Transcript
Page 1: Kebijakan Perdagangan Uni Eropa

Kebijakan Perdagangan Uni Eropa (UE) dalam Perdagangan Internasional.

1. TARIFa. Tarif Bea Masuk Uni Eropa Yang Berlaku Mulai 1 Januari 2003 KE telah mengeluarkan

buku tarif bea masuk bagi barang-barang impor yang berlaku mulai 1 Januari 2003 dalam bentuk Commission Regulation (EC) No 1832/2002 tanggal 1 Agustus 2002 dan dimuat dalam Official Journal of the EC No. L 290 tanggal 28 Oktober 2002. Lampiran dari peraturan tersebut menggantikan Annex I dari Council Regulation (EC) No. 2658/87 on the tariff and statistical nomenclature and on the Common Customs Tariff. Bila dibandingkan dengan tarif yang berlaku dalam tahun 2002, maka tarif bea masuk UE tahun 2003 tidak mencatat perubahan bagi kelompok produk pertanian. Namun bea masuk yang dibebankan terhadap hasil industri akan mengalami penurunan, antara lain dalam sejumlah produk kimia, plastik, kertas dan buku cetak, tekstil dan produk tekstil, produk besi-baja, serta sebagian mainan

b. Explanatory Notes to the Combined Nomenclature of the European CommunitiesKE juga telah mengeluarkan Explanatory Notes to the Combined Nomenclature of the European Communities (2002/C 256/01) yang dimuat dalam OJ of the EC No. C 256 tanggal 23 Oktober 2002. Council Regulation (EC) No 2658/87 telah menciptakan common customs tariff dengan mempergunakan dasar International Convention on the Harmonized Commodity Description and Coding System, atau lebih dikenal sebagai Harmonized System. HS tersebut dilengkapi dengan catatan-catatan penjelasan (explanatory notes-HSENs) yang setiap kali disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi. KE menerbitkan Explanatory Notes to the Combined Nomenclature (ENCN) atas pertimbangan dari Komite Kode Pabean. Meskipun ENCNs boleh merujuk pada HSENs, namun dia tidak menggantikannya melainkan hanya bersifat pelengkap.

c. Temporarily suspending the autonomous CCT KE pada tanggal 19 Desember telah mengeluarkan Concil Regulation (EC) No. 2264/2002 yang merubah Peraturan (EC) No. 1244/96 tentang pembebasan bea masuk sementara (Common Customs Tariff Duties) untuk beberapa produk industri, pertanian dan perikanan. Dengan demikian produk-produk yang termasuk dalam daftar ketentuan tersebut untuk sementara tidak dikenakan bea masuk atau bea masuknya 0%.

d. Kuota Tarif Uni Eropa Tahun 2003Pada tanggal 16 Desember 2002. KE mengeluarkan Concil Regulation (EC) No. 2287/2002 yang merubah Regulation (EC) No. 2505/96mengenai Tarif Kuota untuk beberapa produk pertanian dan industri. Produk-produk tersebut antara lain Mushroom, Sack and paper, printed, Natural unmanufactured tobacco (whether or not cut), Kraft paper and paper board, dan beberapa produk baja.

2. GSPSkema GSP tahun 2002-2004 yang telah ditetapkan oleh Council UE melalui Council Regulation (EC) No. 2501/2001 tanggal 10 Desember 2001. Dalam skema GSP tersebut telah dimasukan provisi mengenai “stanstill clause” dimana perlakuan preferensi yang diberikan terhadap produk yang penurunan tarifnya diatas 3.5% dalam skema lama (EC N0. 280/98 pasal 2) akan terus berlaku. Tarif untuk Tekstil dan Produk Tekstil akan diturunkan sebesar 20% (5% lebih besar dari ketentuan sebelumnya).

3. Dumping dan Subsidi

Page 2: Kebijakan Perdagangan Uni Eropa

Hingga tahun 2002 berakhir, KE telah mengenakan tuduhan dumping dan subsidi terhadap produk-produk dari Indonesia. Beberapa masalah dumping dan subsidi yang ditangani selama kurun waktu tersebut, adalah:a. Anti-dumping produk sacks, bags dan FIBC's

Komisi Eropa pada tanggal 12 Januari 2002 mengumumkan bahwa pengenaan Anti-dumping Measures untuk produk sacks and bags dari polyethylene/polypropylene asal Indonesia akan berakhir padatanggal 10 Oktober 2002.

Selanjutnya pada tanggal 11 oktober 2002 telah disampaikan informasi yang termuat dalam Official Journal No.2002/C 243/05 perihal Initiation of Expire Review AD Sacks and Bags yang terbuat dari polyethylene atau polypropylene yang berasal dari Indonesia, RRC, India dan Thailand.

Pada tanggal 16 oktober telah disampaikan Note Verbale No. 061091 dari Komisi Eropa kepada Direktur Pengamanan Perdagangan, Ditjen KIPI, Depperindag perihal penyampaian quetionaire untuk segera dijawab oleh perusahaan yang bersedia ikut bekerjasama dalam investigasi.

Pada tanggal 8 Nopember telah disampaikan Note Verbal Komisi Eropa (KE) No. 062170 tanggal 31 Oktober 2002 kepada Direktur Pengamanan Perdagangan perihal investigasi AD sacks and bags yang terbuat dari polyethylene atau dari polypropilylene mengenai penetapan 2 perusahaan yang akan di investigasi yaitu PT. Poliplas Indah Sejahtera Semarang dan PT. Simoplas Semarang.

Selanjutnya KE melalui note verbale no. 062548 tanggal 12 Nopember 2002 telah menyampaikan kuestionaire yang harus dijawab oleh perusahaan-perusahaan terpilih di atas. Perusahaan-perusahaan tersebut mendapat kesempatan 40 hari untuk mengembalikan kuestionaire sejak tanggal diterbitkannya note verbal ini.

b. Investigasi Tuduhan Dumping Produk Korek Api Gas dari Indonesia.Permohonan investigasi untuk tuduhan dumping terhadap produk Throway Lighters (korek api gas sekali pakai) yang berasal dari China, Malaysia, Vietnam dan Indonesia telah diajukan oleh 90% anggota asosiasi dari produsen sejenis yang tergabung dalam The European Federation of Lighter Manufactures. Sehubungan dengan tuduhan dumping atas impor disposabled gas-fueled pocket lighters pada tanggal 3 Oktober 2002 telah disampaikan Note Verbale No.05677728. 28 Juni 2002 kepada Direktur Pengamanan tentang keputusan Uni Eropa untuk mengadakan inisiasi investigasi anti dumping asal Indonesia serta questionaire yang harus dijawab dan dilengkapi oleh produsen Indonesia dan jawaban tersebut tidak boleh melebihi jangka waktu 40 hari dari saat pertama keputusan ini diumumkan.

c. KE menghentikan Anti-Dumping Proceeding sepeda asal Indonesia.KE menghentikan Anti-Dumping Proceeding sepeda asal Indonesia, Malaysia dan Thailand yang tertuang dalam Council Regulation No.854/2002 tertanggal 21 Mei 2002. Alasan dari dihentikannya AD proceeding tersebut adalah berdasarkan permintaan asosiasi sepeda Eropa (EBMA) untuk menarik dilakukannya review AD measures. Informasi ini juga telah disampaikan kepada Diretur Direktorat Pengamanan Perdagangan.

d. Initiation of Interim Review AD-PTYKomisi Eropa telah mengeluarkan Initiation of Interim Review AD-PTY sesuai pasal 11(3) Council Regulation(EC) No.384/96 yang dipebaharui melalui EC 2238/200.

Page 3: Kebijakan Perdagangan Uni Eropa

Selanjutnya melalui Note Verbale No.055680 tanggal 4 juni 2002 yang dipublikasikan melalui official Journal No. C 129 tanggal 31 Mey 2002 yang memberitahukan bahwa KE telah mengirimkan kuestionaire kepada perusahaan yang akan di investigasi.

e. Tuduhan Subsidi Terhadap PTY Tidak Terbukti.Komisi Eropa melalui Commision Regulation (EC) No. 141/2002 tanggal 29 Juli 2002 yang di umumkan melalui Official Journal tanggal 2 Agustus 2002 telah menetapkan countervailing duties bagi impor PTY asal India. Dimana dalam peraturan tersebut terdapat pasal yang menerangkan hasil investigasi terhadap produk PTY asal Indonesia yaitu marjin subsidi yang dihasilkan bagi produk PTY asal Indonesia adalah de minimis, dan oleh sebab itu tidak terbukti PTY Indonesia mendapatkan subsidi, sehingga tidak dikenakan CVM. Pada tanggal 16 Oktober 2002 telah diterima Note Verbale No.061104 dari KE tentang AS (Anti-Subsidy) PTY yang isinya menjelaskan bahwa KE akan menyampaikan bukti-bukti yang mendukung keputusan de minimis terhadap AS Indonesia kepada Council. Bersama note verbale tersebut disampaikan Final General Disclosure Document. Keputusan ini diperkuat oleh melalui Council Regulation (EC) No.2094/2002 tanggal 26 November 2002.

f. Berakhir masa berlakunya pengenaan bea masuk AD terhadap produk sepatu yang bagian atasnya dari kulit. KE telah mengeluarkan berita dengan nomor 2002C 127/03 melalui Official Journal tanggal 29 Mei 2002. Dalam isinya dinyatakan bahwa pengenaan bea masuk AD terhadap produk sepatu yang bagian atasnya dari kulit atau plastik asal Indonesia telah berakhir masa berlakunya sejak tanggal 1Maret 2002. Pada berita tersebut juga Komisi memberi kesempatan untuk dilakukannya review. Selanjutnya melalui Official Journal tanggal 23 Oktober 2002 dan Note Verbale KE No.061867 tanggal 25 Oktober 2002 mengumumkan Expire Anti-Dumping-Footwear with textile uppers asal Indonesia. Baik dalam pengumuman dan note verbale tersebut disampaikan bahwa KE hingga pengumuman ini dipublikasikan tidak menerima permintaan untuk mereview tuduhan tersebut. Maka berdasarkan pengumuman dan note verbale tersebut terhitung tanggal 1 nopember 2002 Bea-Masuk anti-dumping terhadap footwear with textile uppers asal Indonesia berakhir. Keputusan ini juga telah disampaikan kepada Direktorat Pengamanan Perdagangan, Depperindag

g. Anti Dumping-Anti Subsidy Ring Binder MechanismPada tanggal 20 Maret 2002 Komisi Eropa menyampaikan surat yang disertai dengan general disclosure document dan injury disclosure untuk kasus Anti Subsidy terhadap produk Ring Binder Mechanism Indonesia. Berkaitan dengan hal ini, maka pada Pemerintah RI c.q Direktorat Pengamanan Perdagangan Ditjen KIPI menyampaikan tanggapan atas general disclosure document dan injury disclosure yg disampaikan oleh Komisi Eropa tsb. Pada tanggal 4 Juni 2002 melaluiOfficial Journal telah ditetapkan Council Regulation (EC) No. 976/2002 mengenai penetapan pengenaan bea masuk AD untuk produk ring binder mechanism dan Council Regulation (EC) No. 997/2002 mengenai penetapan countervailing measures bagi produk yang sama.

h. Pengumuman inisiasi tuduhan dumping Sodium Cyclamate asal IndonesiaPada tanggal 27 Nopember 2002 Komisi Eropa melalui Note Verbale No.063013 memberitahukan telah menerima komplain terhadap impor sodium cyclamate asal Indonesia. DG Trade melalui official Journal tanggal 19 .12.2002, C 318/7 telah mengeluarkan keputusan No. 2002/C318/04 yang mengumumkan inisiasi tuduhan dumping terhadap impor sodium cyclamate asal Indonesia dan RRC. Selanjutnya KE

Page 4: Kebijakan Perdagangan Uni Eropa

menyampaikan Note Verbale No. TRADE/B/2(02)D/1377 yang dikeluarkan pada tanggal 19 Desember 2002 tentang pengiriman kuestionaire kepada perusahaan yang dituduh melakukan dumping produk tersebut.

i. Pengumuman Akan Berakhirnya AD Magnetic DisksPada tanggal 19 November 2002, KE mengeluarkan pengumuman melalui Official Journal (2002/C 281/02) bahwa pengenaan anti dumping untuk Certain magnetic disks (3,5’’ microdisk) akan berakhir pada tanggal 23 Agustus tahun 2003.

j. Penanganan Anti Dumping /Anti Subsidy Pada tanggal 29 Mei KE melalui Official Journal no 2002/c 127 /06 yang menjelaskan tentang petunjuk dari aplikasi pasal 11(8) dari Council Regulation No.384/96 mengenai pengembalian Bea Masuk AD yang telah dibayarkan. Dalam berita tersebut juga dijelaskan teknis pelaksanaan untuk mendapatkan dan siapa yang berhak atas pengembalian tersebut.

k. Perubahan Peraturan AD-UEPada tanggal 5 Nopember 2002 Dewan Eropa mengeluarkan keputusan baru Council Regulation (EC) No. 1972/2002 yang merubah (EC) No. 384/96 mengenai proteksi terhadap barang-barang impor dari negara-negara bukan anggota UE. Perubahan pada peraturan ini diharapkan dapat menjadi sebuah keputusan yang bijaksana dalam penetapan tuduhan dumping. Dalam penjelasannya, perubahan tersebut dilakukan oleh Uni Eropa untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. Peraturan ini mulai berlaku pada saat pertama dipublikasikan melalui Official Journal tanggal 7 Nopember 2002.

l. Penetapan Anti Dumping & Anti Subsidi UE Tahun 2001 Mengalami Penurunan Berdasarkan pendataan 2001 yang dilakukan KE jumlah tindakan definitif Anti Dumping (AD) dan Anti Subsidi (AS) yang diambil mengalami penurunan dari 51 tahun 2000 menjadi 12 kasus, sementara itu jumlah tindakan sementara mengalami penurunan dari 48 menjadi 18 kasus. Namun demikian jumlah kasus investigasi baru mengalami peningkatan dari 31 tahun 2000 menjadi 33 pada tahun 2001. Gambaran ini menurut KE menggambarkan semakin berkurangnya kebijakan proteksi Uni Eropa padahal KE mempunyai kewajiban untuk melakukan investigasi jika diterimanya komplain dari industri UE. Negara-negara Asia masih merupakan target utama dari permintaan dilakukannya investigasi oleh industri dimana India saat ini mencapai 8 investigasi, Indonesia 3, Korea Selatan, Rusia dan Turki masing-masing 2. Selama tahun 1997-2001, 224 invetigasi diluncurkan, meliputi impor dari 41 negara. Jumlah terbesar kasus investigasi dilakukan terhadap India (31), China (25), Korea Selatan (22). Kasus terbesar terjadi bagi produk baja (71), sektor kimia (58), dan industri tekstil (33).

4. TEKSTILBerkaitan dengan permasalahan tekstil selama periode Januari –Desember 2002 KE mengeluarkan mengeluarkan beberapa kebijakan tentang tekstil, sebagai berikut:

a. KE telah mengeluarkan persetujuan atas permintaan Note Verbal dari PRIME (berdasarkan permintaan Direktorat Ekspor Hasil Industri) kepada DG-Trade European Commission dalam rangka pemanfaatan fleksibilitas untuk AU kategori 6. Persetujuan tersebut telah disampaikan kepada PRI-ME tertanggal 16 Mei 2002.

b. Telah dikirimkan dokumen Council Regulation (EC) No. 274/2000 tanggal 9 November 2000 ke Direktorat Ekspor hasil Industri sebagai bahan-bahan mengenai integrasi Tahap III Tekstil dan Produk Tekstil UE sesuai dengan ketentuan ATC-WTO.

Page 5: Kebijakan Perdagangan Uni Eropa

Concil Regulation itu membahas tentang 2 category produk Indonesia yaitu category 21dan 33 bebas dari kuota dimana ke 2 category tersebut mencakup 19 HS (category 21) dan 5 HS (category 33).

c. UE setiap bulannya mengirim laporan otorisasi impor dari UE yang memuat mengenai utilisasi dari kuota base dan working level TPT Indonesia yang diimpor oleh UE. Laporan tersebut langsung disampaikan ke Jakarta.

d. Persetujuan KE atas penggunaan kuota 2002 untuk category 2A sebagaimana yang diminta oleh Pemerintah Indonesia.

e. Keputusan Komisi 2002/371/EC tanggal 15 Mei 2002, tentang perubahan terhadap kriteria ekologi dari UE bagi produk tekstil. Produk-produk yang dimaksud adalah clothing and accessories: pakaian, asesoris (saputangan, scarves, tas, tas belanja, ikat pinggang dll) yang mengandung sedikitnya 90% dari berat benang tekstil.

f. KE melakukan Modifikasi Working Level Kategori 4 Asal Indonesia. Berdasarkan surat Atperindag No. 236/Perindag-220/2002 tanggal 29 Agustus 2002 yang mempertanyakan cara perhitungan KE untuk transfer kategori 4 asal Indonesia, maka pada tanggal 4 September 2002 melalui fax yang dikirimkan Annete WESTBERG bahwa KE telah menyetujui cara perhitungan tersebut dan mengakui kesalahannya sehingga KE akan melakukan modifikasi working level khusus untuk kategori 4 asal Indonesia.

g. KE telah menyampaikan Klasifikasi Produk Tekstil kategori 4 dengan CN Code 610 10 00 dan kategori 8 CN Code 610 62 90, perubahan ini tidak merubah kategori yang ada. Informasi ini telah disampaikan kepada Direktur Ekspor Produk Industri, Ditjen PLN, Depperindag pada tanggal 21 Nopember 2002.

h. KE mempertanyakan mengenai SK Menperindag No.732/MPP/Kep/10/2002 tentang peraturan tata niaga impor tekstil.Pada tanggal 31 Desember 2002, KE mengeluarkan Commission Regulation (EC) No. 2344/2002 tanggal 18 Desember 2002 mengenai perubahan lampiran I, III, V dan VII dari EEC No. 3030/93 mengenai peraturan umum impor tekstil dan produknya dari negara ketiga. Dalam keputusan tersebut disampaikan jumlah kuota dasar masing-masing Negara pada tahun 2003. Data tersebut telah dikirimkan sebelumnya kepada Direktur Ekspor Produk Industri pada tanggal 17 Desember 2002.

5. Small and Medium Enterprises di UE Baru-baru ini KE menerbitkan 3 laporan mengenai Usaha Kecil danMenengah (Small and Medium-seized-SMEs) di Eropa (termasuk negara-negara calon anggota Uni Eropa).Ketiga laporan tersebut adalah Highlights the 2001 Survey of European SMEs; SMEs in Europe; dan Regional Clusters in Europe. Hal yang menarik dari hasil ketiga laporan tersebut adalah 99% dari 20 juta sektor non-primer di Eropa merupakan SMEs dengan jumlah pekerja 120 juta orang. Dua pertiga dari lapangan pekerjaan yang tersedia di Eropa adalah di sektor SMEs (sebagai perbandingan Amerika Serikat 46% dan 33% di Jepang), setengah dari SMEs memiliki kurang dari 10 pekerja. Rata-rata jumlah pekerja di tiap perusahaan Eropa adalah enam (sebagai perbandingan di AS 19 dan di Jepang 10). Survey tahun 2001 terhadap SMEs di Eropa memperlihatkan berbagai penemuan penting, khususnya mengenai hambatan utama tumbuhnya SMEs karena rendahnya pengetahuan pekerja. Hal lainnya yang cukup menarik adalah bahwa SMEs Eropa saat ini menjadi semakin berwawasan internasional dan 22% dari jumlah SMEs yang disurvey dipimpin oleh wanita (14% di Yunani dan 30% di Prancis). Berkaitan dengan laporan mengenai

Page 6: Kebijakan Perdagangan Uni Eropa

regional cluster terlihat bahwa berdasarkan 34 business cluster yang disurvey di Eropa, setengahnya adalah science-based industries dan sisanya adalah bisnis tradisional.

6. Perubahan Peraturan (EC) No. 999/2001 mengenai impor produk hewanPada tanggal 14 Februari 2002, KE melalui Commission Regulation (EC) No. 270/2002 telah mengeluarkan keputusan perubahan terhadap EC N0.999/2001. Keputusan tersebut merubah lampiran 1 dari peraturan No.999/2001. Peraturan baru tersebut mulai berlaku pada 1 April 2002. Namun demikian ketentuan yang merubah pemberitahuan mengenai material khusus yang beresiko yang memerlukan sertifikat kesehatan dari produk bovine, ovine dan caprine yang akan diimpor oleh UE harus sudah dilakukan sejak 1 Maret 2002.


Top Related