Download - improvements Lean Manufacturing
3
…
e-Book
Serial Sistem Manajemen Industri
Lean Manufacturing Panduan Penerapan Praktis
www.wishnuap.com dokumensistemmanajemen.blogspot.com
Diterbitkan oleh Wishnu AP & Partners 23 Juli 2013 4
Kata Pengantar
Berbagai metode Lean Manufacturing telah diterapkan, namun ternyata
hasil yang diperoleh tidak seperti yang diharapkan. Mengapa? Karena
metode tersebut seringkali tidak menyentuh permasalahan sebenarnya.
Metode 5R, 3R, Visual Control, dan inovasi logistik adalah metode Lean
Manufacturing dasar yang hampir dilupakan aplikasi sesungguhnya.
Padahal jika metode tersebut diterapkan secara konsisten, bisa
dipastikan perusahaan akan memperoleh profit yang lebih baik lagi.
Dalam buku ini saya akan membahas penerapan metode-metode
tersebut secara sederhana dan aplikatif yang disertai pula dengan
ilustrasi yang diharapkan dapat lebih mempermudah pemahaman akan
metode dan penggunaannya . Pembahasan meliputi pemahaman arti
metode, prosedur kerja, contoh kasus, dan penerapannya tahap demi
tahap.
Tentunya buku ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak memiliki
kekurangan yang harus ditambahkan lagi. Oleh karena itu Penulis akan
sangat berterima kasih atas masukkan dari para pembaca.
Terima Kasih
Wishnu AP
5
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 4
DAFTAR ISI .................................................................................................................... 5
LEAN MANUFACTURING ................................................................................................ 6
PROSEDUR KERJA LEAN MANUFACTURING ....................................................................................7 SOLUSI DENGAN 5R ........................................................................................................................9 PROSEDUR KERJA 5R......................................................................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. RINGKAS ............................................................................................ ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. RAPI ................................................................................................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. RESIK ................................................................................................. ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. RAWAT ............................................................................................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. RAJIN ................................................................................................ ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
3R .............................................................................. ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
PROSEDUR KERJA 3R......................................................................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. RIGHT PLACE ...................................................................................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. RIGHT AMOUNT ................................................................................ ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. RIGHT CONTAINER ........................................................................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
VISUAL CONTROL ................................................ ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
PROSEDUR KERJA VISUAL CONTROL ................................................ ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. GARA-GARA GOSIP............................................................................. ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. JENIS VISUAL CONTROL .................................................................. ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
INOVASI LOGISTIK ............................................ ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
PROSEDUR KERJA INOVASI LOGISTIK ............................................ ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. TELEDOR MEMBAWA BENCANA ......................................................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. BOSKU SAYANG, BOSKU MALANG ..................................................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. SISTEM PENYIMPANAN DI GUDANG ................................................ ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. DELIVERY SYSTEM ............................................................................ ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. PART SUPPLY SYSTEM ....................................................................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. DELIVERY INSTRUCTION SYSTEM ................................................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. PART CONTROL .................................................................................. ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
DAFTAR PUSTAKA ................................................ ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
SINOPSIS .................................................................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
www.wishnuap.com dokumensistemmanajemen.blogspot.com
Diterbitkan oleh Wishnu AP & Partners 23 Juli 2013 6
Lean Manufacturing
Tahukah anda ?Ada banyak metode untuk melakukan
efektivitas di dalam perusahaan.
Dalam buku ini saya akan fokuskan untuk membahas beberapa
metode dengan menyertai contoh kasus sebagai pengantar
materi. Metode tersebut adalah :
a. 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin)
b. 3R (Right Place, Right Amount, Right Container) c. Visual Control d. Inovasi logistik
Perusahaan Anda seolah berjalan ditempat,
penjualan meningkat namun profit tidak
berubah? Hhmm.. Sudahkah Anda melihat
kedalam? Bagaimana aktivitas perusahaan
Anda sehari-hari?
Mungkin ada baiknya Anda mulai meningkatkan
efektivitas aktivitas perusahaan Anda.
Target dari pelaksanaan metode-
metode tersebut adalah profit bagi
perusahaan yang didapatkan dari
peningkatan efektivitas dan
efisiensi aktivitas perusahaan.
Oleh karena itu dalam rencana
pelaksanaan Anda harus
mencantumkan pula target, lama
pengerjaan dan dokumentasi
aktivitas.
3R 5R
7
Prosedur Kerja Lean Manufacturing
Penjabaran metode dalam
buku ini dilakukan dengan
penjelasan arti metode,
contoh kasus, penyelesaian
kasus, serta penjelasan
metode secara terperinci
untuk setiap langkahnya.
Meskipun ini bukan sesuatu
yang mutlak dilakukan
namun untuk mendapatkan
hasil yang maksimal dari
aktivitas tersebut Anda
sebaiknya menerapkan
beberapa langkah pada
setiap metode.
Langkah pertama adalah
Mendokumentasikan
seluruh aktivitas yang
Anda lakukan.
Dokumentasi akan
menghilangkan
ketergantungan suatu
project hanya pada seorang karyawan. Ini
artinya sangat
membantu bagi
karyawan lainnya untuk
turut memahami dan
berpartisipasi dalam
pelaksanaan aktivitas
tersebut.
www.wishnuap.com dokumensistemmanajemen.blogspot.com
Diterbitkan oleh Wishnu AP & Partners 23 Juli 2013 8
View more at:
http://dokumensistemmanajemen.blogspot.com/
Langkah ketiga adalah :
Target dari pelaksanaan aktivitas Anda
harus jelas, terutama target dalam bentuk
nilai uang. Walau bagaimanapun,baik secara
langsung ataupun tidak langsung, tujuan dari
suatu aktivitas perusahaan adalah
mendapatkan keuntungan. Dan nilai dalam
bentuk uang akan lebih mempermudah
pengukuran keberhasilan suatu aktivitas
dan keuntungannya bagi perusahaan
tersebut.
Langkah keempat adalah :
Anda harus sebutkan dengan jelas Durasi
atau Lama pelaksanaan aktivitas mulai dari
perencanaan, awal pelaksanaan (setup atau
installasi) hingga aktivitas tersebut dapat
berjalan dengan normal. Dan terkadang
disebutkan pula –secara berkala- kapan
kontrol aktivitas harus dilakukan.
Langkah kedua adalah :
Mendaftarkan aktivitas yang
Anda akan lakukan pada
departemen Lean and innovation atau departemen terkait lainnya.
Pendaftaran ini berfungsi untuk
memantau perkembangan aktivitas
dan mempermudah proses kontrol
maintenance jika aktivitas Anda telah selesai dilakukan
9
Solusi dengan 5R
Bab 06 Studi Kasus : 5R Lembaran dokumen
Latar Belakang Lembaran dokumen sangat mudah ditemukan di kantor kami.
Dimanapun Anda dapat temukan lembaran dokumen. Tapi
pertanyaannya adalah apakah lembaran-lembaran dokumen
tersebut sudah tersusun rapi atau paling tidak teridentifikasi
dengan baik? Jawabannya adalah tidak.
Lembaran dokumen itu bercampur baur antara yang masih
terpakai dengan yang tidak terpakai, juga antara lembaran
dokumen milik satu departemen dengan departemen lainnya.
Mungkin ini juga terjadi diperusahaan Anda
Kami mencoba untuk menuliskan permasalahan yang
berhubungan dengan lembaran dokumen yang tidak dikelola
dengan baik itu. Permasalahan tersebut adalah :
a. Lembaran dokumen yang tidak tertata secara rapi. Di setiap
meja kerja dan meja meeting dipastikan terdapat lembaran
dokumen.
b. Lembaran dokumen yang menumpuk tanpa aturan yang jelas.
Tidak diketahui siapa yang mengeluarkan dokumen tersebut
dan siapa pula yang bertanggungjawab.
c. Tidak ada pemisahan antara lembaran dokumen yang masih
terpakai dan tidak terpakai lagi.
www.wishnuap.com dokumensistemmanajemen.blogspot.com
Diterbitkan oleh Wishnu AP & Partners 23 Juli 2013 10
d. Belum ada kepastian tertulis siapa yang bertanggung jawab
terhadap kebersihan dan kerapihan lembaran dokumen yang
masih terpakai.
e. Jadwal perawatan lembaran dokumen atau update isi lembaran
dokumen tersebut belum ditetapkan dalam suatu aturan baku,
atau bahkan memang belum ada.
f. Inovasi atau perbaikan sistem dokumentasi lembaran dokumen
tidak pernah dilakukan sebelumnya.
Bagaimana Solusinya ? Memang terkadang lembaran dokumen atau Hard copy bukan satu-
satunya sumber informasi. File atau soft copy adalah sumber
informasi lainnya. Karena alasan itulah terkadang para karyawan
tidak menjaganya dengan baik, bahkan terkesan setelah dibaca
dibuang begitu saja.
Sebenarnya lembaran dokumen memiliki tingkat keabsahan yang
lebih tinggi, terutama untuk lembaran yang berisi kesepakatan
antara beberapa pihak dimana dibubuhkan tanda tangan sebagai
bentuk kesepakatan. Tanda tangan tidak pernah dilakukan pada
soft copy, kecuali hasil scanning.
Setelah berdiskusi, akhirnya kami memutuskan untuk
menggunakan langkah-langkah 5R guna menyelesaikan
permasalahan dokumentasi ini. Metode 5R bukanlah sesuatu yang
baru bagi perusahaan kami, tetapi sayangnya metode itu masih
sebatas pemahaman teoritis saja, belum teraplikasi secara
sempurna.
Ringkas Beberapa tahap akan dilakukan dalam proses Ringkas ini.Tahap
Pertama adalah mendata semua lembaran yang ada. Pendataan ini
11
dilakukan sekaligus memastikan letak lembaran-lembaran tersebut
saat ini.
Dari proses pendataan kami ketahui bahwa ada banyak lembaran
dokumen yang tersebar dan tidak dikelola dengan baik hampir di
semua departemen. Lembaran-lembaran tersebut adalah :
Lembaran dokumen di Departemen Produksi
a. Kumpulan lembaran hasil produksi
b. Kumpulan lembaran rencana produksi
c. Kumpulan lembaran hasil pemeriksaan kualitas di jalur
produksi
d. Kumpulan lembaran permasalahan pada proses produksi
Lembaran dokumen di Departemen Purchasing
a. Kumpulan lembaran rencana pembelian (Purchase Request)
b. Kumpulan lembaran pemesanan material (Purchase Order)
c. Kumpulan lembaran kedatangan material (Delivery Order)
d. Kumpulan lembaran pemeriksaan kedatangan material
Lembaran dokumen di Departemen Logistik
a. Kumpulan lembaran penerimaan kedatangan material (Delivery
Order)
b. Kumpulan lembaran pemeriksaan kedatangan material
c. Kumpulan lembaran pengembalian material bermasalah
(Return Material)
d. Kumpulan lembaran penyelesaian material bermasalah
e. Kumpulan lembaran persiapan material untuk rencana
produksi
Lembaran dokumen di Departemen Quality Control
a. Kumpulan lembaran hasil pemeriksaan kedatangan material
b. Kumpulan lembaran hasil pemeriksaan produk jadi
c. Kumpulan lembaran hasil pemeriksaan proses produksi
d. Kumpulan lembaran hasil pemeriksaan fungsi produk
www.wishnuap.com dokumensistemmanajemen.blogspot.com
Diterbitkan oleh Wishnu AP & Partners 23 Juli 2013 12
Lembaran dokumen di Departemen Customer Service
a. Kumpulan lembaran keluhan pelanggan
b. Kumpulan lembaran penyelesaian keluhan pelanggan
c. Kumpulan lembaran biaya perbaikan (Service Cost)
Lembaran dokumen di Departemen Research and Development
a. Kumpulan lembaran rencana desain produk baru
b. Kumpulan lembaran desain perbaikan produk
c. Kumpulan lembaran penelitian fitur bermasalah
d. Kumpulan lembaran penelitian produk kompetitor
Lembaran dokumen di Departemen Lean and Innovation
a. Kumpulan lembaran rencana inovasi
b. Kumpulan lembaran pendaftaran proyek inovasi
c. Kumpulan lembaran rencana pelatihan
d. Kumpulan lembaran jadwal pelatihan
Tahap kedua adalah memisahkan semua lembaran dokumen
antara yang masih dipakai dan yang tidak dipakai lagi. Pada tahap
ini harus ditentukan terlebih dahulu aturan mengenai berguna
atau tidak bergunanya lagi lembaran-lembaran dokumen tersebut.
Ada beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan. Dalam kasus
ini lembaran dokumen yang dikeluarkan sebelum tahun 2007 kami
anggap tidak berguna lagi dan harus dimusnahkan. Asumsi ini
ditetapkan karena setelah lebih dari setahun lembaran dokumen
tersebut kemungkinan besar untuk digunakan lagi sangat kecil.
Mengingat data adalah rahasia internal perusahaan maka harus
dipastikan bahwa lembaran dokumen yang tidak digunakan harus
benar-benar dimusnahkan.
Ada baiknya proses pemisahan dan pembuangan dilakukan secara
bersamaan. Ini dikarenakan untuk menghindari proses tersebut
13
dilakukan hanya pada satu departemen saja. Jika dilakukan oleh
hanya satu atau beberapa departemen saja maka keberhasilan
proses ini sangat kecil. Perlu diingat bahwa proses kerja dalam
suatu perusahaan adalah sebuah mata rantai yang saling terkait
antara satu dengan lainnya.
Rapi Setelah tahap pemisahan dan pembuangan pada proses Ringkas,
kami lanjutkan pada proses berikutnya yaitu Rapi. Sebelumnya
harus dilakukan penyeragaman pemahaman terlebih dahulu. Yang
dimaksud dengan penyeragaman pemahaman adalah kesamaan
persepsi yang didasarkan pada suatu aturan yang disepakati
bersama. Adapun aturan tersebut seperti yang akan kami jelaskan
pada tiap tahapan berikut ini.
Pertama kali yang harus kami lakukan pada proses ini adalah
mengelompokkan lembaran dokumen. Dalam kasus ini
pengelompokkan lembaran dokumen dilakukan per-departemen.
Kemudian Tahap berikutnya adalah menentukan sistem
penyimpanan berdasarkan pengelompokkan yang sudah
dilakukan sebelumnya. Sistem Penyimpanan dilakukan
berdasarkan tema. Tema ini pun sebelumnya dikelompokkan
terlebih dahulu berdasarkan waktu kejadian atau waktu
pencatatan.
Seperti yang disebutkan sebelumnya penerapan pengelompokkan
dan penyeragaman aturan diberikan berdasarkan asal
departemen, yang diperkecil lagi berdasarkan pada tema, seperti
www.wishnuap.com dokumensistemmanajemen.blogspot.com
Diterbitkan oleh Wishnu AP & Partners 23 Juli 2013 14
pada contoh dibawah ini. Untuk mempermudah penulisan maka
semua item diganti menjadi kode.
Kode Departemen Produksi : PDS
a. Kode hasil produksi : 001
b. Kode rencana produksi : 002
c. Kode hasil pemeriksaan kualitas di jalur produksi : 003
d. Kode permasalahan proses produksi : 004
Kode Departemen Purchasing : PSG
a. Kode rencana pembelian : 001
b. Kode pemesanan material : 002
c. Kode kedatangan material : 003
d. Kode pemeriksaan kedatangan material : 004
Kode Departemen Logistik : LGT
a. Kode penerimaan kedatangan material : 001
b. Kode pemeriksaan kedatangan material : 002
c. Kode pengembalian material bermasalah : 003
d. Kode penyelesaian material bermasalah : 004
e. Kode persiapan material untuk rencana produksi : 005
Kode Departemen Quality Control : QCL
a. Kode hasil pemeriksaan kedatangan material : 001
b. Kode hasil pemeriksaan produk jadi : 002
c. Kode hasil pemeriksaan proses produksi : 003
d. Kode hasil pemeriksaan fungsi produk : 004
Kode Departemen Customer Service Support : CSS
a. Kode keluhan pelanggan : 001
b. Kode penyelesaian keluhan pelanggan : 002
c. Kode biaya perbaikan : 003
15
Kode Departemen Research and Development : RND
a. Kode rencana desain produk baru : 001
b. Kode desain perbaikan produk : 002
c. Kode penelitian fitur bermasalah : 003
d. Kode penelitian produk kompetitor : 004
Kode Departemen Lean and Innovation : LNI
a. Kode rencana inovasi : 001
b. Kode pendaftaran proyek inovasi : 002
c. Kode rencana pelatihan : 003
d. Kode jadwal pelatihan : 004
Setelah penulisan kode departemen dan tema kejadian kemudian
diikuti dengan penulisan waktu kejadian. Adapun format
penulisan waktu diawali dengan tahun, bulan, dan tanggal.
Misal kejadian terjadi pada tanggal tujuh agustus tahun 2007, maka
penulisan waktunya adalah 20070807.
Contoh penerapan pada map :
Lembaran adalah dokumen Hasil Produksi dari departemen
produksi pada tanggal sepuluh juni 2007. Maka pada map
dituliskan :
PDS-001-20070610
Lembaran adalah dokumen Biaya Perbaikan dari departemen
customer service support pada tanggal enam belas februari 2007.
Maka pada map dituliskan :
CSS-003-20070216
Contoh penerapan pada Bin atau Binder :
Pada Bin atau Binder penulisan cukup dilakukan hingga bulan
kejadian saja tanpa perlu menyebutkan tanggalnya.
www.wishnuap.com dokumensistemmanajemen.blogspot.com
Diterbitkan oleh Wishnu AP & Partners 23 Juli 2013 16
Kumpulan lembaran dokumen Hasil Produksi dari departemen
produksi pada bulan Juni 2007. Maka pada dituliskan :
PDS-001-200706
Kumpulan lembaran dokumen Biaya Perbaikan di departemen
customer service support pada bulan februari 2007. Maka pada Bin
dituliskan :
CSS-003-200702
Tahap ketiga adalah memberikan label pada tempat penyimpanan.
Tempat penyimpanan berupa Bin atau map diletakkan dalam
suatu rak yang disimpan pada tiap departemen yang
bersangkutan. Namun adakalanya penyimpanan dipusatkan
dalam suatu ruangan khusus atau yang biasa disebut sebagai
Document Centre. Document Centre artinya pemusatan sistem
penyimpanan pada suatu tempat tertentu, biasanya dokumen
disimpan setelah sebelumnya berada di departemen masing-
masing selama beberapa waktu tertentu.
Pengelompokkan Departemen dan tema dicantumkan pada tiap
Label map dan Bin seperti yang dicontohkan di atas.
Sementara label pada rak penyimpanan yang juga menggunakan
kode yang telah disepakati sebelumnya, tampak seperti contoh
dibawah ini.
View more at:
http://dokumensistemmanajemen.blogspot.com/