Transcript
Page 1: Inilah 5 Keutamaan Membaca Alquran

Inilah 5 Keutamaan Membaca AlquranSenin, 23 Juli 2012, 15:34 WIB

Anak-anak membaca Alquran selama bulan suci Ramadhan dalam sebuah madrasah di Nairobi, Kenya, Sabtu (21/7). (Sayyid Azim/AP)

Alquran Al-Karim adalah pedoman hidup umat manusia, walaupun yang mengambil manfaat hanyalah orang-orang yang bertakwa (QS al-Baqarah [2]: 2). Begitu banyak hikmah dari memperbanyak membaca Alquran.

Pertama, mendapatkan pahala yang sangat banyak, di mana satu huruf di beri balasan dengan sepuluh kebajikan, sebagaimana diriwayatkan oleh Iman At-Tirmidzi dalam sebuah hadits Rasulullah SAW. Kita tahu bahwa seluruh Alquran, menurut sebuah literatur berjumlah 325.015 huruf, yang berarti satu kali khatam Alquran mendapatkan nilai pahala kebajikan kelipatan sepuluh, yakni 3.250.150.

Tentu untuk meraihnya, kita harus berusaha memperbanyak membaca Al-quran. Baik sebulan sekali, dua bulan sekali, atau bahkan tiga bulan sekali. Bahkan banyak di antara ulama Alquran yang mampu mengkhatamkan Al-quran setiap seminggu sekali.

Kedua, Allah SWT akan mengangkat derajat orang-orang selalu membaca Alquran, mempelajari isi kandungannya dan mengamalkannya dalam kehi-dupan sehari-hari.“Sesungguhnya Allah mengangkat derajat suatu kaum dengan Kitab Al-qur’an dan Allah merendahkan kaum yang lainnya (yang tidak mau mem-baca, mempelajari dan mengamalkan Alquran).” (HR Bukhari).

Secara logika dapat kita pahami, mengapa orang-orang yang membaca dan mempelajari isi kandungan Alquran dan berusaha mengamalkannya diang-kat derajatnya oleh Allah SWT? Orang-orang yang membaca Alquran be-

arti orang-orang yang selalu dekat dengan Allah, bahkan membaca Alquran merupakan bercakap-cakap dengan Allah SWT.

Ketiga, mendapatkan ketenangan jiwa atau hati yang sangat luar biasa, di mana setiap ayat Alquran yang dibacanya akan mendatangkan ketenangan dan ketentraman bagi para pembacanya. Sebagaimana diterangkan dalam surah Al-Isra [17] ayat 82, Alquran diturunkan Allah SWT untuk menjadi obat segala macam penyakit kejiwaan. Sehingga para pembaca Alquran, bahkan orang yang mendengarkan bacaannya men-dapat pula ketenangan jiwa.

Keempat, mendapatkan syafaat (pertolongan) pada hari Kiamat. Hal ini di jelaskan pada hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam Muslim. “Bacalah Alquran oleh kamu sekalian, karena bacaan Alquran yang dibaca ketika hidup di dunia ini, akan menjadi syafaat/penolong bagi para pembaca nya di hari Kiamat nanti.”

Maka perbanyaklah membaca Alquran ketika nafas masih menyertai kita dan denyut jantung masih bergerak, karena bacaan Alquran akan menjadi syafaat/penolong bagi para pembacanya di hari Kiamat nanti, dikala manu-sia banyak yang sengsara dan menderita.

Kelima, akan terbebas dari aduan Rasulullah SAW pada hari Kiamat nanti, di mana ada beberapa manusia yang diadukan Rasulullah SAW pada hari Kiamat dihadapan Allah SWT.

Jadi, perbanyaklah membaca Alquran, luang waktu sisa-sisa kehidupan yang Allah berikan untuk memperdalam ajarannya. Jangan disia-siakan, karena Alquran akan mengantarkan kemudahan kita ketika menghadap Allah SWT (sakaratul maut).

Page 2: Inilah 5 Keutamaan Membaca Alquran

Keutamaan Membaca Al Qur’an

Keutamaan Al-Qur’an yang terbesar adalah Al Quran merupakan kalam Allah Swt. Al-Qur’an adalah kitab yang diturunkan dengan penuh berkah. Al-Qur’an memberikan petunjuk manusia kepada jalan yang lurus. Tidak ada keburukan di dalamnya, oleh karena itu sebaik-baik manusia adalah mereka yang mempelajari Al-Qur’an dan menga-jarkannya. Rasulullah SAW bersabda, ”Sebaik-baik orang diantara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkan-nya.” (HR. Bukhori).

Al-Qur’an diturunkan untuk dibaca oleh setiap orang muslim, direnungkan dan dipahami makna, perintah dan larangannya, kemudian diamalkan. Sehingga ia akan menjadi hujjah baginya di hadapan Tuhannya dan pemberi syafa’at baginya pada hari Kiamat. Allah telah menjamin bagi siapa yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isi kandungannya tidak akan tersesat di dunia dan tidak celaka di akhirat, dengan firmanNya: “…. Barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” (Thaha:123)

Rasulullah Saw bersabda, “Sebaik-baik kamu adalah orang yg mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)

Rasulullah Saw selalu membaca Al-Qur’an. Beliau juga suka mendengarkan bacaan dari sahabatnya, khususnya sahabat Ibnu Mas’ud. Beliau berlinang air matanya bila membaca dan mendengarkan bacaan Al-Qur’an, seperti yang dikisahkan dalam sebuah hadist dari Ibnu Mas’ud:

Suatu ketika Rasulullah Saw meminta Ibnu Mas’ud untuk membacakan Al-Qur’an. Ibnu Mas’ud berkata: “Ya Rasulullah, bagaimanakah saya mem-bacakan untuk-mu, padahal Al-Qur’an diturunkan kepadamu?”. Dijawab nabi Saw: “Saya ingin mendengar dari orang lain”. Ibnu Mas’ud berkata, ”Maka saya baca-kan surat An Nisa hingga sampai pada ayat “Fa kaifa idzaa ji’na min kulli ummatin bisyahidin waji’na bika ’ala ha’ula’i syahiida” (Bagaimanakah jika Kami telah mendatangkan untuk setiap um-mat saksinya dan Kami jadikan engkau sebagai saksi atas semua ummat itu). Nabi bersabda, “Cukuplah sampai di sini”. Saya menoleh melihat nabi SAW sedang bercucuran air mata.“ {HR. Bukhari dan Muslim}.

Sahabat Rasulullah Saw juga selalu membaca Al-Qur’an. Ketika mereka me nemukan ayat yang berkaitan dengan azab Allah, mereka membacanya ber-ulang-ulang hingga berlinang air mata. Abu Bakar ra, jika beliau menjadi imam ketika sholat, maka akan terdengar isakan tangis beliau. Suatu ketika seorang sahabat ingin ke pasar mendapati Asma binti Abu Bakar membaca salah satu ayat diulang-ulang sambil menangis. Ketika sahabat tersebut kem bali dari pasar, ia masih membaca ayat yang sama sambil menangis. Itulah sikap Rasulullah Saw dan para sahabatnya ketika membaca Al-Qur’an. Kita sebagai ummat dan sebagai generasi penerusnya berusaha untuk bersikap seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw dan para sahabatnya ketika membaca Al-Qur’an.

Berikut beberapa Keutamaan membaca Al Quran Menurut Beberapa Ayat Suci Sl Quran dan Hadits Shahih :

1. Firman Allah Swt: “Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’ an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (An-Nahl: 89)

2. Firman Allah Swt: “Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menun-juki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (Al-Ma’idah: 15-16).

3. Firman Allah Swt: “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi ouang-orang yang beriman. ” (Yunus: 57).

4. Sabda Rasulullah Saw: “Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafa ‘at bagi pembacanya.” (HR. Muslim dari Abu Umamah).

5. Dari An-Nawwas bin Sam’an ra. katanya: Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda: “Didatangkan pada hari Kiamat Al-Qur’an dan para pem bacanya yang mereka itu dahulu mengamal kannya di dunia, dengan di dahului oleh surat Al Baqarah dan Ali Imran yang membela pembaca kedua surat ini.” (HR, Muslim).

6. Dari Utsman bin Affan ra, katanya: Rasulullah Saw bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkan nya.” (HR. Al-Bukhari)

Page 3: Inilah 5 Keutamaan Membaca Alquran

7. Dari Ibnu Mas’ud ra, katanya: Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf; tetapi alif satu huruf; lam satu huruf dan mim satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi, katanya: hadits hasan shahih).

8. Dari Abdullah bin Amr bin Al ‘Ash ra, bahwa Nabi Saw bersabda: “Dikatakan kepada pembaca Al-Qur’an: “Bacalah, naiklah dan bacalah dengan pelan sebagaimana yang telah kamu lakukan di dunia, karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang kamu baca.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi dengan mengatakan: hadits hasan shahih).

9. Dari Aisyah ra, katanya: Nabi Saw bersabda: “Orang yang mem-baca Al-Qur’an dengan mahir adalah bersama para malaikat yang mulia lagi taat, sedangkan orang yang membaca Al-Quran dengan tergagap dan susah membacanya baginya dua pahala.” (Hadits Muttafaq ‘Alaih). Dua pahala, yakni pahala membaca dan pahala susah payahnya.

10. Dari Ibnu Umar ra, Nabi Saw bersabda: “Tidak boleh hasad (iri) kecuali dalam dua perkara, yaitu: orang yang dikaruniai Allah Al-Qur’an lalu diamalkannya pada waktu malam dan siang, dan orang yang dikaruniai Allah harta lalu diinfakkannya pada waktu malam dan siang”. (Hadits Muttafaq ‘Alaih). Yang dimaksud hasad di sini yaitu mengharapkan seperti apa yang dimiliki orang lain. (Lihat kitab Riyadhus Shaalihiin, hlm. 467-469).

11. Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya Allah mempunyai 2 ahli di antara manusia”. Sahabat bertanya, ”Siapakah mereka itu wahai Rasulullah?”. Beliau menjawab, “Ahli Al-Qur’an adalah ahli Allah, dan orang-Nya khusus.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).

12. Dalam hadist yang lain, Rasulullah SAW bersabda: Dikatakan kepada orang yang berteman dengan Al-Qur’an, “Bacalah dan bacalah sekali lagi serta bacalah dengan tartil, seperti yang di-lakukan di dunia, kare-na manzilah-mu terletak di akhir ayat yang engkau baca. “ (HR Tirmidzi)

13. Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya Al-Qur’an bertemu pembaca nya pada hari kiamat saat kuburannya dikuak, dalam rupa seorang laki laki yang pucat. Dia (Al-Qur’a) bertanya, “apakah engkau mengenal-ku? Dia menjawab, “aku tidak mengenalmu!”. Al-Qur’an berkata, “Aku adalah temanmu, Al-Qur’an, yang membuatmu kehausan pada siang hari yang panas dan membuatmu terjaga pada malam hari. Sesungguhnya pedagang itu mengharapkan hasil dagangannya, dan se-sungguhnya pada hari ini aku adalah milikmu dari hasil seluruh per-

daganganmu, lalu dia memberikan hak milik orang itu Al-Qur’an deng-an tangan kanan dan memberikan keabadian dengan tangan kirinya, lalu diatas kepalanya disematkan mahkota yang berwibawa, sedangkan Al-Qur’an mengenakan 2 pakaian yang tidak kuat disangga oleh dunia. Kedua pakaian ini bertanya, “Karena apa kami engkau kenakan?”. Ada yang menjawab: “Karena peranan Al-Qur’an. Kemudian dikata -kan kepada orang itu,”Bacalah sambil naik ketingkatan-tingkatan syur ga dan biliknya, maka dia naik sesuai dengan apa yang dibacanya, baik baca dengan cepat, maupun dengan tartil.” (HR Ahmad).

14. Dari Abu Umamah ra, Rasulullah Saw bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat, sebagai pembela pada orang yang mempelajari dan mentaatinya.” (HR Muslim).

15. Dari An Nawas bin Sam’an, Rasulullah Saw bersabda, ”Pada hari ki-amat akan didatangkan Al-Qur’an dan orang-orang yang mempraktek-kan di dunia, didahului oleh surah Al Baqarah dan Ali Imran yang akan membela dan mempertahankan orang-orang yang mentaatinya.” (HR. Muslim).

16. Dari Ibnu Mas’ud ra, Rasulullah Saw bersabda, ” Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka akan mendapat hasanat dan tiap hasanat mempunyai pahala berlipat 10 kali. Saya tidak ber-kata Alif Lam Mim itu satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, dn Mim satu huruf.” (HR Tirmidzi)

17. Dari Aisyah ra, Raslullah Saw bersabda, ”Orang yang mahir dalam membaca Al-Qur’an akan berkumpul para malaikat yang mulia-mulia lagi taat. Sedang siapa orang yang megap-megap dan berat jika mem-baca Al-Qur’an, mendapat pahala 2 kali lipat.” (HR Bukhari, Muslim)

18. Dari Al Barra bin Azib ra, “ Ada seorang membaca surat Al Kahfi se-dang tidak jauh dari tempatnya, ada kuda yang terikat dengan tali kanan kiri, tiba-tiba orang itu diliputi oleh cahaya yang selalu mendekat kepa-danya, sedang kuda itu lari ketakutan. Dan pada pagi hari ia datang memberi tahu kejadian itu kepada Nabi Saw, maka bersabda nabi Saw, ”Itulah ketenangan (rahmat) yang telah turun untuk bacaan Al-Qur’an itu.” (HR Bukhori dan Muslim).

Setelah kita mengetahui betapa banyak keutamaan membaca Al Quran, maka mulai hari ini, mari kita perbanyak membaca Al Quran. Dan bila ada dari kita yang mungkin masih belum lancar membaca Al Quran , jangan pa-tah semangat, lihatlah hadits  No.9, teruslah membacanya, karena Al Quran yang yang kita baca, akan menemui kita dihari kiamat kelak, lihatlah sabda

Page 4: Inilah 5 Keutamaan Membaca Alquran

Rasulullah Saw, pada hadits No. 13 diatas. Selain itu Al Quran yang kita baca,  akan memberikan syafaat untuk kita (hadits No. 4).

Keutamaan Membaca al-Qur'an

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin

Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali

Keutamaan Membaca al-Qur`an

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta'ala yang mengajak kepada pintu-Nya, Yang memberi taufik kepada orang yang dikehendaki-Nya, memberi nikmat dengan menurunkan kitab-Nya yang mengandung ayat yang muhkam dan mutashabih. Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Allah subhanahuwata'ala, tiada sekutu bagi-Nya, persaksian yang aku berharap selamat dari siksa-Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad subhanahuwata'ala adalah hamba dan rasul-Nya, manusia paling sempurna dalam amal ibadah dalam pergi dan pulangnya.

Semoga shalawat selalu tercurah kepadanya, kepada Abu Bakar radhiallahu'anhu sahabatnya paling utama, kepada Umar radhiallahu'anhu yang Allah subhanahuwata'ala memuliakan agama dan dunia menjadi lurus dengannya, kepada Utsman radhiallahu'anhu syahid dalam rumah dan mih-rabnya, dan kepada Ali radhiallahu'anhu yang terkenal menyingkap ilmu yang rumit dan membuka tutupnya, dan kepada keluarga dan para sahabat-nya, serta orang yang lebih utama dengannya.

Saudara-saudaraku, Allah subhanahuwata'ala berfirman:

:ق تعالي الله ر� {ال س� م� ه� ن م� � ر�ا س� ا� ه�و � ��ن � � نو � �ر ٱل ا� ه�و �ا �� � س� ر� ٱل !ن س" # ه�و م! $ % س&$ رل ٱ ر# اس'� ة �ي ن ة JJ و ع ال �ج �ر ت رج�ون �ور م�ي ب ت �ن ه� ٢٩ل ن إ �ه�$ م'نف ضل ز�يد ه�م و ي ه�م ج�ور

� أ ه�م �و ف'ي �ي ممض$ممض$ممض$ممض$ممض$ممض$ممض$ممض$ممض$ممض$ممض$ممض$ممض$ل ض$ م مه�و� (ه*و� + ٣٠{ : ]30- 29فاطر[

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendiri-kan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengha rapkan perniagaan yang tidak akan merugi, * agar Allah menyempurnakan

kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia Nya.Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. (QS. Fathir:29-30)

Membaca al-Qur`an terbagi dua, Pertama, membaca secara hukum, membe-narkan beritanya dan melaksanakan hukumnya, hal itu dengan cara melak-sanakan perintahnya dan menjauhi larangannya. Hal itu insya Allah akan dibahas di majelis yang lain.Kedua, membaca secara lafazh yaitu membacanya. Banyak sekali nash yang menunjukkan keutamaannya. Dalam Shahih al-Bukhari, dari Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

» « : وعلمه القرآن تعلم من خيركم وسلم عليه الله صلى الله رسول قالالبخاري[ ] أخرجه

"Sebaik-baik kamu adalah yang mempelajari dan mengajarkan al-Qur`an."

(1))

Dalam Shahihaian, dari Aisyah ra, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

)) : وسلم عليه الله صلى الله رسول بالقرآن قال الكرام الماهر السفرة معأجران له شاق عليه وهو فيه ويتتعتع القرآن يقرأ والذي ))البررة،

مسلم[ ] أخرجه

"Orang yang pandai membaca al-Qur`an bersama para malaikat yang mu-lia lagi berbakti, dan orang yang membaca al-Qur`an dan ia terbata-bata padanya serta merasa berat atasnya, untuknya dua pahala." (2)

Dua pahala, pertama adalah pahala membaca dan yang kedua karena susah nya dalam membaca. Dalam Shahihain pula, dari Abu Musa al-Asy'ari radhiyallahu ‘anhu, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

)) : وسلم عليه الله صلى الله رسول مثل قال القرآن يقرأ الذي المؤمن ل م ثكمثل القرآن يقرأ ال الذي المؤمن ومثل طيب وطعمها طيب ريحها األترج ة

حلو وطعمها لها ريح ال البخاري[ ] ))التمرة أخرجه

1(3338. 2()HR. Muslim 798, at-Tirmidzi 2904, Abu Daud 1454, Ibnu Majah 3779, Ahmad 6/98, ad-Darimi 3368.

Page 5: Inilah 5 Keutamaan Membaca Alquran

"Perumpamaan orang beriman yang membaca al-Qur`an adalah seperti buah utrujjah, rasanya enak dan aromanya wangi. Dan perumpamaan orang beriman yang tidak membaca al-Qur`an adalah bagaikan buah kurma, tidak ada aromanya dan rasanya manis." (3))

Dalam Shahih Muslim, dari Abu Umamah, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

)) : وسلم عليه الله صلى الله رسول القيامة قال يوم يأتي فإنه القرآن اقرءواألصحابه مسلم[ ] ))شفيعSا أخرجه

"Bacalah al-Qur`an, sesungguhnya ia datang pada hari kiamat memberi syafaat kepada pembacanya." (4))

Dalam Shahih Muslim, dari Uqbah bin Amir radhiyallahu ‘anhu, sesungguh nya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

)) : وسلم عليه الله صلى الله رسول فيتعلم قال المسجد إلى أحدكم يغدو أفالوأربع ثالث من له خير وثالث ناقتين من له خير الله كتاب من آيتين فيقرأ أو

اإلبل من أعدادهن ومن أربع من له ]مسلمأخرجه[ ))خير

"Tidaklah seseorang darimu pergi ke masjid, lalu ia mempelajari atau mem baca dua ayat dari al-Qur`an, lebih baik baginya daripada dua ekor unta, tiga ayat lebih baik dari pada tiga unta, empat ayat lebih baik baginya dari pada empat ekor unta, dan dari jumlahnya dari unta." (5)

Dalam Shahih Muslim pula, dari Abu Hurairah, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

)) : وسلم عليه الله صلى الله رسول الله قال بيوت من بيت في قوم اجتمع ماالرحمة وغشيتهم السكينة عليهم نزلت إال بينهم ويتدارسونه الله كتاب يتلون

عنده فيمن الله وذكرهم المالئكة مسلم[ ] ))وحفتهم أخرجه

"Tidaklah satu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah subhanahu wa ta’ala (masjid), membaca kitabullah (al-Qur`an) dan saling mempelajari nya di antara mereka, melainkan turunlah sakinah (ketenangan) kepada mereka, diliputi rahmat dan dikelilingi malaikat, dan Allah subhanahuwata' ala menyebutkan mereka pada orang (malaikat) yang ada di sisi-Nya." (6))

3()HR. Al-Bukhari 5111, Muslim 797, at-Tirmidzi 2865, an-Nasa`i 5038, Abu Daud 4829, Ibnu Majah 214, Ahmad 4/408 dan ad-Darimi 3363. 4() HR. Muslim 804 dan Ahmad 5/255 5() HR. Muslim 803, Abu Daud 1456, dan Ahmad 4/154. 6() HR. Muslim 2699, at-Tirmidzi 2945, Abu Daud 1455, Ibnu Majah 225, dan Ahmad 2/252.

Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:)) : وسلم عليه الله صلى الله رسول بيده قال نفسي فوالذي القرآن تعاهدوا

ع�ق�لها في اإلبل من Sا bت ف ل ت أشد البخاري[ ] ))لهو أخرجه

'Jagalah hapalan al-Qur`an, demi Allah subhanahuwata'ala yang diriku ber ada di tangan-Nya, sungguh ia lebih cepat terlepas dari pada unta dalam ikatannya."Muttafaqun ‘alaih. (7)

Dan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

)) : وسلم عليه الله صلى الله رسول : قال وكيت كيت آية نسيت أحدكم يقل ال ي �س' ن هو البخاري[ ] ))بل أخرجه

"Janganlah seseorang darimu berkata 'aku lupa ayat ini dan ini, tetapi ia di lupakan."HR. Muslim. (8) Hal itu dikarenakan ucapannya, 'aku lupa' bisa memberikan arti tidak memperdulikan hapalan al-Qur`an-nya hingga ia me-lupakannya.

Dari Abdullah bin Mas’ud ra, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:)) : وسلم عليه الله صلى الله رسول به قال فله الله كتاب من حرفا قرأ من

بعشر والحسنة حسنةحرف, وميم حرف والم ألفحرف ولكن حرف الم أقول ال أخرجه[ ))أمثالها

الترمذي ]

“Barangsiapa yang membaca satu huruf al-Qur`an maka baginya satu ke-baikan dan satu kebaikan dibalas sepuluh kebaikan, aku tidak mengatakan satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.’ HR. At-Tirmidzi (9)dan ia berkata: Hasan shahih dari jalur ini, dan sebagian ulama mutaakhirin menshahihkannya secara mauquf kepada Ibnu Mas’ud.Dan darinya pula, ia berkata, ‘Sesungguhnya al-Qur`an ini adalah jamuan Allah subhanahuwata'ala maka terimalah jamuannya sebatas kemampuan mu. Sesungguhnya al-Qur`an ini adalah tali Allah subhanahuwata'ala yang kuat dan cahaya yang nyata, penyembuh yang bermanfaat, penjaga bagi siapa yang berpegang dengannya dan keselamatan bagi yang mengikutinya, tidak menyimpang maka perlu dibetulkan, tidak bengkok sehingga perlu di luruskan, tidak pernah berakhir keajaibannya, tidak jenuh karena banyak di ulangi. Bacalah, sesungguhnya Allah subhanahuwata'ala memberi pahala 7() HR. Al-Bukhari 4746, Muslim 791, dan Ahmad 4/397. 8() HR. Al-Bukhari 4744, Muslim 790, at-Tirmirdzi 2942, an-Nasa`i 943, Ahmad 1/417, dan ad-Darimi 2745. 9() HR. At-Tirmidzi 2910.

Page 6: Inilah 5 Keutamaan Membaca Alquran

kepadamu karena membacanya setiap huruf sepuluh kebaikan. Adapun saya, sungguh aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, mim satu huruf dan lam satu huruf.’ HR. Hakim. 10)

Saudara-saudaraku, inilah keutamaan membaca al-Qur`an, pahala ini bagi yang mengharapkan pahala dan ridha dari Allah subhanahuwata'ala. Pahala besar untuk amal yang sedikit. Maka orang yang tertipu adalah yang lalai padanya, orang yang rugi adalah orang yang tidak mendapatkan keuntungan saat tidak bisa lagi menyusulnya. Keutamaan ini mencakup semua al-Qur`-an, dan disebutkan dalam sunnah tentang keutamaan beberapa surat tertentu.

Di antara surah tersebut adalah surah al-Fatihah: Dalam Shahih al-Bukhari, dari Abu Sa'id bin Mu'alla radhiyallahu ‘anhu, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya:

)) : وسلم عليه الله صلى الله رسول :قال القرآن في سورة أعظم ألعلمنك�ه أوتيت الذي العظيم والقرآن المثاني السبع هي م�ين gع ال ال ب' ر �ل ه� ل gح مgد� ))ال

البخاري[ ] أخرجه

“Aku akan mengajarkan kepadamu surah terbesar dalam al-Qur`an 'alham dulillahi rabbil 'alamin' (al-Fatihah) tujuh (ayat) yang diulang-ulang dan al-Qur`an agung yang diberikan kepadaku." (11)  Karena keutamaannya ter-sebut, membacanya merupakan salah satu rukun shalat yang tidak sah ke-cuali dengannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

)) : وسلم عليه الله صلى الله الكتاب رسول بفاتحة يقرأ لم لمن صالة ))العليه[ ] متفق

"Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca al-Fatihah."Muttafaqun ‘alaih. 12)

Dan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, 'Rasulullah shallal-lahu‘alaihi wa sallam bersabda: 'Barangsiapa shalat yang tidak membaca al-Fatihah padanya, maka ia kurang.' Beliau mengatakannya tiga kali. Ada yang bertanya kepada Abu Hurairah ra, 'Kami berada di belakang imam.' Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menjawab: ‘Bacalah pada dirimu (dengan

10() Ad-Darimi 3315. 11() HR. Al-Bukhari 4720, an-Nasa`i 4720, Abu Daud 1458, Ibnu Majah 3785, Ahmad 4/211, dan ad-Darimi 1492. 12()HR. Muslim 723, Muslim 394, at-Tirmidzi 247, an-Nasa`i 911, Abu Daud 822, Ibnu Majah 837, Ahmad 5/313, ad-Darimi 1242.

suara pelan). (13 Di antara surah yang ditentukan adalah surah al-Baqarah dan Ali Imran: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

)) : وسلم عليه الله صلى الله رسول :  قال عمران وآل البقرة الزهراوين اقرءواطير من قان gف�ر كأنهما أو غيايتان أو غمامتان كأنهما القيامة يوم يأتيان فإنهما

وتركها بركة خgذها أ فإن البقرة سورة اقرءوا أصحابهما عن �ح اج ان ت صوافة - - الس ح ر يعني ط ل ة الب تستطيعها وال مسلم[ ] ))حسرة أخرجه

“Bacalah Zahrawain (yaitu) al-Baqarah dan Ali Imran, sesungguhnya keduanya datang pada hari kiamat seolah-olah dua awan, atau bagaikan dua kelompok burung yang berbulu yang membela pembacanya. Bacalah

surat al-Baqarah, sungguh mengambilnya adalah berkah dan meninggalkannya adalah rugi, dan penyihir tidak bisa

mengganggunya."HR. Muslim .)14(

Dan dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, sesungguhnya Nabi shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:

)) : وسلم عليه الله صلى الله رسول البقرة  قال سورة فيه أ �قgر ت الذي البيت إنالشيطان يدخله مسلم[ ] ))ال أخرجه

"Sesungguhnya rumah yang dibacakan surah al-Baqarah di dalamnya tidak bisa dimasuki syetan."HR. Muslim. (15)

Hal itu dikarenakan di dalamnya ada Ayat Kursi, disebutkan dalam hadits shahih bahwa barangsiapa yang membacanya di malam hari niscaya ia ber ada dalam penjagaan Allah subhanahuwata'ala dan syetan tidak bisa men-dekatinya hingga subuh. Dan dari Ibnu Abbas ra, bahwa Jibril as berkata, dan ia berada di sisi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: ‘Ini adalah pintu yang telah dibuka, belum pernah dibuka sebelumnya. Ia berkata: maka turun malaikat darinya, lalu datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata: “Bergembiralah dengan dua cahaya yang diberikan kepadamu, be-lum pernah diberikan kepada nabi sebelum kamu (yaitu) al-Fatihah dan pe-nutut surah al-Baqarah, engkau tidak membaca satu huruf darinya kecuali diberikan kepadamu.” HR. Muslim. (16)

13() HR. Muslim. 14() HR. Muslim 804 dan Ahmad 5/249. 15() HR. Muslim 780, at-Tirmidzi 2877 dan Ahmad 2/378. 16() HR.Muslim 806 dan an-Nasa`i 912.

Page 7: Inilah 5 Keutamaan Membaca Alquran

Di antara surah yang ditentukan keutamaannya: dalam Shahih al-Bukhari, dari Abu Sa'id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya:

)) : وسلم عليه الله صلى الله رسول ثلث قال تعدل إنها بيده نفسي والذيالبخاري[ ])) القرآن أخرجه

"Demi diriku yang berada di tangan-Nya, sesungguhnya ia mengimbangi sepertiga al-Qur'an." (17) Bukanlah maksudnya mengimbanginya dalam fadhilah (keutamaan) bahwa ia mencukupkan darinya (bisa menggantikan nya). Karena itulah jika ia membacanya di dalam shalat sebanyak tiga kali niscaya tidak bisa menggantikannya dari membaca al-Fatihah. Tidak berarti sesuatu yang mengimbangi yang lain dalam keutamaan bahwa ia bisa men-cukupkannya. Dari Abu Ayyub al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang membaca :

[ ] (( عليه(( متفق الحمد وله gم�لgك ال له له شريك ال وحده الله إال إله ال

'Tiada Ilah (yang berhak disembah) selain Allah subhanahuwata'ala, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kerajaan dan untuk-Nya pujian' sebanyak sepuluh kali, niscaya pahala seperti memerdekakan empat orang budak dan keturunan nabi Ismail as."Muttafaqun ‘alaih. (18)

Kendati demikian, jika seseorang berkewajiban membayar empat kafarat empat orang budak lalu ia membaca zikir ini, niscaya tidak bisa menggantikan kewajiban memerdekakan budak ini, sekalipun sama dalam keutamaan.

Di antara surah yang mempunyai keutamaan khusus adalah surah al-Falaq dan an-Naas. Dari Uqbah bin 'Amir radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shal-lallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Apakah engkau tidak memikirkan ayat-ayat yang diturunkan yang tidak ada seumpamanya yaitu surah al-Falaq dan an-Naas.'HR. Muslim. Dan dalam riwayat an-Nasa`I, ‘Tiada seseorang meminta dengan semisalnya dan tidak ada yang berlindung dengan seum-pamanya.”

Maka bersungguh-sungguhlah, wahai saudaraku, dalam memperba-nyak membaca al-Qur`an yang penuh berkah, terutama di bulan ini yang di turunkan al-Qur`an padanya. Sesungguhnya banyak membaca dalam bulan

17()HR. Al-Bukhari 4726, an-Nasa`i 995, Abu Daud 1461, Ahmad 3/35, Malik 483. 18() HR. Al-Bukhari 6041, Muslim 2693, at-Tirmidzi 3553, dan Ahmad 5/418.

ini memiliki keutamaan khusus. Jibril ‘alahissalam mengulangi/tadarus al-Qur`an kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di bulan Ramadhan se-banyak satu kali setiap tahun, dan pada tahun yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat, ia (Jibril ‘alahissalam) melakukannya sebanyak dua kali untuk memperkuat dan memantapkan. Para salafus shalih banyak membaca al-Qur`an di bulan Ramadhan, di dalam shalat dan di luarnya. Imam az-Zuhri rahimahullah, apabila masuk bulan Ramadhan berkata: 'Sesungguhnya ia adalah bulan membaca al-Qur`an dan memberi makan.' Apabila masuk bulan Ramadhan, imam Malik rahimahullah meninggalkan membaca hadits dan majelis ilmu, dan mengkhususkan membaca al-Qur`an dari mushhaf. Qatadah rahimahullah mengkhatamkan al-Qur`an setiap kali tujuh malam dan pada bulan Ramadhan setiap tiga malam, dan di sepuluh hari terakhir setiap malam. Ibrahim an-Nakha'i mengkhatamkan al-Qur`an di bulan Ramadhan setiap tiga malam dan pada sepuluh hari terakhir setiap dua malam, dan al-Aswad rahimahullah membaca semua al-Qur`an setiap dua malam di semua bulan.

Ikutilah mereka, semoga Allah subhanahuwata'ala memberi rahmat kepadamu, niscaya engkau menyusul orang-orang baik yang suci. Ambilah kesempatan malam dan siang yang mendekatkanmu kepada Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. Sesungguhnya umur terus berjalan cepat dan waktu berlalu semuanya, dan hanya bagaikan satu waktu di siang hari.

Ya Allah, berilah kami taufik untuk membaca kitab-Mu menurut cara yang menyebabkan ridha-Mu kepada kami. Berilah kami petunjuk jalan-jalan kesejahteraan. Keluarkanlah kami dari kegelapan kepada cahaya. Dan jadikanlah ia sebagai hujjah bagi kami bukan atas kami, wahai Rabb semesta alam.

Ya Allah, tinggikanlah derajat kami dengannya, selamatkanlah kami dengannya dari kerendahan, ampunilan kesalahan-kesalahan kami dengannya, ampunilah kami, kedua orang tua kami dan semua kaum muslimin dengan rahmat-Mu wahai Yang Paling pengasih dari yang pengasih.

Semoga shalawat dan salam selalu tercurah kepada nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan para sahabatnya.

Page 8: Inilah 5 Keutamaan Membaca Alquran

Fadhilah Membaca AlQuran Meski Tidak Mengerti Artinya

Seorang muslim tua Amerika tinggal di sebuah perkebunan/area di sebelah timur Pegunungan Kentucky bersama cucu laki-lakinya. Setiap pagi Sang kakek bangun pagi dan duduk dekat perapian membaca Al-qur’an. Sang cucu ingin menjadi seperti kakeknya dan mencoba menirunya seperti yang disaksikannya setiap hari.

Suatu hari ia bertanya pada kakeknya : “ Kakek, aku coba membaca Al-Qur’an sepertimu tapi aku tak bisa memahaminya, dan walaupun ada sedikit yang aku pahami segera aku lupa begitu aku selesai membaca dan menutupnya. Jadi apa gunanya membaca Al-quran jika tak memahami artinya ?

Sang kakek dengan tenang sambil meletakkan batu-batu di perapian, memjawab pertanyaan sang cucu : “Cobalah ambil sebuah keranjang batu ini dan bawa ke sungai, dan bawakan aku kembali dengan sekeranjang air.”Anak itu mengerjakan seperti yang diperintahkan kakeknya, tetapi semua air yang dibawa habis sebelum dia sampai di rumah. Kakeknya tertawa dan berkata, “Kamu harus berusaha lebih cepat lain kali “.

Kakek itu meminta cucunya untuk kembali ke sungai bersama keranjangnya untuk mencoba lagi. Kali ini anak itu berlari lebih cepat, tapi lagi-lagi keranjangnya kosong sebelum sampai di rumah.Dengan terengah-engah dia mengatakan kepada kakeknya, tidak mungkin membawa sekeranjang air menggunakan keranjang batu ini, lalu diapun pergi mencari sebuah ember untuk mengganti keranjangnya.

Kakeknya mengatakan : ”Aku tidak ingin seember air, aku ingin sekeranjang air. Kamu harus mencoba lagi lebih keras. ” dan dia pergi ke luar untuk menyaksikan cucunya mencoba lagi. Pada saat itu, anak itu tahu bahwa hal ini tidak mungkin, tapi dia ingin menunjukkan kepada kakeknya bahwa meskipun dia berlari secepat mungkin, air tetap akan habis sebelum sampai di rumah.Anak itu kembali mengambil/ mencelupkan keranjangnya ke sungai dan kemudian berusaha berlari secepat mungkin, tapi ketika sampai di depan kakeknya, keranjang itu kosong lagi. Dengan terengah-engah, ia berkata : ”Kakek, ini tidak ada gunanya. Sia-sia saja”.

Sang kakek menjawab : ”Nak, mengapa kamu berpikir ini tak ada gunanya?. Coba lihat dan perhatikan baik-baik keranjang itu .”Anak itu memperhatikan keranjangnya dan baru ia menyadari bahwa keranjangnya nampak sangat berbeda. Keranjang itu telah berubah dari sebuah keranjang batu yang kotor, dan sekarang menjadi sebuah keranjang yang bersih, luar dan dalam.

”Cucuku, apa yang terjadi ketika kamu membaca Qur’an? Boleh jadi kamu tidak mengerti ataupun tak memahami sama sekali, tapi ketika kamu membacanya, tanpa kamu menyadari kamu akan berubah ,…………………… luar dan dalam.

Page 9: Inilah 5 Keutamaan Membaca Alquran

Inilah Hadits-hadits Tentang Fadhilah Surat Yasin yang TertolakOleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya serta umatnya hingga akhir zaman.Surat Yasin menjadi surat primadona bagi masyarakat kita, Indonesia. Sehingga muncul di mana-mana kegiatan Yasinan, karena didalamnya dibaca surat Yasin secara bersama-sama. Hal ini tidak lepas dari adanya pemahaman tentang keistimewaan membaca surat ini atas surat lainnya, khususnya berkaitan dengan faidah dan fadhilahnya.

Lebih khusus lagi pada malam Jum'at, selepas Maghrib maka rumah-rumah, masjid, dan mushalla ramai dengan lantunan surat Yasin baik dengan sen-diri-sendiri maupun berjamaah. Terekam dalam benak, bahwa ini adalah amal yang benar-benar disyariatkan dan memiliki pahala besar. Ada kesan pengkhususan malam Jum'at dengan membaca surat Yasin, dan ini sudah kami ulas dalam tulisan sebelumnya: Malam Jum'at Disunnahkan Baca Surat Al-Kahfi, Bukan Surat Yasin.

Pada sebagian masyarakat, surat Yasin sengaja dibaca karena ada hajat atau kebutuhan yang ingin terpenuhi. Pembacanya sengaja membaca surat ini dengan bilangan tertentu agar hajatnya dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Ringkasnya, mereka menjadikan surat ini sebagai wasilah agar terkabul doa, yakni dengan membacanya dalam jumlah tertentu.

Jika ditanya, kenapa melakukan demikian. Rata-rata jawabnya, ini kan baik dan diajarkan oleh kiai atau guru. Padahal MENGKHUSUSKAN cara dalam membaca surat ini dengan jumlah bilangan tententu dan untuk tujuan tertentu tidak memiliki landasan dari dalil shahih.

Memang benar, surat Yasin termasuk bagian dari Al-Qur'an. Dan membaca Al-Qur'an mendatangkan kebaikan yang banyak dan pahala yang besar dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Namun menghususkan surat tertentu dengan menetapkan fadhilah dan manfaat tertentu dari pada surat-surat lainnya, dan membacanya dengan cara tertentu adalah membutuhkan dalil khusus.

Karena ini masalah ubudiyyah tidak diketahui tentang perintah, tatacara dan fahilahnya kecuali melalui khabar wahyu. Dan tidak didapatkan khabar shahih tentangnya. Memang terdapat beberapa hadits yang menerangkan tentang keutamaan dan fadhilah surat Yasin, hanya saja statusnya antara dhaif dan maudhu' (palsu). Berikut ini beberapa haditsnya:

Pertama, dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

"Sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta'ala telah membaca surat Thaha dan Yasin seribu tahun sebelum menciptakan Adam. Maka saat [ara malaikat mendengar Al-Qur'an, mereka berkata: Beruntunglah bagi umat yang di turunkan ini atas mereka, beruntunglah lisan yang berucap dengannya, dan beruntunglah bagi hati yang mengembannya." (HR. al-Darimi dalam Sunannya: 2/456, Ibnu Huzaimah dalam al-Tauhid: 109, Ibnu Hibban dalam al-Dhu'afa': 1/108, dan lainnya. Syaikh Al-Albani menyebutkannya sebagai hadits munkar dalam Silsilah al-Ahadits al-Dhaifah, no. 1248. Beliau ber-kata: dan matan ini adalah maudhu' sebagaimana dikatakan Ibnu Hibban, dan isnadnya dhaif jiddan/lemah sekali)

Kedua, dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu secara marfu',

"Siapa yang masuk ke pemakaman, lalu ia membaca surat Yasin niscaya di ringankan siksa mereka (ahli kubur) pada hari itu, dan baginya kebaikan-kebaikan sebanyak orang yang di dalamnya." (Hadits maudhu' (palsu) yang dikeluarkan al-Tsa'labi dalam tafsirnya, disebutkan Syaikh al-Albani dalam Silsilah Al-Hadits Al-Dhaifah: no. 1246)

Ketiga, diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu 'Anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,"Sesungguhnya setiap sesuatu ada jantungnya, dan jantungnya Al-Qur'an adalah surat Yasin. Siapa membacanya surat Yasin niscaya Allah mencatat untuknya membaca Al-Qur'an sepuluh kali." (HR. Al-Tirmidzi, statusnya Maudhu' (palsu) sebagaimana disebutkan Syaikh Al-Albani dalam Shahih

Page 10: Inilah 5 Keutamaan Membaca Alquran

wa Dhaif Sunan al-Tirmidzi: 2887, Dhaif Al-Targhib wa Al-Tarhib: 885, Dhaif al-Jami' al-Shaghir: 1935)

Keempat, riwayat dari Ma'qil bin Yasar Radhiyallahu 'Anhu, "Siapa mem baca surat Yasin untuk mengharap wajah Allah niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu, maka bacalah surat Yasin pada orang meninggal kalian." (Hadits Dhaif, dalam Dhaif al-Jami' al-Shaghir: 5785)

Kelima, dari 'Atha bin Abi Rabbah Radhiyallahu 'Anhu berkata, telah sam-pai kepadaku bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,"Siapa membaca surat Yasin di siang hari, niscaya dipenuhi semua kebutu-hannya." (Dhaif Misykah al-Mashabih: 2118)

Dan secara umum semua riwayat yang menerangkan keutamaan surat Yasin adalah Dhaif dan maudhu' (palsu) sebagaimana yang telah diteliti oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam beberapa kitabnya. Wallahu Ta'ala A'lam.

Bagaimana Supaya Doa Dikabulkan?

Bagi seorang muslim yang memiliki hajat kepada Allah dan berharap agar terkabul doanya untuk benar-benar berdoa kepada Allah dengan menyebut Asmaul Husna (nama-nama Allah yang Maha Indah) dan sifat-sifat Allah yang Mahatinggi, memohon kepada-Nya dengan merendahkan diri setiap saat, khususnya di waktu dan tempat mustajabah untuk dikabulkan kebutu-hannya. Allah Ta'ala berfirman,

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah me-reka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman ke-pada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS. Al-Baqarah: 186)

Meminta dikabulkan doa itu tidak boleh mengerjakan ibadah dan amal-amal qurubat yang tidak memiliki landasan perintahnya dari sunnah. Dan siapa yang melaksanakan ibadah tanpa mengikuti sunnah, ibadah tersebut tertolak. Walalhu Ta'ala A'lam.

  

Bagi Yang Ingin Mengetahui Keutamaan Surat Yasin, ini lho hadits-haditsnya..

MUQADDIMAH

Kebanyakan kaum muslimin membiasakan membaca surat Yasin, baik pada malam Jum’at, ketika mengawali atau menutup majlis ta’lim, ketika ada atau setelah kematian dan pada acara-acara lain yang mereka anggap pen-ting. Saking seringnya surat Yasin dijadikan bacaan di berbagai pertemuan dan kesempatan, sehingga mengesankan, Al-Qur’an itu hanyalah berisi surat Yasin saja. Dan kebanyakan orang membacanya memang karena tergiur oleh fadhilah atau keutamaan surat Yasin dari hadits-hadits yang banyak mereka dengar, atau menurut keterangan dari guru mereka.

Al-Qur’an yang di wahyukan Allah adalah terdiri dari 30 juz. Semua surat dari Al-Fatihah sampai An-Nas, jelas memiliki keutamaan yang setiap umat Islam wajib mengamalkannya. Oleh karena itu sangat dianjurkan agar umat Islam senantiasa membaca Al-Qur’an. Dan kalau sanggup hendaknya meng-hatamkan Al-Qur’an setiap pekan sekali, atau sepuluh hari sekali, atau dua puluh hari sekali atau khatam setiap bulan sekali. (Hadist Riwayat Bukhari, Muslim dan lainnya).

Sebelum melanjutkan pembahasan, yang perlu dicamkan dan diingat dari tulisan ini, adalah dengan membahas masalah ini bukan berarti penulis me-larang atau mengharamkan membaca surat Yasin.

Sebagaimana surat-surat Al-Qur’an yang lain, surat Yasin juga harus kita baca. Akan tetapi di sini penulis hanya ingin menjelaskan kesalahan mereka yang menyandarkan tentang fadhilah dan keutamaan surat Yasin kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Page 11: Inilah 5 Keutamaan Membaca Alquran

Selain itu, untuk menegaskan bahwa tidak ada tauladan dari Nabi Saw. membaca surat Yasin setiap malam Jum’at, setiap memulai atau menutup majlis ilmu, ketika dan setelah kematian dan lain-lain.Mudah-mudahan keterangan berikut ini tidak membuat patah semangat, tetapi malah memotivasi untuk membaca dan menghafalkan seluruh isi Al-Qur’an serta mengamalkannya.

KELEMAHAN HADITS-HADITS TENTANG FADHILAH SURAT YASIN

Kebanyakan umat Islam membaca surat Yasin karena - sebagaimana dike-mukakan di atas- fadhilah dan ganjaran yang disediakan bagi orang yang membacanya. Tetapi, setelah penulis melakukan kajian dan penelitian ten-tang hadits-hadits yang menerangkan fadhilah surat Yasin, penulis dapati Semuanya Adalah Lemah.

Perlu ditegaskan di sini, jika telah tegak hujjah dan dalil maka kita tidak boleh berdusta atas nama Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebab ancamannya adalah Neraka. (Hadits Riwayat Bukhari, Muslim, Ahmad dan lainnya).

HADITS DHA’IF DAN MAUDHU’

Adapun hadits-hadits yang semuanya dha’if (lemah) dan atau maudhu’ (palsu) yang dijadikan dasar tentang fadhilah surat Yasin diantaranya adalah sebagai berikut :

Hadist 1Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin dalam suatu malam, maka ke-tika ia bangun pagi hari diampuni dosanya dan siapa yang membaca surat Ad-Dukhan pada malam Jum’at maka ketika ia bangun pagi hari diampuni dosanya.” (Ibnul Jauzi, Al-Maudhu’at, 1/247).

Keterangan: Hadits ini Palsu.Ibnul Jauzi mengatakan, hadits ini dari semua jalannya adalah batil, tidak ada asalnya. Imam Daruquthni berkata: Muhammad bin Zakaria yang ada dalam sanad hadits ini adalah tukang memalsukan hadits. (Periksa: Al-Maudhu’at, Ibnul Jauzi, I/246-247, Mizanul I’tidal III/549, Lisanul Mizan V/168, Al-Fawaidul Majmua’ah hal. 268 No. 944).

Hadits 2Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin pada malam hari karena men-cari keridhaan Allah, niscaya Allah mengampuni dosanya.”

Keterangan: Hadits ini Lemah.Diriwayatkan oleh Thabrani dalam kitabnya Mu’jamul Ausath dan As-Shag-hir dari Abu Hurairah, tetapi dalam sanadnya ada rawi Aghlab bin Tamim. Kata Imam Bukhari, ia munkarul hadits. Kata Ibnu Ma’in, ia tidak ada apa-apanya (tidak kuat). (Periksa: Mizanul I’tidal I:273-274 dan Lisanul Mizan I : 464-465).

Hadits 3Artinya: “Siapa yang terus menerus membaca surat Yasin pada setiap ma-lam, kemudian ia mati maka ia mati syahid.”

Keterangan: Hadits ini Palsu.Hadits ini diriwayatkan oleh Thabrani dalam Mu’jam Shaghir dari Anas, te-tapi dalam sanadnya ada Sa’id bin Musa Al-Azdy, ia seorang pendusta dan dituduh oleh Ibnu Hibban sering memalsukan hadits. (Periksa: Tuhfatudz Dzakirin, hal. 340, Mizanul I’tidal II : 159-160, Lisanul Mizan III : 44-45).

Hadits 4Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin pada permulaan siang (pagi hari) maka akan diluluskan semua hajatnya.”

Keterangan: Hadits ini Lemah.Ia diriwayatkan oleh Ad-Darimi dari jalur Al-Walid bin Syuja’. Atha’ bin Abi Rabah, pembawa hadits ini tidak pernah bertemu Nabi Saw. Sebab ia lahir sekitar tahun 24H dan wafat tahun 114H.(Periksa: Sunan Ad-Darimi 2:457, Misykatul Mashabih, takhrij No. 2177, Mizanul I’tidal III:70 dan Taqribut Tahdzib II:22).

Hadits 5Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin satu kali, seolah-olah ia mem-baca Al-Qur’an dua kali.” (Hadits Riwayat Baihaqi dalam Syu’abul Iman).

Keterangan: Hadits ini Palsu.(Lihat Dha’if Jamiush Shaghir, No. 5801 oleh Syaikh Al-Albani).

Page 12: Inilah 5 Keutamaan Membaca Alquran

Hadits 6Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin satu kali, seolah-olah ia mem-baca Al-Qur’an sepuluh kali.” (Hadits Riwayat Baihaqi dalam Syu’abul Iman).

Keterangan: Hadits ini Palsu.(Lihat Dha’if Jami’ush Shagir, No. 5798 oleh Syaikh Al-Albani).

Hadits 7Artinya: “Sesungguhnya tiap-tiap sesuatu mempunyai hati dan hati (inti) Al-Qur’an itu ialah surat Yasin. Siapa yang membacanya maka Allah akan memberikan pahala bagi bacaannya itu seperti pahala membaca Al-Qur’an sepuluh kali.”

Keterangan: Hadits ini Palsu.Hadits ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (No. 304 8) dan Ad-Darimi 2:456. Di dalamnya terdapat Muqatil bin Sulaiman. Ayah Ibnu Abi Hatim berkata: Aku mendapati hadits ini di awal kitab yang di susun oleh Muqatil bin Su-laiman. Dan ini adalah hadits batil, tidak ada asalnya. (Periksa: Silsilah Hadits Dha’if no. 169, hal. 202-203). Imam Waqi’ berkata: Ia adalah tukang dusta. Kata Imam Nasa’i: Muqatil bin Sulaiman sering dusta.(Periksa: Mizanul I’tidal IV:173).

Hadits 8Artinya: “Siapa yang membaca surat Yasin di pagi hari maka akan dimu-dahkan (untuknya) urusan hari itu sampai sore. Dan siapa yang membaca nya di awal malam (sore hari) maka akan dimudahkan urusannya malam itu sampai pagi.”

Keterangan: Hadits ini Lemah.Hadits ini diriwayatkan Ad-Darimi 2:457 dari jalur Amr bin Zararah. Dalam sanad hadits ini terdapat Syahr bin Hausyab. Kata Ibnu Hajar: Ia banyak memursalkan hadits dan banyak keliru. (Periksa: Taqrib I:355, Mizanul I’tidal II:283).

Hadits 9Artinya: “Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang akan mati di antara kamu.”

Keterangan: Hadits ini Lemah.

Diantara yang meriwayatkan hadits ini adalah Ibnu Abi Syaibah (4:74 cet. India), Abu Daud No. 3121. Hadits ini lemah karena Abu Utsman, di antara perawi hadits ini adalah seorang yang majhul (tidak diketahui), demikian pula dengan ayahnya. Hadits ini juga mudtharib (goncang sanadnya/tidak jelas).

Hadits 10Artinya: “Tidak seorang pun akan mati, lalu dibacakan Yasin di sisinya (maksudnya sedang naza’) melainkan Allah akan memudahkan (kematian itu) atasnya.”

Keterangan: Hadits ini Palsu.Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam kitab Akhbaru Ashbahan I :188. Dalam sanad hadits ini terdapat Marwan bin Salim Al Jazari. Imam Ahmad dan Nasa’i berkata, ia tidak bisa dipercaya. Imam Bukhari, Muslim dan Abu Hatim berkata, ia munkarul hadits. Kata Abu ‘Arubah Al Harrani, ia sering memalsukan hadits. (Periksa: Mizanul I’tidal IV : 90-91).

PENJELASAN

Abdullah bin Mubarak berkata: Aku berat sangka bahwa orang-orang zindiq (yang pura-pura Islam) itulah yang telah membuat riwayat-riwayat itu (ha-dits-hadits tentang fadhilah surat-surat tertentu). Dan Ibnu Qayyim Al-Jau-ziyah berkata: Semua hadits yang mengatakan, barangsiapa membaca surat ini akan diberikan ganjaran begini dan begitu, SEMUA HADITS TEN-TANG ITU ADALAH PALSU. Sesungguhnya orang-orang yang memalsu-kan hadits-hadits itu telah mengakuinya sendiri. Mereka berkata, tujuan kami membuat hadits-hadits palsu adalah agar manusia sibuk dengan (mem-baca surat-surat tertentu dari Al-Qur’an) dan menjauhkan mereka dari isi Al-Qur’an yang lain, juga kitab-kitab selain Al-Qur’an. (Periksa: Al-Mana-rul Munffish Shahih Wadh-Dha’if, hal. 113-115).

KESIMPULAN

Dengan demikian jelaslah bahwa hadit-hadits tentang fadhilah dan keutama-an surat Yasin, semuanya LEMAH dan PALSU. Oleh karena itu, hadits-hadits tersebut tidak dapat dijadikan hujjah untuk menyatakan keutamaan surat ini dan surat-surat yang lain, dan tidak bisa pula untuk menetapkan ganjaran atau penghapusan dosa bagi mereka yang membaca surat ini. ***Penyusun: Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Page 13: Inilah 5 Keutamaan Membaca Alquran

(TERBARU) DALIL,FADHILAH YASINAN & HADITS KEUTAMAAN SURAT YASIN DALAM ISLAM : Hukum Membaca Surat Yasin dan Doa Berjamaah di Kuburan | “Barangsiapa yang membaca Yasin maka Allah tuliskan dengan membacanya sama dengan membaca Al Quran 10 kali”Posted 15 September, 2011 by dr.Abu Hana

Hukum Membaca Surat Yasin dan Doa Berjamaah di Kuburan

Asy-Syaikh Al-’Utsaimin rahimahullah ditanya: Apa hukum membaca surat Yasin sesudah menguburkan mayat, serta apa hukum adzan di kuburan setelah memasukkan mayat ke liang lahat?

Beliau rahimahullah menjawab:Membaca surat Yasin di atas kubur seseorang adalah bid’ah yang ti-dak ada asalnya (dalil), demikian juga membaca Al Qur’an setelah penguburan mayat.

Hal itu bukanlah Sunnah, bahkan perbuatan itu adalah bid’ah. Karena Rasu-lullah shallallahu ‘alaihi wasallam jika telah selesai dari menguburkan ma-yat, beliau berdiri di atasnya dan berkata:

“Mintakanlah ampun bagi saudara kalian ini dan mohonkanlah baginya ke-teguhan. Sesungguhnya sekarang ini ia sedang ditanya.” [1]

Tidak pernah ada keterangan dari Nabi SAW bahwa beliau membaca Al Qur’an di atas kubur dan tidak pula memerintahkannya.

Beliau rahimahullah juga ditanya: Apakah hukum berdoa secara ber-jamaah disamping kuburan di mana salah satu dari mereka berdoa dan yang lainnya mengaminkan?

Maka beliau rahimahullah pun menjawab:

Hal ini tidak termasuk sunnah Rasulullah SAW dan bukan pula sunnah para khalifah yang empat. Tidak lain Rasulullah SAW hanya mengajarkan kepa-da mereka untuk memintakan ampunan bagi mayit dan memohonkan kete-guhan baginya. Semua itu dilakukan dengan sendiri-sendiri dan tidak deng-an cara berjamaah. 

Surat Yasin Hatinya Al-Qur’an

Banyak hadits-hadits yang tersebar di kalangan masyarakat menjelaskan ke-utamaankeutamaan sebaian surat-surat Al-Qur’an. Namun sayangnya, ba-nyak diantara hadits itu yang lemah, bahkan palsu. Maka cobalah perhatikan hadits berikut:

“Sesungguhnya segala sesuatu memiliki hati, sedang hatinya Al-Qur’an adalah Surat Yasin. Barang siapa yang membacanya, maka seakan-akan ia telah membaca Al-Qua’an sebanyak 10 kali”. [HR. At-Tirmidziy da-lam As-Sunan (4/46), dan Ad-Darimiy dalam Sunan-nya (2/456)]

Hadits ini adalah hadits maudhu’ (palsu), karena dalam sanadnya terdapat dua rawi hadits yang tertuduh dusta, yaitu: Harun Abu Muhammad, dan Muqotil bin Sulaiman. Karenanya, Ahli Hadits zaman ini, yaitu Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albaniy -rahimahullah- menggolong kannya sebagai hadits palsu dalam kitabnya As-Silsilah Adh-Dho’ifah (no.169).“Bacalah pada mayit-mayit kalian surat Yasin” hal.147.Hadits ini Riwayat Abu Dawud Ibnu Majah dan lain-lain, didalamnya terdapat tiga cacat:

- Kemajhulan (tidak ada rekomendasi/komentar dari ulama ahli hadits) rawinya yang bernama Abu Utsman.

- Kemajhulan ayahnya.- Idlthirab (kegoncangan pada sanadnya)

Hadit ini didha’ifkan oleh Ibnul Qhaththan, Ad Daruqhuthni dan Al Albani. Lihat perinciannya dalam Irwa’ul Ghalil karya al Albani hadits no:688.

Page 14: Inilah 5 Keutamaan Membaca Alquran

“Barangsiapa yang membaca Yasin dalam satu malam maka di pagi harinya dalam keadaan diampuni dosanya”, Kitabush shalah, hal.146. Asy Syaikh al Albani mendho’ifkannya dalam Dha’iful Jami’:5787. “Barangsiapa yang membaca Yasin maka Allah tuliskan dengan membaca nya sama dengan membaca Al Quran 10 kali”, hal.146.____________________[HR. Abu Dawud II/70, Al Hakim I/370, Al Baihaqi IV/56, Abdullah bin Ahmad dalam Zawaid Az Zuhd hal. 129 berkata Al Hakim: “Shahih sanadnya dan disepakati oleh Adz Dzahabi.” Berkata An Nawawi (V/292): “Sanadnya jayyid (bagus).” Lihat Ahkamul Janaiz hal. 198. (-pent) 

Hadist-hadist Tentang Keutamaan Surah Yasin, Satupun Tidak Ada yang Shohih (Bag. 1) 

Penulis: Al-Ustadz Abul Mundzir Dzul-Akmal As-Salafy

 Hadist pertama : Artinya : “Hati al Qur`an adalah “Yaasin”, tidaklah membacanya seorang lelaki yang menginginkan Allah dan kehidupan akhirat; kecuali Allah SWT akan memberikan ampunan baginya, bacakanlah “Yaasin” itu atas orang yang meninggal diantara kalian.” Asy Syaikh al Albaaniy rahimahullah telah berkata : “Hadist ini dho`iif (lemah), diriwayatkan oleh: Ahmad, Abu Daawud, an Nasaaiiy dan lafadz ini bagi an Nasaaiiy , dan Ibnu Maajah, dan al Haakim dan dishohihkan olehnya.[1]

Hadist kedua :Artinya : “Sesungguhnya bagi segala sesuatu ada hati, dan hati al Qur`an adalah “Yaasin”, dan barang siapa membaca “Yaasin”: Allah Tabaaraka wa Ta`aala menuliskan baginya dengan bacaannya itu seperti membaca al Qur`aan sepuluh kali.”

Ada tambahan riwayat : “Tanpa disebutkan “Yaasin.” [2]Berkata asy Syaikh al Albaaniy rahimahullahu Ta`aala : Hadist ini Maudhuu` (palsu).

Berkata Abu `Iisaa (al Imam at Tirmidziy) : “Hadist ini hasan ghariib tidak kami ketahui kecuali hadist dari Humeiid bin `Abdurrahman, dan di Bashrah

mereka tidak mengetahui dari hadist Qataadah kecuali dari jalan ini. Dan Haaruun Abu Muhammad seorang syaikh yang majhuul (tidak dikenal).

Berkata al Imam at Tirmidziy : telah menghadistkan kepada kami Abu Muusa Muhammad bin al Mutsanna; telah menghadistkan kepada kami Ahmad bin Sa`iid ad Daarimiy; telah menghadistkan kepada kami Qutaibah dari Humeid bin `Abdurrahman dengan hadist ini.

Hadist ketiga :

Dan pada bab ini juga dari jalan Abu Bakar as Shiddiiq, tidak shohih dari sisi sanadnya, isnadnya lemah. [3]Artinya : Dari Jundub radhiallahu `anhu berkata : berkata Rasulullahi SAW : “Barang siapa yang membaca “Yaasin” pada malam hari mencari Wajah Allah, Allah Tabaaraka wa Ta`aala mengampuni dosanya.” [4]

Berkata asy Syaikh al Baaniy rahimahullahu `Ta`aala : Hadist ini dho`iif (lemah).—————————————–[1] Berkata asy Syaikh al Albaaniy rahimahullahu Ta`aala: “Tidak terdapat disisi yang lainnya kecuali perintah untuk membacanya, kemudian disisi an Nasaaiiy di “al `Amal” dan lafadznya :

Isyaarah secara ringkas, secara sempurna riwayat ini terdapat di “al Musnad”, se-dangkan dalam sanadnya terdapat para rawi yang majhuul dan juga sanadnya gon-cang, dan dikeluarkan juga di dalam : “ad Dho`iifah” no. (6843).Artinya : “al Baqarah adalah puncak al Quraan dan yang tertinggi, dan turun ber-sama setiap ayat dari al Baqarah tersebut delapan puluh orang Malaikat, dan dike-luarkan ayat al Kursi dari bawah al `Arsy maka disambungkan dengan surah al Baqarah, dan Yasin adalah hati daripada al Quraan, tidaklah membacanya seorang lelaki yang menginginkan Allah Tabaaraka wa Ta`aala dan kehidupan akhirat; kecuali diampuni dia, dan bacakanlah Yasin itu atas orang mati.” Asy Syaikh al Albaaniy rahimahullahu Ta`aala berkata : Munkar. Dikeluarkan oleh Ahmad (5/26) : telah menghadistkan kepada kami `Aarim: telah menghadistkan kepada kami Mu`tamir dari bapaknya dari seorang lelaki dari bapaknya dari Ma`qil bin Yasaar marfuu`an.

Dan telah diriwayatkan juga oleh an Nasaaiiy di “`Amalul Yaum wal Lailah” (581/1075) dari jalan lain dari Mu`tamar; secara ringkas atas perkataan :Dan dikeluarkan oleh Abu Daawud dan Jamaa`ah bahagian terakhir darinya. Dan riwayat lain bagi Ahmad (5/27), dan an Nasaaiiy (1074), dari jalan Sulaimaan at

Page 15: Inilah 5 Keutamaan Membaca Alquran

Taimiy dari Abi `Utsmaan- bukan an Nahdiy- dari bapaknya dari Ma`qil bin Yasaar.Berkata asy Syaikh al Albaaniy rahimahullahu Ta`aala: “ini sanadnya dho`iif; dikarenakan tidak dikenalnya lelaki dan bapaknya dalam sanad ini, adapun perkataan al Haitsamiy di “al Majma`” (6/311): “telah meriwayatkan Ahmad, padanya ada seorang rawi tidak disebutkan namanya, sementara rawi rawi yang lainnya adalah rawi rawi shohih.” Berkata asy Syaikh al Albaaniy : “padanya ada kelalaian…., dan yang benar dikatakan : “dua orang rawi yang tidak disebutkan nama mereka.” Padanya ada kecacatan selain itu; yaitu : goncangnya sanad hadist ini; lihat kembali di “al Irwaa”(3/150-151) kalau kamu ingin, dan padanya : bahwa ad Daaruquthniy berkata : “Hadist ini dho`iiful isnad, majhuulul matan, tidak satupun hadist shohih dalam hal ini.” Oleh karenanya; tidak baik sebenarnya al Mundziriy mendiaminya di “at Targhiib” (2/222/1) dan menampilkannya dengan kata kata : “`An”!, demikian juga asy Syaikh an Naajiy di “`Ujaalatuhu”(Q146/1), sekira kira disibukan bantahan terhadapnya; karena dia memuthlakkan penyandarannya terhadap an Nasaaiiy, sepantasnya bagi dia untuk mengikatkannya dengan “`Amalul Yaum wal Lailah.” (ad Dho`iifah 14/2/787-788 no.6843).Diriwayat lain :Artinya : “Sesungguhnya saya telah mewajibkan atas ummat saya membaca surah Yasin setiap malam, maka barang siapa yang selalu membacanya setiap malam, kemudian dia maninggal, meninggalnya dalam keadaan syahiid.” Berkata asy Syaikh al Albaaniy : Hadist ini Maudhuu` (palsu).Diriwayatkan oleh Abu asy Syaikh di “as Tsawab”, dari jalannya asy Syaikh as Syajriy di “al Amaaliy” (1/118) berkata : telah menghadistkan pada kami Ibnu Abi `Aashim : telah menghadistkan pada kami `Umar bin Hafsh al Washaabiy : telah menghadistkan pada kami Sa`iid bin Muusaa : telah menghadistkan pada kami Rabaah bin Zaid dari Ma`mar dari az Zuhriy dari Anas marfuu`. As Sayuuthiy menampilkan riwayat ini di “Dzeilul Ahaadiist al Maudhuu`ah” (hal.24) dari riwayat Abi asy Syaikh, kemudian beliau berkata : “Sa`iid rawi yang dituduh”. Diakui oleh Ibnu `Iraaq di“Tanziihus Syarii`ah” (1/267). Dan dari jalan al Washaabiy disebutkan bahagian yang kedua darinya- “barang siapa mengamalkannya terus menerus….”- at Thobbaraaniy di “al Mu`jamus Shoghiir” (hal.210-Hindiyah), dari jalannya al Khathiib di “at Taariikh) (3/245), dan berkata at Thobbaraaniy : “menyendiri dengannya Sa`iid.” Berkata al Haitsamiy di “al Majma`” (7/97) : “diriwayatkan oleh at Thobbaraaniy di “as Shoghiir”, padanya ada Sa`iid bin Muusaa al Azdiy, dia pendusta.” Baginya masih ada hadist hadist yang lain, maudhuu` (palsu) sangat jelas kepalsuannya, salah satunya di “as Sunnah” oleh Ibnu Abi `Aashim (1/305-306/696).

Telah lewat baginya hadist yang ketiga dengan no. 594. (ad Dho`iifah 14/2/789 no.6844).[2] Asy Syaikh al Albaaniy berkata : “Tambahan ini tidak terdapat dalam sunan at Tirmidziy, tidak terdapat sedikitpun dari hadist hadist “Yaasin”, dan as Sayuuthiy telah menampilkan jumlah yang sangat banyak di “ad Durrul Mantsuur” (5/256-257), dan saya tidak mengetahui baginya ma`na disini, zhohirnya ini adalah lemah. Sedangkan ahli tahqiiq yang tiga orang menyandarkannya kepada at Tirmidziy di nomor (2887) dan membiarkannya demikian saja. [3] Lihat : “Sunan at Tirmidziy (5/150).[4] Berkata asy Syaikh al Albaaniy rahimahullahu Ta`aala : hadist ini diriwayatkan oleh Maalik dan Ibnu as Sunniy dan Ibnu Hibban di “shohihnya”, (6/312 no.2574 pent.), at Thobaraaniy di “al Mu`jamus Shoghiir” (1/149) dan “al Ausath” (4/21 no.3509 pent). Kemudian berkata as Syaikh al Albaaniy : padanya ada `an`anah al Hasan al Bashriy, sedangkan pengembaliannya kepada Ibnu as Sunniy salah atau tidak disengaja, sesungguhnya disisinya no.(668) dari jalan al Hasan dari Abi Hurairah radhiallahu `anhu! Hadist ini juga dikeluarkan oleh beliau di dalam “ad Dho`iifah” (14/293-296 no.6623); dan berkata beliau : diriwayatkan dari hadist Abi Hurairah dan Jundub bin `Abdullah dan `Abdullah bin Mas`uud dan Ma`qil bin Yasaar al Muzaniy radhiallahu `anhum. 1. Adapun hadist Abi Hurairah : ini yang paling masyhuur; dikeluarkan oleh ad Daarimiy (2/457), at Thoyaalisiy (2/23 no.1970), Ibnu as Sunniy (217/268), al `Uqailiy di “ad Dhu`afaa” (1/203), Abu Ya`laa (11/93-94), Ibnu `Adiy (1/416 dan 2/299), at Thobaraaniy di “al Mu`jamus Shoghiir” (hal.82 Hindi), di “al Ausath” (4/304/3533), Abu Nu`eiim di “al Hilyah” (2/159) dan di “Akhbaaru Ashbahaan” (1/252), al Baihaqiy di “asy Syu`abu” (2/480/2462-2464), al Khathiib di “at Taarikh” (3/253), Ibnul Jauziy di “al Maudhuu`aat” (1/247) dari berbagai jalan dari al Hasan dari Abi Hurairah marfuu`an. Dan berkata Abu Nu`eiim : “Hadist ini telah meriwayatkannya dari al Hasan segolongan dari kalangan at Taabi`iin diantara mereka Yuunus bin `Ubeid dan Muhammad bin Juhaadah.” Berkata asy Syaikh al Albaaniy : “Dan yang paling terkuat sanad diantara keduanya ialah yang kedua, sampai sampai as Sayuuthiy berkata di “al Lalaaliy” (1/235) : “sanad hadist ini atas syarat (as Shohih).” Kemudian beliau mengatakan : “Sebenarnya memang demikian; kalaulah bukan al Hasan- dia adalah al Bashriy- yang dikenal dengan “tadliis”, dan diperselisihkan tentang mendengarnya dia dari Abu Hurairah radhiallahu `anhu, sebagaimana yang telah diceritakan oleh at Thobaraaniy setelah menampilkan hadist ini beliau berkata : “Sungguh dikatakan : sesungguhnya al Hasan tidak mendengar dari Abi Hurairah radhiallahu `anhu, dan berkata sebahagian ahli `Ilmu : bahwa sungguh sungguh dia telah mendengar darinya.” Sedangkan yang telah ditetapkan oleh al Haafidz di dalam “at Tahdziib” bahwa dia telah mendengar darinya sebahagian; akan tetapi ini tidak ada mamfa`atnya bagi

Page 16: Inilah 5 Keutamaan Membaca Alquran

seorang rawi yang “mudallis” sampai dia betul betul menshorehkan bahwa dia telah mendengar yang tidak akan menimbulkan penafsiran yang lainnya lagi.” Kata asy Syaikh al Baaniy : “Betul; diriwayat Abu Ya`laa perkataannya : “Saya telah mendengar Aba Hurairah”; akan tetapi rawi yang meriwayatkan darinya (dari al Hasan) Hisyaam bin Ziyaad- dia : Abul Miqdaam al Madaniy; dia rawi “matruuk” (ditinggalkan)- sebagaimana yang telah dikatakan oleh an Nasaaiiy dan adz Dzahaabiy dan al `Atsqalaaniy-, yang jelas keadaannya tersembunyi bagi al Haafidz Ibnu Katsiir; maka beliau berkata di “at Tafsiir” (3/563) : “sanad hadist ini jaiyid (baik).2. Adapun hadist Jundub bin `Abdillah : telah meriwayatkannya Muhammad bin Juhaadah dari al Hasan dari Jundub.” Dikeluarkan oleh Ibnu Hibbaan (665-mawaarid). `Illah(cacat)nya sama seperti yang telah dijelaskan di atas, Cuma ditambahkan padanya perselisihan pada Muhammad bin Juhaadah dalam sanadnya, kemudian pada al Hasan itu sendiri 3. Adapun hadist Ibnu Mas`uud radhiallahu `anhu : meriwayatkannya Abu Maryam dari `Amr bin Murrah dari al Haarits bin Suweid dari Ibnu Mas`uud. Dikeluarkan oleh Abu Nu`eiim (4/130) dan berkata beliau : “Hadist ghariib (dho`iif/lemah), tidak meriwayatkannya dari `Amr kecuali Abu Maryam-dia adalah: `Abdul Ghaffaar bin al Qaasim-: kuufiyun dalam hadistnya liin (kelemahan).” Berkata asy Syaikh al Albaaniy : “Bahkan itu saja, lebih jelek dari itu; sungguh telah berkata tentangnya Ibnul Madiiniy dan Abu Daawud : “Dia pemalsu hadist.” 4. Dan adapun hadist Ma`qil bin Yasaar : meriwayatkannya Muslim bin Ibraahim bin `Abdillah : telah menghadistkan kepada kami Abu `Umar ad Dhariir : telah menghadistkan kepada kami al Mu`tamar bin Sulaimaan dari bapaknya dari seorang lelaki dari Ma`qil. Dikeluarkan oleh al Baihaqiy (2458). Berkata asy Syaikh al Albaaniy rahimahullahu Ta`aala : “Sanad hadist ini gelap; Muslim bin Ibraahim `Abdillah : saya tidak mengenalnya, dan lelaki yang disebutkan dalam sanad hadist ini : majhuul (tidak dikenal), tidak disebutkan namanya, dan saya kira dia adalah : (Abu `Utsmaan-bukan an Nahdiy); sesungguhnya telah meriwayatkan al Mu`tamar bin Sulaimaan dari bapaknya dari Ma`qil hadist yang lain tentang keutamaan ((Yaasin)), hadist ini telah saya keluarkan dalam kitab : “al Irwaa” (3/150-151) dan “al Misykaah” (1622), dan Abu `Utsmaan rawi yang tidak dikenal,- dia bukan an Nahdiy rawi yang terpecaya.” Kesimpulan : Tidak terdapat pada jalan jalan hadist ini apa apa yang memungkinkan untuk diberikan padanya satu hal menguatkannya, sungguh telah diisyaratkan tentang demikian oleh al `Uqailiy dengan perkataannya setelah menampilkan hadist ini : “Dan riwayat pada matan seperti ini lemah”. Dan berkata ad Daaruquthniy : “Hadist ini sesungguhnya telah diriwayatkan secara marfuu` dan mauquuf, dan tidak satupun yang shohih”. Telah menuqilnya Ibnul Jauziy.

Sesungguhnya telah diriwayatkan hadist ini dengan lafazh-lafazh yang lain pada sebahagiannya munkar yang bersangatan; bahkan sungguh bekas pemalsuan atasnya jelas sekali, dan telah terdahulu sebahagiannya dengan nomor : (169, 4634).Peringatan : al Haafidz al Mundziriy telah menyandarkan hadist ini didua tempat di “at Targhiib” (2/222,257) kepada Ibnu as Sunniy dan Ibnu Hibbaan di “shohihnya” dari Jundub bin `Abdullah. Tidak ada sebenarnya disisi Ibnu as Sunniy kecuali hadist Abu Hurairah radhiallahu `anhu; seolah olah dia menggiringkan hadist Jundub kepadanya! Dan ini merupakan sikap bermudah mudah yang tidak disenangi padanya. Dan juga beliau menyandarkannya ditempat yang pertama kepada Maalik. Mudah mudahan saja ketegelinciran pena, atau tambahan pada sebahagian munuskrip; sesungguhnya saya tidak menemukannya di “al Muwattho`”- Inilah tujuan penyandaran secara muthlaq kepadanya- dengan mencari bantuan atas demikian itu dengan membuka daftar daftar pembahasan pada hari ini, apakah yang khusus atau yang lebih umum. (“Silsilatul Ahaadiist ad Dho`iifah wal Maudhuu`ah” 14/1/293-296 no.6623), karya al Imam al Albaaniy rahimahullahu Ta`aala.

Hadits Keempat:

Artinya : “Sesungguhnya saya telah mewajibkan atas ummat saya membaca surah Yasin setiap malam, maka barang siapa yang selalu membacanya se -tiap malam, kemudian dia meninggal, meninggalnya dalam keadaan syahiid.”

Berkata asy Syaikh al Albaaniy : Hadist ini Maudhuu` (palsu).Diriwayatkan oleh Abu asy Syaikh di “as Tsawab”, dari jalannya asy Syaikh asy Syajriy di “al Amaaliy” (1/118) berkata : telah menghadistkan pada kami Ibnu Abi `Aashim : telah menghadistkan pada kami `Umar bin Hafsh al Washaabiy : telah menghadistkan pada kami Sa`iid bin Muusaa : telah menghadistkan pada kami Rabaah bin Zaid dari Ma`mar dari az Zuhriy dari Anas marfuu`.As Sayuuthiy menampilkan riwayat ini di “Dzeilul Ahaadiist al Maudhuu` ah” (hal.24) dari riwayat Abi asy Syaikh, kemudian beliau berkata : “Sa`iid rawi yang dituduh”. Diakui oleh Ibnu `Iraaq di “Tanziihus Syarii`ah” (1/267).Dan dari jalan al Washaabiy disebutkan bahagian yang kedua darinya- “barang siapa mengamalkannya terus menerus….”- at Thobbaraaniy di “al Mu`jamus Shoghiir” (hal.210-Hindiyah), dari jalannya al Khathiib di “at Taariikh) (3/245), dan berkata at Thobbaraaniy : “menyendiri dengannya

Page 17: Inilah 5 Keutamaan Membaca Alquran

Sa`iid.” Berkata al Haitsamiy di “al Majma`” (7/97) : “diriwayatkan oleh at Thobbaraaniy di “as Shoghiir”, padanya ada Sa`iid bin Muusaa al Azdiy, dia pendusta.”Baginya masih ada hadist hadist yang lain, maudhuu` (palsu) sangat jelas kepalsuannya, salah satunya di “as Sunnah” oleh Ibnu Abi `Aashim (1/305-306/696).Telah lewat baginya hadist yang ketiga dengan no. 594. (ad Dho`iifah 14/2/789 no.6844).

Hadits Kelima:Dan pada bab ini juga dari jalan Abu Bakr as Shiddiiq, tidak shohih dari sisi sanadnya, isnadnya lemah. [1]Artinya : Dari Jundub radhiallahu `anhu berkata : berkata Rasulullahi SAW : “Barang siapa yang membaca “Yaasin” pada malam hari mencari Wajah Allah, Allah Tabaaraka wa Ta`aala mengampuni dosanya.” [2]Berkata asy Syaikh al Baaniy rahimahullahu `Ta`aala : Hadist ini dho`iif (lemah).

Hadits Keenam:Artinya : “Sesungguhnya setiap sesuatu ada hatinya, dan sesungguhnya hati al Quraan adalah ((Yaasin)), barang siapa yang membacanya; seolah-olah dia telah membaca al Qur`aan sepuluh kali.”Berkata asy Syaikh al Albaaniy rahimahullahu Ta`aala : Hadist ini maudhuu` (palsu).Dikeluarkan oleh at Tirmidziy (4/46, ad Daarimiy (2/456 dari jalan Humeid bin `Abdirrahman dari al Hasan bin Shoolih dari Haarun Abi Muhammad dari Muqaatil bin Hibbaan dari Qataadah dari Anas marfuu`an. Berkata at Tirmidziy : “Hadist ini hasan ghariib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari jalan ini, sedang Haarun abu Muhammad majhuul (tidak dikenal), pada bab ini juga dari Abu Bakr as Shiddiiq, tidak shohih, sebab sanadnya lemah, dan pada bab ini juga dari Abi Hurairah radhiallahu `anhu.”

erkata asy Syaikh al Albaaniy : demikian terdapat pada kitab kami sunan at Tirmidziy; “Hasan ghariib”, dan dinuqil oleh al Mundziriy dalam “at Tar-ghiib” (2/322), dan al Haafidz Ibnu Katsiir di “at Tafsiirnya” (3/563), al Haafidz di “at Tahdziib”, sesungguhnya hadist ini lemah, sangat jelas kele-mahannya, bahkan hadist ini maudhuu` (palsu) dikarenakan Haarun, sung-guh telah berkata al Haafidz ad Dzahabiy ketika menjelaskan biografinya setelah dinukil dari at Tirmidziy dimana beliau mengatakan dia rawi yang

majhul : “saya berkata : saya menuduhnya dengan apa yang telah diriwayat kan oleh al Qudhaa`iiy di “Syihaabihi”, kemudian dia menampilkan baginya hadits ini”. Berkata asy Syaikh al Albaaniy : dia pada no. (1035).Di dalam “al `Ial” (2/55-56) oleh Ibnu Abi Haatim : “Saya bertanya kepada bapak saya tentang hadist ini? Beliau menjawab : Muqaatil ini, adalah Muqa atil bin Sulaimaan, saya melihat hadist ini di awal kitab yang dikarang oleh Muqaatil bin Sulaimaan, hadist ini hadist bathil tidak ada ashol baginya.”

Berkata asy Syaikh al Albaaniy : Demikian telah dipastikan Abu Haatim-beliau al Imam al Hujjah- bahwa Muqaatil yang disebutkan dalam sanad ini ialah ibnu Sulaimaan, namun demikian terdapat di “sunan” at Tirmidziy dan ad Daarimiy “Muqaatil bin Hayyaan”; sebagaimana yang saya lihat, moga-moga saja kesalahan sebahagian dari para rawi. Disokong lagi bahwa hadist diriwayatkan oleh al Qadhaa`iiy; telah lewat, demikian juga Abul Fath al Azdiy dari jalan Humeid ar Ruaasiy dengan sanadnya yang telah lalu dari jalan Muqaatil dari Qataadah dengannya. Seperti ini dikatakan : “dari Muqa-atil”, tidak dia sandarkan kepadanya, maka mengira sebahagian rawi bahwa dia adalah Ibnu Hayyaan, disandarkan kepadanya, diantaranya al Azdiy sendiri, bahwasanya disebutkan dari Waqii` bahwa beliau berkata tentang Muqaatil bin Hayyaan : “disandarkan padanya kedustaan”.

Berkata ad Dzahabiy : “Demikian dikatakan oleh Abul Fath, saya mengira samar-samar atasnya diantara Muqaatil bin Hayyaan dengan Muqaatil bin Sulaimaan, sedangkan Ibnu Hayyaan shoduuq, kuat dalam hadist, sedang-kan yang dianggap dusta oleh Waqii` adalah Ibnu Sulaimaan. Kemudian berkata Abul Fath ….”

erkata al Imam al Albaaniy rahimahullahu Ta`aala : “Maka dia tampilkan sanad hadist sebagaimana yang telah disebutkan sebelum ini, kemudian al Imam ad Dzahabiy mengomentari dengan perkataannya : Saya berkata : “yang benar dia adalah Muqaatil bin Sulaimaan.”

Berkata asy Syaikh al Albaaniy : “Apabila dia benar ibnu Sulaimaan; sebagaimana yang telah dibenarkan oleh ad Dzahabiy, dan lebih dipertegas lagi oleh Abu Haatim, maka hadist ini adalah maudhu`u (palsu) secara mut-hlaq; karena- maksud saya- Ibnu Sulaimaan- kadzaab (sangat pendusta); sebagaimana yang telah dikatakan oleh Waqii` dan selainnya.

Kemudian ketahuilah bahwa hadist Abi Bakar yang diisyaratkan oleh at Tir-midziy lalu beliau lemahkan, saya belum menemukan matannya, sedangkan

Page 18: Inilah 5 Keutamaan Membaca Alquran

hadist Abi Hurairah radhiallahu `anhu, telah berkata al Haafidz Ibnu Katsiir : “Manzhuurun (dikeritik) fiihi (padanya)”. Kemudian dia berkata : “Berkata Abu Bakar al Bazzaar : telah menghadistkan kepada kami `Abdurrahman bin al Fadhl : telah menghadistkan kepada kami Zaid bin al Habbaab: telah menghadistkan kepada kami Humeid al Makkiy maulaa aali `Alqamah dari `Athoo bin Abi Rabaah dari Abi Hurairah marfuu`an dengannya, tanpa perkataan : “barang siapa yang membacanya….”, kemudian al Bazzaar berkata : Kami tidak mengetahui yang meriwayatkannya kecuali Zaid dari Humeid.”

Berkata asy Syaikh al Albaaniy rahimahullahu Ta`aala : Dan Humeid ini majhuul (tidak dikenal); sebagaimana telah dikatakan oleh al Haafizh di “at Taqriib”, `Abdurrahmaan bin al Fadhl guru al Bazzaar saya tidak mengeta-huinya, dan hadistnya di “Kasyful Astaar” dengan no.2304.

Dan hadist ini diantara hadist-hadist yang telah menghiasi as Sayuuthiy ki-tabnya “al Jaami`us Shoghiir”, demikian juga as Shobuniy di “mukhtashor -nya” (3/154), dia menda`wakan bahwa dia tidak menyebutkan kecuali hadist yang shohih saja!, sekali-kali tidak; ini hanya da`waan belaka! [3]——————————————–[1] Lihat : “Sunan at Tirmidziy (5/150).[2] Berkata asy Syaikh al Albaaniy rahimahullahu Ta`aala : hadist ini di ri-wayatkan oleh Maalik dan Ibnu as Sunniy dan Ibnu Hibban di “shohihnya”, (6/312 no.2574 pent.), at Thobaraaniy di “al Mu`jamus Shoghiir” (1/149) dan “al Ausath” (4/21 no.3509 pent).

Kemudian berkata asy Syaikh al Albaaniy : padanya ada `an`anah al Hasan al Bashriy, sedangkan pengembaliannya kepada Ibnu as Sunniy salah atau tidak disengaja, sesungguhnya disisinya no.(668) dari jalan al Hasan dari Abi Hurairah radhiallahu `anhu! Hadist ini juga dikeluarkan oleh beliau di dalam “ad Dho`iifah” (14/293-296 no.6623); dan berkata beliau :

diriwayatkan dari hadist Abi Hurairah dan Jundub bin `Abdullah dan `Ab-dullah bin Mas`uud dan Ma`qil bin Yasaar al Muzaniy radhiallahu `anhum.

1. Adapun hadist Abi Hurairah : ini yang paling masyhuur; dikeluarkan oleh ad Daarimiy (2/457), at Thoyaalisiy (2/23 no.1970), Ibnu as Sun- niy (217/268), al `Uqailiy di “ad Dhu`afaa” (1/203), Abu Ya`laa (11/93-94), Ibnu `Adiy (1/416 dan 2/299), at Thobaraaniy di “al Mu`jamus Shoghiir” (hal.82 Hindi), di “al Ausath” (4/304/3533), Abu Nu`eiim di

“al Hilyah” (2/159) dan di “Akhbaaru Ashbahaan” (1/252), al Baihaqiy di “as Syu`abu” (2/480/2462-2464), al Khathiib di “at Taarikh” (3/253), Ibnul Jauziy di “al Maudhuu`aat” (1/247) dari berbagai jalan dari al Hasan dari Abi Hurairah marfuu`an. Dan berkata Abu Nu`eiim : “Hadist ini telah meriwayatkannya dari al Hasan segolongan dari ka-langan at Taabi`iin diantara mereka Yuunus bin `Ubeid dan Muhammad bin Juhaadah.”

Berkata asy Syaikh al Albaaniy : “Dan yang paling terkuat sanad dian-tara ke duanya ialah yang kedua, sampai-sampai as Sayuuthiy berkata di “al Lalaa liy” (1/235) : “sanad hadist ini atas syarat (as Shohih).”

Kemudian beliau mengatakan : “Sebenarnya memang demikian; kalaulah bukan al Hasan- dia adalah al Bashriy- yang dikenal dengan “tadliis”, dan diperselisihkan tentang mendengarnya dia dari Abu Hurai rah radhiallahu `anhu, sebagaimana yang telah diceritakan oleh at Thob-raaniy setelah menampilkan hadist ini beliau berkata : “Sungguh dikatakan : sesungguhnya al Hasan tidak mendengar dari Abi Hurairah radhiallahu `anhu, dan berkata sebahagian ahli `Ilmu : bahwa sungguh-sungguh dia telah mendengar darinya.”

Sedangkan yang telah ditetapkan oleh al Haafidz di dalam “at Tahdziib” bahwa dia telah mendengar darinya sebahagian; akan tetapi ini tidak ada manfa`atnya bagi seorang rawi yang “mudallis” sampai dia betul-betul menshorehkan bahwa dia telah mendengar yang tidak akan menimbulkan penafsiran yang lainnya lagi.”

Kata asy Syaikh al Baaniy : “Betul; diriwayat Abu Ya`laa perkataannya : “Saya telah mendengar Aba Hurairah”; akan tetapi rawi yang meriwa-yatkan darinya (dari al Hasan) Hisyaam bin Ziyaad- dia : Abul Miqda-am al Madaniy; dia rawi “matruuk” (ditinggalkan)- sebagaimana yang telah dikatakan oleh an Nasaaiiy dan adz Dzahaabiy dan al `Atsqalaa-niy-, yang jelas keadaannya tersembunyi bagi al Haafidz Ibnu Katsiir; maka beliau berkata di “at Tafsiir” (3/563) : “sanad hadist ini jaiyid (baik).”

2. Adapun hadist Jundub bin `Abdillah : telah meriwayatkannya Muham-mad bin Juhaadah dari al Hasan dari Jundub.”

Dikeluarkan oleh Ibnu Hibbaan (665-mawaarid).

Page 19: Inilah 5 Keutamaan Membaca Alquran

`Illah (cacat)nya sama seperti yang telah dijelaskan di atas, Cuma ditambahkan padanya perselisihan pada Muhammad bin Juhaadah dalam sanadnya, kemudian pada al Hasan itu sendiri.

3. Adapun hadist Ibnu Mas`uud radhiallahu `anhu : meriwayatkannya Abu Maryam dari `Amr bin Murrah dari al Haarits bin Suweid dari Ibnu Mas`uud.Dikeluarkan oleh Abu Nu`eiim (4/130) dan berkata beliau : “Hadist ghariib (dho`iif/lemah), tidak meriwayatkannya dari `Amr kecuali Abu Maryam-dia adalah: `Abdul Ghaffaar bin al Qaasim-: kuufiyun dalam hadistnya liin (kelemahan).”

Berkata asy Syaikh al Albaaniy : “Bahkan itu saja, lebih jelek dari itu; sungguh telah berkata tentangnya Ibnul Madiiniy dan Abu Daawud : “Dia pemalsu hadist.”

4. Dan adapun hadist Ma`qil bin Yasaar : meriwayatkannya Muslim bin Ibraahim bin `Abdillah : telah menghadistkan kepada kami Abu `Umar ad Dhariir : telah menghadistkan kepada kami al Mu`tamar bin Sulaimaan dari bapaknya dari seorang lelaki dari Ma`qil.Dikeluarkan oleh al Baihaqiy (2458).

Berkata asy Syaikh al Albaaniy rahimahullahu Ta`aala : “Sanad hadist ini gelap; Muslim bin Ibraahim `Abdillah : saya tidak mengenalnya, dan lelaki yang disebutkan dalam sanad hadist ini : majhuul (tidak dikenal), tidak disebutkan namanya, dan saya kira dia adalah : (Abu `Utsmaan-bukan an Nahdiy); sesungguhnya telah meriwayatkan al Mu`tamar bin Sulaimaan dari bapaknya dari Ma`qil hadist yang lain tentang keutamaan ((Yaasin)), hadist ini telah saya keluarkan dalam kitab : “al Irwaa” (3/150-151) dan “al Misykaah” (1622), dan Abu `Utsmaan rawi yang tidak dikenal,- dia bukan an Nahdiy rawi yang terpecaya.”

Kesimpulan : Tidak terdapat pada jalan jalan hadist ini apa-apa yang memungkinkan untuk diberikan padanya satu hal menguatkannya, sungguh telah diisyaratkan tentang demikian oleh al `Uqailiy dengan perkataannya setelah menampilkan hadist ini : “Dan riwayat pada matan seperti ini lemah”. Dan berkata ad Daaruquthniy : “Hadist ini sesungguhnya telah diriwayatkan secara marfuu` dan mauquuf, dan tidak satupun yang shohih”. Telah menuqilnya Ibnul Jauziy.

Sesungguhnya telah diriwayatkan hadist ini dengan lafazh lafazh yang lain pada sebahagiannya munkar yang bersangatan; bahkan sungguh bekas pemalsuan atasnya jelas sekali, dan telah terdahulu sebahagiannya dengan nomor : (169, 4634).

Peringatan : al Haafidz al Mundziriy telah menyandarkan hadist ini didua tempat di “at Targhiib” (2/222,257) kepada Ibnu as Sunniy dan Ibnu Hibbaan di “shohihnya” dari Jundub bin `Abdullah. Tidak ada sebenarnya disisi Ibnu as Sunniy kecuali hadist Abu Hurairah radhiallahu `anhu; seolah-olah dia menggiringkan hadist Jundub kepadanya! Dan ini merupakan sikap bermudah mudah yang tidak disenangi padanya. Dan juga beliau menyandarkannya ditempat yang pertama kepada Maalik. Mudah-mudahan saja ketegelinciran pena, atau tambahan pada sebahagian munuskrip; sesungguhnya saya tidak menemukannya di “al Muwattho`”- Inilah tujuan penyandaran secara muthlaq kepadanya- dengan mencari bantuan atas demikian itu dengan membuka daftar-daftar pembahasan pada hari ini, apakah yang khusus atau yang lebih umum. (“Silsilatul Ahaadiist ad Dho`iifah wal Maudhuu`ah” 14/1/293-296 no.6623), karya al Imam al Albaaniy rahimahullahu Ta`aala.)

Page 20: Inilah 5 Keutamaan Membaca Alquran

RAHASIA YASIN FADHILAH Oleh Muhammad ESA 

Tidak semua orang tahu apa yang dimaksud Yasin Fadhilah. Namun dika-langan masyarakat pedesaan, terutama di kalangan warga pesantren sangat akrab dengan Yasin Fadhilah. Aku ketika masih duduk di bangku kelas 1 SMPN di Prajekan Kab. Bondowoso sudah dikenalkan terhadap Yasin Fadhilah oleh kakek yang berlatar budaya pesantren. Kakek hanya menyu-ruh membaca minimal setiap malam Jumat harus membaca Yasin Fadhilah tanpa memberi tahu apa manfaatnya.

Setelah sekian puluh tahun berlalu, aku ditakdirkan mukim di kota kembang Bandung. Ketika mengantar istriku ke Bursa Buku Palasari, mataku terbela-lak melihat cover buku warna hijau dengan judul “Menyingkap Rahasia Yasin Fadhilah dan Keampuhannya”.

Aku segera membelinya. Buku tersebut ditulis oleh KH. Muhammad Zain Muallif. Setelah selesai membaca buku tersebut, aku bersyukur kepada ka-kek yang telah menunjukkan Yasin Fadhilah. Semoga segala amal ibadah kakek diterima disisi-Nya.

Menurut KH. Muhammad Zain Muallif, ternyata Yasin Fadhilah itu tidak ada dalam Kitab Suci Al-Quran. Yasin Fadhilah itu adalah Surat Yasin yang sudah diberi lima macam tambahan sbb:

1.      Di antara ayat Surat Yasin ada yang diulang sampai tiga kali atau lebih.Mengulang-ulang satu ayat ada contoh dari Rasulullah Saw sebagai mana disampaikan oleh Abu Dzarrin ra beliau berkata:“Nabi Saw pernah bangun malam dengan membaca sebuah ayat dan mengulang-ulang ayat itu, sehingga sampai pada pagi hari. Ayat terse-but adalah: In tu’adzdzibhum fa innahum ‘ibaaduka (Jika Engkau menyiksa mere-ka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu)”. (HR.Imam Nasa’I dan Ibnu Majah).

2.      Di antara beberapa ayat yang satu dan yang lain diselingi dzikir dan do’a. Isinya selalu disesuaikan atau berkaitan dengan isi kandungan ayat tersebut.

Berdzikir dan berdo’a yang demikian, sangat sesuai dengan sebuah hadits yang bersumber dari sahabat Hudzaifah bin Al-Yaman ra beliau berkata:

“Pada malam hari saya pernah shalat bersama Nabi Saww, lalu beliau membuka Surat Al-Baqarah, Surat Ali Imraan, dan Surat An-Nisaa’ kemudian membacanya dengan tartil. Apabila beliau melewati ayat yang didalamnya terdapat tentang mensucikan Allah, maka beliau membaca “Sumhaanallaah.” Apabila beliau melewati (ayat) tentang permohonan, maka beliau memohon (berdo’a) dan apabila beliau melewati (ayat) tentang permohonan perlindungan, maka beliau memohon perlindungan kepada Allah.”(HR. Imam Muslim).

3.      Setiap dzikir dan do’a yang mengiringi ayat itu, selalu dibuka dengan shalawat dan salam atas Nabi Muhammad Saww, keluarganya, dan para sahabatnya. Kemudian dzikir dan do’a tersebut selalu ditutup dengan sebuah dzikir yang sangat popular yang menyatakan: “Bahwa Allah itu Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Dari Fudhalah bin Ubaid ra berkata, bahwa Nabi Saww sungguh telah mengajar umatnya bagaimana cara mereka berdo’a. Kemudian beliau bersabda:

“Apabila salah satu di antara kamu berdo’a, maka mulailah dengan memuji Allah Ta’ala dan memuji-Nya pula dengan berulang-ulang. Kemudian bacalah shalawat kepada Nabi Saww. Kemudian berdo’alah dengan sesuka hati !”

(HR. Abu Dawud, Tirmdzi, Ibnu Hibban, Hakim dan Baihaqi).

4.      Dzikir dan do’a yang mengiringi ayat, selalu diulang sampai tiga kali. Demikian pada umumnya.

Dzikir dan do’a yang selalu diulang sampai tiga kali merupakan Adab berdo’a yang sering dilakukan oleh Rasulullah Saww. Hal yang demikian diriwayatkan oleh Ibn Mas’ud ra berkata:

“Rasulullah Saww apabila berdo’a, beliau berdo’a tiga kali dan apabila memohon kemada Allah, maka beliau memohon tiga kali juga”.

(HR. Imam Muslim).

Page 21: Inilah 5 Keutamaan Membaca Alquran

5.      Setelah Surat Yasin itu tamat, kemudian ditutup dengan do’a khusus.Rasulullah Saww menegaskan tentang hal tersebut berdasarkan hadits yang bersumber dari Ibnu Imran ra sebagai berikut:

“Barangsiapa yang selesai membaca Al-Quran, maka memohonlah kepada Allah dengan Al-Quran itu. Maka sesunggugnya akan dating beberapa kaum, membaca Al-Quran, kemudian mereka meminta minta kepada manusia dengan Al-Quran itu.”

(HR. Imam Tirmidzi).

Keutamaan Membaca Surat Yasin Setelah SubuhAbdillah Aji Sasmito

Kita tentu sering melihat dan mendengar kebanyakan orang-orang membaca surat yasin pada setiap malam jum’at dan tentu tidak ada salahnya karena surat yasin boleh dibaca kapan saja. namun tahukah anda keutamaan jika kita mengamalkan surat yasin setelah sholat subuh ?

Selain dianggap membaca al-quran 10x, memberikan syafaat bagi pembaca nya, dimudahkan hajatnya serta menolak bala. dengan surat yasin kita da-pat terhidar dari azab kubur karena pada saat ditanya di alam kubur “apa amalan yang telah kau lakukan ?”sang mayit menjawab,”Aku sering membaca surat yasin setelah shalat subuh.”

mendengar perkataan yang demikian tidak jadilah malaikat munkar dan dan nangkir yang semula hendak memukulnya karena tidak pernah membaca al-quran.

HUKUM MEMBACA AL-QUR'AN BAGI NON MUSLIM Minggu, 09 September 20120 komentar

PERTANYAAN :

Ina Tanjung Assalamu'alaikum wr.wb.maaf mau tanya:

1. Bagaimana hukumnya menulis lafadz alQur'an/hadits dlm huruf latin dan membahas tentang alQur'an dlm fb?

2. Bagaimana hukumnya selain muslim yg baca?sukron.

JAWABAN :

Mazz Rofii

1.Bagaimana hukumnya menulis lafadz alQur'an/hadits dlm huruf latin ?

khilaf!

ada yg mengtakan HARAMada yg membolehkan

pendapat yg haram

>> Alif Jum'an Azend

Tidak mengapa orang non muslim membaca alqur'an, justru banyak non muslim yang membaca dan mempelajari alqur'an malahan jadi bersimpati dan akhirnya masuk islam, sebagaimana dulu dalam kisah masyhur islamnya sahabat umar bin khatab...

Berkenaan dengan masuknya Umar bin al-Khaththab ke dalam Islam yang di riwayatkan oleh Ibnu Sa’ad yang diungkap oleh Imam Suyuti dalam kitab “ Tarikh al-Khulafa’ ar-Rasyidin” sebagai berikut :

Anas bin Malik berkata : ”Pada suatu hari Umar keluar sambil menyandang pe-dangnya, lalu Bani Zahrah bertanya ”Wahai Umar, hendak kemana engkau?,” Maka Umar menjawab, “Aku hendak membunuh Muhammad.” Selanjutnya orang tadi bertanya: ”Bagaimana dengan perdamaian yang telah dibuat antara Bani Hasyim dengan Bani Zuhrah, sementara engkau hendak membunuh Muhammad”.

Page 22: Inilah 5 Keutamaan Membaca Alquran

Lalu orang tadi berkata,” Tidak kau tahu bahwa adikmu dan saudara iparmu te-lah meninggalkan agamamu”. Kemudian Umar pergi menuju rumah adiknya dilihatnya adik dan iparnya sedang membaca lembaran Al-Quran, lalu Umar ber kata, “barangkali keduanya benar telah berpindah agama”. Maka Umar melom-pat dan menginjaknya dengan keras, lalu adiknya (Fathimah binti Khaththab) datang mendorong Umar, tetapi Umar menamparnya dengan keras sehingga muka adiknya mengeluarkan darah.

Kemudian Umar berkata: “Berikan lembaran (al-Quran) itu kepadaku, aku ingin membacanya”, maka adiknya berkata.” Kamu itu dalam keadaan najis tidak bo-leh menyentuhnya kecuali kamu dalam keadaan suci, kalau engaku ingin tahu maka mandilah (berwudhulah/bersuci).”. Lalu Umar berdiri dan mandi (bersuci) kemudian membaca lembaran (al-Quran) tersebut yaitu surat Thaha sampai ayat, ”Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada tuhanselain Aku, maka sembahlah Aku dirikanlah Shalat untuk mengingatku.” (Qs.Thaha:14). Setelah itu Umar berkata,” Bawalah aku menemui Muhammad.”.

Mendengar perkataan Umar tersebut langsung Khabbab keluar dari sembunyian nya seraya berkata:”Wahai Umar, aku merasa bahagia, aku harap do’a yang di panjatkan Nabi pada malam kamis menjadi kenyataan, Ia (Nabi) berdo’a “Ya Allah, muliakanlah agama Islam ini dengan orang yang paling Engkau cintai diantara kedua orang ini, yaitu Umar bin al-Khaththab atau Abu Jahal ‘Amr bin Hisyam.”.

Lalu Umar berangkat menuju tempat Muhammad Shallallahu alaihi wassalam, didepan pintu berdiri Hamzah, Thalhah dan sahabat lainnya. Lalu Hamzah se-raya berkata, ”Jika Allah menghendaki kebaikan baginya, niscaya dia akan ma-suk Islam, tetapi jika ada tujuan lain kita akan membunuhnya”. Lalu kemudian Umar menyatakan masuk Islam dihadapan Rasulullah Saw.

Lalu bertambahlah kejayaan Islam dan Kaum Muslimin dengan masuknya Umar bin Khaththab, sebagaimana ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Ibnu Mas’ud, seraya berkata, ”Kejayaan kami bertambah sejak masuknya Umar.”

Umar turut serta dalam peperangan yang dilakukan bersama Rasulullah, dan tetap bertahan dalam perang Uhud bersama Rasulullah sebagaimana dijelaskan oleh Imam Suyuthi dalam “Tarikh al-Khulafa’ar Rasyidin”.

Rasulullah memberikan gelar al-Faruq kepadanya, sebagaimana ini diriwayat -kan oleh Ibnu Sa’ad dari Dzakwan, seraya dia berkata,” Aku telah bertanya kepada Aisyah, “ Siapakah yang memanggil Umar dengan nama al-Faruq?”, maka Aisyah menjawab “Rasulullah”.

Hadist Imam Bukhari dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:” Sungguh telah ada dari umat-umat sebelum kamu para pembaharu, dan jika ada pembaharu dari umatku niscaya ‘Umarlah orangnya”. Hadist ini dishahihkan oleh Imam Hakim. Demikian juga Imam Tirmidzi telah meriwayatkan dari Uqbah bin Amir bahwa Nabi bersabda,” Seandainya ada seorang Nabi setelahku, tentulah Umar bin al-Khaththab orangnya.”.

Diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Ibnu Umar dia berkata,” Nabi telah bersabda: ”Sesungguhnya Allah telah mengalirkan kebenaran melalui lidah dan hati Umar”. Anaknya Umar (Abdullah) berkata,” Apa yang pernah dikatakan oleh ayahku (Umar) tentang sesuatu maka kejadiannya seperti apa yang diperkirakan oleh ayahku”.

>> Begawan Sinting AlasRoban

Pengarang kitab Dr Ahmad Salim menyebut dalam kitabnya seperti berikut:

Hukum orang kafir membaca al-Quran

Terdapat dua pendapat dalam perkara ini:

Pendapat pertama: Haram bagi orang kafir zimmi atau yang lainnya untuk mem baca al-Quran. Ini kerana mereka yang lebih patut ditegah dari orang yang ber-junub. Ini adalah mazhab Hambali.

Pendapat kedua: Harus bagi orang kafir untuk membaca al-Quran kerana dia tidak percaya kepada kehormatannya.

Ini adalah mazhab Syafie. Pengarang kitab البجيرمي mensyaratkan حاشيةsupaya orang kafir tersebut diharap untuk masuk Islam. (habis kalam Dr Ahmad)

Apabila dilihat dalam kitab-kitab utama dalam mazhab Syafie saya menemui seperti berikut:

Imam Ramli dalam kitabnya المحتاج berkata:“Orang kafir tidak ditegah نهايةuntuk membaca al-Quran kerana dia tidak percaya kepada kehormatannya.”

Pengarang kitab المحتاج “:Imam Muhammad as-Syarbini telah berkata مغنيPerkara kedua yang dilarang bagi orang berjunub adalah membaca al-Quran bagi orang muslim. Adapun orang kafir tidak ditegah membaca kerana dia tidak percaya kepada kehormatannya seperti yang disebut oleh al-Mawardi.”

Page 23: Inilah 5 Keutamaan Membaca Alquran

Al-Bujairimi berkata dalam kitabnya:

“Tidak ditegah orang kafir berjunub untuk duduk di mesjid dan membaca al-Quran. Adapun orang kafir yang berhaid dan bernifas dilarang membaca Quran dan duduk di masjid.”

Kalau kita lihat, sebab kepada tidak ditegah orang kafir yang berjunub membaca al-Quran dan duduk di masjid adalah sebab yang sama iaitu mereka tidak perca-=ya kepada kehormatan masjid dan al-Quran.

Pengharusan orang kafir adalah berdasarkan hadis yang mana Nabi saw telah menahan orang-orang musyrikin di masjid. Hukum orang kafir telah saya sebut dalam artikel yang lepas. Boleh cari dalam arkib.


Top Related