Download - Kandung Kemih
I. Anatomi kandung kemih
Kandung kemih bagian dari saluran kemih yang berbentuk seperti buah pir. Sebuah organ yang
dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet yang terletak di belakang simfisis pubis.
Sebagian besar dinding kandung kemih tersusun dari otot polos yang disebut muskulus destrusor. Di
dinding kandung kemih terdapat scratch reseptor yang akan bekerja memberikan stimulus sensasi
berkemih apabila volume kandung kemih telah mencapai 150 cc. Kandung kemih mengumpulkan dan
menyimpan urin sampai urin siap untuk dikeluarkan dari tubuh. Urin diproduksi oleh ginjal dan dialirkan
ke kandung kemih melalui dua saluran yang disebut ureter. Ketika kandung kemih terisi penuh oleh urin
akan memaksa dinding kandung kemih untuk berkontraksi sehingga timbullah keinginan untuk
berkemih. Kemudian urin dikeluarkan dari kandung kemih melalui uretra (sebuah saluran kecil yang
membawa urin dari kandung kemih keluar dari tubuh). Dinding kandung kemih terdiri dari beberapa
lapisan yang berperan penting dalam perkembangan, peningkatan, dan pengobatan kanker kandung
kemih
Ketika dilihat di bawah mikroskop dengan penampang yang melintang dari dinding kandung kemih maka
akan terlihat lapisan dari sel, yaitu :
Epithelium
Epithelium adalah lapisan dari sel yang berada pada bagian dalam dinding kandung kemih yang
dikenal sebagai urothelium atau transitional epithelium. Kebanyakan kanker kandung kemih
berada pada lapisan ini. Sel-sel ini dapat meregangkan ketika kandung kemih sudah penuh dan
menyusut saat dikosongkan
Lamina propria
Lapisan ini adalah lapisan dari jaringan ikat dan pembuluh darah yang lokasinya berada di bawah
lapisan transitional epithelium.
Lapisan submukosa
Lapisan antara lamina propria dan muskularis propria.
Muskularis propria (destrusor muscle)
Ini adalah lapisan yang terdiri dari sel-sel otot yang membentuk dinding kandung kemih.
Jaringan lunak perivesikel
Lapisan ini adalah lapisan terjauh dari dinding kandung kemih yang terdiri dari lemak, jaringan
fibrosa, dan pembuluh darah.
II. Etiologi
Penyebab yang pasti dari kanker kandung kemih tidak diketahui. Tetapi penelitian telah
menunjukkan bahwa kanker ini mempunyai beberapa factor resiko :
Merokok, merupakan factor resiko utama. Resiko perokok mendapat kanker kandung kemih 3
kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang tidak merokok. Pada perokok ditemukan
adanya peningkatan metabolit–metabolit triptopan yang berada dalam urinnya (air kemih) yang
bersifat karsinogenik (dapat menimbulkan kanker).
Beberapa bahan kimia juga dilaporkan bersifat karsinogenik pada terjadinya kanker kandung
kemih, seperti b -naftylamine yang sering digunakan dalam industri cat dan karet, fenacetin,
cyclophosphamine, cafein, dan pemanis buatan. Penelitian terbaru juga menyebutkan pada
orang yang sering memakai cat rambut permanen resikonya j meningkat.
Selain itu iritasi jangka panjang pada selaput lendir kandung kemih seperti yang terjadi pada
infeksi kronis (infeksi yang berlangsung lama), pemakaian kateter yang menetap dan adanya
batu pada buli-buli, juga diduga sebagai faktor penyebab.
Usia , resiko terjadinya kanker kemih meningkat sejalan dengan pertambahan usia. Biasanya
menyerang pada usia 50-70 tahun.
Terapi radiasi ke area pelvic memiliki kemungkinan untuk meningkatkan resiko kanker kandung
kemih.
Perawatan dengan obat tertentu ( misalnya siklofosfamid) yang digunakan untuk mengobati
penyakit kanker juga dapat meningkatkan resiko kanker kandung kemih.
Penggunaan Aristolochia fangchi (herbal yang digunakan dalam beberapa formula penurun
berat badan )→di China
Riwayat keluarga : orang-orang yang keluarganya ada yang menderita kanker kandung kemih
memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker ini. Penelitian sedang mempelajari bahwa
ada perubahan gen tertentu yang meningkatkan resiko terjadinya kanker ini.
III. Gejala
Hematuria berat dan tanpa nyeri merupakan gejala kanker kandung kemih yang paling
sering ditemukan.
Sering berkemih
urgensi
dysuria.
Ada perubahan pada urin atau urinasi.
Nyeri pada panggul atau pungung dapat terjadi pada metastasis kanker tersebut
Kehilangan berat badan yang tidak jelas.
Mudah lelah
Gejala dari kanker kandung kemih menyerupai gejala infeksi kandung kemih (sistitis) dan
kedua penyakit ini bisa terjadi secara bersamaan.
IV. Komplikasi
Kanker biasa bermetastase ke liver,tulang dan paru-paru,lebih lanjut tumor menyebar ke
rectum ,vagina, jaringan lunak dan struktur retroperitoneal. Tumor derajat C atau D memiliki
prognosis yang buruk. Tumor superficial memiliki peluang untuk disetabilkan atau
dibuang,tetapi angka kekambuhannya cukup tinggi. Kurang dari 25 % klien dengan invasi
tumor yang dalam memiliki rata-rata bertahan hidup sekitar 5 tahun, sedangkan
Adenokarsinoma sekitar 21 bulan.
Komplikasi tambahan yang munkin terjadi pada pasien kanker kandung kemih adalah
* Anemia
* pembengkakan ureter (hydronephrosis)
* penyempitan uretra (strickture uretra)
* inkontinensia (Urinary incontinence)
V. Tipe atau jenis histology
Terdapat 4 tipe dari kanker kandung kemih yang dikategorikan berdasarkan penampakkannya di
bawah mikroskop. Setiap jenis kanker mungkin membutuhkan penanganan dan respon yang berbeda
terhadap kemoterapi dan radiasi.
1. Transitional cell carcinoma, sering juga disebut urothelial carcinoma: lebih dari 90 persen jenis
kanker kandung kemih termasuk pada jenis ini. Terdapat 3 subkategori dari jenis tergantung
dimana letak pertumbuhan sel kanker dan seberapa luas penyebaran sel kanker.
o Superficial bladder cancer. Jika sel kanker menetap di lapisan transisional dan tidak
terdapat penyebaran ke lapisan kandung kemih yang lain (the connective jaringan
penghubung, otot, dan organ lain di dekaktnya) disebut superficial bladder cancer atau
carcinoma in situ. Angka kekambuhan jenis kanker ini sangat tinggi. Walaupun sudah
dilakukan tindakan, tetapi kanker ini akan datang kembali. Rata-rata angka
kekambuhannya mencapai 60-80 persen. Karena sel kanker telah mengganti lapisan
kandung kemih jadi sel tersebut akan terus ada.
o Invasive bladder cancer. Jika superficial bladder cancer telah menyebar ke lapisan yang
lebih dalam dari dinding kandung kemih jenis ini di sebut invasive bladder cancer. Jika
sel kanker telah menyebar ke jaringan otot dan lapisan penghubung, jenis ini lebih serius
daripada invasive kanker yang mungkin akan mencapai jaringan penghubung.
o Metastatic bladder cancer. Jenis ini terjadi apabila invasive kanker telah menyebar ke
organ lain yang dekat dengan kandung kemih seperti uterus atau vagina pada wanita
dan kelenjar prostat pada pria.sel kanker juga dapat menyerang system limpa, sel-sel
darah, berpindah ke hati, jantung dan paru-paru atau organ lain dalam tubuh.
2. Squamous cell carcinoma: tipe kanker kandung kemih jenis ini terjadi karena infeksi yang
berkepanjangan dan berulang di traktur saluran kemih. Seperti ISK kronik, ataupun batu ginjal .
infeksi atau iritasi dapat menyebabkan sel transisional berubah menjadi sel skuamosa, yang tipis
yang mempunyai resiko tinggi berubah menjadi sel kaknker.
3. Adenocarcinoma: kanker jenis ini jarang dijumpai tetapi dari semua jenis kanker kandung kemih
jenis ini hanya 1-3 % tetapi sel tumornya sangat agresif Adenocarcinoma dapat berawal dari
kandung kemih tetapi bisa juga berasal dari kelenjar atau organ lain seperti paru-paru, usus,
pancreas, hati dan kemudian menyebar ke kandung kemih.
4. Small cell bladder cancer: jenis ini sabgat jarang dijumpai. Hanya 1-2 persen. Jenis ini selalu
terjadi dari metastase kanker lain seperti paru-paru, usus, pancreas, hati dan kemudian
menyebar ke kandung kemih.
VI. Derajat
Derajat tumor berdasarkan kedalaman penetrasi kedalam dinding buli dan derajat
metastase,penentuan derajat kanker harus ditegakan terlebih dahulu sebelum dilakukan
penatalaksanaan. Skema derajat CA buli adalah sebagai berikut :
Derajat :
O ( To,No,Mo ) Tumor terbatas pada mukosa.
A ( T1,No,Mo ) Tumor menembus mukosa.
B1 ( T2,No,Mo ) Tumor sudah melebihi ½ dari lapisan mukosa.
B2 ( T3a,No,Mo ) Sel tumor menembus muscular tetapi tidak mencapai lemak.
C (T3,No.Mo ) Sel menembus seluruh lapisan muscular tetapi tidak metastases jaga tidak
menembus pada jaringan sekitarnya.
D1 ( T4a,N1-3,Mo ) bermetastase pada nodus limpe.
D2 (T4a,N1-3,M1) bermetastase pada pelvix.
Staging adalah metode yang digunakan oleh dokter untuk mengevaluasi sudah sejauh mana penyebaran
kanker terjadi. Untuk mengetahui sejauh mana penyebaran kanker pada pasien maka dilakukan sebuah
system yang dinamakan TNM classification system. System ini memberikan inforrmasi yang penting
tentang aspek-aspek penting dari penyakit tersebut.
Klasifikasinya adalah sebagai berikut :
1. T : Tumor, untuk mendeskripsikan sejauh mana invasi oleh tumor terhadap dinding kandung
kemih dan jaringan-jaringan di sekitar organ. Skalanya dimulai dari 1-4. Skor tertinggi
menunjukkan penginvasian tumor sudah mencapai ke lapisan terdalam dari dinding kandung
kemih atau jaringan-jaringan sekitar.
T1a : tumor terbatas pada epithelium
T1b : tumor sampai dengan lapisan subepitelium.
T2a : tumor sampai dengan lapisan luar otot superficial.
T2b : tumor sampai dengan lapisan dalam otot superficial
T3a : tumor sampai dengan otot dalam
T3b : tumor sampai dengan lemak perivesika.
T4a : tumor sampai dengan jaringan di luar kandung kemih : prostate.
T4b : tumor yang sudah menginvasi seluruh struktur ginekological, seperti , uterus, vagina,
dinding pelvis dan dinding abdomen.
T4c : tumor yang sudah menginvasi sampai dinding rectum.
2. N : Keterlibatan nodus limpa, aspek kedua dari system TNM untuk mengukur apakah kanker
sudah menyebar ke daerah nodus limpa. Skalanya dimulai dari 0-3. Skor tertinggi menunjukkan
tingkat yang paling besar keterlibatan nodus limpa.
N0 : kanker belum menyebar ke daerah nodus limpa.
N1 : kanker sudah menyebar ke salah satu nodus limpa yang ukurannya < 2.0.
N2 : kanker sudah menyebar ke bagian nodus limpa yang lain, yang ukurannya 2.0-5.0.
N3 : kanker sudah menyebar ke semua nodus limpa yang ukurannya > 5.0
3. M : Metastasis, aspek terakhir dari system TNM yang menjelaskan apakah tumor sudah
menyebar ke organ lain seperti liver, tulang, paru-paru, dsb.
M0 : mengindikasikan bahwa tidak terjadi metastasis pada organ lain.
M1 : mengindikasikan bahwa tumor sudah bermetastasis ke organ yang lainnya.
Pasien dengan kanker kandung kemih diklasifikasikan ke dalam 5 stadium, yaitu stadium 0-IV. Kelima
stadium tersebut menggambarkan luasnya penyakit dari tingkat paling kecil (skala 0) sampai tingkat
yang paling besar (skala IV).
Stage 0 or I : Sudah terdapat sel kanker; tetapi kanker belum menyebar ke lapisan dalam kandung
kemih ( stadium 0 ) 95% atau sudah menyebar ke lapisan dalam kandung kemih (stage I) 85%. sel
kanker belum menyebar ke jaringan otot atau masuk ke dalam nodus limfe.
Stage II : sel kaknker telah menyebar ke dalam jaringan otot. 55%
Stage III : sel kanker telah menyebar ke luar dari kandung kemih dan melewati lapisan lemak
pembatas kandung kemih dengan organ lain. 38%
Stage IV : sel kanker telah menyebar ke organ lain 16%.
VII. Terapi
Penanganan kanker kandung kemih tergantung pada stadiumnya, tingkat keparahan gejala dan
adanya gangguan kesehatan lain yang menyertainya.
Stage 0 and I :
Operasi pengangkatan sel kanker tanpa mengangkat kandung kemih
Chemotherapy or immunotherapy langsung pada kandung kemih
Stage II and III:
Operasi pengangkatan semua kandung kemih ( radical cystektomi )
Operasi pengangkatan sebagian kandung kemih kemudian diikuti tinddakan radiasi dan
kemoterapi
Kemoterapi untuk menciutkan sel kanker sebelum dilakukan tindakan operasi .
Kombinasi kemoterapy dan radiasi untuk pasien yang tidak dapat dilakukan tindakan operasi.
Pada pasien kanker kandung kemih stadium IV kebanyakan tidak bisa ditangani lagi dan tindakan
operasi sudah tidak cocok lagi. Untuk pasien stadium 4 dianjurkan untuk sering melakukan
kemoterapi.
VII. Prognosis
Sebuah prognosis adalah pendapat medis untuk kemungkinan hasil dari suatu penyakit.Dengan kata
lain, prognosis adalah kesempatan bahwa pasien akan sembuh atau memiliki kambuh (kembalinya
kanker). Banyak faktor yang dapat mempengaruhi prognosis seseorang, termasuk:
Stadium Tindakan
Superfisial
(stadium 0 – A)
TUR Buli/fulgurasi
Instilasi intravesika
Invasif
(stadium B-C-D1)
TUR Buli
Sistektomi atau radiasi
Metastasis
(stadium D2)
Ajuvantivus kemoterapi
Radiasi paliatif
Jenis dan lokasi kanker
Tahap penyakit (sejauh mana kanker telah metastasis, atau penyebaran)
Grade (bagaimana abnormal sel-sel kanker tampak, dan seberapa cepat kanker cenderung
tumbuh dan menyebar)
Pasien lanjut usia, kesehatan umum, dan respons terhadap pengobatan.
Ketika dokter mendiskusikan prognosis, mereka harus mempertimbangkan semua faktor yang dapat
mempengaruhi orang itu, penyakit dan pengobatan, dan kemudian mencoba memprediksi apa yang
mungkin terjadi. Dokter akan dasar prognosis kanker kandung kemih informasi peneliti telah
dikumpulkan selama bertahun-tahun mengenai ratusan atau bahkan ribuan orang dengan kanker.
Dokter mungkin berbicara tentang prognosis kanker kandung kemih yang baik bila kanker cenderung
berespon baik terhadap pengobatan. Dan sebaliknya. Namun, penting untuk diingat bahwa prognosis
hanya prediksi, dan dokter tidak dapat benar-benar yakin tentang hasil untuk pasien tertentu.
TERAPI
Pembedahan Radikal Sistektomi
Sistektomi merupakan pengangkatan kandung kemih atau sistektomi radikal dilakukan pada kanker
kemih yang invasif atau multifokal.
Prognosis tergantung tingkat pengluasan dan derajat keganasan. Secara klinik dapat ditemukan dua
jenis gambaran,yaitu pertumbuhan superfisia dan yang bertumbuh invasive dari permulaan.
Pembedahan dilakukan kalau penyebaran karsinoma sudah sampai otot kandung kemih. Ada tiga
macam pembedahan yang biasa dipilih yaitu : sistektomi parsial,sistektomi total,dan sistektomi radikal.
Sistektomi parsial : tumor soliter yang berbatas tegas pada mukosa.
Sistektomi total : merupakan terapi definitive untuk karsinoma superfisialis yang kambuh.
Sistektomi radikal : merupakan pilihan kalau terapi lain tidak berhasil atau timbul kekambuhan
Biasanya pada karsinoma kandung kemih superfisialis penderita berulang-ulang ditangani dengan
sitoscipi untuk mengontrol reseksi local dan instilasi kemoterapi. Kebanyakan tidak akan mengalamin
metastase sehinga prognosis ketahanan hidup agak baik.
Sistektomi radikal pada pria meliputi pengangkatan kandung kemih, prostat serta vesikulus seminalis
dan jaringan vesikal disekitarnya.
Sistektomi radikal pada wanita meliputi pengangkatan kandung kemih, ureter bagian bawah, uterus,
tuba falopii, ovarium, vagina anterior dan uretra.
Operasi ini dapat mencangkup pula limfadenektomi (pengangkatan nodus limfatikus).
Diversi urin
Pada pembedahan pengangkatan kandung kemih, memerlukan prosedur disversi urin. Prosedur
disversi urin dilakukan untuk mengalihkan aliran urin dari kandung kemih ke tempat keluar yang baru,
biasanya melalui lubang yang dibuat lewat pembedahan pada kulit (stoma). Prosedur ini juga dikerjakan
jika suatu tumor kandung kemih memerlukan pengangkatan keseluruhan kandung kemih (sistektomi).
Ada kontroversi mengenai metode yang terbaik untuk pembuatan disversi urin yang permanen
dari saluran kemih. Usia pasien kondisi kandug kemih, bangun tubuh, drajat obesitas, derajat dialatasi
ureter, status fungsi renal dan kemampuan belajar pasien serta keinginannya untuk berpartisipasi dalam
perawatan pasca operasi, semuanya harus dipertimbangkan dalam menentukan prosedur bedah yang
tepat.
Ada dua kategori disversi urine :
1. Disversi ureteroenterokutaneus ( bagian dari intestinus digunakan untuk membuat tempat
tempat penampungan urin yang baru)
Saluran konvensional : ureter dicangkokan pada suatu bagian ileum terminalis yang
sudah di isolir (ileal conduit) kemudian salah satu ujung lintasan dihubungkan dengn
dinding abdomen. Ureter dapat pula dicangkokan pada kolon sigmoid yang melintang
atau pada jejenum pars proksimal.
Continent ileal urinary rservoir (kock pouch) : ureter dicangkokan pada suatu segmen
ileum yang sudah disolir (kantong : pouch) dengan katup satu arah yang dibentuknya
menyerupai puting susu, urin dialirkan keluar melalui kateter.
Uretersigmoidostomi ; ureter dimasukan kedalam sigmoid dan dengna demikian urin
dapat mengalir lewat kolon serta keluar dari rektum.
2. disversi kutaneus (urin dialirkan oleh sebuah lubang yang diuat pada dinding abdomenserta
kulit)
Ureterostomi kutaneus; ureter yang dipotong didekatkan pada dinding abdomen dan
dihubungkan dengan lubnag pada kulit.
Vesikostomi ; kandung kemih dijahit pada dinding abdomen dan dibuat lubang (stoma)
pada dinding abdomen seerta kandung kemih untuk mengalir keluar (drainase)urin.
Nefrostomi: kateter disispkan kedalam pelvis renis lewat luka insisi pada pinggang atau
dengan pemasangan kateter perkuat kedalam ginjal.
Pengkajian Keperawatan Disversi Urin
Praoperatif
Tujuan Praoperatif : tujuan utama mencangkup pengurangan ansietas dan peningkatan pengetahuan
tentang prosedur pembedahan, hasil yang diharapkan dan perawatan pasca operatif serta perbaikan
status nutrisi pada persiapan pembedahan.
Pengurangan ansietas, ancaman kanker dan pengangkatan kandung kemihmenyebabakan rasa
takut yang berhubungna dengan kehilanagan-kehangatan, citra tubuh, dan rasa aman.
Penyuluhan pasien, ahli terapi entersetoma sangat diperlukan dalam memberikan penyuluhan
pasca operatif, penjelasan prosedur pembedahan, tampilan stoma, rasional persiapan usus
praoperatif, alasan untuk memakai alat, dan efek pembedahan pada funsi seksula diberikan
pada penyuluhan.Penempatan stoma juga harus diberika saat penyuluhan.
Memperbaiki status nutrisi, pasien yang menjalani prosedur disversi urin mungkin mengalami
malnutrisi, nutrisi enteral dan parenteral total dapat dlakukan untu mendukung pasien dan
meningkatkan proses penyembuhan dan memperbaiki respon terhadap penanganan.
Penatalaksanaan praoperatif, sebagai bagian dari penalaksanaan, usus dibersihkan untuk
meminimalkan statis fekal, dekompresi usus, dan ileus pascaoperatif. Hidrasi yang adekuat
dilakukan untuk menjamin aliran urin selama pembedahan dan untuk mencegah hipovolemik
selama prosedur pembedahan.
Pascaoperatif
Tujuan pascaoperatif : tujuan utama mencangkup mempertahankan integritas kulit peristomal,
meningkatkan harga diri, meningkatkan mekanisme koping, yang tepat untuk menghadapi dan
menerima perubahan funsi urinarius dan seksual, meningkatkan pengetahuan tentang penataaksanaan
funsi urinarius dan mencegah komplikasi.
Memperbaiki citra tubuh, kemampuan koping pasien terhadap perubahan yang berhubungan
dengan pembedahan tergantung pada citra tubuh dan harga diri masing-masing, mendorong
asien untuk mengungkapkan masalah dan rasa cemasnya dapat embantu permulaan proses
koping.
Pendidikan pasien dan pertimbangan perawatan dirumah, tujuan utam yaitu membnatu pasien
dalam mencapau tingkat kemandirian tertinggi dan perawatan mandiri.
Illeal Conduit Urinary Diversion (illeal Loop)
Pada illeal conduit aliran urin dialirkan dengan mengimplatasikan ureter kedalam gelungan ileum yang
dibiarkan berhubungan keluar lewat dinding abdomen.gelungan ileum ini merupakan conduit (saluran).
Stent (pipa berongga) yang terbuat dari pipa tipis yang lentur ditempatkan dalam ureter untuk
mencegah penyumbatan yang bias terjadi akibat edema pascaoperatif.stenrt ureter memungkinkan
pengaliran urin dari ginjal ke stoma, stent tersebut dapat ditinggalkan ditempatnya selama 5 hingga
15hari pascaopersi.
Dalam masa sesudah pembedahan , volume urin harus dipantau setiapjam sekali, haluan urin
dibawah 30ml/jam dapat menunjukan dehidrasi atau obstruksi pada illeal conduit dengan kemungkinan
terjadinya aliran balik, atau kebocoran.perawatanya jika dikehendaki dokter, irigasi dengan larutan
normal saline setiap 6-8jam sekali, tarikan pada stent harus dihindari karena keadaan ini dapat membut
stent lepas.
Perawatn stoma dan kulit. Stoma diinpeksi dengan sering untuk menditeksi kemungkinan
perdarahan. Perubahan warna stoma dari merah muda menjadi waran keunguan, menunjukan suplai
vaskuler.
Stoma tidak sensitif terhadap sentuhan tetapi kulitdisekitar stoma menjadi sangat peka bila
teriritasi urin. Kulit harus diinspeksi untuk melihat:
Tanda-tanda iritasi dan perdarahan dari mukosa stoma.
Pembentukan krusta dan iritasi kulit sekitar stoma
Infeksi pada luka.
Pemerikasaan urin adn peralatan, sprei atau peralatan tidur lainnya yangbasah dan bau urin
harus membuat perawat waspada terhadap kemungkinan bocornya alat atau kantong penampung urin
adanya infeksi atau masalah penatalaksanaan hagine. Ph urin harus dipertahankan dibawah 6,5.
Pasien dianjurkan untuk minum banyak air, guna membilas ilealconduit dan megurangi
penumpukan mukus.untuk mengurangi kecemasan pasien, perawat harus menentramkannya, dengan
menjelaskan ini merupakan keadaan normal yang lazim terjadi ssudah pembentukan ileal conduit.
Komplikasi sesudah pembentukan ileal conduit mencangkup infeksi luka, dehisens luka,
perembesan urin, obstruksi ureter, abstruksi usus halus dan ganren stoma. Komplikasi lambat
mencangkup, obstruski ureter, penyempitan stoma (stenosis stoma) pielonefritis dan batu ginjal.
Penyuluhan pasien
Pemilihan aplikator, aplikator urin bisa bersifat sekali pakai( biasanya hanya digunakan sekali lalu
dibuang) atau dapat dipakai ulang. Aplikator yang dipilih ditentukan oleh lokasi stoma dan aktivitas
normal pasien, susunan tubuh, serta sumber financial.
Menentukan ukuran stoma, pada saat edema pascaoperatif hilang, mulut stoma diukur kembali setiap
6minggu pada bulan-bulan pertama pasca operatif.
Mengganti aplikator, penggantian aplikator dilakukan pada saat yang paling nyaman bagi pasien. Dan
biasanya pagi hari merupakan saat yang nyaman untuk penggantian aplikator.
Instruksi pemakain aplikator, aplikator diganti sebelum terjadi kebocoran, karena tingkat penonjolan
stoma berbeda pada setiap pasien, maka terdapat berbagai aplikator asesoris dan aplikator yang dibuat
sesuai pesanan untuk mengatasi masalah pasien.
Pengendali bau, pasien harus dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang dapat menyebabkan
urin mnjadi bau, mis (asparagus, keju, telur). Asam askorbat per oral membantu membantu
mengasamkan urin dan mengurangi bau. Pasien juga harus diingatkan bahwa kantong akan berbau jika
dipakai terlalu lama. Dan tidak dirawat deengan tepat.
Membersihkan dan mengharumkan aplikator, biasanya aplikator yang dapat dipakai ulang dibilas
dengan air hanagat, dan direndam dalam larutan air dan cuka putih dengan perbandingan 1:3 atau
dengan cairan deodoran selama 30 menit, kemudian dibilas lagi dengan air hanagat dan diangin-
anginkan, jauh dari sinar matahari (sinar matahari akan mengeringkan kantong dan meningkatkan
insidensi bocor).
Radiasi tumor dapat dilakukan sebelum pembedahan untuk mengurangi mikroekstensi neoplasma dan
viabilitas sel-sel tumor sehingga kemungkinan kambuhnya kanker tersebut didaerah sekitarnya atau
kemungkinan penyebran sel-sel kanker ke sistem sirkulasi darah atau sistem limfatik dapat dikurangi.
Terapi radiasi juga dilakukan bersama pembedahan atau dilakukan untu mengendalikan penyakit pada
pasien dengan tumor yang tidak bisa di operasi.
Pembedahan Cystectomy
Cystectomy adalah operasi pengangkatan seluruh atau sebagian dari kandung kemih. Hal ini digunakan
untuk mengobati kanker kandung kemih yang telah menyebar ke dinding kandung kemih (tahap II dan
III) atau untuk mengobati kanker yang telah kembali (kambuh) setelah pengobatan awal.
Ada dua jenis cystectomy:
Partial cystectomy adalah pengangkatan sebagian dari kandung kemih. Hal ini digunakan untuk
mengobati kanker yang telah menyebar ke dinding kandung kemih hanya dalam satu daerah.
Cystectomy jenis ini merupukan pilihan jika kanker tidak berada di dekat sfingter atau pintu dimana
urine masuk dan meninggalkan kandung kemih. Dalam beberapa kasus misalnya, pasien dengan
karsinoma sel skuamosa atau adenokarsinoma dapat dilakukan pembedahan jenis ini.
Parsial cystectomy memiliki beberapa keunggulan dibandingkan cystectomy radikal, seperti
mempertahankan organ fungsional dan juga dapat hemat reservoir air kencing potensi pada laki-
laki. Selain itu, karena prosedur pengalihan kemih terpisah (seperti yang diperlukan dalam
cystectomy radikal) tidak dilakukan, beberapa dokter bedah melihat parsial cystectomy sebagai
operasi yang kurang sehat, cocok untuk pasien berisiko tinggi dan paliatif situasi. Kerugian utama
parsial cystectomy terletak pada sejarah tinggi tingkat kekambuhan lokal kanker kandung kemih,
dengan hanya bagian dari global dialamatkan urothelium sakit. Namun, pada pasien yang dipilih
dengan benar, hasil parsial cystectomy menyaingi cystectomy radikal. Tinjauan ini berfokus pada
aplikasi saat ini dan indikasi untuk cystectomy parsial, dengan penekanan pada perawatan kanker
kandung kemih.
Radikal cystectomy adalah pengangkatan seluruh kandung kemih, kelenjar getah bening
(lymphadenectomy), bagian dari uretra, dan organ terdekat yang mungkin telah mengenai sel-sel
kanker.
o Pada pria, prostat, vesikula seminalis, dan bagian dari vas deferens juga diangkat.
o Pada wanita, leher rahim, rahim, ovarium, saluran tuba, dan bagian dari vagina juga diangkat.
Alasan untuk pengangkatan kandung kemih, yaitu :
Anda mungkin memiliki kanker di kandung kemih (yang biasanya memerlukan radikal
cystectomy).
Kandung kemih mungkin rusak dari radiasi.
Kandung kemih mungkin terjadi pendarahan dari kemoterapi.
Kandung kemih mungkin rusak atau mungkin perdarahan tak terkendali dari penyebab lain atau
perawatan.
Kandung kemih mungkin tidak bekerja dengan baik karena kerusakan saraf atau otot dari
penyakit saraf atau cedera tulang belakang.
Pelaksanaan Cystectomy
Cystectomy adalah operasi bedah besar. Pasien berada di bawah anestesi umum. Sayatan dibuat
di perut bagian bawah. Ureter akan diikat dan dipotong. Kemudian ureter ginjal akan dihubungkan
ke kandung kemih. Pemotongan organ tersebut dilakukan untuk mengangkat kandung kemih dan
organ –organ yang terdekat.
Pada pria prostat juga akan diangkat dengan kandung kemih. Sedagkan Pada wanita, rahim,
saluran tuba, ovarium, dan bagian dari vagina akan diangkat dengan kandung kemih. Metode baru
akan dipasang unuk mengumpulkan urine, yaitu dengan diversi urine. Hal ini dilakukan dengan cara
memotong bagianMengumpulkan kandung kemih urin dari ginjal untuk ekskresi di lain waktu.
Karena kandung kemih dihapus, metode baru harus diciptakan untuk mengeluarkan urin. Bagian
kecil dari usus kecil dihapus, dibersihkan, dan diikat pada salah satu ujungnya untuk membentuk
sebuah tabung. Ujung yang lain digunakan untuk membentuk sebuah stoma, keterbukaan melalui
dinding perut ke luar. Ureter kemudian dihubungkan ke tabung. Urin yang diproduksi oleh ginjal
sekarang mengalir ke ureter, ke dalam tabung, dan melalui stoma. Pasien memakai tas untuk
mengumpulkan air seni.
Resiko dari Cystectomy
Saraf dan pembuluh darah di sekitar kandung kemih Anda bisa dipotong atau rusak.
Kemungkinan kehilangan perasaan di daerah pangkal paha.
Cairan bisa bocor dari daerah tempat kelenjar getah bening dikeluarkan dan mengumpulkan
dalam rongga perut.
Usus bocor di bagian yang di angkat, atau terjadi penyempit dan memerlukan pembedahan.
Urine bisa bocor di mana ureter disambungkan ke bagian usus.
Ureter bisa tersumbat dan mencegah urin mengalir keluar dari tubuh.
Kulit di sekitar daerah tempat usus dijahit bisa menjadi terinfeksi.
Luka di perut mungkin tidak sembuh dengan baik dan dapat menjadi terinfeksi.
Gumpalan darah di kaki (DVT atau penyumbatan pembuluh darah) atau paru-paru (PE atau
embolus paru).
Perdarahan dan kebutuhan untuk transfusi darah
Lamanya penyembuhan luka
Cedera pada saraf atau jaringan terdekat
Risiko jangka panjang :
Selama bertahun-tahun ada sekitar 5% risiko (1 dalam 20) dari masalah yang berkembang di lokasi
operasi: sebuah penyempitan di persimpangan ureter (tabung dari ginjal) dan potongan usus yang
membentuk stoma (urostomy). Hal ini mungkin disebabkan oleh proses penyembuhan jangka
panjang dan jaringan parut. Jika mengganggu fungsi ginjal Anda Anda mungkin perlu operasi untuk
memperbaiki hal ini.
Efek seksual Radikal Cystectomy dan Urostomy
Pada pria, pembedahan kandung kemih radikal juga mengangkat kelenjar prostat. Karena
kelenjar ini menghasilkan sebagian besar dari air mani, jika itu berarti bahwa seorang pria tidak
akan lagi menghasilkan semen. Testis masih membuat sperma, tapi bukannya keluar dari tubuh
dalam air mani, hal itu hanya diserap. Setelah operasi kandung kemih radikal, orgasme masih bisa
terjadi, tetapi ini akan menjadi "kering" - tanpa air mani.
Setelah operasi, banyak laki-laki memiliki kerusakan saraf yang mencegah mereka dari memiliki
ereksi. Umumnya, seorang laki-laki yang lebih muda memiliki kemungkinan besar dia mendapatkan
kembali kemampuan untuk memiliki ereksi penuh. Pria lebih muda dari 60 (dan khususnya mereka
yang di bawah 50) memiliki tingkat pemulihan yang lebih tinggi daripada laki-laki yang lebih tua.
Komplikasi yang umum terjadi setelah radikal cystectomy :
Asidosis. dalam hal ini terjadi ketidakseimbangan dalam elektrolit seperti kalsium dan potasium.
Hal ini dapat disebabkan oleh penggunaan bagian dari usus untuk mengalihkan urin setelah
cystectomy. Orang dengan asidosis sering perlu untuk meminum obat untuk mengontrol itu.
Urine bocor.
Infeksi.
Pembentukan fistula.
Obstruksi Usus.
Cedera pada Rektum.
Perawatan pada Cystectomy
Pre-operasi
Pada beberapa hari sebelum operasi akan dilakukan pemeriksaan kondisi yang akan
mempersulit dilakukan opersi, seperti berhenti merokok untuk pasien yang merokok, minum
vitamin, direncanankan untuk pemulihan dirumah,
Pada hari sebelum operasi, akan dilakukan pengujian dan persiapan usus.
Akan diberikan penjelasan mengenai resiko pembedahan
Pemeriksaan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik, seperti tes Darah, EKG, sinar-X dada, dan
tes urine.
Dipasang infuse untuk pemeberian cairan melalui IV.
Diberikan obat untuk mempersiapkan usus kombinasi (seperti GoLytely), antibiotik oral, dan
enema.
Hanya diperbolehkan minum sampai tengah malam, dan setelah itu puasa kecuali obat.
Operasi
Pada hari operasi, sebelum dilakukan operasi mandi terlebih dahulu.
Operasi dilakukan selama beberapa jam dengan anestesi umum.
Post- Operasi
Setelah operasi, ditempatkan di ruang pemulihan.
Diberikan obat-obatan IV untuk mengontrol rasa sakit dan mual dan untuk mencegah infeksi.
Setiap 2-4 jam akan di cek tanda-tanda vital (suhu, tekanan darah, denyut jantung, dan tingkat
respirasi).
Akan dipasang oksigen.
Untuk mencegah obstruksi dan perforasi usus, akan dipasang NGT.
Jika dipasang kateter foley, maka akan diganti setiap 3 jam untuk mencegah tersumbat.
Selama 2 hari (disebut post-op hari 1 dan 2), akan ditimbang BB dan diambil darah setiap pagi.
Tanda-tanda vital anda akan diambil setiap 4 jam.
Anda akan terus memiliki cairan infus dan obat-obatan seperti sebelumnya.
Pada hari pascaoperasi hari 3 dan 4, tanda-tanda vital anda akan diambil setiap 8 jam.
NGT akan dilepas jika usus besar sudah mulai membaik.
Pemeriksaan Darah akan dilakukan setiap hari.
Anda akan mulai berpartisipasi dalam perawatan stoma Anda dan foley kateter.
o Waktu pemulihan setelah pembedahan perut bervariasi tetapi pada umumnya sekitar 6 - 12
minggu.
o Selama 6 minggu pertama tidak boleh mencoba mengendarai mobil.
o Tidak boleh mencoba untuk mengangkat atau memindahkan benda-benda berat, mulai dari
menggali kebun atau melakukan pekerjaan rumah tangga.