Transcript
  • KAIDAH DASAR BIOETIKA

    YL-BLOK 1- 2010

  • KAIDAH DASAR BIOETIKA DAN TEORI ETIKAEtikaMerupakan bagian ilmu filsafat yang meliputi hidup baik, menjadi orang yang baik, berbuat baik dan menginginkan hal yang baik dalam hidup (mempelajari moralitas) mengandung permusyawaratan dan argumen eksplisit untuk membenarkan tindakan tertentu etika praktis

    Asas yang mengatur karakter manusia ideal atau kode etik profesi tertentu etika normatif

    Etika menjadi alasan untuk memilih nilai yang benar di tengah belantara norma

  • Ciri-ciri moralitas :

    Norma yang sangat penting, lebih bernilaiBersifat universal (dimana, kapan dan siapa saja)Normal rasional dan objektifMenyangkut kebahagiaan orang lain

    Dokter melanggar janji shg datang tidak tepat waktu tidak etis

    Dokter meracuni pasiennya tidak bermoral

  • BIOETIKABioetika atau Biomedical Ethics merupakan cabang dari etika normatifmerupakan etik yang berhubungan dengan praktek kedokteran dan atau penelitian dibidang biomedis

  • ETIK VS HUKUMHukum mengatur perilaku manusia dalam kaitannya dengan ketertiban hubungan antar manusia, dengan aturan yang tertentu dan baku.

    Etik mengatur manusia dalam membuat keputusan dan dalam berperilaku (profesi), dengan menggunakan dialog antar beberapa kaidah moral, dengan hasil yang tidak selalu seragam.

  • Contoh cara berpikir Hukum:Dalam meminta persetujuan tindakan medik, yang penting adalah formulir persetujuan telah ditandatangani oleh pasien atau yang mewakilinya

    Contoh cara berpikir etikDalam meminta persetujuan tindakan medik, yang penting adalah keputusan pasien dibuat setelah memahami semua informasi yang diperlukan dalam membuat keputusan tersebut.

  • HUKUMETIKADISIPLINNORMADALAM PRAKTIK KEDOKTERANATURAN HUKUM KEDOKTERANATURAN PENERAPAN ETIKA KEDOKTERAN(KODEKI)ATURAN PENERAPAN KEILMUAN KEDOKTERAN

  • Etika kedokteran yang mencantumkan kewajiban memiliki standar profesi. Etik yang memiliki sanksi moral dipaksa berbaur dengan keprofesian yang memiliki sanksi disiplin/administratif

    Para ahli hukum menganggap standar prosedur dan standar pelayanan medis sebagai domain hukum. Sementara profesi menganggap bahwa pemenuhan standar profesi adalah bagian dari sikap etis dan profesi.

  • BEBERAPA PERTANYAANApakah membuka rahasia kedokteran dapat dibenarkan secara moral?Apakah euthanasia dapat dibenarkan secara moral?Apakah dibenarkan secara etik apabila dibuat hukum yang mengharuskan memasukkan seorang penderita penyakit jiwa ke RS meskipun bertentangan dengan keinginan pasien?Apakah dapat dibenarkan aturan yang membolehkan tindakan medis apa saja yang diminta oleh pasien, meskipun tidak ada indikasi?

  • ETIKA DOKDISIPLIN DOKHUKUM DOK1. NORMA MORAL - MASALAH MORAL

    2. PELANGGARAN: DILEMA NORMA INTERNAL (BAIK - BURUK) 3. DAMPAK - KUALITAS MORAL - KEHORMATAN PROFESI4. LINGKUP - PERILAKU ETIK1. NORMA DISIPLIN ~ STD PROFESI (KOMPETENSI, YAN, PRLKU) 2. PELANGGARAN LANGGAR STANDAR PROFESI (BENAR - SALAH)3. KUALITAS PROFESI (LAYANAN, PERILAKU) - KEHORMATAN PROFESI4. KOMPETENSI YANMEDIK PERILAKU PROF1. NORMA HUKUM

    2. PELANGGARAN NORMA HUKUM (BENAR SALAH)

    3. PENYELESAIAN KONFLIK/ KEDAMAIAN

    4. PERATURAN HK TTG YAN KEDOKTERAN

  • ETIKA DOKDISIPLIN DOKHUKUM DOK5. BENTUK: KODE ETIK PROFESI6. DISUSUN: ORG. PROFESI7. SANKSI - MORAL/HT NURANI - NASEHAT/ TEGURAN - PENGUCILAN

    8. YANG MEMERIKSA - MKEK - MKEKG - ANGG PROFESI5. ATURAN DISIPLIN KEDOKTERAN 6. KOMPILASI OLEH KKI

    7. SANKSI ~ TEGURAN - RE-EDUKASI ~ CABUT STR /SIP

    8. MKDKI: - DOKTER - DOKTER GIGI - SARJANA HUKUM5. UU, PP, PERMEN, KEPPRES DLL6. NEGARA (DPR + PEMERINTAH)7. SANKSI - PID: DENDA/ PENJARA - PDT: GANTI RUGI - ADMINISTRASI: PENCABUTAN8.PENGADILAN: -NEGERI -TUNANGGOTA: HAKIM

  • KAIDAH DASAR BIOETIKABertolak dari Childress & Beauchamp yang memaparkan adanya 4 kaidah dasar moral (KDM atau moral principle/principle-based ethics atau ethical guidelines) dalam buku sucinya The Principles of Biomedical Ethics (1994)

    yakni beneficence, non-maleficence, justice dan autonomy.

    kemudian ditinjau melalui etika sehingga merupakan maxim (kaidah dasar) yang berlaku normatif ketika dokter menghadapi kasus kongkrit di klinik

  • 4 KDM Kaidah Dasar Bioetika (KDB)

    4 KDB:Tindakan berbuat baik (beneficence)Tidak merugikan (non-maleficence)Keadilan (justice)Otonomi (self determination)

  • Prinsip turunan

    KejujuranKesetiaanPrivacyKonfidensialitasMenghormati kontrakKetulusanMenghindari membunuh

  • PEMBANGUNAN KEPUTUSAN KLINIKKeputusan Klinik

    PertimbanganMedik

    K

    PertimbanganEtik

  • PERMASALAHANPembuatan keputusan klinis pada kasus konkrit

    Tidak mudah Situasi dilematisAncaman etikolegalTeknik pengobatan pasien adalah seniKetidak pastian

  • Tergopoh-gopoh spt ini, benar atau tidak ?

  • Kalau yang ini 1 dari ratusan korban tsunami, lumpur panas ?? (di luar RS >>) Tergantung !!!

  • ISU ETIKIsu etik adalah titik awal pembahasan masalah etika klinisKonflik berkepanjangan sering disebabkan karena klinisi tidak trampil menguak aspek etik pasien yang dihadapinyaIsu etik dapat ditarik dari KDB ( moral principle/principle-based ethics/ PBE )KDB memberi pegangan pembenaran moral bagi dokter.

  • ETIKA KLINIS (JONSEN, SIEGLER & WINSLADE, 2002)Medical Indication( terkait prosedur diagnostik dan terapi yang sesuai dari sisi etik kaidah yang digunakan adalah beneficence dan nonmaleficence )Patient Preferrence(terkait nilai dan penilaian pasien tentang manfaat dan beban yang akan diterimanya cerminan kaidah otonomi)Quality of Life(aktualisasi salah satu tujuan kedokteran :memperbaiki, menjaga atau meningkatkan kualitas hidup insani terkait dengan beneficence, nonmaleficence & otonomi)Contextual Features(menyangkut aspek non medis yang mempengaruhi pembuatan keputusan, spt faktor keluarga, ekonomi, budaya kaidah terkait justice )

  • Isu etik sering sudah nampak jelas pada kasus (insight), karena adanya satu KDB yang dominan mewarnai kasus tsb.

    Contoh kasus sederhana : perlunya informed consent, jelas isu etiknya adalah keberlakuan KDB otonomi.

    KDB ini yang akan membingkai kasus di atas.

    Kemutlakan pemberlakuan 1 KDB atas 1 kasus konkrit dikenal dengan ketegaran moral (moral stringency)

  • MAHASISWA ???Seorang mahasiswa kedokteran diharap mampu dengan cepat mengungkap isu etik dari sebuah kasus.

    Tidak jarang pada 1 kasus klinis terdapat saling pengaruh lebih dari 1 KDB. Mana yang akan dimenangkan ? TERGANTUNG !!!Mengasah ketrampilan kritis logis mahasiswa

  • MENGAPA ???Dalam pandangan etikolegal, tindakan etis merupakan lingkup atau rangkaian pola tindakan hukum.

    Tindakan etis sekaligus dasar tindakan hukum pada kasus klinis mewarnai pilihan konkrit kebebasan profesi yang dapat dibenarkan secara moral dan doktrin hukum dalam bentuk kewajiban etis (moral duty)

    Dengan sendirinya sulit atau tidak mungkin dokter/rumah sakit dijatuhi sanksi, baik etik, disiplin maupun hukum.

  • ASAS PRIMA FACIEMerupakan pemilihan 1 KDB terabsah sesuai konteks (data) yang ada pada kasus.

    Dalam penanganan pasien di klinik, setelah indikasi medik, pengelolaan juga ditentukan oleh seni berbasis KDB.

    Asas prima facie mengisyaratkan KDB yang lama akan ditinggalkan, diganti dengan KDB baru yang lebih absah.

  • The patients contexts for prima facies choice(Agus Purwadianto, 2004)

    Time

    General benefit result, most of people,

    Elective, educated, bread-winner, mature person

    Vulnerables, emergency, life saving, minor

    > 1 person, others similarity, community / socials rights

    BeneficenceAutonomy

    Non maleficenceJustice

  • BENEFICENCEketika kondisi pasien merupakan kondisi yang wajar dan berlaku pada banyak pasien lainnya, sehingga dokter akan melakukan yang terbaik untuk kepentingan pasien

    dokter telah melakukan kalkulasi dimana kebaikan yang akan dialami pasiennya akan lebih banyak dibandingkan dengan kerugiannya.

    prinsip prima facienya adalah sesuatu yang berubah menjadi atau dalam keadaan yang umum

  • NON MALEFICENCEDalam konteks, prinsip prima-facienya adalah ketika pasien (berubah menjadi atau dalam keadaan) gawat darurat dimana diperlukan suatu intervensi medik dalam rangka penyelamatan nyawanya.

    Atau konteks ketika menghadapi pasien yang rentan, mudah dimarjinalisasikan dan berasal dari kelompok anak-anak atau orang uzur ataupun juga kelompok perempuan (dalam konteks isu jender).

  • AUTONOMYDalam konteks autonomy, prima facie disini muncul (berubah menjadi atau dalam keadaan) pada sosok pasien yang berpendidikan, pencari nafkah, dewasa dan berkepribadian matang.

  • JUSTICE Prima facienya pada (berubah menjadi atau dalam keadaan) konteks membahas hak orang lain selain diri pasien itu sendiri.

    Hak orang lain ini khususnya mereka yang sama atau setara dalam mengalami gangguan kesehatan di luar diri pasien, serta membahas hak-hak sosial masyarakat atau komunitas sekitar pasien.

  • KESIMPULANKaidah Dasar Bioetika (Principle-based ethics) merupakan metode tangguh memunculkan isu etik pasien, sebagai pendamping isu medik dalam penanganan klinik.

    Hal ini akan memberi dampak cara berpikir kritis rasional dalam melakukan analisis pembenaran moral sekaligus ketegaran moral.

  • Ada 4 KDB yang masing-masing saling berebut untuk tampil sebagai acuan dasar isu etik melalui prinsip prima facienya masing-masing sesuai dengan ciri-ciri konteks berubah menjadi atau dalam keadaan pasien.

    Prinsip prima facie praktis, menjadi model berpikir kritis yang dapat diterapkan pada analisis etik pelbagai kasus konkrit lainnya, (sebagai subyek penelitian, pasien berdilema etik dalam perawatan yang memerlukan pemecahan etis ataupun penelusuran pelanggaran etik profesi )

  • ETIKA DALAM PENELITIAN KEDOKTERANYL-BLOK 1- 2010Penelitian bersubjek manusia :World Medical Association (WMA) telah mengeluarkan deklarasi Helsinki, yang mendasarkan pada :Sumpah dokter (Deklarasi Jenewa) kesehatan pasien menjadi pertimbangan pertama sayaEtik kedokteran dokter harus bertindak untuk kepentingan pasien.yang mungkin mengakibatkan melemahnya fisik dan mental pasien.

    YL-BLOK 1- 2010

  • LAMPIRAN BENEFICENCE

    Kriteria1. Mengutamakan altruism (menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk kepentingan orang lain)2. Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia3. Memandang pasien/keluarga sebagai sesuatu yang tak hanya menguntungkan dokter4. Mengusahakan agar kebaikan lebih banyak dibandingkan keburukannya5. Paternalisme bertanggungjawab/berkasih sayang6. Menjamin kehidupan baik minimal manusia7. Pembatasan goal based (sesuai tujuan/kebutuhan pasien)8. Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasien9. Minimalisasi akibat buruk10. Kewajiban menolong pasien gawat darurat11. Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan12. Tidak menarik honorarium di luar kewajaran13. Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan14. Mengembangkan profesi secara terus menerus15. Memberikan obat berkhasiat namun murah16. Menerapkan golden rule principle

  • NON-MALEFICENCE

    Kriteria1. Menolong pasien emergensi : Dengan gambaran sbb : - pasien dalam keadaan sangat berbahaya (darurat) / berisiko kehilangan sesuatu yang penting (gawat) - dokter sanggup mencegah bahaya/kehilangan tersebut - tindakan kedokteran tadi terbukti efektif - manfaat bagi pasien > kerugian dokter2. Mengobati pasien yang luka3. Tidak membunuh pasien ( euthanasia )4. Tidak menghina/mencaci maki/ memanfaatkan pasien5. Tidak memandang pasien hanya sebagai objek6. Mengobati secara proporsional7. Mencegah pasien dari bahaya8. Menghindari misrepresentasi dari pasien9. Tidak membahayakan pasien karena kelalaian10. Memberikan semangat hidup11. Melindungi pasien dari serangan12. Tidak melakukan white collar crime dalam bidang kesehatan

  • AUTONOMY

    Kriteria1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat pasien2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (kondisi elektif)3. Berterus terang4. Menghargai privasi5. Menjaga rahasia pasien6. Menghargai rasionalitas pasien7. Melaksanakan informed consent8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri9. Tidak mengintervensi atau menghalangi otonomi pasien10. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam mengambil keputusan termasuk keluarga pasien sendiri11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasien13. Menjaga hubungan (kontrak)

  • JUSTICE

    Kriteria1. Memberlakukan sesuatu secara universal2. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan3. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama4. Menghargai hak sehat pasien5. Menghargai hak hukum pasien6. Menghargai hak orang lain7. Menjaga kelompok yang rentan8. Tidak melakukan penyalahgunaan9. Bijak dalam makro alokasi10. Memberikan kontribusi yang relative sama dengan kebutuhan pasien11. Meminta partisipasi pasien sesuai kemampuannya12. Kewajiban mendistribusikan keuntungan dan kerugian (biaya, beban, sanksi) secara adil13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten14. Tidak member beban berat secara tidak merata tanpa alas an tepat/sah15. Menghormati hak populasi yang sama-sama rentan penyakit/gangguan kesehatan16. Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, status social, dsb

    ************************************


Top Related