Download - Jakarta, Desember 2020 Dr. Joko Santoso, M
i
KATA PENGANTAR
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa setiap Kementerian/Lembaga
diwajibkan menyusun Rencana Strategis (Renstra) untuk periode 5 tahun. Sesuai
amanat tersebut, Perpustakaan Nasional RI diwajibkan menyusun Renstra
berdasarkan tugas pokok dan fungsi Perpustakaan Nasional RI sesuai amanat
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2018 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan
Karya Rekam dan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.
Renstra Perpustakaan Nasional disusun mengacu pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024.
Dalam pelaksanaannya, Renstra Perpustakaan Nasional RI Tahun 2020-2024
tersebut memerlukan penjabaran ke dalam Renstra unit organisasi Eselon I, Eselon
II, dan Satuan Kerja (unit kerja mandiri). Untuk itu Biro Perencanaan dan
Keuangan juga menyusun Renstra unit organisasinya mengacu kepada Renstra
Perpustakaan Nasional RI dan Renstra Sekretariat Utama (Settama) Tahun 2020-
2024.
Sebagai dokumen perencanaan dalam rangka pencapaian tujuan, Renstra Biro
Perencanaan dan Keuangan Tahun 2020-2024 memuat visi, misi, tujuan, sasaran
strategis, kebijakan, strategi, program, dan kegiatan dalam upaya mendukung
terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian
berlandaskan gotong royong melalui penguatan budaya literasi. Renstra Biro
Perencanaan dan Keuangan Tahun 2020-2024 digunakan sebagai acuan bagi
setiap unit organisasi di lingkungan Biro Perencanaan dan Keuangan dalam
menyusun dokumen perencanaan, pengelolaan keuangan dan sebagai dasar
penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di
lingkungan Biro Perencanaan dan Keuangan.
Semoga semua rencana yang telah ditetapkan dalam Renstra Biro
Perencanaan dan Keuangan Tahun 2020-2024 ini dapat tercapai dan bermanfaat,
serta mendapatkan ridha dari Tuhan Yang Maha Esa.
ii
Jakarta, Desember 2020
Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan,
Perpustakaan Nasional RI,
Ttd.
Dr. Joko Santoso, M.Hum
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……….………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………….………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN ……….………………….……………………………………… 1
1.1. Kondisi Umum ……….…………………………………………………… 1
1.2. Potensi dan Permasalahan ………….………….....……………….......... 4
1.3. Evaluasi Renstra Perpusnas Tahun 2015-2019 ….....………….......... 4
BAB II VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BIRO PERENCANAAN DAN
KEUANGAN ……………………………………………………………………………………………. .... 14
2.1. Visi ……………………………………………………………………....…………..…......... 14
2.2. Misi ………………………………………………………………...........….…………….... 14
2.3. Tujuan Biro Perencanaan dan Keuangan …......……………………….. 15
2.4. Sasaran Biro Perencanaan dan Keuangan …….………………..................... 15
BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA
KELEMBAGAAN BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN ……… 17
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Sekretariat Utama …………… 17
3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Biro Perencanaan dan Keuangan................ 17
3.3. Program dan Kegiatan ……..…………………………………....………….. 19
3.4. Kerangka Regulasi ………….......................…………..……..…… 19
3.5. Kerangka Kelembagaan ………….......................…………..……..…… 20
BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ………..……...…...….. 21
4.1. Target Kinerja …………………………………………....……………….. 21
4.2. Kerangka Pendanaan ….…….……………..…….....…………………… 21
BAB V PENUTUP ……..……………………………………….…...…………………….. 22
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Kondisi Umum
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan
menyatakan bahwa Perpustakaan Nasional RI merupakan Lembaga Pemerintah
Non Kementerian yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang
perpustakaan dan berkedudukan di Ibukota negara dan memiliki fungsi sebagai
perpustakaan pembina, perpustakaan rujukan, perpustakaan deposit,
perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian dan pusat jejaring
perpustakaan. Untuk mengoptimalisasikan terselenggaranya fungsi-fungsi
tersebut, Perpustakaan Nasional RI mempunyai tugas:
1. menetapkan kebijakan nasional, kebijakan umum dan kebijakan teknis
pengelolaan perpustakaan;
2. melaksanakan pembinaan, pengembangan, evaluasi dan koordinasi terhadap
pengelolaan perpustakaan;
3. membina kerjasama dalam pengelolaan berbagai jenis perpustakaan; dan
4. mengembangkan standar nasional perpustakaan.
Selain tugas sebagaimana dimaksud, Perpustakaan Nasional RI juga
bertanggung jawab:
1. mengembangkan koleksi nasional yang memfasilitasi terwujudnya masyarakat
pembelajar sepanjang hayat;
2. mengembangkan koleksi nasional untuk melestarikan hasil budaya bangsa;
3. melakukan promosi perpustakaan dan gemar membaca dalam rangka
mewujudkan masyarakat pembelajar sepanjang hayat, dan;
4. mengidentifikasi dan mengupayakan pengembalian naskah kuno yang
berada di luar negeri.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2018 tentang Serah Simpan Karya
Cetak dan Karya Rekam mengamanatkan setiap penerbit yang berada di
wilayah Negara Republik Indonesia, wajib menyerahkan 2 (dua) eksemplar
setiap judul karya cetak dan/atau 1 (satu) salinan setiap judul karya rekam
kepada Perpustakaan Nasional RI selambat-lambatnya 3 bulan setelah karya
cetak diterbitkan atau karya rekam dipublikasikan.
2
Tujuan kewajiban serah simpan karya cetak dan karya rekam tersebut
dalam upaya mewujudkan koleksi nasional dan melestarikannya sebagai hasil
budaya bangsa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan
Nasional RI bertanggung jawab atas pengelolaan karya cetak dan karya rekam
yang meliputi penerimaan, penyimpanan, pendayagunaan, pelestarian,
pengawasan, atas pelaksanaan serah simpan karya cetak dan karya rekam.
Sekretariat Utama merupakan unit eselon I Perpustakaan Nasional RI
yang mempunyai peran strategis untuk mendukung unit kerja teknis di
lingkungan Perpustakaan Nasional RI dalam rangka pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2018 dan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007,
serta upaya mewujudkan masyarakat berpengetahuan, inovasi dan kreatif sesuai
RPJMN 2020-2024.
Tugas Sekretariat Utama adalah mengoordinasikan perencanaan,
pembinaan, dan pengendalian terhadap program, administrasi, dan sumber daya
di lingkungan Perpustakaan Nasional RI. Hal ini didukung dengan fungsi
Sekretariat Utama yaitu:
1. Pengkoordinasian, sinkronisasi, dan integrasi di lingkungan Perpustakaan
Nasional;
2. Pengkoordinasian perencanaan dan perumusan kebijakan teknis
Perpustakaan Nasional;
3. Pembinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan, organisasi dan tata
laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan, dan
rumah tangga Perpustakaan Nasional;
4. Pembinaan pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan di
lingkungan Perpustakaan Nasional sepanjang tidak dilakukan oleh unit lain
di lingkungan Perpustakaan Nasional;
5. Pengkoordinasian penyusunan peraturan perundangundangan yang berkaitan
dengan tugas Perpustakaan Nasional; dan
6. Pengkoordinasian dalam penyusunan laporan Perpustakaan Nasional.
Biro Perencanaan dan Keuangan sebagai unit kerja di bawah Sekretariat
Utama memgemban tugas yang tidak ringan khususnya dibidang perencanaan
dan keuangan, dalam rangka penyelenggaraan amanat kedua Undang-Undang
tersebut serta mewujudkan pengembangan perpustakaan dan terwujudnya
Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian, berlandaskan
gotong royong melalui penguatan budaya literasi.
Perencanaan menjadi salah satu aspek yang penting dalam manajemen
organisasi. Penyusunan dan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara
3
terencana dan berkualitas akan menghasilkan keluaran yang dapat memberikan
kontribusi penting terhadap kemajuan organisasi. Biro Perencanaan dan
Keuangan terus berupaya meningkatkan kualitas perencanaan dan pengelolaan
anggaran sehingga anggaran yang terbatas tepat sasaran dan dapat
dipertanggungjawabkan secara transparan dan akuntabel. Peningkatan kualitas
perencanaan dan penganggaran unit organisasi di lingkungan Perpustakaan
Nasional RI baik ditingkat pusat, UPT, Dana Dekonsentrasi, dan Dana Alokasi
Khusus subbidang perpustakaan dalam rangka mewujudkan budaya gemar
membaca, harus dilakukan. Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan pada Biro
Perencanaan dan Keuangan harus dilandasi oleh suatu visi, misi, kebijakan,
strategi dan program yang komprehensif dan terpadu yang dituangkan dalam
dokumen Rencana Strategis.
Biro Perencanaan Dan Keuangan adalah unit kerja pelaksana sebagian
tugas, fungsi dan kewenangan Sekretariat Utama. Biro Perencanaan dan
Keuangan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan rencana,
program dan anggaran, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan, serta
pengelolaan administrasi keuangan.
Dalam menjalankan tugasnya tersebut Biro Perencanaan dan Keuangan
melaksanakan fungsi penting dalam rangka pelaksanaan program dan kegiatan
Perpustakaan Nasional RI sebagai berikut:
1. Penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penyusunan kebijakan, rencana
program, kegiatan, rencana strategis, dan anggaran;
2. Penyusunan rencana program, kegiatan, dan anggaran;
3. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi program dan kegiatan
perpustakaan di pusat dan daerah;
4. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program, kegiatan, anggaran,
dan akuntabilitas kinerja;
5. Penyusunan laporan akuntabilitas kinerja perpustakaan nasional;
6. Pelaksanaan penyelesaian kerugian negara;
7. Pembinaan perbendaharaan dan pelaksanaan anggaran;
8. Pembinaan pengelolaan penerimaan negara bukan pajak di lingkungan
perpustakaan nasional; dan
9. Pelaksanaan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan perpustakaan
nasional.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Biro Perencanaan dan
Keuangan didukung oleh Sumber Daya Manusia yang terbagi menjadi
4
kelompok-kelompok kerja substantif. Susunan organisasi Biro Perencanaan dan
Keuangan terdiri dari Koordinator dan kelompok jabatan fungsional yang dapat
digambarkan pada bagan berikut:
Bagan 1. Struktur Organisasi Biro Perencanaan Dan Keuangan
1.2 Potensi Dan Permasalahan
Sejalan dengan dinamika lingkungan strategis, baik internal dan eksternal
Biro Perencanaan dan Keuangan, tidak terlepas dari potensi dan permasalahan
yang dihadapi. Secara garis besar, lingkungan strategis yang bersifat eksternal
dan internal yang dihadapi oleh Biro Perencanaan dan Keuangan adalah
sebagai berikut:
1. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Teknologi informasi dan komunikasi mempunyai pengaruh amat besar
terhadap segala aspek kehidupan umat manusia. Pesatnya perkembangan
kemajuan teknologi sepenuhnya membuka kesempatan baru dalam
mencapai tingkat kemajuan yang lebih tinggi. Kemampuan teknologi dapat
mengurangi banyaknya kendala konvensional, khususnya kendala batas
ruang, waktu, dan jarak. Manfaat dan fungsi Teknologi Informasi dan
Komunikasi pada dasarnya, dapat: (i) Mengatur informasi (in-house
5
information) atau informasi yang ada di dalam lembaga informasi tersebut,
serta mengusahakannya agar dapat di temu balik; (ii) Mengakses pangkalan
data luar (ekstern), yaitu pangkalan data dari lembaga-lembaga lain,
maupun belahan dunia lain.
Fungsi-fungsi lainnya, yaitu: (i) Meringankan beban kerja; (ii) Efisien dan
menghemat waktu dan tenaga; Membangun jaringan dan kerjasama. Oleh
karena itu, Biro Perencanaan dan Keuangan memiliki peranan penting dalam
penerapan teknologi berupa penyediaan sarana dan prasarana yang
berkualitas dan modern agar terwujud kinerja Perpustakaan Nasional RI
yang handal. Perkembangan teknologi informasi dapat menjadi potensi bagi
Perpustakaan Nasional RI khususnya Biro Perencanaan dan Keuangan untuk
dapat melakukan pelayanan, sosialisasi, komunikasi, dan pembelajaran
kepada stakeholder dan masyarakat. Teknologi informasi juga dapat
dimanfaatkan untuk mendukung penataan sumber daya di lingkungan
internal Perpustakaan Nasional RI khususnya Biro Perencanaan dan
Keuangan seperti: ePerformance, Kolaborasi Perencanaan dan Informasi
Kinerja Anggaran (KRISNA), Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi
(SAKTI), dan Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Terpadu (SMART)
2. Redesain Sistem Perencanaan dan Penanggaran
Reformasi perencanaan dan penganggaran di mulai dengan terbitnya
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional. Peraturan perundang-undangan tersebut telah
dilengkapi dengan PP Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja
Pemerintah (RKP), PP Nomor 21 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L), PP Nomor 39 Tahun 2006
tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan dan PP Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional yang menekankan pada
perencanaan dan penganggaran yang berbasis kinerja, berjangka menengah,
dan sistem penganggaran terpadu.
Perencanaan dan penganggaran yang berbasis kinerja, berjangka
menengah serta penganggaran terpadu merupakan perwujudan dari
pelaksanaan tiga prinsip pengelolaan keuangan publik, yaitu; (i) Kerangka
Kebijakan Fiskal Jangka Menengah yang dilaksanakan secara konsisten; (ii)
Alokasi pada prioritas untuk mencapai manfaat yang terbesar dari dana
6
yang terbatas yaitu melalui penerapan Kerangka Pengeluaran Jangka
Menengah yang terdiri dari penerapan Prakiraan Maju, Anggaran Berbasis
Kinerja, dan Anggaran Terpadu; dan (iii) Efisiensi dalam pelaksanaan dengan
meminimalkan biaya untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Reformasi perencanaan menekankan pada: (i) Perencanaan dan
penganggaran yang berbasis kinerja yaitu pendekatan penganggaran atas
dasar perencanaan kinerja; (ii) Penganggaran berjangka menengah, yaitu
pendekatan penganggaran berdasarkan kebijakan, pengambilan keputusan
terhadap kebijakan tersebut yang dilakukan dalam perspektif lebih dari satu
tahun anggaran, dengan mempertimbangkan implikasi biaya keputusan pada
tahun berikutnya dalam bentuk prakiraan maju, dan (iii) Sistem
penganggaran terpadu, yaitu penyusunan rencana keuangan tahunan yang
dilakukan secara terintegrasi mencakup seluruh jenis belanja pemerintah
dan didasarkan pada prinsip pencapaian efisiensi alokasi dana.
Reformasi perencanaan dan penganggaran terus berlanjut dengan
melakukan penerapan penganggaran berbasis kinerja yang mengubah
penganggaran dari input base menjadi output base. Hal ini ditandai dengan
diterbitkannya Surat Edaran Bersama antara Kementerian Keuangan dan
Kementerian PPN/Bappenas terkait Pedoman Redesain Sistem Perencanaan
dan Penganggaran yang bertujuan untuk memberikan panduan bagi
Kementerian/Lembaga dalam mempersiapkan program, kegiatan dan
keluaran (output) K/L beserta sasaran dan indikator serta informasi kerja
lainnya yang digunakan dalam penyusunan Rencana Kerja
Kementerian/Lembaga (Renja K/L), Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian/Lembaga (RKA K/L) dan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA).
Berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP), mewajibkan setiap
kementerian/lembaga menerapkan SAKIP. SAKIP meliputi: (i) Rencana
Strategis; (ii) Perjanjian Kinerja; (iii) Pengukuran Kinerja; (iv) Pengelolaan
data Kinerja; (v) Pelaporan Kinerja; dan (vi) Reviu dan Evaluasi Kinerja.
Dalam rangka mewujudkan pertanggungjawaban yang akuntabel dilakukan
evaluasi atas implementasi SAKIP berdasarkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun
2014 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah. Penguatan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah merupakan rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat,
7
dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran,
pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran dan pelaporan kinerja
merupakan perubahan laporan pertanggung jawaban yang terus perlu
dikuatkan pada lembaga pemerintah.
3. Perencanaan dan Penganggaran, Evaluasi, dan Pelaporan.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional merupakan awal reformasi perencanaan dan
penganggaran di Indonesia. Undang-Undang tersebut beserta peraturan
pelaksanaannya menekankan pada perencanaan dan penganggaran yang
berbasis kinerja, berjangka menengah dan sistem penganggaran terpadu.
Perencanaan dan penganggaran yang berbasis kinerja, berjangka menengah
serta penganggaran terpadu merupakan perwujudan dari pelaksanaan tiga
prinsip pengelolaan keuangan publik, yaitu; (i) Kerangka Kebijakan Fiskal
Jangka Menengah yang dilaksanakan secara konsisten; (ii) Alokasi pada
prioritas untuk mencapai manfaat yang terbesar dari dana yang terbatas
yaitu melalui penerapan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah yang
terdiri dari penerapan Prakiraan Maju, Anggaran Berbasis Kinerja, dan
Anggaran Terpadu; dan (iii) Efisiensi dalam pelaksanaan dengan
meminimalkan biaya untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional menyebutkan bahwa Pimpinan
Kementerian/Lembaga dan Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah harus
melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan masing-
masing pada periode sebelumnya. Hal ini berarti kegiatan monitoring dan
evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan
perencanaan. Dengan melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi
diharapkan akan memberikan indikasi tingkat keberhasilan program
pembangunan yang telah dan sedang dilaksanakan dalam pencapaian
tujuan.
Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBN, setiap Entitas
Pelaporan wajib menyusun dan menyajikan: a) Laporan Keuangan; dan b)
Laporan Kinerja. Dasar penyusunan laporan tersebut adalah Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah, yang kemudian ditindak lanjuti melalui Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
8
Pemerintah dan peraturan pelaksanaan Kementerian PAN dan RB Nomor 53
Tahun 2014.
4. Sumber Daya Manusia Biro Perencanaan Dan Keuangan
Sumber Daya Manusia Biro Perencanaan dan Keuangan Perpustakaan
Nasional RI baik kualitas maupun kuantitas masih belum sesuai dengan
kebutuhan dalam menjawab tuntutan tugas, fungsi, kewenangan dan
tanggungjawab. Saat ini jumlah SDM Biro Perencanaan dan Keuangan
berdasarkan data kepegawaian sampai dengan 22 Januari 2020 sebanyak
49 orang yang terdiri dari 1 orang pejabat Eselon II, 24 orang pada
kelompok substansi Perencanaan dan 24 orang pada kelompok substansi
Keuangan yang komposisi persentasenya dapat tergambar pada grafik 1.
Grafik 1. SDM pada Biro Perencanaan dan Keuangan
Berdasarkan Kelompok Substansi
Sumber: Data Diolah (2020)
Sementara komposisi SDM Biro Perencanaan dan Keuangan
berdasarkan pendidikan terdiri dari S3 sebanyak 1 orang, S2 sebanyak 11
orang, S1 sebanyak 26 orang, D3/D4 sebanyak 5 orang, dan SLTA
sebanyak 6 orang yang persentasenya dapat tergambar pada grafik 2
berikut:
9
Grafik 2. SDM pada Biro Perencanaan dan Keuangan
Berdasarkan Pendidikan
Sumber: Data Diolah (2020)
Pegawai di Biro Perencanaan dan Keuangan terdiri dari berbagai
jabatan fungsional, yang komposisi jumlahnya dapat terlihat pada tabel 1,
berikut:
Tabel 1. Kekuatan Pegawai Berdasarkan Jabatan
Di Biro Perencanaan dan Keuangan
NO JABATAN JUMLAH
1 Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan (Es. II) 1
2 Fungsional Pustakawan Madya 1
3 Fungsional Pustakawan Muda 1
4 Fungsional Perencana Muda 3
5 Fungsional Perencana Pertama 5
6 Analis Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan 2
7 Analis Akuntabilitas Kinerja 1
8 Analis Pengelola Anggaran 5
9 Fungsional Barang dan Jasa Madya 1
10 Pengadministrasi Umum 7
11 Analis Pengelola Keuangan APBN Ahli Madya 1
12 Analis Pengelola Keuangan APBN Ahli Muda 1
13 Analis Keuangan 1
14 Verifikator 3
15 Pengelola Keuangan 16
TOTAL 49
10
Dengan komposisi dan kompetensi pegawai di lingkungan Biro
Perencanaan dan Keuangan saat ini masih dirasa belum diimbangi dengan
tupoksi yang tepat pada masing-masing kelompok substansi, misalnya
tupoksi revisi anggaran yang semestinya menjadi tanggungjawab kelompok
substansi keuangan hingga saat ini masih dilakukan oleh kelompok
substansi perencanaan.
Selain itu pengembangan kompetensi dan kompensasi (tunjangan
kinerja) pegawai belum sepenuhnya merata dan proporsional dilakukan
terhadap seluruh jabatan yang ada di lingkungan Biro Perencanaan dan
Keuangan.
5. Sarana dan Prasarana
Kebutuhan sarana dan prasana kerja sangat penting dalam menunjang
kelancaran pelaksanaan tugas-tugas Biro Perencanaan dan Keuangan.
Sarana dan prasarana yang memadai dan berkualitas tidak hanya untuk
pemenuhan kebutuhan pegawai, namun diutamakan dalam rangka pelayanan
perencanaan dan keuangan seperti sarana TIK (komputer, laptop, printer,
scanner, jaringan internet), sistem aplikasi perencanaan, penganggaran dan
keuangan serta kendaraan operasional yang memungkinkan mobilitas kerja
menjadi hal yang harus dipenuhi. Untuk itu, sarana dan prasarana
merupakan faktor kekuatan yang harus dimiliki oleh Biro Perencanaan dan
Keuangan dalam menjalankan tugas dan peran strategisnya.
6. Sumber Data
Tersedianya data pokok dan statistik tentang perpustakaan yang akurat
dan mutakhir akan menghasilkan suatu perencanaan program dan anggaran
di bidang perpustakaan yang efektif dan efisien. Sebelum diterbitkannya
Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Nasional
belum memiliki unit kerja yang membidangi data dan statistik bidang
perpustakaan. Sumber data yang selama ini digunakan oleh Biro
Perencanaan dan Keuangan berasal dari tiap-tiap unit kerja yang kemudian
dikumpulkan dan diolah sebelum dijadikan sebagai sumber acuan dalam
penyusunan perencanaan dan laporan. Namun seiring dengan telah
diterbitkannya Perka No. 4 Tahun 2020 tersebut, telah ada pusat baru yang
bertanggungjawab pada pemenuhan data bidang perpustakaan sehingga
diharapkan pusat ini dapat sepenuhnya memberikan support bagi
11
tersedianya seluruh data bidang perpustakaan yang dapat dijadikan dasar
bagi perencanaan perpustakaan.
Berdasarkan analisis kondisi yang telah digambarkan di atas, maka
beberapa permasalahan yang selama ini dialami oleh Biro Perencanaan dan
Keuangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya adalah sebagai berikut:
1. Masih terbatasnya Sumber Daya Manusia yang kompeten di bidang
perencanaan dan keuangan.
2. Belum merata dan proporsionalnya beban kerja dan tunjangan kinerja
pegawai di lingkungan Biro Perencanaan dan Keuangan.
3. Program/kegiatan yang direncanakan belum sepenuhnya berbasis kinerja
tapi masih berbasis anggaran.
4. Belum ditetapkannya grand design pengembangan program perpustakaan.
5. Permasalahan lainnya terkait dengan data/informasi baik tentang sumber
daya manusia, koleksi, sarana-prasarana, layanan, dan perpustakaan yang
belum tersedia tingkat keakuratan, kemutakhiran, keterpaduan, dan
pemanfaatannya secara terpadu.
1.3 Evaluasi Renstra Perpusnas Tahun 2015 - 2019
Sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan Biro Perencanaan dan Keuangan, hasil
kinerja yang di capai pada rencana strategis periode 2015-2019 adalah
sebagai berikut:
Tabel 2. Pencapaian IKU
Biro Perencanaan Dan Keuangan Tahun 2015-2019
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
Tersusunnya
perencanaan program
Perpusnas yang efektif
dan Efisien
Jumlah rencana
program dan
anggaran yang
disusun
203
Dokumen
203
Dokumen
100%
Terlaksananya
akuntabilitas kinerja
yang optimal
Jumlah dokumen
SAKIP yang disusun
tepat waktu
66
Dokumen
66
Dokumen
100%
Pengelolaan anggaran
Perpusnas secara
Jumlah layanan
manajemen
1 Layanan
1 Layanan 100%
12
optimal keuangan Perpusnas
yang transparan dan
akuntabel
Terlaksananya layanan
perkantoran Perpusnas
Layanan perkantoran 12 Bulan 12 Bulan 100%
Dari hasil pencapaian indikator kinerja utama Biro Perencanaan dan
Keuangan tahun 2015 -2019 seperti pada tabel 1 diatas telah menunjukkan
hasil yang sangat baik.
Capaian Biro Perencanaan dan Keuangan 2015-2019 dalam
melaksanakan fungsinya telah melakukan berbagai upaya dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas Sekretariat Utama dan Perpustakaan Nasional RI
umumnya, ditandai dengan:
1. Melakukan reformulasi IKU Renstra dan Penyelarasan Cascading eselon
I, II dalam Rencana Strategis Perpusnas 2015-2019 (Revisi);
2. Tahun 2018 Perpustakaan Nasional RI memperoleh DAK Fisik Bidang
Pendidikan Subbidang Perpustakaan senilai Rp.450 M;
3. Tahun 2019 Perpustakaan Nasional RI Memperoleh DAK Fisik Bidang
Pendidikan Subbidang Perpustakaan senilai Rp.300 M;
4. Tahun 2019 Kegiatan Perpustakaan Nasional RI masuk dalam Kegiatan
Prioritas Nasional pada RKP 2019, yaitu Penguatan Literasi untuk
Kesejahteraan;
5. Tahun 2020 Kegiatan Perpustakaan Nasional RI masuk dalam Kegiatan
Prioritas Nasional RPJMN 2020-2024 yaitu Penguatan Budaya Literasi,
Inovasi dan Kreativitas;
6. Membangun aplikasi perencanaan terpadu berupa: ePlanning, eMonev,
eRevisi dan eReporting;
7. Penguatan Program Pembangunan Perpustakaan di Daerah, berupa:
a. PERMENDAGRI No. 44/2016 tentang Kewenangan Desa Perincian
Kewenangan Desa, Pasal 8 (h): Pengelolaan Perpustakaan Desa dan
Taman Bacaan.
b. PERMENDAGRI No. 31/2019 tentang Rencana Kerja Pemerintah
Daerah.
c. PERMENDAGRI No. 33/2019 tentang Pedoman Penyusunan APBD
2020, butir 66, Pemda menyediakan anggaran: (i) Pengembangan
perpustakaan sesuai SNP; (ii) Pembudayaan kegemaran membaca; (iii)
Pelestarian dan pengembangan warisan dokumenter bangsa.
13
d. PERMENDAGRI No. 90/2019 tentang Klasifikasi, Kodifikasi dan
Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah.
e. PERMENDES T DAN PDT No. 16/2018 tentang Prioritas Penggunaan
Dana Desa 2019.
f. PERMENDES No. 11/2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa
2020.
8. Penyusunan laporan keuangan tahun 2015 mendapatkan opini WDP,
tahun 2016 hingga tahun 2019 mendapatkan opini WTP dan
mendapatkan penilaian laporan keuangan terbaik di AKN III pada tahun
2018.
Capaian lain Biro Perencanaan dan Keuangan 2015 - 2019 dalam
melaksanakan fungsinya telah melakukan berbagai upaya dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas Sekretariat Utama dan Perpustakaan Nasional RI
umumnya, ditandai dengan:
1. Semua unit eselon I dan II di lingkungan Perpustakaan Nasional RI
telah memiliki LKIP;
2. Meningkatnya nilai SAKIP Perpustakaan Nasional RI dari tahun 2015 sd.
2019;
3. Membangun aplikasi penilaian kinerja instansi dan individu
(ePerformance dan eSKP);
4. Terbentuknya Tim Pengelola Kinerja di lingkungan Perpustakaan
Nasional RI dari setiap Unit Kerja eselon II;
5. Menyelenggarakan workshop SAKIP dan SPBE untuk meningkatkan Tata
Kelola dan Akuntabilitas;
14
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN TAHUN 2020-2024
2.1 Visi
Visi Perpustakaan Nasional RI Tahun 2020-2024 disesuaikan dengan Visi
Presiden dan Wakil Presiden periode 2020-2024, yaitu:
“Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian
berlandaskan gotong royong melalui penguatan budaya literasi”.
Dalam hal mendukung visi Perpusnas, Biro Perencanaan dan Keuangan turut
serta dalam mengemban visi tersebut. Sehingga visi Biro Perencanaan dan
Keuangan adalah sejalan dengan visi yang ingin dicapai oleh Perpusnas.
2.2 Misi
Misi Perpustakaan Nasional RI sesuaikan dengan 7 (tujuh) Agenda
Pembangunan Nasional dalam RPJMN IV tahun 2020-2024 yaitu agenda ke-
4 yaitu Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan. Maka Perpustakaan
Nasional RI merumuskan Misi:
“Meningkatkan Perpustakaan sesuai Standar Nasional Perpustakaan,
Pelayanan Prima Perpustakaan dan Pelestarian Bahan Pustaka dan Naskah
Nusantara”.
Sejalan dengan misi Perpustakaan Nasional tersebut Sekretariat Utama
menetapkan misinya sebagai berikut:
1. Memastikan tersedianya aparatur sipil negara Perpusnas yang kompeten
dan profesional
2. Menjamin keberlangsungan program dan ketersediaan anggaran
Perpusnas
3. Meningkatkan kinerja pelayanan Sekretariat Utama.
Dalam mendukung misi Sekretariat Utama sebagai induk dimana Biro
Perencanaan dan Keuangan bernaung. Biro Perencanaan dan Keuangan
menetapkan misinya sejalan dengan misi Sekretariat Utama yaitu Menjamin
keberlangsungan program dan ketersediaan anggaran Perpusnas yang
efektif dan efisien.
15
2.3 Tujuan Biro Perencanaan dan Keuangan
Dalam rangka mewujudkan visi misi, maka tujuan yang ingin dicapai oleh
Biro Perencanaan dan Keuangan tahun 2020 – 2024 yaitu:
“Terselenggaranya layanan perencanaan dan keuangan yang
transparan dan akuntabel”
2.4 Sasaran Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan
Dalam mendukung tujuan Biro Perencanaan dan Keuangan yang akan
dicapai pada kurun waktu 2020-2024 tersebut, maka Biro Perencanaan dan
Keuangan menetapkan sasaran strategis yaitu Terwujudnya Perencanaan
yang Transparan dan Akuntabel dan Layanan Keuangan Sesuai Standar,
yang akan dicapai sebagai berikut:
1. Terwujudnya perencanaan yang transparan dan akuntabel, dengan
indikator sasaran:
a. Nilai SAKIP Perpusnas dengan target capaian pada tahun 2024
sebesar 83
b. Nilai Kinerja Anggaran (SMART DJA) dengan target capaian pada
tahun 2024 sebesar 96
c. Indeks Perencanaan dengan target capaian pada tahun 2024 sebesar
3,8.
2. Terlaksananya layanan keuangan sesuai standar, dengan indikator
sasaran:
a. Indeks Pengelolaan Keuangan dengan target capaian pada tahun
2024 sebesar 4.00
16
Gambar 1. Peta Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan
17
BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI, DAN KERANGKA
KELEMBAGAAN BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN 2020 - 2024
Biro Perencanaan dan Keuangan sebagai bagian dari Sekretariat Utama
merupakan pilar penting dalam penyelenggaraan program dan kegiatan
Perpustakaan Nasional RI sehingga untuk itu diperlukan rumusan arah kebijakan
dan strategi yang mengacu pada visi dan misi Perpustakaan Nasional RI.
3.1 Arah Kebijakan Sekretariat Utama
Berdasarkan arah kebijakan Perpustakaan Nasional yang terdapat
dalam Renstra 2020-2024, maka dalam rangka mendukung pencapaian
tujuan dan sasaran strategis sektama 2020-2024, ditetapkan arah kebijakan
sebagai berikut yaitu:
a. Peningkatan kapabilitas pengawasan intern Perpustakaan Nasional RI yang
andal, efektif dan berintegritas;
b. Terwujudnya pelayanan hukum, kemitraan, tata laksana organisasi yang
berkualitas;
c. Terwujudnya Aparat Sipil Negara dan ketatausahaan Perpustakaan
Nasional RI yang profesional;
d. Perencanaan dan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel.
3.2 Arah Kebijakan dan Strategi Biro Perencanaan dan Keuangan.
Dalam mendukung arah kebijakan Sekretariat Utama dalam hal perencanaan
dan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel, Biro Perencanaan dan
Keuangan menetapkan arah kebijakannya yaitu perencanaan dan pengelolaan
keuangan yang transparan dan akuntabel.
Sasaran Kegiatan: Terwujudnya Perencanaan yang Transparan dan Akuntabel
dan Layanan Keuangan Sesuai Standar
Indikator: • Nilai SAKIP Perpusnas dengan target capaian pada tahun
2024 sebesar 83
• Nilai Kinerja Anggaran (SMART DJA) dengan target capaian
pada tahun 2024 sebesar 96
18
Dalam mencapai sasaran tersebut, dilakukan strateginya sebagai berikut:
1. Penyusunan program dan anggaran berbasis kinerja, melalui strategi:
a. Percepatan penetapan Grand Design dan Road Map Pengembangan
Perpustakaan Nasional RI;
b. Penataan Klasifikasi Rincian Output (KRO) Perpustakaan Nasional RI;
c. Peningkatan kualitas analisis penyusunan program dan anggaran;
d. Peningkatan intensitas koordinasi dengan lembaga terkait seperti
Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam
Negeri, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP).
2. Peningkatan kualitas laporan hasil evaluasi, melalui strategi:
a. Peningkatan intensitas pelaksanaan monitoring dan evaluasi;
b. Peningkatan intensitas koordinasi dengan lembaga terkait seperti APIP,
Kemenpan RB, BPKP dan BPK;
c. Penyusunan LKIP yang tepat waktu dan berkualitas.
3. Peningkatan jumlah layanan manajemen keuangan yang transparan dan
akuntabel melalui strategi:
a. Pengelolaan anggaran Perpustakaan Nasional RI secara optimal;
b. Peningkatan koordinasi pelaksanaan pembinaan dan administrasi
keuangan;
c. Penyusunan laporan keuangan secara transparan dan akuntabel;
d. Peningkatan intensitas koordinasi dengan lembaga terkait seperti APIP,
KPPN dan BPK.
4. Peningkatan kompetensi SDM Biro Perencanaan dan Keuangan melalui
strategi:
a. Penyertaan pendidikan dan pelatihan bagi SDM di Biro Perencanaan dan
Keuangan;
• Indeks Perencanaan dengan target capaian pada tahun
2024 sebesar 3,8
• Indeks Pengelolaan Keuangan dengan target capaian pada
tahun 2024 sebesar 4.00
19
b. Peningkatan jumlah pejabat fungsional tertentu di Biro Perencanaan dan
Keuangan.
3.3 Program dan Kegiatan
Arah kebijakan dan strategis Biro Perencanaan dan Keuangan yang telah
disusun tersebut merupakan bagian dari program dukungan manajemen
Perpustakaan Nasional RI yang dituangkan dalam kegiatan Perencanaan dan
Keuangan Perpustakaan Nasional RI, yang kemudian dijabarkan lagi dalam
beberapa output kegiatan, yaitu:
1. Perencanaan dan penganggaran program/kegiatan Perpustakaan Nasional RI
yang tepat sasaran dengan komponen kegiatan untuk mencapai outputnya
adalah (1) Penyusunan rencana kerja (RENJA) Perpustakaan Nasional RI, (2)
Penyusunan Rancangan Program dan Anggaran Perpustakaan Nasional, (3)
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL),
(4) Penyusunan Program dekonsentrasi dan pembantuan di bidang
perpustakaan; (5) Penyusunan program pengembangan perpustakaan; dan
(6) Penyusunan Rencana Aksi Pelaksanaan Program);
2. Peningkatan hasil evaluasi kinerja dengan komponen kegiatan untuk
mencapai outputnya adalah (1) Monitoring dan evaluasi program, kegiatan
dan anggaran; (2) Penyusunan perjanjian kinerja Perpustakaan Nasional
3. Laporan yang tepat waktu dengan komponen kegiatan untuk mencapai
outputnya adalah (1) Penyusunan Pelaporan, dan (2) Evaluasi pelaksanaan
program dan kegiatan.
4. Peningkatan layanan manajemen keuangan yang transparan dan akuntabel,
dengan komponen untuk mencapai outputnya adalah (1) Melakukan
pengelolaan anggaran perpustakaan secara optimal (2) Penyusunan laporan
keuangan.
5. Peningkatan layanan perkantoran, dengan output adalah (1) Pengelolaan
gaji dan tunjangan secara optimal.
3.4 Kerangka Regulasi
Agar tugas, fungsi, dan kewenangan Perpustakaan Nasional RI dapat
berjalan dengan baik dalam pelaksanaan program dan kegiatan, diperlukan
dukungan regulasi yang memadai.
20
Kerangka regulasi yang akan disusun pada tahun 2020 – 2024 antara
lain terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Biro perencanan dan
keuangan adalah
1. Peraturan Perpustakaan Nasional tentang Petunjuk Operasional Pelaksanaan
Dana Alokasi Khusus Bidang Pendidikan Subbidang Perpustakaan Daerah,
yang akan ditetapkan setiap tahun; dan
2. Peraturan lain sebagai amanat dari peraturan perundang-undangan yang
terbit serta adanya kebijakan Pemerintah yang memerlukan regulasi.
3.5 Kerangka Kelembagaan
Untuk mewujudkan standar pelayanan dan pembinaan dalam rangka
penyelenggaraan administrasi umum, Biro Perencanaan dan Keuangan
memerlukan kerangka kelembagaan yang sesuai kebutuhan, efektif, dan efisien
dalam rangka mewujudkan visi, misi, dan tujuan organisasi Perpustakaan
Nasional, serta pelaksanaan amanat Peraturan Perundang-undangan pada kurun
waktu 2020-2024. Kerangka kelembagaan yang harus diintegrasikan dan
dikoordinasikan agar dapat mewujudkan standar pelayanan dan pembinaan
adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan koordinasi, sinkronisasi, dan sinergitas antar unit kerja di
lingkungan Perpustakaan Nasional RI.
2. Peningkatan koordinasi dengan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah,
dan Masyarakat, dalam rangka pengembangan program perpustakaan.
3. Menghargai peran dan kontribusi pegawai berprestasi dengan
mengembangkan dan memberdayakan pegawai mendapatkan dan
mengembangkan keahlian fungsional.
21
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
4.1 Target Kinerja
Target rencana kinerja dan Indikator Kinerja Kegiatan Biro Perencanaan
dan Keuangan tahun 2020-2024 digambarkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel Target Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan 2020-2024
Kegiatan/Sasaran
Kegiatan (output) Indikator Kinerja
Target Satuan
2020 2021 2022 2023 2024
Kegiatan Perencanaan dan Keuangan Perpustakaan Nasional RI
Sasaran Kegiatan 1:
Terwujudnya perencanaan
yang transparan dan
akuntabel
Nilai SAKIP
Perpustakaan
Nasional RI
71 74 77 80 83 Nilai
Nilai kinerja
anggaran (SMART
DJA)
94 94.5 95 95.5 96 Nilai
Indeks
Perencanaan 3.0 3.2 3.4 3.6 3.8 Indeks
Sasaran Kegiatan 2:
Terlaksananya layanan
keuangan sesuai standar
Indeks
Pengelolaan
Keuangan
3.00 3.25 3.50 3.75 4.00 Indeks
4.2 Kerangka Pendanaan
Dalam memenuhi target kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan
memanfaatkan sebesar-besarnya alokasi anggaran yang bersumber dari APBN.
Adapun Kerangka Pendanaan Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2020-
2024 seperti digambarkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel Kerangka Pendanaan Biro Perencanaan dan Keuangan 2020-2024
Kegiatan/Sasaran Kegiatan
(output)
Target Alokasi (dalam ribuan rupiah)
2020 2021 2022 2023 2024
Perencanaan dan
Keuangan Perpustakaan
Nasional RI
118.250,918 130.941,409 155.282,667 170.086,881 197.510,661
22
BAB V
PENUTUP
Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2020-2024
disusun dengan mengacu pada Rencana Strategis Perpustakaan Nasional Tahun
2020 -2024 dan Rencana Strategis Sekretariat Utama Tahun 2020-2024 serta
tugas pokok dan fungsinya sebagai pendukung pelaksanaan program dan kegiatan
Perpustakaan Nasional RI.
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Biro Perencanaan dan
Keuangan Tahun 2020 – 2024 telah mengalami perubahan yang signifikan
sehingga lebih terukur dan mencerminkan output. Sasaran Strategis tersebut
dengan Sasaran Strategis Lembaga pada level 0 dan Sasaran Strategis Sekretariat
Utama pada level 1 yang di formulasikan dalam bentuk cascading sehingga
memiliki keselarasan dan keterkaitan.
Berdasarkan pemetaan melalui model balanced scorecard, terdapat 2 (dua)
Sasaran Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan yang akan dicapai kurun 5
(lima) tahun, antara lain : i. terwujudnya perencanaan yang transparan dan
akuntabel; dan ii) terlaksananya layanan keuangan yang sesuai standar, menjadi
capaian keberhasilan Kinerja Biro Perencanaan dan KeuanganTahun 2020 – 2024.
Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan ini akan disesuaikan
dengan dinamika perkembangan dan isu-isu strategis yang terkait dengan
kebijakan Perpustakaan Nasional RI dan Sekretariat Utama.
KEPALA BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN
PERPUSTAKAAN NASIONAL RI,
Ttd.
Dr. Joko Santoso, M,Hum
1
LAMPIRAN
RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN DAN
KEUANGAN TAHUN 2020-2024
MATRIK KINERJA DAN PENDANAAN PERPUSTAKAAN NASIONAL RI
Kode Program/
Kegiatan
Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan
(Output)/Indikator Lokasi
Target Alokasi (dalam ribu rupiah) Unit
Organisasi
Pelaksana 2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024
057.01.01 PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN 197.929,7 229.737,4 314.202,5 339.515,1 378.359,7
Sasaran Program (Outcome):
Terwujudnya Tata Kelola dan Manajemen
Perpustakaan Nasional Yang Baik dan Handal
Sekretariat
Utama
Indikator Kinerja Program :
Indeks Reformasi Birokrasi PERPUSNAS Pusat 75 80 85 90 95
Indeks SPBE Pusat 3.06 3.2 3.34 3.48 3.62
Opini BPK atas Laporan Keuangan
PERPUSNAS
Pusat WTP WTP WTP WTP WTP
Indeks Persepsi Anti Korupsi Pusat 3.7 3.8 3.9 4,0 4.1
4377 Perencanaan dan Keuangan Perpustakaan Nasional 118.250,9 130.941,4 155.282,7 170.086,9 197.510,7 Biro
Perencanaan
dan
Keuangan
Sasaran Kegiatan 1:
Terwujudnya perencanaan yang transparan dan
akuntabel
Indikator Kinerja Kegiatan 1 :
Nilai SAKIP PERPUSNAS Pusat 71 74 77 80 83
Nilai kinerja anggaran (SMART DJA) Pusat 94 94,5 95 95,5 96
Indeks Perencanaan Pusat 3,0 3,2 3,4 3,6 3,8 Sasaran Kegiatan 2:
Terlaksananya layanan keuangan sesuai standar
Indikator Kinerja Kegiatan 2 :
Indeks Pengelolaan Keuangan Pusat 3.00 3.25 3.50 3.75 4.00
2