Download - KAF II Komplesometri2
dibiarkan di udara akan cepat menyerap karbon
dioksida dan lembab.
Kelarutan : Mudah larut dalam etanol dan air
Khasiat : Zat tambahan
Kegunaan : Sebagai pemberi suasana basa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
5. Seng sulfat (5)
Nama resmi : Zinci sulfas
Sinonim : Seng sulfat
RM/BM : ZnSO4. 7 H2O / 287,54
Pemerian : Hablur transparan atau serbuk hablur, tidak
berwarna, tidak berbau, rasa sepat dan mirip logam,
sedikit merapuh.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, praktis tidak larut
dalam etanol (95%) P, mudah larut dalam gliserol P.
Khasiat : Adstrigen
Kegunaan : Sebagai sampel
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Persyaratan Kadar : Mengandung tidak kurang dari 55,6 % dan tidak
lebih dari 61,0 % ZnSO4, sesuai dengan tidak
kurang dari 99,0 % dan tidak lebih dari 108,7 %
ZnSO4. 7 H2O.
6. EBT (5,6)
Nama resmi : Hitam mordat II
Sinonim : Hitam eriokromat
RM/BM : C20H12N3O4S / 461,38
Rumus struktur :
Pemerian : Serbuk, hitam kecoklatan
Kelarutan : Larut dalam air panas, dalam etanol 95 % P dan
dalam metanol P
Khasiat : Zat tambahan
Kegunaan : Sebagai indikator
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
7. Amonium hidroksida (5)
Nama resmi : Amonia
Sinonim : Amonium hidroksida
RM/BM : NH4OH / 35,05
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, bau khas, menusuk
kuat.
Kelarutan : Mudah larut dalam air
Khasiat : Zat tambahan
Kegunaan : Sebagai larutan dapar pH 10
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, ditempat sejuk.
3. Prosedur larutan dapar amonia pH 10
Larutkan 5,4 gram NH4Cl P dalam 70 ml NH4OH P 0,5 M yang
diencerkan dengan air hingga 100 ml
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
IV.1 Data Pengamatan
1. Penetapan kadar ZnSO4
No Sampel Berat Sampel Volume Na2EDTA 0,0631 N
1.
2.
I
II
0,1731 gram
0,2719 gram
19,5 ml
7,5 ml
2. Penetapan kadar MgSO4
No Sampel Berat Sampel Volume Na2EDTA 0,0631 N
1.
2.
I
II
0,0700 gram
0,0951 gram
5 ml
7,3 ml
IV.2 Perhitungan
1. Penetapan kadar ZnSO4
Berdasarkan reaksi didapatkan bahwa
1mol ZnSO4 7 H2O setara dengan 1 mol Na2EDTA
BE ZnSO4 = BM ZnSO4
mgrek ZnSO4 = mgrek Na2EDTA
mg/BM = M x V
mg kloramfenikol = M Na2EDTA x V Na2EDTA x BE ZnSO4
praktekkadar kemurnian = x 100%
teori
a. mg = 0,0631 x 19,5 x 287,54
mg = 353,80 mg
353,80kadar kemurnian = x 100%
173,1
= 204,39 %
b. mg = 0,0631 x 7,5 x 287,54
mg = 136,078 mg
136,078kadar kemurnian = x 100%
271,7
= 50,07 %
Menurut pustaka kadar ZnSO4 adalah tidak kurang dari 99,0% dan tidak
lebih dari 108,7 % sehingga serbuk yang digunakan tidak memenuhi
syarat kemurnian sebagai obat.
2. Penetapan kadar kristal MgSO4
Berdasarkan reaksi didapatkan bahwa
1mol MgSO4 7 H2O setara dengan 1 mol Na2EDTA
BE MgSO4 = BM MgSO4
mgrek MgSO4 = mgrek Na2EDTA
mg/BM = M x V
mg kloramfenikol = M Na2EDTA x V Na2EDTA x BE MgSO4
praktekkadar kemurnian = x 100%
teori
a. mg = 0,0631 x 5,0 x 246,47
mg = 77,76 mg
77,76kadar kemurnian = x 100%
70
= 111,08 %
b. mg = 0,0631 x 7,3 x 246,47
mg = 113,53 mg
113,53kadar kemurnian = x 100%
95,1
= 119,38 %
111,08 + 119,38kadar kemurnian rata-rata = x 100%
2
= 115,23 %
Menurut pustaka kadar MgSO4 adalah tidak kurang dari 99,0 %
sehingga serbuk yang digunakan tidak memenuhi syarat kemurnian
sebagai obat.
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari percobaan ini adalah
1. Kadar kemurnian ZnSO4 adalah 204,39 % dan 50,07 %, hasil ini tidak
memenuhi persyaratan kadar yang terdapat dalam Farmakope
Indonesia edisi III untuk ZnSO4 adalah 99,0 % - 108,7 %.
2. Kadar kemurnian MgSO4 adalah 115,23 %, hasil ini tidak memenuhi
persyaratan kadar yang terdapat dalam Farmakope Indonesia edisi III
untuk MgSO4 adalah 99,0 %.
V.2 Saran
Sebaiknya pada percobaan ini diukur juga pH larutan, sehingga dapat
diketahui dengan tepat berapa pH yang dibutuhkan oleh sampel.
2. Penambahan indikator terlalu banyak, sehingga akan mempenagruhi hasil
titrasi antara larutan I dan II
3. Alat-alat (buret) yang digunakan bocor pada katup pembukanya sehingga
larutan dapat keluar.
4. Tidak diukurnya pH larutan sebelum larutan diberi larutan dapar.
5. Timbangan analitik yang sudah tidak pernah dikalibrasi
Pada percobaan pada larutan sampel ditambahkan larutan dapar pH 10.
maksud dari penambahan larutan dapar ini adalah untuk menjaga pH larutan aga
pembentukan kompleks magnesium dan zink edetat stabil dan tidak terganggu
oleh ion logam lain. Selain itu, ditambahkan larutan NaOH untuk memberi
suasana basa pada larutan.
Pada percobaan ini digunakan indikator EBT. Indikator ini diberikan
sebelum titrasi, agar terjadi reaksi antara logam dengan indikator terlebih dahulu
untuk membentuk kompleks. Penambahan indikator ini tidak boleh berlebih,
karena indikator EBT dalam keadaan bebas warnanya berbeda tergantung dari pH
larutan.
Pada saat titrasi dengan larutan baku Na2EDTA , terjadi persaingan antara
kompleks logam-indikator dengan EDTA dimana pada akhirnya indikator terlepas
dalam keadaan bebasnya kembali dan terbentuk kompleks EDTA dengan logam.
Warna biru yang nampak pada titik akhir titrasi adalah arna dari indikator EBT
bebas dan merupakan titik akhir titrasi.
Indikator EBT yang digunakan termasuk dalam indikator logam.
Kompleks dari indikator logam ini dan ion logam yang bila bereaksi dengan ion
logam akan berubah warna, selain itu persyaratan lain yaitu kompleks indikator
dan ion logam tidak boleh sama, stabil dengan kompleks pembentuk khelat yang
ada dalam larutan pengukurdan ion logam atau dengan kata lainlogam harus
bereaksi terlebih dahulu dengan ion logam pada waktu larutan pengukur yang
ditambahkan atau sebaliknya ion logam harus dibebaskan kembali, jika larutan
pengukur ditambahkan.