Transcript
  • 7/26/2019 Jurnal Rasio Keuangan

    1/22

    PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABAPADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

    Zainal [email protected]

    Nur Fadjrih Asyik

    Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

    ABSTRACT

    Profit growth is the information that gives an overview of the results of operations and prospects of thecompany's financial condition in the future. To know good or bad financial condition of a companycan use financial ratio analysis. The sample in this study are 9 manufacturing companies listed on theIndonesia Stock Exchange. Financial ratios used are current ratio, debt to equity, total asset turnover,return on equity, return on assets and gross profit margin. The analysis technique used is multiple

    linear regression analysis, F test and t test. From the results of linear regression model known theexisting of influence of current ratio, debt to equity, total asset turnover, return on equity, return onassets and gross profit margin due to changes of earnings because coefficient of regression 0. Basedon the results of the F test is known that the sig 0,05.

    Kata kunci: perubahan laba, laporan keuangan,rasio keuangan

    Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

  • 7/26/2019 Jurnal Rasio Keuangan

    2/22

    2

    PENDAHULUANLaporan keuangan yang di terbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu sumber

    informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuanganperusahaan, yang sangat berguna untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat(Amalia dan Kristijadi, 2003:183). Para pelaku bisnis baik pihak internal maupun eksternal

    perusahaan serta pemerintah membutuhkan informasi tersebut dalam pengambilankeputusan ekonomi. Penilaian kinerja perusahaan penting dilakukan baik oleh manajemen,pemegang saham, pemerintah maupun stakeholder.

    Kinerja perusahaan salah satunya dapat dinilai melalui pertumbuhan laba. Apabilakinerja perusahaan baik maka pertumbuhan laba meningkat, dan sebaliknya kinerjaperusahaan yang tidak baik berdampak pada pertumbuhan laba menurun. Laba merupakanindikator penting dari laporan keuangan yang memiliki berbagai kegunaan. Laba padaumumnya dipandang sebagai suatu dasar pengambilan keputusan investasi dan prediksimeramalkan pertumbuhan laba yang akan datang. Investor mengharapkan dana yangdiinvestasikan ke dalam perusahaan akan memperoleh tingkat return yang tinggi sehinggalaba yang diperoleh tinggi pula. Laba menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2009) adalah

    kenaikan manfaat ekonomi salah satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan danpenambahan aset atau penurunan liabilitas yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yangtidak berasal dari kontribusi penanam modal.

    Pertumbuhan laba di masa mendatang merupakan informasi yang memberi gambaranatas prospek hasil usaha dan keadaan keuangan perusahaan di masa yang akan datang.Investor, calon investor, dan kreditur mengharap laba yang akan datang lebih baik ataulebih meningkat dibandingkan dengan laba tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba akanberpengaruh terhadap keputusan investasi para investor dan kreditur yang akan memberipinjaman kepada perusahaan. Dalam laporan keuangan tersedia informasi akuntansi yangberguna untuk mengambil keputusan ekonomis baik pihak intern maupun ekstern.Walaupun demikian, kegunaan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan

    ekonomis tergantung pada jenis keputusan yang dibuat, metode pengambilan keputusanyang digunakan, kelengkapan informasi penunjang dari sumber lain, dan kepastianpengambilan keputusan dalam memproses informasi akuntansi.

    Husnan (2001:330) menyatakan bahwa untuk mencapai prestasi dan posisi keuangan,suatu perusahaan memerlukan ukuran tertentu. Ukuran yang sering kali digunakan adalahrasio atau indeks yang menunjukkan hubungan antara dua data keuangan. Dengan katalain, sumber utama indikator sebagai dasar penilaian kinerja perusahaan adalah laporankeuangan perusahaan yang bersangkutan. Dari laporan keuangan perusahaan yangbersangkutan, maka dilakukan analisis terhadap kinerja perusahaan yaitu denganmenggunakan rasio keuangan. Rasio-rasio keuangan yang lazim digunakan sebagai dasarpenilaian kinerja perusahaan dapat dikelompokkan kedalam beberapa bagian yaitu

    likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas. Menurut Riyanto (2001:330), untukmelakukan analisis rasio keuangan, diperlukan perhutungan rasio-rasio keuangan yangmencerminkan aspek-aspek tertentu. Rasio-rasio keuangan dihitung berdasarkan angka-angka yang ada di neraca, dalam laporan laba rugi, atau pada neraca dan laporan laba rugisecara bersamaan. Setiap analisis keuangan bisa saja merumuskan rasio tertentu yangdianggap mencerminkan aspek tertentu.

    Di pasar saham, perusahaango public dikelompokkan dalam beberapa sektor industri.Alasan dipilihnya perusahaan go public yang termasuk dalam industri makanan danminuman sebagai sempel penelitian karena industri makanan dan minuman merupakanbidang yang menjanjikan untuk berkembang di Indonesia melihat potensi jumlah pendudukyang besar. Analisis rasio keuangan dapat membantu para pelaku bisnis, pihak pemerintah,

    dan para pemakai laporan keuangan lainya menilai kondisi keuangan suatu perusahaantidak terkecuali perusahaan makanan dan minuman dalam memprediksi perubahan laba

    Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

  • 7/26/2019 Jurnal Rasio Keuangan

    3/22

    3

    perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan makanan dan minuman di Indonesia dihadapkanpada suatu keputusan penting untuk meningkatkan kinerja melalui pengelolahan sumberdaya serta keputusan pendanaan untuk memperoleh sumberdaya tersebut.

    Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini dimaksudkan untuk melakukanpengujian lebih lanjut temuan-temuan empiris mengenai rasio keuangan, terutama yang

    berkaitan dengan manfaatnya memprediksi perubahan laba di masa yang akan datang.Mengacu pada latar belakang masalah maka rumusan masalah yang disampaikan

    dalam penelitian ini adalah:1. Apakah current ratio(CR), debt to equity ratio(DER), total asset turnover (TATO), return on

    equity (ROE), return on asset (ROA), dan groos profit margin (GPM) secara simultanberpengaruh signifikan terhadap perubahaan laba perusahaan manufaktur jenismakanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

    2. Apakah current ratio(CR), debt to equity ratio(DER), total asset turnover (TATO), return onequity (ROE), return on asset (ROA), dan groos profit margin (GPM) secara parsialberpengaruh signifikan terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur jenismakanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

    Berdasarkan rumusan masalah yang ditetapkan maka tujuan penelitian ini adalah:1. Untuk menguji pengaruh current ratio(CR), debt to equity ratio(DER), total asset turnover

    (TATO), return on equity (ROE), return on asset (ROA), dan groos profit margin (GPM)secara simultan terhadap perubahaan laba perusahaan manufaktur jenis makanan danminuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

    2. Untuk menguji pengaruh current ratio(CR), debt to equity ratio(DER), total asset turnover(TATO), return on equity (ROE), return on asset (ROA), dan groos profit margin (GPM)secara parsial terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur jenis makanandan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

    TINJAUAN TEORETIS

    Laporan keuanganLaporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu sumber

    informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuanganperusahaan, yang sangat berguna untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat(Amalia dan Kristijadi, 2003:183). IAI (2009:9), mendefinisi laporan keuangan sebagaigambaran dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang diklasifikasi dalambeberapa kelompok besar menurut transaksi ekonominya. Kelompok besar ini merupakanunsur dari laporan keuangan, dan unsur yang berkaitan secara langsung denganpengukuran posisi keuangan adalah aset, liabilitas, dan ekuitas. Sedang unsur yangberkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan keuangan laba rugi adalah penghasilandan beban. Tujuan laporan keuangan adalah:

    1.Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisikeuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalampengambilan keputusan ekonomi.

    2.Untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna. Namun demikian,laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkanpengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkanpengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan menyediakaninformasi non keuangan.

    Menurut Djarwanto (2004:2), laporan keuangan merupakan hasil akhir dari prosesakuntansi yang didapat sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak yangberkepentingan dengan kondisi dari hasil operasi perusahaan. Menurut Harahap (2007:105),

    laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaanpada aset tertentu, yang terdiri atas neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan

    Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

  • 7/26/2019 Jurnal Rasio Keuangan

    4/22

    4

    perubahan posisi keuangan. Sedangkan menurut Baridwan (2001:17), laporan keuanganmerupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yangterjadi selama satu tahun buku yang bersangkutan. Jadi laporan keuangan merupakansumber informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi keuanganperusahaan, misalnya investor sekarang, investor potensial, karyawan, kreditor,pelanggan,

    pemerintah serta lembaga-lembaga lainya, dan masyarakat. Namun informasi yang terdapatdalam laporan keuangan hanya bersifat umum, tidak sepenuhnya dapat memenuhikebutuhan informasi setiap pemakai.

    Analisis Laporan keuanganAnalisis laporan keuangan menggunakan data dari laporan keuangan yang disusun

    menurut prinsip-prinsip akuntansi. Akuntansi keuangan biasanya digunakan untuk melihatlebih jauh permasalahan yang terjadi dalam suatu perusahaan. Menurut Prastowo danJuliaty (2008:56), analisis laporan keuangan merupakan suatu proses untuk membedahlaporan keuangan kedalam unsur-unsurnya, menelaah masing-masing unsur tersebut, danmenelaah hubungan di antara unsur-unsur tersebut, dengan tujuan untuk memperoleh

    pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri. Harahap(2007:189) menyatakan bahwa analisis laporan keuangan adalah merugikan pos-pos laporankeuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungan yang bersifatsignifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara datakuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuanganlebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.

    Teknik analisis yang bisa digunakan dalam analisis laporan keungan menurutMunawir (2004:36) adalah sebagai berikut:1.Analisis perbandingan laporan keuangan adalah metode dan teknik analisa dengan cara

    membandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih.2.Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam

    prosentase (trend proncetage analysis) adalah suatu metode atau analisis untuk mengetahuitendisi dari pada keadaan keuangan, apakah menunjukan tendisi tetap, naik atau bahkanturun.

    3.Laporan dengan prosentase per komponen atau common size statement adalah suatumetode analisa untuk mengetahui prosentase investasi pada masing-masing aset terhadaptotal aset, juga untuk mengetahui struktur pemodalannya dan komposisi perongkosanyang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya.

    4.Analisis sumber dan penggunaan modal kerja adalah suatu analisa untuk mengetahuisumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebabberubahnya modal kerja dalam periode tertentu.

    5.Analisis sumber dan penggunaan kas (cash flow statement analysis) adalah suatu analisa

    untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah.6.Uang kas untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode

    tertentu.7.Analisis rasio adalah metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu

    dalam neraca atau laba rugi secara individu atau kedua laporan tersebut.8.Analisis perubahan laba kotor adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab

    perubahan laba kotor suatu perubahan dari periode ke periode yang lain atau perubahanlaba kotor suatu periode dengan laba dibudgetkan untuk periode tertentu.

    9.AnalisisBreak Eventadalah suatu analisis untuk menentukan tingkat penjualan yang harusdicapai oleh suatu perusahaan tersebut tidak menderita kerugian tetapi juga belummemperoleh keuntungan.

    Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

  • 7/26/2019 Jurnal Rasio Keuangan

    5/22

    5

    Analisis Rasio KeuanganMenurut Munawir (2004:238), analisis rasio adalah rasio yang menggambarkan suatu

    hubungan atau perbandingan antara suatu pos atau kelompok pos dengan pos ataukelompok pos yang lain, baik yang tercantum dalam neraca maupun dalam laporan labarugi.

    Riyanto (2001:18) analisis rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkanperkiraan neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan lainnya yang memberikangambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap keadaan suatu prusahaan.

    Sedangkan menurut Harahap (2007:297), menyatakan bahwa analisis rasio keuanganadalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangandengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan.

    Teknik Analisis Rasio KeuanganAnalisis rasio keuangan dapat dilakukan dengan dua macam cara perbandingan

    (Riyanto, 2001:329), yaitu:1.Membandigkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio waktu yang lama (rasio

    historis) dan yang akan datang dari perusahaan yang sama. Dengan perbandingkantersebut akan dapat diketahui perubahan-perubahan dari rasio tersebut dari tahun ketahun.

    2.Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan (company ration) dengan rasio-rasiosemacam dari perusahaan lain yang sejenis atau industri (rasio industri/rasio standar)untuk waktu-waktu yang sama. Dengan membandingkan rasio perusahaan dengan rasiostandar akan dapat diketahui apakah perusahaan yang bersangkutan dalam aspekkeuangan tertentu berada diatas standar atau dibawah standar.

    Keunggulan Analisis Rasio KeuanganMenurut Harahap (2007:298), analisis rasio memiliki keunggulan di bandingkan teknik

    lainya. Keunggulan tersebut adalah:1.Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan

    ditafsirkan.2.Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan

    keuangan yang sangat rinci dan rutin.3.Mengetahui posisi keuangan perusahaan di tengah industri lain.4.Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model dalam pengambilan

    keputusan dan model prediksi.5.Menstandarisasi size perusahaan.6.Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat

    perkembangan perusahaan secara periodik.

    7.Mebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi di masa yang akandatang.

    Macam-Macam Rasio KeuanganPada dasarnya macam rasio keuangan itu banyak sekali. Berdasarkan sumber datanya

    maka rasio keuangan dapat dibedakan menjadi beberapa (Djarwanto, 2004:146):1.Rasio-rasio neraca (balance sheet ratios) yang tergolong dalam kategori ini adalah semua

    rasio yang datanya diambil atau bersumber pada neraca seperti, current ratio, quick ratio,dan lain-lain.

    2.Rasio-rasio laba rugi (income statement ratios) yaitu angka-angka rasio yang dalampenyusunannya semua data diambil dari laporan laba rugi misalnya, gross profit margin,

    netoperating margin, operating ratio.

    Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

  • 7/26/2019 Jurnal Rasio Keuangan

    6/22

    6

    3.Rasio-rasio antar laporan (inter statement ratios) yaitu semua angka rasio yang penyusunandatanya berasal dari laporan neraca dan data lainya dari laporan laba rugi, seperti,inventory turn over, dan accounl receivable turnover.

    Menurut Hanafi dan Halim (1995:77), pada dasarnya rasio-rasio keuangan dapatdiklasifikasikan menjadi lima macam, yaitu:

    1.Rasio LikuiditasRasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-

    kewajinan yang segera harus dipenuhi. Kewajiban yang segera harus dipenuhi adalahliabilitas jangka pendek, oleh karena itu rasio ini bisa digunakan untuk mengukur tingkatkeamanan kreditur jangka pendek, serta mengukur apakah operasi perusahaan tidak akantergangu bila liabilitas jangka pendek ini segera ditagih. Rasio likuiditas terdiri atas rasiolancar (current ratio), rasio kas (cash ratio), dan rasio cepat (quick ratio).

    2.Rasio SolvabilitasRasio solvabilitas menunjukan kapasitas atau kemampuan perusahaan dalam

    memenuhi liabilitas jangka panjang. Perusahaan yang tidak solvabel adalah perusahaanyang jumlah liabilitasnya lebih besar daripada total aset yang dimiliki. Rasio solvabilitas

    terdiri atastotal debt total asset ratio, total debt to equity ratio, long-tern debt to equity ratio, dantimes intrest earned.

    3.Rasio AktivitasRasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas

    operasi perusahaan dalam memanfaatkan sumber-sumber dana yang ada. Rasio aktivitasterdiri atas rasio perputaran piutang, rata-rata umur piutang, perputaran persediaan, rata-rata umur persediaan, perputaran total aset, perputaran modal kerja, perputaran asettetap. Dalam perhitungan rasio aktivitas melibatkan beberapa rekening yang ada dineraca dan laporan laba rugi seperti penjualan, persediaan, piutang, dan total aset.

    4.Rasio ProfitabilitasRasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

    keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham t Laporankeuangan ertentu. Rasio produktivitas terdiri dari net profit margin, gross profit margin,operating profit margin, return on asset dan return on equity. Dalam rasio profitabilitasmencakup seluruh pendapatan dan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sebagaiakibat dari penggunaan aset dan kewajiban yang ada dalam satu periode.

    5.Rasio PasarRasio pasar adalah rasio yangmengukur harga pasar relatif terhadap nilai buku.

    Sudut pandang rasio ini lebih banyan berdasar pada sudut investor atau calon investor,meskipun pihak manajemen juga berkepentingan terhadap rasio-rasio ini. Rasio pasarmelipuriprice earning ratio, dividend yield, dan dividend payout ratio.

    Perubahan LabaLaba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang direaliasasi

    yang timbul dari transaksi selama satu periode dengan biaya yang berkaitan denganpendapatan tersebut. Sedangkan pengertian laba menurut IAI dalam Chariri dan Ghozali(2003:213) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentukpemasukan atau penambahan aset atau penurunan liabilitas yang mrngakibatkan kenaikanekuitas yang tidak berasal dari kontribusi peranan modal. Sementara pengertian laba yangdianut oleh struktur akuntansi sekarang ini adalah laba akuntansi yang merupakan selisihpengukuran pendapatan dan biaya. Besar kecilnya laba sebagai pengukur kenaikan sangatbergantung pada ketepatan pengukuran pendapatan dan biaya. Menurut Harahap(2007:263) laba merupakan angka yang penting dalam laporan keuangan karena berbagai

    alasan antara lain: laba merupakan dasar dalam perhitungan pajak, pedoman dalammenentukan kebijakan investasi dan pengambilan keputusan, dasar dalam peramalan laba

    Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

  • 7/26/2019 Jurnal Rasio Keuangan

    7/22

    7

    maupun kejadian ekonomi perusahaan lainya di masa yang akan datang, dasar dalamperhitungan dan penilaian efisiensi dalam menjalankan perusahaan, serta sebagai dasardalam penilaian prestasi atau kinerja perusahaan.

    Belkaoui dalam Chariri dan Ghozali (2003:214) menyebutkan bahwa laba memilikibeberapa karakteristik antara lain sebagai berikut:

    1. Laba didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi.2. Laba didasarkan pada postulat periodisasi, artinya merupakan prestasi perusahaan pada

    periode tertentu.3. Laba didasarkan pada prinsip pendapatan yang memerlukan pemahaman khusus

    tentang definisi, pengukuran, dan pengakuan pendapatan.4. Laba memerlukan pengukuran tentang biaya dalam bentuk biaya historis yang

    dikeluarkan perusahaan untuk mendapat pendapatan tertentu.5. Laba didasarkan pada prinsip penandingan (matching) antara pendapatan dan biaya

    yang relevan dan berkaitan dengan pendapatan tersebut.Perbandingan yang tepat atas pendapatan dan biaya tergambar dalam laporan laba

    rugi. Penyajian laba melalui laporan tersebut merupakan fokus kinerja perusahaan yang

    penting. Kinerja perusahaan merupakan hasil dari serangkaian proses denganmengorbankan berbagai sumber daya. Adapun salah satu parameter penilaian kinerjaperusahaan tersebut adalah pertumbuhan laba. Pertumbuhan laba dihitung dengan caramengurangkan laba periode sekarang dengan laba periode sebelumnya kemudian dibagidengan lapa pada periode sebelumnya (Warsidi dan Pramuka, 2000).

    Pengukuran laba oleh perusahaan mempunyai fungsi sebagai berikut (Nugroho,2003):1.Laba Sebagai Pengukuran Efisien

    Operasi yang efisien dari perusahaan akan mempengaruhi arus dividen maupunpenggunaan model yang diinvestasikan untuk menghasilkan arus dividen di masa yangakan datang.

    2.Laba Sebagai Alat RamalFASB dalam Statement of Financial Concepts No.1 menyatakan bahwa para investor,kreditor dan pihak lainya ingin menilai prospek arus masuk kas bersih perusahaan. Nilaiberjalan perusahaan dan nilai saham perusahaan tergantung pada arus distribusimendatang yang diharapkan bagi pemegang saham. Berdasarkan hal ini, pemegangsaham yang sekarang dapat memutuskan untuk menjual saham atau terus memiliki.

    Hanafi dan Halim (1995:239), menyatakan bahwa pertumbuhan laba dipengaruhi olehbeberapa faktor, antara lain:1.Besarnya perusahaan

    Semakin besar suatu perusahaan, maka ketepatan pertumbuhan laba yang diharapkansemakin tinggi.

    2.Umur perusahaanPerusahaan yang baru berdiri kurang memiliki pengalaman dalam meningkatkanlaba,sehingga ketepatannya masih rendah.

    3.Tingkat leverageBila perusahaan memiliki tingkat liabilitas yang tinggi, maka manajer cenderungmemanipulasi laba sehingga dapat mengurangi ketepatan pertumbuhan laba.

    4.Tingkat penjualanTingkat penjualan masa lalu yang tinggi, semakin tinggi tigkat penjualan dimasa di masayang akan datang sehingga pertumbuhan laba semakin tinggi.

    5.Perubahan laba masa laluSemakin besar perubahan laba masa lalu, semakin tidak pasti laba yang akan diperoleh dimasa mendatang.

    Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

  • 7/26/2019 Jurnal Rasio Keuangan

    8/22

    8

    Teknik Analisis Pertumbuhan LabaAda dua macam analisis untuk menentukan pertumbuhan laba menurut Anogara dan

    Piji (2001:108) yaitu:1.Analisis Fundemental

    Analisis fundamental merupakan analisis yang berhubungan dengan kondisi keuangan

    perusahaan. Dengan analisis fundamental diharapkan calon investor akan mengetahuibagaimana operasional dari perusahaan yang nantinya menjadi milik investor, apakahsehat atau tidak, apakah menguntungkan atau tidak dan sebagainya. Hal ini pentingkarena nantinya akan berhubungan dengan hasil yang akan diproleh dari investasi danrisiko yang harus ditanggung.

    2.Analisis TeknikalAnalisis teknikal sering digunakan oleh investor, dan biasanya data atau catatan pasaryang digunakan berupa grafik. Analisis ini berupaya untuk memprediksiksnpertumbuhan laba dimasa yang akan datang dengan mengamati perubahan laba di masalalu. Teknik ini mengabaikan hal-hal yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan.

    Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan LabaUntuk dapat menginterprentasi informasi yang relevan dengan tujuan dan

    kepentingan pemakainya dikembangkan seperangkat teknik analisis yang didasarkan padalaporan keuangan yang dipublikasikan. Selain satu teknik yang populer diaplikasikan dalampraktek bisnis khususnya dalam memprediksi laba adalah analisis rasio keuangan. MenurutHelfert (dalam Warsidi dan Pramuka, 2000) makna dan kegunaan rasio keuangan dalampraktik bisnis pada kenyataannya bersifat subyektif tergantung kepada, untuk apa suatuanalisis dilakukan dan dalam konteks apa analisis tersebut diaplikasikan. Menurut Husnan(2001) untuk melakukan analisis rasio keuangan diperlukan perhitungan rasio-rasiokeuangan yang mencerminkan aspek-aspek tertentu yang mungkin dihitung berdasarkanatas angka-angka yang ada dalam neraca saja, dalam laporan laba rugi saja, atau pada neraca

    dan laporan laba laba rugi.Selain bersifat future oriented rasio-rasio keuangan tersebut dapat digunakan untuk

    menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik buruknya keadaanatau kondisi keuangan suatu perusahaan (Munawir, 2004:64), dengan mengetahui informasitersebut kita dapat mengetahui tingkat laba yang dicapai perusahaan dimasa yang akandatang. Analisis rasio keuangan bukan hanya dapat menentukan tingkat keuntungan yangdiperoleh tapi juga dapat menentukan tingkat likuiditas, solvabilitas, keefektifan operasiperusahaan.1.Prediksi Perubahan laba dengan Current ratio

    Cerrent ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi liabilitas jangkapendeknya dengan menggunakan aset lancarnya. Rasio ini dihitung dengan membagi aset

    lancar dan liabilitas lancar. Rasio ini sering disebut rasio model kerja yang menunjukkanjumlah aset lancar yang tersedia yang dimiliki oleh perusahaan untuk meresponkebutuhan-kebutuhan bisnis dan meneruskan kegiatan bisnis harian. Rasio yang rendahmenunjukkan likuiditas yang tinggi.

    Pengaruh current ratio terdapat perubahan laba adalah semakin tinggi nilai currentratio maka laba bersih yang dihasilkan perusahaan semakin sedikit. Rasio lancar yangtinggi menunjukan adanya kelebihan aset lancar karena aset lancar banyak yangmenganggur atau tidak digunakan dalam kegiatan operasi perusahaan yangmenghasilkan laba sehingga berakibat pada rendahnya profitabilitas perusahaan.

    2.Prediksi Perubahan Laba Dengan Debt To Equity RatioRasio ini mengambarkan perbandingan liabilitas dan ekuitas dalam pendanaan

    perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untukmemenuhi seluruh liabilitas. Rasio ini adalah perbandingan antara kekayaan bersih dan

    Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

  • 7/26/2019 Jurnal Rasio Keuangan

    9/22

    9

    jumlah seluruh liabilitas perusahaan. Rasio ini diperoleh dengan membagi kekayaanbersih terhadap seluruh liabilitas baik yang sedang berjalan maupun liabilitas jangkapanjang. Semakin besar debt to equity ratio menunjukkan bahwa struktur modal lebihbanyak memanfaatkan liabilitas dibandingkan dengan ekuitas. Artinya, semakin besardebt to equity ratio mencerminkan solvabilitas perusahaan semakin rendah sehingga

    kemampuan perusahaan untuk membayar liabilitas rendah. Besarya liabilitas yangterdapat dalam struktur modal perusahaan sangat penting untuk memahamiperimbangan antara resiko dan laba yang didapat. Labilitas membawa resiko karenasetiap liabilitas pada umumnya akan menimbulkan keterikatan yang tetap bagiperusahaan berupa kewajiban untuk membayar beban bungn berserta cicilan kewajibanpokoknya (principal) secara periodik.

    Pengaruh debt to equity ratio terhadap perubahan laba adalah semakin tinggi nilaidebt to equity ratio maka laba bersih yang dihasilkan perusahaan semakin sedikit. Rasiodebt to equity yang tinggi menunjukan besarnya tingkat ketergantungan perusahaanterhadap pihak kreditur atas pendanaan eksternalnya yang berupa liabilitas lancarmaupun liabilitas jangka panjang yang berdampak pula pada semakin besarnya liabilitas

    untuk membayar beban bunga beserta cicilan pokoknya (principal) secara periodik danpada akhirnya akan mengurangi laba yang dihasilkan selama periode tertentu.

    3.Prediksi Perubahan Laba dengan Total Asset Turn Over (TATO)Rasio perputaran total aset mengukur aktivitas dan kemampuan perusahaan dalam

    menghasilkan penjualan melalui penggunaan aset yang dimiliki. Rasio ini juga dapatdigunakan untuk mengukur seberapa efisien aset tersebut telah dimanfaatkan untukmemperoleh penghasilan sehingga rasio ini dapat digunakan untuk memprediksi labayang akan datang.

    Pengaruh rasio total asset turn over terhadap perubahan laba bersih perusahaanadalah semakin cepat tingkat perputaran aktiva maka laba bersih yang dihasilkan akansemakin meningkat, karena perusahaan sudah dapat memanfaatkan aset tersebut untuk

    meningkatkan penjualan yang berpengaruh terhadap pendapatan. Kenaikan pendapatandapat menaikan laba bersih perusahaan.

    4.Prediksi Perubahan Laba dengan Return on Equity (ROE)Rasio return on equity dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas dari

    perspektif pemegang saham biasa. Imbalan bagi para pemegang saham biasa adalah lababersih perusahaan. Rasio ini menunjukan seberapa banyak rupiah yang diperoleh darilaba bersih untuk setiap rupiah yang diinvestasikan oleh para pemengang saham (pemilikperusahaan). Rasio ini dapat dihitung dengan membagi laba bersih dengan modalpemegang saham. Kemampuan perusahaan dalam menentukan jenis investasi yang tepatjuga dapat berpengaruh terhadap besarnya laba yang diperoleh.

    Pengaruh rasio return on equity terhadap perubahan laba bersih perusahaan adalah

    semakin tinggi nilai rasio ini maka semakin tinggi pula tingkat laba yang dihasilkankarena penambahan modal kerja digunakan untuk membiayai oprasi perusahaan yangakhirnya dapat menghasilkan laba.

    5.Prediksi Perubahan Laba dengan Return on asset (ROA)Return on asset adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas

    perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total aset yangdimiliki. ROA merupakan rasio antara laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) terhadaptotal aset. Aset adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan baik dalam wujud aset lancarmaupun aset tidak lancar.

    Pengaruh return on asset terhadap perubahan laba bersih adalah semakin besarreturn on asset menunjukan semakin baiknya kinerja perusahaan memanfaatkan total asetyang dimiliki dalam melakukan kegiatan operasional untuk menghasilkan pendapatan.

    Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

  • 7/26/2019 Jurnal Rasio Keuangan

    10/22

    10

    Sehingga pendapatan perusahaan semakin meningkat dan pada akhirnya jugameningkatkan profitabilitas perusahaan.

    6.Prediksi Perubahan Laba denga Gross profit margin (GPM)Rasio gross profit margin dapat digunakan mengukur efisiensi produksi, penentuan

    harga jual dan keuntungan yang diperoleh setelah produk tersebut dijual. Perubahan

    harga jual atau harga pokok dapat mempengaruhi laba perusahaan yang diperoleh.Dalam keadaan kondisi normal gross profit margin harus bernilai positif karenamenunjukkan perusahaan tersebut dapat menjual produknya diatas harga pokoknyasehingga perusahaan tidak mengalami kerugian.

    Pengaruh gross profit margin terhadap perubahan laba bersih perusahaan adalahsemakin tinggi nilai rasio ini maka laba bersih yang dihasilkan akan semakin menikgkat.Hal tersebut menandakan bahwa laba kotor yang dihasilkan dapat menutup biaya yangbervariasi yang digunakan untuk melakukan perbuatan penjualan.

    Perumusan HipotesisBerdasarkan tinjauan peneliatian terdahulu dari landasan teori yang telah dipaparkan

    diatas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:H1 : Variabel-variabel Current Ratio (CR), debt to equity ratio (DER), Total Asset Turn Over

    (TATO), Return on asset (ROA), dan Return on Equity (ROE), danGross profit margin(GPM) secara simultan berpengaruh terhadap perubahan laba.

    H2a : Current Ratio (CR) berpengaruhterhadap perubahan laba.H2b : Debt to equity ratio(DER) berpengaruh terhadap perubahan laba.H2c : Total Asset Turn Over (TATO) berpengaruh terhadap perubahan laba.H2d : Return on Equity (ROE) berpengaruh terhadap perubahan laba.H2e : Return on Asset (ROA) berpengaruh terhadap perubahan laba.H2f : Gross Profit Margin (GPM) berpengaruh terhadap perubahan laba.

    METODA PENELITIANJenis Penelitian dan Gambaran Obyek Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang bertujuan untukmenguji hipotesis, data yang digunakan harus terukur, dan akan menghasilkan simpulanyang dapat digeneralisasi. Populasi adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia (BEI).

    Teknik Pengambilan SampelTeknik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling. Yaitu

    pemilihan sampel perusahaan selama periode penelitian berdasarkan kriteria tertentu.Adapun tujuan dari metode ini untuk mendapat sampel yang representatif sesuai dengan

    kriteria yang telah ditentukan. Beberapa kriteria yang ditetapkan untuk memperoleh sampelsebagai berikut:1. Perusahaan manufaktur jenis makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek

    Indonesia selama periode penelitian yaitu tahun 2008 sampai dengan 2011.2. Perusahaan makanan dan minuman menghasilkan laba positif selama periode 2007

    hingga 2011. Alasan pengunaan periode 2007 untuk perhitungan perubahan labaperusahaan tahun 2011.Perusahaan manufaktur yang terpilih menjadi sampel penelitian sebanyak 9 perusahaan

    yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

    Variabel dan Definisi Operasional Variabel

    Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel yaitu variabelbebas (indepandent variable) dan variabel terikat(depandent variable). Variabel dependen dalam

    Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

  • 7/26/2019 Jurnal Rasio Keuangan

    11/22

    11

    penelitian adalah perubahan laba, dan variabel indepanden adalah Current Ratio, debt toequity ratio, Total Asset Turn Over, Return on asset, Return on Equity, dan Gross profit margin.1.Perubahan Laba (PL)

    Perubahan laba dalam penelitian ini adalah perubahan laba relatif. Perubahan labarelatif dihitung dengan cara:

    2.Current Ratio (CR)Current Ratio menunjukan tingkat keamanan kreditur jangka pendek atau

    kemampuan perusahaan untuk membayar liabilitas. Jika Current Ratiorelatif tinggi hal inimenunjukkan jaminan yang lebih baik atas liabilitas jangka pendek, tetapi bila terlalutinggi efeknya terhadap earning power kurang baik. Current Ratio (CR) dapat dihitungdengan rumus sebagai berikut:

    3.Debt to Equity Ratio(DER)

    Debt to equity ratiomenunjukkan perbandingan antara liabilitas yang diberikan olehpara kreditur dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan.Debtto equity ratio(DER) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

    4.Total Asset Turn Over (TATO)Dalam total asset turn over perputaran yang lambat dari aset menunjukan adanya

    hambatan. Diharapkan perputaran total asset akan semakin naik, yang berarti pemakaianlebih efisien. Kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aset berputar dalamsuatu periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuh menghasilkanrevenue. Total asset turn over (TATO) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

    5.Return on Equity (ROE)Return on Equity (membandingkan laba bersih setelah pajak (EAT) dengan total

    modal sendiri (equity). Return on Equitydapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

    6.Return on Asset (ROA)Return on Asset mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam

    keseluruhan aset untuk menghasilkan keuntungan. Return on asset dapat dihitung dengan

    rumus sebagai berikut:

    7.Gross Profit Margin (GPM)Gross Profit Margin mengukur efisiensi produksi dan penentuan harga jual. Laba

    kotor didefinisi sebagai selisih antara penjualan dan harga pokok penjualan. Gross profitmargin dapat dihitung dengan rumus sebagai berukut:

    Teknik Analisa DataLangkah-langkah analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Menghitung variabel dependen dan independen

    Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

  • 7/26/2019 Jurnal Rasio Keuangan

    12/22

    12

    2. Analisis Regresi linear berganda.3. Uji Asumsi Klasik4. Analisis Koefisien Determinasi Multiple (R2)5. Pengujian Hipotesis

    a.Uji Simultan (Uji F)

    b.Uji Parsial (Uji t)

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANPerhitungan Variabel1. Perubahan Laba (PL)

    Perubahan laba dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

    Perubahan laba =Laba sekarang Laba tahun lalu

    Laba tahun laluPerbandingan perubahan laba kesembilan perusahaan dapat dijelaskan pada tabel

    berikut:Tabel 1

    Perbandingan Perubahan Laba Tahun 20082011

    KodePerubahan Laba Pertahun Rata-Rata

    Perubahan Laba2008 2009 2010 2011

    CEKA 0,129 0,776 -0,403 2,258 0,690

    DLTA 0,770 0,510 0,103 0,039 0,356

    INDF 0,055 1,007 0,422 0,042 0,382

    MYOR 0,386 0,897 0,301 -0,027 0,389

    MLBI 1,634 0,531 0,301 0,146 0,653

    SKLT -0,256 1,998 -0,622 0,236 0,339

    STTP -0,691 7,528 0,038 0,001 1,719

    AISA 0,820 0,317 1,007 0,673 0,704ULTJ 9,018 -0,799 0,752 -0,054 2,229

    2. Current Ratio(CR)Current ratiodapat dihitung dengan menggunakan rumus:

    Current Ratio=Aset Lancar

    Liabilitas LancarPerbandingan current ratio perusahaan makanan dan minuman dari tahun 2008

    sampai 2011 adalah sebagai berikut:

    Tabel 2Perbandingan Current RatioTahun 2008 2011

    Kode

    Current Ratio(CR) Rata-RataCR2008 2009 2010 2011

    CEKA 7,347 4,799 1,672 1,687 3,876

    DLTA 3,789 4,531 6,331 6,009 5,165

    INDF 0,881 1,163 2,036 1,910 1,497

    MYOR 2,189 2,290 2,581 2,219 2,320

    MLBI 0,935 0,659 0,945 0,994 0,883

    SKLT 1,705 1,890 1,925 1,697 1,804

    STTP 1,226 1,688 1,709 1,035 1,415

    AISA 0,873 1,203 1,285 1,894 1,314ULTJ 1,805 2,116 2,001 1,521 1,861

    Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

  • 7/26/2019 Jurnal Rasio Keuangan

    13/22

    13

    3.Debt to Equity Ratio(DER)Debt to equity ratiodapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

    Debt to Equity Ratio =EkuitasiTotal

    LiabilitasTotal

    Perbandingan debt to equity ratio perusahaan makanan dan minuman pada tahun

    2008 sampai 2011 dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut:Tabel 3

    PerbandinganDebt To Equity Ratio Tahun 2008 - 2011

    Kode

    Debt to Equity Ratio(DER) Rata-RataDER2008 2009 2010 2011

    CEKA 1,577 0,886 1,755 1,033 1,312

    DLTA 0,335 0,272 0,199 0,222 0,257

    INDF 3,084 2,451 1,336 1,133 2,001

    MYOR 1,323 1,026 0,118 1,767 1,059

    MLBI 1,735 8,441 1,413 1,302 3,223

    SKLT 0,997 0,729 0,685 0,743 0,789

    STTP 0,725 0,357 0,452 0,908 0,610

    AISA 1,602 1,461 2,339 0,990 1,598

    ULTJ 0,532 0,452 0,544 0,555 0,521

    4. Total Asset Turn Over(TATO)Total Asset Turn Overdapat dihitung dengan menggunakan rumus:

    Total Asset Turn Over=Penjualan

    Total AsetPerbandingan total assets turnover ratiodapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut:

    Tabel 4Perbandingan Total Assets Turnover Tahun 2008 2011

    Kode

    Total Assets Turnover(TATO) Rata-RataTATO2008 2009 2010 2011

    CEKA 3,237 2,101 0,844 1,504 1,922

    DLTA 0,965 0,974 0,773 0,810 0,881

    INDF 0,980 0,926 0,812 0,846 0,891

    MYOR 1,337 1,471 16,422 1,432 5,166

    MLBI 1,408 1,627 1,574 1,523 1,533

    SKLT 1,558 1,408 1,576 0,163 1,176

    STTP 0,996 1,143 1,175 1,099 1,103

    AISA 0,481 0,340 0,364 0,488 0,418

    ULTJ 0,793 0,931 0,937 0,965 0,906

    5.Return on Equity(ROE)Return on Equity dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

    Return on Equity =Laba bersih setelah pajak

    Total ekuitasPerbandingan Return on Equitydapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut:

    Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

  • 7/26/2019 Jurnal Rasio Keuangan

    14/22

    14

    Tabel 5PerbandinganReturn on Equity Tahun 2008 2011

    Kode

    Return on Equity(ROE) Rata-RataROE2008 2009 2010 2011

    CEKA 0,119 0,164 0,096 0,238 0,154

    DLTA 0,161 0,214 0,242 0,262 0,220

    INDF 0,121 0,204 0,176 0,159 0,165

    MYOR 0,158 0,235 0,243 0,199 0,209

    MLBI 0,646 3,236 0,940 0,957 1,445

    SKLT 0,042 0,113 0,041 0,049 0,061

    STTP 0,013 0,102 0,095 0,087 0,074

    AISA 0,073 0,060 0,132 0,072 0,084

    ULTJ 0,268 0,051 0,083 0,072 0,118

    6.Return on Asset (ROA)Return on Asset dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

    Return on Asset =Laba bersih sebelum bunga dan pajak

    Total asetPerbandingan Return on Asset dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut:

    Tabel 6PerbandinganReturn on Equity Tahun 2008 2011

    Kode

    Return on Asset(ROA) Rata-RataROA2008 2009 2010 2011

    CEKA 0,070 0,123 0,047 0,158 0,100

    DLTA 0,169 0,234 0,272 0,294 0,242

    INDF 0,066 0,101 0,115 0,119 0,100

    MYOR 0,094 0,155 1,497 0,095 0,460

    MLBI 0,334 0,476 0,523 0,557 0,472

    SKLT 0,037 0,063 0,031 0,037 0,042

    STTP 0,006 0,073 0,069 0,065 0,053

    AISA 0,052 0,031 0,049 0,052 0,046

    ULTJ 0,156 0,057 0,101 0,072 0,097

    7. Gross Profit Margin (GPM)

    Gross Profit Margin dapat dihitung dengan menggunakan rumus:Gross Profit Margin =

    Laba bruto

    PenjualanPerbandingan Gross Profit Margin dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut:

    Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

  • 7/26/2019 Jurnal Rasio Keuangan

    15/22

    15

    Tabel 7Perbandingan Gross Profit Margin Tahun 2008 2011

    Kode

    Gross Profit Margin (GPM) Rata-RataGPM2008 2009 2010 2011

    CEKA 0,120 0,116 0,116 0,159 0,128

    DLTA 0,422 0,458 0,657 0,697 0,558

    INDF 0,231 0,279 0,325 0,278 0,278

    MYOR 0,193 0,237 0,236 0,175 0,210

    MLBI 0,482 0,525 0,574 0,581 0,541

    SKLT 0,182 0,190 0,198 2,070 0,660

    STTP 0,145 0,163 0,174 0,173 0,164

    AISA 0,313 0,287 0,261 0,241 0,275

    ULTJ 0,191 0,261 0,315 0,298 0,266

    Analisis Regresi Linear BergandaRegresi linier berganda merupakan suatu persamaan yang menggambarkan hubunganantara lebih dari satu variabel bebas dengan satu variabel terikat. Regresi linier bergandaditerapkan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antaravariabel bebas current ratio (CR), debt to equity(DER), total asset turn over(TATO), return onequity(ROE),return on asset(ROA), dan gross profit margin (GPM) terhadap variabel terikatperubahan laba (PL), serta mengetahui besar pengaruhnya.

    Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan Program SPSS diperoleh hasilsebagai berikut:

    Tabel 8Koefisien Regresi

    Tabel tersebut menunjukkan persamaan regresi yang dapat menjelaskan hubunganantara variabel bebas current ratio, debt to equity, total asset turn over, return on equity,return onasset,dan gross profit marginterhadap variabel terikat perubahan laba. Dari tabel, diperolehmodel regresi linier berganda yaitu:PL = 2,405 + 0,433 CR - 0,906 DER+ 0,069 TATO + 0,939 ROE + 0,975 ROA 0,953 GPMBerdasarkan model regresi di atas dapat dijelaskan bahwa:1. Nilai a sebesar 2,405

    Menunjukkan bahwa jika current ratio (CR), debt to equity (DER), total asset turn over(TATO), return on equity(ROE),return on asset(ROA) dangross profit margin(GPM), makaperubahan laba (PL) akan konstan sebesar 2,405.

    Coefficients

    a

    2,405 ,987 2,436 ,021

    ,433 ,232 ,174 2,491 ,037 ,844 1,185

    -,906 ,616 -,652 -1,471 ,152 ,157 6,351

    ,069 ,399 ,092 ,172 ,864 ,109 9,179

    ,939 1,920 ,433 2,171 ,045 ,106 9,445

    ,975 4,576 ,282 3,455 ,012 ,180 8,424

    -,953 1,135 -,163 -,840 ,408 ,819 1,221

    (Constant)

    CR

    DER

    TATO

    ROE

    ROA

    GPM

    Model

    1

    B Std. Error

    Unstandardized

    Coefficients

    Beta

    Standardized

    Coefficients

    t Sig. Tolerance VIF

    Collinearity Statistics

    Dependent Variable: PLa.

    Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

  • 7/26/2019 Jurnal Rasio Keuangan

    16/22

    16

    2. Nilai b1sebesar - 0,210Menunjukkan jika current ratio (CR) meningkat satu satuan, maka akan dapatmenurunkan perubahan laba (PL) sebesar 0,210 satuan dengan asumsi variabel bebasyang lain konstan.

    3. Nilai b2sebesar - 0,906

    Menunjukkan jika debt to equity (DER) meningkat satu satuan, maka akan dapatmenurunkan perubahan laba (PL) sebesar 0,906 satuan dengan asumsi variabel bebasyang lain konstan.

    4. Nilai b3sebesar 0,069Menunjukkan jika total asset turn over(TATO) meningkat satu satuan, maka akan dapatmenaikkan perubahan laba (PL) sebesar 0,069 satuan dengan asumsi variabel bebas yanglain konstan.

    5. Nilai b4sebesar 0,939Menunjukkan jika return on equity (ROE) meningkat satu satuan, maka akan dapatmenaikkan perubahan laba (PL) sebesar 0,939 satuan dengan asumsi variabel bebas yanglain konstan.

    6. Nilai b5sebesar 0,975Menunjukkan jika return on asset (ROA) meningkat satu satuan, maka akan dapatmeningkatkan perubahan laba (PL) sebesar 0,975 satuan dengan asumsi variabel bebasyang lain konstan.

    7. Nilai b6 sebesar -0,953Menunjukkan jika gross profit margin (GPM) meningkat satu satuan, maka akan dapatmenurunkan perubahan laba (PL) sebesar 0,953 satuan dengan asumsi variabel bebasyang lain konstan.

    Uji Asumsi Klasik1. Uji Normalitas

    Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi variabelterikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Modalregresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Santoso,2001:212). Untuk mendeteksi normalitas adalah dengan melihat penyebaran data/titikpada sumbu diagonal dari grafik, dasar pengambilan keputusan adalah:a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau,

    maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.b. Jika data menyebar jauh garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal,

    maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

    Normal P-P Plot of Regression Sta

    Dependent Variable: PL

    Observed Cum Prob

    1,0,8,5,30,0

    1,0

    ,8

    ,5

    ,3

    0,0

    Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

  • 7/26/2019 Jurnal Rasio Keuangan

    17/22

    17

    Dari grafik di atas diketahui bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal.Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsinormalitas. Dimana uji ini dihitung dengan menggunakan alat bantu ukur program SPSS.

    2. Analisis AutokorelasiUji autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linear

    berganda ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahanpada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka diidentifikasi terjadi masalahAutokorelasi. Regresi yang baik adalah regresi yang tidak terjadi Autokorelasi didalamnya.

    Tabel 9Nilai Durbin Watson

    Model Durbin Watson

    1 2,128

    Untuk mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson (DW)dengan ketentuan sebagai berikut:a. 1,65 < DW< 2,35 maka tidak ada autokorelasi.

    b. 1,21 < DW< 1,65 atau 2,35< DW< 2,79 maka tidak dapat disimpulkanc. DW < 1,21 atau DW >2,79 maka terjadi autokorelasi.

    Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa model regresi yang terbentuk tidakterjadi autokorelasi karena mempunyai angka Durbin Watson di antara 1,65 < DW< 2,35sebesar yaitu 2,128.

    3. Uji MultikolinearitasUji multikolinearitas dimaksudkan untuk mengidentifikasi hubungan antar variabel

    independen (bebas). Regresi yang baik adalah regresi yang variabel bebasnya tidakmemiliki hubungan yang erat atau dengan kata lain tidak terjadi multikolinearitas antarvariabel independennya.

    Ketentuan dalam pengujian ini adalah:

    a. Jika nilai tolerance< 0,10 dan VIF > 10, maka terdapat korelasi yang terlalu besar diantara salah satu variabel bebas dengan variabel-variabel bebas yang lain (terjadimultikolinearitas).

    b. Jika nilai tolerance> 0,10 dan VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinearitas.Dari hasil pengolahan data dengan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:

    Tabel 10Nilai Tolerance Dan VIF

    No. Variabel Toleransi VIF

    1 Current ratio 0,844 1,185

    2Debt to equity 0,157 6,351

    3 Total asset turn over 0,109 9,179

    4 Return on equity 0,106 9,445

    5 Return on asset 0,180 8,424

    6 Gross profit margin 0,819 1,221

    Dari 6 variabel bebas yang ada diketahui bahwa keenam variabel bebas yaitu CR,DER, TATO, ROE, ROA, dan GPM memiliki nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10, makakeenam variabel bebas ini bebas dari Multikolinearitas.

    Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

  • 7/26/2019 Jurnal Rasio Keuangan

    18/22

    18

    4. Uji HeteroskedastisitasUji terhadap adanya heteroskedastisitas adalah bertujuan untuk mengetahui apakah

    dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian residual dari pengamatan satuke pengamatan yang lain. Jika varians dari pengamatan yang satu ke pengamatan yanglain tetap, maka ini disebut homoskesdastisitas. Model regresi yang baik adalah model

    regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas.Santoso (2001:210) mengatakan bahwa jika sebaran titik-titik berada di atas dan di

    bawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadiheteroskedastisitas.

    Scatterplot

    Dependent Variable: PL

    Regr ession Standardized Predicted Value

    210-1-2-3

    4

    3

    2

    1

    0

    -1

    -2

    Gambar 2

    Uji HeteroskedastisitasDari grafik di atas diketahui bahwa titik-titik data tersebar di daerah antara 0 Y

    dan tidak membentuk pola tertentu, maka model regresi yang terbentuk diidentifikasi

    tidak terjadi heteroskedastisitas. Karena data yang diolah sudah tidak mengandungheteroskedastisitas, maka persamaan regresi linear berganda yang diperoleh dapatdipergunakan untuk penelitian.

    Analisis Koefisien Determinasi Multiple (R2)Analisis koefisien determinasi multiple merupakan alat ukur untuk melihat kadar

    keterikatan antara variabel bebas dan terikat secara simultan. Analisis koefisien determinasiberganda menunjukkan persentase hubungan dari variasi turun naiknya variabel bebas yangmempengaruhi variabel terikat.

    Tabel 11Koefisien Determinasi Multiple

    Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa koefisien determinasi multiple (R2)atau R Square adalah sebesar 0,368 atau 36,8%, ini berarti bahwa current ratio(CR), debtto equity(DER), total asset turn over(TATO), return on equity(ROE),return on asset(ROA)

    dangross profit margin(GPM) secara bersama-sama mampu menjelaskan turun naiknya

    Model Summaryb

    ,621a ,386 ,283 2,03400 2,128

    Model

    1

    R R Square

    Adjusted

    R Square

    Std. Error of

    the Estimate

    Durbin-W

    atson

    Predictors: (Constant), GPM, DER, ROA, CR, TATO, ROEa.

    Dependent Variable: PLb.

    Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

  • 7/26/2019 Jurnal Rasio Keuangan

    19/22

    19

    perubahan laba (PL) sebesar 36,8%, sedangkan sisanya sebesar 63,2% dipengaruhifaktor lain di luar penelitian ini.

    Uji Simultan dengan Uji FUji signifikansi dengan uji F digunakan untuk mengetahui apakah model regresi linier

    berganda yang telah didapat telah signifikan (telah sesuai untuk menggambarkan pengaruhsimultan variabel bebas terhadap variabel terikat). Uji signifikansi model ini dapat dilihatpada nilai F hitung yang telah diperoleh dari program SPSS sebagai berikut:

    Tabel 4.11Analisis of Varians

    Untuk mengetahui variabel-variabel independen berpengaruh secara simultan(bersama) terhadap variabel dependen digunakan uji F dengan tingkat signifikansi = 0,05.Jika hasil statistik F pada taraf signifikansi 0,05 berarti variabel-variabel independenmempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap variabel terikat dansebaliknya. Karena nilai sig < 0,05 yaitu 0,001 < 0,05, maka Ha diterima dan H0 ditolak,sehingga dapat diambil simpulan bahwa keseluruhan variabel bebas current ratio, debt toequity, total asset turn over, return on equity, return on asset, dan gross profit margin secarasimultan berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba.

    Hasil uji F ini berarti mendukung hipotesis bahwa current ratio (CR), debt to equity(DER), total asset turn over (TATO), return on equity (ROE), return on asset (ROA) dan grossprofit margin(GPM) secara simultan berpengaruh terhadap perubahan laba (PL).

    Adanya pengaruh yang signifikan ini menunjukkan bahwa rasio keuangan bisadigunakan sebagai prediksi atau bersifat future oriented, yaitu rasio-rasio keuangan dapatdigunakan untuk menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baikburuknya keadaan atau kondisi keuangan suatu perusahaan (Munawir, 2004:64). Denganmengetahui informasi yang dicerminkan oleh kinerja keuangan, seorang analis dapatmengetahui tingkat laba yang dicapai perusahaan di masa yang akan datang. Rasiolikuiditas yang dicerminkan oleh current ratiomenunjukkan kemampuan perusahaan dalam

    membayar kewajiban jangka pendek selain itu menunjukkan modal usaha yang bisadigunakan untuk menambah kemampuan usaha, sehingga makin meningkat rasio likuiditasdapat meningkatkan laba perusahaan. Rasio solvabilitas yang dicerminkan oleh debt to equitymenunjukkan ketergantungan perusahaan terhadap pihak kreditur atas pendanaaneksternalnya untuk membiayai usaha yang berdampak pula pada semakin besarnyaliabilitas untuk membayar beban bunga beserta cicilan pokoknya (principal) secara periodikdan pada akhirnya akan mengurangi laba yang dihasilkan selama periode tertentu. Rasioaktivitas yang dicerminkan oleh total asset turn over menunjukkan kemampuan perusahaandalam memutar modal kerja, semakin cepat tingkat perputaran aset maka laba yangdihasilkan akan semakin meningkat pula. Demikian pula dengan rasio profitabilitas yangdicerminkan oleh GPM, ROA, dan ROE menunjukkan bila perusahaan semakin mampu

    dalam mengelola modal usahanya maka makin meningkat pendapatannya, dan makinmeningkat pendapatannya akan makin meningkat pula labanya.

    ANOVAb

    13,776 6 2,296 15,555 ,001a

    119,956 29 4,136

    133,731 35

    Regression

    Residual

    Total

    Model

    1

    Sum of

    Squares df Mean Square F Sig.

    Predictors: (Constant), GPM, DER, ROA, CR, TATO, ROE

    a.

    Dependent Variable: PLb.

    Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

  • 7/26/2019 Jurnal Rasio Keuangan

    20/22

    20

    Uji Pengaruh Parsial dengan Uji tUji parsial (uji t) digunakan untuk mengetahui apakah model persamaan regresi telah

    signifikan untuk digunakan mengukur pengaruh secara parsial variabel bebas current ratio,debt to equity, total asset turn over, return on equity, return on asset, dan gross profit marginterhadap perubahan laba. Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan Program SPSS

    diperoleh hasil output t hitung sebagai berikut:Tabel 12

    Uji Parsial (Uji t)

    Prosedur pengujian menggunakan uji t dua sisi ( = 0,05/2) dengan tingkatsignifikansi 0,025.1. Uji parsial antara variabel bebas current ratio(CR) terhadap perubahan laba (PL), dengan

    nilai sig = 0,037.Karena nilai sig 0,037 < 0,05 maka H0 ditolak, sehingga dapat diambil simpulan

    bahwa variabel bebas current ratio secara parsial berpengaruh signifikan terhadapperubahan laba. Hasil uji t ini berarti mendukung hipotesis bahwa current ratioberpengaruh terhadap perubahan laba.

    2. Uji parsial antara variabel bebas debt to equity (DER) terhadap perubahan laba (PL),dengan nilai sig = 0,152.

    Karena nilai sig 0,152 > 0,05 maka H0tidak berhasil ditolak, sehingga dapat diambilsimpulan bahwa variabel bebas debt to equitysecara parsial tidak berpengaruh signifikanterhadap perubahan laba. Hasil uji t ini berarti tidak mendukung hipotesis bahwa debt toequityberpengaruh terhadap perubahan laba.

    3. Uji parsial antara variabel bebas total asset turn over (TATO) terhadap perubahan laba(PL), dengan nilai sig = 0,864.

    Karena nilai sig 0,864 > 0,05 maka H0tidak berhasil ditolak, sehingga dapat diambilsimpulan bahwa variabel bebas total asset turn over secara parsial tidak berpengaruhsignifikan terhadap perubahan laba. Hasil uji t ini berarti tidak mendukung hipotesisbahwa total asset turn overberpengaruh terhadap perubahan laba.

    4. Uji parsial antara variabel bebas return on equity (ROE) terhadap perubahan laba (PL),dengan nilai sig = 0,045.

    Karena nilai sig 0,045 < 0,05 maka H0 ditolak, sehingga dapat diambil simpulanbahwa variabel bebas return on equity secara parsial berpengaruh signifikan terhadapperubahan laba. Hasil uji t ini berarti mendukung hipotesis bahwa return on equityberpengaruh terhadap perubahan laba.

    5. Uji parsial antara variabel bebas return on asset (ROA) terhadap perubahan laba (PL),

    dengan nilai sig = 0,012.

    Coefficientsa

    2,405 ,987 2,436 ,021

    ,433 ,232 ,174 2,491 ,037 ,844 1,185

    -,906 ,616 -,652 -1,471 ,152 ,157 6,351

    ,069 ,399 ,092 ,172 ,864 ,109 9,179

    ,939

    1,920

    ,433

    2,171

    ,045

    ,106

    9,445

    ,975 4,576 ,282 3,455 ,012 ,180 8,424

    -,953 1,135 -,163 -,840 ,408 ,819 1,221

    (Constant)

    CR

    DER

    TATO

    ROE

    ROA

    GPM

    Model

    1

    B Std. Error

    Unstandardized

    Coefficients

    Beta

    Standardized

    Coefficients

    t Sig. Tolerance VIF

    Collinearity Statistics

    Dependent Variable: PLa.

    Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

  • 7/26/2019 Jurnal Rasio Keuangan

    21/22

    21

    Karena nilai sig 0,012 < 0,05 maka H0 ditolak, sehingga dapat diambil simpulanbahwa variabel bebas return on asset secara parsial berpengaruh signifikan terhadapperubahan laba. Hasil uji t ini berarti mendukung hipotesis bahwa return on assetberpengaruh terhadap perubahan laba.

    6. Uji parsial antara variabel bebasgross profit margin(GPM) terhadap perubahan laba (PL),

    dengan nilai sig = 0,408.Karena nilai sig 0,408 > 0,05 maka H0tidak berhasil ditolak, sehingga dapat diambil

    simpulan bahwa variabel bebas gross profit margin (GPM) secara parsial tidakberpengaruh signifikan terhadap perubahan laba. Hasil uji t ini berarti tidak mendukunghipotesis bahwagross profit marginberpengaruh terhadap perubahan laba.

    Dari hasil uji t diketahui bahwa semua variabel bebascurrent ratio, debt to equity, totalasset turn over, return on equity, return on asset, dan gross profit margin secara parsial tidakberpengaruh terhadap perubahan laba karena nilai sig > 0,05.

    SIMPULAN DAN SARANSimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil beberapa simpulan yang nantinya dapatdigunakan sebagai bahan pertimbangan, yaitu:1. Dari hasil perhitungan didapatkan model regresi :

    PL = 2,405 + 0,433 CR - 0,906 DER+ 0,069 TATO + 0,939 ROE + 0,975 ROA 0,953 GPM.Dari model tersebut diketahui adanya pengaruh current ratio(CR), debt to equity(DER),total asset turn over(TATO), return on equity(ROE),return on asset(ROA) dan gross profitmargin (GPM) terhadap perubahan laba (PL) yang dilihat dari koefisien regresi 0,namun pengaruh tersebut harus diuji lagi dengan uji F dan uji t.

    2. Berdasarkan hasil uji F diketahui bahwa nilai sig < 0,05 yaitu 0,001 < 0,05, maka H0ditolak dan H1diterima, sehingga dapat diambil simpulan bahwa rasio keuangan yangterdiri daricurrent ratio, debt to equity, total asset turn over, return on equity,return on asset

    dangross profit marginsecara simultan berpengaruh terhadap perubahan laba.3. Dari hasil uji t diketahui bahwa variabel bebascurrent ratiosecara parsial berpengaruh

    terhadap perubahan laba karena nilai sig < 0,05, yaitu 0,037. Hal ini karena currentratio(CR) yang lancar menyebabkan ketersediaan modal yang digunakan untuk membiayaiusaha dalam jangka pendek cukup tersedia sehingga dapat meningkatkan kemampuanperusahaan dalam memperoleh laba.

    4. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa variabel bebas return on equity secara parsialberpengaruh terhadap perubahan laba karena nilai sig < 0,05, yaitu 0,045. Hal inimenunjukkan bahwa peningkatan rasio return on equity menunjukkan bahwa modalsaham yang dimiliki oleh perusahaan makin meningkat, sehingga dapat digunakanuntuk modal kerja guna meningkatkan pendapatan dan laba.

    5. Dari hasil uji t diketahui bahwa variabel bebasreturn on assetsecara parsial berpengaruhterhadap perubahan laba karena nilai sig < 0,05, yaitu 0,012. hal ini menunjukkan bahwasemakin besar return on asset semakin baik kinerja perusahaan memanfaatkan total asetyang dimiliki dalam melakukan kegiatan operasional untuk menghasilkan pendapatandan menghasilkan laba.

    6. Hasil uji t juga menunjukkan bahwa variabel bebas debt to equity secara parsial tidakberpengaruh terhadap perubahan laba karena nilai sig > 0,05, yaitu 0,152. Tidak adanyapengaruh Debt to Equity Ratioterhadap perubahan laba menunjukkan bahwa kewajibanyang ditimbulkan dari penggunaan modal saham tidak mempengaruhi secara signifikanterhadap perubahan laba perusahaan.

    7. Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa variabel bebas total asset turn over secara

    parsial tidak berpengaruh terhadap perubahan laba karena nilai sig > 0,05, yaitu 0,864.

    Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)

  • 7/26/2019 Jurnal Rasio Keuangan

    22/22

    22

    Adanya pengaruh yang tidak signifikan menunjukkan bahwa penghasilan (revenue) yangdihasilkan tak mempengaruhi perubahan laba perusahaan.

    8. Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel bebas gross profit margin secara parsial tidakberpengaruh terhadap perubahan laba karena nilai sig > 0,05, yaitu 0,408. Hal inidisebabkan karena laba kotor yang dihasilkan tidak mempengaruhi perubahan laba

    perusahaan.

    SaranBerdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah diambil maka saran-saran yang

    dapat penulis ajukan yang berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Disarankan kepada peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian berkaitan dengan

    penelitian ini hendaknya menambah jumlah variabel dalam penelitian.2. Disarankan kepada peneliti selanjutnya hendaknya menambah periode pengamatan

    yang lebih banyak daripada penelitian ini.3. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menambah jumlah sampel yang lebih

    banyak daripada penelitian ini.

    DAFTAR PUSTAKAAlwi, S. 2001.Alat-Alat Analisis dalam pembelajaran. Andi offset. Yogyakarta.Amalia, L.S. dan Kristijadi. 2003. Analisis rasio keuangan untuk memprediksi kondisi

    Financial Distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. JurnalAkuntansi dan Auditing Indonesia, Vol. 7, No. 2 (Desember): 183-209.

    Anogara, P. dan P. Piji. 2001. Pengantar Pasar Modal. PT Rineka Cipta. Jakarta.Baridwan, Z. 2001. Intermediate Accounting. Edisi Ketuju. BPFE. Yogyakarta.Chariri, A. dan I. Ghozali. 2003. Teori Akuntansi. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

    Semarang.Djarwanto. 2004. Pokok-Pokok Analisis laporan Keuangan. Edisi 2. BPFE. Yogyakarta.

    Hanafi, M.M; dan A.Halim. 1995.Analisis Laporan Keuangan. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.Harahap, S.S. 2007. Analisis kritis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. PT Raja Grafindo

    Perkasa. Jakarta.Husnan, S. 2001. Manajemen Keuangan: Teori dan Penerapan. Edisi ke-3 Yogyakarta: BPFE.Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan No 1: Penyajian Laporan

    Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.Munawir, S. 2004.Analisis Lapora Keuangan. Edisi Keempat. Liberty. Yogyakarta.Nugroho, A.H. 2003. Evaluasi Terhadap Alternatif-Alternatif Penilaian Kinerja Perusahaan.

    AntisipasiVol. 7, No. 2.Prastowo, D dan R. Juliaty. 2008.Analisis Laporan Keuangan: Konsep dan Aplikasi.Edisi Kedua.

    UPP STIM YKPN. Yogyakarta.

    Riyanto, B. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE. Yogyakarta.Santoso, S. 2001. Buku Latihan SPSS Statistik Parametik. PT Alex Media Komputindo. Jakarta.Warsidi dan B.A Pramuka. 2000. Evaluasi Analisis Rasio Keuangan dalam Memprediksi

    Perubahan Laba Pada Perusahaan di Masa yang Akan Datang Suatu Studi Empirispada Perusahaan yang Terdaftar di BEJ. Jurnal Akuntasi, Manajemen dan Ekonomi Vol.2, No. 1: 1-11.

    Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 5 (2013)


Top Related