Download - KB layanan kemasan-03
Kawi [email protected]
Layanan KemasanDalam kaitan penumbuhan lapis-lapis
usaha pendukung industri pangan olahan
P e r k u m p u l a n U n t u k P e n i n g k a t a n U s a h a K e c i l
Kawi [email protected]
Pengantar
• Salah satu tema pembangunan daya saing daerah yang sering muncul adalah “Pangan Olahan”
• Salah satu isu yang menonjol pada lingkungan usaha di seputar pangan olahan adalah penumbuhan lapis-lapis usaha pendukung pangan olahan.
• Salah satu usaha yang dianggap strategis adalah “Usaha Layanan Kemasan”
• Unit usaha layanan kemasan adalah sehimpunan layanan yang ditumbuhkan secara bertahap sesuai dengan kelayakan usaha.
Kawi [email protected]
Pendahuluan
• Rumah Kemas Pangan Olahan bukan isu yang tiba-tiba muncul.
• Isu ini (harus) muncul cukup kuat pada analisis lingkungan usaha dan kemudian disepakati menjadi salah satu agenda perkuatan pada rencana tindak.
• Dokumen ini merupakan bahan lokakarya yang perlu dihadiri oleh pemangku kepentingan kunci pada layanan kemasan pangan:o Penggagaso Unit kerja Pemerintah (daerah) yang relevano Kelompok kerja klaster industri pangan
Kawi [email protected]
Tahapan
Pematangan Klaster Industri
Penumbuhan Lapis usaha spesifik
Pemetaan pelaku usaha
Daya saing bertema pangan olahan
(termasuk) Usaha Layanan Kemasan
Seputar Wilayah Kajian
KI Pangan Olahan
Analisis Lingkungan Usaha
Kawi [email protected]
Peta pelaku generik klaster pangan
Daging & ikan olahanikan
Ternak ruminansia
Peralatan
panen
Teknologi
Irigasi & iklim
Peralatan
pengolahan
Label
KemasanPublic Relations
& Periklanan
Penerbitan
Khusus
Klaster Agro Klaster Pariwisata
Pendidikan RisetFasilitas
Perdagangan
Badan
Pemerintah
Distributor,
agen, grosir
Restoran
Gerai / ritel
konsumen
Transportasi
Organisasi
petani
Organisasi
pengolah
Organisasi
pedagang
Pengumpul,
eksportir
Konsultan
bisnis
Lemb pem-
biayaan
Lembaga
kolaboratif
Minuman botolTernak unggas
Biji2-an, umbi2-an
Buah2-an
Makanan kering
Roti & kue basah
Makanan segarToko Modern
budidaya pengolahan
Kawi [email protected]
Strategi perusahaan &
struktur persaingan
Industri pendukung
& terkait
Kondisi Faktor
Kondisi Permintaan lokal
• Lomba kemasan pangan
• Memunculkan strategi bisnis melalui kemasan
• Penumbuhan unit-unit usaha layanan kemasan
• Fasilitasi perku-atan linkage dgn pasar modern.
• Penataan dan penumbuhan gerai pangan.
• Pelatihan CPPB
• Skema pembiaya-an untuk merang-sang ”kemasan” dan transaksi
Perkuatan lingkungan
usaha
Ilustrasi/ contoh sebagian agenda per-kuatan yang melandasi munculnya inisiasi layanan kemasan
Isu-isu di sini harus cukup menonjol pada
analisis lingkungan usaha dan kemudian dijadikan
isu untuk perkuatan
Kawi [email protected]
Prinsip
• Unit layanan diarahkan menjadi unit bisnis.
• Unit bisnis dibangun secara bertahap.
• Unit bisnis diumumkan/ dibuka setelah melalui kajian kelayakan bisnis.
• Unit layanan spesifik (kalau ada) didirikan sebagai unit tersendiri atau layanan tambahan dari unit bisnis yang sudah berdiri.
• Kegiatan pelatihan merupakan layanan dari “Unit Konsultasi dan Pelatihan Kemasan”
• Kegiatan pelatihan dapat digunakan sebagai kegiatan pemasaran bagi unit yang relevan.
Kawi [email protected]
Unit Jasa Perolehan Label Wajib
Unit Konsultasi dan Pelatihan Kemasan
Unit Desain Grafis Kemasan
Unit Jasa Konfigurasi Alat Kemasan
Unit Jasa Perolehan Bahan Kemasan
Unit Pembuatan Kemasan
Unit Pengemasan
Unit Pendaftaran Barcode dan HaKI
Unit Desain Konstruksi Kemasan
Alternatif penumbuhan unit layanan kemasan
Kawi [email protected]
Unit Konsultasi dan Pelatihan Kemasan
• Pusat Layanan dimulai dengan Layanan Konsultasi Kemasan. Permasalahan yang diperoleh sewaktu survai dan beberapa diskusi sebelumnya dapat dipertajam pada saat proses konsultasi.
• Sebaiknya layanan ini dilakukan secara bersamaan dengan kegiatan sosialisasi tentang kemasan pangan.
Kawi [email protected]
• Kebutuhan yang biasanya cukup mendesak adalah hal-hal yang berkenaan dengan aturan perundangan. PP 69 1999 jo UU no 7 1996 yang mengatur tentang pencantuman label wajib.
• Pemahaman akan label wajib biasanya segera diikuti dengan kebutuhan untuk memperolehnya.
• Layanan perolehan label ini perlu segera diikuti dengan layanan pencantuman label lainnya yang berhubungan dengan pemasaran, perdagangan termasuk distribusi.
• Termasuk dalam kelompok ini adalah perolehan sertifikat yang dikhususkan untuk produsen skala rumahtangga (SPP-IRT)
Unit Jasa Perolehan label wajib
Kawi [email protected]
• Kesadaran akan kemasan, akan meningkatkan kebutuhan akan bahan-bahan kemasan yang tepat, untuk keperluan berbagai jenis kemasan.
• Untuk sebagian besar wilayah di Indonesia, bahan-bahan ini tidak cukup tersedia, sehingga perlu suatu lembaga (bisnis) khusus untuk memperolehnya.
• Selain ketersediaan, jumlah pembelian minimum juga masih memberatkan sebagian besar pengusaha.
• Jasa ini akan memudahkan produsen pangan olahan untuk melakukan pembelian bahan kemasan.
Unit Jasa Perolehan bahan kemasan
Kawi [email protected]
• Kemasan, selain berfungsi untuk kepentingan higienis dan transportasi juga berfungsi untuk “memberi informasi”, “menjual” atau “memasarkan”.
• Seluruh label yang dicantumkan pada kemasan perlu disiapkan menurut kaidah estetika.
• Karena tampilan yang informatif dan estetis membutuhkan keahlian khusus, maka perlu didirikan/ ditumbuhkan unit desain grafis kemasan.
Unit Desain grafis kemasan
Kawi [email protected]
• Kemasan dibuat untuk kepentingan higienis, pajang, transportasi dan estetika pemasaran.
• Kepentingan tersebut dicapai dengan pertimbangan bahan dan juga konstruksi kemasan.
• Konstruksi kemasan didesain agar:
• Mudah dibuat
• Pemotongan
• Penyiapan pengemasan
• Terjadi efisiensi bahan kemasan
• Mudah melakukan pengisian/ pewadahan
• Mudah disimpan dan diangkut
Unit Desain konstruksi kemasan
Kawi [email protected]
• Demi kepentingan efisiensi proses produksi dan fokus pada kompetensi inti, seringkali proses pembuatan kemasan dilakukan di luar perusahaan pangan olahan (outsourcing).
• Beberapa proses pembuatan kemasan juga seringkali memerlukan peralatan yang mahal (untuk pembuatan dengan jumlah sedikit), seperti:
• Mesin potong
• Mesin sablon
Unit Pembuatan kemasan
Kawi [email protected]
• Proses pengemasan pangan olahan memerlukan seperangkat peralatan yang disusun berdasarkan urutan tertentu, sesuai dengan spesifikasi prosesnya.
• Layanan perencanaan konfigurasi peralatan meliputi tata letak (layout) dan jenis-jenis alat yang dibutuhkan.
• Jika memang dianggap layak, layanan dapat diperluas sampai dengan pembelian peralatan yang biasanya tersedia di luar daerah.
Unit Perancangan Konfigurasi alat kemasan
Kawi [email protected]
• Layanan pendaftaran barcode bertujuan untuk membantu proses administrasi bagi perusahaan pangan olahan.
• Walaupun layanan pendaftaran HaKI sudah mulai tersedia, namun unit ini dapat memudahkan para perusahaan untuk melakukan pendaftaran HaKI tentang pangan olahan dalam satu lokasi (layanan satu atap)
Unit Pendaftaran barcode dan HaKI
Kawi [email protected]
• Perusahaan pangan olahan dapat melakukan proses pengemasan secara outsourcing di unit ini, sehingga perusahaan dapat berkonsentrasi pada kompetensi inti.
• Layanan:
• Pengisian/ pewadahan
• Pengemasan
• Gudang
• Collective Barcoding
Unit Pengemasan
Kawi [email protected]
Kegiatan pendukung
• Pendirian unit-unit layanan kemasan perlu disertai dengan berbagai kegiatan yang bersifat: Membangun kesadaran, Peningkatan pengetahuan dan Peningkatan ketrampilan
• Berbagai kegiatan ini sekaligus dapat digunakan untuk melakukan kajian (assessment) kelayakan pendirian suatu layanan.
• Urutan pendirian unit-unit layanan kemasan disesuaikan dengan tingkat kelayakan usaha.
• Rangkaian kegiatan pendukung dapat dilakukan berulang-ulang sesuai kebutuhan.
Kawi [email protected]
Unit Perolehan label wajib
Unit Konsultasi dan Pelatihan Kemasan
Unit Desain grafis kemasan
Unit Perancangan Konfigurasi alat kemasan
Unit Perolehan bahan kemasan
Unit Pembuatan kemasan
Unit Pengemasan
Unit Pendaftaran barcode dan HaKI
Unit Desain konstruksi kemasan
Pelatihan strategi bisnis
Penyuluhan Barcode & HaKI
Pelatihan GMP - HACCP
Lokakarya konstruksi kemasan
Lokakarya pengolahan pangan
Plth: Berbisnis dgn toko modern
Pelatihan Label wajib
Pelatihan CPPB-IRT & SPP-IRT
Kampanye sadar kemasanCPPB-IRT :• Cara Produksi Pangan yang Baik
untuk Industri Rumah Tangga
SPP-IRT :• Sertifikasi Produksi Pangan Industri
Rumah Tangga
GMP:• Good Manufacturing Practices
HACCP :• Hazard Analysis and Critical Control
Point
Kawi [email protected]
Kegiatan kampanye, penyuluhan,
lokakarya, pelatihan
Kegiatan unit layanan kemasan
Unit Perolehan label wajib
Unit Konsultasi dan Pelatihan Kemasan
Unit Desain grafis kemasan
Unit Perancangan Konfigurasi alat kemasan
Unit Perolehan bahan kemasan
Unit Pembuatan kemasan
Unit Pengemasan
Unit Pendaftaran barcode dan HaKI
Unit Desain konstruksi kemasan
Pelatihan strategi bisnis
Penyuluhan Barcode & HaKI
Pelatihan GMP - HACCP
Lokakarya konstruksi kemasan
Lokakarya pengolahan pangan
Pelatihan Bisnis di pasar modern
Pelatihan Label wajib
Pelatihan CPPB-IRT & SPP-IRT
Kampanye sadar kemasan
Kawi [email protected] sadar kemasan
Walaupun Indonesia kaya akan jenis-jenis pangan olahan, kesadaran akan pentingnya kemasan belum berkembang.
Begitu pula dengan pemahaman akan segenap “aturan” yang dikenakan pada bisnis pangan olahan.
Oleh karenanya, perlu dilakukan kampanye penyadaran tentang berbagai aspek tentang pangan olahan melalui bermacam bentuk kegiatan (seminar, lokakrya, pelatihan, sebar informasi dlsb).
Kegiatan ini juga berkaitan dengan besarnya porsi kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan pangan olahan.
Kawi [email protected] CPPB-IRT & SPP-IRT
Cara Produksi Pangan yang Baik adalah suatu pedoman yang menjelaskan bagaimana memproduksi pangan agar bermutu, aman dan layak untuk dikonsumsi.
Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) adalah proses perolehan sertifikat bagi produsen pangan skala rumah tangga. Terdiri atas 2 macam sertifikat: Sertifikat penyuluhan keamanan pangan
Sertifikat Produksi Pangan IRT
Kawi [email protected] Label Wajib
Sesuai dengan amanat UU Pangan dan semua turunannya, label pada kemasan pangan yang diperdagangkan memuat sekurang-kurangnya keterangan mengenai:
a. Nama produk ;b. Daftar bahan yang digunakan ;c. Berat bersih atau isi bersih ;d. Nama dan alamat pihak yang memproduksi atau
memasukkan pangan ke dalam wilayah Indonesia;e. Keterangan tentang halal ; danf. Tanggal, bulan dan tahun kadaluwarsa
Kawi [email protected] berbisnis dgn toko modern
Pada tingkatan tertentu, produsen pangan olahan perlu melakukan hubungan bisnis dengan pasar modern (supermarket, hypermarket, department store, minimarket dlsb).
Produsen perlu mengenali beberapa persyaratan termasuk syarat produk dan syarat perdagangan (trading term) yang berlaku di pasar modern.
Dengan mengenali persyaratan tersebut, produsen dapat melakukan penyiapan seperlunya termasuk menentukan harga jual (pricing).
Kawi [email protected] pengolahan pangan
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan dan minuman. (UU 07 1996 tentang Pangan)
Karena karakter bahan pangan sangat beragam, perlu pemahaman yang cukup agar produsen dapat melakukan penyiapan, pengolahan, dan pembuatan pangan dengan benar agar hasilnya sesuai keinginan dan bermutu tinggi.
Kawi [email protected] konstruksi kemasan
Dalam melakukan usaha di bidang pangan olahan, produsen perlu mempertimbangkan kemasan produk yang sesuai dengan tujuannya.
Secara umum fungsi kemasan pangan adalah Untuk kepentingan keamanan pangan (higienis)
Untuk kepentingan pajang (promosi, komunikasi)
Untuk kepentingan transportasi (distribusi, jinjing)
Untuk memenuhi kepentingan tersebut, perlu dirancang kemasan dengan pemilihan bahan dan konstruksi (struktur) yang tepat.
Kawi [email protected] barcode & HaKI
Salah satu persyaratan dalam memasuki pasar modern adalah dicantumkannya barcode pada kemasan. Barcode pada kemasan pangan merupakan kode yang mewakili identitas produsen pangan olahan. Karena dapat berlaku secara luas (nasional, regional, internasional) maka proses perolehannya dilakukan melalui prosedur tertentu.
Seperti layaknya produk komersial, pada pangan olahan juga melekat beberapa rejim HaKI: Merek Dagang ( termasuk Indikasi Geografis)
Rahasia Dagang
Hak Cipta
Kawi [email protected] GMP - HACCP
Untuk memasuki bisnis pangan olahan yang lebih maju, perusahaan perlu melakukan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) atau analisis bahaya pengendalian titik kritis.
Untuk dapat melakukannya, perusahaan perlu terlebih dahulu menerapkan GMP (Good Manufacturing Practice) atau Cara Produksi yang Baik.
Kawi [email protected] Strategi Bisnis
Dengan berkembangnya bisnis pangan olahan, maka perlu dikembangkan pula strategi berbisnis yang dapat menjawab situasi terkini. Diantara sekian banyak strategi bisnis, terdapat beberapa aspek yang sangat terkait erat dengan kemasan. Diantara aspek-aspek tersebut adalah: Sizing
Distribusi
Gerai (outlet)
Segala bentuk strategi tersebut perlu diperbaharui secara terus-menerus dengan pendekatan yang semakin inovatif.
Kawi [email protected]
Kolaborator rumah kemas
Unit Perolehan label wajib
Unit Konsultasi dan Pelatihan Kemasan
Unit Desain grafis kemasan
Unit Perancangan Konfigurasi alat kemasan
Unit Perolehan bahan kemasan
Unit Pembuatan kemasan
Unit Pengemasan
Unit Pendaftaran barcode dan HaKI
Unit Desain konstruksi kemasan
Pelatihan strategi bisnis
Penyuluhan Barcode & HaKI
Pelatihan GMP - HACCP
Lokakarya konstruksi kemasan
Lokakarya pengolahan pangan
Pelatihan Bisnis di pasar modern
Pelatihan Label wajib
Pelatihan CPPB-IRT & SPP-IRT
Kampanye sadar kemasan
Perancang grafis
Lembaga ijin edar
Produsen pa-ngan olahan
Lembaga ser-tifikasi halal
Lemb pendi-dikan/ litbang
Prod/ pmasok alat kemas
Pasar modern
Prod/ pmasok bhn kemasan
Lembaga pembiayaan
Konsultan sa-rana produksi
Penentu kebijakan
Asosiasi sektoral
Pedagang pa-ngan olahan Lembaga HaKI
Percetakan
Perancang kemasan
Pengusaha transportasi
Lembaga Standard
Kawi [email protected]
Perolehan label
Konsultasi Kemasan
Desain grafis kemasan
Konfigurasi alat kemasan
Perolehan bahan kemasan
Pembuatan kemasan
Pengemasan
Pendaftaran barcode
Desain konstruksi kemasan
• Layanan Informasi• Layanan Konsultasi
• Layanan Informasi• Layanan Konsultasi
• Pelatihan
Suatu layanan kunci dalam layanan kemas-an adalah unit konsul-tasi dan pelatihan.Kegiatan realistis yang dapat dilakukan adalah memulai dengan layanan infor-masi dan konsultasi. Sesuai dengan per-kembangan lingkungan usaha, kemudian ditambahkan kegiatan pelatihan yang relevan secara bertahap
Kawi [email protected]
Asosiasi para pengusaha yang berkaitan dengan usaha pangan olahan, misalnya: asosiasi pedagang eceran, asosiasi waralaba, asosiasi hotel dan restoran (PHRI)
Asosiasi sektoral
Kawi [email protected]
Dunia olahan pangan semakin canggih. Baik tentang kandungan bahan makanan, proses, bentuk penyajian, kemasan dll.Bisnis pangan olahan akan merangsang tumbuhnya lapis-lapis usaha sesuai dengan rantai nilai. Konsultan sarana produksi perlu dikenalkan kepada dunia usaha pangan olahan.
Konsultan sa-rana produksi
Kawi [email protected]
Pedagang pangan olahan merupakan ujung tombak bisnis, sehingga perlu dilakukan upaya khusus untuk menata jalur distribusi.
Pedagang pa-ngan olahan
Kawi [email protected]
HaKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) merupakan aspek yang tak terhindarkan dalam era perdagangan modern. “Merek dagang” adalah salah satu rezim yang perlu disosialisasikan pertama kali dalam bisnis pangan olahan.
Lembaga HaKI
Kawi [email protected]
Model bisnis dan ekosistem bisnis pangan olahan (atau lingkungan usaha) perlu difahami oleh para penentu kebijakan, agar kondisi yang merangsang tumbuhnya lapis-lapis usaha pangan olahan makin kondusif.
Penentu kebijakan
Kawi [email protected]
Lembaga pembiayaan merupakan kolaborator utama dalam prakarsa, terutama untuk penyediaan dan peng-anekaragam-an skema pembiayaan. Sangat banyak pos biaya yang dibutuhkan oleh pelaku usaha pangan, dalam urusan perdagangan menggunakan kemasan.
Lembaga pembiayaan
Kawi [email protected]
Lembaga pembiayaan merupakan kolaborator utama dalam prakarsa, terutama untuk penyediaan dan peragaman skema pembiayaan. Sangat banyak pos biaya yang dibutuhkan oleh pelaku usaha pangan dalam urusan perdagangan menggunakan kemasan.
Pengusaha transportasi
Kawi [email protected]
Produsen pangan olahan memang biasanya dijadikan titik masuk. Yang perlu diperhatikan adalah, semua fungsi dalam layanan kemasan, yang telah dijelaskan pada bagian terdahulu, tidak dapat dilakukan seluruhnya oleh produsen pangan olahan. Tugas utama kelompok ini adalah memastikan bahwa olahan pangannya siap dan layak untuk dikemas.
Produsen pa-ngan olahan
Kawi [email protected]
Lembaga pendidikan (pangan olahan) perlu dilibatkan dalam Klaster Industri Pangan Olahan karena merupakan pemasok sumberdaya manusia dalam bisnis ini. Begitu pula lembaga penelitian dan pengembangan. Banyak sekali hasil litbang yang dapat diaplikasikan. Lembaga litbang juga dapat mengisi salah satu rantai nilai bisnis pangan olahan.
Lemb. Pendi-dikan/ litbang
Kawi [email protected]
Agar dapat diperdagangkan secara modern, pangan olahan perlu memenuhi beberapa standard.
Lembaga Standard
Kawi [email protected]
Menurut Peraturan Presiden no 112 tahun 2007, Toko modern adalah toko dengan sistem pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis barang secara eceran yang berbentuk Minimarket, Supermarket, Department Store, Hypermarket ataupun grosir yang berbentuk Perkulakan. Dalam bisnis pangan olahan toko modern merupakan pelaku penting yang dominan.
Pasar/ toko Modern
Kawi [email protected]
Untuk memberikan jaminan kepada konsumen muslim, sertifikat halal merupakan label yang wajib dimiliki oleh produsen pangan olahan.
Lembaga Ser-tifikasi Halal
Kawi [email protected]
Produk pangan olahan tidak begitu saja boleh diedarkan. Sebagian dari padanya wajib diperiksa dahulu oleh lembaga yang berwenang sebelum boleh diedarkan. Di Indonesia, lembaga yang berwenang mengeluarkan ijin edar adalah BPOM.
Lembaga Ijin Edar
Kawi [email protected]
Produk pangan olahan tidak begitu saja boleh diedarkan. Sebagian dari padanya wajib diperiksa dahulu oleh lembaga yang berwenang sebelum boleh diedarkan. Di Indonesia, lembaga yang berwenang mengeluarkan ijin edar adalah BPOM.
Perancang grafis
Kawi [email protected]
Produk pangan olahan tidak begitu saja boleh diedarkan. Sebagian dari padanya wajib diperiksa dahulu oleh lembaga yang berwenang sebelum boleh diedarkan. Di Indonesia, lembaga yang berwenang mengeluarkan ijin edar adalah BPOM.
Perancang kemasan
Kawi [email protected]
Produk pangan olahan tidak begitu saja boleh diedarkan. Sebagian dari padanya wajib diperiksa dahulu oleh lembaga yang berwenang sebelum boleh diedarkan. Di Indonesia, lembaga yang berwenang mengeluarkan ijin edar adalah BPOM.
Prod/ pmasok alat kemas
Kawi [email protected]
Produk pangan olahan tidak begitu saja boleh diedarkan. Sebagian dari padanya wajib diperiksa dahulu oleh lembaga yang berwenang sebelum boleh diedarkan. Di Indonesia, lembaga yang berwenang mengeluarkan ijin edar adalah BPOM.
Prod/ Pmsok bhn kemasan
Kawi [email protected]
Wieke Irawati [email protected]
Kawi [email protected]
Mulai dibuat
09/12/2007
Fonts tambahan
Arial Rounded MT Bold
Calibri
Jumlah halaman
43