Download - JUDUL SKRIPSI DKY

Transcript
Page 1: JUDUL SKRIPSI DKY

KONTRIBUSI PENGGUNAAN ALAT BANTU YANG DI

MODIFIKASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN

BELAJAR PENJAS DI SMPN 2 NGAMPRAH

KAB.BANDUNG BARAT

Proposal

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang

proposal guna memperoleh sarjana pendidikan program studi pendidikan jasmani

kesehatan dan rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Disusun oleh:

M. Diky 07520130

PJKR 4B

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PASUNDAN CIMAHI

2011

Page 2: JUDUL SKRIPSI DKY

Proposal

KONTRIBUSI PENGGUNAAN ALAT BANTU YANG DI

MODIFIKASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN

BELAJAR PENJAS DI SMPN 2 NGAMPRAH

KAB.BANDUNG BARAT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Suatu realita sehari-hari di dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) bidang studi Pendidikan

Jasmani berlangsung, masih banyak guru belum memberdayakan seluruh potensinya dalam

mengelola pembelajaran baik dalam menguasai materi maupun dalam menggunakan media

pembelajaran melainkan hanya menggunakan talk and chalk (berbicara dan kapur tulis),

sementara materi-materi dalam Pendidikan Jasamani (Penjas) dilakukan tidak hanya di dalam

ruangan saja/kelas yang dalam arti teori melainkan praktek di lapangan. Dalam praktek di

lapangan sering sekali didapati pembelajaran Penjas yang kurang efektif dan efisien. Dalam

pengajaran materi, kebanyakan guru tidak menggunakan media atau alat bantu. Padahal jika

dikaji lebih mendalam, dengan menggunakan alat bantu informasi/pesan yang akan disampaikan

Page 3: JUDUL SKRIPSI DKY

akan lebih mudah ditangkap dan dicerna oleh siswa sehingga proses pembelajaran lebih efektif

dan efisien.  Hal ini disinyalir karena tidak tersedianya alat bantu tersebut dan kurangnya

kreativitas para guru. Tidak tersedianya media pembelajaran/alat bantu di sekolah menjadi salah

satu faktor penyebab guru malas dan kurang kreatif dalam mengelola pembelajaran sehingga

hanya bermodalkan talk and chalk.

Hal ini sering kita jumpai dalam PBM bidang studi Penjas yang efeknya dapat mengkondisikan

siswa dalam situasi Duduk Diam Catat Hafal (DDCH). Hal ini tentu bertentangan dengan tujuan

pengajaran Penjas yang sangat kompleks yang seharusnya bertujuan untuk meningkatkan aspek

kognitif, afektif, psikomotorik, dan sosial, melainkan hanya aspek kognitifnya. Di samping itu,

hal ini tentu bertentangan dengan harapan masyarakat  (orang tua anak) yang menginginkan

anak–anaknya tumbuh lebih kreatif, dapat menggunakan dan menerapkan ilmu pengetahuan

yang diperolehnya secara efektif dalam pemecahan masalah–masalah sehari-hari yang

kontekstual.

Hal ini sesuai dengan tuntutan  dari UU RI No: 20/tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan

Nasional Pasal 40 ayat 2a: “ Pendidikan dan tenaga kependidikan berkewajiban menciptakan

suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis”.

Alat bantu ini sangat penting peranannya demi kelancaran proses belajar mengajar. Dari hasil

pengalaman Penulis selama kurang lebih Empat (4) bulan dalam Program Pengalaman Lapangan

(PPL) di SMP Negeri 2 Ngamprah, Kab,Bandung Barat, masih mendapati kendala dalam

pembelajaran materi–materi dikarenakan tidak adanya alat bantu, seperti alat bantu untuk materi

tolak peluru dan renang dasar yang standar sehingga seringkali didapati masalah dalam

pengajaran materi ini. Tambahan juga dari pengalaman penulis ketika berenang di kolam renang

Page 4: JUDUL SKRIPSI DKY

Sejahtera Club Chain (SCC) Unimed, sering mendapati suatu proses pembelajaran renang yang

menurut penulis kurang efektif dan efisien (gambar terlampir dalam Lampiran). Guru dalam

mengajarkan teknik dasar renang masih secara personal, sementara jumlah siswa lebih dari 30

orang. Secara logika tidak akan mungkin guru tersebut dapat melayani siswanya satu per satu. Di

samping itu juga, dengan luas kolam yang tidak terlalu luas dan pengunjung yang banyak

sungguh tidak memungkinkan si guru dapat mengajari murid–muridnya dengan efektif. Dampak

dari hal ini adalah banyak siswa yang tidak berenang, duduk manis dan tinggal mengisi absen,

dan yang lebih mengherankan, siswa justru lebih suka dengan hal yang demikian. Namun dalam

hal ini, menurut Penulis  perlu adanya suatu pemikiran yang inovatif dan kreatif dari guru Penjas.

Alat bantu tidak harus standar, tetapi dapat dimodifikasi atau direkayasa sedemikian rupa yang

menyerupai aslinya. Karena tujuan dari pembelajarannya adalah sekedar tahu apa itu tolak

peluru, apa itu renang dasar dan dapat melakukan teknik–teknik dasar dengan benar.

Tidak adanya suatu usaha dalam pengadaan alat bantu ini dipercaya akan berdampak buruk bagi

siswa, karena gurunya tidak akan mengajarkan materi ini. Secara otomatis siswa tidak akan

pernah tahu apa itu tolak peluru dan cara melakukannya. Gejala yang terjadi di lapangan adalah

pada saat pengajaran materi ini, siswa hanya dapat membayangkan saja, tahu secara tertulis

namun tidak pernah merasakannya secara nyata. Sementara jika dilihat dalam silabus materi ini

jelas–jelas dimasukkan menjadi salah satu materi yang harus diterima siswa baik dalam bentuk

teori maupun dalam praktek.

Jadi, hal ini sangat perlu dikaji dan benar–benar diperhatikan karena sangat besar manfaatnya

baik bagi kelancaran proses KBM, maupun pengembangan pengetahuan siswa mengenai materi-

materi dalam Pendidikan Jasmani secara menyeluruh. Oleh sebab itu, penulis yang juga seorang

Page 5: JUDUL SKRIPSI DKY

mahasiswa jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK)

Unimed tertarik dan berniat untuk berkreasi dalam melancarkan proses pembelajaran pendidikan

jasmani yang efektif dan efisien dengan  memanfaatkan barang–barang bekas/limbah

masyarakat. Sebagai gagasan, untuk membatu proses pembelajaran materi tolak peluru dapat

diusahakan dengan modifikasi peluru  menggunakan bola plastik bekas, semen, pasir kasar, air,

yang diatur sedemikian rupa. Untuk pembelajaran renang dapat diusahakan dengan modifikasi

pelampung menggunakan botol akua bekas yang ukurannya disesuaikan dan didesain sedemikian

rupa.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat ditarik kesimpulan yang menjadi masalah dalam hal ini adalah :

1. Apakah penggunaan media (alat bantu) dapat membantu kelancaran proses pembelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah yang lebih efektif dan efisien?

2. Bagaimana caranya memodifikasi alat bantu peluru dan pelampung dengan memanfaatkan limbah masyarakat?

C. Variabel Penelitian

Secara Garis besar variabel menurut Nasution (1997: 26) terbagi menjadi dua bagian

yaitu:

1. Variabel independen

Tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel

independen di namakan pula dengan variabel yang diduga sebagai sebab (presumed

couse variabel) dari variabel dependen,yaitu variabel yang diduga sebagai akibat

(presumed couse variabel). Variabel independen juga di sebut sebagai variabel yang

Page 6: JUDUL SKRIPSI DKY

mendahului (antecendent variabel) dan variabel dependen sebagai variabel konsekuensi

(consequent variabel).

2. Variabel dependen

Tipe variabel yang dijelaskan atau di pengaruhi oleh variabel independen. Penjelasan dan

prediksi fenomena secara sistematis digambarkan dalam variabilitas variabel-variabel

dependen yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel-variabel independen.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka variabel dalam penelitian ini adalah:

Variabel bebas : Alat bantu yang di modifikasi

Variabel terikat : Peningkatan kemampuan belajar penjas

Populasi penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 2 Ngamprah Kab. Bandung

barat dan sampel penelitian yaitu siswa kelas VIII, dengan jumlah sampel

sebanyak 35 orang yang akan diambil secara proporsional dengan dari setiap kelas

diambil secara acak.

Metode penelitian yang dipergunakan yaitu metode eksperimen. Eksperimen dalam

penelitian ini lamanya dua bulan, dengan frekuensi latihan seminggu tiga kali dan

lama latihan setiap pertemuan 90 menit.

Page 7: JUDUL SKRIPSI DKY

D. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian memiliki tujuan secara khusus dan umum yang ingin dicapai

oleh penulis pada karya ilmiah tulis ilmiahnya. Berikut tujuan yang ingin di capai pada

penulisan ini:

1. Secara khusus tujuan penelitian ini adalah:

a. Ingin mengetahui alat bantu yang di modifikasi di lihat dari peningkatan

kemampuan belajar siswa di SMPN 2 Ngamprah Kab. Bandun Barat

b. Ingin mengetahui peningkatan kemampuan belajar siswa dalam menggunakan alat

bantu yang di modifikasi di SMPN 2 Ngamprah Kab.Bandung Barat

2. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui Peningkatan kemampuan belajar siswa dalam

menggunakan alat bantu yang di modifikasi khususnya bidang kognitif, afektif dan

psikomotorik.

E. Kegunaan Penelitian

Jika belajar dengan menggunakan alat bantu yang di modifikasi memberikan

kontribusi yang signifikan terhadap prestasi tolak peluru di SMPN 2 Ngamprah Kab,

bandung barat, maka penggunaan penelitian ini adalah:

1. Dapat dijadikan bahan perbandingan dengan nomor-nomor yang lainya pada cabang

olahraga atletik, dalam upaya meningkatkan atletik.

2. Sebagai alternatif bagi pengajar dalam meningkatkann kemampuan siswa dalam

menguasai teknik tolak peluru

3. Sebagai bahan bacaan bagi pembaca yang menyelidiki hal-hal yang berhubungan

dengan teknik-teknik nomor tolak peluru dengan menggunakan bola plastik dan karet

Page 8: JUDUL SKRIPSI DKY

F. Penjelasan Istilah

Untuk mempermudah serta menghindari salah penafsiran terhadap istilah yang

dipergunakan dalam penelitian ini, maka penulis perlu memberikan batasan-batasan

yaitu sebagai berikut:

1. Kontribusi, menurut kamus besar bahasa indonesia, pengertian kontribusi

adalah sumbangan

2. Penggunaan

3. Alat bantu, menurut poerwarminta (1989 : 29) adalah’’ barang apa yang

dipakai untuk mengerjakan sesuatu ;perkakas, perabot’’,

4. Modifikasi

5. Peningkatan, yang dimaksud dengan peningkatan adalah sesuatu hal atau

kegiatan yang menjadi lebih baik dari semula atau sebelumnya

6. Kemampuan

7. Menurut Winkel, belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang

berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan

perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan

sikap.

8. Penjas, pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai

perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan

sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan

jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan,

kecerdasan dan perkembangan watak, serta kepribadian yang harmonis dalam

rangka pembentukan manusia indonesia yang berkualitas berdasarkan

pancasila. (Cholik Mutohir, 1992)

Page 9: JUDUL SKRIPSI DKY

G. Anggapan Dasar dan Hipotesis

1. Anggapan Dasar

Setiap akan melakukan penelitian diperlukan asumsi (anggapan dasar) sebagai

titik tolak pemikiran terhadap penelitian yang akan dilakukan. Anggapan Dasar atau

asumsi menurut Surakhmad (1990: 107) adalah :

Anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik itu. Hal ini berarti bahwa setiap penyelidik dapat merumuskan postulat yang berbeda. Seseorang penyelidik mungkin saja meragu-ragukan sesuatu anggapan dasar yang oleh orang lain diterima sebagai kebenaran.

Mengacu kepada penjelasan diatas , maka penulis mempunyai asumsi (anggapan

dasar) sebagai berikut:

1. Pendapat Harsono (1988: 177) “kekuatan otot adalah komponen yang sangat penting

guna meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan, karena kekuatan merupakan

daya penggerak setiap aktivitas fisik,...dan dengan kekuatan atlet akan dapat

menendang dengan jauh”.

2. Pendapat Hidayat (2000: 72) “latihan dinamis negative memungkinkan pengembangan

puncak tegangan jauh diatas dinamis positif dan latihan kekuatan maksimum statis.

3. Pendapat bompa (2000: 121) yang menyatakan “skipping rope expand the training....calf and

knee extensor muscles”’

4. Irwansyah (2005 : 25) menyatakan : “Bangku setinggi 40 cm dapat digunakan sebagai media

untuk mengembangkan berbagai kondisi fisik, salah satunya ialah kekuatan”.

2. Hipotesis

Page 10: JUDUL SKRIPSI DKY

Hipotesis adalah dugaan sementara atau alasan sementara yang kebenarannya

harus diuji. Sudjana (1997 : 213) menjelaskan tentang hipotesis yaitu “Perumusan

sementara mengenai sesuatu yang dibuat untuk menjelaskan hal itu dan untuk penuntun

atau mengarahkan penelitian selanjutnya”.

Berdasarkan pengertian hipotesis diatas, dengan ini penulis mengajukan hipotesis

sebagai berikut:

a. Latihan naik bangku memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil

tendanagan jarak jauh dalam permainan sepak bola.

b. Latihan lompat tali memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil

tendanagan jarak jauh dalam permainan sepak bola.

c. Latihan lompat tali lebih besar pengaruhnya diban dingkan denga latihan naik

turun bangku tehadap hasil tendanagan jarak jauh dalam permainan sepak

bola.

Page 11: JUDUL SKRIPSI DKY

H. Metodologi Penelitian

1. Metode penelitian

Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengungkapkan Kontribusi

penggunaan alat bantu yang dimodofikasi terhadap peningkatan belajar siswa. Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Mengenai metode

eksperimen ini Surakhmad (1990 : 49) menyatakan:

“Dalam arti kata yang luas, bereksperimen adalah mengadakan kegiatan

percobaan untuk melihat sesuatu hasil. Hasil itu yang akan menegaskan bagaimana

kedudukan kausal antara variabel-variabel yang diselidiki”

Lebih jauh Kartono (1996 : 248) menjelaskan tentang metode eksperimen sebagai

berikut:

Metode eksperimen ialah suatu prosedur penelitian yang dipakai untuk mengetahui pengaruh dari suatu kondisi yang disengaja diadakan terhadap suatu gejala sosial yang berupa kegiatan dan tingkah laku individu ataupun kelompok individu.

Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode eksperimen

adalah suatu metode untuk mengetahui suatu hasil dari suatu perlakuan yang diuji

cobakan, sehingga segala masalah yang terkandung dalam penelitian dapat

terungkap.

Page 12: JUDUL SKRIPSI DKY

2. Populasi dan sampel

a. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas VIII di SMP Negeri 2

Ngamprah kab. Bandung Barat yang berjumlah 35 orang yang berasal dari kelas

VIII D

b. Sample penelitian ini adalah 35 orang siswa yang akan diambil Dari kelas VIII D

3. Desain dan Instrument penelitian

Dalam penelitian ini, pengambilan data yang digunakan berupa eksperimen

dengan memberikan treatment pada sampel.

X1

T1................... Latihan Melempar bola ...................T2

X2

T1................... Latihan ...................T2

Desain Penelitian

Keterangan:

T1 = Tes Awal

X1 = Latihan melempar bola

X2 = Latihan Lompat Tali

T2 = Tes Akhir

Page 13: JUDUL SKRIPSI DKY

Adapun sistematika penulisan dalam penelitian digambarkan pada alur berikut:

POPULASI

SAMPEL

TES AWAL

Latihan melempar bola Latihan Lompat Tali

TES AKHIR

ANALISIS DATA

KESIMPULAN

Alur penelitian

Instrumen

Instrumen yang digunakan adalah bentuk tes. Bentuk tes yang digunakan untuk

mengumpulkan data adalah tes tendangan jarak jauh yang dikemukakan oleh Sukatamsi

(1997 : 3.70).

Page 14: JUDUL SKRIPSI DKY

I. Prosedur Pengolahan Data

Untuk mengetahui peningkatan kemampuan tendangan jauh, setelah diberikan

latihan naik turun bangku dan lompat tali, maka data yang diperoleh dari hasil

pengukuran diolah menggunakan rumus statistik. Adapun langkah-langkah yang

ditempuh adalah sebagai berikut:

a) Menghitung rata-rata dan simpangan baku

b) Menguji normalitas masing-masing periode tes

c) Menguji homogenitas 2 variasi

d) Mengadakan pengujian hipotesis dengan pendekatan uji t.

1. Mencari rata-rata, dengan rumus:

x = ∑ Xi

n

Arti tanda-tanda tersebut adalah:

x = skor rata-rata

∑ = jumlahdari

Xi= data hasil pengukuran

n = jumlah sampel

Mencari simpangan baku denagn cara:

S d2=n (∑ x i2)−n¿¿

Arti tanda-tanda tersebut adalah:

Sd² = standar deviasi yang dicari

Page 15: JUDUL SKRIPSI DKY

∑ = jumlahdari

Xi= data hasil pengukuran

n = jumlah sampel

2. Menguji normalitas, dengan menggunakan rumus uji Lilifors, dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

a) Pengamatan X1, X2,...,Xn dijadikan bilangan baku Z1,Z2,...,Zn dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Zi = Xi−x

S

Arti tanda-tanda tersebut adalah:

Zi = nilai pengamatan yang dicari

Xi = nilai kuantitatif sampel

X = rata-rata hitung

S = standar deviasi

b) Untuk setiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku,

lalu hitung peluang F (Zi) = P (Z ≤ Zi)

c) Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2,...Zn yang lebih kecil atau sama dengan

Zi, jika proporsi ini dinyatakan dengan S (Zi) maka :

S (Z1) =banyaknya Z 1 , Z 2, … Zn yang Zi

H

d) Hitung selisih F (Zi) – S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya

e) Ambil harga yang terbesar diantara harga mutlak selisih tersebut sebutkan

harga terbesar itu Lo.

Page 16: JUDUL SKRIPSI DKY

3. Menguji Homogenitas

Rumus yang digunakan ialah:

F hitung =variansi terbesarvariansi terkecil

4. Menguji signifikasi dengan pendekatan uji kesamaan 2 rata-rata (uji t). Sebelum

menggunakan uji t terlebih dahulu harus ditemukan simpangan baku gabugan dengan

rumus:

Rumus simpangan baku gabungan:

Sg =√(n1−1)s12❑+(n1−1)s2

2

(n 1+n 2 )−2

Arti tanda-tanda tersebut adalah:

t =nilai t hitung yang dicari

Sg = simpangan baku gabungan

∑ = jumlah dari

S1 = variasi tes awal

S2 = variasi tes akhir

X1= nilai rata-rata tes awal

X2= nilai rata-rata tes akhir

n1 = jumlah sampel kelompok A

n2 = jumlah sampel kelompok B

Page 17: JUDUL SKRIPSI DKY

Top Related