Transcript

Kata pengantar

Bagian I

Identitas Universitas

Dalam bab ini:

Sejarah singkat

Identitas (Nama, Lambang, Bendera, Asas, Visi, Misi, dan Tujuan)

Yayasan Penyelenggara

Pimpinan Universitas Islam

Fakultas, Program Studi, Jurusan, Dekan, dan Bendera

Senat Unisba

U

niversitas Islam Bandung adalah sebuah universitas yang secara filosofis terkandung harapan melaksanakan ajaran Islam dalam arti yang seluas- luasnya, terutama dalam menyiapkan manusia Indonesia yang berpendidikan tinggi, bertanggung jawab terhadap bangsa, negara, dan umat manusia dalam rangka mencapai ridha Allah Swt.

Dalam bab ini anda dapat melihat mengenai sejarah singkat Unisba Identitas (Nama, Lambang, Bendera, Asas, Visi, Misi, dan Tujuan), Yayasan Penyelenggara, Pimpinan Universitas Islam, Fakultas, Program studi, Jurusan, Dekan, Bendera dan Senat Unisba.

Sejarah Singkat

Sekitar tahun 1957-1958, sejumlah tokoh umat Islam Jawa Barat bersama beberapa ulama dan zu'ama yang pada saat itu menjadi anggota Konstituante, melahirkan gagasan kaderisasi pimpinan umat yang faqih fiddin di masa mendatang. Gagasan ini diwujudkan pada tanggal 15 November 1958 dalam sebuah kesepakatan yang melahirkan Perguruan Islam Tinggi (PIT), yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) dan sekarang berganti menjadi Yayasan Unisba.

Secara filosofis, di balik semua itu terkandung harapan melaksanakan ajaran Islam dalam arti yang seluas-luasnya, terutama dalam menyiapkan manusia Indonesia yang berpendidikan tinggi, bertanggung jawab terhadap bangsa, negara, dan umat manusia dalam rangka mencapai ridla Allah SWT.

Untuk mewujudkan harapan di atas, didirikanlah Fakultas Syariah pada tahun 1958, kemudian Fakultas Ushuludin (sekarang Fakultas Dakwah) dan Fakultas Tarbiyah (sekarang Fakultas Tarbiyah & Keguruan) pada tahun 1961.

Kehadiran perguruan tinggi tersebut selaras dengan kebutuhan masyarakat Jawa Barat akan adanya perguruan tinggi yang bernafaskan Islam di tengah-tengah berdirinya berbagai perguruan tinggi dengan bermacam corak dan ragam pada waktu itu.

Pembentukan perguruan tinggi ini, didukung sepenuhnya oleh masyarakat Jawa Barat yang dituangkan dalam keputusan DPRD Propinsi Jawa Barat pada saat itu.

Untuk pertama kalinya, kegiatan perkuliahan diselenggarakan di Gedung Muslimin Jalan Palasari Nomor 9 Bandung. Kemudian pada tahun 1960 kegiatan akademik dipindahkan ke Jalan Pungkur (Jalan Abdul Muis) Nomor 73 Bandung. Selanjutnya, sejak tahun 1972 seluruh kegiatan universitas diselenggarakan di kampus baru Jalan Tamansari Bandung.

Kampus Tamansari dibangun secara bertahap di atas lahan seluas 10.808 m2 yang disediakan Pemerintah Daerah Kotamadya Bandung. Berbekal swadana dan swadaya kaum muslimin, didirikan bangunan-bangunan semi permanen untuk ruang kuliah dan kantor, perpustakaan dan fasilitas akademik lainnya, serta Masjid Al-Asya'ri dan aula serba guna.

Memperhatikan jumlah mahasiswa yang semakin bertambah dan program akademik semakin banyak, maka pada tahun 1980 dibangun kampus II di desa Ciburial Dago, sekitar tujuh kilometer dari Kampus Tamansari. Kampus II tersebut dibangun pada lahan sumbangan dari H. Amir Machmud, (Menteri dalam Negeri pada waktu itu). Melalui berbagai pertimbangan, terutama kelancaran transportasi, sejak tahun 1987 seluruh kegiatan akademik dan kemahasiswaan dipusatkan kembali di Kampus Jalan

Tamansari.

Pada tahun 1966 berdiri Fakultas Ekonomi dalam upaya merintis PIT menjadi universitas, tetapi fakultas ini tidak dapat bertahan lama.

Pada tahun 1969 PIT diganti menjadi Universitas Islam Bandung (Unisba) dan selanjutnya berturut-turut didirikan Fakultas Hukum (1971), Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam (1972) sekarang Fakultas MIPA, Fakultas Psikologi (1973), Fakultas Teknik (1973), Fakultas Ekonomi (1979) sekarang Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Fakultas Ilmu Komunikasi (1982). Pada tahun 1979, Fakultas Ekonomi dibuka kembali dengan Jurusan Manajemen dan Akuntansi, yang kemudian tahun 1986 dibuka Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan. Fakultas Ilmu Komunikasi merupakan pengembangan dari Akademik Cinematografi dan Perfilman yang didirikan tahun 1982 dengan tiga jurusan yaitu Ilmu Hubungan Masyarakat, Ilmu Penerangan, dan Ilmu Jurnalistik. Pada tahun 1972-1979, Unisba memiliki Akademi Bahasa Asing, namun karena semakin kurangnya peminat, program ini terpaksa dihentikan. Tahun 1979, atas saran Direktorat Perguruan Tinggi Swasta, beberapa program pendidikan yang bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Muslimin bergabung dengan Unisba. Program pendidikan tersebut adalah Akademi Pimpinan Perusahaan dan Akademi Seketaris dan Manajemen yang kemudian diintegrasikan ke Fakultas Ekonomi, Akademi Teknik Manajemen Industri diintegrasikan ke Fakultas Teknik menjadi Jurusan Teknik dan Manajemen Industri. Sementara itu, pada tahun 1982 Akademi

Cinematografi dan Perfilman berkembang menjadi Fakultas Ilmu Komunikasi dengan jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat, Ilmu Penerangan, dan Ilmu Jurnalistik.

Tahun akademik 1996 atau 1997 Fakultas Psikologi membuka Program Profesi Psikologi. Berdasarkan Keputusan

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor 235/DIKTI/Kep/1998 tanggal 9 Juli 1998, Unisba membuka Program Pascasarjana Magister (S2) Ilmu Hukum, konsentrasi Hukum Islam dan Hukum Pidana.

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Islam Departemen Agama Nomor E/335/99 tanggal 20 Oktober 1999, dibuka Program Pascasarjana (S2) Ilmu Agama Islam Program Studi/Konsentrasi Manajemen Pendidikan Islam. Pada tanggal 27 Oktober 2004 Unisba membuka program studi pendidikan dokter berdasarkan SK Dikti Nomor: 4224/D/T/2004. Tahun 2006 dibuka program Magister Profesi Psikologi. Pada Bulan desember 2006, Program Pascasarjana UNISBA membuka program studi Doktor (S3) Ilmu Hukum, berdasarkan SK Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Depdiknas RI. Pada tahun 2006 Unisba melengkapi program studinya dengan berdirinya Farmasi di bawah Fakultas MIPA, dan tahun 2013 Prodi PG PAUD di bawah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

Berbagai sarana dan prasarana belajar, praktek dan penelitian sebagai penunjang proses pendidikan di Unisba, disediakan secara lengkap, antara lain: laboratorium, perpustakaan, pusat pembinaan dan laboratorium bahasa, pusat pengolahan data, internet, serta berbagai pusat penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Unisba adalah salah satu Perguruan Tinggi yang telah memenangkan berbagai hibah kompetisi baik dari Diknas maupun Depag.

Unisba didukung oleh dosen-dosen yang sudah banyak memperoleh hibah kompetisi dibidang penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Diknas dan Depag. Serta dosen-dosen yang mempunyai kualifikasi akademik ratarata Magister.

Di samping itu, berbagal prestasi diraih para mahasiswa di antaranya; menjuarai MTQ Hafalan Hadits tingkat ASEAN, LKTI Beasiswa Djarum tingkat regional, MTQ Hafalan Al-Quran tingkat nasional, Olimpiade Bahasa Arab Tingkat Nasional, dan Presentasi Terbaik Karya Ilmiah pada The 63rdAnnual Congress of the Japan Society of Obstetrics and Gynecology tingkat Internasional.

Identitas (Nama, Lambang, Bendera, Asas, Visi, Misi, dan Tujuan)

Nama

Universitas bernama Universitas Islam Bandung disingkat

UNISBA, dalam Bahasa Arab disebut Jamiah Bandung AlIslamiyyah dan dalam Bahasa Inggris disebut Bandung Islamic University.

Lambang

Lambang Unisba adalah gambar Kabah berwarna hitam berbentuk bujur sangkar, terdiri atas tiga bagian dengan susunan 3/16 bagian atas berwarna hitam, 1/16 bagian tengah berwarna putih, dan 12/16 bagian bawah berwarna hitam; dilingkari tulisan UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG, berwarna hitam.

Bendera

Bendera Unisba berukuran panjang berbanding lebar adalah 3 : 2 berwarna dasar biru ultra marine, ditengahnya terdapat bulatan putih bergambar lambang UNISBA.

Asas, Visi, Misi, dan Tujuan

Asas

Universitas Islam Bandung berasaskan Islam.

Visi

Menjadi Perguruan Tinggi Islam yang mandiri, maju, dan terkemuka di Asia.

Misi

1) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang menghasilkan sumber daya manusia yang beriman, bertakwa, dan berakhlakul karimah sebagai mujahid, mujtahid, dan mujadid.

2) Melaksanakan penelitian yang menghasilkan pemikiran dan teori-teori baru bagi kemaslahatan umat.

3) Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan.

Tujuan

1) Menghasilkan insan terdidik yang berpotensi mujahid (pejuang), mujtahid (peneliti) dan mujaddid (pembaharu).

2) Menghasilkan lulusan yang berakhlak karimah dan kompeten di bidang Iptek serta mempunyai jiwa kewirausahaan,

3) Menghasilkan temuan-temuan ilmiah dan menerapkannya untuk memperbaiki kesejahteraan umat manusia,

4) Menjadikan Unisba sebagai lembaga pendidikan tinggi yang mampu menegakkan nilai-nilai Islam dan budaya Islami,

5) Membangun sistem manajemen perguruan tinggi yang berkarakter kewirausahaan, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.

Yayasan Penyelenggara

Badan Pengurus Yayasan

Universitas Islam Bandung

Periode 2019

Pembina

Ketua: Prof. Dr. H. Bagir Manan, SH., M.CL.

Wakil Ketua : Prof. Dr. H. Dadang Kahmad, M.Si.

Sekretaris: H. Sulaeman Baihaki, SE.

Anggota: Prof. Dr. H. E. Saefullah W, SH., L.L.M.

H. Abdullah Cholil

Prof. Dr. H.M. Abdurrahman, MA.

Pengawas

Ketua : Dr. H. M. Faiz Mufidi, SH., MH.

Wakil Ketua : Aup Amrullah, SH.

Pengurus

Ketua Badan: Prof. Dr. K.H. Miftah Faridl

Wakil Ketua: H. Ramlan Sasmita, Drs., M.pd.I

Sekertaris Badan : Dr. H. Irfan Safrudin, M.Ag.

Wakil Sekretaris : Yani Krishnamurti, Drs., M.Si.

Bendahara Badan: H. Aminuddin Irfani, SE., M.Si.

Wakil Bendahara: Elly Halimatusadiah, SE.,Ak.,M.Si.

Pimpinan Universitas

Pimpinan Universitas Islam Bandung

Rektor :

Prof. Dr. H. Edi Setiadi, SH., MH.

Waki l Rektor I :

Ir. Atep Harits Nu'man, MT., Ph.D., IPM.

Wakil Rektor II :

Dr. Atih Rohaeti Dariah, SE., M.Si.

Wakil Rektor III :

H. Asep Ramdan Hidayat, Drs., M.Si.

Fakultas, Program Studi, Jurusan, Dekan, dan Bendera

No.

Fakultas dan Jurusan

Dekan

Warna Bendera

1.

Syariah

Hukum Keluarga Islam

Hukum Ekonomi Syariah

M. Roji Iskandar, Drs., MH.

Orange

2.

Dakwah

Komunikasi Penyiaran Islam

Komarudin Shaleh, Drs., M.Ag.

Biru Muda

3.

Tarbiyah dan Keguruan

Pendidikan Agama

Islam

Diploma II PGTK

PG-PAUD

Enoh, Drs., M.Ag.

Hijau Lumut

4.

Hukum

- Ilmu Hukum

Prof. Dr. Nandang Sambas, SH., MH.

Merah

5.

Psikologi

Dr. Dewi Sartika, Dra., M.Si.

Ungu

6.

MIPA

Statistika

Farmasi

Matematika

Dr. Suwanda, M.Si.

Hijau Terang

7.

Teknik

Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi)

Pertambangan

Teknik Industri

Dr. Nugraha, ST., MT

Biru

8.

Ilmu Komunikasi

Jurnalistik

Public Relations

Manajemen Komunikasi

Dr. Septiawan Santana Kurnia, Drs., M.Si.

Hijau Daun

9.

Ekonomi dan Bisnis

Akuntansi

Ilmu Ekonomi

Manajemen

Program Profesi Akuntansi (PPA)

Dr. Nunung

Nurhayati, S.E., M.Si.

Kuning

10.

Kedokteran

Pendidikan Dokter

Prof. Dr. Hj. Ieva B. Akbar, dr., AIF.

Hijau Toska

11.

Pascasarjana

Program Magister

Ilmu Hukum

Magister Pendidikan Islam

Magister Manajemen

Magister ilmu Komunikasi

Magister Psikologi Profesi

Magister Planologi

Magister Ekonomi Syariah

Magister Kenotariatan

Program Doktor

- Doktor Ilmu Hukum

Prof. Dr. Dey Ravena, SH. MH.

Merah Hati

Senat Universitas Islam Bandung

46

44

4 2

40

38

36

34

32

39

41

43

45

47

30

28

2 6

24

22

23

25

27

29

31

33

35

37

20

18

16

14

12

10

1 1

13

15

1 7

19

21

8

6

4

2

1

3

5

7

9

M E J A S E N A T

NAMA/JABATAN

NAMA/JABATAN

2.

Ir. Atep Harits Numan,

M.T., Ph.D., IPM. (Warek I)

Prof. Dr. H. Edi Setiadi, SH., MH.

( Rektor/

Ketua Senat)

1.

4.

Prof. Tony S.

Djajakusu-

mah, dr.,

Sp.KK. (K).

(Gubes

Kedokteran)

Prof.

Dr. Hj. Atie

Rachmiatie,

Dra.,

M.Si.

(Ketua LPPM/

Gubes Fak. Ilmu Komunikasi)

3.

6.

Prof. Dr. KH. Miftah

Faridl

(Ketua Yayasan

& Gubes Fak.

Dakwah)

Prof.

Dr. Hj. Neni Yulianita, Dra., MS.

(Gubes Fak

Ilmu

Komunikasi)

5.

8.

Prof. Dr. H.M.

Abdurrah man, MA.

(Gubes Syari'ah)

Prof. Dr. Mella

Ismelina FR., SH., MH.

(Gubes Fak

Hukum)

7.

10.

Prof. Dr.

Ahmad

Tafsir, MA.

(Gubes Fak. Tarbiyah)

Prof. Dr. Ieva

Baniasih

Akbar, dr., AIF. (Dekan dan Gubes Fak.

Kedokteran)

9.

12.

Prof. Dr.

Irwandy

Arif, Ir., M.Sc., DEA.

(Gubes Fakultas

Teknik)

Prof.

Dr. Sawitri S.

Sutardjoen,

Psi. (Gubes

Fak

Psikologi)

11.

14.

Prof. Dr.

Suganda Tanuwidj

aja, dr., Spa., (K).

(Gubes Fak.

Kedokter an)

Prof. Dr.

Kusdwiratri Setiono.

Sudarjoen, S.Psi. (Gubes Fak.

Psikologi)

13.

16.

Prof. Dr.

Muhardi,

SE., M.Si.

(Gubes Fak. Ekonomi)

Prof.

Dr. Hj. Mien

S. Hidayat,

MS. (Gubes

Fak Ilmu

Komunikasi)

15.

18.

Dr.

Yeti Sumiyati, SH., MH.

(Ketua

BPM)

M. Roji Iskandar., Drs., MH (Dekan Fak.

Syariah)

17.

20.

Prof. Dr. H.

Toto

Tohir, SH., MH.

(Gubes Fak.

Hukum)

Prof.

Dr. Hidayat Widjajanega

ra, dr., Sp.OG.(K).

(Gubes Fak.

Kedokteran)

19.

22.

Prof. Dikdik M. Sodik, SH, MH., Ph.

D. (Gubes Fak.

Hukum)

Prof. Dr. H. Dey Ravena, SH., MH.

(Direktur

Pascasarajan a dan Gubes Fak. Hukum)

21

24.

Prof. Dr.

Nandang

Sambas,

SH., MH.

(Dekan dan

Gubes Fak.

Hukum)

Prof.

Dr. Hj. Neni

Sri

Imaniyati., SH., MH.

(Guru besar

Fak. Hukum)

23.

26.

Dr. Atih

Rochaeti Dariah., S. E., M.Si.

(Warek

II)

Prof.

Dr. Ir. H. R

Febri Himawan, Ir.

(Gubes Fak.

Teknik).

25.

28.

Dra. Dewi

Sartika,

M.Si

(Dekan

Fakultas

Psikologi)

H. Asep Ramdan

Hidayat,

Drs., M.Si.

(Warek III)

27.

30.

Hj. Titin

Suprihatin,

Dra.,

M.Hum

(Senat

Fakultas Syariah)

Dr. H.

Komarudin

Shaleh, Drs.,

M.Ag.

(Dek.an

Fakultas

Dakwah)

29.

32.

Dr. H.Irfan

Safrudin, M. Ag.

(Senat Fakultas Dakwah)

Enoh, Drs., M.Ag.

(Dek.an

Fakultas

Tarbiyah)

31.

34.

H. Agus Halimi, Drs., M. Ag. (Senat

Fakultas

Tarbiyah)

Edi

Sukarmanto,

SE., M.Si.

(Senat

Fakultas

Ekonomi)

33.

36.

Dr. H.M. Faiz

Mufidi,

SH., MH

(Senat Fakultas Hukum)

Dr.

Septiawan

Santana Kurnia,

Drs., M.Si.

(Dekan Fak.

Ilmu

Komunikasi)

35.

38.

Dr.

Suwanda, M.Si.

(Dekan

Fakultas

MIPA)

Dr. H.

Wildan

Yahya., M.P

(Ketua

LSIPK)

37.

40.

Dr. Nusar Hajarism-

an, M.Si

(Senat

Fak MIPA)

Dr. H.

Wawang S.

Sukarya, dr., Sp.OG., MH.

Kes., MARS

(Senat Fak

Kedokteran)

39.

42.

Yunus

Azhary, Ir., MT.

(Senat Fakultas

Teknik)

Dr. Nugraha, ST, MM. (Dekan

Fakultas

Teknik)

41.

44.

Dr.Nunung

Nurhayati, SE., M.Si., Ak., CA .

(Dekan

Fakultas

Ekonomi)

Dr. Ani

Yuningsih,

Dra., M.Si

(Senat

Fakultas

Ilmu

Komunikasi)

43.

46.

Prof. Dr.

Sutawanir Darwis

(Guru

Besar Fak

MIPA)

Dr. Kiki

Zakiah, Dra.,

M.Si. (Ketua

LSPU)

45.

48.

Dr. Dedeh

Fardiah,

Dra., M.Si.

(Senat

Fak. Ilmu Komunikasi)

Dudung Abdurrahma

n., SE., M.Si

(Senat

Fakultas

Ekonomi)

47.

50.

M. Ilmi

Hatta, Drs., M.Si.

(Senat

Fakultas

Psikologi)

M.Yusuf Fajar, Drs., M.Si.

(Senat

Fakultas

MIPA)

49.

52.

Dr. Yunus Azhari, Ir. M.T.

(Senat

Fakultas

Teknik)

Dr. Titik

Respati, drg., M.Sc.PH.

(Senat

Fakultas

Kedokteran)

51.

Bagian II

Korps Protokoler Mahasiswa Universitas Islam Bandung

Dalam bab ini :

Sejarah singkat.

Identitas (Nama, Lambang, Bendera, Visi, Misi dan Tujuan).

Motto Protokoler.

Struktur Organisasi.

Susunan Kepengurusan Korps Protokoler Mahasiswa Unisba.

Uraian Kerja Pengurus Korps Protokoler Mahasiswa Unisba.

S

etiap perguruan tinggi dalam kegiatan sehari-harinya tidak terlepas dari serangkaian seremonial, yang akan menjadikan suasana akademik di perguruan tinggi tersebut menjadi lebih baik dan terhormat.

Menurut Kepmen Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0602-a/U/1984 tentang pedoman Tata Upacara Akademik Perguruan tinggi di Lingkungan Depdikbud RI, seremonial di Perguruan Tinggi terdiri atas tiga macam, yaitu Upacara Akademik, Upacara Non Akademik dan Upacara Nasional. Di Universitas Islam Bandung, pelaksanaan upacara dilaksanakan oleh korps protokoler mahasiswa (KPM) bekerjasama dengan bagian Humas.

Sejarah Singkat

Unit Protokoler Universitas Islam Bandung adalah Unit Kegiatan Mahasiswa yang melaksanakan dan mengkoordinir kegiatan keprotokoleran. Didirikan pada tahun 1992 oleh tangan-tangan yang superior dari sekelompok mahasiswa fakultas Teknik, Psikologi dan Tarbiyah dengan maksud untuk membantu dan melaksanakan acara-acara formal baik didalam maupun diluar lingkungan Universitas Islam Bandung. Saat itu Rektor Unisba dijabat oleh Prof. Dr. H. Achmad Tirtosudiro.

Unit Protokoler Universitas Islam Bandung merupakan suatu perkumpulan atau organisasi yang mengatur segala tata cara berdasarkan peraturan yang sudah baku dalam rangka pengelolaan pertemuan formal. Kedudukan Unit protokoler ini berada di bawah naungan bagian Kemahasiswaan Universitas Islam Bandung.

Pada tanggal 1 Februari 2014, Unit Protokoler Unisba resmi menjadi Lembaga Kegiatan Mahasiswa (LKM) Unisba, sehingga berubah nama menjadi Korps Protokoler Mahasiswa (KPM) Unisba ketika diketuai oleh Dwi Radi Salim (Angkatan XX) dari Fakultas Kedokteran. Sampai sekarang KPM Unisba menjalin kerjasama dengan organisasi protokoler lainnya seperti, KPM Unpad, Probumsil UPI, KPM Unikom, KPM Ikip Siliwangi, KPM Telkom Univercity, KPP UIN SGD yang tergabung dalam KPMI (Korps Protokoler Mahasiswa Indonesia). Dengan tujuan bisa berbagi pengetahuan mengenai keprotokoleran serta menjalin hubungan baik dengan beberapa universitas.

Identitas (Nama, Lambang, Bendera, Visi, Misi dan Tujuan)

Nama

Lembaga Kegiatan Mahasiswa ini bernama Korps Protokoler Mahasiswa (KPM) Universitas Islam Bandung dalam Bahasa Inggris disebut Student Corps Protocol of Bandung Islamic University.

Lambang

Lambang Korps Protokoler Mahasiswa Unisba adalah berbentuk bujur sangkar, dengan warna dasar biru ultra marine di dalamnya terdapat lingkaran serta bujur sangkar yang lebih kecil dengan lambang UNISBA di bagian kanan atasnya. Tulisan Korps Protokoler Mahasiswa dan Unisba serta tiga garis bergelombang di dalam bujur sangkar berwarna emas.

Bendera

Korps Protokoler Mahasiswa Unisba memiliki bendera biru tua Unisba, di bagian tengah terdapat tulisan Korps Protokoler Mahasiswa berwarna emas. Di bagian kanan atas terdapat lambang Unisba.

Visi

Terwujudnya pelayanan yang prima dalam setiap penugasan dengan didukung oleh petugas yang cerdas, berkualitas, efisien dan profesional.

Misi

1) Terwujudnya pelayanan yang prima kepada unsur pimpinan di lingkungan Unisba dan unsur lain.

2) Mengembangkan potensi mahasiswa di lingkungan Unisba dan turut menciptakan mahasiswa yang memiliki kualitas dan kuantitas mumpuni agar terlahir petugas yang cerdas, berkualitas, efisien dan profesional.

3) Menjalin silaturahmi yang baik dengan pihak pimpinan di lingkungan Unisba dan pihak lain.

Tujuan

1) Korps Protokoler Mahasiswa Unisba didirikan dengan tujuan membantu dan melaksanakan acara-acara formal dan informal, di luar dan di dalam lingkungan Unisba.

2) Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang keprotokoleran pada setiap anggota Korps Protokoler Mahasiswa Unisba.

3) Mewujudkan visi dan misi Unisba.

Motto Protokoler

If You Do The Right Thing No One Remember

If You Do The Wrong Thing No One Forgotten

Jika kita membuat hal yang benar tidak seorang pun mengingat, jika kita membuat kesalahan tidak seorang pun yang melupakannya.

Struktur Organisasi

Susunan Kepengurusan

SUSUNAN KEPENGURUSAN

KORPS PROTOKOLER MAHASISWA

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

PERIODE 2019

Jabatan

Nama

NPM

Ketua Umum

Dawam Al Fahimi

10020216057

Wakil Ketua

Lutfi Nurkholis A.

10070217082

Sekretaris Umum

Risma Mustika F

10010216152

Staff Kesekretariatan

Fiqriyah Hasyabila G.

10080016278

Nurafifah Nirmala D.

10060316131

Salbia Salsabila M.

10080017132

Hemma Rumani M.

10090110049

Cut Muthia

10080017318

Bendahara Umum

Fitria Syafaah

10010216127

Staff Keuangan

Linda Rizkia

10090116142

Hasna

10060117068

Revia Eka Putri M.

10050017019

Sandra Antariksa S.

10060317125

Departemen Penelitian Dan Pengembangan (Litbang)

Jabatan

Nama

NPM

Kepala Departemen

Litbang

Fitra Firdaus

10060216009

Staff Departemen Litbang

Ranny Putri Nuraini

10050016222

Deneira Hizkia

10050015103

Elviana Purwaning R.

10010216251

Wahyudi

10050016106

Shofiyatul Aisyah

10050015119

Syifa Al-Fathir M.

10080016001

Ikke Nur Cahyani

10010216140

Siti Nur Septiani

10090316322

Lita Dwi Kusumawati

10060217014

N.Q. Ratna Suminar S.

10080017318

Meilinda Catrina

10090116085

Muhamad Farid S.

10010217103

Muhammad Yunus J.

10040017045

Adelia Mutia F.

10060117058

Departemen Hubungan Masyarakat (Humas)

Jabatan

Nama

NPM

Kepala Departemen

Humas

Irfan Nurdianto

10060216001

Staff Departemen

Humas

Neni Hermawati

10060116010

Iyad Hafizhulluthfi

10010216243

Regina Rizki R.

10080016297

Rana Antariksa

10070115052

Erma Syariah N.

10020216018

Ferry Tri Mulyana

10090316318

Thirafi Indhira K.

10080015150

M. Rifki Fudholi

10020216054

Febi Syaepul F.

10020217037

Tasa Tasmiatun N.

10050017193

Muhammad Irfan F.

10080017231

Fiore Rosie Kestana

10060117063

Wida Nurul F.

10060216027

Salma Jaani Balqis

10050017171

Departemen Umum

Jabatan

Nama

NPM

Kepala Departemen

Umum

Mawar Salma Aziza

10010216100

Staff Departemen

Umum

Fanin Aribadelanti

10080015018

Abdul Rasyid N.

10080015220

Mayang Sukma W.

10050016211

Idzni Nur Akbar

10010216150

Serin Aprheina

10010216167

Safrina Prasasti K.

10050016212

Muhammad Iqbal

10010216249

Dinda Salsabilla Nur

10060217011

Mohamad Nanda I.

10080017302

Moh. Ismail Hilmi

10090317125

Salshabilla Firdausi

10020217083

Alfy Fauziah Ayni

10090317231

Reza Fairuz Hilmy

10050016205

Uraian Kerja Pengurus Korps Protokoler

Mahasiswa Unisba

Ketua Umum

Syarat-syarat calon Ketua Umum:

1) Ketua Umum dipilih berdasarkan pada keputusan pada musyawarah besar dan musyawarah luar biasa.

2) Beragama Islam dan taat kepada Allah SWT.

3) Bisa membaca Al-Quran.

4) Menjunjung tinggi asas dan tujuan Universitas Islam Bandung.

5) Terdaftar sebagai mahasiswa aktif Unisba .

6) Mempunyai kemampuan untuk menjalankan tugas sebagai ketua Korps Protokoler Mahasiswa Unisba .

7) Tidak merangkap pada jabatan fungsionaris pada organisasi kemahasiswaan di Unisba.

8) Menyatakan kesediaan secara lisan dan atau tulisan, serta bersedia bertanggung jawab atas segala pelaksanaan program kerja.

9) Minimal telah menjadi anggota selama satu tahun.

10) Berperan aktif dalam kepengurusan protokoler minimal 1 periode.

11) Mengerti dan mengetahui peran protokoler.

12) Bersedia mematuhi AD/ART dan peraturan Korps Protokoler Mahasiswa Unisba .

13) Berkepribadian baik, cakap dalam berkomunikasi dan berwawasan luas di dalam pengetahuan ke-Unisbaan, keprotokoleran, keorganisasian, keislaman, dan kemahasiswaan.

Tugas-tugas Ketua Umum:

1) Menjalan kan visi dan misi organisasi berdasarkan AD/ART.

2) Mengawasi dan bertanggung jawab atas segala hal yang berkaitan dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh Korps Protokoler Mahasiswa Unisba.

3) Membuat kebijakan umum yang sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan Korps Protokoler Mahasiswa Unisba serta berdasarkan pada aturan-aturan tetap.

4) Melengkapi dan menetapkan susunan kepungurusan pada masa periode yang dipimpinnya.

5) Menetapkan program kerja pada masa kepengurusannya.

6) Melakukan evaluasi sebagai upaya memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.

7) Melakukan koordinasi dengan seluruh pengurus dan anggota Korps Protokoler Mahasiswa Unisba.

8) Menandatangani setiap surat yang dikeluarkan oleh Korps Protokoler Mahasiswa Unisba, baik yang berasal dari pengurus harian maupun panitia pelaksana kegiatan.

9) Memperhatikan kondisi objektif, internal dan eksternal Korps Protokoler Mahasiswa Unisba.

Kondisi objektif adalah membentuk dan menyusun kepengurusan untuk mempermudah kinerja dalam menjalankan tugas dan kewajiban.

Kondisi internal adalah membentuk rasa kekeluargaan dan keakraban agar dapat menghasilkan tim yang tangguh serta dapat menjaga loyalitasnya.

Kondisi eksternal adalah membentuk kerjasama dengan lembaga kemahasiswaan serta unit-unit kegiatan mahasiswa di lingkungan UNISBA.

Wakil Ketua Umum, Sekertaris Umum, Bendahara Umum, Kepala Departemen dipilih langsung oleh Ketua Umum Korps Protokoler Mahasiswa Unisba .

Wakil Ketua Umum

1) Mengorganisir segala jenis kegiatan serta mewakili Ketua Umum jika yang bersangkutan berhalangan hadir.

2) Bersama-sama dengan Ketua Umum menetapkan kebijakan umum.

3) Memberikan saran atau masukan kepada Ketua Umum dalam rangka mengambil keputusan.

4) Bersama-sama dengan Ketua Umum melakukan koordinasi dengan seluruh pengurus dan anggota.

Sekretaris Umum

1) Memberi saran atau masukan kepada Ketua Umum dalam mengambil keputusan.

2) Menyimpan seluruh surat, arsip, dan berkas-berkas penting yang berhubungan dengan pengurus harian atau panitia pelaksana kegiatan.

3) Mendampingi Ketua Umum dan bertindak sebagai notulen dalam rapat rutin pengurus.

4) Bertanggung jawab atas tertib administrasi dan kesekretariatan organisasi.

5) Mengurus organisasi surat, baik yang keluar maupun yang masuk pada Korps Protokoler Mahasiswa Unisba.

6) Mengecek setiap proposal maupun laporan pertanggungjawaban dari setiap kegiatan.

7) Bersama Ketua Umum menandatangani surat yang dikeluarkan oleh pengurus harian Korps Protokoler Mahasiswa Unisba .

Staff Kesekretariatan

1) Membantu kinerja dan mewakili Sekretaris Umum bila berhalangan hadir di dalam melaksanakan tugasnya.

2) Menginventarisir dan mengatur sirkulasi barang-barang inventaris.

3) Membuat data pengurus dan anggota Korps Protokoler Mahasiswa Unisba .

4) Membuat data keluar masuk barang-barang inventaris.

5) Mendata surat-surat yang masuk pada Korps Protokoler Mahasiswa Unisba

6) Menjadi sekteraris dalam setiap program kerja KPM Unisba

7) Mengecek kembali kelengkapan notulensi dan absensi rapat

8) Mengartsipkan semua berkas-berkas setiap departemen dan berkas-berkas penugasan (seperti rundown)

Bendahara Umum

1) Merencanakan dan mengelola keuangan organisasi.

2) Menyusun pembukuan keuangan dan membuat transparasi keuangan.

3) Menyusun arsip yang berhubungan dengan anggaran organisasi.

4) Mengeluarkan kebijakan keuangan berdasarkan kesepakatan anggota dengan pengesahan Ketua Umum.

5) Sebagai pemegang dan penanggung jawab rekening organisasi.

6) Membawahi, mengelola, dan mengawasi kinerja tim bendahara.

7) Mengecek setiap proposal maupun laporan pertanggungjawaban (berkaitan dengan anggaran kegiatan) dari setiap kegiatan yang dilaksanakan.

Staff Keuangan

1) Membantu kinerja dan mewakili Bendahara Umum bila berhalangan hadir di dalam melaksanakan tugasnya.

2) Melakukan penarikan uang kas setiap bulannya kepada pengurus dan anggota Korps Protokoler Mahasiswa Unisba.

3) Membantu bendahara umum dalam penyusunan arsip yang berhubungan dengan anggaran belanja dan anggaran pendapatan organisasi.

4) Bekerja di bawah koordinasi bendahara umum.

Departemen Penelitian dan Pengembangan

(Litbang).

Ketua Departemen Litbang dipilih langsung oleh Ketua

Umum.

Tugas Kadept Litbang:

1) Memimpin dan mengkoordinir setiap kegiatan yang berhubungan dengan Departemen Litbang.

2) Mengusulkan dan merumuskan tujuan program kerja atau kegiatan yang berkaitan dengan departemennya.

3) Mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan dan program kerja Departemen Litbang.

4) Bertanggung Jawab pada setiap kegiatan dan program kerja yang dilaksanakan oleh Departemen Litbang.

5) Membuat LPJ.

Job Description Litbang

1) Melakukan fungsi, perekrutan, dan pembinaan anggota serta pengurus Korps Protokoler Mahasiswa Unisba .

2) Memberikan rekomendasi dan mengoptimalkan kinerja panitia kegiatan yang diselenggarakan oleh Korps Protokoler Mahasiswa Unisba .

3) Melakukan perbaikan sistem kaderisasi, salah satunya dengan melakukan pelatihan bagi anggota dan pengurus.

4) Menentukan penugasan protokol pada setiap kegiatan yang melibatkan Korps Protokoler Mahasiswa Unisba atas persetujuan Ketua Umum.

5) Menyelenggarakan kegiatan yang dapat meningkatkan pengetahuan keprotokoleran.

6) Meningkatkan kinerja dan profesionalitas organisasi.

7) Membuat evaluasi pada setiap penugasan dan memberikan laporan kepada Ketua Umum.

8) Melakukan penelitian kinerja setiap anggota Korps Protokoler Mahasiswa Unisba .

9) Memberikan Track Record kepada setiap anggota Korps Protokoler Mahasiswa Unisba.

Program Litbang

Pelantikan pengurus Korps Protokoler Mahasiswa Unisba.

Pengaturan Penugasan

Open Recruitment dan Seleksi

Pendidikan dan Pelatihan anggota baru Korps Protokoler Mahasiswa Unisba

Upgrading

Meneliti Sumber Daya Manusia Korps Protokoler Mahasiswa Unisba .

Departemen Hubungan Masyarakat (Humas).

Kepala Departemen Humas dipilih langsung oleh Ketua Umum

Tugas Kadept Humas:

1) Memimpin dan mengkordinir Departemen Humas.

2) Mengatur tugas kehumasan di lingkup Korps Protokoler Mahasiswa Unisba.

3) Bertanggung jawab atas kegiatan humas di lingkup Korps Protokoler Mahasiswa Unisba.

4) Merumuskan program kerja atau kegiatan yang berkaitan dengan departemennya.

5) Mengawasi pelaksanaaan program kerja atau kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.

6) Melaksanakan pendelegasian staff-nya secara

profesionalitas.

7) Membuat LPJ.

Departemen Humas terbagi menjadi empat bagian:

1) Humas Internal dan Eksternal

a. Membuat jalinan kerjasama dengan unit-unit kegiatan dan lembaga-lembaga organisasi di dalam kampus Unisba.

b Menjaga nama baik Korps Protokoler Mahasiswa Unisba dan almamater.

c Menjalin hubungan baik antara Korps Protokoler Mahasiswa Unisba dengan masyarakat umum dan alumni.

d Membuat jalinan kerjasama dengan unit-unit kegiatan dan lembaga-lembaga di luar Unisba.

e Menjaga nama baik Korps Protokoler Mahasiswa Unisba dan almamater.

2) Humas Media Sosial

a. Mengaktifkan official account line@, Instagram,

email, Website, YouTube, Facebook dan Twitter.

b Bertanggung jawab memberikan dan menerima informasi yang berkaitan dengan KPM Unisba.

3) Humas Alumni

a Bertanggung jawab dalam mengumpulkan dan filing data anggota, demisioner dan alumni KPM Unisba.

b Sebagai sumber informasi untuk mengetahui data anggotanya, demisioner ataupun alumni KPM Unisba.

Program Kerja Humas

1) CSR (Corporate Sosial Responsibility) dan Buka Bersama

2) KPM Visit

3) Table Manner dan Seminar Keprotokoleran

4) Family Gathering

Aktivitas Humas berkaitan dengan kegiatan Universitas

Pelantikan Sarjana

Pelantikan mahasiswa baru

Yudisium

Milad Unisba

Audiensi dengan Rektor

Departemen Umum

Kepala Departemen Umum dipilih langsung oleh Ketua Umum.

Tugas Kadept Umum:

1) Memimpin dan mengkordinir Departemen Umum.

2) Mengusulkan dan merumuskan tujuan program kerja atau kegiatan yang berkaitan dengan departemennya.

3) Mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan program kerja departemennya.

4) Membuat LPJ .

Tugas Departemen Umum:

1) Membantu departemen lain di dalam pelaksanaan program kerjanya, terutama yang berkaitan dengan pengadaan sarana dan prasarana.

2) Membantu mempublikasikan setiap kegiatan yang dilakukan oleh Korps Protokoler Mahasiswa Unisba.

3) Mengumpulkan dan mengorganisir dokumentasi kegiatan Korps Protokoler Mahasiswa Unisba.

4) Membuat kegiatan yang berhubungan dengan Media, Informasi dan Komunikasi.

Program Departemen Umum

1) Mengkordinir Pembuatan Seragam KPM Unisba.

2) Mengkordinir Piket Sekretariat KPM Unisba.

3) Inventarisasi barang kepemilikan KPM Unisba.

4) Dokumentasi kegiatan KPM Unisba.

5) Membuat / merevisi konten Publikasi kegiatan KPM Unisba.

6) Mengkordinir Foto Kepengurusan.

Bagian III

Keprotokoleran

Dalam bab ini:

Pengertian Protokol.

Tugas dan fungsi protokol.

Jenis-jenis dan sifat acara.

Tata tempat preseance/precedence.

Piramidal Preseance.

Seating Arrangement.

Penanganan EO (Event Organizer).

Master of Ceremony.

P

ada hakekatnya keprotokolan mengatur tatacara pergaulan antar pejabat yang dilibatkan dalam suatu kehiatan tertentu yang bersifat resmi berdasarkan norma, kesepakatan, atau kelaziman yang berlaku dalam tata pergaulan tersebut.

Protokol adalah orang yang bertanggung jawab terhadap keamanan, kenyamanan, dan keteraturan jalannya kegiatan atau acara serta pejabat penting yang menghadiri kegiatan atau acara tersebut.

Oleh karena hal tersebut seorang protokol harus mencintai tugas dan pekerjaannya, memiliki wawasan dan intelektualitas, menguasai pengetahuan tentang ke-protokolan, mempunyai dedikasi, etos kerja, dan disiplin tinggi, mampu bekerja dalam team work secara mutlak, penuh loyalitas, tanggung jawab, dan percaya diri.

Pengertian Protokol

Kata Protokol dahulu dibawa ke Indonesia oleh Belanda dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris dari bahasa Perancis Protocole, yang di ambilnya dari bahasa latin Protokollum akan tetapi ini juga bukan kata aslinya. Asal kata protokol berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari Protos dan Kolla. Protos berarti yang pertama, Kolla berarti lem atau perekat, yaitu lembaran pertama yang dilekatkan pada gulungan papyrus atau kertas tebal yang berisi perintah atau keputusan-keputusan raja kepada rakyatnya pada waktu itu.

Jadi protokol dapat diartikan sebagai lembar pertama yang diletakkan pada suatu buku atau dokumen, hal ini lumrah disebut cover. Cover sebuah buku mencerminkan isi buku tersebut, jika dikaitkan dengan pengertian protokol sebagai unit kerja berarti petugas-petugas protokol merupakan tolok ukur keberhasilan unit kerjanya. Hal tersebut dikarenakan petugas protokol tampil paling depan dalam menangani berbagai kegiatan (acara atau upacara). Berhasil atau gagal acara atau upacara tersebut sangat bergantung pada petugas protokolnya.

Dari pengertian tersebut di atas, tampak bahwa inti dari pengertian protokol adalah pengaturan yang berisi norma-norma mengenai tata kerja agar suatu tujuan yang telah di sepakati dapat di capai. Pengertian Protokol dalam UU No.8 tahun 1987 tentang Protokol :

Protokol adalah serangkaian aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi aturan mengenai tata tempat, tata upacara, dan tata penghormatan, sehubungan dengan penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan atau kedudukannya dalam negara, pemerintah atau masyarakat.

Tugas dan Fungsi Protokol

1. Tugas Protokol menyangkut segi-segi keupacaraan. Hal ini tercermin di dalam banyaknya jenis acara yang harus dilaksanakan, yaitu:

a. Penerimaan tamu

b. Kunjungan tamu

c. Perjalanan ke daerah atau ke luar negeri

d. Pengaturan sidang

e. Penyelenggaraan sidang

f. Penyelenggaraan upacara-upacara

2. Tugas protokol sebagai unsur staff yang menyangkut kegiatan pimpinan. Pimpinan di dalam melaksanakan tugas dan kegiatannya membutuhkan staff untuk mengatur agar tugas dan kegiatannnya dapat terlaksana dengan baik dan lancar.

Protokol sebagai salah satu unsur staff, membantu pimpinan untuk mempersiapkan tugas dan kegiatan tersebut mulai dari perencanaan, sampai dengan pelaksanaan kegiatan sehingga dapat berjalan dengan tertib dan lancar.

Seorang petugas protokol, diharapkan memenuhi Prinsip TASBIH, yaitu Teliti, Andalan, Serius, Bersih, Integritas, Handal. Guna mencapainya, seorang petugas protokol harus memiliki kemauan, kemampuan dan tanggung jawab.

Petugas protokol diharapkan memiliki hal-hal sebagai berikut:

a. Penampilan yang menarik

b. Ketelitian dan kepekaan

c. Wawasan yang luas dalam bidang dan ilmu sosial lainnya

d. Kepribadian yang baik

e. Kemampuan berkomunikasi yang baik

f. Cerdas

Penampilan ideal petugas protokol, yaitu :

a. Sikap yang luwes dan menarik yang meliputi:

Cara berdiri, cara duduk, cara berjalan, cara berbicara, gerak-gerik tangan .

b. Ekspresi muka, pandangan mata dan sikap kepala.

c. Kesehatan fisik dan jasmani: tidur dan makan teratur, olah raga, dan optimistis.

d. Kebersihan serta kerapihan badan dan pakaian.

Dalam menjalankan tugasnya, petugas protokol memiliki pedoman tugas, yaitu:

a. Planning (Perencanaan yang baik).

b. Organizing.

c. Actuating.

d. Courtesy (Keramahtamahan).

e. Controlling.

f. Self Confidence (Percaya Diri).

Kriteria Pelayanan Keprotokolan

Pelayanan harus sesuai atau memenuhi persyaratan yang ditentukan Standar Operasional Prosedur (SOP).

Pelayanan harus selalu berorientasi terhadap pengontrolan (control by process, control by output, control by outcome) untuk mempertahankan kualitas.

Operasional pelayanan harus didasarkan pada perencanaan manajerial dan content.

Perilaku pelayanan harus berorientasi pada emotional (perasaan), expectatiton (harapan), wish (keinginan) dan need (kebutuhan).

Mempertahankan faktor dignity (martabat).

Outcome Keprotokolan

Menentukan terciptanya suasana yang mempengaruhi keberhasilan suatu usaha.

Menciptakan tata pergaulan yang mendekatkan satu sama lain (antar lembaga) walaupun membatasi gerak pribadi.

Menciptakan suatu upacara atau acara yang khidmat, tertib dan lancar.

Menciptakan pemberian perlindungan.Ketertiban dan rasa aman menjalankan tugas.

Menciptakan kredibilitas kepemimpinan.

Istilah-Istilah dalam Keprotokoleran

Pejabat Negara: Pimpinan dan anggota lembaga tertinggi dan atau tinggi negara, sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945 dan pejabat negara lainnya yang ditentukan oleh undang-undang.

Pejabat Pemerintah: Pejabat yang menduduki jabatan tertentu dalam organisasi pemerintahan. Contohnya Dirjen, Kepala Biro.

Tomastu: Tokoh Masyarakat Tertentu, seseorang yang karena kedudukan sosialnya menerima kehormatan dari masyarakat dan atau pemerintah. Tomastu tingkat nasional (Mantan Presiden) dan Tomastu tingkat daerah (Ketua DPD Parpol).

Tata Upacara : Aturan untuk melaksanakan upacara dalam acara kenegaraan atau acara resmi.

Tata Penghormatan : Aturan untuk melaksanakan pemberian hormat bagi Pejabat Negara, Pejabat Pemerintah, dan Tokoh Masyarakat tertentu dalam acara kenegaraan atau resmi.

Keprotokolan: Suatu proses dan kegiatan aplikasi kaidah atau norma keprotokolan dalam suatu acara.

Protokol Pejabat: Ketentuan-ketentuan di bidang keprotokolan yang harus dilaksanakan oleh pejabat tertentu.

Pejabat Protokol: Seseorang yang mengemban tugas jabatan memimpin kegiatan keprotokolan (protokol profesi) atau bidang tugasnya berkaitan dengan kegiatan keprotokolan (protokol fungsi).

Tata Cara Keprotokolan: Sistem penyelenggaraan sesuatu kegiatan yang menerapkan sendi-sendi keprotokolan yang meliputi aturan tata tempat, tata upacara, tata penghormatan, tata pakaian, tata urutan sambutan dan tata lambang kehormatan negara.

Kedudukan Protokol: Hak yang diberikan kepada seseorang atau lambang untuk mendapatkan penghormatan dan perlakuan tata tempat dalam acara kenegaraan, acara resmi atau pertemuan resmi dan hak memperoleh fasilitas maupun pelayanan sesuai dengan kedudukan atau.

Jenis Jenis dan Sifat Acara

Jenis

-

jenis Acara

Acara Sangat Formal, contohnya adalah pelantikan pejabat, penganugrahan tanda jasa, peringatan hari-hari besar nasional, penyambutan kunjungan pejabat, pengukuhan, wisuda, penerimaan mahasiswa baru, dan ijab kabul dalam pernikahan. Acara-acara di atas memiliki aturan protokoler yang relatif baku, oleh karena itu MC tidak diperkenankan untuk berimprovisasi.

Acara Formal, contohnya adalah Seminar, rapat kerja, workshop, simposium, saresehan, lokakarya dan diskusi panel. MC atau moderator boleh melakukan improvisasi sepanjang ada relevansinya dengan permasalahan, tetapi jika tidak menguasainya lebih baik tidak berimprovisasi.

Acara Semi Formal, contohnya adalah pernikahan (di luar acara ijab kabul), launching, konser paduan suara, syukuran, pertunangan, dan acara ulang tahun organisasi atau lembaga.

Untuk acara-acara tersebut memiliki tata cara yang tidak terlalu baku, tapi tetap harus tersaji secara apik dengan ketentuan-ketentuan yang telah dirancang MC sesuai dengan kebutuhan. Dalam acara ini MC diperbolehkan berimprovisasi tetapi harus yang relevan dengan sajian acara.

Acara Non Formal, contohnya dalah acara pameran, konser musik, pentas seni, ulang tahun, fashion show. Untuk acara-acara di atas jarang diperlukan protokoler, tapi diperlukan MC yang pandai berimprovisasi sehingga menarik penonton untuk ikut gembira dan terkesan.

Acara-acara Kombinasi, acara gabungan dua atau lebih acara yang disajikan, yang di dalamnya terdiri dari kemungkinan-kemungkinan acara seperti kombinasi acara formal dan semiformal. Acara-acara tersebut diperlukan MC yang serba bisa, baik untuk mengekspresikan acara formal maupun acara informal.

Sifat Acara

Pada ketiga acara tersebut diterapkan ketentuan tata tempat, tata upacara dan tata penghormatan.

Acara Kenegaraan adalah acara yang diatur dan diselenggarakan oleh negara, dilaksanakan oleh Panitia Negara yang diketuai oleh Menteri Sekretaris Negara, dihadiri oleh Presiden dan atau Wakil Presiden dan undangan lainnya. Contohnya adalah Upacara Proklamasi Kemerdekaan RI.

Acara Resmi adalah acara yang bersifat resmi yang diatur dan dilaksanakan oleh pemerintah atau Lembaga Negara dalam melaksanakan tugas dan fungsi tertentu dan dihadiri oleh pejabat negara dan atau pejabat pemerintah serta undangan lainnya.

Acara yang dipersamakan dengan acara resmi adalah acara yang diatur dan diselenggarakan oleh organisasi Non Pemerintah atau swasta yang dihadiri oleh Pejabat Negara dan atau Pejabat Pemerintah dan undangan lainnya.

Upacara Akademik

Penerimaan Mahasiswa Baru.

Wisuda Sarjana atau Lulusan.

Dies Natalis atau Milad.

Penganugerahan Kehormatan Akademik.

Ujian Terbuka Doktor.

Pelantikan Pejabat (Rektor atau Dekan).

Orasi Ilmiah.

Pembukaan Seminar, Simposium, Lokakarya dll.

Upacara Non Akademik

Pelantikan Pejabat Negara.

Penandatangan MoU (Kerjasama).

Penghormatan Jenazah, Purnabakti dll.

Penerimaan Tamu Resmi.

Jamuan Resmi.

Peresmian Fasilitas Lembaga.

Pelaksanaan Acara di Perguruan Tinggi

Universitas Islam Bandung, merupakan suatu lembaga yang sarat dengan kegiatan yang bersifat keprotokoleran. Tentunya setiap kegiatan dapat berjalan dengan tertib dan lancar, sehingga dapat memberi kesan atau citra yang baik. Hal ini harus di dukung oleh tenaga protokol yang profesional.

Profesionalisme di sini berarti harus dipenuhi minimal tiga persyaratan yaitu :

1. Expertness: Seseorang bertugas dalam keprotokolan harus ahli dalam bidang tugasnya baik dalam tata tempat, tata upacara, maupun tata penghormatan.

2. Comitment: Para tugas keprotokolan harus memiliki tingkat keberpihakan, loyalitas dan kecintaan dalam tugasnya dengan baik.

3. Etika: Petugas keprotokolan harus mengetahui hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Etika juga menyangkut nilai-nilai dasar dan budaya yang harus menjadi acuan dan pedoman dalam bertindak.

Tata Tempat, Preseance/Precedence

Arti, Pengertian dan Definisi Tata Tempat

Kata tata jika dipergunakan dalam kata majemuk, menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia berarti aturan, peraturan, susunan, sistem, Sedangkan kata tempat antara lain mengandung arti kedudukan. (dalam hal ini ialah kedudukan sesorang atau lambang didalam negara, pemerintahan dan masyarakat).

Jadi tata tempat mempunyai pengertian Tata Urutan yang biasa di gunakan dalam berbagai upacara. Tata Urutan yang biasa di gunakan dalam berbagai acara. Tata tempat di sebut juga Preseance (bahasa Perancis) atau Precedence (bahasa Inggris). Untuk selanjutnya sesual kelaziman dalam dunia keprotokolan uraian di bawah ini di pergunakan istilah preseance. Preseance pada hakekatnya mengandung unsurunsur; siapa yang berhak lebih didahulukan order of precedence. Susunan preseance yang telah ditetapkan, diekspresikan dalam lay out atau tata ruang.

Orang yang mendapatkan tempat untuk didahulukan adalah seseorang karena jabatan atau pangkatnya (disebut VIP=Very Important Person) dan kadang-kadang pula karena derajatnya (disebut VIC=Very Important Citizen). Preseance itu dapat diperoleh seseorang antara lain karena hal-hal sebagai berikut:

1. Pemilihan atau pengangkatan untuk suatu jabatan atau kedudukan.

2. Kelahiran, seperti halnya dengan kaum ningrat.

3. Dinobatkan atau mewarisi kerajaan karena keturunan.

4. Kedudukan sosialnya di dalam masyarakat, seperti halnya tokoh masyarakat tertentu.

5. Pernikahan seperti halnya isteri atau suami dan pejabat negara, pejabat pemerintah dan tokoh masyarakat tertentu.

Kemudian mengenai definisi Tata Tempat berdasarkan Pasal 1 ayat (7) Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1990 adalah Aturan mengenai urutan tempat bagi Pejabat Negara, Pejabat Pemerintah dan Tokoh Masyarakat tertentu dalam acara kenegaraan atau acara resmi.

Aturan Umum Preseance

Jika mereka berjajar, maka biasanya sebelah kanan dianggap lebih tinggi dari sebelah kiri

Jika menghadapi meja, maka yang dianggap tempat pertama adalah yang menghadap pintu keluar, dan tempat terakhir adalah yang paling dekat pintu keluar.

Dalam pengaturan tempat suatu jajaran dan pada garis yang sama, maka yang paling tinggi sebelah kanan atau ditengah, tergantung pada keadaannya.

Kedatangan dan pulang, orang yang paling dihormati selalu datang paling akhir dan pulang terlebih dahulu.

Naik kendaraan, bagi seseorang yang mendapat tata urutan paling utama, apabila naik atau turun kendaraan:

Kapal terbang: naik paling akhir, turun paling dahulu.

Kapal laut: naik dan turun paling dahulu.

Mobil atau kereta api: naik dan turun paling dulu, duduk paling kanan (orang ketiga duduk di tengah).

Letak kendaraan (mobil). Pintu kanan mobil berada di arah pintu keluar gedung.

Jajaran kehormatan, orang yang paling dihormati, harus datang dari sebelah kanan dari penyambut. Bila yang paling dihormati yang menyambut tamu, maka tamu akan datang dari arah sebelah kiri.

Piramidal Preseance

PEJABAT NEGARA, PEJABAT PEMERINTAH DAN TOMASTU

TINGKAT NASIONAL, PROPINSI, KABUPATEN/KOTA

Presiden Republik Indonesia

Wakil Presiden Republik Indonesia

Mantan Presiden/Wakil Presiden Republik Indonesia

Ketua lembaga Tertinggi/Tinggi Negara

Perintis Kebangsaan Kemerdekaan Indonesia

Menten Negara, Setingkat Merited Negara, Wakil Ketua Lembaga

Teringgi/tinggi negara

Duta Besar RI, Panglima ABRI/TNI, Kepala stat Angkatan dan KAPOLRI

Ketua umum dewan pimpinan pusat partai politik

Ketua Muda MA, Anggota Lembaga Tertinggi negara, Hakim Agung pada MA

Pemilik tanda kehormatan RI berbentuk bintang

(Adipura, Adipradana, Utama, Pratama, dan Nararya)

Gubernur, Ketua Dewan perwakilan Rakyat Daerah Propinsi

Pimpinan LPND dan pejabat Eselon Ia/setingkat

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ketua presidium wali-wali Gereja

Indonesia, Ketua Persekutuan Gereja-gereja Indonesia, Ketua Parisada Hindu dharma dan Ketua perwalian umat buddha Indonesia

Panglima Komando Daerah mliter/komandan Resort Muter,

Komandan tertinggi kesatuan angkatan dan POLRI tingkat propinsi,

Ketua pengadilan Tinggi, Kepala kejaksaan tinggi Wakil gubernur, Wakil ketua DPRD Propinsi

Sekretaris Daerah Propinsi, (Eselon Ib)/setingkat

Bupati/Walikota, Ketua DPRD Kab/Kota

Tokoh Masyarakat Tertentu tingkat propinsi

(Ketua DPD Parpo Pemuka agama/adat setempat)

Anggota DPRD Propinsi

Dan Dim, Dan Ti Kesatuan Angkatan dan POLRI Tingkat Kab/kota Ketua Pengadilan Negeri, Kepala Kejaksaan Negeri

Wakil Bupati, Wakil Wali kota, Wakil ketua DPRD Kabupaten/kota

Kelompok eselon IIa/setingkat

Tokoh masyarakat tertentu tingkat kabupaten/kota

(Ketua DPD Parpol, Pemuka Agama/Adat Setempat)

Anggota DPRD Kabupaten I kota

Kelompok Pejabat Eselon IIb/Setingkat

Kelompok Pejabat Eselon IIIa/Setingkat

Kelompok Pejabat Eselon IIIb/Setingkat Kelompok Pejabat Eselon IVa/Setingkat

Kelompok Pejabat Eselon IVb/Setingkat

Seating Arrangement

Penyusunan tata tempat dalam suatu acara disebut seating arrangement, mekanismenya meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi golongan penerima preseance.

2. Menyusun urutan Pejabat negara, pejabat pemerintah dan pejabat tokoh masyarakat.

3. Jika terdapat persoalan untuk menentukan susunan preseance terhadap dua orang yang sama atau sederajat, maka diambil sebagai dasar untuk menetapkan siapa yang berhak memperoleh preseance pertama dengan parameternya dilihat dan kedudukan ketatanegaraan, kedudukan administrasi, sosial dan hal-hal yang bersifat khusus yang menyangkut ruang, waktu dan tempat.

4. Susunan preseance yang telah ditetapkan tersebut, diekspresikan dalam tata ruang atau layout dengan komposisinya meliputi :

Pertama :

Front Row

Kedua : First Row

Pada First Row Baris (left pertama ) sayap kanan First Row atau (right kiri ) dari baris utama, jika nomor 5 jatuh pada seorang wanita, maka wanita tersebut menempati nomor unit (4) sedangkan pria yang menempati nomor urut (4) dialihkan pada nomor urut (5). Rumus pada first row tersebut dapat juga menggunakan rumus seperti pada front row (4) (2) (1) (3) (5) tergantung letaknya.

Rumus seperti ini biasanya diterapkan jika letak baris pertama berada di sayap kanan dan kiri baris utama (bukan berada di sebelah kanan atau kiri baris utama. Rows lainnya menyesuaikan dengan rumus tersebut.

Etika Protokoler

Disiplin waktu adalah mutlak.

Tidak dibenarkan melecehkan seseorang dengan memindahkan tempat duduk dari depan ke belakang.

Tidak membicarakan hal-hal yang merupakan fakta di balik panggung.

Tata Busana

Tata busana adalah pakaian yang harus dikenakan pada suatu aktivitas protokoler, baik oleh para pejabat undangan ataupun pelaksana kegiatan.

Tata busana harus ditentukan atau dicantumkan pada surat undangan yang dikirimkan baik formal maupun informal.

Tata Warkat

Tata warkat adalah Pengaturan mengenai undangan yang akan dikirim untuk suatu kegiatan.

Hal yang perlu diperhatikan ialah:

Daftar nama tamu yang akan diundang hendaknya sudah disiapkan sesuai dengan jenis keperluan kegiatan.

Jumlah undangan disesuaikan dengan kapasitas tempat, kepentingan serta tercapainya tujuan kegiatan sendiri.

Bentuk undangan sedapat mungkin dibakukan untuk setiap jenis kegiatan, baik mengenai format, isi dan sebagainya.

Menulis nama orang yang diundang hendaknya secara benar dan jelas baik mengenai nama, pangkat, jabatan dan alamatnya.

Dalam undangan perlu dijelaskan undangan diperuntukkan beserta istri/suami atau tidak.

Tidak dibenarkan dalam undangan resmi disebutkan undangan berlaku untuk beberapa orang.

Mencantumkan kode undangan pada sampul undangan untuk mempermudah penempatan duduknya.

Mencantumkan ketentuan mengenai pakaian yang dikenakan.

Menentukan batas waktu penerimaan tamu.

Catatan dalam undangan agar memberitahukan kehadirannya atau ketidak hadirannya (RSVP yang merupakan singkatan: Respondez sil vous plaiz)

Undangan dikirim dalam waktu relatif tidak terlalu lama dengan waktu pelaksanaan kegiatan (seminggu sebelumnya hendaknya sudah terkirim).

*Materi Keprotokoleran pada Upgrading Pengurus Unit

Protokoler UNISBA Periode 2012-2013 yang disampaikan oleh Dr. Hj. Ani Yuningsih, Dra., M.Si.

Penanganan Event

Standar Proses Penanganan Event

Pedoman Pelaksanaan Protokol

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun sebuah acara :

Tema dan tujuan acara

Sasaran (tamu yang akan hadir siapa saja)

Disiplin waktu (ketepatan waktu dan porsi)

Pembagian tugas (siapa koordinator acara, MC, pembaca Al-Quran, saritilawah, siapa yang memberi sambutan dan membuka acara, siapa pembaca doa, dll)

Paham dan mengerti dalam menganalisa situasi dan kondisi, sehingga bila ada perubahan sekecil apapun, protokol harus siap improvisasi atau mengubah bagian kecil mata acara (tergantung konteks).

Master of Ceremony

Setiap acara membutuhkan MC atau Pembawa Acara untuk dapat menghantarkan acara dengan tersusun, teratur dan lancar. Akan tetapi masih banyak orang rancu terhadap beberapa istilah tentang profesi ini, antara lain:

MC

Istilah ini sebenarnya lebih tepat digunakan untuk pembawa acara yang sifatnya lebih mendekati ke entertainment atau semi hiburan. Oleh karena itu MC disini dituntut daya kreativitas dan improvisasinya yang lebih tinggi. Seorang MC harus mampu membaca situasi secara cepat, dapat menciptakan suasana sesuai dengan karakteristik acaranya, dan memungkinkan adanya dialog dengan audience.

Pembawa acara

Istilah ini mungkin lebih umum lagi dan memang lebih lazim menggunakannya sesuai dengan bidang tugasnya, tetapi lebih cocok untuk acara-acara yang sifatnya resmi, sebab sangat terikat pada etika protokoler, dan tidak banyak improvisasi dalam mengantarkan acaranya.

Announcer

Istilah ini mungkin akan lebih tepat untuk istilah penyiar, baik radio maupun televisi. Penyiar sebagian besar hanya melaksanakan komunikasi satu arah (one way communication) meskipun dalam perkembangan teknologi terlebih dalam era demokrasi dan reformasi sering kita saksikan dan dengarkan acara dialog interaktif antara announcer dengan audience dan nara sumber yang semakin menjadi tren acara masa kini.

Entertainment

Istilah ini mungkin tampak setingkat lebih tinggi dari MC, karena tuntutan acaranya mengharuskan seorang entertainer menampilkan kepandaiannya yang lain, misalnya seorang artis penyanyi/ pelawak/ bintang film menjadi MC.

Public Speaker

Seorang pakar yang berbicara untuk publik, baik secara langsung berhadapan maupun melalui media radio dan televisi.

Figure MC

Friendly, orang yang mudah bergaul

Flexible, orang yang mudah menyesuaikan diri

Ekstrovert, orang yang dapat mengekspresikan diri

Generalis, orang yang memiliki banyak pengetahuan

Syarat MC

Pengetahuan memadai dan pengalaman

Cerdas

Imajinatif

Antuasiasme

Adaptasi

Rendah hati dan Bersahabat

Netral dan Mandiri

Sabar dan Tenang

Kerjasama

Teknik Pelaksanaan Acara

Suara dan Cara bicara

Penguasaan bahasa

Bahasa tubuh

Penampilan

BUKU PANDUAN

KPM

UNISBA

201

8

1

BUKU PANDUAN

KPM

UNISBA

201

8

1

BUKU PANDUAN

KPM

UNISBA

201

9

22


Top Related