BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gaya Kepemimpinan Di Bagian Rekam Medik Rumah Sakit PINDAD
Bertitik tolak pada pembahasan Bab III dimuka dimana aktivitas
operasional bagian Rekam Medis dipimpin oleh seorang Kepala Bagian. Kepala
Bagian ini merupakan pemimpin tertinggi dalam mengendalikan aktivitas
operasional guna mencapai tujuan. Kepala bagian dalam menjalankan aktivitasnya
dibantu oleh Kepala Urusan Pendaftaran Rawat Inap, Kepala Urusan Pendaftaran
Rawat Darurat, Kepala Urusan Pengelolaan dan Pengolahan Data, Kepala Urusan
Bantuan Hukum. Keempat Kepala Urusan ini bertanggung jawab dan melaporkan
langsung kepada Kepala Bagian dan Kepala Bagian ini melaporkan langsung
Kepada Dirut tentang kegiatan dari masing-masing bagian.
Kepala bagian merupakan pimpinan tertinggi di Bagian Rekam Medis
Rumah Sakit PINDAD Bandung yang memegang peranan yang sangat
menentukan atas kelancaran dan keberhasilan dan menjalankan tugas, dalam hal
ini tingkat keberhasilan kepala bagian rekam medis dalam melaksanakan tugas
tergantung sampai sejauh mana upaya yang dilakukannya untuk menumbuhkan
dan menggerakan keikutsertaan bawahan dalam setiap melaksanakan tugas
terutama dalam menanamkan rasa kebersamaan, tanggung jawab dan
keikhlasannya untuk menampilkan kemampuan terbaiknya.
36
Sesuai dengan data yang diperoleh penulis, jumlah petugas Rekam Medis
di Rumah Sakit Umum PINDAD Bandung yaitu 30 orang. Jumlah rincian tenaga
kerja berdasarkan 4 urusan Rekam Medis dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
TABEL 4.1Klasifikasi Tenaga Rekam Medis Berdasarkan Tugasnya
Di Rumah Sakit Umum PINDAD Bandung
No.
Klasifikasi Tenaga Berdasarkan Tugas
Jumlah Karyawan
Persentase
1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
Urusan Pendaftaran Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap
Urusan Pendaftaran Rawat Darurat
Urusan Pengelolaan dan Pengolahan Data
Urusan Pengelolaan Bantuan Hukum
12
7
6
2
44,4%
25,92%
22,22%
7,4%
Jumlah 27 100%
Sumber : Hasil Pendataan tahun 2005
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, klasifikasi karyawan di bagian Rekam Medis,
bagian pendafataran Rawat Jalan dan Rawat Inap merupakan bagian yang
terbanyak yang sangat menentukan atas kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan
tugas dalam upaya mencapai tujuan perusahaan disamping mewujudkan visi dan
misi dari yang telah ditetapkan. Dalam hal ini tingkat keberhasilan kepala bagian
dalam melaksanakan tugas tergantung sampai sejauh mana upaya yang
dilakukannya untuk menumbuhkan dan menggerakan keikutsertaan bawahan
dalam setiap melaksanakan tugas dalam menanamkan rasa kebersamaan,
37
tanggung jawab dan keikhlasannya untuk menampilkan kemampuan terbaiknya.
Jelaslah disini bahwa upaya menumbuhkan motivasi kerja kepada merupakan
upaya yang sangat penting bagi Kepala bagian dalam upaya pencapaian
produktivitas kerja. Dengan keadaan ini maka, sebagai salah satu faktor ekstrinsik
dalam mempengaruhi dan menumbuhkan motivasi kerja bawahan guna
pencapaian produktivitas perlu adanya gaya kepemimpinan yang ditampilkan
Kepala bagian Rekam Medis RS PINDAD.
Berpatokan pada 27 jumlah karyawan bagian Rekam Medis RS PINDAD
serta mengaplikasikan teori gaya kepemimpinan yang dikemukakan para ahli
diatas, maka sebagai pembahasan penulis menyebarkan angket kepada 27
responden yang merupakan karyawan di bagian rekam medis, dimana responden
hanya dapat memilih satu dari kemungkinan empat jawaban yang disediakan pada
pada tiap item. Sehingga dapat diketahui gaya kepemimpinan yang ditampilkan
pada Kepala Bagian saat ini. Apakah salah satu dari keempat gaya kepemimpinan
diatas perpaduan dari beberapa gaya kepemimpinan.
Dari angket yang disebarkan kepada 27 responden ternyata telah diterima
kembali secara utuh, yaitu 27 responden hasilnya terlihat pada tabel dibawah ini.
Dikertahui :
Bobot penilaian untuk masing- masing item pertanyaan :
SL = Selalu, bobot penilaian 4
SR = Sering, bobot penilaian 3
JR = Jarang, bobot penilaian 2
SJ = Sangat Jarang, bobot penilaian 1
38
Secara ideal pengukuran Gaya Kepempinan Instruktif adalah : 27 x 4 x 4 = 432
Dimana : 27 Jumlah responden
4 jumlah item pertanyaan
4 Nilai jawaban tertinggi tiap item
TABEL 4.2PENGUKURAN GAYA KEPEMIMPINAN
INSTRUKTIFN = 27
NOITEM
Unsur Yang Dinilai Dalam Gaya Kepemimpinan
Instruktif
Penilaian Responden Realisasi
SL SR JR SJ Jumlah Nilai
4 3 2 0 Score
1.
5.
9.
13.
Menekankan prosedur yang seragam dan keharusan penyelesaian tugas secepatnya
Menekankan pentingnya batas waktu penyelesaian tugas.
Mengadakan pengawasan yang ketat kepada bawahan dalam rangka melaksanakan tugas.
Apabila terdapat penyimpangan bertindak cepat dan tegas mengoreksi dan mengarahkannya
16
15
8
18
10
11
10
7
1
1
6
2
0
0
3
0
27
27
27
27
96
95
77
97
Jumlah Nilai Jawaban Seluruh Item 365
Jumlah Nilai Jawaban Ideal 432
Persentase Gaya Kepemimpinan Instruktif 84,49%
Sumber : hasil pengolahan data angket 2005
Berdasarkan tabel 4.2 diatas hasil pengukuran gaya kepemimpinan
instruktif Kepala Bagian Rekam Medis RS PINDAD termasuk kategori instruktif,
39
hal ini terbukti dari 30 jawaban responden diperoleh score 365 atau 84,49%. Gaya
kepemimpinan ini dalam pencapaian tujuannya bersifat satu arah, sehingga
peranan bawahan bersifat pasif oleh karena itu pemecahan berbagai masalah dan
keputusan semata-mata tanggung jawab Kepala Bagian sebagai pemimpin yang
kemudian disampaikan kepada bawahan.
Dari gaya kempemimpinan diatas, maka penulis mencoba melihat gaya
kepemimpinan konsultatif yang dilakukan oleh Kepala Bagian Rumah Sakit
tersebut dan hasilnya menunjukan dibawah ini :
TABEL 4.3PENGUKURAN GAYA KEPEMIMPINAN
KONSULTATIFN = 27
No.Item
Unsur Yang Dinilai Dalam Gaya
Kepemimpinan Konsultatif
Penilaian RespondenJumlah
Realisasi Nilai Score
SL4
SR3
JR2
SJ0
2.
6.
10.
Menyediakan waktu untuk berdiskusi tapi tidak mendorong keterlibatan bawahan.
Melibatkan diri dalam interaksi bersahabat tapi menekankan bahwa semua pegawai menyadari tanggungjawab dan standar penampilan kerja kepada bawahan dalam melaksanakannya.
Melibatkan bawahan dalam memecahkan masalah meskipun ditetapkan pimpinan.
14
8
18
11
12
9
2
7
0
0
0
0
27
27
27
93
82
99
Jumlah Nilai Jawaban Seluruh Item 274Jumlah Nilai Jawaban Ideal 324Presentase Gaya Kepemimpinan Konsultatif 84,56%
Sumber : Hasil Jawaban Angket 2005
40
Score ideal pengukuran gaya kepemimpinan konsultatif adalah 27 x 3 x 4 = 324.
Berdasarkan tabel 4.3 diatas hasil pengukuran gaya kepemimpinan
konsultatif Kepala Bagian Rekam Medis RS PINDAD termasuk kategori
konsultatif , hal ini tebukti dari 27 jawaban responden diperoleh score 274 atau
84,56%. Gaya kepemimpinan seorang Kepala Bagian lebih suka memberikan
pengarahan yang cukup besar serta menetapkan keputusan-keputusan sehingga
dalam cara mendelegasikannya itu bersifat dua arah dan memberikan dukungan
terhadap bawahan dengan mau mendengarkan keluhan dan perasaan bawahan
mengenai putusan yang diambil.
Dari gaya kepemimpinan diatas, maka penulis mencoba melihat gaya
kepemimpinan partisipatif yang dilakukan Kepala Bagian tersebut dan hasilnya
menunjukan dibawah ini :
TABEL 4.4PENGUKURAN GAYA KEPEMIMPINAN
PARTISIPATIFN=27
No.Item
Unsur Yang Dinilai Dalam Gaya
Kepemimpinan Partisipatif
Penilaian RespondenJumlah
Realisasi Nilai Score
SL4
SR3
JR2
SJ0
3.
7.
11.
Dalam menunjang kelancaran kerja melakukan apa saja yang dapat dikerjakan bawahan untuk membuat kelompok merasa penting dan dilibatkan
Mendorong keterlibatan bawahan dalam proses pengambilan keputusan
Memberikan kepercayaan kepada bawahan dalam melaksanakan tugas
16
17
18
8
7
9
2
3
0
1
0
0
27
27
27
93
95
99
41
pekerjaan dan mendorong bawahan agar tugas tersebut dapat terselesaikan dengan baik.
Jumlah Nilai Jawaban Seluruh Item 287
Jumlah Nilai Jawaban Ideal 324
Presentase Gaya Kepemimpinan Partisipatif 88,58%Sumber : Hasil Jawaban Angket 2005
Secara ideal pengukuran gaya kepemimpinan Partisipatif adalah 27 x 3 x 4 = 324
Berdasarkan tabel 4.4 diatas hasil gaya kepemimpinan konsultatif Kepala
Bagian Rekam Medis RS Pindad termasuk kategori partisipatif, hal ini terbukti
dari jawaban 27 responden diperoleh score 287 atu 88,58 %. Gaya kepemimpinan
ini kontrol atas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan antara pimpinan
dan bawahan dalam keadaan seimbang, Pemimpin dan bawahan sama-sama
terlibat dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Komunikasi dua
arah makin meningkat. Pemimpin makin mendengar secara intensif terhadap
bawahan. Keikutsertaan bawahan dalam memecahkan masalah dan pengambilan
keputusan makin bertambah.
Berikut ini penulis ingin mengetahui gaya kepemimpinan delegatif
yang dilakukan oleh Kepala Bagian tersebut dan menunjukan hasil jawaban
angket di bawah ini :
42
TABEL 4.5PENGUKURAN GAYA KEPEMIMPINAN
DELEGATIFN = 27
No.Item
Unsur Yang Dinilai Dalam Gaya
Kepemimpinan Delegatif
Penilaian RespondenJumlah
Realisasi Nilai Score
SL4
SR3
JR2
SJ0
4.
8.
12.
Memberikan keleluasaan kepada bawahan untuk merumuskan dan menentukan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya.
Memberikan toleransi atas keterlambatan bawahan dalam melaksanakan tugas.
Dalam menghadapi kesulitan, menyerahkan kepada bawahan untuk mengusahakan sendiri pemecahannya.
12
6
7
11
10
11
4
9
5
0
0
4
27
27
27
89
74
99
Jumlah Nilai Jawaban Seluruh Item 238
Jumlah Nilai Jawaban Ideal 324
Presentase Gaya Kepemimpinan Konsultatif 73,45%Sumber : Hasil Jawaban Angket 2005
Score ideal pengukuran gaya kepemimpinan delegatif adalah 27 x 3 x 4 = 324
Berdasarkan tabel 4.5 diatas, terlihat bahwa hasil pengukuran gaya
delegatif dari Kepala Bagian Rekam Medis RS PINDAD termasuk kategori
delegatif, hal ini terlihat dari jawaban 27 responden dengan nilai 238 atau 73,
45%. Gaya kepemimpinan ini selalu melakukan diskusi terhadap masalah-masalah
yang dihadapi dengan bawahan dan selanjutnya mendelegasikan pengambilan
keputusan seluruhnya kepada bawahan kemudian hak bawahan untuk menentukan
langkah-langkah bagaimana keputusan dilaksanakan. Bawahan diberikan
wewenang untuk menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan keputusannya sendiri.
43
Sebab mereka dianggap telah memiliki kecakapan dan dipercaya untuk memikul
tanggung jawab untuk mengerahkan dan mengelola dirinya sendiri.
Dengan dilakukannya pengolahan data tentang evaluasi keempat gaya
kepemimpinan (gaya instruktif, gaya konsultatif, gaya parsitipatif, dan gaya
delegatif) dari Kepala Bagian Rekam Medis RS PINDAD diatas, maka
pengelolaan berikutnya penulis mencoba untuk membuat rekapitulisasi dari
masing-masing gaya kepemimpinan itu ke dalam satu bentuk tabel maupun
gambar :
TABEL 4.6REKAPITULASI GAYA KEPEMIMPINAN
KEPALA BAGIAN REKAM MEDIS RUMAH SAKIT PINDAD BANDUNGN=27
No Gaya KepemimpinanTotal
RealisasiScore
TingkatIdealScore
Rasio RealisasiDengan Ideal
Score
Kualifikasi Gaya
Kepemimpinan
1.
2.
3.
4.
Gaya Instruktif
Gaya Konsulatif
Gaya Partisipatif
Gaya Delegatif
365
274
287
238
432
324
324
324
84,49%
84,56%
88,58%
73,45%
Instruktif
Konsulatif
Partisipatif
Delegatif
Sumber : Hasil Jawaban Angket 2005
Keterangan :
Klasifikasi Gaya kepemimpinan dengan interval sebagai berikut :
0% - 25% = Tidak instruktif / konsultatif / parsitipatif
25% - 50% = Kurang instruktif / konsultatif / parsitipatif
50% - 75% = Cukup instruktif / konsultatif / parsitipatif
75% - 100% = Instruktif / konsultatif / parsitipatif
44
Tabel 4.6 diatas untuk mengetahui sampai sejauh mana kecenderungan
gaya kepemimpinan Kepala Bagian Rekam Medis di RS PINDAD dalam
mendayagunakan bawahan untuk mengendalikan aktivitas operasional Rekam
Medis.
Dengan mengamati keempat tabel diatas, menunjukan bahwa selama ini
gaya kepemimpinan kepala Bagian Rekam Medis RS PINDAD merupakan
perpaduan dari keempat gaya kepemimpinan yaitu gaya instruktif (84,49%), gaya
konsultatif (84,56%), gaya partisipatif (88,58%) dan gaya delegatif (73,45%).
Alasan perpaduan keempat gaya kepemimpinan ini terlihat dari rasio realisasi
dengan total ideal score tingkat persentasenya berada pada kualifikasi interval
antara 73,45% sampai dengan 88,58%. Keadaan Bagian Rekam Medis RS
PINDAD dalam mendayagunakan bawahan untuk mencapai tujuan adalah sebagai
berikut :
1. Menerapkan teori kepemimpinan situasional, maksudnya gaya kepemimpinan
yang dilakukan Kepala Bagian tersebut berbeda-beda sesuai dengan
kematangan atau kedewasaan bawahan, hal ini seperti :
Apabila kondisi bawahan dipandang mampu dan ada kemauan dalam
menjalankan tugas, maka pimpinan menggunakan gaya partisipatif dan
sebaliknya
Apabila kondisi bawahan dipandang tidak ada kemampuan dan juga tidak
ada kemauan dalam menjalankan tugas, maka pimpinan menggunakan
gaya konsultatif.
45
Apabila kondisi bawahan dipandang ada kemampuan dan tidak ada
kemauan dalam menjalankan tugas, maka pimpinan menggunakan gaya
delegatif dan sebaliknya.
Apabila kondisi bawahan dipandang tidak ada kemampuan tetapi ada
kemauan dalam menjalankan tugas, maka pimpinan menggunakan gaya
instruktif.
2. Kepemimpinan yang dilakukan bersifat fleksibel tergantung situasi dan
kondisinya atau disesuaikan dengan situasi kemampuan dan kemauan
bawahan tetapi dalam hal pengambilan keputusan tetap berada pada seorang
pimpinan hal ini terlihat dari tingkat persentase gaya kepemimpinan yang
lebih tinggi dari gaya kepemimpinan lainnya.
Dari gambaran diatas menunjukan adanya perpaduan dari keempat gaya
kepemimpinan, tetapi secara khusus sering menampilkan atau gerak langkahnya
didominasi oleh gaya kepemimpinan Partisipatif. Hal ini terbukti dari besaran
persentase penampilan gaya partisipatif sebesar 88,58% lebih besar atau paling
dominan dari gaya kepemimpinan yang lain.
Dasar pertimbangan sering dilakukannya gaya kepemimpinan Partisipatif
ini disebabkan karena :
1. Kondisi bawahan sering dihadapkan pada anggapan tidak ada
kemampuan tetapi ada kemauan untuk menjalankan tugas.
2. Situasi terhadap tugas atau jenis pekerjaan membutuhkan tindakan
yang sangat mendesak, mengingat saat ini pihak Rumah Sakit sedang
46
menggalakan pelayanan yang cepat dan tepat guna memuaskan
pasien.
Berdasarkan kecenderungan menerapkan gaya kepemimpinan instruktif
dan sering dilakukannya perpaduan dari keempat gaya kepemimpinan tersebut,
maka yang menajdi pertanyaan sekarang apakah gaya kepemimpinan Kepala
Bagian Rekam Medis RS PINDAD selama ini sudah termasuk efektif dalam
rangka pencapaian tujuan organisasi Rumah Sakit?
Faktor kunci tuntutan situasi tersebut menyangkut kematangan dan
perkembangan bawahan, Tingkat perkembangan bawahan ini diartikan sebagai
kemampuan dan kemauan bawahan untuk melaksanakan suatu tugas.
Kemampuan berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh melalui pendidikan, latihan dan pengalaman, Sedangkan kemauan
berkaitan dengan motivasi. Sehingga apabila berbicara mengenai efektivitas gaya
kepemimpinan perlu diketahui terlebih dahulu bagaimana tingkat kemampuan dan
kemauan bawahan.
B. Produktivitas Kerja di Bagian Rekam Medis RS PINDAD Bandung
Penulis melakukan penyebaran angket kepada 27 responden yang
menunjukan dari berbagai ukuran adalah sebagai berikut
1) Penyediaan perlengkapan dan sarana kerja
Dalam ukuran ini penulis menyoroti dari segi penyediaan sarana seperti
komputer, mesin tik, software, formulir kerja, ruangan tempat kerja serta strategi
promosi yang dilakukan, Hasil kondisi ini, terlihat pada tabel di bawah ini.
47
TABEL 4.7JAWABAN RESPONDEN TENTANG PENYEDIAAN
PERLENGKAPAN DAN SARANA KERJABAGIAN REKAM MEDIS RS PINDAD BANDUNG
N = 27
No.Item
Unsur Penilaian Produktivitas Segi Penyediaan Sarana dan
Perlangkapan Kerja
Penilaian RespondenJumlah
Realisasi Nilai Score
SB4
B3
KB2
TB0
14
15
16
21
Berbagai jenis peralatan kerja ada dikantor seperti mesin tik, komputer maupun software komputer dan lainnya.
Persediaan formulir dan alat-alat tulis kantor yang diperlukan dalam aktivitas operasional
Kondisi kantor Di Rumah Sakit PINDAD dalam menunjang aktivitas seperti kantor, penerangan, ventilasi dan penataan meja dan kursi.
Strategi promosi dengan menggunakan berbagai media
18
18
7
8
8
6
11
10
1
3
5
7
0
0
4
2
27
27
27
27
98
96
75
78
Jumlah Nilai Jawaban Seluruh Item 369
Jumlah Nilai Jawaban Ideal 432
Presentase Produktivitas dari Segi Penyediaan Sarana dan Fasilitas Kerja 85,41%
Sumber : Hasil Jawaban Angket 2005
Keterangan :
SB : Sangat Baik, dengan nilai 4
B : Baik, dengan nilai 3
KB : Kurang Baik, dengan nilai 2
TB : Tidak Baik, dengan nilai 1
48
Score ideal pengukuran penyediaan dan sarana kerja yang ada di RS PINDAD
Bandung adalah 27 x 4 x4 = 432
Dimana : 27 : jumlah responden
4 : jumlah item instrument pertanyaan
4 : jumlah jawaban tertinggi tiap item
Berdasarkan tabel 4.7 diatas, terlihat bahwa hasil pengukuran dan sarana
kerja yang dapat mendukung pencapaian target kerja diperoleh nilai score
sejumlah 369 atau 85,41%. Maka perlengkapan dan sarana yang terdapat di
bagian rekam medis termasuk kategori sangat baik, Keadaan ini memberikan
makna, bahwa keadaan perlengkapan dan sarana kerja seperti mesin tik,
komputer, software, formulir serta ruangan tempat bekerja termasuk baik dan
memenuhi syarat dalam mendukung pencapaian produktivitas kerja.
2) Upaya peningkatan kemampuan Sumber Daya Alam Manusia (SDM) dan motivasi kerja
Untuk meningkatkan sumber daya manusia di bidang Rekam Medis maka
dibutuhkan seorang pimpinan, dibagian rekam medis adalah Kepala Bagian.
Rekam medis yang mampu untuk memberikan motivasi kepada bawahannya agar
dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, untuk meningkatkan dan
mengembangkan potensial yang dimiliki oleh para bawahannya.
Tugas seorang pimpinan pada dasarnya adalah melakukan upaya
sedemikian rupa sehingga dapat memotivasi bawahannya agar dapat bertanggung
jawab dalam melaksanakan berbagai aktivitas yang telah disusun sesuai dengan
49
jabatan dan tugasnya. Dalam point ini, segi yang dievalusai adalah kualitas
kemampuan SDM dan motivasi dari pimpinan, seperti dorongan pimpinan dalam
melaksanakan tugas pemberian kesempatan untuk meningkatkan kemampuan
melalui pendidikan formal maupun non formal, serta pemberian rasa aman dan
keterangan dalam melaksanakan pekerjaan. Hasil jawaban dari kondisi ini, adalah
sebagai berikut :
TABEL 4.8JAWABAN RESPONDEN TENTANG
PENINGKATAN KEMAMPUAN SDM DAN MOTIVASIBAGIAN REKAM MEDIS RS PINDAD BANDUNG
N = 27
No.Item
Unsur Penilaian Produktivitas Segi Peningkatan
Kemampuan SDM dan Motivasi Kerja
Penilaian RespondenJumlah
Realisasi Nilai Score
SB4
B3
KB2
TB0
17
18
26
Motivasi kerja yang diberikan oleh pimpinan untuk melaksanakan tugas sehari-hari dari segi pengembangan karir, disiplin kerja maupun sumber pendapatan (insentive dan gaji)
Untuk meningkakan kemampuan pelayanan dalam hal ini kelonggaran waktu untuk pendidikan formal dan non formal serta tentang pembiayaan dari kantor
Pemberian rasa aman, senang atas setiap pekerjaan oleh pimpinan
5
8
9
17
15
13
4
4
5
1
0
0
27
27
27
80
85
85
Jumlah Nilai Jawaban Seluruh Item 250
Jumlah Nilai Jawaban Ideal 324
Presentase Produktivitas , Peningkatan Kemampuan dan Motivasi Kerja 77,16%
Sumber : Hasil Jawaban Angket 2005
Keterangan :
50
SB : Sangat Baik, dengan nilai 4
B : Baik, dengan nilai 3
KB : Kurang Baik, dengan nilai 2
TB : Tidak Baik, dengan nilai 1
Score ideal pengukuran penyediaan dan sarana kerja yang ada di RS PINDAD
Bandung adalah 27 x 3 x 4 = 324
Dimana : 27 : jumlah responden
3 : jumlah item instrument pertanyaan
4 : jumlah jawaban tertinggi tiap item
Berdasarkan tabel 4.8 diatas, terlihat bahwa hasil pengukuran peningkatan
kemampuan hasil sumber daya mansuia dan motivasi kerja dari pimpinan dalam
mendukung produktivitas kerja termasuk kategori sangat baik. Hal ini terlihat dari
jawaban 27 responden memperoleh nilai 250 atau 77,16%. Keadaan ini
memberikan makna bahwa pemberian motivasi kerja dari pimpinan dan atau
pemberian kemudahan dalam melakukan pendidikan formal maupun non-formal
sangat mendukung dan memberikan kesempatan yang luas bagi karyawan.
3) Pencapaian Target Kerja
Dari segi pencapaian target yang ditetapkan seperti target hal jenis
pekerjaan, standarisasi dan metode kerja, penyelesaian masalah dan jenis
pekerjaan lainnya. Hasil pengukuran dari segi ini terlihat pada tabel di bawah ini.
51
TABEL 4.9JAWABAN RESPONDEN TENTANG
PENCAPAIAN TARGET KERJA BAGIAN REKAM MEDISRUMAH SAKIT PINDAD BANDUNG
N = 27
No.Item
Unsur Penilaian Produktivitas Segi Pencapaian Target Kerja
Penilaian RespondenJumlah
Realisasi Nilai Score
SB4
B3
KB2
TB0
19
20
22
25
Keadaan setiap jenis pekerjaan yang dilakukan dihubungkan dengan penetapan target atau ukuran terhadap setiap karyawan
Aplikasi Standarisasi dan metode kerja serta hasil yang dicapai oleh setiap karyawan
Setiap pekerjaan yang dihasilkan dibanding dengan target yang ditentukan
Dari segi pencapaian target tiap bagian
14
12
11
9
12
14
16
9
1
1
0
9
0
0
0
0
27
27
27
20
96
92
92
81
Jumlah Nilai Jawaban Seluruh Item 361
Jumlah Nilai Jawaban Ideal 432
Presentase Produktivitas dari Segi Pencapaian Target Kerja 83,56%
Sumber : Hasil Jawaban Angket 2005
Keterangan :
SB : Sangat Baik, dengan nilai 4
B : Baik, dengan nilai 3
KB : Kurang Baik, dengan nilai 2
TB : Tidak Baik, dengan nilai 1
52
Score ideal pengukuran penyediaan dan sarana kerja yang ada di RS PINDAD
Bandung adalah 27 x 4 x4 = 432
Dimana : 27 : jumlah responden
4 : jumlah item instrument pertanyaan
4 : jumlah jawaban tertinggi tiap item
Berdasarkan tabel 4.9 diatas, terlihat bahwa hasil pencapaian target kerja
yang ditetapkan Kepala Bagian Rekam Medis RS PINDAD dalam mendukung
pencapaian produktivitas kerja termasuk kategori sangat baik. Hal ini terlihat dari
jawaban 27 responden memperoleh nilai 361 atau 83,56%. Keadaan ini
memberikan makna bahwa pencapaian target kerja dalam menjalankan aktivitas
target operasional bagian rekam medis yang ditetapkan yang ada diberbagai
bagian dapat terealisir.
4) Disiplin Kerja Yang Ditetapkan Perusahaan
Fokus evaluasi dari segi ini adalah dalam hal absensi serta ketaatan
terhadap ketentuan dan kebijakan yang telah digariskan perusahaan, Hasil
pengukuran dari segi ini adalah sebagai berikut :
53
TABEL 4.10JAWABAN RESPONDEN TENTANG
DISIPLIN KERJA KARYAWAN BAGIAN REKAM MEDISRS PINDAD BANDUNG
N = 27
No.Item
Unsur Penilaian Produktivitas Segi Displin Keja
Penilaian RespondenJumlah
Realisasi Nilai Score
SB4
B3
KB2
TB0
23
24
Dari segi disiplin kerja yang dilihat dari segi absensi kepatuhan terhadap peraturan setiap periode laporan menunjukan
Disiplin dalam melaksanakan kerja sehari-hari dari setiap karyawan
5
8
17
15
4
2
1
0
27
27
89
83
Jumlah Nilai Jawaban Seluruh Item 172
Jumlah Nilai Jawaban Ideal 216
Presentase Produktivitas dari Segi Disiplin Kerja 79,62%
Sumber : Hasil Jawaban Angket 2005
Keterangan :
SB : Sangat Baik, dengan nilai 4
B : Baik, dengan nilai 3
KB : Kurang Baik, dengan nilai 2
TB : Tidak Baik, dengan nilai 1
Score ideal pengukuran penyediaan dan sarana kerja yang ada di RS PINDAD
Bandung adalah 27 x 2 x 4 = 216
Dimana : 27 : jumlah responden
54
2 : jumlah item instrument pertanyaan
4 : jumlah jawaban tertinggi tiap item
Berdasarkan tabel 4.10 diatas terlihat bahwa hasil pencapaian tingkat
disiplin kerja yang ditetapkan Kepala Bagian Rekam Medis RS PINDAD dalam
mendukung pencapaian produktivitas kerja termasuk kategori sangat baik. Hal ini
terlihat dari hasil jawaban responden memperoleh nilai 172 atau 79,62%. Keadaan
ini memberikan makna bahwa tingkat disiplin kerja yang ditetapkan. Dalam hal
ini absensi semakin baik, ketaatan atau kepatuhan berbagai kebijakan yang telah
ditentukan perusahaan dapat dilaksanakan dengan baik.
Bertitik tolak pada hasil evaluasi dari indikator penilaian produktivitas
kerja karyawan di bagian Rekam Medis RS PINDAD maka pada bahasan akhir ini
penullis ingin mengetahui bagaimana kondisi tingkat produktivitas kerja
karyawan. Hasil rekapitulisasi ini adalah sebagai berikut :
TABEL 4.11JAWABAN KONDISI TINGKAT PRODUKTIVITAS KERJA
KARYAWAN DI BAGIAN REKAM MEDIS RS PINDAD BANDUNGN = 27
NoIndikator Dalam
Produktivitas Kerja Karyawan
Total Realisasi
Score
TingkatIdealScore
Rasio RealisasiDengan Ideal
Score
Kualifikasi Produktivitas
Kerja1
2
3
4
Penyediaan Perlengkapan dan Sarana Peningkatan
Kemampuan SDM dan Motivasi Keja
Pencapaian Target Kerja
Disiplin Kerja
369
250
361
172
432
324
432
216
85,41 %
77,16 %
83,56 %
79,62 %
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Total 1152 1404 81,43 % Sangat BaikSumber : Hasil Jawaban Angket 2005
55
Beradasarkan tabel 4.11 terlihat bahwa tingkat produktivitas kerja
karyawan Bagian Rekam Medis RS PINDAD Bandung termasuk kategori sangat
baik, hal ini terbukti dari total jawaban responden dengan nilai 1152 atau 81,43%
yang tidak jauh berbeda dengan score ideal sebesar 1404. Keadaan ini
memberikan arti bahwa selama ini tingkat produktivitas karyawan yang diukur
dari segi :
1) Variabel input atau masukan yang merupakan masukan berupa uang sumber
daya manusia, material, mesin peralatan dan harta tetap lainnya maupun
teknologi serta informasi yang ada seperti :
a. Penyediaan perlengkapan dan sarana kerja seperti mesin tik, komputer,
software atau alat tulis serta situasi ruang kerja dan strategi promosi
termasuk kategori baik, sehingga dapat menunjang pencapaian
produktivitas kerja.
b. Peningkatan sumber daya manusia serta pemberian motivasi kerja seperti
pemberian kekuasaan bagi seluruh karyawan untuk melakukan
pengembangan kemampuan melalui pendidikan pelatihan formal dan
informal dari pihak manajemen dapat memberikan support tingkat
produktivitas kerja.
2) Variabel output atau keluaran yang merupakan hasil yang ada seperti :
a. Pencapaian target kerja dalam menyelesaikan masalah, melaksanakan
standarisasi maupun metode kerja yang digariskan perusahaan
dilaksanakan dengan jauh lebih baik dan dapat terealisasi.
56
b. Target disiplin kerja telah dilakukan dengan baik dan terbukti dari tingkat
absensi selama ini semakin baik dan bahkan untuk ketaatan maupun
kebijakan serta kesalahan kerja semakin baik.
Berdasarkan ukuran variabel input atau masukan yang dikendalikan
dengan baik, mengakibatkan terjadinya penambahan nilai guna pencapaian hasil
sebagai output atau keluaran yang menuju lebih baik pada sehingga pada
gilirannya tingkat produktivitas kerja di bagian Rekam Medis RS PINDAD
selama ini tergolong baik.
C. Peranan Kepemimpinan Dalam Mencapai Produktivitas Kerja Karyawan di Bagian Rekam Medis RS PINDAD.
Dalam pembahasan sub. Bab diatas telah diberikan gambaran tentang
gaya kepemimpinan yang ditampilkan oleh seorang Kepala Bagian, begitu pula
tentang tingkat produktivitas kerja karyawan di perusahaan tersebut. Selanjutnya
yang perlu dibuktikan dalam sub bab bahasan ini adalah bagaimana kondisi
variable X ( gaya kepemimpinan kepala Bagian Rekam medis) memberikan
peranan dan hubungan terhadap variable Y (produktivitas kerja karyawan) ?
apabila terdapat peranan atau hubungan, apakah peranan dan berhubungan itu
bermakna angka atau tidak? Untuk lebih jelasnya guna mengentahui jawaban
pengumpulan kuosioener atau angket yang penulis sebarkan pada karyawan di
perusahaan ini akan penulis tuangkan dalam bentuk tabel. :
57
TABEL 4.12DATA HASIL PENGOLAHAN ANGKET VARIABEL PERANAN
KEPEMIMPINANJAWABAN DARI 27 RESPONDEN
Nomor Jawaban Responden Untuk Pertanyaan No TotalResponden Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 (Xi)1 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 492 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 483 2 4 2 2 3 2 3 2 3 3 3 1 2 324 3 2 1 3 2 2 1 1 3 3 3 1 2 275 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 4 2 3 386 4 3 4 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 467 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 508 3 4 3 4 3 2 4 2 1 3 3 2 3 379 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4810 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4811 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5012 4 3 3 2 3 3 4 3 1 3 3 1 3 3613 3 2 2 2 3 2 3 1 2 3 3 2 3 3114 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3415 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4616 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4917 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 1 3 3818 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4919 3 3 3 3 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4420 4 3 3 4 3 2 4 2 2 3 4 3 3 4021 3 3 3 3 4 3 3 2 1 4 4 2 4 3922 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5023 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4824 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4825 4 3 4 3 3 4 4 2 2 4 4 3 4 4426 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5027 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 48
Sumber : Hasil pengolahan angket 2005
58
TABEL 4.13DATA HASIL PENGOLAHAN ANGKET VARIABEL
PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWANJAWABAN DARI 27 RESPONDEN
Nomor Jawaban Responden Untuk Pertanyaan No TotalResponden Skor
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 (Yi)1 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 452 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 433 3 2 3 2 2 4 2 2 3 3 3 3 2 344 3 2 3 3 3 4 3 1 3 3 1 3 2 345 3 2 3 3 2 3 3 1 3 2 1 3 2 316 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 457 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 468 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 399 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5110 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4611 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4812 3 4 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 313 3 3 2 2 3 3 4 2 3 2 3 2 3 3214 4 3 2 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3415 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4716 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4817 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3918 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4619 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4620 2 4 4 1 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3321 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2 4622 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4823 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4924 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4525 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4326 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4827 4 4 4 3 3 4 3 2 4 4 3 2 3 43
Sumber : Hasil pengolahan angket 2005
59
TABEL 4.14DATA HASIL PENGOLAHAN ANGKET VARIABEL KEPEMIMPINAN
TERHADAP VARIABEL PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN JAWABAN DARI 27 RESPONDEN
No Responden
Skor X Skor Y Rank X Rank Y Di=R(x)-R(y)
2Di
123456789101112131415161718192021222324252627
494832273846503748485036313446493849444039504848445048
454334343145463951464834323447483946463346484945434843
2217.5
31
7.513.525.5
617.517.515.5
524
13.5227.522
11.5109
15.517.517.511.515.517.5
14115.55.5114188.52718
23.55.52
5.521
23.58.51818318
23.5161411
23.511
86.5-2.5-4.56.5-0.57.5-2.5-9.5-0.5
2-0.5
0-1.5-7.5-1.5-14
-6.57-92
-8.53.50.52
6.5
6442.256.2520.2542.250.2556.256.2590.250.25
40.25
02.2556.252.25
116
42.2549814
72.2512.250.25
442.25
Jumlah 1167 1143 378 378 0 717,5Sumber : pengolahan data angket 2005
Untuk menjawab semua ini penulis akan melakukan tahapan pengelolaan
dan analisis data sebagai berikut :
1) Analisis Korelasi Rank spearman
Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabEl
peranan pimpinan (X) dan variabel produktivitas kerja karyawan (Y) hasil
60
analisa dapat diketahui harga koefisien ( rs dimana nilai rs antara -1 sampai
dengan 1 ) atau -1 < r < 1, tanda negatif menyatakan sifat berlawanan arah
dan tanda positif menunjukan hubungan bersifat searah, jumlah dan nilai rs
mendekati 0 maka hubungan sangat lemah atau hampir tidak berhubungan
jika rs mendekati 1 atau -1 maka hubungan antar variabel yang diamati sangat
kuat.
Untuk menghitung besarnya ukuran koefisien korelasi dengan menggunakan
rumusan spearman, sehubungan dengan data penilaian yang penulis
kumpulkan bersifat kualitatif, maka dengan melihat pengumpulan data
tersebut metode yang digunakan adalah analisis korelasi dengan
menggunakan korelasi rank Spearman. Menurut Prof. Dr. Sudjana, MA Msc
(1988) yaitu :
r s=1−6 Σd i
2
N 3−N
Dimana : N=27
d i2=717 ,5
r s=1−6 Σi
2
N3−N
r s=1−6 Σ(717 ,5 )273−17
61
r s=1−430519683−27
r s=1−430519656
r s=1−0 ,21=0 ,79
Dengan melihat rumusan rs yang dicapai adalah 0,79. Besarnya nilai
korelasi ini hampir mendekati angka 1 (satu) sehingga memberikan arti bahwa
gaya kepemimpinan yang ditampilkan oleh kepala bagian Rekam Medis RS
PINDAD mempunyai hubungan yang sangat kuat dan positif terhadap
produktivitas kerja karyawan. Hal ini dapat dilihat melalui pedoman interpretasi
korelasi dibawah ini :
TABEL 4.15PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRESTASI
KOEFISIEN KORELASI
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
00,0 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat Sumber Sugiyono, 149
2) Analisa Determinasi
Tingkat produktivitas kerja karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya adalah faktor koordinasi, untuk mengukur besarnya kontribusi faktor
62
koordinasi dalam mempengaruhi produktivitas kerja karyawan dapat dinyatakan
dengan koefisien determinasi yang dihitung berdasarkan nilai pada korelasi rank
Spearman dan hasilnya sebagai berikut :
KD = (0,79)2 x 100%
KD = 0,6241 x 100%
KD = 62,41 %
Dari hasil perhitungan tersebut didapat koefisien determinasi sebesar
62,41% artinya faktor kepemimpinan memberikan faktor kontribusi pada
peningkatan produktivitas kerja sebesar 62,41% dan 37,59% sisanya dipengaruhi
faktor lain seperti adanya fasilitas yang tersedia pada perusahaan.
D. Faktor Penghambat dan Penanggulangan dalam Aplikasi kepemimpinan di Bagian Rekam Medis RS PINDAD.
Suatu organisasi dalam melaksanakan suatu kegiatan tidak lepas dari
berbagai kendala, karena bagaimanapun untuk mempersatukan pendapat menajdi
suatu kesatuan tidaklah mudah, oleh karena itu dalam suatu perusahaan unruk
mencapai target yang diinginkan memerlukan suatu teknik dan teknik atau
caranya tergantung dari perusahaan tersebut menerapkannya pada karyawan.
Dalam pengendalian dan pengaturan bawahan untuk mencapai tujuan
perusahaan tidak terlepas dari berbagai hambatan-hambatan yang menghadang
begitupun juga yang dirasakan oleh Kepala Bagian Rekam Medis RS PINDAD
dalam menggerakan bawahan, upaya meningkatkan produktivitas kerja selalu
dihadapkan pada beberapa hambatan seperti :
63
1) Adanya karyawan yang kurang kooperatif terhdap tugas kerja maksudnya
bahwa diantaranya karyawan yang merasa dekat dengan komisaris maupun
pemegang saham sehingga pada saat yang bersangkutan menjalankan tugas
sering memunculkan perlakuan-perlakuan yang bisa menimbulkan
kecemburuan diantara karyawan.
2) Kurangnya rasa memiliki perusahaan, diantara karyawan senior dalam
menjalankan tugasnya tidak punya rasa tanggung jawab penuh sehingga pada
saat bekerja tidak memiliki motivasi apalagi kreativitas dan benar-benar di
dalam kondisi pasif.
3) Kurang rasa tanggung jawab, penanggulangan ketiga hal ini, pihak pimpinan
berusaha untuk menerapkan gaya kepemimpinan partisipatif dengan banyak
melakukan gaya konsultatif karena kurangnya kemauan maupun kemampuan
kerja kemudian untuk menerapkan rasa memiliki terhadap perusahaan, pihak
komisaris menjadwalkan pemberian pelatihan intern tentang pemahaman
falsafah maupun visi, misi perusahaan serta program-program lainnya yang
dapat mensejahterakan karyawan.
64
65