i
KEGIATAN ADMINISTRATIF
PADA BAGIAN PENDIDIKAN DAN PENELITIAN (DIKLIT)
RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA
(STUDI MENGENAI PRAKTEK KERJA LAPANGAN / PKL)
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam
Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md.)
Dalam Bidang Manajemen Administrasi
Oleh :
SINDI MARGASARI
DI507061
PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
ii
PERSETUJUAN
KEGIATAN ADMINISTRATIF
PADA BAGIAN PENDIDIKAN DAN PENELITIAN (DIKLIT)
RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA
( STUDI MENGENAI PRAKTEK KERJA LAPANGAN / PKL )
Disusun Oleh :
Sindi Margasari
D1507061
Disetujui Untuk Dipertahankan di Hadapan Tim Penguji
Pada Program Studi Diploma III Manajemen Administrasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
2010
iii
PENGESAHAN
KEGIATAN ADMINISTRATIF
PADA BAGIAN PENDIDIKAN DAN PENELITIAN (DIKLIT)
RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA
( STUDI MENGENAI PRAKTEK KERJA LAPANGAN / PKL )
Disusun Oleh :
Sindi Margasari
D1507061
Telah diuji dan disahkan oleh Tim Penguji Pada Program Studi Diploma III
Manajemen Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
iv
PERNYATAAN
Nama : Sindi Margasari
NIM : D 1507061
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir berjudul “Kegiatan
Administratif Pada Bagian Pendidikan dan Penelitian (Diklit) RSUD Dr.
Moewardi Surakarta (Studi Mengenai Praktek Kerja Lapangan / PKL). Hal-hal
yang bukan karya saya, dalam tugas akhir tersebut diberi tanda citasi dan
ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tugas akhir dan gelar yang
saya peroleh dari tugas akhir tersebut.
Surakarta, Juni 2010
Yang Membuat Pernyataan
Sindi Margasari
v
MOTTO
“ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka
apabila kami telah selesai dari suatu kerjakanlah sungguh-
sungguh urusan yang lain, dan kepada ALLAH berharap”
(QS.Al Insyirah : 6-8)
“ Orang yang sukses adalah orang yang pernah menerima
suatu kegagalan, dan dari kegagalan tersebut digunakan
sebagai suatu motivasi hidup untuk menjadi yang lebih baik
dari sebelumnya”
( Penulis )
vi
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini kupersembahkan untuk :
a. Bapak, Ibu dan Kakakku tersayang,
terimakasih atas doa dan dukungannya.
b. Semua sahabat terbaikku atas doa dan
dukungannya.
c. Seluruh keluarga besar Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
d. Semua pembaca yang budiman.
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, serta doa restu dan dukungan dari berbagai
pihak yang senantiasa menyertai penulis dalam melaksanakan Kuliah Kerja
Magang Manajemen Administrasi (KKMA) dengan baik, sampai dengan
pembuatan Tugas Akhir dengan judul “Kegiatan Administratif Pada Bagian
Pendidikan dan Penelitian (Diklit) RSUD Dr. Moewardi Surakarta ( Studi
Mengenai Praktek Kerja Lapangan / PKL ) ” sebagai salah satu syarat untuk
mencapai gelar Ahli Madya Program Diploma III Manajemen Administrasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini terdapat
banyak kekurangan dan keterbatasan pengetahuan dan waktu serta kekurangan,
sehingga wajar apabila dalam penulisan Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis membutuhkan saran dan kritik yang membangun yang
dibutuhkan dalam penulisan Tugas Akhir ini. Dengan demikian semoga Tugas
Akhir ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para pembaca pada
umumnya, serta pihak-pihak yang berkepentingan dengan Tugas Akhir ini.
Di samping itu penulis menyadari bahwa selesainya Tugas Akhir ini
adalah dorongan, motivasi, dan bantuan dari bernagai pihak. Dalam kesempatan
ini pula dengan rendah hati penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Drs. Supriyadi SN, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret.
2. Drs. Sakur, M.S selaku Ketua Program Jurusan Manajemen Administrasi
3. Drs. Is Hadri Utomo, M.Si selaku Pembimbing Akademik.
4. Asal Wahyuni Erlin Mulyadi, S. Sos, MPA selaku pembimbing tugas akhir,
yang telah memberikan pandangan, kritikan, bimbingan, saran yang penuh
kesabaran selama penyusunan Tugas Akhir ini.
5. Drs. Soeharsono, M.S selaku penguji Tugas Akhir.
viii
6. Bapak dan ibu dosen serta semua staff yang telah memberi penulis bekal ilmu
pengetahuan dan menolong penulis selama masa perkuliahan.
7. Bapak Drg. Basoeki Soetardjo, MMR selaku Direktur RSUD Dr. Moewardi
Surakarta atas ijin magang yang telah diberikan kepada saya dalam KKMA
2010.
8. Bapak Drs. Bambang Sugeng Wijanarko, selaku Kepala Bagian Pendidikan
dan Penelitian atas bimbingan yang telah diberikan saat proses magang dalam
KKMA 2010.
9. Seluruh pegawai RSUD Dr. Moewardi Surakarta, khusunya Bagian Diklit
yang telah banyak membantu dan membimbing dalam KKMA 2010.
10. Kedua orang tua, kakak dan saudara saya yang tersayang yang telah
memberikan doa, dukungan, nasehat dan perhatiannya.
11. Aluisius Damar Fery Hantoro Joesoef, yang selama ini selalu memberikan
nasehat dan perhatiannya serta doa dan dukungan dalam terselesaikannya
Tugas Akhir ini.
12. Teman-teman Diploma III Manajemen Administrasi 2007 kelas A pada
umunya dan khusunya pada Dewi, Ivo, Dimas, Novi dan Dika yang selama ini
telah membantu serta memberikan doa dan dukungannya.
13. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir,
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga dengan kebaikan yang diberikan selalu membawa manfaat bagi
penulis dan dengan bantuannya mudah-mudahan mendapatkan balasan dari
ALLAH SWT. Penulis berharap agar Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat
baik bagi penulis sendiri pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Surakarta, Juni 2010
Penulis
Sindi Margasari
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PERSETUJUAN ............................................................................................ ii
PENGESAHAN.............................................................................................. iii
PERNYATAAN ……………………………………………………………. iv
MOTTO .......................................................................................................... v
PERSERMBAHAN ....................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….. xi
DAFTAR TABEL …………………………………………………………... xii
ABSTRAK ..................................................................................................... xiii
ABSTRACT ................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1
B. Perumusan Masalah .................................................................. 3
C. Tujuan Pengamatan................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN
A. Administrasi dan Kegiatan Administratif ................................ 5
B. Praktek Kerja Lapangan (PKL) ................................................ 12
C. Metode Pengamatan ................................................................. 17
BAB III DESKRIPSI LEMBAGA
A. Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta
.................................................................................................... 22
B. Visi, Misi, Tujuan dan Tugas RSUD Dr. Moewardi Surakarta
………………………………………………………………… 24
C. Struktur Organisasi RSUD Dr. Moewardi Surakarta ............... 25
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan PKL di RSUD Dr. Moewardi Surakarta .............. 33
B. Pendataan PKL Sebagai Laporan Tahunan .............................. 43
C. Pengelolaan Dana Administrasi Pendidikan ............................ 47
x
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 50
B. Saran.......................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi RSUD Dr. Moewardi Surakarta….………. 26
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Diklit RSUD Dr. Moewardi Surakarta…… 27
Gambar 4.1 Contoh Kartu Surat Masuk…………………………………….. 34
Gambar 4.2 Contoh Disposisi Dari Direktur….……………………………. 35
Gambar 4.3 Contoh Kwitansi Pembayaran…….…………………………… 37
Gambar 4.4 Alur Calon Praktek Kerja Lapangan RSUD Dr. Moewardi
Surakarta……………………………………………………….. 42
Gambar 4.5 Alur Pengelolaan Dana Pendidikan……………………………. 49
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Tarif Praktek, Magang, Penelitian dan Studi Banding RSUD Dr.
Moewardi Surakarta…………………………………………….. 38
Tabel 4.2 Jadwal Data Praktek Perbulan RSDM…...………………………. 45
Tabel 4.3 Rekap Data Dalam Satu Tahun…………………..……………… 46
xiii
ABSTRAK
SINDI MARGASARI. D1507061. KEGIATAN ADMINISTRATIF PADA BAGIAN PENDIDIKAN DAN PENELITIAN (DIKLIT) RSUD DR.
MOEWARDI SURAKARTA ( STUDI MENGENAI PRAKTEK KERJA LAPANGAN / PKL ). Laporan Tugas Akhir. Program Studi Manajemen Administrasi. Program Diploma III. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 2010. 51 halaman. Administrasi selain dapat dipahami dalam pengertian secara luas, juga
dapat dipahami dalam arti sempit yaitu sebagai tata usaha. Kegiatan administratif, mengacu pada pengertian administrasi secara sempit, dapat dipahami sebagai kegiatan tata usaha. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui kegiatan administratif pada Bagian Pendidikan dan Penelitian (Diklit) RSUD Dr. Moewardi Surakarta khususnya mengenai kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL). Pengamatan ini merupakan penelitian diskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, studi pustaka/literature, dan telaah dokumen yang berkaitan dengan pengamatan. Analisa data dilakukan dengan analisis interaktif yang meliputi reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa kegiatan administratif pelaksanaan PKL di Bagian Diklit RSUD Dr. Moewardi Suarakarta meliputi tiga hal yaitu pelaksanaan PKL, pendataan PKL, dan Pengelolaan dana administrasi pendidikan. Pelaksanaan PKL berdasar pada ketentuan atau prosedur tetap (Protap) yang berlaku. Pendataan terhadap kegiatan pelaksanaan PKL dilakukan secara rutin baik secara manual dan computerized serta digunakan sebagai acuan atau bahan laporan tahunan. Pengelolaan dana administrasi pendidikan yang diterima oleh Diklit dilakukan oleh pihak rumah sakit berdasarkan pada ketentuan pengelolaan anggaran yang berlaku. Alokasi dana administrasi pendidikan tersebut dibagi dalam dua kelompok yaitu jasa sarana dan jasa pelayanan.
.
xiv
ABSTRACT
SINDI MARGASARI. D1507061. ADMINISTRATIVE ACTIVITY AT SHARES EDUCATION AND RESEARCH (DIKLIT)
RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA ( STUDY CONCERNING PRACTICE WORK THE FIELD / PKL ).
Final Report. Program The Administration Management Study. Program The Diploma III. Faculty of Social Science and Politics. Eleven March
University. Surakarta. 2010. 51 page. Administration of besides perceivable in congeniality widely, perceivable also in narrow meaning that is as arranging effort. Administrative activity, relate at administration congeniality narrow is perceivable as activity arrange the effort. This perception is done to know the administrative activity at Shares of Education and Research (Diklit) RSUD Dr. Moewardi Surakarta specially hit the Practice activity Work The Field (PKL). This Perception represent the research descriptive qualitative. Data collecting done by through interview, book study / literature, and analyze the document of related to perception. Analyze the data done with the analysis interactive covering data discount, data and conclusion withdrawal. Pursuant to perception result known that by the administrative activity of execution PKL in Shares of Diklit RSUD Dr. Moewardi Surakarta cover the three things that is execution PKL, data PKL, and Management of fund of education administration. Execution PKL base on the rule or procedure remain to (Protap) going into effect. Data to activity of execution PKL conducted routinely either through manual and computerized and also used as by reference or annual report substance. management of Fund of education administration accepted by Diklit done by hospital party of pursuant to rule budget management going into effect. allocation of the education administration Fund divided into by two group that is service of medium and service.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap orang hendaknya sejak dini mengasah kemampuan dan
keterampilan. Kemampuan dan ketrampilan diharapkan tidak tertinggal oleh
perkembangan teknologi yang demikian pesat. Semua orang mempunyai tuntutan
hidup, untuk melengkapi pengetahuan dengan pengalaman kerja yang sesuai
dengan bidang yang digelutinya. Pengalaman kerja tersebut akan dapat
membangkitkan jiwa profesionalisme, serta disiplin dan etos kerja yang baik. Hal
ini juga berlaku bagi mahasiswa. Pengalaman kerja yang dapat diperoleh melalui
kegiatan magang/praktek akan sangat bermanfaat. Dalam mendapatkan
pengalaman kerja yang sesuai, para mahasiswa dapat menyesuaikan antara teori
yang didapat di bangku perkuliahan dengan aplikasi sebenarnya di lapangan
tempat dilakukanya praktek kerja. Salah satu cara memperoleh pengalaman kerja
ini adalah dengan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan atau yang disingkat
dengan PKL.
Praktek kerja lapangan (PKL) adalah kegiatan mahasiswa yang dilakukan
dimasyarakat maupun diperusahaan, untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh
dan melihat relevansinya di dunia kerja, serta mendapatkan umpan balik
perkembangan ilmu pengetahuan dari masyarakat maupun melalui jalur
pengembangan diri dalam mendalami bidang ilmu tertentu dan aplikasinya. PKL
merupakan suatu program pendidikan dan pelatihan kerja, yang pada dasarnya
diselenggarakan oleh suatu lembaga pendidikan, guna untuk menempuh semester
akhir atau dalam studi tugas perkuliahan dan tugas sekolah. Kegiatan PKL
tersebut dilakukan oleh mahasiswa/mahasiswi dan pelajar, di mana para praktekan
tersebut diarahkan untuk praktek ke suatu industri, maupun instansi-instansi yang
ada di lapangan kerja. Tempat dimana para praktekan melakukan praktek,
biasanya yang berhubungan dengan disiplin ilmu yang telah dipelajari oleh
mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa/mahasiswi dan pelajar dapat menerapkan dan
membandingkan teori-teori yang didapat di bangku kuliah/sekolah ke dalam
bentuk pekerjaan yang sesungguhnya, serta dapat mempelajari hal-hal baru yang
belum pernah di dapat di bangku pendidikanya.
Berbagai instansi memberikan kesempatan bagi para PKL untuk terjun ke
lapangan secara langsung. Hal ini membantu para peserta PKL untuk menambah
ilmu dan mengembangkan potensi kerja yang dimilikinya. Disisi lain, instansi
dapat lebih berkembang, adanya PKL yang terus menerus secara bergantian ikut
membantu meringankan pekerjaan dan juga memberikan ide-ide dan wawasan
yang baru. Dalam kegiatan itulah dapat memberikan sistem kerja lapangan
berwawasan keilmuan, berdikasi dan terampil dalam kegiatan standar profesi.
Dalam melakukan proses PKL, tidak terlepas dari unsur jasa atau layanan,
baik itu jasa sebagai produk inti (jasa murni) maupun jasa sebagai pelengkap
(layanan pelanggan). Jasa merupakan suatu perbuatan, aktivitas manfaat,
kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Jasa bersifat intangible, maksudnya tidak
dapat dilihat, diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Dengan demikian orang tidak
dapat menilai kualitas jasa sebelum ia merasakannya atau mengkonsumsinya
sendiri, termasuk dengan kualitas pelayanan proses PKL. Pengertian ketentuan
pelaksanaan PKL adalah ketentuan yang dibuat dan berlaku bagi mahasiswa/siswa
berasal dari Institusi yang tidak memiliki ikatan kerjasama dengan RSDM, untuk
melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan di RSDM. Tujuan ketentuan
pelaksanaan PKL yaitu Menjamin terselenggaranya kegiatan praktik kerja
lapangan secara baik di RSDM. Kebijakan ketentuan PKL adalah kebijakan yang
mengikat bagi semua mahasiswa/mahasiswi dan pelajar yang melaksanakan
kegiatan praktik kerja lapangan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Kualitas jasa/pelayanan dalam suatu perusahaan dapat dilihat dari
kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara harapan
dan hasil yang dirasakan, karena pelanggan adalah orang yang menerima hasil
dari pekerjaan seseorang. Pelanggan menentukan kualitas suatu produk atau jasa.
Pelanggan akan memperhatikan tanda-tanda atau bukti kualitas tersebut secara
global. Salah satu hal yang mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah pelayanan
administratif, khususnya hal-hal yang berhubungan dengan administrasi/ketata
usahaan dan prosedur. Apabila terdapat layanan yang berbelit-belit dan memakan
waktu yang lama, pelanggan akan langsung berfikir bahwa pelayanannya buruk,
atau dikatakan birokrasi yang berbelit-belit. Oleh karena itu kegiatan administratif
dalam suatu instansi pelayanan dapat menjadi tolak ukur kualitas pelayanan
instansi tersebut.
RSUD Dr. Moewardi Surakarta merupakan rumah sakit tipe A yang
menjadi rujukan nasional dan pusat pendidikan. RSDM merupakan salah satu
instansi yang menerima program PKL. Penanganan yang bersangkut paut dengan
PKL di RSDM merupakan tanggung jawab Bagian Pendidikan dan Penelitian
(Diklit). Segala bentuk kegiatan pendidikan dan penelitian termasuk persiapan
PKL, maupun lingkup kerja bagian Diklit. Terkait dengan paparan latar belakang
diatas, penulis memilih untuk menulis tugas akhir dengan judul KEGIATAN
ADMINISTRATIF PADA BAGIAN PENDIDIKAN DAN PENELITIAN
(DIKLIT) RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA (STUDI MENGENAI
PRAKTEK KERJA LAPANGAN / PKL).
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan hal yang sangat penting dalam
pengamatan, dengan perumusan masalah seorang pengamat telah mengidentifikasi
persoalan yang diteliti, sehingga sasaran yang dicapai jelas dan terarah.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
Bagaimana kegiatan administratif Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada Bagian
Pendidikan dan Penelitian (Diklit) RSUD Dr. Moewardi Surakarta?
C. Tujuan Pengamatan
Pengamatan ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Tujuan Operasional adalah untuk mengetahui kegiatan administratif praktek
kerja lapangan (PKL) pada Bagian Pendidikan dan Penelitian (Diklit) RSUD
Dr. Moewardi Surakarta.
2. Guna dari penulisan ini adalah bahwa tulisan ini diharapkan dapat berguna
bagi berbagai pihak antara lain :
a. Bagi jajaran pihak RSUD Dr. Moewardi Surakarta sebagai bahan
pertimbangan untuk mengambil keputusan.
b. Bagi pihak manapun yang berminat dan membutuhkan informasi
mengenai RSUD Dr. Moewardi Surakarta dalam hubungannya dengan
penulis selaku pengamatan.
3. Tujuan Individual adalah :
a. Merupakan tambahan wawasan daan kesempatan bagi penulis untuk
menerapkan teori-teori dan sebagai studi perbandingan yang diperoleh dari
bangku kuliah.
b. Sebagai bekal didalam mempersiapkan diri sebelum terjun kelapangan
kerja.
c. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi Program Diploma III
Program Studi Manajemen Administrasi Fakultas Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Administrasi dan Kegiatan Administratif
Administrasi sebagai ilmu pengetahuan hanya bermanfaat apabila prinsip-
prinsip, rumus-rumus dan dalil-dalilnya diterapkan untuk meningkatkan mutu
berbagai kehidupan bagsa dan negara. Administrasi dalam praktek (practice)
ataupun fungsi yang merupakan obyek studi dari pada Ilmu Administrasi yang
artinya adalah apa yang harus dijalankan oleh setiap kepala organisasi atau
administrator beserta team manajer-manajer mereka yang terdiri atas perencanaan,
pengembangan organisasi, staffing, pembinaan, pimpinan, pengarahan dan
pengendalian dari pada suatu organisasi secara keseluruhan termasuk
pengendalian dari pada sumber-sumber usaha atau sumberdaya – sumberdayanya
secara integral (Handayaningrat, 1980:2)
Istilah administrasi mempunyai beragam pengertian atau makna. Secara
umum, memahami makna administrasi dikelompokkan menjadi dua yaitu dalam
arti luas dan dalam arti sempit. Pemaknaan istilah administrasi dalam arti luas
mengacu pada asal kata administrasi dari bahasa Inggris yaitu administration.
Pengertian administrasi dalam arti luas ini dikemukakan oleh beberapa ahli
sebagai berikut:
a. Herbert A. Simon (dalam Handayaningrat, 1980:2), mendefisinikan
administrasi sebagai kegiatan dari pada kelompok yang mengadakan
kerjasama untuk menyelesaikan tujuan bersama.
b. William H, Newman (dalam Handayaningrat, 1980:2), mengartikan
administrasi sebagai bimbingan, kepemimpinan dan pengawasan dari
pada usaha-usaha kelompok individu-individu terhadap tercapainya
tujuan bersama.
c. S.P Siagian MPA (dalam Moekijat 1992:9), mengemukakan bahwa
administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang
manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukansebelumnya.
d. The Liang Gie (dalam Moekijat, 1992:6-7), menyatakan bahwa
administrasi adalah Segenap proses penyelenggaraan daam tiap usaha
kerja sama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
Dengan demikian, berdasar pada beberapa definisi administrasi secara
luas, menurut Handayaningrat, (1980: 3) ciri–ciri administrasi dapat digolongkan
atas :
a. Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang terdiri 2 orang atau
lebih;
b. Adanya kerjasama dari kelompok tersebut;
c. Adanya kegiatan/ proses/ usaha;
d. Adanya bimbingan, kepemimpinan dan pengawasan;
e. Adanya tujuan.
Dapat dipahami bahwa administrasi pada hakekatnya merupakan segenap
rangkaian kegiatan penataan yang berlangsung dalam usaha bersama dari
sekelompok orang yang bermaksud mencapai tujuan tertentu. Kegiatan berwujud
mengatur, memimpin, mengurus, mengendalikan, menyusun dan perbuatan-
perbuatan sejenis itu terhadap pekerjaan-pekerjaan induk dan sumber-sumber
usaha lainnya yang bermaksud melancarkan tercapainya tujuan dari usaha
bersama yang bersangkutan. Dalam pencapaian usaha bersama, terjadilah umpan
balik yang saling ketergantungan antara karyawan dengan pelanggan, dimana baik
buruknya proses administrasi terlihat melalui pelayanan.
Di dalam kegiatan administrasi menurut Prajudi Atmosudirdjo (dalam
Moekijat, 1992:21-22) ada 4 macam orang yang terlibat, yaitu:
a. Orang atau orang-orang yang menentukan dan mempertahankan tujuan; orang
(orang-orang) ini disebut “Kepala Administrasi’ atau “Administrator” yang
menentukan tujuan dan “ kebijaksanaan ”, yaitu garis-garis pedoman untuk
dipergunakan dalam kegiatan-kegiatan mencapai tujuan.
b. Orang (orang-orang) yang memimpin penyelenggaraan, menggerakan orang-
orang, alat-alat, mesin-mesin, bahan-bahan, metode-metode, tekhnik-tekhnik,
uang dan sebagainya orang atau orang-orang ini disebut “manajer” atau
“manajemen” atau “penatalaksanawan” atau “laksanawan”
c. Orang-orang yang membantu kepala administrasi dan manajemen sebagai
“staff” artinya sebagai pembantu ahli. Disini kita menjumpai perbedaan
antara administrator atau manajer sebagai “ generalis ” dan petugas
memimpin, menata penyelenggaraan pekerjaan dan kegiatan- kegiatan orang-
orang beserta alat-alat modal dan bahan-bahan yang menuju ketercapainya
tujuan dan orang-orang ahli khusus (ahli ekonomi, ahli hukum, ahli tekhnik,
dokter, guru, dan sebagainya ) atau spesialis-spesialis terdapat hubungan-
hubungan yang sering kurang baik atau penuh salah pengertian “manajer”
sering kali kurang menghargai para spesialis, karena dianggapnya mereka
sering kali menganggap dirinya lebih pandai, sebab melihat “manajer”
biasanya hanya tulis menulis, memimpin berapat, dan keliling melihat
kerjanya orang..
d. Orang-orang yang kegiatan-kegiatannya adalah mengerjakan apa yang
ditentukan oleh golongan manajemen. Golongan orang-orang ke empat ini
adalah golongan pekerja atau pegawai biasa.
Oleh karena itu, administrasi biasa ada karena dijalankan oleh seseorang
yang dinamakan administrator. Menurut Ninik Widiyanti (1988:3) administrator
adalah setiap “Kepala Organisasi”, yang harus membuat organisasi yang
dipimpinya itu hidup, tumbuh, bergerak. Lebih lanjut dikemukakan bahwa cara
administrator menjalankan administrasi adalah dengan :
a. Mengembangkan Organisasi
b. Mengembangkan system Informasi (terutama tata usaha)
c. Mengembangkan system manajemen.
Administrasi dan Administrator tidak berdiri sendiri, akan tetapi
merupakan konsekuensi atau akibat lanjut dari pada setiap orang atau pejabat atau
badan yang mempunyai tugas yang harus ditunaikan secara terus menerus untuk
jangka waktu yang cukup lama, atau yang mempunyai suatu usaha. Dalam
kegiatan administrasi diperlukan proses pelaksanaanya. Pengertian proses berarti
serangkaian tahap kegiatan mulai dari menentukan sasaran sampai berakhirnya
sasaran / tercapainya tujuan, sedangkan fungsinya adalah tugas / kegiatan. Proses
Administrasi menurut William H. Newman (dalam Ninik Widiyanti, 1988:33-34)
adalah :
a. Merencanakan yaitu menentukan apa yang akan dilakukan. Perencanaan
mengandung bidang / seni putusan-putusan yang luas, termasuk penjelasan
tujuan-tujuan, pembuatan / penentuan kebijaksanaan-kebjaksanaan, pembuat
program-program dan kampanye-kampanye, penentuan metode-metode dan
prosedur-prosedur khusu dan penentuan bagan sehari-hari.
b. Mengorganisir yaitu menggolongkan kegiatan-kegiatan yang perlu untuk
melaksanakan rencana-rencana dalam kesatuan-kesatuan administratif, dan
menentukan hubungan-hubungan antara pemimpin dan karyawan-karyawan
dalam kesatuan-kesatuan demikian.
c. Mengumpulkan sumber-sumber ialah mendapatkan pegawai-pegawai
pimpinan , modal dan fasilitas-fasilitas dan lain-lain hal yang diperlukan untuk
melaksanakan rencana-rencana bagi keuntungan perusahaan.
d. Menjuruskan yaitu memberikan instruksi. Ini mengandung masalah
menunjukan rencana-rencana yang penting kepada mereka yang bertanggung
jawab untuk melaksanakannya, dan juga hubungan pribadi sehari-hari antara
kepala dan bawahanya
e. Mengawasi yaitu berusaha hingga hasil-hasil pelaksanaan sedapat mungkin
sesuai dengan rencana. Ini mengandung pembuatan standar-standar,
pemberian motif-motif kepada orang-orang untuk mencapai standar-standar
ini, mengadakan perbandingan antara hasil-hasil yang sesungguhnya dengan
standar, dan melakukan tindakan korektif yang diperlukan apabila hasil
pekerjaan berbeda dengan rencana.
f. Mengadakan kegiatan-kegiatan yang tidak didelegasikan. Misalnya manajer
penjualan dapat mengundang langganan-langganan atau manajer produksi
dapat menggunakan beberapa waktu dalam merencanakan suatu produk baru.
Bahkan administrator-administrator dari perusahaan yang besar tidak
mendelegasikan semua pelaksanaan pekerjaan yang sebenarnya kepada para
bawahanya.
Pengertian administrasi secara sempit mengacu pada asal kata administrasi
dari bahasa Belanda yaitu administratie. Berdasar asal kata tersebut administrasi
berarti kegiatan pengumpulan, perekaman dan pengolahan bahan-bahan
keterangan (data/informasi) secara teratur dan sistematis sedemikian rupa
sehingga diperoleh gambaran secara menyeluruh dari pada bahan-bahan
keterangan tersebut beserta hubungannya satu sama lain. Dengan kata lain
pengertian administrasi dalam arti sempit dinamakan “Tata Usaha” (Ali Mufiz,
2009:1.7). Tata usaha adalah satu bagian dari kegiatan yang terutama berkaitan
dengan penyediaan, penyimpanan dan penyampaian bahan keterangan dan
informasi yang sangat diperlukan bagi pemimpin dalam megelola kegiatan
kerjasama. Lebih lanjut dikemukakan pengertian lebih detail tentang administrasi
dalam arti sempit dihimpun sebagai berikut (2009, 1.5 – 1.6):
1. Munawardi Reksohadiprawiro mengatakan bahwa administrasi berarti tata
usaha yang mencakup setiap pengaturan yang rapi dan sistematis serta
penentuan fakta secara tertulis, dengan tujuan memperoleh pandangan yang
menyeluruh serta hubungan timbale balik antara satu fakta dengan fakta yang
lainnya.
2. G. Kartasapoetra mendefinisikan administrasi sebagai suatu alat yang dapat
dipakai menjamin kelancaran dan keberesan bagi setiap manusia untuk
melakukan perhubungan, persetujuan dan perjanjian atau lain sebagainya atau
antara sesame manusia dan/badan hokum yang dilakukan secara tertulis.
3. Harris Muda mengemukakan administrasi adalah suatu pekerjaan yang
sifatnya mengatur segala sesuatu pekerjaan yang berhubungan dengan tulis-
menulis, surat-menyurat, dan mencatat (membukukan) setiap
perubahan/kejadian yang terjadi didalam organisasi itu.
Didalam administrasi terdapat beberapa unsur administrasi. Unsur-unsur
Administrasi menurut The Liang Gie (dalam Moekijat, 1992:16) sebagai berikut:
1. Organisasi. Pengertian organisasi dapat diartikan menjadi 2 bagian yaitu
secara statis dan dinamis. Secara statis organisasi yaitu wadah setiap usaha
kerjasama setiap manusia untuk mencapai tujuan, sedangkan secara dinamis
organisasi yaitu proses penentuan struktur organisasi adalah penentuan job
diskripsi (perincian) struktur.
2. Manajemen yaitu Proses pencapaian tujuan dengan menggunakan bantuan
orang lain.
3. Ketatausahaan yaitu proses pencatatan usaha dokumen yang masuk dan keluar
terhadap suatu instansi itu sendiri.
4. Keuangan yaitu suatu kegiatan yang mengatur lalulintas pembiayaan kegiatan
(keuangan) yang membiayai suatu kegiatan.
5. Kepegawaian yaitu pengelolaan terhadap semua orang yang ada didalam suatu
organisasi.
6. Perbekalan yaitu kegiatan pengelolaan semua barang-barang yang ada di suatu
instansi ( barang habis pakai atau tahan lama)
7. Humas yaitu membina hubungan baik masyarakat dengan suatu
organisasi/hubungan masyarakat.
Berdasar paparan diatas, dapat dipahami bahwa administrasi mencakup hal
yang luas dan komplek. Faktor-faktor yang mempengaruhi kompleksitas
Administrasi, menurut. Sondang P. Siagian (dalam Ninik Widiyanti, 1988, 22-
23):
1. Tujuan yang hendak dicapai, yaitu sesuatu tujuan yang telah ditentukan untuk
dicapai , dari segi pentahapan waktu dapat digolongkkan menjadi : Tujuan
yang tidak akan pernah tercapai sepenuhnya karena sifatnya yang sangat
relative, Tujuan jangka panjang. Tujuan jangka sedang, dan Tujuan jangka
pendek
2. Misi yang harus diemban, yaitu adanya tujuan yang menimbulkan misi yang
harus diemban
3. Tugas pokok yang harus diselenggarakan yaitu dengan merumuskan tugas
pokok suatu organisasi dalam rangka mengemban misinya dalam rangka
pencapaian tujuan.
4. Perumusan dan pelaksanaan fungsi. Biasanya, tugas pokok dijabarkan menjadi
serangkaian fungsi. Bahkan pada umumnya, apa yang menjadi fungsi
sesuatu satuan organisasi yang berada dibawahnya.
5. Sruktur organisasi. Administrasi modern ditandai oleh ciri bahwa struktur
organisasi yang diperlukan untuk mewadahi tujuan, misi, tugas pokok dan
fungsi adalah besar dan kompleks. Struktur organisasi yang besar dan
kompleks itu nampaknya berlaku bagi organisasi pemerintahan dan
organisasi keniagaan.
6. Administrasi Kepegawaian. Sesungguhnya pada analisa terakhir persoalan
administrasi adalah persoalan manusia. Tidak ada kegiatan administrasi yang
dapat berlangsung tanpa manusia, terlepas dari lengkapnya fasilitas, besarnya
biaya yang tersedia, modernya perlengkapan, dan majunya ilmu pengetahuan
serta berkembangnya tekhnologi. Manusia adalah makhluk yang kompleks.
Sebagai individu, manusia mempunyai rasio martabat, cita-cita keinginan,
tujuan pribadi, kepribadian, harapan dan kemampuan tetapi manusia juga
mempunyai kelemahan dan keterbatasan dalam dirinya. Tujuan, misi, tugas
pokok, fungsi serta susunan organisasi tidak otomatis berarti mudahnya usaha
menangani soal-soal kepegawaian dalam organisasi. Masih diperlukan prinsip-
prinsip human relation, cara pergerakan yang demokratis, kemampuan
mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan pribadi, usaha-usaha
pembinaan dan pengembangan yang sistematis, penggajian dan perangsang
yang sesuai dengan kebutuhan dan sesuai pula dengan kemampuan organisasi
dan lain sebagainya.
7. Administrasi Keuangan. Kompleksitas masalah dibidang administrasi
keuangan pada hakikatnya bertitik tolak dari situasi kelangkaan yang dihadapi
oleh setiap organisasi dibidang keuangan. Oleh karena suasana kelangkaan itu
dari setiap organisasi dituntut adanya orientasi efisiensi keekonomisan dan
kemampuan untuk menentukan suatu skala prioritas yang memungkinkan
lebih mudahnya tercapai tujuan organisasi.
8. Administrasi Logistik. Aneka ragamnya jenis kegiatan yang harus
dilaksanakan oleh suatu organisasi menuntut pula aneka ragam logistic
penunjang yang diperlukan, mulai dari logistic yang memungkinkan kegiatan
operasi oleh tenaga manusia sampai kepada penggunaan logistic seperti
computer.
9. Hubungan dan tata cara kerja. Hubungan dan tata cara kerja dalam suatu
organisasi yang kompleks sangat diperlukan. Bahkan ia mutlak adanya.
Keseluruhan hubungan dan tata cara kerja harus ditaati oleh seluruh “ pemain
” dalam organisasi.
Berdasar paparan diatas, dapat dipahami bahwa administrasi dapat
dipandang sebagai suatu rangkaian kegiatan dan juga dapat dipandang sebagai
suatu proses pemikiran. Tanpa mengesampingkan kompleksitas administrasi
dalam arti luas, pada prinsipnya dalam setiap bidang pekerjaan administrasi dapat
diartikan bahwa pembagian kegiatan administrasi terdiri dari kegiatan
administratif dan teknis. Oleh karena itu, menurut Handayaningrat (1980: 12)
pada setiap pimpinan pekerjaan diperlukan dua macam ketrampilan yaitu
ketrampilan administratif dan ketrampilan tekhnis. Dengan penekanan pada
pengertian administrasi secara sempit, kegiatan administratif yang dimaksudkan
dalam pengamatan ini adalah segala kegiatan yang bersangkut paut dengan
kegiatan tata-usaha atau pembukuan. Penekanan mengenai kegiatan administratif
ini dalam kaitannya dengan pengamatan yang dilakukan yaitu mengenai PKL
pada Bagian Diklit RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
B. Praktek Kerja Lapangan (PKL)
PKL merupakan suatu program pendidikan dan pelatihan kerja yang
diselenggarakan oleh suatu lembaga pendidikan dimana mahasiswa dalam hal ini
diarahkan ke suatu industri maupun instansi-instansi yang ada di lapangan kerja
khususnya yang berhubungan dengan disiplin ilmu yang telah dipelajari oleh
mahasiswa itu, sehingga mahasiswa dapat menerapkan dan membandingkan teori-
teori yang didapat di bangku kuliah ke dalam bentuk pekerjaan yang
sesungguhnya serta dapat mempelajari hal-hal baru yang belum pernah di dapat di
bangku perkuliahan (http://webcache.googleusercontent).
Pengertian Praktek kerja lapangan secara umum adalah praktek kerja
lapangan (PKL) merupakan program kurikuler pengembangan wawasan,
pengalaman, dan pengetahuan praktis mahasiswa melalui program belajar sambil
bekerja pada suatu kegiatan/potongan kegiatan dari program/usaha di bidang
pertanian dalam arti luas yang dikelola oleh lembaga pemerintah atau swasta.
Program belajar sambil bekerja yang dilakukan sesuai dengan bidang/minat pada
program studi yang ditempuh.
Dalam melaksanakan segala sesuatu diperlukan tujuan dalam
mengerjakanya, agar kegiatan tersebut berjalan dengan terarah dan sebagaimana
semestinya. Sedangkan tujuan PKL (http://webcache.googleusercontent.com)
adalah :
a. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teori yang di dapat di bangku
perkuliahan dan dibangku sekolah kepada dunia kerja.
b. Menyiapkan mental dan disiplin kita dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
c. Meningkatkan motivasi dan kecintaan terhadap apa yang dipelajari di tempat
kuliah.
d. Menambah informasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
e. Mengembangkan wawasan mengenai peluang kerja nantinya.
f. Memupuk persahabatan dan meningkatkan kerjasama dengan lingkungan
kerja.
g. Mengevaluasi kurikulum dalam mengantisipasi perkembangan penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Mahasiswa / pelajar yang sedang melakukan praktek bekerja pada
berbagai institusi sesuai dengan jurusan pendidikannya. Pelaku PKL adalah
orang-orang yang melakukan praktek itu sendiri. Namun kegiatan praktek tersebut
kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dalam kenyataanya para praktekan
memerlukan pengalaman, tetapi apalah artinya jika pengalaman yang mereka
miliki hanyalah mengantar surat, memfotokopi dokumen, mencarikan minuman
atau makanan bagi para senior dan tak pernah diizinkan secara jelas
mempraktekan ilmunya. Ironisnya adalah dari institusi mereka, mahasiswa/pelajar
dibekali berbagai doktrin yang mengatakan betapa tinggi kelas mereka, lalu apa
yang terjadi adalah kebalikannya. Mereka kebanyakan hanya menjadi pesuruh
rendahan yang gratis tanpa sempat mempraktikkan ilmu yang didapatnya, dan
hanya diperbolehkan melihat tanpa terlibat didalamnya. Masih banyak institusi
yang tidak cukup terbuka memberikan kesempatan belajar kepada para magang
PKL, karena rentan dengan kesalahan. Hal tersebut terjadi karena perbedaan yang
amat mencolok antara kultur dan warna dunia sekolah dan dunia kerja
( http//soil.faperta.ugm.ac.id ).
Dunia pendidikan sendiri masih belum banyak mengkreasikan dirinya
kepada kebutuhan industri yang akan memanfaatkan tenaga terdidik dari lembaga
pendidikan tersebut. Secara menonjol semuanya menganggap pelaku PKL adalah
anak-anak muda yang berpotensi memberikan kesulitan dalam operasional bisnis.
Mereka belum berpengalaman dan cenderung menyita waktu untuk memberikan
pelajarannya.
Terdapat beberapa para peserta PKL hanya berkesempatan membantu hal-
hal kecil, seperti mengantar kopi, membuat fotokopi, mencarikan makanan untuk
seniornya dan berbagai hal kecil yang tidak berarti lainnya. Bahkan diperusahaan
tertentu, pelaku magang tidak dibenarkan menjawab panggilan telepon, melayani
tamu secara langsung atau mengerjakan pekerjaan seniornya seperti yang mereka
pelajari di kampus.
Dilihat dari sisi positifnya setiap instansi mempunyai tujuan masing-
masing dalam memberiakan kesempatan bagi para praktekan. Tujuan yang
pertama adalah bersama mempersiapkan generasi muda untuk masa depan bangsa
ini, yang kedua adalah tugas perusahaan dimanapun untuk memberikan kontribusi
kepada lingkungannya, yang ketiga adalah jelas siapapun yang melakukan
magang ditempat kita adalah pasar masa depan untuk bisnis kita sendiri dan suatu
saat mereka akan memiliki daya beli dan menjadi pembeli produk kita, dan yang
ke empat, mereka adalah corong perusahaan yang berpotensi memberikan kesan
positif/negatif kepada publik. Lihatlah betapa citra perusahaan akan menjadi
positif jika kita memperlakukan mereka dengan positif juga.
Dalam menjalani praktek kerja lapangan di suatu instansi, maka praktekan
dituntut untuk melakukan hal-hal yang positif. Hal –hal positif tersebut adalah
( http://www.waspada.co.id) :
a. Sikap pelaku PKL
Telepas dari perlakuan pihak manajemen tempat praktik kerja
lapangan, sikap pelaku magang juga sangat mempengaruhi perlakuan itu
sendiri. Seperti sudah kita fahami ada perbedaan yang sangat mencolok antara
kultur dunia kerja dengan kultur sekolah. Kultur dunia kerja menuntut perilaku
dewasa dari pegawainya, penuh tuntutan dan tanggungjawab. Sementara
kultur sekolah adalah kultur pembelajaran, penuh tuntunan, bimbingan, arahan
dan permakluman. Kultur sekolah dianggap tidak cukup menerapkan pola
penghargaan dan hukuman yang tegas dan bijaksana. Kultur sekolah dianggap
hanya mementingkan nilai ujian yang bisa diperbaiki kapan-kapan, sementara
dunia kerja bisnis jelas berpacu dengan waktu, kualitas dan menghindari
kesalahan walau sedikit sekalipun. Banyak sekali hal-hal non teoritik yang
terjadi di dunia kerja, dari aturan kerja, kesepakatan hingga perpolitikan kerja
yang tidak terbahas dalam kurikulum persekolahan. Mungkin ini menjadi
tantangan bagi dunia pendidikan untuk membekali siswanya akan hal-hal non
teoritik tersebut sehingga tidak cukup besar jurang pemisah antara dunia
sekolah dengan dunia kerja.
Sedangkan bagi pelajar sendiri, mesti ada kesungguhan untuk melihat
bekerja atau berbisnis adalah lanjutan dari pembelajaran yang sudah mereka
mulai. Sangat salah jika para pelajar merasa dunia sekolah atau dunia kampus
adalah bagian yang terpisah dengan dunia selanjutnya. Jadi semuanya harus
dipersiapkan jauh hari dan tidak menjadi kaget dengan dunia baru mereka.
b. Kerja sama
Sudah saatnya untuk saling membantu dan saling mendukung agar
tercipta kerjasama yang baik antara pihak industri dengan pihak lembaga
pendidikan serta pihak siswa yang akan magang. Upaya tersebut menjadi
mustahil jika yang terjadi adalah hanya upaya saling menuntut oleh masing-
masing pihak tanpa kesadaran untuk saling mengenal dan saling bertoleransi.
Harus mempunyai persiapan yang matang dari pihak siswa/kampus dan
juga persiapan yang positif dari pihak industri yang akan menerima dan
memberikan kesempatan magang. Mungkin dengan upaya ini, kita sanggup
menjawab tantangan dalam mencari sumber daya manusia yang tangguh dan
berpengalaman. Hal tersebut adalah kesempatan bagi pemula untuk membekali
dirinya akan dunia kerja yang tidak pernah mereka miliki selama ini. Kesempatan
tersebut adalah jawaban bagi pengurangan tingkat penganguran yang sudah amat
parah di negeri tercinta ini. Jika terdapat banyak pengangguran ang tidak bekerja
di negeri kita, mereka akan bekerja di luar negeri dengan potensi yang lebih baik
dan terhindar dari praktek-praktek pembodohan seperti yang sering kita dengar
selama ini.
Kegiatan praktek kerja lapangan tidak selalu berjalan dengan baik.
Terdapat 3 masalah dalam kegiatan praktek (http://priandoyo.wordpress.com),
yaitu:
a. Tidak ada koneksi dari kampus atau senior
Koneksi dalam program PKL memang penting, untungnya beberapa
kampus sudah sejak lama membangun kerjasama untuk program pkl ini.
Sebuah perakitan mobil di bekasi bekerja sama dengan jurusan teknik untuk
mengirim mahasiswa PKL setiap tahun. Jadi lebih dipermudah lagi apabila
terdapat koneksi kerjasama antara kampus dan instansi sesuai dengan
bidangnya.
b. Praktek kerja lapangan sebagai formalitas.
Beberapa universitas yang punya ‘misi’ supaya ada campus-industrial
link seringkali memaksakan program PKL ini untuk semua mahasiswanya.
Akibatnya, beberapa pekerjaan magang hanya formalitas. Datang, duduk,
baca-baca dokumen terus pulang.
c. Perusahaan besar dengan perusahaan kecil
Dalam beberapa kasus, mencari perusahaan PKL mungkin mudah.
Contoh, mahasiswa dari Semarang mungkin akan mudah menemukan sentra
industri tekstil raksasa di seputaran kotanya. Namun apakah pkl disitu sudah
memungkinkan. Mungkin atau tidaknya suatu perusahaan akan memberikan
pengalaman kerja dengan dilihat seberapa berkembangkah perusahaan tersebut
dalam mengembangkan kemajuan perusahaan. Jadi para calon praktekan harus
mengerti situasi dan kondisi yang tepat untuk melakukan praktek kerja
lapangan.
C. Metode Pengamatan
Metode pengamatan adalah segala tehnik yang digunakan dalam
pengamatan atau segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian yang diadakan.
Metode pengamatan ini menyangkut beberapa hal antara lain sebagai berikut :
1. Lokasi Pengamatan
Pengamatan dilakukan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta, yang
beralamat di Jl. Kol. Soetarto 132 Surakarta, yaitu pada bagian Pendidikan dan
Penelitian (Diklit) RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Penulis memilih lokasi
pengamatan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Bagian Diklit yang merupakan
tempat penulis melakukan magang atau PKL selama satu bulan.
2. Jenis Pengamatan
Jenis pengamatan ini merupakan pengamatan deskriptif kualitatif.
Pengamatan ini dilakukan dengan memaparkan pola-pola nilai yang dihadapi,
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan yang
terkait dengan perilaku responden/informan yang diamati.
3. Sumber Data
Sumber data yang diperoleh penulis dalam pengamatan ini adalah :
a. Wawancara Langsung
Data yang diperoleh langsung dari narasumber (informan) di RSUD
Dr. Moewardi Surakarta, yang kemudian diolah oleh penulis. Dalam
pengamatan ini yang menjadi narasumber (informan) adalah Bagian
Pendidikan dan Penelitian (Diklit) di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
b. Telaah dokumen
Data yang diperoleh dari dokumen dan berhubungan dengan data-data
Pendidikan dan Penelitian (Diklit) secara umum, yang berkaitan dengan
permasalahan pengamatan.
4. Tekhnik Pengambilan Sampel
Teknik sample yang digunakan dalam pengamatan ini adalah
“purposive sampling”. Penulis memilih informan yang dipercaya dan
dianggap mewakili populasi dan mewakili permasalahan yang sedang diamati
dengan jelas dan menangkap kelengkapan data dan kedalaman data didalam
menghadapi realitas yang tidak tunggal (HB. Sutopo,2002:56).
5. Jenis Data
Jenis data yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang di
butuhkan meliputi data primer dan data sekunder.
a. Data Primer adalah data yang pengumpulanya dilakukan sendiri oleh
penulis atau peneliti, yang mana data ini diperoleh langsung dari
sumbernya dan dicatat langsung dari sumbernya untuk pertama kalinya
(Susanto, 2006 : 156)
b. Data Sekunder adalah adalah data yang pengumpulanya berasal dari data-
data yang telah ada, dengan demikian data ini diperoleh dari tangan
kedua, misalnya dari perpustakaan – perpustakaan dan keterangan lain
yang berkaitan (Susanto, 2006 : 156)
6. Tekhnik Pengumpulan Data
a. Observasi
Dalam penelitian ini penulis mengadakan pengamatan secara
langsung dan pencatatan terkait dengan permasalahan pengamatan. Selama
proses pengamatan ini penulis terlibat dalam semua kegiatan di bagian
pendidikan dan penelitian (Diklit) RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
b. Wawancara terstruktur
Dalam pengamatan ini pengumpulan data digunakan peneliti untuk
mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui komunikasi langsung
dan berhadapan muka dengan responden yang dapat memberikan
keterangan. Hasil wawancara digunakan untuk melengkapi data yang
diperoleh melalui observasi. Tujuan dari wawancara adalah untuk
menyajikan konstruksi saat sekarang dalam suatu konteks mengenai para
pribadi, peristiwa, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, tanggapan atau
persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan, dan sebagainya untuk
merekonstruksikan beragam hal seperti itu,. Sebagai bagian dari
pengalaman masa lampau, dan memproyeksikan hal-hal itu dikaitkan
dengan harapan yang bias terjadi dimasa yang akan dating (HB. Sutopo,
2002:58). Wawancara dilakukan secara informal kepada beberapa pegawai
dengan mengajukan pertanyaan secara spontanitas berdasarkan panduan
atau petunjuk umum wawancara sehingga informasi yang dibutuhkan
dapat diperoleh sesuai dengan pokok – pokok yang telah direncanakan.
c. Studi pustaka (Telaah dokumen)
Teknik ini dilakukan dalam pengumpulan data yang bersumber-
sumber dari buku dan dokumen-dokumen yang diperlukan berkaitan
dengan obyek yang diamati.
7. Tekhnik Analisis Data
Setelah semua data terkumpul, tahap selanjutnya adalah analisis data.
Analisis data adalah mengelompokkan, membuat semacam urutan,
memanipulasi serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk dibaca. Dalam
penulisan laporan pengamatan ini, penulis menggunakan teknis analisis data
kualitatif. Menurut Menurut HB Sutopo (2002:94) analisis ini dilakukan
melalui (tiga) komponen yaitu : reduksi data, sajian data, dan pearikan
kesimpulan. Ketiga komponen itu saling berinteraksi dengan proses
pengumpulan data yang merupakan suatu siklus komponen – komponen dalam
analisa data dengan merupakan suatu siklus. Komponen – komponen analisa
data tersebut dijelaskan sebagai berikut :
a. Reduksi data adalah merupakan proses seleksi, pemfokusan,
penyederhanaan, dan abstraksi data dari pengumpulan data yang dilakukan
dengan membuat ringkasan dari catatan yang diperoleh dilapangan. Proses
reduksi data ini berlangsung terus-menerus sepanjang pelaksanaan
penelitian sampai berakhirnya penyusunan Laporan Tugas Akhir.
b. Sajian data yaitu sajian data yang mengacu pada rumusan masalah, dengan
melihat suatu penyajian data, penulis akan mengerti apa yang terjadi dan
memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada analisa data atau tindakan
lain.
c. Penarikan kesimpulan yaitu proses penarikan kesimpulan pada awalnya
kesimpulan tersebut kurang jelas kemudian semakin meningkat atau lebih
jelas. Karena mempunyai landasan yang kuat. Kesimpulan akhir tidak
akan terjadi sampai proses pengumpulan data berakhir.
BAB III
DISKRIPSI LEMBAGA
A. Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Surakarta
Sebelum menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi seperti
sekarang ini, terjadi 3 (tiga) tahap pembentukan dalam prosesnya, yaitu:
1. Jaman penjajahan Belanda sampai tahun 1942. Pada waktu itu di Kota
Surakarta terdapat 3 (tiga) buah rumah sakit partikelir / swasta yaitu :
a. Zieken Zorg, berkedudukan di Mangkubumen dengan nama partikelir
Islandschziekenhuis der Verreniging Zieken Zorg dengan besluit
tertanggal 1 Oktober tahun 1942 atas nama : Karl Lodewijk Nouman
Jacobus Geroundus, R.V.O.569 dan 570.
b. Zending Ziekenhuis, yang berkedudukan di Jebres, milik Zeinding atau
yayasan Kristen sampai sekarang terkenal dengan nama Yayasan
Kesehatan Kristen Untuk Umum (YAKKUM).
c. Pantirogo adalah Rumah Sakit milik dari Pemerintah Kasunanan/Kraton
Surakarta.
2. Jaman Pendudukan Jepang (Tahun 1942-1945)
Pada waktu itu rumah sakit Zieken Zorg juga dipakai sebagai rumah
sakit Internering Kamp tetapi pindah ke Jebres menempati Zending
Ziekenhuis yang saat ini bernama Rumah Sakit Dr. Moewardi. Sedangkan
Zeindeng Ziekenhuis harus pindah ke belakang, dimana didirikan Rehabilitasi
Centrum (RC) Prof. Dr. Soeharso.
3. Jaman Kemerdekaan
Pada tahun 1945-1948 Rumah Sakit atau Zieken Zorg, Rumah Sakit
“Tentara” sampai dengan tanggal 19 Desember 1948. Pada saat itu kota Solo
diduduki oleh tentara Belanda.
Dengan Surat Keputusan Komando Kesehatan Tentara Jawa Tengah
tanggal 26 November 1948 No. : 46/Sie/MBKD/48 membubarkan dan
meniadakan Rumah Sakit Surakarta mulai tanggal 9 Desember 1948 dan
mendomisilir semua tenaga dari Rumah Sakit tersebut serta membebaskan
mereka dari tugasnya dan memerintahkan Kepala Rumah Sakit Tentara
Surakarta untuk menyerahkannya kepada Palang Merah Indonesia Daerah
Surakarta. Pada masa peralihan tersebut tidak bertahan lama. Palang Merah
Indonesia Daerah Surakarta menyerahkan kembali kepada Perhimpunan Bale
Kusolo pada tanggal 1 Februari 1949. Ini merupakan lanjutan dari Partikelir
Inslandsch Ziekenhuis der Verreneging Zieken Zorg, dengan Direktur Dr. R.
Soemarno.
Selain Rumah Sakit Bale Kusolo di Surakarta masih terdapat 2 (dua)
Rumah Sakit Partikelir, yaitu : Rumah Sakit Surakarta adalah ex. Zending
Ziekenhuis dan Rumah Sakit Kadipolo adalah ex. RS. Pantirogo. Kedua
Rumah Sakit ini dieksploitir oleh Pemerintah Republik Indonesia, mengingat
kedua rumah sakit tersebut tidak mampu lagi pembiayaannya karena
penduduk tentara Belanda. Pada saat itu timbul suatu rencana untuk
mendirikan suatu rumah sakit pusat di Surakarta dan dipilih nama yang layak
dan memenuhi syarat yaitu Rumah Sakit Bale Kusolo.
Mulai tanggal 1 januari 1950 Rumah Sakit Bale Kusolo diambil alih
dan dikelola oleh pemerintah RI dan menetapkan nama Rumah Sakit Bale
Kusolo diganti dengan nama Rumah Sakit “Pusat” Surakarta. Pada saat itu di
kota Surakarta terdapat 3 Rumah Sakit yaitu :
a. Rumah Sakit “Pusat” Surakarta (Mangkubumen)
b. Rumah Sakit “Surakarta” (Jebres)
c. Rumah Sakit “Kadipolo” (Kadipolo).
Mengingat masih sering terjadinya perbedaan pendapat di kalangan
masyarakat mengenai nama Rumah Sakit Pusat dan Rumah Sakit Surakarta,
maka Inspektur Kepala Jawatan Kesehatan Propinsi Jawa Tengah
mengusulkan pada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah mulai
tanggal 15 Setember 1953 No. K. 23429/KK untuk mengganti nama rumah
sakit di Surakarta antara lain :
a. Rumah Sakit Pusat menjadi RSU Mangkubumen
b. Rumah Sakit Surakarta menjadi Rumah Sakit Jebres.
Penggantian nama itu dikukuhkan dengan surat menteri Kesehatan
Republik Indonesia tanggal 9 Juli No. 44751/R/S.
Dengan tidak mengurangi hak, tugas, serta status dan kewajiban-
kewajiban sebagai pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dan terjadinya
perubahan otonomi daerah yang menyatakan, ketiga rumah sakit yang berada
di Kota Surakarta diserahkan kepada Pemerintah Daerah Swatantra Tingkat I
Jawa Tengah Semarang. Masing-masing rumah sakit berdiri sendiri, serta
bertanggung jawab kepada Pemerintah Daerah Swatantra Tingkat I Jawa
Tengah. Disamping menyelenggarakan pelayanan kesehatan, ketiganya juga
menyelenggarakan pendidikan bagi tenaga para medis, keadaan yang
demikian yang dianggap kurang efisien guna mencapai keseragaman serta
efisiensi kerja dalam bidang medis dan tekhnis, tata usaha pendidikan.
Penghematan Keuangan Negara, maka perlu diadakan reorganisasi dengan
tujuan mempersatukan ketiga rumah sakit tersebut kedalam satu unit di bawah
satu pimpinan beserta tenaga stafnya.
Ketiga rumah sakit itu diserahkan kepada Pemerintah Daerah
Swatantra Tingkat I Jawa Tengah Semarang, berdasarkan Surat Keputusan
dari Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah di Semarang No.
H.149/2/3 dengan dasar Surat dari Kepala Dinas Kesehatan Rakyat Daerah
Swatantra Tingkat I Jawa Tengah tertanggal 19 Februari 1960
No.K.693/UNH, menetapkan mempersatukan Rumah Sakit Mangkubumen,
Kadipolo dan Jebres, ketiga-tiganya dikota Surakarta dalam satu organisasi di
bawah satu orang pimpinan dengan stafnya dengan nama Rumah Sakit Umum
“Surakarta”. Ketiga Rumah Sakit itu diadakan spesialisasi ataupun unit-unit
pelaksana fungsional, diantaranya :
a. Rumah sakit Kadipolo disebut juga Rumah Sakit Kompleks A, khusus
untuk pelayanan penyakit dalam
b. Rumah Sakit Mangkubumen disebut juga Rumah Sakit Kompleks B,
untuk pelayanan Radiologi, Kulit dan Kelamin, Gigi, Mata, THT, Bedah,
Saraf dan lain-lain.
c. Rumah Sakit Jebres disebut juga Rumah Sakit Komplek C, khusus untuk
pelayanan Kebidanan dan Penyakit Kandungan, Anak dan Keluarga
Berencana.
Mengingat Rumah Sakit Kadipolo pada saat itu sudah dinilai tidak
efisien, maka pada bulan September 1976, maka Rumah Sakit Kadipolo
dipindahkan ke Rumah Sakit Mangkubumen dan pada akhirnya penggantian
ini dikukuhkan dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI, tanggal 9 Juli
1954 No.44751/R/S. Dan pada akhirnya Gubernur Jawa Tengah melalui SK
No. 445/29684 tanggal 24 Oktober 1988 menetapkan nama Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. Moewardi.
B. Visi , Misi, Tujuan dan Tugas RSUD Dr. Moewardi Surakarta
RSUD Dr. Moewardi Surakarta mempunyai visi Menjadi Rumah Sakit
Terkemuka dan Pilihan Utama Masyarakat Jawa Tengah Tahun 2010. Sejalan
dengan visi tersebut, misi RSUD Dr. Moewardi Surakarta adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan mutu akademik SDM penyelenggaraan pelayanan serta
meningkatkan komitmennya terhadap peningkatan mutu pelayanan.
b. Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pelayanan
c. Meningkatkan competitif pelayanan RSUD Dr. Moewardi melalui
peningkatan mutu akademik dari pelayanan.
d. Meningkatkan competitif pendidikan FK UNS melalui peningkatan
mutu pendidikan sebagai hasil dari peningkatan mutu pelayanan.
RSUD Dr. Moewardi mempunyai tujuan dalam mengupayakan
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang optimal bagi masyarakat Surakarta
dan sekitarnya dengan menyelenggarakan pelayanan melalui upaya penyembuhan,
penyuluhan kesehatan dan meringankan penderitaan pasien serta asuhan
keperawatan. Disamping upaya pencegahan maupun peningkatan kesehatan
sebagai pusat rujukan wilayah Surakarta dan sekitarnya serta tempat pendidikan
dan latihan yang handal bagi calon dokter, dokter spesialis maupun tenaga
kesehatan lainnya. Tugas dari RSUD Dr. Moewardi adalah melaksanakan upaya
pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan dan kesehatan yang dilaksanakan secara
serasi dan terpadu dengan upaya rujukan. Untuk melaksanakan tugas tersebut,
RSDM mempunyai fungsi :
a. Menyelenggarakan pelayanan medis
b. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan medis
c. Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan
d. Menyelenggarakan pelayanan rujukan
e. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
f. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan
g. Menyelenggarakan admministrasi umum dan keuangan
C. Struktur Organisasi RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Struktur organisasi RSUD Dr. Moewardi Surakarta berdasarkan peraturan
daerah Propinsi Jawa Tengah No. 8 Th 2008 terdiri dari organisasi struktural
fungsional. Organisasi struktural terdiri dari staf Direksi dan Staf Pelaksana
Administrasi yang meliputi bagian Sekretariat, bagian Perencanaan dan Rekam
Medik, Bagian Anggaran dan Pembendaharaan, bagian Akuntansi dan Mobilisasi
dana, bagian Pelayanan Medis, Bidang Penunjang Medis, Bidang Perawatan serta
Pendidikan dan Penelitian.
Organisasi fungsional merupakan pelaksana teknis yang langsung
berhubungan dengan kegiatan medis yang terdiri dari Staf Medis Fungsional
(SMF) dan instalasi-instalasi tertentu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar struktur organisasi RSUD Dr. Moewardi Surakarta, berikut ini :
STRUKTUR ORGANISASI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA BERDASARKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008
DIREKTUR
Drg. BASOEKI SOETARDJO, MMR NIP.19510908 197812 1 002
WAKIL DIREKTUR KEUANGAN
Drs.SYAHRUDIN HAMZAH, SE, MM NIP.19600404 199003 1 014
WAKIL DIREKTUR PELAYANAN
Dr.YUSUF SUBAGIO SUTANTO, SpP NIP.19570315 198312 1 002
WAKIL DIREKTUR UMUM
Dr.TATAR SUMANDJAR, Sp,PD-KPTI NIP.19560814 198403 1 001
BIDANG PELAYANAN MEDIS
Dr.NANA HOEMAR
DEWI,M.Kes NIP. 195709241986032003
BIDANG PELAYANAN KEPERAWATAN
SUKARDI SUGENG
RAHMAD, SKP, MPH NIP. 196001091981121003
BIDANG PELAYANAN PENUNJANG
Drs. ROSYID SUKIONO,
MM NIP. 195806181980031005
BIDANG ANGGARAN & PERBENDAHARAAN
KATINO ATMOSUWARNO,
SE,MM NIP. 196302061983101001
BIDANG AKUNTANSI & VERIFIKASI
ARI SUBAGIO, SE, MM NIP. 196601311995031002
BIDANG PENGELOLAAN PENDAPATAN
Drs. WIDO NIP. 196204081989031010
BAGIAN PERENCANAAN
SLAMET GUNANTO, SKM,
M.Kes NIP. 196603101989021002
BAGIAN SEKRETARIAT
Drs. HENDRAJANA, MM NIP. 196302231989031004
BAGIAN ORGANISASI & KEPEGAWAIAN
BUDI IRIANTO, SE NIP.196304251998031003
BAGIAN PENDIDIKAN & PENELITIAN
Drs.BAMBANG SUGENG
WIJONARKO, MM NIP. 196503081990031007
SEKSI SUMBER DAYA PELAYANAN MEDIS
Dr. ROH HARDJANTO NIP. 196005131989031010
SEKSI MUTU PELAYANAN MEDIS
Dr. IKHWAN HAMZAH NIP. 197008112003121002
SEKSI SUMBER DAYA PELAYANAN
KEPERAWATAN
SRI WAHYUNI,SKep,MM NIP. 196512101989032008
SEKSI MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN
EKO HARYATI, S.KeP.,Ns NIP.196607271989021001
SEKSI SUMBER DAYA PELAYANAN PENUNJANG
Drg. ARYOSENO NIP.195911041989011001
SEKSI MUTU PELAYANAN PENUNJANG
SRIYANI, SMPH, SE, MM NIP. 195604201982052001
SEKSI PENYUSUNAN & EVALUASI ANGGARAN
MUH. MANSUR, SE, MM NIP. 197212091994021003
SEKSI PERBEND & PENT. PENGELUARAN
PUJIATMO SUGENG HARIADI, AKS, MM
NIP. 197412271998031004
SEKSI AKUNTANSI KEU & MANAJEMEN
MULYONO, SE NIP. 195507151980031016
SEKSI VERIFIKASI
SIGIT CATUR HARJANTO, SH
NIP. 196212161989031009
SEKSI PENGEMBANGAN PENDAPATAN
Drs. MUKTIYO, MM NIP. 196502121994031004
SEKSI PENATAUSAHAAN PENDAPATAN
Drg. IDA WITIASATI, M.Kes NIP. 196211261987112001
SUB BAGIAN BINA PROGRAM
POERWANTO, SKM, MSi NIP. 196504131988031011
SUB BAGIAN MONITORING & EVALUASI
Drs. DARSONO, Apt NIP. 196105041996031001
SUB BAGIAN PEMASARAN
TUTIK NURANI, S.Kep
NIP.196604211985112001
SUB BAGIAN TATA USAHA
AGUS ISMU HARTANTO,
S.SiT NIP. 196207241990031006
SUB BAGIAN RUMAH TANGGA
Ir, RUDY JANUAR, MT NIP. 195501261977121001
SUB BAGIAN HUKUM DAN HUMAS
MULYATI, SH, M.Kes NIP. 196205061987032009
SUB BAGIAN ORG & ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
ASRI ASTHERIA, S.Sos
NIP.197106301992032007
SUB BAGIAN MUTASI PEGAWAI
SANTOSO SEKTI
WASKITO, SKep, Ns NIP. 196312281992011001
SUB BAGIAN PENGEMBANGAN
PEGAWAI
BUDI SARSITO, SKM NIP. 197002261993031003
SUB BAGIAN PENDIDIKAN & PELATIHAN
TITIEK PRAPTINI, SKM,
M.Kes NIP. 196902261992032007
SUB BAGIAN PENELITIAN & PERPUSTAKAAN
SUTASMO, SE NIP. 196007091981031004
SUB BAGIAN KERJASAMA PENDIDIKAN
Dra.ANGGITA
PRATAMILANGSA, MM NIP. 196510221994022001
Kelompok Jabatan
Fungsional
26
Di dalam organisasi yang berada di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dapa
dilihat pada gambar di atas bahwa susunan teratas adalah Direktur. Di bawah
direktur terdapat wakil direktur. Wakil direktur tersebut dibagi menjadi 3 (tiga)
bagian, yaitu: Wakil direktur pelayanan, wakil direktur keuangan dan wakil
direktur umum. Penulis melakukan pengamatan pada Bagian Pendidikan dan
Penelitian (Diklit) di RSUD Dr. Moewardi Surakarta, yang berada di bawah
naungan Wakil Direktur Umum. Dibawah susunan wakil Direktur Umum terdapat
terdapat beberapa Bagian, salah satunya adalah Bagian Pendidikan dan Penelitian
(Diklit). Dalam Diklit Kepala Bagian adalah susunan teratas dalam struktur
jabatan tersebut. Dibawah Kepala Bagian terdapat 3 Sub Bagian, yaitu Sub
Bagian Pendidikan dan Pelatihan, Sub Bagian Kerjasama Pendidikan, dan Sub
Penelitian dan Perpustakaan. Setiap Sub Bagian dibantu oleh beberapa karyawan
staff administrasi, masing-masing Sub Bagian di bantu oleh 2 karyawan yaang
bertugas membantu dalam jalanya kegiatan dan pengadministrasian. Berikut ini
adalah struktur yang terdapat di Bagian Pendidikan dan Penelitihan (Diklit) :
STRUKTUR ORGANISASI
DIKLIT
Gambar 3.2
Sumber RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Wakil Direktur Umum Dr. Tatar Sumandjar, Sp.PD-KPTI
Kabag Pendidikan & Penelitian Drs. Bambang Sugeng W, MMI
Sub Bag. LIT & Perpustakaan Sutasmo, SE
Sub Bag. Diklat Titiek Praptini, SKM, M.Kes
Sub Bag. Kerjasama Pendidikan Dra. Anggita PI., MM
Perpustakaan Endah Kusuma N, A.Md
Agus Anwar S, SE
Pengadministrasi Dewi Asti, S.Psi
Sunarna
Pengadministrasi Sutarni, SE
Lik Purwaningsih, A.Md
Pengadministrasi Dewi Asti, S.Psi
Sunarna
Dapat dilihat bahwa pada Bagian pendidikan dan Penelitian (diklit)
terdapat beberapa bagian, yang masing-masing bagian mempunyai tugas yang
berbeda-beda. Uraian tugas dari masing-masing bagian, yaitu :
1. Kepala Bagian Pendidikan dan Penelitian
Kedudukan pada Kepala Bagian Pendidikan dan pelatihan pada Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta adalah pejabat struktural yang
bersifat administratif dan koordinatif yang merupakan unsur pembantu
pimpinan dalam penyelenggaraan Pendidikan dan Penelitian. Dalam
kegiatannya Kepala Bidang Pendidikan dan Penelitian mempunyai kedudukan
di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur serta dikoordinir
oleh Wakil Direktur Umum. Tugas Pokok Kepala Bidang Pendidikan dan
Penelitian mempunyai tugas pokok membantu Direktur untuk
mengkoordinasikan kegiatan, pendidikan, pelatihan, penataran, dan penelitian
serta rujukan dan kegiatan perpustakaan.
Sasaran kegiatan tersebut adalah tenaga-tenaga Dokter ahli dan calon
Dokter ahli, Dokter umum dan calon dokter umum, paramedis dan calon
paramedis, tenaga kesehatan dan tenaga lainnya serta para praktekan non
kesehatan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Bidang
Pendidikan dan Penelitian mempunyai beberapa fungsi, yaitu merencanakan
penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, penataran dan penelitian, serta
rujukan dan kegiatan perpustakaan; mengkoordinasikan pelaksanaan
pendidikan, pelatihan, penataran dan penelitian, serta rujukan dan kegiatan
perpustakaan; mengadakan pembinaan penyelenggaraan pendidikan,
pelatihan, penataran serta penelitian dokter, dokter ahli, paramedis, dan tenaga
kesehatan di rumah sakit; melaksanakan evaluasi terhadap penyelenggaraan
pendidikan, pelatihan, penataran dan penelitian, serta rujukan dan kegiatan
perpustakaan; membuat laporan pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penataran
dan penelitian, serta rujukan dan kegiatan perpustakaan.
Dalam melaksanakan tugas seperti yang disebutkan diatas Kepala
Bagian Pendidikan dan Penelitian (Diklit) mempunyai tanggung jawab dari
masing-masing tugas tersebut. Tanggung jawab dari Kepala Bagian
Pendidikan dan Penelitian adalah mengusahakan terpenuhinya permintaan
sumber daya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugas dari Bagian
Pendidikan dan Penelitian; terciptanya suasana kerja yang harmonis dan serasi
di Bidang Pendidikan dan Penelitian; tegaknya disiplin staf di Bagian
Pendidikan dan Penelitian; meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan
perilaku staf di Bagian Pendidikan dan Penelitian; kelancaran pelaksanaan
tugas di Bagian Pendidikan dan Penelitian; mantapnya organisasi dan tata
laksana di Bagian Pendidikan dan Penelitian; kebenaran penyusunan program,
pelaksanaan dan laporan di Bidang Pendidikan dan Penelitian; kebenaran
pembagian tugas kepada bawahan; terjaganya kerahasiaan dan ketepatan
waktu penyelesaian tugas; terpeliharanya semua inventaris yang tersedia di
Bagian Pendidikan dan Penelitian (Diklit); memperjuangkan kesejahteraan
dan pengembangan karier bawahan.
2. Sub Bagian Penelitian dan Perpustakaan.
Di dalam Bagian penelitian dan perpustakaan ini di padukan dengan
Bagian Pendidikan dan Penelitian (Diklit). Dapat dijelaskan bahwa bagian dari
pendidikan dan pelatihan pasti ada hubungannya dengan perpustakaan.
Dikarenakan setiap praktekan membutuhkan informasi dan data-data yang
dibutuhkan. Oleh karena itu perustakaan dan penelitian sangatlah penting bagi
praktekan yang sedang melakukan pendidikan dan pelatihan di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta. Dapat dijabarkan ikhtisar jabatan dalam menyediakan
bahan rencana dan program kerja, pelaksanaan dan pelayanan administrasi
serta tekhnis, mendukung pelaksanaan kegiatan pendidikan, pelatihan, dan
penelitian yang meliputi penyusunan kebutuhan sarana, prasarana, sistem, dan
prosedur pendidikan, pelatihan, dan penelitian; pembinaan mutu pendidikan
dan pelatihan; pengeloalaan peserta didik; pengelolaan perpustakaan; Evaluasi
dan pelaporan bidang pendidikan, pelatihan, dan penelitian
Dalam Sub Bagian Penelitian dan Perpustakaan mempunyai beberapa
tugas dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Tugas dari Sub Bagian Penelitian
dan Perpustakaan dalam megelola perpustakaan adalah menyelenggarakan
administrasi perpustakaan meliputi kegiatan pendaftaran anggota, katalogisasi,
klasifikasi, dan penyusunan materi perpustakaan maupun administrasi umum;
Mengatur dan mengawasi pelaksanaan peminjaman dan pengembalian bahan
pustaka; Memelihara bahan pustaka dan peralatan yang ada di Perpustakaan;
Menyusun rencana kebutuhan bahan pustaka, sarana, dan prasarana
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sub Bagian Penelitian dan
Perpustakaan mempunyai beberapa tanggung jawab. Tanggung jawab dari
Sub Bagian Penelitian dan Pepustakaan adalah terlaksananya proses
pendidikan, pelatihan dan penelitian; terlaksananya pengelolaan perpustakaan;
terlaksananya pengelolaan peserta didik; terlaksananya pembinaan mutu
pendidikan dan pelatihan; terlaksananya monitoring kegiatan pendidikan,
pelatihan dan penelitian; terlaksananya tugas-tugas tambahan lain yang
diberikan oleh pimpinan.
Sub Bagian Penelitian dan Perpustakaan mempunyai beberapa
wewenang dalam melaksanakan tugasnya. Wewenang yang diterapkan adalah
Mengatur pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Penelitian dan Perpustakaan;
Menggunakan sumber daya yang ada untuk kelancaran Sub Bagian Penelitian
dan Pepustakaan; Memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala Bidang
Pendidikan dan Penelitian yang berkaitan dengan Sub Bagian Penelitian dan
Perpustakaan.
3. Sub Bagian Pendidikan dan Pelatihan
Sub Bagian Pendidikan dan Pelatihan, mempunyai 4 tugas. Uraian
tugasnya sebagai berikut :
a. Penyusunan kebutuhan sarana, prasarana, sistem, dan prosedur
pendidikan, pelatihan, dan penelitian. Tugas tersebut mempunyai
beberapai rincian tugas yaitu menyusun rencana kerja kegiatan
pendidikan, pelatihan, dan penelitian; menyusun rencana kebutuhan
sumber daya, sarana, dan prasarana yang diperlukan di Sub Bidang
Pendidikan, Pelatihan, dan Penelitian; menyusun Prosedur Tetap (Protap)
untuk mendukung kegiatan di lingkungan Sub Bidang Pendidkan,
Pelatihan, dan Penelitian.
b. Pembinaan Mutu Pendidikan dan Pelatihan, rincian dari tugas tersebut
adalah Memantau dan membina pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
tenaga medis; memantau dan membina pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan tenaga pramedis; memantau dan membina pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan tenaga non medis; mempelajari/menelaah
proposal penelitian yang diajukan peneliti; mengkoordinasikan kegiatan
penelitian di RSDM.
c. Evaluasi dan pelaporan bidang Pendidikan dan Pelatihan.
Dalam kegiatan mengevaluasi dan pelaporan terdapat beberapa rincian
tugas. Rincian tugasnya adalah Melakukan monitoring dan evaluasi
bulanan, semester, dan tahunan kegiatan di lingkungan Sub Bidang
pendidikan, pelatihan; Menyusun laporan kegiatan di lingkungan Sub
Bidang Pendidikan, Pelatihan,dan Penelitian dan menindaklanjuti hasil
monitoring dan evaluasi. Untuk tugas-tugas tambahan lainnya yang
diberikan oleh pimpinan.
Pada bagian Pendidikan dan Pelatihan mempunyai beberapa
wewenang dalam melaksanakan tugasnya. Wewenang yang diterapkan
adalah mngatur pelaksanaan pendidikan dan pelatihan; mggunakan sumber
daya yang ada untuk kelancaran pendidikan dan pelatihan; meerikan saran
dan pertimbangan kepada kepala Bidang Pendidikan dan Penelitian yang
berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan.
4. Sub Bagian Kerjasama Pendidikan
Dapat dijabarkan mengenai ikhtisar jabatan pada Sub Bagian
Kerjasama Pendidikan dalam menyediakan bahan rencana dan program kerja,
pelaksanaan dan pelayanan administrasi serta teknis, mendukung pelaksanaan
kegiatan pengembangan dan kerjasama yang meliputi; pngembangan dan
kerjasama pendidikan kesehatan; pngabdian masyarakat; krjasama dengan
institusi terkait; pngelolaan peserta didik; pngelolaan data dan informasi
mengenai pendidikan, pelatihan, penelitian dan kerjasama untuk keperluan
perencanaan, evaluasi dan pengembangan; evaluasi dan pelaporan bidang
pengembangan dan kerjasama; Sub Bagian Kerjasama Pendidikan mempunyai
beberapa tugas, yaitu; menyediakan bahan rencana kegiatan, program kerja
dan rencana kebutuhan sumber daya, sarana dan prasarana sub bidang
pengembangan dan kerjasama; menyusun Prosedur Tetap (Protap) kegiatan-
kegiatan sub bidang pengembangan dan kerjasama; menyusun pedoman dan
aturan (regulasi) dalam rangka pelaksanaan kegiatan sub bidang
pengembangan dan kerjasama; mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan
pendidikan kesehatan di lingkungan RSDM dengan bidang/unit terkait;
menyusun jadwal pertemuan rutin dengan institusi pendidikan kesehatan
dalam rangka pembinaan dan evaluasi kegiatan; memfasilitasi pelayanan
administrasi dan teknis kegiatan pendidikan kesehatan
Dari beberapa tugas yang ada, terdapat tanggung jawab pelaksanaan
tugas dari Sub Bagian Kerjasama Pendidikan sebagai berikut; terlaksananya
kegiatan pengembangan dan kerjasama pendidikan; terlaksananya kegiatan
pengabdian masyarakat; tersedianya data dan informasi mengenai pendidikan,
pelatihan, penelitian dan kerjasama; terpantau dan terevaluasinya kegiatan
bidang pengembangan dan kerjasama. Sub Bagian Kerjasama Pendidikan
mempunyai wewenang, yaitu meminta data dan informasi yang mendukung
kegiatan bidang pengembangan dan kerjasama; mengatur pelaksanaan
kegiatan pendidikan; mengajukan kebutuhan sarana, prasarana dan SDM
dalam rangka kelancaran pelaksanaan kegiatan; memberikan saran dan
pertimbangan kepada Kepala Bidang Pendidikan dan Kerjasama yang
berkaitan dengan kegiatan bidang pengembangan dan kerjasama.
Bagian Pendidikan dan Penelitian (Diklit) pada RSUD Dr. Moewardi
Surakarta adalah dibawah wewenang Wakil Direktur Umum. Pananggung
jawab dalam kinerja Diklit adalah Tanggung Jawab Ketua Bagian Diklit yang
berada dibawah susunan Wakil Direktur Umum. Didalam melakukan kinerja
Diklit Ketua Bagian dibantu oleh tiga (3) Sub Bagian yaitu Sub Bagian
Penelitian Pendidikan, Sub Bagian Pendidikan dan Pelatihan dan Sub Bagian
Kerjasama Pendidikan. Segala hal yang berkaitan dengan PKL merupakan
wewenang dari Sub Bagian Kerjasama Pendidikan.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pelaksanaan PKL di Bagian Pendidikan dan Penelitian (Diklit) RSUD Dr.
Moewardi Surakarta merupakan wewenang Sub Bagian Kerjasama Pendidikan.
Kegiatan administratif terkait dengan kegiatan PKL meliputi pelaksanaan PKL,
pendataan PKL sebagai laporan tahunan, dan pengelolaan dana pendidikan.
A. Pelaksanaan PKL di RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Pelaksanaan PKL pada Bagian Diklit RSUD Dr. Moewardi Surakarta
meliputi empat tahapan proses yaitu permohonan, pembayaran, penempatan dan
pelengkapan dokumen akhir. Pada tahap permohonan, calon praktikan (yang akan
mengajukan PKL) membuat surat permohonan kepada Direktur RSUD Dr.
Moewardi Surakarta. Surat permohonan dilengkapi dengan surat tugas, foto calon
praktekan 2 lembar (3 x 4), Foto copy KTP (1 lembar), transkip nilai dari semester
1-5 dan proposal kegiatan PKL. Surat permohonan tersebut disampaikan kepada
Direktur melalui Kepala Bidang Pendidikan dan Penelitian (Diklit). Hal ini karena
Diklit merupakan Bagian yang bertanggungjawab mengkoordinasikan segala
kegiatan pendidikan.
Setelah surat permohonan diterima oleh Diklit, staff pelayanan Diklit akan
mencatat pada kartu surat masuk yang selanjutnya disampaikan kepada pimpinan
Diklit. Pimpinan akan memberikan catatan dalam kartu surat masuk tersebut
untuk di lanjutkan prosesnya ke Direktur. Contoh dari kartu surat masuk tersebut
adalah sebagai berikut :
`
Gambar 4.1. Contoh Kartu Surat Masuk
Sumber: RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Setelah Direktur menerima kartu surat masuk lengkap dengan surat
permohonan, selanjutnya Bagian Pendidikan dan Penelitian (Diklit) menerima
disposisi dari Direktur yang isinya: ”bagian diklit diperintahkan untuk
menindaklanjuti dengan mengkoordinasikan dengan lahan praktik lapangan”.
Dengan demikian, apabila apabila pemohon sudah memenuhi dan melengkapi
persyaratan yang telah ditentukan pihak Diklit akan segera memproses. Namun
jika masih ada persayaratan yang belum dipenuhi maka surat permohonan belum
di tindak lanjuti. Diklit memberikan pengarahan kepada pemohon mengenai
kekurangan persyaratan yang diajukan. Berikut ini adalah contoh dari disposisi
Direktur yang di berikan oleh staff pelayanan administrasi pada Pendidikan dan
Penelitian (Diklit) RSDM, yaitu:
Gambar 4.2. Contoh Disposisi dari Direktur
Sumber: RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Berdasarkan pengamatan penulis, hasil dari proses permohonan tersebut
dapat diketahui dalam kisaran waktu 5 - 6 hari. Pihak Diklit masih melakukan
koordinasi dengan koordinator lahan. Koordinasi tersebut bertujuan untuk
mengetahui dimana ada tidaknya tempat lahan bagi para calon praktekan.
Biasanya para mahasiswa/mahasiswi dan pelajar ada yang berkelompok di suatu
instansi yang sama. Untuk itu Diklit harus mengkoordinasi jumlah quota tempat
para paraktekan di suatu lahan. Agar dapat segera mengetahui ada tidaknya
tempat praktekan untuk mengadakan kegiatan praktek kerja lapangan. Apabila
suatu instansi memerlukan quota lahan dan bidang yang sama sementara daya
tampung tidak memenuhi, maka dilakukan penjadwalan. Dengan demikian
pelaksanaan PKL akan dibagi menjadi beberapa sesi sesuai dengan daya tampung
lahan. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari staff pelayanan administrasi di
Bagian Diklit sebagai berikut :
“Bahwa jika terjadi para praktekan yang berkelompok yang tidak sesuai dengan quota lahan maka diperlukan pembagian jadwal dimana agar para praktekan selesai mengadakan praktek kerja lapangan sesuai dengan yang telah dijadwalkan di Instansi masing-masing. Tetapi jika jumlah praktekan sedikit dan sesuai dengan lahan maka besar kemungkinan diterima pada lahan sangat besar. Dan para praktekan akan dapat melakukan praktek sesuai yang diinginkan (dengan batas waktu yang telah ditentukan oleh Instansinya masing-masing). Jika sudah terjadi kesepakatan antara masing-masing pihak yaitu RSUD Dr. Moewardi dengan para calon praktekan, maka calon praktekan tersebut sebelum melakukan praktek kerja lapangan diwajibkan untuk menyelesaikan administrasi” ( hasil wawancara tanggal 19 Februri 2010)
Tahap kedua setelah proses permohonan selesai dan di setujui adalah tahap
pembayaran. Pembayaran administrasi PKL dilakukan di Diklit dilayani oleh
staff administrasi. Tujuan pembayaran PKL adalah sebagai berikut:
a. Mengatur pelaksanaan pembayaran biaya pkl mahasiswa / siswa berkoordinasi
dengan Bagian Anggaran khususnya Bendaharawan Penerima melalui Bank
Jateng.
b. Menghindari terjadinya kekeliruan administrasi pembayaran.
c. Memudahkan monitoring, pengawasan, evaluasi.
Semua penerimaan dana pendidikan sealnjutnya di setorkan pada Bank
Jateng oleh Diklit. Nominal pembayaran sesuai dengan lama waktu melakukan
praktek mengacu pada SK Tarip Peraturan Gubernur Jateng (PERGUB) yang
berlaku. Bukti pembayaran diberikan dalam bentuk kwitansi pembayaran yang di
tanda tangani oleh penerima yaitu staff administrasi Diklit. Berikut adalah contoh
kwitansi pembayaran:
Gambar : 4.3 kwitansi pembayaran
Sumber : RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Daftar SK Tarip Peraturan Gubernur Jateng (PERGUB) yang berlaku
adalah Tarif biaya pendidikan dimana tarif tersebut digunakan untuk mengetahui
beberapa macam kegiatan dengan beberapa kategori pendidikan dan seberapa
besarkah biaya praktik, magang, penelitian dan studi banding di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta yang sesuai dengan peraturan Gubernur Jateng. Berikut ini
adalah Tarip Peraturan Gubernur Jateng (PERGUB) yang berlaku. Tarif yang
digunakan sebagai berikut (sumber : RSUD Dr. Moewardi Surakarta):
Tabel 4.1. Tarif Kegiatan Praktik, Magang, Penelitian dan Studi Banding
RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Jasa sarana Jasa pe layanan(Rp) (Rp)
1. Praktik A . Praktik (orang/hari) SM U sederajat 4,000 6 ,000 10,000
D1-D3 sederajat 10,000 15,000 25,000 D4-S1 sederajat 14,000 21,000 35,000 Pro fes i 16,000 24,000 40,000 S2/PPDS 1 & sederajat 24,000 36,000 60,000 Mahasiswa Asing 80,000 120,000 200,000
B . Praktik (orang/m inggu) SM U sederajat 10,000 15,000 25,000 D1-D3 sederajat 16,000 24,000 40,000 D4-S1 sederajat 28,000 42,000 70,000 Pro fes i 32,000 48,000 80,000 S2/PPDS 1 & sederajat 48,000 72,000 120,000 Mahasiswa Asing 480,000 720,000 1 ,200,000
C . Praktik (orang/bu lan) SM U sederajat 30,000 45,000 75,000 D1-D3 sederajat 40,000 60,000 100,000 D4-S1 sederajat 60,000 90,000 150,000 Pro fes i 72,000 108,000 180,000 S2/PPDS 1 & sederajat 92,000 138,000 230,000 Mahasiswa Asing 1,920,000 2 ,880,000 4 ,800,000
D . Praktik (orang/ bu lan) Profes i/Dokter Muda 25,000 25,000 50,000 Mahasiswa FK UNS PPDS 1/Residen 30,000 30,000 60,000
Mahasiswa Asing 60,000 60,000 120,000 2 . M agang /Pen ingkatan - - Keteram pilan (orang/bln) SM U sederajat 60,000 90,000 150,000
D1-D3 sederajat 80,000 120,000 200,000 D4-S1 sederajat 100,000 150,000 250,000 Pro fes i 120,000 180,000 300,000 Mahasiswa Asing 1,920,000 2 ,880,000 4 ,800,000 Karyawan/Um um 200,000 300,000 500,000
3. Penelitian - - A . Pra Pene litian SM U sederajat 20,000 30,000 50,000 (per kegiatan) D1-D3 sederajat 30,000 45,000 75,000
D4-S1 sederajat 40,000 60,000 100,000 S2/PPDS 1 sederajat 120,000 180,000 300,000 S3 sederajat 200,000 300,000 500,000 Mahasiswa Asing 800,000 1 ,200,000 2 ,000,000 Karyawan/Um um 100,000 150,000 250,000
B . Pene litian SM U sederajat 40,000 60,000 100,000 (per kegiatan) D1-D3 sederajat 60,000 90,000 150,000
D4-S1 sederajat 80,000 120,000 200,000 S2/PPDS 1 sederajat 160,000 240,000 400,000 S3 sederajat 400,000 600,000 1 ,000,000 Mahasiswa Asing 1,600,000 2 ,400,000 4 ,000,000 Karyawan/Um um 200,000 300,000 500,000
4. Studi Banding (orang/hr) - - S iswa 20,000 30,000 50,000 Mahasiswa 40,000 60,000 100,000 Karyawan/Um um 60,000 90,000 150,000
PEMERINTAH PROVINSI JAW A TENGAHRUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEW ARDI
Jl. Ko l Soetarto 132 Te lp 634 634 Fax 637412 Surakarta 57126
TAR IF PRA KTIK, M A G AN G , PEN ELITIAN D AN STU D I BAN D IN GRSUD D R . M OEW A RD I SUR AKA RTA
Kegiatan Kategori Jum lah
Dengan demikian, tahap pembayaran yang harus dilakukan oleh pemohon
PKL sesuai dengan prosedur yang berlaku, yaitu:
a. Bagian Pendidikan dan Penelitian mengkoordinasikan semua kegiatan PKL
mahasiswa / siswa dengan kordinator pembimbing di lahan atau institusi
pendidikan berdasarkan jadwal pelaksanaan PKL mahasiswa / siswa yang
diajukan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta sehingga tersusun realisasi rincian
biaya praktik.
b. Pembayaran praktek institusi pendidikan sesuai dengan lama praktik dan
jumlah mahasiswa / siswa yang telah dikoordinasikan bersama (Bagian
Pendidikan dan Penelitian, Koordinator Lahan, dan Institusi Pendidikan)
sesuai sesuai SK Tarip Peraturan Gubernur Jateng (PERGUB) yang berlaku.
c. Pembayaran dilakukan di Bendahara Penerima melalui BPD Jateng.
d. Institusi Pendidikan menerima bukti pembayaran (kwitansi) PKL mahasiswa /
siswa dari Bendahara Penerima. Bukti pembayaran adminkistrasi berupa
kwitansi pembayaran yang bernamakan praktikan yang mendaftar dengan
lamanya praktikan mengadakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan biaya
administrasi tersebut juga sesuai dengan lamanya praktikan mengadakan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dengan ketentuan biaya yang sesuai dengan
SK Tarip Peraturan Gubernur Jateng (PERGUB) yang berlaku.
Setelah tahap pembayaran selesai dilakukan, tahap selanjutnya atau tahap
ketiga proses PKL di RSUD Dr. Moewardi adalah tahap penempatan. Pada tahap
ini Diklit membuat daftar tempat sebagai lahan tempat PKL sesuai dengan daya
tampung dan permintaan yanng masuk. Penempatan pada lahan tersebut
dikoordinasikan oleh pihak koordinator lahan dengan pihak lahan yang akan
ditempati. Lahan yang menjadi tempat PKL meliputi seluruh bagian yang ada di
rumah sakit dan disesuaikan dengan jenis bidang dari masing-masing instansi
yang mengajukan.
Pada tahap ini Diklit menerbitkan surat pengantar ke lahan dan diberikan
kepada pemohon PKL. Pemohon PKL menyerahkan surat pengantar tersebut
kepada koordinator dan setelah itu para praktekan dapat melakukan kegiatan
praktek kerja lapangan dengan di bimbing oleh pembimbing lahan. Pembimbing
lahan menjelaskan beberapa materi yang harus dilakukan para praktekan agar
lebih mengerti terlebih dahulu sebelum melakuakan sesuatu. Para praktekan juga
diperbolehkan untuk bertanya kepada pembimbing agar pada proses
pengerjaannya lancar dan mendapatkan ilmu pengetahuan yang belum didapatnya
di bangku sekolah mereka. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari staf
pelayanan administrasi yang menyatakan:
“Dalam setiap praktekan PKL di berikan surat pengantar ke lahan sesuai lahan yang telah ditentukan. Kemudian pihak koordinator lahan selaku pembimbing lahan menjelaskan beberapa materi terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan” (Hasil wawancara tanggal 19 februari 2010)
Dalam tahap penempatan ini, pelaku PKL harus memenuhi tata tertib yang
berlaku unutk pelaksanaan praktik kerja di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Mengacu pada Protab RSUD Dr. Moewardi Surakarta, tata tertib dimaksud adalah
sebagai berikut:
1. Untuk Institusi pendidikan yang mempunyai pakaian seragam, selama
mengikuti kegiatan dilingkungan RSUD Dr. Moewardi siswa/mahasiswa
menggunakan pakaian seragam sesuai institusi pendidikannya
2. Untuk Institusi pendidikan yang tidak mempunyai seragam, selama mengikuti
kegiatan dilingkungan RSUD Dr. Moewardi siswa/mahasiswa menggunakan
pakaian atas putih, bawah hitam, serta menggunakan jaket almamater (jika
ada)
3. Siswa/mahasiswa tidak diperkenankan :
a. Bagi wanita Memakai baju berbahan kaos
Memakai rok mini/ketat
Memakai celana jeans
Memakai selop/sepatu sandal
Memakai make-up yang berlebihan
b. Bagi Pria Memakai kaos oblong
Memakai celana jeans
Memakai selop/sepatu sandal
Rambut gondrong
4. Selalu memakai ID (Identitas Card) yang dikeluarkan oleh Bidang Pendidikan
dan Kerjasama RSUD Dr. Moewardi pada saat memasuki area RSUD Dr.
Moewardi Surakarta
5. Datang tepat waktu
6. Mematuhi semua peraturan dan kebijakan yang berlaku di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta
7. Meminta ijin kepada Kepala Unit kerja tempat praktek apabila ada keperluan
diluar kegiatan praktek
8. Memberitahukan kepada Kepala Unit kerja tempat praktek apabila
berhalangan hadir/sakit dengan menunjukkan surat sakit dari dokter atau surat
keterangan lainnya
9. Berperilaku jujur dan bersikap professional dalam melayani pasien
10. Bisa berintegrasi baik dengan pasien maupun seluruh civitas hospitalia RSUD
Dr. Moewardi Surakarta
Tahap terakhir dalam kegiatan PKL adalah tahap pelengkapan dokumen
akhir. Pada tahap ini pelaku PKL menyelesaikan semua dokumen yang
berhubungan dengan laporan kegiatan yang disiapkan oleh institusi pengirim.
Laporan tersebut meliputi form monitoring, form penilaian, dan form presensi.
Ketiga form tersebut dilengkapi dan dinilai serta ditanda tangani oleh koordinator
lahan. Form monitoring yang berisikan tentang segala kegiatan yang sudah
dilakukan selama praktek di RSUD. Dr. Moewardi Surakarta. Form penilaian
berisi kolom nilai mengenai kinerja pelaku PKL selama melakukan praktek kerja.
Form presensi berisi daftar hadir pelaku PKL selama praktek di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta. Setelah mahasiswa selesai melaksanakan praktek kerja
lapangan/magang, dan semua kelengkapan dokumen terisi, Diklit menerbitkan
Surat Keterangan yang ditandatangani Wakil Direktur. Surat tersebut
menerangkan bahwa yang bersangkutan telah menyelesaikan PKL di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta.
Berdasar paparan diatas, dapat diketahui bahwa pelaksanaan PKL pada
Bagian Diklit RSUD Dr. Moewardi Surakarta meliputi empat tahapan proses yaitu
permohonan, pembayaran, penempatan dan pelengkapan dokumen akhir. Secara
ringkas tahapan tersebut dapat dipahami melalui alur berikut:
Gambar 4.4. Alur Calon Praktek Kerja Lapangan
Hal ini juga sesuai dengan prosedur tetap (protap) yang telah ditentukan
oleh pihak RSUD Dr. Moewardi Surakarta, disebut Protap RSDM. Protap tersebut
berlaku bagi seluruh pemohon PKL baik institusi kesehatan maupun non
Bag. Diklat menerbitkan surat pengantar ke lahan
Menyelesaikan Administrasi
Direkktur Memberikan disposisi
kepada Bag. Diklat
Bag. Diklat Koordinasi dengan lahan Praktek
Sesuai dan diterima
Tidak sesuai
Melakukan koordinasi dengan koordinator, meliputi: Jadwal praktek, waktu pelaksanaan
praktek, jumlah kuota mahasiswa, kondisi lahan RSDM
Praktikan
Bag. Diklit menerbitkan surat keterangan yang
ditandatangani oleh direktur
Melakukan Praktek
Selesai Praktek
kesehatan yang melakukan praktek kerja lapangan di RSUD Dr. Moewardi
Surakarta. Protap RSDM dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Pemohon praktek kerja lapangan/magang mengajukan surat permohonan
kepada Direktur, dengan tembusan Kepala Bidang Pendidikan dan Penelitian,
Bag/Bid/Unit yang dituju, dan Koordinator Lahan.
b. Bagian Pendidikan dan Penelitian melakukan koordinasi dengan Koordinator
CI/Lahan untuk menentukan waktu pelaksanaan praktik/magang dan jumlah
kuota sesuai dengan kondisi lahan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
c. Bagian Pendidikan dan Penelitian menerima disposisi dari Direktur dan
menindaklanjuti dengan mengkoordinasikan dengan lahan praktik lapangan.
d. Pemohon praktik/magang menyelesaikan administrasi di Bag. Pendidikan dan
penelitian.
e. Bagian Pendidikan dan Penelitian menerbitkan surat pengantar ke lahan
praktik.
f. Pelaksanaan praktik kerja lapangan/magang dibimbing oleh pembimbing
lahan bersama pembimbing dari institusi pendidikan.
g. Setelah mahasiswa selesai melaksanakan praktik kerja lapangan/magang,
Bagian Pendidikan dan Penelitian menerbitkan Surat Keterangan yang
ditandatangani Wakil Direktur.
B. Pendataan PKL Sebagai Laporan Tahunan
Pendataan PKL di Bagian Diklit RSUD Dr. Moewardi Suarakarta dapat
dikatagorikan dalam tiga hal yaitu input data secara manual ke dalam buku besar,
input data ke dalam komputer, dan penyusunan laporan data PKL sebagai arsip
tahunan. Pada tahap input manual, pegawai administrasi akan menginput data
secara manual di buku besar. Pendataan tersebut dilakukan untuk mempermudah
dalam pencatatan data semua kerjasama baik secara internal maupun eksternal.
Poin-poin dalam buku besar terrsebut meliputi meliputi kode surat masuk, daftar
kegiatan, nama instusi, keterangan, periode tanggal/ lamanya praktek,
jumlah/banyaknya praktekan. Dengan demikian seluruh data mengenai pemohon
PKL serta bidang tugas yang diajukan di RSDM di catat dan di update secara
rutin. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari staff pelayanan administarsi
yanng menyatakan:
”Pendataan data praktekan di input terlebih dahulu secara manual dengan menggunakan buku besar, setelah itu untuk dijadikan arsip maka di input ke dalam komputer sebagai file arsip dan digunakan sebagai laporan tahunan Bagian Pendidikan dan Penelitian (Diklit).” (hasil wawancara tanggal 24 Februari 2010)
Selain di input secara manual pada buku besar, pendataan mengenai PKL
tersebut juga di lakukan secara computerized. Data yang ada dalam buku besar
disalin dan di update secara rutin pada file data kegiatan PKL setiap bulan. Data
computerized ini sama persis dengan data dalam buku besar, terbagi dalam setiap
bulan dan dilengkapi data tentang jumlah biaya yang dibayarkan. Berikut adalah
contoh data computerized pada bulan Januari 2010.:
Tab
el 4
.2
Ket
aran
gan:
Inst
itusi
No
Mou
Rev
isi p
rakt
ek
No
kod
eK
egia
tan
Nam
a In
stit
usi
Ket
eran
gan
Per
iod
e tg
lJU
MB
IAY
A
100
4P
KL
Stik
kes
Ngu
di W
aluy
oN
ers
VIII
an
cand
ra4-
16 ja
n 20
102
mgu
116
0,00
0
200
7P
KL,
per
ubah
anK
ebid
anan
Pol
tk. S
ka/K
late
nD
.3, S
mst
r 3
Neo
natu
s,dl
l4
Jan-
12 fe
b 20
101.
1B
ln15
2,70
0,00
0
300
8P
KL/
Pro
posa
lF
isio
tera
pi,
FIK
UM
SD
.3, K
ompe
rhen
sif
11 ja
n-8
Feb
201
01
Bln
440
0,00
0
400
9P
KL/
Pro
posa
lF
isio
tera
pi,
FIK
UM
SD
.IV, K
ompe
rhen
sif k
el IX
, X4-
30 J
an 2
010
1B
ln4
600,
000
502
1P
KL
Giz
i, F
KM
Und
ipS
.1 a
n.
Adi
Fitr
ia N
ufi
18 J
anua
ri-18
Feb
201
01
Bln
345
0,00
0
Ida
Ayu
R18
Jan
uari-
18 F
eb 2
010
1B
ln2
300,
000
602
4R
alat
Giz
i, F
IK U
MS
D.3
, FIK
Giz
i UM
D r
alat
tahu
n18
Jan
-13
Mar
et 2
010
2B
ln9
1,80
0,00
0
702
9P
KL,
Ral
atF
IK U
MS
kep
eraw
atan
S.1
., re
visi
pra
ktek
4-30
Jan
uari
2010
1B
ln36
5,40
0,00
0
803
2P
KL
FIK
UM
S k
eper
awat
anS
I, K
eper
awat
an S
mst
VII
Gad
ar4-
16 J
anua
ri 20
102
mgu
152,
100,
000
SI,
Kep
eraw
atan
Sm
st V
II G
adar
18-3
0 Ja
nuar
i 201
02
mgu
162,
240,
000
952
7-09
PK
LE
kono
mi U
KS
WS
1. E
kono
mi a
n N
ovili
a In
dray
ati
1-30
Jan
uari
2010
3B
ln1
450,
000
DA
FT
AR
PR
AK
TE
K P
ER
BU
LA
N
Janu
ari 2
010
Lam
a
Berdasar data diatas, selanjutnya pada akhir tahun, Bagian Diklit akan
membuat rekap dalam satu tahun. Rekap tersebut menjadi arsip tahunan dan
sebagai bahan penyusunan laporan tahunan. Berikut adalah contoh rekap data
dalam satu tahun oleh Bagian Diklit pada tahun 2009 :
TABEL 4.3
DATA PRAKTEK MAHASISWA/SISWA
PER BULAN MENURUT JENJANG PENDIDIKAN TAHUN 2009
NO BULAN SLTA D.3 D.4 S.1 PROFESI S.2 JUMLAH
1 JANUARI 119 289 22 45 0 0 475
2 FEBRUARI 0 231 5 32 9 0 277
3 MARET 0 75 5 47 0 0 127
4 APRIL 0 209 0 11 0 0 220
5 MEI 0 230 28 3 0 0 261
6 JUNI 0 316 64 63 10 0 453
7 JULI 0 41 5 5 0 0 51
8 AGUSTUS 0 296 17 61 9 0 383
9 SEPTEMBER 0 164 16 0 0 0 180
10 OKTOBER 209 230 316 41 296 0 1092
11 NOPEMBER 230 316 41 296 164 0 1047
12 DESEMBER 0 153 3 0 0 0 156
JUMLAH 558 2550 3108 604 488 0 4722
Sumber : RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Dapat diketahui bahwa kegiatan praktek kerja lapangan di RSUD Dr.
Moewardi Surakarta pada tahun 2009 bulan paling terbanyak dengan jumlah 1092
praktekan terjadi pada bulan Oktober. Pada bulan Nopember adalah bulan
tertinggi ke 2 dengan jumlah 1047 praktekan. Dapat kita lihat dari 2 bulan tersebut
kemungkinan di bulan Oktober dan Nopember adalah bulan dimana ada kegiatan
praktekan yang terjadi secara bersamaan, jadi jumlah praktek kerja lapangan pada
bulan tersebut tertinggi dikarenakan pada bulan oktober dan november adalah
bulan dimana mendekati kenaikan semesteran atau melakukan tugas study
terakhirnya. Jumlah peserta paling rendah terjadi pada bulan Juli karena pada
bulan tersebut kemungkinan para mahasiswa atau siswa sedang mengikuti
pendidikan pada tengah semester. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh
kepala Sub Bagian Kerjasama Pendidikan yang mengemukakan bahwa :
” Pada bulan Oktober dan November adalah bulan dimana terbanyak diadakan kegiatan praktekan dikarenakan pada bulan tersebut para praktekan sedang menempuh semester akhir dan mengerjakan tugas akhir. Namun pada bulan Juli adalah bulan paling terendah diantara yang lain dikarenakan pada bulan tersebut adalah bulan awal semesteran”. (hasil wawancara pada tanggal 25 Februari 2010)
C. Pengelolaan Dana Administrasi Pendidikan
Seluruh kegiatan kerja sama pendidikan di RSUD Dr. Moewardi
Surakarta, termasuk PKL, merupakan wewenang Bagian Diklit. Namun demikian,
pengelolaan dana administrasu pendidikan yang masuk pada Bagian Diklit
dilakukan oleh pihak manajemen RSDM bagian pengelolaan anggaran. Dana
administrasi pendidikan yang terkumpul akan di data sebagai laporan. Dana
administrasi yang diterima oleh Sub Bagian Diklit disimpan pada Bank Jateng.
Dana tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional rumah sakit,
serta di berikan kepada lahan praktek untuk dikelola berdasar kegiatan operasional
yang dilakukan. Pengelolaan anggaran tersebut dialakukan sesuai dengan
anggaran rumah sakit yang sudah ditetapkan. Hal ini sesuai dengan pernyataan
dari dengan staff pelayanan administrasi sebagai berikut:
”Bahwa uang / dana administrasi seluruh kerjasama pendidikan praktek, study banding dan semua kegiatan pendidikan yang terkumpul di Diklit akan di data dan dibukukan sesuai dengan banyaknya pemasukan dan selanjutnya dana tersebut diserahkan ke badan pengelolaan pendapatan dan oleh badan pengelolaan pendapatan uang tersebut dimasukan ke rekening Bank Jateng” (hasil wawancara tanggal 24 Februari 2010)
Pelaksanaan pengelolaan anggaran dana administrasi pendidikan dibagi
menjadi dua bagian, yaitu pembagian ke jasa sarana dan jasa pelayanan.
Pembagian tersebut mengacu pada peraturan yang telah ditentukan. Pembagian
tersebut adalah untuk jasa sarana sebanyak 40% dan unutk jasa pelayanan
sebanyak 60% dari penerimaan dana administrasi pendidikan. Dana unutk jasa
sarana digunakan untuk membeli peralatan yang dibutuhkan dan memenuhi
kebutuhan seperti membayar listrik, air, dan lain sebagainya. Dana untuk jasa
pelayanan dikembalikan lagi ke lahan yang telah digunakan para praktekan yang
melakukan kegiatan PKL sebagai dana untuk pembimbingan dalam proses
pembelajaranya. Alur pengelolaan dana tersebut sesuai dengan hasil wawancara
dengan staff administrasi pelayanan di Bagian Diklit dapat di gambarkan dalam
bagan sebagai berikut :
Gambar 4.5
Alur Dana Bagian Pendidikan dan Penelitian (Diklit)
Berkaitan dengan pengguna
Jasa sarana kas RS
Menyetorkan dana ke rekening RS di Bank
Jateng
Bidang Pengelolaan Pendapatan menerima dana dan pembukuan
administrasi
Diklit menerima dana administrasi dan menginput data
Praktikan membayar biaya administrasi
Jasa Pelayanan
Prasarana Dana kembali ke lahan (pembimbing klinik) Sarana
Listrik Air, dll
Peralatan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kegiatan administratif pada Bagian Pendidikan dan Penelitian (Diklit)
RSUD Dr. Moewardi Surakarta meliputi pelaksanaan PKL, pendataan pkl sebagai
bahan laporan tahunan, dan pengelolaan dana administrasi pendidikan.
Pelaksanaan PKL pada Bagian Diklit RSUD Dr. Moewardi Surakarta terdiri dari
empat tahapan proses yaitu permohonan, pembayaran, penempatan dan
pelengkapan dokumen akhir. Permohonan diajukan oleh institusi kepada Direktur
melalui Kepala Bagian Diklit dilengkapi persyaratan yang dapat diproses untuk
penerimaannya. Institusi pemohon selanjutnya menyelesaikan pembayaran sesuai
dengan ketentuan tarif yang berlaku berdasar lama waktu dan jumlah peserta.
Penempatan PKL dilakukan oleh Diklit dengan berkoordinasi pada semua bagian
di rumah sakit yang dapat dijadikan lahan kerja praktek. Perencanaan dalam
penempatan tersebut dilakukan dengan penjadwalan dan penyesuaian quota.
Tahap akhir dalam pelaksanaan PKL adalah pelengkapan dokumen akhir sehingga
Diklit dapat memberikan surat keterangan selesai praktek bagi para peserta PKL.
Pendataan PKL dilakukan dengan tiga cara yaitu input data secara
manual ke dalam buku besar, input data ke dalam komputer, dan penyusunan
laporan data PKL sebagai arsip tahunan. Dengan demikian pendataan mengenai
kerjasama pendidikan dengan berbagai institusi, termasuk kegiatan PKL,
dilakukan secara baik dan terus menerus dilakukan update. Pengelolaan dana
administrasi pendidikan dilakukan secara penuh oleh pihak rumah sakit sesuai
dengan ketentuan pengelolaan anggaran yang sudah ditetapkan. Pengelolaan dana
administrasi pendidikan tersebut dibagi dalam katagori jasa sarana dan jasa
pelayanan.
B. Saran
Berdasar hasil pengamatan yang dipaparkan diatas, penulis memberikan
saran sebagai sumbangsih pemikiran terhadap peningkatan kualitas pelayanan
administrasi PKL pada Bagian Bidang Pendidikan dan Pendidikan (Diklit) RS.
Moewardi Surakarta sebagai berikut:
1. Minimal mempertahankan kualitas pelayanan dalam kegiatan administratif
yang sudah ada serta selalu mengembangkan untuk semakin meningkatkan
kualitas pelayanan seiring dengan kemajuan dan tuntutan perkembangan
jaman.
2. Penambahan fasilitas komputer agar tersedia minimal satu computer untuk
satu Sub Bagian pegawai untuk meningkatkan pelayanan yang efektif.
3. Disiapkan tenaga khusus arsip (arsiparis) yang ahli dalam bidang kearsipan.
Hal ini untuk memudahkan pencariaan dan pengaturan data serta update data
agar lebih rapi dan terpilah secara baik dan teratur.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Mufiz. 2009. Pengantar Ilmu Administrasi Negara (terjemahan oleh Ali
Mufiz). Jakarta : Uniersitas Terbuka.
G. Kartasapoetra. 2009. Pengantar Ilmu Administrasi Negara (terjemahan oleh Ali Mufiz). Jakarta : Uniersitas Terbuka.
Handayaningrat. 1980. Pengantar Ilmu Administrasi dan Managemen. Jakarta. :
PT. Gunung Agung. Harris Muda. 2009. Pengantar Ilmu Administrasi Negara (terjemahan oleh Ali
Mufiz). Jakarta : Uniersitas Terbuka. H.B.Sutopo.2002.Metodelogi Penelitian Kualitatif (Dasar teori Terapannya
Dalam Penelitian).Surakarta: UNS. Herbert A. Simon. 1980. Pengantar Ilmu Administrasi dan Managemen (edisi
terjemahan oleh Handayaningrat). Jakarta. : PT. Gunung Agung. Lexy J. Moleong. 2001. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya. Munawardi Reksohadiprawiro. 2009. Pengantar Ilmu Administrasi Negara
(terjemahan oleh Ali Mufiz). Jakarta : Uniersitas Terbuka. Ninik Widiyanti. 1988. Administrasi Sebagai Kebutuhan Masyarakat Modern.
Jakarta : Bina Aksara. Prajudi Atmosudirdjo. 1992. Pokok-Pokok Pengertian Administrasi, Manajemen
Dan Kepemimpinan (Edisi terjemahan oleh Moekijat). Bandung : Mandar Maju.
S.P Siagian. 1988 Administrasi Sebagai Kebutuhan Masyarakat Modern (Edisi
terjemahan oleh Ninik Widiyanti. Jakarta : Bina Aksara. S.P Siagian MPA. 1992. Pokok-Pokok Pengertian Administrasi, Manajemen
Dan Kepemimpinan (Edisi terjemahan oleh Moekijat). Bandung : Mandar Maju.
Susanto. 2006. Metode Penelitian Sosial. Surakarta :UNS Press.
The Liang Gie. 1992. Pokok-Pokok Pengertian Administrasi, Manajemen Dan Kepemimpinan (Edisi terjemahan oleh Moekijat). Bandung : Mandar Maju.
William H, Newman. 1980. Pengantar Ilmu Administrasi dan Managemen
(edisi terjemahan oleh Handayaningrat). Jakarta. : PT. Gunung Agung. William H. Newman.1988. Administrasi Sebagai Kebutuhan Masyarakat
Modern (Edisi terjemahan oleh Ninik Widiyanti. Jakarta : Bina Aksara. Sumber Lain : Anjar Priandoyo.2010. Problem Seputar Magang. Tedapat pada
http://priandoyo.wordpress.com/......./dimana-mencari-program-magang-terbaik/. Diakses :20 April.13.30 WIB.
Cahyo Pramono. 2010. Pada http://www.waspada.co.id/...../PKL-Praktek Kerja
Lapangan. Diakses : 24 April. 10.00 WIB. Herry Anto. 2010. Pada http://webcache.googleusercontent.com/....../Ksjone.
indoskripsi.com. Diakses : 24 April.11.00 Wib Panduan Akademik Fakultas Pertanian.2010. Pada http//soil.faperta.ugm.ac.id/…./
Pengertian Praktek Kerja Lapangan. Diakses: 20 April. 13.00 WIB. Penjabaran Tugas Dan Estimasi Beban Kerja RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Prosedur Tetap RSUD Dr. Moewardi Surakarta 2010.