Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintan(LAKIP) Inspektorat Kota Palembang
Tahun 2012
L A K I PINSPEKTORAT KOTA PALEMBANG
2013
Lakip Itko Tahun 2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita sanjungkan kehadirat Allah SWT berkat
rahmat, taufik dan hidayah-Nya, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Kota Palembang Tahun 2012 dapat
selesai sesuai target waktu yang direncanakan.
LAKIP ini disusun untuk memenuhi Inpres Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna mewujudkan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Palembang sebagai
unsur Penyelenggara Negara untuk mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan
pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu Perencanaan
Strategik (RENSTRA) Tahun 2009-2013.
LAKIP ini merupakan wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi serta realisasi tahunan Rencana Strategik Inspektorat
Kota Palembang, yang berisi rencana yang akan dilaksanakan dan
target yang akan diraih Tahun 2012. Metode dan teknik penyusunan
LAKIP ini berpedoman pada Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29
Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Berbagai keberhasilan yang dicapai merupakan hasil kerja keras
dari semua pihak yang terlibat di dalamnya. Hasil kerja tersebut
hendaknya akan lebih memotivasi untuk peningkatan kinerja
Inspektorat Kota Palembang ke depan.
Demikian pula sebaliknya atas kekurangan yang dialami
hendaknya menjadi bahan introspeksi dan evaluasi terhadap kebijakan
yang diambil, sehingga dapat menjadi masukan yang berharga bagi
penyelenggaraan Pemerintah Kota Palembang di masa yang akan
datang.
Lakip Itko Tahun 2012
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
IKHTISAR EKSEKUTIF
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................ 1
B. Landasan Hukum…………………………………… 2
C. Maksud dan Tujuan ………………………………… 3
D. Sistematika Penyusunan Renja Tahun 2011……. 4
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA INSPEKTORAT
KOTA PALEMBANG TAHUN 2010
A. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2010.. 5
B. Analisa Kinerja Pelayanan Inspektorat Kota
Palembang ………………………………………….. 7
C. Isu-Isu Aktual ……………………………………….. 7
D. Reviu Terhadap Rancangan Awal RKPD ……… 9
BAB III TUJUAN DAN SASARAN
A. Telaahan Terhadap Kebijakan .............................. 12
B. Tujuan dan Sasaran .............................................. 13
C. Program dan Kegiatan .......................................... 16
BAB IV PENUTUP
Penutup ...................................................................... 22
Lakip Itko Tahun 2012
LAMPIRAN
1. Matrik Renstra
2. Form Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2012
3. Form Pengukuran Kinerja Tahun 2012
Lakip Itko Tahun 2012
1
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Nomor : XI/
MPR/ 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta Undang-undang Nomor : 28
Tahun 1999 tentang hal yang sama serta diterbitkannya Instruksi
Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP), dimana kesemua produk hukum tersebut
mengamanatkan terwujudnya tata kelola kepemerintahan yang baik
atau good governance di setiap instansi pemerintahan.
Good governance merupakan tata pemerintahan yang responsif,
efektif, efisien, transparan dan akuntabel hanya akan dapat dicapai
apabila dalam pengelolaannya didasarkan pada manajemen kinerja,
dimana kinerja tersebut sejatinya sejak direncanakan, dirumuskan,
diejawantahkan, dicapai dan dipertanggungjawabkan berdasarkan
suatu sistem penilaian yang terukur dan dapat dievaluasi kinerja
capaiannya.
Sebagaimana diketahui bersama bahwa setiap SKPD tak
terkecuali Inspektorat Kota Palembang berkewajiban menyampaikan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai
wujud akuntabilitas Instansi Pemerintah, guna penyusunan rencana
stratejik, perencanaan kinerja dan pelaksanaan serta pelaporan kinerja
atas keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan misi organisasi.
Inspektorat Kota Palembang sesuai Peraturan Daerah Kota
Palembang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Palembang,
dimana merupakan salah satu unsur teknis daerah bidang pengawasan
penyelenggaraan pemerintahan Daerah yang dipimpin oleh Inspektur
Lakip Itko Tahun 2012
2
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota dan
dikoordinasikan dengan Sekretaris Daerah Kota Palembang.
LAKIP Inspektorat Kota Palembang ini memuat hasil pengukuran
tujuan dan sasaran strategis organisasi dan program/ kegiatan melalui
indikator kinerja (parameter) yang telah ditetapkan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya.
Indikator kinerja sasaran strategis organisasi merupakan
parameter untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan tugas Inspektorat
Kota Palembang
1.2 Sumber Daya ManusiaInspektorat Kota Palembang memiliki Sumber Daya Manusia per
31 Desember 2012 berjumlah 45 orang PNS, dan 5 orang tenaga non
PNSD, 45 orang PNS tersebut berdasarkan golongan, jabatan dan
pendidikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
a. Berdasarkan golongan
Golongan A B C D Jumlah
I - 1 - 1 2
II - 1 1 - 2
III 6 4 7 12 29
IV 7 4 1 - 12
Jumlah 45
b.Berdasarkan Jabatan
No. Jabatan Jumlah
1 Eselon II b 1
2 Eselon III a 5
3 Eselon IV a 14
4 Staf 25
Jumlah 45
Lakip Itko Tahun 2012
3
c. Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Jumlah
1 S 2 18
2 S 1 24
3 SLTA 1
4 SLTP 1
5 SD 1
Jumlah 45
1.3 Isu-Isu StrategisIsu-isu Stratejik yang berpengaruh adalah :
a. Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat atas
penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, adil, transparan,
dan akuntabel.
b. Komitmen bersama untuk menegakkan good governance dan
clean government.
c. Peran APIP dituntut tidak hanya terbatas pada pemeriksaan
saja, tetapi juga banyak melakukan fungsi pelayanan dan
konsultansi dan penjaminan atas kualitas pengelolaan
pemerintahan serta dalam rangka peningkatan kinerja instansi
pemerintah sesuai dengan tuntutan paradigma auditor internal
yang dikehendaki pada saat ini.
d. Lingkungan bisnis yang berubah yang dipengaruhi
perkembangan organisasi yang dinamis dan perkembangan
teknologi informasi.
e. Koordinasi antar Aparatur Pengawasan baik Internal maupun
Eksternal Pemerintah.
f. Dukungan dari atasan/pimpinan dan staf sangat menentukan
keberhasilan pelaksanaan kerja
Lakip Itko Tahun 2012
4
1.4Tugas Pokok dan FungsiSesuai dengan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor
10 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Palembang, Inspektorat Kota
Palembang mempunyai tugas pokok dan fungsi :
1) Melakukan pemeriksaan terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan
bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan.
2) Melakukan pengujian dan penilaian atas laporan setiap unsur dan
unit kerja di lingkungan Pemerintah Kota Palembang.
3) Melakukan pengusutan kebenaran laporan atau pengaduan
terhadap penyimpangan dan/atau penyalahgunaan di bidang
Pemerintahan, Pembangunan, dan Kemasyarakatan.
1.5Struktur OrganisasiSusunan Organisasi Inspektorat Kota Palembang mengalami
perubahan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 10
Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Teknis Daerah Kota Palembang, Susunan Organisasi
Inspektorat Kota Palembang terdiri dari :
1) Inspektur
2) Sekretaris
a. Sub Bagian Perencanaan
b. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan
c. Sub Bagian Administrasi dan Umum
3) Inspektur Pembantu Wilayah I
a. Seksi Pengawasan Pemerintahan Bidang Pemerintahan
b. Seksi Pengawasan Pemerintahan Bidang Pembangunan
c. Seksi Pengawasan Pemerintahan Bidang Kemasyarakatan
4) Inspektur Pembantu Wilayah II
a. Seksi Pengawasan Pemerintahan Bidang Pemerintahan
b. Seksi Pengawasan Pemerintahan Bidang Pembangunan
Lakip Itko Tahun 2012
5
c. Seksi Pengawasan Pemerintahan Bidang Kemasyarakatan
5) Inspektur Pembantu Wilayah III
a. Seksi Pengawasan Pemerintahan Bidang Pemerintahan
b. Seksi Pengawasan Pemerintahan Bidang Pembangunan
c. Seksi Pengawasan Pemerintahan Bidang Kemasyarakatan
6) Inspektur Pembantu Wilayah IV
a. Seksi Pengawasan Pemerintahan Bidang Pemerintahan
b. Seksi Pengawasan Pemerintahan Bidang Pembangunan
c. Seksi Pengawasan Pemerintahan Bidang Kemasyarakatan
1.6 Sistematika PenulisanLaporan akuntabilitas ini menyajikan pencapaian kinerja
Inspektorat Kota Palembang selama Tahun 2012, dengan
membandingkan antara target kinerja yang ada di dokumen penetapan
kinerja 2012 dengan realisasi capaian kinerja Tahun 2012. Dan juga
dengan menilai pencapaian kinerja berdasarkan indikator kinerja kunci
utama (IKU) SKPD Inspektorat Kota Palembang, sehingga akan terlihat
pencapaian program SKPD sebagai bagian dari pencapaian program
utama pemerintah Kota Palembang.
Analisis capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan
memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja
(performance gap) guna perbaikan kinerja di masa datang, dengan pola
pikir seperti tersebut di atas, sistematika penyajian Laporan
Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Kota Palembang Tahun 2012 adalah
sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUANMenjelaskan secara ringkas latar belakang, tugas pokok dan
fungsi dan struktur organisasai Pemerintah Kota Palembang,
Aspek penunjang dan sistematika penulisan.
Lakip Itko Tahun 2012
6
BAB II. PERJANJIAN KINERJA.Perencanaan secara ringkas tentang RPJM-SKPD 2009-2013,
visi, misi, tujuan, sasaran strategis, strategi, arah kebijakan
dan program, rencana kinerja tahunan (RKT) Tahun 2012 dan
Penetapan Kinerja Tahun 2012.
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJAMenjelaskan tentang pencapaian kinerja sasaran-sasaran
Inspektorat Kota Palembang dengan pengungkapan dan hasil
pengukuran kinerja. Pencapaian sasaran menyajikan
informasi tentang pencapaian sasaran dan program serta
hambatan dan langkah-langkah untuk mengatasi masalah
masing-masing indikator sasaran, realisasi pencapaian IKU,
penjelasan atas pencapaian kinerja dan perbandingan
capaian indikator kinerja Tahun 2012 dengan tahun
sebelumnya.
BAB IV. PENUTUPMenjelaskan tentang kesimpulan menyeluruh dari Laporan
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Kota
Palembang Tahun 2012 dan merekomendasikan hal-hal yang
dipandang perlu untuk perencanaan, kebijakan dan
penyelenggaraan yang akan datang guna peningkatan
kualitas pelayanan, efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas
Inspektorat Kota Palembang.
LAMPIRAN :1. Rencana Strategis.
2. Rencana Kinerja Tahun 2012.
3. Pengukuran Kinerja Tahun 2012.
Lakip Itko Tahun 2012
7
BAB IIPERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1UMUM
Rencana strategis Inspektorat Kota Palembang merupakan
salah satu dokumen perencanaan yang akan menjabarkan lebih rinci
substansi yang dimuat dalam RPJM Daerah. Renstra SKPD dapat
disebut juga sebagai dokumen perencanaan taktis-strategis. Substansi
Renstra Inspektorat Kota Palembang memuat visi, misi, tujuan, strategi,
kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas
dan fungsinya dengan berpedoman pada RPJM Daerah dan bersifat
indikatif. Makna indikatif dalam konteks ini, bahwa informasi, baik
tentang sumber daya yang diperlukan maupun keluaran dan dampak
yang tercantum dalam dokumen rencana ini, hanya merupakan indikasi
yang hendak dicapai dan tidak kaku.
1. Visi dan Misia. Visi
Visi Inspektorat Kota Palembang yang hendak dicapai berdasarkan
aspirasi dan partisipasi seluruh Pejabat dan Staf Inspektorat Kota
Palembang adalah :
“Aparatur Pengawasan Pemerintah Kota Palembang YangProfesional Dalam Mereposisikan Fungsi Pengawasan GunaMewujudkan Good governance ”.Dalam pernyataan visi tersebut di atas terdapat kata-kata kunci sebagai
berikut :1) Aparat Pengawasan Pemerintah Kota Palembang yang
profesionalKomitmen Inspektorat Kota Palembang untuk menjadi aparat
pengawasan yang profesional, dalam pelaksanaan setiap tugasnya
Lakip Itko Tahun 2012
8
senantiasa didasari standar kerja, prestasi, aturan perilaku,
integritas yang tinggi, serta upaya yang terus menerus untuk
meningkatkan kemampuan personal dan kapasitas kelembagaan.
2) Mereposisikan Fungsi Pengawasan.Memposisikan kembali peran Inspektorat Kota Palembang sebagai
salah satu pelaksana fungsi manajemen yakni pengawasan
(controlling), menjamin penyelenggaraan Pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan yang ada di lingkungan
Pemerintah Kota Palembang dijalankan dalam koridor hukum,
kebijakan yang menyeluruh, dan terintegrasi dengan fungsi
manajemen lainnya.
3) Mewujudkan Good governance
Yaitu terciptanya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan
Pemerintahan yang bersih, efisien, efektif, transparan, profesional
dan akuntabel berdasarkan Prinsip-Prinsip Good governance, dan
menjadikan Good governance sebagai paradigma baru dalam
Pembangunan Daerah dengan suatu konsepsi penyelenggaraan
Pemerintahan yang bersih, demokratis, dan partisipatif yang secara
nyata ditunjukkan dengan berkurangnya praktik penyimpangan dan
adanya peran serta aktif masyarakat
b. MisiUntuk merealisasikan Visi Inspektorat Kota Palembang,
diperlukan misi yang menunjang terlaksananya visi tersebut yaitu:
1) Meningkatkan kualitas pengawasan Inspektorat KotaPalembangMeningkatkan kualitas pengawasan fungsional yang profesional di
Inspektorat Kota Palembang merupakan antisipasi untuk mengatasi
Lakip Itko Tahun 2012
9
beban kerja yang beragam. Tujuan yang ingin dicapai adalah
meningkatkan kualitas aparat pengawasan dan hasil pengawasan
Inspektorat melalui pelatihan, kursus, pembelajaran dan pelatihan
kantor sendiri. Sedangkan untuk peningkatan kualitas hasil
pengawasan dilaksanakan melalui peningkatan kualitas
perencanaan, penyusunan standar dan pedoman pengawasan serta
melakukan evaluasi atas pencapaian kinerja Inspektorat Kota
Palembang secara berkala.
2) Mendorong meningkatnya manajemen Pemerintahan,pembangunan dan kemasyarakatan yang baik di PemerintahKota PalembangPeningkatan manajemen Pemerintahan ini menempatkan
Inspektorat Kota Palembang sebagai fasilitator pembaruan
manajemen bagi unit kerja lainnya. Sebagai penguatan atas tugas
pokok dan fungsinya Inspektorat Kota Palembang melakukan upaya
pembinaan kelembagaan, penilaian akuntabilitas kinerja, penegakan
peraturan perundangan, dan kerjasama dengan aparat pengawasan
fungsional lainnya dan pihak-pihak lain dalam pelaksanaan
tupoksinya.
c. Tujuan, Sasaran dan Kebijakan
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Inspektorat tersebut
dimuka, maka visi dan misi harus dirumuskan ke dalam bentuk yang
lebih terarah dan operasional, berupa penetapan tujuan dan sasaran
Inspektorat Kota Palembang.
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi yang ingin dicapai atau dihasilkan pada akhir periode
Renstra. Berdasarkan tujuan tersebut, maka Inspektorat Kota
Palembang telah menetapkan sasaran yang harus dicapai dalam kurun
waktu 1 sampai dengan 5 tahun ke depan (tahun 2009-2013), dengan
Lakip Itko Tahun 2012
10
mempertimbangkan kemampuan sumber daya (SDM, dana, dan
sarana/prasarana) yang dimiliki, faktor lingkungan yang mempengaruhi
dan faktor-faktor kunci keberhasilan.
Sasaran Inspektorat merupakan penjabaran dari masing-masing
tujuan yang ditetapkan dan dialokasikan dalam 5 (lima) periode secara
tahunan (2009-2013) melalui serangkaian program dan kegiatan.
Penetapan program diperlukan untuk memberikan fokus pada
penyusunan kegiatan dan pengalokasian sumber daya yang dimiliki
Inspektorat Kota Palembang.
Kaitan antara tujuan, sasaran dan program Inspektorat adalah
seperti diuraikan di bawah ini.
Misi 1 :Meningkatkan Kualitas Pengawasan Inspektorat KotaPalembang
Tujuan dan sasaran dari misi satu yaitu :
Tujuan 1 :Terwujudnya fungsi pengawasan yang berkualitas, efektif dan
efisien.
Sasaran :Meningkatnya, sistem pengawasan kualitas pelayanan publik,
pemahaman aparatur pemerintah terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Tujuan dan Sasaran diatas dapat dicapai dengan Kebijakan :
1. Melakukan pemeriksaan yang komprehensif terhadap unit kerja
di Jajaran Pemerintah Kota Palembang secara berkala
2. Melakukan pemeriksaan khusus atas dugaan penyimpangan
yang disampaikan oleh masyarakat maupun pihak atasan
Lakip Itko Tahun 2012
11
3. Melakukan inventarisasi terhadap upaya-upaya program
percepatan pemberantasan korupsi di setiap SKPD di Jajaran
Pemerintah Kota Palembang
4. Melakukan monitoring dan evaluasi
5. Menerapkan sistem penilaian yang dapat mengevaluasi kinerja
pelayanan publik
6. Meningkatkan koordinasi antar sesama Aparat Pengawasan
Internal Pemerintah (APIP) dan Aparat Pengawasan Eksternal
(BPK).
7. Peningkatan kualitas perencanaan pengawasan melalui
penyusunan rencana dan program yang terarah dan sejalan
dengan tugas pokok dan fungsi Inspektorat.
Tujuan 2 :Terwujudnya Kualitas Aparat Pengawasan yang profesioanal.
Sasaran :Meningkatnya kompetensi, integritas, moralitas aparatur
pengawasan
Tujuan dan Sasaran diatas dapat dicapai denganKebijakan :
1. Meningkatkan sumber daya aparatur pengawasan melalui
pelatihan, kursus, pembelajaran dan pelatihan kantor sendiri.
2. Mengupayakan peningkatan profesionalisme aparatur
pengawasan melalui sistem penjenjangan Jabatan Fungsional
auditor
3. Mengupayakan kelancaran pelaksanaan tugas melalui
ketersediaan sarana dan prasarana
4. Menyusun standar, petunjuk dan/atau pedoman yang harus
dijalankan sesuai dengan penugasan.
Lakip Itko Tahun 2012
12
5. Melakukan evaluasi atas pencapaian kinerja dan operasional
Inspektorat Kota Palembang secara berkala
6. Meningkatkan peran sistem pengawasan melekat sebagai salah
satu mekanisme pengendalian intern dalam pelaksanaan tugas
Misi 2 : Mendorong Peningkatan Manajemen Pemerintahan,Pembangunan dan Kemasyarakatan yang Baik di PemerintahKota Palembang,
Tujuan 3 :Terwujudnya sistem akuntabilitas dan pelaporan keuangan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Sasaran :Meningkatnya sistem akuntabilitas kinerja dan pelaporan keuangan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tujuan dan Sasaran diatas dapat dicapai dengan Kebijakan :
1. Melakukan evaluasi atas pencapaian kinerja dan operasional
Inspektorat Kota Palembang secara berkala
2. Meningkatkan peran sistem pengawasan melekat sebagai
salah satu mekanisme pengendalian intern dalam pelaksanaan
tugas
3. Melaksanakan asistensi penyusunan LAKIP yang dapat
meningkatkan pemahaman dan sekaligus ketaatan terhadap
sistem akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah.
4. Melakukan evaluasi atas pencapaian kinerja tahunan unit kerja
di lingkungan Pemerintah Kota Palembang
5. Melaksanakan upaya yang komprehensif terhadap penyajian
laporan keuangan SKPD dan LKPD Pemerintah Kota
Palembang
Lakip Itko Tahun 2012
13
d. Arah KebijakanPengawasan sebagai salah satu dari fungsi strategis
penyelenggaraan pemerintahan, fungsi strategis Inspektorat Sebagai
aparat pengawasan fungsional di lingkungan pemerintah daerah perlu
ditunjang dengan kesiapan perangkat kerja dan perencanaan strategis
yang tepat. Perencanaan strategis yang disusun digunakan untuk
memetakan fungsi strategis dalam bentuk pernyataan visi,misi,
sasaran, tujuan, kebijakan, program dan kegiatan sangat diperlukan
guna tercapainya tujuan organisasi. Arah kebijakan pengawasan
sebagai model pemetaan rencana strategis pengawasan
Arah kebijakan pengawasan Inspektorat Kota Palembang :
1) Peningkatan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pengawasan
untuk mewujudkan keterpaduan dan konsistensi pengawasan
fungsional, pengawasan melekat, dan pengawasan masyarakat.
Arah kebijakan ini dimaksudkan untuk menyelaraskan
antara pengawasan yang dilakukan oleh aparat pengawasan
fungsional pemerintah dengan pengawasan masyarakat, sehingga
tercipta daya dukung dalam pelaksanaan pengawasan, bentuk
nyata dari sinergi ini adalah adanya laporan masyarakat yang
melaporkan penyimpangan dalam pelaksanaan pemerintahan dan
pembangunan, kemudian hal tersebut ditindaklanjuti dengan
dilaksakanannya pemeriksaan oleh aparat pengawasan fungsional
dengan teknik-teknik pemeriksaan pemerintah, serta
menindaklanjuti/meneruskan hasil pengawasan/pengaduan
masyarakat kepada pihak-pihak yang berwenang.
2) Menciptakan iklim kondusif dalam pelaksanaan pengawasan
dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya aparatur, prasarana,
payung hukum serta kebijakan yang ada.
Fungsi pengawasan pemerintahan dapat berjalan dengan
lancar bila didukung dengan memaksimalkan sumber daya yang
ada, melalui pengorganisasian sumber daya aparatur, penyediaan
Lakip Itko Tahun 2012
14
fasilitas pendukung berupa peralatan kantor dan kendaraan
operasional, penerbitan peraturan daerah dan peraturan
pelaksanaan lainnya yang mendukung pelaksanaan fungsi
pengawasan, serta kebijakan daerah yang mengapresiasi fungsi
dan hasil pengawasan yang dilakukan oleh aparat pengawasan
fungsional pemerintah.
Berikut ini disajikan upaya penciptaan iklim yang kondusif
dalam pelaksanaan pengawasan oleh Inspektorat Kota Palembang.
a) Sumber Daya Aparatur Pengawasan, sejak tahun 2004 terus
dilakukan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur melalui
peningkatan pendidikan formal, mengikutsertakan pegawai
dalam kegiatan pelatihan teknis, fungsional dan struktural, dan
promosi jabatan, serta penempatan pegawai/pejabat sesuai
dengan kompetensinya.
b) Penyediaan fasilitas penunjang, sampai dengan saat ini
kebutuhan penunjang operasional telah terpenuhi berupa
pengadaan peralatan komputer sebanyak 12 (dua belas) unit
dan kendaraan operasional pengawasan berupa 9 (sembilan)
unit kendaraan roda dua dan 6 (enam) unit kendaraan
operasional roda empat serta rehabilitas gedung kantor seluas
± 110 m2.
c) Pembuatan peraturan berupa Perda dan Peraturan Walikota
berupa:
- Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Teknis Daerah Kota Palembang.
- Peraturan Walikota Palembang Nomor 4 Tahun 2005 tanggal
16 Februari 2005 tentang penunjukkan Inspektorat Kota
Palembang sebagai pelaksana Kotak Pengaduan Masyarakat
- Peraturan Walikota Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pedoman
Pengawasan Inspektorat Kota Palembang
Lakip Itko Tahun 2012
15
- Keputusan Walikota Palembang Nomor 21 Tahun 2011
tentang Pelaksanaan Sistem Pengawasan Melekat, dsb.
3) Apresiasi pihak atasan terhadap fungsi dan hasil pengawasan
Inspektorat Kota Palembang berupa :
- Dimasukkannya pembinaan aparatur ke dalam arah kebijakan
strategis Pemerintah Kota Palembang.
- Dilibatkannya Inspektorat Kota Palembang dalam pengambilan
keputusan dan digunakannya hasil pengawasan sebagai
pertimbangan dalam pengambilan kebijakan di lingkungan
Pemerintah Kota Palembang.
4) Pengawasan yang terbuka, terarah dan cepat tanggap dalam
merespon pengaduan maupun permasalahan yang timbul di
masyarakat.
Pengaduan masyarakat yang disampaikan melalui Inspektorat Kota
Palembang ditindaklanjuti secara terbuka, terarah dan cepat,
selama Tahun 2012 berjumlah 72 pengaduan, 23 pengaduan
ditindaklanjuti dengan pemeriksaan khusus dan 49 koordinasi
dengan instansi terkait. Sehingga penyelesaian pengaduan
masyarakat di Tahun 2012 sebanyak 72 pengaduan atau 100 %.
5) Menjalin koordinasi dan komunikasi antar instansi yang terkait
dalam pelaksanaan pengawasan dan pengawalan terhadap
kebijakan pemerintah Kota Palembang.
Koordinasi dan komunikasi antar instansi ini melibatkan aparat
pengawasan fungsional pemerintah yaitu BPKP Perwakilan Sumsel,
Inspektorat Provinsi Sumsel, Inspektorat Jenderal Kementerian,
Badan Pengawas BUMD dan aparat penegak hukum seperti
Kepolisian dan Kejaksaan Negeri.
Lakip Itko Tahun 2012
16
6) Menilai kondisi dan kinerja melalui perangkat yang ada secara tepat
untuk dilakukan tindakan secara dini dan dapat memberikan
masukan kepada pengelola maupun penanggung jawab program.
Arah kebijakan ini yaitu dengan memanfaatkan perangkat atau
laporan-laporan yang masuk dan dilakukan penelaahan atas
penyajian laporan tersebut, serta dengan mengukur keberhasilan
program, kegiatan dan menyajikan data kinerjanya. Kebijakan ini
dijabarkan dengan kegiatan berupa :
- Penelaahan laporan kemajuan fisik, kegiatan dan keuangan
- Laporan Keuangan dan pengelolaan keuangan serta Reviu
Laporan Keuangan SKPD.
- Laporan absensi dan pengelolaan kepegawaian
- Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) SKPD
dan evaluasi LAKIP SKPD
- dan laporan-laporan lainnya
7) Pemberian sanksi yang tegas bagi aparatur di lingkungan
pemerintah Kota Palembang yang melakukan penyimpangan
dan/atau pelanggaran terhadap ketentuan perundangan yang
berlaku secara berkeadilan.
Konsekuensi fungsi pengawasan dan pelaksanaan
pemeriksaan yakni ditemukannya temuan-temuan positif dan
temuan-temuan negatif, terhadap temuan positif tetap dilaporkan
sebagai masukan kepada atasan dan terhadap temuan negatif
dilakukan tindakan pembinaan berupa koreksi dan pemberian
sanksi yang tegas terhadap aparat Pemerintah Kota Palembang
yang melakukan penyimpangan dan pelanggaran ketentuan yang
berlaku.
Pada Tahun 2012 telah diberikan/direkomendasikan untuk diberikan
hukuman disiplin dengan rincian sebagai berikut :
Lakip Itko Tahun 2012
17
Jumlah surat /Informasi Yang Masuk
a. Yang dilakukan Koordinasi
b. Yang dilakukan RIKSUS
1) Selesai diproses
2) Dalam Proses
72
49
17
6
8) Percepatan pelaksanaan tindak lanjut hasil-hasil pengawasan.
Salah satu komponen utama pelaksanaan fungsi pengawasan
adalah tindak lanjut hasil pengawasan, pengawasan dapat
dikatakan berhasil bila hasil-hasil pengawasan tersebut dapat
ditindaklanjuti baik oleh pihak atasan sebagai bahan masukan
maupun oleh objek pengawasan untuk dilakukan tindakan koreksi
dan pertanggungjawaban, oleh sebab itu dalam upaya optimalisasi
percepatan pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan ini
Inspektorat melakukan kegiatan-kegiatan berupa:
– Pelaksanaan evaluasi terhadap temuan-temuan hasil
pemeriksaan reguler Inspektorat Kota Palembang yang
dilakukan secara periodik.
– Pemantauan dan tindak lanjut temuan-temuan hasil
pemeriksaan/audit aparat pengawasan fungsional pemerintah
lainnya dan aparat pengawasan eksternal pemerintah yang
melakukan pemeriksaan di Pemerintah Kota Palembang dan
SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Palembang.
– Kegiatan Rapat Koordinasi Pengawasan Nasional.
e. Program dan Kegiatan PokokProgram Inspektorat Kota Palembang yang ada di RKA/DPA
berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 memiliki 7 (tujuh)
program utama yaitu:
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Lakip Itko Tahun 2012
18
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
5. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan
Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
6. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan
Aparatur Pengawasan
7. Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan
Prosedur Pengawasan
Program indikator kinerja hasil (outcomes) Inspektorat Kota
Palembang beserta pencapaian indikator kinerja utama (IKU) SKPD
Inspektorat Kota Palembang diuraikan pada BAB III Akuntabilitas
Kinerja.
B. RENCANA KINERJA TAHUN 2012.
Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM-SKPD) Inspektorat Kota
Palembang tahun 2009-2013, disusun suatu Rencana Kinerja
(Performance Plan) setiap tahunnya. Rencana kinerja ini merupakan
penjabaran target kinerja yang harus dicapai dalam satu tahun
pelaksanaan yang menunjukkan nilai kuantitatif yang melekat pada
setiap indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran strategis maupun
tingkat kegiatan, dan merupakan pembanding bagi proses pengukuran
keberhasilan organisasi yang dilakukan akhir periode pelaksanaan.
Sasaran Strategi Tahun 2012 ditetapkan sebanyak 4 (empat)
sasaran dengan target indikator kinerja sebanyak 9 (sembilan)
indikator, yang secara rinci dapat dilihat dalam daftar rencana kinerja
pada lampiran 2. Adapun 4 (empat) sasaran strategi yang menjadi
rencana kinerja Tahun 2012, sebagai berikut :
Lakip Itko Tahun 2012
19
1) Sasaran 1, Meningkatnya sistem pengawasan, kualitas pelayanan
publik serta pemahaman aparatur pemerintah terhadap peraturan
perundangan-undangan yang berlaku, indikator kinerja berupa
(1) Tingkat kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan peraturan
yang berlaku
(2) Rasio Temuan APIP yang di tindaklanjuti
(3) Rasio Temuan BPK yang di tindak lanjuti
(4) Tingkat Penyelesaian kasus Pengaduan masyarakat
2) Sasaran 2, Meningkatnya kompetensi Integritas, Moralitas aparatur
pengawasan, indikator kinerja, berupa :
(1) Ketersediaan aparatur pengawasan yang berkompeten
(2) Ketersediaan sisdur pengawasan
3) Sasaran 3 Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana aparatur,
indikator kinerja berupa :
(1) Tingkat Pemenuhan jasa administrasi perkantoran
(2) Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana aparatur
4) Sasaran 4, Meningkatnya sistem akuntabilitas kinerja dan pelaporan
keuangan sesuai ketentuan yang berlaku, Indikator kinerja berupa
tingka ketersediaan dokumen akuntabilitas kinerja dan laporan
keuangan
C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012.Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen
yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang
jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan
mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus
penetapan kinerja antara lain adalah untuk : meningkatkan
akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; sebagai wujud nyata
Lakip Itko Tahun 2012
20
komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah; sebagai
dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi; menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi
kinerja aparatur; dan sebagai dasar pemberian reward atau
penghargaan dan sanksi.
Inspektorat Kota Palembang telah membuat penetapan kinerja
Tahun 2012 sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada.
Penetapan kinerja Pemerintah Kota Palembang Tahun 2012 disusun
berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA SKPD) Tahun
2012. Penetapan Kinerja Inspektorat Kota Palembang Tahun 2012
dapat dilihat pada Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2012.
Lakip Itko Tahun 2012
21
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab secara
transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam
melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang
menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah baik perorangan,
badan hukum atau pimpinan kolektif.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kota Palembang
dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Inpres Nomor 7
Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :
PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator
Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah serta Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan
Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Akuntabilitas kinerja akan memberikan gambaran
penilaian tingkat capaian target sasaran dari masing-masing indikator
kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra 2009-2013
maupun Renja Tahun 2012 dan Penetapan Kinerja Tahun 2012. Sesuai
ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan
misi dan visi instansi pemerintah.
Lakip Itko Tahun 2012
22
A. PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran Kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai degan
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan
visi dan misi instansi pemerintah.
Kinerja Pemerintah Kota Palembang diukur berdasarkan
Tingkat Capaian Sasaran dan indikator kinerja sasaran serta
menggambarkan pula tingkat capaian pada program/kegiatan. Untuk
mengetahui gambaran mengenai Tingkat Capaian Sasaran dan
Program/Kegiatan dilakukan melalui media Rencana Kinerja yang
dibandingkan dengan realisasinya.
Capaian Indikator Kinerja Sasaran diperoleh dengan cara
membandingkan target dengan Realisasi Indikator kinerja Sasaran
melalui media Formulir Pengukuran Kinerja pada Indikator Kinerja
Utama (IKU), sebagaimana kami sajikan berikut ini :
1) Semakin tinggi realisasi menunjukkan capaian kinerja yang
semakin baik, maka digunakan rumus :
2) Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah capaian
kinerja, maka digunakan rumus :
Persentase capaian Realisasi x 100 %rencana tingkat capaian Rencana=
Persentase capaian Rencana – (Realisasi-Rencana) x 100%rencana tingkat capaian Rencana
=
Lakip Itko Tahun 2012
23
B. EVALUASI PENCAPAIAN SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA
Inspektorat kota Palembang telah dapat melaksanakan tugas
utama yang menjadi tanggung jawab organisasi. Dari 4 (empat)
sasaran dengan 9 (sembilan) indikator kinerja yang ditetapkan, masing-
masing pencapaian Indikator kinerja sasaran dapat dijelaskasn sebagai
berikut :
1. Misi 1 : Meningkatkan Kualitas Pengawasan InspektoratKota Palembang
1.1 Misi Pertama Tujuan Pertama
Tujuan pertama dari misi pertama adalah Terwujudnya fungsi
pengawasan yang berkualitas efektif dan efesien. Dalam tahun
2012 telah dilaksanakan upaya pencapaian dari misi dengan 1
(satu) sasaran dan 4 (empat) indikator kinerja sasaran.
Capaian sasaran dengan tingkat capaian Indikator kinerja sasaran
disajikan dalam tabel di bawah ini :
Tabel 3.1Capaian sasaran pertama
SASARAN Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi
%Capaian
1 2 3 4 7 51 Meningkatnya
sistempengawasan,kualitaspelayanan publikdan pemahamanaparaturpemerintahterhadapperaturanperundang-undangan yangberlaku
1 Tingkat kesesuaianpelaksanaankegiatan denganperaturan yangberlaku
% 100 90.11 90.11
2 Rasio BPK RI yangditindaklanjuti
% 100 100 100
3 Rasio Temuan APIPyang di tindak lanjuti
% 100 100 100
4 Tingkat penyelesaiankasus pengaduanmasyarakat
% 100 100 100
Lakip Itko Tahun 2012
24
Capaian masing-masing indikator kinerja sasaran tersebut dapat
dijelaskan adalah sebagai berikut :
1) Tingkat kesesuaian pelaksanaan kegiatan denganperaturan yang berlaku yaitu perbandingan antara jumlah
kegiatan yang diaudit/diperiksa dengan jumlah kegiatan yang
tidak terdapat temuan setoran ke Kas Negara/Daerah.
Indikator ini belum mencapai target dengan pencapaian
Kinerja sebesar 90,11 %, pencapaian ini pada Tahun 2012
jumlah kegiatan yang telah dilakukan pemeriksaan sejumlah
870 kegiatan/temuan, dari 870 kegiatan/temuan tersebut
ditemukan 784 kegiatan dari obrik yang tidak terdapat temuan
kewajiban/penyetoran ke Kas Negara/Daerah.
Penyebab tidak tercapainya target indikator ini disebabkan
masih kurangnya pengetahuan obrik terkait khususnya
bendahara tentang ketentuan yang berlaku dalam
pengelolaan keuangan daerah.
2) Rasio temuan BPK-RI yang ditindaklanjuti, didapat dari
perbandingan/ rasio jumlah temuan BPK yang ditindaklanjuti
dengan jumlah temuan sampai akhir tahun lalu. Selama
Tahun 2012 jumlah temuan BPK di Pemerintah Kota
Palembang seluruhnya telah dilaksanakan tindaklanjutnya
sebagaimana rekomendasi hasil pemeriksaan, sehingga
capaian kinerjanya sebesar 100 %.
3) Rasio temuan APIP yang ditindaklanjuti, didapat dari
perbandingan/rasio jumlah temuan APIP yang dilakukan
Evaluasi jumlah temuan sampai akhir tahun lalu. Selama
Tahun 2012 jumlah temuan APIP di Pemerintah Kota
Palembang seluruhnya telah dilaksanakan tindaklanjutnya,
Tercapainya target ini dikarenakan pada saat pengawasan di
Lakip Itko Tahun 2012
25
lapangan tim dari Inspektorat Kota Palembang langsung
memberikan pembinaan secara langsung guna perbaikan
instansi/unit kerja yang dilakukan pengawasan, sehingga
capaian kinerjanya sebesar 100 %.
4) Tingkat penyelesaian kasus pengaduan masyarakatdidapat dari perbandingan antara jumlah pengaduan
masyarakat yang masuk dengan jumlah pengaduan
masyarakat yang ditindaklanjuti pada Tahun 2012. Jumlah
pengaduan masyarakat adalah laporan/pengaduan yang
bersumber dari masyarakat langsung dan sumber dari instansi
lain serta pihak atasan. Jumlah pengaduan yang
ditindaklanjuti adalah pengaduan yang ditindaklanjuti dengan
pemeriksaan khusus dan koordinasi dengan instansi terkait.
Pada Tahun 2012 pengaduan yang masuk berjumlah 72
pengaduan, 23 pengaduan ditindaklanjuti dengan
pemeriksaan khusus dan 49 koordinasi dengan instansi
terkait. Sehingga penyelesaian pengaduan masyarakat di
Tahun 2012 sebanyak 72 pengaduan atau 100%.
1.2Misi Pertama Tujuan Kedua
Tujuan kedua dari misi pertama adalah Terwujudnya kualitas
aparatur pengawasan yang Profesional. Dalam tahun 2012 telah
dilaksanakan upaya pencapaian dari misi dengan 1 (satu)
sasaran dan 2 (dua) indikator kinerja sasaran dengan capaian
dapat di lihat pada tabel di bawah ini:
Lakip Itko Tahun 2012
26
Tabel 3.2
Capaian sasaran kedua
Sasaran Indikator kinerjasasaran Satuan Target Realisasi %
capaian
1 2 3 4 7 52 Terwujudnya
ketaatan aparaturpemerintah KotaPalembang terhadapketentuanperundang-undangandan optimalisasipenangan pengaduanmasyarakat
1 Ketersediaanaparaturyangberkompeten
% 100 78.95 78.95
2 KetersediansisdurPengawasan
% 100 100 100
Capaian masing-masing indikator kinerja sasaran tersebut dapat
dijelaskan adalah sebagai berikut :
1. Ketersediaan aparatur pengawasan yang kompetendidapat dari perbandingan jumlah aparatur pengawasan
yang kompeten dengan jumlah total aparatur yang ada di
Inspektorat Kota Palembang per 31 Desember 2012.
Aparatur pengawasan yang kompeten adalah PNS
Pangkat/Gol.Ruang III.a keatas yang telah mengikuti diklat
pengawasan. Selama Tahun 2012 total aparatur
pengawasan yang ada di Inspektorat Kota Palembang
berjumlah 38 orang, namun terdapat 8 (delapan) orang yang
belum mengikuti diklat peningkatan kompetensi bagi
aparatur pemeriksa, dikarenakan pegawai tersebut mutasi ke
Inspektorat Kota Palembang dari instansi di luar
pengawasan, dan belum pernah mengikuti diklat
teknis/fungsional pemeriksaan. Sehingga hanya terdapat 30
orang aparatur yang berkompeten atau sebesar 78,95 % dari
jumlah aparatur yang ada.
Lakip Itko Tahun 2012
27
2. Ketersedian sistem dan prosedur / SOP pengawasan,
didapat dari perbandingan antara jumlah sistem & prosedur
pengawasan yang ada dengan jumlah rencana sistem dan
prosedur pengawasan. Rencana sisdur adalah sisdur yang
direncanakan disusun sesuai kebutuhan. Setiap tahun
Inspektorat Kota Palembang merencanakan membuat SOP
pengawasan sebanyak 2 SOP, namun sampai dengan akhir
Tahun 2012 realisasi kinerjanya sebesar 100%, berupa SOP
Penanganan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat dan
Penyusunan PKPT.
2. Misi 2 : Mendorong Peningkatan ManajemenPemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan yangBaik di Pemerintah Kota Palembang.
1.1 Tujuan pertama dari misi keduaTujuan Pertama dari misi kedua adalah MeningkatnyaKinerja Aparatur. Dalam tahun 2012 telah dilaksanakan
upaya pencapaian dari misi dengan 1 (satu) sasaran dan 2
(dua) indikator kinerja sasaran, dengan capaian indikator
sasaran dapat di lihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.2Capaian sasaran ketiga
Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi
%Pencapaian
Target1 2 3 4 7 5
3 Meningkatnyakualitas saranadan prasaranaaparatur
1 Tingkatpemenuhan jasaadministrasiPerkantoran
% 100 100 100
2 Tingkatketersediaansarana danprasarana Aparatur
% 100 100 100
Lakip Itko Tahun 2012
28
Capaian masing-masing indikator kinerja sasaran tersebut
dapat dijelaskan adalah sebagai berikut :
a. Tingkat Pemenuhan jasa administrasi perkantoranCapaian indikator sasaran ini sebesar 100 % di dapat
dikarenakan keperluan administrasi perkantoran telah
dipenuhi bagi seluruh Pegawai Inspektorat Kota
Palembang
b. Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana AparaturCapaian indikator sasaran ini sebesar 100 % di dapat
dikarenakan keperluan sarana dan prasarana aparatur di
tahun 2012 telah dipenuhi bagi seluruh Pegawai
Inspektorat Kota Palembang
1.2 Tujuan kedua misi keduaTujuan kedua dari misi kedua adalah Terwujudnya sistemakuntabilitas dan pelaporan keuangan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Dalam tahun 2012 telah
dilaksanakan upaya pencapaian dari misi dengan 1 (satu)
sasaran dan 1 (satu) indikator kinerja sasaran, dengan
capaian indikator sasaran dapat di lihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 3.4Capaian sasaran keempat
Sasaran Indikator kinerja sasaran Satuan Target Realis
asi
%pencapaian target
1 2 3 4 7 54 Meningkatnya
sistemakuntabilitaskinerja danpelaporankeuangan
1 Tingkat ketersediaandokumen akuntabilitaskinerja dan laporankeuangan
% 100 100 100
Lakip Itko Tahun 2012
29
Capaian Indikator kinerja sasaran pada tabel 3.4 ketersediaan
dokumen akuntabilitas kinerja dan pelaporan keuangan
sebesar 100%, capaian ini diperoleh karena dokumen
akuntabilitas Renstra, IKU, Tapkin, Renja, LAKIP, Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD), dan Laporan
Keuangan Inspektorat telah dibuat serta dokumen LAKIP dan
Penetapan Kinerja Pemerintah Kota Palembang Tahun 2012.
C. PERBANDINGAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2012 DENGANTAHUN 2011.
Pencapaian sasaran yang dicapai setiap tahun diharapkan
dapat terjadi peningkatan, namun Capaian Kinerja Tahun 2012 secara
umum belum menunjukkan peningkatan/naik/membaik apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja tahun sebelumnya yaitu Tahun
2011. Perbandingan capaian kinerja dapat di lihat pada tabel di bawah
ini :
Tabel 3.5Perbandingan capaian Tahun 2012 dengan tahun 2011
Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Capaian Naik/turun
1 2 3 2011 2012 51 Meningkatnya
sistempengawasan,kualitaspelayanan publikdan pemahamanaparaturpemerintahterhadapperaturanperundang-undangan yangberlaku
1 Tingkat kesesuaianpelaksanaankegiatan denganperaturan yangberlaku
% 93.19 90.11 (3.08)
2 Rasio BPK RI yangditindaklanjuti
% 100 100 -
3 Rasio TemuanAPIP yang di tindaklanjuti
% 100 100 -
4 Tingkatpenyelesaian kasuspengaduanmasyarakat
% 100 100 -
Lakip Itko Tahun 2012
30
Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Capaian Naik/turun
1 2 3 2011 2012 52 Terwujudnya
ketaatanaparaturpemerintah KotaPalembangterhadapketentuanperundang-undangan danoptimalisasipenanganpengaduanmasyarakat
1 Ketersediaanaparatur yangberkompeten
% 82 78.95 (3.08)
2 Ketersedian sisdurPengawasan
% 100 100 -
3 Meningkatnyakualitas saranadan prasaranaaparatur
1 Tingkat pemenuhanjasa administrasiPerkantoran
% 100 100 -
2 Tingkatketersediaansarana danprasarana Aparatur
% 100 100 -
4 Meningkatnyasistemakuntabilitaskinerja danpelaporankeuangan
1 Tingkatketersediaandokumenakuntabilitaskinerja dan laporankeuangan
% 100 100 -
Lakip Itko Tahun 2012
31
D. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Dalam Pelaksanaan tugas alokasi belanja untuk dilaksanakan
seefisiend dan efektif mungkin adapun pelaksanaan belanja dan
pendapatan dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Akuntabilitas keuangan penetapan Kinerja
Jumlah Rencana Pengeluaran Belanja Inspektorat Kota
Palembang sebagaimana dalam Dokumen Pelaksanaan
Anggaran Inspektorat Kota Palembang Tahun 2012 sebesar
Rp7.442.578.000,00. Namun dengan adanya perubahan
Anggaran (APBDP) Tahun 2012 yang menjadi dasar
pelaksanaan anggaran Tahun 2012 capaian indikator kinerja
diperoleh dari dana APBDP terealisasi sebesar sebesar
Rp6.394.827.999,00 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3.F.1Akuntabilitas Keuangan Indikator Kinerja berdasarkan APBDP
Tahun 2012
Dana APBD Kota Palembang untuk Inspektorat Kota Palembang
Tahun 2012 adalah sebagai sebagai berikut :
TahunPagu Anggaran
(Rp)Realisasi (Rp) Persentase
2012 7.442.578.000,00 6.394.827.999,00 85,92 %
Lakip Itko Tahun 2012
32
Anggaran tersebut dijabarkan dalam 7 program yaitu :
No Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp %
1 Pelayanan
administrasi
perkantoran
439.975.000,00 407.367.438,00 93
2 Peningkatan sarana
dan prasarana
aparatur
296.100.000,00 204.880.309,00 69
3 Peningkatan Disiplin
Aparatur
20.800.000,00 20.625.000,00 99
4 Peningkatan
Pengembangan
Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan
Keuangan
422.000.000,00 262.558.440,00 62
5 Peningkatan Sistem
pengawasan internal
dan pengendalian
pelaksanaan
kebijakan KDH
3.481.950.000,00 2.884.287.050,00 83
6 Peningkatan
profesionalisme
tenaga pemeriksa
dan aparatur
pengawasan
365.450.000,00 283.059.900,00 77
7 Penataan dan
Penyempurnaan
kebijakan sistem dan
prosedur
pengawasan
49.000.000,00 31.225.909,00 64
Lakip Itko Tahun 2012
33
BAB IVPENUTUP
4.1 KesimpulanPenyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Inspektorat
Kota Palembang Tahun 2012 berdasarkan hasil pengukuran, evaluasi,
dan analisis pencapaian stratejik yang telah melalui proses
penyesuaian dan penajaman rumusan sasaran yang didukung indikator
setingkat outcome dapat diperoleh kesimpulan bahwa dari 4 (empat)
sasaran yang dijabarkan dalam 4 (empat) program utama dengan
indikator kinerja sebanyak 9 indikator yang ditetapkan dalam Renstra
Tahun 2012, dengan rata-rata capaian sasaran sebesar 96,56 %. Bila
dinilai dengan skala ordinal berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7
Tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
capaian kinerja Inspektorat Kota Palembang Tahun 2012 dikategorikan
sangat baik.
Capaian kinerja sasaran Inspektorat Kota Palembang sebagian
besar telah menunjukkan hasil optimal, yaitu :
1. Sasaran strategik “meningkatnya sistem pengawasan, kualitas
pelayanan publik dan pemahaman aparatur terhadap ketentuan yang
berlaku, dengan indikator kinerja yaitu :
(1) Tingkat kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan peraturan
yang berlaku, capaian kinerjanya sebesar 90,11 %
(2) Rasio Temuan APIP yang telah di tindak lanjuti, capaian
kinerjanya sebesar 100%.
(3) Rasio Temuan BPK, Capaian kinerjanya sebesar 100%.
(4) Tingkat Penyelesaian kasus Pengaduan masyarakat, capaian
kinerjanya sebesar 100%.
Lakip Itko Tahun 2012
34
2. Sasaran strategik “meningkatnya kompetensi, integritas, moralitas
aparatur pengawasan” dengan indikator kinerja yaitu :
(1) Ketersediaan Aparatur Pengawasan yang berkompeten, dengan
capaian kinerja sebesar 78.95 %
(2) Ketersediaan sistem dan prosedur pengawasan, dengan capaian
sebesar 100%
3. Sasaran strategik “meningkatnya sistem akuntanbilitas kinerja dan
pelaporan keuangan sesuai ketentuan yang berlaku”, dengan
indikator kinerja Tingkat ketersediaan dokumen akuntabitas kinerja
dan pelaporan keuangan, capaian indikator kinerja sebesar 100%
4.2 Kendala Yang DihadapiKendala yang dihadapi dalam pencapaian sasaran serta
perumusan indikator kinerja adalah sebagai berikut :
1. Tingkat kemampuan teknis tenaga pemeriksa belum memenuhi
standar minimal yang ditetapkan.
2. Mind Setting pegawai yang masih menggunakan paradigma lama.
3. Pengelolaan Data hasil pengawasan masih menggunakan cara
manual, belum menggunakan aplikasi sistem yang berbasis IT.
4. Kurangnya pemahaman mengenai pentingnya tindak lanjut hasil
pemeriksaan oleh pimpinan dan Objek Pemeriksaan.
4.3 Langkah-Langkah AntisipatifLangkah-langkah antisipatif agar memenuhi target, adalah
sebagai berikut :
1. Peningkatan Kapasitas Pegawai dengan menambah kegiatan
pelatihan teknis bagi pegawai Inspektorat Kota Palembang.
2. Meningkatkan pembinaan terhadap objek pengawasan yaitu
disamping melakukan pemeriksaan juga dilakukan melalui
pendampingan, monev dan memberikan jasa layanan konsultasi.
Lakip Itko Tahun 2012
35
3. Meningkatkan peluang karir pegawai melalui pengisian dan
pengangkatan dalam jabatan fungsional bagi pegawai yang
memenuhi persyaratan.
4. Mengadakan pembinaan pegawai dan pemberian motivasi kerja.
5. Memberikan pemahaman dan pendampingan kepada pimpinan unit
kerja pelayanan publik agar melakukan peningkatan pelayanan
publik baik dengan perbaikan sistem maupun peningkatan sumber
daya manusia.
6. Membangun pengelolaan data tindak lanjut hasil pemeriksaan
dengan aplikasi sistem .