Download - Isolasi Mikroorganisme Dalam Suatu Campuran
1
ISOLASI MIKROORGANISME DALAM
SUATU CAMPURAN
Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS
2 Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik
LAPORAN RESMI
ISOLASI MIKROORGANISME DARI SUATU CAMPURAN
I.Tujuan
Mempelajari cara-cara mengisolasi mikroorganisme dari suatu campuran dengan
teknik cawan gores dan cawan tuang.
II. Pengamatan
II.1 Metode Cawan Gores
19 jam Pengamatan
Sektor 0 Sektor I Sektor II Sektor III
Bentuk koloni
jika dilihat
dari:
- Atas
keseluruhan
- Atas tepi
- Permukaan
samping
Keterangan :
- Warna
- Diameter
- Kepekatan
- putih cream
- 7 mm
- rendah
- putih cream
- 2.5 mm
- tinggi
- putih cream
- 4 mm
- tinggi
- putih cream
- 5 mm
- sedang
Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS
3 Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik
44 jam Pengamatan
Sektor 0 Sektor I Sektor II Sektor III
Bentuk koloni
jika dilihat
dari:
- Atas
keseluruhan
- Atas tepi
- Permukaan
samping
Keterangan :
- Warna
- Diameter
- Kepekatan
- putih cream
- 4 mm
- rendah
- putih cream
- 3 mm
- tinggi
- putih cream
- 2.5 mm
- sedang
- putih cream
- 3 mm
- rendah
Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS
4 Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik
II.2 Metode Cawan Tuang
19 jam Pengamatan
Cawan I Cawan II Cawan III
Bentuk koloni
jika dilihat
dari:
- Atas
keseluruhan
- Atas tepi
- Permukaan
samping
Keterangan :
- Warna
- Diameter
- Kepekatan
- putih cream
- <<<<<<
- tinggi
- putih cream
- 1.5 mm
- tinggi
- putih cream
- 6 mm
- sedang
Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS
5 Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik
44 jam Pengamatan
Cawan I Cawan II Cawan III
Bentuk koloni
jika dilihat
dari:
- Atas
keseluruhan
- Atas tepi
- Permukaan
samping
Keterangan :
- Warna
- Diameter
- Kepekatan
- putih cream
- 0.5 mm & 1 mm
- tinggi
- putih cream
- 4 mm & 6 mm
- tinggi
- putih cream
- 1 mm
- rendah
III.Pembahasan
Teknik isolasi mikroorganisme adalah suatu usaha untuk menumbuhkan
mikroba di luar dari lingkungan alamiahnya pada media yang sesuai dengan
pertumbuhannya. Pemisahan mikroorganisme dari lingkungannya ini bertujuan untuk
memperoleh biakan bakteri yang sudah tidak bercampur lagi dengan bakteri lainnya
(biakan murni). Biakan murni merupakan biakan yang hanya terdiri dari satu jenis
spesies bakteri tanpa adanya kontaminasi dengan bakteri lainnya. Semua jenis teknik
isolasi dilakukan dengan menggunakan teknik secara aseptis di dalam incase untuk
menghindari kontaminasi dengan mikroba lain. Pada percobaan cawan gores dan cawan
Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS
6 Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik
tuang digunakan suspensi pada incase 2 yang bersisi mikroorganisme yang berisi
Enterobacter dan Azotobacter.
III.1 Metode Cawan Gores :
Untuk teknik cawan gores, mula-mula petridish yang telah steril dibagi menjadi
empat bagian, yaitu sektor O, I, II, dan III dengan catatan sektor O lebih kecil daripada
sektor-sektor lainnya. Kemudian memasukkan larutan nutrient broth (NB) dan
menutupnya dengan kertas coklat, lalu mensterilkannya di dalam autoclave pada suhu
121oC selama 15 menit. Setelah disterilkan, media didinginkan hingga media padat.
Langkah berikutnya adalah menginokulasi bakteri di dalam incase secara aseptik
dengan menggoreskan sektor-sektor yang ada, kecuali sektor 0. Teknik penggoresannya
adalah dengan memasukkan kawat ose yang telah dipijarkan dengan bunsen ke dalam
starter, kemudian menggoreskan kawat ose ke petridish secara zig-zag dengan urutan
sektor I, sektor II, dan sektor III. Sedangkan sektor O tidak digores. Pada saat berpindah
sektor, kawat ose selalu dipijarkan terlebih dahulu. Setelah itu, petridish dibungkus
kembali dan menyimpannya di dalam inkubator selama 48 jam dengan pengamatan
2x24 jam.
Hari pertama pengamatan cawan gores setelah inkubasi selama 19 jam terdapat
biakan di sektor 0, 1, 2, dan juga 3. Pada sector 0 kepekatannya rendah dan jumlahnya
kecil,pada sector 1 terdapat koloni bakteri berwarna putih cream dengan kepekatan yang
tinggi karena mikroorganismenya masih campuran, pada sektor 2 terdapat koloni
bakteri dengan warna putih cream dengan kepekatan yang tinggi tapi tidak setinggi
sektor 1, pada sector 3 terdapat koloni bakteri dengan warna putih cream dan
kepekatannya sedang karena bakteri sudah terisolasi. Pada pengamatan 44 jam setelah
inokulasi menunjukan perkembangan bakteri pada setiap sector.
III.2 Metode Cawan Tuang :
Untuk teknik cawan tuang, mula-mula menyiapkan tiga buah petridish dan tiga
buah tabung reaksi yang steril. Kemudian masing-masing petridish dan tabung reaksi
diberi nomor 1, 2, dan 3. Lalu, ketiga petridish dibungkus dengan kertas coklat dan di
sterilkan dengan menggunakan autoclave pada suhu 121oC selama 15 menit. Sedangkan
Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS
7 Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik
untuk tabung reaksi, ketiganya diisi dengan agar nutrien dan disumbat dengan kapas
berlemak. Kemudian ketiga tabung reaksi tersebut disterilkan dengan menggunakan
waterbath. Langkah berikutnya adalah menginokulasi bakteri di dalam incase.
Pertama-tama, tabung yang telah diisi dengan suspensi biakan dikocok dengan gerakan
memutar kesamping. Hal ini bertujuan untuk menghindarkan timbulnya gelembung.
Kemudian, kawat ose yang telah dipijarkan dimasukkan ke dalam tabung reaksi berisi
suspensi biakan, kemudian kawat ose yang penuh dengan suspensi biakan dimasukkan
ke dalam tabung reaksi 1. Langkah berikutnya adalah memasukkan kembali kawat ose
yang telah dipijarkan ke tabung reaksi 1, lalu kawat ose tersebut dimasukkan ke dalam
tabung reaksi 2. Setelah itu, kawat ose dipijarkan kembali, kemudian dimasukkan
kembali ke tabung reaksi 2, lalu kawat ose dimasukkan ke tabung reaksi 3. Langkah
berikutnya adalah menuangkan masing-masing tabung reaksi yang telah berisi biakan ke
dalam petridish sesuai dengan nomornya secara aseptic. Stelah itu, ketiga petridish
tersebut dibungkus dengan menggunakan kertas coklat dan di inkubasi dengan posisi
terbalik pada suhu 30oC selama 48 jam dengan pengamatan 2x24 jam.
Percobaan cawan tuang didapatkan hasil yang baik, yaitu pada pengamatan
pertama (19 jam setelah inokulasi) petirdish pertama terlihat banyak biakan yang merata
dengan besar,berwarna putih, sangat pekat dan dengan diameter yang sangat kecil serta
media yang berubah warna menjadi hijau, karena terjadinya pencemaran pada media.
Pada pengamatan untuk petridish kedua diameter koloni sebesar ± 1,5 mm. Pada
petridish ketiga diameter koloninya rata- rata ± 7 mm. Pada hari pengamatan kedua (44
jam setelah inokulasi) untuk petridish pertama diameter koloni membesar menjadi ± 1
mm, pada petridish kedua diameter koloni membesar menjadi ± 4 mm, pada petridish
ketiga diameter koloni membesar menjadi ± 1mm untuk mikroba dengan warna inti
putih cream dan bening disekitarnya yang merupakan bakteri Enterobacter. Dapat
disimpulkan jika pada petridish ketiga didapatkan biakan murni hasil dari cawan tuang
yaitu Azotobacter dengan Enterobacter dengan ciri – ciri warna inti putih cream dan
bening disekitarnya yang hampir sama dengan hasil metode cawan gores.
Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS
8 Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik
IV.Jawaban Pertanyaan
1. Bagaimanakah keadaan media pembanding (blanko)? Apa kegunaannya?
Jawab :
Keadaan media pembanding (blanko) seharusnya steril atau tidak ditumbuhi
bakteri, tetapi pada hasil percobaan blanko ditumbuhi bakteri karena terjadi kontaminasi
pada waktu penggoresan. Kegunaannya adalah sebagai media pembanding bagaimana
keadaan media sebelum dan sesudah dilakukan penanaman bakteri (inokulasi).
2. Setelah melakukan isolasi bakteri dengan metode cawan gores, pada daerah
manakah bakteri terisolasi? Bandingkan dengan media pembanding!
Jawab :
Pada daerah/sektor III, karena pada daerah ini merupakan penggoresan terakhir,
dan merupakan kelanjutan penggoresan dari daerah II yang semakin sedikit bakterinya.
Sedangkan media pembanding ada bakteri yang tumbuh.
3. Apakah pada permukaan agar yang tidak saudara gores tampak koloni? Jelaskan
! (jika terdapat ataupun tidak)
Jawab :
Pada permukaan agar yang tidak digores terdapat koloni, hal ini menunjukkan
bahwa permukaan agar tersebut terkontaminasi.
4. Apakah keunggulan dan kekurangan dari dua metode di atas?
Jawab :
a. Metode Cawan Gores
Keunggulan : lebih menghemat waktu dan bahan yang digunakan
Kekurangan : teknik isolasi yang dilakukan lebih sulit karena membutuhkan
keterampilan yang memadai dalam menggores.
b. Metode Cawan Tuang
Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS
9 Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik
Keunggulan : mikroorganisme yang tumbuh dapat tersebar merata pada media agar,
metode ini bisa digunakan untuk menghitung bakteri dan tidak membutuhkan
ketrampilan yang tinggi.
Kekurangan : boros waktu dan bahan yang digunakan, dan bakteri bisa mati jika suhu
terlalu panas
5.Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dan perbandingan dengan literatur, dapat
ditarik kesimpulan :
1. Pada sektor ketiga cawan gores, terdapat biakan murni.
2. Pada percobaan cawan tuang, biakan murni terdapat pada petridish ketiga.
3. Dari hasil pengamatan dan studi literatur didapatkan jenis bakteri pada sektor
ketiga (metode cawan gores) dan petridish ketiga (metode cawan tuang) yaitu
Enterobacter.
Daftar Pustaka
Dosen Teknik Kimia ITS.2008.Buku Petunjuk Praktikum Mikrobiologi.Surabaya:
Teknik Kimia ITS
Harrianie Nuniek,dkk.2001.Diktat Kuliah Mikrobiologi Industri.Surabaya: Teknik
Kimia ITS.
Pelczar, Michael J., dan Chan, E.C.S. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi, Jakarta ,UI
Press.
Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS
10 Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik
UJI BIOKIMIA
( UJI KATALASE DAN HIDROLISA KANJI DAN KASEIN)
Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS
11 Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik
UJI KATALASE DAN HIDROLISA
I. Tujuan
I.1 Uji Katalase
Mempelajari dimiliki atau tidaknya enzim katalase pada suatu mikrorganisme.
I.2.1 Uji Hidrolisa Kanji
Menentukan jenis mikroorganisme yang memiliki enzim alpha-
amylase, eksoenzim yang mempunyai kemampuan menguraikan kanji
menjadi glukosa.
I.2.2 Uji Hidrolisa Kasein
Menentukan jenis mikroorganisme yang memiliki enzim kaseinase,
eksoenzim yang mempunyai kemampuan menghidrolisa kasein.
II. Pengamatan
II.1 Uji Katalase
Mikroorganisme Uji Katalase (+/-)
Azotobacter -
Entrobacter -
II.2 Uji Hidrolisa
Media Azotobacter Enterobacter
Kanji+ ++ +
Kasein+ -+ -
Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS
12 Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik
III.Pembahasan
III.1 Uji Katalase
Katalase adalah suatu enzim yang dapat ditemukan dalam sebagian besar
bakteri. Enzim ini mengkatalisa penguraian hydrogen peroksida dan membebaskan gas
oksigen bebas sebagai berikut: 2H2O2 enzim katalase 2H2O+O2
Pada umumnya gas oksigen tersebut dapat segera dilihat sebagai suatu buih
putih apabila beberapa tetes larutan H202 3% ditambahkan pada koloni mikroba atau
kultur mikroba di dalam kaldu. Mikroba katalase negative cenderung untuk bersifat
anaerobic. Sebaliknya mikroba aerobic sangat memerlukan enzim katalase untuk
merubah hydrogen peroksida yang diproduksi oleh enzim pernafasan, karena hydrogen
peroksida tersebut bersifat racun bagi mikroba. Pada uji katalase dengan
mikroorganisme Azotobacter dan Entrobacter tidak timbul gelembung, jadi pada
Azotobacter dan Entrobacter tidak terdapat enzim katalase.
III.2 Uji Hidrolisa Kanji dan Kasein
III.2.1 Uji Hidrolisa Kanji
Untuk uji hidrolisa kanji metode yang umum digunakan adalah dengan
membiakkan bakteri di dalam media kanji agar, kemudian diinkubasi selama 48 jam.
Setelah itu ditambahkan larutan lugol. Bila timbul warna biru maka kanji belum
terhidrolisi sedangkan bila warnanya menjadi keruh (gelap) maka kanji terhidrolisis.
Pada pengamatan pertama (24 jam) hasil percobaan, mikroorganisme Azotobacter dan
Enterobacter memiliki enzim alpha-amylase. Setelah 48 jam dilakukan pengamatan
kembali pada kedua petridish dengan media kanji dengan menetesi lugol pada koloni
yang belum ditetesi pada pengamatan sebelumnya, dan didapatkan hasil yang sama
yaitu mikroorganisme Azotobacte dan Enterobacter memiliki enzim alpha-amylase.
III.2.2 Uji Hidrolisa Kasein
Untuk uji hidrolisa kasein metode yang umum digunakan adalah dengan
membiakkan bakteri di dalam media kasein agar, kemudian diinkubasi selama 48 jam.
Bila daerah di sekitar koloni terlihat terang maka kasein telah terhidrolisis, demikian
Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS
13 Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik
juga sebaliknya. Pada pengamatan pertama (24 jam) hasil percobaan dengan
mikroorganisme Azotobacter memiliki enzim kaseinase. Setelah 48 jam dilakukan
pengamatan kembali pada kedua petridish dengan media kasein, dan didapatkan hasil
yang sama yaitu mikroorganisme Azotobacter memiliki enzim kaseinase.
IV.Jawaban Pertanyaan1. Sebutkan media yang digunakan pada beberapa test berikut :
a. Produksi Butanediol = media MR-VP
b. Hidrolisa Kanji = media kanji
c. Hidrolisa Lemak = nutrient agar + minyak tumbuh-tumbuhan
d. Hidrolisa Kasein = kasein agar
2 Pilihlah nama-nama reagent yang digunakan test berikut :
a.Voges-Prokauer test = A- Reagen Barrit
b.Catalse Test = C- Hydrogen Peroksida
c.Hidrolisa Kanji = B- Gram’s iodine
3. Enzim-enzim apa yang terlibat pada reaksi-reaksi berikut dan sebutkan pula produk hasil hidrolisanya :
a. Hidrolisa Kasein = kaseinase
b. Hidrolisa Kanji = amylase
c. Hidrolisa Lemak = lipase
d. Hidrolisa Gelatin = gelatinase
4. Apakah perbedaan Methyl-Red test dengan Voges-Proskauer test?
a. Methyl red test digunakan untuk menguji terbentuknya asam organic
b. Voges-Praskauer test digunakan untuk menguji terbentukanya asetyl metal karbinol.
5. Apakah manfaat enzim-enzim tersebut (soal nomor 3) pada mikroorganisme ?
a. kaseinase : menghidrolisa kasein menjadi glukosa
b. Amilase : Menghidrolisa kanji menjadi glukosa
Laboratorium MikrobiologiJurusan Teknik Kimia FTI-ITS
14 Laporan Resmi Praktikum Mikrobiologi Teknik
c. lipase : mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
d. gelatin : menghidrolisa gelatn menjadi asam-asam amino
V.Kesimpulan
1. Bahwa Azotobacter dan Enterobacter tidak memiliki enzim katalase.
2. Bahwa Azotobacter dan Enterobacter memiliki enzim alpha-amylase dan
Azotobacter memiliki enzim kaseinase.
Daftar Pustaka
Dosen Teknik Kimia ITS.2008.Buku Petunjuk Praktikum Mikrobiologi.Surabaya:
Teknik Kimia ITS