Transcript
Page 1: Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama

KARYA TULIS ILMIAHMENUJU PROFESIONALITAS PENYULUH AGAMA

DIKLAT PENINGKATAN KOMPETENSI KAYA TULIS ILMIAH BAGI PENYULUH AGAMA DI WILAYAH KERJAGARUT, 17 SEPTEMBER 2013

Page 2: Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama

FIRMAN NUGRAHA

WIDYAISWARA MUDA

BALAI DIKLAT KEAGAMAAN BANDUNG

081322774059

[email protected]

Page 3: Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama

Mengapa KTI?

• Pengembangan Profesi

• Mengikat pengetahuan/Ilmu

• Media penyuluhan/dakwah bil qalam

Page 4: Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama

PROFESIONAL

Adapun ciri-ciri suatu profesi menurut Tilaar:

1) memiliki suatu keahlian khusus;

2) merupakan suatu panggilan hidup;

3) memiliki teori-teori yang baku secarauniversal;

4) mengabdikan diri untuk masyarakat danbukan untuk diri sendiri;

5) dilengkapi dengan kecakapandiagnostik dan kompetensi yang aplikatif;

6) memiliki otonomi dalam melaksanakanpekerjaannya; dan

7) mempunyai kode etik, klien yang jelas, organisasi yang kuat dan mempunyaihubungan dengan profesi lain.

seorang professional

adalah seorang yang

terus menerus

berkembang

Page 5: Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama

Profesi Penyuluh ?

• Jasin Muhammad yang dikutip oleh Yunus Namsa:

– Profesi adalah suatu lapangan pekerjaan yang dalammelakukan tugasnya memerlukan teknik dan prosedur ilmiah, memiliki dedikasi serta cara menyikapi lapangan pekerjaanyng berorientasi pada pelayanan yang ahli.

• Tilaar :

– Profesi merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud sebagaijabatan dalam suatu hierarki birokrasi, yang menuntutkeahlian tertentu serta memiliki etika khusus untuk jabatantersebut serta pelayanan baku pada masyarakat.

Page 6: Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama

GOAL OF LEARNING

– Menyebutkan pengertian KTI

– Menguraikan jenis KTI

– Menguraikan bentuk danpersyaratan KTI

– Menguraikan kaidah penyusunanKTI

– Menguraikan tatacarapenyusunan KTI

– Menguraikan sistematikapenyusunan KTI

Page 7: Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama

PENGERTIAN

• KTI adalah karya ilmiah dalam bentuk tulisan cetakatau non cetak, yang disusun secara perorangan ataukelompok mengenai penelitian/pengkajian suatupokok bahasan atau pengembangan gagasantertentu, dengan cara melakukan identifikasi, deskripsi, analisis, dan memberikan konklusi ataupunrekomendasi

Page 8: Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama

CiriLo

gis

.

• Karya tulisdikatakanlogis apabiladata, argumen, penjelasanyang dikemukakanditerima oleh

akal.

Sis

tem

atis. • Karya tulis

dikatakansistematisapabila setiappermasalahanyang diuraikandisusun secarateratur, runtut, dan tidaktumpangtindih.

Ob

ye

ktif.

• Karya tulis dikatakan obyektif apabila alasan , keterangan, penjelasan dan uraian-uraian yang dikemukakan sesuai apa adanya

Page 9: Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama

Jenis

• Hasil penelitian, pengkajian, survey dan atau evaluasibidang agama.

• Tinjauan/ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri bidangkeagamaan yang tidak dipublikasikan tapididokumentasikan pada perpustakaan instansi yang bersangkutan.

• Ilmiah populer bidang keagamaan yang disebarluaskan melalui media massa.

Page 10: Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama

Bentuk dan Persyaratan KTI

• Bentuk Buku– diterbitkan oleh suatu

lembaga/organisasiprofesi atau penerbityang berbadanhukum dandiedarkan secaranasional;

– memiliki International Standard of Book Numbers (ISBN).

Page 11: Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama

Non Buku

Jurnal dan majalah, harusmemenuhi persyaratansebagai berikut:

• diterbitkan oleh suatulembaga/organisasiilmiah/profesi atau penerbitberbadan hukum, baiknasional maupuninternasional;

• memiliki International Standard of Serial Numbers (ISSN).

Page 12: Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama

– Surat Kabar, yang memuat rubrik tertentu, baiksurat kabar di dalam negeri maupun luar negeri.

– Proceeding yang diterbitkan oleh panitia/ penyelenggara forum ilmiah tertentu baik di dalam maupun luar negeri.

– Internet yang diterbitkan melalui website lembaga/organisasi ilmiah dan/atau media massa yang berbadan hukum.

Page 13: Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama

Non buku tidak dipublikasikan

• Naskah sebagai bahan/referensi di perpustakaan instansi/lembaga, dengan kriteria:

– berisi lebih dari 5.000 kata, kertas ukuran A4 denganspasi 1.5 atau 2, karakter huruf arial atau yang sejenis, dengan ukuran huruf 11 atau 12; dan,

– didokumentasi pada perpustakaan instansi/ lembaga, yang dibuktikan dengan nomor katalogbuku perpustakaan dan surat keterangan dariperpustakaan instansi.

Page 14: Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama

• Makalah dalam pertemuan ilmiah, dengan kriteria:

– berisi lebih dari 2.500 kata, kertas ukuran A4 dengan spasi 1.5 atau 2, karakter huruf arialatau yang sejenis, ukuran 11 atau 12; dan

– melampirkan sertifikat/surat keterangan dariinstansi/lembaga penyelenggara sebagaipenyaji dalam pertemuan ilmiah.

Page 15: Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama

Kaidah KTI

Page 16: Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama

Asli

• KTI merupakan hasil pemikiran penulis sendiri bukan plagiasi, jiplakan atau disusun dengan tidak jujur.

• Asli juga bukan berarti tidak boleh dibantu orang lain, misalnyadalam proses pengetikan.

• Prinsipnya yang harus dipegang adalah kejujuran bahwasecara gagasan dan narasi adalah hasil penyusunan sendirimeskipun harus mengutip atau merujuk

Page 17: Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama

Perlu

• KTI memiliki urgensi karena diperlukan, dan mempunyai nilaimanfaat dalam bidang penyuluhan agama, termasukpengembangan profesionalitas penyuluh tersebut.

• Untuk memenuhi standa ‘Perlu’ sederhanya dikembalikankepada Tugas Pokok dan Fungsi Penyuluh.

• Bisa saja menulis tentang Bahaya Narkotika, tetapi tentu sajabukan dalam analisa kedokteran, namun dalam kontekssebagai Penyuluh Agama.

• Namun tentu saja Saudara perlu merujuk pendapat para ahlibidang tersebut untuk menguatkan tulisan Saudara.

Page 18: Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama

Ilmiah

• KTI didasari oleh kaidah-kaidah keilmuan yang memiliki strukturlogika dan terbuka terhadap pengujian kebenaran.

• KTI hasil penelitian maka kaidah ilmiah adalah logis empiris. Artinya didukung oleh teori-teori yang relevan dan dapatdibuktikan secara empiris.

Page 19: Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama

Konsisten

• KTI relevan dengan lingkup kepenyuluhan.

• Konsistensi juga berlaku dalam hal tata penulisan danperujukkan.

• Jika Saudara menggunakan Harvard Style (AmercanPsycological Asossiation) maka Saudra harus konsistenmenggunakan model perujukkan tersebut termasuk dalampenulisan Daftar Pustaka

Page 20: Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama

Tatacara

• Kebahasaan

• Abstrak

• Pengutipan

• Daftar Pustaka

Page 21: Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama

Sistematika

• dipublikasikan

Format penyajian buku dan non buku yang tidakdipublikasikan tidak terikat pada sistematikapenulisan hasil laporan penelitian/pengkajian. Hal ini ditentukan oleh kebutuhan, antara lain mediaatau forum dimana karya tulis tersebut akandimuat, namun proses penyusunannya harus tetapmelalui proses identifikasi, deskripsi, analisis, danmemberikan konklusi ataupun rekomendasi.

Page 22: Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama

• Makalah (tidak dipublikasikan)

– Bagian awal yang memuat:

– Halaman judul (lihat Formulir: Format Lembar JudulKTI dalam Bentuk Naskah yang Tidak Dipublikasin);

– Lembar pengesahan KTI (lihat Formulir: Format Lembar Pengesahan KTI);

– Abstrak;

– Prakata;

– Daftar isi;

– Daftar tabel (jika ada);

– Daftar gambar/grafik (jika ada).

Page 23: Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama

– Batang Tubuh

– Pendahuluan (Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan)

– Isi (kerangka Teori, Temuan dan Bahasan)

– Penutup (kesimpulan dan rekomendasi)

– Bagian Akhir

– Bagian akhir, berisi:

– Daftar pustaka;

– Lampiran-lampiran

– Biodata Penulis

Page 24: Karya tulis ilmiah menuju profesionalitas penyuluh agama

Copyright 2013


Top Related