Kajian Teoritis
Pembangunan Kabupaten Pringsewu dalam Konstelasi Regional
Dr. Ir. Citra Persada, M.Sc. Disampaikan pada
Seminar Pembangunan Kabupaten Pringsewu Dalam Konstelasi Penataan Ruang
Hotel Urban Style, Pringsewu, 28 September 2017
Curriculum Vitae • Nama : Dr. Ir. Citra Persada, M.Sc. • Pendidikan:
– S1: Perencanaan Wilayah dan Kota ITB (1994) – S2: Tourism Planning and Develepoment, University of Surrey,
Guilford, UK (1998) – S3: Sumber Daya Alam dan Lingkungan IPB (2015)
• Pekerjaan: Dosen Fakultas Teknik UNILA dan Koordinator Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota ITERA
• Organisasi : - Ketua Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Provinsi Lampung - Ketua PW HIMPAUDI Provinsi Lampung
• Motto: Hiduplah dari imajinasi Anda, bukan sejarah Anda (Stephen Covey)
Pendahuluan
• Undang Undang No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang adalah:
– …. ruang … sebagai kesatuan wadah…, perlu ditingkatkan upaya pengelolaannya secara bijaksana, berdaya guna, dan berhasil guna dengan berpedoman pada kaidah penataan ruang sehingga kualitas ruang wilayah… dapat terjaga keberlanjutannya demi terwujudnya kesejahteraan umum dan keadilan sosial…
Tujuan Penataan Ruang
• Terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan;
• Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia; dan
• Terwujudnya perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang
(Pasal 3 UU 26/2007 tentang Penataan Ruang)
Posisi Kabupaten Pringsewu
dalam Konstelasi Regional
Rencana Jalan Lingkar
Pringsewu
Rencana Pengembangan
Jalan lingkar Metro
PETA RENCANA SISTEM JARINGAN
TRANSPORTASI DARAT
Jalan TOL Bakauheni –
Terbanggi Besar (139 Km)
Rencana Jalan TOL Terbanggi Besar –
Pematang Panggang (100 Km)
Rencana Jaringan KA Tegineneng –
Terbanggi - Menggala
Rencana Jaringan KA Rejosari - Tarahan-
Bakauheni
Rencana Jaringan KA Pringsewu –
Rejosari – Metro
Rencana Jalan Lingkar BL
Sungai Mesuji KTM SP 8 – Wiralaga – Sungai Sidang;
Dermaga KTM Rawapitu Tulang Bawang
Pelabuhan penyebrangan lokal : Krui – Pulau Pisang; Krui – Pulau Betuah
Sumber: Revisi RTRW Prov Lampung, 2016
Bappeda
Provinsi Lampung 2015
Stasiun Kereta
Jalur BATR
Pringsewu – Rejosari – Metro
Tegineneng – Terbanggi - Menggala
Rejosari - Tarahan-Bakauheni
TERBANGGI BESAR
SUKADANA
METRO
TEGINENEN
G
TJ.KARAN
G
BAKAUHE
NI
PANJAN
G
PRINGSEW
U
KOTABUM
I
TRANS SUMATERA RAILWAYS
PO
TE
NSI
WIL
AYA
H
Sumber: Revisi RTRW Prov Lampung, 2016
Kawasan Agropolitan
(KTM Mesuji) Kawasan
Agropolitan Tulang Bawang
Barat
Kawasan Minapolitan (KTM Rawa Pitu) Tulang
Bawang
Kawasan Agropolitan
Lampung Tengah
Kawasan Minapolitan
Lampung Timur
Kawasan Agropolitan
Lampung Barat
Kawasan Ekonomi Khusus Pantai Barat Provinsi Lampung
Kawasan Industri Maritim
Tanggamus
Kawasan Industri Way
Pisang Kawasan
Minapolitan Pesawaran
KEK Pariwisata
Teluk Lampung
PETA REVISI RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS ASPEK EKONOMI
Kawasan Industri Tanjung Bintang
Kawasan Agropolitan
Lampung Selatan
Kawasan Agropolitan
Lampung Utara
Kawasan Agropolitan Way Kanan (KTM Way
Tuba)
Kawasan Agropolitan Pringsewu
Kawasan Industri Way
Kanan
Kawasan Minapolitan
Lampung Selatan
Sumber: Revisi RTRW Prov Lampung, 2016
Lintas Timur
Lintas Tengah
Lintas Barat
Rencana Trase Jalan Tol Sumatera
Usulan Penghubung Lintas
1
2
3
Kawasan Strategis Provinsi
PETA RENCANA KAWASAN STRATEGIS PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2009 - 2029
PETA REVISI RENCANA KAWASAN STRATEGIS PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2009 - 2029
G
Gumawang
Baturaja
Belambangan Umpu
Kotabumi Bukit
Kemuning
Besai
Liwa Su
oh
Bengkunat
Ulu Belu
Batu Tegi
Adijaya
Seputih Banyak
Menggala
Bandar Surabaya
Dipasena
Mesuji
Tegineneng
Sukarame
Natar
Wai Ratai
Teluk Ratai Kaliand
a Ketapang
Sabesi
Sebalang
Penumangan
GI Existing
A
P U
G
GI on Progress Rencana GI Baru PLTA
PLTP PLTU PLTG
A P
G
P
A
P
P U U
U
U
KETERANGAN:
D
Sutami
D PLTD
D
D
D
D
New Tarahan
Tarahan
Sribawono
Gedong Tataan Pagela
ran Langkapura Teluk
Betung
Metro
Jatiagung
Semangka
HV DC
Pakuan Ratu
A
U
Pengembangan PLTG Sribawono
+ Sutami
G
Pengembangan PLTU Tarahan
A
Pengembangan PLTA Semangka
P
Pengembangan PLTP Way
Ratai
P
Pengembangan PLTP Ulu
Belu
P
Pengembangan PLTP Suoh
Sekincau
A
Pengembangan PLTA Way
Besai
Rencana Pengembangan
Waduk Segalamider
Rencana Pengembangan
Sukaraja III (Marga III)
Rencana Pengembangan
Waduk Sukoharjo (Way
Sekampung)
REV
ISI
REN
CA
NA
AR
ING
AN
INFR
ASTR
UK
TUR
EN
ERG
I W
ILAYA
H D
AN
LAIN
NYA
RTR
WP
LA
MP
UN
G 2
00
9-2
029
PEN
GEM
BA
NG
AN
LA
HA
N P
ERTA
NIA
N P
AN
GA
N
BER
KEL
AN
JUTA
N (
LP2
B):
PA
DI,
JA
GU
NG
, U
BIK
AY
U
PER
DA
PR
OV
INSI
LAM
PU
NG
NO
MO
R 1
7 T
AH
UN
20
13
PADI
Posisi Kabupaten Pringsewu • Geostrategis Lintas barat,
dekat PKWKota Bandarlampung • Ekonomi potensi pertanian
(PANGAN) • Sosial-Budaya pusat
Pendidikan dan OR
Perlu inovasi dan kreatifitas dalam pembangunan yang berbasis
ruang mis: KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK)
Pertanian
Isu Utama Pembangunan Kabupaten Pringsewu
Faktor Eksternal
• Pembangunan infrastruktur khususnya transportasi, baik darat, laut dan udara khususnya di P. Sumatera, Lampung dan Lintas Barat
• Perubahan trend dunia usaha yang berbasis web
• Perubahan pola konsumsi masyarakat (adanya peningkatan belanja travelling dan penurunan belanja di sektor ritel).
• Tumbuhnya destinasi wisata baru yang berskala nasional di Provinsi Lampung (Pulau Pahawang, Teluk Kiluan, Tanjung Setia, dll.)
• Terjadinya pergerakan komuter dari dan ke Pringsewu.
Faktor Internal
• Adanya keterbatasan sumber daya lahan dan tingginya potensi alih fungsi lahan dari pertanian lahan sawah ke non-sawah.
• Ancaman terhadap ketersediaan sumber daya air
• Terjadi pergeseran struktur ekonomi dari sektor primer (agraris) ke sektor sekunder (perdagangan, jasa, konstruksi, dan industri).
• Pertumbuhan penduduk yang makin menurun.
• Di Provinsi Lampung, dikenal sebagai salah satu lumbung padi.
Pembangunan Berbasis Ruang
SEKTORAL VS SPASIAL
Keunggulan berbasis ruang:
holistik, integrasi, tematik
1. Berdasarkan unit pemerintahan terkecil DESA
(adm.) DESA WISATA AGRO
2. Berdasarkan thema AGROPOLITAN,
MINAPOLITAN atau AGROMINAPOLITAN
AGROPOLITAN SUATU KENISCAYAAN
AGROPOLITAN “Kota Pertanian”
Kota yang basis ekonomi MASYARAKAT-nya
adalah sektor pertanian yg berkelanjutan:
1. Sektor Primer: Budidaya
2. Sektor Sekunder: Pengolahan Hasil
3. Sektor Tersier: Jasa Penunjang Fisik
4. SektorKuarter: Jasa Penunjang Non-fisik
AGROPOLITAN “Kota Pertanian”
Kota : Memenuhi persyaratan KIMPRASWIL &
DEPDAGRI
PERTANIAN sbg basis ekonomi Masyarakat:
Dapat memenuhi kebutuhan masyarakat – Pangan
– Non-Pangan
– Investasi
SISTEM
PRODUKSI
PRIMER
SISTEM INDUSTRI
PENGOLAHAN
PRODUK
UNGGULAN
FILOSOFI AGROPOLITAN
masyarakat
COMMUNITY BASE ECONOMY
Jasa
Penunjang
Fisik
Jasa
Penunjang
Non-Fisik
AGROPOLITAN
• AGROWISATA (wisata agro)
• AGROINDUSTRI (industri agro)
• AGROEDUKASI (Pendidikan agro)
• AGROBUDAYA (Budaya agro)
• AGROEKONOMI (ekonomi agro)
Kampung wisata berbasis agro Kebun Kopi, Cacao, Lada dan Karet
Kampung Wisata berbasis agro Sawah Tanam dan Panen Padi, Gembala Kerbau, Mandi Lumpur
Kampung Wisata Berbasis Ekonomi Kreatif
Contoh Desa Braja Harjosari
Paket Wisata Desa Braja Harjosari
MODEL PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT DI KAMPUNG WISATA
• DESA WISATA: WILAYAH ASLI DARI SEGI KEHIDUPAN, SOS.,BUD., EK., ADAT ISTIADAT, ARSITEKTUR BGNAN, STRUK. TATA RUANG DESA DPT JADI KOMPONEN PARIWISATA
• HOMESTAY: RUMAH PENDUDUK JADI AKOMODASI WISATAWAN
• POLA KEMITRAAN: PENGUSAHA BESAR DGN UKM/M
• SENTRA MAKANAN KHAS : UKM KERIPIK SINGKONG GUNUNG TERANG
• PUSAT KERAJINAN : UKM & PEMERINTAH
SASARAN PAR. BERBASIS MASYARAKAT
• PENINGKATAN MANFAAT EKONOMI
• MENGUTAMAKAN USAHA MIKRO
• PARTISIPASI DITINGKAT MASYARAKAT
• PENGEMBANGAN KEMITRAAN
• PELESTARIAN LINGK. & BUDAYA
• PENINGKATAN PELATIHAN
• UBAH PERSEPSI PARIWISATA DARI BESAR, MEWAH, MAKSIAT JADI KECIL, INDAH DAN BERSIH
• WISNUS JUGA PENTING SEPERTI WISMAN
KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1. PENINGKATAN KAPASITAS, PERAN, DAN INISIATIF MASYARAKAT SBG SUBJEK (kampanye DARWIS, diklat, bantuan teknis, pendampingan masyarakat)
2. PENINGKATAN POSISI DAN KUALITAS KETERLIBATAN PARTISIPASI (perencanaan, pengelolaan dan manfaat)
3. PENINGKATAN NILAI MANFAAT POSITIF ekonomi (lap.kerja dan usaha, peningkatan pendapatan)
JENIS PRODUK DI KAMPUNG WISATA BERBASIS MASYARAKAT
• PENGINAPAN (pondok wisata, homestay)
• RESTOURANT/RUMAH MAKAN/WARUNG
• TOKO SOUVENIR/CINDERAMATA
• ATRAKSI BUDAYA (sanggar tari tradisional)
• JASA TRANSPORTASI (mobil, perahu, ojek, sepeda)
• TELEKOMUNIKASI (warnet,wartel)
• PEMANDU LOKAL
• JASA-JASA LAIN (penyewaan alat snorkling, diving, dll)
Rekomendasi Pengembangan Kabupaten Pringsewu
• Menekankan pada pertumbuhan sektor ekonomi yang tidak serakah sumber daya alam (lahan), serta bertumpu pada peningkatan produktivitas sumber daya manusia, seperti pariwisata/budaya/pendidikan
• Menitikberatkan pada keunggulan kompetitif Kabupaten Pringsewu dalam konstelasi regional.
• Menciptakan sistem kota-kota yang solid yang diintegrasikan dengan lahan pertanian (agropolitan) sebagai buffer zone.
• Mendorong penggunaan aplikasi web dalam pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan ekonomi masyarakat menuju kabupaten pintar
• Menjaga proporsi penggunaan lahan, dan meningkatkan upaya konservasi lingkungan.
Langkah Strategis • Mengembangkan smart-farming untuk meningkatkan
produktivitas produksi pangan, baik di sektor pertanian (sawah/non-sawah), perikanan dan peternakan.
• Mengembangkan sektor pariwisata yang terintegrasi dengan pengembangan sektor agraris, pendidikan, budaya dan konservasi lingkungan.
• Mengintegrasikan ruang-ruang budidaya non-pertanian dengan ruang budidaya pertanian dalam suatu pola pemanfaatan ruang yang harmonis.
• Mendorong tumbuhnya kawasan pendukung perkotaan (hinterland) yang didominasi kawasan pertanian dan pemukiman.
• Mendorong tumbuhnya smart-city. • Membentuk suatu sistem perkotaan (struktur ruang) berpusat
banyak (multiple nuclei), yang didukung pola ruang yang efisien dalam pemanfaatan ruang budidaya
Sistem Bank Lahan (Firmansyah, 2016)
Penerapan land banking system dan LP2B pemerintah berbasis pemberdayaan masyarakat lahan dibeli oleh pemerintah secara bertahap. Kendala dalam penerapan kebijakan land banking system-LP2B pemerintah berbasis masyarakat antara lain: - adanya pemanfaatan lahan untuk kepentingan pemerintah, - kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan ekonomi, - penyusutan kepemilikan karena sistem pewarisan lahan, - fakta bahwa pertanian kurang menjanjikan secara ekonomi, - kurangnya dukungan pemerintah dalam orientasi jangka
panjang, - kurangnya pemahaman petani tentang kawasan LP2B, serta
belum terbentuknya rasa memiliki lahan sawah
Pengendalian lahan sawah (Firmansyah, 2016) :
(Perlu kebijakan untuk pengalokasian lahan yang harus dibeli pemerintah dengan konsep land banking system. Lahan tsb adl lahan ygsangat potensial sbgpenjamin kedaulatan dan ketahanan pangan nasional.
1. Lahan sawah eksisting perlu dikelola lebih intensif melalui peningkatan indeks pertanaman (IP) dan diversifikasi pola tanam dgn memanfaatkan jenis tanaman pangan lainnya utk meningkatkan pemanfaatan lahan dan menambah pendapatan petani.
2. Pemberian bantuan kepada petani berupa peningkatan bantuan sarana produksi, kontrol yang lebih baik agar bantuan lebih tepat waktu dan tepat sasaran, peningkatan bantuan bibit yang berkualitas dan bantuan beasiswa pendidikan kepada anak petani sebagai penerus pengelola pertanian, untuk meningkatkan minat petani dan penerusnya dalam mengelola lahan pertanian.
3. Pemb. industri pemanfaatan limbah untuk meningkatkan pendapatan petani diluar produksi padi. Pengembangan produk turunan padi dapat dilakukan dengan menerapkan konsep blue economy.
PENUTUP
• Kabupaten Pringsewu akan memiliki pola ruang yang unik, dengan nilai jual yang tinggi.
• Produktivitas SDM akan meningkat yang tentunya kesejahteraan individu pun akan meningkat.
• Kesenjangan pendapatan antar individu akan semakin mengecil.
• Efisiensi anggaran dalam penyediaan infrastruktur.
TERIMA KASIH