Download - Karakteristik Ban
KARAKTERISTIK BAN
Muhammad Nurussiyam531 5080 310
Sejarah Penemuan Ban
Sejarah penemuan ban berawal dari penemuan teknik vulkanisasi karet, bahan dasar pembuatan ban. Teknik vulkanisasi karet ditemukan oleh Charles Goodyear pada tahun 1839. Sebelum penemuan tersebut, bahan karet tidak bisa dipergunakan untuk tujuan-tujuan praktis karena bahan tersebut berbau busuk, mengeras saat dingin, dan terlalu lengket ketika hangat. Penemuan teknik vulkanisasi oleh Goodyear terjadi tanpa disengaja. Pada tahun 1839, ia membersihkan kedua tangannya dari lumuran bubuk yang terdiri atas campuran karet dan belerang (sulfur). Bubuk tersebut terjatuh dan masuk ke dalam sebuah tungku di atas api. Ketika meleleh, karet bereaksi dengan sulfur dan didapati bahwa bahan tersebut berubah memiliki karakter bagai kulit yang elastis. Inilah pertama kali karet vulkanisir tercipta. Pada tahun 1845, Thomson dan Dunlop menciptakan ban yang pada saat itu disebut ban hidup atau ban berongga udara. Perkembangan ban hingga saat ini menyempurnakan hasil temuan tersebut. Dengan perkembangan teknologi Charles Kingston Welch menemukan ban dalam, sementara William Erskine Bartlett menemukan ban luar.
Vulkanisasi Karet
Vulkanisasi adalah proses pembentukan ikatan silang kimia dari rantai molekul yang berdiri sendiri, meningkatkan elastisitas dan menurunkan plastisitas. Salah satu faktor penting dalam proses vulkanisasi adalah suhu, namun tanpa adanya panas pun karet tetap dapat divulkanisasi. Proses vulkanisasi berperan penting dalam pembentukan sifat fisik dan sifat kimia yang diinginkan. Ada dua jenis teknik vulkanisasi, yaitu vulkanisasi dengan sulfur (belerang) dan vulkanisasi tanpa sulfur. Vulkanisasi dengan sulfur merupakan teknik vulkanisasi yang dilakukan oleh Goodyear, yaitu dengan memanaskan karet dengan sulfur. Vulkanisasi tanpa sulfur adalah dengan uretan, peroksida, amina, resin khusus, atau iradiasi yang digunakan spesifik untuk elastomer khusus atau elastomer umum untuk mendapatkan sifat khusus.
Jenis – Jenis Ban
Pada umumnya ban kendaraan di bagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Ban Bias
2. Ban Radial
Ban Bias
Ban Bias adalah ban yang dibuat dengan susunan dua atau lebih benang yang melingkar dari bead ke bead dengan membentuk sudut 40 derajat hingga 65 derajat terhadap garis tengah lingkaran ban. Ban dengan struktur bias adalah yang paling banyak dipakai.
Ban Radial
Untuk ban radial, konstruksi carcass cord membentuk sudut 90 derajat sudut terhadap keliling lingkaran ban. Jadi dilihat dari samping konstruksi cord adalah dalam arah radial terhadap pusat atau crown dari ban. Bagian dari ban berhubungan langsung dengan permukaan jalan diperkuat oleh semacam sabuk pengikat yang dinamakan "Breaker" atau "Belt". Ban jenis ini hanya menderita sedikit deformasi dalam bentuknya dari gaya sentrifugal, walaupun pada kecepatan tinggi. Ban radial ini juga mempunyai "Rolling Resistance" yang kecil.[4]
Ban Tubeless
Ban Tubeless adalah ban yang dirancang tanpa mempunyai ban dalam. Ban tubeless in diciptakan sekitar tahun 1990. Ban tubeless adalah ban pneumatik yang tidak memerlukan ban dalam seperti ban pneumatik seperti biasanya. Ban tubeless memiliki tulang rusuk terus menerus dibentuk secara integral ke dalam manik ban sehingga mereka dipaksa oleh tekanan udara di dalam ban untuk menutup dengan flensa dari pelek roda logam.
Ban Slick – Balap Sirkuit
Tidak memiliki alur (Kompon) Amat sangat lunak Hanya bisa digunakan di sirkuit dengan kondisi kering
Ban Basah – Balap Sirkuit
Alur sangat banyak – maksimal (Kompon) seluruh kompon sangat lunak Meski seperti ban jalan raya namun hanya bisa
digunakan di trek
Ban Jalan Raya Murni
Alur ban relatif sedang (Kompon) ban terbagi dua, bagian tengah
(Sedang) bagian samping (keras) Sangat baik digunakan di aspal jalan raya
dengan kondisi normal
Ban Touring / Jalan Raya (alternatif)
Memiliki Alur yang dalam dan banyak (Kompon) ban relatif keras baik di tengah
maupun sisi Baik saat digunakan di aspal yang kurang baik
Kode Ban
Keterangan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
205 : Lebar telapak ban (mm) 55 : Aspek ratio untuk ketebalan ban (%) dari
lebar telapak ban ZR : Kode limit kecepatan 16 : Diameter velg (inch)
SIMBOL KECEPATAN
KECEPATAN(KM/JAM)
SIMBOL KECEPATAN
KECEPATAN(KM/JAM)
A1 5 K 110
A2 10 L 120
A3 15 M 130
A4 20 N 140
A5 25 P 150
A6 30 Q 160
A7 35 R 170
A8 40 S 180
B 50 T 190
C 60 U 200
D 65 H 210
E 70 V 240
F 80 W 270
G 90 Y 300
J 100 Z DIATAS 240