~ i ~
KKAATTAA PPEENNGGAANNTTAARR
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bappeda Provinsi NTB
Tahun 2014 merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban Bappeda kepada publik atas
kinerja pencapaian visi dan misi pada Tahun Anggaran 2014. Selain itu, LAKIP juga merupakan
salah satu parameter yang digunakan oleh Bappeda untuk meningkatkan kinerja dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya.
Penyusunan LAKIP Bappeda Provinsi NTB mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah.
Dengan semangat transparansi dan komitmen untuk memberikan laporan yang akuntabel kepada
masyrarakat NTB, Bappeda akan terus berupaya membangun kultur organisasi yang mumpuni
agar kepercayaan publik terhadap sistem perencanaan pembangunan daerah yang berbasis kinerja
semakin meningkat.
Semoga dokumen ini dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kinerja Bappeda Provinsi NTB
dimasa mendatang.
Mataram, Januari 2015
KEPALA BAPPEDAPROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
CHAIRUL MAHSULNIP. 195910021985031010
~ ii ~
DDAAFFTTAARR IISSII
Kata Pengantar iDaftar Isi iiDaftar Tabel iiiDaftar Gambar ivIkhtisar Eksekutif v
BAB I PENDAHULUAN Hal. 1A. Aspek Strategis Bappeda Provinsi NTB Hal. 1B. Kedudukan, Tupoksi dan Struktur Organisasi Hal. 2C. Isu Strategis Bappeda Provinsi NTB Hal. 11
BAB II PERENCANAAN KINERJA Hal. 12
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Hal. 15A. Capaian KinerjaBappeda Provinsi NTB Hal. 15B. Realisasi Anggaran Hal. 27
BAB IV PENUTUP Hal. 29
LAMPIRANRencana Kinerja Tahunan 2014Penetapan Kinerja tahun 2014Pengukuran KinerjaPencapaian KinerjaLaporan Pendukung LAKIP 2014
~ iii ~
DDAAFFTTAARR TTAABBEELL
Tabel 2.1 Penetapan Kinerja Bappeda Tahun 2014 Hal. 12Tabel 3.1 Pelaksanaan Program GEN Tahun 2014 di Provinsi NTB Hal. 19Tabel 3.2 Realisasi Anggaran Program Prioritas Tahun 2014 Hal. 27
~ iv ~
DDAAFFTTAARR GGAAMMBBAARR
Gambar 3.1 PDRB Perkapita ADHB (tanpa sector pertambangan) Tahun 2010 -2013
Hal. 16
Gambar 3.2 Realisasi Keuangan Bappeda Tahun 2012 – 2014 Hal. 23Gambar 3.3 Launching Bale Ite oleh Bapak Gubernur NTB Hal. 24Gambar 3.4 Rapat Kerja Nasional Asosiasi Perencana Pemerintah/JFP di
Provinsi NTB
Hal. 26
~ v ~
IIKKHHTTIISSAARR EEKKSSEEKKUUTTIIFF
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bappeda Provinsi NTB
Tahun 2014, merupakan gambaran dari capaian kinerja yang dilaksanakan sepanjang tahun
laporan yang mengacu pada Penetapan Kinerja Tahun 2014.
Selanjutnya, sesuai Rencana Kinerja Tahun (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK) Tahun
2014, Bappeda telah menetapkan 5 (lima) sasaran strategis yang diwujudkan dalam 8 (delapan)
program dan 25 (dua puluh lima) kegiatan prioritas. Secara umum dapat disimpulkan bahwa ke
lima sasaran tersebut telah dapat dipenuhi walaupun dilihat pada tingkat pencapaian keuangan
hanya mencapai 92.69%.
Sasaran pertama adalah mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkualitas melalui
konsistensi antara dokumen perencanaan program/kegiatan dan implementasi program/kegiatan
pembangunan bidang ekonomi, sosial, tata ruang dan prasarana. Dicapai melalui pelaksanaan
Program Kerjasama Pembangunan, Perencanaan Pembangunan Daerah, Perencanaan
Pembangunan Ekonomi, Perencanaan Pembangunan Sosial dan Budaya, serta Perencanaan
Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam.
Sasaran kedua adalah mewujudkan rencana, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang
yang serasi, selaras dan produktif. Dicapai melalui pelaksanaan Program Perencanaan Prasarana
Wilayah dan Sumber Daya Alam.
Sasaran ketiga adalah terwujudnya pelaksanaan pengendalian dan evaluasi yang efektif
dan efisien dalam memberikan bahan masukan guna penyusunan perencanaan pembangunan
daerah. Dicapai melalui pelaksanaan Program Perencanaan Pembangunan Daerah.
Sasaran keempat adalah tersedianya data dan layanan informasi daerah yang aktual, akurat
dan relevan serta berbasis teknologi informasi dan komunikasi sebagai bahan dalam penyusunan
perencanaan pembangunan bidang ekonomi, sosial, tata ruang dan prasarana. Dicapai melalui
pelaksanaan Program Peningkatan Pengembangan System Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan, Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah.
Sasaran kelima adalah tersedianya SDM perencanaan yang memiliki kompetensi dan
kapabilitas dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah. Dicapai melalui pelaksanaan
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
~ vi ~
Hasil capaian kinerja baik yang telah mencapai 100% maupun yang belum, lebih
memotivasi Bappeda untuk meningkatkan kinerjanya guna memberikan kontribusi dalam
penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah di Provinsi NTB. Dari hasil pengukuran
kinerja untuk pelaksanaan tahun 2014 secara keseluruhan menunjukkan persentase yang cukup
memuaskan, meskipun dirasakan masih dijumpai beberapa kendala dalam pelaksanaannya.
Diantaranya, terbatasnya personil yang memenuhi syarat kualifikasi, belum sinkronnya data
pembangunan daerah, dan perencanaan yang masih bersifat sektoral.
Meskipun menghadapi kendala - kendala tersebut, Bappeda Provinsi NTB tetap secara
maksimal berusaha mencapai tujuan dan sasaran strategisnya baik melalui kebijakan, program dan
kegiatan yang dikelola pada tahun anggaran 2014. Hal ini tidak saja karena telah memanfaatkan
sarana/prasarana yang tersedia secara maksimal dan anggaran yang telah disediakan, namun juga
didukung oleh etos kerja melalui pemahaman terhadap tugas pokok dan fungsi.
LLaakkiipp BBaappppeeddaa PPrroovviinnssii NNTTBB TTaahhuunn 22001144 1
BBAABB II PPEENNDDAAHHUULLUUAANN
A. Aspek Strategis Bappeda Provinsi NTB
Perencanaan pembangunan adalah suatu usaha pemerintah untuk mengkoordinasikan segala
keputusan yang mempengaruhi kondisi sosial dan ekonomi masyarakat baik dalam jangka
panjang, jangka menengah maupun jangka pendek dengan memperhatikan variabel – variabel
yang dianggap penting. Peran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sangat
kompleks dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah, artinya semua bidang
perencanaan pembangunan ditangani di bawah Bappeda, termasuk perencanaan pembangunan
sosial, ekonomi dan infrastruktur daerah.
Pembentukan Bappeda Provinsi NTB berdasarkan pada Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun
2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang mengacu kepada Undang – undang Nomor
25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dimana dalam peraturan
tersebut dijabarkan bahwa Bappeda memiliki peran dalam :
a. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan
b. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergik, baik antar daerah, antar ruang,
antar fungsi, antar waktu, maupun antara Pusat dan Daerah.
c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan
pengawasan.
d. Mengoptimalkan partispasi masyarakat.
e. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan.
Sebagai satuan kerja perangkat daerah yang memiliki tugas pokok dan fungsi pada bidang
perencanaan pembangunan daerah, Bappeda Provinsi NTB memiliki aspek strategis dalam
melakukan koordinasi dengan perangkat daerah lainnya untuk mencapai pembangunan daerah
yang terpadu, terarah serta tepat sasaran melalui planning, monitoring dan evaluasi
pembangunan. Bappeda juga bertanggung jawab dalam perumusan konsep penyelesaian
masalah – masalah pembangunan sekarang dan dimasa mendatang dengan mengacu pada
RPJMD Provinsi NTB serta memperhatikan aspirasi dan kondisi obyektif perkembangan dan
kebutuhan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Untuk memudahkan arahan penyusunan perencanaan pembangunan daerah, Bappeda
didukung dengan adanya peraturan daerah tentang perencanaan pembangunan baik dalam
LLaakkiipp BBaappppeeddaa PPrroovviinnssii NNTTBB TTaahhuunn 22001144 2
bentuk Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
Bappeda didukung oleh 112 pegawai negeri sipil dan 11 orang pegawai non PNS, termasuk 5
orang pejabat fungsional perencana dan 1 orang pejabat fungional arsiparis dengan tingkat
pendidikan yang beragam. Untuk meningkatkan kualitas SDM di Bappeda Provinsi NTB satu
orang pegawai saat ini sedang menempuh pendidikan Doktoral di Selandia Baru dan 4 orang
mengambil program Master baik di dalam maupun di luar negeri seluruhnya melalui program
beasiswa. Dari segi kualitas, Bappeda memiliki sumber daya manusia yang cukup memadai
untuk mendukung kegiatan perencanaan dan mensinergikan program dan kegiatan antar
Satuan Kerja Perangkat Daerah.
B. Kedudukan, Tupoksi dan Struktur Organisasi
Kedudukan serta tugas pokok dan fungsi Bappeda Provinsi NTB diatur dalam Peraturan
Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan
Lembaga Teknis Daerah Provinsi NTB. Secara administratif Bappeda berada dibawah
koordinasi Asisten Perekonomian dan Pembangunan dan bertanggungjawab kepada Gubernur
NTB melalui Sekretaris Daerah.
Tugas pokok Bappeda Provinsi NTB adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah dibidang perencanaan, pembangunan dengan menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan;
b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perencanaan pembangunan daerah;
d. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas bidang perencanaan pembangunan;
e. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Sedangkan rincian tugas dan fungsi Bappeda Provinsi NTB dijabarkan pada Peraturan
Gubernur Nomor 22 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat,
Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat antara lain :
1. Kepala Bappeda
Kepala Bappeda Provinsi NTB mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Bappeda dalam menyelenggarakan sebagian
kewenangan rumah tangga Provinsi (desentralisasi) dibidang perencanaan pembangunan
LLaakkiipp BBaappppeeddaa PPrroovviinnssii NNTTBB TTaahhuunn 22001144 3
daerah yang menjadi kewenangannya serta melaksanakan tugas lain sesuai dengan kebijakan
yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan perundang-undangan serta
melaksanakan tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah
kepada Gubernur.
Dalam melaksanakan tugas pokok dimaksud, Kepala Bappeda menyelenggarakan fungsi:
a. Penyelenggaraan pembinaan yang bersifat operasional;
b. Pengarahan dan pengaturan pemanfaatan sarana dan prasarana Bappeda Provinsi;
c. Penetapan tata ruang Provinsi berdasarkan kesepakatan antara Provinsi dan
Kabupaten/Kota;
d. Pengawasan atas pelaksanaan tata ruang;
e. Penetapan kebijakan teknis sebagai pedoman, pemberian bimbingan dan perizinan, sesuai
dengan peraturan perundang-undangan;
f. Pengkoordinasian penyelenggaraan, pengamanan dan pengendalian teknis atas
pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
g. Pelaksanaan pembinaan personil, pembiayaan sarana dan prasarana Badan pada unit
kerjanya;
h. Pengawasan dan evaluasi atas pelaksanaan seluruh kegiatan Bappeda.
2. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan pembinaan
administrasi yang meliputi ketatausahaan, umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan
pemeliharaan kantor. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris, yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bappeda. Dalam melaksanakan tugas pokoknya,
Sekretariat menjalankan fungsi:
a. Pelaksanaan persiapan perumusan kebijakan dan koordinasi;
b. Pengelolaan urusan keuangan;
c. Pelaksanaan pembinaan administrasi dalam arti melakukan urusan ketatausahaan,
kepegawaian, perlengkapan, kerumahtanggaan, dan keprotokolan.
Sekretariat terdiri dari 3 (tiga) subbagian yang dipimpin oleh kepala subbagian, yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Bappeda. Rincian tugas pokok dan fungsi
masing-masing sub bagian adalah sebagai berikut:
a. Subbagian Program dan Pelaporan
Tugas pokok Subbagian Program dan Pelaporan adalah menyiapkan bahan pelaksanaan
perumusan kebijakan, koordinasi, perencanaan dan penyusunan program, pengumpulan dan
LLaakkiipp BBaappppeeddaa PPrroovviinnssii NNTTBB TTaahhuunn 22001144 4
analisis data, evaluasi program dan pelaporan. Rincian tugas Subbagian Program dan
Pelaporan adalah sebagai berikut:
o Menyiapkan bahan dalam rangka perumusan kebijakan, program, dan pelaporan;
o Menghimpun dan menganalisa data dalam rangka program dan pelaporan;
o Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program dan pelaporan;
o Menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Program dan Pelaporan;
o Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya.
b. Subbagian Keuangan
Subbagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan keuangan. Rincian
tugas Subbagian Keuangan adalah:
o Mengumpulkan/mengolah data keuangan untuk bahan penyusunan laporan keuangan;
o Menyiapkan bahan usulan pengangkatan dan pemberhentian pemimpin kegiatan, kuasa
pimpinan kegiatan, bendaharawan dan atasan langsungnya;
o Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana penerimaan dan anggaran belanja
baik rutin maupun pembangunan;
o Menyiapkan bahan penyelenggaraan pembinaan administrasi keuangan dan
perbendaharaan;
o Mencatat dan mengklarifikasi Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) serta penyiapan tindak
lanjut;
o Menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Keuangan;
o Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya.
c. Subbagian Umum dan Kepegawaian
Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan,
kepegawaian, perlengkapan, kerumahtanggaan, dan keprotokolan di lingkungan Bappeda.
Rincian tugas Subbagian Umum dan Kepegawaian yaitu :
o Melaksanakan urusan ketatausahaan;
o Melaksanakan urusan kepegawaian;
o Melaksanakan urusan perlengkapan;
o Melaksanakan urusan kerumahtanggaan dan keprotokolan;
o Menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
LLaakkiipp BBaappppeeddaa PPrroovviinnssii NNTTBB TTaahhuunn 22001144 5
o Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya.
3. Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi mempunyai tugas melaksanakan koordinasi
kegiatan perencanaan pembangunan pertanian, industri dan perdagangan, koperasi, dunia
usaha, keuangan, serta kelautan dan perikanan. Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi
dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bappeda.
Dalam melaksanakan tugas ini, Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi
menyelenggarakan fungsi:
a. Perencanaan pembangunan pertanian, industri, perdagangan, koperasi dan dunia usaha,
keuangan serta kelautan dan perikanan;
b. Koordinasi perencanaan pembangunan, pertanian, industri dan perdagangan, koperasi,
dunia usaha, keuangan serta kelautan dan perikanan yang disusun oleh SKPD yang berada
dalam wilayah Provinsi;
c. Perumusan kebijakan dan perumusan langkah – langkah pemecahan permasalahan;
d. Koordinasi penyusunan program tahunan dibidang perencanaan pembangunan ekonomi
yang meliputi pertanian, industri, perdagangan, koperasi dan dunia usaha, keuangan serta
kelautan dan perikanan dalam rangka pelaksanaan program pembangunan daerah yang
diusulkan pada Pemerintah Pusat untuk dimasukkan dalam program tahunan nasional.
Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi terdiri dari 2 (dua) subbidang yang dipimpin
oleh kepala subbidang, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Perencanaan Pembangunan Ekonomi. Rincian tugas masing-masing subbidang meliputi :
a. Subbidang Pertanian dan Kelautan
Subbidang Pertanian dan Kelautan mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana
dan program pembangunan pertanian, kelautan dan perikanan serta tugas lain sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya. Rincian tugas Subbidang Pertanian dan Kelautan yaitu:
o Menyusun rencana/program kerja pembangunan pertanian, kelautan dan perikanan;
o Koordinasi perencanaan pembangunan pertanian, kelautan dan perikanan yang disusun
oleh SKPD yang berada dalam wilayah Provinsi;
o Monitoring dan evaluasi dibidang pertanian dan kelautan;
o Menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas;
LLaakkiipp BBaappppeeddaa PPrroovviinnssii NNTTBB TTaahhuunn 22001144 6
o Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya.
b. Subbidang Industri dan Keuangan
Subbidang Industri dan Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
rencana dan program industri, perdagangan, koperasi, dunia usaha, serta tugas lain sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya. Rincian tugas Subbidang Industri dan Keuangan terdiri
dari:
o Menyusun rencana/program kerja pembangunan industri, perdagangan, koperasi, dunia
usaha;
o Koordinasi perencanaan pembangunan industri, perdagangan, koperasi, dunia usaha yang
disusun oleh SKPDyang berada dalam wilayah Provinsi;
o Monitoring dan evaluasi di bidang industri dan keuangan;
o Menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas;
o Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya.
4. Bidang Perencanaan Pembangunan Tata Ruang dan Prasarana
Bidang Perencanaan Pembangunan Tata Ruang dan Prasarana mempunyai tugas
melaksanakan koordinasi perencanaan pembangunan pekerjaan umum, perhubungan,
pertambangan dan energi, perencanaan tata ruang wilayah, sumberdaya alam dan lingkungan
hidup, kehutanan, serta kebudayaan dan pariwisata. Bidang Perencanaan Pembangunan Tata
Ruang dan Prasarana dipimpin oleh Kepala Bidang.
Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Perencanaan Pembangunan Tata Ruang dan Prasarana
menyelenggarakan fungsi:
a. Perencanaan pembangunan pekerjaan umum, perhubungan, pertambangan dan energi,
perencanaan tata ruang wilayah, sumberdaya alam dan lingkungan hidup, kehutanan, serta
kebudayaan dan pariwisata;
b. Koordinasi perencanaan pembangunan pekerjaan umum, perhubungan, pertambangan dan
energi, yang disusun oleh SKPD satuan organisasi lain dalam lingkungan pemerintah
daerah kabupaten kota dalam wilayah Provinsi;
c. Perumusan kebijakan dan perumusan langkah-langkah pemecahan permasalahan;
d. Koordinasi perencanaan tata ruang dan wilayah;
e. Koordinasi penyusunan program tahunan dibidang perencanaan prasarana yang meliputi
pekerjaan umum, perhubungan, pertambangan dan energi, perencanaan tata ruang wilayah,
LLaakkiipp BBaappppeeddaa PPrroovviinnssii NNTTBB TTaahhuunn 22001144 7
sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang diusulkan pada Pemerintah Pusat untuk
dimasukkan dalam program nasional.
Bidang Perencanaan Pembangunan Tata Ruang dan Prasarana membawahi 2 (dua) subbidang
yang dipimpin oleh kepala subbidang, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Tata Ruang dan Prasarana. Rincian tugas masing-
masing subbidang adalah sebagai berikut:
a. Subbidang Prasarana Wilayah
Sub Bidang Prasarana Wilayah mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana
pemukiman dan prasarana wilayah serta tugas-tugas lain. Rincian tugas Sub Bidang Prasarana
Wilayah meliputi :
o Menyusun rencana/program kerja;
o Monitoring dan evaluasi di bidang Prasarana Wilayah;
o Menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas;
o Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya.
b. Sub Bidang Tata Ruang dan Sumber Daya Alam
Sub Bidang Tata Ruang dan Sumber Daya Alam mempunyai tugas menyiapkan bahan
penyusunan rencana tata ruang dan sumber daya alam serta tugas-tugas lain. Rincian tugas
Subbidang Tata Ruang dan Sumberdaya Alam adalah sebagai berikut :
o Menyusun rencana/program kerja;
o Monitoring dan evaluasi dibidang Tata Ruang dan Sumber Daya Alam;
o Menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas;
o Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya.
5. Bidang Perencanaan Pembangunan Sosial
Bidang Perencanaan Pembangunan Sosial mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan
pelaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan dibidang sosial, pengawasan, perlindungan
masyarakat, pendidikan dan olahraga, diklat, kesehatan dan kesejahteraan rakyat. Bidang
Perencanaan Pembangunan Sosial dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bappeda Provinsi NTB.
Dalam melaksanakan tugas ini, Bidang Perencanaan Pembangunan Sosial menyelenggarakan
fungsi:
LLaakkiipp BBaappppeeddaa PPrroovviinnssii NNTTBB TTaahhuunn 22001144 8
a. Perencanaan pembangunan dibidang sosial, pengawasan, perlindungan masyarakat,
pendidikan dan olahraga, diklat, kesehatan dan kesejahteraan rakyat;
b. Koordinasi perencanaan pembangunan dibidang sosial, pengawasan, perlindungan
masyarakat, pendidikan dan olahraga, diklat, kesehatan dan kesejahteraan rakyat yang
disusun oleh SKPD dalam lingkungan pemerintah daerah, kabupaten/kota serta yang
berada dalam wilayah Provinsi;
c. Perumusan kebijakan dan perumusan langkah-langkah pemecahan permasalahan;
d. Koordinasi penyusunan program tahunan dibidang perencanaan pembangunan sosial yang
meliputi bidang perlindungan masyarakat, sosial, kesehatan dan kesejahteraan rakyat,
pendidikan dan olahraga, diklat;
e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya.
Bidang Perencanaan Pembangunan Sosial terdiri dari 2 (dua) subbidang yang dipimpin oleh
kepala subbidang, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Perencanaan Pembangunan Sosial. Rincian tugas masing-masing subbidang meliputi:
a. Subbidang Pemerintahan
Subbidang Pemerintahan mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana dan
program pembangunan dibidang pemerintahan dan program ketertiban, pengawasan serta
tugas – tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Rincian tugas Sub Bidang
Pemerintahan yaitu:
o Menyusun rencana/program kerja;
o Monitoring dan evaluasi dibidang Pemerintahan;
o Menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas;
o Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya.
b. Subbidang Kesejahteraan Rakyat
Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan
rencana dan program pembangunan pendidikan dan olahraga, kesejahteraan sosial dan tugas -
tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Rincian tugas Sub Bidang Kesejahteraan
Rakyat terdiri dari:
o Menyusun rencana/program kerja;
o Monitoring dan evaluasi dibidang kesejahteraan rakyat;
o Menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas;
LLaakkiipp BBaappppeeddaa PPrroovviinnssii NNTTBB TTaahhuunn 22001144 9
o Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya.
6. Bidang Evaluasi dan Pelaporan
Bidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaporan,
penyusunan data, evaluasi, penyusunan dan penyampaian informasi dan statistik serta
dokumentasi hasil-hasil pembangunan daerah. Bidang Evaluasi dan Pelaporan dipimpin oleh
Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bappeda Provinsi
NTB.
Dalam melaksanakan tugas ini, Bidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai fungsi:
a. Penyusunan laporan pelaksanaan pembangunan di daerah;
b. Penyusunan rencana kerjasama pembangunan lintas Provinsi, Kabupaten/Kota dan pihak
lainnya;
c. Pengumpulan dan pengolahan data menjadi pusat data pembangunan Provinsi guna
menunjang pelaksanaan pembangunan selanjutnya;
d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya.
Bidang Evaluasi dan Pelaporan terdiri dari 2 (dua) subbidang yang dipimpin oleh kepala
subbidang, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Evaluasi dan
Pelaporan. Rincian tugas masing-masing subbidang meliputi:
a. Subbidang Pengembangan Perencanaan
Subbidang Pengembangan Perencanaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan dokumen perencanaan kegiatan tahun pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan serta
tugas-tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Rincian tugas Sub Bidang
Pengembangan Perencanaan adalah sebagai berikut:
o Menyusun rencana/program kerja;
o Monitoring dan evaluasi dibidang pengembangan perencanaan;
o Menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas;
o Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya.
b. Sub Bidang Monitoring dan Pelaporan
Sub Bidang Monitoring dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan laporan hasil pelaksanaan pembangunan di daerah dalam rangka monitoring dan
LLaakkiipp BBaappppeeddaa PPrroovviinnssii NNTTBB TTaahhuunn 22001144 10
laporan pelaksanaan pembangunan daerah serta tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya. Rincian tugas Sub Bidang Monitoring dan Pelaporan terdiri dari:
o Menyusun rencana/program kerja;
o Monitoring dan evaluasi di bidang pengembangan perencanaan;
o Menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas;
o Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya.
7. Bidang Statistik
Bidang Statistik mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pelaporan, pengumpulan data,
evaluasi, penyusunan dan penyampaian informasi, pengelolaan pusat data pembangunan
Provinsi serta dokumentasi tentang hasil pelaksanaan pembangunan daerah. Bidang Statistik
dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bappeda Provinsi NTB.
Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Statistik menyelenggarakan fungsi :
a. Menyiapkan bahan pelaporan pelaksanaan pembangunan daerah;
b. Penyusunan rencana kerja pembangunan lintas provinsi dan kabupaten/kota;
c. Pengumpulan, penyusunan dan pengolahan data menjadi informasi, pengelolaan pusat data
pembangunan provinsi guna menunjang perencanaan pembangunan selanjutnya;
d. Pengumpulan, penyusunan dokumentasi dan peragaan data statistik hasil pembangunan.
Bidang Statistik terdiri dari 2 (dua) subbidang yang dipimpin oleh kepala subbidang, yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Statistik. Rincian tugas
masing-masing subbidang meliputi:
a. Subbidang Pendataan
Subbidang Pendataan mempunyai tugas melakukan pengumpulan, penyusunan dan
pengolahan data statistik serta tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Rincian
tugas Sub Bidang Pendataan meliputi:
o Menyusun rencana/program kerja;
o Monitoring dan evaluasi dibidang Pendataan;
o Menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas;
o Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya.
b. Subbidang Pelayanan Informasi
LLaakkiipp BBaappppeeddaa PPrroovviinnssii NNTTBB TTaahhuunn 22001144 11
Subbidang Pelayanan Informasi mempunyai tugas melakukan pengumpulan data statistik
menjadi bahan informasi, pengelolaan pusat data provinsi dengan memanfaatkan teknologi
informatika guna mendukung perencanaan selanjutnya serta tugas-tugas lain sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya. Rincian tugas Sub Bidang Pelayanan Informasi terdiri dari:
o Menyusun rencana/program kerja;
o Monitoring dan evaluasi dibidang Pelayanan Informasi;
o Menyiapkan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas;
o Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya.
C. Isu Strategis Bappeda Provinsi NTB
Dalam melaksanakan tugas pada bidang perencanaan pembangunan daerah, Bappeda
menghadapi berbagai macam masalah yang menjadi isu strategis dalam pelaksanaan tugasnya.
Isu strategis tersebut antara lain :
- Kuantitas dan kualitas pelayanan apartur belum optimal
- Kualitas data dan informasi pembangunan belum akurat
- Dayaguna hasil guna monitoring dan evaluasi pembangunan untuk perencanaan
- Kualitas dokumen rencana pembangunan daerah dan laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan pembangunan daerah
- Kualitas data dan informasi pembangunan belum akurat
- Sinergi perencanaan pembangunan sektoral dan kewilayahan
- Rencana pembangunan berbasis tata ruang
LLaakkiipp BBaappppeeddaa PPrroovviinnssii NNTTBB TTaahhuunn 22001144 12
BBAABB IIII PPEERREENNCCAANNAAAANN KKIINNEERRJJAA
Berdasarkan penetapan kinerja yang telah ditanda tangani Kepala Bappeda Provinsi NTB dengan
Gubernur NTB, Bappeda menetapkan 5 sasaran strategis dengan 25 indikator kinerja berdasarkan
rancangan Rencana Strategis yang pada saat itu baru saja disusun sebelum diselaraskan dengan
RPJMD Provinsi NTB Tahun 2013 – 2018 dimana RPJMD ini ditetapkan pada bulan Februari
2014. Sehingga bila dibandingkan antara Renstra Bappeda sebelum dan setelah diselaraskan
terdapat beberapa perbedaan sasaran strategis dan indicator kinerja yang cukup signifikan. Akan
tetapi karena penyusunan Penetapan Kinerja masih berdasarkan rancangan Renstra, maka Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bappeda Provinsi NTB akan menyajikan data
sesuai dengan yang telah direncanakan dalam PK tahun 2014.
Adapun sasaran strategis sebagaimana tertuang dalam PK Bappeda tahun 2014 adalah :
- Mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkualitas melalui konsistensi antara dokumen
perencanaan program/kegiatan dan implementasi program/kegiatan pembangunan bidang
ekonomi, sosial, tata ruang dan prasarana;
- Mewujudkan rencana, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang yang serasi, selaras dan
produktif;
- Terwujudnya pelaksanaan pengendalian dan evaluasi yang efektif dan efisien dalam
memberikan bahan masukan guna penyusunan perencanaan pembangunan daerah;
- Tersedianya data dan layanan informasi daerah yang aktual, akurat dan relevan serta berbasis
teknologi informasi dan komunikasi sebagai bahan dalam penyusunan perencanaan
pembangunan bidang ekonomi, sosial, tata ruang dan prasarana;
- Tersedianya SDM perencanaan yang memiliki kompetensi dan kapabilitas dalam penyusunan
perencanaan pembangunan daerah.
Dengan rincian indicator kinerja masing – masing sasaran tersebut dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel 2.1
Perencanaan Kinerja Bappeda Provinsi NTB Tahun 2014
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Mewujudkanpembangunan ekonomiyang berkualitas melalui
Jumlah dokumen data statistikpembangunan
9 dokumen
LLaakkiipp BBaappppeeddaa PPrroovviinnssii NNTTBB TTaahhuunn 22001144 13
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
konsistensi antaradokumen perencanaanprogram/kegiatan danimplementasiprogram/kegiatanpembangunan bidangekonomi, sosial, tata ruangdan prasarana.
- Produk Domestik Regional Bruto(PDRB) Perkapita ADHB (tanpa sektorpertambangan)
Rp. 11,302,611
Jumlah dokumen usulan program/kegiatanpartisipatif
3 dokumen
Jumlah dokumen rancangan RKPD 2 dokumen
Jumlah dokumen RKPD hasil Musrenbang 1 dokumen
Jumlah dokumen KUA dan PPAS 2 dokumen
Jumlah dokumen perencanaan yang disusun 5 dokumenJumlah dokumen perencanaan dalampemberdayaan ekonomi masyarakat yangdisusun
4 dokumen
Jumlah dokumen pedoman perencanaanpembangunan bidang ekonomi
3 dokumen
Jumlah dokumen perencanaanpembangunan bidang pemerintahan
1 dokumen
Jumlah dokumen perencanaanpembangunan bidang kesra
2 dokumen
Jumlah dokumen perencanaanpembangunan bidang prasarana wilayah
1 dokumen
Mewujudkan rencana,pemanfaatan danpengendalian tata ruangyang serasi, selaras danproduktif
Jumlah dokumen perencanaan tata ruangdan sumber daya alam
4 dokumen
Jumlah dokumen hasil pembinaan danpengendalian WISMP II (Water IrrigationSystem Management Project II)
1 dokumen
Terwujudnya pelaksanaanpengendalian dan evaluasiyang efektif dan efisiendalam memberikan bahanmasukan guna penyusunanperencanaan pembangunandaerah
Jumlah dokumen LAKIP 1 Dokumen
Jumlah dokumen LKPJ 1 Dokumen
Jumlah buku hasil monitoring, evaluasi,pengendalian dan pelaporan programpembangunan di Prov. NTB yang dicetak
2 dokumen
Jumlah dokumen evaluasi perencanaan 1 dokumen
Tersedianya data danlayanan informasi daerahyang aktual, akurat danrelevan serta berbasisteknologi informasi dankomunikasi sebagai bahandalam penyusunanperencanaan pembangunanbidang ekonomi, sosial,
Jumlah laporan keuangan akhir tahun danneraca keuangan yang tersedia
1 dokumen
Jumlah kegiatan pengumpulan data daninformasi pembangunan yang dilakukan
1 kegiatan
Jumlah dokumen profile daerah berupa petasosial berbasis WEB yang disusun
1 dokumen
Jumlah kegiatan publikasi hasil-hasilpembangunan daerah
1 kegiatan
LLaakkiipp BBaappppeeddaa PPrroovviinnssii NNTTBB TTaahhuunn 22001144 14
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
tata ruang dan prasarana Jumlah Dokumen RPJMD Provinsi NTBdan RKPD Online
2 dokumen
Tersedianya SDMperencanaan yangmemiliki kompetensi dankapabilitas dalampenyusunan perencanaanpembangunan daerah
Jumlah SDM Jabatan Fungsional Perencana(JFP) yang memadai
32 orang
Jumlah kegiatan sosialisasi peraturanperundangan yang dilaksanakan
1 kegiatan
Jumlah aparatur yang diberikan pembinaanmental dan fisik
150 orang
Untuk mewujudkan sasaran strategis dengan seluruh indicator kinerja diatas, Bappeda Provinsi
NTB melaksanakan 8 program priotitas dan 25 kegiatan sebagaimana termuat dalam Dokumen
Pelaksanaan Anggran (DPA) Bappeda Provinsi NTB Tahun 2014. Dengan jumlah anggaran
sebesar Rp. 15.333.886.500,-.
LLaakkiipp BBaappppeeddaa PPrroovviinnssii NNTTBB TTaahhuunn 22001144 15
BBAABB IIIIII AAKKUUNNTTAABBIILLIITTAASS KKIINNEERRJJAA
A. Capaian Kinerja Bappeda Provinsi NTB
Sasaran I : Mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkualitas melalui
konsistensi antara dokumen perencanaan program/kegiatan dan
implementasi program/kegiatan pembangunan bidang ekonomi, sosial,
tata ruang dan prasarana.
Untuk menyediakan data dasar bagi perencanaan pembangunan daerah, Bappeda
menyediakan dokumen data statistik pembangunan bekerjasama dengan BPS Provinsi NTB
menyusun buku Nusa Tenggara Dalam Angka Tahun 2013 dan buku Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) Provinsi NTB Tahun 2013. Dari 9 target dokumen yang ditetapkan
akan disusun pada tahun 2014, seluruhnya dapat tercapai. Karena selain kedua dokumen
diatas terdapat beberapa dokumen yang juga disusun, antara lain :
a. Tabel Input-Output Provinsi NTB Tahun 2014
b. Indeks Pembangunan Regional Provinsi NTB Tahun 2013
c. Analisis Distribusi Pendapatan Provinsi NTB Tahun 2013
d. Analisis Tingkat Kemiskinan dan Karakteristik Penduduk Miskin Provinsi NTB Tahun
2013
e. Penyusunan Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi NTB tahun 2013
f. Indeks Pembangunan Gender Provinsi NTB Tahun 2013
g. Kajian Nilai Tukar Petani di Provinsi NTB Tahun 2013.
Pada tahun 2009 sampai dengan 2013, salah satu indicator kinerja utama Bappeda adalah
PDRB Perkapita ADHB (tanpa sector pertambangan) dan sampai disusunnya PK tahun 2014
belum ada penggantian IKU hingga RPJMD 2013 – 2018 ditetapkan pada Februari tahun
2014. Sehingga PDRB, pada saat itu masih dijadikan IKU Bappeda Provinsi NTB.
Berdasarkan data terakhir yang dirilis oleh BPS, PDRB Perkapita ADHB (tanpa sector
pertambangan) Provinsi NTB tahun 2013 sebesar Rp. 10.102.984,-. Sedangkan PDRB tahun
2014 akan dirilis pada pertengahan tahun 2015. Setiap tahunnya PDRB perkapita Provinsi
NTB mengalami peningkatan, dan kenaikan cukup signifikan terjadi antara tahun 2012 ke
tahun 2013 sebesar Rp. 1.162.138,-. Secara lebih rinci perkembangan PDRB Perkapita
tersebut dapat dilihat pada grafik berikut :
LLaakkiipp BBaappppeeddaa PPrroovviinnssii NNTTBB TTaahhuunn 22001144 16
Gambar 3.1
PDRB Perkapita ADHB (tanpa sector pertambangan)
Tahun 2010 - 2013
Untuk mensinkronisasikan perencanaan setiap tahunnya Bappeda melakukan Rapat Kerja
Kepala Bappeda se-Provinsi NTB, Forum SKPD, Pra Musrenbang berbasis kewilayahan serta
Musrenbang Provinsi. Rapat kerja kepala bappeda merupakan inisiatif yang dilakukan untuk
menyerap aspirasi pembangunan secara bottom up lebih dini karena dilaksanakan diawal
tahun serta untuk menyamakan persepsi kebijakan pembangunan antara provinsi dengan
Kabupaten/Kota. Tahun 2014 Rapat Kerja Kepala Bappeda dilaksanakan juga pada akhir
tahun dan didahului dengan Rapat Kerja Sekretaris Bappeda se – NTB, dimana pada tahun –
tahun sebelumnya hal ini belum pernah dilakukan. Dengan demikian target dokumen usulan
program/kegiatan partisipatif yang ditetapkan sebanyak 3 dokumen berhasil tercapai yaitu
dengan tersusunnya laporan hasil Rapat Kerja Bappeda Kabupaten/Kota se NTB, hasil Forum
SKPD Provinsi NTB dan hasil Pra Musrenbang Provinsi NTB.
Selain itu, pada tahun 2014 telah diadakan Bimbingan Teknis tentang proses penyusunan
LAKIP SKPD dengan mengundang narasumber dari pihak Kementerian PAN dan RB, Biro
Organisasi Provinsi NTB dan Inspektorat Provinsi NTB. Peserta bimtek ini berjumlah 75
orang, tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas LAKIP
SKPD sehingga dapat menyajikan data secara relevan sesuai skema yang ada. Selain itu,
Bappeda juga mengadakan workshop pengembangan Kerjasama Pemerintah dengan Swasta.
Peserta berjumlah 90 orang terdiri dari perwakilan seluruh SKPD Provinsi NTB, Bappeda
Kabupaten/Kota dan LSM dalam negeri maupun luar negeri.
7.189.2888.106.541 8.940.846
10.102.984
-
2.000.000
4.000.000
6.000.000
8.000.000
10.000.000
12.000.000
2010 2011 2012 2013
Produk Domestik Regional Bruto(PDRB) Perkapita ADHB
(tanpa sektor pertambangan)
LLaakkiipp BBaappppeeddaa PPrroovviinnssii NNTTBB TTaahhuunn 22001144 17
Pelaksanaan Musrenbang Provinsi NTB tahun 2014 dihadiri oleh 650 orang peserta dengan
proporsi jumlah peserta dari masyarakat sebesar 39% dan 61% dari unsur pemerintahan.
Output kegiatan ini adalah tersusunnya sebuah dokumen RKPD hasil Musrenbang tahun 2015,
dimana target tersebut tercapai sesuai harapan. Dokumen ini juga digunakan sebagai bahan
untuk mengikuti kegiatan Musrenbang Nasional yang dilaksanakan oleh Bappenas.
Target indicator kinerja untuk dokumen rancangan RKPD sejumlah 2 dokumen hanya berhasil
tercapai 1 (satu) dokumen dan dicetak sebanyak 75 buku, karena penyusunan RKPD pada
tahun 2014 dilaksanakan secara online sehingga pembuatan software dilakukan pada mata
kegiatan lainnya yang terdapat pada sasaran IV.
Jumlah dokumen KUA dan PPAS yang ditargetkan sebanyak 2 dokumen di tahun 2014,
berhasil tercapai sebanyak 4 (empat) dokumen yaitu Dokumen KUA Perubahan TA 2014,
Dokumen PPAS Perubahan TA 2014, Dokumen KUA TA 2015 dan Dokumen PPAS TA
2015. Seluruh dokumen tersebut masing – masing dicetak sebanyak 225 buku yang berupa 75
buku draft awal, 75 buku draft akhir, dan 75 buku dokumen final.
Pada indikator dokumen perencanaan yang dilaksanakan melalui kegiatan Penyusunan
Dokumen Perencanaan, 5 target dokumen yang ditetapkan berhasil tercapai. Dokumen
perencanaan tersebut berupa :
a. Laporan Tahunan Bappeda Provinsi NTB tahun 2014
b. Dokumen Rencana Kerja Bappeda Provinsi NTB Tahun 2015
c. DPPA Bappeda Provinsi NTB tahun anggaran 2014
d. DPA Bappeda Provinsi NTB tahun anggaran 2015
e. Dokumen Penyelarasan RPJMD 2013 - 2018 dengan Rencana Strategis (Renstra) Bappeda
Provinsi NTB Tahun 2013 – 2018.
Pada bidang perencanaan pembangunan ekonomi, terdapat dua indikator kinerja yang yang
mendukung sasaran I. Indicator kinerja tersebut adalah dokumen perencanaan dalam
pemberdayaan ekonomi masyarakat yang disusun dengan target sebanyak 4 dokumen dan
dokumen pedoman perencanaan pembangunan bidang ekonomi yang targetnya 3 dokumen.
Untuk indicator pertama, keseluruhan target berhasil tercapai dengan dicetaknya dokumen –
dokumen :
a. Buku saku database bidang Ekonomi
b. Booklet Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
c. Laporan Pelaksanan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD)
LLaakkiipp BBaappppeeddaa PPrroovviinnssii NNTTBB TTaahhuunn 22001144 18
d. Laporan tahunan DBHCHT Provinsi NTB
Sedangkan indkator kedua juga berhasil tercapai, yaitu disusunnya 3 dokumen yang antara
lain mengenai :
a. Database indikator capaian target MDGS di Provinsi NTB
b. Laporan tahunan pencapaian MDGs di Provinsi NTB
c. Dokumen Rencana Pengembangan Ekonomi NTB 2014 - 2018
Indikator dokumen perencanaan pembangunan bidang pemerintahan dengan target 1 (satu)
dokumen di tahun 2014 tidak berhasil tercapai karena dilakukannya rasionalisasi anggaran.
Sehingga pada tahun tersebut sub bidang yang melaksanakan kegiatan ini hanya melakukan
rapat koordinasi bidang pemerintahan dengan jumlah peserta sebanyak 200 orang, rapat
koordinasi ini dilakukan dalam beberapa tahap untuk mensinkronisasikan program/kegiatan
yang dilaksanakan dibawah koordinasi sub bidang tersebut.
Untuk mewujudkan percepatan dalam menerapkan prinsip-prinsip Good Governance, Clean
Government dan Reformasi Birokrasi melalui penyelenggaraan pemerintahan yang bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme, dan sebagai langkah awal setelah dilaunchingnya Pergub AD-
PPK maka pada tanggal 4 Pebruari 2014 diadakan sosialisasi kepada para pemangku
kebijakan lingkup propinsi Nusa Tenggara Barat. Selain itu, bekerjasama dengan KPK, PKK
dan AIPJ, Bappeda mengadakan sosialisasi tindak pidana korupsi, gratifikasi dan tindak
pidana pencucian uang kepada unsur – unsur Organisasi Perempuan di NTB.
Adapun indicator kinerja jumlah dokumen perencanaan pembangunan bidang kesejahteraan
masyarakat yang ditargetkan 2 (dua) dokumen hanya berhasil mencapai 1 (satu) target
dokumen yaitu Dokumen Evaluasi Kinerja Gerakan 3A yang dicetak sebanyak 10 buku.
Karena pada tahun ini konsentrasi kegiatan dilakukan untuk memperkenalkan program Aksi
Seribu Hari Pertama Kehidupan (ASHAR) kepada masyarakat NTB yang dilaksanakan
melalui workshop kepada 100 orang peserta dan program Workshop Program Bersih
Lingkungan dan Sanitasi (BERLIAN) kepada 60 orang peserta.
Program ASHAR merupakan bagian dari program prioritas yang disebut Generasi Emas NTB
2015. Program ini dimulai sejak tahun 2013 dan akan berakhir tahun 2025 dengan tujuan
lahirnya generasi unggul dari Provinsi NTB diawali melalui remaja putri yang harus dibekali
dengan keterampilan untuk hidup sehat, sehingga ketika memasuki gerbang keluarga ia sudah
siap untuk hamil dan melahirkan anak yang sehat dan cerdas. Langkah pelaksanaan program
GEN di tahun 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
LLaakkiipp BBaappppeeddaa PPrroovviinnssii NNTTBB TTaahhuunn 22001144 19
Tabel 3.1
Pelaksanaan Program GEN Tahun 2014 di Provinsi NTB
Sumber Biaya APBD Provinsi Sumber Biaya GCC Kanada
Penguatan Tim Koordinasi GEN (SKGubernur, Februari 2014) danpembentukan Sekretariat GEN
Formatif research di 2 Kabupaten(LOTENG dan LOTIM)
Workshop untuk menyusun konsepGEN, Pemantapan PUP dan PAUD.
Penyusunan Kurikulum PARANA,PAUD, Data dan Koperasi cetak buku
Sosialisasi GEN di Kabupaten / Kota se-Pulau Lombok
Pengadaan peralatan survey
Rapat-rapat teknis untuk menyusunkurikulum PARANA, PAUD, Data danKoperasi.
Biaya Konsultan dan Tim Lapangan.
Pengadaan peralatan, bahan untukSekretariat GENMonev kegiatan di 2 Kabupaten contoh(LOTENG dan LOTIM)
Sedangkan indicator jumlah dokumen perencanaan pembangunan bidang prasarana wilayah
untuk mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur daerah dengan target 1 (satu)
dokumen berhasil tercapai melebihi target dengan disusunnya 2 dokumen laporan hasil rapat
koordinasi perencanaan prasarana serta koordinasi perumahan dan sanitasi, dengan jumlah
peserta rapat tersebut masing – masing 300 orang.
Sebagaimana tertuang dalam RPJMD Provinsi NTB 2013 – 2018 yang ditetapkan pada bulan
Februari tahun 2014, Bappeda memiliki 2 (dua) Indikator Kinerja yaitu Masyarakat yang
mengakses layanan NTB online (RKPD Online, NTB Satu Data) dan dokumen perencanaan
dan pertanggung jawaban pelaksanaan pembangunan yang berprestasi ditingkat nasional.
Jumlah masyarakat yang mengakses RKPD Online dan NTB Satu Data sepanjang tahun 2014
tercatat sebanyak 25.096 orang, jauh melampaui target sebanyak yang berjumlah 10.000
orang.
Untuk dokumen perencanaan, pada tahun 2014 Bappeda Provinsi NTB berhasil meraih
Anugerah Pangripta Nusantara yang merupakan Penghargaan tertinggi yang diberikan kepada
pemerintah daerah yang berprestasi di bidang dokumen perencanaan pembangunan dengan
penilaian meliputi :
1. Konsistensi perencanaan dengan isu strategis dan permasalahan pembangunan daerah
2. Konsistensi perencanaan dengan pelaksanaan pembangunan
LLaakkiipp BBaappppeeddaa PPrroovviinnssii NNTTBB TTaahhuunn 22001144 20
3. Inovasi proses perencanaan serta kebijakan/program pembangunan.
Provinsi NTB berhasil meraih penghargaan sebagai Provinsi Terbaik III Kategori B yaitu bagi
daerah yang memiliki criteria sumberdaya yang belum optimal, tetapi memiliki kemampuan
potensial untuk menyusun perencanaan pembangunan yang berkualitas.
Ditahun yang sama Provinsi Nusa Tenggara Barat memperoleh penghargaan MDGs yang
secara langsung diserahkan kepada Gubernur NTB oleh Presiden RI, yakni pada kategori
sebagai berikut :
1. Terbaik I pada kategori Laju Pencapaian MDGs Terbaik Tahun 2011-2013 (Diberikan
kepada 3 provinsi terbaik yang menunjukkan laju pencapaian MDGs yang tinggi pada
tahun 2011-2013)
2. Peraih Penghargaaan MDGs Untuk Provinsi Terbaik Dengan Pencapaian Indikator MDGs
Terbanyak 2011-2013 (Provinsi Nusa Tenggara Barat menunjukkan perbaikan 10 dari 12
indikator yang dinilai)
Penghargaan tersebut diberikan atas dasar pencapaian 12 indikator sebagai berikut:
1. Persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan nasional
2. Indeks kedalaman kemiskinan
3. Proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum (<1400
kkal/kapita/hari)
4. Angka Partisipasi Murni (APM) sekolah menengah (SMP/MTs)
5. Rasio APM perempuan/laki di sekolah menengah
6. Kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan di sektor non pertanian
7. Persentase anak usia 1 tahun yang diimunisasi campak
8. Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih
9. Angka pemakaian kontrasepsi/CPR bagi perempuan menikah 15-49, cara modern
10. Case Detection Rate Tuberculosis
11. Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak
Sasaran II : Mewujudkan rencana, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang yang
serasi, selaras dan produktif.
Koordinasi perencanaan tata ruang dan sumber daya alam (SDA) dilaksanakan terus menerus
dan berkesinambungan, karena antara Provinsi dengan Kabupaten/Kota harus memiliki
keselarasan dalam perencanaan pemanfaatan tata ruang yang ada agar tidak terjadi konflik
LLaakkiipp BBaappppeeddaa PPrroovviinnssii NNTTBB TTaahhuunn 22001144 21
kepentingan antara para stakeholder. Pada tahun 2014 Bappeda menyusun 5 dokumen
perencanaan melebihi 4 target dokumen yang telah ditetapkan pada indicator jumlah dokumen
perencanaan tata ruang dan sumber daya alam. Dokumen yang disusun tersebut antara lain :
a. Dokumen kajian evaluasi Perda RTRW Provinsi NTB
b. Dokumen KLHS KSP Agropolitan Alas Utan
c. Dokumen Album Peta KSP Agropolitan Alas Utan
d. Dokumen identifikasi bahan - bahan penyusunan Dossier Geopark Nasional Tambora
e. Dokumen finalisasi Dossier Geopark Rinjani menuju Geopark Dunia.
Pemerintah Provinsi NTB bersama empat pemerintah kabupaten di Pulau Lombok, saat ini
dalam proses merampungkan berbagai persayaratan pengajuan usulan Taman Nasional
Rinjani untuk ditetapkan menjadi taman bumi atau geopark dunia. Untuk itu sebagai bentuk
dukungan pemerintah daerah, Bappeda melakukan sosialisasi Geopark Rinjani menuju
Geopark Dunia kepada masyarakat setempat dengan menyebarkan 500 lembar leaflet dan 500
buku saku mengenai Geopark Rinjani. Serta mengadakan seminar kepada 75 orang peserta
untuk menyamakan persepsi mengenai pentingnya menjaga kelestarian kawasan Rinjani dan
sosialisasi kepada 150 orang masyarakat dikawasan sekitar Taman Nasional Rinjani. Selain
itu, Pemda Provinsi NTB juga berusaha untuk mewujudkan kawasan Tambora sebagai Taman
Nasional dengan langkah awal melakukan workshop kepada 100 orang peserta mengenai
Tambora sebagai Taman Nasional.
Indikator kinerja jumlah dokumen hasil pembinaan dan pengendalian WISMP II sebagai
perwujudan untuk menjaga kelestarian sumber daya air dengan target 1 (satu) dokumen,
berhasil tercapai berupa disusunnya sebuah dokumen profil KPI dan Succes Story WISMP II.
Selain itu, kegiatan tahun 2014 yang dilakukan adalah dengan mengadakan pelatihan kepada
50 orang Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) Program WISMP II dan melaksanakan rapat
koordinasi dan sinkronisasi dengan 40 orang peserta. Pembinaan dan pengendalian Water
Irrigation System Management Project II dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan
kapasitas pengelolaan sumber daya air wilayah sungai dan irigasi serta meningkatkan
produktivitas pertanian di lahan irigasi.
LLaakkiipp BBaappppeeddaa PPrroovviinnssii NNTTBB TTaahhuunn 22001144 22
Sasaran III : Terwujudnya pelaksanaan pengendalian dan evaluasi yang efektif dan
efisien dalam memberikan bahan masukan guna penyusunan
perencanaan pembangunan daerah.
Untuk mewujudkan pengendalian dan evaluasi dalam penyusunan perencanaan pembangunan
daerah, Bappeda melakukan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Bappeda Tahun 2013 yang dituangkan kedalam satu dokumen laporan dan
diserahkan pada bulan Januari tahun berikutnya sebagai bahan evaluasi pelaksanaan
program/kegiatan prioritas sepanjang tahun 2013. Sehingga target indicator jumlah dokumen
LAKIP sebanyak 1 (satu) dokumen tersebut berhasil tercapai.
Target indikator dokumen LKPJ dengan target sebanyak 1 (satu) dokumen merupakan
implementasi Pasal 27 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
Kepala Daerah mempunyai kewajiban memberikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
(LKPJ) kepada DPRD. Penyampaian LKPJ Gubernur Akhir Tahun Anggaran yang disusun
oleh Bappeda Provinsi NTB dan dituangkan kedalam sebuah dokumen, dimaksudkan untuk
memberikan informasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah yang
memuat keterangan mengenai realisasi program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam
RPJMD Provinsi NTB, dan sebagai bahan evaluasi dan atau koreksi serta bahan masukan
dalam rangka meningkatkan efisiensi, efektivitas dan akuntablitas penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan tahun anggaran berikutnya. Target tersebut berhasil tercapai,
dan dokumen LKPJ diserahkan kepada Gubernur NTB oleh tim penyusun pada bulan Maret
tahun 2014.
Sedangkan hasil pelaksanaan monitoring, evaluasi, pegendalian dan pelaporan program
pembangunan di Provinsi NTB tahun 2014 dituangkan kedalam 3 jenis dokumen yang dicetak
sebanyak masing – masing 60 eksemplar berhasil melampaui target yang telah ditetapkan
sebanyak 2 (dua) dokumen. Dokumen tersebut antara lain :
a. Dokumen Evaluasi UKP-PPP Tahun 2014 (4 triwulan)
b. Dokumen Evaluasi Capaian Program Prioritas RPJMD 2013 - 2018 Semester I dan II
c. Dokumen Progress Report Kinerja Program Unggulan NTB Semester II Tahun 2013 dan
Kinerja RPJMD NTB 2014 - 2018 (Triwulan I,II,III Tahun 2014)
Untuk evaluasi dokumen perencanaan pembangunan, Bappeda melakukan penyelarasan
Renstra seluruh SKPD dengan RPJMD Provinsi NTB agar perencanaan pembangunan yang
dilaksanakan masing – masing SKPD berjalan selaras dengan yang telah direncanakan
LLaakkiipp BBaappppeeddaa PPrroovviinnssii NNTTBB TTaahhuunn 22001144 23
Pemerintah Daerah untuk mencapai 31 indikator kinerja utama sebagaimana tertuang dalam
RPJMD NTB Tahun 2013 – 2018. Sehingga dari target 1 (satu) dokumen yang telah
ditetapkan berhasil tercapai 44 dokumen penyelarasan Renstra SKPD ditambah dengan 3
dokumen RPJMD dari 3 Kabupaten/Kota di NTB.
Sasaran IV : Tersedianya data dan layanan informasi daerah yang aktual, akurat
dan relevan serta berbasis teknologi informasi dan komunikasi sebagai
bahan dalam penyusunan perencanaan pembangunan bidang ekonomi,
sosial, tata ruang dan prasarana.
Sebagai bentuk pelaksanaan good governance dan mengimplementasikan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah, Bappeda NTB mendorong keterbukaan sistem pelaporan keuangan yang
ditampilkan secara factual dan real time. Sehingga demi mendukung transparansi dan
percepatan realisasi keuangan pada lingkup Bappeda Provinsi NTB, Bappeda memasang TV
monitor yang menampilkan realisasi keuangan dan fisik bappeda day by day dan agenda
kegiatan harian Bappeda yang dilaksanakan didalam maupun luar kantor. Pada tahun 2014
serapan keuangan di Bappeda mencapai 92.69% sebagaimana tertuang dalam dokumen
penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun yang disusun sesuai dengan target jumlah
laporan keuangan akhir tahun dan neraca keuangan sebanyak 1 (satu) dokumen. Serapan ini
meningkat dibandingkan realisasi tahun 2013 yang berjumlah 91.33% dan tahun 2012 dengan
jumlah realisasi 92.59% sebagaimana tergambar dalam grafik dibawah ini.
Gambar 3.2
Realisasi Keuangan Bappeda Tahun 2012 – 2014
90,5
91
91,5
92
92,5
93
2012 2013 2014
92.59%
91.33 %
92.69 %
LLaakkiipp BBaappppeeddaa PPrroovviinnssii NNTTBB TTaahhuunn 22001144 24
Untuk indicator kegiatan pengumpulan data dan informasi pembangunan yang dilakukan,
Bappeda melakukan penyusunan sebuah dokumen peta tematik Kawasan Strategis Provinsi
Rasimas dalam satu kegiatan serta melaksanakan pameran dalam rangka HUT Provinsi NTB.
Sehingga target 1 (satu) kegiatan pada indicator ini berhasil tercapai dengan dilaksanakannya
kegiatan penyusunan peta tematik diatas.
Perencanaan pembangunan merupakan upaya perubahan kearah kondisi yang lebih baik,
proses perencanaan yang baik dan komprehensif merupakan titik penting untuk berhasilnya
pembangunan. Untuk dapat menghasilkan perencanaan yang ideal maka setiap proses harus
senantiasa dilakukan dengan basis data dan informasi yang valid dan terukur. Menyadari hal
tersebut diatas, Pemerintah Daerah melalui Bappeda Provinsi NTB telah mencanangkan
program “NTB SATU DATA” yang merupakan salah satu program unggulan Pemerintah
Provinsi NTB, dan sebagai realisasi dari program unggulan tersebut pada tanggal 10
September 2014 dilakukan peresmian Gedung Pusat Data Daerah Provinsi NTB “BALE ITE”
(Balai Layanan Informasi, Teknologi dan Edukasi) oleh Gubernur NTB.
Gambar 3.3
Launching Bale Ite oleh Bapak Gubernur NTB
Untuk mencapai indicator penyusunan dokumen profile daerah berupa peta sosial berbasis
WEB, Bappeda telah menyusun peta tematik peta sosial 10 desa berbasis WEB di Provinsi
NTB yang dituangkan kedalam sebuah dokumen. Sehingga indicator tersebut berhasil
mencapai target sesuai harapan.
LLaakkiipp BBaappppeeddaa PPrroovviinnssii NNTTBB TTaahhuunn 22001144 25
Sebagaimana ditetapkannya indicator kegiatan publikasi hasil – hasil pembangunan daerah
dengan target sebanyak 1 (satu) kegiatan, Bappeda telah melaksanakan publikasi terhadap
hasil pembangunan yang dilakukan di NTB melalui media cetak Lombok Post yang pada
tahun 2014 dilakukan sebanyak 1 kali/kegiatan serta dengan memasang spanduk dan baliho
kegiatan – kegiatan yang dilakukan di Bappeda Provinsi NTB.
Adapun untuk mencapai target indicator jumlah dokumen RPJMD Provinsi NTB dan RKPD
Online dengan target sebanyak 2 (dua) dokumen, pada bulan Februari 2014 telah ditetapkan
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 3
Tahun 2008 tentang RPJPD Provinsi NTB Tahun 2005 – 2025 dan Peraturan Daerah Nomor 2
Tahun 2014 tentang RPJMD Provinsi NTB Tahun 2013 – 2018, sehingga penyusunan
dokumen Renstra SKPD, RKPD, Renja SKPD harus mengacu pada RPJMD yang berlaku.
Target indicator ini berhasil tercapai, dan RPJMD tersebut telah disosialisasikan kepada
seluruh Kabupaten/Kota se NTB dengan jumlah peserta 20 orang dan kepada 60 orang
perwakilan dari SKPD Provinsi serta masyarakat.
Sedangkan untuk mengembangkan system informasi perencanaan pembangunan daerah,
Bappeda membuat sebuah software perencanaan yang disebut RKPD Online sehingga proses
perencanaan pembangunan kedepannya akan berbasis teknologi informasi dan data dapat
diupdate secara factual oleh masing – masing SKPD di Provinsi NTB. RKPD Online adalah
inovasi dalam bidang perencanaan pembangunan daerah yang mencoba menggabungkan
keinginan seluruh pemangku kepentingan pembangunan dan mengolahnya menjadi rumusan
program dan kegiatan pembangunan daerah. Masyarakat, dunia usaha, Pemerintah
kabupaten/kota maupun Pemerintah Provinsi dapat bersama-sama terlibat secara aktif dalam
proses perencanaan.
Sasaran V : Tersedianya SDM perencanaan yang memiliki kompetensi dan
kapabilitas dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah.
Untuk mencapai indicator SDM Jabatan Fungsional Perencana (JFP) yang memadai dengan
target sebanyak 32 orang, Bappeda berhasil membina 45 orang JFP melebihi target yang ada.
Dengan melaksanakan rapat koordinasi regional JFP di NTB dengan jumlah peserta 100 orang
serta rapat kerja nasional Asosiasi Perencana Pemerintah/JFP dengan jumlah peserta 75 orang
dan pada tingkat provinsi sendiri dilaksanakan rapat kerja JFP Provinsi NTB dengan jumlah
peserta 45 orang.
LLaakkiipp BBaappppeeddaa PPrroovviinnssii NNTTBB TTaahhuunn 22001144 26
Gambar 3.4
Rapat Kerja Nasional Asosiasi Perencana Pemerintah/JFP di Provinsi NTB
Sebagai koordinator perencanaan pembangunan daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat,
Bappeda didukung oleh 133 orang pegawai baik PNS maupun Non PNS dengan berbagai
kualifikasi pendidikan. Seluruh pegawai tersebut setiap bulannya diberikan pembinaan mental
dan fisik baik melalui kegiatan keagamaan yang diadakan setiap hari Jumat ataupun kegiatan
olahraga yang dilakukan dilingkungan kantor sesuai dengan fasilitas yang telah disediakan.
LLaakkiipp BBaappppeeddaa PPrroovviinnssii NNTTBB TTaahhuunn 22001144 27
B. Realisasi Anggaran
Realisasi keuangan Bappeda Provinsi NTB secara keseluruhan mencapai 92,69% atau sebesar
Rp. 21.267.923.513,- dari jumlah anggaran setelah APBD Perubahan Tahun 2014
Rp. 22.945.459.600,-. Anggaran ini digunakan untuk Belanja Tidak Langsung (BTL) sebesar
Rp. 7.611.573.100,- dan Belanja Langsung (BL) sebesar Rp. 15.333.886.500,- , dengan
realisasi masing – masing sebesar Rp. 7.234.997.556,- (95,05%) dan Rp. 14.032.925.957,-
(91,52%). Sesuai dengan PK tahun 2014, realisasi untuk program dan kegiatan prioritas dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.2
Realisasi Anggaran Program Prioritas Tahun 2014
URAIANANGGARAN REALISASI
2014(Murni)
2014(Perubahan) 2014 %
Program Peningkatan Kapasitas SumberDaya Aparatur
245,090,000 198,590,000 142,281,500 71.65
1 Pendidikan dan pelatihan formal 138,500,000 172,000,000 129,516,600 75.3
2 Sosialisasi peraturan perundang-undangan 88,790,000 8,790,000 6,284,900 71.5
4 Pembinaan mental dan fisik aparatur 17,800,000 17,800,000 6,480,000 36.4
Program peningkatan pengembangan sistempelaporan capaian kinerja dan keuangan
20,000,000 20,000,000 19,459,050 97.3
4 Penyusunan pelaporan keuangan akhirtahun
20,000,000 20,000,000 19,459,050 97.3
Program pengembangandata/informasi/statistik daerah
422,000,000 368,400,000 255,764,500 69.43
1 Pengumpulan; updating; dan analisis datainformasi capaian target kinerja programdan kegiatan
223,000,000 203,000,000 141,883,950 69.89
5 Penyusunan Profile Daerah 165,400,000 165,400,000 113,880,550 68.85
Program kerjasama pembangunan 1,315,402,072 1,289,002,072 1,288,024,900 99.923 Fasilitasi kerjasama dengan dunia
usaha/lembaga1,269,002,072 1,289,002,072 1,288,024,900 99.92
Program perencanaan pembangunan daerah 3,764,523,051 3,651,511,601 3,408,483,115 93.34
1 Pengembangan partisipasi masyarakatdalam perumusan program dan kebijakanlayanan publik
1,033,146,306 1,108,606,050 993,094,500 89.58
8 Penyusunan Rancangan RKPD 217,867,500 238,382,500 235,288,400 98.7
9 Penyelenggaraan Musrenbang RKPD 870,279,800 712,209,000 676,998,400 95.06
11 Koordinasi Penyusunan Laporan KinerjaPemerintah Daerah
35,600,000 35,600,000 35,546,000 99.85
12 Koordinasi penyusunan LaporanKeterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ)
195,500,000 195,500,000 184,248,000 94.24
13 Monitoring, Evaluasi, Pengendalian, danPelaporan Pelaksanaan RencanaPembangunan Daerah
304,405,000 304,405,000 273,710,900 89.92
LLaakkiipp BBaappppeeddaa PPrroovviinnssii NNTTBB TTaahhuunn 22001144 28
URAIANANGGARAN REALISASI
2014(Murni)
2014(Perubahan) 2014 %
14 Penyusunan rancangan KUA dan PPAS 186,877,000 186,877,000 184,801,200 98.89
15 Penyusunan Dokumen Perencanaan 302,387,045 335,272,651 333,371,215 99.43
16 Sosialisasi/Publikasi PerencanaanPembangunan Daerah
60,500,000 60,500,000 29,895,000 49.41
21 Pengembangan Sistem InformasiPerencanaan Pembangunan Daerah
349,210,400 316,695,400 308,400,500 97.38
22 Sinkronisasi Dokumen RPJMD ProvinsiNTB
145,464,000 157,464,000 153,129,000 97.25
Program perencanaan pembangunan ekonomi 695,187,198 615,187,198 602,582,350 97.953 Penyusunan perencanaan pengembangan
ekonomi masyarakat283,131,312 283,131,312 279,574,450 98.74
4 Koordinasi perencanaan pembangunanbidang ekonomi
332,055,886 332,055,886 323,007,900 97.28
Program perencanaan pembangunan sosialdan budaya
714,814,000 634,814,000 559,624,800 88.16
5 Koordinasi Perencanaan PembangunanBidang Pemerintahan
161,444,054 161,444,054 134,564,350 83.35
8 Koordinasi Perencanaan PembangunanSosial Bidang Kesra
473,369,946 473,369,946 425,060,450 89.79
Program perencanaan prasarana wilayah dansumber daya alam
2,411,571,179 2,381,621,179 2,242,684,409 94.17
7 Koordinasi Perencanaan PembangunanBidang Prasarana Wilayah
207,528,000 207,528,000 204,734,493 98.65
8 Koordinasi Perencanaan Tata Ruang danSDA
1,234,629,379 1,284,629,379 1,225,128,416 95.37
10 Koordinasi Pembinaan dan PengendalianWISMP II (Water Irrigation SystemManagement Project II)
889,463,800 889,463,800 812,821,500 91.38
LLaakkiipp BBaappppeeddaa PPrroovviinnssii NNTTBB TTaahhuunn 22001144 29
BBAABB IIVV PPEENNUUTTUUPP
Secara umum pada tahun 2014 dapat disimpulkan bahwa 5 (lima) sasaran strategis yang telah
ditetapkan dan dituangkan kedalam bentuk program dan kegiatan telah dapat merealisasikan
target IKU RPJMD Provinsi NTB Tahun 2013 – 2018. Bappeda akan mengambil langkah –
langkah strategis, baik berupa perubahan, penyesuaian dan pembaharuan dalam rangka menjamin
perwujudan tekad untuk melaksanakan perencanaan pembangunan yang berkelanjutan agar dapat
menjawab tantangan era global yang sangat dinamis.
Demikianlah uraian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di lingkungan Bappeda
Provinsi NTB Tahun Anggaran 2014 yang dapat kami susun sesuai dengan pedoman yang
ditetapkan serta penugasan dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Instansi
Pemerintah. Kami yakin bahwa dalam penyusunannya terdapat beberapa kekurangan, namun
kiranya laporan ini dapat bermanfaat dan menjadikan bahan pertimbangan maupun penilaian
tentang kinerja Bappeda Provinsi NTB secara keseluruhan dalam usaha mengembangkan dan
meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Bappeda Provinsi NTB dalam pelayanan kepada publik.
LAKIP - Lampiran 4
SKPD / Unit Kerja : BAPPEDA PROVINSI NUSA TENGGARA BARATTahun Anggaran : 2014
TARGET
NO URAIAN NO URAIAN 2014 2010 2011 2012 2013 2014 Realisasi 2013Target Tahun
2014Target Tahun
2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)(12)
11:10x100%(13)
11:6x100%(14)
11:15x100%(15)
1 Terwujudnyapengelolaan naskahyang baik
1 Waktu tindak lanjut Menit 30 - - - - 25 - 83% 250% 10
2 Terwujudnya layanansarana prasarana kantor
2 Pertumbuhan layanansarana prasarana kantor
% 100 - - - - 100 - 100% 100% 100
3 Tersedianya kuantitasdan kualitas saranaprasarana yangmemadai
3 Peralatan kantor yangterpelihara
% 100 - - - - 100 - 100% 100% 100
4 Tersedianya aparatyang mumpuni danberbudi pekerti luhur
4 Persentase aparat yangtelah mengikuti pelatihan
% 20 - - - - 21% - 1% 0% 50
5 Terwujudnya layanankeuangan yang cepat,transparan dan laporankeuangan yangbertanggungjawab
5 Penyerapan anggaran % 92 - - - 91,33 92,69 101% 101% 97% 96
6 Terkelolanya basis dataspasial daerah
6 Penanganan data spasialdaerah
% 100 - - - - 100 - 100% 100% 100
7 Tersebarnya data daninformasi pembangunanberbasis web
7 Masyarakat yangmengakses layanan NTBonline (RKPD Online,NTB Satu Data)
Orang 10.000 - - - - 25.096 - 251% 16% 160.000
8 Tersedianya data yangakurat, selaras,mutakhir dan akuntabel
8 Data pembangunandaerah yang diselaraskan
Data 11 - - - 3 11 367% 100% 100% 11
9 Terwujudnya polaperencanaan yangpartisipatif dan akurat
9 Persentase usulanmasyarakat dan Kab/Kotayang diakomodir dalamrencana pembangunan
% 91 - - - #DIV/0! 0% 0% 95
PENGUKURAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
Target 2018(target tahunterakhir pada
RPJMD)
INDIKATOR KINERJASATUAN
SASARAN REALISASI CAPAIAN TAHUN 2014 TERHADAP
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)(12)
11:10x100%(13)
11:6x100%(14)
11:15x100%(15)
10 Tersedianya dokumenrenstra, renja SKPD danLAKIP yang berkualitas
10 Penyelesaiandokumen/laporan :- DPA SKPD- LAKIP
Bulan NovJan
- - -JuliJan
-129% 129%
NovJan
11 11 Dokumen perencanaandan pertanggung jawabanpelaksanaanpembangunan yangberprestasi ditingkatnasional
Dok 2 - - - 2 2 100% 100% 100% 2
12 Ketepatan penyelesaiandokumen/laporan :- KUA/PPAS- LKPJ
Bulan JunMar
- - - JunMar
JunMar
100% 100% 100% JunMar
12 Terwujudnyaperencanaanpembangunan yangberkualitas
13 Persentase hasil evaluasiprogram pembangunanyang ditindaklanjutidalam perencanaanpembangunan
% 90 - - - 90 90 100% 100% 100% 90
13 Terwujudnya rencanapemanfaatan SDApotensial daerah secaraberkelanjutan
14 Persentase pemanfaatanSDA potensial daerah
% 100 - - - #DIV/0! 0% 0% 100
14 Terwujudnya rencanapengembangan industriberbasis agro danpariwisata (industrikreatif)
15 Persentase pengembanganindustri daerah
% 70 - - - #DIV/0! 0% 0% 90
15 Terwujudnya rencanapemerintah yang bersihdan melayani
16 Persentase peningkatanlayanan pemerintah yangbersih
% 85 - - - #DIV/0! 0% 0% 90
16 Tersedianya saranaprasarana pendidikan,kesehatan danpelayanan pendidikan,kesehatan serta PMKSyang baik
17 Persentase penyediaankebutuhan sosial dasar
% 80 - - - #DIV/0! 0% 0% 100
17 Terwujudnyakonektivitas antarwilayah, layanan listrikmemadai, air lestari danakses telekomunikasiuntuk semua
18 Persentase kuantitas dankualitas infrastrukturdaerah
% 65 - - - #DIV/0! 0% 0% 85
Tersedianya dokumenperencanaanpembangunan yangberdaya guna, danlaporanpertanggungjawabanyang berkualitas
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)(12)
11:10x100%(13)
11:6x100%(14)
11:15x100%(15)
18 Tersedianya rencanapengelolaan hutan danlahan
19 Persentase sinergitaspemanfaatan tata ruangwilayah
% 18,75 - - - #DIV/0! 0% 0% 100
19 Tersedianya rencanamitigasi dan adaptasibencana
20 Persentasepenanggulangan korbanbencana
% 100 - - - #DIV/0! 0% 0% 100
LAKIP - Lampiran 5
SKPD / Unit Kerja : BAPPEDA PROVINSI NUSA TENGGARA BARATTahun Anggaran : 2014
FISIK
NO URAIAN URAIAN2014 (Sebelum
Perubahan)2014 (SetelahPerubahan)
2013 2014TERHADAPTARGET TH
2013
TERHADAPTARGET TH
20142014
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)(11)
10:9X100%(12) 10:8X100% (13)
1 Terwujudnya pengelolaannaskah yang baik
Waktu tindak lanjut Menit 30 3.587.289.000 3.535.550.450 3.078.757.076 3.309.180.387 107% 93,60% 100%
1 Penyediaan jasa suratmenyurat
14.300.000 14.300.000 8.024.300 14.266.950 178% 99,77% 100%
2 Terwujudnya layanan saranaprasarana kantor
Pertumbuhan layanansarana prasarana kantor
% 100 2 Penyediaan jasa komunikasi;sumber daya air dan listrik
485.500.000 467.900.000 409.735.376 421.849.119 103% 90,16% 100%
7 Penyediaan jasa administrasikeuangan
150.000.000 129.636.000 83.979.100 127.529.250 152% 98,37% 100%
8 Penyediaan jasa kebersihankantor
191.447.500 210.897.500 124.896.500 207.817.500 166% 98,54% 100%
10 Penyediaan alat tulis kantor 27.000.000 27.000.000 14.214.500 27.000.000 190% 100,00% 100%
11 Penyediaan barang cetakandan penggandaan
20.100.000 20.100.000 14.431.100 17.345.000 120% 86,29% 100%
12 Penyediaan komponeninstalasi listrik/peneranganbangunan kantor
15.313.500 39.228.950 6.920.250 38.781.200 560% 98,86% 100%
13 Penyediaan peralatan danperlengkapan kantor
21.800.000 107.900.000 223.064.500 94.372.500 42% 87,46% 100%
17 Penyediaan makanan danminuman
110.000.000 110.000.000 53.605.700 88.109.000 164% 80,10% 100%
18 Rapat-rapat koordinasi dankonsultasi ke luar daerah
600.000.000 519.560.000 454.809.300 488.976.648 108% 94,11% 100%
19 Penyediaan jasa administrasidan teknis perkantoran
1.818.828.000 1.819.028.000 1.626.853.450 1.713.433.000 105% 94,19% 100%
20 Rapat- rapat koordinasi dankonsultasi ke dalam daerah
133.000.000 70.000.000 58.223.000 69.700.220 120% 99,57% 100%
3 Tersedianya kuantitas dankualitas sarana prasarana yangmemadai
Peralatan kantor yangterpelihara
% 100 2.158.010.000 2.639.210.000 1.008.560.209 2.204.840.946 219% 83,54% 100%
5 Pengadaan kendaraandinas/operasional
1.025.000.000 978.500.000 263.500.000 942.830.500 358% 96,35% 100%
22 Pemeliharaan rutin/berkalagedung kantor
475.000.000 992.500.000 207.587.550 700.612.100 338% 70,59% 100%
24 Pemeliharaan rutin/berkalakendaraan dinas/operasional
421.160.000 431.360.000 503.069.147 381.490.946 76% 88,44% 100%
26 Pemeliharaan rutin/berkalaperlengkapan gedung kantor
189.350.000 189.350.000 23.156.512 158.140.400 683% 83,52% 100%
30 Pemeliharaan rutin/berkalaperalatan kantor
47.500.000 47.500.000 11.247.000 21.767.000 194% 45,83% 100%
(6)
ANGGARAN
PENCAPAIAN KINERJA
PROGRAM
SATUAN
% CAPAIAN
TARGET2014
INDIKATOR KINERJASASARANREALISASI
URAIAN
ANGGARAN
Program PelayananAdministrasi Perkantoran
Program peningkatan saranadan prasarana aparatur
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)(11)
10:9X100%(12) 10:8X100% (13)(6)
4 Tersedianya aparat yangmumpuni dan berbudi pekertiluhur
Persentase aparat yangtelah mengikuti pelatihan
% 20 245.090.000 198.590.000 115.678.500 142.281.500 123% 71,65% 100%
1 Pendidikan dan pelatihanformal
138.500.000 172.000.000 84.260.600 129.516.600 154% 75,30% 100%
2 Sosialisasi peraturanperundang-undangan
88.790.000 8.790.000 23.892.900 6.284.900 26% 71,50% 100%
4 Pembinaan mental dan fisikaparatur
17.800.000 17.800.000 7.525.000 6.480.000 86% 36,40% 100%
5 Penyerapan anggaran % 92 20.000.000 20.000.000 12.657.250 19.459.050 154% 97,30% 100%
4 Penyusunan pelaporankeuangan akhir tahun
20.000.000 20.000.000 12.657.250 19.459.050 154% 97,30% 100%
6 Terkelolanya basis data spasialdaerah
Penanganan data spasialdaerah
% 100 422.000.000 368.400.000 309.016.020 255.764.500 83% 69,43% 100%
7 Tersebarnya data dan informasipembangunan berbasis web
Masyarakat yangmengakses layanan NTBonline (RKPD Online, NTBSatu Data)
Orang 10.000 1 Pengumpulan; updating; dananalisis data informasicapaian target kinerjaprogram dan kegiatan
223.000.000 203.000.000 224.970.620 141.883.950 63% 69,89% 100%
5 Penyusunan Profile Daerah 165.400.000 165.400.000 84.045.400 113.880.550 135% 68,85% 100%
8 Tersedianya data yang akurat,selaras, mutakhir dan akuntabel
Data pembangunan daerahyang diselaraskan
Data 11 1.315.402.072 1.289.002.072 355.181.000 1.288.024.900 363% 99,92% 100%
3 Fasilitasi kerjasama dengandunia usaha/lembaga
1.269.002.072 1.289.002.072 355.181.000 1.288.024.900 363% 99,92% 100%
9 Terwujudnya pola perencanaanyang partisipatif dan akurat
Persentase usulanmasyarakat dan Kab/Kotayang diakomodir dalamrencana pembangunan
3.764.523.051 3.651.511.601 3.380.136.100 3.408.483.115 101% 93,34% 100%
10 Tersedianya dokumen renstra,renja SKPD dan LAKIP yangberkualitas
Penyelesaiandokumen/laporan :- DPA SKPD- LAKIP
Bulan NovJan
1 Pengembangan partisipasimasyarakat dalamperumusan program dankebijakan layanan publik
1.033.146.306 1.108.606.050 716.880.400 993.094.500 139% 89,58% 100%
11 Tersedianya dokumenperencanaan pembangunan yangberdaya guna, dan laporanpertanggungjawaban yangberkualitas
Dokumen perencanaan danpertanggung jawabanpelaksanaan pembangunanyang berprestasi ditingkatnasional
Dok 2 8 Penyusunan RancanganRKPD
217.867.500 238.382.500 73.415.000 235.288.400 320% 98,70% 100%
Ketepatan penyelesaiandokumen/laporan :- KUA/PPAS- LKPJ
Bulan JunMar
9 PenyelenggaraanMusrenbang RKPD
870.279.800 712.209.000 896.240.000 676.998.400 76% 95,06% 100%
12 Terwujudnya perencanaanpembangunan yang berkualitas
Persentase hasil evaluasiprogram pembangunanyang ditindaklanjuti dalamperencanaan pembangunan
% 90 11 Koordinasi PenyusunanLaporan Kinerja PemerintahDaerah
35.600.000 35.600.000 24.985.000 35.546.000 142% 99,85% 100%
Program peningkatanpengembangan sistempelaporan capaian kinerja dankeuangan
Program perencanaanpembangunan daerah
Program kerjasamapembangunan
Program pengembangandata/informasi/statistik daerah
Terwujudnya layanan keuanganyang cepat, transparan danlaporan keuangan yangbertanggungjawab
Program PeningkatanKapasitas Sumber DayaAparatur
(1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)(11)
10:9X100%(12) 10:8X100% (13)(6)
12 Koordinasi penyusunanLaporan KeteranganPertanggung Jawaban(LKPJ)
195.500.000 195.500.000 272.600.000 184.248.000 68% 94,24% 100%
13 Monitoring, Evaluasi,Pengendalian, dan PelaporanPelaksanaan RencanaPembangunan Daerah
304.405.000 304.405.000 101.831.700 273.710.900 269% 89,92% 100%
14 Penyusunan rancangan KUAdan PPAS
186.877.000 186.877.000 150.720.000 184.801.200 123% 98,89% 100%
15 Penyusunan DokumenPerencanaan
302.387.045 335.272.651 577.369.000 333.371.215 58% 99,43% 100%
16 Sosialisasi/PublikasiPerencanaan PembangunanDaerah
60.500.000 60.500.000 63.260.000 29.895.000 47% 49,41% 100%
21 Pengembangan SistemInformasi PerencanaanPembangunan Daerah
349.210.400 316.695.400 25.534.600 308.400.500 1208% 97,38% 100%
22 Sinkronisasi DokumenRPJMD Provinsi NTB
145.464.000 157.464.000 - 153.129.000 - 97,25% 100%
13 Terwujudnya rencanapemanfaatan SDA potensialdaerah secara berkelanjutan
Persentase pemanfaatanSDA potensial daerah
% 100 695.187.198 615.187.198 681.353.750 602.582.350 88% 97,95% 100%
14 Terwujudnya rencanapengembangan industri berbasisagro dan pariwisata (industrikreatif)
Persentase pengembanganindustri daerah
% 70 3 Penyusunan perencanaanpengembangan ekonomimasyarakat
283.131.312 283.131.312 317.126.750 279.574.450 88% 98,74% 100%
4 Koordinasi perencanaanpembangunan bidangekonomi
332.055.886 332.055.886 364.227.000 323.007.900 89% 97,28% 100%
15 Terwujudnya rencanapemerintah yang bersih danmelayani
Persentase peningkatanlayanan pemerintah yangbersih
% 85 714.814.000 634.814.000 515.767.200 559.624.800 109% 88,16% 100%
16 Tersedianya sarana prasaranapendidikan, kesehatan danpelayanan pendidikan,kesehatan serta PMKS yangbaik
Persentase penyediaankebutuhan sosial dasar
% 80 5 Koordinasi PerencanaanPembangunan BidangPemerintahan
161.444.054 161.444.054 169.644.300 134.564.350 79% 83,35% 100%
8 Koordinasi PerencanaanPembangunan Sosial BidangKesra
473.369.946 473.369.946 346.122.900 425.060.450 123% 89,79% 100%
17 Terwujudnya konektivitas antarwilayah, layanan listrikmemadai, air lestari dan aksestelekomunikasi untuk semua
Persentase kuantitas dankualitas infrastrukturdaerah
% 65 2.411.571.179 2.381.621.179 1.534.572.150 2.242.684.409 146% 94,17% 100%
18 Tersedianya rencanapengelolaan hutan dan lahan
Persentase sinergitaspemanfaatan tata ruangwilayah
% 18,75 7 Koordinasi PerencanaanPembangunan BidangPrasarana Wilayah
207.528.000 207.528.000 500.691.700 204.734.493 41% 98,65% 100%
19 Tersedianya rencana mitigasidan adaptasi bencana
Persentase penanggulangankorban bencana
% 100 8 Koordinasi Perencanaan TataRuang dan SDA
1.234.629.379 1.284.629.379 740.448.000 1.225.128.416 165% 95,37% 100%
10 Koordinasi Pembinaan danPengendalian WISMP II(Water Irrigation SystemManagement Project II)
889.463.800 889.463.800 293.432.450 812.821.500 277% 91,38% 100%
Program perencanaanprasarana wilayah dan sumberdaya alam
Program perencanaanpembangunan sosial danbudaya
Program perencanaanpembangunan ekonomi
LAKIP - Lampiran 6
a. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA RPJMD PROVINSI NTB TAHUN 2013 - 2018
SKPD / Unit Kerja : BAPPEDA PROVINSI NTBTahun Anggaran : 2014
2013 2014 2013 2014TERHADAP
TH 2013
TERHADAPTARGET TH
20142013 2014 2013 2014
TERHADAP TH 2013
TERHADAP TARGET
TH 2014
(1) (2) (3) (4) (5) (6)(7)
6:5X100%(8)
6:4X100%(9) (10) (11) (12) (13)
(14)13:12X100
%
(15)13:11X100
%(16)
Tersebarnya data daninformasipembangunanberbasis web
Masyarakat yangmengakses layananNTB online (RKPDOnline, NTB SatuData)
- 10,000 org - 25,096 org - 251%
Programpengembangandata/informasi/statistik daerah
- 309.016.020 309.016.020 255.764.500 - 82,77% 100%
Tersedianyadokumenperencanaanpembangunan yangberdaya guna, danlaporan pertanggungjawaban yangberkualitas
Dokumenperencanaan danpertanggungjawabanpelaksanaanpembangunan yangberprestasiditingkat nasional
- 2 dok - 2 dok - 100%
Programperencanaanpembangunandaerah
- 3.651.511.601 3.380.136.100 3.408.483.115 - 93,34% 100%
b. UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN DALAM RANGKA PENCAPAIAN TARGET RPJMD
c. PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHAN MASALAH DALAM RANGKA PENCAPAIAN TARGET RPJMD
No
-
d. INFORMASI LAIN TERKAIT PRESTASI SKPD ATAS NAMA PEMERINTAH DAERAH BAIK TINGKAT NASIONAL/INTERNASIONAL BESERTA JENIS PENGHARGAAN YANG DITERIMAFoto piagam penghargaan
- -
LAPORAN PENDUKUNG LAKIP 2014
SASARANSTRATEGIS
INDIKATORKINERJA
TARGET KINERJA REALISASI KINERJA %CAPAIAN
PROGRAM % FISIK
TARGET/ ANGGARAN REALISASI ANGGARAN % CAPAIAN
NTB Satu Data atau Bale Ite baru diresmikan pada tanggal 10 September 2014, masyarakat dapat mengakses data terkini mengenai perencanaan pembangunan NTB melalui website Bappeda Provinsi NTB dengan aplikasi yang terdapatdidalam website tersebut. Sedangkan untuk mempertahankan prestasi pada tingkat nasional dalam menyusun dokumen perencanaan, Bappeda berupaya untuk menyelaraskan penyusunan perencanaan pembangunan dengan Perda RPJMDdan RPJPD yang ada serta menyelesaikan proses perencanaan tersebut tepat pada waktunya.
Permasalahan Upaya Pemecahan Permasalahan