Indikasi dan Manfaat Terapi PCI dan CABG pada Wanita dengan CAD
Muhammad Rizki0507101010025
PCI & CABGIntervensi Koroner Perkutan (Percutaneous Coronary
Intervension-disingkat PCI) adalah terminologi yang digunakan untuk menerangkan berbagai prosedur yang secara mekanik berfungsi untuk meningkatkan perfusi (aliran) miokard tanpa melakukan tindakan pembedahan. Prosedur yang paling umum dilakukan adalah Percutaneous Coronary Angioplasty (PTCA-Balonisasi).
CABG merupakan salah satu penanganan intervensi dari penyakit jantung koroner (PJK), dengan cara membuat saluran baru melewati bagian arteri Coronaria yang mengalami penyempitan atau penyumbatan.
Faktor Resiko UmurDiabetes MelitusHipertensiDislipidemiaObesitasInfeksiLife style
esterogenEsterogen merupakan satu hormon steroid
kelamin karena mempunyai struktur kimia berintikan stteroid yang secara fisiologis sebagian besar diproduksi oleh kelenjar endokrin sistem produksi wanita.
Pria juga memproduksi esterogen tetapi dala jumlah yang jauh lebih sedikit.
CAD pada wanitaSebelum menopause, perempuan terlindung dari
ancaman penyakit jantung berkat hormon estrogen. Estrogen diduga menjadi agen-agen vasoprotektif alami.Estrogen menyebabkan vasodilatasi jangka pendek
dengan meningkatkan pembentukan dan pelepasan nitrat oksida pada sel-sel endotelial.
Peranan protektif estrogen melawan aterosklerosis didukung dengan penemuan bahwa pengobatan estrogen menurunkan progresi aterosklerosis arteri koroner
Indikasi PTCAIntervensi Koroner Perkutan Pada Anggina Pektori Stabil Intervensi koroner perkutan pada sindroma koroner Akut 1. Sindroma Koroner Akut Tanpa Peningkatan
Segmen ST (NSTEMI). 2. Sindroma Koroner Akut dengan Elevasi Segmen ST
(STEMI).
Indikasi CABGPasien tanpa gejala klinis atau angina ringan angina stabil CABG pada st-segment elevation (Q-wave) MI CABG pada fungsi ventrikel kiri (LV) yang buruk Aritmia ventrikel yang mengancam nyawa CABG pasca kegagalan PTCACABG pada pasien dengan riwayat CABG
kesimpulanBerbeda dengan pria, pada perempuan menopause faktor
hormonal amat berpengaruh terhadap serangan PJK. Di masa itu produksi estrogen semakin berkurang, diikuti dengan bertambahnya kadar LDL dan sedikit pengurangan HDL. Akibatnya, risiko PJK pun meningkat.
Berkurangnya kadar estrogen membuat perempuan di masa menopause memiliki risiko yang sama dengan pria untuk terkena penyakit jantung koroner (PJK).
Menjaga pola sehat dengan mengikis faktor risiko sangat penting untuk menjamin kualitas hidup yanglebih baik.
terima kasih