Download - judul skripsi dewi.docx
PEMANFAATAN KULIT BATANG DAN DAUN NANGKA (Artocorpus heterophyllus Lmk.) SEBAGAI ANTI NYAMUK ELEKTRIK TERHADAP
MORTILITAS NYAMUK Anopheles SP(Studi Eksperimen Sebagai Sumber Belajar Peserta Didik Pada Materi Zat Kimia Dalam
Rumah Tangga SMP/MTS Kelas VIII)
Proposal
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan syarat –syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd)
dalam ilmu Biologi
Oleh
DEWI AYUNINPM. 1011060197
Jurusan :
Pendidikan Biologi
Pembimbing I : Dra.Hj.Eti Hadiati,M.Pd.
Pembimbing II : G r e s M a r e t t a , M . S i .
JURUSAN SAINS PRODI BIOLOGIFAKULTAS TARBIYAH KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
RADEN INTAN LAMPUNG
1434 H / 2013 M
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati salah satunya adalah tanaman nangka
(Artocorpus heterophyllus Lmk ). A. heterophyllus Lmk merupakan tanaman tropis yang
tumbuh di daerah dengan kadar air yang tinggi, nangka kurang toleran terhadap udara
dingin, kekeringan dan penggenangan1.
Nangka berdaun tunggal, bertangkai 1–4 cm, helai daun agak tebal, kaku,bertepi rata,
bulat telur, pangkal menyempit sedikit demi sedikit, dan ujung pendek meruncing. Daun
penumpu bulat telur lancip, panjang sampai 8 cm, mudah rontok dan meninggalkan
bekas berupa cincin, permukaan atas daun berwarna hijau tua mengkilap, kaku, dan
permukaan bawah daun berwarna hijau muda.
Daun nangka selain digunakan sebagai pakan ternak juga telah digunakan sebagai obat
tradisional. Daun nangka mengandung flavonoid, saponindan tannin. Flavonoid dan
saponin merupakan senyawa yang mempunyai aktivitas antibakteri yang cara kerjanya
dengan merusak membran sitoplasma dan mendenaturasi protein sel2.
Menurut Surah Ar – Ra’d ayat 4 dalam Kitab Suci Al-Qur’an dinyatakan sebagaiberikut :
1 Marlina Enok, Efektivitas Ekstrak daun Nangka (Artocarpus heterophyllus) Untuk Pengobatan Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophila Pada Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio).Jurnal, Universitas Padjadjaran, Jatinegoro,2013,Hlm.11
2 Ibid.14
Artinya : Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebunkebun
anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang danyang tidak bercabang,
disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas
sebahagian yang lain tentang rasanya.Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat
tanda-tanda (kebesaranAllah) bagi kaum yang berfikir.3(QS. Ar – Ra’d ayat 4)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT memberikan kelebihan kepada sebagian
tanaman baik kelebihan tersebut berupa hal yang bersifat menguntungkan maupun
bersifat merugikan bagi makhluk hidup. Salah satu tanaman yang diberikan khasiat yang
luar biasa oleh Allah SWT yaitu daun nangka (Artocorpus heterophyllus Lmk). Daun
nangka memiliki berbagai macam khasiat dalam pengobatan, baik itu obat luka maupun
penyakit lainnya. Selain berguna untuk pengobatan daun sirih juga berguna sebaga
ipestisida nabati nyamuk Anopheles sp.
Senyawa flavonoid merupakan salah satu metabolit sekunder,kemungkinan
keberadaannya dalam daun dipengaruhi oleh adanya prosesfotosintesis sehingga daun
3 Departemen Agama RI. AL-‘ALIYY (AL-QUR’AN DAN. TERJEMAHANNYA). Bandung :Diponegoro2000,,hal:199.
muda belum terlalu banyak mengandung flavonoid.Senyawa flavonoid tersebut terbukti
secara empirik sebagai antikanker, antivirus,antiinflamasi, diuretik dan antihipertensi.
Mekanisme kerja senyawa flavonoid dengan cara mendenaturasi protein sel bakteri dan
merusak membrane sel bakteri tanpa dapat diperbaiki lagi. Selain itu,flavonoid bersifat
antiinflamasi sehingga dapat mengurangi peradangan dan membantu mengurangi rasa
sakit bila terjadi pendarahan atau pembengkakan pada luka, bersifat antibakteri dan
antioksidan serta mampu meningkatkan kerja sistem imun karena leukosit sebagai
pemakan benda asing lebih cepat bekerja dan sistem limpa lebih cepat diaktifkan.
Penelitian mengenai pemanfaatan nangka telah dilakukan oleh Florentina Maria Titin Supriyanti, diketahui bahwa senyawa yang menjadi inhibitor tirosinase adalah senyawa golongan flavonoid pada beberapa tanaman Artocarpus termasuk golongan senyawa flavonoid (Erwin, 2006). Oleh karena itu senyawa flavonoid inilah yang diduga memiliki efek depigmentasi seperti umumnya tanaman lain yang mempunyai efek depigmentasi. Telah dilaporkan beberapa senyawa bioaktif inhibitor tirosinase dari bahan alam diantaranya: arbutin, ellagic acid, chloroforin, kojic acid, phytic acid, artocarpanone, dan oxyreveratrol dimana artocarpanone dari getah kayu tumbuhan Artocarpus heteropyllus (nangka) mempunyai potensi bioaktif inhibitor tirosinase lebih besar dibandingkan arbutin, tetapi lebih lemah dari cojic acid (Arung, dkk.2006). Menurut Kim, 2004 bahwa beberapa senyawa fenol dikenal berperan sebagai agen depigmentasi, karena struktur kimia senyawa fenol memiliki kemiripan dengan tirosin yang dihubungkan dalam aktifitas inhibisi terhadap tirosinase. Hubungan daya inhibisi ekstrak metanol ketiga kulit batang Artocarpus4.
Walaupun pada kulit batang nangka telah diindikasikan mengandung senyawa tersebut,
namun sampai saat ini belum ditemukan laporan mengenai senyawa yang dapat
membasmi nyamuk dalam kulit batang nangka. Oleh karena itu, pada penelitian ini
dilakukan isolasi dan identifikasi senyawa yang bersifat antibakteri dalam tumbuhan
4 Supriyanti Titin Maria Florentina, Pemanfaatan Senyawa Bioaktif Dari Ekstrak Kulit Batang Artocarpus sp Sebagai Inhibitor Tirosinase Pada Pigmentasi Kulit.Jurrsitas ,FPMIPA,Universitas Pendidikan Indonesia,Bandung,2009,Hlm.110
tersebut. Penelitian ini akan sangat berguna untuk pengembangan ilmu bahan alam yang
bertumpu pada keanekaragaman hayati, bukan saja sebagai bahan aktif dalam obat
modern tetapi sebagai modal dasar untuk pengembangan obat modern yang berasal dari
bahan hayati (WHO Information, 1998). Dari uraian di atas maka perlu dilakukan
penelitian untuk mengetahui kandungan senyawa yang terdapat dalam kulit batang
nangka yang bersifat anti bakteri.5.
Di Indonesia kematian karena malaria dilaporkan sebanyak 1,7 juta jiwa pada tahun
2007 dan kerugian diperkirakan mencapai 3,3 triliyun. Berdasarkan data Kemenkes, 45
persen penduduk Indonesia berisiko malaria karena tinggal di daerah endemis. Program
pemberantasan malaria termasuk dalam program WHO yakni Millennium Development
Goals (MDG) dengan tujuan mengurangi setengah jumlah sampai 2015 dan mencegah
penjangkitan malaria. Malaria merupakan salah satu penyakit infeksi parasit yang utama
di dunia. Setiap tahun ditemukan 300-500 juta kasus malaria yang menyebabkan sekitar
1 juta kematian6.
Penyebab penyakit ini adalah parasit dari genus Plasmodium. Ciri utama genus inii
adalah siklus hidup terjadi dalam dua inang yang berbeda. Siklus seksual terjadi dalam
tubuh nyamuk Anopheles betina, yang bertindak sebagai vector perantara penyebaran
penyakit.
5 Swastara Dira Made I.Dkk, Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi Kulit Batang Nangka,Jurnal, Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran,Hlm.2
6 Nurhayati Siti,Raharjo Tur.”Prograsi Sporozoit Nyamuk Anopheles Sp.Secara Vivo Sebagai Basis Pembuatan Vaksin Malaria Iradiasi.Jurnal, Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi, Batan,20 08,Hlm..466
Sebagaimana yang telah disebutkan, dalam banyak ayat Al’Quran Allah memerintahkan
manusia untuk memperhatikan alam dan melihat "tanda-tanda" di dalamnya. Semua
makhluk hidup dan tak hidup di alam semesta diliputi oleh tanda-tanda yang
menunjukkan bahwa mereka semua "diciptakan", bahwa mereka menunjukkan
kekuasaan, ilmu, dan seni dari "Pencipta" mereka.
Manusia bertanggung jawab untuk mengenali tanda-tanda ini dengan menggunakan akal
budinya, untuk memuliakan Allah.
Walau semua makhluk hidup memiliki tanda-tanda ini, beberapa tanda dirujuk Allah
secara khusus dalam Al Quran. Nyamuk adalah salah satunya. Di surat Al Baqarah ayat
26, nyamuk disebutkan:
Artinya :
"Sesungguhnya, Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan, "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?" Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik."(Al Bagarah, ayat 26)
Dari ayat tersebut di jelaskan bahwa Allah SWT berfirman
“sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa
nyamuk atau lebih rendah dari itu” ayat tersebut sebagai jawaban
bagi siapa saja yang mengingkari adanya perumpamaan mengenai
segala sesuatu yang hina dan mempertentangkan Allah tentang
masalah itu. Tidak ada pertentangan dalam masalah itu karena
merupakan sebagian upaya Allah mengajarkan kepada manusia dan
merupakan rahmat-Nya bagi mereka yang menerima dan
mensyukurinya.
Berdasarkan penjelasan diatas,penulis tertarik meneliti apakah daun Nangka
(Artocarpusheterophyllus Lam.) dapat mengusir nyamuk. Karena, belum pernah ada
penelitian tentang daun Nangka untuk obat nyamuk elektrik,penulis tertarik dengan obat
nyamuk elektrik karena baik untuk kesehatan,tidak menimbulkan asap dan bau yang
menyengat,pengujian pemanpaatan daun nangka ( Artocarpusheterophyllus Lam.)
sebagai anti nyamuk elektrik terhadap hewan percobaan yaitu pada nyamuk Anopheles
sp.
Hasil penelitian ini di harapkan menjadi informasi penting bagi masyarakat
Indonesia,tentang pemamfaatan tanaman daun nangka sebagai anti nyamuk elektrik
terhadap motilitas nyamuk anopheles sp.Agar memamfaatkan limbah tanaman yang
berada di sekitar dan mengurangi pemakaian bahan kimia yang dapat mengganggu
kesehatan. Menjadi sumber belajar peserta didik pada materi zat kimia dalam rumah
tangga SPM/MTS Kelas VIII dalam pembahasan bioteknologi dan di harapkan berguna
bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang ilmu biologi.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar belang masalah di atas, maka ada beberapa masalah yang dapat
penulis identifikasi sebagai berikut:
1. Banyaknya penyebaran nyamuk Anopheles di Indonesia
2. Anti nyamuk yang di buat dari berbagai bahan kimia dapat
menganggu kesehatan pada manusia.
3. Kulit batang dan daun dari tumbuhan nangka belum di uji
secara ilmiah sebagai obat anti nyamuk elektrik yang di
gunakan untuk manusia.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas,maka pembatasan masalah dalam penelitian ini
adalah :
1. Melakukan pengamatan kandungan kulit batang dan daun nangka (Artocarpus
heterophyllus Lam.) sebagai obat anti nyamuk elektrik terhadap nyamuk
Anopheles Sp.
2. Menentukan dosis yang tepat terhadap kulit batang dan daun
nangka (Artocarpus heterophyllus Lam.) dalam pembuatan obat anti
nyamuk yang aman untuk kesehatan manusia.
D. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat di ambil suatu rumusan masalah
1. Bagaimanakah kemampuan obat nyamuk elektrik daun nangka jika dibandingkan
dengan obat nyamuk elektrik yang ada dipasaran
2. Apakah obat anti nyamuk elektrik dari bunga sukun
berpengaruh terhadap mortalitas nyamuk Anopheles sp.
E. Tujuan Dan Kegunaan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas,maka tujuan dan kegunaan dari
penelitian ini adalah :
a. Tujuan penelitian :
1. Mengetahui kemampuan obat nyamuk elektrik daun nangka dalam mengusir
nyamuk
2. Untuk mengetahui dosis kulit batang dan daun nangka (Artocarpus heterophyllus
Lam.) yang efektif untuk membunuh nyamuk Anopheles Sp
b. Kegunaan Penelitian
1. Menggali mamfaat tumbuhan di sekitar rumah/desa.
2. Mencari alternative anti nyamuk yang tidak mengganggu kesehatan,alami dan
ramah lingkungan tidak mahal.
3. Sebagai bahan penulisan skripsi serta untuk memenuhi syarat-syarat guna
memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd.) dalam ilmu biologi
F. Ruang Lingkup Penelitian
Agar tujuan penelitan ini tercapai sesuai dengan rumusan masalah maka penulis
membatasi ruang lingkup penelitian sebagai beikut:
1. .Kulits batang dan daun nangka yang di proses atau di ekstrak sedemikian rupa
sehingga menjadi serbuk atau cairan yang dalam prosesnya tidak menggunakan
zat kimia.
2. Nyamuk Anopheles Sp adalah vektor penting bagi penularan penyakit Malaria.
Penyakit Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit malaria
(plasmodium) bentuk aseksual yang masuk ke dalam tubuh manusia yang
ditularkan melalui nyamuk malaria (Anopheles) betina.