IMPLEMENTASI SISTEM FULL DAY SCHOOL
DALAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
RELIGIUS DAN JUJUR SISWA DI SD PTQ ANNIDA
SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Oleh
MULYANI SETYANINGSIH
NIM. 12010160021
Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan
untuk gelar Magister Pendidikan
PROGRAM PASCASARJANA
ISNTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2020
ABSTRAK
Praktik Pendidikan Agama Islam Berbasis Penguatan Karakter Religius Dan
Jujur di Lingkungan Sekolah Full Day Studi Kasus di Sekolah Dasar Plus
Tahfizhul Qur’an Annida Salatiga Tahun Pelajaran 2020/2021. Tesis
Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Program Pascasarjana,
Institut Agama Islam Negeri Salatiga, 2020, Pembimbing Dr. Ruwandi,
MA.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (a) mengetahui kebijakan sistem full
day school dalam penguatan karakter religius dan jujur, (b) mengetahui
pelaksanaan sistem full day school dalam penguatan karakter religius dan
jujur, (c) mengetahui pandangan orang tua terhadap penguatan karakter
religius dan jujur dalam sistem full day school. Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif dengan pendekatan field research. Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan : a) Kebijakan penguatan karakter religius dan
jujur siswa SD PTQ Annida Salatiga dijalankan dalam beberapa proses dan
dokumen. Antara lain penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS),
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM), dan Rencana Kerja Tahunan
Sekolah (RKTS) yayasan Annida Salatiga yang berkaitan dengan pendirian
sekolah berdasar dari visi, misi dan tujuannya. b) Penguatan karakter
religius dan jujur di SD PTQ Annida Salatiga dengan melaksanakan nilai-
nilai yang terkandung dalam karakter religius yaitu karakter religius ibadah
sholat, karakter religius membaca al-qur’ann karakter religius ibadah puasa.
Dan nilai-nilai penguatan karakter sikap jujur yaitu laporan buku muroja’ah,
laporan buku sholat anak, kejujuran tidak membawa uang saku, dan piket
sesuai jadwal. Langkah-langkah manajemen meliputi kegiatan
intrakurikuler, cookurikuler dan ekstrakurikuler. c) Orang tua yang
menyekolahkan anaknya ke SD PTQ Annida beranggapan bahwa dalam
pencapaian penguatan karakter religius dan jujur dalam proses pembelajaran
dan kesehariannya di sekolah memiliki dampak yang baik. Hal tersebut
dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan yang dilihat orang tua langsung saat
dirumah, diantaranya yang anaknya dulu tidak bisa membaca al-qur’an
dengan lancar, sekarang jadi lancar dan dengan tajwid yang benar. Dulu
susah untuk disiplin sholat menjadi mau sholat walau terkadang orang tua
mengingatkan berulang-ulang. Yang dulunya puasa itu bolong-bolong
sekarang jadi rutin puasa, dan walau ada pula yang puasanya juga masih ada
yang bolong namun biasanya itu ada pada anak kelas bawah.
Kata Kunci : Penguatan Karakter, Sekolah Full day, Karakter Religius dan
Jujur
ABSTRACT
Islamic Religious Education Practices Based on Strengthening Religion and
Honest Character in a Full Day School Environment Case Studies in
Elementary Schools Plus Tahfizhul Qur'an Annida Salatiga Academic Year
2020/2021. Thesis of Islamic Religious Education Study Program (PAI
Postgraduate Program, Salatiga Negen Islamic Institute, 2020, Supervisor
Dr. Ruwandi, MA.
The purpose and study are to (a) find out the full day school system in
strengthening the religious cand honest character, (b) knowing implementer
of the full day school system in strengthening religiosity and honest
charahter, (c) knowing the views of parents towards strengthening religious
and honest character in the full and school system. This study is a
qualitative study with a field research approach. Based on the results and
research it can be concluded that: a) The policy of strengthening the
religious character of PTQ Annida Salatiga Elementary School students is
carried out in a number of processes and documents. Among the
preparation of School Development Plans (RPS), Medium-term Work Plans
(RKJM), and the Annual School Work Plans (RKTS) of the Annida Salatiga
Foundation relating to the establishment of schools based on their vision,
mission and objectives. b) Strengthening religious and honest character at
SD PTQ Annida Salatiga by carrying out the values contained in religious
character namely the religious character of honest worship,PTQ elementary
school student the values contained in the religious character of prayer,
religious character read al-qur’an, religious character of fasting worship.
And the values of strengthening the character of honesty, namely the
muroja'ah report on children’s prayer books, honesty does not bring pocket
money, and picket according to schedule Management measures include
intracuriculer, coocuriculer, and extracurricular activities. c) Parents who
send their children to PTQ Annida Elementary School assume the
achievement of strengthening religious and honest character in the learning
process and daily life in school has a good impact. This can be seen and
activities that are seen directly by pparents at home including those whose
children were unable to read the qur’an smoothly, now it is smooth and with
the correctrecitation, it was difficult for prayer discipline to be willing to
pray even thought parents sometimes reminded repetitive what used to be
fasting was perforated, now it became routine fasting, and even if there were
holes but usually it was in lover class children.
Keywords: Strengthening Character, Full day School, Religious and Honest
Character
MOTTO
Jika kamu tak sanggup menahan lelahnya mencari ilmu, maka kamu akan
menanggung perihnya kebodohan
(Imam Syafi’i)
PRAKATA
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan hidayah, taufiq serta rahman rahim kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan tesis ini. Shalawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat,
dan pengikutnya.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan tesis ini tidak akan
terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini
penyusun mengucapkan rasa terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. ZakiyuddinBaidhawy, M.Ag selaku Rektor IAIN
Salatiga
2. Bapak Prof. Dr.AsfaWidiyanto, selaku Direktur Pascasarjana IAIN
Salatiga
3. Bapak Dr. Ruwandi, selaku Kaprodi Pendidikan Agama Islam
Pascasarjana IAIN Salatiga dan Dosen Pembimbing yang selalu
memberikan motivasi, arahan dan bimbingan
4. Segenap dosen yang penulis pernah belajar bersama dengan mereka,
beliau adalah bapak Prof. Zaky, Prof. Mansur, Prof. Zulfa (alm), Prof.
Zuhri, Prof. Asfa Widiyanto, Prof. Saerozi, Dr. Imam Sutomo, Dr.
Ruwandi, Dr. Adang, Dr. Rahmat, Dr. Irfan Helmi, Dr. Nursikin, Dr.
Winarno, seluruh staff pascasarjana dan perpustakaan IAIN Salatiga
dan Karyawan Program Pascasarjana IAIN Salatiga.
5. Bapak Ahmaf Fikri Sabiq, M.Pd selaku guru PAI SD PTQ Annida
Salatiga dan juga sebagai Kepala Sekolah SD PTQ Annida Salatiga.
6. Bapak/Ibu guru di SD PTQ Annida Salatiga yang telah membantu
peneliti untuk melancarkan penggalian informasi di sekolah.
7. Orang tua dan mertua kami tercinta yang tidak pernah lelah
memberikan do’a dan motivasi.
8. Suamiku tercinta, Fitru Rijal, A.Ma yang selalu sabar, mendo’akan dan
memberi semangat kepada penulis.
9. Anak-anakku yang selalu kusayangi dan banggakan Nizar Fateh A.Y,
Husna Churun’in, dan Adnan Bussaina Karim yang selalu berada
disamping ummi dan ikut membantu membacakan buku untuk tesis
ummi
10. Dr. Singgeh Setyasworo yang telah memberikan dukungan moril dan
materi sehingga selama perkuliahan pasca dapat berjalan dengan lancar
11. Sahabat seperjuangan Mas Hasan Hakim, Mas Syamsul Huda, Mas
Rochim Habibi, Pak Syaiful, Pak Banjari, Mas Hasanuddin, Pak
Mucharor, Mas Saka, Pak Sadullah, Pak Asy’ari, Pak Sidiq, Pak Sandi,
Pak Fikri, Mas Chamim, Pak Sugik, Mas Tony, Mbakyu Mustagfiroh,
dan beserta seluruh kelas A dan C.
12. Semua pihak yang telah ikut berjasa dalam penyusunan tesis ini yang
tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Semoga amal baik kalian tercatat sebagai catatan amal kebaikan,
Aamiin. Kekurangan ataupun keterbatasan dalam penelitian ini murni dari
penulis sebagai manusia biasa. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang
konstruktif penulis harapkan demi perbaikan lebih lanjut. Penulis berharap
tesis ini member manfaat khususnya bagi penulis dan pembaca.
Salatiga,
Penulis,
Mulyani Setyaningsih S.Pd.I
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ iii
NOTA DINAS PEMBIMBING .......................................................................... iv
ABSTRAK .......................................................................................................... v
MOTTO .............................................................................................................. vii
PRAKATA .......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. LatarBelakang................................................................................ 1
B. RumusanMasalah .......................................................................... 7
C. SignifikansiPenelitian .................................................................... 7
D. TinjauanPustaka ............................................................................ 9
E. MetodePenelitian ........................................................................... 16
F. SistematikaPenulisan ..................................................................... 21
BAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS ............................................. 22
A. Kebijakan Dalam Penguatan Karakter Religius dan Sikap
Jujur .............................................................................................. 22
B. Pembahasan ................................................................................... 27
BAB III PELAKSANAAN SISTEM FULL DAY SCHOOL DALAM
PENGUATAN KARAKTER RELIGIUS DAN SIKAP JUJUR ......... 34
1. Kegiatan Intra ........................................................................... 34
2. Kegiatan Kokurikuler ............................................................... 40
3. Kegiatan Ekstrakurikuler ........................................................... 41
BAB IV PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP PENGUATAN
PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DAN SIKAP JUJUR
DALAM SISTEM FULL DAY SCHOOL ........................................... 43
A. Hasil Penelitian .............................................................................. 43
B. Pembahasan ................................................................................... 45
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 52
A. Simpulan ........................................................................................ 52
B. Saran ............................................................................................. 54
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 55
LAMPIRAN ............................................................................................... ……..
BIOGRAFI PENULIS ..........................................................................................
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Nilai Karakter Religius ………………………………………………… 36
Nilai Karakter Sikap Jujur ……………………………………………… 37
Jadwal Kegiatan Full day School ………………………………………. 39
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Transkip Wawancara …………………………………………… 59
2. Triangulasi Sumber …………………………………………….. 65
3. Tehnik Observasi ………………………………………………. 73
4. Dokumentasi/ gambar Tentang Sekolah ………………………. 74
5. Surat Ijin Penelitian …………………………………………… 75
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pemerintah dalam mewacanakan program sekolah berbasis karakter
pastilah memiliki tujuan yang jelas, seperti yang tertuang dalam
praturan Presiden No. 87 Tahun 2017 tentang penguatan pendidikan
karakter yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai pembentukan
karakter bangsa secara mmasifdan efektif melalui implementasi nilai-
nilai utama Gerakan Nasional Revolusi Mental yaitu Religius,
nasionalis, mandiri, gotong royong, integritas yang fokus pada
pembelajaran pembiasaan dan pembudayaan sekolah, sehingga
penguatan pendidikan karakter diharapkan dapat mengubah perilaku
dan cara berfikir serta bertindak pada seluruh bangsa Indonesia.1
Dalam dunia pendidikan setiap pelayanan pendidikan semestinya
memperhatikan perkembangan kepribadian setiap peserta didik. Karena,
lewat pendidikan setiap orang mengharapkan agar anak memiliki
perilaku yang baik yang berkaitan dengan interaksi sosial dengan orang
lain dan karakternya. Orang-orang yang memiliki karakter yang baik
dalam bersosialisasi ialah mereka yang memiliki akhlak, moral dan budi
pekerti yang baik serta kejujuran. Mengingat bahwa karakter itu sangat
1 Tim PPK kemendikbud, penguatan pendidikan karakter, Jakarta : Direktorat
pembinaan tendik kemendikbud, 2017, 1
penting, maka lembaga pendidikan memiliki peran serta pula dalam
penanamannya melalui proses pembelajaran.
Saat ini banyak sekali lembaga pendidikan yang memperdalam
materi agama para peserta didiknya agar bisa menjadi generasi bangsa
yang memiliki karakter yang baik.Semua itu dilakukan untuk menjaga
peserta didiknya dari degradasi moral bangsa.Saat ini kenakalan remaja
berkembang begitu luas sehingga terjadi perbuatan-perbuatan asusila
yang terjadi seperti masih banyak perkelahian anak sekolah, pencurian,
pembunuhan, penggunaan narkoba, seks bebas, dll.akibatnya perbuatan-
perbuatan tersebut menimbulkan keresahan di dalam keluarga, sekolah
dan masyarakat.2Dikutip dari salah satu media Kompas, ditemukan
berita bahwa saat ini sedang maraknya kasus bullying atau perundungan
yang terjadi di sejumlah sekolah di Indonesia dalam beberapa bulan
terakhir ini.Kasus terbaru terjadi di salah satu Sekolah Menengah
Pertama (SMP) di Purworejo, Jawa Tengah maraknya kasus seperti itu
karna ada yang hilang dalam diri pelaku yaitu nilai karakter dalam
dirinya.3 Dan faktor yang mendominasi terjadinya kemerosotan diatas
adalah karena kurangnya pemahaman dan penghayatan terhadap akhlak,
semakin hilangnya nilai-nilai agama dalam kehidupan dan semakinn
2 Sudarsono,Etika Islam tentang Kenakalan Remaja, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1991, 7 3 (https://regional.kompas.com, 21 Februari 2020
deras arus pergeseran atau dekadensi moral yang terjadi di kalangan
masyarakat secara umum serta hilangnya loyalitas terhadap islam.4
Tidak hanya hal tersebut, saat ini pula kejujuran semakin
terkikis.Seperti orang Jawa bilang “Jujur malah ajur” (jujur malah
membuat hancur). Hal ini disebabkan ketidakjujuran telah sedemikian
mewabah dan mempengaruhi sistem kehidupan secara keseluruhan,
sehingga ketika ada orang yang jujur, ia justru akan terperosok dalam
kesulitan.
Jika ketidakjujuran telah menjadi sistem masa depan bangsa ini
akan suram. Karena ketidakjujuran menjadi penyebab bagi lahirnya
berbagai perilaku yang merugikan sendi-sendi kehidupan bangsa
ini.Ketidakjujuran yang mendorong berkembangnya perilaku korupsi,
kolusi, nepotisme, kekerasan, penipuan, dan sebagainya.
Oleh sebab itu pembentukan karakter perlu diupayakan dan
diimplementasikan pada jalur pendidikan formal maupun non
formal.Secara psikologi pembentukan karakter dalam diri individu
merupakan fungsi dari seluruh potensi manusia (kognitif, afektif, dan
psikomotorik).5Dengan demikian implementasi pembentukan karakter
dirasa sangat penting dalam rangka pembinaan generasi bangsa melalui
lembaga pendidikan yang menggunakan berbagai upaya untuk
menerapkannya. Salah satunya lembaga pendidikan yang mengadakan
4 Ali Abdul halim Mahmud, Akhlak Mulia, Jakarta : Gea Insani, 2004, 62-63 5 Heri Gunawan, Pendidikan karakter : Konsep dan Implikasinya, Bandung : Alfabeta,
2012, Vii
program belajar sehari penuh bagi peserta didiknya atau yang sering
dikenal dengan sebutan Full day school. Program ini bertujuan untuk
membina akhlak dan membentuk karakter yang baik pada peserta
didiknya.dalam program tersebut tidak hanya memberikan pengetahuan
saja, akan tetapi juga disertai pembentukan karakter agar peserta didik
terbiasa melakukan perilaku-periilaku yang baik dan berakhlak dalam
kehidupan sehari-hari.
Full day School adalah salah satu program unggulan yang dirintis
oleh beberapa sekolah yang ada di Indonesia. Program ini merupakan
sebuah model pendidikan alternatif, dimana peserta didik sehari penuh
berada di sekolah untuk melakukan proses pembelajaran dan proses
beribadah. Dengan tersedianya waktu yang cukup lama di lingkungan
sekolah peserta didik perlahan-lahan akan terbiasa dengan kehidupan
berakhlak mulia, dan menumbuhkan sikap kebersamaan dan kesadaran
beribadah serta sikap positif lainnya yang dapat menjadikan peserta
didik menjadi lebih baik. Program tersebut juga dapat digunakan untuk
mengembangkan kreativitas dan bakat yang dimiliki peserta didik.
Full day school merupakan program yang digunakan oleh sekolah
untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah masing-masing.
Salah satu sekolah yang menerapkan program tersebut adalah SD PTQ
An Nida Salatiga.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Siti Mujayanah
(2016). Dalam tesisnya yang berjudul Sistem Full Day School dalam
Pembentukan Karakter Siswa kelas IV SD Muh Pakel Yogyakarta,
menyimpulkan bahwa keberhasilan pembentukan karakter siswa
melalui sistem full day school dapat dilihat dari tercapainya tujuan
pendidikan dari sekolah itu sendiri dan hasil proses pembentukan
karakter yakni nilai-nilai karakter yang secara tak sadarkan diri
tertanam pada siswa. Oleh sebab itu proses pembentukan karakter sudah
cukup baik dan bisa dikatakan efektif dan membantu para siswa
menjadi siswa yang berkarakter.6
Menurut Muh David dalam penelitiannya yang berjudul Peran Full
Day School terhadap penanaman karakter pada peserta didik Sekolah
Dasar di kota Makassar memberikan kesimpulan bahwa respon guru
sangat mendukung respon full day school terhadap penanaman karakter
pada peserta didik yang dilakukan oleh pemerintah karena waktu
interaksi antara murid dan guru cukup lama sehingga memudahkan para
guru untuk mengamati, mengawasi dan membimbing peserta didik.7
Menurut Addin Arsyadana dalam penelitiannya yang berjudul
Penerapan sistem full day school dalam rangka peningkatan kualitas
pendidikan di MI Al-Qamar, Bagor Nganjuk memberikan kesimpulan
6 Siti Mujayanah, Sistem Full day School Dalam Pembentukan Karakter Siswa kelas IV
SD Muh Pakel Yogyakarta, 2016, melalui digilib.uin-suka.ac.id 7Muh David, “Peran Full day School terhadap Penanaman Karakter pada Peserta
Didik Sekolah dasar di Kota Makassar. melalui https://www.neliti.com
bahwa untuk meningkatkan kualitas pendidikan Madrasah maka ada
beberapa faktor pendukungnya yaitu diantaranya sarana dan prasarana
yang memadai, adanya dukungan dari orang tua siswa atau masyarakat,
adanya guru atau tenaga pengajar. Dan untuk pendukung kurikulum
dapat berjalan dengan baik maka perlu adanya proses belajar mengajar
guru dalam menerapkan strategi pembelajaran yang bervariatif, seperti
game, setting pembelajaran yang berbeda, moving class dan juga
inovasi yang lain.8
Sekolah PTQ An Nida menjadi pilihan penelitian karena
merupakan sekolah yang berbasis karakter dan dari ketiga penelitian
tersebut dengan penelitian saya terdapat perbedaan yaitu : penelitian
pertama dan kedua berisi tentang cara penanaman semua penguatan
karakter pada siswa, dan penelitian ketiga berisi tentang kualitas
pendidikan penguatan karakter, dan penelitian saya berisi tentang
penguatan karakter religius dan jujur.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis
ingin melakukan penelitian di sekolah Pendidikan tartil Qur’an (PTQ)
An Nida Salatiga dengan mengambil judul “Implementasi Sistem Full
day School dalam Sistem Penguatan Pendidikan Karakter Religius dan
Kejujuran Siswa, Studi Kasus di SD Pendidikan Tartil Qur’an (PTQ)
An Nida salatiga”
8 Addin Arsyadana, “Penerapan Sistem Full Day School Dalam Rangka Peningkatan
Kualitas Pendidikan di MI Al-Qamar Bagor Nganjuk, Realita : Volume 15, No. 1 Tahun
2017
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana Kebijakan sistem full day school dalam penguatan
karakter religius dan jujur siswa di SD Pendidikan Tartil
Qur’an(PTQ) An Nida Salatiga?
2. Bagaimana Langkah Pelaksanaan sistem full day school dalam
penguatan karakter reigius dan jujur siswa di SD Pendidikan Tartil
Qur’an(PTQ) An Nida Salatiga ?
3. Apa pandangan orang tua terhadap penguatan karakter religius dan
jujur siswa dalam sistem full day school di SD Pendidikan tartil
Qur’an (PTQ) An Nida Salatiga ?
C. Signifikasi Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui kebijakan penguatan karakter religius dan
jujur siswa dalam implementasi sistem full day school di SD
Pendidikan Tartil Qur’an (PTQ) An Nida Salatiga
b. Untuk mengetahui bagaimana langkah pelaksanaan sistem full
day school dalam penguatan pendidikan karakter religius dan
jujur siswa di SD Pendidikan tartil Qur’an(PTQ) An Nida salatiga
c. Untuk mengetahui pandangan orang tua terhadap penguatan
pendidikan karakter siswa dalam implementasi sistem full day
school di SD Pendidikan tartil Qur’an (PTQ) An Nida Salatiga
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritik
1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran,
khususnya bagi sekolah yang menerapkan sistem full day
school.
2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan
teoritis dalam mengintegrasikan pembentukan karakter dalam
penerapan sistem full day school.
b. Manfaat Praktis
1. Bagi sekolah, dapat memberikan masukan sebagai bahan
pertimbangan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam
hal pembentukan karakter religius dan kejujuran siswa di SD
Pendidikan tartil Qur’an (PTQ) An Nida Salatiga
2. Bagi guru, sebagai sumbangan bagi para guru di SD
Pendidikan Tartil Qur’an(PTQ) An Nida Salatiga untuk
membantu dalam pembentukan karakter religius dan
kejujuran peserta didik dalam penerapan sistem full day
school.
3. Bagi siswa, dengan penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan kualitas pendidikan sekolah tersebut dalam
menumbuhkan sikap religius dan kejujuran dalam setiap
kondisi maupun situasi dimanapun siswa berada, baik di
lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumah siswa.
4. Bagi peneliti, dapat memberikan pengetahuan dan
pembelajaran serta sebagai bahan kajian dalam kehidupan
sehari-hari khususnya yang berkaitan dengan sistem full day
school. Selain itu pula dapat memberikan pengetahuan
mengenai cara menegakkan karakter religius dan kejujuran
siswa dalam proses belajar mengajar baik di dalam kelas
maupun di lingkungan sekolah.
D. Tinjauan Pustaka
1. Penelitian-Penelitian Terdahulu
Habib Hudatul Umam mahasiswa prodi Pendidikan Islam
konsentrasi Manajemen Kependidikan Islam pascasarjana UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2012 dengan judul
“Manajemen Strategi Program Full Day School MTsN Model
Kebumen I. Hasil tesis ini menyimpulkan bahwasuatu sekolah yang
menerapakan sistem FDS haruslah memiliki manajemen yang baik
agar program yang diselengarakan dapat berjalan dengan baik
sesuai dengan rencana. Setelah dilakukan penelitian manjemen
strategi dalam program FDS di sekolah tersebut sudah dibilang baik
karena proses pembelajaran dalam sistem FDS dapat berjalan
dengan lancar dan para peserta didik sangat nyaman dan
menikmati proses pembelajaran tersebut.9
Annisa Kurnia Wardani mahasiswa Prodi Tarbiyah Fakultas
Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia tahun 2015
dengan judul “Pelaksanaan Manajemen Pendidikan Sekolah Full
Day School Di Sd Islam Al Firdaus Magelang”. Penelitian tesis
ini difokuskan pada pelaksanaan manajemen pendidikan sekolah
full day school telah berjalan efektif dengan mengunakan
pedoman manajeman seperti perencanaan, organisasi, tindakan dan
pengawasan dan hambatan pelaksanaan manajeman pendidikan
sekolah full day school ialah faktor kesediaan dana, personalia
dan sarana prasarana.10
Wahidun, mahasiswa prodi pendidikan islam konsentrasi
Manajemen Kependidikan Islam pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta tahun 2008 dengan judul “Manajemen
Pengembangan Kurikulum Terpadu Dengan Sistem Full Day
School: Study Kasus Di SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta”.
Hasil tesis ini menyimpulkan bahwa pengembangan kurikulum
terpadu sangatlah diperlukan karena sistem full day school
9 Habib Hudatul Umam “ manajemen Strategi Program Full Day School MTsN Model
Kebumen I”, Tesis, Prodi Pendidikan Islam Konsentrasi Manajemen Kependidikan Islam
Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012. 10Annisa Kurnia Wardani, “Pelaksanaan Manajemen Pendidikan Sekolah Full Day
School di SD Islam Al Firdaus Magelang”, Tesis, Prodi. tarbiyah, Fakultas Ilmu Agama
Islam, Pasca Sarjana, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2015
sangatlah berbeda jauh dengan sistem pembelajaran yang pada
umumnya dilaksanakan oleh lembaga pendidikan. Sistem FDS
memiliki banyak program yang dilaksanakan disekolah dengan
waktu pembelajaran yang cukup panjang dibanding dengan
sekolah biasa sehingga diperlukan manajemen pengembangan
kurikulum terpadu yang maksimal agar proses pembelajaran
dapat berjalan dengan baik dan efektif.11
Miah Mu’minatun mahasiswa Prodi Tarbiyah Fakultas Ilmu
Agama Islam Universitas Islam Indonesia tahun 2015 dengan
judul “Pengembangan Kurikulum Sistem Full Day School MI
Ma’arif Grabag I Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang”. Hasil
tesis ini menunjukan bahwa sekolah mengembangkan kurikulum
integrated yakni perpaduan antara kurikulum Diknas, Kemenag
dan yayasan Nahdatul Ulama. Dalam pengembangan inipendidik
memiliki kewajiban dalam memadukan kurikulum yang ada dalam
proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran berjalan
dengan efektif.12
Ahmad Zainuri, Mahasiswa prodi pendidikan islam konsentrasi
pendidikan agama islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun
11 Wahidun, “Manajemen Pengambangan Kurikulum Terpadu dengan Sistem Full Day
School : Studi Kasus di SDIT Luqman Al hakim Yogyakarta”, Tesis, Prodi Pendidikan
Islam Konsentrasi Manajemen Kependidikan Islam, Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga,
Yogyakarta, 2008 12 Miah Mu’minatun, “Pengembangan Kurikulum Sistem Full Day School MI Ma’arif
Grabag I Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang”, Tesis, Prodi Tarbiyah, Fakultas Ilmu
Agama Islam, Pasca Sarjana Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2015
2014 dengan judul “Study Evaluatif Sistem Boarding School
Dalam Pembentukan Karakter Siswa Di SMP Islam Terpadu
Abu Bakar Yogyakarta”. Hasil tesis ini menunjukkan bahwa
proses pembentukan karakter dalam sistem boarding schooldirasa
sangat efektif sebab dalam sitem tersebut siswa dapat dipantau
secara intensisf oleh para pengurus asrama, sehingga perilaku atau
karakter yang dimiliki para peserta didik pun dirasa sudah
sangat baik dibanding dengan siswa yang tidak menggikuti
program tersebut. Walapun demikian ada beberapa hal yang perlu
dievaluasi dan diperbaiki dalam proses pembentukan karakter
dengan sistem boarding school agar dapat berjalan lebih baik dan
lebih efektif dan efesien.13
Dari uraian di atas, penulis berkesimpulan bahwa tesis yang
penulis angkat mempunyai perbedaan mendasar dengan beberapa
penelitian yang sudah ada. Tesis yang pertama dan kedua lebih
menekankan pada manajemen yang digunakan dalam sekolah yang
mengunakan sistem full day school. Ketiga dan keempat lebih
menekankan pada pengembangan kurikulum terpadu dalam
pelaksanaan pendidikan dengan sistem full day school .
Kelimaberusaha mengevaluasi sistem boarding school dalam
13 Ahmad Zainuri, “Study Evaluatif Sistem Boarding School dalam Pembentukan
Karakter Siswa di SMP Islam Terpadu Abu Bakar Yogyakarta”, Tesis, Prodi Pendidikan
Islam Konsentrasi Pendidikan Agama Islam UIN Sunan kalijaga, Yogyakarta, 2014
pembentukan karakter. Adapun perbedaan dengan penelitian penulis
adalah penelitian ini mengambil wacana tentang penguatan pendidikan
karakter yang mengacu pada tingkat religius dan kejujuran siswa.
Penelitian ini menekankan pada pola Implementasi Sistem Full Day
School dalam penguatan karakter religius dan kejujuran Siswa di SD
Pendidikan Tartil Qur’an(PTQ) An Nida Salatiga.
2. Kerangka Teori
Istilah full day school berasal dari bahasa Inggris dimana full
artinya penuh, day artinya hari dan school artinya sekolah.14Jadi
secara terminologi full day school artinya belajar sehari penuh. Jam
belajar diberlakukan dari pagi sampai sore, mulai pukul 07.00 –
15.30 dengan istirahat 2 kali. Dengan demikian sekolah dapat
mengatur jadwal pelajaran dengan leluasa, disesuaikan dengan bobot
mata pelajaran dan ditambah dengan pendalaman materi.Hal yang
diutamakan dalam full day school adalah pengaturan jadwal
pelajaran dan pendalaman.15
Full day school merupakan suatu sistem pembelajaran yang
dilaksanakan secara penuh, dimana aktivitas anak banyak dilakukan
di sekolah daripada di rumah. Konsep dasar full day school adalah
integratedcurriculum dan integrated activity yang merupakan bentuk
pembelajaran yang diharapkan dapat membentuk seorang anak
14 John Echols, kamus Inggris Indonesia, Jakarta : Gramedia, 1996 15 Baharuddin, Pendidikan dan Psikologi Perkembangan, Jogjakarta : Ar Ruzz Media,
2009, 9
(siswa) yang berintelektual tinggi yang dapat memadukan aspek
ketrampilan dan pengetahuan dengan sikap yang baik.16
Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus yaitu
yang melibatkan aspek teori pengetahuan (cognitive), perasaan
(feeling), dan tindakan (action). Menurut Thomas Lickona, tanpa
ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif, dan
pelaksanaannya pun harus dilakukan secara sistematis dan
berkelanjutan. Dengan pendidikan karakter seorang anak akan
menjadi cerdas emosinya.17 Menurut Ridwan dan M Kadri
pendidikan karakter sering dimaknai sebagai pendidikan nilai,
pendidikan budi pekerti, pendidikan moral dan pendidikan watak
yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
menilai dan memberikan keputusan baik dan buruk terhadap sesuatu
hal.18
Beberapa tokoh yang mengemukakan tentang penguatan
karakter diantaranya yaitu : Thomas Lickona dalam bukunya
“Educating for character, how our school can teach respect and
responsibility”. Bahwa kehidupan itu berperilaku baik dengan penuh
kebajikan, yakni berperilaku baik terhadap pihak lain (Tuhan,
16 Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran secara manusiawi, Bandung : Rineka
Cipta, 1993, 4 17 Masnur Muslich, Pendidikan Karakter : menjawab tantangan krisis
multidimensional, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2011, 29 18 Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri, Pendidikan Karakter :
mengembangkan karakter anak yang islami, Jakarta : PT BUmi Aksara, 2016, 22
manusia, dan alam semesta) dan terhadap diri sendiri.19 Masnur
Muslich, dalam bukunya pendidikan karakter :menjawab tantangan
krisis multidimensional, pendidikan karakter merupakan suatu
pondasi bangsa yang sangat penting dan perlu ditanamkan sejak dini
kepada anak-anak.20 Ngainun Naim dalam bukunya character
building, karakter secara lebih jelas mengacu kepada sikap
(attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan
keterampilan (skills). karakter meliputi sikap seperti keinginan untuk
melakukan hal yang terbaik, kapasias intelektual, seperti berfikir
kritis dan alasan moral, perilaku seperti jujur dan bertanggung jawab,
mempertahankan prinsip-prinsip moral dalam situasi penuh
ketidakadilan, kecakapan interpersonal dan emosional yang
memungkinkan seseorang berinteraksi secara efektif dalam berbagai
keadaan, dan komitmen untuk berkontribusi dengan komunitas dan
masyarakatnya.21 Agus wibowo, dalam bukunya pendidikan karakter
: strategi membangun karakter bangsa berperadaban, satuan
pendidikan adalah komponen penting dalam pembangunan karakter
19 A Thomas Lickona, Educating for character : How our school can teach respect and
responsibility, New York, Toronto, London, Sydney, Aucland : Bantam Books, 1991, 5 20 Masnur Muslich, Pendidikan karakter : menjawab tantangan krisis multidimensional,
Jakarta : Bumi Aksara, 2011, vii 21Ngainun Naim, Character Building, Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2012, 55
yang berjalan secara sistematik dan integratif bersama dengan
komponen lainnya.22
Menurut Muhaimin, kata religius memang tidak identik dengan
kata agama. Kata religius lebih tepat diterjemahkan sebagai
keberagaman. Keberagaman lebih melihat aspek yang ada didalam
lubuk hati nurani pribadi, sikap personal, cita rasa dalam pribadi
manusia, namun disini yang penulis maksud adalah lebih mendalam
atas agama.Sehingga religius adalah penghayatan dan implementasi
ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.23 Karakter religius sangat
penting dalam kehidupan dimasa depan. Untuk mempersiapkan
siswa memiliki bekal agama yang kuat sehingga mampu menghadapi
tantangan zaman dan degadrasi moral yang mengancam generasi
penerus bangsa dan agama ini.
Secara harfiah, jujur berarti lurus hati, tidak berbohong, tidak
curang.Jujur merupakan nilai penting yang harus tercermin dalam
perilaku sehari-hari.24 Sikap jujur merupakan perilaku yang
didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu
dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.25
Kejujuran adalah kesesuaian ucapan atau yang dikemukakan dengan
22 Agus Wibowo, Pendidikan Karakter : strategi membangun karakter bangsa
berperadaban, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2012, 45 23 Muhaimin, Paradigma pendidikan islam : upaya mengefektifkan pendidikan agama
islam di sekolah, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2008, 288 24 Ngainun Naim, Character Buiding, Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2012, 132 25 Agus Wibowo, Pendidikan Karakter : Strategi Membangun Karakter Bangsa
Berperadapan, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2012, 100
kenyataan atau fakta.Sehingga sikap jujur adalah kesesuaian
perkataan dan tindakan sesuai hati nurani yang diungkapkan dengan
fakta atau kenyataan.
Menurut Mansur Muslich, pendidikan adalah proses
internalisasi budaya ke dalam diri seseorang dan masyarakat
sehingga membuat orang dan masyarakat menjadi beradab.26
Sedangkan Pendidikan dalam literature pendidikan agama islam
mempunyai banyak istilah yaitu mendidik, memberi ilmu,
memberikan teladan dalam akhlak, dan memberikan pengetahuan,
sehingga dapat terjadinya perubahan sikap dan perilaku peserta
didik.Pendidikan karakter inilah dapat menjadi solusi dari
problematika degadrasi moral dan karakter anak. Namun penanaman
pendidikan karakter bukan hanya pada pendidikan agama islam saja
namun di pelajaran umum lainnya pun dapat diselipkan nilai-nilai
karakter yang dapat memberikan pembenahan moralitas generasi
muda.
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Dilihat dari jenisnya, penelitian ini tergolong penelitian
kualitatif dengan tujuan membangun makna berdasarkan data-
26 Mansur Muslich, Pendidikan Karakter : Menjawab Tantangan Krisis
Multidimensional, Jakarta : Bumi Aksara, 2011, 69
data lapangan. Pendekatan ini untuk mengamati secara langsung
kejadian sehari-hari yang berkaitan dengan penelitin untuk
memperoleh sudut pandang obyek yang diteliti. Penelitian ini
meneliti dari sumber rujukan kemudian berangkat ke lapangan untuk
mengadakan pengamatan tentang suatu fenomena dalam suatu
keadaan alamiah. Penelitian ini disebut penelitian lapangan (field
reseach) yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif, penelitian deskriptif ini merupakan penelitian yang
benar-benar hanya memaparkan apa yang terdapat atau terjadi
dalam sebuah lapangan, atau suatu wilayah tertentu. Data yang
terkumpul diklasifikasikan atau dikelompok-kelompokkan
menurut jenis, sifat, atau kondisinya. Sesudah datanya lengkap,
kemudian dibuat kesimpulan.27
2. Pendekatan Penelitian
Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian
kualitatif ini adalah pendekatan pustaka maksudnya adalah
diambil dalam mencari sumber teori dan rujukan dalam penelitian.
Dan mengunakan pendekatan lapangan (field research) maksudnya
adalah pendekatan untuk mengamati kejadian sehari-hari yang
berkaitan dengan penelitian untuk memperoleh sudut pandang obyek
yang diteliti. Dalam penelitian ini dideskripsikan dengan
27 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka
Cipta,2010, 3
memperhatikan semua peristiwa yang terjadi dan selalu berusaha
mengungkap kesadaran dari subyek penelitian.
3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana penelitian
dilaksanakan, untuk memperoleh data yang diperlukan.28Dalam
penelitian ini penulis mengambil lokasi di Sekolah DasarPlus
Tahfizhul Qur’an Annida Salatiga, yang merupakansalah satu unit
pendidikan dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam An Nida.
Lembaga pendidikan ini menyelenggarakan pendidikan karakter
pada peserta didiknya. Sejak awal penyelenggaraan Sekolah Annida
(2013) membawa konsep lima hari dengan menerapkan full day
school.29
Lembaga pendidikan yang berstatus swasta ini berdiri diatas
tanah seluas kurang lebih 3000 m dan terdaftar dengan Nomor
Pokok Sekolah Nasional (NPSN) 69913116 dengan SK pendirian
sekolah 001/YA-S/II/2013, Tanggal SK pendirian 2013-02-09 dan
izin operasionalnya 421.2/5853/101.30Sekolahan ini berada di Kota
Salatiga, tepatnya di Jl. Jenderal Sudirman No. 239 Ledok,
Kec.Argomulyo.Pondok pesantren Annida yang berdiri sejak 1 juni
28 Anton Bakker dan Achmad Charis Zubair, Metodologi Penelitian Filsafat, Jakarta :
Kanisius, 1995, 4 29wawancara dengan Kepala sekolah SD PTQ Annida Salatiga pada 6 Januari 2020. 30Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, SDTQ Annida.On-line. Melalui
http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id (20/01/2020)
1979 ini telah mengukir sejarah keemasan tersendiri. Ponpes yang
diprakarsai oleh KH.Ali As’ad (alm) dan para kyai-kyai (alumni
ma’ahid Kudus) ini telah melahirkan banyak alumni dari lintas
generasi yang telah tersebar di berbagai pelosok tanah air. Berbekal
semangat untuk mengalirkan sumber kehidupan (agama) di kota
Salatiga, KH. Ali as’ad (alm) dengan dana pribadi dan bantuan para
dermawan mendirikan Ponpes Annida. Agar keadaan Ponpes Annida
yang sedang mengalami fase transisi ini dapat di-up grade kembali
menjadi sebuah lembaga yang jauh lebih baik dan menjadi inspirasi
banyak orang. Dengan dukungan dari berbagai pihak, baik pengurus
yayasan, alumni dan masyarakat yang peduli dengan Ponpes Annida,
maka pada tanggal 1 Februari 2013 disepakati tentang pembenahan
struktur kelembagaan dan pendirian embrio Sekolah Dasar Plus
Tahfizhul Qur’an (PTQ) Annida Salatiga.31
4. Metode Pengumpulan Data
a. Metode Observasi
Peneliti melakukan observasi proses perencanaan sebelum
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran di lingkungan sekolah
full day untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan
pelaksanaan praktik pendidikan Agama Islam berbasis penguatan
karakter religius dan jujur.
31 Dokumentasi SD PTQ Annida Salatiga, 20 Januari 2020.
b. Metode Wawancara
Dalam teknik wawancara, peneliti akan melakukan
wawancara kepada kepala sekolah, guru Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti, Waka kurikulum dan Orang tua Wali murid SD
PTQ Annida Salatiga. Dari wawancara tersebut, peneliti ingin
menggali data tentang pelaksanaan pendidikan agama islam
berbasis penguatan karakter religius dan jujur di lingkungan
sekolah full day.
c. Metode Dokumentasi
Selain metode observasi dan wawancara, maka dalam
peneliti ini digunakan pula metode dokumentasi untuk
memperoleh data dalam penelitian ini. Dokumen yang diperlukan
peneliti berupa modul, file, foto kegiatan dalam proses
perencanaan, pelaksanaan dan hasilnya.
5. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menganalisis sekumpulan
sumber, buku artikel, atau rujukan lain, serta sekumpulan dari
wawancara, pengamatan, catatan lapangan, dokumen pribadi,
dokumen resmi, dan sebagainya sehingga data penelitian memiliki
banyak variasi. Proses analisis data dimulai dari mengorganisasikan
seluruh data yang telah terkumpul dari berbagai sumber. Data
tersebut kemudian dikelompokkan sesuai tema permasalahan atau
pertanyaan peneliti. Setelah dikelompokkan dalam satu tema yang
sama, data kemudian dibaca kembali, ditelaah dan dipelajari.
Data yang telah dikelompokkan tersebut kemudian disusun
kembali menjadi rangkuman inti sesuai dengan tema. Proses analisis
kemudian dilakukan penelitian dengan mengembangkan rangkuman
tersebut menjadi paparan yang mendalam berdasarkan pemahaman
peneliti selama proses pengumpulan data sampai menemukan esensi
dari fenomena yang diteliti. Peneliti menjelaskan secara sistematis
dan logis tentang bagaimana fenomena itu terjadi.Untuk membantu
agar peneliti mampu menganalisis data secara mendalam dengan
penjelasan yang tepat, peneliti dapat mengakaji kepustakaan,
mengkonfirmasi temuan dengan teori yang telah ada sebelumnya.32
F. Sistematika Penelitian
Agar penelitian tersusun dengan baik, sistematis, dan terarah,
maka secara komprehensif penelitian ini disusun dengan sistematika
pembahasan sebagai berikut :
BAB I: pendahuluan meliputi latar belakang masalah, rumusan
masalah, signifikansi penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori,
metode penelitian, dan sistematika penulisan tesis
32 Endang Mulyaningsih, Metode penelitian terapan bidang pendidikan, Bandung :
Alfabeta, 2014, 44
BAB II: deskripsi data penelitian, kerangka teori dari penelitian
tersebut, pelaksanaan penguatan karakter religius dan jujur
BAB III: analisis data dan hasil penelitian, meliputi penguatan
karakter religius dan jujur sekolah full day di SD PTQ Annida
Salatiga
BAB IV: Tentang pandangan orang tua terhadap penguatan karakter
religius dan jujur siswa full day school di SD Pendidikan tahfizh
Qur’an (PTQ) An Nida Salatiga
BAB V: Penutup meliputi kesipulan dan saran
BAB II
KEBIJAKAN SISTEM FULL DAY SCHOOL DALAM
PENGUATAN KARAKTER RELIGIUS DAN JUJUR
SISWA DI SEKOLAH DASAR PLUS TAHFIZHUL
QUR’AN AN NIDA SALATIGA
A. Kebijakan Dalam Penguatan Karakter Religius dan Jujur
Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan
otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan
pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik
berubah menjadi desentralistik. Desentralisasi pengelolaan pendidikan
dengan diberikannya wewenang kepada sekolah untuk menyusn
kurikulumnya mengacu pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu pasal 3 tentang fungsi dan
tujuan pendidikan nasional dan pasal 35 tentang standar nasional
pendidikan. Juga adanya tuntutan globalisasi dalam bidang pendidikan
yang memacu agar hasil pendidikan nasional dapat bersaing dengan
hasil pendidikan Negara-negara maju.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera dilaksanakan.
Bentuk nyata dari desentralisasi pengelolaan pedidikan ini adalah
diberikannya wewenang kepada sekolah untuk mengambil keputusan
berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan
kurikulum, baik dalam penyusunannya maupun pelaksanaannya di
sekolah.
Lembaga Pendidikan Islam dimanapun berada selalu berupaya
untuk berbenah dan mengembangkan program maupun kelembagaan.
Perubahan tersebut diharapkan dapat memberikan pencerahan dan
warna baru yang dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat luas.
Berbekal dengan semangat men-syiar-kan islam dan menjadikan islam
yang rahmatn lil ‘alamin serta mencetak generasi muda yang islami,
qur’ani dan mandiri.
Pondok Pesantren Annida berdiri sejak 1 Juni 1979 ini telah
mengukir sejarah keemasannya tersendiri. Ponpes yang diprakarsai oleh
KH. Ali As’ad (alm) dan para kyai-kyai (alumni ma’ahid Kudus) ttelah
melahirkan banyak alumni dari lintas generasi yang tersebar di berbagai
pelosok tanah air.
Berlandaskan histori tersebut, maka perlu diupayakan agar
menjadi Ponpes Annida yang sedang mengalami fase transisi ini dapat
di up grade kembali menjadi sebuah lembaga yang jauh lebih baik dan
menjadi inspirasi banyak orang. Dengan dukungan dari berbagai pihak,
maka Ponpes Annida sepakat untuk membenahi struktur kelembagaan
dan pendirian embrio Sekolah Dasar Tahfizhul Qur’an (SD PTQ)
Annida dengan branding Islami, Qur’ani, Mandiri dan Mottonya
“Building Future Quranic Generation”.
SD PTQ Annida ini didesain dengan sistem full day school.
Model ini diadaptasi dari beberapa lembaga sekolah berbasis Al-Qur’an
dari berbagai daerah. Diharapkan dengan berdirinya sekolah tersebut
dapat memberikan tambahan pilihan masyarakat dalam memilih
lembaga pendidikan, memiliki nilai plus dan berbasis qur’an bagi anak
mereka. Disamping tujuan utamanya adalah untuk mengembalikan
kebesaran dan khittoh Ponpes Annida sebagai pengalir kehidupan
agama sebagaimana spirit yang dibawa oleh KH. Ali As’ad (alm).
Dalam isi visi dan misi sekolah Annida, visinya yaitu
melahirkan hafizh-hafizhah Al-Qur’an yang berprestasi, berkarakter,
berwawasan kebangsaan, dan berkepribadian Qur’ani terampil mandiri.
Sedangkan misinya menyelenggarakan pendidikan berbasis tahfizhul
qur’an dengan target 10 juz, mampu mengembangkan potensi dan
prestasi anak anak didik dalam berbagai bidang bakat dan minat,
menanamkan dan mengintegrasikan nilai-nilai karakter pada setiap
unsur pendidikan, Sekolah Annida bersendikan nilai-nilai islam,
pancasila, dan kewawasan kebangsaan, serta memiliki tujuan dapat
meghasilkan output kepribadian siswa yang qur’ani, terampil dan
mandiri.33
Untuk mewujudkan visi, misi serta tujuan dari pendirian SD
PTQ Annida Salatiga, maka dibuatlah kepengurusan yayasan. Yang
semua kepengurusan memiliki peran dan tugasnya masing-masing
sesuai dengan wewenang yayasan. Setelah terbentuk kepengurusan,
maka agar lebih legal dibuatkanlah Surat Keputusan bagi masing-
masing pengurus. Yang tertuang dalam SK Ketua Yayasan, SK tentang
Peraturan Kepegawaian, SK tentang pengangkatan guru dan pegawai,
Sk tentang pengangkatan konsultan pendidikan, SK Kepala Sekolah,
SK tentang pembagian guru dan tugas mengajar, serta SK lain yang
dibutuhkan dalam operasional berjalannya SD PTQ Annida Salatiga.
Sekolah Dasar Pendidikan Tahfizhul Qur’an Annida memiliki
program-program unggulan dan ciri khas tertentu yaitu tahfizh quran 10
juz, sholat dhuha setiap akan memulai pelajaran, istirahat tidur siang
agar anak dapat merefresh kembali dan tidak lesu dalam menerima
proses pembelajaran lagi, dua guru per kelas yang satu bisa
mendampingi anak-anak saat guru menerangkan pelajaran, lagu
menghafal muri-q yang digunakan agar metode menghafal lebih mudah
diterima anak, outhing class yang dilaksanakan setiap semester yang
dilaksanakan untuk menambah wawasan keluar, malam bina iman dan
33Wawancara dengan Kepala Sekolah SD PTQ Annida Salatiga pada 6 januari 2020.
taqwa (Mabit) untuk melatih anak mandiri dan disiplin dalam
melaksanakan kegiatan keagamaan, tasmi’ untuk melatih keberanian
anak yang dilaksanakan anak kelas 3-6 urut membaca sesuai urutan
didepan teman-temannya.34
SD PTQ Annida merupakan sekolah berbasis karakter, sehingga
diharapkan anak memiliki akhlak yang baik. Karakter merupakan
kecenderungan hati atau sikap dalam merespon sesuatu serta bentuk
perilakunya. Dalam bahasa agama, karakter itu pada hakekatnya adalah
akhlak, karakter yang baik disebut akhlak al karimah, sedangkan
karakter yang buruk disebut akhlak al-madhmumah.35
Menurut Lickona, karakter berkaitan dengan konsep moral
(moral knowing), sikap moral (moral feeling), dan perilaku moral
(moral behavior).36 Berdasarkan 3 komponen ini dapat dinyatakan
bahwa karakter yang baik didukung oleh pengetahuan tentang
kebaikan.Berbicara pembentukan kepribadian tidak terlepas dengan
bagaimana kita membentuk karakter sumber daya manusia.
Thomas Lickona juga mengatakan di dalam bukunya Educating
for Character, bahwa
How our schools can teach respect and responsibility “down
throught history, in countries all over the world, education has had two
34 Wawancara dengan Kepala Sekolah SD PTQ Annida Salatiga pada 6 Januari 2020 35 Asep Zaenal, Islamic Character Building, Jakarta : Grafindo Media Pratama, 2014, 2 36 Thomas Lickona, Educating for Character How Our Schools Can Teach Respect and
Responsibility, United States of America : Bantam Books, 1991, 7-8
great goals : to help young people become smart and to help them
become good”.37
“Bagaimana Sekolah kita dapat mengajarkan rasa hormat dan
tanggung jawab “melalui sejarah, di Negara-negaradi seluruh dunia,
pendidikan telah memiliki dua tujuan besar untuk membantu orang
muda menjadi pintar dan membantu mereka menjadi baik”.”
Menjadikan peserta didik cerdas dan pintar, boleh jadi mudah
melakukannya, tetapi menjadikan peserta didik agar menjadi orang
yang baik, tampaknya jauh lebih sulit.
Berdasarkan nilai-nilai agama, pancasila, budaya dan tujuan
pendidikan nasional, Pusat Kurikulum Pendidikan Nasional
merumuskan delapan belas yang perlu dikembangkan dalam pendidikan
karakter, yaitu ada aspek religius dan kejujuran.38 Nilai religius
merupakan sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran
agama yang dianutnya, toleran dalam pelaksanaan agama lain, dan
hidup rukun dengan pemeluk agama lain.39
Menurut Raymond F. Paloutzin, dalam bukunya Invitation to
the Psycology of religion :
Religious behavior has been defined at the individual, group, or
societal levels. religion has been conceived of as being either whatever
fulfills religious functions for the person or group or a partiuclar content
37 Thomas Lickona, Educating for Character…, 6 38 Mohammad Kosim, Urgensi Pendidikan Karakter, Karsa : journal of social and
Islamic Culture, Volume IXI, No. 01 (April 2011), 89
39 Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran berdasarkan Nilai-nilai budaya
untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa, Jakarta : Balitbang Kemendiknas, 2010,
27
or substance which the person or group expounds and the which they
adhere.40
“Perilaku keagamaan telah didefinisikan pada tingkat individu,
kelompok atau masyarakat. Agama telah dipahami sebagai sesuatu yang
memenuhi fungsi keagamaan untuk orang atau kelompok atau konten
atau substansi partiuclar yang diuraikan oleh orang atau kelompok dan
yang mereka patuhi.”
Religius mencerminkan perilaku keagamaan yang mereka
patuhi. Nilai karakter religius meliputi tiga dimensi relasi, yaitu
hubungan antara individu dengan Tuhan, individu dengan sesama, dan
individu dengan lingkungan.41
Perilaku jujur merupakan salah satu wujud keimanan. Jujur juga
merupakan petunjuk yang paling kuat atas keberadaan iman di dalam
hati pelakunya, ketercapaian tujuannya dan sebagai penuaian apa yang
dia minta dan kewajiban yang ia bebankan.42 Pentingnya penerapan
sebuah kejujuran pada diri siswa melalui pembelajaran yaitu untuk
melatih kebiasaan sejak dini agar kedepannya menjadi lulusan yang
tidak hanya berkompeten dalam pengetahuan semata melainkan juga
memiliki kepribadian yang arif.
40 Raymond F. Paloutzian, Invition to the Psychology of Religion, United States of
America : Allyn & Bacon, 1996, 7 41 Dyah Sriwilujeng, Panduan Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter, Jakarta :
Erlangga, 2017, 8 42 Shafwat Abdul Fattah M, Jujur menuju jalan yang benar, Jogjakarta : Bintang
Cemerlang, 2001, 61
B. Pembahasan
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia merupakan
prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu
wahana untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut adalah pendidikan,
sehingga kualitas pendidikan harus senantiasa ditingkatkan termasuk
peningkatan kualitas SD PTQ Annida Salatiga.
Dalam pasal 3 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 itu
dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak muia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan tujuan yang kompleks tersebut, pemerintah
menetapkan standar nasional pendidikan yang tertuang dalam peraturan
pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Dalam peraturan pemerintah ini dijelaskan bahwa Standar
Nasional Pendidikan meliputi : 1) Standar isi, 2) standar komppetensi,
3) standar proses, 4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, 5)
standar sarana dan prasarana, 6) standar pengelolaan, 7) standar
pembiayaan, 8) standar penilaian pendidikan. Melalui Standar Nasional
Pendidikan, sekolah dapat “berkaca diri” sejauh mana setiap standar
pendidikan tercapai.
Sebagai implementasi Program Pendidikan Dasar yang
merupakan landasan dari Tujuan Pendidikan Nasional, juga sebagai
titik tolak kegiatan pelaksanaan Program Pendidikan dalam upay
mencapai Tujuan Pendidikan Nasional, Tujuan Pendidikan Dasar dan
tujuan Pendidikan Sekolah Dasar yang sasarannya itu adalah peserta
didik. Tujuan-tujuan tersebut telah dituangkan diantaranya dalam
Kurikulum Pendidikan Dasar.
Guna mensukseskan dan mengembangkan kurikulum tersebut
maka SD PTQ Annida Salatiga perlu menyusun Rencana Kerja Sekolah
baik Rencana Kerja Jangka Menengah maupun Rencana Kerja
Tahunan. Rencana Kerja Menengah merupakan Rencana
Pengembangan Sekolah (RPS) sebagai penjabaran visi, misi dan tujuan
sekolah. Rencana Pengembangan Sekolah disusun oleh SD PTQ
Annida Salatiga untuk masuk kedalam tahapan selanjutnya menuju fase
yang lebih tinggi. Untuk memasuki perjalanan tersebut, tentunya
dibutuhkan persiapan dan strategi agar bisa sesuai dengan apa yang
dicita-citakan dari didirikannya lembaga ini.43
Sejalan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat terhadap
pendidikan anaknya, sekolah ini memerlukan peningkatan dan
43 Dokumen SD PTQ Annida, 13 Maret 2020
pengembangan dalam berbagai aspek, misalnya dalam hal kesiswaan,
kurikulum, dan kegiatan pembelajaran, pendidik dan tenaga
kependidikan serta pengembangannya, sarana dan prasarana, keuangan
dan pembiayaan, budaya dan lingkungan sekolah, peran serta
masyarakat dan kemitraan dalam pendidikan, dll. Berdasarkan kondisi
tersebut, maka SD PTQ Annida pun menyusun Rencana Kerja Tahunan
Sekolah (RKTS) agar sekolah memiliki rambu-rambu yang bisa
dijadikan landasan dalam pengelolaan program, implementasi,
memonitoring dan evaluasi yang baik, terstruktur dan terukur.44
Rencana Kerja Tahunan Sekolah (RKTS) dan Rencana Kerja
Jangka Menengah SD PTQ Annida Salatiga ini merupakan dokumen
perencanaan jangka pendek yang disusun berdasarkan jangka menengah
4 tahun untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. 45
Kurikulum sebagai salah satu substansi pendidikan perlu
didesentralisasikan terutama dalam pengembangan silabus dan
pelaksanaannya yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa,
keadaan sekolah, dan kondisi sekolah atau daerah. Dengan demikian,
sekolah atau daerah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan
menentukan materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan penilaian hasil
pembelajaran.
44 Dokumen SD PTQ Annida, 13 Maret 2020 45 Dokumentasi SD PTQ Annida Salatiga, 13 Maret 2020
Untuk itu, banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh daerah
karena sebagian besar kebijakan yang berkaitan dengan implementasi
Standar Nasional Pendidikan dilaksanakan oleh sekolah atau daerah.
Sekolah harus menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
atau silabusnya dengan cara melakukan penjabaran dan penyesuaian
Standar Isi dan Standar Kompentensi Lulusan yang ditetapkan dengan
Permendiknas No. 23 Tahun 2006.46
Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan dijelaskan:
• Kurikulum dan silabus Pembelajaran SD/MI/SDLB/Paket A, atau
bentuk lain yang sederajat menekankan pentingnya kemampuan dan
kegemaran membaca dan menulis, kecakapan berhitung serta
kemampuan berkomunikasi (Pasal 6 Ayat 6)
• Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah,
mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan
silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar
kompetensi lulusan di bawah supervisi Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota yang bertangung jawab terhadap pendidikan untuk
SD, SMP, SMA, dan SMK, serta Departemen yang menangani
urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan
MAK ( Pasal 17 Ayat 2)
46 Dokumentasi SD PTQ Annida Salatiga, 6 Maret 2020
• Perencanan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana
pelaksanan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar, dan
penilaian hasil belajar (Pasal 20)
Berdasarkan ketentuan di atas, daerah atau sekolah memiliki
ruang gerak yang seluas- luasnya untuk melakukan modifikasi dan
mengembangkan variasi-variasi penyelengaraan pendidikan sesuai
dengan keadaan, potensi, dan kebutuhan daerah, serta kondisi siswa.
Untuk keperluan di atas, perlu adanya panduan pengembangan silabus
untuk setiap mata pelajaran, agar daerah atau sekolah tidak mengalami
kesulitan.47
Sekolah Dasar Plus Tahfizhul Qur’an SD PTQ Annida didesain
dengan sistem full day school dengan kurikulum semi pesantren. Model
ini diadaptasi dari beberapa lembaga sekolah dasar atau madrasah
ibtidaiyah yang berbasis al qur’an dari berbagai daerah. Kurikulum SD
PTQ Annida mengembangkan dan menerapkan kurikulum 2013 plus
(diperkaya dengan kurikulum pesantren). Dalam silabus dan RPP
memuat SK, KD, tujuan pembelajaran, strategi dan metode
pembelajaran semuanya itu berdasar dalam pembentukan karakter
siswa.48
47 Dokumentasi SD PTQ Annida, 6 Maret 2020 48 Wawancara dengan waka kurikulum SD PTQ Annida Salatiga pada 18 Februari 2020
Contohnya dalam silabi di SD PTQ Annida Salatiga setiap mata
pelajaran yang diajarkan semuanya berisikan karakter siswa yang
diharapkan berdasar penguatan karakter : Dapat dipercaya (
Trustworthines) , Rasa hormat dan perhatian ( respect ) , Tekun (
diligence ) , Tanggung jawab ( responsibility ), Berani ( courage ),
Ketulusan (Honesty ), Integritas ( integrity ) , Peduli ( caring ) dan
Jujur ( fairnes )49
Pendidikan karakter ditanamkan dalam pendidikan islam yaitu
agar tercipta peserta didik yang memiliki akhlakul karimah. Penanaman
karakter pada anak perlu ditanamkan sejak anak usia dini selain dari
pembinaan perkembangan jasmani anak, untuk mendukung tujuan dari
pendidikan tersebut. Integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran
dilaksanakan agar peserta didik dapat menguasai kompetensi (materi)
yang ditargetkan, serta mampu menginternalisasikan nilai-nilai yang
didapat dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pada prinsipnya semua mata pelajaran dapat digunakan sebagai
alat untuk mengembangkan karakter peserta didik. Tidak semua materi
cocok untuk semua nilai karakter, oleh karena itu perlu adanya seleksi
dan sinkronisasi antara materi dengan nilai-nilai karakter yang akan
diberikan. Integrasi pendidikan karakter juga juga dapat dilakukan pada
49 Dokumentasi SD PTQ Annida Salatiga, 6 Maret 2020
penginternalisasi nilai-nilai di dalam tingkah laku yang dilakukan guru
setiap hari dalam proses pelaksanaan pembelajaran.
Menurut ibu Anik Yulianti agar penguatan karakter religius dan
sikap jujur dapat tertaman dalam diri anak maka harus ada kegiatan-
kegiatan pembiasaan yang dilakukan, seperti sholat dhuha dan wajib
berjamaah, dan para guru diminta untuk selalu memberikan anak-anak
motivasi tentang penguatan karakter dengan menyelipkan dalam
pembelajaran. Karena menurut beliau bahwa nilai pelajaran itu adalah
bonus dan fokus utama adalah perbaikan akhlak.50
Kompetensi guru yang ada di SD PTQ Annida sesuai dengan
lulusan, yaitu pemegang guru kelas ya yang sesuai dengan lulsannya
serta guru tahfizh pun juga sudah sesuai dengan kemampuannya.Setiap
sepekan sekalipun dalam pengontrolan problem yang terjadi pada
peserta didik ada rapat yang terjadwal setiap hari rabu pagi, dan rapat
semua guru kelas, guru mapel, guru tahfizh dan yayasan setiap sepekan
sekali dihari sabtu. Kegiatan tersebut dapat untuk mengonttrol proses
pembelajaran dan evaluasi guru.51
50 Wawancara dengan Waka Kurikulum SD PTQ Annida Salatiga pada 18 Februari
2020 51 Wawancara dengan Waka Kurikulum SD PTQ Annida Salatiga pada 18 Februari
2020
BAB III
PELAKSANAAN SISTEM FULL DAY SCHOOL DALAM
PENGUATAN KARAKTER RELIGIUS DAN JUJUR
Implementasi merupakan aktivitas yang dilakukan secara
sistematisdan terikat oleh mekanisme untuk mencapai tujuan dari proses
perencanaan. Margaret Sinclair mengatakan, bahwa :
planners and administrators have become more aware of the importance of
implementation strategies and of the role of differentregulatory mechanisms
in this resect : the choice of financing methods, the examination and
certification procedures or various other regulation.52
“Perencanaan dan administrator telah menjadi lebih sadar akan pentingnya
strategi implementasi dan peran mekanisme pengaturan dan berbeda dalam
resect ini : pilihan metode pembiayaan, pemeriksaan, dan prosedur
sertifikasi atau berbagai peraturan lainnya.”
Pendidikan yang berkarakter mampu menanamkan nilai-nilai
karakter pada peserta didik sebagai fondasi agar terbentuknya generasi yang
berkualitas yang mampu hidup mandiri dalam kehidupan sehari-
hari.Sehingga nantinya bisa menjadi manusia berakhlak yang memiliki
prinsip suatu kebenaran yang dapat dipertanggung jawabkan.SD PTQ
Annida sebagai sekolah yang berkarakter dalam prosesnya telah
52 Margaret Sinclair, Planning Education In and After Emergencies, Paris : united
National Education Scientific and Cultural Organization, 2002, 5.
merencanakan dan melaksanakan model penguatan pendidikan karakter
religius dan sikap jujur sejak awal berdiri.53
Penguatan pendidikan karakter dilakukan dengan berbagai kegiatan yaitu
1. Kegiatan Intra (Kegiatan Belajar Mengajar)
Perencanaan penerapan penguatan karakter religius dan sikap jujur
dalam proses kegiatan belajar mengajar di dalam maupun diluar kelas
dilakukan saat penyusunan perencanaan pembelajaran. Penyusunan
rencana pembelajaran dalam bentuk silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).Kalau dari kurikulum, pemuatan karakter masuk di
pembelajaran, jadi RPP memasukkan nilai-nilai karakter dengan
mengintegrasikan pendidikan karakter dalam semua materi pelajaran.
Penanaman karakter dalam pembelajaran di kelas setiap materi
pelajaran atau kegiatan dirancang khusus sehingga kegiatan belajar
mengembangkan kemampuan dalam ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik.Pengintegrasian pendidikan karakter dalam semua materi
pelajaran secara eksplisit dan implisit sudah ada dalam rumusan
kompetensi dalam standar inti.Materi pembelajaran memiliki dampak
pengiring pembentukan karakter siswa.
Guru di kelas sebagai fasilitator memiliki peran yang sentral dalam
melaksanakan, menerapkan, dan mendukung ketercapaian pendidikan
53 Wawancara dengan Kepala Sekolah SD PTQ Annida tanggal 6 Januari 2020
karakter disekolah.Pelaksanaan dengan keteladanan guru, selain
menyampaikan materi pembelajaran, gurudalam pembelajaran dikelas
juga berperan sebagai teladan bagi peserta didik.54
Berdasarkan penelusuran dokumen RPP, Pendidikan Agama Islam
berbasis penguatan karakter religius dan sikap jujur memasukkan nilai-
nilai pendidikan karakter dengan melihat kompetensi dasar PAI yang
diajarkan di SD PTQ Annida Salatiga yaitu karakter religius ibadah
sholat, karakter religius membaca al-qur’an dan karakter religius ibadah
puasa.
Nilai Karakter Religius
Nilai Karakter Religius Kompetensi Dasar Indikator
Karakter religius
ibadah sholat
Melakukan sholat
dengan benar
Melafalkan dan
menghafalkan bacaan
sholat dengan benar,
mempraktekkan
gerakan sholat dengan
benar
Karakter religius
mambaca al-qur’an
Membaca surah Al-
Lahab dan Al-Kafirun
Membaca Surah al
Lahab dan Al Kafirun
dengan harakat dan
54 Wawancara kepada Guru Agama SD PTQ Annida Salatiga pada 18 Februari 2020
makhraj yang benar,
Mengulang-ulang
membaca Surah Al
lahab dan Al Kafirun
dengan harakat dan
makhraj yang benar,
mengartikan dan
menghafal surah Al-
Lahab dan Al-Kafirun
dengan benar
Karakter religius
ibadah puasa
Menyebutkan ketentuan
dan hikmah puasa
ramadhan dan puasa
sunnah
Menjelaskan pengertian
puasa Ramadan,
Menyebutkan
ketentuan-ketentuan
puasa Ramadan dan
puasa sunah,
Mempraktikkan puasa
Senin dan Kamis
Nilai Karakter Sikap Jujur
Nilai Karakter Sikap
Jujur
Kompetensi Dasar Indikator
Laporan buku
muroja’ah
Membaca surah yang
ditugaskan oleh guru
Menyampaikan laporan
sesuai apa adanya
Laporan buku sholat
anak
Sholat tepat waktu Menyampaikan laporan
sholat sesuai apa
adanya
Jujur tidak membawa
uang saku saat ke
sekolah
Menerapkan sikap tidak
boros
Menjelaskan kenapa
kita tidak boleh boros
Piket sesuai dengan
jadwal
Menyelesaikan tugas
piket
Melatih tanggung jawab
Di dalam dokumentasi RPP karakter religius ditunjukkan dengan
contoh anak-anak diminta untuk membaca dan menghafal surah Al
Lahab dan Al Kafirun setelah itu guru menerangkan hukum bacaan
tersebut dan melafalkan sesuai makhraj dan harakat yang benar.Serta
mempelajari dan mendiskusikan isi pokok surah Al Lahab dan Al
Kafirun tersebut.
Selain itu pula di dalam RPP juga ada pembelajaran akhlak dari
kisah para Nabi yang dapat diambil ibroh dari cerita yang disampaikan
guru.Isi ibroh tersebut ada kisah Nabi Ayyub yang sabar menghadapi
penyakitnya.Mukjizar Nabi Musa as dan Nabi Isa as. Dari bahasan tema-
tema tersebut diharapkan akan terbentuk salah satu karakter pada siswa
yaitu karakter religius, jujur (fairness) dan dapat dipercaya
(trustworthiness)
Karakter religius yang dicontohkan oleh guru dalam pembelajaran
yaitu memulai dan mengakhiri pembelajaran dengan do’a.Menyampaikan
pembelajaran dengan bahasa santun, berperilaku sopan, mengajarkan
kejujuran, peduli sesama, dan lain sebagainya. Sedangkan secara pribadi,
guru mencontohkan dalam hal kedislipinan beribadah, ketertipan pakaian
seragam, dan budaya senyum, salam, sapa, dan lain sebagainya. Dan hal
tersebut dapat dilihat dari jadwal pembelajaran anak, bahwa sikap
religius dapat dibiasakan dengan adanya sholat dhuha berjamaah,
mengaji, tahfizh privat dan klasikal per kelas, dan sholat dhuhur dan
ashar berjamaah.Sedangkan contoh teladan sikap jujur seperti saat akan
sholat ditanya anak sdah berwudhu atau belum, saat akan makan siang
anak-anak disuruh ambil lauk sesuai dengan jatah masing-masing,
monitoring hafalan dirumah dilaksanakan atau tidak, sholat dirumah
dilaksanakan atau tidak, semua itu ada buku untuk monitoring kegiatan
anak dirumah dan untuk penilaian kejujuran siswa juga bisa dilihat dari
sikap anak saat ditanya membawa uang saku tidak, mengerjakan tugas
dirumah atau tidak dan piket kelas yang sudah terjadwal.Hal ini sesuai
dengan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi yang menunjukkan
bahwa guru berusaha memberikan contoh atau keteladanan religius dan
sikap jujur dalam pembelajaran di kelas.Beberapa dokumentasi dan hasil
observasi juga menggambarkan kegiatan-kegiatan guru di kelas yang
menunjang ketercapaian aplikasi model penguatan pendidikan karakter di
SD PTQ Annida Salatiga.55
Kegiatan Full Day School SD PTQ Annida Salatiga
Waktu Jadwal Kegiatan
06.55 Penyambutan oleh guru
07.10 – 07.40 Sholat Dhuha berjama’ah dengan wali kelas masing-
masing
07.40 – 08.10 Mengaji
08.10 – 09.10 Tahfizh
09.10 – 09.30 Istirahat makan snack
09.30 – 11.30 KBM Mapel Umum
11.30 – 11.50 Makan Siang
11.50 – 12.40 Sholat Dzuhur Berjama’ah dan muroja’ah
12.40 – 13.45 Tidur Siang
13.45 – 15.00 Mapel Umum
55 wawancara dengan Guru Agama SD PTQ Annida pada 18 Februari 2020
15.00 – 15.10 Review dan Do’a Pulang
15.10 – 15.30 Sholat Ashar
2. Kegiatan Kokurikuler
Dalam kegiatan kokurikuler (pendukung kegiatan intra sekolah) juga
terencana saat akan dimulai pembelajaran baru yang tertuang di dalam
kalender pendidikan. Kegiatan kokurikuler dilaksanakan guna untuk
menambah wawasan peserta didik dan penguatan karakter pendidikan
secara langsung guna mendukung kegiatan intra sekolah yang berkaitan
dengan tema-tema pembelajaran di telah dilakukan maka SD PTQ
Annida mengadakan outhing class setiap semester sekali seperti yang
telah dilaksanakan yaitu berkunjung ke Kebun Binatang, ketempat
pengolahan limbah kotoran sapi yang bisa dipergunakan untuk bio gas,
bermain air ke muncul dan senjoyo dan tempat-tempat edukasi lainnya
yang berkaitan dengan tema yang telah dipelajari.56
SD PTQ Annida juga memberikan tambahan jam pembelajaran (les)
pada anak-anak yang kurang dalam pembelajaran dan bagi anak-anak
yang membutuhkan yang biasanya dari permintaan orang tua atau dari
inisiatif wali kelas. Tambahan jam pelajaran tersebut dilaksanakan pada
jam saat anak-anak jadwal tidur siang atau bisa sore hari tergantung
dengan permintaan. Selain itu untuk melatih kemandirian anak, wawasan
56 Wawancara dengan Guru Agama SD PTQ Annida pada 18 Februari 2020
keagamaan, membangun semangat muroja’ah, melatih kedisiplinan dan
tanggung jawab peserta didik, maka SD PTQ Annida merencanakan
kegiatan setiap semester sekali malam bina iman dan taqwa (MABIT).57
3. Kegiatan Ekstrakurikuler
Penerapan implementasi penguatan pendidikan karakter religius dan
sikap jujur di SD PTQ Annida Salatiga pada kegiatan ekstrakurikuler
adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan, bakat, minat sesuai dengan kondisi sekolah.
Adapun kegiatan-kegiatan yang telah terprogram dan terencana sesuai
dengan jadwal kegiatan seperti pramuka yang bertujuan untuk melatih
jiwa kepemimpinan yang beriman, bertaqwa dan berwawasan ilmu
pengetahuan dan teknologi.Serta membentuk sikap dan perilaku yang
positif, menguasai keterampilan dan kecakapan serta memiliki ketahanan
mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisik.
Kegiatan tilawah al-qur’an bertujuan untuk melatih anak-anak agar
dalam pembacaan al qur’an dapat lancar dan benar, menyempurnakan
bacaan yang salah, dan dapat menyebarluaskan ilmu al qur’an kepada
peserta didik.
57Wawancara dengan Guru Agama SD PTQ Annida pada 18 Februari 2020
Kegiatan kaligrafi dan menggambar bertujuan untuk menumbuh
kembangkan potensi bakat seni anak, menciptakan spiritual dalam diri
anak, melalui keindahan kaligrafi dan gambar yang dibuat dapat belajar
bahwa kita dapat memahami tentang keagungan pada Sang pencipta.
Kegiatan menulis dan jurnalistik sebagai pengembangan bakat anak
pada penulisan berita dan cerita (cerpen) sebagai wawasan dan
keterampilan penuangan ide pada peserta didik.Kegiatan pidato juga
dapat melatih mental anak berani dalam pengungkapan sebuah ide
didepan umum dan menumbuhkan jiwa percaya diri.
Kegiatan catur dibuat untuk melatih otak dalam mengingat-ingat,
meningkatkan logika berfikir, melatih kemandirian, mendukung
imajinasi dan kreativitas. Dan pengembangan kegiatan bela diri (silat)
bertujuan untuk meningkatkan efektifitas serta keterampilan dalam hal
bela diri untuk menjaga keselamatan serta harga dirinya.
Dari kegiatan-kegiatan yang telah terprogram tersebut intinya semua
bertujuan untuk mengembangkan bakat peserta didik. Kegiatan tersebut
dilaksanakan setiap hari sesuai jadwal pada jam anak-anak tidur siang
dan anak-anak diminta untuk memilih salah satu kegiatan dari beberapa
program tersebut.
BAB IV
PANDANGAN ORANG TUA TERHADAP PENGUATAN
PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DAN JUJUR
DALAM SISTEM FULL DAY SCHOOL
DI SD PTQ ANNIDA SALATIGA
A. Hasil Penelitian
Orang tua mengetahui informasi SD PTQ Annida berasal dari
teman. Banyak orang tua yang memilih SD PTQ Annida Salatiga karena
sekolah tersebut ada nilai plusnya yaitu program tahfidz. Seperti yang
dipaparkan oleh responden 2 yaitu :
“selain sekolah ini mengajarkan ilmu umum juga ada fokus pada
hafalan al-qur’an”.58
Dalam menyekolahkan anak pastinya orang tua memiliki harapan
kedepan akan menjadi apa anaknya kelak, maka disini peneliti
memberikan pertanyaan kepada responden tentang harapannya memilih
SD PTQ Annida Salatiga yaitu dari jawaban responden 2 menginginkan
anaknya :
“ Berakhlak qur’ani, lancar membaca al-qur’an dan lulus SD dapat
menghafal minimal 11 juz di dalam al-qur’an”.59
58 Wawancara dengan ibu Anik pada 10 Maret 2020 59 Ibid
Dalam pelaksanaan program penanaman karakter religius dan sikap
jujur di SD PTQ Annida banyak melibatkan orang tua, karena dengan
pelibatan orang tua ada keterkaitan saling kerjasama dalam mendidik
anak. Dalam wawancara dengan responden 2 menyatakan bahwa :
“Kegiatan sekolah dalam rangka penguatan karakter religius dan
sikap jujur melibatkan orang tua, seperti halnya ada buku yang diberikan
sekolah untuk diisi orang tua dirumah yaitu buku mutaba’ah (buku
pengawasan) tentang kegiatan hafalan al-qur’an anak, sholat anak
dirumah, bahkan sampai kegiatan membantu orang tua. Dengan buku ini
orang tua akan lebih mudah dalam membimbing anak dirumah. Anak
juga terbiasa sholat tepat waktu dimasjid, bersikap sopan dan taat kepada
orang tua dan mau puasa. Dalam penanaman sikap jujur anak sering saya
minta untuk bercerita saat disekolah ada kejadian apa, dan biasanya anak
berkata jujur, sehingga hal ini akan membuat anak terbiasa terbuka dan
jujur dalam hal apapun”.60
Dan wawancara dengan responden 3 memberikan tambahan dalam
sikap jujur yaitu :
“disekolah anak tidak boleh membawa uang saku, dan anak saya
pun menuruti aturan sekolah dengan tidak membawa uang saku. Apabila
minta uang dengan saya itu saat untuk berinfaq saja”.61
Agar program-program yang telah direncanakan oleh pihak SD
PTQ Annida Salatiga berjalan dengan baik, maka perlu adanya dukungan
dari orang tua/ wali murid serta terjalinnya komunikasi yang baik antara
pihak sekolah dengan orang tua/ wali murid. Bentuk dukungan tersebut
adalah orang tua membantu sekolah dalam melaksanakan program
seperti pengisian buku mutaba’ah setiap hari, menaati peraturan sekolah
60 Wawancara dengan Bu Anik pada 10 Maret 2020 61 Wawancara dengan Bu Istiqomah pada 10 Maret 2020
dan bentuk dukungan lainnya. Dalam rangka komunikasi dan keakraban
antara orang tua dan sekolah, maka SD PTQ Annida Salatiga membuat
forum yaitu POMG dan grup Whats App. Seperti paparan dari responden
3 yaitu :
“Saya mendukung semua program sekolah karena itu dapat
membantu anak-anak dalam pembentukan karakter dengan pembiasaan
kehidupan sehari-hari yang menjadikan anak menjadi terbiasa. Serta
untuk terlaksananya program sekolah maka dibuatlah forum bersama
sekolah dan orang tua yaitu adanya komunikasi yang ingin cepat
mendapat respon dengan adanya grup Whats App dan POMG yang
diadakan rutin setiap bulan sekali yang didalamnya ada seminar
parenting yang diisi oleh ahli-ahli pendidikan”
Selama berjalannya pembelajaran di sekolah banyak peningkatan
yang didapat anak yaitu seperti yang disampaikan responden 2 :
“Anak saya dulu waktu sebelum masuk di SD PTQ Annida Salatiga
sholat masih sering diingatkan, membaca al-qur’annya masih kurang
lancar, hafalan al-qur’annyapun masih berada di juz 30, namun setelah
anak saya belajar di SD PTQ Annida salatiga selama 5 tahun ini sudah
banyak capaiannya yaitu membaca al-qur’annya dengan tajwid yang
benar dan lancar, sudah hafal 9 juz lebih, berakhlak baik, lebih
mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, serta sholat dan
puasanya tidak pernah bolong”62
B. Pembahasan
Periklanan merupakan terjemahan dari bahasa Inggris Advertising,
Advertising sendiri berasal dari bahasa Latin Advertere, artinya
mengalihkan perhatian.Dengan demikian periklanan dapat diartikan
sebagai taktik untuk memikat audience melalui berbagai strategi, serta
62 wawancara dengan bu Anik pada 10 Maret 2020
mengevaluasinya, sehingga dapat menganalisis efektifitas komunikasi
antara source dan Decoder.63
Periklanan merupakan bentuk komunikasi massa, komunikasi yang
dilakukan oleh pengiklan untuk mengomunikasikan sesuatu kepada
konsumen melalui media.Media dapat berupa tulisan, internet, maupun
suara.Internet advertising merupakan salah satu pengembangan media
komunikasi pemasaran online interaktif yang bisa menjadi pilihan
pemasar.Beragam keunggulan internet advertisingdibandingkan media
komunikasi pemasaran tradisional membuat media ini semakin
meningkat penggunaanya. Pemanfaatan internet advertisingdisertai
dengan berkembang pesatnya situs jejaring sosial mendukung
penyebaran electronic word of mouth atau viral marketing dan
pelaksanaan strategi customer relationship management.64Dampak dari
penyebaran lewat media komunikasi internet mengalami perkembangan
sampai saat ini.
Promosi merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan untuk
mengkomunikasikan manfaat dan meyakinkan sasaran. Sedangkan fungsi
promosi adalah sebagai media komunikasi untuk memberikan informasi
kepada masyarakat selaku target sasaran agar mengetahui pesan yang
disampaikan. Pemasaran yang menggunakan internet sebagai media
63 Sigit Santoso, “Creative Advertising”, Jakarta : PT. Alex Media Komputindo, 2009, 1 64 Endang Hariningsih, “Internet Advertising Sebagai Media Komunikasi Pemasaran
Interaktif”, JBMA – Vol. I, No. 2, Februari 2013, Akademi Manajemen Administrasi YPK,
Yogyakarta, 12
promosi meningkat secara agresif, sehingga menggeser penggunaan
media iklan tradisional seperti radio, televisi ataupun majalah.65
SD PTQ Annida Salatiga dalam mengenalkan sekolah dalam
penerimaan siswa baru telah membuat brosur-brosur yang disebarkan di
sekolah-sekolah TK dan melalui media sosial. Dari responden yang
peneliti wawancara sebagian besar orang tua tahu informasi tentang SD
PTQ Annida adalah melalui cerita teman yang anaknya sekolah pula di
SD PTQ Annida.Disini dapat dipahami bahwa menurut bahasa jawa
“Getuk Tular” itu ternyata lebih dapat dirasakan hasilnya.
Orang tua yang mendengar dari cerita teman tersebut lebih mantap
dan yakin memasukkan anaknya di SD PTQ Annida Salatiga berdasarkan
dari pengalaman temannya tersebut dilihat dari hasil belajar anak dan
orang tua yang senang dengan adanya program tahfidz di SD PTQ
Annida.Anak-anak banyak yang menghafal al-qur’an sampai 10 juz
bahkan lebih sesuai dengan misi yang telah sekolah SD PTQ Annida
paparkan.Menurut orang tua bahwa memilih SD PTQ Annida selain
karena visi dan misi bagus, ada fokus ke hafalan al-qur’an dan ilmu
umumpun hasilnya tidak ketinggalan dengan sekolah lainnya.
Dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan untuk penguatan
karakterpun SD PTQ Annida juga melibatkan peran serta orang tua, baik
dirumah maupun di sekolah. Seperti contohnya yang berkaitan dengan
65 Endang Hariningsih, “Internet Advertising Sebagai Media Komunikasi Pemasaran
Interaktif”, JBMA – Vol. I, No. 2, Februari 2013, Akademi Manajemen Administrasi YPK,
Yogyakarta, 12
penguatan karakter religius saat dirumah ada buku mutaba’ah yang
dibawa anak untuk diisi orang tua yaitu berisikan kegiatan-kegiatan anak
dirumah, seperti isian hafalan qur’an, sholat saat dirumah, kegiatan
membantu orang tua, dan ada pesan dari guru untuk setiap ba’da maghrib
muroja’ah beserta dengan orang tua.
Sedangkan dalam penguatan karakter sikap jujur, anak selalu
ditanya kegiatan selama disekolah apa saja yang diajarkan guru dan apa
saja yang terjadi di sekolah biasanya anak akan bercerita apa adanya dan
terbuka dalam bercerita. dari hal tersebut maka dapat mendukung
penanaman sikap jujur pada anak dalam hal apapun. Saat disekolahpun
juga dalam penanaman sikap jujur ada peraturan dari sekolah anak tidak
boleh membawa uang saku, boleh membawa kalau untuk berinfaq
saja.Dan kebanyakan anak-anak mematuhi hal tersebut.
Organisasi sekolah tidak akan efektif apabila interaksi diantara
orang-orang yang tergabung dalam sekolah tidak pernah ada komunikasi.
Komunikasi menjadi sangat penting karena merupakan aktivitas
mencurahkan waktu untuk menginformasikan sesuatu dengan cara
tertentu kepada seseorang atau sekelompok orang. Dengan komunikasi,
maka fungsi manajerial yang berawal dari perencanaan, implementasi
dan pengawasan dapat dicapai.66
66 Mada Sutapa, jurnal Manajemen Pendidikan “Membangun Komunikasi Efektif Di
Sekolah”, No. 02/Th. II/Oktober/2006, 69
Komunikasi dapat dipahami sebagai sarana penyampaian pesan,
informasi, atau pemikiran ide-ide dari satu orang atau lebih kepada orang
lain atau kelompok orang dengan menggunakan lambang yang sama.
Komunikasi yang terjadi di sekolah dilaksanakan baik internal
sekolah aupun eksternal sekolah.Komunikasi internal sekolah dilakukan
oleh warga sekolah di dalam lingkungan sekolah, sedangkan eksternal
sekolah dilaksanakan terkait dengan komunikasi sekolah dengan
masyarakat seperti orang tua, alumni, masyarakat pemerintah, ataupun
lembaga yang menjalin kerjasama dengan sekolah.
Tujuan adanya komunikasi eksternal adalah :
1. membantu keberhasilan dalam melaksanakan program-program yang
dibuat oleh sekolah
2. Membangun hubungan yang positif sekolah dengan
stakeholderterkait
3. Membangun konsep kerjayang terencana baik dari sekolah
4. Menciptakan citra baik bagi sekolah
5. Membangun opini masyarakat yang positif tentang sekolah67
Untuk sarana komunikasi antara sekolah dan orang tua/wali murid
yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran anak disekolah maupun
dirumah, maka sekolah memberikan fasilitas sarana komunikasi yaitu
melalui grup wa per kelas serta buku monitoring. Sehingga saat terjadi
67 Mada Sutapa, jurnal Manajemen Pendidikan “Membangun Komunikasi Efektif Di
Sekolah”, No. 02/Th. II/Oktober/2006, 72
sesuatu di sekolah maupun ada kesulitan orang tua tentang informasi
sekolah dari anak bisa langsung yang efektif lewat grup wa kelas. Dan
untuk memantau hasil kegiatan anak bisa dilihat dari isian di buku
monitoring anak.
Perjalanan kesuksesan sebuah lembaga formal tidak bisa terlepas
dari dukungan orang tua untuk mewujudkan visi dan misi sekolah. Oleh
karenanya sinergitas kerjasama antara sekolah dan orang tua selaku wali
murid menjadi sangat penting. Hal itulah yang menjadikan alasan
diadakannya forum Persatuan Orangtua Murid dan Guru (POMG) di SD
PTQ Annida Salatiga. Sebagai stakeholder penting, wali murid sejatinya
merupakan penanggung jawab utama atas pendidikan yang didapatkan
oleh putra-putrinya. Selain itu orang tua/wali murid mengatas namakan
sebuah keluarga merupakan satu dari segitiga emas pendidikan, selain
tentunya sekolah dan masyarakat.
POMG tersebut dibuat sebagai sarana keakraban antara sekolah dan
orang tua serta dalam setiap pertemuan diisi pula dengan acara seminar
parenting keluarga untuk mencapai tujuan bersama yang dilaksanakan
setiap bulan sekali. Selain sarana keakraban dengan sekolah dalam
persatuan tersebut juga sering mengadakan kegiatan-kegiatan sosial
seperti membantu bencana di Palu dan Donggala.
Orang tua dalam mendidik anak pastilah memiliki harapan-harapan
peningkatan yang besar terhadap perkembangan baik fisik maupun
kepribadian anak. Dengan menyekolahkan anak mereka di SD PTQ
Annida Salatiga banyak sekali harapan yang orang tua inginkan seperti
dalam hal beragama anak memiliki akhlak/kepribadian yang mulia, anak
hafal al qur’an, disiplin sholat dan mau menjalankan puasa. Sedangkan
peningkatan dalam akademik anak mampu mengikuti mata pelajaran
sesuai dengan tingkatannya.
Yang dulunya sebelum masuk di SD PTQ Annida susah dalam
kedisiplinan sholat menjadi disiplin dalam sholat, yang dulunya belum
lancar membaca al-qur’an dan belum benar tajwidnya menjadi lancar
dala membaca dan sesuai dengan tajwidnya, yang dulunya hafalan masih
juz 30 saja dan ada yang kurang sekarang meningkat menjadi hafal 2 juz,
5 juz, dan bahkan sampai 9 juz dalam al qur’an. Sehingga orang tua
merasa senang dan tambah semangat dalam memotivasi anak dalam
belajar serta orang tuapun jadi ikut belajar al qur’an, agar dalam
mendampingi belajar anak lebih nyaman dan percaya diri.
Capaian-capaian siswa di SD PTQ Annida menurut responden
sudah mengalami peningkatan. Namun dengan capaian tersebut
seharusnya agar anak dapat lebih semangat dan senang guru menyiapkan
reward apapun itu yang bisa menjadi kenang-kenangan dan kebanggan
siswa. Namun guru di SD PTQ Annida belum ada pemberian reward
berupa barang yang bisa menjadi kenang-kenangan bagi siswa yang akan
diingat sampai kelak.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian praktik pendidikan agama islam berbasis
penguatan karakter religius dan sikap jujur di lingkungan sekolah full
day SD PTQ Annida Salatiga dengan rincian sebagai berikut :
1. Kebijakan penguatan karakter religius dan sikap jujur siswa SD PTQ
Annida Salatiga dijalankan dalam beberapa proses dan dokumen.
Antara lain penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS),
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM), dan Rencana Kerja
Tahunan Sekolah (RKTS) yayasan Annida Salatiga yang berkaitan
dengan pendirian sekolah berdasar dari visi, misi dan tujuannya. Hal
ini dikuatkan dengan adanya SK Pendirian dengan Nomor Pokok
Standar Nasional 69913116. Setiap kepengurusan diberikan SK
yayasan karena dengan beberapa pertimbangan yaitu agar semua
pengurus legal dan berjalan sesuai dengan tugas dan wewenangnya
masing-masing. Dalam pengimplementasian program kependidikan
SD PTQ Annida membuat Rencana Pengembangan Sekolah,
Rencana Kerja Jangka Menengah, dan Rencana Kerja Tahunan agar
tujuan yang akan dicapai lebih bisa terkontrol.
2. Penguatan karakter religius dan sikap jujur di SD PTQ Annida
Salatiga dengan melaksanakan nilai-nilai yang terkandungdalam
karakter religius yaitu karakter religius ibadah sholat, karakter
religius membaca al-qur’ann karakter religius ibadah puasa. Dan
nilai-nilai penguatan karakter sikap jujur yaitu laporan buku
muroja’ah, laporan buku sholat anak, kejujuran tidak membawa
uang saku, dan piket sesuai jadwal. Langkah-langkah manajemen
meliputi kegiatan intrakurikuler berdasarkan rencana pelaksanaan
pembelajaran. Kegiatan cookurikuler yang dilaksanakan setiap
semester sekali yaitu outhing class sesuai dengan tema
pembelajaran, tambahan jam pelajaran (les) bagi yang kurang dan
membutuhkan, serta adanya kegiatan MABIT yang dilaksanakan
setiap semester sekali. Kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan jadwal
kegiatan masing-masing yang dilaksanakan setiap seminggu sekali
pada hari jum’at. Hasil dari kegiatan-kegiatan tersebut dapat
dievaluasi dengan buku mutaba’ah yang ditanda tangani oleh
guru/orang tua. Apabila ada kekurangan maka adanya nasehat dari
guru dan apabila bagus maka ada reward yaitu pujian dari guru.
3. Orang tua yang menyekolahkan anaknya ke SD PTQ Annida
pastinya mempunyai harapan. Orang tua mengungkapkan bahwa
dalam penanaman penguatan karakter anak sudah baik, diantaranya
yang anaknya dulu tidak bisa membaca al-qur’an dengan lancar,
sekarang jadi lancar dan dengan tajwid yang benar. Dulu susah
untuk disiplin sholat menjadi mau sholat walau terkadang orang tua
mengingatkan berulang-ulang. Yang dulunya puasa itu bolong-
bolong sekarang jadi rutin puasa, dan walau ada pula yang puasanya
juga masih ada yang bolong namun biasanya itu ada pada anak kelas
bawah.
B. Saran
a. Hendaknya kepala sekolah terus melakukan pengawasan dalam
pelaksanaan pendidikan dan peningkatan mutu pendidik
b. Hendaknya sekolah menyusun AD-ART agar memudahkan
mencapai tujuan sekolah yang diharapkan
c. Hendaknya ada pemberian reward yang bukan hanya pujian,
namun berupa kenang-kenangan yang akan diingat bagi siswa
yang mencapai target dari tujuan pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Fattah M, Shafwat, Jujur menuju jalan yang benar, Jogjakarta :
Bintang Cemerlang, 2001
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta : Rineka Cipta, 2010
Arikunto, Suharsimi, Manajemen Pengajaran secara manusiawi, Bandung :
Rineka Cipta, 1993
Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran berdasarkan Nilai-
nilai budaya untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa,
Jakarta : Balitbang Kemendiknas, 2010
Baharuddin, Pendidikan dan Psikologi Perkembangan, Jogjakarta :Ar Ruzz
Media, 2009
Bakker, Anton dan Achmad Charis Zubair, Metodologi Penelitian Filsafat,
Jakarta :Kanisius,1995
Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, SDTQ Annida.On-line. Melalui
http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id (20/01/2020)
David Muh, “Peran Full day School terhadap Penanaman Karakter pada
Peserta Didik Sekolah dasar di Kota Makassar. melalui
https://www.neliti.com
Dokumentasi SD PTQ Annida Salatiga, 6 Maret 2020
Dokumentasi SD PTQ Annida Salatiga, 13 Maret 2020
Dokumentasi SD PTQ Annida Salatiga, 20 Januari 2020.
Echols, John, kamus Inggris Indonesia, Jakarta : Gramedia, 1996
F. Paloutzian, Raymond, Invition to the Psychology of Religion, United
States of America : Allyn & Bacon, 1996
https://regional.kompas.com, 21 Februari 2020
Gunawan, Heri, Pendidikan karakter : Konsep dan Implikasinya, Alfabeta,
, 2012
Hariningsih, Endang, “Internet Advertising Sebagai Media Komunikasi
Pemasaran Interaktif”, JBMA – Vol. I, No. 2, Februari 2013,
Akademi Manajemen Administrasi YPK, Yogyakarta
Kadri, Muhammad dan Ridwan Abdullah Sani, Pendidikan Karakter :
mengembangkan karakter anak yang islami, Jakarta : PT BUmi
Aksara, 2016
Mahmud, Ali Abdul Halim, Akhlak Mulia, Jakarta : Gea Insani, 2004
Mujayanah Siti, Sistem Full day School Dalam Pembentukan Karakter
Siswa kelas IV SD Muh Pakel Yogyakarta, 2016, melalui digilib.uin-
suka.ac.id
Endang Mulyaningsih, Metode penelitian terapan bidang pendidikan,
Bandung : Alfabeta, 2014
Mohammad Kosim, Urgensi Pendidikan Karakter, Karsa : journal of social
and Islamic Culture, Volume IXI, No. 01 (April 2011)
Mu’minatun, Miah, “Pengembangan Kurikulum Sistem Full Day School MI
Ma’arif Grabag I Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang”, Tesis,
Prodi Tarbiyah, Fakultas Ilmu Agama Islam, Pasca Sarjana
Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2015
Mu’minatun, Miah, “Pengembangan Kurikulum Sistem Full Day School MI
Ma’arif Grabag I Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang”, Tesis,
Prodi Tarbiyah, Fakultas Ilmu Agama Islam, Pasca Sarjana
Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2015
Muslich, Mansur, Pendidikan Karakter : Menjawab Tantangan Krisis
Multidimensional, Jakarta : Bumi Aksara, 2011
Naim, Ngainun, Character Building, Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2012
Rimbun, Masri Singa dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survey, Jakarta
: LP3ES, 1995
Margaret Sinclair, Planning Education In and After Emergencies, Paris :
united National Education Scientific and Cultural Organization,
2002
Santoso, Sigit, “Creative Advertising”, Jakarta : PT. Alex Media
Komputindo, 2009
Sriwilujeng, Dyah, Panduan Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter,
Jakarta : Erlangga, 2017
Sudarsono, Etika Islam tentang Kenakalan Remaja, Jakarta : PT. Rineka
Cipta, 1991
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif R & D, Bandung : Alfabeta, 2008
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya,
Yogyakarta : PT. Bumi Aksara, 2009
Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung :PT.
Remaja Rosda Karya, 2010
Sutapa, Mada, jurnal Manajemen Pendidikan “Membangun Komunikasi
Efektif Di Sekolah”, No. 02/Th. II/Oktober/2006
Thomas A Lickona, Educating for character : How our school can teach
respect and responsibility, New York, Toronto, London, Sydney,
Aucland : Bantam Books, 1991
Tim PPK kemendikbud, penguatan pendidikan karakter, Jakarta :
Direktorat pembinaan tendik kemendikbud, 2017
Umam, Habib Hudatul,“ manajemen Strategi Program Full Day School
MTsN Model Kebumen I”, Tesis, Prodi Pendidikan Islam
Konsentrasi Manajemen Kependidikan Islam Pasca Sarjana UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012.
Wahidun, “Manajemen Pengambangan Kurikulum Terpadu dengan Sistem
Full Day School : Studi Kasus di SDIT Luqman Al hakim
Yogyakarta”, Tesis, Prodi Pendidikan Islam Konsentrasi Manajemen
Kependidikan Islam, Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga,
Yogyakarta, 2008
Wardani, Annisa Kurnia, “Pelaksanaan Manajemen Pendidikan Sekolah
Full Day School di SD Islam Al Firdaus Magelang”, Tesis,
Prodi.tarbiyah, Fakultas Ilmu Agama Islam, Pasca Sarjana,
Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2015
Wawancara dengan Ahmad Fikri Sabiq, Kepala sekolah SD PTQ Annida
Salatiga, 6 Januari 2020.
Wawancara dengan Anik Yulianti, Waka Kurikulum SD PTQ Annida
Salatiga, 18 Februari 2020
Wawancara dengan Ahmad Fikri Sabiq, Guru PAI SD PTQ Annida
Salatiga, 18 Februari 2020.
Wawancara dengan ibu Anik, Orang tua/ Wali Murid SD PTQ Annida, 10
Maret 2020
Wawancara dengan ibu Istiqomah, Orang tua/ Wali Murid SD PTQ Annida,
10 Maret 2020
Wibowo Agus, Pendidikan Karakter : Strategi Membangun Karakter
Bangsa Berperadapan, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2012
Zaenal Asep, Islamic Character Building, Jakarta : Grafindo Media
Pratama, 2014
Zainuri, Ahmad, “Study Evaluatif Sistem Boarding School dalam
Pembentukan Karakter Siswa di SMP Islam Terpadu Abu Bakar
Yogyakarta”, Tesis, Prodi Pendidikan Islam Konsentrasi Pendidikan
Agama Islam UIN Sunan kalijaga, Yogyakarta, 2014
Transkrip Wawancara
Nama : Ahmad Fikri Sabiq, S.Pd.I
Jabatan : Guru Agama
Waktu : 6 januari 2020
Tempat : Sekolah
1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang penguatan pendidikan karakter ?
terutama karakter religius dan sikap jujur ?
Iya mengetahui, salah satu hal yang ingin dicapai di sekolah ini yang
memiliki sikap religius dan sikap jujur dalam segala hal
2. Apakah Bapak/ibu sudah menerapkan penguatan pendidikan karakter
dalam pembelajaran full day ?
Sudah menerapkan, sebelum dan sesuda pembelajaran berdo’a. Menanya
anak sudah berwudhu atau sholat. Menanya kegiatan siswa pada saat
dirumah, sudah sholat maghrib, isya dan subuh atau belum, maka anak
akan menjawab dengan jujur yang dapat disinkronkan dengan buku
mutaba’ah
3. Bagaimana proses perencanaan penguatan karakter religius dan sikap
jujur ?
Menyusun program di rapat kerja awal tahun
4. Bagaimana pelaksanaan penguatan karakter religius dan sikap jujur
dalam proses pembelajaran full day di kelas ?
Keteladanan guru
5. Bagaimana pelaksanaan penguatan karakter religius dan sikap jujur
dalam proses pembelajaran full day di luar kelas ?
Menanyakan pada anak sudah sholat atau belum dirumah, kegiatan apa
saja yang dilakukan dirumah dan tugas dirumah sudah dikerjakan atau
belum
6. Kendala apa yang dihadapi dalam prosses kegiatan tersebut ?
Terkadang orang tua susah diajak kerjasama, dan terkadang anak
berbeda-beda, ada yang semangat dan ada pula yang kurang semangat
7. Bagaimana proses evaluasi penguatan karakter pada siswa ?
Dilihat dari buku penghubung dan sikap anak di sekolah
8. Apa saja kegiatan rutin dan terprogram yang diterapkan di SD PTQ
Annida dalam hal penguatan karakter religius dan sikap jujur ?
Sholat berjama’ah, tilawah al-qur’an, tasmi’, menghafal al-qur’an,
MABIT
Transkip Wawancara
Nama : Anik Yulianti, S.Pd
Jabatan : Waka Kurikulum
Waktu : 6 Januari 2020
Tempat : Sekolah
1. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang pendidikan karakter? terutama
karakter religius dan sikap jujur ?
Karakter religius berkaitan dengan keagamaan yang berimbas pada
kehidupan sehari-hari pada keyakinannya, sedangkan sikap jujur itu
salah satu cerminan dari sikap religius
2. Bagaimana peran Bapak/ibu sebagai waka kurikulum dalam
penguatan pendidikan karakter religius dan sikap jujur ?
Membuat beberapa program yaitu, sholat dhuha dan wajib
berjama’ah, setiap kelas diusahakan penguatan karakter diselipkan
cerita tentang akhlak yang baik, siroh, yang bisa membangun
karakter . Nilai itu bonus fokus utama ke akhlak
3. Bagaimana kompetensi dan kualifikasi tenaga pendidik disini ?
Bagus, rata-rata dari IAIN dan kampus Negeri sangat terbantu
karena mendapat bekal dari kampus, namun tidak sesuai dengan
kualifikasi yang penting kompeten sesuai kemampuan
4. Apa kebijakan waka kurikulum dalam pelaksanaan pengutan
pendidikan karakter ?
Kerjasama dengan guru kelas, Menyambut anak pada saat datang ke
sekolah, menempelkan kata-kata penguatan karakter di dinding-
dinding
5. Kegiatan apa saja yang sudah dilaksanakan ?
Dalam pembelajaran diselipkan cerita yang membangun dan
keseharian atau ada pujian kalau tak sesuai diberikan nasehat dan
arahan
6. Bagaimana proses perencanaan penguatan karakter religius dan
sikap jujur ?
Daftar penilaian sikap, Setiap semester difokuskan sikap apa yang
akan dikembangkan
7. Sejauh mana pelaksanaan nilai-nilai karakter religius tersebut
dilaksanakan disini ?
Sejauh ini berjalan dengan lancar, dengan hasil sesuai yang
diharapkan walau belum 100%
8. bagaimana proses evaluasinya?
Setiap seminggu sekali ada rapat wali kelas yang diadakan setiap
hari rabu untuk mengevaluasi ada problem atau tidaknya, hari sabtu
semua guru dan pengurus yayasan mengadakan rapat untuk evaluasi
juga dan setiap bulan ada agenda konsultasi pendidikan dengan ahli
konsultasi pendidikan (Bapak Imam Mas Arum)
Transkip Wawancara
Nama : Ahmad Fikri Sabiq, S.Pd.I
Jabatan : Kepala Sekolah
Waktu : 6 Januari 2020
Tempat : Sekolah
1. Apakah sekolah ini melaksanakan kegiatan pembelajaran full day scholl
?
Iya, Karena ada program khusus yang butuh waktu lebih untuk belajar
di sekolah agar target tercapai
2. Apa alasan sekolah ini melaksanakan kegiatan pembelajaran lima hari ?
Karena kita sudah belajar dari pagi sampai sore, sehingga hari sabtu
libur
3. Sejak kapan sekolah ini melaksanakannya?
Sejak awal berdiri Tahun 2013
4. Apakah sekolahan ini juga melaksanakan anjuran dari pemerintah untuk
pelaksanaan sekolah lima hari diharapkan memperkuat pendidikan
karakter siswa ?
Iya, sebelum pemerintah mewacanakan kita sudah lebih dulu
5. Bagaimana pelaksanaan penguatan pendidikan karakter pada siswa ?
Kita ajarkan melalui pembiasaan sehari-hari dan kerjasama dari
berbagai pihak, pengawasan dan diajarkan dalam kegiatan sehari-hari.
Pengawasan saat di sekolah ada yang melakukan kesalahan diberi
pengertian, lewat orang tua melalui buku penghubung
6. Secara umum, penguatan karakter apa sudah dilakukan di sekolah ini ?
Iya sudah, ada karakter religius, pembiasaan ibadah, mengaji dan taat
beragama melalui kegiatan rutin di sekolah, MABIT setiap semester
satu kali dilaksanakan hari jum’at sore sampai hari sabtu pagi
7. Untuk penguatan karakter religius dan sikap jujur bagaimana pak ?
Dengan program-program yang sudah direncanakan dilaksanakan
8. Bagaimana Bapak mengevaluasi beberapa kegiatan penguatan karakter
tersebut, terutama karakter religius dan sikap jujur ?
Dengan pemantauan sehari-hari melalui guru kelas, maple, tahfizh, dan
semua guru yang ada di sekolah
Triangulasi Sumber
No Daftar
Pertanyaan
R 1
(umm
u
jundi)
R2
(ummu
tsania)
R3
(ummu
dzakia)
R4
(ummu
zahira)
Kesimpul
an
1 Dari mana
Ibu tahu
informasi
tentang SD
PTQ Annida
Salatiga?
Dari
teman
Dari
teman
Brosur Dari
teman
Informasi
yang
didapat
tentang
SD PTQ
Annida
Salatiga
kebanyak
an berasal
dari
teman, ini
menunjuk
kan
bahwa
kata
“getuk
tular” itu
lebih
efektif
karena
bisa
dibuktika
n dengan
capaian
anak
2 Kenapa
Memilih SD
PTQ Annida
Salatiga?
Meliha
t visi
dan
misiny
a
bagus
Karena
selain
fokus
pada
hafalan al
qur’an,
ilmu
umumnya
juga tidak
ketinggala
n
Sesuai
kemauan
anak,
orang tua
hanya
mengara
hkan
selebihn
ya anak
yang
memilih
sesuai
kemanta
pan hati
nurani
Karna
ada
tahfidzul
qur’ann
ya dan
lebih
banyak
kenal
dengan
pendiri
yayasan
Orang tua
banyak
yang
melilih
SD PTQ
Annida
Salatiga
karena
ada
hafalan
qur’annya
3 Apa
keinginan/ha
rapan ibu
dengan
menyekolah
kan anak ibu
di SD PTQ
Annida
Menja
di anak
yang
lebih
disipli
n dan
mau
mengh
Berakhlak
qur’ani,
lancar
membaca
al-qur’an ,
lulus Sd
hafal
minimal
Menjadi
generasi
qur’ani,
terampil
dan
mandiri
Lebih
dekat
dengan
al-
qur’an
Keinginan
dan
harapan
orang tua
kebanyak
an anak-
anaknya
menjadi
Salatiga? afal al
qur’an
11 juz penghafal
qur’an
yang
berakhlak
mulia
4 Apakah ada
pelibatan
orang tua
dalam
melaksanaka
n
penanaman
karakter
religius ?
Ada Ada, saat
dirumah
juga
disinkron
kan
dengan
usaha
sekolah
dalam hal
tersebut
Disini ada
buku
mutaba’ah
yang
berisi
kegiatan
hafalan
al-qur’an,
shalat
anak,
bahkan
sampai
kegiatan
Ada Ya, ada Di SD
PTQ
Annida
Salatiga
dalam
menanam
kan
karakter
religius
melibatka
n orang
tua
bantu
orang tua
(dengan
buku ini
sangat
memperm
udah kai
membimb
ing anak-
anak
dirumah)
dirumah
juga
mengadak
an liqo’
keluarga
setiap hari
ba’da
maghrib
5 Apa saja
penanaman
sikap
religius
tersebut?
Menga
ji
ba’da
maghri
b
Shalat
tepat
waktu
dimasjid,
sikap
sopan dan
taat pada
orang tua,
puasa, dll
Muroja’a
h al-
qur’an
setelah
maghrib
dan
akhlak
baik
dalam
keseharia
Takut
pada
Allah,
mutaba’
ah
ibadah
setiap
hari
Contoh
penanama
n sikap
religius
terssebut
adalah
muroja’ah
al-qur’an
setiap
ba’da
n magjrib,
berakhlak
mulia
6 Adakah
pelibatan
orang tua
dalam
melaksanaka
n kegiatan
penanaman
karakter
sikap jujur?
Ada Ada Ada Ada Sd PTQ
Annida
Salatiga
dalam
penanama
n karakter
sikap
jujur juga
melibatka
n orang
tua
7 Apa saja
contoh dari
penanaman
sikap jujur
tersebut?
Ada
buku
wajib
yang
diisi
orang
tua
untuk
kegiata
n anak
diruma
h
Setiap
pulang
sekolah
anak
ditanya
tentang
cerita di
sekolah
(biasanya
anak akan
cerita
semua hal
yang
terjadi di
Tidak
membaw
a uang
saku
ketika
sekolah,
kalau
membaw
a hanya
untuk
berinfaq
saja
Tidak
berboho
ng atas
kesalaha
n, manut
saat
disekola
h tidak
boleh
memba
wa uang
saku dan
ada
buku
Contoh
penanama
n sikap
jujur di
SD PTQ
Annida
adalah
anak tidak
boleh
membawa
uang saku
dan
ternyata
anak-anak
sekolah)
dengan
seperti itu
anak akan
terbiasa
terbuka
pada
orang tua
dan
terbiasa
jujur
dalam hal
apapun
isian
tentang
kegiatan
anak
dirumah
memban
tu ibu
manut,
serta saat
ditanya
kegiatan
dirumah
yang ada
di buku
mutaba’a
h anak-
menjawab
dengan
jujur
8 Apakah ibu
mendukung
kegiatan
anak-anak
dalam
rangka
penguatan
karakter
religius dan
sikap jujur
yang
dilaksanaka
n di
sekolah? apa
alasannya?
Iya,
agar
lebih
menge
rti
akan
tanggu
ng
jawabn
ya
Iya,
selama
hal
tersebut
mengajark
an
kebaikan
pada anak
pasti saya
dukung
Menduk
ung,
karena
itu
membant
u anak-
anak
dalam
pembent
ukan
karakter
dengan
pembiasa
an
kehidupa
n sehari-
Menduk
ung,
lebih
penting
pendidik
an
karakter
untuk
kehidup
an anak
kelak
Orang tua
menduku
ng
program
sekolah
tentang
penguatan
karakter
religius
dan sikap
jujur agar
anak
menjadi
berakhlak
mulia
hari anak
menjadi
terbiasa
9 Apakah ada
bentuk
apresiasi
dari sekolah
kepada anak
atas prestasi
yang dicapai
anak dalam
penguatan
karakter
religius dan
sikap jujur?
Belum
ada
Ada,
pujian
Ada Ada Bentuk
apresiasi
yang
sekolah
Annida
berikan
pad anak
yang
berprestas
i adalah
dengan
memberik
an pujian,
dengan
pujian
anak akan
semakin
termotiva
si dan
senang
10
ad
Bagaimana
cara
komunikasi
pihak
sekolah
Ada
buku
mutaba
’ah
yang
Grup
WA,
parenting,
kajian
dalam
Buku
mutaba’a
h
Grup
WA,
buku
monitori
ng dan
Cara
cepat
pihak
sekolah
dalam
kepada
orang tua
dalam
penguatan
karakter
anak?
harus
diisi
diruma
h,
yaitu
tentang
sholat
5
waktu,
memba
ntu
orang
tua dan
muroja
’ah al
qur’an
POMG POMG berkomun
ikasi
langsung
dengan
orang tua
yaitu
melalui
buku
mutaba’a
h dan
pada grup
WA
11 Apakah ada
penguatan
semacam
family
gathering
dalam
kerjasama
antara
sekolah dan
orang tua
untuk
keakraban?
Ada,
POMG
(Persat
uan
Orangt
ua
Murid
dan
Guru)
Ada,
POMG
Ada
POMG
rutin
setiap
sebulan
sekali
Ada
POMG
SD PTQ
Annida
dalam
rangka
keakraban
dengan
orang tua/
wali
murid
membuat
perkumpu
lan yaitu
POMG
yang
dilaksana
kan rutin
sebulan
sekali
12 Apakah
selama
belajar di
SD PTQ
Annida
Salatiga
anak ibu ada
peningkatan
dilihat dari
karakter
religius dan
sikap jujur
dari sebelum
masuk dan
sesudah
belajar di
SD PTQ
Annida
Salatiga?
Ada,
anak
saya
disipli
n
dalam
sholat,
memba
ca al
qur’an
dan
memba
ntu
orang
tua,
yang
duluny
a agak
susah
kalau
disuru
h
orang
tua.
Ada, bisa
membaca
al-qur’an
dengan
tajwid
yang
benar,
akhlak
baik
(sopan),
lebih tahu
mana
yang baik
dan mana
yang
buruk,
sholat dan
puasa
tidak
pernah
bolong
Ada,
hafalann
ya ada
peningka
tan
menjadi
5 juz
Ada,
semakin
percaya
diri,
hafalann
ya juga
bertamb
ah
Peningkat
an selama
anak
belajar di
SD PTQ
Annida
Salatiga
dilihat
dari
karakter
religius
dan sikap
jujur
dapat
dibuktika
n dengan
anak yang
hafalanny
a semakin
bertamba
h,
sholatnya
disiplin
dan
Dari
hafalan
juga
bertam
bah
dan
lancar
memba
ca dan
menuli
s
berakhlak
baik
TEHNIK OBSERVASI
No. Indikator Cek List
Sempurna Bagus Kurang
1 Berwudhu dengan
tertib
√
2 Melaksanakan Syarat
dan rukun wudhu
√
3 Sholat dengan tertib √
4 Membaca al-qur’an
dengan tajwid yang
benar
√
5 Membaca al-qur’an
dengan lancar
√
6 Tidak membawa uang
saku
√
7 Melaksanakan piket
kelas
√
8 Kegiatan muroja’ah
dirumah
√
9 Kegiatan sholat
dirumah
√
10 Kegiatan membantu
orang tua dirumah
√