Download - IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA …
IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA
PANDEMI COVID-19 DI MADRASAH TSANAWIYAH NURUL
IMAN KENALI ASAM ATAS KOTA JAMBI
SKRIPSI
FITRI HARYANTI
203172565
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI TAHUN
2021
i
IMPLEMENTASI MANAJEMEN KESISWAAN PADA MASA
PANDEMI COVID-19 DI MADRASAH TSANAWIYAH NURUL
IMAN KENALI ASAM ATAS KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu
(S1) Dalam Ilmu Manajemen Pedidikan Islam
FITRI HARYANTI
203172565
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI TAHUN
2021
ii
iii
iv
v
vi
PERSEMBAHAN
Kusimpuhkan kedua belah kakiku ku sujudkan kepalaku ke arah kiblatku
ku hanturkan do’a Kepada Allah SWT, Rabb-ku Karena-Nya lah akhir karya
kecilku terselesaikan sebagai ungkapan rasa puji syukur dan ku untai shalawat
serta salam kepada Nabi Muhammad SAW merangkai pengharapan bagi
syafaatnya. Kupersembahkan hasil karyaku untuk kedua orang tua Ayahanda
Khalik.Alm dan ibunda Mardiah atas curahan do’a cinta dan kasih sayang yang tak
terhingga karena berkat do’a dan restu, ketulusan jiwa, serta perhatian mereka
dalam membesarkan dan mendidik dengan berbagai macam pengorbanan yang
tiada tara sehingga saya bisa meraih cita-cita. Semoga selalu mendapat rahmat
dan berkah dari Allah SWT.
Dan Terimakasih Kepada Adikku Feby oktaria dan yang teristimewa
yang selalu memberi motivasi semangat luar biasa Sahabat-Sahabat Karibku
Sahabat canda tawaku, Suka dan duka. dan tak lupa juga Teman-teman MPI
Angkatan 2017, khususnya MPI A, semua perhatian sumbang saran dan nasihat
selama ini yang tak terduga dan tak terkira. Dan semoga selalu berguna bagi
Agama dan Bangsaku.
vii
MOTTO
Artinya : “ Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar
Dan keras, yang tidak Durhaka kepada Allah Terhadap apa yang Dia perintahkan
kepada mereka Dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”
(QS.At-Tahrim: 6)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik serta teriring salam pada junjungan besar Nabi Muhammad SAW. Adapun
judul skripsi ini adalah Implementasi Manajemen Kesiswaan Pada Masa Pandemi Covid-
19 Di Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota Jambi.
Adapun maksud dan tujuan penulisan ini adalah salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Tidak lupa pula rasa terimakasih yang sedalam dalamnya penulis ucapkan kepada
yang terhornat:
1. Bapak prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari. MA, Ph.D, selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Rofiqoh Ferawati, SE,M.EI Bapak Dr. As’ad Isma,M.Pd. Dan Bapak Dr.
Bahrul Ulum,S.Ag,MA selaku Wakil Rektor I, II, dan III Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Dr. Hj. Fadillah M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Dr. Mahmud MY, M.Pd. dan Ibu Uyun nafiah, M,Pd Selaku Ketua dan
sekretaris Jurusan Manajemen Pendidikan Islam.
5. Bapak Dr. Najmul Hayat, M.Pd.I dan ibu Dr. Sumirah,M,Pd. selaku Pembimbing I
dan Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan pikirannya membantu
penulis menyelesaikan skripsi ini.
6. Kepala Sekolah, Majelis Guru, Karyawan dan Siswa-siswi Di Madrasah
Tsanawiyah Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota Jambi.
7. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi yang tiada henti-hentinya
hingga menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam penyelesaian Skripsi ini.
8. Sahabat-sahabat seangkatan dan senasib seperjuangan dengan peneliti, semangat
dan motivasi dari kalian semua sangat membantu penulis dalam menyelesaikan
Skripsi ini.
Semoga bantuan, dorongan serta bimbingan yang telah diberikan kepada
penulis baik secara langsung maupun tidak langsung menjadi amal baik serta
dterima Allah SWT. Aamiin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna dan masih banyak
kekeliruan baik isi maupun penulisannya. Oleh karena itu kepada semua pihak
diharapkan memberi saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya
penulis berharap karya yang sederhana ini semoga bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya, Amiin.
Jambi, 26 April 2021
Fitri Haryanti
NIM.203172565
ABSTRAK
Nama : Fitri Haryanti
Prodi : Manajemen Pendidikan Islam
Judul : Implementasi Manajemen Kesiswaan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di
Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota Jambi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pelaksanaan Implementasi Manajemen
Kesiswaan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Mts Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota
Jambi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dengan menggunakan teknik
pengumpulan data berupa Observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian
ini dilihat dari segi perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan sudah berjalan
dengan baik akan tetapi pada aspek Pelaksanaan pembelajaran pada peserta didik
khususnya pada pembelajaran online/ daring pada masa pandemic covid-19 ini masih
banyak mengalami hambatan yakni belum melibatkan orang tua peserta didik sehingga
banyak peserta didik yang tidak mengikuti kegiatan pembelajaran daring tersebut karena
beberapa orang tua mereka belum memiliki handphone android dan ada juga yang sudah
memiliki tetapi tidak mempunyai kuota belajar.
Kata Kunci : Manajemen Kesiswaan, Covid-19
ABSTRACT
Name : Fitri Haryanti
Study Program/Departement : Islamic Education Management
Title : Implementation Of Student Management During The Covid-19 Pandemic At
Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Kenali Asam Atas Jambi City
This study aims to find out what are the factors that affect student learning during
the COVID-19 pandemic at madrasah Tsanawiyah Nurul iman, identify tamarind in Jambi
City. Implementation of student management implementation during the COVID-19
pandemic at MTs Nurul Iman Kenali Asam Atas Jambi City. This study uses a qualitative
method. By using data learning techniques in the form of observation, interviewing, and
documentation. The results of this study in terms of planning, organizing, leading and
monitoring have been going well, but in the learning aspect of students, especially in
online / brave learning during the covid- 19 There are still many obstacles that have not
involved the parents of students so that many students do not participate in these bold
learning activities because some of their parents do not have Android phones and some
already have but do not have a learning quota.
Keywoard : Student Management, Covid-19
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………...………………………....…..i
NOTA DINAS………………………………...………………………....………...ii
PENGESAHAN………………………………...………………………....…….…iii
PERNYATAAN ORISINALITAS………………………………...………………iv
PERSEMBAHAN………………………………...……………………….………iv
MOTTO………………………………...………………………………..………...v
KATA PENGANTAR………………………………...…………………………..vi
ABSTRAK………………………………...………………………....……….…..vii
ABSTRACT………………………………...………………………....………...viii
DAFTAR ISI………………………………...…………………………………....ix
DAFTAR TABEL………………………………...……………………………....xi
DAFTAR GAMBAR………………………………...…………………………..xii
DAFTAR TABEL………………………………...………………………....…..xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Fokus Penelitian ....................................................................................... 5
C. Rumusan Masalah .................................................................................... 6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian teoretik .......................................................................................... 8
B. Konsep Dasar Implementasi Manajemen Kesiswaan ................................ 8
C. Manajemen .............................................................................................. 9
D. Manajemen Kesiswaan ........................................................................... 12
E. Pandemi covid 19 ................................................................................... 14
F. Penelitian Yang Relevan ........................................................................ 25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Dan Metode Penelitian......................................................... 27
B. Setting Dan Subjek Penelitian ................................................................ 28
C. Jenis Dan Sumber Data .......................................................................... 29
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 31
E. Teknik Analisis Data ……………………..……….…………………….. 33
F. Teknik Keabsahan Data .......................................................................... 34
G. Jadwal Penelitian………………………………………………………… 36
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan umum ....................................................................................... 37
B. Temuan Khusus ........................................................................................ 45
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………51
B. Saran……………………………………………………………………..52
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..54
DAFTAR TABEL
Tabel 1.0 Jadwal Penelitian……………………………...………………..…36
Tabel 1.1 Keadaan Guru Mts Nurul Iman……………………………...……40
Tabel 1.2 Keadaan Siswa-Siswi Mts Nurul Iman……………………………..41
Tabel 1.3 Jumlah Kelulusan Siswa 5 Tahun Terakhir…………………..…….41
Tabel 1.4 Keadaan Prasaran Mts Nurul Iman…………………………………42
Tabel 1.5 Keadaan Sarana Mts Nurul Iman…………………………………...43
Tabel 1.6 Data ruang pada Mts Nurul Iman………..…………………………43
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.0 Struktur Organisasi Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Kenali
Asam Atas Kota Jambi………………………………………………………40
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kartu Konsultasi…………………………………………………57
Lampiran 2 : Instrumen Pengumpulan Data…………………………………..59
Lampiran 3 : Dokumentasi Riset………………………………………………63
Lampiran 4 Daftar Riwayat Hidup……………………………………………68
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Dari bulan maret sampai sekarang ini pendidikan di Indonesia belum
berjalan seperti pada umumnya dikarenakan adanya wabah virus Corona.
Dengan adanya virus ini membuat pemerintah mengambil keputusan untuk
melakukan pembelajaran secara daring agar pendidikan di Indonesia tetap
berjalan.
COVID-19 yang terjadi di berbagai negara termasuk Indonesia
berdampak pada berbagai bidang termasuk pendidikan. Saat ini dunia
pendidikan sedang menghadapi permasalahan yang cukup kompleks.
Serangan virus tersebut berdampak pada penyelenggaraan pembelajaran di
semua jenjang pendidikan. Tentunya tidak ada banyak kendala pada jenjang
perguruan tinggi dan sebagian sekolah menengah yang sudah terbiasa
menerapkan pembelajaran online, namun tidak demikian dengan jenjang
pendidikan dasar (sekolah dasar) yang bahkan tidak diperbolehkan membawa
perangkat komunikasi (handphone) ke sekolah atau ke ruang kelas.
Pada tanggal 24 Maret 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 tahun 2020 tentang
pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran COVID-
19. Proses belajar dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran daring/jarak
jauh yang bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Pembelajaran daring merupakan pemanfaatan jaringan internet dalam
proses pembelajaran. Pembelajaran daring membuat siswa memiliki
keleluasaan waktu belajar, dapat belajar kapanpun dan dimanapun.
2
Dan Siswa dapat berintekrasi dengan menggunakan beberapa aplikasi
seperti classroom, video conference, telepon atau live chat, zoom maupun
whatshaap group. Pembelajaran ini merupakan inovasi pendidikan untuk
menjawab tantangan akan ketersediaan sumber belajar yang variatif.
(Nakayama M, Yamamoto,hal,2007:200). Pendidikan merupakan suatu
upaya menyiapkan generasi muda dengan sejumlah nilai agar dapat
beradaptasi,berkompetisi dan bertindak secara arif. (mukhtar, hapzi ali dan
rusmini: 2017. Hal 11 ). Keberhasilan dalam penyelenggaraanlembaga
pendidikan akan sangat bergantung kepada manajemen pendidikan,
komponen-komponen pendukung pelaksanaan kegiatan seperti kurikulum,
peserta didik, pembiayaan, tenaga pelaksana, dan sarana prasarana.
Komponen-komponen tersebut merupakan satu kesatuan dalam upaya
pencapaian tujuan lembaga pendidikan (sekolah) artinya bahwa satu
komponen tidak lebih penting dari komponen lainnya. Akan tetapi satu
komponen memberikan dkungan bagi komponen lainnya sehingga
memberikan kontribusi yang tinggi terhadap pencapaian tujuan lembaga
pendidikan (sekolah) tersebut. Komponen peserta didik keberadaannya
sangat dibutuhkan, terlebih bahwa pelaksanaan kegiatan pendidikan
disekolah, peserta didik merupakan subyek sekaligus obyek dalam proses
transformasi ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan.Oleh
karena itu keberadaan peserta didik tidak hanya sekedar memenuhi
kebutuhan saja akan tetapi harus ada dalam bagian dari kebermutuan dari
lembagapendidikan.
Manajemen kesiswaan sering diartikan sebagai kegiatan-
kegiatan yang bersangkutan dengan masalah kesiswaan sekolah. Dengan
tujuan menata proses kesiswaan mulai dari perekrutan, mengikuti
pembelajaran sampai dengan lulus sesuai dengan tujuan agar dapat
berlangsung secara efektif dn efisien.(Rohiat,2008:25) Jadi, dengan adanya
manajemen memainkan peran besar dalam mendorong proses pengajaran
menuju jenjang lebih tinggi. Dalam konteks ini kepala sekolah sangat
3
berperan dalam melakukan perencanaan, pengorganisasian, komunikasi,
koordinasi, penggerakan, pengelolaan dan pengawas proses pendidikan
sehingga terwujudnya visi misi lembaga pendidikan dan sekolah yang
efektif, Manajemen kesiswaan merupakan salah satu sub sistem dari
manajemen sekolah. Manajemen kesiswaan sangat penting dilakukan oleh
sekolah untuk mengetahui berbagai hal tentang siswa, oleh karena itu yang
perlu dilakukan adalah mendata siswa secara menyeluruh. Pendataan siswa
dilakukan untuk mengetahui jumlah siswa serta mengenai riwayat hidup
siswa. Hal tersebut supaya memudahkan sekolah dalam menyediakan
kebutuhan dan sarana prasarana kelas. Selain dari pada itu, dengan adanya
manajemen kesiswaan disekolah kegiatan manajemen berjalan lancar seperti
kegiatan manajemen pembelajaran, tenaga kependidikan, sarana prasarana
dan layanan lainya diarahkan kepada peserta didik untuk mendapatkan
layanan andal bermutu.
Manajemen pendidikan merupakan proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian usaha-usaha personal
pendidikan untuk mendaya gunakan semua sumber daya dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan. Sumber dayaa yang dimaksud meliputi
sumber daya manusia seperti: siswa, guru, kepala sekolah dan tega
kependidikan lainnya, dan sumber daya lainnya meliputi: uang, peralatan,
pelengkapan, bahan bangunan, dan sebagainya.Manajmen peserta didik
termasuk salaah satu subtansi manajemn penidikan, manajemen peserta
didik menududuki posisi strategis karena sentral layanan pendidikan, baik
dalam latar institusi persekolahan maupun yang berada di luar latar instusi
persekolahan dan tertuju kepada peserta didik.
Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman kota jambi merupakan lembaga
pendidikan tingkat menengah pertama yang berada dibawah naungan
Kementerian Agama, berbasis pada pengembangan budaya dan akhlak
sudah seharusnya memperhatikan manajemen kesiswaannya agar dapat
terwujud nilai-nilai religious, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif,
mandiri, demokratis, rasa Ingin tau, semangat kebangsaan, cinta tanah air
4
gemar membaca dan peduli sosial lingkunganya. Saat ini, kegiatan
kesiswaan di MTsN Nurul iman kota jambi pada kegiatan pembelajarnnya
yang tidak produktif karena penerapan pembelajaran dari rumah yang
dilakukan pemerintah membuat siswa dan orang tua siswa mengalami
kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran dari rumah. Para guru juga
mengalami hal yang sama, dimana kebanyakan guru belum terbiasa dengan
cara mengajar secara daring dan karena pelaksanaan yang cukup mendadak.
Namun, terdapat banyak hal positif yang didapat dari belajar dirumah,
misalnya saja kondisi kesehatan yang semakin baik. Hanya saja terdapat
beberapa hambatan dan tantangan yang harus dihadapi dari proses belajar
ini. Salah satunya adalah kurangnya persiapan guru dalam menghadapi
proses belajar dari rumah. Beberapa siswa justru lebih asyik bermain game
atau menonton televise dirumah daripada belajar.
Fenomena ini menunjukan bahwa pelaksanaan pembelajaran di
Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota jambi tidak
terlaksana dengan baik karena kurangnya kemampuan kepala madrasah
dalam memanajemen kegiatan pembelajaran pada masa pandemic covid-19
ini. Melihat fenomena tersebut dan mengingat pentingnya implementasi
manajemen kesiswaan dalam institusi pendidikan, maka peneliti merasa
tertarik untuk mengadakan penelitian tentang:
“ Implementasi Manajemen Kesiswaan Pada Masa Pandemi
Covid-19 di Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Kenali Asam
Atas Kota jambi”.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas agar penelitian ini terfokus pada
permasalahan yang teliti dan agar permasalahn ini tidak terlalu meluas maka
peneliti memfokuskan kepada permasalahan yang teliti. Peneliti hanya akan
mengkaji mengenai :
“ Implementasi Manajemen Kesiswaan Pada Masa Pandemi Covid-19 di
Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota jambi”.
5
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dalam Implementasi Manajemen
Kesiswaan Pada Masa Pandemi Covid-19 di Madrasah Tsanawiyah Nurul
Iman Kenali Asam Atas Kota jambi?
2. Apa saja factor pendukung dan penghambat dalam implementasi
manajemen kesiswaan Pada Masa Pandemi Covid-19 di Madrasah
Tsanawiyah Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota jambi?
3. Bagaimana upaya yang dilakukan Madrasah Tsanawiyah Nurul iman
dalam mengatasi hambatan dalam implementasi manajemen kesiswaan
Pada Masa Pandemi Covid-19 di Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman
Kenali Asam Atas Kota jambi?
D. Tujuan Penelitian Dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan penelitian
1) Ingin mengetahui bagaimana pelakasanaan Implementasi
Manajemen Kesiswaan Pada Masa Pandemi Covid-19 di Madrasah
Tsanawiyah Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota jambi.
2) Ingin Mengetahui apa factor pendukung dan penghambat dalam
Implementasi Manajemen Kesiswaan Pada Masa Pandemi Covid-19
di Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota jambi.
3) Ingin mengetahui upaya yang dilakukan Madrasah Tsanawiyah
Nurul Iman dalam mengatasi hambatan dalam Implementasi
Manajemen Kesiswaan Pada Masa Pandemi Covid-19 di Madrasah
Tsanawiyah Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota jambi.
6
2. Kegunaan Penelitian
1) Sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi
stara satu (S1) dalam program sudi manajmen pendidikan islam pada
fakultas tarbiyah dan keguruan UIN STS jambi.
2) Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis tentang
implementasi manajemen kesiswaan dalam meningkatkan kualitas
peserta didik di MTs Nurul Iman Kota Jambi.
3) Sebagai bahan masukan bagi pihak yang bersangkutan padaproses
manajmen kesiswaan dalam meningkatkan kulitaspeserta didik di
MTs Nurul Iman Kota Jambi
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Kajian Teoritik
a) Pengertian implementasi Manajemen kesiswaan
a. Implementasi
Implementasi dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan
sebagai pelaksanaan atau penerapan, artinya yang dilaksanakan akan
diterapkan adalah kurikulum yang telah dirancang/didesain untuk
kemudian dijalankan sepenuhnya.(Irma anggraeni: 2012.Hal 22)
Majone dan wildavsky, mengemukakan implementasi sebagai
evaluasi. Browne dan wildavsky (dalam nurdin dan usman, 2004: 70)
mengemikakan bahwa” implementasi adalah perluasan aktivitas yang
saling menyeuaikan” pengertian implementasi sebagi aktivitas yang
saling menyesuaikan dikemukankan juga oleh mclaughin (dalam
nurdin dan usman, 2002:70) mengemukkan bahwa “ implementasi
adalah system rekayasa”
Prengertian-pengertian diatas memeperlihatkan bahwa kata
implementasi bermuara pada aktivitas, adaya aksi, tindakan, atau
mekanisme suatu system. Ungkapan mekanisme mengandung arti
bahwa implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan
yang terencana dan dilakukan secara bersungguh-sungguh
berdasarkan acuan norna tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan.
8
b. Manajemen
Manajemen disini dapat dikatakan sebagai proses yang dimulai
dari perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan sumber daya untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dimana tujuan dapat dicapai
sesuai dengan perencanaan, dan tugas dilaksanakan dengan benar
terorganisir sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. (Mesiono. 2009
hal. 2).
Manajemen dalam praktiknya, melakukan manajerial dapat
menggunakan kemampuan atau keahlian dengan mengikuti suatu
alur/prosedur keilmuan secara ilmiah dan ada juga karena berdasarkan
pengalaman dengan lebih menonjolkan kekhasan atau gaya manajer
dalam mendayagunakan kemampuan orang lain. Dengan demikian
manajemen yaitu: manajemen sebagai suatu kemampuan atau keahlian
yang selanjutnya menjadi sebagai suatu profesi. Manajemen sebagai suatu
ilmu menekankan perhatian pada keterampilan dan kemampuan
manajerial yang diklasifikasikan menjadi kemampuan/keterampilan
teknikal, manusiawi dan konseptual untuk mencapai tujuan. (Engkoswara.
2015, hal. 85.)
Adapun kegiatan yang bisa dilakukan dalam menjalankan
serangkaian kegiatan-kegiatan atau fungsi manajemen kesiswaan yang
dilakukan di madrasah adalah sebagai berikut:
1) Perencanaan (planning)
Perencanaan (planning) merupakan tindakan awal dalam
proses manajemen. Menurut Robbins perencanaan adalah proses
menentukan tujuan dan menetapkan cara terbaik untuk mencapai
tujuan. Jhonson berpendapat bahwa perencanaan adalah suatu
rangkaian tindakan yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan
9
perencanaan disusun visi, misi, strategi, tujuan dan sasaran organisasi
yang pada tingkat awal menggunakan pengambilan keputusan
merupakan inti manajemen, misalnya apa tindakan yang harus
dikerjakan.(Syafaruddin, 2005 hal 21)
2) Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian (organizing) merupakan salah satu fungsi
manajemen. Pengorganisasian menurut Gibson sebagaimana yang
dikutip Sagala meliputi semua kegiatan manajerial yang dilakukan
untuk mewujudkan kegiatan yang direncanakan menjadi suatu
struktur tugas, wewenang dan menentukan siapa yang akan
melaksanakan tugas tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan
suatu organisasi. Di samping itu, pengorganisasian dapat diartikan
sebagai kegiatan pembagi tugas- tugas pada orang yang terlibat
dalam kerja sama untuk mencapai tujuan bersama, misalnya
pengelompokan dan pembagian kerja menjadi struktur organisasi
yang teratur.(Yusuf Hadijaya, 2012 hal.16)
3) Pelaksanaan/penggerakan (actuating)
Pelaksanaan/penggerakan (actuating) menurut G. R. Terry
merupakan usaha mengerakkan anggota-anggota kelompok
sedemikian rupa sehingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk
mencapai sasaran, baik sasaran perusahaan yang bersangkutan
maupun sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut, oleh karena
para anggota itu ingin mencapai sasaran-sasarantersebut. Definisi di
atas menunjukan bahwa penggerakan atau pelaksanaan merupakan
fungsi manajemen yang sangat penting sebab dengan fungsi ini maka
rencana dapat terlaksana dalam kenyataan. Namun demikian
diperlukan pembinaan dan pemberian motivasi agar seluruh
komponen dalam organisasi dapat menjadikan proses pencapaian
tujuan organisasi sebagai suatu bagian integral pencapaian tujuan,
10
misalnya pemberian contoh tata cara pelaksanaan kerja dari
pemimpin.(Uhar Suharsaputra, 2010 hal. 10)
4) Pengawasan (controlling)
Pengawasan (controlling) dan pengendalian adalah salah
satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian,
mengadakan koreksi terhadap segala hal yag dilakukan oleh
bawahan sehingga dapat diarahkan ke jalan yang benar sesuai
dengan tujuan. Adanya pengawasan yaitu meneliti dan mengawasi
agar semua tugas dilakukan dengan baik dan sesuai dengan
peraturan yang ada dengan deskripsi kerja masing-masing.
Pengawasan dapat dilakukan secara vertical dan horizontal yaitu
atasan dapat melakukan pengontrolan kepada bawahanya, demikian
pula bawahan dapat melakukan upaya kritik kepada atasannya.
Manajemen pendidikan islam, pengawasan adalah proses
pemantauan yang terus menerus untuk menjamin terlaksanya
perencanaan secara konsekuen, supaya mencegah sebelum terjadi
kegagalan. Contohnya seperti, pengamatan dan pembinaan terhadap
kinerja karyawan.( Saefullah. 2012 hal. 38.
c. Manajemen kesiswaan
Manajemen kesiswaan Manajemen kesiswaan merupakan
penggabungan dari dua kata manajemen dan kesiswaan. Dimana
keduanya mempunyai makna yang berbeda. Kata Manajemen berasal
dari bahasa latin yaitu. “manus” yang berati “tangan” atau bisa juga
diartikan sebagai kekuatan atau kekuaasaan dan “agree” yang berati
“melakukan, melaksanakan, mengelola, mengarahkan dan
meberdayakan”. Sedangkan siswa berati murid atau pelajar. Secara
etimologi siswa adalah siapa yang terdaftar sebagai objek didik di
lembaga pendidikan. atau manajemen kemuridan (peserta didik)
11
merupakan salah satu bidang operasional MBS. (Nasrul Syakur
Chaniago.2011,hlm36)
Manajemen kesiswaan adalah penataan dan pengaturan terhadap
kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik, mulai masuk sampai
dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah. Manajemen
kesiswaan bukan hanya berbentuk pencatatan data peseerta didik,
melainkan meliputi aspek yang lebih luas secara operasional dapat
membantu pertumbuhan dan perkembangan peserta didik melalui proses
pendidikan sekolah.(suharno:2008.hlm26)
Manajemen kesiswaan dilihat sebagai suatu system yang setiap
komponennya menampilkan sesuatu untuk mmenuhi kebutuhan. Dalam
proses manajemen terlibat fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan oleh
seorang manager yaitu : perencanaan ( planning ), pengorganisasian
(organizing), pemimpin (leading), dan pengawasan (controlling). Oleh
karena itu manajemen diartikan sebagai proses merencana,
mengorganisasi,memimpin, dan mengendalikan upaya organisasi dengan
segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan
efisien.(nanang Fattah:2001.Hal 1)
Menurut Undang-Undang R.I. Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, mendefinisikan peserta didik atau siswa
adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis
lembaga pendidikan tertentu, yang selalu ingin mengembangkan potensi
dirinya baik pada aspek akademik maupun non akademik melalui proses
pembelajaran.
Manajemen kesiswaan dapat di artikan sebagai suatu usaha
pengaturan terhadap peserta didik mulai dari awal masuk (bahkan
sebelum masuk hingga akhir/tamat dari lembaga pendidikan). (Mujamil
Qomar, 2007, hal. 141)
12
Jadi dapat disimpulkan implemenrtasi manajemen kesiswaan
merupakan bagian dari manajemen sekolah yang memiliki peran yang
cukup besar dalam menentukan keberhasilan manajemen sekolah.
d. Pandemi Covid 19
Corona virus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Covid-19 adalah
penyakit jenis baru yang belum pernah di identifikasi sebelumnya
pada manusia. Tanda dan gejala umum infeksi covid-19 antara lain
gejala ganguan pernapasan akut sseperti demam, batuk dan sesak
nafas.(yurianto, Ahmad,2020) menurut WHO (2020) covid -19 adalah
penyakit menular yang disebabkan tidak dikenal sebelumnya mulai
wabah di wuhan, tiongkok, bulan desember 2019. Covid-19 ini
sekarang menjadi sebuah pandemic yang terjadi di banyak Negara di
seluruh dunia.
Penyebaran virus covid-19 ini berdampak pada berbagai aspek
termasuk ekoomi dan pendidikan. Untuk menekan jumlah pasien yang
terpapar covid-19 pemerintah membatasi aktifitas yang menimbulkan
perkumpulan massa dalam jumlah banyak termasuk bersekolah.
Keadaan ini mengakibatkan pemerintah mengambil kebijakan untuk
meliburkan seluruh aktivitas pendidikan dan menghadirkan alternatif
proses pembelajaran melalui surat edaran nomor 3 tahun 2020 pada
satuan pendidikan dan nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang
pelaksanaan pendidikan dalam masa darurat covid-19 (Menteri
Pendidikan,2020).
Iskandar dalam Yunus (2020:6) menyatakan bahwa penetapan
kebijakan merupakan suatu faktor penting bagi organisasi untuk
mencapai tujuannya. Untuk menekan penyebaran virus Covid 19,
Presiden Jokowi menghimbau agar masyarakat membatasi diri untuk
13
tidak keluar rumah dan berinteraksi dengan banyak orang. Hal itu juga
diikuti dengan kebijakan penutupan sekolah sementara dan
memindahkan proses belajar di rumah.
Penutupan sekolah sementara ini adalah respon atas
dikeluarkannya Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan CoronaVirus Disease(Covid-
19) padaSatuanPendidikan.
Surat edaran tersebut ditujukan pada kepala dinas pendidikan
provinsi, kepala dinas pendidikan kabupaten/kota, kepala lembaga layanan
pendidikan tinggi, pemimpin perguruan tinggi, dan kepala sekolah di
Indonesia. Dalam surat edaran tersebut terdapat himbauan kepada satuan
pendidikan untuk memonitor absensi (ketidak hadiran) warga satuan
pendidikan, memberikan izin kepada warga satuan pendidikan yang sakit
untuk tidak datang ke satuan pendidikan, tidak memberlakukan
hukuman/sanksi bagi yang tidak masuk karena sakit, serta tidak
memberlakukan kebijakan insentif berbasis kehadiran (jika ada).
Namun hal tersebut menjadi sangat mengganggu proses
pembelajaran apabila terlalu banyak siswa yang tidak masuk. Sehingga
dirasa perlunya meliburkan sementara kegiatan belajar mengajar. Kondisi
ini memicu dikeluarkannya Surat Edaran nomor 4 tahun 2020 berisi
tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran
virus covid 19, yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Nadiem Makarim. Dalam surat edaran tersebut terdapat
beberapa poin sebagai berikut:
a. Belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh
dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang
bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan
seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun
kelulusan.
14
b. Belajar dari Rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan
hidup antara lain mengenai pandemi Covid 19.
c. Aktivitas dan tugas pembelajaran belajar dari rumah dapat
bervariasi antar siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing,
termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses atau fasilitas
belajar di rumah.
d. Bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah diberi umpan balik
yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa
diharuskanmemberiskorataunilaikuantitatif.
Kebijakan tersebut diberlakukan dengan waktu yang berbeda antar daerah
sesuai dengan koordinasi antara masing-masing kepala suku dinas
pendidikan dengan instansi terkait. Kebijakan ini juga mengambil
pertimbangan dari kondisi yang terjadi mengenai virus Covid 19.
Sehingga apabila jangkitan virus Covid 19 masih terus meluas kegiatan
belajar di rumah ini bisa diperpanjang, begitu juga sebaliknya. Dalam
pelaksanaanya, kepala suku dinas pendidikan dengan instansi terkait
bekerjasama dengan orang tua siswa untuk menentukan sistematika
pelaksanaan belajar di rumah disesuaikan dengan kondisi yang ada.
Kebijakan ini jugalah yang melatar belakangi dihapuskannya UN
atau Ujian Nasional pada jenjang pendidikan dasar, menengah dan atas.
Sedangkan untuk jenjang pendidikan tinggi, kebijakan mengenai tugas
akhir atau tugas kelulusan diserahkan kepada masing-masing instansi
dengan pertimbangan tertentu.
Sekarang ini pemerintah sudah menerapkan new normal, dimana
masyarakat beraktifitas kembali seperti biasanya tetapi mewaspadai
ancaman penyebaran virus Corona, dengan mematuhi protokol kesehatan.
Pemerintah belum mengambil keputusan untuk membuka kembali
pendidikan, karena dikhawatirkan akan menambah klaster baru khususnya
15
di ranah pendidikan.Untuk mencegah hal tersebut Manajemen Pendidikan
perlu menerapkan langkah-langkah yang harus dilakukan di setiap sekolah
apabila pembelajaran secara normal dibuka kembali.
‘ Langkah-langkah pendidikan di era new normal yaitu:
1. Melakukan penyemprotan disinfektan & Gotong royong
Sebelum melakukan pembelajaran seperti pada umumnya, warga
sekolah melakukan kerja bakti untuk membersihkan halaman sekolah dan
menyemprotkan cairan disinfektan secara merata untuk mencegah
hidupnya virus Corona yang ada di sekitar lingkungan sekolah.
2. Melaksanakan protokol kesehatan
Melaksanakan protokol kesehatan sangatlah di perlukan di dalam
menerapkan proses pembelajaran secara offline untuk mengurangi
menyebaran virus Corona, sekolah harus menfasilitasi tempat mencuci
tangan di setiap kelas atau bias juga di halaman sekolah. Dan mewajibkan
peserta didik dan warga sekolah menggunakan masker pada saat di
sekolah, membawa peralatan pribadi seperti: bekal, handsanitizer, sapu
tangan, dsb.
3. Melakukan Sosial & Phsycal Distancing
Proses sosial distancing & physical ini bias dilakukan pada saat
pembelajaran dimulai, peserta didik menjaga jarak saat belajar dengan
cara merenggangkan tempat duduk mereka supaya tidak saling
berdekatan, namun perenggangan tempat duduk tidak bias di sesuaikan
dengan batas minimal distancing dikarenakan kondisi besar ruangan yang
ada di sekolah tersebut.
16
4. Memberikan penjelasan tentang bahaya virus Corona
Guru memberikan edukasi tentang bahaya virus Corona kepada
peserta didik agar mereka menyadari betapa pentingnya melaksanakan
protokol kesehatan guna menghindari penyebaran virus Corona ini.
5. Memberikan arahan kepada orang tua peserta didik
Peran orang tua peserta didik sangatlah diperlukan bagi sekolah dalam
mengawasi peserta didik di luar lingkungan sekolah. Untuk itulah
diperlukanya arahan kepada orang tua terhadap anaknya agar selalu
melaksanakan protokol kesehatan dalam menghindari viru Corona, dengan
demikian peserta didik akan selalu di ingatkan pada saat di sekolah maupun
di rumah sehingga membuat anak tersebut akan terbiasa karena selalu di
ingatkan. ‘
6. Selalu melakukan Evaluasi
Setelah tahap-tahap yang di atas diterapkan maka sekolah di wajibkan
melakukan yang namanya evaluasi untuk melihat seberapa besar tingkat
keberhasilan penerapan tersebut serta melihat kelebihan dan kekurangan di
dalam melaksanakanya. Supaya Implementasi Manajemen Pendidikan di
sekolah bias berjalan secara efektif dan efisien.’
e. Prinsip –Prinsip Manajemen kesiswaan
Prinsip merupakan sesuatu hal yang harus dipedomani dalam
melaksanakan tugas. Adapun prinsip-prinsip manajemen peserta didik
adalah sebagai berikut:
a. Siswa harus diperlakukan sebagai subjek bukan objek sehingga harus
didorong untuk berperan serta dalam setiap perencanaan dan
pengambilan keputusan dengan kegiatan mereka.
b. Kondisi siswa sangat beragam, ditinjau dari kondisi fisik,
17
kemampuan intelektual, sosial, ekonomi, minat dan lainya. Karena
itu diperlukan wahana kegiatan yang beragam sehingga setiap siswa
memiliki wahana untuk berkembang secara optimal.
c. Siswa hanya akan termotivasi belajar, jika mereka menyenangi apa
yang diajarkan.
d. Pengembagan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif,
afektif dan psikomotorik.(Syafaruddin,2011.hal.254)
Dalam hal prinsip manajemen kesiswaan ini, kepala sekolah sangat
berperan aktif dan penting dalam lembaga pendidikan dalam menentukan,
karena keputusan akhir dari setiap kegiatan sekolah atau madrasah ada
pada kewenangan/kebijakan kepala sekolah.
f. Kegiatan Manajemen Kesiswaan
a. Perencanaan Peserta Didik
Perencanaan terhadap peserta didik menyangkut perencanaan
penerimaan siswa baru, kelulusan, jumlah putus sekolah dan
kepindahan. Kuhus mengenai perencanaan peserta didik akan langsung
berhubungan dengan kegiatan penerimaan dan proses pencatatan atau
dokumentasi data pribadi siswa. Adapun langkah-langkah dalam
kegiatan perencanaan manajemen kesiswaan hal yang harus dilakukan
adalah sebagai berikut:
1) Analisis kebutuhan peserta didik
Merupakan penetapan siswa yang dibutuhkn oleh lembaga
pendidikan yang meliputi:
(a) merencanakan jumlah peserta didik yang akan diterima dengan
pertimbangan daya tamping kelas/jumlah kelas yang tersedia,
serta pertimbangan rasio murid dan guru.
(b) menyusun program kegiatan kesiswaan yaitu visi dan misi
18
sekolah, minat dan bakat siswa, sarana dan prasarana yang
ada, anggaran yang tersedia dan tenaga kependidikan
tersebut.
2) Rekrutmen peserta didik
Pada hakikatnya proses pencarian, menentukan peserta didik yang
nantinya akan menjadi peserta didik di lembaga sekolah yang
bersangkutan. Langkah- langkah dalam kegiatan ini adalah :
(a) membentuk panitia penerimaan peserta
didik baru yang meliputi dari semua unsur guru, tenaga TU
dan dewan sekolah/komite sekolah;
(b) pembuatan dan pemasangan pengumuman penerimaan peserta
didik baru yang dilakukan secara terbuka. Informasi yang
harus ada dalam pengumuman tersebut adalah gambaran
singkat lembaga, persyaratan pendaftaran siswa baru (syarat
umum dan syarat khusus), cara pendaftaran, waktu
pendaftaran, tempat pendaftaran, biaya pendaftaran, waktu
dan tempat seleksi dan pengumuman hasil seleksi.
3) Seleksi peserta didik
Merupakan kegiatan pemilihan calon peserta didik untuk
menentukan diterima atau tidaknya calon peserta didik menjadi
peserta didik di lembaga pendidikan berdasarkan ketentuan yang
berlaku. Adapun cara-cara-cara seleksi yng dapat digunakan
adalah
(a) melalui tes atau ujian, yaitu tes psikotest, tes jasmani, tes
kesehatan, tes akademik, atau tes keterampilan;
(b) melalui penelusuran bakat kemampuan, biasaya berdasrkan
pada prestasi yag diraih oleh calon peserta didik dalam bidang
olahraga atau kesenian;
(c) berdasarkan nilai STTB atau nilai UAN.
19
4) Orientasi peserta didik baru
Merupakan kegiatan mengenalkan situasi dan kondisi lembaga
pendidikan tempat peserta didik menempuh pendidikan.
Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fiisik sekolah dan
lingkungan sosial sekolah. Tujuan dengan orientasi tersebut adalah
agar siswa mengerti dan menaati peraturan yang berlaku di sekolah,
peserta didik dapat aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan
sekolah, dan sikap mengahdapi lingkungan baru secara fisik,
mental dan emosional.
5) Penempatan peserta didik (pembagian kelas)
Kegiatan pengelompokan peserta didik yang dilakukan dengan
sistem kelas, pengelompokan peserta didik bisa dilakukan
berdasarkan kesamaan yang ada cpada peserta didikyaitu jenis
kelamin dan umur. Selain itu juga pengelompokan berdasarkan
perbedaan yang ada pada individu peserta didik seperi minat, bakat
dan kemampuan.
6) Pencatatan dan pelaporan peserta didik
Kegiatan ini dimulai sejak peserta didik diterima di sekolah sampai
dengan tamat atau meninggalkan sekolah. Tujuan pencatatan
tentang kondisi peserta didik dilakukan agar lembaga mampu
melakukan bimbingan yang optimal pada peserta didik. Sedangkan
pelaporan dilakukan sebagai bentuk taggung jawab lembaga dalam
perkembangan peserta didik di sebuah lembaga. Adapun pencatatan
yang diperlukan untuk mendukung data menegnai siswa adalah
(a) buku induk siswa, berisi catatan tentang peserta didik yang
masuk di sekolah tersebut, pencatatn di sertai dengan nomor
induk siswa
(b) buku klapper, pencatatanya diambil dari buku induk dan
penulisanya diurutkan berdasar abjad;
20
(c) daftar presensi, digunakan untuk memeriksa kehadiran peserta
didik pada kegiatan sekolah;
(d) daftar catatan pribadi peserta didik berisi data setiap peserta
didik beserta riwayat kelaurga, pendidikan dan data
psikologis. Biasasnya buku ini mendukung program bimbingan
dan penyuluhan di sekolah. (Agustinus Hermino, 2014 hal. 44-
46)
b. Penerimaan peserta didik baru
Penerimaan peserta didik baru merupakan suatu peristiwa penting
bagi suatu sekolah, karea peristiwa ini merupakan titik awal yang
menentukan kelancran tugas sekolah, kesalahan dalam penerimaan
peserta didik baru menentukan sukses tidaknya usaha pendidikan
disekolah yang bersangkutan.
Langkah-langkah penerimaan peserta didik baru pada garis
besarnya adalah sebagai berikut:
1) Membentuk panitia
2) Menentukan syarat calon peserta didik
3) Menyediakan formulir pendaftaran
4) Pengumuman pendaftaran calon
5) Menyediakan buku pendaftaran
6) Menentukan buku pendaftaran
7) Menentukan waktu pendaftaran. (badrudin, 2014:33)
Panitia penerimaan peserta didikbaru biasanya ditunjuk oleh
kepala sekolah yang anggotanya terdiri dari guru-guru, staf tata
usaha. (suharsimi,2008:23) kepala sekolah dapat berfungsi sebagai
ketua panitia atau tidak tergantung kepada keputusan dan
kebijakan rapat dewan guru atau ketetuan dari pihak kanwil
departemen pedidikan dan kebudayaan.
21
c. Seleksi peserta didik baru
Berdasarkan berbagai factor pertimbangan dari sekolah, maka
diadakanlah seleksi untuk menentukan jumlah peserta didik yang
dapat diterima. Criteria seleksi biasnya dititik beratkan pada
kemampuan akademis, keadaan jasmani dan sikap atau
kepribadian.
Adapun cara-cara seleksi yang dapat digunakan adalah:
1) Melalui tes atau ujian (tes psikotes, tes jasmani, tes kesehtan, tes
akademik dan tes keterampilan)
2) Melalui penelusuranbakat dan kemampuan
3) Berdasarkan nilai STTB atau nilai UAN. ( daryanto : 2013: 55)
d. Orientasi peserta didik baru
Kegiatan orientasi ini meliputi lingkungan fisik sekolah dan
lingkungan social sekolah.
Tujuan diadakan kegiatan orinetasi bagi peserta didik antara lain:
1) Agar peserta didik mengerti dan mentaati segala peraturan
yang berlaku disekolah
2) Agar peserta didik dapat berpartisifasi aktif dalam kegiatan
yang diselengarakan sekolah
3) Agar peserta didik siap mnghadapi lingkungan baru secara
fisik, mental dan emosional sehingga ia merasa betah dalam
mengikuti proses pembelajaran disekolah serta dapat
menyesuaikan dengan kehidupan sekolah. ( daryanto: 2003:
55-56)
22
e. Penempatan peserta didik
Setelah peserta didik diterima, mereka harus diatur atau
dikelompokkan terlebih dahulu agar dapat mengikuti kegiatan
belajar dengan lebih aktif dan efisien. Penempatan peserta didik
diadakan dengan maksud agar pelaksanaan kegiatan proses
belajar mengajar berjalan tertib dan lancer sehingga tercapai
tujuan-tujuan pendidikan yang telah diprogramkan. ( suharsimi:
2008: 58)
Keberhasilan dan pengembangan peserta didik diukur melalui
proses penilaian yang dilakukan oleh lembaga pendidikan ( oleh
guru, Pembina, instruktur, fasilitator, pelatih ). (badrudin, 2013 :
59-61). Sasaran akhir dari program pembinaan kesiswaan adalah
perkembangan peserta didik yang optimal sesuai dengan
karakteristik pribadi, tugas perkembangan, kebutuhan, bakat,
minat, dan kreativitasnya.
1. Evaluasi Kegiatan Belajar Peserta Didik
Evaluasi merupakan bagian dari proses belajar mengajar
yang secara keseluruhan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
mengajar. Pada sebagian guru masih ada asumsi yang kurang
tepat. Asumsi yang tidak pada tempatnya misalnya, adalah hal
biasa jika kegiatan evaluasi tidak mempunyai tujuan tertentu,
kecuali bahwa evaluasi adalah kegiatan yang diharuskan oleh
peraturan undang-undang. Aturan yang mengikat tersebut
termasuk pasal 58 ayat (1) UU RI No. 20 tahun 2003 tentang
sisdiknas, yang menyatakan evaluasi hasil belajar peserta didik
dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan
dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan. Untuk mencapai tujuan tersebut, uraian
23
berikut mendiskusikan cara evaluasi yang dilakukan guru
untuk menghasilkan kegiatan belajar mengajar yang lebih baik.
Ada empat pertimbangan yang perlu diperhatikan oleh seorang
guru dalam melakukan evaluasi belajar. Keempat
pertimbangan tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Mengidentifikasi tujuan yang dapat dijabarkan dari
1) prosedur evaluasi dan hubungannya dengan mengajar
2) pengembangan interes kebutuhan individu
3) kebutuhan individu siswa
4) kebutuhanyangdikembangkandari
komunitas/masyaraakat
5) dikembangan evaluasi hasil belajar pendahulunya
f) dikembangan dari analisis pekerjaan, dan
g) pertimbangan dari para ahli evaluasi.
b. Menentukan pengalaman belajar yang biasanya direalisasi
dengan pretes sebagai awal, pertengahan, dan akhir
pengalaman belajar (postes).
c. Menentukan standar yang bisa dicapai dan menantang
siswa belajar lebih giat.pembuatan standar yang dapat
diajarkan melalui penilaian materi, penggunaan alat bantu
visual. Disamping itu, standar juga dapat dibuat melalui
pengembangan dan pemakaian alat observasi yang sering
dilakukan oleh seorang guru untuk memenuhui
kepentingan mereka.
Dalam membina siswa ada dua hal yang terpenting dari
perspektif islam yakni pendidikan iman dan pendidikan akhlak.
Karena pendidikan iman dan akhlak harus ditanamkan kepada
24
diri anak agar mengerti tentang ajaran agama Islam dan juga
berprilaku dengan santun agar kelak mereka bisa kearah yang
fositif dalam artian tidak meberikan mudharat kepada orang
lain terutama kepada orang tuanya.
2. Studi Yang Relevan
a) Jurnal Fadhilah dkk, tahun 2014 dengan judul Manajemen
Kesiswaan Pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Cot Gue
Kabupaten Aceh Besar. Dari jurnal ini dapat disimpulkan
Perencanaan, pengawasan, pengevaluasian manajemen
kesiswaan pada MTsN Cot Gue disusun oleh kepala sekolah
bersama wakil kepala bidang kesiswaan meliputi program
PSB, daya tampung siswa baru, dan proses seleksi siswa baru.
Semua perencanaan kesiswaan tersusun dengan baik dan
terdokumentasi. (Fadhilah, dkk. 2014. hal. 94)
b) Jurnal Ani dkk, tahun 2015 dengan judul manajemen
kesiswaan pada madrasah tsanawiyah negeri muhamadiyah di
kabupaten lampung. Dari jurnal ini dapat disimpulkan
kegiatan manajemen kesiswaan berupa monitoring program
perencanaan hingga pada program pelaksanaan dilaksanakan
oleh pihak sekolah sesuai dengan ketentuan dan kebijakan
yang ada. Monitoring dan evaluasi kegiatan manajemen
kesiswaan dilakukan secara langsung oleh kepala sekolah. Hal
ini dilakukan karena penanggungjawab atas semua kegiatan
yang berlangsung di sekolah ini merupakan bagian dari kepala
sekolah.
25
c) Jurnal Ria Sita Ariska, tahun 2015 dengan judul Manajemen
Kesiswaan di SMA Negeri 2 Lubuklinggau. Dari jurnal
tersebut dapat disiimpulkan penelitian tentang manajemen
kesiswaan yang berlangsung di SMA Negeri 2 Lubuklinggau
adalah sebagai berikut:
kegiatan manajemen kesiswaan berupa monitoring program
perencanaan hingga pada program pelaksanaan dilaksanakan
oleh pihak sekolah sesuai dengan ketentuan dan kebijakan
yang ada. Monitoring dan evaluasi kegiatan manajemen
kesiswaan dilakukan secara langsung oleh kepala sekolah.
Hal ini dilakukan karena penanggungjawab atas semua
kegiatan yang berlangsung di sekolah ini merupakan bagian
dari kepala sekolah. (Ria Sita Ariska,2015 hal. 828-835)
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan desain Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan deskriptif
kualitatif, karena didasarkan pada maksud untuk mendeskriptifkan perilakuk-
perilaku obyek-obyek yang diteliti berdasarkan rencana yang telah ditetapkan.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara deskripsi, meringkas
berbagai macam kondisi yang ditemukan di lapangan atau obyek penelitian.
Penelitian kualitatif lebih banyak ditujukan pada pembentukan teori subtantif
berdasarkan dari konsep-konsep yang timbul dari data empiris. Dalam penelitian
kualitatif, penelitian merasa tidak tahu mengenal apa yang tidak diketahuinya
sehingga desain penelitian yang dikembangkan selalu merupakan kemungkinan
yang terbuka akan berbagai perubahan yang diperlukan dan lentur terhadap
kondisi yang ada di lapangan pengamatanya.(Margono,2005, hal.35)
Desain yang digunakan peneliti adalah desain deskritif kualitatif, format
desain ini dapat disebut juga dengan desain emu. Artinya desain ini belum
benar-benar kualitatif karena kontruksinya masih dipengaruhi oleh tradisi
kuantitatif.(Burhan Bungin,2012,hlm,61)
B. Setting dan Subjek Penelitian
1. Setting penelitian
Pada umumnya bagian ini dikemukakan kedudukan penelitian dalam
penelitian, sebagai cirri penelitian kualitatif, peneliti instrumen sekaligus
pengumpulan data seperti angket, pedoman wawancara, pedoman observasi dan
sebagainya. (wahidmurni,2008,hlm.34)
26
2. Subjek penelitian
Subjek penelitian adalah orang-orang yang akan memberikan
informasi dan data yang diperlukan oleh peneliti seperti kepala sekolah,
wakil kepala sekolah, tenaga pendidik, karyawan dan siswa di Madrasah
Tsanawiyah Nurul Iman Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan purposive
sampling yang mana pengambilansumberdata dengan pertimbangan
tertentu.(sugiyono,2015,hlm,300)
Penelitian ini di lakukan di Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Kota
Jambi yang terletak di Kenali Asam Atas Kecamatan Kota Baru Kota jambi.
Situasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah implementasi manajemen
kesiswaan di Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman, yang mencakup konteks
yang relative luas. Orang-orang yang berada di Madrasah Tsanawiyah Nurul
Iman terdiri dari Kepala Madrasah, Guru, Siswa, dan tenaga
kependidikan/staff.
C. Jenis dan sumber Data
1. Jenis data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diambil
langsung oleh peneliti kepada sumbernya melalui observasi dan wawancara.
Sedangkan data sekunder yaitu data yang diambil secara tidak langsung dari
seumbernya, data sekunder biasanyadiambil melalui dokumen-dokumen
(laporan, karya tulis orang lain, Koran dan majalah ) atau melalui orang lain.
Data sekunder ini digunakan sebagai data pelengkap atau data pendukung
dari data primer.
27
a. Data primer
Data primer yaitu data yang dijadikan sebagai data pokok dalam
penelitian diperoleh dari wawancara dengan Kepala sekolah, Wakasek
Kesiswaan, guru dan siswa. Kepala sekolah memiliki tanggung jawab
besar dalam mengelola seluruh kegiatan sekolah, untuk mengupayakan
tercapainya tujuan lembaga pendidikan. Kepala sekolah berperan aktif
dalam meningkatkan profesionalisme kerja sekolah baik para guru, staf
bahkan siswa. Sedangkan wakasek kesiswaan fokus kepada menyusun
program pembinaan kesiswaan mulai dari hal kecil hingga ke besar dan
ikut serta mengawasi seluruh kegiatan siswa untuk terciptanya suatu
tujuan yang baik.
b. Data sekunder
Data sekunder yaitu data yang menjadi pelengkap dalam
penelitian ini yang diperoleh dari dokumen dan buku-buku yang bisa
dijadikan sebagai pendukung untuk mencapai hasil penelitian. ‘
2. Sumber data
Sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Kepala sekolah
Data atau imfornasi yang peneliti terima dari kepala sekolah adalah
mengenai bagaimana Implementasi Manajemen Kesiswaan Pada Masa
Pandemi Covid-19 di Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman Kenali Asam
Atas Kota jambi.
b. Waka kesiswaan
Data atau informasi yang peneliti terima dari waka kesiswaan yaitu
sama dengan informasi yang peneliti terima dari kepala sekolah.
28
c. Tenaga pendidik
Data atau informasi yang peneliti terima dari pendidik yaitu sama
dengan informasi yang peneliti terima dari kepala sekolah, karena
tenaga pendidik dalam hal ini merupakan elemen penting didalam
sebuah lembaga pendidikan.
d. Siswa
Data atau informasi yang diterima dari siswa adalah mengenai
bagaimana manajemen kesiswaan pada masa pandemic covid 19 ini.
D. Tehnik pengumpulan data
Pada penelitan ini data diperoleh dengan menggunakan teknik yaitu:
1. Observasi
2. Wawancara
3. Dokumentasi
4. Observasi
Poerwandari dalam imam gunawan berpendapat bahwa observasi
merupakan metode yang paling dasar dan paling tua, karena dengan
cara-cara tertentu kita selalu terlibat di dalam proses mengamati. (Imam
Gunawan, 2014, hal.161.)
Observasi merupakan upaya pengamatan langsung untuk
memproleh data. Observasi ini dimaksudkan untuk melengkapi bahan-
bahan wawancara dan studi dokumentasi. Observasi ini dilakukan
untuk mendapatkan data dan informasi tentang prosedur dan
perencanaan manajemen kesiswaan yang diperlukan melalui
pengamatan langsung. Hasil pengamatan langsung dibuat catatan
lapangan yang harus disusun setelah mengadakan hubungan langsung
29
dengan subjek yang diteliti maupun yang diobservasi. Terutama di
bagian manajemen kesiswaan yang diterapkan di MTs Nurul Iman Kota
Jambi.
a. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak. Yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksud
mengadakan wawancara, seperti ditegaskan oleh Lincoln dan Guba
antara lain, mengkonstruksi kejadian, organisasi, perasaan, motivasi
dan lainya. (Lexy J. Moleong,2014, hal. 186.
Teknik wawancara digunakan untuk mengumpulkan data. Pada
penelitian ini wawancara dilakukan secara terbuka. Wawancara
dilakukan dengan mengajukan sejumlah pertanyaan tentang masalah
bagaimana pelaksanaan perencanaan pendidikan dalam memanaj
kesiswaan. Teknik wawancara yang dilakukan disini adalah wawancara
terstruktur. Wawancara ini langsung dilakukan kepada kepala sekolah,
wakasek kesiswaan dan guru.
b. Dokumentasi
Studi dokumentasi yaitu mengadakan pengujian terhadap
dokumen yang dianggap mendukung hasil penelitian. Analisis
dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari
arsip dokumen dan yang berada di sekolah, meliputi: buku profil
madrasah, data guru, data siswa, data sarana prasarana, struktur
organisasi sekolah, buku kurikulum madrasah, dan struktur organisasi
30
komite. Instrument yang digunakan dalam dokumentasi yaitu kamera
(HP), lembar blangko checklist dokumentasi terlampir.
E. Teknik Analisis Data
Setelah data informasi yang diperluka terkumpul selanjutnya
dianalisis dalam rangka menemukan hasil penelitian. Analisis data
adalah proses mengorganisasikan dan mengumpulkan data dalam pola,
kategori dan satuan urian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
dapat dirumuskan hipotes kerja seperti yang disarankan oleh data.
Salim dan Syahrum mengutip dari Bogdan dan Biklend
menjelaskan bahwa analisis data adalah proses dan mencari, mengatur
secara sistematis transkip wawancara, catatan lapangan dan bahan lain
yang telah dikumpulkan untuk menambah pemahaman sendiri
memungkinkan temuan tersebut dilaporkan kepada pihak lain. Data
yang telah diorganisasikan kedalam suatu pola dan membuat
kategorinya. Maka data diolah menggunakan analisis data model Miles
dan Huberman.
1. Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian
pada penyederhanaan, pengabstrakan dan tranformasi data “kasar”yang
muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus
menerus selama penelitian berlangsung.
2. Penyajian Data
Penyajian data merupakan sebagai sekumpulan informasi tersususn
yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
31
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data berbentuk teks naratif
diubah menjadi berbagai brntuk jenis matriks, grafiks, jaringan dan bagan.
Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam
suatu bentuk yang padu dan mudah diraih sehingga peneliti dapat
mengetahui apa yang terjadi untuk menarik kesimpulan.
3. Menarik Kesimpulan/verfikasi
Setelah data disajikan yang juga dalam rangkaian analisis data, maka
proses selanjutnya adalah penarikan kesimpulan atau verfikasi data. Dalam
tahap analisis data, kesimpulan pada tahap pertama besrsifat longgar, tetap
terbuka dan belum jelas kemudian meningkat menjadi lebih rinci dan
mengakar lebih kokoh seiring bertambahnya data sehingga kesimpulan
menjadi suatu konfigurasi yang utuh. Kesimpulan final akan didapatkan
seiring bertambahnya data sehingga kesimpulan menjadi suatu konfigurasi
yang utuh. (SalimdanSyahrum,2012, hal 147-150.)
F. Teknik Keabsahan Data
Untuk menjamin keabsahan data, peneliti menggunakan teknik
trianggulasi. Trianggulasi adalah proses penguatan bukti dari individu-
individu yang berbeda. Untuk memperukuat keabsahan data dari hasil
temuan metode penelitian kualitatif dan untuk menjaga validasi oleh
Lincoln dan Guba yang meliputi bebarapa tahap yaitu: (
Sugiyono.2015, hal. 363)
1. Crebility (kepercayaan)
2. Transferability (keteralihan)
3. Dependability (kebergantungan)
4. Confirmability (kepastian)
32
a. Credibility (Kepercayaan): Untuk menjaga kepercayaan peneliti,
artinya bahwa apa yang sudah diamati sesuai dengan keadaan
sesungguhnya. Teknik peneliti dilakukan berpedoman pada pendapat
Lincoln dan Guba yaitu:
1) Keterikatan yang lama antara peneliti dengan yang diteliti dengan
kegitan memimpin yang dilaksanakan oleh kepala sekolah.
2) Ketekunan pengamat dalam pelaksanaan tugas dan kerjasama oleh
para actor- aktor di lokasi penelitian untuk memproleh informasi
yang terpercaya.
3) Melakukan trianggulasi, yaitu informasi yang diperoleh dari
beberpa sumber diperiksa silang dan antara data wawancara
dengan data pengamatan dokumen.
b. Transferability (Keteralihan): Kriteria ini mengusahakan pembaca
laporan penelitian ini agar mendapat gambaran yang jelas sehingga
kita dapat mengetahui hasil situasi penelitian ini dapat
digeneralisasikan atau diberlakukan. Keteralihan dalam peneliti ini
diharapkan apa yang didapatkan dan diuraikan dapat dipahami oleh
pembaca lain. Sebab jika si pembaca dapat memahami tujuan yang
dilakukan maka penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi
peneliti.
c. Dependability (kebergantungan) : kriteria ini identik dengan reabilitas
(keterandalan). Dalam penelitian ini, dependability dilakukan dengan
menganalisis dan mencari kebenaran atau mengetahui keadaan
sebenarnya. Karena kriteria ini bertujuan untuk memegang kebenaran
hasil dan bisa dipertanggung jawabkan atau dipercayai. Pada tahap ini
penelitian akan tercapai bila peneliti komitmen terhadap temuan atau
keutuhan kenyataan yang diteliti.
33
d. Confirmability (Kepastian): Kriteria ini merupakan kriteria terakhir,
dimana peneliti menggantungkan diri pada data untuk melihat apakah
data-data tersebut objektif, factual dan didukung oleh bahan yang
sesuai sehingga dapat dipercayai oleh para pembaca. Kepastian
sebagai suatu proses akan mengacu pada hasil penelitian. Untuk
mencapai kepastian suatu temuan dengan data pedukungnya peneliti
menggunakan teknik mencocokan atau menyesuaikan temuan-temuan
penelitian dengan data yang diperoleh jika hasil confirmability
menunjukan bahwa data cukup koheren, tentu temuan penelitian
dipandang telah memenuhi syarat sehingga kualitas data dapat
diandalkan dan dapat dipertanggung jawabkan sesuai focus dan
alamiah penelitian yang dilakukan.
34
No
Kegiatan
Tanggal/Bulan/Minggu
Septembe r
2020
Oktober
2020
November
2020
Desember
2020
Januari
2021
Februari
2021
Maret
2021
April
2021
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
Pengajuan
Judul
2.
Pembuatan
Proposal
3.
Pengajuan
Dosen
Pembimbing
4.
Bimbingan
Proposal
5.
Seminar
Proposal
6.
Perbaikan
Hasil
Seminar
7.
Pengajuan
Riset
8.
Riset
Lapangan
9.
Pengolahan
Data
10
.
Penyusunan
Skripsi
11
.
Bimbingan
Skripsi
12
.
Perbaikan
Skripsi
35
13 Penyempurnaan
skripsi
14 Izin munaqosah
15 Sidang munaqosah
dan perbaikan
hasil skripsi
35
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
a. Temuan Umum
1. Sejarah Mts Nurul Iman
Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman ini merupakan sekolah formal yang
beralamat di jalan Talang Jimar, Rt. 06, Kelurahan Kenali Asam Atas,
Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi. Sekolah ini pada awalnya dirintis oleh
beberapa tokoh diantaranya yaitu:
1. Drs. Zamzami, M. Pd. I
2. Alm. Ponidi
3. H. Aspinal
4. Jamalius
Keempat tokoh tersebut telah merintis berdirinya Mts Nurul Iman dengan
perjuangan yang keras karena pada proses pembelajarannya belum banyak
tenaga guru yang mengajar. Adapun guru yang mengajar di Mts Nurul Iman
hanya empat orang yaitu, Drs. Zamzami, M. Pd.I, Endang Sumirah, Wigianto,
dan Astuti. Mts Nurul Iman ini mulai berdiri 21 juni 1992 yang bertepatan
dengan 1 Muharram 1414 H. Keberadaan Mts ini tidak lepas dari sejarah
pendirian madrasah swasta yang bernama perguruan Nurul Iman yang berdiri
sejak 5 agustus 1983 dan disahkan dengan piagam pendirian madrasah swasta
pada 31 desember 1992 yang dikeluarkan oleh departemen agama kantor
wilayahprovinsijambi
36
2. Geografis Mts Nurul Iman
Pada 20 desember 2016 Mts Nurul Iman ini disahkan melalui akta
notaris Firman Gusri, SH, M.Kn dengan no akta 143. Tanah yang ditempati
bangunan Mts Nurul Iman berukuran 2424 m2 merupakan hibah dari PT.
Pertamina (Persero). Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
a) Sebelah utara berbatasan dengan rumah penduduk.
b) Sebelah selatan berbatasan dengan komplek pertamina.
c) Sebelah barat berbatasan dengan rumah penduduk.
d) Sebelah timur berbatasan dengan komplek pertamina.
3. Visi Dan Misi Mts Nurul Iman
a. Visi
Terwujudnya mahasiswa yang berilmu pengetahuan yang dilandasi iman
dan taqwa serta berakhlak mulia
b. Misi
1) Mengembangkan pola belajar dengan berbasis madrasah berdasarkan
manajemen professional yang islami
2) Membentuk insan yang sehat, cerdas, kreatif, disiplin, dan mandiri.
3) Membimbing peserta didik agar mengamalkan ilmu pengetahuan dan
keterampilan untuk menjadi siswa yang bertaqwa dan berbudaya
sesuai dengan ajaran al-qur’an dan hadist nabi.
37
4. Keadaan Status Madrasah
a. Identitas Sekolah
1) Nama madrasah : MTS NURUL IMAN
2) Status : swasta
3) Akreditasi : B
4) Alamat : JL. Talang Jimar RT 06 Kenali Asam Atas Kec Kota Baru
Kota Jambi
5) NSM : 121215710011
6) NPSN : 10508346
7) Nama kepala sekolah : Ernawati. SP
8) Kode pos
9) Telepon
5. Keadaan Guru Dan Pegawai Mts Nurul Iman Kota Jambi
Guru merupakan salah satu faktor yang memegang peranan sangat
menentukan dalam proses pendidikan, terutama dalam proses pembelajaran.
Pada hakikatnya seorang guru menyampaikan pengetahuan, keterampilan
dan pengalaman terhadap seseorang atau beberapa orang dalam rangka
mencapai tujuan yang diharapkan.
Keadaan guru MTs Nurul Iman tidak lepas dari pembicaraan tentang latar
belakang guru dan jumlah tenaga pengajar sebanyak 11 orang termasuk
kepala sekolah.
Dari 11 guru tersebut, 6 orang perempuan dan 5 orang laki-laki. Masing-
masing memiliki taraf pendidikan bertingkat-tingkat, untuk lebih jelasnya,
data dapat dilihat pada table berikut :
38
Table 2. keadaan guru
No Nama Guru Tempat/Tanggal Lahir Tingkat Bidang Studi
1. Ernawati, SP Jambi/ 17 September 1973 S1 IPA Terpadu
2. Meliyana, S.Pd Martapadawetan/ 31 Mei 1978 S1 BK
3. Erieka, S.Pd.I Jakarta/ 2 Januari 1985 S1 MTK
4. Eulis, S.Pd Jambi/ 13 Februari 1981 S1 B. Arab
5. Yusniati, SE Padang/ 9 Juni 1982 S1 IPS Terpadu
6. Mahmun, S.Pd.I Kuto Tanjung/ 2 Juni 1988 S1 SKI, Fiqih, Hadist
7. Al Rizki, S.Pd Sumber harapan/ 3 Mei 1991 S1 IPA Terpadu
8. Hidayati, S.Pd.I Jambi/ 26 Desember 1965 S1 Akidah Akhlak
9. Puji Sholeha, SS Jambi/ 19 Oktober 1992 S1 B. Indonesia
10. HHidayat, S.Pd, M.Pd Jambi/ 25 November 1987 S2 B. Inggris
11. Muhammad Rifki
Saputra
Jambi/ 31 Maret 2000 SMA Penjas
Sumber Dokumen : MTs Nurul Iman 2021
6. Keadaan Siswa-Siswi Mts Nurul Iman
Keadaan Siswa di MTs Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota Baru jambi
yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, dari dokumen yang penulis
dapatkan jumlah siswa di Mts Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota Baru
Jambi adalah 67 siswa pada tahun 2020.
39
Tabel 3. Jumlah siswa yang ada di Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman
No
Kelas
Jumlah
laki-laki Perempuan
1 I 22 7
2 II 17 8
3 III 8 10
Jumlah 47 25
Sumber Dokumen : MTs Nurul Iman 2021
Table 4. Jumlah Kelulusan Siswa 5 Tahun Terakhir
No Tahun Jumlah Kelulusan Siswa
1 2015-2016 17 Siswa
2 2016-2017 20 Siswa
3 2017-2018 23 Siswa
4 2018-2019 16 Siswa
5 2019-2020 21 Siswa
Sumber Dokumen : MTs Nurul Iman 2021
7. Keadaan Sarana Dan Prasarana Mts Nurul Iman
Keadaan sarana dan prasarana merupakan factor yang secara langsung
maupun tidak langsung ikut menunjangi dan menentukan kelancaran
kegiatan pendidikan dan pengajaran yang pada giliran yang mempermudah
tercapainya tujuan pendidikan dan pengajaran, sarana dan prasarana
sangatlah penting baik lembaga pendidikan formal maupun lembaga
40
informal.
Sarana dan prasarana merupakan penunjang bagi pelaksanaan pendidikan
untuk memajukan dan meningkatkan hasil yang akan dicapai dalam
pendidikan dan pengajaran tersebut. Karena tanpa adanya sarana dan
prasarana, pendidikan dan pengajaran tidak dapat berjalan dengan baik dan
lancar. MTs Nurul Iman sebagai lembaga formal tidak terlepas dari sarana
dan prasarana yang dimiliki, sebagai pusat pendidikan dan pengajaran
dimana proses belajar mengajar berlangsung.
Observasi penulis melihat bahwa MTs Nurul Iman memiliki beberapa
ruangan diantaranya kantor yang terdiri dari ruangan guru, ruangan kelas,
ruangan perpustakaan, lokasi olahraga, serta WC dan kamar mandi.
Keadaan sarana dan prasarana atau alat-alat yang menunjang dan
membantu perlengkapan proses pembelajaran di MTs Nurul Iman dapat
dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 5. Keadaan sarana dan prasarana Mts Nurul Iman
NO Prasarana
Belajar Jumlah
Kondisi Ruang JML.
KEBUTUHAN BAIK RUSAK
RINGAN
RUSAK
SEDANG
RUSAK
BERAT
1 Infokus 1 √ 1
2 Notebook 1 √ 1
3 Buku paket 149 √ 60
4 Buku referensi 100 √ 50
5 Papan tulis 3 √ 3
6 Ruang kelas 3 √
7 Perpustakaan 1 √
8 Toilet 1
√
Sumber dokumen: Mts Nurul Iman 2021
41
Tabel 6. Keadaan Sarana Pada Mts Nurul Iman
NO SARANA JUMLAH
KONDISI RUANG JML.
KEBUTUHAN
RUANG
BAIK
RUSAK
RINGAN
RUSAK
SEDANG
RUSAK
BERAT
1
MEJA
BELAJAR 60 √
30
2
KURSI
BELAJAR 70 √
30
3
MEJA
GURU 3 √
8
4
KURSI
GURU 3 √
1
5 MEJA TU 1 √ 1
6
KURSI
TU 1 √
1
7
MEJA
KEPALA 1 √
1
8
KURSI
KEPALA 1 √
1
9 LEMARI 10 √ 5
Sumber dokumen: Mts Nurul iman 2021
42
Sumber dokumen: Mts Nurul Iman 2021
Tabel 7. Data Ruang Pada Madrasah Tahun 2021
NO NAMA RUANG JUMLAH
RUANG
KONDISI RUANG JML.
KEBUTUHAN
RUANG
BAIK
RUSAK
RINGAN
RUSAK
SEDANG
RUSAK
BERAT
1 RUANG KELAS 3 √
2 RUANG GURU 1 √
3 RUANG KEPALA 1 √
4 RUANG TU - 1
5
RUANG
PERPUSTAKAAN 1
√
6
RUANG LABOR
IPA -
1
7
RUANG LABOR
BAHASA -
1
8 RUANG UKS 1 √
9 RUANG BP - 1
43
8. Struktur Organisasi Madrasah Tsanawiyah Nurul Iman
a. Struktur Organisasi Mts Nurul Iman Tahun Ajaran 2020/2021
1. Struktur Organisasi Sekolah
Wakil Kepala Sekolah
Mahmun, S.Pd.I
Tata Usaha
Eulis Mulindangtari, S.Pd
KEPALA SEKOLAH
ERNAWATI, SP
Bendahara
Meliyana, S.Pd
Pengelola Uks
Erieka Astiafuri, S.Pd.I
Kepala Labor
Al Rizki, S.Pd
Pustaka
Meliyana, S.Pd
WALI KELAS IX
Erieka astiafuri, S.Pd.I
WALI KELAS VIII
Yusniati, SE
WALI KELAS VII
Puji Sholeha, SS
SISWA-SISWI
MTs NURUL IMAN
44
b. Temuan Khusus Dan Pembahasan
1) Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Implementasi Manajemen
Kesiswaan Pada Masa Pandemic Covid-19 Di Mts Nurul Iman
Kota Jambi
Pelaksanaan merupakan suatu tindakan atau pelaksanaan dari
perencanaan, dari sebuah rencana yang disusun secara matang dan
terperinci. Dalam implementasinya dilakukan setelah perencanaan
sudah dianggap matang. Fungsi pelaksanaan lebih menekankan
pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang
dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang kurang
baik bearti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi
sumber daya manusia dan non manusia pada pelaksanaan tugas.
Semua sumber daya yang ada harus di optimalkan untuk mencapai
visi misi dan tujuan yang sudah dibuat. Didalam pengertian lain
pelaksanaan merupakan kegiatan untuk mereliasikan rencana
menjadi tindakan yang nyata dalam rangka mencapai tujuan secara
efektif dan efisien. Dalam pelaksanaan, setiap organisasi harus
memiliki kekuatan yang mantap dan menyakinkan sebab jika tidak
kuat, maka proses pendidikan seperti yang diinginkan sulit
terelisasikan. (Mulyasa, 2009, hlm. 21)
Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur bebagai
kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjanng
proses pembelajaran disekolah, dan proses pemebelajaran di
lembaga tersebut dapat berjlan lancar, tertib dan teeratur sehingga
dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan
tujuan pendidikan
Hadirnya manajemen kesiswaan dalam sebuah organisasi
45
lembaga pendidikan, seperti lembaga pendidikan Mts Nurul Iman
dapat mempermudah proses pengaturan kesiswaan dari siswa itu
masuk sekolah hingga lulus sekolah. Seperti apa yang diungkapkan
oleh ibu Ernawati.SP selaku kepala Madrasah Mts Nurul Iman Kota
Jambi yakni:
“Pelaksanaan pembelajaran dalam bentuk implementasi
manajemen kesiswaaan pada masa pandemi covid-19 yaitu dengan
melakukan pembelajaran daring (dalam jaringan) agar pelaksanaan
pendidikan tetap berjalan secara efektif dan efesien, jika ada
pengiriman tugas langsung ke guru maka diterapkan protocol
kesehatan yang ketat.”
Pembelajaran secara daring adalah pembelajaran dalam
jaringan tanpa harus melakukan pertemuan tatap muka.
Pembelajaran ini memanfaatkan teknologi komunikasi jaringan
seperti Smartphone dan Laptop. Dalam pelaksanaanya
pembelajaran ini banyak kelebihan dan kekurangan dan dari sisi
lain belum bias menggantikan kefektifitan pembelajaran secara
langsung
Hal ini senada apa yang telah diungkapkan oleh Bapak
Hidayat, S.Pd,M.Pd. selaku waka kesiswaan di Mts Nurul Iman
Kota Jambi yakni:
“Pelaksanaan dalam implementasi manajemen kesiswaan
pada masa pandemic covid-19 berjalan dengan baik, walaupun
dapaat beberapa kendala tetapi kendala tersebt masih bisa diatasi’
Hal serupa telah dijelaskan oleh ibu Puji Sholehah. SS selaku
tenaga pendidik di Mts Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota Jambi
yakni:
46
“Pelaksanaan yang dilakukan di Mts Nurul Iman Kota Jambi
tentu semuanya telah direncanakan sesuai dengan kemampuan
madrasah, Dengan cara menerapkan sistem belajar dari
rumah(belajar online) seperti membuat grup belajar melalui
whatsAap, google classroom dan zoom meeting sehingga
pembelajaran bisa dilakukan seperti biasanya. Dan pelaksanaa
pembelajaran berjalan dengan baik walaupun terdapat beberapa
kedala tetapi kendala tersebut dapat diatasi dan siswa dapat belajar
seperti biasa walaupun belajarnya secara online dan guru dituntut
lebih aktif agar pembelajaran dapat berjalan dan tidak
membosankan.”
dengan adanya pembelajaran daring guru dan peserta didik sama-
sama belajar untuk memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran
dalam melaksanakan pembelajaran daring dengan berbagai keterbatasan
kemampuan sarana dan prasarana berupa handphone laptop dan jaringan
bagi guru dan peserta didik serta kemampuan yang masih terbatas dalam
pemanfaatan teknologi membuat pelaksanaan pembelajaran Daring harus
tetap diupayakan berjalan agar proses transformasi ilmu pengetahuan
kepada peserta didik tidak terganggu.
Jadi dapat disimpulkan bahwasanya proses pembelajaran di mts
nurul iman dengan metode daring, metode ini memanfaatkan
jaringan online, dan bisa memuat para siswa lebih aktif dan kreatif
mengunakan fasilitas yang ada, seperti membuat konten dengan
memanfaatkan barang-barang disekitar rumah maupun mengerjakan
seluruh kegiatan belajar melalui sistem online karena di mts nurul
iman sedang berada pada kawasan zona merah. Dengan
meggunakan metode full daring seperti ini, sistem pembelajaran
yang disampaikan akan tetap berlagsung dan seluruh siswa tetap
belajar dirumah masing-masing dalam keadaan aman.
47
2. Factor Pendukung Dan Penghambat Dalam Implementasi
Manajemen Kesiswaan Pada Masa Pandemic Covid-19 Di
Mts Nurul Iman Kota Jambi
Faktor pendukung implementasi manajemen kesiswaan di
Mts Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota Jambi adalah sebagai
berikut:
a. Faktor kepala madrasah
Dengan kepemimpinan yang baik yang ditampilkan oleh
kepala madrasah, sekolahini mampu menarik peminatnya untuk
masuk di madrasah ini dengan menciptakan ide-ide baru untuk
menunjang serta meningkatkan kualitas pembelajaran daring pada
masa pandemic covid-19, Seperti apa yang diungkapkan oleh ibu
Ernawati.SP selaku kepala Madrasah Mts Nurul Iman Kota
Jambi yaitu:
“faktor pendukung yaitu dengan melakkan pembelajaran
daring (dalam jaringan) agar pelaksanaan pendidikan tetap
berajalan dengan baik dan jika ada pengiriman tugas langsung
kepada guru maka harus menerapkan protocol kesehatan yang
ketat. .”
b. Faktor tenaga pendidik
Berdasarkan observasi penulis dilapangan terlihat bahwa
jumlah guru yang ada di Mts Nurul Iman kota jambi secara
keseluruhan berjumlah 11 orang, hamper seluruhnya berlatar
belakang pendidikan sarjana Stara Satu (S1) dari semua jurusan
yang ada pada bidang studi. Jadi bila dibandingkan dengan
48
jumlah peserta didik dan kelas belajar yang ada di Mts Nurul
Iman Kota Jambi ini maka jumlah tersebut sudah memenuhi
standar kualitas
pembelajaran karena masing-masing guru hanya memegang
satu bidang studi bahkan ada satu bidang studi yang dipegang
oleh 2atau 3 orang guru. Seperti apa yang diungkapkan oleh ibu
Ernawati.SP selaku kepala Madrasah Mts Nurul Iman Kota
Jambi yaitu:
“Jumlah guru yang mengajar di madrasah ini rata-rata
hamper semunya mayoritas berlatar belakang pendidikan S1 an
jurusan masing-masing. Tetapi guru-gurunya belum semuanya
berstatus pegawai negeri sipil, akan tetapi ada juga guru
honorer. Dari semua itu diharapkan guru-guru ini mampu
membina peserta didik sesuai dengan apa yang direncanakan.”
Hal ini senada apa yang diungkapkan oleh ibu Puji
Sholehah.SS selaku tenaga pendidik di Mts Nurul Iman Kota
Jambi yaitu:
“adanya masa pandemi ini teknologi benar sangat
diperlukan dalam proses pembelajran, karena dimasa ini kita
tidak memungkinkan melakukan pembelajaran tatap muka,
maka belajar secara online menjadi pilihannya, maka dari itu
kita bisa mengintegritas teknologi dalam pembelajaran belajar
secara online juga meningkatkan kreativitas siswa dalam
menyelesaikan tugas yang ada. Interaksi antar guru dan siswa
pun tak terbatas, bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja
sehingga bisa meningkatkan kualitas belajar siswa.”
49
c. Faktor Dana
Dana adalah suatu hal yang sangat vital sekali dalam
mendukungkelancaran dalam sebuah instansi pendidikan,
termasuk juga di Mts Nurul Iman Kota Jambi. Namun masalah
ini tidak menjadi problem dalam pelaksanaan pembelajaran di
madrasah ini, karena disamping adanya dana bantuan
Operasional Sekolah (BOS) madrasah juga mendapatkan dana
bantuan sukarela dari orang tua wali peserta didik serta para
dermawan yang membantu kelancaran proses pembelajaran di
bidang pendanaan.
Seperti apa yang diungkapkan oleh ibu Ernawati.SP
selaku kepala Madrasah Mts Nurul Iman Kota Jambi yaitu:
“Dana yang ada di madrasah ini sudah mencukupi untuk
menjalankan operasional pendidikan. Dana ini berasal dari
dana BOS dan bantuan dari swadaya masyarakat. Kami selalu
berusaha untuk menggunakan dana yang diperoleh tersebut
dengan seefisien mungkin agar tidak menjadikan kendala di
kemudian hari.”
Adapun faktor penghambat yang mempengaruhi
pelaksanaan implementasi manajemen kesiswaan pada masa
pandemi covid-19 di Mts Nurul Iman Kota Jambi adalah
sebagai berikut:
1) Faktor minat peserta didik
Salah satu kendala dalam pembelajaran pada masa
pandemi covid-19 ini kurangnya minat peserta didik
mengikuti pembelajaran daring/pembelajaran online.
Seperti apa yang diungkapkan oleh ibu Ernawati.SP
selaku kepala Madrasah Mts Nurul Iman Kota Jambi
50
yaitu:
“faktor penghambatnya adalah tidak adanya siswa
atau sedikit siswa yang tidak punya hp android dan
adanya siswa yang mempunyai hp tetapi tidak
mengikuti pembelajaran daring dan tidak mengerjakan
tugas, adanya pandemic membuat sebagian kecil siswa
yang menjadi malas dan faktor lainnya yaitu kurangnya
pengawasan orang tua untuk melakukan pembelajaran
secara daring.”
untuk mempertegas hak tersebut, penulis
mewawancarai salah satu peserta didik kelas VIII dan ia
mengatakan bahwa :
“beberapa Siswa tidak memiliki hp pribadi karena
siswa masih memakai hp orangtua / saudaranya. Dan ada
juga Siswa memiliki hp tetapi tidak memiliki kuota
belajar.”
2) Faktor latar belakang dan tempat tinggal peserta didik
Kebanyakan peserta didik di Mts Nurul Iman Kota
Jambi ini bertempat tinggal jauh dari lokasi madrasah
sehingga menyebabkan banyak diantara peserta didik
yang tidak bisa mengikuti kegiatan pembelajaran yang
dijadwalkan sekolah.
Hal ini senada apa yang telah diungkapkan oleh
Bapak Hidayat, S.Pd,M.Pd. selaku waka kesiswaan di
Mts Nurul Iman Kota Jambi yakni:
“Faktor penghambat salah satunya yang kami
temukan saat pembelajaran jarak jauh ini adalah
kurangnya antusias siswa yang berdampak pada mnimnya
51
pemahaman materi yang disampaikan dan kami
mengatasinya dengan membuat pembelajaran yang lebih
bervariasi agar siswa tidak mudah jenuh saat belajar di
rumah. kendala yang dihadapi : lambatnya respon dari
setiap siswa sehingga siswa belajar menjadi terlambat
dan masih juga terdapat siswa yang tidak memiliki /
masuk grup belajar.”
Jadi dapat disimpulkan kendala yang dihadapi peserta
didik dalam pembelajaran jarak jauh yang terjadi pada peserta
didik juga ada pada guru seperti tidak memiliki handphone
Android paket data dan jaringan sinyal kendala tersebut bisa
menjadi hambatan dalam proses pembelajaran namun guru
tentu memaklumi keadaan tersebut dan memberikan solusi dan
jalan keluar terhadap permasalahan yang dihadapi kepada
peserta didik agar peserta didik tetap bisa mengikuti proses
pembelajaran tugas dapat diambil dan dikumpulkan di sekolah
saat kondisi aman dan tetap mematuhi protokol kesehatan
gangguan jaringan atau sinyal dengan memberikan tentang
waktu pengerjaan yang lebih lama sehingga pengerjaan tugas
tidak menjadi beban berat
3. Upaya Yang Dilakukan MTs Nurul Iman Dalam Mengatasi
Hambatan Dalam Implementasi Manajemen Kesiswaan
Pada Masa Pandemic Covid-19 Di Mts Nurul Iman Kota
Jambi
Kualitas peseta didik pada sebuah lembaga pendidikan
merupakan hasil kinerja dari sebuah upaya yang dilakukan
secara komprehensif, terarah dan professional. Oleh karena
itu, upaya peningkatan kualitas peserta didik tidak akan
52
terlepas dari penanganan sebuah lembaga pendidikan yang
memiliki manajerial yang professional.
Seperti apa yang diungkapkan oleh ibu Ernawati.SP
selaku kepala Madrasah Mts Nurul Iman Kota Jambi yaitu:
“Kepala madrasah berperan dalam pemantauan dan
pengawasan langsung dalam proses pembelajaran
daring,Untuk meningkatkan implementasi manajemen
kesiswaan dalam masa pandemic yaitu pemberian kuota gratis
untuk pembelajaran daring dan adanya kunjungan kerumah
siswa bila tidak ada komunikasi sedikit pun pada pihak
sekolah , membuatkan rancangan pembelajaran yang mudah
diakses oleh siswa seperti membuat video pembelajaran yang
akan di share melalui media whatsAap dan memantau kinerja
guru dalam pembelajaran daring pada masa pandemi sekarang
ini.”
Ada beberapa upaya untuk mengatasi hamabatan dalam
pelaksanaan implementasi manajemen kesiswaan pada saat
pandemic covid-19 yaitu:
1. Komunikasi antar guru wali kelas dan orangtua siswa, sebab
dalam pembelajaran jarak jauh peran orang tua sangat
dibutuhkan guna untuk keberhasilan pelaksanaan pembelajaran.
2. Bekerja sama dengan provider jaringan dan memberikan kartu
untuk belajar dirumah setelah itu mendaftarkan nomor tersebut
agar mendapatkan kuota gratis untuk belajar.
3. Selain itu sering adanya diskusi online mengenai materi yang
telah dijelaskan, diskusi online ini biasa dilakukan via
whatsAap grup.
53
Jadi dapat disimpulkan tenaga pendidik sebagai ujung
tombak pendidikan melakukan berbagai upaya seperti
menerapkan pembelaajaran daring atau jarak jauh melalui
media grup whatsaap, google classroom, moodle, dan aplikasi
belajar online lainnya saat ini banyak sekali sumber belajar
online serta konten ilmu yang terdapat di internet. dengan
berbagai keterbatasan dalam situasi pandemi covid 19 menjadi
tantangan seorang guru untuk terus mau belajar dan berlatih
pembelajaran secara daring Disamping itu guru harus mampu
menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan dan inovatif
untuk mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi serta
kolaborasi media pembelajaran agar pembelajaran tidak
monoton dan tetap bisa menghadirkan suasana pembelajaran
interaktif antara guru dan peserta didik.
52
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian dan pembahasan diatas, maka dapat ditarik
kesimpulan, yaitu:
1. Pelaksanaan implementasi manajemen kesiswaan pada masa pandemic covid-
19 di Mts Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota Jambi dilihat dari segi
perencanaan, pengorganisasian, pemimpina dan pengawasan sudah berjalan
dengan baik akan tetapi pada aspek pembelajaran pada peserta didik khususnya
pada pembelajaran online/ daring pada masa pandemic covid-19 ini masih
banyak mengalami hambatan yakni belum melibatkan orang tua peserta didik
sehingga banyak peserta didik yang tidak mengikuti kegiatan pembelajaran
daring tersebut karena beberapa orang tua mereka belum memiliki handphone
android dan ada juga yang sudah memiliki tetapi tidak mempunyai kuota
belajar. Oleh karena itu, dituntut perlu adanya perbaikan dalam proses
manajerialnya.
2. Faktor pendukung implementasi manajemen kesiswaan pada masa pandemic
covid-19 di Mts Nurul Iman Kenali Asam Atas Kota Jambi yaitu faktor kepala
madrasah, faktor tenaga pendidik yang kompeten, dan faktor dana yang
bersumber dari dana BOS dan bantuan depag RI. Sementara faktor
penghambatnya yaitu faktor minat peserta didik, faktor latar belakang dan
tempat tinggal peserta didik.
53
3. Ada beberapa upaya untuk mengatasi hamabatan dalam pelaksanaan
implementasi manajemen kesiswaan pada saat pandemic covid-19 yaitu
Komunikasi antar guru wali kelas dan orangtua siswa, sebab dalam
pembelajaran jarak jauh peran orang tua sangat dibutuhkan guna untuk
keberhasilan pelaksanaan pembelajaran.Bekerja sama dengan provider jaringan
dan memberikan kartu untuk belajar dirumah setelah itu mendaftarkan nomor
tersebut agar mendapatkan kuota gratis untuk belajar.Selain itu sering adanya
diskusi online mengenai materi yang telah dijelaskan, diskusi online ini biasa
dilakukan via whatsAap grup.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian mengenai Implementasi
Manajemen Kesiswaan Pada Masa Pandemic Covid-19 Di Mts Nurul Iman
Kenali Asam Atas Kota Jambi, maka peneliti memberikan saran sebagai
berikut:
1. Bagi siswa
Setelah dilakukannya penenlitian ini siswa diharapkan untuk terus belajar
dengan semangat karena hak dan kewajibannya dalam memperoleh
pendidikan sudah terjamin, selain itu siswa terus memberikan pendapatnya
dan meberikan dukungan terhadap pelaksanaan pembelajaran daring/
pembelajaran online pada masa pandemic covid-19 ini agar lebih efektif dan
efisien.
2.Bagi guru
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan untuk memahami dan
menerapkan proses pembelajaran daring dan protocol kesehatan. Guru juga
dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan mengajarnya melalui media
yang ada.
54
3.Bagi peneliti berikutnya
Peneliti berharap dalam penelitian yang telah dilakukan dapat dijadikan
sebagai rujukan bagi penelitian berikutnya mengenai Manajemen Kesiswaan
Pada Masa Pandemic Covid-19 karena masih banyak sekali indicator-
indikator yang belum terpapar dalam skripsi ini.
55
DAFTAR PUSTAKA
Ariska, Ria Sita. (2015). Jurnal Manajer Pendidikan: Manajemen Kesiswaan,
Lubuklinggau
Chaniago, Nasrul Syakur. (2011), Manajemen Organisasi, Bandung:
Citapustaka.
Daryanto, M, (2013) konsep dasar manajemen pendidikan di sekolah.
Yogyakarta: Gava media
Engkoswara. (2015), Administrasi Pendidikan, Bandung: Alfabeta
Fadhilah, dkk. (2014). Jurnal Administrasi Pendidikan: Manajemen
Kesiswaan Pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Cot Gue Kabupaten
Aceh Besar, Banda Aceh: Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.
Gunawan, Imam. (2014), Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Bumi Aksara.
Hadijaya,Yusuf.(2012),AdministrasiPendidikan,Medan:Perdana Publishing.
Hermino, Agustinus. (2014) Manajemen Kurikulum Berbasis Karakter,
Bandung: Alfabeta.
Margono.(2005),Metodelogi Penelitian Pendidikan,Jakarta:PT Rineka Cipta.
Mesiono. (2009), Manajemen dan Organisasi, Bandung: Media Perintis.
56
Moleong, Lexy J. (2014), Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Qomar, Mujamil. (2007), Manajemen Pendidikan Islam, Jakarta: Erlangga.
Rusmini, hapzi ali dan mukhtar.(2017),kepuasan kerja guru,jambi:PUSAKA
Saefullah. (2012), Manajemen Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka setia.
Suharsaputra,Uhar.(2010),AdministrasiPendidikan,Bandung:PTRefika
Aditama.
Rohiat,(2008). Manajemen sekolah, bandung : PT.Refika Aditama
Sugiyono. (2015), Metode Penelitian Kombinasi, Bandung: Alfabeta.
Syafaruddin.(2011),PengelolaanPendidikan,Medan:Perdana Publishing.
Syafaruddin. (2005) ,Manajemen Lembaga Pendidikan,Jakarta : Ciputat
Press.
Syahrum, & Salim. (2012), Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung:
Ciptapustaka Media.
https://www.kompasiana.com/www.masudi.panagan.com/kondisipendidika
n-bangsa-indonesia
https://kumparan.com/wanaasti/implementasi-manajemen-pendidikan-di-
masa-pandemi-covid-19-1u1c6EkCBE5/full
57
58
59
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA ( IPD)
Judul Penelitian Kualitatif : Implementasi Manajemen Kesiswaan Pada Masa
Pandemic Covid-19 Di Mts Nurul Iman Kota Jambi
1. Observasi
Metode ini penulis gunakan untuk melihat secara langsung lokasi
penelitian, serta ingin mengetahui terlebih dahulu tentang hal-hal yang
berkaitan dengan proses pembelajaran siswa pada masa pandemic covid-
19.
a. Pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan proses pembelajaran siswa
pada masa pandemic covid-19 di madrasah nurul iman kota jambi
b. Pengamatan terhadap upaya yang dilakukan oleh kepala madrasah
untuk proses pembelajaran siswa pada masa covid-19 di mts nurul
iman kota jambi
c. Pengmatan terhadap hasil pembelajaran siswa pada masa pandemic
covid-19 di mts nurul iman kota jambi
1. Wawancara
a. Wawancara kepala madrasah
1) Bagaimana bentuk implementasi manajemen kesiswaan pada masa
pandemic covid-19 di Mts Nurul Iman?
2) Apa kendala implementasi manajemen kesiswaan pada masa pandemic
covid-19 di Mts Nurul Iman?
60
3) Factor apa saja yang menyebabkan tidak berjalannya manajemen
kesiswaan pada masa pandemic covid-19 di Mts Nurul Iman?
4) Apa upaya peningkatan implementasi manajemen kesiswaan pada masa
pandemic covid-19 di Mts Nurul Iman?
5) Bagaimana keadaan guru saat mengajar daring pada masa pandemic
covid19?
6) Bagaimana keadaan siswa saat belajar daring pada masa pandemic covid-
19?
7) Bagaimana proses pembinaan siswa kelas 9 pada saat ujian di masa
pandemic covid-19?
8) Sebagai kepala sekolah di Mts Nurul Iman apakah ada masalah dengan
siswa semenjak pembelajaran daring pada masa pandemic covid-19 ?
9) Bagaimana cara mengatasi siswa yang bermasalah saat pembelajaran
daring pada masa pandemic covid-19?
10) Apa peran kepala sekolah terhadap masalah tersebut?
b. Wawancara wakil kepala sekolah bidang kesiswaan
1) Bagaimana cara penempatan siswa baru pada masa pandemic covid-19 di
Mts Nurul Iman?
2) Bagaimana cara pembinaan disiplin siswa pada masa pandemic covid-19
di Mts Nurul Iman?
3) Apakah semua guru terlibat dalam mengikuti program-program
manajemen kesiswaan?
61
4) Apakah ada pelaksanaan ekstrakulikuler dalam masa pandemic covid 19
di Mts Nurul Iman?
5) Bagaimana bentuk komunikasi guru dan karyawan dengan para wali
siswa di Mts Nurul Iman?
6) Sebagai waka kesiswaan di Mts Nurul Iman apakah ada masalah dengan
siswa semenjak pembelajaran daring pada masa pandemic covid-19 ?
7) Bagaimana cara mengaatasi siswa yang bermasalah saat pembelajaran
daring pada masa pandemic covid-19?
8) Apa peran waka kesiswaan terhadap masalah tersebut
c. Wawancara guru
1) bagaimana pelaksanaan implemetasi manajemen kesiswaan pada masa
pandemic covid 19 di Mts Nurul Iman?
2) Apa saja hambatan dan kendala yang dihadapi didalam pelaksanan
implementasi manajemen ksiswaan pada masa pandemic covid 19 di Mts
Nurul Iman?
3) Apa saja upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan yang dihadapi
didalam pelaksanan implementasi manajemen ksiswaan pada masa
pandemic covid 19 di Mts Nurul Iman?
4) Apa saja hasil yang diperoleh dalam pelaksanaan implementasi
manajemen ksiswaan pada masa pandemic covid 19 di Mts Nurul Iman?
62
5) Dalam pelaksanaan manajemen kesiswaan ada salah satunya pembinaan
disiplin siswa, bagaimana upaya atau strategi yang dilakukan sekolah
dalam meningkatkan kedisplinan tersebut?
6) Mengenai kelulusan siswa, apa saja upaya yang dilakukan pihak sekolah
agar setiap siswa siap untuk menghadapi ujian?
7) Sebagai salah satu guru di Mts Nurul Iman apakah ada masalah dengan
siswa semenjak pembelajaran daring pada masa pandemic covid-19 ?
8) Bagaimana cara mengaatasi siswa yang bermasalah saat pembelajaran
daring pada masa pandemic covid-19?
9) Apa peran guru terhadap masalah tersebut?
63
LAMPIRAN
Visi misi Mts Nurul Iman
Ruang kelas MTs Nurul Iman
64
Mengantar surat riset kepada kepala Mts Nurul Iman
Wawancara bersama kepala Mts Nurul Iman
65
Wawancara bersama salah satu tenaga kependidikan
Wawancara bersama waka kesiswaan
66
Siswa Membaca Buku Diperpustakaan
Siswa Mts Nurul iman sedang belajar dikelas
67
Wawancara dengan salah satu siswa
Gotong royong di Mts Nurul Iman
68
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)
Nama : Fitri Haryanti
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Senaning, 07 Januari 2000
Alamat : Rt 03 Desa Senaning Kec. Pemayung Kab.
Batanghari
Email : [email protected]
No Telepon : 082152717059
Warga Negara : Indonesia
Agama : Islam
Latar Belakang Pendidikan
No
Asal Sekolah Tahun Tamat
1. SD NEGERI 62/1
SENANING
2011
2. MTS NEGERI 5
BATANGHARI
2014
3. SMK-PP NEGERI JAMBI 2017
4. UIN STS JAMBI 2021