KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DI PROPINSI BENGKULU :
SEKILAS TENTANG UPAYA PENGENDALIAN KUANTITAS DAN PENINGKATAN KUALITAS
PENDUDUK DAN KELUARGA
Oleh : Kahar Hakim
Disampaikan dalam Seminar Cost Benefit Analysis SDM Bidang Kependudukan bagi Stakeholder di Bengkulu, 20 April 2009
I. PENDAHULUANArah kebijakan pembangunan kependudukan
1. Pengendalian Kuantitas Penduduk: Fertility Control (KB)
2. Peningkatan Kualitas Penduduk dan Pemb. Keluarga
• Pembangunan Kependudukan mencakup berbagai aspek (kuantitas, kualitas dan mobilitas) untuk mencapai tujuan‐tujuan yang lebih luas (sosial, ekonomi, politik)
• Kebijakan kependudukan adalah ...kegiatan dan program untuk:
Kebijakan Kependudukan adalah ..kegiatan dan program yang ditujukan untuk :
Mempengaruhi 3 variabel demografi:• Fertilitas• Mortalitas• Migrasi
• Jumlah• Komposisi• Persebaran Penduduk
KEHIDUPAN:
• Ekonomi• Sosial• Polkam• Ekologi• dll
Formulating a Population Policy
ExpectedDemographic
result
ExpectedSocioeconomic consequences
DesiredDemographi
cresult
DesiredSocioeconomic consequences
Future
Intervention
Population
Trend
Past
Causes
Source: Kingsley Davis, 1975
HASIL‐HASIL IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DI PROPINSI BENGKULU• Hasil‐hasil pelaksanaan pembangunan kependudukan di propinsi Bengkulu secara umum mecatat berbagai kemajuan yang signifikan, bahkan melampaui kondisi nasional maupun disebagian besar propinsi lainnya. ‐ Pengendalian kuantitas penduduk‐ Peningkatan kualitas penduduk dan pembangunan keluarga
PERKEMBANGAN PERTILITAS• Fertilitas sebagai variabel utama dalam pengendalian pertambahan jumlah penduduk.
• Sejak kebijakan pembangunan kependudukan di implementasikan di Bengkulu, khususnya melalui program KB, terjadi penurunan fertilitas secara berkelanjutan.
Perkembangan TFR di Bengkulu dan Sumatera Tahun 1991‐2007
Propinsi 1991 1994 1997 2002/03 2007NAD 3,70 3,30 3,00 ‐ 3,10
SUMUT 4,18 3,88 3,72 2,90 3,80
SUMBAR 3,61 3,19 3,40 3,20 3,40
RIAU 3,70 3,10 3,42 3,20 2,70
JAMBI 3,16 2,97 2,89 2,70 2,80
Sumsel 3,46 2,87 2,64 2,30 2,70
BENGKULU 4,20 3,45 2,97 3,00 2,40
Lampung 3,22 3,45 2,91 2,70 2,50
BABEL ‐ ‐ ‐ 2,40 2,50
Indonesia 3,02 2,85 2,78 2,60 2,60
Perkembangan TFR di Bengkuludan Nasional Th.1991‐2007
Sumber: SDKI, 1991, 1994, 1997, 02/03 dan 2007
KEADAAN TFR di BENGKULU DAN SUMATERA TAHUN 1991 dan 2007
Penurunan fertilitas yang terjadi di Propinsi Bengkulu, dipengaruhi berbagai faktor :
1. Program (kontrasepsi) yang dominan
2. Kemajuan sosial ekonom.
• Penurunan fertilitas seiring dg peningkatan prevalensi kontrasepsi secara berkelanjutan hingga mencakup sebagian besar PUS di propinsi Bengkulu.
Perkembangan Pemakaian Kotrasepsi di Bengkulu dan Sumatera 1991‐2007
Propinsi 1991 1994 1997 02/03 2007
NAD 28,9 32,3 37,1 ‐ 47,4
Sumut 37,2 47,0 46,0 52,5 54,2
Sumbar 40,3 44,2 44,8 52,9 59,9
RIAU 39,8 41,0 48,0 57,8 56,7
JAMBI 47,9 55,1 61,8 59,0 65,2
SUMSEL 47,1 52,9 57,9 61,4 64,8
BENGKULU 58,3 61,6 66,6 68,2 74,0
Lampung 53,8 59,3 66,5 62,4 71,1
BABEL 65,1 67,8
Indonesia 42,8 54,7 57,4 60,3 61,1Sumber: SDKI, 1991‐ 2007
PERKEMBANGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI DI BENGKULU dan SUMATERA
TAHUN 1991 dan 2007
Sumber : SDKI 1991 dan 2007
Penurunan fertilitas di Bengkulu secara berkelanjutan berdampak pada :
1.Pertumbuhan penduduk dari 3,26 % (1990‐2000) menjadi 2,19 % (2000‐2005)
2.Perubahan komposisi penduduk kearah yang semakin menua, dengan berbagai konsekuensinya, misal masalah ketenagakerjaan
Perkembangan Komposisi Penduduk Menurut Umur Tahun 1990 – 2010 (%)
Kelompok Umur
1990 2000 2005 2010
0 ‐ 14 41,4 33,9 34,4 28,115 ‐ 64 55,8 63,0 66,2 68,365 + 2,8 3,1 3,4 3,6Rasio Ketergantungan
79,0 58,8 51,1 46,4
PERKEMBANGAN KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR
di BENGKULU Tahun 1990 ‐ 2010
Sumber: PPK UGM, 1996 dan BKKBN, 2005
PERKEMBANGAN RASIO KETERGANTUNGAN DI PROPINSI BENGKULU Tahun 1990 ‐2010 (%)
Sumber: PPK UGM, 1996 dan BKKBN, 2005
• Transisi demografi yang membawa perubahan komposisi penduduk menurut umur, melahir‐kan suatu kondisi yang dikenal dengan : BONUS DEMOGRAFI
• Suatu kesempatan akibat menurunnya rasio ketergantungan yang jika dimanfaatkan dengan baik : membawa keuntungan ekonomi dan kesejahteraan atau sebaliknya sebagai sumber masalah atau bencana
PENINGKATAN KUALITAS PENDUDUK Kualitas penduduk :• Menggambarkan keberhasilan pembangunan• Potensi SDM untk keberlanjutan pembangu‐nan dan generasi masa
Pendekatan Pembangunan Manusia (HDI)1. Aspek kesehatan2. Aspek pendidikan, dan 3. Aspek ekonomi (pengeluaran per kapita)Skala nilai/indeks (0 – 100)
Pengelompokan Setiap Negara Dalam 4 Kategori :1. Tinggi : 80 keatas
2. Menengah : 66 – 79,99
3. Menengah bawah : 50 – 65,99
4. Rendah : kurang dari 50
Perkembangan dan Peringkat Pembangunan Manusia di Indonesia Tahun 1995‐2008
Tahun Index Peringkat Tahun Index Peringkat
1995 104 2003 112
1996 67,7 102 2005 69,7 110
1997 99 2006 71,1 108
1999 64,3 2007 72,8 108
2000 109 2008 107
2001 110
Perkembangan Pembangunan Manusia di Propinsi Bengkulu Tahun 1990‐2005
Tahun Nilai/Index Peringkat1990 45,1 101993 47,1 131996 68,4 121999 64,8 132002 66,2 142005 71,1 10
Sumber: Warta Demografi, 1996 dan BPS, 2004 dan 2008
Perkembangan Pembangunan Manusia Menurut Kabupaten/Kota di Bengkulu, 1996‐2002/03
Nilai/IndexKab./Kota
1996 1999 2003
PeringkatTh 2003
Bengk. Utara 65,7 63,2 64,4 224
Bengk. Selatan 64,4 62,0 65,0 204
Rejang Lebong 66,6 62,7 64,2 233
Kota Bengkulu 74,9 71,8 72,7 31
Propinsi 68,4 64,8 66,2 14
HASIL PENDATAAN KELUARGA 2008
• Diperolehnya data basis keluarga dan individu yang memberikan gambaran tentang
• Hasil‐hasil pelaksanaan Program KB nasional
• Dapat digunakan untuk kepentingan operasional, penetapan kebijakan, perencanaan, pengedalian dan evaluasi
Keluarga Miskin di Bengkulu 2004‐2008 (%)
No. Kab/Kota 2004 2008
1. B. Utara 62,70 51,18
2. B. Selatan 40,43 30,94
3. R.Lebong 44,18 33,80
4. Kota Bengkulu 35,97 23,06
5. Mukomuko 72,73 50,10
6. Kaur 55,32 41,84
7. Seluma 60,98 58,73
8. Kepahiang 41,56 39,47
9. Lebong 49,71 40,00
10. Propinsi 51,82 40,57
KEADAAN KELUARGA MISKIN (Pra Sejahtera dan KS I) di Bengkulu 2004‐2008 (%)
PUS PER KELOMPOK UMUR ISTRI 2008 (%)
Kab/Kota < 20 th 20‐30 30‐49 Total
B. Utara 4,69 37,56 57,75 100,0
B. Selatan 2,19 33,64 64,17 100,0
R.Lebong 5,02 34,50 60,48 100,0
KT Bengkulu 1,30 30,32 68,37 100,0
Mukomuko 7,75 38,76 53,49 100,0
Kaur 8,31 34,46 57,23 100,0
Seluma 12,80 37,73 49,45 100,0
Kepahiang 14,74 29,81 55,45 100,0
Lebong 4,14 40,90 54,98 100,0
Propinsi 6,40 53,38 58,22 100,0
PUS PER KELOMPOK UMUR ISTRI di BENGKULU 2008 (%)
PUS
4,69
2,19 5,0
2
1,30
7,75
8,31 12
,82 14,74
4,14 6,4
037
,56
33,64 34,50
30,32
38,76
34,46 37
,73
29,81
40,90
35,38
57,75
64,17
60,48
68,37
53,49 57
,23
49,45
55,45
54,96 58
,22
BU BS RL KT MM KAUR SLM KPH LBG PROP
PUS<20 PUS 20 - 30 PUS 30 -49
KEIKUTSERTAAN DLM KB DI BENGKULU 2008
No. Kab/Kota 2008 (%)
1. B. Utara 80,11
2. B. Selatan 79,78
3. R.Lebong 82,27
4. Kota Bengkulu 80,82
5. Mukomuko 75,44
6. Kaur 76,92
7. Seluma 66,78
8. Kepahiang 75,19
9. Lebong 74,39
10. Propinsi 77,16
Faktor Fertilitas (KB )
PREVALENSI80
,11
79,78 82
,27
80,82
75,44 76,92
66,78
75,19
74,39 77
,16
BU BS RL KT MM KAUR SLM KPH LBG PROP
Series1
• Kesertaan ber‐KB di Provinsi Bengkulu 77,16 % tertinggi Rejang Lebong 82,27% terendah Seluma 66,78%
JUMLAH BALITA PER 1000 WUS TAHUN 2008No. Kab/Kota Jumlah Balita/1000 WUS
1. B. Utara 335,23
2. B. Selatan 303,93
3. R.Lebong 292,08
4. Kota Bengkulu 226,62
5. Mukomuko 357,83
6. Kaur 300,80
7. Seluma 240,32
8. Kepahiang 303,81
9. Lebong 318,48
10. Propinsi 288,12
JUMLAH BALITA PER 1000 WUS DI BENGKULU, 2008
CWR TAHUN 2008
335,2
3
303,9
8
292,0
8
226,6
2
357,6
3
300,6
0
240,3
2
303,8
1
319,4
6
288,6
8
BU BS RL KT MM KAUR SLM KPH LBG PROP
Series1
PENDUDUK USIA 7‐15 YG MASIH SEKOLAH 2008 (%)
No. Kab/Kota LAKI‐LAKI PEREMP. LK + PR
1. B. Utara 88,12 90,37 89,22
2. B. Selatan 92,64 95,68 94,62
3. R.Lebong 88,72 89,94 89,31
4. Kota Bengkulu 95,25 96,32 95,77
5. Mukomuko 91,30 92,45 91,84
6. Kaur 92,52 94,08 93,25
7. Seluma 82,51 85,84 84,65
8. Kepahiang 87,11 90,61 88,82
9. Lebong 88,45 90,07 89,26
10. Propinsi 89,69 91,46 90,54
UNMET NEED
INGIN ANAK SEGERA DAN UNMET NEED
5,78 6,5
8
5,73
5,80 6,6
6
6,62 8,1
2
5,07
4,58 6,2
1
10,17
10,30
8,58 10
,26
13,28
12,40
20,44
15,77
17,92
12,80
BU BS RL KT
MM
KAUR
SLM KPH
LBG
PROP
IAT UNMET NEED
• Tahun 2008 PUS yang ingin anak segera 6,21 sedangkan karena sesuatu hal tidak terpenuhi 12,80, di Kab. Seluma baik Ingin Anak Segera dan Unmet Need tertinggi dan diatas rata provinsi
BAYI DAN BALITA YG IKUT POSYANDU, 2008 (%)
No. Kab/Kota BAYI (< 1 Th) BALITA (0‐ <5)
1. B. Utara 92,85 82,992. B. Selatan 94,65 80,723. R.Lebong 86,41 75,924. Kota Bengkulu 92,50 81,525. Mukomuko 94,34 80,426. Kaur 89,92 84,877. Seluma 83,54 84,888. Kepahiang 83,52 91,839. Lebong 76,27 73,7510 P i i 88 32 80 98
KESEHATAN (POSYANDU)
PESERTA POSYANDU 0-1 DAN 0-5
92,85 94
,65
86,41
92,50 94
,34
89,92
83,54
83,52
76,27
88,32
82,99
80,72
75,92 81
,52
80,42 84
,87
84,88
91,83
73,75
80,98
BU BS RL KT MM KAUR SLM KPH LBG PROP
Series1 Series2
• Kesepakatan MDGs menurunkan angka kematian balita sebesar dua pertiganya, antara 1990 – 2015 salah satunya keikut sertaan bayi umur 0‐1 dan 0 – 5 tahun dalam Posyandu, dimana bayi akan termonitor kesehatan.
• Hasil Pendataan Keluarga 2008 bayi 0‐5 ikut posynadu 80,98 diantara 0‐1 yang ikut 88,32%.Sisanya belum ikut dalam kegiatan Posyandu.
RASIO KETERGANTUNGAN
RASIO KETERGANTUNGAN
62,4864,92
58,48
52,72
58,5661,87 60,39
52,16
64,61
59,32
BU BS RL KT MM KAUR SLM KPH LBG PROP
Series1
• Tahun 2008 beban yang ditanggung penduduk usia produktif pada sebesar 59,32%, tertinggi di Bengkulu Selatan 64,92%.