Download - KEBIJAKAN STRATEGI PERKOTAAN NASIONAL
Kompetisi kota ditingkat global Perubahan iklim – terutama kota-kota
pesisir Perubahan demografis Konsistensi pemerintah dan komitmen
secara nasional untuk menghadapi permasalahan external dan internal
Pertumbuhan daya saing dan penjaminan kesejahteraan secara berkelanjutan
Pengembangan / pembangunan perkotaan untuk mendukung strategi pembangunan nasional.
Tantangan globalisasi kota-kota Indonesia terkait dalam sistim kota-kota global Indonesia melalui kota-kotanya dapat memanfaatkan peluang-peluang akibat globalisasi
Kota-kota dapat menjadi motor perkembangan daerah mengatasi ketimpangan antara daerah, melalui keterkaitan kota-kota antar dan di dalam daerah.
Memberikan rambu-rambu untuk pengembangan kota-kota didaerah Arahan-arahan makro – pemantapan peran kota-kota, keterkaitan
antara kota/sistim kota didaerah Arahan-arahan mikro – SPM Standar Pelayanan Minimal
Basis hukum yang menjamin terlaksananya KSPN – peraturan perundangannya
Peran, tugas dan tanggung jawab lembaga pemerintahan yang relevan dan terkait dengan pembangunan perkotaan; prosedur koordinasi dan kerjasama antar lembaga
Peran, tugas dan tanggung jawab masyarakat dan dunia usaha dalam pembangunan nasional daerah dan kota-kota; bentuk oragnisasi, koordinasi dan hubungan-hubungan kerjasama;
Basis peraturan perundangan untuk kerjasama dan koordinasi antar pemerintah, masyarakat dan swasta
Contoh-contoh best practices dan lessons learned dari contoh-contoh tersebut (luar maupun dalam negeri)
ISU STRATEGIS KEBIJAKAN
Kota-kota rawan bencana
Kondisi sarana / prasarana yang terbatas atau tak terpelihara
Keterkaitan antar kota di Sumatera terbatas
Keterkaitan dengan kota-kota lain di luar wilayah juga terbatas
Penguatan kota-kota menghadapi bencana
Perbaikan kondisi sarana / prasarana masingmasingkota
Peningkatan keterkaitan dalam wilayah dan dengan wilayah lain maupun internasional
Penyiapan kota-kota untuk keterkaitan ini.
ISU STRATEGIS KEBIJAKAN
Tingkat pertumbuhan penduduk perkotaan sangat pesat dan terkonsentrasi di lokasi-lokasi tertentu primasi kota Jakarta
Urbanisasi / Perkembangan kota tak terkontrol urban sparwl
Keterbatsan lahan, perlu meningkatkan industri jasa SDM, Urban Land Policy
Pembenahan pengembangan kota secara internal (urban sparwl)
Land policy
Penyebaran kegiatan & mengatasi ketimpangan dalam wilayah (primasi)
Penguatan keterkaitan dalam sistim perkotaan wilayah
Kebijakan pengembangan kelembagaan, koordinasi dan kerjasama antar daerah, pengembangan sumber-sumber daya manusia
ISU STRATEGIS KEBIJAKAN
Keterbatsan sarana / prasaran perkotaan – belum optimalnya kegiatan perkotaan / kegiatan ekonomi pemanfaatan sumbersumber alam
Keterbatasan hubungan antar kota dalam wilayah maupun dengan wilayah lain – kota-kota terisolir
Ketimpangan ekonomi dengan kota-kota tambang
Kawasan perbatsan – belum terkelola dengan baik
Pengelolaan lingkungan / hutan kebakaran terus menerus, sampai dengan akhirnya tak termanfaatkan dengan baik
Sebagai sistem dalam wilayah
Perbaikan internal kota
Perbaikan kaitan / peranan dalam pengembangan regional
Strategi pembangunan regional
Pertimbangan masalah lingkungan
ISU STRATEGIS KEBIJAKAN
Tingkat / derajat urbanisasi Sulawesi relatif tinggi dibandingkan dengan kalimantan misalnya, tapi keterbatasan modal, daya tarik investasi kota belum berkembang secara optimal
Kota pesisir yang relatif banyak, belum termanfaatkan saecara optimal antar alian sebagai titik-titik /model keterhubungan dengan kota lain dalam maupun luar wilayah, atau untuk pariwisata.
Sistim perotaan perlu dikembangkan, tidak hanya berbasis daratan tapi juga kelautan (kota-kota pantai, pesisir)
Pembenahan masing-masing kota untuk meningkatkan daya saing menarik investasi, memanfaatkan potensi yang dimiliki
Pengembangan sistim perkotaan dalam wilayah maupun dengan wilayah luar (termasuk luar negri)
ISU STRATEGIS KEBIJAKAN
Keterbatsan sarana / prasaran perkotaan belum optimalnya kegiatan perkotaan, belum terbentuknya keterkaitan membentuk sistem kota-kota yang tak terbatas lewat daratan, tapi melewati laut
Pentingnya menangani masalah perbatasan, dengan pendekatan security with welfare
Belum optimalnya pemanfaatan potensi – potensi sumber daya alam untuk pengembangan ekonomi lokal.
Penguatan pengembangan internal kota-kota, untuk dapat meningkatkan ekonomi lokal
Penguatan sistim keterhubungan / keterkaitan dengan kota-kota didalam wilayah maupun diluar wilayah
Membuka keterisolasian