v
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan bimbingan-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul : “Pelaksanaan Asuransi Kecelakaan Tenaga Kerja Kepada Pegawai
Kontrak Pemadam Kebakaran Pada Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten
Badung”.
Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan dalam
memperoleh gelar Sarjana Hukum dalam bidang studi Ilmu Hukum pada Fakultas
Hukum Universitas Udayana. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak
mendapatkan bantuan dan dukungan moral dari berbagai pihak. Melalui
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. I Made Arya Utama, S.H.,M.Hum, Dekan Fakultas Hukum
Universitas Udayana, yang dengan segala kebijakannya banyak
membantu dalam memperlancar proses pendidikan;
2. Bapak Dr. Gde Made Swardhana, S.H.,M.H, Pembantu Dekan I
Fakultas Hukum Universitas Udayana;
3. Ibu Dr. Ni Ketut Sri Utari, S.H.,M.H, Pembantu Dekan II Fakultas
Hukum Universitas Udayana;
4. Bapak Dr. I Gede Yusa, S.H.,M.H, Pembantu Dekan III Fakultas
Hukum Universitas Udayana;
vi
5. Bapak Dr. Dewa Made Suartha,S.H.,M.H, Ketua Lab Fakultas Hukum
Universitas Udayana, yang telah banyak membantu selama perkuliahan;
6. Bapak Dr. I Wayan Wiryawan, S.H.,M.H, Ketua Bagian Hukum
Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Udayana, yang telah banyak
membantu dalam proses pendidikan;
7. Bapak Dr Dewa Gde Rudy, S.H.,M.Hum, Dosen Pembimbing I yang
telah meluangkan waktu dan banyak membantu dalam penyelesaian
skripsi ini;
8. Bapak A.A. Ketut Sukranatha, S.H.,M.H, Dosen Pembimbing II yang
telah meluangkan waktu membimbing penulis selama menyelesaikan
skripsi ini;
9. Bapak I Ketut Sudantra, S.H.,M.H, Dosen Pembimbing Akademik yang
telah membimbing penulis selama mengikuti kuliah di Fakultas Hukum
Universitas Udayana;
10. Bapak dan Ibu Dosen pengajar pada Fakultas Hukum Universitas
Udayana yang telah mendidik dan membekali ilmu pengetahuan selama
mengikuti perkuliahan;
11. Bapak dan Ibu pegawai Tata Usaha dan Perpustakaan Fakultas Hukum
Universitas Udayana yang telah membantu dalam hal pengurusan
administrasi maupun peminjaman buku-buku untuk mendukung
penulisan skripsi ini;
vii
12. Bapak I Ketut Nadu, Kepala Seksi Operasional di Dinas Pemadam
Kebakaran Kabupaten Badung yang telah banyak memberikan
informasi dan data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini;
13. Bapak I Wayan Suata, Sekretaris di Dinas Pemadam Kebakaran
Kabupaten Badung yang telah banyak memberikan informasi dan data
yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini;
14. Orang tua yang telah banyak memberikan support dan dukungan moral
kepada penulis selama pengerjaan skripsi ini.
15. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penulisan laporan ini.
Penulis berharap para pembaca mendapatkan informasi yang berguna dari apa yang
penulis uraikan. Penulis menyadari atas ketidak sempurnaan skripsi ini, oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan saran berupa kritikan-kritikan ataupun pendapat
lainnya sebagai bahan pertimbangan dan koreksi kedepannya. Akhir kata penulis
mengucapkan terimakasih.
Om Shanti, Shanti, Shanti Om
Denpasar, 24 November 2016
Penulis
viii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya Ilmiah/ Penulisan Hukum/
Skripsi ini merupakan hasil karya asli penulis, tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi manapun,
dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh penulis lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila Karya Ilmiah/ Penulisan Hukum/ Skripsi ini terbukti merupakan
duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain dan/ atau dengan sengaja
mengajukan karya atau pendapat yang merupakan hasil karya penulis lain, maka
penulis bersedia menerima sanksi akademik dan/ atau sanksi hukum yang berlaku.
Demikian Surat Pernyataan ini saya buat sebagai pertanggungjawaban
ilmiah tanpa ada paksaan maupun tekanan dari pihak manapun juga.
Denpasar, 24 November 2016
Yang menyatakan,
(Gst Ayu Siska Anastasia Widawati)
NIM. 1216051061
ix
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM................................................................................................... i
PERSYARATAN GELAR SARJANA HUKUM.................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................... iii
LEMBAR PENETAPAN PENGUJI SKRIPSI.................................................... iv
KATA PENGANTAR............................................................................................ v
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN................................................................ viii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ix
ABSTRAK.............................................................................................................. xii
ABSTRACT........................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 5
1.3 Ruang Lingkup Masalah................................................................... 6
1.4 Orisinalitas Penelitian....................................................................... 6
1.5 Tujuan Penelitian.............................................................................. 9
1.5.1 Tujuan umum........................................................................ 9
1.5.2 Tujuan khusus....................................................................... 9
1.6 Manfaat Penelitian........................................................................... 9
1.6.1 Manfaat teoritis.................................................................... 10
1.6.2 Manfaat praktis................................................................... 10
1.7 Landasan Teoritis........................................................................... 10
1.8 Metode Penelitian.......................................................................... 18
1.8.1 Jenis penelitian................................................................... 18
1.8.2 Jenis Pendekatan.…....………….……….....……............. 18
x
1.8.3 Sifat Penelitian.................................................................. 20
1.8.4 Sumber data........................................................................ 20
1.8.5 Teknik pengumpulan data.................................................. 20
1.8.6 Teknik penentuan sampel................................................... 21
1.8.7 Teknik analisis.................................................................... 22
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG TENAGA KERJA,
ASURANSI, DAN KECELAKAAN KERJA
2.1 Tenaga Kerja..................................................................................... 23
2.1.1 Pengertian tenaga kerja....................................................... 23
2.1.2 Jenis-jenis hak pekerja........................................................ 25
2.2 Asuransi........................................................................................... 27
2.2.1 Pengertian dan unsur-unsur asuransi.................................... 27
2.2.2 Jenis-jenis asuransi............................................................... 30
2.2.3 Pengertian asuransi sosial.................................................... 31
2.3 Kecelakaan Kerja............................................................................ 32
2.3.1 Pengertian kecelakaan kerja............................................... 32
2.3.2 Dasar hukum kecelakaan kerja............................................ 33
2.3.3 Jenis-jenis kecelakaan kerja................................................ 33
xi
BAB III BENTUK PELAKSANAAN ASURANSI KECELAKAAN
TENAGA KERJA KEPADA PEGAWAI KONTRAK
PEMADAM KEBAKARAN PADA DINAS PEMADAM
KEBAKARAN KABUPATEN BADUNG
3.1 Sejarah singkat Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten
Badung............................................................................................... 35
3.2 Pelaksanaan asuransi kecelakaan tenaga kerja kepada pegawai
kontrak pemadam kebakaran............................................................. 38
BAB IV FAKTOR DASAR AGAR PELAKSANAAN ASURANSI
KECELAKAAN TENAGA KERJA KEPADA PEGAWAI
KONTRAK PADA DINAS PEMADAM KEBAKARAN
KABUPATEN BADUNG DAPAT DILAKSANAKAN
4.1 Faktor dasar agar pelaksanaan asuransi kecelakaan tenaga kerja
kepada pegawai kontrak pada dinas pemadam kebakaran
kabupaten badung dapat dilaksanakan.............................................. 48
4.2 Kendala-Kendala Yang Dialami Pegawai Kontrak Dalam
Pengajuan Klaim Untuk Mendapatkan
Pengobatan........................................................................................ 51
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan...................................................................................... 53
5.2 Saran-saran....................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 55
DAFTAR INFORMAN
xii
DAFTAR RESPONDEN
RINGKASAN SKRIPSI
xiii
ABSTRAK
Dalam pembangunan nasional, tenaga kerja mempunyai peranan dan kedudukan yang
sangat penting sebagai pelaku dalam pembangunan dan dituntut dapat berpartisipasi, serta
berperan aktif bersama pengusaha dalam upaya menuju perbaikan dan peningkatan taraf hidup
bangsa dengan jalan meningkatkan produksi dan produktifitas kerja. Peran serta tenaga kerja
dalam pembangunan nasional semakin meningkat disertai dengan berbagai tantangan,
mengakibatkan semakin tinggi resiko yang mengancam keselamatan kerja. Pegawai pemadam
kebakaran rentan mengalami kecelakaan kerja ketika memadamkan api agar api yang akan
dipadamkan tidak menyebar kedaerah lain, mengingat resiko kecelakaan kerja yang besar saat
bertugas maka Dinas Pemadam Kebakaran perlu menciptakan perlindungan untuk
meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan kerja di salah satu instansi di Kabupaten Badung
yaitu dalam hal ini Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Badung. Permasalahan yang
diangkat dalam penulisan ini adalah pelaksanaan pemberian asuransi kepada pegawai kontrak
pemadam kebakaran dan serta faktor dasar agar pemberian asuransi kepada pegawai kontrak
dapat dilaksanakan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah
menggunakan metode penelitian yuridis empiris, yaitu suatu penelitian hukum positif
mengenai perilaku anggota masyarakat dalam hubungan hidup bermasyarakat. Penelitian ini
menggunakan data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang di dapat langsung dari
masyarakat sebagai sumber pertama melalui penelitian langsung dengan melakukan
wawancara. Sedangakan yang dimaksud dengan data sekunder adalah data yang diperoleh
melalui penelitian kepustakaan. Hasil penelitian ini adalah bentuk pemberian asuransi kepada
pegawai kontrak di Dinas Pemadam Kabupaten Badung adalah asuransi sosial yaitu dalam
bentuk BPJS Kesehatan. Faktor dasar agar pemberian asuransi kepada pegawai kontrak dapat
dilaksanakan adalah tingkat kesadaran hukum yang sangat tinggi.
Kata Kunci : Tenaga Kerja, Kecelakaan Kerja, Asuransi
xiv
ABSTRACT
In national development, labor has a role and a very important position as actors in
development and are required to participate and play an active role together with
entrepreneurs in the effort to repair and improve the living standard of the people by increasing
the production and productivity of work. The participation of labor in national development
has increased along with the variety of challenges, resulting in the higher risks that threaten
the safety of workers. Employees firefighters vulnerable injured at work when the fire so the
fire will be extinguished does not spread to other areas, given the risk of work accidents is
great when served the Fire Department needs to create safeguards to improve the welfare and
protection of working in one of the establishments in Badungie in this case the Fire Department
of Badung. Issues raised in this paper is the implementation of the provision of insurance to
contract workers and firefighters as well as the basic factors that providing insurance to the
employee contract can be implemented. This type of research used in writing this essay is
juridical empirical research methods, namely a positive legal research on the behavior of
members of the public in relation to community life. This study uses primary and secondary
data. Primary data is data that can be directly from the public as the first source through direct
research by conducting interviews. While the question with the secondary data is data obtained
through library research. The result of this research is a form of insurance to the Fire
Department contract employees in the Badung regency is in the form of social insurance BPJS.
The basic factor that providing insurance to the employee contract can be implemented is the
level of legal awareness is very high.
Keywords: Labor, Work Accident, Insurance
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembangunan ketenagakerjaan merupakan bagian dari pembangunan
nasional yang dilaksanakan bedasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam rangka pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya untuk
mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil, makmur, yang merata, baik materill
maupun spriritual. Di dalam pembangunan nasional tersebut, tenaga kerja
mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dalam
pembangunan dan dituntut dapat berpartisipasi, serta berperan aktif bersama
pengusaha dalam upaya menuju perbaikan dan peningkatan taraf hidup bangsa
dengan jalan meningkatkan produksi dan produktifitas kerja.
Pelaksanaan pembangunan ketenagakerjaan ini memerlukan Sumber Daya
Manusia (SDM).Sumber Daya Manusia yang dimaksud di sini adalah tenaga kerja
yang tangguh, terampil, dan mempunyai skill. Menurut Undang-Undang Nomor 13
tahun 2003 tentang ketenagakerjaan yaitu tenaga kerja diartikan diartikan sebagai:
“Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang
dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk masyarakat”.
Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Payaman J. Simanjuntak, yang
mengartikan tenaga kerja mencakup penduduk yang sudah atau sedang bekerja,
2
yang sedang mencari kerja dan melakukan pekerjaan lain seperti sekolah ataupun
mengurus rumah tangga.1
Peran serta tenaga kerja dalam pembangunan nasional semakin meningkat
disertai dengan berbagai tantangan, mengakibatkan semakin tinggi resiko yang
mengancam keselamatan kerja.Oleh karena itu tenaga kerja perlu diberikan
perlindungan, pemeliharaan dan peningkatan kesejahteraan merupakan salah satu
tanggung jawab dan kewajiban negara untuk memberikan perlindungan sosial
ekonomi kepada masyarakat. Indonesia mengembangkan program jaminan sosial
bedasarkan funded social security, yaitu jaminan sosial yang ditandai oleh peserta
dan masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor formal.
Bagi para pegawai di lingkungan instansi pemerintahan diselenggarakan
jaminan kesehatan yang diberikan atas dasar untuk meningkatkan kesejahteraan
para pegawai di bidang kesehatan dan untuk meningkatkan motivasi produktivitas
kerja para pegawai.
Pemberian jaminan kesehatan di berikan atas dasar:
1. Undang-Undang Dasar 1945.
2. Undang-Undang No. 23/1992 tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang No. 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN).
1 Lalu Husni, 2007, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Edisi Revisi, Raja
Grafindo Persada, Jakarta, h.16.
3
4. Keputusan Menteri Kesehatan No. 121/MENKES/SK/XI/2004 dan No.
56/MENKES/SK/I/2005.
Dinas Pemadam Kebakaran merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah
di bidang penanggulangan kebakaran.Dinas Pemadam Kebakaran dipimpin oleh
seorang kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Gubernur melalui Sekretariat Daerah.Dinas Pemadam Kebakaran dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya dikoordinasikan oleh Asisten Tata Praja dan
Aparatur. Dinas Pemadam Kebakaran mempunyai tugas melaksanakan usaha-
usaha pencegahan dan penanggulangan kebakaran serta pertolongan dan atau
penyelamatan terhadap bencana lain.
Pegawai merupakan salah satu aset utama suatu instansi yang menjadi
perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai
pikiran, perasaan, keinginan, status, dan latar belakang pendidikan, usia dan jenis
kelamin yang heterogen akan dibawa ke dalam suatu organisasi. Kualitas dan
kuantitas sumber daya manusia harus sesuai dengan kebutuhan organisasi supaya
efektif dan efisien menunjang tercapainya tujuan.2
Pegawai instansi Pemadam Kebakaran di Dinas Pemadam Kebakaran
Kabupaten Badung terdiri dari 2 pegawai yaitu:
1. pegawai tetap atau pegawai negeri sipil (PNS).
2. pegawai kontrak / honorer.
2 Malayu Hasibuan, 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta,
h.27.
4
a. pegawai tetap / (PNS) menurut Pasal 1 huruf a Undang-undang Nomor 8
tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian adalah:
“Mereka yang sudah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan
diserahkan tugas dalam suatu jabatan Negeri atau diserahi tugas lainnya yang
ditetapkan bedasarkan suatu peraturan perundang-undangan yang berlaku”.3
b. pegawai kontrak / honorer adalah lulusan baru sekolah lanjutan atau
universitas, yang karena adanya larangan penerimaan pegawai baru tidak dapat
diangkat menjadi pegawai negeri atau calon pegawai negeri, tapi karena banyaknya
instansi-instansi membutuhkan tambahan pegawai mereka diperkerjakan pada
banyak jawatan-jawatan Pemerintah yang membutuhkannya, baik di pusat terutama
daerah-daerah dalam jumlah yang kadang-kadang besar juga. Disebut pegawai
honorer karena asalnya tidak sama seperti pekerja biasa yang tidak berijazah, tapi
mereka mempunyai ijazah sekolah pendidikan menengah atau tinggi dan hanya
menunggu lowongan dalam informasi untuk diangkat menjadi pegawai negeri.
Bedasarkan Pasal 15 ayat 1 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial menyebutkan bahwa:
“Pemberi kerja secara bertahap wajib mendaftarkan dirinya dan pekerjaannya
sebagai peserta BPJS sesuai dengan program jaminan sosial yang dimiliki”
3 Djatmika Sastra, 1962, Hukum Kepegawaian di Indonesia, Jakarta, h.7.
5
Pegawai pemadam kebakaran rentan mengalami kecelakaan kerja ketika
memadamkan api agar api yang akan dipadamkan tidak menyebar ke daerah lain,
mengingat resiko kecelakaan kerja yang besar saat bertugas maka Dinas Pemadam
Kebakaran perlu menciptakan perlindungan untuk meningkatkan kesejahteraan dan
perlindungan kerja di salah satu instansi di Kabupaten Badung yaitu dalam hal ini
Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Badung.
Bedasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk
mengangkatnya dalam skripsi dengan judul “Pelaksanaan Asuransi Kecelakaan
Tenaga Kerja Kepada Pegawai Kontrak Pemadam Kebakaran Pada Dinas
Pemadam Kebakaran Kabupaten Badung : Studi Pada Dinas Pemadam
Kebakaran Kabupaten Badung”
1.2 Rumusan Masalah
Bedasarkan uraian latar belakang tersebut diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut
1. Bagaimanakah bentuk pelaksanaan asuransi kecelakaan tenaga kerja
kepada pegawai kontrak pemadam kebakaran pada Dinas Pemadam
Kebakaran Kabupaten Badung?
2. Apa faktor dasar agar pelaksanaan asuransi kecelakaan tenaga kerja
kepada pegawai kontrak pada Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten
Badung dapat dilaksanakan?
6
1.3 Ruang Lingkup Masalah
Ruang lingkup penelitian merupakan bingkai penelitian yang
menggambarkan batas penelitian, yang menggambarkan batas penelitian,
mempersempit permasalahan, dan membatasi area penelitian. Ruang lingkup
penelitian juga menunjukkan secara pasti faktor-faktor mana yang diteliti dan mana
yang tidak, atau untuk menentukan apakah semua faktor yang berkaitan dengan
penelitian akan diteliti ataukah dieleminasi sebagian. Untuk mencegah agar isi dan
uraian tidak menyimpang dari pokok-pokok permasalahan maka perlu diberikan
batasan-batasan mengenai ruang lingkup masalah yang akan dibahas mengenai:
1. Bentuk pelaksanaan asuransi kecelakaan tenaga kerja kepada pegawai kontrak
pemadam kebakaran pada Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Badung.
2. Faktor dasar agar pelaksanaan asuransi kecelakaan tenaga kerja kepada
pegawai kontrak pada Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Badung dapat
dilaksanakan.
1.4 Orisinalitas Penelitian
Dalam rangka menumbuhkan semangat anti plagiat dalam dunia pendidikan
di Indonesia, maka mahasiswa diwajibkan untuk mampu menunjukkan orisinalitas
dari penelitian yang telah dibuat dengan menampilkan beberapa judul penelitian
terdahulu sebagai pembanding.
Penelitian yang saya lakukan berjudul “Pelaksanaan Asuransi Kecelakaan
Tenaga Kerja Kepada Pegawai Kontrak Pemadam Kebakaran Pada Dinas Pemadam
Kebakaran Kabupaten Badung : Studi Pada Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten
7
Badung : Studi Pada Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Badung.”
Permasalahan yang diangkat adalah 1. Bagaimanakah bentuk pelaksanaan
pemberian asuransi kecelakaan tenaga kerja kepada pegawai kontrak pemadam
kebakaran pada Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Badung? 2. Apa faktor
dasar agar pelaksanaan asuransi kecelakaan tenaga kerja kepada pegawai kontrak
pada Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Badung dapat dilaksanakan?
Penelitian yang dilakukan oleh Made Yogi Prasada berjudul “Tanggung
Jawab Pemadam Kebakaran Terhadap Kerugian Pengguna Jalan : Studi Pada
Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Denpasar”. Permasalahan
yang diangkat 1. Apakah Pemadam Kebakaran bertanggung jawab terhadap
kerugian yang dialami pengguna jalan apabila terjadi kecelakaan dalam
pelaksanaan tugas pemadam kebakaran? 2. Bagaimanakah bentuk
pertanggungjawaban pemadam kebakaran terhadap kerugian yang dialami
pengguna jalan apabila terjadi kecelakaan dalam pelaksanaan tugas pemadam
kebakaran?
Penelitian yang dilakukan oleh Gde Yogi Yustyawan berjudul “Tanggung
Jawab Pengangkutan Atas Kerugian Yang Diderita Pengirim Barang yang
Disebabkan Kelalaian Pengangkut.” Permasalahan yang diangkat 1. Bagaimanakah
tanggung jawab pengangkut atas kerugian yang diderita oleh pengirim barang
penyelenggara Pengangkutan oleh Pt.Bali Semesta Agung? 2. Upaya hukum
apakah yan dilakukan oleh pengirim barang terhadap pengangkutan atas kerugian
yang di deritanya?
8
Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel : penelitian terdahulu yang sejenis
No Judul Penulis Rumusan Masalah
1 Tanggung Jawab
Pemadam Kebakaran
Terhadap Kerugian
Pengguna Jalan : Studi
Pada Kantor Badan
Penanggulangan
Bencana Daerah Kota
Denpasar.
Made Yogi
Prasada
1. Apakah Pemadam
Kebakaran bertanggung
jawab terhadap kerugian yang
dialami pengguna jalan
apabila terjadi kecelakaan
dalam pelaksanaan tugas
pemadam kebakaran?
2. Bagaimanakah bentuk
pertanggungjawaban
pemadam kebakaran terhadap
kerugian yang dialami
pengguna jalan apabila terjadi
kecelakaan dalam
pelaksanaan tugas pemadam
kebakaran?
2 Tanggung Jawab
Pengangkutan Atas
Kerugian Yang
Diderita Pengirim
Barang yang
Disebabkan Kelalaian
Pengangkut
Gde Yogi
Yustyawan
1. Bagaimanakah tanggung
jawab pengangkut atas
kerugian yang diderita oleh
pengirim barang
penyelenggara Pengangkutan
oleh Pt.Bali Semesta Agung?
2. Upaya hukum apakah yan
dilakukan oleh pengirim
barang terhadap
pengangkutan atas kerugian
yang di deritanya ?
9
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dari skripsi ini ada 2 (dua) tujuan yaitu tujuan
umum dan tujuan khusus :
1.5.1 Tujuan umum
1. Untuk mengetahui bentuk pelaksanaan asuransi kecelakaan tenaga kerja
kepada pegawai kontrak pemadam kebakaran pada Dinas Pemadam
Kebakaran Kabupaten Badung.
2. Untuk mengetahui faktor dasar agar pelaksanaan asuransi kecelakaan
tenaga kerja kepada pegawai kontrak pada Dinas Pemadam Kebakaran
Kabupaten Badung dapat dilaksanakan.
1.5.2 Tujuan khusus
1. Untuk memahami bentuk pelaksanaan asuransi kecelakaan tenaga kerja
kepada pegawai kontrak pemadam kebakaran pada Dinas Pemadam
Kebakaran Kabupaten Badung.
2. Untuk memahami faktor dasar agar pelaksanaan asuransi kecelakaan
tenaga kerja kepada pegawai kontrak pada Dinas Pemadam Kebakaran
Kabupaten Badung dapat dilaksanakan.
1.6 Manfaat Penelitian
Penulis berharap penelitian ini dapat memberi manfaat bagi pengembangan
ilmu pengetahuan pada umumnya serta memiliki kegunaan praktis pada khususnya
sehingga penelitian ini bermanfaat secara teoritis dan praktis.
10
1.6.1 Manfaat teoritis
1. Agar dapat memperkaya pengembangan teori ilmu pengetahuan guna
menambah pustaka hukum yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
2. Sebagai sumbangan pada perpustakaan agar dapat dibaca untuk
menambah wawasan berfikir bagi mahasiswa.
1.6.2 Manfaat praktis
Sebagai bentuk kegiatan penelitian yang penulis lakukan untuk mendapat
bahan informasi, serta sebagai suatu pemecahan masalah terhadap permasalah-
permasalahan hukum yang peneliti hadapi, khususnya pelaksanaan asuransi
kecelakaan tenaga kerja kepada pegawai kontrak pemadam kebakaran pada Dinas
Pemadam Kebakaran Kabupaten Badung.
1.7 Landasan Teoritris
Indonesia merupakan negara hukum. Hukum adalah ketentuan-ketentuan
yang menjadi peraturan hidup satu masyarakat yang bersifat kendalikan, mencegah,
mengikat, memaksa. Artinya hukum merupakan serangkaian aturan yang berisi
perintah ataupun larangan yang sifatnya memaksa demi terciptanya suatu kondisi
yang aman, tertib, damai, dan tentam serta terdapat sanksi bagi siapapun yang
melanggarnya.
Pada hakekatnya, setiap negara pasti memberikan perlindungan hukum bagi
setiap warga negaranya. Di dalam Undang-Undang Dasar 1945 alenia ke-4
disebutkan bahwa “Pemerintah negara Indonesia melindungi segenap bangsa
11
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum...” menunjukan bahwa pemerintah memberikan perlindungan bagi seluruh
rakyat Indonesia, termasuk pekerja dan buruh. Perlindungan tenaga kerja bertujuan
untuk menjamin berlangsungnya sistem hubungan kerja secara harmonis tanpa
disertai adanya tekanan dari pihak yang kuat kepada pihak yang lemah.
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
untuk masyarakat.4 Imam Soepomo memberikan pengertian tentang tenaga kerja
yaitu meliputi semua orang yang mampu dan diperbolehkan melakukan pekerjaan,
baik yang sudah mempunyai pekerjaan dalam hubungan kerja ataupun sebagai swa
pekerja maupun yang belum mempunyai pekerjaan.5
Perlindungan hukum adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada
subyek hukum ke dalam bentuk perangkat baik yang preventif maupun yang
bersifat represif, baik yang lisan maupun tertulis. Dengan kata lain dikatakan bahwa
perlindungan hukum sebagai gambaran tersendiri dari fungsi hukum itu sendiri,
yang memiliki konsep bahwa hukum memberikan suatu keadilan, ketertiban,
kepastian, kemanfaatan, dan kedamaian.6
Ada dua macam perlindungan hukum menurut Philipus M. Hadjon yaitu
perlindungan hukum preventif dan perlindungan hukum represif:
4 Hardijan Rusli, 2003, Hukum Ketenagakerjaan, Ghalian Indonesia, Jakarta, h.12. 5 Imam Soepomo, 2003, Pengantar Hukum Perburuhan, Djambatan, Jakarta, h.27. 6 Peter Mahmud Marzuki, 2008, Pengantar Ilmu Hukum, Kencana, Jakarta, h.157
12
1. perlindungan hukum preventif
Preventif artinya rakyat diberikan kesempatan untuk mengajukan keberatan
atau pendapatnya sebelum keputusan pemerintah mendapat bentuk yang definitive.
Dalam hal ini artinya perlindungan hukum yang preventif ini bertujuan untuk
mencegah terjadinya sengketa. Perlindungan hukum yang preventif sangat besar
artinya bagi tindak pemerintah yang didasarkan pada kebebasan bertindak karena
dengan adanya perlindungan hukum preventif pemerintah terdorong untuk bersikap
hati-hati dalam mengambil keputusan.7
2. perlindungan hukum represif
Perlindungan hukum represif, yaitu perlindungan hukum yang diberikan
setelah adanya sengketa.Perlindungan hukum represif ini bertujuan untuk
menyelesaikan sengketa.8
Terdapat 3 (tiga) macam perlindungan kerja yang dikemukakan Imam
Soepomo, yaitu :
1. perlindungan ekonomis, yaitu suatu jenis perlindungan yang berkaitan
dengan usaha-usaha untuk memberikan kepada pekerja suatu penghasilan
yang cukup untuk memenuhi keperluan sehari-hari baginya beserta
keluarganya, termasuk dalam hal pekerja tidak mampu bekerja karena
sesuatu diluar kehendaknya. Perlindungan ini disebut jaminan sosial.
7 Ridwan, 2003, Hukum Administrasi Negara, UII Press, Yogyakarta, h.37. 8 Ridwan, 2003, Hukum Administrasi Negara, UII Press, Yogyakarta, h.37.
13
2. perlindungan sosial, yaitu suatu perlindungan yang berkaitan dengan usaha
kemasyarakatan, yang tujuannya memungkinkan pekerja itu mengenyam
dan memperkembangkan prikehidupannya sebagai manusia pada umunya,
dan sebagai anggota masyarakat dan anggota keluarga, atau yang biasa
disebut kesehatan kerja.
3. perlindungan teknis, yaitu suatu jenis perlindungan yang berkaitan dengan
usaha-usaha untuk menjaga pekerja dari bahaya kecelakaan yang dapat
ditimbulkan oleh pesawat-pesawat atau alat kerja lainnya atau oleh bahan
yang diolah atau dikerjakan perusahaan. Perlindungan ini disebut dengan
keselamatan kerja.9
Perlindungan pekerja dapat dilakukan baik dengan jalan meningkatkan
pengakuan hak-hak asasi manusia, perlindungan fisik dan teknis serta sosial dan
ekonomi norma yang berlaku dalam lingkungan kerja itu. Perlindungan kerja ini
mencakup :
a. norma keselamatan kerja, yaitu meliputi keselamatan kerja yang bertalian
dengan mesin, pesawat, alat-alat kerja, bahan, proses pengerjaan, keadaan
tempat kerja, dan lingkungan serta cara-cara melakukan pekerjaan.
b. norma kesehatan kerja dan Heigene kesehatan, yaitu meliputi pemeliharaan
dan mempertinggi derajat kesehatan pekerja, dilakukan denagn mengatur
pemberian obat-obatan, poerawatan tenaga kerja yang sakit.
9 Zainal Asikin et. Al. 2012, Dasar-Dasar Hukum Perburuhan, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta, h.97.
14
c. norma kerja, yaitu meliputi perlindungan terhadap tenaga kerja yang
bertalian dengan waktu kerja, sistem pengupahan, istirahat, cuti, kerja,
wanita, anak, kesusilaan ibadah menurut agama dan keyakinan masing-
masing yang diakui oleh pemerintah, kewajiban sosial kemasyarakatan dan
sebagainya guna memelihara kegairahan dan moril kerja yang menjamin
daya guna kerja yang tinggi serta menjaga perlakuan yang sesuai dengan
martabat manusia dan moral.
d. kepada tenaga kerja yang mendapat kecelakaan dan/atau menderita penyakit
kuman akibat pekerjaan, berhak atas ganti rugi perawatan dan rehabilitasi
akibat kecelakaan, dan atau penyakit akibat pekerjaan, ahli warisnya berhak
mendapat ganti kerugian.10
Menurut Manulang, bahwa tujuan hukum ketenagakerjaan adalah:
a. untuk mencapai dan melaksanakan keadilan sosial dalam bidang
ketenagakerjaan.
b. untuk melindungi tenaga kerja terhadap kekuasaan yang tidak terbatas dari
pengusaha.
Butir (a) lebih menunjukan bahwa hukum ketenagakerjaan harus menjaga
ketertiban, keamanan, dan keadilan bagi pihak-pihak yang terkait dalam proses
produksi, untuk mencapai ketenangan bekerja dan kelangsungan berusaha. Butir (b)
10 Zainal Asikin et. Al. 2012, Dasar-Dasar Hukum Perburuhan, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta, h.96.
15
dilatarbelakangi adanya pengalaman selama ini yang kerap kali terjadi kesewenang-
wenangan pengusaha terhadap pekerja.11
Untuk itu hak-hak tenaga kerja harus di lindungi menurut Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjan, hak-hak tenaga kerja yaitu:
1. setiap pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. (Pasal 88 ayat 1)
2. setiap pekerja/buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa
diskriminasi dari pengusaha. (Pasal 6)
3. setiap tenaga kerja berhak untuk memperoleh dan/atau meningkatkan
dan/atau mengembangkan kompetensi kerja sesuai dengan bakat, minat,
dan kemampuannya melalui pelatihan kerja. (Pasal 11)
4. setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk
memilih, mendapatkan, atau pindah pekerjaan dan memperoleh
penghasilan yang layak di dalam atau luar negeri. (Pasal 31)
5. pekerja/buruh perempuan yang dalam masa haid merasakan sakit dan
memberitahukan kepada pengusaha, tidak wajib bekerja pada hari pertama
dan kedua pada waktu haid. (Pasal 81)
6. pekerja/buruh perempuan berhak memperoleh istirahat selama 1,5 (satu
setengah) bulan sebelum saatnya melahirkan anak dan 1,5 (satu setengah)
bulan sesudah melahirkan menurut perhitungan dokter kandungan atau
bidan. (Pasal 82)
11 Manulang, H. Sendjum, 2002, Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia, PT
Armico, Bandung, h.5.
16
7. pekerja/buruh perempuan yang anaknya masih menyusui harus diberi
kesempatan sepatutnya untuk menyusui anaknya jika hal itu harus
dilakukan selama waktu kerja. (Pasal 83)
8. setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas:
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-
nilai agama. (Pasal 86)
Setiap pekerja/buruh wajib memenuhi perjanjian kerja bersama yang telah
di sepakati melalui serikat pekerja. Terdapat dalam Pasal 126 Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Berikut di uraikan kewajiban
pekerja/buruh dalam hubungan kerja menurut Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata dan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 yaitu:
1. pekerja wajib bertindak sebagai pekerja / buruh yang baik. (Pasal 1602
d)
2. melaksanakan tugas/pekerjaan sesuai dengan yang di perjanjikan
dengan sebaik-baiknya. (Pasal 1603 a)
3. tiap pekerja wajib untuk menaati tata tertib perusahaan. (Pasal 1603 a)
4. menaati peraturan dan melaksanakan pekerjaan. (Pasal 1603 b)
5. menaati peraturan tata tertib dan tata cara yang berlaku dirumah/tempat
majikan bila pekerja tinggal disana. (Pasal 1603 c)
6. melaksanakan tugas dan kewajiban secara layak. (Pasal 1603 d)
7. membayar ganti rugi dan denda. (Pasal 1603 w)
17
8. kewajiban lain yang dimuat dalam perjanjian kerja, peraturan
perusahaan, perjanjian kerja bersama, dengan syarat tidak melanggar 3
hal seperti di atur dalam (Pasal 1337 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata).
9. tidak wajib bekerja pada hari libur resmi. (Pasal 55 ayat 11)
10. tiap bekerja wajib mematuhi perjanjian kerja. (Pasal 54 Undang-undang
Nomor 13 Tahun 2003)
Disamping pekerja/buruh yang mempunyai kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh pihak-pihak pekerja/buruh, pengusaha juga mempunyai
kewajiban yang harus di penuhi yaitu:
1. membayar upah kepada buruh. (Pasal 1602)
2. mengatur pekerjaan dan tempat kerja. (Pasal 1602)
3. memberikan cuti/libur. (Pasal 1602 v)
4. mengurus perawatan/pengobatan buruh. (Pasal 1602 x)
5. kewajiban lain yang dimuat dalam perjanjian kerja, pertauram
perusahaan, perjanjian kerja bersama, dengan syarat tidak melanggar 3
hal seperti di atur dalam (Pasal 1337 Kitab Undang-undang Hukum
Perdata)
6. pengusaha dilarang memperkerjakan anak. (Pasal 68)
7. melaksanakan ketentuan waktu kerja. (Pasal 77 ayat 1)
8. membayar upah kerja lembur. (Pasal 78 ayat 2)
18
1.8 Metode Penelitian
Sebagaimana di ketahui bahwa dalam penulisan suatu karya ilmiah salah
satu komponen penentu sebagai syarat adalah metode yang di pergunakan untuk
pencarian data dari karya tulis tersebut, dalam hal ini adalah metode
penelitian.Adapun yang dimaksud dengan metode penelitian adalah “mengamati
secara langsung atau menyelidiki ke lapangan dalam artian membandingkan antara
teori dan praktik”.12
Dalam pembahasan permasalahan terhadap materi penulisan ini, penulis
menggunakan metode sebagai berikut:
1.8.1 Jenis penelitian
Dalam penyususnan skripsi ini menggunakan jenis penelitian hukum
empiris, yaitu suatu penelitian yang mengkaji hukum tertulis dengan fakta-fakta
yang ada di lapangan.
1.8.2 Jenis pendekatan
Di dalam penelitian hukum terdapat beberapa pendekatan, dengan
pendekatan tersebut peneliti akan mendapatkan informasi dan berbagai aspek
mengenai isu yang sedang dicoba untuk dicari jawabannya, penelitian hukum
umumnya mengenal 7 (tujuh) jenis pendekatan yaitu:
12 Winarno Surachmad, 1970, Metode Research, Pengantar Penyedilikan Ilmiah, Tarsito,
Bandung, h.56.
19
a) pendekatan kasus (The Case Approach)
b) pendekatan perundang-undangan (The Statute Approach)
c) pendekatan fakta (The Fact Approach)
d) pendekatan analisis konsep hukum (Analitical & Conseptual)
e) pendekatan frasa (Words & Phrase Approach)
f) pendekatan sejarah (Historical Approach)
g) pendekatan perbandingan (Comperative Approach)13
Penelitian yang dilakukan oleh penulis menggunakan metode
pendekatan perundang-undangan (statue approach), yaitu Undang-Undang Nomor
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011
tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Selain menggunakan pendekatan
perundang-undangan, juga menggunakan pendekatan fakta (the fact approach)
yaitu dari fakta-fakta yang diperoleh dilapangan melalui wawancara.
1.8.3 Sifat Penelitian
Sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sifat deskriptif.
Penelitian secara deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk menjabarkan
pemecahan masalah yang ada sekarang bedasarkan data-data yang ada, sehingga
dilakukan kegiatan menyajikan data, menganalisis data dan menginterpretasi.
Penelitian dengan cara deskriptif bertujuan untuk memecahkan masalah secara
sistematis dan faktual mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi. Penelitian
13 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, 2008, Metodelogi Penelitian, Cet 9, Bumi Aksara,
Jakarta, h.44.
20
deskriptif juga bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu,
keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan penyebaran suatu
gejala atau untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara suatu gejala dengan
gejala lain dalam masyarakat.14
1.8.4 Sumber data
1. Data primer
Data primer yaitu penelitian dimana pengumpulan data yang diperoleh
didapatkan secara langsung melalui teknik wawancara dengan informan
di lokasi penelitian.
2. Data sekunder
Sumber data sekunder dalam penelitian ini bersumber pada Undang-
undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Undang-
undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial, dan dari beberapa literatur-literatur yang terdiri dari buku-
buku,dan refrensi-refrensi lain yang terkait dengan permasalahan.
1.8.5 Teknik pengumpulan data
Menurut Soejono Soekanto dalam penelitian lazimnya dikenal 3 (tiga) jenis
alat pengumpul data yaitu bahan pustaka, pengamatan atau observasi dan
14 Amiruddin, H dan Zainal Asikin, 2008, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Ed 1, PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta, h.25.
21
wawancara atau interview15.Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, maka
teknik yang digunakan sebagai berikut :
a. Data studi dokumen atau bahan kepustakaan yang juga disebut sebagai
data sekunder terutama dapat diperoleh dari perpustakaan16. Maksudnya
bahwa dalam penelitian ini akan mencari data-data kepustakaan
kemudian dikumpulkan dengan cara membaca dan memahami,
selanjutnya dilakukan teknik pencatatandengan mengutip teori dan
penjelasan yang penting dari bahan-bahan yang relevan dengan pokok
permasalahan dalam penelitian ini, baik itu berupa kutipan langsung
maupun kutipan tidak langsung.
b. Wawancara
Wawancara yaitu cara memperoleh data dengan mengadakan wawancara
langsung kepada instansi-instansi atau pihak-pihak yang terkait dengan
penulisan skripsi ini. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan
jawaban-jawaban sesuai dengan kebutuhan penelitian.17
1.8.6 Teknik penentuan sampel penelitian
Adapun teknik penentuan sampel penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu dengan teknik non probability sampling. Dalam penggunaan
15 Amirudin dan Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta, h.67.
16 Soejono Soekanto dan Sri Mamudji, 2003, Penelitian Hukum Normatif (Suatu Tinjauan
Singkat), PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, h. 13. 17 Sugeng, D. Triswanto, 2010, Trik Menulis Skripsi dan Menghadapi Presentasi Bebas
Stres Lengkap dari A sampai Z, Tugu Publisher, Yogyakarta, h.24.
22
teknik tersebut tidak terdapat ketentuan yang pasti mengenai berapa sampel yang
harus diambil agar dapat dianggap mewakili populasinya. Hal ini dikarenakan tidak
semua elemen dalam populasi mendapatkan kesempatan untuk menjadi sampel.
Dari beberapa bentuk teknik non probability sampling, yang akan digunakan adalah
bentuk purposive sampling. Dalam purposive sampling, sampel yang dipilih atau
ditentukan sendiri oleh peneliti. Selain itu sampel ditarik bedasarkan tujuan tertentu
dan sampel yang dipilih sudah memenuhi kriteria dan sifat tertentu dari
populasinya.
1.8.7 Teknik analisis
Untuk mendapatkan hasil atau jawaban atas permasalahan yang diteliti,
maka keseluruhan data yang terkumpul selanjutnya diolah dan dianalisa dari aspek-
aspek maupun teorinya. Analisis data yang dilakukan adalah kualitatif, dalam arti
keseluruhan data yang terkumpul diklasifikasikan sedemikian rupa kemudian
diambil yang ada hubungannya dengan permasalahan yang akan dibahas. Akhirnya
akan diperoleh simpulan yang menjawab semua permasalahan yang diajukan.
Setelah data tersebut diolah, selanjutnya pembahasannya disajikan secara
analisis deskriptif yaitu memaparkan secara lengkap dan mendetail aspek-aspek
tertentu yang berkaitan atau yang bersangkut paut dengan masalah, diberikan
uraian-uraian dan disajikan secara berurutan sesuai dengan data, yang pada
akhirnya menjadi skripsi.