Transcript
Page 1: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

ii

TESIS

KEMAMPUAN MENULIS RECOUNT TEXT DENGAN

MENGGUNAKAN TEKNIK PICTURE SERIES PADA

KELAS VIII DI SMP ANGKASA KUTA BADUNG

SI PUTU AGUNG AYU PERTIWI DEWI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2013

Page 2: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

iii

TESIS

KEMAMPUAN MENULIS RECOUNT TEXT DENGAN

MENGGUNAKAN TEKNIK PICTURE SERIES PADA

KELAS VIII DI SMP ANGKASA KUTA BADUNG

SI PUTU AGUNG AYU PERTIWI DEWI

NIM 1190161066

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI LINGUISTIK

PEMBELAJARAN DAN PENGAJARAN BAHASA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2013

Page 3: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

ii

KEMAMPUAN MENULIS RECOUNT TEXT DENGAN

MENGGUNAKAN TEKNIK PICTURE SERIES PADA

KELAS VIII DI SMP ANGKASA KUTA BADUNG

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister

pada Program Magister, Program Studi Linguistik,

Program Pascasarjana Universitas Udayana

SI PUTU AGUNG AYU PERTIWI DEWI

NIM 1190161066

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI LINGUISTIK

PEMBELAJARAN DAN PENGAJARAN BAHASA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2013

Page 4: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

iii

Lembar Pengesahan

TESIS INI TELAH DISETUJUI

Tanggal 12 Desember 2013

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Dr. Made Budiarsa, M.A. Dr. Made Sri Satyawati, S.S, M.Hum.

NIP. 19530107 198103 1 002 NIP. 19710318 199403 2 001

Mengetahui

Ketua Program Magister Linguistik Direktur

Program Pascasarjana Program Pascasarjana

Universitas Udayana, Universitas Udayana,

Prof. Dr. I Nyoman Suparwa, M.Hum. Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K).

NIP. 19620310 198503 1 005 NIP. 19590215 198510 2 001

Page 5: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

iv

Tesis Ini Telah Diuji pada

Tanggal 12 Desember 2013

Panitia Penguji Tesis, berdasarkan SK. Rektor

Universitas Udayana No. 3369/UN14.4/HK/2013. Tanggal 12 Desember 2013

Ketua : Prof. Dr. Made Budiarsa, M.A.

Anggota : 1. Dr. Made Sri Satyawati, S.S., M.Hum.

2. Prof. Dr. I Nengah Sudipa, M.A.

3. Dr. NL Ketut Mas Indrawati, M.A.

4. Dr. Ni Wayan Sukarini, M.Hum.

Page 6: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

v

Pernyataan Keaslian

Saya yang bertanda tangan di bawah ini.

Nama : Si Putu Agung Ayu Pertiwi Dewi

NIM : 1190161066

Jurusan/Program Studi : Program Studi Linguistik

Strata/Program : Strata/Program Magister

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis ini benar-benar merupakan hasil

karya saya sendiri, bebas dari peniruan terhadap karya orang lain. Kutipan

pendapat dan tulisan orang lain dirujuk sesuai dengn cara-cara penulisan karya

ilmiah yang berlaku.

Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ini, saya bersedia

menerima sanksi sesuai dengan peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun 2010 dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 1 Desember 2013

( Si Putu Agung Ayu Pertiwi Dewi )

Page 7: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan ke hadapaan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/

Tuhan Yang Mahaesa, karena atas asung kerta wara nugraha-Nya tesis yang

berjudul ― Kemampuan Menulis Recount Text Dengan Menggunakan Teknik

Picture Series Pada Kelas VIII di SMP Angkasa Kuta‖ ini dapat diselesaikan.

Penyelesaian penulisan tesis ini dapat terjadi karena adanya bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1) Rektor Universitas Udayana atas kesempatan yang diberikan kepada

penulis dalam menempuh pendidikan pascasarjana di institusi yang beliau

pimpin;

2) Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis lewat pengajaran dan bimbingan

para pengajar pada Program Studi Linguistik, Konsentrasi Pembelajaran

dan Pengajaran Bahasa;

3) Ketua Program Studi Magister Linguistik, Universitas Udayana Prof. Dr.

I Nyoman Suparwa, M. Hum. yang telah banyak member arahan dan

bimbingan selama penulis menjadi mahasiswa;

4) Dr. Ni Luh Nyoman Seri Malini, S.S, M.Hum. selaku Pembimbing

Akademik yang banyak memberikan motivasi, bimbingan, dan perhatian

mendalam bagi penulisan tesis ini;

Page 8: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

vii

5) Prof. Dr. Made Budiarsa, M.A. dan Dr. Made Sri Satyawati, S.S.,

M.Hum., selaku pembimbing I dan II yang dengan penuh perhatian dan

kesabaran dalam memberikan bimbingan, saran, dan semangat kepada

penulis. Terima kasih pula penulis ucapkan kepada penguji tesis yang telah

memberikan masukan, saran, sanggahan, serta koreksi sehingga tesis ini

dapat terwujud;

6) para dosen pada Konsentrasi Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa,

Program Studi Magister Linguistik, Program Pascasarjana Universitas

Udayana yang telah banyak memberikan ilmu dan motovasi selama

penulis mengikuti perkuliahan;

7) staf administrasi, Pak Ebuh, Bu Komang, Pak Sadra, dan Bu Gung yang

telah banyak membantu segala kelengkapan administrasi selama penulis

mengikuti perkuliahan;

8) teman-teman konsentrasi Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa angkatan

2011, terima kasih atas kerjasama, motivasi, dan dukungannya selama

perkuliahan.

9) Drs. I Wayan Suarwinaya, S.AP selaku Kepala Sekolah SMP Angkasa

Kuta, para guru dan siswa SMP Angkasa Kuta yang telah memeberikan

kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah SMP

Angkasa Kuta.

10) orang tua tercinta Si Ketut Mandira Natha, S.H, Jero Made Miasa, dan Ida

Ayu Oka. Saudaraku, kakak dan adik-adikku tersayang Rah Agung, Gek

Page 9: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

viii

Agung, Gung Ratih, Gung Bintang, dan Gung Candra serta kekasih yang

selalu memberikan semangat dan dorongan demi selesainya tesis ini.

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Mahaesa melimpahkan

rahmat-Nya atas segala amal baik kepada semua pihak yang telah membantu

dalam pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini. Akhir kata, penulis mengharapkan

kritik dan saran dari pembaca untuk pencapaian kualitas penulisan yang lebih baik

di masa datang khusunya bagi pembelajaran dan pengajaran bahasa.

Denpasar, 1 Desember 2013

Si Putu Agung Ayu Pertiwi Dewi

Page 10: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

ix

ABSTRAK

KEMAMPUAN MENULIS RECOUNT TEXT DENGAN MENGGUNAKAN

TEKNIK PICTURE SERIES PADA KELAS VIII DI SMP ANGKASA

KUTA BADUNG

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan teknik

picture series dapat meningkatkan keterampilan dalam menulis recount text pada

siswa SMP Angkasa Kuta tahun ajaran 2012/2013 yang menjadi subjek penelitian

ini. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas A yang terdiri atas 31 siswa.

Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk penelitian tindakan kelas yang

terdiri atas empat tahapan dalam setiap siklusnya, yaitu pelaksanaan, tindakan,

observasi, dan refleksi. Penelitian ini terdiri atas tiga siklus, yaitu satu siklus yang

disebut dengan siklus pratindakan yang digunakan untuk mempersiapkan tes akhir

sebelum penerapan teknik dilakukan. Kemudian dua siklus berikutnya, yaitu

siklus I dan siklus II dilaksanakan untuk mengaplikasikan teknik ini.

Pengumpulan data menggunakan empat instrumen, yaitu tes, observasi, kuesioner

dan dokumentasi. Hasil analisis data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik juga

dengan penjelasan deskripsi.

Hasil dari data kuantitatif dilihat dari penerapan teknik picture series dapat

meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas VIII SMP Angkasa Kuta. Ini

dapat dilihat dari hasil evaluasi tes dan hasil observasi yang selalu mengalami

peningkatan selama penenerapan teknik ini dilakukan. Hasil evaluasi sebelum

diterapkannya teknik ini adalah 70,22 yang mengindikasikan bahwa nilai ini

termasuk dalam kategori kurang dan belum memenuhi standar nilai KKM.

Setelah penerapan model ini pada siklus I nilai rata-rata siswa meningkat menjadi

75,15. Dengan diadakannya siklus II sebagai perbaikan dari siklus I, nilai rata-

rata siswa mengalami peningkatan menjadi 79,54 dengan kategori baik.

Peningkatan yang terjadi pada setiap siklusnya juga didukung dengan data

kualitatif.

Kata Kunci : menulis, recount text, teknik, picture series

Page 11: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

x

ABSTRACT

This study aimed at finding out whether the use of picture series technique

could improve the writing skill of recount text in eighth graduate students of SMP

Angkasa Kuta as subjects of this study. The sampling were purposely taken from

class A consisting of 31 students.

This study was designed in the form of action-class research involving

four steps in each cycles that were planning, action, observation, and reflection.

This study consists of three cycles, pre-action cycles was used to obtain the data

before treatment. Then two cycles more were to obtain data after treatment and

applied the techniques. To collect data, four instruments were used; test,

observation, questionnaires and documentations. The data analysis was presented

in the table and chart of progressive analysis, and also in descriptive explanation.

The result of quantitative analysis showed that using of picture series

could improve the passive simple present tense ability of the eight grade student

of SMP Angkasa Kuta. It could be seen from the result of the student‘s

achievements tests and the student‘s involvement which increased continuously

during the application techniques. The mean score of students was 70.22 before

techniques applied as the indications that this score categorized into a insufficient

level. After having treatment in the first cycles, the student‘s mean score

improved to 75.15 which categorized into a sufficient level. In the second cycles,

the student‘s mean score improved to 79.54 which was categorized good level.

This improvement was supported by qualitative data.

Keywords : writing, recount text, techniques, picture series

Page 12: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

xi

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ...................................................................................... i

PRASYARAT GELAR ................................................................................ ii

LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................... iii

LEMBAR PENETEPAN PANITIA PENGUJI ........................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................................... v

UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................ vi

ABSTRAK ................................................................................................... ix

ABTRACT ................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvii

DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN .............................................. xix

LAMPIRAN ................................................................................................. xx

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 3

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 3

1.3.1 Tujuan Umum ......................................................................... 4

1.3.1 Tujuan Khusus ........................................................................ 4

Page 13: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

xii

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 4

1.4.1 Manfaat Teoritis ..................................................................... 5

1.4.2 Manfaat Praktis ...................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN

MODEL PENELITIAN ............................................................................. 6

2.1 Kajian Pustaka ................................................................................. 6

2.2 Konsep ............................................................................................ 12

2.2.1 Menulis ................................................................................... 13

2.2.2 Recount Text ........................................................................... 13

2.2.3 Picture Series .......................................................................... 15

2.3 Landasan Teori ................................................................................. 17

2.3.1 Teori Pembelajaran Bahasa ..................................................... 17

2.3.2 Teori Menulis ......................................................................... 20

2.3.3 Teori Tata Bahasa ................................................................. 22

2.4 Model Penelitian ....................................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 27

3.1 Rancangan Penelitian ....................................................................... 27

3.1.1 Proses Siklus I ......................................................................... 29

3.1.2 Proses Siklus II ........................................................................ 30

3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian .......................................... 30

Page 14: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

xiii

3.3 Populasi dan Sampel ........................................................................ 31

3.3.1 Populasi ................................................................................... 31

3.3.2 Sampel ..................................................................................... 31

3.4 Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 32

3.4.1 Jenis Data ................................................................................ 32

3.4.2 Sumber Data ............................................................................ 32

3.5 Instrumen Penelitian......................................................................... 32

3.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ........................................... 41

3.7 Metode dan Teknik Analisis Data ................................................... 41

3.7.1 Analisis Data Kuantitatif ......................................................... 42

3.7. 2 Analisis Data Kualitatif .......................................................... 47

3.8 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data ......................... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 49

4.1 Kemampuan Siswa Menulis Recount Text Sebelum Menggunakan

Teknik Picture Series Pada Kelas VIII di SMP Angkasa Kuta

Badung ............................................................................................. 49

4.1.1 Siklus Pratindakan ................................................................... 49

4.1.2 Hasil Pratindakan Secara Kuantitatif dan Kualitatif ............... 49

4.1.2.1 Analisis Kuantitatif (Pratindakan)........................................ 50

4.1.2.2 Analisis Kualitatif (Pratindakan) ......................................... 53

4.1.3 Hasil Kuesioner Pratindakan .................................................. 67

4.1.4 Refleksi Pratindakan .............................................................. 68

Page 15: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

xiv

4.2 Kemampuan Siswa Menulis Recount Text Setelah menggunakan

Teknik Picture Series Pada Kelas VIII di SMP Angkasa Kuta Badung 69

4.2.1 Siklus I ................................................................................... 69

4.2.1 1 Perencanaan Siklus I ............................................................ 69

4.2.1 2 Pelaksanaan Siklus I ............................................................. 70

4.2.1 3 Observasi Siklus I ................................................................ 74

4.2.2 Hasil Siklus I Secara Kuantitatif dan Kualitatif ...................... 76

4.2.2 1 Analisis Kuantitatif (Siklus I) .............................................. 77

4.2.2 2 Analisis Kualitatif (Siklus I) ................................................ 80

4.2.3 Refleksi Siklus I ...................................................................... 94

4.2 4 Siklus II ................................................................................... 95

4.2.4 1 Perencanaan Siklus II ........................................................... 95

4.2.4 2 Pelaksanaan Siklus II ........................................................... 96

4.2.4 3 Observasi Siklus II ............................................................... 98

4.2.5 Hasil Siklus II Secara Kuantitatif dan Kualitatif .................... 101

4.2.5 1 Analisis Kuantitatif Siklus II ................................................ 102

4.2.5 2 Analisis Kualitatif Siklus II ................................................. 104

4.2.5.3 Refleksi Siklus II .................................................................. 120

4.2.6 Hasil Kuisioner Siklus II ......................................................... 121

4.2.6.1 Perbandingan Siklus Pratindakan, Siklus I dan Siklus II .... 122

4.2.6 2 Perbandingan Nilai Rerata Pratindakan Siklus I dan Siklus II 124

Page 16: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

xv

4.3 Faktor-faktor yang Memengaruhi Hasil Evaluasi Belajar Siswa

Pada Penerapan Teknik Picture Series Dalam Menulis Recount Text

Pada Siswa Kelas VI di SMP Angkasa Kuta Badung ...................... 126

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 128

5.1 Simpulan .......................................................................................... 128

5.2 Saran .............................................................................................. 130

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 131

Page 17: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Generic / Schematics Structure of Recount Text ......................... 14

Tabel 3.1 Rubrik Penilaian Recount Text, Aspek Penilaian Organisasi ...... 42

Tabel 3.2 Rubrik Penilaian Recount Text, Aspek Penilaian

Pengembangan Ide ....................................................................... 43

Tabel 3.3 Rubrik Penilaian Recount Text, AspekPenilaian Tata Bahasa ..... 44

Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Recount Text, Aspek Penilaian Mekanik ......... 45

Tabel 3.5 Level Kemampuan dan Ketercapaian KKM ................................ 46

Tabel 4.1 Hasil Evaluasi Belajar Siswa pada Pratindakan ........................... 50

Tabel 4.2 Nilai Siswa Berdasarkan 4 Aspek Penilaian Pratindakan ............ 52

Tabel 4.3 Kesalahan Tata Bahasa S01 (Pratindakan) .................................. 56

Tabel 4.4 Kesalahan Mekanik S01 (Pratindakan) ........................................ 59

Tabel 4.5 Kesalahan Tata Bahasa S11 (Pratindakan) .................................. 62

Tabel 4.6 Kesalahan Mekanik S11(Pratindakan) ......................................... 62

Tabel 4.7 Kesalahan Tata Bahasa S05 (Pratindakan) .................................. 65

Tabel 4.8 Kesalahan Mekanik S05 (Pratindakan) ........................................ 66

Tabel 4.9 Hasil Kuesioner Pratindakan ....................................................... 67

Tabel 4.10 Hasil EvaluasiBelajar Siklus I.................................................... 77

Tabel 4.11 Nilai Siswa Berdasarkan 4 Aspek Penilaian Siklus I ................. 78

Tabel 4.12 Kesalahan Tata Bahasa S22 (Siklus I) ....................................... 82

Tabel 4.13 Kesalahan Mekanik S22 (Siklus I)............................................. 83

Page 18: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

xvii

Tabel 4.14 Kesalahan Tata Bahasa S11 (Siklus I) ....................................... 86

Tabel 4.15 Kesalahan Mekanik S11 (Siklus I)............................................. 87

Tabel 4.16 Kesalahan Tata Bahasa S25 (Siklus I) ....................................... 91

Tabel 4.17 Kesalahan Mekanik S25 (Siklus I)............................................. 92

Tabel 4.18 Hasil Evaluasi Belajar Siklus II ................................................. 102

Tabel 4.19 Nilai Siswa Berdasarkan 4 Aspek Penilaian Siklus II .............. 103

Tabel 4.20 Kesalahan Tata Bahasa S14 (Siklus II) ...................................... 108

Tabel 4.21 Kesalahan Mekanik S14 (Siklus II) ........................................... 109

Tabel 4.22 Kesalahan Tata Bahasa S22 (Siklus II) ...................................... 113

Tabel 4.23 Kesalahan Mekanik S22 (Siklus II) ........................................... 114

Tabel 4.24 Kesalahan Tata Bahasa S25 (Siklus II) ...................................... 118

Tabel 4.25 Kesalahan Mekanik S25 (Siklus II) ........................................... 119

Tabel 4.26 Hasil Kuesioner Siklus II ........................................................... 121

Tabel 4.27 Perbandingan Perolehan Skor Siswa Pada Pra-tindakan

Siklus I dan Siklus II ................................................................... 122

Tabel 4.28 Perbandingan Nilai Rerata Pratindakan Siklus I dan Siklus II .. 124

Page 19: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Diagram Model Penelitian ....................................................... 26

Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas ............................................ 28

Grafik 4.1 Nilai Siswa Berdasarkan Empat Aspek Penilaian (Pratindakan) 52

Grafik 4.2 Nilai Rerata Empat Aspek Penilaian (Pratindakan).................... 53

Grafik 4.3 Nilai Siswa Berdasarkan Empat Aspek Penilaian (Siklus I) ...... 79

Grafik 4.4 Nilai Rerata Empat Aspek Penilaian (Siklus I) .......................... 79

Grafik 4.5 Nilai Siswa Berdasarkan Empat Aspek Penilaian (Siklus II) ..... 104

Grafik 4.6 Perbandingan Nilai Siswa Berdasarkan Empat Aspek

Penilaian (Pratindakan, Siklus I dan Siklus II) .......................... 125

Page 20: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

xix

DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN

-- : Sampai

∑ : Jumlah keseluruhan

N : Jumlah siswa

X : Hasil Siswa

X : Rata-rata siswa

HP : Hand Phone

KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia

KTSP : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

PTK : Penelitian Tindakan Kelas

RPP : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

S01 : Siswa nomor absen 1 dan seterusnya

SMP : Sekolah Menengah Pertama

SNPI : Standar Nasional Pendidikan Indonesia

MGMP : Musyawarah Guru Mata Pelajaran

Page 21: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dalam dunia pendidikan menuntut siswa untuk

meningkatkan empat kemampuan dasar, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca

dan menulis. Menulis dan berbicara merupakan productive skills, sedangkan

membaca dan mendengarkan merupakan receptive skills. Dari kedua keterampilan

di atas kemampuan menulis dan berbicara membutuhkan banyak latihan dan

upaya yang harus dilakukan secara bertahap. Salah satu upaya untuk

meningkatkan kemampuan menulis adalah melalui penyajian picture series dalam

penulisan recount text.

Kegiatan menulis dalam pengajaran bahasa kedua biasanya dianggap

sebagai keterampilan sekunder yang nilai pentingnya terletak di bawah

kemampuan menyimak, berbicara, dan membaca. Menulis banyak digunakan

sebagai cara untuk mempraktikkan unsur-unsur linguistik atau untuk

mengekspresikan hal-hal yang bersifat personal bagi siswa (Ghazali, 2012:295).

Selanjutnya, menurut Ghazali (2010:295) pengembangan kemampuan menulis

bahasa kedua, sama seperti keterampilan berbahasa lisan, yaitu memerlukan

pemahaman tentang cara menggabungkan komponen-komponen linguistik

(pengetahuan tentang kosakata, tata bahasa, ortografi, struktur (genre)) agar dapat

menghasilkan sebuah teks. Recount text adalah teks yang bertujuan untuk

menceritakan kembali kejadian-kejadian yang telah lewat atau lampau secara

terurut.

1

Page 22: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

2

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan diketahui bahwa siswa

kelas VIII di SMP Angkasa Kuta masih memiliki kemampuan yang sangat rendah

dalam penggunaan past tense. Ini dapat dilihat dari tes awal yang telah dilakukan

bahwa siswa masih kebingungan menggunakan past tense. Sementara, dalam

penulisan recount text, siswa dituntut untuk menggunakan perubahan bentuk verb

dan to be ke dalam bentuk past atau lampau. Contohnya, dalam menulis kata

walk. Kata walk itu merupakan regular verb yang perubahan bentuk penulisan ke

dalam past tense-nya harus ditambah suffix –ed sehingga menjadi walked, tetapi

siswa masih menulis bentuk dasarnya. Hal inilah yang mendorong penelitian ini

dilakukan.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini ialah teknik picture series,

yaitu dengan cara menayangkan gambar secara terurut yang memperlihatkan

kronologi peristiwa yang terjadi. Teknik ini dapat memberi kemudahaan kepada

siswa dalam menuangkan ide-ide mereka dalam bentuk tulisan yang terarah dan

tersusun secara kronologis.

Setelah diobservasi kemampuan siswa pada sekolah ini, diketahui bahwa

siswa kelas VIII SMP Angkasa Kuta memiliki kemampuan yang rendah dalam

pelajaran menulis berbahasa Inggris. Kemampuan yang rendah ini disebabkan

oleh siswa kurang paham ketika diberikan tugas menulis. Hal ini dapat dilihat

dari banyaknya kertas kosong dalam waktu yang lama ketika siswa diberikan

sebuah tugas, kekurangan ide, dan lainnya karena tidak adanya stimulus yang

diberikan, sehingga siswa mengalihkan kegiatan mereka dengan bermain

handphone, makan di kelas, serta mengobrol dengan temannya. Hal tersebut

Page 23: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

3

menjadi pendorong penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan

siswa terutama dalam menulis karangan bahasa Inggris khususnya recount text.

Teknik picture series digunakan dalam upaya memberikan stimulus

kepada siswa agar daya nalar siswa tentang suatu peristiwa lebih terarah yang

dapat untuk memunculkan respons berupa ide-ide yang dituangkan ke dalam

bentuk tulisan. Pemilihan recount text sebagai bahan penelitian ini mengacu pada

kurikulum, silabus, dan RPP pada sekolah ini karena recount text diajarkan dalam

mata pelajaran bahasa Inggris pada siswa kelas VIII semester II di sekolah ini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, ada tiga permasalahan yang

dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah kemampuan siswa dalam menulis recount text sebelum teknik

picture series diterapkan di kelas VIII SMP Angkasa Kuta Badung ?

2. Bagaimanakah kemampuan siswa dalam menulis recount text setelah

menggunakan teknik picture series di kelas VIII SMP Angkasa Kuta Badung?

3. Faktor-faktor apa sajakah yang memengaruhi hasil evaluasi belajar siswa pada

penerapan teknik picture series dalam menulis recount text pada siswa kelas

VIII di SMP Angkasa Kuta Badung? Mengapa?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini mencakup dua hal, yakni tujuan umum dan tujuan

khusus.

Page 24: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

4

1.3.1 Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

siswa dalam menulis recount text dengan menggunakan teknik picture series.

Mengingat kemampuan siswa dalam menulis masih tergolong rendah, teknik ini

bertujuan memberikan stimulus kepada siswa dan memfokuskan konsentrasi

siswa tentang peristiwa yang terjadi pada gambar tersebut. Selanjutnya ide dengan

mudah dapat dituangkan ke dalam bentuk tulisan khususnya menulis recount text.

1.3.2 Tujuan Khusus

Ada tiga tujuan khusus penelitian ini yang dijelaskan sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan hasil pembelajaran dalam menulis recount text sebelum

menggunakan teknik picture series pada siswa kelas VIII di SMP Angkasa

Kuta Badung.

2. Mendeskripsikan hasil pembelajaran dalam menulis recount text setelah

menggunakan teknik picture series pada siswa kelas VIII di SMP Angkasa

Kuta Badung.

3. Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi hasil evaluasi belajar siswa

pada penerapan teknik picture series dalam menulis recount text pada siswa

kelas VIII di SMP Angkasa Kuta Badung.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini mencakup manfaat teoretis dan praktis yang dapat

dijabarkan sebagai berikut.

Page 25: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

5

1.4.1 Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis penelitian adalah sebagai referensi bagi peneliti lain yang

berminat untuk mengkaji penggunaan media pembelajaran dengan menggunakan

teknik picture series dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis recount text

pada siswa kelas VIII semester II di SMP Angkasa Kuta. Hasil penelitian ini

diharapkan menjadi satu bentuk evaluasi yang dapat digunakan untuk mengukur

tingkat keberhasilan pembelajaran.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis penelitian ini adalah untuk memberikan informasi dan

sumbangsih bagi pengelola lembaga pendidikan menengah dan para pendidik

secara khusus guru bahasa Inggris yang tertarik menggunakan teknik picture

series dalam meningkatkan kemampuan menulis peserta didiknya. Selain itu,

pengaplikasian teknik picture series ini juga dapat meningkatkan daya nalar siswa

dalam menyusun suatu cerita secara teratur. Peningkatan pemahaman dan

kemampuan menulis siswa dapat digunakan sebagai alat ukur keberhasilan siswa.

Page 26: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN

MODEL PENELITIAN

2.1 Kajian Pustaka

Menganalisis keterampilan menulis dalam penguasaan berbahasa telah

banyak dilakukan. Namun, pemilihan dan penerapan prosedur sebagai sebuah

strategi pembelajaran haruslah tepat dan merupakan hal yang wajib dilakukan

oleh seorang guru. Sesuai dengan topik penelitian ini, yaitu ―Kemampuan

Menulis Recount Text dengan Menggunakan Teknik Picture Series pada Kelas

VIII di SMP Angkasa Kuta Badung‖ ditulis untuk melengkapi penelitian-

penelitian yang telah dilakukan sebelumya. Beberapa penelitian yang digunakan

sebagai kajian pustaka dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

Pertama, penelitian dalam bentuk tesis yang dilakukan oleh Milati (2011)

dengan judul ―Peningkatan Keterampilan Menulis kalimat Passive Simple Present

Tense Siswa SMPN 1 Tegallalang dengan Pendekatan Chain and Card Game‖.

Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk penelitian tindakan kelas yang terdiri

atas empat tahapan dalam setiap siklus yang diterapkan. Kelebihan penelitian

Milati adalah hasil analisis data kuantitatif yang digunakan menunjukkan bahwa

pendekatan chain and card game dapat meningkatkan kemampuan menulis

kalimat passive simple present tense pada siswa di SMP N 1 Tegallalang.

Sebaliknya, kelemahannya adalah pendekatan chain and card game yang

digunakan tidak dijelaskan secara terperinci sehingga menyulitkan pembaca untuk

mengerti teknik-teknik dalam permainan kartu tersebut. Relevansinya dengan

penelitian yang dilakukan adalah mengkaji peningkatan kemampuan menulis

6

Page 27: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

7

dalam bahasa Inggris. Perbedaan penelitian sebelumya dan penelitian ini adalah

penelitian sebelumnya menggunakan kalimat passive simple past tense dan

pendekatan chain and card game, sedangkan penelitian ini menganalisis

penggunaan kalimat simple past tense dengan teknik picture series.

Kajian pustaka kedua merujuk penelitian tesis oleh Astika (2012) yang

berjudul “Improving The Ability To Use Verbs In Paragraph Writing Through

Grammar Transformational Teaching Method” yang mengambil penelitian

tindakan kelas serta menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Penelitian itu

menunjukkan bahwa penerapan metode tata bahasa transformasional berhasil

dilakukan karena analisis ini memilih kata kerja yang tidak tepat dengan teori

kesalahan (error analysis) yang digunakan untuk mengatasi masalah siswa. Di

samping itu, dapat mengurangi kesalahan di dalam menggunakan kata kerja dalam

menulis paragraf. Kelemahannya ialah metode transformasi grammar ini

membutuhkan waktu yang lama dalam menganalisis kesalahan yang dilakukan.

Peneliti maupun siswa tidak memiliki waktu yang cukup di kelas karena jam

pelajaran Bahasa Inggris yang terbatas. Relevansinya adalah penelitian ini

menganalisis kesalahan menulis bahasa Inggris dalam upaya meningkatkan

kemampuan menulis siswa. Penelitian sebelumnya menggunakan verba dalam

menulis paragraf melalui grammar transformational teaching method, sedangkan

penelitian ini menganalisis penggunaan kalimat simple past tense dengan teknik

picture series.

Kajian pustaka ketiga yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas

yang dilakukan oleh Hidayati (2011) dengan judul tesis ―Peningkatan

Page 28: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

8

Kemampuan Menulis Wacana Narasi Melalui Penggunaan Media Pembelajaran

Berbasis Visual Gambar Berseri pada Mahasiswa FKIP-KMM‖. Dalam analisis

penelitian tindakan kelas yang dilakukan, media visual gambar berseri digunakan

sebagai media yang efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis narasi pada

mahasiswa FKIP-UMM. Analisis wacana yang dilakukan berdasarkan format

kriteria penelitian menulis wacana narasi dengan menggunakan media visual

gambar berseri, yaitu kesesuaian judul, tingkat kerincian wacana narasi yang

sesuai dengan urutan kronologi, kesesuaian kalimat, pilihan kata, serta kohesi dan

koherensi. Kelemahannya, teknik gambar berseri yang diterapkan kurang tepat

karena objek penelitiannya adalah mahasiswa. Dilihat dari faktor usia, mahasiswa

sudah dapat berpikir secara kritis, memiliki daya imajinasi dan fokus pikiran yang

tinggi serta mampu berpikir mandiri. Relevansinya adalah picture series

merupakan teknik yang sama yang juga diterapkan dalam penelitian ini, tetapi

teks yang diberikan dan cara penyajian gambar yang dilakukan berbeda.

Perbedaan lainnya adalah pengguanan teknik picture series pada keterampilan

menulis recount text yang dianalisis adalah (1) organisasi, (2) pengembangan ide,

(3) tata bahasa, dan (4) mekanik.

Keempat, rujukan kajian pustaka penelitian ini adalah jurnal yang berjudul

―Upaya Meningkatkan Kemampuan dalam Pembelajaran Menulis Laporan

Perjalanan dengan Media Gambar pada Siswa Kelas IX SMPN 01 Ombe Baru

Tahun Pelajaran 2008/2009‖ yang dilakukan oleh Jauhariyah (2009). Dalam

penelitiannya, media gambar digunakan sebagai media yang efektif dalam upaya

meningkatkan kemampuan menulis siswa dan dibuktikan berdasarkan hasil

Page 29: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

9

penelitiannya. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pemerolehan nilai siswa

mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yang dilakukan, yaitu siklus I

tanpa menggunakan media gambar dan siklus II dengan menggunakan gambar.

Kelemahannya, tidak dijelaskan secara spesifik kriteria dalam penulisannya, baik

prosedur skematis dalam penulisan laporan perjalanan yang dimaksud maupun

ketentuan tense yang digunakan, sedangkan pada penelitian ini digunakan picture

series, planning organizer, and composing organizer. Relevansinya adalah baik

penelitian yang dilakukan oleh Jauhariyah maupun penelitian ini menggunakan

penelitian tindakan kelas. Namun penelitian ini mengetengahkan recount text

dengan menggunakan teknik picture series sebagai media pembelajaran yang

efektif dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis siswa.

Penelitian yang kelima, merujuk sebuah jurnal penelitian tindakan kelas

yang dilakukan oleh Emilia (2006) dengan judul ―Pendekatan Genre Based dalam

Kurikulum Bahasa Inggris Tahun 2006: Penelitian Tindakan Kelas di Sebuah

SMP Negeri di Bandung‖. Dalam penelitian ini, recount text merupakan genre

yang menjadi fokus analisis dalam penelitian. Pendekatan yang digunakan ialah

mengadopsi pendekatan genre-based linguistik sistemik fungsional yang

dikembangkan di Australia oleh Christie, Martin, dan Rothery (1994) yang

menyatakan bahwa pendekatan ini masih relevan dengan kurikulum 2006.

Penelitian ini dibagi menjadi tiga siklus. Siklus I dijadikan sebagai sumber acuan

pelaksanaan perencanaan untuk perbaikan tindakan yang dilakukan dalam siklus

berikutnya hingga siklus ketiga. Pendekatan itu memberikan kontribusi yang

cukup besar, baik kepada siswa maupun guru di sekolah tersebut. Genre-Based

Page 30: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

10

digunakan untuk memperbaiki struktur penulisan teks yang dilakukan oleh siswa

dan terbukti mampu meningkatkan kemampuan menulis siswa khususnya dalam

menulis recount text yang sesuai dengan struktur teks itu sendiri. Kelemahannya,

teori yang dipaparkan sangat banyak dan begitu rumit sehingga sulit dipahami

oleh pembaca. Selain itu, tidak disertakannya rubrik penilaian sebagai dasar

penentuan nilai yang diperoleh siswa. Relevansinya dengan penelitian ini adalah

melakukan penelitian tindakan kelas dan recount text menjadi fokus acuan dalam

penelitian. Perbedaanya adalah penelitiaan sebelumnya menggunakan pendekatan

genre-based sedangkan penelitian ini menggunakan picture series.

Penelitian berikutnya yang menjadi kajian pustaka keenam dalam

penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Testiana (2009) dengan judul

tesis “A Comparative Study on Student’s Recount Writings Using Role Play and

Pictures as Media”. Dalam penelitian yang dilakukakan, peneliti membandingkan

penggunaan teknik role play dan gambar dalam menulis sebuah recoun text pada

siswa kelas 8 I SMPN 2 Purworejo‖. Peneliti membagi siswa menjadi dua

kelompok. Perlakuan kelompok pertama adalah bermain peran, sedangkan

kelompok kedua adalah dengan gambar. Metode yang penelitian yang dipakai

adalah penelitian eksperimental khususnya intact group comparison design. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknik peran dibuktikan lebih efektif

daripada menggunakan gambar sebagai media yang mampu meningkatkan

kemampuan siswa dalam menulis recount text. Kelemahannya, perlakuan dengan

membagi siswa secara berkelompok dan hanya menerapkan satu teknik dalam

satu kelompok diragukan dapat mewakili kemampuan siswa dalam satu kelas

Page 31: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

11

tersebut karena kemampuan yang dimiliki oleh setiap siswa berbeda.

Relevansinya dengan penelitian yang dilakukan ini adalah melakukan penelitian

tindakan kelas. Namun yang difokuskan dalam penelitian ini hanya menggunakan

satu teknik untuk meningkatkan kemampuan menulis recount text dengan

menggunakan media gambar tanpa membandingkan dengan teknik lainnya demi

keakuratan hasil analisis penelitian ini.

Selanjutnya, kajian pustaka yang ketujuh adalah penelitian yang dilakukan

oleh Maryani (2009) berupa artikel dengan judul ―Meningkatkan Kemampuan

Siswa dalam Menulis Karangan Menggunakan Media Gambar Seri di Kelas V SD

Cibulan‖. Keunggulan tulisan ini adalah membahas secara terperinci pemanfaatan

media gambar sebagai sarana pembelajaran yang efektif kepada siswa khusunya

dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis sebuah karangan. Kelemahanya,

tidak dipaparkannya rubrik penilaian sebagai pedoman penilaian dengan jelas

dalam penelitian yang dilakukan yang mampu menunjukkan keberhasilan

penerapan teknik yang digunakan. Relevansinya dengan penelitian yang

dilakukan ini adalah menggunakan teknik yang sama dan melakukan penelitian

tindakan kelas. Namun penelitian yang dilakukan ini lebih mengacu kepada

karangan yang memiliki struktur skematis yang relevan dengan penerapan teknik

picture series, yaitu recount text. Perbedaanya terletak pada sumber data, dimana

pada penelitian sebelumnya adalah siswa kelas IV SD sedangkan penelitian ini

adalah siswa kelas VIII SMP.

Dari ketujuh penelitian di atas tentang penelitian tindakan kelas dalam

upaya meningkatkan kemampuan menulis berbahasa Inggris belum ada yang

Page 32: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

12

melakukan pengombinasian teknik picture series dengan instrumen baru yaitu

penggunaan planning organizer dan composing organizer dalam proses belajar di

kelas. Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini memiliki perbedaan dengan

penelitian-penelitian sebelumnya karena menggunakan media gambar dengan

teknik picture series yang dikombinasikan dengan penggunaan instrumen

tambahan sebagai terobosan baru dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa

dalam menulis recount text. Picture series yang ditayangkan menggunakan slide

untuk menarik perhatian siswa serta memfokuskan pikiran mereka terhadap

kejadian-kejadian ataupun peristiwa yang terjadi pada gambar yang berurutan.

Dengan menggunakan slide yang diperlihatkan di hadapan mereka maka sangat

memudahkan pengajar dalam membangun daya nalar siswa untuk berpikir lebih

kritis dan terarah tentang ide-ide yang ditulis dan dikembangkan dalam

recount text.

2.2 Konsep

Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul ―Kemampuan

Menulis Recount Text dengan Menggunakan Teknik Picture Series pada Kelas

VIII di SMP Angkasa Kuta Badung‖ ada tiga konsep, yaitu menulis, recount text,

dan picture series. Ketiga konsep tersebut dijelaskan seperti berikut ini.

2.2.1 Menulis

Menulis adalah menuturkan atau melukiskan lambang-lambang grafik

yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang

Page 33: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

13

lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami

bahasa gambar dan grafik (Tarigan, 2000:21). Lebih lanjut Tarigan (1986:15)

mengatakan bahwa menulis merupakan kegiatan mengungkapkan ide atau

gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampainya.

Menurut Gie (2002:9), mengarang adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang

mengungkapkan buah pikirannya melalui bahasa tulis untuk dibaca dan

dimengerti oleh orang lain.

2.2.2 Recount Text

Dalam recount text siswa dituntut untuk membangun sebuah teks yang

terorganisasi atau terstruktur yang dirangkai untuk menceritakan kejadian-

kejadian pada masa lalu. Dengan kata lain, siswa menceritakan kejadian yang

dialami kepada orang lain yang dapat diungkapkan melalui bentuk tulisan yang di

dalamnya dituliskan kronologis peristiwa-peristiwa yang terjadi. Recount text

adalah jenis teks yang berisi tentang pengalaman pribadi seseorang yang

disampaikan secara terurut (Fadlun, 2011: 98).

Menurut Anderson & Anderson, (1997:48) recount text bertujuan untuk

memberikan gambaran kepada pembaca tentang sebuah peristiwa yang terjadi

menurut waktu dan tempat kejadiannya yang difokuskan adalah kejadian yang

ditulis secara berurutan. Terdapat tiga jenis recount text, yaitu (1) personal

recount: menceritakan kembali pengalaman di mana penulis telah terlibat secara

langsung; (2) factual recount: menceritakan kembali kejadian atau insiden seperti

berita koran, laporan kecelakaan ; dan (3) imaginative recount: menceritakan

Page 34: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

14

peran yang bersifat imajinatif dan menghubungkan kejadian khayalan

(Emilia dkk, 2008:16).

Organisasi recount text biasanya dimulai dengan orientation yang

memasukkan unsur-unsur informasi latar belakang untuk membantu pembaca

memahami cerita. Biasanya ada penjelasan mengenai siapa, kapan, di mana, dan

mengapa yang biasanya ditulis dalam paragraf pertama. Selanjutnya diikuti

dengan kejadian penting (important events) yang dijelaskan dan biasanya disusun

dalam urutan waktu dari kejadian pertama sampai dengan kejadian terakhir. Teks

ini banyak mempunyai komentar evaluatif atau pernyataan simpulan yang

mungkin hanya berupa komentar mengenai kejadian yang telah terjadi

sebelumnya. Akan tetapi, ini bersifat opsional yang sering merupakan komentar

yang merefleksikan perasaan penulis tentang kejadian-kejadian yang disebutkan

sebelumnya.

Tabel 2.1 Generic / Schematics Structure of Recount Text

Sumber: Rangkuman Intisari bahasa Inggris (Fadlun,2011 : 98)

Generic

structure/Schematics

structure

Function

Orientation Pembukaan (pengenalan tokoh, tempat, waktu dan

kejadian/aktifitas si pelaku)

Sequences of Events Kejadian (rangkaian kejadian yang dilakukan)

Re-orientation/

Conclusion

Simpulan (penutup yang menjelaskan tentang persaan si

pelaku dengan kejadian atau aktifitas yang dilakukan)

Recount text memiliki tata bahasa dalam penulisannya seperti penggunaan

past tense, adverb of sequence time (kata keterangan urutan waktu) seperti: first,

then, next, finally, etc.; memakai personal pronoun (pronomina) seperti : he, we,

Page 35: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

15

they, etc. (Fadlun, 2011:98). Menurut Anderson & Anderson (1997) terdapat dua

ciri recount text, yaitu sebagai berikut.

1. Menggunakan descriptive words untuk menggambarkan detail mengenai

siapa, apa, kapan, di mana dan bagaimana.

2. Menggunakan proper noun untuk mengidentifikasi mereka yang terlibat di

dalam recount.

2.2.3 Picture Series

Menurut Harmer (2007:177), pengajar biasanya menggunakan gambar

atau grafik yang diambil melalui buku, koran, dan majalah atau fotografi untuk

memfasilitasi pembelajaran. Gambar dapat berupa bentuk dari flashcard, gambar

besar di dinding, fotografi (khususnya textbook) dan beberapa guru juga

menggunakan slide proyektor. Gambar dari keseluruhan dapat digunakan dalam

berbagai cara seperti berikut ini:

a. Drills : dengan kelas siswa tingkat terendah, flashcard khususnya digunakan

untuk memilah grammar sebagai isyarat kalimat yang berbeda dan

mempraktikkan tata bahasa.

b. Communication : gambar sangat berguna untuk berbagai aktivitas komunikasi.

Pengajar sering kali menggunakan gambar untuk kreativitas menulis. Mereka

ingin menyampaikan kepada siswa sebuah cerita dengan menggunakan

setidaknya tiga gambar di depan kelas. Dia bisa menyampaikan kepada

siswanya untuk membuat sebuah percakapan secara spesifik mengenai topik

dari gambar tersebut.

Page 36: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

16

c. Understanding : yang paling cocok dalam penggunaan gambar adalah untuk

menjelaskan dan menganalisis maknanya. Dalam hal ini dapat memudahkan

guru dalam mengetahui kemampuan siswa akan suatu pemahaman melalui

media gambar.

d. Ornamentation : berbagai jenis gambar sering digunakan utuk membuat

pekerjaan menjadi lebih menarik. Dalam buku-buku teks modern, contohnya

teks bacaan yang dihiasi dengan foto-foto sangat diperlukan seperti dalam

majalah, koran dan artikel karena hal ini dapat menarik minat siswa dalam

kelas disamping itu guru dapat memiliki kekuatan untuk menyatukan pikiran

siswa.

e. Prediction: gambar sangat berguna untuk memberikan prediksi kepada siswa

tentang topik apa yang akan menjadi pelajaran selanjutnya. Siswa dapat

melihat gambar dan mencoba untuk menafsirkan apa yang dilihat. Ini sangat

besar memberikan keuntungan dengan melibatkan siswa kepada sebuah tugas.

f. Discussion: gambar dapat memberikan simulasi pertanyaan, seperti apa yang

diperlihatkan, apa yang dirasakan, apa yang dimaksudkan dan sebagainya.

Dengan memberikan simulasi-simulasi seperti itu maka pengajar dapat

menyuruh siswa untuk menulis sebuah deskripsi dari gambar tersebut.

Munadi (2013:89) mengatakan bahwa gambar merupakan media visual

yang penting dan mudah didapat. Dikatakan penting sebab gambar dapat

mengganti kata verbal, mengongkretkan yang abstrak, dan mengatasi pengamatan

manusia. Gambar membuat orang dapat menangkap ide atau informasi yang

terkandung di dalamnya dengan jelas, lebih jelas daripada yang diungkapkan oleh

Page 37: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

17

kata-kata. Berkaitan dengan definisi tersebut picture series adalah media, sarana,

atau alat berupa gambar yang disusun secara berseri dengan tujuan agar siswa

dapat menguasai materi pembelajaran secara cepat dan tepat dengan

memperlihatkan rangkaian gambar di hadapan siswa dalam aktivitas pembelajaran

keterampilan menulis khususnya recount text.

2.3 Landasan Teori

Dalam penelitian ini ada tiga teori yang digunakan yaitu (1) teori

pembelajaran bahasa, (2) teori menulis, dan (3) teori tata bahasa.

2.3.1 Teori Pembelajaran Bahasa

Menurut Brown (1987:6) pembelajaran adalah (proses) memeroleh atau

mendapatkan pengetahuan tentang subjek atau keterampilan yang dipelajari

melalui belajar, pengalaman atau instruksi (“learning is acquiring or getting

knowledge of a subject or skill by study, experience or instruction”). Selanjutnya,

pembelajaran adalah suatu perubahan perilaku yang relatif tetap dan merupakan

hasil praktik yang diulang-ulang (“Learning is relatively permanent change in a

behavioral tendency and is the result of reinforced practice”).

Menurut Cahyo (2012:27) dalam teori pembelajaran ada dua aliran, yaitu

(1) aliran pembelajaran klasik (behavioristik) dan (2) aliran pembelajaran

kontemporer (konstruktivisme). Behavioristik adalah peritiwa terbentuknya

asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus (S) dan respons

(R) yang diberikan atas stimulus tersebut. Sedangkan, aliran konstruktivisme

Page 38: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

18

adalah memandang subjek aktif menciptakan struktur-struktur kognitif interaksi

dengan lingkungannya. Dari dua aliran ini yang sesuai dengan penelitian ini

adalah aliran behavioristik dimana stimulus diberikan kepada siswa berupa teknik

picture series dan respons yang diberikan siswa adalah recount text dalam bentuk

simple past tense.

Skinner adalah ahli pembelajaran behavioristik yang menyatakan bahwa

belajar merupakan perubahan tingkah laku. Seseorang dianggap telah belajar jika

telah mampu menunjukkan perubahan tingkah laku. Dalam kutipan bukunya

dinyatakan bahwa teknik pendidikan yang menekankan pada penghafalan bahan

lisan bersandar berat pada dorongan atau motivasi. Sebagai contoh, beberapa

baris puisi yang diberikan kepada anak dan dia diperintahkan untuk ―belajar‖.

Guru kemudian meminta siswa untuk membaca puisi. Penghargaan atau pujian

akan diberikan jika ia melakukannya dengan benar. Sebaliknya, guru akan

menghukumnya jika siswa salah mengucapkannya. Hal itu dilakukan dalam

rangka menghasilkan tanggapan yang kemudian dapat diperkuat.

“Educational techniques which emphasize the memorization of verbal material

lean heavily upon prompting. How the grade-school child aquires verbal behavior

is often of little concern to the teacher. For example, a few lines of poem are given

to the child is usually left to “learn” them. In some little-understood fashion

which the child is usually left discover for himself, he must convert texture. The

teacher then asks the child to recite the poem, rewards him if does so correctly,

and punishes him if he is unable to recite it or recites it correctly. In order to

generate responses which may then be reinforced, the teacher may resort of

promts. A partially learned poem is thus evoked and reinforced”. (Skinner,

1957:255)

Pandangan behavioristik mengakui pentingnya masukan (input) yang

berupa stimulus dan keluaran (output) yang berupa respons. Penguatan

Page 39: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

19

(reinforcement) adalah faktor penting dalam belajar. Penguatan adalah apa saja

yang memperkuat timbulnya respons. Bila penguatan ditambahkan (positive

reinforcement), maka respons akan semakin kuat. Demikian juga jika penguatan

dikurangi (negative reinforcement, maka respons juga akan lemah. Efek prosedur

dalam memberikan respons dari kondisi pengendalian tertentu biasanya dilakukan

dengan cara lain. Selain menggunakan berbagai macam penguatan, suatu

ketergantungan diatur dengan respons verbal dan penguat umum. Setiap perstiwa

yang bersifat mendahului suatu ganjaran berbeda dapat digunakan sebagai

penguat untuk membawa perilaku bawah kontrol seseorang pada semua kondisi

yang kurang tepat dan rangsangan yang buruk (Skinner, 1957:54).

Menurut Iskandarwassid (2009:4), pembelajaran dimaknai sebagai proses

menuju ke arah yang lebih baik. Variasi belajar dapat diamati melalui proses

tingkah laku atau penampilan anak didik. Ada enam jenis tingkah laku, yaitu

(1) suatu kegiatan belajar peserta didik yang ditampilkan melalui proses stimulus

(S) – respons (R), S adalah situasi yang memberikan stimulus, sedangkan R

adalah respons dari stimulus, (2) untaian dan rangkaian, suatu kegiatan belajar

terjadi berdasarkan rentetan atau rangkaian respons yang dihubung-hubungkan,

(3) perbedaan yang beragam, proses belajar terjadi atas serangkaian respons yang

khusus, (4) penggolongan, jenis belajar yang terjadi di atas penggolongan suatu

benda, keadaan, atau perbuatan yang sesuai dengan situasi, (5) menggunakan

urutan, suatu kecakapan untuk berbuat atau bertindak tidak sesuai dengan

landasan komponennya, dan (6) memecahkan masalah, kemampuan berpikir,

menganalisis, dan memecahkan masalah. Sesuai dengan definisi behavioristik,

Page 40: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

20

maka penelitian ini sangat erat kaitannya dengan teori behavioristik. Penelitian

tindakan kelas ini menggunakan picture series yang merupakan stimulus (S)

untuk mendapatkan respons (R) berupa karangan siswa yaitu recount text.

Penguatan (reinforcement) yang diberikan dalam penelitian ini adalah

pengulangan materi dan latihan menggunakan teknik picture series dalam menulis

sebuah recount text sebelum tes diberikan. Penelitian ini diberikan penguatan

positif berupa pujian yang diberikan kepada siswa yang mampu memeroleh hasil

yang baik dalam penulisan recount text. Penguatan positif ini bertujuan untuk

mendapatkan respons yang baik pada hasil kegiatan menulis recount text di tahap

berikutnya.

2.3.2 Teori Menulis

Menulis adalah mengeluarkan dan mengekspresikan isi hati dalam bentuk

tulisan. Keterampilan menulis tidak langsung datang dengan sendirinya, tetapi

harus melalui banyak latihan dan praktik secara teratur. Menulis juga diartikan

menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka

memahami bahasa dan gambaran grafik. Gambar atau lukisan mungkin dapat

menyampaikan makna-makna, tetapi tidak menggambarkan kesatuan-kesatuan

bahasa. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan

ekspresi bahasa (Tarigan, 2000:21).

Menurut Harmer (2007:325), terdapat berbagai tahap dalam proses

menulis yaitu penyusunan, peninjauan, menyusun kembali, dan terakhir adalah

Page 41: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

21

menulis yang dilakukan secara rekursif sehingga pada tahap pengeditan mungkin

dirasa perlu untuk kembali ke fase pramenulis dan berpikir kembali. Potongan

tulisan dapat diedit seperti yang disusun sebelumnya. Tahap menulis di antaranya

adalah (a) periksa penggunaan bahasa, (b) periksa tanda baca dan tata letak,

(c) periksa ejaan Anda, (d) periksa tulisan Anda untuk pengulangan yang tidak

perlu, (e) tentukan informasi untuk setiap paragraf, (f) tulislah berbagai ide, (g)

pilih ide-ide terbaik untuk dimasukkan, (h) menulis salinan bersih dari versi yang

dikoreksi, (i) tulislah versi kasar. Hal itu sesuai dengan kutipan seperti berikut.

“In reality of writing process is more comples than this, of course and the

various stages of drafting, re-drafting and writing, etc, are done in recursive, thus

at editing stage we may feel the need to go back to a pre-writing phase and think

again. We may edit bits of our writing as we draft it. That are various stage of

writing : (a) Check language use (grammar, vocabulary, linkers), (b) check

punctuation (and layout), (c) check your spelling, (d) check your writing for

unnecessary repetition of words and or information, (e) decide the information for

each paragraph and the other paragraph should go in, (f) note down various

ideas, (g) select the best ideas for inclusion, (h) write a clean copy of the

corrected version, (i) write out a rough version”. (Harmer, 2007:326)

Salah satu kunci seseorang dapat berkomunikasi dengan baik dan benar

menggunakan bahasa terutama dalam hal menulis adalah karena mereka mengerti

akan genre. Genre adalah jenis teks yang mempunyai konstruk sosial dan

teridentifikasi sebagai konstruk, struktur, dan fungsi sosialnya. Ketika siswa

belajar menulis subuah genre maka mereka harus memerhatikan tentang topiknya,

jenis teks apa yang akan dibuat, bagaimana struktur skematisnya dan fungsi

sosialnya (Harmer 1968: 30).

Teori menulis yang dijabarkan oleh beberapa ahli tersebut memiliki

relevansi dengan penelitian ini karena siswa melakukan kegiatan menulis. Tulisan

Page 42: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

22

siswa berupa recount text merupakan salah satu bentuk genre yang memiliki

konstruk, struktur dan fungsi sosial serta memiliki ketentuan-ketentuan pada tahap

penulisannya. Pada proses menulis tersebut siswa dituntut untuk memahami

ketentuan-ketentuan yang ada seperti memeriksa penggunaan bahasa, tanda baca,

ejaan, pengembanganan ide dalam tulisan dan mengoreksi hasil tulisan mereka.

Terkait dengan hal tersebut maka proses menulis yang dilakukan memerlukan

latihan dan praktik secara teratur. Dimana dalam penelitian ini siswa diberikan

latihan-latihan sebelum praktik menulis cerita imajinatif recount text dilakukan.

Teori ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan karena dapat digunakan untuk

membedah rumusan masalah pertama dan kedua, yaitu mengungkap tentang

kemampuan menulis sebelum dan setelah diberi tindakan secara kualitatif.

2.3.3 Teori Tata Bahasa

Menurut Yule (2010: 83), tata bahasa adalah proses menggambarkan

struktur frasa dan kalimat sedemikian rupa semua unsur tata bahasa dalam suatu

bahasa dan mengatur urutan nontata bahasa. Lebih lanjut Yule membagi tata

bahasa dalam dua bagian, yaitu kelas kata dan kesesuaian. Yule menggolongkan

kelas kata ke dalam delapan kelas kata, yaitu sebagai berikut.

1. Nomina adalah kata-kata yang merujuk kepada orang (boy), objek

(backpack), makhluk hidup (dog), tempat (school), kualitas (roughness),

fenomena (earthquacke), dan ide abstrak (love).

2. Artikel adalah kata-kata (a, an, the) yang digunakan dengan nomina untuk

membentuk frasa nomina (You can have a banana or an apple) atau

Page 43: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

23

mengidentifikasikannya sebagai sesuatu yang telah diketahui sebelumnya

(I’ll take the apple)

3. Adjektif adalah kata-kata yang umumnya digunakan dengan nomina untuk

memberikan informasi tambahan tentang benda yang dirujuknya (happy

people, large objects, a strange experience).

4. Verba adalah kata-kata yang digunakan pada sejumlah aksi (go, talk) dan

keadaan (be, have) yang melibatkan orang dan benda dalam suatu

kejadian (Jessica is ill and has a sore throat so she can’t talk or go

anywhere).

5. Adverbial adalah kata-kata yang digunakan dengan verba untuk

memberikan informasi tambahan tentang aksi, keadaan, dan kejadian

(slowly, yesterday). Beberapa adverbial (really, very) dapat juga

digunakan dengan adjektif untuk memodifikasi informasi tentang benda

(Really large objects move slowly. I had a very strange experience

yesterday).

6. Preposisi adalah kata -kata (at, in, on, near, with, without) yang digunakan

dengan nomina dalam frasa untuk memberikan informasi tentang waktu,

(at five o’clock, in the morning), tempat (on the table, near the window),

dan lainnya (with a knife, without a thought) termasuk aksi dan benda

7. Pronomina adalah kata-kata (she, herself, they, it, you) yang digunakan

pada frasa nomina yang merujuk kepada orang dan benda yang telah

diketahui (She talks to herself. They said it belonged to you).

Page 44: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

24

8. Konjungsi adalah kata-kata (and, but, because, when) yang digunakan

untuk menghubungkan dan mengindikasikan hubungan antarkejadian

(Chantel’s husband was so sweet and he helped her a lot because she

couldn’t do much when she was pregnant).

Dalam tata bahasa juga digunakan istilah untuk empat kategori yaitu jumlah,

orang, kala (tense), dan jender. Pengategorian ini akan sangat jelas perannya

ketika membicarakan kesesuaian. Contohnya, kata kerja loves ―memiliki

kesesuaian dengan‖ nomina Cathy dalam kalimat Cathy loves her dog.

Kesesuaian ini terjadi berdasarkan jenis jumlah, apakah nomina tunggal atau

jamak. Hal ini juga dapat berdasarkan kategori orang, yang terdiri atas tiga jenis,

yaitu orang pertama (melibatkan pembicara), orang kedua (tidak termasuk

pembicara), dan orang ketiga (melibatkan orang lainnya). Perbedaan bentuk

pronomina bahasa Inggris dapat dilakukan berdasarkan jenis kata ganti/orang atau

benda dan jumlah. I digunakan untuk diri pertama tunggal, you untuk diri kedua

tunggal dan he, she, it (or Cathy) untuk diri ketiga tunggal. Jadi, dalam kalimat

Cathy loves her dog tersebut terdapat nomina Cathy, yang merupakan orang

ketiga tunggal, dan menggunakan verba loves (not love) yang bersesuaian dengan

nomina. Lebih lanjut, bentuk verba harus digambarkan dalam kategori bentuk

yang lain yaitu tense. Pada kalimat di atas, verba loves adalah bentuk present

tense. Kalimat di atas adalah bentuk kalimat aktif yang menggambarkan apa yang

dilakukan Cathy (Cathy does (i.e. she performs the action of the verb). Kesesuaian

antara Cathy dan her didasarkan pada perbedaan yang ada dalam bahasa Inggris

Page 45: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

25

yang membedakan jender perempuan tunggal (she, her), laki-laki (he, his), dan

benda atau hal lainnya yang tidak diketahui secara pasti (it, its).

Menurut Baehaqi (2009:35), past berarti lampau, past tense digunakan untuk

menyatakan peristiwa atau aktivitas masa lampau. Peristiwa masa lampau bisa

disimpulkan dari waktu yang tersirat dalam kalimat“When did you park your

car?” Tanpa menggunakan keterangan waktu, kalimat tersebut harus

menggunakan past tense karena menanyakan peristiwa yang terjadi di masa

lampau. Akan tetapi, terkadang diperlukan keterangan waktu yang memperjelas

bahwa suatu peristiwa terjadi pada masa lampau, seperti yesterday, last night, last

week, two days ago, dan lainnya. Terkait dengan teori tata bahasa, recount text

bertujuan untuk menceritakan kembali kejadian yang terjadi di masa lampau,

maka past tense digunakan dalam karangan tersebut. Selanjutnya, teori ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan karena dapat digunakan untuk memevah

permasalahan pertama dan kedua, yaitu mengungkap tentang kemampuan siswa

dalam menggunakan tata bahasa Inggris khususnya dalam penggunaan simple past

tense sebelum dan setelah diberi tindakan secara kualitatif.

2.4 Model Penelitian

Model penelitian ini adalah model penelitian tindakan kelas (PTK) yang

diaplikasikan dalam mengkaji aspek linguistik dan linguistik terapannya dalam hal

ini pembelajaran dan pengajaran bahasa. PTK ini dilakukan dengan menggunakan

metode kuantitatif di mana penyajian datanya berupa tabel dan presentase yang

disajikan secara deskriptif dalam mengukur tingkat pemahaman tata bahasa

Page 46: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

26

Inggris siswa. Metode deskriptif kualitatif disajikan melalui deskriftif interpretatif

yang mengukur tingkat pemahaman menulis siswa dengan pengaplikasian picture

series. Model penelitian dapat dilihat pada diagram di bawah ini:

Gambar 2.1 Diagram Model Penelitian

Siklus PTK yang dilakukan secara berulang dalam proses

pembelajaran melalui empat tahapan menurut Arikunto

Teori

Behavioristik

Deskriptif kuantitatif

Teknik Picture Series

Deskriptif kualitatif

Linguistik terapan

Deskriptif interpretatif Tabel dan persentase yang

disajikan secara deskriptif

Linguistik

Penerapan tata bahasa Peningkatan keterampilan

menulis

Hasil Penelitian

Kemampuan Menulis Recount Text Dengan Menggunakan Teknik Picture Series

Pada Kelas VIII SMP Angkasa Kuta Badung

Page 47: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

penelitian tindakan (action research) dengan metode Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) yang mengkaji data kuantitatif dari aspek lingustik terapannya dalam hal

ini pembelajaran dan pengajaran bahasa dan data kualitatif dari aspek

linguistiknya. Menurut Zuriah (2006:92), pendekatan kualitatif adalah prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-oang atau perilaku yang diamati. Analisis yang digunakan dalam

penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif analisis yang berarti interpretasi

terhadap isi dibuat dan disusun secara sistematik atau menyeluruh dan sistematis.

Dalam penelitian ini, siklus digunakan untuk mengetahui tingkat

perubahan kemampuan siswa sebelum dan setelah menggunakan teknik picture

series dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis recount text pada kelas

VIII SMP Angkasa Kuta. Menurut Arikunto (2012: 16), ada empat tahapan yang

lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4)

refleksi. Adapun model model tahapan tersebut adalah sebagai berikut.

27

Page 48: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

28

Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas

Sumber: Arikunto (2012:16)

Dalam penelitian tindakan kelas ini digunakan dua siklus karena

pada siklus kedua telah tampak tejadinya peningkatan hasil tulisan

siswa. Adapun proses dalam tiap-tiap siklus dibagi sebagai berikut.

pengamatan

refleksi pelaksanaan siklus II

?

pengamatan

perencanaan

siklus I

perencanaan

refleksi pelaksanaan

Page 49: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

29

3.1.1 Proses siklus I

Proses siklus I dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu perencanaan,

pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Keempat tahap tersebut dijabarkan seperti

berikut ini.

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan, disiapkan rancangan tindakan dalam bentuk

rencana pembelajaran (RPP), rencana evaluasi dalam bentuk tes untuk mengukur

dan mengetahui kemampuan siswa dalam menulis recount text, menyiapkan

kelengkapan instrumen dan sarana penelitian lainnya.

2. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dibagi menjadi tiga pertemuan mengingat keterbatasan

jam pelajaran bahasa Inggris. Pertemuan pertama dilaksanakan pemberian materi,

pertemuan kedua siswa diberikan sebuah contoh yang telah dikombinasikan

dengan teknik picture series, dan pertemuan ketiga siswa diminta untuk membuat

karangan recount text berupa teks imajinatif yang dibangun dengan menggunakan

teknik picture series.

3. Observasi

Pengamatan dilakukan sewaktu proses pelaksanaan pembelajaran

berlangsung. Pengamatan dapat dilakukan dengan observasi langsung sehingga

dapat mengamati seluruh perilaku siswa.

Page 50: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

30

4. Refleksi

Observasi, catatan penelitian dan hasil karangan siswa pada siklus I dapat

dijadikan sebagai pedoman dalam pembenahan pada tindakan siklus II.

3.1.2 Proses Siklus II

Pelaksanaan siklus II merupakan refleksi dari siklus I untuk meningkatkan

kemampuan menulis siswa. Sama halnya dengan siklus I, tindakan siklus II ini

dibagi menjadi empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan

refleksi. Namun, terdapat perbedaan dalam langkah-langkah pelaksanaanya yang

dibagi menjadi dua kali pertemuan. Pada pertemuan pertama siswa diberikan

contoh yang sama, tetapi disajikan dengan mengombinasikannya dengan

menambahkan dua instrumen baru. Kedua instrumen tersebut adalah lembaran

planning organizer dan composing organizer. Kemudian pada pertemuan kedua

siswa diberikan penugasan kembali untuk mengetahui hasil yang diperoleh.

3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah SMP Angkasa yang beralamat di Jalan

Nusantara No. XX, Tuban, Kuta Selatan dengan waktu penelitian selama lebih

kurang tiga bulan, yaitu bulan Maret sampai dengan Mei 2013. Kegiatan

observasi awal dilaksanakan selama satu kali pertemuan di kelas pada Kamis, 14

Maret 2013. Pelaksanaan siklus I dilakukan selama tiga kali pertemuan pada

Kamis, 11 April 2013, Jumat 12 April 2013 dan Kamis, 18 April 2013. Siklus II

Page 51: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

31

dilakukan selama dua kali pertemuan, yaitu pada Kamis, 9 Mei dan Jumat, 10 Mei

2013.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

VIII semester genap tahun ajaran 2012/2013 SMP Angkasa Kuta, Badung yang

terdiri atas empat kelas, yaitu kelas VIII A , VIII B, VIII C, dan VIII D. Dalam

setiap kelas terdapat 28--34 siswa. Jadi total populasi yang terdapat dalam

penelitian ini kurang lebih 120 siswa.

3.3.2 Sampel

Dalam penelitian ini digunakan total sampling, artinya hanya satu kelas

yang diteliti yaitu, kelas VIII A yang berjumlah 31 siswa yang terdiri atas 14

siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan sekaligus dijadikan sampel penelitian.

Terpilihnya Kelas VIII A karena dari data tes awal yang diperoleh, nilai rerata

siswa lebih rendah dibandingkan kelas lainnya. Oleh karena itu dalam penelitian

ini diputuskan untuk memilih kelas tersebut dan treatment dengan teknik picture

series yang diberikan membuktikan bahwa nilai rerata kelas VIII A meningkat

dalam penguasaan menulis recount text.

Page 52: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

32

3.4 Jenis dan Sumber Data

3.4.1 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ada dua, yaitu jenis data primer dan data

sekunder.

1. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti

secara langsung dari siswa kelas VIII A SMP Angkasa Kuta. Dalam

penelitian ini data diambil berupa metode observasi, kuesioner, dan tes,

baik dalam kegiatan tes awal maupun tes akhir pada tindakan yang ada di

dalam siklus

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari SMP

Angkasa Kuta dengan daftar hadir siswa, daftar nilai, silabus dan RPP,

serta bahan ajar yang ada.

3.4.2 Sumber Data

Sumber data penelitian ini adalah tulisan siswa kelas VIII A SMP Angkasa

Kuta tahun ajaran 2012/2013. Pemilihan sumber data ini didasarkan pada

kenyataan bahwa siswa kelas VII A semester II tahun ajaran 2011/2012 memiliki

pemahaman tata bahasa Inggris yang rendah khususnya dalam keterampilan

menulis. Ini dibuktikan dari hasil tes awal di mana dari 31 siswa terdapat 5 siswa

yang memenuhi KKM sedangkan 26 siswa lainnya tidak.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Page 53: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

33

1. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mencatat perilaku guru dan siswa

dalam proses belajar mengajar di kelas. Berikut ditampilkan lembaran observasi

proses pembelajaran guru dalam pembelajaran menulis recount text kelas VIII

SMP Angkasa Kuta Badung Bali.

LEMBAR OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN GURU

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS RECOUNT KELAS VIII SMP

ANGKASA KUTA BADUNG BALI

Siklus : . . . . . . . . .

Hari/Tanggal : . . . . . . . . .

Petunjuk :

Kurang : bila 1 Indikator yang tampak

Cukup : bila 2 Indikator yang tampak

Baik : bila 3 Indikator yang tampak

Sangat Baik : bila 4 Indikator yang tampak

No Variabel Indikator Skor

Penilaian

1. Persiapan guru

memulai

kegitan

pembelajaran

1. Guru menyiapkan rencana pembelajaran.

2. Guru menyampaikan garis besar materi.

pelajaran.

3. Guru menyampaikan ruang lingkup

materi.

4. Guru menyampaikan lama

pembelajaran.

2. Kemampuan

guru

mengelola

kelas

1. Guru mengondisikan siswa.

2. Guru mengecek kehadiran siswa.

3.

Guru melakukan pembagian peralatan

yang digunakan dalam pembelajaran .

4. Guru membimbing siswa berdiskusi.

3. Kemampuan

mengelola

waktu

pelajaran

1. Guru memulai pelajaran tepat waktu.

2.

Guru memberikan batas waktu dalam

melakukan diskusi .

3. Guru menggunakan waktu secara efisien.

4. Guru melakukan pembelajaran sesuai

dengan rencana.

Page 54: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

34

4. Memberikan

Apersepsi

1.

Guru mendorong siswa untuk

mengemukakan pengetahuan awalnya

tentang konsep yang akan dibahas .

2. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan

yang berhubungan dengan konsep.

3. Guru mendorong siswa untuk

mengomunikasikan.

4. Guru mengilustrasikan pemahaman

tentang konsep yang akan dibahas .

5. Menyampaikan

Materi

1. Guru memberi waktu untuk berdiskusi.

2. Guru memberikan tugas yang harus

diselesaikan saat berdiskusi.

3. Guru membimbing siswa dalam situasi

diskusi.

4. Guru berkeliling mengamati dan

membantu siswa yang mengalami

kesulitan saat berdiskusi.

6. Ketrampilan

guru

mengajukan

pertanyaan .

1. Guru berusaha memancing siswa untuk

bertanya.

2. Guru dapat menjawab pertanyaan siswa.

3. Guru menjawab pertanyaan sesuai

dengan materi yang diajarkan.

4. Guru menjawab pertanyaan siswa secara

urut dan jelas.

7. Perhatian guru

terhadap siswa

1. Guru memusatkan perhatian pada siswa

secara menyeluruh.

2. Guru menghargai perbedaan pendapat

siswa.

3. Guru menghargai perbedaan untuk

memberikan penjelasan.

4.

Guru menumbuhkan motivasi siswa.

8. Pengembangan

aplikasi

1. Guru memberikan soal post test pada

setiap siswa.

2. Guru membimbing siswa dalam

mengerjakan soal.

3. Guru memberikan penguatan.

4. Guru mengoreksi jawaban dari soal yang

diberikan.

9. Kemampuan

menutup

pelajaran

1. Guru bersama siswa membuat

kesimpulan.

2. Guru bersama siswa membuat

rangkuman.

Page 55: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

35

3. Guru memberikan motivasi siswa untuk

belajar.

4.

Guru berpesan pada siswa untuk

mengulang pelajaran yang telah

disampaikan di kelas ketika siswa tiba di

rumah.

2. Kuesioner

Kuesioner adalah instrumen yang memuat pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan kepada siswa untuk memeroleh data tentang kegiatan menulis recount

text di dalam kelas. Kuesioner ini terdiri atas dua kuesioner, yaitu kuesioner pra-

tindakan dan pascatindakan.

Lembar kuesioner peserta didik pratindakan

LEMBAR KUESIONER PESERTA DIDIK PRATINDAKAN

Identitas Siswa

Nama :

Kelas/no :

Mata Pelajaran: Bahasa Inggris

Materi : Recount text

Petunjuk Menggunakan Angket

1. Identitas Anda pada lembar angket yang telah disediakan.

2. Berilah tanda centang(√) pada kolom pendapat yang menurut Anda benar

tanpa pengaruh orang lain.

Setelah angket diisi secara lengkap, mohon lembar angket diserahkan kembali.

No Pernyataan

Pendapat

SS S R TS

1. Saya senang melakukan kegiatan menulis

recount text dengan metode ceramah.

2. Diterapkannya metode ceramah memudahkan

saya dalam menulis recount text.

3. Metode ceramah yang diterapkan dapat

memudahkan saya dalam membuat judul

recount text.

Page 56: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

36

4. Pemaparan materi dengan metode ceramah

yang diterapkan sangat membantu saya

dalam menulis kronologis kejadian/peristiwa

secara terurut dan terarah

5. Menulis recount text dengan metode ceramah

yang biasa diterapkan guru melatih saya

terampil dalam menulis.

6. Dalam menulis recount text, menyusun

struktur organisasi teks dan kalimat dengan

gramatikal yang benar merupakan hal yang

menyenangkan.

7. Pembelajaran menulis dengan ceramah

sangat menyenangkan sehingga saya merasa

bersemangat melakukan kegiatan menulis

8. Setelah mengikuti pembelajaran ini, saya

merasa suasana kelas saat pembelajaran

sangat menyenangkan dan tidak

membosankan.

Lembar kuesioner peserta didik pascatindakan

LEMBAR KUESIONER PESERTA DIDIK PASCATINDAKAN

Identitas Siswa

Nama :

Kelas/no :

Mata Pelajaran: Bahasa Inggris

Materi : Recount text

Petunjuk Menggunakan Angket

1. Identitas Anda pada lembar angket yang telah disediakan.

2. Berilah tanda centang(√) pada kolom pendapat yang menurut Anda benar

tanpa pengaruh orang lain.

Setelah angket diisi secara lengkap, mohon lembar angket diserahkan kembali.

No Pernyataan Pendapat

SS S R TS

1. Saya senang melakukan kegiatan menulis

recount text dengan teknik picture series yang

Page 57: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

37

diterapkan oleh guru.

2. Diterapkannya teknik picture series

memudahkan saya dalam menulis recount text.

3. Dengan teknik picture series yang diterapkan

dapat memudahkan saya dalam membuat judul

recount text.

4. Teknik picture series yang diterapkan sangat

membantu saya dalam menulis kronologis

kejadian/peristiwa secara kronologis.

5. Menulis recount text dengan teknik picture

series yang diterapkan guru melatih saya

terampil dalam menulis.

6. Dalam menulis recount text, menyusun

struktur organisasi teks dan kalimat dengan

gramatikal yang benar merupakan hal yang

menyenangkan setelah diterapkannya tenik

picture series.

7. Pembelajaran menulis dengan teknik ini sangat

menyenangkan sehingga saya merasa

bersemangat melakukan kegiatan menulis

8. Setelah mengikuti pembelajaran ini, saya

merasa suasana kelas saat pembelajaran sangat

menyenangkan dan tidak membosankan.

3. Picture Series

Picture series merupakan rangkaian gambar yang digunakan dalam

memberikan stimulus berupa gambar kepada siswa untuk memudahkan siswa

memunculkan ide-ide yang ada serta siswa dapat menulis karangan secara terurut

dan teratur. Berikut ini ditampilkan rangkaian gambar imajinatif yang digunakan

dalam penerapan teknik picture series pada penelitian ini.

Page 58: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

38

1 2 3 4 5

6 7 8 9 10

11 12 13 14 15

16 17 18 19 20

21 22 23 24 25

(sumber: Disney enterprise (2012))

Page 59: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

39

4. Planning Organizer

Planning Organizer adalah perencanaan sebuah recount text yang

berisikan struktur organisasi dan ketentuan-ketentuan yang mendukung teks itu

sendiri. Penambahan instrumen ini bertujuan untuk mengingatkan siswa tentang

fungsi recount text.

Planning an imaginative recount

PLANNING ORGANIZER

What is recount?

Recount is the text to retell

the past events

-use of past tense = VII

- linking word to do with

time = first, second, then,

next, finnaly

-participants: I, she, he,

Rio, Trisa, Totti

ORIENTATION

Who? what?, when? what? where?

TITTLE

SEQUENCE OF EVENTS

RE-ORIENTATION

(conclusion and commentary)

Event 1 Event 3

Event 2

Page 60: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

40

5. Composing Organizer

Composing Organizer adalah instrumen yang digunakan untuk mencatat

peristiwa-peristiwa penting yang ditayangkan. Kolom-kolom yang tersedia dalam

lembaran instrumen ini dituliskan hal-hal penting sesuai dengan urutan gambar

yang berisikan ide pokok yang nantinya akan dikembangkan menjadi paragraf.

Tujuan digunakannya instrumen ini agar alur cerita tersusun sesuai dengan

kronologis kejadian yang ada.

Composing an imaginative recount

Take the ideas from your plan then write down the important points and more

details according to the picture series.

COMPOSING ORGANIZER

Page 61: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

41

3.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode simak dan pengamatan langsung. Peneliti melakukan pengamatan dan

melihat langsung ke lokasi penelitian untuk memeroleh data. Menurut Sudaryanto

(1993:133), metode simak ini dapat disejajarkan dengan metode observasi.

Tahapan-tahapan dalam pengumpulan data adalah seperti di bawah ini.

1. Mengamati kelas dan staf pengajar yang dipilih selama + tiga bulan.

2. Mengamati dan mencatat teknik mengajar dan tingkat keaktifan siswa

selama proses pembelajaran.

3. Memberikan lembar soal kepada siswa untuk dikerjakan.

4. Menanyakan kesulitan yang dialami oleh siswa.

3.7 Metode dan Teknik Analisis Data

Analisis data adalah upaya peneliti menangani langsung masalah yang

terkandung dalam data. Metode analisis adalah cara yang ditempuh peneliti untuk

memahami permasalahan pemahaman tata bahasa Inggris yang menjadi objek

penelitian (Sudaryanto, 1993:6). Dalam penelitian ini, metode analisis data yang

digunakan berupa metode analisis kuantitatif dan metode kualitatif. Kedua metode

analisis ini dilakukan dengan cara membandingkan hasil pada setiap siklus yang

dilakukan. Menurut Cohen dkk (2007:461), metode kuantitatif adalah metode

yang menggunakan analisis angka (numerical analysis), sedangkan metode

kualitatif adalah pengorganisasian dan penjelasan data terkait situasi, pola, tema,

kategori, dan kebiasaan.

Page 62: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

42

Pada metode analisis kuantitatif penelitian ini, data yang dianalisis adalah

hasil kuantitatif dari siswa. Hasil yang diperoleh siswa dikoreksi dengan

memberikan nilai yang dihitung untuk mengetahui nilai rerata yang diperoleh

siswa guna mengukur kemampuan siswa. Sebaliknya, dalam metode analisis

kualitatif data yang diperoleh berupa data observasi, hasil tes, dan dokumentasi

dianalisis untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi terhadap siswa

dalam menulis recount text sebelum dan setelah menggunakan

teknik picture series melalui tahapan siklus yang diberikan.

3.7.1 Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif yang diperoleh dari kegiatan menulis siswa dianalisis

secara deskriptif dengan menggunakan rubrik penilaian menulis yang diadaptasi

dari skala rubrik analitik untuk penilaian tes menulis menurut Brown dan Bailey

(1984:254). Rubrik penilaian yang digunakan terdiri atas empat kriteria penilaian

yang berbeda. Kriteria tersebut adalah (1) organisasi, (2) pengembangan ide

(3) tata bahasa, dan (4) mekanik. Keempat kriteria penulisan tersebut dijabarkan

ke dalam tabel rubrik penilaian recount text berikut ini:

Tabel 3.1 Rubrik Penilaian Recount Text, Aspek Penilaian Organisasi

No Skor Kategori Keterangan

1 25—22

Sangat Baik - judul yang sesuai

- pendahuluan paragraf yang efektif, topik

disebutkan dan mengarah pada isi,

pengaturan materi mengacu pada

perencanaan (harus dapat digeneralisasi

oleh pembaca), memberikan bukti yang

mendukung dan simpulan bersifat logis

dan lengkap

2 21—17 Baik - judul yang sesuai

- pendahuluan dan simpulan dari isi

Page 63: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

43

karangan dapat diterima, tetapi ada

beberapa ide yang tidak dikembangkan

dengan baik. Urutannya logis, tetapi

ekspresi transisionalnya tidak tampak

3 16—12 Cukup - pendahuluan atau simpulan masalah dengan

urutan isi, generalisasi tidak didukung oleh

bukti yang ada, masalah pengorganisasi dan

isi karangan

4 11—6 Kurang - pendahuluan yang diketahui terbatas

- pengorganisasian dapat dikenal secara

langsung

- masalah yang tidak lazim dengan

pengorganisasian ide, kurangnya bukti

pendukung, dan simpulan tidak logis dan

organisasi yang tidak cocok

5 5—1 Sangat

Kurang

- tidak adanya pendahuluan dan simpulan

- tidak ada organisasi yang terlihat dalam

isi/struktur karangan, kurangnya bukti dan

penulis tidak membuat pengorganisasian

komposisi (tidak dapat dilihat oleh

pembaca)

Sumber adaptasi: Brown & Bailey (1984:254)

Pada rubrik penilaian tabel 3.1 penilaian kategori sangat baik misalnya,

berkurang nilainya dari 25—22 jika aspek-aspek penilaian seperi judul yang

sesuai, pendahuluan paragraf yang efektif, topik disebutkan dan mengarah pada

isi, pengaturan materi mengacu pada perencanaan (harus dapat digeneralisasi oleh

pembaca), memberikan bukti yang mendukung, dan simpulan bersifat logis dan

lengkap tidak disebutkan. Hal ini juga berlaku pada kategori penilaian baik,

cukup, kurang, dan sangat kurang. Indikator penilaian ini sangat memengaruhi

nilai siswa.

Tabel 3.2 Rubrik Penilaian Recount Text, Aspek Penilaian

Pengembangan Ide

No. Skor Kategori Keterangan

1 25—22

Sangat Baik - karangan menggambarkan topik

- ide karangan nyata dan

dikembangkan secara utuh

- materi yang relevan dan isi

Page 64: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

44

merefleksikan ide

2 21—17

Baik - karangan menunjukkan masalah

tetapi kehilangan beberapa poin

- ide dapat dikembangkan lebih utuh

- beberapa ide yang kurang relevan

ditunjukkan

3 16—12

Cukup - pengembangan ide tidak lengkap

atau karangan cenderung mengacu

pada topik

4 11—6

Kurang - ide tidak lengkap

- karangan tidak merefleksikan

pemikiran yang teliti atau ditulis

secara tergesa-gesa dan upaya yang

tidak seimbang pada isi

5 5—1

Sangat Kurang - ide tidak lengkap

- karangan tidak merefleksikan yang

teliti atau ditulis dengan tergesa-

gesa dan ketidakseimbangan isi

Sumber adaptasi: Brown & Bailey (1984:254)

Tabel 3.2 menggambarkan rubrik penilaian recount text dari aspek

penilaian penegmbangan ide. Skor 5—1 berkurang jika siswa menyebutkan jika

pada karangan siswa terdapat ide tidak lengkap, karangan tidak merefleksikan

yang teliti atau ditulis dengan tergesa-gesa, dan ketidakseimbangan isi.

Tabel 3.3 Rubrik Penilaian Recount Text, Aspek Penilaian Tata Bahasa

No Skor Kategori Keterangan

1 25—22

Sangat Baik - kefasihan tata bahasanya seperti

penutur asli

- penggunaan relative clause,

prepositions, modals, articles, verb,

pronoun, conjunction, adverb, forms

and tense sequencing, dan lainnya

dengan benar dan tidak ada pemisahan

dalam kalimat.

2 21—17

Baik - keahlian tata bahasa lebih baik

- beberapa masalah tata bahasa tidak

memengaruhi komunikasi walaupun

penulis menyadari hal tersebut dan

tidak terdapat pemisahan dalam

kalimat

3 16—7

Cukup - ide diketahui oleh pembaca tapi

masalah tata bahasa nampak

Page 65: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

45

- pemasalahan tata bahasa terlihat dan

memberikan efek negatif dalam

komunikasi dan adanya pemisahan

kalimat

4 11—6

Kurang - adanya sejumlah masalah tata bahasa

yang serius terkait dengan ide

- membutuhkan beberapa kajian ulang

beberapa pokok bahasan tata bahasa

- kalimat susah dibaca

5 5—1

Sangat

Kurang

- masalah tata bahsa yang tidak lazim

ditemukan pada pesan

- pembaca tidak dapat memahami ide

penulis dan struktur kalimat tidak

dapat dipahami

Sumber adaptasi: Brown & Bailey (1984:254)

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa pada aspek penilaian tata bahasa,

pemberian skor 11—6 berkurang jika dalam karangan siswa ditemukan adanya

sejumlah masalah tata bahasa yang serius terkait dengan ide, membutuhkan

beberapa kajian ulang beberapa pokok bahasan tata bahasa, kalimat susah dibaca.

Pemberian skor pada rentang nilai lainnya disesuaikan dengan kategori yang ada.

Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Recount Text, Kriteria Penilaian Mekanik

No Skor Kategori Keterangan

1 25—22

Sangat

Baik

- penggunaan pangtuasi/tanda baca dan

ejaan bahasa Inggris benar

- penggunaan penulisan bahasa Inggris

yang lazim

- batasan kiri dan kanan, semua huruf

kapital yang dibutuhkan, spasi paragraf,

tanda baca dan ejaan sangat rapi

2 22—17

Baik - terdapat beberapa masalah tanda baca

dalam penulisan

- kesalahan ejaan yang kadang-kadang

terjadi

- rata kiri benar, kertas rapi, dan dapat

dibaca

3 16—12 Cukup - menggunakan penulisan yang umum

Page 66: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

46

tetapi memiliki masalah

- mengecoh pembaca

- kesalahan tanda baca mengganggu ide

4 11—6

Kurang - masalah yang serius dengan format

penulisan

- bagian-bagian karangan tidak dapat

dibaca kesalahan penulisan tanda baca

- tidak dapat mengedukasi pembaca

5 5—1

Sangat

Kurang

- kelalaian penuh dalam penulisan bahasa

Inggris yang lazim

- tulisan tidak dapat dipahami

- tidak adanya penggunaan huruf kapital,

tidak ada margin, dan kesalahan ejaan

yang parah

Sumber adaptasi: Brown & Bailey (1984:254)

Tabel 3.4 berisikan rubrik penilaian recount text aspek mekanik. Rentang

nilai 16—12 dalam kategori cukup berkurang skornya jika ditemukan kesalahan-

kesalahan berikut, yaitu menggunakan penulisan yang umum tetapi memiliki

masalah, mengecoh pembaca, dan kesalahan tanda baca mengganggu ide.

Penilaian yang sama juga berlaku pada kategori yang lainnya dengan

mempertimbangkan unsur-unsur penilaian per kategori.

Selanjutnya perolehan skor siswa dianalisis berdasarkan rubrik penilaian

tersebut yang dianalisis menggunakan teori statistik deskriptif dengan level

kemampuan dan ketercapaian dalam kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang

diterapkan oleh SMP Angkasa Kuta sebagai berikut.

Tabel 3.5 Level Kemampuan dan Ketercapaian KKM

Jumlah Skor Kriteria Kemampuan Ketercapaian KKM

90—100 Excellent (sangat baik) Terlampaui KKM

79—89 Good (baik) Terlampaui KKM

78 Sufficient (cukup) Tercapai KKM

60—77 Insufficient (kurang) Belum tercapai KKM

40—59 Poor (sangat kurang) Beum tercapai KKM

Page 67: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

47

Sumber : Kurikulum SMP Angkasa Kuta tentang Penetapan Penilaian dan

ketercapaian KKM

Setelah menentukan nilai siswa berdasarkan level kemampuan dan

ketercapaian KKM langkah berikutnya adalah mengukur tingkat partisipatif siswa

dengan menggunakan rumus yang dikutip dari Purwanto (2010:90) untuk

menentukan rerata kelas (mean) dan persentase respons dari kuisioner siswa

siswa. Adapun rumus tersebut adalah:

Keterangan :

Mean ( X ) : rerata siswa

X : hasil siswa

N : jumlah siswa

∑ : jumlah keseluruhan

Jumlah siswa yang memilih jawaban

% respons : X 100%

Jumlah seluruh siswa

3.7.2 Analisis Data Kualitatif

Data kualitatif yang diperoleh berupa observasi, tes, dan dokumentasi

dianalisis untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi terhadap siswa

dalam menulis recount text sebelum dan setelah teknik picture series diberikan.

Data hasil analisis siklus I menjadi refleksi untuk silkus II sehingga dapat

∑X

X =

N

Page 68: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

48

dilaksanakan perbaikan dalam proses pembelajaran tentang metode yang

digunakan.

3.8 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data

Dalam penyajian data dapat disajikan dalam metode formal, yaitu dengan

menampilkan simbol-simbol, gambar, catatan, dan sebagainya. Sebaliknya

metode informal adalah perumusan dengan kata-kata biasa atau menggunakan

bahasa yang sejelas-jelasnya (Sudaryanto, 1993:146). Menurut Sugiyono (2011:

249) penelitian kuantitatif penyajian data ini dapat dilakukan dalam bentuk tabel,

grafik, phie chard, pictogram, dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut,

maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan

semakin mudah dipahami. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa

dilakukan dalam bentuk uraian sigkat, bagan, hubungan antarkategori, flowchart

dan sejenisnya.

Page 69: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Kemampuan Siswa Menulis Recount Text Sebelum Menggunakan Teknik

Picture Series pada Kelas VIII di SMP Angkasa Kuta Badung

Kemampuan siswa menulis recount text sebelum menggunakan teknik

picture series pada kelas VIII di SMP Angkasa Kuta Badung terdiri dari tiga

bagian, yaitu (1) pratindakan, (2) hasil pratindakan secara kuantitatif dan

kualitatif, dan (3) hasil kuesioner yang dijabarkan sebagai berikut.

4.1.1 Pratindakan

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada kelas VIII A di

SMP Angkasa Kuta tahun ajaran 20012/2013 dengan topik kemampuan menulis

recount text menggunakan teknik picture series. Hasil dan pembahasan yang

ditemukan di lapangan diuraikan dan bertujuan untuk memperkuat penelitian yang

telah dilaksanakan di kelas tersebut. Pelaksanaan pratindakan dilakukan pada

Kamis, 14 Maret 2013 diikuti oleh 31 orang siswa. Pada pelaksanaan pratindakan

ini picture series belum diaplikasikan. Dalam proses kegiatan belajar mengajar,

peneliti bertindak sebagai pengamat dan menuliskan hasil pengamatan pada

lembaran observasi yang telah disiapkan.

4.1.2 Hasil Pratindakan Secara Kuantitatif dan Kualitatif

Pelaksanaan pratindakan di kelas VIII A SMP Angkasa Kuta terdiri atas

dua bagian analisis, yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif.

49

Page 70: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

50

4.1.2.1 Analisis Kuantitatif (Pratindakan)

Dari lembar observasi yang ada dapat dicatat bahwa penyampaian materi

ajar yang dilakukan oleh guru kurang efektif karena hanya dilakukan dengan

metode ceramah. Dalam penyampaian materi dalam pembelajaran dengan metode

ini, siswa terlihat kurang antusisas menerima pelajaran. Ini disebabkan karena

stumulus yang diberikan guru kurang sehingga respons yang didapatpun minimal.

Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil karangan siswa. Hanya 5 orang siswa yang

mampu memeroleh nilai KKM 78 sedangkan siswanya tidak. Hasil karangan

siswa kurang maksimal karena tidak adanya acuan dalam menulis kronologis

cerita yang dijelaskan oleh guru. Pada kegiatan pratindakan guru hanya

menyampaikan sebuah contoh cerita dengan judul “Miss the Bus” tanpa

mengaplikasikannya dengan picture series. Selanjutnya siswa menuliskan

karangan mereka sesuai dengan judul yang diinginkan. Hasil karangan siswa

secara kuantitatif dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 4. 1 Hasil Evaluasi Belajar Pratindakan

No Nama Siswa Judul Recount Text Perincian Nilai

Skor 1 2 3 4

1 Agus Ariawan Vacation in the Village 21 18 17 22 78

2 Alfran Hasan A New Year Holiday 18 16 16 20 70

3 Bujangga Gede Holiday 17 16 16 20 69

4 Dandy C. B. T. Kebun Raya Bedugul 18 18 16 20 72

5 Ezra Aprilia H. Chased The Dog 16 15 15 16 62

6 Fadly Reza A. Holiday and New Year 21 18 19 21 79

7 Greatta Agatha New Year 20 16 16 20 72

8 Hendrawan H. New Year and Holiday 16 13 17 20 66

9 Kadek Susrama New Year Holiday 17 19 17 20 73

10 Kinanti Anggia New Year 17 17 15 20 69

11 Nesya Listi Holiday and New Year 18 17 17 18 70

12 Ni K. Santi M. Holiday and New Year 20 16 18 18 72

Page 71: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

51

13 Nina Jihan D.

Accident BMW death son

Hatta Rajasa 15

15 16 19 65

14

Nungky K.

Call Soon KPK Agriculture

Minister 17 16 17 20 70

15 Nurhadi

KPK not neet police

investigate case srindik 18

15 15 19 67

16 Octaviano M. M. Happy New Year 18 17 18 18 71

17 Prahasta N. Holiday 16 16 17 20 69

18 Rama Sandya

Roy Marten Angry Because

Not Allowwed to see Raffi

Ahmad

10

19 15 20 64

19 Rio Agustino Holiday and New Year 14 14 16 19 63

20 Safira

Accident in Banyumas

Central Java 20

18 19 21 78

21 Santi Noviyanti Aurora 20 18 18 20 76

22 Shabilla The Wild 21 19 18 21 79

23 Shinta Diah K. Cycling at Renon 16 14 15 19 64

24 Tita Vionita My Teddy Bear 17 15 15 19 66

25 Titian Eka P. Ants and Grasshopper 20 20 17 21 78

26 Umu Kalsum Fishing Holiday 21 18 16 18 73

27 Wahyu Aditya The Tails Goat 18 19 18 20 75

28 Wulan Tri A. Holiday in the beach 19 19 16 16 70

29 Wulandari N.P. Holiday 15 16 14 18 63

30 Yuni Antari Bedugul Vacation 20 15 15 18 68

31 Idah Hayati Vacation 17 15 14 19 65

Rata-rata Kelas 18 17 16 19 70

Keterangan: (1)organisasi, (2) pengembangan ide,(3) tata bahasa, dan (4) mekanik

Nilai tertinggi siswa menulis recount text pada tabel 4.1 adalah 79 yang

mampu diraih oleh 2 orang siswa. Selanjutnya 3 orang siswa mampu memeroleh

nilai 78. Hal ini berarti siswa telah mampu mencapai KKM dan nilai terendah

adalah 62 yang diperoleh oleh 1 orang siswa. Hanya 5 orang siswa dalam pra-

tindakan yang mampu memenuhi nilai KKM sedangkan 26 siswa lainnya tidak.

Lebih terperinci, nilai siswa berdasarkan empat aspek penilaian dapat

dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini.

Page 72: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

52

Tabel 4.2 Nilai Siswa Berdasarkan Empat Aspek Penilaian (Pratindakan)

Nilai Yang

diperoleh Siswa

Aspek Penilaian

1 2 3 4

25--22 0 0 0 1

21--17 22 15 15 28

16--12 6 16 16 2

11--6 1 0 0 0

5--1 0 0 0 0

Nilai tertinggi dan terendah dari aspek penilaian 1 (organiasasi) adalah 21 (4

orang siswa) dan 10 (1 orang siswa). Nilai tertinggi dan terendah aspek penilaian

2 (pengembangan ide) adalah 20 (1 orang siswa) dan 14 (1 orang siswa). Nilai

tertinggi dan terendah aspek penilaian 3 (tata bahasa) adalah 19 ( 2 orang siswa)

dan 14 (2 orang siswa). Nilai tertinggi dan terendah aspek penilaian 4 (mekanik)

adalah 22, (1 orang) dan 16 (2 orang siswa). Nilai rerata 18 untuk aspek 1, 16

untuk aspek 2, 16 untuk aspek 3, dan 19 untuk aspek 4. Selanjutnya pemerolehan

nilai siswa pada pratindakan dapat digambarkan pada dua grafik di bawah ini.

Grafik 4.1 Nilai Siswa Berdasarkan Empat Aspek Penilaian (Pratindakan)

Page 73: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

53

Grafik 4.2 Nilai Rerata Empat Aspek Penilaian (Pratindakan)

Dari grafik 4.1 dan 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa sebanyak 6% siswa

memeroleh nilai baik yang mengindikasikan bahwa mereka mampu memeroleh

nilai yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu pada skor 78,

selanjutnya 9,6% dari 31 siswa memeroleh nilai cukup, dan 83% mendapat nilai

kurang. Nilai rerata kelas yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah 70.22.

Berdasarkan penetapan KKM SMP Angkasa Kuta, nilai pratindakan ini

menyatakan bahwa kemampuan siswa dalam menulis recount text masih rendah

dan ke depannya diperlukan peningkatan dengan menggunakan picture series.

Dari empat aspek penilaian pada grafik 4.2 dapat disimpulkan bahwa aspek

penilaian nomor 2 dan 3 memiliki nilai rerata yang paling rendah, yaitu 16 yang

selanjutnya menjadi perhatian utama dalam pelaksanaan siklus I.

4.1.2.2 Analisis Kualitatif (Pratindakan)

Penilaian pada penulisan recount text dapat dilakukan dengan

menggunakan indikator penilaian yang diadaptasi dari Brown & Bailey

Page 74: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

54

(1984:254) yang membagi kriteria penilaian menjadi (1) organisasi,

(2) pengembangan ide, (3) tata bahasa, dan (4) mekanik.

Pada aspek organisasi karangan siswa dianalisis berdasarkan empat

dimensi, yaitu (1) judul /tittle, (2) pendahuluan / orientation, (3) isi / events, dan

(4) simpulan/ re-orientation. Pada aspek penilaian 1, judul harus sesuai dengan isi

karangan; pada aspek penilaian 2 harus ada pendahuluan yang terdiri atas

pengenalan tokoh, waktu, dan tempat; pada aspek penilaian 3 yaitu isi harus ada

kronologis cerita yang ditulis secara teratur; dan pada aspek penilaian 4, simpulan

harus berisikan komentar pribadi penulis.

Aspek pengembangan ide karangan siswa dianalisis berdasarkan dua

dimensi, yaitu (1) karangan yang ditulis siswa harus menggambarkan topik dan

(2) ide cerita dikembangkan secara utuh yang dalam setiap paragraf yang dibuat

harus disertakan kalimat utama dan kalimat pendukung. Lebih lanjut aspek tata

bahasa dilihat dari ada tidaknya kesalahan tata bahasa yang dilakukan, contohnya

kesalahan penggunaan bentuk tenses, kesalahan penggunaan verb, kesalahan

penggunaan gerund, kesalahan penggunaan pronominal, kesalahan penggunaan

nomina, kesalahan penggunaan bentuk jamak, dan kesalahan tata bahasa lainnya.

Terakhir aspek mekanik, yang menganalisis kesalahan-kesalahan yaitu kesalahan

ejaan, diksi, pola kalimat, tanda baca, dan kesalahan mekanik lainnya. Lebih

lanjut analisis kualitatif dapat dilihat pada karangan siswa di bawah ini.

Page 75: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

55

Contoh Karangan S01

Perbaikan karangan S01.

Vacation in the village

On Monday, December 31, my family and I rushed for

new year holiday in my village in Buleleng.

We set out using the car band went out from house to

Buleleng at 08.00 A.M. Along the way we just sat and had meals.

Along the way to Bedugul, We saw from the car, the scenery

was very beautiful, and a few moments later I overslept.

When I woke up, we arrived in the village. There I met

grandfather, grandmother and cousin. I was happy because I

had not met with them for long time. It almost late in the

afternoon, I quickly showered and rushed to prepare the tools

for new year. We only grilled corn and chicken. I was very

happy being with them to have the fireworks.

Judul

Pendahuluan

Isi

Simpulan

Pada karangan siswa S01 di atas ditemukan bahwa judul yang dituliskan

telah sesuai dengan isi karangan. Pada dimensi pendahuluan, ada Monday,

December 31 (waktu), my family and I (tokoh), dan Buleleng (tempat). Hal ini

membuktikan bahwa siswa ini telah mampu menjabarkan tiga bagian dari

pendahuluan dengan baik. Selanjutnya, pada bagian isi, siswa telah mampu

menjabarkan kronologis cerita dengan baik yang diawali dengan cerita

keberangkatan, kegiatan selama di desa, dan penjelasan akhir perayaan tahun

Vacation in the Village

Monday, December 31, My Family and I rushed for new

year holiday in my village in Buleleng.

We set out to use the car band go from house to Buleleng at

08.00 A.M, Along the car we just sat and meals. When we’ve been

through Bedugul, We see from inside the car is very beautiful

scenery, and a few moments later I had overslept.

After I woke up it turned out we arrived in the village. there

I met grandfather, grandmother and cousin. I was happy because

me had not meet with them. the day was getting late, I quickly

showered and Rushed to prepare the tools for new year. We only

burn corn and chicken. I am very Happy to be with them to blame

the fireworks.

Judul

Pendahuluan

Isi

Simpulan

Page 76: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

56

baru. Pada bagian simpulan siswa menceritakan bahwa dia merasa gembira

merayakan tahun baru di desa (I am very happy to be with them to blame the

fireworks).

Pada aspek nomor 2, karangan siswa selanjutnya dianalisis apakah

karangan tersebut telah menggambarkan topik yang ide cerita dikembangkan

secara utuh dan setiap paragraf berisikan kalimat utama dan kalimat pendukung.

Karangan S01 telah memiliki topik yang sesuai dengan judul karena alur ceritanya

dirangkai secara teratur dari keberangkatan sampai ke tempat tujuan, yaitu sebuah

desa di Buleleng. Kalimat utama pada paragraf dua adalah ―We set out to use the

car and go from the house to Buleleng at 08.00 A.M.” Kalimat pendukungnya

adalah ―Along the car ……. I had overslept.

Pada aspek tata bahasa ditemukan empat jenis kesalahan, yaitu (1)

kesalahan penggunaan preposisi, (2) kesalahan penggunaan gerund, (3) kesalahan

tense, dan (4) kesalahan kata kerja.

Tabel 4.3 Kesalahan Tata Bahasa S01 (Pratindakan)

No. Jenis

Kesalahan

Karangan Siswa Perbaikan

1. Kesalahan

Penggunaan

Preposisi

Monday, December 31, My

Family and I rushed for

new year holiday in my

village in Buleleng.

On Monday, December

31, my family and I

rushed for new year

holiday in my village in

Buleleng.

When we’ve been through

Bedugul.

Along the way to Bedugul

2. Kesalahan

Penggunaan

Gerund

We set out to use the car

band go from house to

Buleleng at 08.00 A.M

We set out using the car

band went out from house

to Buleleng at 08.00 A.M

Page 77: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

57

3. Kesalahan

Tenses

We set out to use the car

band go from house to

Buleleng at 08.00 A.M

We set out using the car

band went out from house

to Buleleng at 08.00 A.M

Along the car we just sat

and meals.

Along the way we just sat

and had meals

We see from inside the car

is very beautiful scenery,

and a few moments later I

had overslept.

We saw from the car, the

scenery was very

beautiful, and a few

moments later I overslept.

the day was getting late, I

quickly showered and

Rushed to prepare the tools

for new year.

It almost late in the

afternoon, I quickly

showered and rushed to

prepare the tools for new

year.

I am very Happy to be with

them to blame the fireworks

I was very happy being

with them to have the

fireworks.

4. Kesalahan

Kata Kerja

a few moments later I had

overslept.

a few moments later I

overslept.

Merujuk pada tabel 4.3 tentang aspek tata bahasa, kesalahan penggunaan

preposisi yang dilakukan siswa, preposisi ditempatkan sebelum atau sesudah

nomina (Leech, 2007; 71). Terkait dengan pendapat tersebut, kesalahan yang

dilakukan oleh S01 adalah siswa tidak menggunakan on yang ditempatkan

sebelum nomina untuk penyebutan waktu dalam kalimat ―Monday, December 31

my family and I rushed for new year holiday in my village in Buleleng”.

Kesalahan penggunaan gerund. Menurut Leech (2007:20) gerund adalah

penjelas yang digunakan untuk menjelaskan kata benda. Pelengkap dapat berupa

subjek, objek atau pelengkap dalam kalimat yang berdiri sendiri tanpa kata kerja

Page 78: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

58

bantu. Kesalahan penggunaan gerund yang dilakukan oleh S01 terletak pada kata

to use seharusnya yang benar adalah using sehingga kalimat tersebut menjadi

―We set out using the car band went out from house to Buleleng at 08.00 A.M”.

Selanjutnya, kesalahan tenses yang dilakukan oleh S01 yang terdiri atas

kesalahan penggunaan auxiliary dan verb. Menurut Dykes (2006:49) auxiliary

berasal dari kata auxilium yang berarti “bantu”. Dalam grammar, merujuk pada

verbs yang digunakan dalam bentuk waktu. Kata bantu diambil dari verbs to be

dan to have. Kesalahan to be yang dilakukan siswa terletak perubahan bentuk

present ke past pada kata is yang seharusnya diubah menjadi was dan am menjadi

was.

Kemudian, menurut Leech (2006:119) verbs berasal dari bahasa Latin

verbun yang berarti kata ―kata‖ dalam artian melakukan atau memiliki. Verbs

dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu regular dan irregular verb. Kebanyakan dari

verbs adalah regular verb yang memiliki empat bentuk seperti; help (infinitif),

helps (present yang bersesuai dengan orang ketiga tunggal), helped (past form)

dan helping (continuous). Irregular verb termasuk dalam bentuk verba umum dan

auxiliarly verbs. Fungsi kedua bentuk yang verb yang ada dibagi menjadi infinite

dan non-finite verb. Finit dan non-finite yang berarti tidak lengkap karena

mereka tidak memiliki sebuah subjek atau benda yang melakukan aksi. Non-finite

verb juga tidak menunjukkan waktu. Finit verb memiliki subjek contohnya,

“I hope (present) John hoped (past)”. Bentuk yang paling umum dapat dikenali

dari non-finite verb adalah to-infinitive contohnya, to drink, to be, to laugh

(Dykes, 2007:42). Merujuk pengertian verb, kesalahan penggunaan yang

Page 79: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

59

dilakukan oleh S01 yang terletak pada had overslept, seharusnya overslept

sehingga kalimat tersebut menjadi ―a few moments later I overslept”.

Dari aspek mekanik pada karangan S01 ditemukan tiga jenis kesalahan,

yaitu seperti dibawah ini.

Tabel 4.4 Kesalahan Mekanik S01 (Pratindakan)

No Jenis

Kesalahan

Karangan Siswa Perbaikan

1. Kesalahan

Penggunaan

Huruf

Kapital

My Family and I my family and I

there I met grandfather,

grandmother and cousin.

There I met grandfather,

grandmother and cousin.

2. Kesalahan

Penggunaan

Tanda Baca

A.M, A.M.

3. Kesalahan

Diksi

Along the car we just sat and

meals.

Along the way we just sat

and had meals

the day was getting late It was almost late in the

afternoon

We only burn corn and

chicken

We only grilled corn and

chicken

Kesalahan mekanik yang dilakukan oleh S01 adalah kesalahan

penggunaan huruf kapital. Huruf kapital biasanya ditulis pada awal kalimat namun

siswa menggunakannya di tengah kalimat pada kata family. Selanjutnya kesalahan

penggunaan tanda baca dalam penulisan kalimat A.M, seharunya ditulis A.M. yang

merupakan singkatan dari ante meridian. Kemudian kesalahan diksi juga terjadi

pada aspek mekanik dalam contoh kalimat “we only burn corn and grilled

chicken”. Kata burn (bakar) seharusnya diganti menggunakan grilled (panggang).

Page 80: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

60

Selanjutnya, analisis kualitatif kesalahan yang dilakukan siswa dengan

nomor urut 11 (S11) pada pratindakan. Analisis kualitatif karangan S11

dianalisis dengan cara yang sama dengan karangan sebelumnya. Analsis karangan

S11 adalah sebagai berikut.

Contoh karangan S11

Holiday and New Year

I get the vacation for two weeks. I spent the holiday and new

year with walking trails with friend and family.

I went to friend wo celebrat Christmas with friend there share

the joy together. In my house just watching. TV and playing

games. Five days before school I went to stationary shop fruit

pen and books.

At the time the new year didn’t go anywhere but but my

friends picked me up me to go way street. day and night. I was

freasy preparing his show for new year eve with roasted corn

and grilled chicken I am also very happy with them to enliven

the new year eve with fireworks and firecrackers turn of the

year is was time to set of fireworks and firecrackers and all

were very happy.

Judul

Pendahuluan

Isi

Simpulan

Perbaikan karangan S11

Holiday and New Year

I had a vacation for two weeks. I spent the holiday and new

year by wondering with friend and family. I went to friend’s

house to celebrate Christmas together. In my house I was

watching TV and playing games. Five days before school, I

went to stationary shop bought some fruit, pen and books.

In the new year, I didn’t want to go out but my friend

wanted to pick me up and went to the street. The day went so

fast. I prepared the roasted chicken and grilled some corn for

new year with family and friends. I was very happy with them

by setting on the fireworks and firecrackers.

Judul

Pendahuluan

Isi

Simpulan

Page 81: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

61

Pada karangan S11, judul yang dituliskan sudah sesuai dengan isi

karangan. Pada dimensi pendahuluan, ada I, friend, dan family (tokoh), in my

house (tempat), holiday and new year (waktu). Keterangan tokoh, waktu, dan

tempat yang dituliskan pada dimensi pendahuluan tersebut menunjukkan bahwa

siswa telah mampu menjabarkan tiga bagian pendahuluan. Namun, pada

keterangan waktu, tulisan yang dibuat siswa tidak berisikan waktu yang pasti

berupa tanggal, bulan dan tahun kejadian tersebut berlangsung karena karangan

siswa pada pratindakan dibuat berdasarkan pengalaman pribadi penulis.

Pada dimensi isi, siswa menjabarkan kronologis cerita, tetapi kegiatan

yang dilakukan tidak koheren. Hal tersebut dapat dilihat pada awal cerita, yaitu

siswa menceritakan bahwa ia libur dalam dua minggu dalam kalimat ―I get the

vacation for two weeks”, kemudian merayakan natal bersama teman hingga

merayakan tahun baru. Tidak koherennya bagian isi tersebut dilihat dari rentang

waktu yang dituliskan. Natal dan perayaan tahun baru memiliki rentang waktu

lima hari, sedangkan pada bagian awal karangan siswa menuliskan dua minggu.

Pada dimensi simpulan, siswa telah menyertakan komentar simpulan yang

berisikan perasaan yang gembira menyambut tahun baru dengan menyalakan

kembang api dalam kalimat “I am also very happy……fireworks and firecrackers

and all were very happy”.

Dalam aspek pengembangan ide, terjadi kerancuan pengembangan ide

yang dibuktikan dalam penggalan kalimat “I went to my friend house…… In my

house just watching TV and playing games”. Dalam kalimat tersebut, siswa

menceritakan pengalamannya selama liburan menjelang tahun baru berlangsung.

Page 82: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

62

Hal yang dilakukan adalah pergi ke rumah temannya namun di kalimat berikutnya

siswa mengatakan bahwa ia sedang di rumah menonton televisi dan bermain

game. Berikutnya “At the time the new year did not go anywhere…..but my friend

pick me up to go away street”. Dalam kalimat tersebut, siswa menyatakan dirinya

tidak keluar rumah, tetapi temannya mengajaknya keluar. Hal tersebut

menunjukkan bahwa kalimat utama yang dibuat dalam setiap paragrafnya tidak

didukung oleh anak-anak kalimat sebagai keutuhan sebuah paragraf.

Selanjutnya dalam aspek tata bahasa, ditemukan tiga jenis kesalahan yang

dapat dijabarkan pada tabel berikut.

Tabel 4.5 Kesalahan Tata Bahasa S11 (Pratindakan)

No Jenis Kesalahan Karangan Siswa Perbaikan

1. Kesalahan

Penggunaan

Preposisi

to set of fireworks by setting on fireworks

2. Kesalahan

Penggunaan Gerund

to set of fireworks by setting on fireworks

3. Kesalahan Tenses I am also very happy I was also very happy

Kesalahan penggunaan preposisi dan kesalahan juga terjadi pada S11,

siswa S11 dalam penggalan kalimat ―to set of fireworks” seharunya yang benar

menjadi “by setting on fireworks”. Selanjutnnya pada kesalahan tenses, terjadi

kesalahan penggunaan to be dalam kalimat “I am also very happy”. To be am

seharusnya diganti menjadi was dengan subjek I.

Aspek terakhir, yaitu aspek mekanik pada karangan siswa S11 di temukan

tiga kesalahan, yaitu sebagai berikut.

Tabel 4.6 Kesalahan Mekanik S11 (Pratindakan)

No Jenis Kesalahan Karangan Siswa Perbaikan

1. Kesalahan In my house just watching. In my house just

Page 83: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

63

Penggunaan

Tanda Baca

TV and playing games watching TV and

playing games.

2. Kesalahan Ejaan I went to friend wo celebrat

Christmas

I went to friend wo

celebrat Christmas

3. Kesalahan Diksi shop fruit pen and books. bought fruit pen and

books

Kesalahan penggunaan tanda baca juga terjadi pada karangan S11. Siswa

menggunakan tanda titik (.) di tengah kalimat, seharusnya (.) diletakkan di akhir

kalimat. Kemudian kesalahan ejaan terdapat pada kata wo dan celebrat yang

maksud siswa menulis kata to dan celebrate. Selanjutnya kesalahan diksi,

pemilihan kata shop kurang tepat dalam kalimat “shop fruit pen and books”

seharusnya diganti menggunakan kata bought (past form) yang berarti membeli.

Karangan siswa lainnya yang kurang baik dapat dilihat dibawah ini.

Contoh Karangan S05

Chased the Dog

Last year I once in chased the dog in street Kubu anyar

and hours 06.00 Am

My mother already planned wisn went to market. But I

waked up late because very night to slept.

Next day continued as wont although my mother just

angry. Night also arrive I straighted slpeted on o’clock

09.00 PM. I hurry up to reset alarm to o’clock 06.00 Am.

Morning also finally just to p’clock 06.00 Am. First

made drank to parents and direct bath and went to

market. On street saw a dog just slepated in roadside. Not

purpose on overaode tail. So that the dog chased. me, I

fear the dog caused me trauma to dog. I not fear the dog

because I had two dogs with named Choky and Molly.

Judul

Pendahuluan

Isi

Simpulan

Page 84: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

64

Perbaikan karangan S05

Chased the dog

Last year, I was chased by dog in Kubu Anyar Street at

06.00 AM.

My mother already planned to go to market. I wake up late

because I went to bed late last night.

On the next day I woke up late again and my mother was

angry. I reset alarm at 06.00 AM then I went to bed at 09.00

PM. In the morning I woke up at 06.00 AM. I prepared the

morning coffee for my parents directly took a bath and went

to the market. On the way to the market I saw a dog slept at

the road side. Unconsciously, I stepped on its tail and the dog

chased me. I had traumatic experience with the dog. I love

the dog because I had two dogs named Choky and Molly.

Judul

Pendahuluan

Isi

Simpulan

Contoh karangan S05 di atas merupakan recount text yang disusun kurang

baik, misalnya pada kalimat ―Last year I once in chased the dog in street Kubu

anyar and hours 06.00 Am. Bagian pendahuluan sudah cukup dalam penyampaian

informasi kepada pembaca bahwa penulis dikejar anjing pada pukul 6.00 pagi

tahun lalu di Jalan Kubu Anyar. Di samping itu, pada dimensi isi, peristiwa atau

rangkaian kejadian masih rancu. Kurangnya bukti pendukung, simpulan yang

tidak logis dan tidak sesuai dengan isi karangan dan dapat dilihat pada judul

Chased the Dog. Kemudian pada simpulan ditulis bahwa trauma dengan anjing

sedangkan pada kalimat berikutnnya ditulis bahwa ia tidak takut dengan anjing

karena memiliki dua ekor anjing yang bernama Choky dan Molly pada kalimat “I

fear the dog because me trauma to dog. I not fear the dog because I had two dog

with named Choky and Molly”. Hal ini menunjukkan tidak adanya koherensi antar

kalimat. Selain permasalahan tersebut juga terdapat banyak masalah dalam

pemilihan kata, tata bahasa, ejaan serta tanda baca sehingga pembaca sulit untuk

memahami maksud isi karangan tersebut.

Page 85: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

65

Berikutnya pada aspek tata bahsa ditemukan tiga kesalahan yang diuraikan

lebih lanjut pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.7 Kesalahan Tata Bahasa S05 (Pratindakan)

No Jenis Kesalahan Karangan Siswa Perbaikan

1. Kesalahan

Penggunaan

Preposisi

Next day continued as wont

although my mother just angry.

On the next day I

woke up late again

and my mother was

angry

2. Kesalahan

Tenses

Last year I once in chased the

dog in street Kubu anyar and

hours 06.00 Am

Last year, I was

chased by dog in

Kubu Anyar Street at

06.00 AM.

My mother already planned

wisn went to market.

My mother already

planned to go to

market.

I waked up

very night to slept.

I wake up

late last night.

my mother just angry My mother was angry

Night also arrive I straighted

slpeted on o’clock 09.00 PM.

I reset alarm at 06.00

AM then I went to

bed at 09.00 PM.

3. Kesalahan

Penggunaan

Kata Kerja

Not purpose on overaode tail. Unconsciously, I

stepped on its tail

I not fear the dog I love the dog

4. Kesalahan Pola

Kalimat

street Kubu anyar Kubu Anyar Street

Contoh kesalahan yang tampak pada S05 adalah kesalahan penggunaan

kata kerja. Kalimat siswa “I not fear the dog” tidak menggunakan to do (did)

untuk kalimat negatifnya sedangkan untuk kalimat positifnya adalah “I love the

Page 86: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

66

dog”. Kemudian kesalahan pola kalimat juga tampak pada kalimat “street Kubu

Anyar”. Kalimat tersebut tidak sesuai dengan pola kalimat bahasa Inggris dengan

pola diterangkan menerangkan (DM) sehingga kalimat tersebut seharusnya “Kubu

Anyar street”.

Analisis kesalahan mekanik pada karangan S05 dijabarkan sebagai berikut.

Tabel 4.8 Kesalahan Mekanik S05 (Pratindakan)

No Jenis Kesalahan Karangan Siswa Perbaikan

1. Kesalahan Ejaan o’clock 06.00 Am. at 06.00 AM.

2. Kesalahan Diksi made drank to parents prepared the

morning coffee for

my parents

3. Kesalahan format

paragraf

Penulisan paragraf

baru tidak menjorok ke

dalam.

Penulisan paragraf

baru menjorok ke

dalam.

Contoh kesalahan pada aspek mekanik yang tampak adalah kesalahan

format paragraf. Pada karangan S05, siswa tidak menuliskan karangan sesuai

dengan kaidah penulisan pargaraf yang berlaku yaitu penulisan alenia baru dalam

karangan harus menjorok ke dalam.

Dari karangan 31 orang siswa yang mengikuti kegiatan pratindakan dari

aspek organisasi ditemukan kesalahan yang dilakukan oleh 14 orang siswa karena

tidak menuliskan secara lengkap tokoh, waktu, dan tempat. Dari aspek

pengembangan ide ditemukan kesalahan yang dilakukan oleh 18 orang siswa

karena pada karangan mereka tidak ditemukan adanya kalimat pendukung yang

membuat suatu paragraf menjadi utuh dan memiliki koherensi. Dalam aspek tata

bahasa ditemukan empat kesalahan, yaitu (1) kesalahan penggunanaan preposisi,

(2) kesalahan penggunaan gerund, (3) kesalahan tenses, (4) kesalahan kata kerja.

Page 87: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

67

Selanjutnya, dari aspek mekanik ditemukan lima kesalahan yaitu (1) kesalahan

penggunaan huruf kapital; (2) kesalahan ejaan; (3) kesalahan diksi; (4) kesalahan

format paragraf; dan (5) kesalahan pola kalimat. Dari keempat kesalahan ini dapat

dijabarkan berupa 45% organisasi, 58% kesalahan pengembangan ide, 80%

kesalahan tata bahasa, dan 25% kesalahan mekanik.

4.1.3 Hasil Kuesioner Silkus Pratindakan

Tabel 4.9 Hasil Kuesioner Pratindakan

No Pernyataan Pendapat Pemilih

1 Saya senang melakukan kegiatan menulis

recount text dengan metode ceramah.

SS 3

S 5

R 8

TS 15

2 Diterapkannya metode ceramah

memudahkan saya dalam menulis recount

text.

SS 2

S 2

R 9

TS 18

3 Metode ceramah yang diterapkan dapat

memudahkan saya dalam membuat judul

recount text.

SS 0

S 3

R 10

TS 18

4 Pemaparan materi dengan metode ceramah

yang diterapkan sangat membantu saya

dalam menulis kronologis

kejadian/peristiwa secara terurut dan

terarah.

SS 2

S 7

R 7

TS 15

5 Menulis recount text dengan metode

ceramah yang biasa diterapkan guru

melatih saya terampil dalam menulis.

SS 3

S 8

R 7

TS 13

6 Dalam menulis recount text, menyusun

struktur organisasi teks dan kalimat dengan

gramatikal yang benar merupakan hal yang

menyenangkan.

SS 2

S 4

R 9

TS 16

Page 88: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

68

7 Pembelajaran menulis dengan ceramah

sangat menyenangkan sehingga saya

merasa bersemangat melakukan kegiatan

menulis

SS 0

S 5

R 2

TS 24

8 Setelah mengikuti pembelajaran ini, saya

merasa suasana kelas saat pembelajaran

sangat menyenangkan dan tidak

membosankan.

SS 4

S 6

R 8

TS 13

Dari hasil kuesioner dapat dilihat bahwa pertanyaan nomor 1 (Saya senang

melakukan kegiatan menulis recount text dengan metode ceramah ditemukan 15

jawaban siswa yang TS (Tidak Setuju). Contoh lainnya adalah pada pertanyaan

nomor 7 (Pembelajaran menulis dengan ceramah sangat menyenangkan sehingga

saya merasa bersemangat melakukan kegiatan menulis) ditemukan 24 orang siswa

yang menjawab TS. Hal ini menunjukkan bahwa metode ceramah kurang efektif

dalam meningkatkan kemampuan menulis recount text siswa. Dengan demikian

dipandang perlu mengaplikasikan teknik picture series dalam upaya

meningkatkan kemampuan menulis siswa.

4.1.4 Refleksi Pratindakan

Dari hasil pratindakan dapat disimpulkan bahwa dari kajian kuantitatif ada

lima orang siswa yang telah memenuhi KKM dan 26 orang siswa tidak

memenuhinya. Pada hasil analisis kualitatif ditemukan bahwa dari empat jenis

kesalahan, kesalahan yang paling sering dilakukan oleh siswa adalah kesalahan

tata bahasa sebanyak 80%. Hasil kuesioner menunujukkan bahwa pembelajaran

dengan metode ceramah kurang efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis

Page 89: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

69

recount text siswa. Selanjutnya kesalahan tata bahasa dan pengaplikasian picture

series menjadi perhatian khusus pada pelaksanaan siklus I.

4.2 Kemampuan Siswa Menulis Recount Text Setelah Menggunakan Teknik

Picture Series pada kelas VIII di SMP Angkasa Kuta Badung

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada kelas VIII di SMP Angkasa Kuta

dalam pembelajaran menulis recount text dengan menggunakan teknik picture

series dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus I (11 April 2013-18 April 2013 )

dan siklus II (9 Mei 2012-10 Mei 2013 ).

4.2.1 Siklus I

Proses pelaksanaan siklus I dirancang dengan menyesuaikan desain

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikombinasikan dengan teknik

picture series. Ada empat tahapan dilaksanakan dalam proses pembelajaran

siklus I, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

4.2.1.1 Perencanaan Siklus I ( Rabu, 3 April 2013)

Perencanaan siklus I disusun untuk merencanakan beberapa persiapan

yang berhubungan dengan pelaksanaan tindakan yang bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis recount text. Perencanaan

pelaksanaan penelitian tindakan siklus I adalah sebagai berikut:

1. Memilih materi

Dalam memilih materi pada tahap ini disiapkan materi dan contoh karangan

recount text yang akan digunakan untuk pembelajaran menulis recount text.

Page 90: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

70

Pemilihan materi yang diajarkan pada setiap siklus diambil berdasarkan

kurikulum KTSP untuk sekolah menengah pertama (SMP). Pada siklus ini

diajarkan pengembangan karangan recount text dengan menggunakan teknik

picture series dan kriteria yang dinilai dalam karangan.

2. Mempersiapkan Rencana

Pada pelaksanaan pembelajaran, peneliti yang juga sekaligus guru yang

mengajarkan materi recount text bersama dua orang observer, yaitu guru

bahasa Inggris dan wali kelas VIII A yang mengidentifikasi permasalahan yang

muncul dalam pembelajaran menulis sehingga permasalahan dapat

terpecahkan. Kemudian, menyusun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran

yang akan dilakukan untuk memeroleh data yang diperlukan serta

menentukan waktu pelaksanaan tindakan yang dibagi menjadi tiga pertemuan.

3. Menyiapkan instrumen penelitian

Dalam perencanaan ini dilakukan persiapan administrasi mengajar seperti

silabus dan RPP yang disesuaikan dengan kebutuhan penggunaan media

gambar (picture series). Selanjutnya menyiapkan buku catatan guru, laptop,

LCD projector, dan slide picture series.

4.2.1.2 Pelaksanaan Siklus I

Pada pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan dalam tiga kali pertemuan

yang dijabarkan sebagai berikut:

Page 91: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

71

1. Pertemuan Pertama (Kamis, 11 April 2013)

Pertemuan pertama pada siklus I ini, kegiatan awal guru memberikan

salam pembuka, mengecek kehadiran siswa, dan mengapersepsi dengan tanya

jawab mengenai materi pembelajaran terdahulu kemudian menghubungkanya

dengan materi recount text. Pada kegiatan inti, siswa diberikan materi recount text

yang dijelaskan secara terperinci dan mendetail. Materi yang dijelaskan berupa

definisi recount text, kegunaan, struktur (generic structure), serta ciri-ciri

linguistik yang mendukung teks tersebut. Setelah menjelaskan materi tersebut,

siswa diberikan pertanyaan seputar recount text untuk memancing respons siswa

dan mengetahui sejauh mana daya serap siswa tentang materi yang diajarkan.

Guna meningkatkan kemampuan siswa dalam penggunaan tata bahasa,

siswa diberikan materi berupa penjelasan tentang tenses yang digunakan,

penggunaan articles, pronoun, adverbial, conjuction, preposition, noun, verb, dan

lainnya. Pola perubahan tenses dijelaskan lebih terperinci karena siswa masih

kesulitan dalam mengubah kalimat present menjadi kalimat past terutama pada

perubahan kata kerja atau verb. Pada kegiatan akhir pertemuan siklus I itu, siswa

diberikan waktu untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti tentang

penjelasan yang diberikan. Kemudian mereka diberikan pengumuman bahwa pada

pertemuan selanjutnya akan diberikan pembelajaran yang berbeda dalam menulis

recount text dengan teknik pengajaran yang biasa diterapkan sebelumya yang

sesuai dengan gambar yang ditayangkan dalam picture series. Dalam hal ini

gambar yang ditayangkan berupa cerita imajinatif yang sesuai dengan jenis-jenis

recount text yang diajarkan.

Page 92: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

72

2. Pertemuan Kedua ( Jumat, 12 April 2013)

Pada awal pertemuan kedua siklus I, guru memberikan salam pembuka

kepada siswa, kemudian memulai pembelajaran recount text dengan

menggunakan picture series yang telah disiapkan sebelumnya. Siswa diberikan

penjelasan ulang tentang materi sebelumnya secara singkat sebelum masuk ke

tahap selanjutnya. Kemudian, guru memberikan sebuah contoh picture series yang

ditayangkan dengan menggunakan LCD projector. Terlihat antusiasme siswa

ketika rangkaian gambar ditayangkan. Tema yang diberikan pada contoh dalam

pertemuan kedua ini adalah seorang anak yang ketinggalan bus ketika akan

berangkat ke sekolah karena terlambat bangun dengan judul ―Miss the Bus”.

Pada pertemuan itu pula, setelah penayangan slide picture series, guru

memberikan penjelasan tentang gambar tersebut. Guru mengajak siswa untuk

berpikir bersama tentang kejadian-kejadian yang penting yang terdapat pada

gambar. Kemudian, guru memberikan pertanyaan kepada siswa berupa bagian-

bagian pendahuluan (orientation), isi (sequence of events), dan simpulan

(re-orientation) pada gambar tersebut. Selanjutnya, untuk meningkatkan

pemahaman siswa tentang rangkaian gambar yang dijadikan karangan recount

text, maka guru berinisiatif untuk menayangkan ulang. Ketika gambar pertama

ditayangkan, guru memberikan jeda dan menugasi siswa untuk memahami serta

mencatat kejadian-kejadian penting yang ada pada gambar tersebut. Kejadian-

kejadian penting yang dicatat merupakan ide-ide pokok kalimat yang akan

dikembangkan menjadi paragraf. Pada gambar-gambar berikutnya dilakukan

Page 93: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

73

dengan cara yang sama hingga gambar terakhir. Setelah penayangan gambar

terakhir, siswa ditugasi untuk mengembangkan setiap ide pokok yang ditulisnya

menjadi paragraf. Selanjutnya siswa diiminta menyimpulkan peristiwa yang

terjadi untuk menentukan judul yang sesuai dengan gambar.

Setelah penugasan pada pertemuan kedua selesai, guru meminta siswa

untuk menukarkan hasil tulisan mereka dengan teman sebangkunya untuk

dikoreksi dan diperbaiki berdasarkan kriteria penilaian dalam empat penilaian

recount text. Keempat aspek tersebut adalah (1) organisasi, (2) pengembangan ide,

(3) tata bahasa, dan (4) mekanik. Hal tersebut dilakukan agar siswa lebih teliti

dalam mengoreksi dan memperbaiki karangan temannya daripada karangan

mereka sendiri sehingga mereka dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang

dilakukan.

Pada akhir kegiatan pembelajaran pertemuan kedua itu, guru menanyakan

kesulitan yang dialami siswa dalam proses pembelajaran dan membimbing siswa

membentuk sebuah simpulan sebagai rangkuman hasil belajar. Guru juga

mengumumkan kepada siswa bahwa pada pertemuan berikutnya, siswa diberi

penugasan serupa guna meningkatkan kemampuan mereka dalam menulis

khususnya recount text dengan tema yang berbeda

3. Pertemuan Ketiga ( Kamis, 18 April 2013)

Seperti pertemuan sebelumnya, memberikan salam pembuka sebagai

rutinitas yang biasa dilakukan pada setiap awal pembelajaran. Pada pertemuan

terakhir pada siklus I, guru kembali memberikan arahan secara singkat tentang

Page 94: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

74

proses pembelajaran yang serupa dengan pertemuan kedua siklus I. Pada

pertemuan itu, siswa difokuskan pada praktik menulis recount text secara

individu. Siswa diharapkan untuk berkonsentrasi pada gambar yang ditayangkan.

Tema picture series pada pertemuan terakhir siklus I adalah tentang persahabatan

binatang yang tersesat di dalam hutan. Rangkaian gambar pada slide itu

merupakan imaginative recount text karena merupakan cerita khayal berkisah

tentang kehidupan binatang.

Kegiatan inti pembelajaran dimulai dengan menayangkan picture series

yang telah ditentukan. Ketika tayangan gambar dimulai, siswa tampak antusias

menyimak gambar dan mulai berkonsentrasi untuk menulis kejadian-kejadian

penting yang ada pada slide tersebut tanpa arahan guru seperti pada pertemuan

kedua. Ketika penayangan gambar berakhir, siswa mengembangkan kalimat-

kalimat yang ditulis menjadi beberapa paragraf. Setelah menyelesaikan tugas

menulis recount text secara individu, guru menyarankan siswa untuk mengoreksi

kembali tulisan mereka sendiri sebelum dikumpulkan untuk mengurangi

kesalahan-kesalahan yang terjadi. Pada akhir pembelajaran guru dan siswa

merefleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan.

4.2.1.3 Observasi Siklus I

Pengamatan siklus I yang telah dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan pada

jam pelajaran bahasa Inggris dengan alokasi waktu 120 menit (3 jam pelajaran).

Dalam pelaksanaan siklus I pada setiap pertemuan, dua orang observer yang

merupakan guru pengampu pelajaran bahasa Inggris dan wali kelas VIII A

Page 95: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

75

mengamati proses pembelajaran dan pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan,

baik dalam kegiatan siswa maupun guru. Rencana pelaksanaan pembelajaran atau

RPP yang digunakan telah dimodifikasi ke dalam desain pembelajaran yang

menggunakan teknik picture series. Seluruh rangkaian pembelajaran mengalami

banyak perubahan mulai dari tahap pembukaan sampai dengan tahap penutup

yang terjadi pada setiap siklusnya. Terjadi perubahan yang signifikan ketika

proses pembelajaran dimulai.

Pada proses pelaksanaan siklus terlihat antusisame siswa dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran dengan teknik baru yang dikenalkan. Pada proses awal

pertemuan kedua dan ketiga, siswa disuguhi gambar yang ditayangkan

menggunakan LCD projector. Ketika gambar ditampilkan, siswa menaruh

perhatian penuh terhadap media tersebut dan mengamati serta mencatat setiap hal

menarik dalam rangkaian picture series dalam slide. Setelah penayangan picture

series tersebut, siswa mulai mengerjakan tugas yang diarahkan sebelumnya oleh

guru. Siswa mulai berpikir kritis, untuk langkah awal mereka membuat beberapa

kalimat inti yang akan dikembangkan menjadi pokok pikiran dalam setiap

paragaraf yang dibuat yang disesuaikan dengan kronologis cerita yang ada.

Kemudian, siswa mulai mengembangkan ide atau gagasan yang muncul dalam

pikiran mereka berdasarkan kalimat-kalimat inti yang dibuat sebelumya menjadi

beberapa paragraf. Selanjutnya, setelah tulisan mereka menyerupai sebuah

karangan, siswa mulai memikirkan judul yang sesuai dengan rangkaian picture

series yang ditayangkan. Dalam tahap ini, siswa tidak memerlukan waktu yang

lama dalam menyusun kalimat yang disesuaikan dengan teks yang dibuat. Pada

Page 96: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

76

akhir kegiatan guru memberikan tahapan-tahapan dalam menulis recount text

dengan gerenic structure teks tersebut, menampilkan stuktur gramatika guna

mengingatkan siswa untuk tidak mengulang kesalahan-kesalahan yang dibuat

sebelumnya, yaitu pada tahap pratindakan. Reaksi-reaksi positif yang ditunjukkan

siswa dalam keterampilan menulis mulai terlihat pada pelaksanaan siklus I.

Mereka mulai bisa membangun sebuah karangan sendiri dalam waktu yang relatif

singkat walaupun ada beberapa di antara mereka yang masih memerlukan waktu

yang lama dalam mengerjakannya. Peningkatan mulai terjadi dalam hasil evaluasi

belajar siswa kelas VIII A dalam menulis recount text dengan menggunakan

teknik picture series yang dapat dilhat dari minimalisasi kesalahan-kesalahan

yang terjadi pada pratindakan.

4.2.2. Hasil Siklus I Secara Kuantitatif dan Kualitatif

Penyampaian materi menggunakan teknik picture series yang dilakukan

untuk menunjukkan bahwa pemberian materi dengan teknik ini adalah efektif.

Ini dibuktikan dengan peningkatan nilai yang dihasilkan siswa pada siklus I.

Hasil karangan siswa mengalami peningkatan, baik dalam struktur organisasi,

pengembangan ide, tata bahasa, maupun mekanik. Penugasan yang diberikan oleh

guru kepada siswa dalam menulis recount text dengan menggunakan teknik

picture series pada siklus I digunakan untuk mengetahui hasil evaluasi belajar

siswa yang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu analisis kuantitatif dan analisis

kulitatif.

Page 97: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

77

4.2.2 1 Analisis Kuantitatif

Tabel 4. 10 Hasil Evaluasi Belajar Siklus I

NO N A M A SISWA JUDUL RECOUNT TEXT

PERINCIAN

NILAI SKOR

1 2 3 4

1 Agus Ariawan The Lost 23 20 19 20 82

2 Alfran Hasan The Lost of Animals 20 20 18 20 78

3 Bujangga Gede Pig Lost 20 18 15 20 73

4 Dandy C. B. T. Lost of Pigglet 21 20 18 19 78

5 Ezra Aprilia H. Faraway from the house of Pigglet 20 16 15 19 70

6 Fadly Reza A. Lost 20 18 19 22 79

7 Greatta Agatha We are Lost 20 17 18 20 75

8 Hendrawan H. Animals Lost 20 19 18 22 79

9 Kadek Susrama A Herd Lost 21 17 16 20 74

10 Kinanti Anggia Lost 20 20 16 18 74

11 Nesya Listi Adventure of three animals 18 17 18 19 72

12 Ni K Santi M. A flock of Lost Animals 20 18 18 20 76

13 Nina Jihan D. The Animal Lost 18 18 17 19 72

14 Nungky Kumala Lost 20 20 18 20 78

15 Nurhadi Animals were Lost 18 17 19 20 74

16 Octaviano M. M. Lost In The Forest 20 19 16 20 75

17 Prahasta Naplando Lost 20 18 17 18 73

18 Rama Sandya Lost In The Jungle 21 20 17 20 78

19 Rio Agustino Adventure 18 16 17 20 71

20 Safira The Animals Lost 22 20 20 21 83

21 Santi Noviyanti Lost of Animals 20 20 18 20 78

22 Shabilla Lost 22 21 20 22 85

23 Shinta Diah K. The Astray of Pigglet 19 17 15 20 71

24 Tita Vionita Pig 18 18 16 20 72

25 Titian Eka Pangestu Adventure of three companions 21 20 18 20 79

26 Umu Kalsum Best friend were Lost 21 20 19 18 78

27 Wahyu Aditya G. The Lost Story 20 17 19 23 79

28 Wulan Tri Agustina Lost of Animals 20 18 18 20 76

29 Wulandari Ni Putu Piglet 16 15 15 16 62

30 Yuni Antari L. P. Animals Story 16 18 16 19 69

31 Idah Hayati Animals in the forest 17 17 15 18 67

Rata-rata Kelas

75.54

Keterangan: (1) organisasi, (2) pengembangan ide, (3) tata bahasa, (4) mekanik

Page 98: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

78

Nilai tertinggi siswa menulis recount text pada tabel 4.10 di atas adalah 85

yang mampu diraih oleh 1 orang siswa, 2 orang siswa mampu memeroleh nilai 83,

6 orang siswa mampu memeroleh nilai 78. Hal ini berarti bahwa siswa telah

mampu mencapai KKM dan nilai terendah adalah 62 yang diperoleh oleh 1 orang

siswa. Peningkatan nilai terjadi pada siklus I, 13 orang siswa mampu memenuhi

nilai KKM sedangkan pada pratindakan hanya 5 orang.

Lebih terperinci, nilai siswa berdasarkan empat aspek penilaian dapat

dilihat pada tabel 4.11 di bawah ini.

Tabel 4.11 Nilai Siswa Berdasarkan Empat Aspek Penilaian

Nilai Yang

diperoleh Siswa

Aspek Penilaian

1 2 3 4

25--22 3 0 0 4

21--17 28 28 22 25

16--12 2 3 9 2

11--6 0 0 0 0

5--1 0 0 0 0

Nilai tertinggi dan terendah dari aspek penilaian 1 (organiasasi) adalah 23 (3

orang siswa) dan 16 (2 orang siswa). Nilai tertinggi dan terendah aspek penilaian

2 (pengembangan ide) adalah 21 (1 orang siswa) dan 15 (1 orang siswa). Nilai

tertinggi dan terendah aspek penilaian 3 (tata bahasa) adalah 20 ( 2 orang siswa)

dan 15 (5 orang siswa). Nilai tertinggi dan terendah aspek penilaian 4 (mekanik)

adalah 23 (1 orang) dan 16 (1 orang siswa). Nilai rerata aspek 1 adalah 20, aspek

2 adalah 18, aspek 3 adalah 17, dan aspek 4 adalah 20. Selanjutnya pemerolehan

nilai siswa pada pratindakan dapat digambarkan pada dua grafik di bawah ini.

Page 99: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

79

Grafik 4.3 Nilai Siswa Berdasarkan Empat Aspek Penilaian (Siklus I)

Grafik 4.4 Nilai Rerata 4 Aspek Penilaian (Siklus I)

Dari grafik 4.3 dan 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa sebanyak 41% siswa

mampu memenuhi nilai KKM, yaitu 78 dan 49% dari 31 siswa belum memenuhi.

Nilai rerata kelas yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah 75,54.

Berdasarkan penetapan KKM SMP Angkasa Kuta, nilai siklus I ini menyatakan

bahwa kemampuan siswa dalam menulis recount text sudah meningkat tetapi hasil

nilai rerata belum memenuhi nilai 78 dan dianggap masih kurang.

Page 100: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

80

4.2.2 2 Analisis Kualitatif

Penilaian pada recount text dapat dilakukan dengan menggunakan

indikator penilaian yang diadaptasi dari Brown & Bailey (1984:254) yang

membagi kriteria penilaian menjadi (1) organisasi, (2) pengembangan ide, (3) tata

bahasa, dan (4) mekanik. Karangan siswa dianalisis sama seperti pada kegiatan

pratindakan yang menggunakan empat kriteria penilaian tersebut. Analisis

karangan pertama pada siklus I adalah karangan dari S22 dengan judul “Lost”.

Karangan ini dipilih karena siswa mendapat nilai tertinggi pada siklus I setelah

pengaplikasian teknik picture series. Analisis kualitatif karangan S22 dijabarkan

seperti berikut.

Contoh karangan S22

LOST

Uwa is a monkey, Pitto is a rhino and Mica is a tiger, they three

were good friends. One day when Uwa, Pitto and Mica resting after

eat fruits, they heard that somebody crying and when they looked for

it, they found a pig named Bolboi who lost and did not know the way

home. Uwa, Pitto and Mica want help, and they built a map from a

leaf.

Firstly, they had to through the thorn forest. Bolboi, Uwa,

Pitto and Mica was afraid to enter the forest, but they had to pass it.

Their bodies were puctured by thorns, except Bolboi who had small

body.

After the thorn forest, they through the durian forest. They

saw a lot of durian. Pitto and Uwa wanted to take it but the bees

came up and stung Uwa. They finally hid in the bushes and after the

bees were gone, they continued their journey.

Then they arrived at Bolboi’s home. Uwa, Mica, Bolboi and

Pitto were happy. They did not know the land they stood cracked,

and they all fell at the river. They got up and met the family of

Bolboi. Bolboi’s mother thanked Uwa, Pitto and Mica who helped

Bolboi to find his home.

Uwa, Mica and Pitto then said goodbye to return to their

home. But the leaf map they had made was gone, because of Pitto

carelessnes. They did not remember the way back home. Mica and

Uwa cried whilst Pitto just laughed. Finally, it was Pitto, Mica and

Uwa who were lost.

Judul

Pen-

dahuluan

Isi

Simpulan

Page 101: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

81

Perbaikan karangan S22

LOST

Uwa was a monkey, Pitto was a rhino and Mica was a tiger,

they three were good friends. One day when they were resting

after eat fruits, they heard that somebody was crying and when

they looked for it, they found a pig named Bolboi who was lost

and did not know the way home.They wanted to help, and they

built a map from a leaf.

Firstly, they had to through the thorn forest. Bolboi,

Uwa, Pitto and Mica were afraid to enter the forest, but they had

to pass it. Their bodies were tortured by thorns, except Bolboi

who had small body.

After the thorn forest, they through the durian forest.

They saw a lot of durian. Pitto and Uwa wanted to take it but the

bees came and stung Uwa. They finally hid in the bushes and

after the bees were gone, they continued their journey.

Then they arrived at Bolboi’s home. They were happy.

They did not know the bridge they stood cracked, and they all

fell at the river. They got up and met the family of Bolboi.

Bolboi’s mother thanked They who helped Bolboi to find his

home.

Then they said goodbye to return to their home. But the

leaf map they had made was gone, because of Pitto’s

carelessness. They did not remember the way back home. Mica

and Uwa cried whilst Pitto just laughed. Finally, it was Pitto,

Mica and Uwa who were lost.

Judul

Pendahuluan

Isi

Simpulan

Pada karangan S22 di atas ditemukan judul yang telah sesuai dengan isi

karangan. Dalam aspek organisasi, dibagi ke dalam tiga dimensi analisis, yaitu

dimensi pendahuluan, isi, dan simpulan. Pada dimensi pendahuluan, adanya

pengenalan tokoh cerita (Uwa, Mica, Pitto, dan Bolboi), penjelasan tentang hal

yang sedang dilakukan oleh tokoh-tokoh tersebut (One day when Uwa, Pitto and

Mica resting after eat fruits), dan waktu (one day). Namun, dalam dimensi ini

tidak ditemukan adanya penjelasan berupa tempat terjadinya cerita tersebut.

Kemudian pada dimensi isi, siswa telah menuliskan kronologis kejadian secara

teratur yang ditunjukkan dengan kata firstly, after, dan then yang dituliskan setiap

Page 102: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

82

awal paragraf. Pada dimensi simpulan, siswa telah mampu menyimpulkan akhir

cerita yang ditulisnya (One day when Uwa, Pitto, and Mica resting after eat

fruits). Namun, dalam simpulan yang dibuat, siswa belum mencantumkan

komentar secara pribadi.

Pada aspek pengembangan ide, karangan yang ditulis siswa telah

menggambarkan ide cerita yang dikembangkan secara utuh dalam setiap paragraf

yang dikerjakan. Kalimat utama pada paragraf satu adalah Uwa is a monkey, Pitto

is a rhino, and Mica is a tiger dan anak kalimat they three were good friends.

Dalam paragraf tersebut siswa mengenalkan tokoh yang ada dalam cerita

kemudian diperjelas bahwa ketiga tokoh tesebut adalah bersahabat.

Pengembangan ide yang dituliskan dalam setiap paragrafnya sudah cukup baik

dan koheren dengan isi cerita.

Pada aspek tata bahasa ada dua kesalahan yang masih dilakukan dan

dijabarkan berikut ini:

Tabel 4.12 Kesalahan Tata Bahasa S22 (Siklus I)

No Jenis

kesalahan

Karangan Siswa Perbaikan

1. Kesalahan

Tense

Uwa is a monkey, Pitto is a

rhino and Mica is a tiger

Uwa was a monkey, Pitto

was a rhino and Mica was

a tiger

One day when Uwa, Pitto and

Mica resting after eat fruits,

they heard that somebody

crying and when they looked

for it, they found a pig named

Bolboi who lost and did not

know the way home

One day when they were

resting after eat fruits,

they heard that somebody

was crying and when they

looked for it, they found a

pig named Bolboi who

was lost and did not know

the way home.

Page 103: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

83

Bolboi, Uwa, Pitto and Mica

was afraid to enter the forest,

but they had to pass it.

Bolboi, Uwa, Pitto and

Mica were afraid to enter

the forest, but they had to

pass it.

They saw a lot of durian. Pitto

and Uwa wanted to take it but

the bees came up and stung

Uwa.

They saw a lot of durian.

Pitto and Uwa wanted to

take it but the bees came

and stung Uwa.

2. Kesalahan

pronominal

Uwa, Pitto and Mica want

help

They wanted to help

Uwa, Mica and Pitto then said goodbye to return to

their home

Then they said goodbye to

return to their home.

Contoh kesalahan tenses yang nampak pada karangan S22 adalah kesalahan

penggunaan to be plural pada kalimat ―Bolboi, Uwa, Pitto and Mica was afraid to

enter the forest, but they had to pass it”. Kata was diganti dengan were karena

subjeknya adalah orang ketiga jamak. Kemudian kesalahan pronominal juga

tampak, ketiga nama tokoh yang disebutkan sebelumnya tidak menggunakan

pronominal they.

Pada aspek mekanik ditemukan tiga kesalahan, yaitu sebagai berikut.

Tabel 4.13 Kesalahan Mekanik S22 (Siklus I)

No Jenis kesalahan Karangan siswa Perbaikan

1. Kesalahan diksi the land they stood cracked the bridge they stood

cracked

2. Kesalahan ejaan Their bodies were puctured

by thorns

Their bodies were

tortured by thorns

3. Kesalahan

penggunaan ‘s

But the leaf map they had

made was gone, because of

Pitto carelessnes.

But the leaf map they

had made was gone,

because of Pitto’s

carelessness.

Page 104: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

84

Contoh kesalahan mekanik S22 adalah kesalahan aphosthrope (‗s) dalam kalimat

―But the leaf map they had made was gone, because of Pitto carelessness. Dalam

kalimat tersebut, adanya penyebutan nama (Pitto) yang melakukan kecerobohan

(carelessness). Jadi, kalimat yang benar adalah ―But the leaf map they had made

was gone, because of Pitto’s carelessness”.

Selanjutnya, analisis kualitatif kesalahan yang dilakukan S11 dijabarkan

sebagai berikut.

Contoh karangan S11

Adventure of three Animal

One day, in the forest there are three best friend who

called Uwa the monkey, Pitto the mino, and Mica the tiger. They

was finish eating and was satisfied, they were sleepy because

satisfied.

When at rest, Suddwenly the heard a vaice arying in the

fores. because curious, they search origin the sound of arying,

and turns that crying is a little pig.

Uwa have an Idea to maked a map from the leaf. Bolboi

home for passing thirn forest. they went the reached thorm

forest. They are confused and it tired because not knowing where

the riad shald pas through as many thorn.

They find the Bolboi house and the father of Bolboi say

good bye.

Judul

Pendahuluan

Isi

Simpulan

Perbaikan karangan S11

Adventure of three animals

One day, in the forest there were three best friend who called

Uwa the monkey, Pitto the rhino, and Mica the tiger. They finished

eating and satisfied, they were sleepy because satisfied.

When at rest, suddenly the heard a voice of crying in the

forest. They were curious, and searched from where the sound of

crying was and turned that crying is a little pig.

Uwa had an idea to make a map from the leaf. Going to

Bolboi’s home had to for passing thorn forest. They went the reached

thorn forest. They were confused and they were tired because not

knowing where they should pass through as many thorns.

They find the Bolboi house and the father of Bolboi say good

bye.

Judul

Pen-

dahuluan

Isi

Simpulan

Page 105: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

85

Pada contoh karangan yang ditulis oleh S11, dalam menuliskan aspek

organisasi, tiga dimensi dalam aspek pendahuluan sudah disebutkan berupa

pengenalan waktu sudah disertakan (one day), ada tempat (in the forest) dan

pengenalan tokoh cerita (Uwa, Pitto, Mica, dan Bolboi). Pada dimensi isi,

kronologis kejadian yang ada pada slide tidak dijelaskan secara terperinci dan

tidak adanya koherensi pada bagian simpulan. Ini dapat dilihat dari awal cerita

yang menceritakan bahwa tiga sahabat karib sedang berada di hutan dan telah

selesai makan buah-buahan kemudian mengantuk karena terlalu kenyang (One

day, in the forest there are three best… they were sleepy because satisfied). Pada

paragraf satu cerita sudah diceritakan dengan baik, tetapi pada paragraf berikutnya

diceritakan tidak begitu terperinci karena dalam tayangan slide disebutkan tiga

tempat yang harus dilewati untuk menemukan rumah Bolboi. Namun, siswa

menyebutkannya hanya satu, yaitu dalam paragraf tiga (Uwa have an Idea to

maked a map……. they went the reached thorm forest…) yang kemudian langsung

ditutup dengan simpulan, yaitu pada paragraf terakhir. Akan tetapi, simpulan yang

dituliskan tidak logis karena tidak mengacu kepada isi cerita yang harusnya

disesuaikan dengan slide picture series yang ditayangkan. Di samping itu, judul

yang dibuat kurang sesuai dengan isi karangan.

Aspek penilaian selanjutnya adalah aspek pengembangan ide. Dalam

paragraf yang dibuat siswa juga dituliskan tentang kegiatan yang dilakukan oleh

ketiga tokoh (Uwa, Pitto, Mica) dalam karangannya dalam kalimat ―There was

finish eating and was satisfied, they were sleepy because satisfied. When at rest,

Suddwenly the heard a vaice arying in the fores. because curious, they search

Page 106: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

86

origin the sound of arying, and turns that crying is a little pig”. Kemudian aspek

penilaian selanjutnya adalah tata bahasa. Ada dua kesalahan yang dilakukan oleh

S11 yang dijelaskan dalam tabel berikut.

Tabel 4.14 Kesalahan Tata Bahasa S11 (Siklus I)

No Karangan Siswa Jenis Kesalahan Perbaikan

1. Kesalahan Tense One day, in the forest there

are three best friend

One day, in the forest

there were three best

friends

They was finish eating and

was satisfied

They finished eating and

satisfied

Because curious, they

search origin the sound of

arying, and turns that

crying is a little pig.

They were curious, and

searched from where the

sound of crying was and

turned that crying is a

little pig.

Uwa have an Idea to maked

a map from the leaf.

Uwa had an Idea to make

a map from the leaf.

5. They are confused and it

tired because not knowing

where the riad shald pas

through as many thorn.

They were confused and

they were tired because

not knowing where they

should pass through as

many thorns.

The father of Bolboi say

good bye.

The father of Bolboi said

good bye.

2. Kesalahan

Bentuk Jamak

Adventure of three Animal

Adventure of three

animals

as many thorn. as many thorns.

Contoh kesalahan tata bahasa S11 yang tampak, terletak pada kesalahan

penggunaaan pola past tense dalam kalimat ―They was finish eating and was

satisfied” dan kalimat yang benar adalah “they finished eating and satisfied”.

Page 107: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

87

Kemudian, kesalahan bentuk jamak juga tampak pada contoh kalimat

―Adventure of three Animal”. Kata three merupakan jamak karena menerangkan

lebih dari satu sehingga noun harus jamak dengan menambahkan s pada kata

animals.

Aspek mekanik pada karangan S11, ditemukan tiga jenis kesalahan yang

dilakukan oleh siswa yang dijabarkan dalam tabel berikut.

Tabel 4.15 Kesalahan Mekanik S11 (Siklus I)

No Karangan

Siswa

Jenis Kesalahan Perbaikan

1. Kesalahan

penggunaan

huruf kapital

Adventure of three Animal. Adventure of three

animals

2. Kesalahan

Ejaan

Pitto the mino

Pitto the rhino

the heard a vaice of crying in

the fores

they heard a voice of

crying in the forest

When at rest, Suddwenly When at rest suddenly

3. Kesalahan

Penggunaan ‘s

They find the Bolboi house They find the Bolboi’s

house

Contoh kesalahan yang nampak serupa dengan kesalahan-kesalahan

sebelumnya. Kesalahan ejaan terjadi pada kata voice yang ditulis vaice dan kata

forest ditulis fores. Kesalahan-kesalahan ejaan tersebut dapat mengaburkan

makna kata yang dimaksud sehingga kalimat menjadi kurang dipahami.

Analisis karangan S25 memiliki kesalahan-kesalahan yang hampir sama

dengan karangan lainnya dalam siklus I yang dianalisis berdasarkan empat aspek

penilaian recount text. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh S25 dijabarkan

sebagai berikut.

Page 108: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

88

Contoh karangan S25

Adventure of three companions

Animals were together, four animal there are

monkey, tiger, rhino and pig. the monkey named Uwa,

the Rhino name Pitto and down a tiger name Mica, they

are best friend.

During the day the ate the fruit, the fruit was so

greedy they eat to much and they lay on the gress due to

gult. There is noise in the bushes and than came a

young little pig who looks confused, with no strings

attached anymore Mica went directly to the piglets, then

Mica asked “what is your name?”, piglets Bolboi

answered “my name is”. The Mica told the Pitto and

Uwa about Bolboi lost.

Uwa had the idea to drive home the Bolboi, Pitto

use the leaves to be made in the map, then they go into

Thorn Forest, when they get in their confusion they see

brambles, because the body he could pass small Bolboi

brambles and Pitto finally came out with a full body

injury.

Finally the reached the forest of durian. the Pitto

shake a tree because he wanted to take the durian fruit,

it turns out that beeheve, than chased them in a bunch

of bees, bee sting Uwa. And finally they reached the

edge of the forest, Bolboi see her, but there is a river.

the Mica uses trees to cros the river, and eventually they

all survived and the mother returned to her home

Bolboi greateful, as they all wanted to go home to his

house, the map is on hold Pitto lost and eventually they

were lost.

Judul

Pendahuluan

Isi

Simpulan

Page 109: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

89

Perbaikan karangan S25

Adventure of three companions

Animals were together, four animal there were monkey,

tiger, rhino and pig. The monkey named Uwa, the Rhino name

Pitto and then a tiger name was Mica, they were best friend.

During the day they ate the fruit, the fruit was so

delicious they eat too much and they lay on the grass because

they were full . There was noise in the bushes and then came

a young piglet who looked confused, with any doubt Mica went

directly to the piglets, then Mica asked “what is your name?”,

“My name is Bolboi” answered the piglet. The Mica told the

Pitto and Uwa about Bolboi’s lost.

Uwa had the idea to go home the Bolboi, Pitto used the

leaves to become the map, then they went into Thorn Forest,

when they got in, they were confused seeing the brambles,

because the body of Pitto was too big so he could not pass it.

Finally he came out with a full body of injury. Three other

friends could pass because their bodies were smaller.

Finally they reached the forest of durian. The Pitto

shaked a tree because he wanted to take the durian fruit, it

turned out that beehive , thenchased them in a bunch of bees,

bee stung Uwa. And finally they reached the edge of the

forest, Bolboi see her house, but there was a river. Then Mica

used trees to cross the river, and eventually they all survived.

The mother took her home. Bolboi was grateful. They all

wanted to go home. The map that was with Pitto is lost and

eventually they were lost.

Judul

Pendahuluan

Isi

Simpulan

Aspek penilaian satu, yaitu organisasi pada karangan di atas adalah dalam

pembentukan organisasi cerita terdapat tiga dimensi yang dianalisis. Pertama,

dimensi pendahuluan dalam karangan yang ditulis, siswa sudah mencantumkan

tokoh cerita (Uwa, Pitto, Mica), hal yang dilakukan “During the day the ate the

fruit, the fruit was so greedy”. Tetapi, dalam dimensi pendahuluan ini siswa

belum menuliskan latar belakang berupa tempat dan waktu kejadian dalam cerita.

Page 110: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

90

Kedua, dimensi isi. Dalam penulisan kronologis kejadian cerita, siswa

sudah menuliskan setiap kejadian yang ada dengan baik. Kejadian-kejadian

penting diceritakan sesuai dengan alur cerita, yaitu pada awal cerita mereka

menemukan seekor babi yang sedang kebingunan (There is noise in the bushes

and than came a young little pig who looks confused) kemudian mereka membuat

sebuah peta untuk menemukan rumah babi dengan melewati hutan duri, hutan

durian, dan sebelum sampai ke rumah Bolboi mereka harus menyeberangi sungai

(Pitto use the leaves to be made in the map, then they go into Thorn Forest…..

Finally the reached the forest of durian……. And finally they reached the edge of

the forest, Bolboi see her, but there is a river. the Mica uses trees to cros the

river….).

Ketiga adalah dimensi simpulan. Simpulan yang dibuat siswa dalam

karangan tersebut adalah logis karena siswa mampu menyimpulkan akhir dari

kisah yang dialami oleh tokoh dalam cerita yang telah sesuai dengan judul

karangan. Kutipan simpulan karangan siswa adalah “And finally they reached

the edge of the forest”

Aspek kedua adalah pengembangan ide. Gagasan-gagasan utama dalam

setiap paragraf yang dibuat sudah mewakili isi. Terdapat kalimat utama yang

kemudian didukung oleh kalimat-kalimat pendukung, Kutipan yang

meggambarkan pengembangan ide tersebut adalah “Finally the reached the forest

of durian” (kalimat utama). The Pitto shake a tree because he wanted to take the

durian fruit, it turns out that beeheve, than chased them in a bunch of bees, bee

sting Uwa. And finally they reached the edge of the forest” (kalimat pendukung).

Page 111: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

91

Kesalahan pada aspek tata bahasa dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 4.16 Kesalahan Tata Bahasa S25 (Siklus I)

No. Jenis

Kesalahan

Karangan siswa Perbaikan

1. Kesalahan

Tenses

Animals were together, four

animal there are monkey,

tiger, rhino and pig

Animals were together,

four animal there were

monkey, tiger, rhino and

pig.

the monkey named Uwa, the

Rhino name Pitto and down a

tiger name Mica, they are best

friend.

The monkey named Uwa,

the Rhino name Pitto and

then a tiger name was

Mica, they were best

friend

There is noise in the bushes

and than came a young little

pig who looks confused

There was noise in the

bushes and then came a

young piglet who looked

confused

then they go into Thorn Forest

when they get in their

confusion

then they went into thorn

forest when they got in

they were confused

The Pitto shake a tree

because he wanted to take the

durian fruit, it turns out

The Pitto shaked a tree

because he wanted to

take the durian fruit, it

turned

The Mica uses trees to cros the

river

Then Mica used trees

to cross the river

2 Kesalahan

Pronominal

During the day the ate the fruit During the day, they ate

the fruit

3. Keslahan

Preposisi

a full body injury.

a full body of injury

4. Kesalahan

Nomina

Bolboi see her, but there is a

river

Bolboi see her house,

but there was a river.

Page 112: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

92

Contoh kesalahan pada aspek tata bahasa pada karangan S25 adalah kesalahan

penggunaan tenses pada kalimat ―then they go into thorn forest when they get in

their confusion”. Dalam kalimat tersebut kata go (irregular verb present form)

seharusnya diubah menjadi were (irregular verb past form) kemudian kata get in

diubah menjadi got in.

Selanjutnya kesalahan pada aspek mekanik dalam karangan yang ditulis

S25 dijabarkan ke dalam tabel berikut.

Tabel 4.17 Kesalahan Mekanik S25 (Siklus I)

No. Jenis

Kesalahan

Karangan siswa Perbaikan

1 Kesalahan

Penggunaan

Huruf Kapital

the monkey named Uwa The monkey named Uwa

2. Kesalahan

Ejaaan

2. they eat to much and they

lay on the gress

they eat too much and they

lay on the grass

3. Kesalahan

Diksi

During the day the ate the

fruit, the fruit was so greedy

they eat to much and they lay

on the gress due to gult.

During the day they ate

the fruit, the fruit was so

delicious they eat too

much and they lay on the

grass because they were

full .

There is noise in the bushes

and than came a young little

pig who looks confused, with

no strings attached anymore Mica went directly to the

piglet.

There was noise in the

bushes and then came a

young piglet who looked

confused, with any doubt

Mica went directly to the

piglets

Pitto use the leaves to be

made in the map

Pitto used the leaves to

become a map

4. Kesalahan

Pola Kalimat piglets Bolboi answered “my

name is”

My name is Bolboi”

answered the piglet

Page 113: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

93

they see brambles, because

the body he could pass small

Bolboi brambles and Pitto

finally came out with a full

body injury.

they were confused

seeing the brambles,

because the body of Pitto

was too big so he could

not pass it. Finally he

came out with a full body

of injury.

4. the map is on hold Pitto

lost and eventually they were

lost.

4. The map that was with

Pitto is lost and eventually

they were lost.

5. Kesalahan

Penggunaan

‘s

about Bolboi lost about Bolboi’s lost.

Contoh kesalahan yang dilakukan S25 pada aspek mekanik adalah

kesalahan pola kalimat. Kesalahan pola kalimat nampak pada kalimat ―piglets

Bolboi answered “my name is”” seharusnya siswa menulis kalimat yang benar

―My name is Bolboi” answered the piglet”.

Dari karangan 31 orang siswa yang mengikuti kegiatan siklus I dari aspek

organisasi ditemukan kesalahan yang dilakukan oleh 8 orang siswa karena tidak

menuliskan secara lengkap tokoh, waktu, dan tempat. Dari aspek pengembangan

ide ditemukan kesalahan yang dilakukan oleh 10 orang siswa karena pada

karangan mereka tidak ditemukan adanya kalimat pendukung yang membuat

suatu paragraf menjadi utuh dan memiliki koherensi. Dalam aspek tata bahasa

ditemukan lima kesalahan, yaitu (1) kesalahan tenses, (2) kesalahan penggunaan

pronominal, (3) kesalahaan penggunaan preposisi, (4) kesalahan nomina, dan (5)

kesalahan penulisan bentuk jamak. Sedangkan dari aspek mekanik ditemukan

lima kesalahan yaitu (1) kesalahan penggunaan huruf kapital, (2) kesalahan ejaan,

Page 114: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

94

(3) kesalahan diksi, (4) kesalahan penulisan apostrop (‘s), dan (5) kesalahan pola

kalimat. Dari keempat kesalahan ini dapat dijabarkan, yaitu 25% kesalahan

organisasi, 32% kesalahan pengembangan ide, 45 % kesalahan tata bahasa, dan

16% kesalahan mekanik.

4.2.3 Refleksi Siklus I

Dari hasil siklus I dapat disimpulkan bahwa kajian kuantitatif ada 13 orang

siswa yang telah memenuhi KKM dan 22 orang siswa tidak memenuhinya. Pada

hasil analisis kualitatif ditemukan bahwa dari empat jenis kesalahan, yaitu

kesalahan yang paling sering dilakukan oleh siswa adalah kesalahan tata bahasa

sebanyak 48%. Kesalahan mekanik yang pada hasil hasil pratindakan ditemukan

lima kesalahan, tetapi pada hasil siklus I ada enam kesalahan. Kesalahan yang

tidak ditemukan pada siklus I adalah kesalahan penggunaan gerund, sedangkan

kesalahan baru pada siklus I adalah penggunaan apostrop (‗s) dan bentuk jamak.

Jumlah kesalahan ini bertambah karena karangan siswa lebih jauh berkembang

karena adanya picture series. Perbandingan hasil pratindakan dan siklus I

menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan menulis siswa di mana jumlah

siswa yang memenuhi KKM meningkat dari lima menjadi tiga orang. Hal itu

berarti jumlah siswa yang tidak memenuhi KKM berkurang dari 26 menjadi 18

orang siswa. Masih banyaknya kesalahan mekanik pada siklus I menjadi alasan

perlu dilakukannya siklus II.

Page 115: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

95

4.2.4 Siklus II

Proses pelaksanaan siklu II dirancang dengan menyesuaikan desain RPP

yang dikombinasikan dengan teknik picture series. Pelaksanaan siklus II memiliki

sedikit perbedaan dengan siklus I yang terletak pada penambahan instrumen baru,

yaitu planning organizer dan composing organizer karena pada hasil siklus I

pengorganisasian karangan belum dilakukan dengan baik. Ada empat tahapan

dilaksanakan dalam proses pembeajaran siklus II, yaitu perencanaan, pelaksanaan,

observasi, dan refleksi.

4.2.4.1 Perencanaan Siklus II (Senin, 6 Mei 2013)

Tahapan perencanaan siklus II bertujuan untuk meningkatkan nilai siswa pada

kriteria penilaian yang masih kurang pada siklus I dan meningkatkan nilai, baik

rerata kelas maupun individu. Perencanaan siklus II dibagi menjadi tiga tahapan

yang hampir serupa dengan siklus I karena adanya penambahan planning

organizer dan composing organizer.

1. Memilih materi, pemilihan materi pada tahapan perencanaan siklus II ini,

disiapkan contoh recount text yang sama dengan siklus I berjudul “Miss the

Bus”. Namun, dalam upaya meningkatkan perolehan nilai terutama dalam

struktur organisasi (generic structure) dari recount text maka contoh tersebut

dikombinasikan dengan lembaran planning organizer dan composing organizer

yang akan diberikan pada tahapan pelaksanaan.

2. Mempersiapkan rencana pembelajaran. Dalam mempersiapkan rencana

pembelejaran ini, peneliti bersama guru bahasa Inggris dan guru wali kelas

Page 116: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

96

menentukan waktu pelaksanaan tindakan yang dibagi menjadi dua pertemuan

dan menyusun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran tersebut

3. Menyiapkan instrumen penelitian, dalam perencanaan ini dilakukan persiapan

administrasi mengajar seperti silabus dan RPP yang disesuaikan dengan

kebutuhan penggunaan media gambar (picture series). Selanjutnya peneliti

menyiapkan laptop, LCD projector, slide picture series, planning organizer

dan composing organizer.

4.2.4.2 Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II memiliki kemiripan dengan siklus I, yaitu siswa

diberikan materi recount text secara singkat dan jelas. Pemberian alokasi waktu

yang lebih untuk menjelaskan kembali generic structure, materi struktur

gramatika, dan penugasan yang dilakukan selama dua kali pertemuan.

1. Pertemuan Pertama (Kamis, 9 Mei 2013)

Pada pertemuan pertama siklus II, guru memberikan salam kepada siswa,

mengecek kehadiran siswa, dan mengapersepsikan materi pembelajaran terdahulu

dengan tanya jawab untuk memberikan stimulus terhadap siswa. Kedua siswa

diberikan penjelasan mengenai hal-hal yang yang perlu ditekankan dalam

penulisan sebuah recount text untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang

materi tersebut.

Pemahaman generic structure dan gramatika khususnya perubahan verb

masih perlu ditingkatkan. Guna meningkatkan kualitas penulisan siswa tentang

Page 117: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

97

struktur sebuah recount text yang benar maka sesuai dengan tahapan perencanaan

diberikan lembaran planning organizer dan composing organizer. Penggunaan

planning organizer dan composing organizer dijelaskan secara terperinci.

Selanjutnya dijelaskan beberapa poin penting pada pertemuan ini. Di samping itu,

guru membagikan lembaran planning organizer dan composing organizer serta

menyajikan sebuah contoh yang sama dengan siklus I dengan judul “Miss the

Bus”. Contoh tersebut dikombinasikan dengan penggunaannya. Ketiga, siswa

diajak bersama-sama untuk menyimak picture series dari cerita tersebut kemudian

mengombinasikannya dengan lembaran planning organizer dan composing

organizer.

Setelah gambar tayangan picture series berakhir, siswa dituntun dalam

mengembangkan ide-ide yang telah mereka tulis dalam kedua instrumen tersebut.

Pada akhir pembelajaran guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitan-

kesulitan yang dihadapi dalam proses penulisan serta membimbing mereka untuk

dapat menulis secara baik dan benar.

2. Pertemuan Kedua (Jumat, 10 Mei 2013)

Pada awal kegiatan guru memberikan salam pembuka, mengecek

kehadiran siswa, dan menyiapkan instrumen yang diperlukan serta membagikan

lembaran planning organizer dan composing organizer kepada siswa. Kemudian

guru menugasi siswa untuk menggunakan kedua instrumen tersebut memudahkan

mereka dalam menyusun kronologis kejadian atau peritiwa yang ada. Selain itu,

juga mengembangkan ide-ide mereka ke dalam bentuk tulisan serta

Page 118: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

98

memerhatikan struktur gramatika yang digunakan agar menjadi karangan yang

baik dan benar.

Dalam kegiatan selanjutnya sebelum penayangan picture series siswa

diarahkan untuk mengisi lembaran planning organizer sebuah recount text yang

berisikan kolom-kolom perencanaan recount text berupa definisi, generic

structure, dan syarat-syarat yang mendukung teks tersebut. Kemudian picture

series dengan tema yang masih sama, yaitu kisah imajinatif berupa persahabatan

binatang di dalam hutan yang tersesat ditayangkan. Siswa mulai menulis kejadian-

kejadian yang ada pada gambar kemudian ditulis ke dalam kolom-kolom

composing organizer untuk mengomposisikan cerita dalam karangan yang akan

dibuat. Setelah tahapan itu dilakukan siswa mulai mengembangkan ide-ide

mereka, menarik simpulan, memberikan komentar kemudian menentukan judul

karangan.

Penugasan yang dilakukan pada pertemuan kedua siklus II ini, siswa

melaksanakan kegiatan menulis tersebut tanpa melihat hasil karangan yang telah

dibuat pada siklus sebelumnya. Pada akhir pembelajaran, guru menanyakan

kesulitan yang dihadapi siswa selama proses pembelajaran dan membimbing

mereka untuk membentuk simpulan hasil belajar pada siklus II ini.

4.2.4.3 Observasi Siklus II

Observasi siklus II sama dengan yang dilaksanakan pada siklus

sebelumnya, yaitu pada mata pelajaran bahasa Inggris dengan alokasi waktu 120

menit (3 jam pelajaran). Dua orang observer yang merupakan guru pengampu

Page 119: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

99

mata pelajaran bahasa Inggris dan wali kelas VIII A mengamati proses

pembelajaran dan pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. Berdasarkan hasil

yang diperoleh pada penerapan siklus I sebelumnya, penerapan siklus II ini

dilaksanakan dengan lebih teliti dan maksimal untuk memeroleh hasil yang lebih

baik. Perencanaan pembelajaran dilakukan lebih cermat dan teliti dengan

instrumen yang lebih lengkap.

Pada proses awal pembukaan guru membahas kembali kelemahan-

kelemahan pada generic structure dan penggunaan stuktur gramatika yang telah

dikerjakan sebelumnya dengan menjelaskan kembali secara runut penggunaannya.

Pembahasan materi struktur gramatika meliputi penggunaan kata kerja bantu atau

auxiliary verb, penggunaan regular and irregular verb, perubahan bentuk present

tense menjadi past tense, penggunaan artikel dan pronominal.

Proses selanjutnya, guru menampilkan gambar imaginative recount text

yang ditampilkan dalam slide picture series yang sama dengan siklus I. Kisah

persahabatan binatang di dalam hutan yang tersesat masih menjadi tema dalam

rangkaian gambar tersebut. Ketika penayangan gambar kembali ditampilkan,

terlihat antusiasme siswa terhadap media tersebut dan mereka mengamati serta

menulis kronologis peristiwa berdasarkan planning organizer dan composing

organizer sebuah recount text.

Dalam penggunaan planning organizer, siswa mulai merencanakan tulisan

yang akan dibuat dengan menulis generic structure dari recount text yaitu tittle,

orientation, series of events, dan re-orientation. Dalam composing organizer,

siswa menuliskan ide-ide mereka sebelum dikembangkan menjadi sebuah

Page 120: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

100

paragraf berdasarkan perencanaan pada planning organizer yang dibuat

sebelumnya. Pemberian planning dan composing organizer ini bertujuan untuk

memudahkan mereka dalam menentukan perencanaan penulisan recount text

tersebut serta menentukan ide-ide mereka sebelum mengembangkannya menjadi

sebuah paragraf.

Penambahan instrumen dalam siklus II ini lebih bermanfaat dan positif

terhadap peningkatan kemampuan menulis siswa. Terlihat dalam lembaran

composing organizer, mereka menulis rangkaian urutan peristiwa secara

kronologis dan tersusun sesuai dengan picture series yang ditayangkan. Siswa

terlihat mudah menentukan ide-ide yang ada dalam rangkaian gambar yang

ditampilkan. Setelah penayangan gambar selesai, siswa mulai mengembangkan

ide mereka menjadi paragraf hingga akhirnya menjadi sebuah recount text.

Setelah karangan selesai dibuat, guru mengingatkan siswa untuk

mengoreksi kembali tulisan mereka agar tidak mengulang kembali kesalahan yang

terjadi pada sikus I. Terlihat reaksi-reaksi positif yang ditunjukkan pada siklus II

ini, yaitu siswa sudah bisa membangun karangan dengan pikiran mereka sendiri

yang tersusun sesuai dengan urutan kejadian yang ada. Tidak diperlukannya

waktu yang lama dalam mengembangkan ide-ide yang dimiliki dalam menulis

recount text. Penggunaan struktur gramatika bahasa Inggris sudah mengalami

peningkatan ke arah yang lebih baik dan penulisan paragraf sudah terlihat rapi

sesuai dengan kaidah yang berlaku.

Peningkatan ini dibuktikan dengan hasil evaluasi belajar siklus II di mana

kesalahan-kesalahan yang dilakukan dapat diminimalisasi. Pelatihan dan

Page 121: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

101

pengayaan yang dilaksanakan mendapatkan hasil yang positif terutama dalam

penguasaan struktur gramatika. Ketercapaian KKM sudah mengalami peningkatan

dari 75,4 pada siklus I menjadi 79,54 pada siklus II. Reaksi ini dapat

membuktikan bahwa penelitian tindakan kelas dengan menggunakan teknik

picture series dalam menulis memberikan dampak positif pada evaluasi belajar

siswa kelas VIII A SMP Angkasa Kuta. Oleh karena itu, diputuskan bahwa

penelitian tindakan kelas ini diselesaikan pada siklus kedua.

4.2.5 Hasil Siklus II Secara Kuantitatif dan Kualitatif

Penyampaian materi menggunakan teknik picture series yang dilakukan

guru menunjukkan bahwa pemberian materi dengan teknik ini adalah efektif. Hal

ini dibuktikan dengan peningkatan nilai yang dihasilkan siswa pada siklus II.

Hasil karangan siswa mengalami peningkatan, baik dalam struktur organisasi,

pengembangan ide, tata bahasa maupun mekanik. Penugasan yang diberikan oleh

guru kepada siswa dalam menulis recount text dengan menggunakan teknik

picture series pada siklus I digunakan untuk mengetahui hasil evaluasi belajar

siswa yang dibedakan menjadi dua, yaitu analisis kuantitatif dan analisis

kualitatif.

Page 122: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

102

4.2.5.1 Analisis Kuantitatif Siklus II

Table 4.18 Hasil Evaluasi Belajar Siklus II

NO N A M A

SISWA JUDUL RECOUNT TEXT

PERINCIAN

NILAI SKOR

1 2 3 4

1 Agus Ariawan The Lost 23 20 19 20 82

2 Alfran Hasan The Lost of Animals 20 20 18 20 78

3 Bujangga Gede Pig Lost 21 18 17 23 79

4 Dandy C. B. T. Lost of Pigglet 21 20 18 19 78

5 Ezra Aprilia H. Faraway from the house of Pigglet 21 19 17 21 78

6 Fadly Reza A. Lost 20 18 19 22 79

7 Greatta Agatha We are Lost 21 17 19 21 78

8 Hendrawan H. Animals Lost 20 19 18 22 79

9 Kadek Susrama A Herd Lost 21 18 18 21 78

10 Kinanti Anggia Lost 20 20 17 22 79

11 Nesya Listi Adventure of Animals Lost 21 18 18 21 78

12 Ni K Santi M. A flock of Lost Animals 20 18 20 20 78

13 Nina Jihan D. The Animal Lost 22 18 17 21 78

14 Nungky K. Lost 22 20 20 22 84

15 Nurhadi Animals were Lost 22 17 19 20 78

16 Octaviano M. Lost In The Forest 21 17 18 22 78

17 Prahasta N. Lost 20 18 18 22 78

18 Rama Sandya Lost In The Jungle 21 20 18 20 79

19 Rio Agustino Animals 21 18 18 21 78

20 Safira The Animals Lost 23 22 20 22 87

21 Santi Noviyanti Lost of Animals 20 20 18 20 78

22 Shabilla Lost 22 22 22 24 90

23 Shinta Diah K. The Astray of Pigglet 22 19 17 20 78

24 Tita Vionita Pig 21 18 18 21 78

25 Titian Eka P. Adventure of three companions 19 20 18 22 79

26 Umu Kalsum Best friend were Lost 22 19 20 22 83

27 Wahyu Aditya The Lost Story 23 20 19 22 84

28 Wulan Tri A. Lost of Animals 21 18 18 21 78

29 Wulandari N. P. Piglet 21 19 17 21 78

30 Yuni Antari Animals Story 21 17 18 22 78

31 Idah Hayati Animals in the forest 21 18 18 21 78

Rata-rata kelas 79.54

Keterangan: (1) organisasi, (2) pengembangan ide, (3) tata bahasa, (4) mekanik

Page 123: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

103

Nilai tertinggi siswa menulis recount text pada tabel 4.18 adalah 90 yang

mampu diraih oleh 1 orang siswa. Terdapat 7 orang memeroleh nilai 89-79.

Selanjutnya 18 orang siswa mampu memeroleh nilai 78. Hasil ini menunjukkan

bahwa pengaplikasian teknik picture series mampu meningkatkan kemampuan

menulis recount text siswa. Jadi tidak perlu dilakukan siklus selanjutnya karena

nilai KKM terpenuhi.

Lebih terperinci, nilai siswa berdasarkan empat aspek penilaian dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. 19 Nilai Siswa Berdasarkan Empat Aspek Penilaian Siklus II

Nilai Yang

diperoleh Siswa

Aspek Penilaian

1 2 3 4

25—22 9 2 1 13

21--17 22 29 30 18

16--12 0 0 9 0

11--6 0 0 0 0

5--1 0 0 0 0

Nilai tertinggi dan terendah dari aspek penilaian 1 (organiasasi) adalah 23

(3 orang siswa) dan terendah 19 (1 orang siswa). Nilai tertinggi dan terendah

aspek penilaian 2 (pengembangan ide) adalah 22 (2 orang siswa) dan 17 (4 orang

siswa). Nilai tertinggi dan terendah aspek penilaian 3 (tata bahasa) adalah 22

(1 orang siswa) dan 15 (6 orang siswa). Nilai tertinggi dan terendah aspek

penilaian 4 (mekanik) adalah 23 (1 orang) dan 19 (1 orang siswa). Nilai rerata

aspek 1 adalah 21, aspek 2 adalah 19, aspek 3 adalah 18, dan aspek 4 adalah 21.

Selanjutnya pemerolehan nilai siswa pada siklus II dapat digambarkan pada dua

grafik di bawah ini.

Page 124: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

104

Grafik 4.5 Nilai Siswa Berdasarkan Empat Aspek Penilaian (Siklus II)

Dari grafik 4.5 di atas, dapat diketahui bahwa 100% siswa mampu

memenuhi nilai KKM, yaitu 78. Nilai rerata kelas yang diperoleh dari hasil

perhitungan adalah 79.55. Berdasarkan penetapan KKM SMP Angkasa Kuta,

nilai siklus II ini menyatakan bahwa kemampuan siswa dalam menulis recount

text sudah meningkat dan hasil nilai rerata KKM 78 telah terpenuhi.

4.2.5.2 Analisis Kualitatif Siklus II

Karangan siswa dianalisis sama seperti analisis pada pratindakan dan

siklus I yang dinilai berdasarkan rubrik penilaian recount text yang sama dengan

menetapkan empat aspek penilaian berupa penilaian organisasi, pengembangan

ide, tata bahasa dan mekanik. Analisis karangan S14 merupakan analisis karangan

pertama di siklus II yang dijabarkan seperti berikut ini.

Page 125: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

105

Contoh karangan S14

Lost

Uwa, Pito and Mica were best friends and they

stayed in forest together. In the afternoon, they ate a lot of

fruits in the forest, and they were satisfied. They heard a

sound of cried of piglet. Mica had introgated him about his

lost and they have an idea to made a map from a leaf.

The four of them walked and saw a very long thorn

trees. Bolboi, Mica, Uwa and pitto on tears and confusion

of the way to passed the thorn forest. Then they walked

into thorn forest. Mica asked Bolboi why he can passed it

at last. he replied because he was small and uwa responed

with a word oh.. They kept walking, Mica said hap-hap,

Bolboi tap-tap and Uwa jump, at the final of the thorny

forest they jumped together while shouted “yeapii”. They

were very happy. Then they heard the sound of “bug-bug”

and they laughed. Pitto appearance with his body full of

thorn and bushes because he was big and very paintful.

Uwa, Mica and Bolboi saw durians tree are very

much fruit, and they want to take it but they either took

turns which is taken honey comb and chased them and

chased the monkey tell and his but bee found him and said

hahaha and stinging uwa, and finally they got home

boiboi, but mica and pitto confused see the pain Uwa go

boiboi excited to meet her parent, see a puddle of and

boiboi find her parents, because watness slipped past uwa,

mica, and pitto laufhed of then mother boiboi thanks uwa.

when they want to go home mica asked the map uwa and

potto, then mica falling screaming OMG pitto and three of

them cried because of missing. So we have don’t follow

their carelessness.

Judul

Pendahuluan

Isi

Simpulan

Page 126: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

106

Perbaikan karangan S14

Lost

Uwa, Pito and Mica were best friends and they stayed

in forest together. In the afternoon, they ate a lot of fruits in the

forest, and they were satisfied. They heard a sound of cried of

piglet. Mica had interrogated him about his lost and they have

an idea to made a map from a leaf.

The four of them walked and saw a very long thorn

trees. Bolboi, Mica, Uwa and Pitto on tears and got confuse of

the way passing the thorn forest. Then they walked into

thorn forest. Mica asked Bolboi why he could passed it at last.

he replied because he was small and uwa responded with a

word oh.. They kept walking, Mica said hap-hap, Bolboi tap-

tap and Uwa jump, at the end of the thorny forest they jumped

together while shouted “yeapii”. They were very happy. Then

they heard the sound of “bug-bug” and they laughed. Pitto’s

body full of thorn and bushes because he was big and very

painful

Uwa, Mica and Bolboi saw durians tree were very

much fruit, and they wanted to take it but they either took turns

which is taken honey hive and chased them and chased the

monkey tell and his but bee found him and said hahaha and

stung Uwa, and finally they got bolboi’s house, but Mica and

Pitto were confused seeing the Uwa’s pain went boiboi excited

to meet her parent, saw a puddle of and Boiboi find her

parents, because watness slipped past Uwa, Mica, and Pitto

laughed of then Bolboi’s mother thanked Uwa. When they

wanted to go home Mica asked the map Uwa and Pitto, then

Mica falling screaming OMG Pitto and three of them cried

because of the missing map. So we don’t have to follow their

carelessness.

Judul

Pendahuluan

Isi

Simpulan

Pada karangan S14 di atas ditemukan judul yang telah sesuai dengan isi

karangan. Dalam aspek organisasi, ditemukan adanya pengenalan tokoh secara

lengkap (Uwa, Mica, dan Pitto), penjelasan berupa tempat (in forest), waktu (in

the afternoon), dan hal yang sedang dilakukan (they ate a lot of fruits in the forest,

and they were satisfied) yang merupakan dimensi pendahuluan. Selanjutnya pada

Page 127: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

107

dimensi isi siswa telah menuliskan cerita secara teratur dan rapi sesuai dengan

gambar yang ada pada slide. S14 mampu menuliskan cerita secara lengkap dan

jelas karena dalam setiap peristiwa yang ada terdapat penjelasan secara lengkap.

Hal ini diperkuat dengan peristiwa pertama yang ditulis dimulai dari awal

pengenalan tokoh, kegiatan yang sedang dilakukan, dan perjalanan yang dimulai

dengan melewati hutan duri, hutan durian, dan menyeberangi sungai telah

berisikan penjelasan-penjelasan yang logis. Kemudian pada dimensi simpulan,

siswa telah mampu menyimpulkan cerita dan komentar pribadi penulis telah

dicantumkan dalam simpulan tersebut (when they want to go home mica asked the

map uwa and potto, then mica falling screaming OMG pitto and three of them

cried because of missing. So we have don’t follow their carelessness).

Pada aspek pengembangan ide, karangan yang ditulis siswa telah

menggambarkan ide cerita dalam penggalan paragraf “The four of them walked

and saw a very long thorn trees. Bolboi, Mica, Uwa and pitto on tears and

confusion of the way to passed the thorn forest. Then they walked into thorn

forest……. Pitto appearance with his body full of thorn and bushes because he

was big and very paintful”. Dalam contoh tersebut siswa mengembangkan

paragraf dengan baik. Siswa menerangkan kalimat utama yang diperjelas dengan

kalimat pendukung, yaitu empat dari mereka berjalan dan melihat pohon duri

yang sangat panjang dan itu harus dilewati. Pitto memiliki tubuh besar sehingga ia

tidak bisa melewati hutan tersebut, sedangkan teman-temannya sudah masuk

terlebih dahulu dan bisa melewatinya. Namun, Pitto berinisiatif untuk tetap

Page 128: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

108

memaksakan dirinya masuk dan ketika sampai di ujung hutan ia kesakitan dengan

tubuh penuh duri.

Terdapat dua kesalahan dalam aspek tata bahasa yang dijabarkan sebagai

berikut.

Tabel 4.20 Kesalahan Tata Bahasa S14 (Siklus II)

No Jenis

Kesalahan

Karangan siswa Perbaikan

1. Kesalahan

Tense

Bolboi, Mica, Uwa and pitto

on tears and confusion of the

way to passed the thorn forest

Bolboi, Mica, Uwa and

Pitto on tears and got

confuse of the way passing

the thorn forest.

Mica asked Bolboi why he

can passed it at last

Mica asked Bolboi why he

could passed it at last.

Uwa, Mica and Bolboi saw

durians tree are very much

fruit, and they want to take it

but they either took turns

which is taken honey comb

and chased them and chased

the monkey tell and his but

bee found him and said

hahaha and stinging uwa,

and finally they got home

boiboi,

Uwa, Mica and Bolboi saw

durians tree were very

much fruit, and they wanted

to take it but they either

took turns which is taken

honey hive and chased

them and chased the

monkey tell and his but bee

found him and said hahaha

and stung Uwa, and finally

they got bolboi’s house,

2. Kesalahan

Gerund

but mica and pitto confused

see the pain

but Mica and Pitto were

confused seeing the Uwa’s

pain

Contoh kesalahan tata bahasa yang nampak pada karangan S25 adalah kesalahan

auxiliary verb. Auxiliary verb are digunakan untuk present tense. Kemudian

verb2 yang benar dalam menulis simple past tense adalah wanted yang merupakan

irregular verb bukan want. Kesalahan lain yang nampak dalam aspek tata bahasa

Page 129: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

109

adalah penggunaan gerund dimana gerund yang digunakan adalah subjek dalam

kalimat pendukung.

Pada aspek mekanik ditemukan lima kesalahan seperti dalam tabel beikut

ini.

Tabel 4.21 Kesalahan Mekanik S14 (Siklus II)

No. Jenis Kesalahan Karangan siswa Perbaikan

1. Ejaan Mica had introgated him Mica had interrogated

because watness slipped

past uwa, mica, and pitto

laufhed of

because watness slipped

past Uwa, Mica, and

Pitto laughed of

2. Penggunaan huruf

kapital

he replied because he was

small and uwa responed

with a word oh

he replied because he

was small and uwa

responded with a word

oh.

3. Penggunaan diksi at the final of the thorny

forest they jumped

together while shouted

“yeapii”.

at the end of the thorny

forest they jumped

together while shouted

“yeapii”

4. Penggunaan ‗s then mother boiboi thanks

uwa

Then Bolboi’s mother

thanked Uwa

5. Pola kalimat three of them cried

because of missing. So we

have don’t follow their

carelessness.

three of them cried

because of the missing

map So we don’t have to

follow their carelessness.

Contoh kesalahan yang dilakukan oleh S25 pada siklus II adalah kesalahan

pola kalimat. Kata missing (gerund) harus diikuti oleh objek/nomina (map).

Selanjutnya, pola kalimat past tense yang benar adalah S + did + not + O + ket

maka kalimat yang benar adalah ―we don’t have to follow their carelessness”.

Kemudian kesalahan penggunaan aphostrophe (‗s) juga masih nampak dalam

Page 130: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

110

kalimat ―then mother bolboi thanks uwa”, kalimat yang benar adalah ―Then

Bolboi’s mother thanked Uwa” karena kalimat tersebut menyatakan milik.

Lebih lanjut, analisis kualitatif kesalahan yang dilakukan oleh S22

Contoh karangan S22

Lost

There were three good friends in the forest. Uwa was a

monkey, Pitto was a rhino and Mica was a tiger. One day when

they were resting after ate a lot of fruits under the tree, they

heard that somebody was crying. They found a little pig named

Bolboi. He was confused to find his house and he did not know

the way home. Uwa, Pitto and Mica wanted to help him. Then

they had a good idea. Uwa took a big leaf and drew it as a map.

Firstly, they had passed a thorn forest. They were

confused how to pass it. Bolboi, Uwa, Pitto and Mica were

afraid to enter the forest, but they had to passing it. Mica, Uwa

and Bolboi could passing it faster except Pitto. He had a big

body so hard for him to passing the forest. Then his body was

full with thorns and leafs.

Secondly, after the thorn forest, they had passed through

the durian forest. They saw a lot of durians there. Pitto and Uwa

wanted to took some of them. Pitto took a long bamboo for hit

the durians unfortunately he hit a beehive. The bees were angry

and they run faster. a bee stung Uwa that hide in the bushes.

After the bees were gone, they continued their journey.

Then, They found a river. They walked on the thin

wooden bridge. But the wood was broken and they felt into the

river. They did not realize that it was shallow. Finally they

arrived at Bolboi’s house. Uwa, Mica, Bolboi and Pitto were

happy. They met the family of Bolboi. Bolboi’s mother thanked to

Uwa, Pitto and Mica who helped Bolboi to found his home.

Finally Uwa, Mica and Pitto said goodbye to them. Mica

asked to pitto about the map. But the map they had made was

gone, because of his carelessness. They did not remember the

way back home. They screamed together “now we are lost”. If

they didn’t losing the mad they had not to made a map again.

Judul

Pendahuluan

Isi

Simpulan

Page 131: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

111

Perbaikan karangan S22

Lost

There were three good friends in the forest. Uwa

was a monkey, Pitto was a rhino and Mica was a tiger. One

day when they were resting after eating much fruits under

the tree, they heard that somebody was crying. They found a

little pig named Bolboi. He was confused to find his house

and he did not know the way home. They wanted to help

him. Then they had a good idea. Uwa took a big leaf and

drew it as a map.

Firstly, they had passed a thorn forest. They were

confused how to pass it. They were afraid to enter the

forest, but they had to pass it. Mica, Uwa and Bolboi could

passing it faster except Pitto. He had a big body so hard for

him to passing the forest. Then his body was full with thorns

and leafs.

Secondly, after the thorn forest, they had passed

through the durian forest. They saw a lot of durians there.

Pitto and Uwa wanted to take some of them. Pitto took a

long bamboo for hit the durians unfortunately he hit a

beehive. The bees were angry and they run faster. a bee

stung Uwa that hide in the bushes. After the bees were gone,

they continued their journey.

Then, They found a river. They walked on the thin

wooden bridge. But the wood was broken and they felt into

the river. They did not realize that it was shallow. Finally

they arrived at Bolboi’s house. They were happy. They met

the family of Bolboi. Bolboi’s mother thanked to Uwa, Pitto

and Mica who helped Bolboi to found his home.

Finally they said goodbye to them. Mica asked to

Pitto about the map. But the map they had made was gone,

because of his carelessness. They did not remember the way

back home. They screamed together “now we are lost”. If

they didn’t losing the mad they had not to make a map

again.

Simpulan

Pendahuluan

Isi

Simpulan

Page 132: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

112

Aspek organisasi yang berisikan latar belakang cerita berupa tokoh (Uwa,

Mica, Pitto), tempat kejadian peristiwa (in the forest), dan keterangan waktu (one

day) serta peristiwa yang sedang berlangsung saat itu (they were resting after ate

a lot of fruits under the tree, they heard that somebody was crying. They found a

little pig named Bolboi) yang merupakan dimensi pendahuluan. Kemudian pada

dimensi isi siswa mampu menjelaskan kejadian cerita yang dimulai dari awal

kisah cerita, yaitu persahabatan binatang ketika tiga sekawan sedang beristirahat

di bawah pohon, tiba-tiba mendengar tangisan seekor babi yang dilanjutkan

dengan menolong babi tersebut untuk menemukan rumahnya. Dalam isi juga

siswa mampu menggunakan kata firstly, secondly, then, dan finally yang

mengindikasikan bahwa rangkaian kegiatan atau prose situ berlangsung dalam

beberapa urutan waktu (sequencing of the paragraph). Pada dimensi simpulan,

simpulan yang ditulis telah koheren dengan judul karangan tersebut.

Aspek pengembangan ide tampak dalam setiap paragraf yang ditulis.

―Firstly, they had passed a thorn forest. They were confused how to pass it.

Bolboi, Uwa, Pitto and Mica were afraid to enter the forest, but they had to

passing it. Mica, Uwa and Bolboi could passing it faster except Pitto. He had a

big body so hard for him to passing the forest. Then his body was full with thorns

and leafs.” Dalam paragraf tersebut terdapat induk kalimat yang menerangkan

bahwa mereka tiba di hutan duri (Firstly, they had passed a thorn forest),

kemudian diperjelas dengan kalimat-kalimat berikutnya, yaitu bahwa mereka

bingung untuk melewati hutan tersebut hingga akhirnya mereka menemukan cara

untuk melewatinya, kecuali Pitto yang memiliki tubuh yang besar.

Page 133: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

113

Selanjutnya masih pada aspek pengembangan ide. Dalam paragraf tiga

―Then, they found a river. They walked on the thin wooden bridge. But the wood

was broken and they felt into the river. They did not realize that it was shallow”.

Dalam pargraf tersebut, siswa sudah mampu mengembangkan ide dengan baik.

Adanya pengembangan ide dari induk kalimat “they found a river” yang

didukung oleh anak-anak kalimat yang menerangkan bahwa mereka menemukan

sebuah sungai sebagai tanda bahwa mereka akan sampai ke rumah Bolboi.

Namun, sebelum sampai, mereka harus menyeberangi sebuah jembatan yang

terbuat dari kayu yang kecil. Ketika mereka menyeberang, jembatan tersebut

patah sehingga mereka jatuh ke dalam sungai yang dangkal.

Aspek tata bahasa karangan S22 pada siklus II ini masih nampak tiga jenis

kesalahan yang dijabarkan dalam tabel berikut.

Tabel 4.22 Kesalahan Tata Bahasa S22 (Siklus II)

No. Jenis

Kesalahan

Karangan Siswa Perbaikan

1. Penggunaan

Tense Bolboi, Uwa, Pitto and Mica were afraid to enter the forest,

but they had to passing it

They were afraid to enter

the forest, but they had to

pass it.

Pitto and Uwa wanted to took

some of them.

Pitto and Uwa wanted to

take some of them.

If they didn’t losing the mad

they had not to made a map

again.

If they didn’t losing the mad

they had not to make a map

again.

2 Penggunaan

Pronomina

Uwa, Pitto and Mica wanted

to help him.

They wanted to help him.

Bolboi’s mother thanked to

Uwa, Pitto and Mica who

helped Bolboi to found his

home

Bolboi’s mother thanked to

them who helped Bolboi to

found his home.

Page 134: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

114

3 Penggunaan

Gerund

One day when they were

resting after ate a lot of fruits

under the tree, they heard that

somebody was crying.

One day when they were

resting after eating much

fruits under the tree, they

heard that somebody was

crying.

Contoh kesalahan yang tampak pada karangann yang ditulis oleh S22 adalah

kesalahan penggunaan tenses, yaitu pada kalimat ―Pitto and Uwa wanted to took

some of them”. Kata took seharusnya diubah menjadi take (verb1) sesuai dengan

pola kalimat past tense. Kemudian kesalahan penggunaan proniminal juga

tampak pada kalimat ―Uwa, Pitto and Mica wanted to help him.” dan ―Bolboi’s

mother thanked to Uwa, Pitto and Mica….”. Subjek Uwa, Pitto and Mica yang

berada di awal kalimat diganti menjadi they yang merupakan pronominal subjek

ketiga jamak. Sedangkan, kata Uwa, Pitto and Mica yang berada di tengah

kalimat tersebut merupakan pronominal objek bentuk jamak.

Selanjutnya, pada aspek mekanik hanya ditemukan satu kesalahan yaitu

kesalahan penggunaan diksi yang dibuat oleh S22.

Tabel 4.23 Kesalahan Mekanik S22 (Siklus II)

No. Jenis

Kesalahan

Karangan Siswa Perbaikan

1. Diksi Bolboi, Uwa, Pitto and Mica

were afraid to enter the forest,

but they had to passing it.

They were afraid to enter

the forest, but they had to

pass it.

Kesalahan diksi yang tampak pada karangan S22 adalah penggunaan kata passing

it seharusnya kalimta yang benar adalah ―They were afraid to enter the forest, but

they had to pass it”.

Page 135: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

115

Berikutnya, analisis karangan S25 yaang merupakan analisis karangan

terakhir pada siklus II ini dijelaskan sebagai berikut.

Adventure of three Companions

There were four animals in the forest. They are Uwa was

the monkey that had a brown color. Mica the tiger that she had

a yellow with some brown lines colour, Rhino named Pitto

that was so big and a pinky pig. In the afternoon the three best

friend Uwa, Mica and Pitto ate so many much fruits. They sit

together under the tree in the forest. They ate was so greedy.

Banana, durian, melon, mangos teen that the fruit they ate.

They sleep over after had a fruit party because of eat to

much. They sleept bay lay on the grass together. A minutes

later, they heard a noise in the back of the tree. Then look for

it. Then the little pig show up. The little pig named Bolboy.

Mica talk to Bolboy and he cry. Mica told her friend that

Bolboy cannot find his house. he lost.

Uwa had an idea for made a map. Then they made it

from a leaf. The first journey is they had to enter the thorn

forest. They confused to enter so they found away. Mica, Uwa,

and bolboy was small and easy to pass it. But Pitto at the end

with full body injury. The second journey was the Durian

forest. they had ti pass it. They saw so many durian tree. Pitto

want to took a durians by shake the tree. The durian was not

felt down but beehive. Then the bees angry and chased them. A

bee stung Uwa when they hide on the bushes. Then finally the

third journey was they found a river. Mica took a small tree as

a bridge. But when they pass on the bridge that’s cracked and

they fall to river but the river is not deep so they can cross it.

Finally they saw Bolboy’s family. A mother of Bolboy

said thank to them and also his father. After that Mica, Uwa,

and Pitto want to back home. Then Mica asked to Pitto about

the map. Oh my God, map is ruined by Pitto when they cross

the river. Then they crying because they forgot the way to

home. From the story we can learn that don’t forget the

important things.

Judul

Pendahuluan

Isi

Simpulan

Page 136: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

116

Perbaikan karangan S25

Adventure of three Companions

There were four animals in the forest. They were, Uwa,

the monkey that had a brown color. Mica the tiger that she

had a yellow with some brown lines colour, Rhino named

Pitto that was so big and a pinky pig. In the afternoon the

three best friend Uwa, Mica and Pitto ate so many much

fruits. They sit together under the tree in the forest. They ate

was so greedy. Banana, durian, melon, mangos teen the fruit

they ate.

They sleep over after had a fruit party because of eating

too much. They slept bay lay on the grass together. Some

minutes later, they heard a noise in the back of the tree. Then

look for it. Then the little pig showed up. The little pig named

Bolboy. Mica talked to Bolboy and he cried . Mica told her

friend that Bolboy cannot find his house. he got lost.

Uwa had an idea for made a map. Then they made it

from a leaf. The first journey is they had to enter the thorn

forest. they got confuse to enter so they found away. Mica,

Uwa, and Bolboy were small and easy to pass it. But Pitto at

the end with full body injury. The second journey was the

Durian forest. they had ti pass it. They saw so many durian

trees. Pitto wanted to take a durians by shake the tree. The

durian did not fall down but beehive. Then the bees were

angry and chased them. A bee stung Uwa when they hide on

the bushes. Then finally the third journey was they found a

river. Mica took a small tree as a bridge. But when they

passed on the bridge that was cracked and they fall to river

but the river was not deep so they can cross it.

Finally they saw Bolboy’s family. A mother of Bolboy

said thank them and also his father. After that Mica, Uwa,

and Pitto want back home. Then Mica asked Pitto about

the map. Oh my God, map was ruined by Pitto when they

crossed the river. Then they were crying because they forgot

the way going home. From the story we can learn that don’t

forget the important things.

Judul

Pendahuluan

Isi

Simpulan

Aspek penilaian organisasi dibagi menjadi tiga dimensi. Dalam dimensi

pendahuluan karangan tersebut, yaitu pada paragraf pertama telah disebutkan

Page 137: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

117

pengenalan tokoh dalam cerita (Uwa, Mica, Pitto, pinky pig). Pada dimensi isi,

siswa telah menuliskan isi karangan yang sesuai dengan rangkaian gambar yang

ada dalam slide picture series. Isi yang ditulis telah tersusun dengan baik dan

sesuai dengan urutan yang terjadi dalam gambar yang dimulai dari pengenalan

tokoh dalam cerita yang dilanjutkan dengan permasalahan yang terjadi hingga

akhirnya pada dimensi simpulan siswa mampu menarik sebuah simpulan dan

menyatakan komentarnya yang mengajak pembaca untuk tidak ceroboh dan

melupakan hal penting (From the story we can learn that don’t forget the

important things).

Kemudian, pada aspek pengembangan ide siswa mampu menjelaskan

secara mendetail tentang ciri-ciri tokoh yang ada yang terdapat dalam kalimat

―They are, Uwa was the monkey that had a brown color. Mica the tiger that she

had a yellow with some brown lines colour, Rhino named Pitto that was so big

and a pinky pig”. Hal ini menyatakan bahwa ide yang ada dalam setiap paragraf

dapat dikembangkan dengan baik. Kalimat utama yang ada dalam paragraf

didukung oleh anak-anak kalimat yang menggambarkan keutuhan sebuah paragraf

dalam karangan.

Selanjutnya penilaian aspek tata bahasa, kesalahan-kesalahan yang tampak

pada karangan yang ditulis oleh S25 adalah kesalahan tense, penggunaan gerund,

dan penggunaan bentuk jamak yang dijabarkan dalam tabel di bawah ini.

Page 138: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

118

Tabel 4.24 Kesalahan Tata Bahasa S25 (Siklus II)

No. Jenis

Kesalahan

Karangan siswa Perbaikan

1. Penggunaan

Tense

They are Uwa was the

monkey that had a brown

color. Mica the tiger that she

had a yellow with some

brown lines colour, Rhino

named Pitto that was so big

and a pinky pig.

They were, Uwa, the

monkey that had a brown

color. Mica the tiger that

she had a yellow with some

brown lines colour, Rhino

named Pitto that was so big

and a pinky pig.

Then the little pig show up Then the little pig showed

up.

Mica talk to Bolboy and he

cry. Mica told her friend that

Bolboy cannot find his house.

Mica talked to Bolboy and

he cried . Mica told her

friend that Bolboy cannot

find his house.

Then the bees angry and

chased them.

Then the bees were angry

and chased them.

The durian was not felt down

but beehive.

The durian did not fall

down but beehive.

Then they crying because

they forgot the way to home.

Then they were crying

because they forgot the way

going home.

2. Gerund They sleep over after had a

fruit party because of eat to

much.

They sleep over after had a

fruit party because of

eating too much.

3. Penggunaan

bentuk

jamak

A minutes later, they heard a

noise in the back of the tree.

Some minutes later, they

heard a noise in the back of

the tree.

They saw so many durian

tree.

They saw so many durian

trees

Contoh kesalahan S25 adalah kesalahan bentuk jamak, Siswa menulis salah dalam

menulis bntuk jamak pada kata tree pada kalimat ―They saw so many durian

Page 139: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

119

tree”. Kata so many yang ada dalam kalimat tresebut menunjukkan jamak pada

tree (pohon) dan harus ditambah s sehingga kalimat yang benar adalah ―They saw

so many durian trees”

Terakhir pada aspek mekanik, hanya ditemukan satu kesalahan yaitu

kesalahan diksi yang dijabarkan sebagai berikut.

Tabel 4.25 Kesalahan Mekanik S25 (Siklus II)

No. Jenis

Kesalahan

Karangan siswa Perbaikan

1. Penggunaan

Diksi

Then they crying because they

forgot the way to home.

Then they were crying

because they forgot the

way going home.

Kesalahan diksi yang ditulis oleh S25 pada kalimat ―Then they crying because

they forgot the way to home”. Kata yang dipilih salah karena setelah kata the way

harus diikuti oleh going to (gerunds) dan home (noun).

Dari karangan 31 orang siswa yang mengikuti kegiatan siklus II dari aspek

organisasi dan pengembangan ide masih ditemukan kesalahan dari aspek

organisasi yang berkurang dari 25% pada siklus I menjadi 9% pada siklus II.

Kesalahan pengembangan ide berkurang dari 32% pada siklus I menjadi 16%

pada siklus II. Kesalahan ini berkurang karena telah diterapkannya planning

organizer dan composing organizer. Pada aspek tata bahasa ditemukan empat

kesalahan, yaitu (1) kesalahan tenses, (2) kesalahan penggunaan pronominal,

(3) kesalahaan gerund, dan (4) kesalahan penggunaan bentuk jamak. Sedangkan

dari aspek mekanik ditemukan lima kesalahan yaitu (1) kesalahan penggunaan

huruf kapital, (2) kesalahan ejaan, (3) kesalahan diksi, (4) kesalahan penulisan

apostrop (‘s), dan (5) kesalahan penulisan pola kalimat. Dari kesalahan-

Page 140: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

120

kesalahan ini dapat dijabarkan, yaitu keasalahan organisasi 9%, kesalahan

pengembangan ide 16%, kesalahan tata bahasa 25%, dan kesalahan mekanik 16%.

4.2.5.3 Refleksi Siklus II

Dari hasil siklus II dapat disimpulkan bahwa dari kajian kuantitatif semua

siswa telah memenuhi KKM. Pada hasil analisis kualitatif ditemukan bahwa dari

empat jenis kesalahan yang sama seperti pada siklus II dengan presentase yang

lebih sedikit dibandingkan dengan siklus I. Empat kesalahan tersebut adalah

kesalahan organisasi, kesalahan pengembangan ide, kesalahan tata bahasa, dan

kesalahan mekanik. Kesalahan yang paling sering dilakukan oleh siswa pada

siklus II adalah kesalahan tata bahasa sebanyak 25% yang terdiri atas empat

kesalahan yaitu kesalahan tenses, gerund, pronomina, dan penggunaan bentuk

jamak. Kesalahan mekanik pada siklusII adalah 6% yang terdiri atas lima

kesalahan yaitu kesalahan ejaan, penggunaan huruf kapital, penggunaan diksi,

kesalahan penggunaan apostrop (‗s), dan pola kalimat. Presentase kesalahan

karangan siswa berkurang karena pada pelaksaanan siklus II ditambahkan

planning organizer dan composing organizer yang membuat siswa lebih mampu

mengorganisasikan struktur karangan dan mengembangkan ide ceritanya. Hal ini

dibuktikan dengan berkurangnya kesalahan pengorganisasian dan pengembangan

ide pada karangan siswa.

Page 141: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

121

4.2.6 Hasil Kuesioner Siklus II

Tabel 4.26 Hasil Kuesioner Siklus II

No Pernyataan Pendapat Pemilih

1 Saya senang melakukan kegiatan menulis

recount text dengan teknik picture series yang

diterapkan oleh guru.

SS 11

S 18

R 2

TS 0

2 Diterapkannya teknik picture series

memudahkan saya dalam menulis recount text.

SS 10

S 18

R 3

TS 0

3 Dengan teknik picture series yang diterapkan

dapat memudahkan saya dalam membuat judul

recount text

SS 12

S 15

R 4

TS 0

4 Teknik picture series yang diterapkan sangat

membantu saya dalam menulis kronologis

kejadian/peristiwa secara kronologis.

SS 12

S 19

R 0

TS 0

5 Menulis recount text dengan teknik picture series

yang diterapkan guru melatih saya terampil

dalam menulis.

SS 10

S 18

R 3

TS 0

6 Dalam menulis recount text, menyusun struktur

organisasi teks dan kalimat dengan gramatikal

yang benar merupakan hal yang menyenangkan

setelah diterapkannya tenik picture series.

SS 9

S 17

R 5

TS 0

7 Pembelajaran menulis dengan teknik ini sangat

menyenangkan sehingga saya merasa

bersemangat melakukan kegiatan menulis

SS 13

S 17

R 1

TS 0

8 Setelah mengikuti pembelajaran ini, saya merasa

suasana kelas saat pembelajaran sangat

menyenagkan dan tidak membosankan.

SS 7

S 23

R 1

TS 0

Page 142: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

122

Dari hasil kuesioner setelah pelaksanaan siklus II dapat dilihat bahwa pada

pernyataan ―Saya senang melakukan kegiatan menulis recount text dengan teknik

picture series yang diterapkan oleh guru‖ dari 31 siswa, 11 siswa menyatakan

sangat setuju, 18 siswa setuju, dan 2 siswa ragu-ragu. Contoh lainnya adalah pada

pernyataan ―Diterapkannya teknik picture series memudahkan saya dalam

menulis recount text‖ dari 31 siswa, 10 siswa menyatakan sangat setuju, 18 siswa

setuju, dan 3 siswa ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan teknik

picture series lebih efektif daripada metode ceramah dalam mengembangkan

kemampuan menulis recount text siswa.

4.2.6.1 Perbandingan Hasil Evaluasi Belajar Siswa pada Pratindakan,

Siklus I, dan Siklus II

Berikut ini disajikan perbandingan perolehan nilai siswa dari siklus pra-

tindakan, siklus I dan siklus II, seperti tabel berikut 4.27.

Tabel 4.27 Perbandingan Perolehan Skor Siswa pada Pratindakan, Siklus, I dan

Siklus II

N a m a siswa

Skor

Ket Level

KKM Siklus

Pratindakan I II

Agus Ariawan 78 82 82 Tetap Terlampaui

Alfran Hasan 70 78 78 Tetap Tercapai

Bujangga Gede A. 69 73 79 Meningkat Terlampaui

Dandy C. B. T. 72 78 78 Tetap Tercapai

Ezra Aprilia H. 62 70 78 Meningkat Tercapai

Fadly Reza A. 79 79 79 Tetap Terlampaui

Greatta Agatha 72 75 78 Meningkat Tercapai

Hendrawan H. 66 79 79 Tetap Terlampaui

Kadek Susrama 73 74 78 Meningkat Tercapai

Page 143: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

123

Kinanti Anggia 69 74 79 Meningkat Terlampaui

Nesya Listi 70 72 78 Meningkat Tercapai

Ni K Santi M. 72 76 78 Meningkat Tercapai

Nina Jihan D. 65 72 78 Meningkat Tercapai

Nungky Kumala 70 78 84 Meningkat Tercapai

Nurhadi 67 74 78 Meningkat Tercapai

Octaviano M.M. 70 75 78 Meningkat Tercapai

Prahasta Naplando 69 73 78 Meningkat Tercapai

Rama Sandya 74 78 79 Meningkat Terlampaui

Rio Agustino 63 72 78 Meningkat Tercapai

Safira 78 83 87 Meningkat Terlampaui

Santi Noviyanti 76 78 78 Tetap Tercapai

Shabilla 79 85 90 Meningkat Terlampaui

Shinta Diah K 64 71 78 Meningkat Tercapai

Tita vionita 66 72 78 Meningkat Tercapai

Titian Eka P 78 79 79 Tetap Terlampaui

Umu Kalsum 73 78 83 Meningkat Terlampaui

Wahyu Aditya G. 75 79 84 Meningkat Terlampaui

Wulan Tri A 70 76 78 Meningkat Terlampaui

Wulandari Ni Putu 63 73 78 Meningkat Tercapai

Yuni Antari 68 70 78 Meningkat Tercapai

Idah Hayati 66 67 78 Meningkat Tercapai

Rata-rata Kelas 70.22 75.54 79.54 Meningkat Terlampaui

Perbandingan hasil evaluasi yang tertera pada tabel di atas menunjukkan

perolehan nilai siswa selama siklus penelitian tindakan kelas dilaksanakan.

Tampak bahwa nilai rerata kelas meningkat pada setiap siklus yang diadakan.

Berdasarkan perolehan nilai individu siswa tampak bahwa beberapa siswa pada

siklus I dan siklus II memeroleh nilai tetap. Namun terjadi peningkatan dari nilai

pratindakan ke siklus berikutnya setelah treatmen diberikan. Ini berarti bahwa

peningkatan kemampuan menulis siswa dengan teknik picture series berhasil

diterapkan dalam kegiatan menulis recount text.

Page 144: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

124

4.2.6.2 Perbandingan Nilai Rerata Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II

Tabel 4.28 Perbandingan Nilai Rerata Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II

No Kriteria Penilaian Perbandingan Nilai

Pra-

tindakan

Siklus

I

Siklus

II

1 Organisasi 17.8 19.68 21.16

2 Pengembangan ide 16.68 18.35 18.87

3 Tata Bahasa 16.39 17.35 18.35

4 Mekanik 19.35 19.77 21.16

Jumlah 70.22 75.54 79.54

Berdasarkan tabel perbandingan di atas diketahui bahwa kriteria penilaian

menulis yang diadaptasi dari rubrik penilaian menulis Brown & Bailey (1984:254)

dapat dijabarkan sebagai berikut.

1. Pada kriteria penilaian organisasi (pendahuluan, isi, dan simpulan) yang

ditunjukkan pada tabel perbandingan nilai pratindakan, siklus I, dan siklus II

tampak bahwa siswa mampu meningkatkan pemahaman mereka tentang

generic structure dari recount text itu sendiri. Siswa mampu menentukan

urutan kejadian secara kronologis sesuai dengan rangkaian peristiwa yang ada

pada slide picture series.

2. Pada kriteria penilaian pengembangan ide, terjadi peningkatan ke arah yang

lebih baik seperti pada tabel perbandingan di atas. Siswa mampu

mengembangkan ide-ide yang ada dalam pikiran mereka dengan cara mencatat

terlebih dahulu poin-poin penting yang ada pada gambar, kemudian

dikembangkan menjadi paragraf hingga membentuk sebuah karangan.

3. Peningkatan juga terjadi pada tata bahasa sesuai dengan yang tertera pada

tabel perbandingan di atas yang berarti bahwa pemahaman penggunaan tata

Page 145: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

125

bahasa oleh siswa mulai bertambah karena ditekankan pengulangan materi

tentang struktur gramatika pada setiap pertemuan disetiap siklusnya sebelum

penugasan menulis dilakukan.

4. Pada aspek mekanik, siswa mampu menggunakan aspek-aspek penilaian

tersebut dengan baik. Mereka memberikan perhatian yang lebih tentang hal

tersebut sehingga kesalahan-kesalahan penulisan yang dilakukan dapat

diminimalisasi.

Dari hasil perbandingan hasil belajar siswa pada siklus yang telah

dilaksanakan, penilaian setiap kriteria yang dinilai berdasarkan rubrik penilaian

menulis recount text tersebut dapat digambarkan nilai rerata kelas untuk 31 orang

siswa adalah sebagai berikut.

Gambar 4.6 Perbandingan Nilai Siswa Berdasarkan Empat Aspek Penilaian

(Pratindakan, Siklus I dan Siklus II)

Page 146: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

126

4.3 Faktor-faktor yang Memengaruhi Hasil Evaluasi Belajar Siswa pada

Penerapan Teknik Picture Series dalam Menulis Recount Text pada Siswa

Kelas VIII di SMP Angkasa Kuta Badung

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan tersebut, dapat

diidentifikasikan tiga temuan yang bermakna yang berkaitan dengan rumusan

masalah. Temuan tersebut adalah kemampuan siswa dalam menulis recount text

sebelum menggunakan teknik picture series, kemampuan siswa dalam menulis

recount text setelah menggunakan teknik piture series dan faktor-faktor yang

memengaruhi hasil evaluasi belajar siswa pada penerapan teknik picture series

dalam menulis recount text pada siswa kelas VIII di SMP Angkasa Kuta Badung.

Adapun faktor-faktor yang memengaruhi hasil evaluasi belajar tersebut adalah

sebagai berikut.

1. Penggunaan picture series yang ditampilkan dengan menggunakan slide

projector dapat meningkatkan perhatian siswa dalam pada suatu materi baru.

Meningkatnya perhatian siswa disebabkan adanya stimulus yang diberikan

berupa picture series. Adanya penayangan gambar yang berwarna pada

picture series memberi daya tarik dalam pembelajaran khususnya dalam

menulis recount text yang memudahkan siswa untuk memunculkan ide-ide

yang ada dalam pikiran mereka sehingga dapat mudah tertuang dalam tulisan.

2. Terdapat instrumen-instrumen baru berupa planning organizer yang bertujuan

untuki memberi gambaran perencanaan recount text dan composing organizer

yang bertujuan untuk mencatat kejadian-kejadian penting yang ada pada

recount text. Penggunaan instrumen tersebut memudahkan siswa untuk

Page 147: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

127

mencatat ide-ide penting yang ada. Ide-ide penting yang dicatat dalam

composing organizer dikembangkan menjadi sebuah recount text .

3. Adanya motivasi yang diberikan guru saat siswa sulit membuat judul yang

sesuai dengan tema yang berhubungan dengan picture series yang

ditayangkan. Pemberian motivasi ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat

siswa dalam berpikir secara kritis untuk menentukan sebuah judul yang

bertitik tolak dari simpulan yang ditulis siswa.

4. Adanya pengulangan materi dengan tujuan untuk lebih mengingatkan siswa

untuk menulis recount text dengan menggunakan teknik picture series.

Pengulangan materi yang diberikan secara berkala berupa penjelasan tentang

penggunaaan simple past tense dalam karangan membantu siswa memahami

pola kalimat simple past tense yang ada pada karangan recount text mereka.

5. Adanya penguatan (reinforcement) berupa pengulangan materi, pelatihan-

pelatihan menulis dan pujian yang diberikan guru memberikan respons baik

sehingga terjadi peningkatan dalam hasil tulisan recount text siswa.

6. Adanya ketertarikan siswa untuk menulis tidak hanya sebatas menulis

pengalaman atau wacana berita yang ditulis dalam bentuk lampau, siswa

sudah mampu menulis karangan sendiri dengan imajinasi yang dikembangkan

setelah melihat gambar yang ada.

Keenam faktor yang memengaruhi hasil evaluasi belajar siswa tersebut dapat

dilihat pada karangan siswa yang meningkat setelah setelah pengaplikasian

picture series dalam pembelajaran menulis recount text yang menuntut siswa

untuk menggunakan simple past tense pada karangan tersebut

Page 148: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

128

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya,

simpulan hasil penelitian yang terkait dengan kamampuan siswa dalam menulis

recount text adalah sebagai berikut.

1) Sebelum menggunakan teknik picture series dari 31 orang siswa hanya lima

orang yang memenuhi nilai KKM 78. Artinya, terlampauinya nilai KKM yang

ditentukan, yaitu 78. Hasil tes awal (pratindakan) menunjukkan bahwa pada

hasil karanag siswa masih banyak ditemukan kesalahan, yaitu terdapat pada

struktur organisasi, pengembangan ide, tata bahasa, dan mekanik yang

menjadi perhatian lebih ke depannya. Hal paling utama yang sering menjadi

perhatian adalah kesalahan tata bahasa yang dilakukan oleh siswa. Contohnya,

mereka masih kesulitan memahami perubahan verb dari present menjadi past.

2) Kemampuan siswa dalam menulis recount text setelah menggunakan teknik

picture series dapat dibagi menjadi dua siklus, yaitu seperti di bawah ini.

a) Pada siklus I, teknik picture series diterapkan, hasilnya menunjukkan

sebanyak 22% siswa mampu memeroleh nilai baik, 19,35% mendapat nilai

cukup, dan 48% mendapat nilai di bawah KKM. Peningkatan ini dapat

dilihat dari aspek tata bahasa dimana kalimat-kalimat yang dihasilkan

siswa pada setiap paragrafnya sudah menunjukkan peningkatan karena

siswa sudah memerhatikan pola perubahan verb dan keterangan waktu

yang dapat mengindikasikan bahwa kalimat yang dibuat adalah past. Akan

128

Page 149: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

129

tetapi, masih ditemukan kurangnya kemampuan siswa dalam

mengembangkan ide-ide dalam paragraf, yang ada menjadi sebuah

paragraf yang dibuat serta kalimat utama belum didukung oleh anak-anak

kalimat sebagai keutuhan sebuah paragraf. Peningkatan yang terjadi pada

siklus I belum dapat memenuhi standar nilai KKM 78 karena beberapa

diantara siswa masih belum mampu memeroleh nilai KKM yang

ditentukan sehingga perlu dilaksanakan siklus II.

b) Pada siklus II, untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa

ditambahkan dua instrumen baru yaitu planning organizer yang berguna

dalam perencanaan recount text dan composing organizer yang

membantu mengembangkan ide mereka secara terorganisir. Hasil

karangan siswa pada siklus II memenuhi KKM. Presentase kesalahan

organisasi pada kegiatan pratindakan, siklus I dan siklus II adalah pada

kesalahan organisasi berkurang dari 45% menjadi 25% dan 9%,

kesalahan pengembangan ide berkurang dari 58% menjadi 32% dan

16%, kesalahan tata bahasa berkurang dari 80% menjadi 48% dan 25%,

dan kesalahan mekanik berkurang dari 25% menjadi 16% dan 6%,.

3. Faktor-faktor yang memengaruhi hasil evaluasi pada penerapan teknik picture

series dalam menulis recount text yang ditampilkan dengan menggunakan

slide dapat memberikan stimulus kepada siswa tentang pembelajaran baru

khususnya dalam menulis recount text. Dengan demikian, memudahkan siswa

untuk memunculkan ide-ide yang ada dalam pikiran mereka yang akan

dituangkan menjadi sebuah tulisan. Penambahan instrumen-instrumen baru

Page 150: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

130

dapat memudahkan siswa untuk menulis sebuah recount text dengan teknik

picture series yang diterapkan. Di samping itu, dengan adanya pengulangan

materi yang diberikan dan penguatan (reinforcement) yang memberikan

respons baik terhadap hasil menulis siswa serta motivasi yang diberikan guru

ketika pembelajaran berlangsung menyebabkan siswa bersemangat dalam

menulis.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan

kemampuan menulis recount text dapat dikemukakan beberapa saran sebagai

berikut.

1. Guru bahasa Inggris

Dalam proses pembelajaran bahasa inggris hendaknya disusun beberapa

model pembelajaran yang dikombinasikan dengan teknik baru yang mampu

memberikan warna baru dalam proses pembelajaran dikelas sehingga dapat

meningkatkan kemampuan siswa khususnya dalam menulis.

2. Siswa

Penerapan teknik picture series harus tetap dilaksanakan semaksimal

mungkin agar hasil yang diperoleh lebih meningkat.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian yang menggunakan teknik picture series sangat memungkinkan

apabila dilakukannya penelitian lanjutan guna menyempurnakan penelitian ini.

Page 151: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

131

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, M. & Anderson, K. 1997. Text Types in English 1. Melbourne:

Macmillan Education Australia.

Arikunto dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Asthika, I Made Dharma. 2012. Improving The Ability To Use Verbs In

Paragraph Writing Through Grammar Transformational Teaching

Method. Denpasar: Universitas Udayana.

Baehaqi, Imam. 2009. A Handbook of English Grammar, Panduan Lengkap dan

Praktis Belajar Tata Bahasa Inggris. Yogyakarta: Cakrawala Ilmu.

Brown, J.D & Bailey, M. 1984. A Categorical Instrument for Scoring Second

Language Writing Skills. Language Learning Reasearch Club.

University of Michigan.

Brown, J.D . 1978. Prinsiple of Language and Teaching. Englewood Clift, N.J.:

Prentice-Hall.

Cahyo, Agus N. 2013. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual

dan Terpopuler. Yogyakarta: Diva Press.

Disney Enterprises. 2013. Lost. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Dykes, Barbara. 2007. Grammar for Everyone: Victoria: Acer Press

Emilia, Hermawan & Tati, 2008. Pendekatan Genre Based dalam Kurikulum

Bahasa Inggris Tahun 2006: Penelitian Sebuah Tindakan Kelas di

Sebuah SMP Negeri di Badung. Bandung : Jurusan Pendidikan Bahasa

Inggris FPBS UPI.

Fadlun, Bahasa. 2011. Rangkuman Intisari Bahasa Inggris. Surabaya : Pustaka

Agung Harapan.

Gie, The Liang. Terampil Mengarang Bahasa Indonesia Siswa Sekolah Dasar.

Yogyakarta : Andi.

Ghazali, H. A Syukur 2010. Pembelajaran keterampilan Berbahasa. Malang :

Aditama.

Leech, Geoffery. 2006. Glossary of Englsih Grammar: Edinburgh United

Kingdom: Edinburgh University Press.

131

Page 152: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

132

Harmer, Jeremy. 2007. The Practice of English Language Teaching. Cambrigde :

Longman.

Hidayati. 2011. Peningkatan Kemampuan Menulis Wacana Narasi Melalui

Pengguanaan Media Gambar Berbasis Visual Gambar Berseri pada

Mahasiswa FKIP UMM. Denpasar: Universitas Udayana.

Iskandarwassid dan Dadang Suendar. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Milati, Ni Made. 2011. Peningkatan Keterampilan Menulis Kalimat Passive

Simple Presnt Tense Siswa SMPN 1 Tegalallang dengan Pendekatan

Chain Card Game‖. Denpasar : Universitas Udayana.

Munadi, Yudi. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi.

Nurgiyantoro, Burhan. 2001 Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta: BPFE.

Paizaluddin dan Ermalinda. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta.

Permana, Maryani T. 2009. ―Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis

Karangan Melalui Penggunaan Media gambar Seri Di Kelas V SD

Cibulan II Desa Cibulan Kecamatan Lemahsugih Kabupaten

Majalengka‖. Semedang: Universitas Pendidikan Indonesia.

Purwanto. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif: Untuk Psikologi dan Pendidikan.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Skinner. 1957. Verbal Behavior. New York: Appleton-Century-Crofts, Inc.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Teknik Analisis Bahasa. Jakarta: Indonesian

Linguistics Development Project.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Tarigan, Henry Guntur. 2000. Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa.

Widiadnya, I.G. A. Vina. 2012. Silabus dan RPP Bahasa Inggris Kelas III Tahun

Pelajaran 2011/2012. Tuban: SMP Angkasa.

Yule, George. 2010. The Study Of Language Fourth Edition. New York.

Cambridge University Press.

Page 153: kemampuan menulis recount text dengan menggunakan teknik

133

Zuriah, N. 2006, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan: Teori-Aplikasi.

Jakarta: Bumi Aksara.


Top Related