang senantiasa memberikan kritik dan saran serta
membantu penulis selama melaksanakan penelitian.
16. Teman-teman seperjuangan di Pendidikan Matematika angkatan 2014.
17. Serta semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu per satu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
skripsi ini dan masih membutuhkan masukkan berupa kritik dan saran yang
membangun, sehingga berguna bagi penulis untuk mencapai hasil yang lebih baik
di kemudian hari. Namun, demikian penulis berharap semoga karya ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 23 mei 2019
Penulis
Raras Vianuari Pramudianti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
ABSTRACT ....................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Batasan Masalah...................................................................................... 5
C. Rumusan Masalah ................................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6
E. Batasan Istilah ......................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 8
A. Model Pembelajaran Berbasis Masalah .................................................. 8
1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah ...................................... 8
2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah .................................. 9
3. Fase-fasePembelajaran Berbasis Masalah ....................................... 11
B. Kemampuan Pemecahan Masalah ......................................................... 14
1. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah ................................. 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2. Langkah-langkah Kemampuan Pemecahan Masalah ...................... 15
3. Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah ................................... 17
C. Barisan Aritmetika ................................................................................ 17
D. Penelitian yang Relevan ........................................................................ 20
E. Kerangka Berfikir .................................................................................. 22
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................... 26
A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 26
B. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................. 27
1. Subjek Penelitian ............................................................................. 27
2. Objek Penelitian .............................................................................. 27
C. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 27
1. Tempat Penelitian............................................................................ 27
2. Waktu Penelitian ............................................................................. 27
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 27
1. Dokumentasi ................................................................................... 27
2. Tes Tertulis...................................................................................... 28
3. Wawancara ...................................................................................... 28
E. Instrumen Penelitian.............................................................................. 29
1. Catatan Lapangan ............................................................................ 29
2. Tes Tertulis...................................................................................... 30
3. Wawancara ...................................................................................... 32
F. Teknik Analisis Data ............................................................................. 34
1. Reduksi Data ................................................................................... 35
2. Penyajian Data ................................................................................ 37
3. Penarikan Kesimpulan .................................................................... 37
G. Prosedur Penelitian................................................................................ 37
1. Persiapan Penelitian ........................................................................ 38
2. Penyusunan Proposal ...................................................................... 38
3. Pelaksanaan Pembelajaran .............................................................. 38
4. Memberikan Tes Tertulis serta Wawancara .................................... 39
5. Menganalisis dan Menginterpretasi Data ........................................ 39
6. Menyusun Laporan Hasil Penelitian ............................................... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 39
A. Pelaksanaan Penelitian .......................................................................... 39
1. Sebelum Penelitian .......................................................................... 39
2. Selama Penelitian ............................................................................ 39
3. Sesudah Penelitian .......................................................................... 40
B. Deskripsi Proses Pembelajaran dan Pembahasan ................................. 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1. Pembelajaran Pertemuan Pertama ................................................... 41
2. Pembelajaran Pertemuan Kedua ..................................................... 46
C. Deskripsi Tes Hasil Belajar Siswa ........................................................ 50
D. Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara serta Pembahasan ....................... 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 97
A. Kesimpulan ........................................................................................... 97
B. Saran .................................................................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 101
LAMPIRAN .................................................................................................... 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Fase-fase Pembelajaran Berbasis Masalah ....................................... 11
Tabel 3.1 Pengelompokan Siswa Berdasarkan hasil Tes .................................. 29
Tabel 3.2 Lembar Catatan Lapangan ................................................................ 30
Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Tertulis ......................................................................... 31
Tabel 3.4 Kisi-kisi Wawancara ......................................................................... 32
Tabel4.1 Rincian Kegiatan Penelitian ............................................................... 41
Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa......................................................... 51
Tabel 4.3 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa......................................................... 53
Tabel 4.4 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa......................................................... 54
Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa......................................................... 56
Tabel 4.6 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa......................................................... 58
Tabel 4.7 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa......................................................... 60
Tabel 4.8 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa......................................................... 62
Tabel 4.9 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa......................................................... 65
Tabel 4.10 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa ...................................................... 67
Tabel 4.11 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa Setelah Wawancara ...................... 70
Tabel 4.12 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa ...................................................... 71
Tabel 4.13 Deskripsi Hasil Jawaban SiswaSetelah Wawancara ....................... 73
Tabel 4.14 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa ...................................................... 75
Tabel 4.15 Deskripsi Hasil Jawaban SiswaSetelah Wawancara ....................... 77
Tabel 4.16 Deskripsi Hasil Jawaban SiswaSetelah Wawancara ....................... 79
Tabel 4.17 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa ...................................................... 80
Tabel 4.18 Deskripsi Hasil Jawaban SiswaSetelah Wawancara ....................... 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel 4.19 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa ...................................................... 83
Tabel 4.20 Deskripsi Hasil Jawaban SiswaSetelah Wawancara ....................... 86
Tabel 4.21 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa ...................................................... 87
Tabel 4.22 Deskripsi Hasil Jawaban SiswaSetelah Wawancara ....................... 88
Tabel 4.23 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa ...................................................... 89
Tabel 4.24 Deskripsi Hasil Jawaban SiswaSetelah Wawancara ....................... 91
Tabel 4.25 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa ...................................................... 92
Tabel 4.26 Deskripsi Hasil Jawaban SiswaSetelah Wawancara ....................... 93
Tabel 4.27 Daftar Persentase dan Jumlah Siswa yang Mencapai indikator
Kemampuan Pemecahan Masalah .................................................... 94
Tabel 4.28 Banyaknya Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah yang dicapai
Siswa Berdasarkan Hasil Tes dan Wawancara ................................. 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Contoh Jawaban Siswa Untuk Kelompok Jawaban Siswa Pertama
untuk Soal Nomor 1 ..................................................................... 51
Gambar 4.2 Contoh Jawaban Siswa Untuk Kelompok Jawaban Siswa Kedua
untuk Soal Nomor 1 ..................................................................... 52
Gambar 4.3 Contoh Jawaban Siswa Untuk Kelompok Jawaban Siswa Ketiga
untuk Soal Nomor 1 ..................................................................... 54
Gambar 4.4 Contoh Jawaban Siswa Untuk Kelompok Jawaban Siswa Pertama
untuk Soal Nomor 2 ..................................................................... 56
Gambar 4.5 Contoh Jawaban Siswa Untuk Kelompok Jawaban Siswa Kedua
untuk Soal Nomor 2 ..................................................................... 58
Gambar 4.6 Contoh Jawaban Siswa Untuk Kelompok Jawaban Siswa Ketiga
untuk Soal Nomor 2 ..................................................................... 60
Gambar 4.7 Contoh Jawaban Siswa Untuk Kelompok Jawaban Siswa Pertama
untuk Soal Nomor 3 ..................................................................... 61
Gambar 4.8 Contoh Jawaban Siswa Untuk Kelompok Jawaban Siswa Kedua
untuk Soal Nomor 3a ................................................................... 64
Gambar 4.9 Contoh Jawaban Siswa Untuk Kelompok Jawaban Siswa Kedua
untuk Soal Nomor 3b ................................................................... 64
Gambar 4.10 Contoh Jawaban Siswa Untuk Kelompok Jawaban Siswa Ketiga
untuk Soal Nomor 3 ..................................................................... 67
Gambar 4.12 Jawaban S.9 Soal Nomor 2 ......................................................... 71
Gambar 4.13 Jawaban S.9 Soal Nomor 3 ......................................................... 74
Gambar 4.15 Jawaban S.12 Soal Nomor 2 ....................................................... 80
Gambar 4.16 Jawaban S.12 Soal Nomor 3 ....................................................... 83
Gambar 4.17 Jawaban S.3 Soal Nomor 1 ......................................................... 87
Gambar 4.18 Jawaban S.3 Soal Nomor 2 ......................................................... 89
Gambar 4.19 Jawaban S.3 Soal Nomor 3 ......................................................... 92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 104
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................. 105
Lampiran 3 Nilai Tes Hasil Belajar ................................................................ 125
Lampiran 4 Lembar Jawab Siswa S.3 ............................................................. 126
Lampiran 5 Lembar Jawab Siswa S.9 ............................................................. 127
Lampiran 6 Lembar Jawab Siswa S.12 ........................................................... 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang seharusnya
membantu meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir, khususnya dalam
pemecahan masalah. Amir dan Risnawati (2016: 8)mengatakan bahwa
“pembelajaran matematika merupakan suatu proses belajar mengajar yang
dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berfikir siswa yang
dapat meningkatkan kemampuan kemampuan berfikir siswa, serta dapat
meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya
meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi matematika.”Pakar lain
berpendapat bahwa pembelajaran matematika di sekolah seharusnya tidak
berhenti pada pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari, melainkan
mampu mengasah kemampuan berpikir terutama dalam memecahkan masalah
(Saragih, 2008).
Kementerian Pendidikan Nasional, seperti tertuang dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional(permendiknas) Nomor 22 Tahun 2016 tentang
standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah menjelaskan bahwa
salah satu tujuan mata pelajaran matematika adalah memecahkan masalah
yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model
matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
diperoleh(Kemendiknas, 2006). Dengan demikian, permendiknas tersebut
menegaskan pentingnya kemampuan pemecahan masalah dalam
pembelajaran matematika. Sebagai tuntutan pembelajaran matematika,
kemampuan pemecahan masalah juga sangat bermanfaat bagi siswa dalam
kehidupan sehari-hari. Maka kemampuan pemecahan masalah merupakan
kemampuan yang penting dalam pembelajaran matematika.
Pentingnya kemampuan pemecahan masalah ini juga dikemukakan
oleh Hudojo (2005: 133) yang mengatakan bahwa pemecahan masalah
merupakan suatu hal yang esensial dalam pembelajaran matematika di
sekolah. Selanjutnya, Hudojo menjelaskan manfaat kemampuan pemecahan
masalah yang dimiliki oleh siswa, yaitu (1) siswa menjadi terampil
menyeleksi informasi yang relevan, kemudian menganalisisnya dan kemudian
meneliti hasilnya; (2) kepuasan intelektual akan timbul dari dalam, yang
merupakan masalah intrisik; (3) potensi intelektual siswa meningkat; (4)
siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses
melakukan penemuan. Hal ini tidak hanya disadari dalam konteks pendidikan
di Indonesia saja. Salah satu organisasi pendidikan matematika yang berbasis
di Amerika Serikat, National Council of Teacher of Mathematics (NCTM),
juga mengatakan bahwa kemampuan pemecahan masalah bukanlah sekedar
tujuan dari belajar matematik tetapi juga merupakan alat utama untuk
melakukan atau bekerja matematik (NCTM, 2000). Pemecahan masalah
dalam matematika akan meningkatkan cara berfikir, kebiasaan untuk
bertekun, keingintahuan, serta kepercayaan diri siswa, tidak hanya saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
pembelajaran matematika, tetapi juga dalam situasi di luar pembelajaran
matematika.
Berdasarkan uraian di atas, kemampuan pemecahan masalah dalam
pembelajaran matematika sangat penting untuk dikuasai oleh siswa, agar
terbiasa menghadapi berbagai permasalahan, baik masalah dalam matematika
ataupun dalam kehidupan sehari-hari yang semakin kompleks. Untuk itu,
kemampuan pemecahan masalah matematis perlu dilatih terus menerus
sehingga siswa dapat memecahkan masalah yang dihadapi dalam hidup
sehari-hari.
Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru matematika
kelas IX A SMP Kanisius Sleman, banyak siswa yang mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan masalah matematika. Menurut guru, sebagian siswa
masih sulit menyelesaikan soal cerita dalam penerapan kehidupan sehari-hari.
Dari 24 siswa kelas IX A, yang mampu menyelesaikan dan cepat menangkap
suatu permasalahan yang diberikan hanya sekitar 5 sampai 6 siswa. Sebanyak
15 siswa harus dibimbing untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan
yang diberikan, sedangkan sisanya masih mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan suatu permasalahan yang diberikan.
Dari wawancara tersebut, guru mengakui bahwa metode yang
digunakan selama proses belajar mengajar adalah metode ceramah. Dalam
metode ini, guru menjelaskan materi dan memberi contoh soal, lalu
memberikan soal latihan. Peneliti berpendapat bahwa cara ini kurang efektif
dan membuat siswa menjadi pasif. Peneliti memiliki keyakinan bahwa perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
adanya suatu model pembelajaran yang membuat siswa menjadi aktif dan
inovatif. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan model
pembelajaran berbasis masalah.
Dalam Pembelajaran Berbasis Masalah, kepada siswa diberikan sebuah
permasalahan dari kehidupan sehari-hari untuk mengawali proses
pembelajaran. Selanjutnya, dalam proses menyelesaikan permasalahan yang
diberikan tersebut, siswa memperoleh pengetahuan baru. Ibrahim dan Nur
(dalam Rusman 2010) mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis masalah
merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk
merangsang berfikir tingkat tinggi siswa dalam situasi yang berorientasi pada
masalah dunia nyata, termasuk di dalamnya belajar bagaimana belajar.
Menurut Moffit (Dalam Rusman 2010),Pembelajaran Berbasis Masalah
merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia
nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang berfikir kritis
dan keterampilan pemecahan masalah serta untuk memperoleh pengetahuan
dan konsep yang esensi dari materi pelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang
“Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas IX SMP Kanisius
Slemanpada Materi Barisan Aritmetika Tahun Ajaran 2018/2019.” Peneliti
memilih materi Barisan Aritmetika karena menyesuaikan program semester
yang telah dibuat oleh guru di sekolah tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya, maka peneliti
membatasi penelitian ini dengan ruang lingkup sebagai berikut.
1. Model pembelajaran yang dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar
pada materi barisan aritmetika adalah pembelajaran berbasis masalah
(PBM).
2. Hasil belajar siswa dibatasi pada kemampuan pemecahan masalah.
3. Materi penelitian dibatasi pada materi barisan aritmetika.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran matematika untuk materi barisan
aritmetika dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah
(PBM) untuk siswa kelas IX SMP Kanisius Sleman tahun ajaran
2018/2019?
2. Bagaimana kemampuan pemecahan masalah siswa setelah mengalami
proses pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis
Masalah (PBM)?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk:
1. mendeskripsikan pelaksanaanpembelajaran matematika pada materi
barisan aritmetika dengan menggunakan model PBM untuk siswa kelas IX
A SMP Kanisius Sleman tahun ajaran 2018/2019, dan
2. mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah siswa setelah
mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan PBM.
E. Batasan Istilah
Peneliti merasa perlu untuk memberikan penegasan istilah yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) adalah model
pembelajaran yang memfokuskan siswa untuk menggunakan masalah
dalam dunia nyata sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
menggali pengetahuan baru pada pembelajaran matematika.
2. Kemampuan Pemecahan Masalah
Kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan siswa untuk
menyelesaikan masalah, yang dalam konteks penelitian ini adalah
masalah matematika yang terkait dengan masalah dalam kehidupan
sehari-hari, melalui tahap-tahap: memahami masalah, merancang
penyelesaian atas masalah, melaksanakan rencana penyelesaian atas
masalah, dan melihat kembali penyelesaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
F. Manfaat Penelitian
Berikut adalah manfaat yang didapatkan dari hasil penelitian ini.
1. Bagi Peneliti
Menambah dan meningkatkan pengalaman peneliti dalam ilmu
pendidikan demi meningkatnya kualitas pembelajaran matematika di
sekolah.
2. Bagi Guru
Khususnya bagi guru di SMP Kanisius Sleman,untuk mengetahui
kemampuan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal yang
berkaitan dengan materi barisan aritmetika. Selain itu, penelitian ini juga
dapat memberi wawasan untuk memilih model pembelajaran yang tepat.
3. Bagi Siswa
Dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah,
siswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan pemecahan
masalah pada pembelajaran matematika khususnya pada materi barisan
aritmetika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah
Menurut Barret (2005), Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
bukan semata-mata teknik pengajaran dan pembelajaran, melainkan
sebuah strategi pendidikan. Barret mengatakan bahwa PBM pertama
kali dilakukan dalam konteks pendidikan kedokteran di Universitas
McMaster Kanada pada tahun 60-an. Pada awal pembelajaran, dosen
memberi permasalahan kepada. Dengan menyelesaikan permasalahan
tersebut, mahasiswa menggali dan mengumpulkan pengetahuan yang
berkaitan dengan permasalahan yang diberikan. Para dosen merasa
bahwa metode ini lebih efektif untuk mengajarkan ilmu kedokteran
dibanding metode tradisional. Metode ini selanjutnya dicoba untuk
diterapkan pada ilmu-ilmu lain, termasuk pada pembelajaran
matematika.
Ngalimun (2012: 89) mengatakan bahwa model pembelajaran
berbasis masalah merupakan salah satu model pembelajaran inovatif
yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. Ward dan
Stepien (dalam Ngalimun, 2012) mendefinisikan pembelajaran
berbasis masalah sebagai suatu model pembelajaran yang melibatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode
ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang
berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki
keterampilan untuk memecahkan masalah. Hal senada disampaikan
olehSuyono (dalam Puspitasari 2013: 18) yang mengatakan bahwa
pembelajaran berbasis masalah adalah proses pembelajaran yang
diawali dengan menggunakan masalah dalam kehidupan nyata lalu dari
masalah ini siswa dirangsang untuk mempelajari masalah berdasarkan
pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka punya
sebelumnya.Dalam metode ini, pengalaman yang telah mereka miliki
sebelumnya disebut dengan istilah prior knowledge.Dari prior
knowledge ini akan terbentuk pengetahuan dan pengalaman baru.
Dari beberapa pendapat para tokoh diatas, dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model
pembelajaran yang diawali dengan pemberian masalah kepada para
siswa. Masalah tersebut akan mengkondisikan siswa untuk belajar
aktif dalam memecahkan masalah yang diberikan sebelumnya. Dalam
proses ini, guru mendampingi siswa agar mendapatkan pengetahuan
baru.
2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah
Berdasarkan diskusi definisi Pembelajaran Berbasis Masalah
(PBM) di atas, menurut Tan (dalam Rusman 2010: 232), berikut
adalah beberapa karakteristik PBM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
a. Permasalahan menjadi starting point dalam belajar.
b. Permasalahn yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia
nyata yang tidak terstruktur.
c. Permasalahan membutuhkan perspektif ganda (multiple
perspective).
d. Permasalahanyang diberikan menantang pengetahuan,sikap, dan
kompetensi yang dimiliki oleh siswa yang kemudian dibutuhkan
dalam identifikasi kebutuhan belajar dan serta menemukan
pengetahuan baru.
e. Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama.
f. Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya,
dan evaluasi sumber informasi merupakan proses yang esensial
dalam PBM.
g. Belajar bersifat kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif;
h. Pengembangan keterampilan inquiry dan pemecahan masalah sama
pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari
solusi dari sebuah permasalahan.
i. Keterbukaan proses dalam PBM meliputi sintesis dan integrasi dari
sebuah proses belajar.
j. Pembelajaran Berbasis Masalah melibatkan evaluasi dan review
pengalaman siswa dan proses belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3. Fase-fase Pembelajaran Berbasis Masalah
Menurut Arends (dalam Ngalimun, 2012: 95) ada lima fase
(tahap) yang perlu dilakukan untuk mengimplementasikan
pembelajaran berbasis masalah. Fase-fase tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 2.1 Fase-Fase Pembelajaran Berbasis Masalah
Fase Aktivitas Guru
Fase 1:
Orientasi siswa pada masalah
Menjelaskan tujuan pembelajaran, logistik
yang diperlukan, memotivasi siswa
terlibat aktif pada aktivitas pemecahan
masalah
Fase 2:
Mengorganisasikan siswa
untuk belajar
Membatu siswa membatasi dan
mengorganisasi tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah yang
dihadapi
Fase 3:
Membimbing pengalaman
yang individu maupun ke-
lompok
Mendorong siswa mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan
eksperimen dan mencari penjelasan dan
pemecahan
Fase 4:
Mengembangkan dan menya-
jikan hasil karya
Membantu siswa merencanakan dan
menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan, video, dan model dan membantu
mereka untuk berbagi tugas dengan
temannya
Fase 5:
Menganalisis dan mengeva-
luasi proses pemecahan
masalah
Membantu siswa melakukan refleksi
terhadap penyelidikan dan proses-proses
yang digunakan selama berlangsungnya
pemecahan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Fase 1: Mengorganisasikan siswa pada masalah
Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran
dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. Selain itu, dijelaskan pula
mengenai evaluasi pembelajaran. Sutrisno (dalam Ngalimun, 2012: 96)
menekankan empat hal yang penting pada proses ini yaitu:
1. Tujuan utama pengajaran ini tidak untuk mempelajari sejumlah
besar informasi baru, tetapi lebih kepada belajar bagaimana
menyelidiki masalah-masalah penting dan bagaimana menjadi
siswa yang mandiri.
2. Permasalah dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai
jawaban mutlak “benar”, sebuah masalah yang rumit atau
kompleks mempunyai banyak penyelesaian dan seringkali
bertentangan.
3. Selama tahap penyelidikan (dalam pengajaran ini), siswa didorong
utnuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi. Guru akan
bertindak sebagai pembimbing yang siap membantu, namun siswa
harus berusaha untuk bekerja mandiri atau dengan temannya.
4. Selama tahap analisis dan penjelasan, siswa akan didorong untuk
menyatakan ide-idenya secara terbuka dan penuh kebebasan.
Fase 2: Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Dalam memecahkan masalah dibutuhkan kerjasama anggota
kelompok. Perlu diperhatikan bahwa kelompok harus heterogen,
adanya interaksi antar anggota, komunikasi harus terjalin dengan baik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
adanya tutor sebaya. Oleh karena itu, model pembelajaran berbasis
masalah mendorong siswa untuk berkolaborasi. Tantangan utama bagi
guru dalam fase ini adalah membuat siswa aktif sehingga dapat
memberikan penyelesaian terhadap masalah yang diberikan.
Fase 3: Membantu penyelidikan individu maupun kelompok
Penyelidikan adalah inti dari pembelajaran berbasis masalah.
Dalam menyelesaikan permasalah, diperlukan beberapa teknik
penyelidikan, diantaranya pengumpulan data dan eksperimen,
berhipotesis dan penjelasan, dan memberikan pemecahan. Pada tahap
pengumpulan data dan eksperimen, guru mempunyai peran untuk
mendorong siswa agar siswa mengumpulkan data dan melaksanakan
eksperimen sampai siswa benar-benar memahami permasalah. Dalam
hal ini diperlukan informasi sebanyak-banyaknya agar siswa mampu
membangun ide untuk menyelesaikan permasalahan.
Langkah berikutnya adalah siswa memberikan hipotesis,
penjelasan, dan pemecahan. Pada tahap ini, guru mendorong siswa
agar siswa menyampaikan segala ide yang dimiliki dan guru menerima
ide itu secara penuh. Namun demikian, guru harus memberikan
pertanyaan-pertanyaan terkait ide yang disampaikan siswa agar siswa
berfikir kritis mengenai kelayakan hipotesis dan solusi yang diberikan
serta kualitas informasi yang dikumpulkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan artifak (hasil karya)
dan memamerkannya
Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artifak (hasil
karya) dan pameran. Artifak lebih dari sekedar laporan tertulis, bisa
terwujud suatu videotape (menunjukkan situasi masalah dan
pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secar fisik dari situasi
masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian
multipedia. Pameran ini lebih baik jika melibatkan orang lain misalnya
guru maupun teman yang akan memberikan umpan balik.
Fase 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah
Fase ini merupakan tahap akhir dalam pembelajaran berbasis
masalah. Fase ini dapat membantu siswa menganalisis dan
mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan
dan intelektual yang mereka gunakan. Dalam fase ini guru meminta
siswa untuk merekonstruksi ide-ide dan langkah-langkah yang telah
mereka lakukan selama kegiatan belajar berlangsung.
B. Kemampuan Pemecahan Masalah
1. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online (KBBI, 2019)
masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan), soalatau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
persoalan.Berdasarkan definisi tersebut, sebuah masalah membutuhkan
sebuah penyelesaian. Berkaitan dengan definisi pemecahan, ada
beragam pengertian tentang kemampuan pemecahan masalah. Para ahli
memiliki pengertian yang berbeda-beda. Dalam pendidikan
matematika, para ahli sering merujuk pada Polya yang pada tahun
1962, seperti dikutip oleh Doorman, et. al (2014), mengatakan bahwa
pemecahan masalah merupakan sebuah aktivitas manusia. Pemecahan
masalah berarti menemukan jalan keluar (way out) terhadap sebuah
kesulitan, jalan memutar (way around) terhadap sebuah rintangan,
menggapai tujuan yang tidak langsung dapat diraih. Dengan kata lain,
pemecahan masalah tidak bisa dilepaskan dari usaha seseorang
menggunakan pemahamannya untuk menentukan pemecahan atau
solusi dari suatu masalah yang diberikan.Dari uraian tersebut,
penelitimenyimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah
merupakan kemampuan yang dimiliki oleh manusia untuk menemukan
penyelesaian dari suatu masalah, baik masalah dalam matematika atau
pun masalah yang berkaitan dalam kehidupan nyata/sehari-hari.
2. Langkah-langkah Pemecahan Masalah
Menurut Polya (1957: 5-15), terdapat beberapa langkah
pemecahan masalah, yaitu sebagai berikut :
a. Understanding the Problem (memahami masalah)
Pertama siswa harus membaca soal dan memahaminya
dengan benar. Siswa harus dapat mengidentifikasi hal-hal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
diketahui, memahami apa yang ditanyakan, serta syarat-syarat
yang ada.
b. Divising a plan (merancang pemecahan)
Untuk merancang siswa perlu menemukan hubungan
masalah dengan masalah lainnya atau hubungan antara data dengan
hal yang tidak diketahui, dan sebagainya. Pada akhirnya seseorang
harus memilih suatu rencana pemecahan.
c. Carring out the plan (melaksanakan rencana)
Merancang suatu strategi untuk pemecahan masalah tidak
mudah. Siswa melaksanakan rencana permasalahan masalah
berdasarkan rancangan dengan mengecek kebenaran setiap
langkahnya. Yang terpenting adalah siswa harus yakin kebenaran
dari langkah yang dikerjakan. Siswa harus dapat melihat setiap
langkah yang dilakukannya sudah benar. Siswa menulis jawaban
dengan detail dan memastikan langkah sudah benar.
d. Looking back (melihat kembali)
Siswa diharapkan terampil dalam memecahkan masalah
untuk tahap ini siswa harus memeriksa dan menelaah kembali
dengan teliti setiap langkah yang telah dilakukan. Pemeriksaan ini
merupakan kegiatan menarik konteks soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
3. Indikator Pemecahan Masalah
Indikator pemecahan masalah diperlukan untuk mengetahui
kemampuan pemecahan masalah yang dimiliki oleh siswa. Badan
Standar Nasional Pendidikan (BNSP, 2006) memberikan enam
indikator yang bisa dipakai untuk mengukur kemampuan tersebut,
yaitu
a. Menunjukkan pemahaman masalah.
b. Mengorganisasikan data dan menulis informasi yang relevan dalam
pemecahan masalah.
c. Menyajikan masalah secara matematika dalam berbagai bentuk.
d. Memilih pendekatan dan metode pemecahan masalah secara tepat.
e. Mengembangkan strategi pemecahan masalah.
f. Membuat dan menafsirkan model matematika dari suatu masalah.
C. Barisan Aritmetika
Pada bagian ini akan didiskusikan materi Barisan Aritmetika
seperti dibahas oleh Martini (2011). Martini mendefinisikan Barisan
bilangan sebagai kelompok bilangan yang tersusun menurut aturan
tertentu.Barisan bilangan aritmetika adalah barisan yang mempunyai beda
tetap untuk dua suku berurutan.
Salah satu permasalahan yang mendasar dalam materi Barisan
Aritmetika adalah menentukan rumus suku ke . Berikut adalah prosedur
untuk menentukan suku ke . Sebagai ilustrasi, diberikan sebuah barisan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
bilangan aritmetika 2, 5, 8, 11, …. Untuk menentukan suku ke , perlu
diketahui tiga istilah berikut:
1.
2.
3.
Dalam contoh tersebut, karena angkat 2 merupakan suku awal maka nilai
. Selanjutnya, beda setiap suku dengan suku sebelumnya adalah 2,
jadi . Karena ditanyakan suku ke-10, maka akan ditentukan .
Suku-suku barisan aritmetika :
( )
( )
( )
( )
Dengan melihat pola tersebut, secara intuisi bisa ditentukan bahwa nilai
pada suku ke adalah ( )
Misalkan diberikan barisan bilangan 2, 6, 12, 20, 30, …. Barisan
bilangan tersebut bukanlah Barisan Aritmetika karena beda untuk dua
suku yang berurutan tidak sama. Meski demikian, barisan tersebut bisa
diselesaikan dengan konsep Barisan Aritmetika. Jika diamati lebih lanjut,
beda dan adalah 4, dan adalah 6, dan adalah 8, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dan adalah 10. Dengan demikian, diperoleh barisan bilangan 4, 6, 8,
10, … dan barisan bilangan tersebut merupakan Barisan Aritmetika.
2, 6, 12, 20, 30, ...
4 6 8 10
2 2 2
Untuk barisan jenis ini perlu diketahui beberapa istilah berikut:
( )
( )( )
( )
( )( )
( )
( )( )
( )
( )( )
( )
( )( )
Jadi diperoleh rumus umum untuk sebagai berikut:
( )
( )( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
D. Penelitian yang Relevan
Berikut ini merupakan hasil penelitian yang relevan dengan
penelitian ini.
1. Sepnuwiyadi (2017) melakukan penelitian berjudul “Penerapan
Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Mengembangkan Kemampuan
Pemecahan Masalah pada Materi Keliling dan Luas Lingkaran Siswa
Kelas VIIIA SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran
2016/2017.”Dalam penelitian tersebut, Sepnuwiyadi menggunakan
model pembelajaran berbasis masalah dengan pokok bahasan keliling
dan luas lingkaran. Sebelum pelaksanaan pembelajaran, siswa
diberikan tes kemampuan awal untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan pemecahan masalah siswa. Pada saat melaksanakan
kegiatan pembelajaran, siswa dikelompokkan menjadi beberapa
kelompok yang terdiri dari 4 siswa untuk mengerjakan LKS. Selama
proses pembelajaran berlangsung, peneliti dibantu oleh dua observer.
Pada akhir pertemuan ketiga dan kelima diberikan kuis yang harus
dikerjakan secara individu untuk melihat kemampuan siswa dalam
memahami materi yang sudah diberikan. Setelah peneliti dan siswa
melakukan pembelajaran, peneliti mengadakan tes hasil belajar untuk
melihat kemampuan pemecahan masalah siswa.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa (1) kemampuan
pemecahan masalah siswa kelas VIIIA SMP Pangudi Luhur Moyudan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
tahun ajaran 2016/2017 pada tes kemampuan awal untuk memahami
masalah termasuk kriteria sedang (64,29%), pada langkah
merencanakan penyelesaian termasuk kriteria sangat rendah (19,99%),
pada langkah menyelesaikan rencana penyelesaian termasuk kriteria
sangat rendah (7,71%), sedangkan pada langkah memeriksa kembali
juga sangat rendah (3,57%), (2) penerapan pembelajaran berbasis
masalah di kelas VIIIA SMP Pangudi Luhur Moyudan berjalan efektif
dengan keterlaksanaan kegiatan guru sebesar 97,62% dan kegiatan
siswa sebesar 88,59%, (3) pembelajaran berbasis masalah dapat
mengembangkan kemampuan pemecahan maslah pada materi keliling
dan luas lingkaran. Persentase rata-rat tiap langkah pemecahan
masalah pada tes kemampuan awal dan tes hasil belajar mengalami
pengembangan, pada langkah memahami maslah 83,335 termasuk
kriteria tinggi, pada langkah merencanakan penyelesaian menjadi
34,03 termasuk kriteria rendah, pada langkah menyelesaikan rencana
penyelesaian menjadi 16,67% termasuk kriteria sangat rendah, serta
pada langkah memeriksa kembali menjadi 27,88% termasuk kriteria
rendah.
2. Priska (2018) melakukan penelitian dengan judul “Penerapan
pembelajaran Berbasis Masalah untuk Melihat Kemampuan
Pemecahan masalah Siswa Kelas VIIIA SMP Kanisius Sleman pada
Materi Penjumlahan dan Pengurangan PecahanBentuk Aljabar”.
Dalam penelitian tersebut, peneliti menerapkan pembelajaran berbasis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
masalah untuk materi penjumlahan dan pengurangan pecahan bentuk
aljabar. Selanjutnya, penulis mengadakan tes tertulis untuk mengetahui
kemampuan yang dimiliki oleh siswa dalam menyelesaikan masalah
kontekstual.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) secara keseluruhan
siswa antusias dalam melaksanakan pembelajaran berbasis masalah
sangat baik dan siswa aktif dalam mengikuti setiap tahapan-tahapan
yang peneliti rancang sehingga proses belajar berlangsung lancar dan
kondusif. (2) Dari data hasil tes kerja siswa dan hasil wawancara siswa
kelas VIIA SMP Kanisius Sleman menunjukkan bahwa kemampuan
siswa dalam memahami masalah, merencanakan pemecahan masalah,
pelaksanaan perencanaan pemecahan masalah, memeriksa kembali
proses dan hasil, dari masalah-masalah pada soal kemampuan
pemecahan masalah. Siswa telah memiliki kemampuan pemecahan
masalah yang baik.
E. Kerangka Berfikir
Pemecahan masalah merupakan suatu hal yang esensial dalam
pembelajaran matematika. Pada proses pembelajaran matematika, siswa
dituntut untuk menjadi terampil menyeleksi, menganalisis, dan meneliti
permasalahan yang diberikan. Oleh karena itu, pemecahan masalah dapat
meningkatkan kemampuan berfikir kritis, logis dan sistematis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Sebagian besar siswa masih kesulitan untuk menyelesaikan soal
cerita.Padahal kemampuan dalam menyelesaikan soal cerita merupakan
indikator bahwa siswa terampil dalam menganalisa permasalahan yang
diberikan. Oleh karena itu, pada pembelajaran matematika, siswa
seharusnya dibiasakan dengan pemecahan masalah yang berbentuk soal
ceritayang berkaitan dengan kehidupaan sehari-hari.
Demi meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam
proses belajar mengajar, dibutuhkan suatu model pembelajaran yang
memberikan kesempatan dan waktu yang cukup bagi siswa untuk
berinteraksi atau berdiskusi dengan teman sebaya. Interaksi ini penting
agar siswa bisa berkolaborasi dalam melakukan pemecahan masalah
sehingga mereka secara bersama-sama bisa menemukan pengetahuan baru.
Salah satu model pembelajaran yang mampu mengakomodasi kebutuhan
tersebut adalah model pembelajaran berbasis masalah. Model
pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran yang
memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa melalui kegiatan
memecahkan masalah sesuai dengan tahap-tahap metode ilmiah.
Oleh karena itu, penelitian ini ingin menerapkan pembelajaran
berbasis masalah untuk materi Barisan Aritmetika. Pada awal
pembelajaran, peneliti memberikan soal cerita yang mengandung konsep
Barisan Aritmetika. Selanjutnya, peneliti memberi kesempatan kepada
siswa untuk berdiskusi dalam kelompok guna menyelesaikan masalah
yang diberikan. Dengan menyelesaikan masalah yang diberikan, peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
berharap bahwa siswa memperoleh pengetahuan baru tentang Barisan
Aritmetika. Selanjutnya, peneliti melakukan tes tertulis untuk mengetahui
kemampuan pemecahan masalah siswa setelah peneliti menerapkan model
pembelajaran berbasis masalah. Peneliti ingin mengetahui apakah
penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Kerangka Berfikir
Orientasi siswa pada ma-
salah
Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
Membimbing pengalaman
yang individu maupun
kelompok
Mengorganisasikan siswa
untuk belajar
Kemampuan Pemecahan
Masalah
Fase-Fase Pembelajaran
Berbasis Masalah
Menunjukkan
pemahaman siswa
Mengorganisasikan data
dan menulis informasi
yang relevan dalam pe-
mecahan masalah
Membuat dan menaf-
sirkan model matema-
tika dari suatu masalah
Mengembangkan strate-
gi pemecahan masalah
Menyajikan masalah se-
cara matematika dalam
berbagai bentuk
Memilih pendekatan dan
metode pemecahan ma-
salah secara tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mendeskripsikan kemampuan
pemecahan masalah siswa kelas IX SMP Kanisius Sleman dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada materi barisan
aritmetika tahun ajaran 2018/2019.
Menurut Sugiyono (2015: 15), model penelitian kualitatif adalah
model penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alami, (sebagai
lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah instrumen kunci,
pengambilan sampel sumber data yang dilakukan secara purposive dan
snowball, teknik pengumpulan data dengan trianggulasi (gabungan),
analisis data bersifat induksi/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna daripada generalisasi. Penelitian deskriptif adalah
penelitian yang berusaha untuk membuat deskripsi terhadap fenomena
tersebut secara faktual dan cermat (dalam Hadjar 1996: 274). Oleh karena
itu, jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kualitatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah siswa kelas IX A
SMP Kanisius Sleman dengan jumlah 22 siswa.
2. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian ini yakni
kemampuan pemecahan masalah siswa kelas IX SMP Kanisius
Sleman.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Kanisius Sleman yang beralamat
di Jalan Bayangkara 17 Murangan, Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Pengambilan data ini dilakukan pada bulan Januari 2019 tahun
ajaran 2017/2018.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian Teknik yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dokumentasi
Menurut Riyanto, dikutip oleh Kholifah dan Suyadnya (2018),
dokumentasi berarti cara mengumpulkan data dengan mencatat data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
yang sudah ada. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Dalam penelitian ini, dokumentasi
dilakukan selama pembelajaran berlangsung dengan merekam segala
perilaku dan aktivitas siswa kelas IX A selama mengikuti proses
pembelajaran dan diskusi kelompok dalam mengerjakan Lembar Kerja
Siswa (LKS) yang diberikan oleh peneliti. Peneliti juga menyiapkan
selembar kertas kosong untuk menulis segala aktivitas dan perilaku
siswa dengan melakukan pengamatan selama proses pembelajaran
berlangsung yang disebut catatan lapangan. Catatan lapangan ditulis
setelah proses pembelajaran selesai.
2. Tes tertulis
Dalam penelitian ini, tes tertulis dilakukan untuk mengetahui
kemampuan dan pemahaman siswa terhadap materi barisan aritmetika.
Tes tertulis ini diberikan setelah siswa mengikuti pembelajaran dan
mengerjakan LKS I dan LKS II. Tes tertulis ini dikerjakan oleh siswa
secara individual.
3. Wawancara
Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan untuk mengetahui
kemampuan pemecahan masalah siswa pada pembelajaran matematika
dengan menerapkan metode pembelajaran berbasis masalah.
Wawancara dilakukan setelah siswa mengerjakan tes tertulis, dimana
peneliti akan melakukan wawancara terhadap 3 siswa yaitu dengan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
memilih 1 orang siswa yang masuk kedalam kategori tinggi, 1 orang
siswa yang masuk ke dalam kategori sedang dan 1 orang siswa yang
masuk dalam kategori rendah. Berikut ini merupakan pengelompokakn
yang dilakukan oleh peneliti (dalam Sudijono,2010):
Tabel 3.1 Pengelompokan siswa berdasarkan hasil tes
Batas Nilai Kategori
( ) Tinggi
( ) ( ) Sedang
( ) Rendah
Keterangan :
E. Instrumen Penelitian
Menurut Purwanto (dalam Setyosari 2010) instrumen adalah alat
ukur yang digunakan untuk melakukan pengukuran guna pengumpulan dat
penelitian. Intrumen penelitian dibuat agar penelitian menjadi lebih mudah
dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis
sehingga mudah diolah (Arikunto, 2006: 160). Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Catatan Lapangan
Catatan lapangan digunakan oleh peneliti selama proses pembelajaran
berlangsung di kelas. Catatan lapangan ini bertujuan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
mendeskripsikan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran berbasis masalah. Berikut ini merupakan rincian
proses pembelajaran :
Tabel 3.2 Lembar Catatan lapangan
Langkah-langkah Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Fase 1:
Orientasi siswa pada masalah
Fase 2:
Mengorganisasikan siswa untuk
belajar
Fase 3:
Membimbing pengalaman yang
individu maupun kelompok
Fase 4:
Mengembangkan dan menya-
jikan hasil karya
Fase 5:
Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah
2. Tes Tertulis
Tes uraian digunakan untuk mengukur sejauh mana tingkat
pemahaman dan kemampuan pemecahan masalah siswa terhadap
materi barisan aritmetika dengan menggunakan model pembelajaran
berbasis masalah. Tes tertulis ini berbentuk soal uraian yang terdiri
dari 3 soal dengan lama pengerjaaan selama 60 menit. Berikut
merupakan kisi-kisi tes tertulis:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Tertulis
Indikator Pemecahan
Masalah Indikator Soal Soal
a. Menunjukkan
pemahaman
masalah.
b. Mengorganisasik
an data dan
menulis informasi
yang relevan
dalam pemecahan
masalah.
c. Menyajikan
masalah secara
matematika
dalam berbagai
bentuk.
d. Memilih
pendekatan dan
metode
pemecahan
masalah secara
tepat.
e. Mengembangkan
strategi
pemecahan
masalah.
f. Membuat dan
menafsirkan
model
matematika dari
suatu masalah.
6.1.1 Menyelesai-
kan masalah
sehari-hari
yang berkai-
tan dengan
barisan bil-
angan.
1. Andi memerlukan kawat
masing-masing 2 batang
yang berukuran : 3 dm, 5
dm, ..., 17 dm yang
merupakan barisan
aritmetika. Tentukan panjang
seluruh kawat Andi!
6.2.1 Menentukan
rumus suku
ke baris-
an aritmeti-
ka.
2. Sebuah pabrik sepatu
memproduksi 500 pasang
sepatu pada awal tahun
2018, karena banyaknya
permintaan sepatu di pasar,
pabrik sepatu tersebut
menambah produksi sepatu
25 pasang setiap bulannya.
Berapa pasang sepatu yang
diproduksi pabrik tersebut
pada bulan terakhir tahun
2018?
6.4.1 Menggunak
an sifat-sifat
dan rumus
pada barisan
aritmetika
untuk me-
mecahkan
masalah
yang berkai-
tan dengan
barisan.
3. Sebuah toko kue
memproduksi 100 loyang
pada bulan pertama
produksinya. Banyaknya
tenaga kerja di bulan
pertama diambil 10 orang.
Untuk meningkatkan
produksi di bulan kedua,
perusahaan menambah 5
tenaga kerja. Akibatnya, di
bulan kedua produksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Indikator Pemecahan
Masalah Indikator Soal Soal
meningkat 500 loyang. Jika
setiap bulannya toko kue
tersebut menambah tenga
kerja yang sama banyaknya
dengan penambahan tenaga
kerja di bulan kedua, maka
a. Berapa banyak kue
yang dihasilkan oleh
toko kue tersebut
selama setahun?
b. Berapa banyak tenaga
kerja yang dipekerjakan
oleh perusahaan
tersebut?
3. Wawancara
Wawancara disusun untuk mengumpulkan data yang lebih akurat
mengenai kemampuan pemecahan masalah siswa. Selain itu,
wawancara digunakan untuk mempermudah peneliti melakukan tanya
jawab kepada siswa untuk mengetahui kemampuan pemecahan
masalah siswa dengan menggunakan langkah Polya. Berikut
merupakan kisi-kisi wawancara :
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Wawancara
Soal Pertanyaan Wawancara
1. Andi memerlukan kawat
masing-masing 2 batang yang
berukuran : 3 dm, 5 dm, ..., 17
a. Apa saja yang diketahui dan
ditanyakan dari soal tersebut?
b. Bagaimana menyatakan bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Soal Pertanyaan Wawancara
dm yang merupakan barisan
aritmetika. Tentukan panjang
seluruh kawat Andi!
soal tersebut ke dalama model
matematika?
c. Apakah bisa dinyatakan ke
dalam bentuk lain?
d. Bagaimana langkah-langkah
untuk menyelesaikan soal
tersebut?
e. Bagaimana cara memeriksa
hasil jawaban yang diperoleh?
2. Sebuah pabrik sepatu
memproduksi 500 pasang sepatu
pada awal tahun 2018, karena
banyaknya permintaan sepatu di
pasar, pabrik sepatu tersebut
menambah produksi sepatu 25
pasang setiap bulannya. Berapa
pasang sepatu yang diproduksi
pabrik tersebut pada bulan
terakhir tahun 2018?
a. Apa saja yang diketahui dan
ditanyakan dari soal tersebut?
b. Bagaimana menyatakan bentuk
soal tersebut ke dalama model
matematika?
c. Apakah bisa dinyatakan ke
dalam bentuk lain?
d. Bagaimana langkah-langkah
untuk menyelesaikan soal
tersebut?
e. Bagaimana cara memeriksa
hasil jawaban yang diperoleh?
3. Sebuah toko kue memproduksi
100 loyang pada bulan pertama
produksinya. Banyaknya tenaga
kerja di bulan pertama diambil
10 orang. Untuk meningkatkan
produksi di bulan kedua,
perusahaan menambah 5 tenaga
kerja. Akibatnya, di bulan kedua
produksi meningkat 500 loyang.
Jika setiap bulannya toko kue
a. Apa saja yang diketahui dan
ditanyakan dari soal tersebut?
b. Bagaimana menyatakan bentuk
soal tersebut ke dalama model
matematika?
c. Apakah bisa dinyatakan ke
dalam bentuk lain?
d. Bagaimana langkah-langkah
untuk menyelesaikan soal
tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Soal Pertanyaan Wawancara
tersebut menambah tenga kerja
yang sama banyaknya dengan
penambahan tenaga kerja di
bulan kedua, maka
c. Berapa banyak kue yang
dihasilkan oleh toko kue
tersebut selama setahun?
d. Berapa banyak tenaga kerja
yang dipekerjakan oleh
perusahaan tersebut?
e. Bagaimana cara memeriksa
hasil jawaban yang diperoleh?
F. Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif adalah proses mencari serta menyususn secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
bahan-bahan lainnya sehingga mudah dipahami agar dapat diinformasikan
kepada orang lain dikemukakan oleh Bogdan (dalam Kholifah, 2018).
Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2015), mengemukakan bahwa
aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh.
Ukuran kejenuhan data ditandai dengan diperolehnya lagi data atau
informasi baru. Aktivitas dalam analisis meliputi reduksi data (data
reduction), penyajian data (data display), serta penarikan kesimpulan, dan
verifikasi (conclusion drawing/verification). Berikut merupakan analisis
data yang dilakukan oleh peneliti:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
1. Reduksi Data
Reduksi data adalah proses analisis untuk memilih, memusatkan
perhatian, menyederhanakan, mengabstrasikan serta mentransformasi-
kan data yang muncul dari catatan-catan lapangan menurut Patilima
(dalam Arikunto, 2006). Data yang direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih spesifik dan mempermudah peneliti melakukan
pengumpulan data selanjutnya serta mencari data tambahan jika
diperlukan. Dalam penelitian ini, data yang direduksi dikategorikan
menjadi 2 yaitu :
a. Data proses pembelajaran
Dari proses pembelajaran data direduksi ke dalam bentuk catatan
lapangan. Selama proses pembelajaran, catatan lapangan
dikategorisasikan ke dalam pembelajaran berbasis masalah yaitu:
1) Orientasi siswa pada masalah
2) Mengorganisasikan siswa untuk belajar
3) Membimbing pengalaman yang individu maupun kelompok
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
b. Data tes tertulis dan wawancara
Dalam penelitian ini, data tes tertulis dan wawancara direduksi
sesuai dengan 2 indikator yaitu :
1) Indikator soal
Indikator soal terdiri dari :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
a) Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan
barisan bilangan.
b) Menentukan unsur-unsur barisan, misalnya : suku
pertama, suku berikutnya, , dan beda.
c) Menentukan pola barisan bilangan.
d) Menentukan rumus barisan aritmetika.
e) Menggunakan sifat-sifat dan rumus pada barisan
aritmetika untuk memecahkan masalah yang berkaitan
dengan barisan.
2) Indikator pemecahan masalah
Indikator pemecahan masalah terdiri dari :
a) Menunjukkan pemahaman masalah.
b) Mengorganisasikan data dan menulis informasi yang
relevan dalam pemecahan masalah.
c) Menyajikan masalah secara matematika dalam berbagai
bentuk.
d) Memilih pendekatan dan metode pemecahan masalah
secara tepat.
e) Mengembangkan strategi pemecahan masalah.
f) Membuat dan menafsirkan model matematika dari suatu
masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2. Penyajian Data
Display data adalah mengolah data setelah jadi yang telah seragam
dalam bentuk tulisan dan telah memiliki alur tema yang jelas (yang
disusun alaurnya dalam tabel akumulasi tema) kedalam matrik
kategorisasi sesuai tema-tema yang telah dikelompokkan dan
dikategorisasikan serta memecah tema-tema tersebut kedalam bentuk
yang lebih kongkret dan sederhana (subtema). Dalam penelitian ini,
peneliti menganalisis data hasil tes tertulis dan wawancara disajikan
dalam bentuk deskriptif.
3. Penarikan Kesimpulan
Proses analisis data kualitatif adalah menarik kesimpulan
berdasarkan temuan dan melakukan verifikasi data. Penarikan
kesimpulan dalam penelitian kualitatif diharapkan dapat membuat
temuan baru yang belum pernah ada. Temuan tersebut berupa deskripsi
atau gambaran suatu objek yang semula belum jelas menjadi jelas
setelah penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menarik kesimpulan
dari hasil analisis data yang dilakukan pada catatan lapangan, hasil tes
tertulis, dan hasil wawancara.
G. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang terencana akan sangat membantu
kelancaran penelitaian dan membuat hasilnya lebih baik. Dalam penelitian
ini langkah-langah yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
1. Persiapan Penelitian
a. Perizinan penelitian ke SMP Kanisius Sleman
Peneliti meminta izin kepada pihak sekolah untuk
melakukan serangkaian kegiatan dalam penelitian. Peneliti juga
membawa surat izin penelitian yang telah dikeluarkan oleh pihak
sekertariat JPMIPA.
b. Bertemu dengan guru matematika
Peneliti menemui dan berkonsultasi dengan guru
matematika di SMP Kanisius Sleman guna untuk menentukan
siswa yang akan menjadi subjek, materi dan waktu pelaksanaan
penelitian.
2. Penyusunan Proposal
Proposal penelitian terdiri dari BAB I, BAB II, dan BAB III.
Proposal penelitian tersebut diajukan kepada dosen pembimbing.
Setelah mendapatkan persetujuan dan revisi dari dosen pembimbing,
maka peneliti mulai menyusun instrumen yang akan digunakan untuk
penelitian. Instrumen-instrumen yang digunakan dalam penelitian
yaitu Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal Lembar Kerja
Siswa (LKS), soal tes tertulis, dan lembar wawancara siswa.
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran disesuaikan dengan mata pelajaran
matematika di kelas IX. materi ajar pada proses pembelajaran adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
barian aritmetika. Siswa mengerjakan soal-soal pada Lembar Kerja
Siswa (LKS) secara berkelompok.
4. Memberikan Tes Tertulis serta Melakukan Wawancara
Peneliti memberikan tes tertulis untuk mengetahui kemampuan
siswa dalam memecahkan masalah matematika. Setelah mendapatkan
data dari tes tertulis tersebut, peneliti melakukan wawancara secara
langsung dengan subjek penelitian yang sudah ditentukan. Proses
wawancara dilakukan agar peneliti mendapatkan atau memperoleh data
yang akurat mengenai kemampuan pemecahan siswa dalam
menyelesaikan masalah matematika.
5. Menganalisis dan Menginterpretasi Data.
Data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis dengan model
analisis seperti yang telah dipaparkan di atas sehingga diperoleh suatu
kesimpulan.
6. Menyusun Laporan Hasil Penelitian.
Pada akhir penelitian diperlukan laporan penelitian sesuai dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kanisius Sleman kelas IX A
dengan subjek penelitian 24 orang siswa yang terdiri dari 12 laki-laki dan
12 perempuan.
1. Sebelum Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan proses
persiapan meliputi pengurusan surat ijin, diskusi dengan guru mata
pelajaran matematika yaitu Bapak Marjono, S.Pd. menyiapkan
instrumen penelitian yaitu Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP),
Lembar Kerja Siswa (LKS), dan lembar tes tertulis. Peneliti tidak
menggunakan lembar observasi karena peneliti mengamati dan
mencatat hal-hal apa saja yang siswa lakukan selama mengikuti proses
pembelajaran berbasis masalah. Namun peneliti menggunakan video
sebagai bahan yang akan dideskripsikan untuk melihat kerterlaksanaan
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran berbasis
masalah.
2. Selama Penelitian
Proses penelitian dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan yaitu 2
kali pertemuan digunakan untuk penerapan model pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
berbasis masalah dan tes tertulis mengenai kemampuan pemecahan
masalah pada materi barisan aritmetika. Pertemuan pertama
dilaksanakan pada tanggal 3 Januari 2019, pertemuan kedua
dilaksanakan pada tanggal 7 Januari 2019 dan pertemuan ketiga
dilaksanakan pada tanggal 8 Januari 2019. Baik penerapan model
pembelajaran dan tes tertulis masing-masing dilaksanakan sebanyak 2
jam pelajaran.
3. Sesudah Penelitian
Setelah pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan wawancara
kepada 3 siswa yang dipilih secara acak berdasarkan hasil tes belajar
siswa dan selama proses pembelajaran berlangsung. Wawancara
dilaksanakan setelah siswa mengikuti tes tertulis yang bertujuan untuk
mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa setelah mengikuti
pembelajaran mengenai barisan aritmetika.
Berikut merupakan jadwal penelitian yang dirangkum dalam bentuk tabel
yaitu :
Tabel 4.1 Rincian Kegiatan Penelitian
No. Hari, Tanggal Waktu Keterangan Kegiatan
1. Kamis, 2 Januari 2019 07.40 – 09.00
Pertemuan pertama
Menentukan rumus suku
ke
2. Senin, 7 Januari 2019 09.55 – 11.15
Pertemuan kedua
Menyelesaikan permasalahan
tentang barisan aritmetika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
No. Hari, Tanggal Waktu Keterangan Kegiatan
3. Selasa, 8 Januari 2019 09.55 – 11.15
Pertemuan ketiga
Tes kemampuan pemecahan
masalah tentang barisan
aritmetika
4. Kamis, 17 Januari 2019 08.00 – 08.30 Wawancara
B. Deskripsi Proses Pembelajaran dan Pembahasan
Selama proses penelitian, peneliti dibantu oleh 1 rekan mahasiswa
untuk membantu peneliti mendokumentasikan kegiatan pembelajaran di
kelas dalam bentuk video. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 3 kali
pertemuan, dengan 2 kali pertemuan untuk kegiatan pembelajaran
menerapkan
1. Pembelajaran Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan di kelas XI A SMP Kanisius
Sleman pada hari kamis, 2 Januari 2019 mulai pukul 07.40 sampai
dengan pukul 09.00. Pembelajaran berlangsung selama 80 menit
dengan subjek 24 siswa yang terdiri dari 12 laki-laki dan 12
perempuan. Berikut adalah deskripsi proses pembelajaran yang
dilakukan peneliti, dengan menerapkan model pembelajaran berbasis
masalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
a. Orientasi siswa pada masalah
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
berlangsung dan memberikan persoalan yang ditulis di papan tulis
yaitu :
Permasalahan 1, tentukan suku kelima belas dari barisan
aritmetika
Permasalahan 2, tentukan suku kelima dari barisan aritmetika
Guru membagikan LKS 1 yang berisi tentang menentukan
rumus barisan aritmetika.
b. Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Dari permasalahan 1 dan permasalahan 2, guru bertanya
“Apa yang diketahui dari soal tersebut?”, “Bagaimana cara
menyelesaikan soal tersebut?”.
Guru mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok,
maksimum 4 orang dalam setiap kelompok. Kemudian guru
membantu siswa dalam mengemukakan ide-ide yang dimiliki
siswa, membantu dan mendorong siswa dalam menggnakan atau
menemukan informasi pendukung dalam pengerjaan LKS 1.
c. Membimbing pengalaman individu maupun kelompok
Siswa berdiskusi dengan teman sebangkunya untuk
berdiskusi dan bertukar pendapat. Guru mendampingi dan
membimbing siswa yang mengalami kesulitan dengan menjelaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
kembali apa yang ditanyakan dari pemasalahan 1 dan
permasalahan 2 secara rinci.
Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya, tetapi ada
beberapa siswa yang bertanya kepada kelompok lain untuk
berdiskusi dan bertukar pendapat. Guru berkeliling dan
memperhatikan setiap kelompok dalam menyelesaikan
permasalahan yang diberikan pada LKS 1. Kemudian guru
membimbing dan mengamati kegiatan siswa dalam pengerjaan
LKS 1, memberikan penguatan pada jawaban siswa.
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Beberapa siswa menuliskan jawabannya di depan kelas.
S.20 menuliskan jawaban dari permasalahan 1 dan S.9 menuliskan
jawaban dari permasalahan 2. Berikut jawaban yang dituliskan
oleh siswa di papan tulis :
Permasalahan 1
2 4 6 8
2 2 2
Diketahui :
Ditanya :
Jawab :
( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
( )
Permasalahan 2
2, 6, 12, 20, ...
4 6 8 10
2 2 2
Diketahui :
Ditanya :
Jawab :
( )
( )( )
( )
( )( )
Perwakilan dari setiap kelompok yang ditunjuk oleh guru
menuliskan jawabannya di depan kelas. S.10 menuliskan jawaban
nomor 1 dan S.7 menuliskan jawaban nomor 2. Berikut ini jawaban
yang dituliskan oleh siswa di papan tulis :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
1). Diketahui :
Ditanya :
Jawab :
( )
( )
2). Diketahui :
Ditannya :
Jawab :
( )
( )
Guru memberikan waktu kepada setiap kelompok untuk
membandingkan jawaban yang telah dituliskan di papan tulis.
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Siswa bersama guru melakukan pengecekan dan
mencocokkan jawaban atau penyelesaian permasalahan dari LKS
1. Kemudian guru memberikan penguatan dari jawaban hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
diskusi yang dilakukan dan memeriksa apakah siswa telah
memahami materi yang telah diberikan.
2. Pembelajaran Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan di kelas XI A SMP Kanisius
Sleman pada hari Senin, 7 Januari 2019 mulai pukul 09.55 sampai
dengan pukul 11.15. Pembelajaran berlangsung selama 80 menit
dengan subjek 21 siswa yang terdiri dari 10 laki-laki dan 11
perempuan. Berikut adalah deskripsi proses pembelajaran yang
dilakukan peneliti, dengan menerapkan model pembelajaran berbasis
masalah :
a. Orientasi siswa pada masalah
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
berlangsung, kemudian guru membagikan LKS 2 yang berisi
tentang menggunakan sifat-sifat dan rumus pada barisan aritmetika
untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan barisan,
kepada masing-masing kelompok.
b. Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Guru mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok,
maksimum 4 orang dalam setiap kelompok. Kemudian guru
membantu siswa dalam mengemukakan ide-ide yang dimiliki
siswa, membantu dan mendorong siswa dalam menggnakan atau
menemukan informasi pendukung dalam pengerjaan LKS 2.
c. Membimbing pengalaman individu maupun kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya, tetapi ada
beberapa siswa yang bertanya kepada kelompok lain untuk
berdiskusi dan bertukar pendapat. Guru berkeliling dan
memperhatikan setiap kelompok dalam menyelesaikan
permasalahan yang diberikan pada LKS 2. Kemudian guru
membimbing dan mengamati kegiatan siswa dalam pengerjaan
LKS 2, memberikan penguatan pada jawaban siswa.
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Beberapa siswa dari setiap kelompok yang ditunjuk oleh
guru menuliskan jawabannya di depan kelas. S.10 menuliskan
jawaban nomor 1, S.7 menuliskan jawaban nomor 2 point a
sedangakan S.21 menuliskan jawaban nomor 2 poin b. Berikut ini
jawaban yang dituliskan oleh siswa di papan tulis :
1). Diketahui :
Ditanya :
Jawab :
( )
( )
( )
( )
2). a. Diketahui :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Ditanya :
Jawab :
( )
( )
( )
b. Diketahui :
Ditanya :
Jawab :
( )
( )
( )
Guru memberikan waktu kepada setiap kelompok untuk
membandingkan jawaban yang telah dituliskan di papan tulis.
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Siswa bersama guru melakukan pengecekan dan
mencocokkan jawaban atau penyelesaian permasalahan dari LKS
2. Kemudian guru memberikan penguatan dari jawaban hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
diskusi yang dilakukan dan memeriksa apakah siswa telah
memahami materi yang telah diberikan.
Kesimpulan :
Secara keseluruhan proses belajar dan pembelajaran berjalan
dengan lancar sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran
berbasis masalah. Siswa mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan
setiap kelompok dapat menyelesaikan setiap permasalahan yang diberikan
pada LKS.
C. Deskripsi Tes Hasil Belajar Siswa
Tes hasil belajar siswa dilaksanakan pada pertemuan ketiga di kelas XI
A SMP Kanisius Sleman pada hari Selasa, 8 Januari 2019 mulai pukul
09.55 sampai dengan pukul 11.15, berlangsung selama 60 menit dengan
subjek 22 siswa yang terdiri dari 10 laki-laki dan 12 perempuan. Berikut
adalah deskripsi tes hasil belajar siswa untuk mengetahui tingkat
kemampuan pemecahan masalah pada materi barisan aritmetika :
Soal nomor 1 :
Andi memerlukan kawat masing-masing 2 batang yang berukuran :
yang merupakan barisan aritmetika. Tentukan
panjang seluruh kawat Andi!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Kelompok jawaban siswa pertama untuk soal nomor 1 :
Gambar 4.1 Contoh jawaban siswa untuk kelompok jawaban siswa
pertama untuk soal nomor 1
Ada 7 siswa yang memberikan jawaban seperti gambar di atas.
Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
Siswa menuliskan apa saja yang
diketahui dan ditanyakan dari
soal tersebut dengan tepat.
Dari gambar 4.1, siswa
menuliskan barisan aritmetika
.
Untuk memperoleh 80, siswa
menjumlahkan satu demi satu
suku dari barisan tersebut,
seperti berikut ini :
,
,
,
,
,
,
.
Setelah menemukan hasilnya
yaitu dengan menjumlahkan
Menunjukkan pemahaman
masalah
Mengorganisasikan data dan
menulis informasi yang
relevan dalam pemecahan
masalah
Menyajikan masalah secara
matematika dalam berbagai
bentuk
Memiliki pendekatan dan
metode pemecahan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
satu demi satu suku dari barisan
tersebut, siswa mengalikan
dengan 2 karena siswa harus
mencari panjang seluruh kawat
dan di soal diketahui bahwa
Andi mempunyai 2 batang
kawat.
Siswa menghitung hasil dari
.
yang tepat
Mengembangkan strategi
pemecahan masalah
Kesimpulan :
Siswa sudah mampu memenuhi lima indikator pemecahan masalah dan
ada satu indikator pemecahan masalah yang belum mampu siswa penuhi
yaitu membuat dan menafsirkan model matematika dari suatu masalah.
Kelompok jawaban siswa kedua untuk soal nomor 1 :
Gambar 4.2 Contoh jawaban siswa untuk kelompok jawaban siswa kedua
untuk soal nomor 1
Ada 4 siswa yang memberikan jawaban seperti gambar di atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 4.3 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
Siswa menuliskan apa saja yang
diketahui dan ditanyakan dari
soal tersebut.
Dari gambar 4.2, siswa
menuliskan barisan aritmetika
menjadi 2 baris.
Kemudian dari 2 barisan
aritmetika tersebut siswa
menghitung beda dari setiap
suku masing-masing yaitu 2.
Dengan menggunakan operasi
penjumlahan siswa
menjumlahkan beda masing-
masing suku dari suku awal
sampai suku akhir yaitu :
. Karena masing-masing baris
menghasilkan hasil penjumlahan
yang sama, siswa munjumlahkan
kedua hasil tersebut sebagai
.
Setelah menemukan hasilnya
yaitu , siswa mengalikan
dengan 2 karena siswa berfikir
untuk mencari panjang seluruh
kawat maka hasil penjumlahan
tersebut dikalikan 2, karena
Andi mempunyai 2 batang
kawat.
Siswa menghitung hasil dari
.
Menunjukkan pemahaman
masalah
Mengorganisasikan data dan
menulis informasi yang
relevan dalam pemecahan
masalah
Menyajikan masalah secara
matematika dalam berbagai
bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Kesimpulan :
Siswa hanya mampu memenuhi 3 indikator pemecahan masalah
dan 3 indikator kemampuan pemecahan masalah yang belum mampu
siswa penuhi yaitu memilih pendekatan dan metode pemecahan masalah
secara tepat, mengembangkan strategi pemecahan masalah, serta membuat
dan menafsirkan model matematika dari suatu masalah.
Kelompok jawaban siswa ketiga untuk soal nomor 1 :
Gambar 4.3 Contoh jawaban siswa untuk kelompok jawaban siswa ketiga
untuk soal nomor 1
Ada 11 siswa yang memberikan jawaban seperti gambar di atas.
Tabel 4.4 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
Siswa mengasumsikan
sebagai dan
Tidak ada indikator pemecahan
masalah yang dipenuhi oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
diasumsikan sebagai serta
suku terakhir dalam barisan
diasumsikan oleh siswa sebagai
. Suku terakhir dalam barisan
dinotasikan siswa sebagai .
Siswa menuliskan , dimana
17 merupakan panjang kawat
terakhir.
Pada gambar 4.3 siswa
menggunakan rumus suku ke- .
Setelah menemukan hasilnya
yaitu , siswa mengalikan
dengan 2 karena siswa harus
mencari panjang seluruh kawat
dan di soal diketahui bahwa
Andi mempunyai 2 batang
kawat.
Siswa menghitung hasil dari
.
siswa pada soal nomor 1.
Kesimpulan :
Siswa belum mampu memenuhi semua indikator kemampuan
pemecahan masalah yaitu menunjukkan pemahaman masalah,
mengorganisasikan data dan menulis informasi yang relevan dalam
pemecahan masalah, menyajikan masalah secara matematis dalam
berbagai bentuk, memilih pendekatan dan metode pemecahan masalah
secara tepat, mengembangkan strategi pemecahan masalah, serta membuat
dan menafsirkan model matematika dari suatu masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Soal nomor 2 :
Sebuah pabrik sepatu memproduksi 500 pasang sepatu pada awal tahun
2018, karena banyaknya permintaan sepatu di pasar, pabrik sepatu tersebut
menambah produksi sepatu 25 pasang setiap bulannya. Berapa pasang
sepatu yang diproduksi pabrik tersebut pada bulan terakhir tahun 2018?
Kelompok jawaban siswa pertama untuk soal nomor 2 :
Gambar 4.4 Contoh jawaban siswa untuk kelompok jawaban siswa
pertama untuk soal nomor 2
Ada 16 siswa yang memberikan jawaban seperti gambar di atas.
Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
Siswa menuliskan apa saja yang
diketahui dan ditanyakan dari
soal tersebut dengan tepat.
Siswa mengasumsikan
sebagai atau produksi pabrik
sepatu pada awal tahun dan
Menunjukkan pemahaman
masalah
Mengorganisasikan data dan
menulis informasi yang
relevan dalam pemecahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
diasumsikan sebagai
atau penambahan produksi
pasang sepatu setiap bulannya
serta produksi pabrik sepatu
pada bulan terakhir akhir tahun
2018 diasumsikan oleh siswa
sebagai . Produksi pabrik
sepatu pada bulan terakhir akhir
tahun 2018 dinotasikan siswa
sebagai . Siswa menuliskan
, dimana 12 merupakan
produksi pabrik sepatu pada
bulan terakhir akhir tahun 2018.
Pada gambar 4.4 siswa
menggunakan rumus suku ke- .
Siswa menuliskan rumus suku
ke- yaitu ( ) ,
karena nilai , , dan sudah
diketahui maka siswa
menuliskan sebagai berikut :
( )
( )
Siswa menghitung hasil dari
pasang.
masalah
Menyajikan masalah secara
matematika dalam berbagai
bentuk
Memiliki pendekatan dan
metode pemecahan masalah
yang tepat
Mengembangkan strategi
pemecahan masalah
Kesimpulan :
Siswa sudah mampu memenuhi lima indikator pemecahan masalah
dan ada satu indikator pemecahan masalah yang belum mampu siswa
penuhi yaitu membuat dan menafsirkan model matematika dari suatu
masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Kelompok jawaban siswa kedua untuk soal nomor 2 :
Gambar 4.5 Contoh jawaban siswa untuk kelompok jawaban siswa kedua
untuk soal nomor 2
Ada 2 siswa yang memberikan jawaban seperti gambar di atas.
Tabel 4.6 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
Siswa menuliskan apa saja yang
diketahui dan ditanyakan dari
soal tersebut dengan tepat.
Siswa mengasumsikan
sebagai atau produksi pabrik
sepatu pada awal tahun dan
diasumsikan sebagai
atau penambahan produksi
pasang sepatu setiap bulannya
serta produksi pabrik sepatu
pada bulan terakhir akhir tahun
2018 diasumsikan oleh siswa
sebagai . Produksi pabrik
sepatu pada bulan terakhir akhir
tahun 2018 dinotasikan siswa
sebagai . Siswa menuliskan
Menunjukkan pemahaman
masalah
Mengorganisasikan data
dan menulis informasi yang
relevan dalam pemecahan
masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
, dimana 12 merupakan
produksi pabrik sepatu pada
bulan terakhir akhir tahun 2018.
Pada gambar 4.5 siswa
menggunakan rumus suku ke- .
Siswa menuliskan rumus suku
ke- yaitu ( ) ,
karena nilai , , dan sudah
diketahui maka siswa
menuliskan
( )
( )
Siswa menghitung hasil dari
pasang.
Menyajikan masalah secara
matematika dalam berbagai
bentuk
Memiliki pendekatan dan
metode pemecahan masalah
yang tepat
Kesimpulan :
Siswa sudah mampu memenuhi empat indikator pemecahan
masalah dan ada dua indikator pemecahan masalah yang belum mampu
siswa penuhi yaitu mengembangkan strategi pemecahan masalah karena
terjadi kesalahan pada perhitungan serta membuat dan menafsirkan model
matematika dari suatu masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Kelompok jawaban siswa ketiga untuk soal nomor 2 :
Gambar 4.6 Contoh jawaban siswa untuk kelompok jawaban siswa ketiga
untuk soal nomor 2
Ada 4 siswa yang memberikan jawaban seperti gambar di atas.
Tabel 4.7 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
Siswa menuliskan apa saja yang
diketahui dan ditanyakan dari
soal tersebut dengan tepat.
Pada gambar 4.6 siswa meng-
alikan , dimana
25 merupakan penambahan
pasang sepatu setiap bulannya
dan 12 merupakan jumlah bulan
dari awal tahun sampai akhir
tahun 2018.
Setelah menemukan hasilnya
yaitu , siswa menjumlahkan
dengan 500 , dimana 500 me-
rupakan produksi pasang sepatu
pada awal tahun 2018.
Siswa menghitung hasil dari
pasang sepa-
tu
Menunjukkan pemahaman
masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Kesimpulan :
Siswa hanya mampu memenuhi satu indikator pemecahan masalah
yaitu menunjukkan pemahaman masalah yang sudah mampu siswa penuhi.
Soal nomor 3 :
Sebuah toko kue memproduksi 100 loyang pada bulan pertama
produksinya. Banyaknya tenaga kerja di bulan pertama diambil 10 orang.
Untuk meningkatkan produksi di bulan kedua, perusahaan menambah 5
tenaga kerja. Akibatnya, di bulan kedua produksi meningkat 500 loyang.
Jika setiap bulannya toko kue tersebut menambah tenga kerja yang sama
banyaknya dengan penambahan tenaga kerja di bulan kedua, maka
e. Berapa banyak kue yang dihasilkan oleh toko kue tersebut selama
setahun?
f. Berapa banyak tenaga kerja yang dipekerjakan oleh perusahaan
tersebut?
Kelompok jawaban siswa pertama untuk soal nomor 3 :
Gambar 4.7 Contoh jawaban siswa untuk kelompok jawaban siswa
pertama untuk soal nomor 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Ada 10 siswa yang memberikan jawaban seperti gambar di atas.
Tabel 4.8 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan Masalah yang
dipenuhi
Siswa menuliskan apa saja yang
diketahui dan ditanyakan dari
soal tersebut dengan tepat.
Untuk nomor 3a
Siswa mengasumsikan
sebagai atau produksi kue
pada bulan pertama dan
diasumsikan sebagai
atau peningkatan produksi
kue setiap bulannya serta
produksi kue selama setahun
diasumsikan siswa sebagai .
Siswa menuliskan , dimana
12 merupakan produksi kue
selama setahun.
Untuk nomor 3b
Siswa mengasumsikan
sebagai atau banyaknya
tenaga kerja di bulan pertama
dan diasumsikan
sebagai atau penambahan
tenaga kerja setiap bulannya
serta banyaknya tenaga kerja
selama setahun diasumsikan
siswa sebagai . Siswa
menuliskan , dimana 12
merupakan penambahan selama
setahun.
Pada gambar 4.7 siswa
menggunakan rumus suku ke- .
Siswa menuliskan rumus suku
ke- yaitu ( ) ,
Menunjukkan pemahaman
masalah
Mengorganisasikan data dan
menulis informasi yang relevan
dalam pemecahan masalah
Menyajikan masalah secara
matematika dalam berbagi ben-
tuk
Memiliki pendekatan dan me-
tode pemecahan masalah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan Masalah yang
dipenuhi
karena nilai dan sudah
diketahui maka siswa
menuliskan sebagi berikut :
Nomor 3a
( )
( )
Nomor 3b
( )
( )
Siswa menhitung hasil dari
Jawaban 3a
buah.
Jawaban 3b
orang.
tepat
Mengembangkan strategi pe-
mecahan masalah.
Kesimpulan :
Siswa sudah mampu memenuhi 5 indikator pemecahan masalah
dan ada satu indikator pemecahan masalah yang belum mampu siswa
penuhi yaitu membuat dan menafsirkan model matematika dari suatu
masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Kelompok jawaban siswa kedua untuk soal nomor 3 :
Gambar 4.8 Contoh jawaban siswa untuk kelompok jawaban siswa kedua
untuk soal nomor 3
Gambar 4.9 Contoh jawaban siswa untuk kelompok jawaban siswa kedua
untuk soal nomor 3
Ada 7 siswa yang memberikan jawaban seperti gambar di atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 4.9 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
Siswa menuliskan apa saja yang
diketahui dan ditanyakan dari
soal tersebut dengan tepat.
Untuk nomor 3a
Siswa mengasumsikan
sebagai atau produksi kue
pada bulan pertama dan
diasumsikan sebagai
atau peningkatan produksi
kue setiap bulannya, dimana 400
merupakan hasil dari
serta produksi kue
selama setahun diasumsikan
oleh siswa sebagai . Siswa
menuliskan , dimana 12
merupakan produksi kue selama
setahun.
Untuk nomor 3b
Siswa mengasumsikan
sebagai atau banyaknya
tenaga kerja di bulan pertama
dan diasumsikan sebagai
atau penambahan tenaga
kerja setiap bulannya serta
banyaknya tenaga kerja selama
setahun diasumsikan oleh siswa
sebagai . Siswa menuliskan
, dimana 12 merupakan
penambahan tenaga kerja selama
setahun.
Pada gambar 4.8 dan 4.9 siswa
menggunakan rumus suku ke- .
Siswa menuliskan rumus suku
ke- yaitu ( ) ,
Menunjukkan pemahaman
masalah
Mengorganisasikan data
dan menulis informasi yang
relevan dalam pemecahan
masalah
Menyajikan masalah secara
matematika dalam berbagai
bentuk
Memiliki pendekatan dan
metode pemecahan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
karena nilai , , dan sudah
diketahui maka siswa
menuliskan sebagai berikut :
Nomor 3a
( )
( )
Nomor 3b
( )
( )
Siswa menghitung hasil dari
Jawaban 3a
loyang.
Jawaban 3b
orang.
yang tepat
Kesimpulan :
Siswa sudah mampu memenuhi empat indikator pemecahan
masalah dan ada dua indikator pemecahan masalah yang belum mampu
siswa penuhi yaitu mengembangkan strategi pemecahan masalah karena
terjadi kesalahan pada perhitungan pada soal nomor 3a serta membuat dan
menafsirkan model matematika dari suatu masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Kelompok jawaban siswa ketiga untuk soal nomor 3 :
Gambar 4.10 Contoh jawaban siswa untuk kelompok jawaban siswa
ketiga untuk soal nomor 3
Ada 5 siswa yang memberikan jawaban seperti gambar di atas.
Tabel 4.10 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan Masalah
yang dipenuhi
Siswa menuliskan apa saja yang
diketahui dan ditanyakan dari soal
tersebut dengan tepat.
Untuk nomor 3a
Siswa mengasumsikan
sebagai atau produksi kue pada
bulan pertama dan
diasumsikan sebagai atau
peningkatan produksi kue setiap
bulannya serta produksi kue selama
setahun diasumsikan siswa sebagai
, dimana 12 merupakan
produksi kue selama setahun.
Untuk nomor 3b
Siswa mengasumsikan
sebagai atau banyaknya tenaga
Menunjukkan pemahaman
masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan Masalah
yang dipenuhi
kerja di bulan pertama dan
diasumsikan sebagai
atau penambahan tenaga
kerja setiap bulannya serta
banyaknya tenaga kerja selama
setahun diasumsikan siswa sebagai
, dimana 15 merupakan
penambahan tenaga kerja selama
setahun.
Pada gambar 4.10 siswa tidak
menggunakan rumus suku ke- .
Siswa menuliskan rumus
( ) , karena nilai , dan
sudah diketahui maka siswa
menuliskan sebagai berikut :
Nomor 3a
( )
Nomor 3a
( )
Siswa menghitung hasil dari :
Jawaban 3a
toko kue
Jawaban 3b
tenaga
kerja.
Kesimpulan :
Siswa hanya mampu memenuhi satu indikator pemecahan masalah
yaitu menunjukkan pemahaman masalah yang sudah mampu siswa penuhi
pada soal nomor 3a.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
D. Deskripsi Hasil Tes dan Wawancara serta Pembahasan
Wawancara dilakukan kepada 3 siswa yaitu S.3, S.9, dan S.11.
Mereka dipilih berdasarkan kategori nilai dari hasil belajar siswa. Siswa
S.9 dipilih karena masuk dalam kategori tinggi. Siswa S.11 dipilih karena
masuk dalam kategori sedang. Sedangkan siswa S.3 dipilih karena masuk
dalam kategori rendah. Berikut ini hasil wawancara ketiga siswa tersebut :
1. Siswa dengan kategori tinggi (S.9)
a. Jawaban nomor 1
Jawaban nomor 1 dapat dilihat pada gambar 4.1 dan tabel 4.2
(halaman 51)
Berikut adalah kutipan transkrip wawancara S.9 :
P : “Apa saja yang diketahui dan ditanyakan dari soal tersebut?”
S.9 : “yang diketahui itu kawat masing-masing 2 batang sama ukuran
kawat (sambil menunjuk soal) trus yang ditanyakan itu
panjang kawat Andi.”
P : “Bagaimana menyatakan bentuk soal tersebut ke dalam model
matematika?”
S.9 : “seperti ini bukan? (sambil menunjukkan tulisannya)”
P : “Apakah bisa dinyatakan dalam bentuk lain?”
S.9 : “tidak ada”
P : “Bagaimana langkah-langkah untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
S.9 : “pertama cari dulu apa yang diketahui dari soal setelah itu apa
yang ditanya terus yang ini dijumlahkan (sambil menunjuk
soal) kan sudah ketemu hasilnya tapi kan andi mempunyai 2
batang jadi hasil penjumlahan tadi dikalikan dengan 2 trus
ketemu hasilnya deh.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
P : “Bagaimana cara memeriksa hasil jawaban yang diperoleh?”
S.9 : “tinggal hitung ulang saja.”
Dari kutipan wawancara S.9 diatas, maka :
Tabel 4.11 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa Setelah Wawancara
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
Siswa menceritakan yang
diketahui itu kawat masing-
masing 2 batang sama
ukuran kawat (sambil
menunjuk soal) trus yang
ditanyakan itu panjang kawat
Andi.
Siswa menuliskan barisan
aritmetika
.
Siswa menceritakan langkah-
langkah penyelesaikan soal
tersebut. Pertama cari dulu
apa yang diketahui dari soal
setelah itu apa yang ditanya
terus yang ini dijumlahkan
(sambil menunjuk soal) kan
sudah ketemu hasilnya tapi
kan andi mempunyai 2
batang jadi hasil
penjumlahan tadi dikalikan
dengan 2 trus ketemu
hasilnya deh
Kemudian siswa memeriksa
hasil jawaban yang diperoleh
dengan cara menghitung
ulang kembali.
Menunjukkan pemahaman
masalah
Mengorganisasikan data dan
menulis informasi yang
relevan dalam pemecahan
masalah
Menyajikan masalah secara
matematika dalam berbagai
bentuk
Memiliki pendekatan dan
metode pemecahan masalah
yang tepat
Mengembangkan strategi
pemecahan masalah
Kesimpulan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Berdasarkan hasil pekerjaan dan wawancara S.9 pada jawaban soal
nomor 1, maka dapat disimpulkan bahwa S.9 memenuhi 5 indikator
pemecahan masalah dan ada satu indikator yang belum siswa penuhi
yaitu membuat dan menafsirkan model matematika dari suatu
masalah.
b. Jawaban nomor 2
(Gambar 4.11 Jawaban S.9 soal nomor 2)
Tabel 4.12 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
Siswa menuliskan apa
saja yang diketahui dan
ditanyakan dari soal
tersebut dengan tepat.
Siswa mengasumsikan
sebagai atau
produksi pabrik sepatu
pada awal tahun dan
diasumsikan
sebagai atau
penambahan produksi
pasang sepatu setiap
bulannya serta produksi
pabrik sepatu pada bulan
Menunjukkan pemahaman
masalah
Mengorganisasikan data dan
menulis informasi yang
relevan dalam pemecahan
masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
terakhir akhir tahun 2018
diasumsikan oleh siswa
sebagai . Produksi
pabrik sepatu pada bulan
terakhir akhir tahun 2018
dinotasikan siswa sebagai
. Siswa menuliskan ,
dimana 12 merupakan
produksi pabrik sepatu
pada bulan terakhir akhir
tahun 2018.
Pada gambar 4.12 siswa
menggunakan rumus suku
ke- .
Siswa menuliskan rumus
suku ke- yaitu
( ) , karena nilai ,
, dan sudah diketahui
maka siswa menuliskan
sebagai berikut :
( )
Siswa menghitung hasil
dari
pasang.
Menyajikan masalah secara
matematika dalam berbagai
bentuk
Memiliki pendekatan dan
metode pemecahan masalah
yang tepat
Mengembangkan strategi
pemecahan masalah
Peneliti juga melakukan wawancara kepada S.9, berikut adalah
kutipan transkrip wawancara S.9 :
P : “Apa saja yang diketahui dan ditanyakan dari soal tersebut?”
S.9 :“kalau yang diketahui (sambil menunjuk soal dan
membacakannya), sedangkan yang ditanya (sambil menunjuk
soal dan membacanya)”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
P : “Bagaimana menyatakan bentuk soal tersebut ke dalam model
matematika?”
S.9 : “seperti ini bukan? (sambil menunjukkan tulisannya)”
P : “Apakah bisa dinyatakan dalam bentuk lain?”
S.9 : “tidak ada”
P :“Bagaimana langkah-langkah untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
S.9 : “pertama cari dulu apa yang diketahui dari soal (sambil
menunjuk soal dan membacakannya) setelah itu apa yang
ditanya (sambil menunjuk soal dan membacakannya) setelah
itu masukkan ke dalamrumus suku ke-n yaitu ( ) ”
P : “Bagaimana cara memeriksa hasil jawaban yang diperoleh?”
S.9 : “tinggal hitung ulang saja”
Dari kutipan wawancara S.9 diatas, maka :
Tabel 4.13 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa Setelah Wawancara
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
Siswa menceritakan kalau
yang diketahui yaitu pabrik
sepatu memproduksi 500 pa-
sang sepatu dan setiap bulan-
nya bertambah 25 pasang,
sedangkan yang ditanya yai-
tu produksi sepatu pada bul-
an terakhir tahun 2018.
Siswa menuliskan rumus su-
ku ke- yaitu
( )
Siswa menceritakan langkah-
langkah penyelesaikan soal
tersebut. pertama cari dulu
apa yang diketahui dari soal
(sambil menunjuk soal dan
Menunjukkan pemahaman
masalah
Mengorganisasikan data dan
menulis informasi yang relev-
an dalam pemecahan masalah
Menyajikan masalah secara
matematika dalam berbagai
bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
membacakannya) setelah itu
apa yang ditanya (sambil
menunjuk soal dan
membacakannya) setelah itu
masukkan ke dalamrumus
suku ke-n yaitu ( )
Kemudian siswa memeriksa
hasil jawaban yang diperoleh
dengan cara menghitung
ulang kembali.
Memiliki pendekatan dan
metode pemecahan masalah
yang tepat
Mengembangkan strategi
pemecahan masalah
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pekerjaan dan wawancara S.9 pada jawaban soal
nomor 2, maka dapat disimpulkan bahwa S.9 memenuhi 5 indikator
pemecahan masalah dan ada satu indikator yang belum siswa penuhi
yaitu membuat dan menafsirkan model matematika dari suatu
masalah.
c. Jawaban nomor 3
(Gambar 4.12 Jawaban S.9 soal nomor 3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 4.14 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
Siswa menuliskan apa saja
yang diketahui dan
ditanyakan dari soal
tersebut dengan tepat.
Untuk nomor 3a
Siswa mengasumsikan
sebagai atau
produksi kue pada bulan
pertama dan
diasumsikan sebagai
atau peningkatan produksi
kue setiap bulannya serta
produksi kue selama
setahun diasumsikan oleh
siswa sebagai . Siswa
menuliskan , dimana
12 merupakan produksi
kue selama setahun.
Untuk nomor 3b
Siswa mengasumsikan
sebagai atau
banyaknya tenaga kerja di
bulan pertama dan
diasumsikan sebagai
atau penambahan tenaga
kerja setiap bulannya serta
banyaknya tenaga kerja
selama setahun
diasumsikan oleh siswa
sebagai . Siswa
menuliskan , dimana
12 merupakan
penambahan tenaga kerja
selama setahun.
Pada gambar 4.13 siswa
menggunakan rumus suku
Menunjukkan pemahaman
masalah
Mengorganisasikan data dan
menulis informasi yang
relevan dalam pemecahan
masala
Menyajikan masalah secara
matematika dalam berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
ke- .
Siswa menuliskan rumus
suku ke- yaitu
( ) , karena nilai ,
, dan sudah diketahui
maka siswa menuliskan
sebagai berikut :
Nomor 3a
( )
Nomor 3b
( )
Siswa menghitung hasil
dari
Jawaban 3a
loyang.
Jawaban 3b
pekerja.
bentuk
Memiliki pendekatan dan
metode pemecahan masalah
yang tepat
Mengembangkan strategi
pemecahan masalah
Peneliti juga melakukan wawancara kepada S.9, berikut adalah
kutipan transkrip wawancara S.9 :
P : “Apa saja yang diketahui dan ditanyakan dari soal tersebut?”
S.9 :“kalau yang diketahui (sambil menunjuk soal dan
membacakannya), sedangkan yang ditanya (sambil menunjuk
soal dan membacanya)”
P : “Bagaimana menyatakan bentuk soal tersebut ke dalam model
matematika?”
S.9 : “seperti ini bukan? (sambil menunjukkan tulisannya)”
P : “Apakah bisa dinyatakan dalam bentuk lain?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
S.9 : “tidak ada”
P : “Bagaimana langkah-langkah untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
S.9 : “untuk penyelesaian a dan b sama dengan soal nomor 2”
P : “Bagaimana cara memeriksa hasil jawaban yang diperoleh?”
S.9 : “tinggal hitung ulang saja”
Dari kutipan wawancara S.9 diatas, maka :
Tabel 4.15 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa Setelah Wawancara
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
Siswa menceritakan kalau
yang diketahui yaitu toko
kue memproduksi 100
loyang pada bulan pertama,
tenaga kerja bulan pertama
diambil 10 orang, ,
sedangkan yang ditanya
yaitu produksi sepatu pada
bulan terakhir tahun 2018.
Siswa menuliskan rumus
suku ke- yaitu
( )
Siswa menceritakan langkah-
langkah penyelesaikan soal
tersebut sama dengan soal
nomor 2
Kemudian siswa memeriksa
hasil jawaban yang diperoleh
dengan cara menghitung
ulang kembali.
Menunjukkan pemahaman
masalah
Mengorganisasikan data dan
menulis informasi yang
relevan dalam pemecahan
masalah
Menyajikan masalah secara
matematika dalam berbagai
bentuk
Memiliki pendekatan dan
metode pemecahan masalah
yang tepat
Mengembangkan strategi
pemecahan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pekerjaan dan wawancara S.9 pada jawaban soal
nomor 3, maka dapat disimpulkan bahwa S.9 memenuhi 5 indikator
pemecahan masalah dan ada satu indikator yang belum siswa penuhi
yaitu membuat dan menafsirkan model matematika dari suatu
masalah.
2. Siswa dengan kategori sedang (S.12)
a. Jawaban nomor 1
Jawaban nomor 1 dapat dilihat pada gambar 4.2 dan tabel 4.3
(halaman 52 dan halaman 53)
Peneliti juga melakukan wawancara kepada S.12, berikut adalah
kutipan transkrip wawancara S.12 :
P : “Apa saja yang diketahui dan ditanyakan dari soal tersebut?”
S.12 : “ini bukan?(sambil menujuk soal)’
P : “Bagaimana menyatakan bentuk soal tersebut ke dalam model
matematika?”
S.12 : “Andi kan punya 2 kawat berarti barisannya ada 2, jadi
nulisnya seperti ini (sambil menulis)”
P : “Apakah bisa dinyatakan dalam bentuk lain?”
S.12 : “tidak”
P : “Bagaimana langkah-langkah untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
S.12 : “selisih setiap angka kan ada 2. Tinggal dijumlahkan saja
2nya ada berapa banyak pada masing-masing baris. Kan
hasilnya sudah ketemu, terus hasilnya tinggal dijumlahkan
lagi. Habis itu baru deh hasilnya dikalikan 2.”
P : “Bagaimana cara memeriksa hasil jawaban yang diperoleh?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
S.12 : “kalau itu tinggal d hitung ulang aja”
Dari kutipan wawancara S.12 diatas, maka :
Tabel 4.16 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa Setelah Wawancara
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
Siswa menceritakan yang
diketahui itu kawat
masing-masing 2 batang
sama ukuran kawat
(sambil menunjuk soal)
trus yang ditanyakan itu
panjang kawat Andi.
Siswa menuliskan barisan
aritmetika
.
.
Siswa menceritakan
langkah-langkah
penyelesaikan soal
tersebut yaitu selisih
setiap angka kan ada 2.
Tinggal dijumlahkan saja
2nya ada berapa banyak
pada masing-masing
baris. Kan hasilnya sudah
ketemu, terus hasilnya
tinggal dijumlahkan lagi.
Habis itu baru deh
hasilnya dikalikan 2
Kemudian siswa
memeriksa hasil jawaban
yang diperoleh dengan
cara menghitung ulang
kembali.
Menunjukkan pemahaman
masalah
Mengorganisasikan data dan
menulis informasi yang
relevan dalam pemecahan
masalah
Menyajikan masalah secara
matematika dalam berbagai
bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pekerjaan dan wawancara S.12 pada jawaban
soal nomor 2, maka dapat disimpulkan bahwa S.12 memenuhi tiga
indikator pemecahan masalah dan tiga indikator yang belum siswa
penuhi.
b. Jawaban nomor 2
(Gambar 4.13 Jawaban S.11 soal nomor 2)
Tabel 4.17 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
Siswa menuliskan apa
saja yang diketahui dan
ditanyakan dari soal
tersebut dengan tepat.
Siswa mengasumsikan
sebagai atau
produksi pabrik sepatu
pada awal tahun dan
diasumsikan
sebagai atau
penambahan produksi
pasang sepatu setiap
Menunjukkan pemahaman
masalah
Mengorganisasikan data dan
menulis informasi yang
relevan dalam pemecahan
masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
bulannya serta produksi
pabrik sepatu pada bulan
terakhir akhir tahun 2018
diasumsikan oleh siswa
sebagai . Produksi
pabrik sepatu pada bulan
terakhir akhir tahun 2018
dinotasikan siswa sebagai
. Siswa menuliskan ,
dimana 12 merupakan
produksi pabrik sepatu
pada bulan terakhir akhir
tahun 2018.
Pada gambar 4.15 siswa
menggunakan rumus suku
ke- .
Siswa menuliskan rumus
suku ke- yaitu
( ) , karena nilai ,
, dan sudah diketahui
maka siswa menuliskan
sebagai berikut :
( )
( )
Siswa menghitung hasil
dari
sepatu.
Menyajikan masalah secara
matematika dalam berbagai
bentuk
Memiliki pendekatan dan
metode pemecahan masalah
yang tepat
Mengembangkan strategi
pemecahan masalah
Peneliti juga melakukan wawancara kepada S.12, berikut adalah
kutipan transkrip wawancara S.12 :
P : “Apa saja yang diketahui dan ditanyakan dari soal tersebut?”
S.12 : “..........(menunjuk soal dan membacakannya)”
P : “Bagaimana menyatakan bentuk soal tersebut ke dalam model
matematika?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
S.12 : “pakai rumus ( ) ”
P : “Apakah bisa dinyatakan dalam bentuk lain?”
S.12 : “tidak bisa”
P : “Bagaimana langkah-langkah untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
S.12 : “ya tinggal dimasukkan aja nilai a, b, dan n ke dalam rumus
( ) ”
P : “Bagaimana cara memeriksa hasil jawaban yang diperoleh?”
S.12 : “hitung ulang”
Dari kutipan wawancara S.12 diatas, maka :
Tabel 4.18 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa Setelah Wawancara
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
Siswa menceritakan kalau
yang diketahui 500 pasang
awal 2018 dan 25 setiap
bulannya, sedangkan yang
ditanya yaitu akhir tahun
2018.
Siswa memakai rumus suku
ke- yaitu
( )
Siswa menceritakan langkah-
langkah penyelesaikan soal
tersebut yaitu ya tinggal
dimasukkan aja nilai a, b,
dan n ke dalam rumus
( )
Kemudian siswa memeriksa
hasil jawaban yang diperoleh
dengan cara menghitung
ulang kembali.
Menunjukkan pemahaman
masalah
Mengorganisasikan data dan
menulis informasi yang
relevan dalam pemecahan
masalah
Menyajikan masalah secara
matematika dalam berbagai
bentuk
Memiliki pendekatan dan
metode pemecahan masalah
yang tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pekerjaan dan wawancara S.12 pada jawaban
soal nomor 2, maka dapat disimpulkan bahwa S.12 memenuhi 4
indikator pemecahan masalah dan ada 2 indikator yang belum siswa
penuhi yaitu mengembangkan strategi pemecahan masalah dan
membuat dan menafsirkan model matematika dari suatu masalah,
karena kurang teliti dalam menghitung.
c. Jawaban nomor 3
(Gambar 4.14 Jawaban S.12 soal nomor 3)
Tabel 4.19 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
Siswa menuliskan apa saja
yang diketahui dan
ditanyakan dari soal
tersebut dengan tepat.
Untuk nomor 3a
Siswa mengasumsikan
sebagai atau
Menunjukkan pemahaman
masalah
Mengorganisasikan data dan
menulis informasi yang
relevan dalam pemecahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
produksi kue pada bulan
pertama dan
diasumsikan sebagai
atau peningkatan produksi
kue setiap bulannya serta
produksi kue selama
setahun diasumsikan oleh
siswa sebagai . Siswa
menuliskan , dimana
12 merupakan produksi
kue selama setahun.
Untuk nomor 3b
Siswa mengasumsikan
sebagai atau
banyaknya tenaga kerja di
bulan pertama dan
diasumsikan sebagai
atau penambahan tenaga
kerja setiap bulannya serta
banyaknya tenaga kerja
selama setahun
diasumsikan oleh siswa
sebagai . Siswa
menuliskan , dimana
12 merupakan
penambahan tenaga kerja
selama setahun.
Pada gambar 4.16 siswa
menggunakan rumus suku
ke- .
Siswa menuliskan rumus
suku ke- yaitu
( ) , karena nilai ,
, dan sudah diketahui
maka siswa menuliskan
sebagai berikut :
Nomor 3a
( )
masala
Menyajikan masalah secara
matematika dalam berbagai
bentuk
Memiliki pendekatan dan
metode pemecahan masalah
yang tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
( )
Nomor 3b
( )
( )
Siswa menghitung hasil
dari
Jawaban 3a
loyang.
Jawaban 3b
pekerja.
Mengembangkan strategi
pemecahan masalah
Peneliti juga melakukan wawancara kepada S.12, berikut adalah
kutipan transkrip wawancara S.12 :
P : “Apa saja yang diketahui dan ditanyakan dari soal tersebut?”
S.12 : “........(menunjuk soal dan membacakannya)”
P : “Bagaimana menyatakan bentuk soal tersebut ke dalam model
matematika?”
S.12 : “ya sama seperti soal nomor 2”
P : “Apakah bisa dinyatakan dalam bentuk lain?”
S.12 : “tidak bisa’
P : “Bagaimana langkah-langkah untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
S.12 : “sama juga seperti nomor 2”
P : “Bagaimana cara memeriksa hasil jawaban yang diperoleh?”
S.12 : “hitung ulang mbak”
Dari kutipan wawancara S.12 diatas, maka :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Tabel 4.20 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa Setelah Wawancara
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
Siswa menceritakan kalau
yang diketahui 100 loyang
bulan pertama, 500 loyang
bulan kedua, bulan pertama
10, dan tambah 5 orang
setiap bulannya, sedangkan
yang ditanya yaitu
banyaknya kue dan tenaga
kerja selam setahun.
Siswa memakai rumus suku
ke- yaitu
( )
Siswa menceritakan langkah-
langkah penyelesaikan soal
tersebut yaitu sama seperti
nomor 2.
Kemudian siswa memeriksa
hasil jawaban yang diperoleh
dengan cara menghitung
ulang kembali.
Menunjukkan pemahaman
masalah
Mengorganisasikan data dan
menulis informasi yang
relevan dalam pemecahan
masalah
Menyajikan masalah secara
matematika dalam berbagai
bentuk
Memiliki pendekatan dan
metode pemecahan masalah
yang tepat
Mengembangkan strategi
pemecahan masalah.
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pekerjaan dan wawancara S.12 pada jawaban
soal nomor 3, maka dapat disimpulkan bahwa S.12 memenuhi 5
indikator pemecahan masalah dan ada satu indikator yang belum
siswa penuhi yaitu membuat dan menafsirkan model matematika dari
suatu masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
3. Siswa dengan kategori rendah (S.3)
a. Jawaban nomor 1
(Gambar 4.15 Jawaban S.3 soal nomor 1)
Tabel 4.21 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
Siswa menuliskan apa saja
yang diketahui dan
ditanyakan dari soal
tersebut.
Dari gambar 4.17, siswa
menuliskan barisan
aritmetika
,
dimana merupakan suku
pertama, merupakan suku
kedua, dan merupakan
suku terakhir.
Untuk memperoleh 67,
siswa menjumlahkan semua
suku dari barisan tersebut,
seperti berikut ini :
Setelah menemukan
Tidak ada indikator
pemecahan masalah yang
dipenuhi oleh siswa pada
soal nomor 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
hasilnya yaitu dengan
menjumlahkan semua suku
dari barisan tersebut, siswa
mengalikan dengan 2 karena
siswa harus mencari
panjang seluruh kawat dan
di soal diketahui bahwa
Andi mempunyai 2 batang
kawat.
Siswa menghitung hasil dari
.
Peneliti juga melakukan wawancara kepada S.3, berikut adalah
kutipan transkrip wawancara S.3 :
P : “Apa saja yang diketahui dan ditanyakan dari soal tersebut?”
S.3 : “gak tau”
P : “Bagaimana menyatakan bentuk soal tersebut ke dalam model
matematika?”
S.3 : “gak tau mbak”
P : “Apakah bisa dinyatakan dalam bentuk lain?”
S.3 : “gak tau juga”
P : “Bagaimana langkah-langkah untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
S.3 : “(geleng-geleng kepala)”
P : “Bagaimana cara memeriksa hasil jawaban yang diperoleh?”
S.3 : “gak tau juga”
Dari kutipan wawancara S.3 diatas, maka :
Tabel 4.22 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa Setelah Wawancara
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
Siswa tidak mengetahui apa
saja yang diketahui dan
ditanyakan pada soal
tersebut.
Siswa juga tidak bisa
menyatakan bentuk soal ke
dalam model matematika.
Siswa juga tidak mengerti
cara menyelesaikan soal
tersebut.
Tidak ada indikator
pemecahan masalah yang
dipenuhi oleh siswa pada soal
nomor 1.
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pekerjaan dan wawancara S.3 pada jawaban soal
nomor 1, maka dapat disimpulkan bahwa S.3 tidak memenuhi semua
indikator pemecahan masalah.
b. Jawaban nomor 2
(Gambar 4.16 Jawaban S.3 soal nomor 2)
Tabel 4.23 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
Siswa menuliskan apa saja
yang diketahui dan
ditanyakan dari soal
Menunjukkan pemahaman
masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
tersebut dengan tepat.
Siswa mengasumsikan
sebagai atau
produksi pabrik sepatu
pada awal tahun dan
diasumsikan
sebagai atau
penambahan produksi
pasang sepatu setiap
bulannya.
Pada gambar 4.18 siswa
tidak menggunakan rumus
suku ke- .
Siswa menuliskan
, dimana 12
merupakan produksi sepatu
pada akhir tahun 2018.
Setelah menemukan
hasilnya yaitu siswa
menjumlahkan dengan
500, dimana 500
merupakan produksi pabrik
sepatu pada awal tahun.
Siswa menghitung hasil
dari
pasang sepatu pada akhir
tahun.
Peneliti juga melakukan wawancara kepada S.3, berikut adalah
kutipan transkrip wawancara S.3 :
P : “Apa saja yang diketahui dan ditanyakan dari soal tersebut?”
S.3 : “..........(sambil melihat soal)”
P : “Bagaimana menyatakan bentuk soal tersebut ke dalam model
matematika?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
S.3 : “gak ngerti mbak hehehe.”
P : “Apakah bisa dinyatakan dalam bentuk lain?”
S. 3 : “gak ngerti juga.”
P : “Bagaimana langkah-langkah untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
S.3 : “(geleng-geleng kepala)”
P : “Bagaimana cara memeriksa hasil jawaban yang diperoleh?”
S.3 : “gak tau mbak.”
Dari kutipan wawancara S.3 diatas, maka :
Tabel 4.24 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa Setelah Wawancara
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
Siswa hanya mengetahui
apa saja yang diketahui
yaitu awal tahun 2018 ada
500 pasang sepatu, setiap
bulan menambah 25
pasang sepatu dan
ditanyakan yaitu berapa
pasang sepatu pada akhir
tahun.
Untuk langkah selanjutnya
siswa tidak mengerti dan
hanya bisa menggelengkan
kepala.
Menunjukkan pemahaman
masalah
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pekerjaan dan wawancara S.3 pada jawaban soal
nomor 2, maka dapat disimpulkan bahwa S.3 hanya mampu
memenuhi satu indikator pemecahan masalah yaitu menunjukkan
pemahaman masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
c. Jawaban nomor 3
(Gambar 4.17 Jawaban S.3 soal nomor 3)
Tabel 4.25 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
Siswa menuliskan apa
saja yang diketahui dan
ditanyakan dari soal ter-
sebut dengan tepat.
Pada gambar 4.19 siswa
tidak menggunakan rumus
suku ke- .
Siswa menuliskan sebagai
berikut :
Nomor 3a
Nomor 3b
Jumlah orang 75
Siswa menghitung hasil
dari
Jawaban 3a
selama
satu tahun.
Menunjukkan pemahaman
masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
Jawaban 3b
Jumlah orang 75
Peneliti juga melakukan wawancara kepada S.3, berikut adalah
kutipan transkrip wawancara S.3 :
P : “Apa saja yang diketahui dan ditanyakan dari soal tersebut?”
S.3 : “ya yang ini mbak (sambil menunjuk soal).”
P : “Bagaimana menyatakan bentuk soal tersebut ke dalam model
matematika?”
S.3 : “gak ngerti mbak hehehe.”
P : “Apakah bisa dinyatakan dalam bentuk lain?”
S. 3 : “gak ngerti juga.”
P : “Bagaimana langkah-langkah untuk menyelesaikan soal
tersebut?”
S.3 : “(geleng-geleng kepala)”
P : “Bagaimana cara memeriksa hasil jawaban yang diperoleh?”
S.3 : “gak tau mbak.”
Dari kutipan wawancara S.3 diatas, maka :
Tabel 4.26 Deskripsi Hasil Jawaban Siswa Setelah Wawancara
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
Siswa hanya mengetahui
dan membacakan apa saja
yang diketahui yaitu bulan
pertama ada 100 loyang
kemudian meningkat
menjadi 500 loyang, lalu
bulan pertama diambil 10
orang kemudian bulan
kedua ditambah 5 orang
Menunjukkan pemahaman
masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Jawaban Siswa Indikator Pemecahan masalah
yang dipenuhi
dan ditanyakan yaitu
banyaknya loyang dan
tenanga kerja selama
setahun.
Untuk langkah selanjutnya
siswa tidak mengerti dan
hanya bisa menggelengkan
kepala.
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pekerjaan dan wawancara S.3 pada jawaban soal
nomor 3, maka dapat disimpulkan bahwa S.3 hanya mampu
memenuhi satu indikator pemecahan masalah yaitu menunjukkan
pemahaman masalah.
Tabel 4.27 Daftar Persentase dan Jumlah Siswa yang Mencapai
Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Berdasarkan Hasil Tes
Indikator Soal Indikator Kemampuan
Pemecahan Masalah
Banyak
Siswa Persentase
6.1.2 Menyelesaikan
masalah sehari-
hari yang
berkaitan
dengan barisan
bilangan.
Menunjukkan
pemahaman masalah,
Mengorganisasikan
data dan menulis
informasi yang relevan
dalam pemecahan
masalah, Menyajikan
masalah secara
matematika dalam
berbagai bentuk,
Memilih pendekatan
dan metode pemecahan
masalah secara tepat,
Mengembangkan
7 31,81 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Indikator Soal Indikator Kemampuan
Pemecahan Masalah
Banyak
Siswa Persentase
strategi pemecahan
masalah.
6.2.2 Menentukan
rumus
barisan
aritmetika.
Menunjukkan
pemahaman masalah,
Mengorganisasikan
data dan menulis
informasi yang relevan
dalam pemecahan
masalah, Menyajikan
masalah secara
matematika dalam
berbagai bentuk,
Memilih pendekatan
dan metode pemecahan
masalah secara tepat,
Mengembangkan
strategi pemecahan
masalah.
16 72,72 %
6.4.1 Menggunakan
sifat-sifat dan
rumus pada
barisan
aritmetika untuk
memecahkan
masalah yang
berkaitan
dengan barisan.
Menunjukkan
pemahaman masalah,
Mengorganisasikan
data dan menulis
informasi yang relevan
dalam pemecahan
masalah, Menyajikan
masalah secara
matematika dalam
berbagai bentuk,
Memilih pendekatan
dan metode pemecahan
masalah secara tepat,
Mengembangkan
strategi pemecahan
masalah.
10 45,45 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Tabel 4.28 Banyaknya Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah
yang dicapai Siswa Berdasarkan Hasil Tes dan Wawancara
Indikator Soal S.9 S.12 S.3
6.1.1 Menyelesaikan masalah sehari-
hari yang berkaitan dengan
barisan bilangan.
5 3 0
6.2.1 Menentukan rumus
barisan aritmetika.
5 3 1
6.4.1 Menggunakan sifat-sifat dan
rumus pada barisan aritmetika
untuk memecahkan masalah yang
berkaitan dengan barisan.
5 5 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada Bab IV, maka peneliti dapat
menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut :
1. Langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah untuk menjelaskan
tentang barisan aritmetika yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai beriku :
a. Orientasi siswa pada masalah
Proses yang terjadi pada pertemuan pertama adalah sebagai
berikut: menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan soal,
dan membagikan LKS.
Proses yang terjadi pada pertemuan kedua adalah sebagai
berikut: menyampaikan tujuan pembelajaran, dan membagikan
LKS.
b. Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Proses yang terjadi pada pertemuan pertama adalah sebagai
berikut: mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok, membantu
dan membantu dalam mengemukakan ide-ide yang siswa miliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Proses yang terjadi pada pertemuan kedua adalah sebagai
berikut: mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok, membantu
dan membantu dalam mengemukakan ide-ide yang siswa miliki.
c. Membimbing pengalaman individu maupun kelompok
Proses yang terjadi pada pertemuan pertama adalah sebagai
berikut: siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya, guru
membimbing dan mengamati kegiatan siswa.
Proses yang terjadi pada pertemuan kedua adalah sebagai
berikut: mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok, membantu
dan membantu dalam mengemukakan ide-ide yang siswa miliki.
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Proses yang terjadi pada pertemuan pertama adalah sebagai
berikut: siswa menuliskan jawabannya di papan tulis.
Proses yang terjadi pada pertemuan kedua adalah sebagai
berikut: siswa menuliskan jawabannya di papan tulis.
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Proses yang terjadi pada pertemuan pertama adalah sebagai
berikut: bersama-sama mengecek dan memeriksa kembali jawaban
yang telah dituliskan di papan tulis.
Proses yang terjadi pada pertemuan kedua adalah sebagai
berikut: bersama-sama mengecek dan memeriksa kembali jawaban
yang telah dituliskan di papan tulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
2. Kemampuan pemecahan masalah siswa kelas IX A SMP Kanisius
Sleman setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran berbasis masalah berdasarkan hasil tes belajar dan
wawancara sesuai indikator kemampuan pemecahan masalah, maka :
a. Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan barisan
bilangan, secara keseluruhan terdapat 7 (31,81%) siswa yang sudah
dapat menyelesaikan soal, secara khususdari hasil wawancara 1
siswa telah mencapai 5 indikator kemampuan pemecahan masalah,
1 siswa hanya memenuhi 3 indikator kemampuan pemecahan
masalah, dan 1 siswa tidak memenuhi indikator kemampuan
pemecahan masalah.
b. Menentukan rumus barisan aritmetika, secara
keseluruhan terdapat 16 (72,72%) siswa yang sudah dapat
menyelesaikan soal, secara khusus dari hasil wawancara 1 siswa
telah mencapai 5 indikator kemampuan pemecahan masalah, 1
siswa hanya memenuhi 3 indikator kemampuan pemecahan
masalah, dan 1 siswa memenuhi 1 indikator kemampuan
pemecahan masalah.
c. menggunakan sifat-sifat dan rumus pada barisan aritmetika untuk
memecahkan masalah yang berkaitan dengan barisan, secara
keseluruhan terdapat 10 (45,45%) siswa yang sudah dapat
menyelesaikan soal, secara khusus dari hasil wawancara 2 siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
telah mencapai 5 indikator kemampuan pemecahan masalah, dan 1
siswa memenuhi 1 indikator kemampuan pemecahan masalah.
B. Saran
Dari kesimpulan hasil penelitian yang telah didapat peneliti selama
melaksanakan penelitian, maka peneliti memberi saran sebagai berikut :
1. Bagi Sekolah
Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah siswa dapat dilakukan dengan menggunakan metode
pembelajaran berbasis masalah.
2. Bagi Guru
Guru dapat menggunakan model pembelajaran berbasis masalah
dengan menggunakan LKS yang dibuat sesuai dengan masalah yang
ada dikehidupan sehari-hari.
3. Bagi Peneliti dengan Penelitian Serupa
Untuk peneliti selanjutnya, dalam pembuatan LKS dapat dilakukan
validasi kepada dosen pembimbing dan dosen yang berkaitan dengan
materi akan diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
DAFTAR PUSTAKA
Amir, Z. danRisnawati. 2016. Psikologi Pembelajaran Matematika. Yogyakarta:
Aswaja Pressindo.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). 2006. Model Penilaian Kelas.
Jakarta: Depdiknas.
Barret, T. 2005. Understanding Problem-Based Learning. Dalam Barrett, T., Mac
Labhrainn, I., Fallon, H. (Eds),Handbook of Enquiry & Problem Based
Learning. Galway: CELT.
Doorman, M., Drijvers, P, Dekker, T, van den Heuvel-Panhuizen, M. Lange J. de,
dan Wijers, M. 2007. Problem solving as a challenge for mathematics
education in The Netherlands. ZDM Mathematics Education, Vol. 39, hal.
405–418.
Hadjar, I. 1996. Dasar-dasar Metodologi Pendidikan Kwantitatif dalam
Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hudojo, H. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika.
Malang: UM Press.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online (KBBI). 2019. Masalah. Diakses pada 26
Mei 2019 dari laman https://kbbi.web.id/masalah.
Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), 2006. Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemendiknas.
Kholifah, Siti, dan I Wayan Suyadnya. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif:
Berbagi Pengalaman dari Lapangan. Depok: Rajawali Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Martini. 2011. Pembelajaran Standar Proses Berkarakter: Matematika SMP
Kelas 7, 8, dan 9 Berdasarkan KTSP (Buku Pengayaan):
Memvisualisasikan Setiap Konsep dengan Alat Peraga. Jakarta: Prenada.
National Council of Teacher of Mathematics (NCTM). 2000. Principles and
Standars for School Mathematics. Reston, VA: NCTM.
Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja
Pressindo.
Polya, G. 1957. How To Solve It, A New Aspect of Mathematical Method. Garden
City, New York: Dobleday & Company, Inc.
Priska, A. P. 2018. Penerapan pembelajaran Berbasis Masalahuntuk Melihat
Kemampuan Pemecahan masalah Siswa Kelas VIIIA SMPKanisius
Sleman pada Materi Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Bentuk
Aljabar. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Puspitasari, T. D. 2013. Upaya Membangun Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
Kelas VIIIA SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta melalui Pendekatan
Pembelajaran Berbasis Masalah Pokok Bahasan Volume Bagun Ruang
Sisi Datar. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Saragih, S. 2008. Mengembangkan Ketrampilan Berfikir Matematika. Makalah
dipresentasikan dalam Semnas Matematika dan Pendidikan Matematika.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogkarta.
Sepnuwiyadi, C. 2017. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk
Mengembangkan Kemampuan Pemecahan Masalah pada Materi Keliling
dan Luans Lingkaran Siswa Kelas VIIIA SMP Pangudi Luhur Moyudan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Penelitian dan Pengembangan.
Jakarta: Kencana.
Sudijono, A. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.
Sugiyono. 2015. Model Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP Kanisius Sleman
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IX/II
Materi Pokok : Barisan Aritmatika
Alokasi Waktu : 6 40 menit (3 pertemuan)
A. Standar Kompetensi
7. Memahami barisan dan deret bilangan serta penggunaannya dalam
pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
7.1 Menentukan pola barisan bilangan sederhana.
7.2 Menentukan barisan aritmatika dan barisan geometri.
6.4 Memecahkan masalah yang berkaitan dengan barisan dan deret.
C. Indikator
6.1.1 Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan barisan
bilangan.
6.2.1 Menentukan rumus barisan aritmatika.
6.4.1 Menggunakan sifat-sifat dan rumus pada barisan aritmatika untuk
memecahkan masalah yang berkaitan dengan barisan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan barisan bilangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
2. Siswa mampu menentukan rumus barisan aritmatika.
3. Siswa mampu menggunakan sifat-sifat dan rumus pada barisan
aritmatika untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan barisan.
E. Materi Pembelajaran
1. Barisan bilangan aritmatika
Barisan bilangan adalah kelompok bilangan yang tersusun menurut
aturan tertentu.
Barisan bilangan aritmatika adalah barisan yang mempunyai beda tetap
untuk dua suku berurutan.
Menentukan rumus . Suatu barisan bilangan aritmatika :
Suku-suku barisan aritmatika :
( )
( )
( )
( )
( )
Jadi, bentuk umum dari barisan aritmatika adalah
( )
Barisan bilangan dengan beda yang tetap pada baris kedua dan ketiga
2, 6, 12, 20, 30, ...
4 6 8 10
2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
( )
( )( )
( )
( )( )
F. Strategi Pembelajaran
Model pembelajaran : Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).
Metode pembelajaran : pemberian tugas, kerja kelompok, dan diskusi.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
Pendahuluan Siswa mengucapkan salam.
Guru mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi :
Siswa mengingat kembali materi mengenai
pola bilangan.
Motivasi :
Memotivasi siswa dengan menceritakan
bahwa banyak contoh barisan aritmatika
dalam kehidupan sehari-hari. Misalkan
mengukur pertumbuhan penduduk dan
pertumbuhan pangan.
menit
Inti Orientasi siswa pada masalah
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
yaitu :
- Siswa mampu menjelaskan pengertian
barisan aritmatika.
- Siswa mampu menentukan rumus
barisan aritmatika.
Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Guru mengorganisasikan siswa ke dalam
kelompok, maksimum 4 orang dalam setiap
kelompok.
Membimbing pengalaman individual/kelompok
Guru meminta siswa untuk mengamati
permasalahan yang terdapat pada LKS I yang
telah dibagikan.
Guru mengajukan pertanyaan tentang
permasalahan yang terdapat pada LKS I.
Guru meminta siswa berdiskusi dalam
kelompok untuk menentukan permasalahan
yang terdapat pada LKS I.
Guru membimbing siswa dalam
menyimpulkan hasil pemecahan masalah
yang terdapat pada LKS I.
Perwakilan siswa dalam satu kelompok
diminta maju ke depan kelas untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
Kemudian siswa yang lain memberikan
tanggapan.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Siswa menuliskan jawaban dari hasil diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
kelompok di depan kelas.
Guru memberikan waktu kepada setiap
kelompok untuk membandingkan hasil
jawaban yang telah dituliskan di papan tulis.
Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Siswa bersama guru melakukan pengecekan
dan mencocokan penyelesaian permasalahan
dari LKS I.
Guru memberikan penguatan dari jawaban
siswa.
Guru memeriksa apakah siswa telah
memahami konsep tentang barisan aritmatika.
Penutup Siswa bersama-sama dengan guru membuat
kesimpulan mengenai materi pembelajaran
pada hari ini.
Guru meminta siswa untuk mempelajari
materi yang akan datang yakni mengenai
pemecahan masalah yang berkaitan dengan
barisan aritmatika.
Guru memberikan salam dan mengucapkan
terima kasih.
menit
Pertemuan Kedua
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
Pendahuluan Siswa mengucapkan salam.
Guru mengecek kehadiran siswa.
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
Apersepsi :
Siswa mengingat kembali materi mengenai
barisan aritmatika.
Motivasi :
Memotivasi siswa dengan menceritakan
bahwa banyak contoh barisan dalam
kehidupan sehari-hari. Misalkan pengaturan
kalender yang tanggal-tanggalnya tersusun
atas baris dan deret.
Inti Orientasi siswa pada masalah
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yaitu :
- Siswa Mampu menggunakan sifat-sifat
dan rumus pada barisan aritmatika untuk
memecahkan masalah yang berkaitan
dengan barisan.
Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Guru mengorganisasikan siswa ke dalam
kelompok, maksimum 4 orang dalam setiap
kelompok.
Membimbing pengalaman individual/kelompok
Guru meminta siswa untuk mengamati
permasalahan yang terdapat pada LKS II
yang telah dibagikan.
Guru mengajukan pertanyaan tentang
permasalahan yang terdapat pada LKS II.
Guru meminta siswa berdiskusi dalam
kelompok untuk menentukan permasalahan
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
yang terdapat pada LKS II.
Guru membimbing siswa dalam
menyimpulkan hasil pemecahan masalah
yang terdapat pada LKS II.
Perwakilan siswa dalam satu kelompok
diminta maju ke depan kelas untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
Kemudian siswa yang lain memberikan
tanggapan.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Siswa menuliskan jawaban dari hasil diskusi
kelompok di depan kelas.
Guru memberikan waktu kepada setiap
kelompok untuk membandingkan hasil
jawaban yang telah dituliskan di papan tulis.
Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Siswa bersama guru melakukan pengecekan
dan mencocokan penyelesaian permasalahan
dari LKS II.
Guru memberikan penguatan dari jawaban
siswa.
Penutup Siswa bersama-sama dengan guru membuat
kesimpulan mengenai materi pembelajaran
pada hari ini.
Guru meminta siswa untuk mempelajari
materi yang sudah dipelajari dan akan
diadakan ulangan harian mengenai barisan
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Kegiatan Deskripsi Alokasi
waktu
aritmatika pada pertemuan selanjutnya.
Guru memberikan salam dan mengucapkan
terima kasih.
Pertemuan Ketiga
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan Siswa mengucapkan salam.
Guru mengecek kehadiran siswa.
Siswa menerima informasi tentang peraturan
saat ulangan harian berlangsung.
Guru membagi soal ulangan harian.
Inti Siswa mengerjakan soal ulangan harian.
Penutup Siswa mengumpulkan lembar jawaban dan
soal ulangan harian.
Guru meminta siswa untuk merefleksikan hal-
hal apa saja yang diperoleh selama mengikuti
pembelajaran tentang materi tabung.
Guru mengakhiri pelajaran dengan
mengucapkan salam.
H. Sumber Belajar
1. Djumanta, Wahyudin, dan Dwi Susanti Wono Setya. 2008. Belajar
Matematika Aktif dan Menyenangkan untuk SMP/MTs Kelas IX .
Jakarta: Pusat Perbukuan.
2. Kurniawan. 2013.Mandiri Matematika SMP/MTs Kelas IX.Jakarta:
Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
I. Media, Alat dan Bahan
Media : LKS
Alat : Papan tulis, buku paket
Bahan : Spidol
J. Penilaian.
1. Teknik Penilaian: Tes Tertulis
2. Bentuk Instrumen: Lembar Kerja Siswa dan Ulangan Harian
3. Soal/Instrumen: (Lampiran 1)
4. Kisi-Kisi Soal
Ulangan Harian
Indikator
Pemecahan Masalah Indikator Soal Soal
a. Menunjukkan
pemahaman
masalah.
b. Mengorganisasi
kan data dan
menulis
informasi yang
relevan dalam
pemecahan
masalah.
c. Menyajikan
masalah secara
matematika
dalam berbagai
bentuk.
d. Memilih
pendekatan dan
6.1.1 Menyelesai-
kan masalah
sehari-hari
yang berkait-
an dengan
barisan bil-
angan.
1. Andi memerlukan kawat
masing-masing 2 batang
yang berukuran : 3 dm, 5
dm, ..., 17 dm yang
merupakan barisan
aritmetika. Tentukan
panjang seluruh kawat
Andi!
6.2.1 Menentukan
rumus suku
ke barisan
aritmetika.
2. Sebuah pabrik sepatu
memproduksi 500 pasang
sepatu pada awal tahun
2018, karena banyaknya
permintaan sepatu di
pasar, pabrik sepatu
tersebut menambah
produksi sepatu 25 pasang
setiap bulannya. Berapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Indikator
Pemecahan Masalah Indikator Soal Soal
metode
pemecahan
masalah secara
tepat.
e. Mengembangka
n strategi
pemecahan
masalah.
f. Membuat dan
menafsirkan
model
matematika dari
suatu masalah.
pasang sepatu yang
diproduksi pabrik tersebut
pada bulan terakhir tahun
2018?
6.4.1 Menggunak-
an sifat-sifat
dan rumus
pada barisan
aritmetika
untuk me-
mecahkan
masalah
yang berkait-
an dengan
barisan.
3. Sebuah toko kue
memproduksi 100 loyang
pada bulan pertama
produksinya. Banyaknya
tenaga kerja di bulan
pertama diambil 10 orang.
Untuk meningkatkan
produksi di bulan kedua,
perusahaan menambah 5
tenaga kerja. Akibatnya,
di bulan kedua produksi
meningkat 500 loyang.
Jika setiap bulannya toko
kue tersebut menambah
tenga kerja yang sama
banyaknya dengan
penambahan tenaga kerja
di bulan kedua, maka
a. Berapa banyak kue
yang dihasilkan oleh
toko kue tersebut
selama setahun?
b. Berapa banyak tenaga
kerja yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Indikator
Pemecahan Masalah Indikator Soal Soal
dipekerjakan oleh
perusahaan tersebut?
Yogyakarta, 8 November 2018
Peneliti
Raras Vianuari Pramudianti
141414066
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
LAMPIRAN
LEMBAR KERJA SISWA I
NAMA : 1.
2.
3.
4.
KELAS :
Kerjakan soal dibawah ini!
1. Amir memotong kawat. Kawat pertama panjangnya 10 cm. Kawat kedua
panjangnya 12 cm dan kawat ketiga panjangnya 14 cm. Berapakan panjang
kawat Amir yang ke-10?
2. Seorang pegawai menerima gaji tahun pertama sebesar Rp 3.000.000,00.
Setiap tahun gaji tersebut naik Rp 500.000,00. Berapa gaji yang diterima
pegawai tersebut pada sepuluh tahun?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
LEMBAR KERJA SISWA II
NAMA : 1.
2.
3.
4.
KELAS :
Kerjakan soal dibawah ini!
1. Suatu tumpukan batu bata terdiri atas 15 lapis. Banyak batu bata pada lapis
paling atas 10 buah, tepat di bawahnya ada 12 buah, di bawahnya lagi ada 14,
dan seterusnya. Tentukan banyaknya batu bata pada lapisan paling bawah!
2. Perusahaan keramik menghasilkan 6000 buah keramik pada bulan pertama
produksinya. Banyaknya tenaga kerja di bulan pertama diambil 20 orang.
Untuk meningkatkan produksi di bulan kedua, perusahaan menambah 5
tenaga kerja. Akibatnya, di bulan kedua produksi meningkat 600 buah
keramik. Jika setiap bulannya perusahaany tersebut menambah tenga kerja
yang sama banyaknya dengan penambahan tenaga kerja di bulan kedua, maka
a. Berapa banyak keramik yang dihasilkan oleh perusahaan tesebut pada
bulan kesepuluh?
b. Berapa banyak tenaga kerja yang dipekerjakan oleh perusahaan tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
SOAL ULANGAN
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester :IX/I
Waktu : 60 menit
1. Andi memerlukan kawat masing-masing 2 batang yang berukuran : 3 dm,
5 dm, ..., 17 dm yang merupakan barisan aritmatika. Tentukan panjang
seluruh kawat Andi!
2. Sebuah pabrik sepatu memproduksi 500 pasang sepatu pada awal tahun
2018, karena banyaknya permintaan sepatu di pasar, pabrik sepatu tersebut
menambah produksi sepatu 25 pasang setiap bulannya. Berapa pasang
sepatu yang diproduksi pabrik tersebut pada bulan terakhir tahun 2018?
3. Sebuah toko kue memproduksi 100 loyang pada bulan pertama
produksinya. Banyaknya tenaga kerja di bulan pertama diambil 10 orang.
Untuk meningkatkan produksi di bulan kedua, perusahaan menambah 5
tenaga kerja. Akibatnya, di bulan kedua produksi meningkat 500 loyang.
Jika setiap bulannya toko kue tersebut menambah tenga kerja yang sama
banyaknya dengan penambahan tenaga kerja di bulan kedua, maka
a. Berapa banyak kue yang dihasilkan oleh toko kue tersebut selama
setahun?
b. Berapa banyak tenaga kerja yang dipekerjakan oleh perusahaan
tersebut?
Petunjuk
1. Isilah identitas pada lembar jawaban yang telah disediakan.
2. Periksa dan bacalah soal-soal dengan teliti sebelum menjawab.
3. Dahulukan menjawab soal yang dianggap mudah
4. Jawablah setiap pertanyaan dengan langkah-langkah penyelesaiannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
RUBRIK PENILAIAN
LEMBAR KERJA SISWA I
Soal Kunci Jawaban Skor
1. Amir memotong
kawat. Kawat pertama
panjangnya 10 cm.
Kawat kedua
panjangnya 12 cm
dan kawat ketiga
panjangnya 14 cm.
Berapakan panjang
kawat Amir yang ke-
10?
Penyelesaian :
Diketahui :
Ditanya :
( )
( )
Jadi, panjang kawat Amir yang ke-10
adalah 28 cm
2
1
1
1
1
1
3
2. Seorang pegawai
menerima gaji tahun
pertama sebesar Rp
3.000.000,00. Setiap
tahun gaji tersebut
naik Rp 500.000,00.
Berapa gaji yang
diterima pegawai
tersebut pada sepuluh
tahun?
Diketahui :
Ditannya :
( )
( )
Jadi, gaji yang diterima pegawai tersebut
pada sepuluh tahun adalah
2
1
1
1
1
1
3
Skor Total 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
LEMBAR KERJA SISWA II
Soal Kunci Jawaban Skor
1. Suatu tumpukan batu
bata terdiri atas 15
lapis. Banyak batu bata
pada lapis paling atas
10 buah, tepat di
bawahnya ada 12 buah,
di bawahnya lagi ada
14, dan seterusnya.
Tentukan banyaknya
batu bata pada lapisan
paling bawah!
Diketahui :
Ditanya :
( )
( )
( )
( )
Jadi, banyaknya batu bata pada lapisan
paling bawah adalah 38 buah.
2
1
1
2
1
1
1
1
1
3
2. Perusahaan keramik
menghasilkan 6000
buah keramik pada
bulan pertama
produksinya.
Banyaknya tenaga
kerja di bulan pertama
diambil 20 orang.
Untuk meningkatkan
produksi di bulan
kedua, perusahaan
menambah 5 tenaga
Penyelesaian :
Diketahui :
Banyak keramik yang dihasilkan oleh
perusahaan tesebut pada bulan kesepuluh
( )
( )
( )
2
1
1
1
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Soal Kunci Jawaban Skor
kerja. Akibatnya, di
bulan kedua produksi
meningkat 600 buah
keramik. Jika setiap
bulannya perusahaany
tersebut menambah
tenga kerja yang sama
banyaknya dengan
penambahan tenaga
kerja di bulan kedua,
maka
a. Berapa banyak
keramik yang
dihasilkan oleh
perusahaan tesebut
pada bulan
kesepuluh?
b. Berapa banyak
tenaga kerja yang
dipekerjakan oleh
perusahaan
tersebut?
Jadi, banyaknya keramik yang dihasilkan
oleh perusahaan tesebut pada bulan
kesepuluh adalah 11400 buah keramik.
Banyak tenaga kerja yang dipekerjakan
oleh perusahaan tersebut.
( )
( )
( )
Jadi, Banyak tenaga kerja yang
dipekerjakan oleh perusahaan tersebut
adalah 65 orang.
1
2
1
1
1
2
Skor Total 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
ULANGAN HARIAN
Soal Kunci Jawaban Skor
1. Andi memerlukan
kawat masing-masing
2 batang yang
berukuran : 3 dm, 5
dm, ..., 17 dm yang
merupakan barisan
aritmatika. Tentukan
panjang seluruh kawat
Andi!
Diketahui :
uk
Ditanya :
Jawab :
Jadi, panjang seluruh kawat Andi adalah
160 dm.
2
1
1
1
1
1
1
2
2. Sebuah pabrik sepatu
memproduksi 500
pasang sepatu pada
awal tahun 2018,
karena banyaknya
permintaan sepatu di
pasar, pabrik sepatu
tersebut menambah
produksi sepatu 25
pasang setiap
bulannya. Berapa
pasang sepatu yang
Diketahui :
Ditanya :
Jawab :
( )
( )
( )
Jadi, banyak pasang sepatu yang
diproduksi pabrik tersebut pada bulan
2
1
1
1
1
1
1
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Soal Kunci Jawaban Skor
diproduksi pabrik
tersebut pada bulan
terakhir tahun 2018?
terakhir tahun 2018 adalah 775 pasang
sepatu.
3. Sebuah toko kue
memproduksi 100
loyang pada bulan
pertama produksinya.
Banyaknya tenaga
kerja di bulan pertama
diambil 10 orang.
Untuk meningkatkan
produksi di bulan
kedua, perusahaan
menambah 5 tenaga
kerja. Akibatnya, di
bulan kedua produksi
meningkat 500 loyang.
Jika setiap bulannya
toko kue tersebut
menambah tenga kerja
yang sama banyaknya
dengan penambahan
tenaga kerja di bulan
kedua, maka
c. Berapa banyak
kue yang
dihasilkan oleh
toko kue tersebut
selama setahun?
Penyelesaian :
Diketahui :
Banyak kue yang dihasilkan oleh toko kue
tesebut selama setahun
( )
( )
( )
Jadi, banyaknya kue yang dihasilkan oleh
toko kue tesebut selama setahun adalah
5600 loyang kue.
Banyak tenaga kerja yang dipekerjakan oleh
perusahaan tersebut.
( )
( )
( )
Jadi, Banyak tenaga kerja yang
dipekerjakan oleh toko kue tersebut adalah
65 orang.
2
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Soal Kunci Jawaban Skor
d. Berapa banyak
tenaga kerja yang
dipekerjakan oleh
perusahaan
tersebut?
Skor Total 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 3 Nilai Tes Hasil Belajar
Daftar Nilai dan Kategori Pengelompokan Siswa
NO NAMA L/P NILAI KATEGORI
1. S.1 P 25,71 RENDAH
2. S.2 P 54,28 SEDANG
3. S.3 L 25,71 RENDAH
4. S.4 L 45,71 SEDANG
5. S.5 L 45,71 SEDANG
6. S.6 P 60,00 SEDANG
7. S.7 P 54,28 SEDANG
8. S.9 P 91,42 TINGGI
9. S.10 P 54,28 SEDANG
10. S.11 L 71,42 SEDANG
11. S.12 P 65,71 SEDANG
12. S.13 P 82,85 TINGGI
13. S.14 P 52,28 SEDANG
14. S.15 L 82,85 TINGGI
15. S.16 P 54,28 SEDANG
16. S.17 L 65,71 SEDANG
17. S.19 P 54,28 SEDANG
18. S.20 L 82,85 TINGGI
19. S.21 L 82,85 TINGGI
20. S.22 L 68,57 SEDANG
21. S.23 L 51,42 SEDANG
22. S.24 P 28,57 RENDAH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 4 Lembar Jawab Siswa S.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 5 Lembar Jawab Siswa S.9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 6 Lembar Jawab Siswa S.11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI