Download - Kelainan Saraf Perifer - Wulan
KELAINAN SARAF PERIFER
Maria Agustina Sulistyo Wulandari
Sistem Saraf TepiI. Saraf Somatik
•Saraf kranialis
•Saraf spinalis
II. Saraf Otonom
•Saraf simpatik
•Saraf parasimpatik
NEUROPATI
Proses patologi yang mengenai susunan saraf perifer (demielinisasi, degenerasi aksonal, atau keduanya).
Etiologi: Metabolik Neuropati diabetic
Nutrisional defisiensi piridoksin (pengguna INH), asam folat, dan niasin
Toksik arsen dan merkuri
Keganasan (paraneoplastik polineuropati) myeloma multiple, limfoma
Trauma neuropati jebakan
Diagnosis
Klinis: Sensorik: paresthesia, nyeri, sensasi terbakar, penurunan rasa
raba, virasi dan posisi.
Motorik: kelemahan otot, atrofi, flaccid, fasikulasi
Reflek tendon menurun
Gejala otonom
Gold standard: ENMG: degenerasi aksonal & demielinisasi
Biopsi saraf
Carpal Tunnel Syndrome
Most common entrapment neuropathy
Kompresi saraf median di dalam carpal tunnel
Etiologi: penyempitan tunnel, gerakan berulang pada pergelangan tangan
Diagnosis:
Klinis: paresthesia, nyeri nocturnal pada daerah distribusi saraf median
Lab: (tidak spesifik, periksa untuk eksklusi etiologi)
Radiologi: penyempitan tunnel. osteofit?
Gold standard: ENMG
Tatalaksana: terapi kausa, antiinflamasi, analgetik, wrist splint, operatif
Guyon’s Canal Syndrone (Ulnar Tunnel Syndrome
Klinis:
Gangguan sensoris pada area distribusi n. ulnaris
Kelemahan otot intrinsic ulnaris
Claw hand (jari ke 4 & 5)
Radiologi
Ro carpal: artritis, fraktur
CT scan: ganglion, tumor
Gold standard: ENMG
Tatalaksana: terapi kausa, antiinflamasi, analgetik, operatif
Tarsal Tunnel Syndrome (Posterior Tibial Neuralgia)
Kompresi nervus tibialis di tarsal tunnel
Baal dan nyeri menjalar dari pergelangan kaki medial ke distal
Terapi: istirahatkan kaki, injeksi steroid, operatif
Radial Nerve Palsy
Kompresi n.radialis, paling sering di humerus atau aksila
Akibat posisi tidur, trauma
Kelemahan trisep, brachioradialis dan ekstensor jari & pergelangan
WRIST DROP
Terapi: wrist splint
Peroneal Nerve Palsy
Kompresi common peroneal nerve saat melewati head & neck of fibula
Akibat sepat yang terlalu kencang, squatting, leg crossing while seat
Tidak bisa dorsofleksi, baal pada lateral dorsum kaki
FOOT DROP
Terapi: foot braces
Radikulopati
Sekumpulan gejala yang disebabkan perubahan struktural pada vertebral column yang membuat kompresi pada radiks. Motorik: reflex tendon menurun, sesuai radiks
Sensori: distribusi sesuai dermatom
Mostly: RADICULAR PAIN Cervical: nyeri tengkuk menjalar ke tangan
Lumbal: nyeri menjalar ke bokong – tungkai
Thorakal: nyeri seperti dada terasa terikat
Terapi: istirahatkan (brace), terapi kausa, NSAID, operatif, fisioterapi
Bell’s Palsy
Penyakit yang mengenai nervus fasialis perifer.
Etiologi: idiopatik, beberapa peneliatan mengemukaan adanya infeksi HSV.
Gejala: kelumpuhan wajah unilateral yang terjadi akut (dalam 48 jam). Sering disertai nyeri aurikuler posterior, penurunan sekresi air mata, gangguan rasa kecap, hiperakusi.
Terapi:
prednisone 1 mg/kgBB (5 hari)
Metcobalamin 3x500 ug
Asiklovir 5x400 mg
Analgetik bila nyeri
Fisioterapi
Prognosis: 85% sembuh dalam 3 minggu
Trigeminal Neuralgia
Nyeri di wajah unilateral yang berat (seperti ditusuk), mengikuti distribusi CN V, kronik rekuren
Pemicu: mengucah, bicara, senyum,, minum dingin/panas, sikat gigi, bercukur, terpajan udara dingin
Umumnya tidak ada deficit neurologis.
Etiologi: idiopatik, vascular (a.serebralis superior), lesi (tumor)
Terapi: carbamazepine, TENS, bedah bila medikamentosa gagal.
Guillain-Barre Syndrome
Autoimun, demielinasi serabut saraf perifer
Klinis:
ascending paralysis dan simetris (distal ke proksimal), paresthesia
Disfungsi sensori: baal, parestesi, nyeri
Gangguan nafas, CN palsies (facial drop, disartria, disfagia
Areflexia/ hiporeflex, muscles wasting
Gejala autonom: bradi/takikardia, hipersalivasi, an/hiperhidrosis, kontipasi, retensi urin, ileus paralitik, konstipasi)
Laboratoium: CSF disosiasi sitoalbumin, NCS-EMG
Terapi: plasmapheresis atau IVIG
Myastenia Gravis
Penyakit autoimun (adanya antibodi reseptor asetilkolin pada neuromuscular junction) gangguan penghantaran impuls
Ditandai kelemahan/ kelumpuhan otot-otot lurik setelah melakukan aktivitas dan membaik setelah istirahat.
Klinis: kelemahan otot dimulai dari palpebral (ptosis) wajah lengan badan tungkai (atas ke bawah). Sensorik normal.
Pemeriksaan: tes wartenberg
Laboratorium: tes antibody anti-reseptor Ach
Terapi:
Kolinesterase inhibitor (contoh: pyridostigmine)
Kortikosteroid
Terima kasih