i
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN POTENSI DESA BERBASIS WEB DESA NGAWONGGO, CEPER KLATEN, JAWA
TENGAH
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Mia Hestarini 08.02.7287
Tilasari Avinda R 08.02.7293
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM
YOGYAKARTA 2011
ii
iii
Implementation of Management Information System Web Based Local Potential Ngawonggo Ceper Village, Klaten, Central Java
Implementasi Sistem Informasi Manajemen Potensi Daerah Berbasis Web Desa Ngaeonggo, Ceper, Klaten, Jawa Tengah
Mia Hestarini
Tilasari Avinda R
Jurusan Manajemen Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The development period affects human life in cities and villages. So the author wanted to introduce to villagers the importance of existing technology. Particularly in the field of website, which is currently very involved in delivery information and can be accessed by the public in promoting the potential surrounding.In Ngawonggo villages still use the manual such as brochures, pamflet, and information on word of mouth. With these conditions, the authors provide an alternative by creating a website as a management information system to the public
Data collection techniques, adapted to the standard , overall analysis: interview (by asking a few questions directly to the villages and communities), observation ( direct observation of the object to be examined as well a careful and thorough data collection), filing (with the image, organizational structure, as well as existing facilities in the village Ngawonggo), library (collection of data by studying books or reference relating to issues to be discussed), internet browsing (done with how to browse the internet to find as many references as possible to support the creation of this program.)
Result analysis of the problems found in many things that are lacking, ignorance and apathy due to lack of knowledge of existing technology. Potential Ngawonggo villages are also many who are not known, the only potential industry are prominent than others.
Keywords: Management Information Systems, Potential village
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul ......................................................................................................... i
Halaman Pengesahan ............................................................................................. ii
ABSTRACT ............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv
1. Pendahuluan ...................................................................................................... 1
2. Landasan Teori .................................................................................................. 1
2.1 Sistem Informasi Potensi Daerah ............................................................ 1
2.2. Struktur Pengembangan Informasi ......................................................... 1
2.2.1. Pengertian Pengembangan Sistem Informasi ........................ 1
2.2.2. Cakupan Aktivitas Pengembangan Sistem Informasi ............ 1
2.2.3. Strategi Pengembangan Sistem Informasi ............................. 1
2.2.4. Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi ..................... 2
2.3. Konsep Dasar Database ........................................................................ 2
3. Gambaran Umum ............................................................................................... 2
3.1. Profil Desa Ngawonggo, Ceper .............................................................. 2
3.2. Letak Wilayah ......................................................................................... 2
3.3. Pengembangan Potensi di Desa ............................................................. 3
3.3.1. Pembuatan Wajan ................................................................. 3
3.3.2. Pembuatan Kerekan Timba dan Bos Roda Delman ............. 3
3.3.3. Pembuatan Setrika Arang ..................................................... 4
3.3.4. Industri Pengecoran ............................................................... 4
3.3.5. Perbengkelan Mesin Tekstil .................................................. 4
3.3.6. Pertanian ............................................................................... 4
3.3.7. Agro Sawo ............................................................................. 5
3.3.8. Peternakan Sapi .................................................................... 5
3.3.9. Peternakan Kambing ............................................................. 6
3.3.10. Peternakan Bebek ................................................................ 6
3.3.11. Peternakan Jalak Suren ........................................................ 6
3.3.12. Peternakan Ayam .................................................................. 7
4. Analisis dan Pembahasan .................................................................................. 7
4.1. Perancangan Database ........................................................................... 7
v
4.1.1. Entity Relation Diagram ............................................................ 7
4.1.2. Hubungan Antar Tabel ............................................................. 9
4.2. Rancangan Sistem .................................................................................. 9
4.2.1. Data Flow Program ................................................................. 9
4.3. Rancangan Struktur Web ...................................................................... 11
4.4. Rancangan Link Web ........................................................................... 11
4.5. Rancangan Desain Interface ................................................................. 12
4.6. Implementasi ......................................................................................... 13
4.7. Manual Program .................................................................................... 13
4.8. Cara Upload........................................................................................... 13
5. Kesimpulan ....................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 14
1
1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah menunjukan jati dirinya
dalam peradaban manusia. Sehingga minimnya SDM di desa mengakibatkan mereka
sangat jauh akan teknologi itunya sendiri. Berbeda dengan SDM yang ada di kota,
mereka lebih menguasai teknologi yang berkembang saat ini. Berkembangnya zaman
pasti akan mempengaruhi kehidupan manusia di kota maupun di desa. Oleh karena itu,
penulis ingin mengenalkan kepada masyarakat desa akan pentingnya teknologi yang
ada. Khususnya teknologi pada bidang website, yang saat ini sangat berperan dalam
penyampaian informasi lebih mudah dan cepat di akses oleh masyarakat sekitarnya.
Website merupakan media yang sangat tepat untuk mengenalkan kepada masyarakat
luas tentang berbagai potensi yang dimiliki suatu daerah.
Adapun potensi yang ditawarkan oleh desa Ngawonggo, Ceper seperti
peternakan , pertanian, industri dan lain-lain. Dalam hal promosi desa Ngawonggo, Ceper
masih menggunakan manual seperti brosur, pamflet, dan informasi mulut ke mulut.
Dengan kondisi yang seperti ini, maka dari itu penulis memberikan alternative dengan
membuat website sebagai sistem informasi manajemen kepada masyarakat.
2. Landasan Teori
2.1. Sistem Informasi Potensi Daerah
Sistem Informasi Potensi Daerah adalah aplikasi yang berfungsi mengelola
data unggulan yang terdapat di daerah , yang akan dikelola dan diinformasikan
pada masyarakat, eksekutif atau pihak-pihak yang berkepentingan. Sistem
informasi potensi daerah juga digunakan untuk mengolah, menganalisa dan
menyajikan data potensi daerah bereferensi web dalam mendukung pengambilan
keputusan.
2.3. Struktur Pengembangan Informasi
2.3.1. Pengertian Pengembangan Sistem Informasi
Kumpulan kegiatan para analisis system, perancang dan pemakai
yang mengembangkan sistem informasi.
2.3.2. Cakupan Aktivitas Pengembangan Sistem Informasi
Penyusunan suatu system yang baru utnuk menggantikan system
yang lama secara keseluruhan.
2.3.3. Strategi Pengembangan Sistem Informasi
Ada strategi yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi
yaitu : membangun paket perangkat lunak, membangun perangkat
2
lunak aplikasi, mengembangkan system secara interaktif,
mengintegrasikan sistem yang akan dikembangkan.
2.3.4. Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi
Dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang dilaksanakan
oleh professional dan pemakai system informasi untuk
mengembangkan dan mengimplementasikan sistem tersebut.
2.4. Konsep Dasar Database
Basis data atau database yaitu kumpulan informasi yang disimpan di dalam
komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu
program computer untuk memperoleh dari database tersebut. Untuk mencapai
tujuan harus memenuhi syarat database yang baik , yaitu :
a. Tidak ada redudasi dan inkonsistensi data.
b. Kemudahan pengaksesan data informasi.
c. Multiple user, data bias digunakan bersama-sama oleh banyak
pengguna pada waktu yang sama.
3. Gambaran Umum
3.1 Profil Desa Ngawonggo, Ceper
Desa Ngawonggo menjadi desa yang terhimpun dari 3 dusun yang masing-
masing mewadahi beberapa perdukuhan dengan jumlah penduduk yaitu 5.548
jiwa dari 2.788 jiwa laki-laki dan 2.760 jiwa perempuan, desa Ngawonggo ini
tersusun dengan 17 RW dan 42 RT.
3.2 Letak Wilayah
Desa Ngawonggo merupakan salah satu desa diantara 18 desa di wilayah
kecamatan Ceper dengan luas wilayah 137.000 Ha. Dengan letak desa yang
berbatasan dengan :
a. Sebelah Timur : Desa Lemah Ireng Kecamatan Pedan
b. Sebelah Selatan : Desa Tegalrejo Kecamatan Ceper
Desa Ceper Kecamatan Ceper
3
c. Sebelah Barat : Desa Kuncen Kecamatan Ceper
d. Sebelah Utara : Desa Dukuh Kecamatan Delanggu
3.3 Pengembangan Potensi di Desa
3.3.1 Pembuatan Wajan
Wajan merupakan peralatan rumah tangga yang digunakan oleh
para ibu-ibu rumah tangga untuk memasak. Ukuran wajan bervariasi
mulai dari 10cm,12cm, 14cm, 16cm, 18cm, 20cm, 22cm, 24cm,
26cm, 28cm sampai yang paling besar 30cm. Tanah liat, pasir cetak
sebagai bahan bakunya. Bahan baku tersebut di campur dengan air
kemudian diberi di cetakan wajan yang sudah disediakan dan
menunggu sampai kering cetakan tersebut. Setelah itu di bakar
dengan jerami kira 4 sampai 5 jam dengan suhu diatas 500 derajad
celcius. Logam baja dileburkan terlebih dahulu di dalam molen
(tempat meleburkan baja) selama 1 jam setelah itu di cor ke wajan
setengah jadi. Kadang-kadang untuk meleburkan logam baja
tersebut dilakukan 1 minggu sekali. Setelah wajan itu di cor maka
dihaluskan menggunakan gerinda yang digerakkan oleh mesin
diesel.
3.3.2 Pembuatan Kerekan Timba dan Bos Roda Delman
Kerekan timba sangat jarang digunakan karena masyarakat tidak
mau bersusah-susah untuk mendapatkan air dan yang masih
menggunakan adalah di daerah pedesaan. Tetapi kerekan timba ini
masih diproduksi di beberapa industri di desa ini. Pembuatan
kerekan timba menggunakan bahan baku pasir cetak dan tanah liat.
Bahan baku tersebut dicampur menjadi satu kemudian dicetak
dalam matras atau pola setelah itu dijemur di bawah terik matahari
sampai kering. Logam baja terlebih dahulu dileburkan dengan mesin
molen (tempat meleburkan baja) selama 1 jam. Setelah itu di corkan
ke kerekan timba tunggu selama 1 jam, kerekan timba siap
digunakan.
4
3.3.3 Pembuatan Setrika Arang
Bahan baku yang digunakan untuk membuat setrika arang yaitu
tanah lumpur dan tanah sawah. Bahan baku tersebut dicampur
dengan air lalu dicetak di dalam cetakan siam yang terdiri dari
sesek, kepetan, dan demping kemudian dijemur. Ketiga bagian
tersebut (sesek, kepetan, dan demping) dijadikan satu sehingga
terbentuk tapel setrika (setrika setengah jadi) kemudian dijemur lagi
selama 1 hari. Setelah itu dibakar di tobong (tempat pembakaran)
menggunakan jerami atau kayu bakar setalah itu tunggu dingin dulu
kemudian di cor dengan logam baja yang sudah mencair selama 1
jam dengan kapasitas 500 tapel. Kemudian dihaluskan dengan
menggunakan gerinda atau polesan.
3.3.4 Industri Pengecoran
Yang dibuat adalah ornament pager, roda pintu, puli, grell, roda
karet, kursi besi, ornament lampu hias kota, trail jendela. Roda karet
yang belum jadi per kilogram Rp. 10.000 , yang sudah jadi Rp.
70.000 per kilogram. Ukuran roda karet 12inchi yang kecil 6inchi.
Puli sekitar Rp. 15.000 per kilogram yang belum jadi, yang sudah
jadi Rp. 70.000. Roda pintu pagar ukuran paling kecil 3,6,8.
3.3.5 Perbengkelan Mesin Tekstil
Di perbengkelan menghasilkan spare part mesin teksil antara puli,
gigi roda E2A, D7B, F4C, F6, F8A. Pendistribusian di daerah
Bandung, Surabaya. Industri ini dibangun turun temurun sejak
1970an. Kesulitan yang dihadapi adanya persaingan industri yang
semakin ketat sehingga kualitas barang harus diperbaiki lagi. Mesin
yang sering digunakan adalah mesin bubut (untuk memperhalus
permukaan atau finishing), gergaji mesin (untuk memotong besi),
mesin bur (untuk mebuat lubang).
3.3.6 Pertanian
Pertanian di desa ini memiliki lahan 70 hektar yang dibagi 2
pengairan yaitu Pengairan Teknis dan Pengairan Non Teknis.
Komoditas yang terdapat adalah padi dan tebu. Tenaga kerjanya
mencapai 72 orang petani dan perkembangannya statis karena
termasuk pemula. Padi dan tebu itu tergantung musimnya. Dari
5
tahap awal sampai akhir padi membutuhkan waktu 4 bulan yaitu
penyemehan, pengolahan tanah seperti di bajak dengan kerbau
terlebih dahulu setelah itu diratakan kemudian ditanam, diberi pupuk
agar padi subur, penyiangan (membuang tanaman penganggu),
antisipasi hama seperti penyemprotan dan tahap terakhir panen.
Sedangkan tebu membutuhkan waktu 1 tahun dimulai dari membuat
pembedengan, penanaman benih tebu, melakukan perawatan
seperti membuang tanaman liar yang tumbuh di sekitarnya dan
tahap terakhir panen.
3.3.7 Agro Sawo
Beberapa warga di desa Ngawonggo ini memiliki pohon sawo. Sawo
dapat tumbuh dimana saja. Dan ini merupakan desa penghasil
sawo. Sawo terdiri dari 3 jenis yaitu sawo manis, sawo manila dan
sawo apel. Penanaman sawo dari pembibitan sampai siap panen
membutuhkan waktu kira-kira 5 tahun dan dapat bertahan hidup
dalam jangka panjang. Sekali panen dapat mencapai kira-kira 50
kilogram per pohon. Sekarang kalau pohon itu tidak hanya satu,
maka omsetnya sangat banyak jika pada saat panen. Proses
pematangan sawo : diambil dari pohon, dicuci terlebih dahulu
kemudian dijemur di dalam rumah dan dipanaskan dengan karbit.
3.3.8 Peternakan Sapi
Sapi adalah hewan ternak anggota familia Bovidae dan subfamilia
Boviane. Sapi dipelihara terutama untuk dimanfaatkan susu dan
dagingnya sebagai bahan pangan. Di dalam perawatannya juga
mudah yaitu makanannya adalah rumput gajah dan sentrat
(disesuaikan bobotnya), setiap pagi dan sore kandang dibersihkan
guna kebersihan sapi itu sendiri, selalu diberi obat cacing dan
vitamin B12/B Komplek (untuk memacu nafsu makan), selalu
dimandiin 2 kali sehari. Masa kehamilan sapi itu ternyata seperti
manusia 9 bulan 10 hari. Masa menyusui sampai berumur 3 sampai
4 bulan. Dari sapi kecil sampai siap diproduksi dibutuhkan waktu
selama 3 tahun.
6
3.3.9 Peternakan Kambing
Kambing merupakan binatang memamah biak yang berukuran
sedang. Makanan kambing adalah rumput. Setiap hari harus di
bawa ke sawah guna untuk mencari makan sendiri dan agar terkena
sinar matahari. Itu dilakukan 2 kali sehari setiap siang pukul 9
sampai 11 dan sore pukul 16.00 sampai 17.30. Setelah dari sawah
selalu diberi air tawar dan katul, guna untuk pertumbuhan kambing
tersebut. Kandangnya dibersihkan 1 minggu sekali guna kebersihan
kambing dan peternak itu sendiri. Setiap 1,5 tahun bisa melahirkan 2
atau 3 anak sekaligus. Anak kambing menyusui sampai umur 5
bulan sampai anak kambing itu bisa cari makan sendiri.
3.3.10 Peternakan Bebek
Bebek umumnya adalah burung akuatik yang sebagian besar
berukuran lebih kecil dibandingkan kerabatnya, angsa dan angsa
berleher pendek, dan dapat ditemukan pada perairan air tawar atau
air laut. Makanan bebek yaitu katul dan sentrat 1,44 itu sangat
bagus untuk pertumbuhannya dan diberi makan 2 kali yaitu pagi dan
siang. Bebek harus sering dikontrol karena jika bebek itu sedih maka
tidak akan bisa bertelur sebaliknya jika sedang senang maka bebek
itu sering bertelur. Inilah yang harus dipelajari oleh peternak. Di
dalam perawatannya diberi vaksin dan pengobatan tradisonal.
Selain itu , kandang juga harus disemprot atau dibersihan beberapa
bulan sekali.
3.3.11 Peternakan Jalak Suren
Jalak Suren adalah nama sekelompok burung pengicau dari
suku Sturnidae. Burung yang umumnya berukuran sedang (sekitar
20 sampai 25 cm), gagah, dengan paruh yang kuat, tajam dan lurus.
Berkaki panjang sebanding dengan tubuhnya. Makanannya adalah
sentrat, cacing dan kroto, setiap kandang diberi air yang ditaruh
dalam wadah guna untuk mandi dan kebersihan kandang itu
sendiri.Dari jalak kecil sampai jalak menjadi induk dibutuhkan waktu
1 tahun. Minimal tiap bulan harus bertelur, sekali bertelur 3 atau 4
telur. Saat jalak masih kecil, di beri di dalam ruangan dan dialiri
listrik , diberi lampu agar hangat sampai dewasa.
7
3.3.12 Peternakan Ayam
Ayam adalah unggas yang biasa dipelihara orang untuk
dimanfaatkan untuk keperluan hidup pemeliharanya. Makanannya
adalah BR1, setiap habis panen selalu dicuci kandangnya dan
disterilkan dengan biodes. Ayam tersebut juga diberi vaksin agar
tidak terserang penyakit dan pertumbuhannya juga stabil. Harganya
di jual perkilogram dengan harga 1 kilogram minimal Rp. 14.000
sampai Rp. 23.000 karena harganya belum stabil. Alas ayam diberi
jerami agar merasa hangat dan bisa menetas, setelah itu diangremi
beberapa hari baru telur itu menetas.
4. Analisis dan Pembahasan
4.1. Perancangan Database
Database merupakan sekumpulan data yang disusun secara logis dan
dikendalikan secara sentral. Database (basis data) merupakan kumpulan data
yang saling berhubungan.
4.1.1. Entity Relation Diagram
ERD dipakai untuk menggambarkan hubungan antar entitas dalam
program yang akan dibuat.
8
Gambar 4.1 ERD Sistem
potensi
id_potensi
memiliki profil usaha
id_potensi judul
isi gambar
kategori berita
id_kategori nama_kategori
memiliki berita
id_berita id_kategori
isi tanggal
judul
penulis
gambar
1 n
1 n
staff
id_staff
id_profilusaha
nama
ttl
jabatan
alamat
telpon photo
buku tamu
id_tamu nama-pengirim
tgl komentar
id_kontak
phone
nama_inst
keterangan
kontak
alamat
user
id_user password
nama_lengkap
email level
galeri
id_galeri
nama_album
id_album
ket
gambar album
memiliki
1 n
id_album
9
4.1.2. Hubungan Antar Tabel
Perancangan tabel penting untuk mengentahui kebutuhan atribut-
atribut dari suatu entitas.
4.2. Rancangan Sistem
Setiap program yang dirancang dan digunakan mempunyai tujuan dan
manfaat yang ingin dicapai. Secara umum pembuatan sebuah website bertujuan
untuk memasyarakatkan dan mendukung kegiatan suatu perusahaan atau
instansi dengan memberikan sajian informasi, promosi dan sebagainya.
Membuat website merupakan hal yang mudah. Namun memiliki website yang
bagus dan tepat pada tujuan, pembuatannya tidak semudah yang dibayangkan.
Perlu perancangan khusus agar tujuan pembuatan website dapat tercapai.
4.2.1. Data Flow Program
DFD merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan
proses-proses yang terjadi pada system yang akan dikembangkan.
Data Profil
Data Potensi
Data Profil Usaha
Data Kategori Berita
Data Berita
Data Galeri
Data Album
Data Buku tamu
Data Kontak
Data User
Mengolah Mengakses informasi :
Data Profil Data Bukutamu
Data Potensi Data Kontak
DataProfil Usaha
Data Kategori Berita
Data Berita
Data Galeri
Data Album
Gambar 4.2 Data Flow Diagram Level 0
Admin User
Aplikasi
Website
10
Data Kategori_berita
Data Profil_usaha
Data Potensi Data Profil_usaha
Data Staff
Data
Kategori Berita
D1 Staff D2 Potensi D3 Profil_usaha D4 Kategori_berita
Data Potensi
Data Staff
Data Bukutamu
Data Berita Data Galeri Data Buku Tamu Data Kontak
Data Album
D5 Album D6 Berita D7 Galeri D8 Buku Tamu D9 Kontak
Data Kontak Data Admin
Data Bukutamu Data Galeri
Data Berita Data Album D10 Admin
Gambar 4.3 DFD Level 1 Admin dan User
ADMIN
Data Staff
Data
Admin
USER
Data Potensi
Data Profil_ usaha
Data Katagori_
berita
Data
Berita
Data
Galeri Data
Buku
tamu
Data
Kontak Data
Album
11
4.3. Rancangan Struktur Web
Rancangan struktur web merupakan bagan-bagan yang ada di website
tersebut.
4.4. Rancangan Link Web
Rancangan link web ini merupakan tampilan di mana user berinteraksi
dengan sistem.
Header
Gambar 4.4 Desain Halaman Publik
Home Potensi Profil Berita Galeri Kontak Buku Tamu
KALENDER
LINK
ISI
FOOTER
12
Gambar 4.5 Desain Halaman Admin
4.5. Rancangan Desain Interface
Di dalam rancangan Desain Interface, penulis hanya memberikan gambaran
tentang halaman utama dan admin.
Gambar 4.6 Halaman Utama
HEADER
FOOTER
HEADER
FOOTER
FOOTER
Isi Menu Admin MENU
ADMIN
13
Gambar 4.7 Halaman Admin
4.6. Implementasi
Di dalam implementasi , penulis hanya akan membahas mengenai script
php yang digunakan dalam pembuatan website ini.
4.7. Manual Program
Manual program berisi langkah-langkah untuk melakukan browsing website.
4.8. Cara Upload
Berisi tentang bagaimana upload program dan database yang ada. Sebelum
melakukan export terlebih dahulu harus login ke vistapanel dengan memasukkan
user dan password yang benar.
5. Kesimpulan
Sebagai hasil akhir pembuatan aplikasi website Desa Ngawonggo, penulis
menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Website Desa Ngawonggo, dibangun untuk meningkatkan kebutuhan informasi
pihak pemerintah Desa Ngawonggo dan masyarakat luas sehingga lebih mengenal
lebih dekat tentang Desa Ngawonggo tersebut.
2. Dengan adanya website ini, siapa saja bisa mendapatkan informasi mengenai Desa
Ngawonggo ini tanpa harus mendatangi desa tersebut.
14
DAFTAR PUSTAKA
Arief ,M. Rudyanto. 2006.Pemrograan Basis Data Mengunakan Transact-SQL dengan
Microsoft Server 2000.Yogyakarta:Penerbit ANDI.
Daulay,Melwin Syafrizal.2007.Mengenal Hardware-Software dan Pengelolaan Instalasi
Komputer.Yogyakarta:Penerbit ANDI.
Betha SIidik,Ir.2002.Pemrograman Web dengan PHP.Informatika.Bandung
http://id.wikipedia.org/wiki
Hakim, Lukmanul dan Uus Musalini .2003. 150 Rahasia dan Trik Menguasai
PHP.Jakarta:Elex Media Komputindo.